dasar nutrisi tanaman
DESCRIPTION
nutrisi tumbuhanTRANSCRIPT
Tugas : Ringkasan Materi MK
Nutrisi Tanaman
Dosen : Eddyman W Ferial
OLEH
NAMA : FITRIANI
NIM : E0110104
KELAS : A
jurusan biologifakultas keguruan dan ilmu
pendidikanuniversitas sulawesi barat
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. SEJARAH
Pengetahuan nutrisi tanaman mulai diketahui dari penemuan
Herodatus tahun 2500 SM di Mesopotania yang menemukan fakta bahwa
‘penanaman satu jenis tanaman secara terus menerus di lahan yang sama
mengakibatkan kesuburan tanahnya menurun. Tetapi bila diberikan pupuk
kandang maka kesuburannya dapat dipertahankan’. Beberapa pakar lain
yang berjsa di bidang nutrisi tanaman antara lain Odyssey, Xenophon,
Theophratus, Cato, Virgil, dan Plyny.
B. FENOMENA RESPON TANAMAN TERHADAP NUTRISI
TANAMAN
1. Hukum Minimum Leibig
The amount of plant growth is regulated by the factor prosent in
minimum amount and rises or falls accordingly as this is increased or
decreased in amount.
Artinya :
Laju pertumbuhan tanaman diatur oleh adanya faktor yang berada
dalam jumlah minimum dan besar kecilnya laju pertumbuhan
ditentukan oleh peningkatan dan penurunan faktor yang berada dalam
jumlah minimum tersebut.
2. Hukum peningkatan hasil yang makin berkurang oleh Mitcherlich
The yield response to a unit application of fertilizer was proportional
to the difference between the yield and the maximum yield.
Artinya : penambahan hasil tanaman sebagai respon penembahan
pupuk berbanding lurus dengan selisih hasil maksimum dengan hasil
aktual.
Persamaannya :
Y = A (1 – B–cx)
Y = hasil aktual (kg ha-1) A = hasil maksimum
B¿( A−hasil X )
A
c = koefisiensi kurva respon
x = besarnya faktor luar yang ditambahkan
3. Hubungan antara nutrisi tanaman dan hasil mengikuti pola kuadratika
Persamaannya :
Y1 = a + bx1 + cx12
Y1 = hasil tanaman akibat tambahan nutrisi x1 (kg ha-1)
X1 = besarnya nutrisi (kg ha-1), a, b, c = konstanta
C. ELEMEN ESENSIAL BAGI TANAMAN, ELEMEN MAKRO DAN
MIKRO
1. Elemen esensial
C, H, O, (dari udara dan air), N, P, K, Ca, Mg, S, Fe, Mn, Zn,Cu,
Cl, dan Mo. Elemen esensial lain tanaman tingkat tinggi adalah B, Co,
Na, Rb, V, Si, Se, dan Al.
2. Elemen makro dan mikro
Makro (NPKSCaMg) dan mikro (FeBMnZnCuMo). Adapula yang
mengkategorikan dalam 3 kelas (Sillanppaa, 1972) :
- Unsur har primer / mayor nutrient (NPK)
- Unsur hara sekunder (CaMgS)
- Trace elements atau minor elements atau micro elements atau
micro mutrientas.
BAB II
HUBUNGAN ANTARA LARUTAN TANAH DENGAN KETERSEDIAAN
UNSUR HARA DI DALAM TANAH
A. Faktor – faktor yang mempengaruhi suplai ketersediaan unsur hara di
dalam tanah
1. Suplai dari fase padat
Tiga faktor yang berkaitan dengan fase padat adalah : jerapan atau
permukaan tukar anion dan kation, lambatnya ketersediaan unsur hara
di dalam larutan garam dan bahan organik.
2. pH tanah
Faktor yang mengatur ketersediaan unsur hara yang berbeda pada
pH yang berbeda adalah kompleks. Secara umum ketersediaan
maksimum pada kisaran pH 6.0 – 7. Pada pH yang rendah ketersediaan
NPKSCaMg dan Mo sangat rendah. Sedangkan pada pH yang tinggi
PKS dan B serta Mo cukup banyak tersedia.
3. Suplai air
Status air tanah berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara bagi
tanaman. Kandungan air tanah yang rendah dapat mengakibatkan
rendahnya konsentrasi unsur hara yang ada di dalam larutan tanah.
B. Pergerakan unsur hara dari larutan tanah ke permukaan tanah
1. Aliran massa
Pada saat air diserap oleh akar, tanaman juga terserap larutan tanah
yang membawa unsur hara di dalamnya. Pergerakan massa ion di
dalam larutan ini disebut aliran massa.
2. Difusi
Ialah transportasi ion atau molekul yang terjadi karena adanya
pergerakan panas akibat adanya perbedaan konsentrasi. Difusi terjadi
sepanjang terjadi perbedaan konsentrasi di dalam larutan tanah. Jarak
tempuh dari larutan ke akar sangat berperan.
BAB III
SERAPAN UNSUR HARA
A. Model hubungan antara suplai unsur hara dengan serapan unsur hara
Laju serapan unsur hara oleh akar tanaman secara tidak langsung
dipengaruhi oleh besarnya unsur hara yang dapat dipertukarkan dan di
dalam larutan tanah. Sedangkan secara langsung dipengaruhi oleh kadar
air tanah, kemiringan perubahan isoterm dan koefisien difusi ion di dalam
larutan tanah, kerapatan akar, koefisien serapan ion, serta laju serapan air
per unit panjang akar.
B. Mekanisme serapan unsur hara melalui akar
1. Morfologi dan struktur akar
Menurut Weier, Stoeking dan Barbour (1974) Root is descending
axis of a plant artinya akar adalah poros tanaman yang arah
gerakannya ka bawah. Tiga fungsi utama akar yaitu alat pertautan
tanaman ka tanah, alat penyalur larutan nutrisi dari tempat serapan ke
organ lain tanaman. Fungsi tambahannya yaitu tempat aktivitas
metabolik misalnya respirasi, penyimpanan cadangan makanan
misalnya karbohidrat, tempat penghasil fitohormon misalnya sitokinin.
a. Morfologi akar
Bagian penting akar yaitu akar utama/akar primer, akar
lateral/akar sekunder/akar cabang, rambut atau bulu akar dan
tudung akar.
b. Struktur akar
Pertumbuhan Primer Akar (berasal dari jaringan meristem
apikal)
Bagian bagian akar pada fase pertumbuhan primer adalah :
- Musigel adalah selaput luar sel epidermis akar yang banyak
mengandung gelatin.
- Tudung akar adalah daerah sel yang bertudung tipis dan terdapat
pada akar nagian ujung.
- Daerah merismatik, daerah terjadinya pembelahan sel. Terletak di
atas ujung akar.
- Daerah perpanjangan, daerah hasil perkembangan sel daerah
merismatik ke arah akropetal.
- Daerah diferensiasi dan pendewasaan.
- Rambut atau bulu akar adalah modifikasi sel-sel epidermis
sehingga rambut akar tetap merupakan satu sel.
- Epidermis, tersusun dari selapis deretan sel. Tidak mempunyai
kutikula.
- Korteks, tersusun dari sel-sel parenkim yang tipis dengan ruang-
ruang antar sel sehingga air mudah melewatinya.
- Stele. Dikelilingi oleh endodermis dan silinder vaskular.
- Endodermis adalah cincin sel – sel, seringkali hanya selapis.
- Perisikel tersusun dari jaringa parenkim, mempunyai kemampuan
membelah dan membentuk awal akar lateral, kanbium gabus dan
kambium vascular stele.
- Xilem primer dan floem sekunder
Pertumbuhan sekunder akar (berasal dari jaringan meristem
kambium)
- Kambium adalah zona sel sel merismatik yang selalu membelah
- Xilem sekunder dibentuk di dalam cincin kambium, menyeliputi
seluruh xilem primer.
- Floem sekunder dibentuk di luar cincin kambium tetapi di dalam
protofloem.
- Kambium gabus dibentuk di dalam perisikel.
2. Mekanisme serapan dan transportasi unsur hara yang diserap melalui
akar
a. Teori pertukaran kontrak
Menurut teori ini, ion ion yang dijerap pada permukaan sel
sel akar dan partikel partikel liat atau misel misel liat diikat tidak
begitu kuat tetapi berada di antara ruang ruang yang bervolume
kecil antara akar dan partikel partikel tersebut. apabila akar akar
dan partikel tanah melakukan kontak yang erat satu sama lain maka
volume ion yang dijerap pada permukaan akar menjadi saling
tumpang tindih dengan volume ion yang dijerap oleh partikel liat.
Ion ion yang dijerap pada partikel liat dapat ditukar dengan ion ion
yang dijerap oleh permukaan akar secara langsung tanpa ion ion
tersebut melarut dulu di dalam tanah.
b. Teori Pertukaran Asam Karbonat
Menurut teori ini, CO2 yang dilepas selama respirasi sel sel
akar akan bergabung dengan air menjadi bentuk asam karbonat
(H2CO3). Asam karbonat berdisosiasi di dalam larutan tanah
menjadi kation H+ dan anion HCO3. Kation kation H+ dapat ditukar
dengan kation ynag dijerap pada partikel liat. Sehingga kation
kation dilepas ke larutan tanah dari partikel partikel liat sehingga
dapat dijerap oleh sel sel akar dan kompleks pertukaran
c. Teori Keseimbangan Donnan
Menurut teori ini, 1) akumulasi ion ion di dalam sel sel akar
terjadi tanpa membutuhkan energi metabolik, 2) terdapat ion ion
tertentu yang berada di dalam membran sel akar yang tidak dapat
berdifusi keluar membran. Ion ion itu disebut dengan Fised Ions
atau Indifustable ion atau ion ion yang tidak dapat didifusikan
(terfiksasi).
Tahapan masuknya unsur hara dari larutan tanah ke akar
selanjutnya ke organ tanaman :
a. Masuknya Unsur Hara Dari Larutan Tanah Ke Epidermis
Kemudian Ditransportasikan Dari Epidermis Ke Sitoplasma
Antar Sel Sel Penyusun Jaringan Akar.
Melalui dua cara :
1) Melalui ruang bebas hambatan yang ada di antara dinding
sel sel epidermis
2) Melalui plasmalemma bulu bulu akar ke sel sel epidermis
secara osmotik. Ada 2 macam proses serapan ion yaitu :
- Serapan ion secara pasif
- Serapan ion secara aktif
b. Transportasi unsur hara dari Xilem akar ke jaringan organ
tanaman di atas tanah
Setelah ion ion berada di dalam xilem maka ion ion tersebut
akan diangkut melalui daerah gabungan xilem akar dan batang
sampai mesofil daun.
BAB IV
KEGUNAAN MASING-MASING UNSUR HARA BAGI TANAMAN
A. NITROGEN
Komponen utama bebbagai senyawa di dalam tubuh tanaman yaitu
asam amino, amida, protein, klorofil dan alkoloid 40-50% protoplasma
tersusun dari senyawa yang mengandung N.
B. FOSFOR
1. Berperan dalam transfer energi di dalam sel tanaman mis: ADP, ATP.
2. Berperan dalam pembentukan membran sel mis : lemak fosfat.
3. Meningkatkan efisiensi fungsi dan penggunaan N.
C. KALIUM
1. Mengaktifkan kerja enzim, asetik thiokinase, aldolase, piruvat kinase
dsb.
2. Memacu translokasi karbohidrat dari daun ke organ tanaman.
3. Komponen penting dalam mekanisme pengaturan osmotik dalam sel.
D. KALSIUM
1. Sebagai elemen struktural dinding sel
2. Pengatur suhu membran dan aktivitasnya terutama aliran ion di akar
3. Berperan dalam nitrat reduktase, amilase, ATP ase, fosfolipase P.
E. MAGNESIUM
1. Penyusun khlorofil
2. Pembawa fosfat
3. Aktif dalam fungsi penggabungan enzim dan substrat site.
F. MANGAN
1. Berperan dalam transport elektron pada fotosistem II.
2. Elem struktural membran kloroplast.
3. Berperan dalam fungsi enzim misalnya enzim yang mengkatalisir
pemecahan air.
G. BESI
1. Komponen struktural porfirin, sitokhrom, hemes, hematin, ferrikrome,
leghemoglobin.
2. Berperan dalam proses oksidasi reduksi fotosintesis dan respirasi.
3. Sebagai kofaktor beberapa enzim
H. SENG
1. Dibutuhkan untuk pembentukan triptopan sebagai prekusor IAA
2. Sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, piridin nukleotida, alkohol,
glukosa-6-P dan triose P, karbonokanhidrase, fosfodiesterase.
3. Meransang sintesa sitokhrom C.
I. BELERANG
1. Sebagai struktural molekul.
2. Sulfat organik membantu mencegah melarutnya bahan organik dalam
air.
J. BORON
1. Berpengaruh dalam translokasi gula dari daun, metabolisme fenol dan
RNA serta aktivitas asam giberelin dan ∝ amilase.
2. Berkaitan dengan fungsi Ca dalam tanaman.
K. MOLIBDENUM
1. Komponen struktural enzim riboproteinase, nitrogenase dan nitat
reduktase.
2. Berperan dalam serapan dan translokasi besi.
L. TEMBAGA
1. Berperan dalam transport elektron fotosintesis.
2. Penting selama pembentukan klorofil
3. Berparan dalam pembentukan nodul akar.
M. NATRIUM
1. Berperan dalam akumulasi asam oksalat.
2. Berperan dalam membukanya stomata
3. Berperan dalam aktivitas nitrat reduktase
N. SELENIUM
1. Diduga analog dengan metabolik belerang.
O. SILIKON
1. Mengurang efek racun elemen lain.
P. KOBALIT
1. Berperan dalam fiksasi nitrogen.
2. Berperan dalam metabolisme leghemoglobin.
3. Berperan dalam reduktase ribonukleotida.
Q. KHLOR
1. Berpengaruh dalam turgor.
2. Berpengaruh terhadap evolusi O2 di dalam khloroplast.
3. Dalam jumlah kecil mungkin esensial di dalam fotosistem II.
BAB V
STATUS UNSUR HARA PADA TANAMAN UBI KAYU DAN UBI JALAR
A. TANAMAN UBI KAYU
1. Jumlah Unsur Hara Yang Diambil Tanaman Pada Saat Panen
Jumlah unsur hara yang diambil per ton ubi-ubi kayu yang
dilakukan oleh beberapa peneliti, tampak bahwa :
1) Pada masing-masing unsur hara yang sama, jumlah unsur hara
yang diambil bervariasi untuk setiap peneliti, di duga variasi
tersebut antara lain karena kondisi kesuburan tanah, iklim, kultivar
dan umur tanaman
2) Diantara unsur hara NPK Ca dan Mg, ternyata K selalu diambil
dalam jumlah terbesar.
2. Akumulasi Unsur Hara Selama Pertumbuhan Tanaman
Berdasarkan hasil penelitian Nijholt (1935) dengan menggunakan
kultivar Sao Pedro Petro (SPP) di Indonesia, diperoleh fakta bahwa
bobot kering total tanaman secara bersinambungan bertambah terus
selama siklus pertumbuhannya. Akumulasi dan distribusi masing-
masing unsur hara makro N P K Ca Mg selama siklus pertumbuhannya
tampak bahwa jumlah N tanaman meningkat terus sampai berumur 6
bulan, setelah itu konstan sampai umur 10 bulan. Kemudian setelah
berumur 10 bulan, N tanaman menurun. Hal ini disebabkan karena
adanya banyak daun yang rontok.
B. TANAMAN UBI JALAR
1. Jumlah Unsur Hara Yang Diambil Tanaman Pada Saat Panen
Jumlah unsur hara yang diambil pada saat panen 15 ha-1 ubi segar
tanaman ubi jalar tamapak bahwa :
1) Diantara unsur hara makro yang diambil ternyata K terbanyak diambil
2) Apabila bagian tanaman di atas tanah pada saat panen dikembalikan
maka ada kemungkinan kurang lebih setengah bagian jumlah unsur
hara dapat dikembalikan ke tanah.
2. Akumulasi Unsur Hara Selama Pertumbuhan Tanaman
Togari dan Shiasawa (1955) melakukan penelitian pada tanaman
ubi jalar varietas Norin No. 10 yang ditanam pada 1 Juni 1954. Mereka
memperoleh fakta bahwa kandungan P di dalam tanaman ubi jalar relatif
konstan selama pertumbuhannya. Kandungan P di daun, tangkai daun dan
akar tertinggi pada bibit, tetapi setelah tanaman kandungannya cepat
menurun sampai akhir pertumbuhan. Selama periode pertumbuhan,
kandungan P di helaian daun selalu tertinggi dan di tangkai daun terendah.
Kandungan P di bagian tanaman di bawah tanah selalu lebih rendah
dibandingkan di bagian tanaman di atas tanah. Kandungan P di akar dan
ubi hampir sama dan secara bertahap menurun dari 0,5 % menjadi 0,3%
pada saat setelah Juli. Selama terjadi pembebasan ubi kandungan P di Ubi
tetap konstan.