dasar hukum jabatan fungsional.pdf

Upload: hsuwargana

Post on 23-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    1/17

    1

    DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN :

    1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Batas UsiaPensiun Bagi Pejabat Fungsional;

    3. Peraturan Presiden Nomor 17 TH 2013 Tentang Tunjangan JabatanFungsional Analis Kepegawaian;

    4. Peraturan MENPAN Nomor PER/36/M.PAN/11/2006 Tentang JabatanFungsional Analis Kepegawaian dan Angka Kreditnya sebagaimana telahdiubah dengan Peraturan MENPAN Nomor PER/14/M.PAN/6/2008;

    5. Peraturan Kepala BKN Nomor 67 TH 2006 Tentang PetunjukPelaksanaan Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan AngkaKreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BKN

    Nomor 33 TH 2007;

    6. Peraturan Kepala BKN Nomor 1 TH 2009 Tentang PedomanPenyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Analis Kepegawaian;

    7. Peraturan Kepala BKN Nomor 2 TH 2009 Tentang Pedoman PenulisanKarya Tulis/ Karya Ilmiah Analis Kepegawaian;

    8. Peraturan Kepala BKN Nomor 3 TH 2009 tentang Pedoman PenyusunanFormasi Jabatan Analis Kepegawaian;

    9. Peraturan Kepala BKN Nomor 26 TH 2011 Tentang Petunjuk TeknisJabatan Analis Kepegawaian Keterampilan dan Angka Kreditnya;

    10.Peraturan Kepala BKN Nomor 11 TH 2012 Tentang Petunjuk TeknisJabatan Analis Kepegawaian Keahlian dan Angka Kreditnya;

    11.Peraturan Kepala BKN Nomor 20 Tahun 2012 Tentang StandarKompetensi Kerja Analis Kepegawaian.

    INSTANSI PEMBINA :

    A. Badan Kepegawaian Negara selaku Instansi Pembina JabatanFungsional Analis Kepegawaian :

    1.Instansi yang memiliki tugas untuk mengelola jabatan fungsionalAnalis Kepegawaian dalam rangka menjamin profesionalisme dankontribusi jabatan dalam pencapaian tujuan organisasi sertapengembangan karir pejabat yang menduduki jabatan fungsional.

    2.Tugas :

    a.Menyusun :

    1)ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis JabatanFungsional Analis Kepegawaian;

    2)standar kompetensi Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian;

    3)pedoman formasi Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian;

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    2/17

    2

    4)pedoman penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah/Karya TulisInovasi di bidang tugas jabatan fungsional Analis Kepegawaian;

    5)Kurikulum pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional/teknisJabatan Fungsional Analis Kepegawaian;

    b.Menganalisis kebutuhan diklat fungsional/teknis di bidang tugasjabatan fungsional Analis Kepegawaian;

    c.Menyelenggarakan :

    1)diklat fungsional/ teknis jabatan fungsional Analis Kepegawaian;

    2)uji kompetensi;

    3)Sertifikasi Profesi.

    d.Memfasilitasi :

    1)Pelaksanaan tugas pokok Jabatan Fungsional Analis

    Kepegawaian;

    2)Pembentukan Organisasi Profesi Jabatan Fungsional AnalisKepegawaian;

    3)Penyusunan dan penetapan kode etik dan etika profesi JabatanFungsional Analis Kepegawaian

    e.Melakukan sosialisasi Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian,ketentuan pelaksanaan, dan ketentuan teknisnya;

    f. Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangkapembinaan karier pejabat fungsional Analis Kepegawaian;

    g.Mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional AnalisKepegawaian;

    h.Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan JabatanFungsional Analis Kepegawaian.

    B.PENGERTIAN :

    1.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipilyang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh

    oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan manajemenPNS dan pengembangan system manajemen PNS;

    2. Manajemen PNS adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkanefisiensi, efektivitas dan derajat profesionalisme penyelenggaraantugas, fungsi dan kewajiban kepegawaian yang terdiri dari atasformasi dan pengadaan, mutasi, pendidikan dan pelatihan (diklat),gaji, tunjangan dan kesejahteraan, ketatausahaan kepegawaian,disiplin dan pengendalian kepegawaian, pemberhentian dan laporan;

    3. Pengembangan sistem menajemen PNS adalah kebijakan manajemenPNS mencakup norma, standar, prosedur mengenai sistem

    pengadaan kepegawaian, sistem mutasi, sistem ketatausahaankepegawaian dan sistem gaji, tunjangan dan kesejahteraan;

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    3/17

    3

    4. Analis Kepegawaian Keterampilan adalah Analis Kepegawaian yangdalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur danteknik kerja tertentu;

    5. Analis Kepegawaian Keahlian adalah Analis Kepegawaian yang dalampelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmupengetahuan, metodologi dan teknik analisis tertentu.

    C.TUGAS POKOK :

    Melakukan kegiatan manajemen PNS dan pengembangan sistemmanajemen PNS sebagaimana diatur dalam Peraturan MENPAN NomorPER/36/M.PAN/11/2006 tentang Jabatan Fungsional AnalisKepegawaian dan Angka Kreditnya sebagaimana telah diubah denganPeraturan MENPAN Nomor PER/14/M.PAN/6/2008.

    D.JENJANG JABATAN :1.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keterampilan yang paling

    rendah sampai dengan yang paling tinggi, terdiri dari :

    a.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Pelaksana;

    Pengatur, golongan ruang II/c; dan

    Pengatur Tk. I, golongan ruang II/d.

    b.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Pelaksana Lanjutan; dan

    Penata Muda, golongan ruang III/a dan

    Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b.

    c.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Penyelia.

    Penata, golongan ruang III/c; dan

    Penata Tk. I, golongan ruang III/d.

    2.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Keahlian yang paling rendahsampai dengan yang paling tinggi, terdiri dari :

    a.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Pertama;

    Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

    Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b.

    b.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Muda; dan

    Penata, golongan ruang III/c dan

    Penata Tk. I, golongan ruang III/d.

    c.Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian Madya.

    Pembina, golongan ruang IV/a;

    Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b; dan

    Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    4/17

    4

    E.TIM PENILAI :

    1. Pengertian :

    Tim Penilai Angka Kredit adalah Tim penilai yang dibentuk danditetapkan oleh Pejabat yang berwenang dan bertugas untuk menilai

    prestasi kerja Analis Kepegawaian.

    2. Susunan Tim Penilai :

    a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis;

    b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota dari unsur kepegawaian;

    a. Seorang Sekretaris merangkap anggota;

    b. Paling kurang 4 (empat) orang anggota (paling kurang 2 (dua)orang dari Pejabat Analis Kepegawaian).

    3. Kedudukan dan kewenangan Tim Penilai :

    a.Tim Penilai Pusat melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Analis Kepegawaian Madya di lingkungan BKN danInstansi lain serta Instansi yang belum memiliki Tim Penilai;

    b.Tim Penilai Sekretaris Utama melakukan penilaian dan penetapanangka kredit bagi Analis Kepegawaian Pelaksana sampai denganAnalis Kepegawaian Penyelia dan Analis Kepegawaian Pertamasampai dengan Analis kepegawaian Muda di lingkungan BKNPusat;

    c.Tim Penilai Kantor Regional BKN melakukan penilaian dan

    penetapan angka kredit bagi Analis Kepegawaian Pelaksanasampai dengan Analis Kepegawaian Penyelia dan AnalisKepegawaian Pertama sampai dengan Analis kepegawaian Mudadi lingkungan Kantor Regional BKN masing-masing;

    d.Tim Penilai Instansi melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Analis Kepegawaian Pelaksana sampai dengan AnalisKepegawaian Penyelia dan Analis Kepegawaian Pertama sampaidengan Analis kepegawaian Muda di lingkungan Instansi Pusat;

    e.Tim Penilai Provinsi melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Analis Kepegawaian Pelaksana sampai dengan Analis

    Kepegawaian Penyelia dan Analis Kepegawaian Pertama sampaidengan Analis kepegawaian Muda di lingkungan Provinsi masing-masing;

    f. Tim Penilai Kabupaten/Kota melakukan penilaian dan penetapanangka kredit bagi Analis Kepegawaian Pelaksana sampai denganAnalis Kepegawaian Penyelia dan Analis Kepegawaian Pertamasampai dengan Analis kepegawaian Muda di lingkunganKabupaten/Kota masing-masing;

    Apabila Tim Penilai belum terbentuk penilaian dan penetapan angkakredit bagi Analis Kepegawaian dapat dimintakan kepada Tim

    Penilai terdekat sesuai dengan Pasal 20 Peraturan MENPAN Nomor

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    5/17

    5

    PER-36/M.PAN/11/2006 sebagaimana telah diubah denganPeraturan MENPAN Nomor PER-14/M.PAN/6/2008.

    Pembentukan dan Susunan Anggota Tim Penilai harus mendapatrekomendasi dari Kepala BKN/Kepala Kantor Regional BKN (Pasal 8Perka BKN Nomor 67 Tahun 2006)

    F. MEKANISME PENGANGKATAN :

    1.Pengangkatan Pertama :

    a. Jenjang Analis Kepegawaian Terampil :

    1)Berijazah paling rendah Diploma III (DIII) Bidang : IlmuKepegawaian, Ilmu Ekonomi, Manajemen SDM, IlmuManajemen Adminitrasi, Ilmu Administrasi Perkantoran, danIlmu Kesekretariatan;

    2)Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;

    3)Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling rendah bernilaibaik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan

    4)Telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional AnalisKepegawaian Keterampilan, kecuali yang memiliki ijazah DIIIKepegawaian.

    b. Jenjang Analis Kepegawaian Ahli :

    1)Berijazah paling rendah Strata Satu (S1)/ Diploma IV (DIV)Kepegawaian. Strata Satu (S1) Bidang : Ilmu Kepegawaian, IlmuManajemen, Ilmu Politik, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu

    Adminitrasi Publik, Ilmu Hukum, Ilmu Pemerintahan, IlmuSosial Politik, Ilmu Kebijakan Publik, Ekonomi ManajemenSDM, Ilmu Sosiologi, dan Ilmu Humaniora;

    2)Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruangIII/a;

    3)Setiap unsur penilaian prestasi kerja paling rendah bernilaibaik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan;

    4)Telah mengikuti dan lulus Diklat Fungsional AnalisKepegawaian Keahlian, kecuali yang memiliki ijazah DIV

    Kepegawaian. Pengangkatan Pertama sebagaimana dimaksud adalah

    pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi jabatan AnalisKepegawaian melalui pengangkatan CPNS.

    2.Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatan AnalisKepegawaian (perpindahan jabatan)

    a. Berijazah DIII atau S1 sesuai kualifikasi yang ditentukan;

    b. Memiliki pengalaman dalam kegiatan manajemen PNS/pengembangan sistem manajemen PNS paling singkat 2 (dua)

    tahun;c. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Analis Kepegawaian;

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    6/17

    6

    d. Usia paling tinggi 5 (lima) tahun sebelum mencapai batas usiapensiun dari jabatan terakhir yang didudukinya; dan

    e. Unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 1 (satu) tahunterakhir.

    3.Pengangkatan Ketentuan Peralihan

    a. Untuk jenjang keterampilan :

    1)Berijazah paling rendah SMA atau yang sederajat;

    2)Memiliki pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;

    3)Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

    4)Memiliki pengalaman di bidang Manajemen PNS paling singkat3 (tiga) tahun;

    5)Unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 1 (satu)

    tahun terakhir; dan

    6)Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Analis KepegawaianKeterampilan.

    b. Untuk jenjang keahlian :

    1)Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Dilpoma IV (D.IV) sesuaidengan kualifikasi yang ditentukan;

    2)Memiliki pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruangIII/a;

    3)Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

    4)Memiliki pengalaman di bidang Manajemen PNS paling singkat3 (tiga) tahun;

    5)Unsur penilaian prestasi kerja bernilai baik dalam 1 (satu)tahun terakhir;

    6)Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Analis KepegawaianKeahlian.

    Pengangkatan dalam jabatan Fungsional Analis Kepegawaianditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah

    setelah mendapat rekomendasi/surat pertimbangan Kepala BKN.

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    7/17

    7

    DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN :

    1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2014 Tentang Batas UsiaPensiun Bagi Pejabat Fungsional;

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 TH 1994 Tentang Jabatan FungsionalPNS Jo PP Nomor 40 Tahun 2010;

    4. Keputusan Presiden Nomor 87 TH 1999 Tentang Rumpun JabatanFungsional PNS;

    4. Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2012Tentang Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian dan AngkaKreditnya;

    5. Peraturan Kepala BKN Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pedoman AuditKepegawaian;

    6. Peraturan Kepala BKN Nomor 4 Tahun 2013 Tentang KetentuanPelaksanaan Peraturan Menpan dan RB Nomor 40 Tahun 2012;

    7. Peraturan Kepala BKN Nomor 2 Tahun 2014 Tentang PetunjukTeknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional AuditorKepegawaian.

    INSTANSI PEMBINA :

    A. Badan Kepegawaian Negara selaku Instansi Pembina Jabatan

    Fungsional Auditor Kepegawaian :1.Instansi yang memiliki tugas untuk mengelola jabatan fungsional

    Auditor Kepegawaian dalam rangka menjamin profesionalisme dankontribusi jabatan dalam pencapaian tujuan organisasi sertapengembangan karir pejabat yang menduduki jabatan fungsionalAuditor Kepegawaian.

    2.Tugas :

    a. Menyusun :

    1)Ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis Jabatan

    Fungsional Auditor Kepegawaian;2)standar kompetensi Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian;

    3)pedoman formasi Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian;

    4)pedoman penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah/Karya TulisInovasi di bidang tugas jabatan fungsional AuditorKepegawaian;

    5)Kurikulum pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional/teknisJabatan Fungsional Auditor Kepegawaian;

    b. Menganalisis kebutuhan diklat fungsional/teknis di bidang tugasjabatan fungsional Auditor Kepegawaian;

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    8/17

    8

    c. Menyelenggarakan :

    1) diklat fungsional/teknis jabatan fungsional AuditorKepegawaian;

    2) uji kompetensi;

    3) Sertifikasi Profesi.

    d. Memfasilitasi :

    1) Pelaksanaan tugas pokok Jabatan Fungsional AuditorKepegawaian;

    2) Pembentukan Organisasi Profesi Jabatan Fungsional AuditorKepegawaian;

    3) Penyusunan dan penetapan kode etik dan etika profesi JabatanFungsional Auditor Kepegawaian

    e. Melakukan sosialisasi Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian,

    ketentuan pelaksanaan, dan ketentuan teknisnya;f. Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka

    pembinaan karier pejabat fungsional Auditor Kepegawaian;

    g. Mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional AuditorKepegawaian;

    h. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan JabatanFungsional Auditor Kepegawaian.

    B.PENGERTIAN :

    1. Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian adalah jabatan yang

    mempunyai ruang lingkup , tugas, tanggungjawab, wewenang danhak untuk melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian(wasdalpeg) pada instansi pemerintah pusat dan daerah sesuaidengan peraturan perundang-undangan;

    2. Auditor Kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yangberwenang untuk melakukan kegiatan wasdalpeg pada instansipemerintah pusat dan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

    3.

    Wasdalpeg adalah seluruh proses kegiatan memeriksa, mengevaluasi,memantau dan melakukan tindakan korektif terhadap pelaksanaanperaturan perundang-undangan bidang kepegawaian yang dapatdilakukan secara reguler, reviu, dan investigasi.

    4. Wasdalpeg kompleksitas rendah adalah pelaksanaan kegiatanwasdalpeg yang memerlukan analisis dan pertimbangan profesionalyang rendah, disertai dengan supervisi yang ketat;

    5. Wasdalpeg kompleksitas tinggi adalah pelaksanaan kegiatanwasdalpeg yang memerlukan analisis dan pertimbangan profesionalyang tinggi, disertai dengan supervisi yang ketat

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    9/17

    9

    C.KUALIFIKASI AUDITOR KEPEGAWAIAN :

    Kualifikasi pelaksanaan tugas dan fungsi Auditor Kepegawaianmensyaratkan penguasaan pengetahuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian, analisis permasalahan di bidangkepegawaian dengan menggunakan teknologi informasi

    D. TUGAS POKOK

    Melaksanakan pengawasan, pengendalian kepegawaian (wasdalpeg)sesuai dengan Peraturan MENPAN dan RB Nomor 40 Tahun 2012Tentang Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian dan AngkaKreditnya.

    E.JENJANG JABATAN

    Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian yang paling rendah sampaidengan yang paling tinggi, terdiri dari :

    1. Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian Pertama;

    Penata Muda, golongan ruang III/a; dan

    Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b.

    2. Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian Muda; dan

    Penata, golongan ruang III/c dan

    Penata Tk. I, golongan ruang III/d.

    3. Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian Madya.

    Pembina, golongan ruang IV/a;

    Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b; dan

    Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

    4.TIM PENILAI:

    1. Pengertian

    Tim Penilai Auditor Kepegawaian adalah tim yang dibentuk danditetapkan oleh Pejabat yang berwenang dan bertugas untuk

    memberikan pertimbangan dan menilai prestasi kerja AuditorKepegawaian.

    2. Susunan Tim Penilai :

    a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis;

    b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;

    c. Seorang Sekretaris merangkap anggota dari unsur kepegawaian;

    d. Paling kurang 4 (empat) orang anggota (paling kurang 2 (dua)orang dari Pejabat Auditor Kepegawaian).

    3.

    Kedudukan dan kewenangan Tim Penilai :

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    10/17

    10

    a.Tim Penilai Pusat melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Auditor Kepegawaian Madya pangkat Pembina TK. Igolongan ruang IV/b dan Pembina Utama Muda golongan ruangIV/c di lingkungan BKN dan Instansi lain;

    b.Tim Penilai Deputi melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Auditor Kepegawaian Pertama pangkat Penata Mudagolongan ruang III/a sampai dengan Auditor Kepegawaian Madyapangkat pembina golongan ruang IV/a di lingkungan BKN Pusat;

    c.Tim Penilai Regional melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Auditor Kepegawaian Pertama pangkat Penata Mudagolongan ruang III/a sampai dengan Auditor Kepegawaian Madyapangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan KantorRegional BKN;

    d.Tim Penilai Instansi melakukan penilaian dan penetapan angka

    kredit bagi Auditor Kepegawaian Pertama pangkat Penata Mudagolongan ruang III/a sampai dengan Auditor Kepegawaian Madyapangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Instansimasing-masing;

    e.Tim Penilai Provinsi melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Auditor Kepegawaian Pertama pangkat Penata Mudagolongan ruang III/a sampai dengan Auditor Kepegawaian Madyapangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi;

    f.Tim Penilai Kabupaten/Kota melakukan penilaian dan penetapanangka kredit bagi Auditor Kepegawaian Pertama pangkat Penata

    Muda golongan ruang III/a sampai dengan Auditor KepegawaianMadya pangkat Pembina golongan ruang IV/a di lingkunganKabupaten/Kota;

    Apabila Tim Penilai belum terbentuk penilaian dan penetapan angkakredit bagi Auditor Kepegawaian dapat dimintakan kepada TimPenilai terdekat sesuai dengan Pasal 25 ayat (1), (2) dan (3)Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2012.

    5. MEKANISME PENGANGKATAN :

    1. Pengangkatan Pertama Kali

    a. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/ Diploma IV (DIV) bidangmanajemen, hukum, administrasi, dan sosial politik;

    b. Paling rendah pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a;

    c. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)tahun terakhir;

    d. Telah lulus uji kompetensi;

    e. Paling lama 3 (tiga) tahun sejak diangkat harus mengikuti danlulus diklat fungsional dibidang wasdalpeg.

    Pengangkatan pertama kali sebagaimana tersebut untuk mengisilowongan formasi CPNS;

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    11/17

    11

    Jika CPNS belum diangkat dalam jabatan Auditor Kepegawaian dantelah diberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi, makapengangkatan dalam jabatan ini dilakukan melalui pengangkatan darijabatan lain.

    2. Perpindahan Dari Jabatan Lain

    a. Memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pengangkatanpertama dalam Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian;

    b. Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian;

    c. Memiliki pengalaman kerja dibidang kepegawaian paling kurang3 (tiga) tahun;

    d. Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun;

    e. Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional dibidang wasdalpeg.

    Pengangkatan dalam jabatan Fungsional Audiwan ditetapkan olehPejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah setelah mendapatrekomendasi/surat pertimbangan Kepala BKN.

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    12/17

    12

    DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYAMANUSIA APARATUR :

    1. Undang-Undang Nomor 5 Th 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 2014 Tentang Batas Usia

    Pensiun Bagi Pejabat Fungsional;

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 TH 1994 Tentang Jabatan FungsionalPNS Jo PP Nomor 40 Tahun 2010;

    4. Keputusan Presiden Nomor 87 TH 1999 Tentang Rumpun JabatanFungsional PNS;

    5. Peraturan Kepala BKN Nomor 23 Tahun 2011 Tentang PedomanPenilaian Kompetensi PNS;

    6. Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun 2012Tentang Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur dan Angka

    Kreditnya;

    7. Peraturan Kepala BKN Nomor 16 Tahun 2012 Tentang KetentuanPelaksanaan Peraturan Menpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 41Tahun 2012;

    8. Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2013 Tentang StandarKompetensi Manajerial;

    9. Peraturan Kepala BKN Nomor 8 Tahun 2013 Tentang StandarKompetensi Teknis;

    10. Peraturan Kepala BKN Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Diklat Jabatan Fungsional Assessor SDMAparatur;

    11. Peraturan Kepala BKN Nomor 24 Tahun 2013 Tentang StandarKompetensi Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur;

    12. Peraturan Kepala BKN Nomor 6 Tahun 2014 Tentang PedomanPenyusunan Formasi Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur.

    INSTANSI PEMBINA :

    A. Badan Kepegawaian Negara selaku Instansi Pembina Jabatan

    Fungsional Assessor SDM Aparatur :1.Instansi yang memiliki tugas untuk mengelola jabatan fungsional

    Assessor SDM Aparatur dalam rangka menjamin profesionalisme dankontribusi jabatan dalam pencapaian tujuan organisasi sertapengembangan karir pejabat yang menduduki jabatan fungsionalAssessor SDM Aparatur.

    2.Tugas :

    a.Menyusun :

    1)ketentuan pelaksanaan dan ketentuan teknis Jabatan

    Fungsional Assessor SDM Aparatur;

    2)standar kompetensi Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur;

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    13/17

    13

    3)pedoman formasi Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur;

    4)pedoman penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah/Karya TulisInovasi di bidang tugas jabatan fungsional Assessor SDMAparatur;

    5)Kurikulum pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional/teknisJabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur;

    b.Menganalisis kebutuhan diklat fungsional/teknis di bidang tugasjabatan fungsional Assessor SDM Aparatur;

    c.Menyelenggarakan :

    1)diklat fungsional/ teknis jabatan fungsional Assessor SDMAparatur;

    2)uji kompetensi;

    3)Sertifikasi Profesi.

    d.Memfasilitasi :

    1)Pelaksanaan tugas pokok Jabatan Fungsional Assessor SDMAparatur;

    2)Pembentukan Organisasi Profesi Jabatan Fungsional AssessorSDM Aparatur;

    3)Penyusunan dan penetapan kode etik dan etika profesi JabatanFungsional Assessor SDM Aparatur.

    e.Melakukan sosialisasi Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur,

    ketentuan pelaksanaan, dan ketentuan teknisnya;

    f. Melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangkapembinaan karier pejabat fungsional Assessor SDM Aparatur;

    g.Mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional AssessorSDM Aparatur;

    h.Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan JabatanFungsional Assessor SDM Aparatur;

    PENGERTIAN

    1.Assessor adalah Pegawai Negeri sipil (PNS) yang diberi tugas,tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yangberwenang untuk melakukan kegiatan penilaian kompetensimanajerial;

    2. Assessee adalah orang yang akan dinilai kompetensinya;

    3.Jabatan Fungsional Assessor Sumber Daya Manusia Aparatur yangselanjutnya disebut Jabatan Fungsional Assessor adalah jabatanyang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, danwewenang untuk melakukan kegiatan penilaian kompetensimanajerial;

    4. Penilaian kompetensi manajerial adalah suatu prosesmembandingkan kompetensi yang dimiliki PNS dengan kompetensi

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    14/17

    14

    jabatan yang dipersyaratkan dengan menggunakan metode penilaiantertentu;

    5. Kompetensi manajerial adalah karakteristik yang mendasari individudengan merujuk pada kriteria efektif dan/atau kinerja unggul dalamjabatan tertentu;

    6. Alat ukur adalah alat untuk menguji atau mengukur kualitas;

    7. Simulasi adalah alat ukur kompetensi dengan menggunakanpersoalan yang menggambarkan situasi dan kondisi yang secaranyata mungkin muncul dalam tugas / pekerjaan sehari-hari;

    8. Administrator adalah Assessor senior yang bertanggungjawab/mengepalai pelaksanaan penilaian kompetensi dengan metodeAssessment Center;

    9. Assessment Center adalah metode terstandar yang dilakukan untuk

    menilai/mengukur kompetensi dan prediksi keberhasilan PNS dalamsuatu jabatan dengan menggunakan alat ukur simulasi palingkurang 2 (dua) simulasi disamping alat ukur psikotes, kuesionerkompetensi, dan wawancara kompetensi berdasarkan persyaratankompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa Assessor;

    10.Quasi Assessment Center adalah metode terstandar yang dilakukanuntuk menilai/mengukur kompetensi dan prediksi keberhasilan PNSdalam suatu jabatan dengan menggunakan paling kurang 2 (dua)alat ukur yang salah satunya dapat berupa simulasi berdasarkanpersyaratan kompetensi jabatan dan dilakukan oleh beberapa

    Assessor;11.Psikotes adalah alat ukur yang menggunakan berbagai alat tes

    psikologi yang sudah terstandar untuk melihat kecenderunganpotensi kecerdasan dan preperensi Assesse yang dapat dijadikansalah satu prediksi keberhasilan pegawai dalam suatu pekerjaannya;

    12.Assessor meeting adalah pertemuan antar Assessor danAdministrator untuk membahas nilai kompetensi assesse yangdinilai oleh masing-masing Assessor untuk diintegrasikan dalamrangka memutuskan hasil akhir penilaian.

    B.KUALIFIKASI ASSESSOR SDM APARATUR :

    Kualifikasi pelaksanaan tugas dan fungsi Assessor SDM Aparaturmensyaratkan ilmu pengetahuan, metodologi, teknik analisisberdasarkan sertifikasi yang setara dengan keahlian yang ditentukan.

    C.TUGAS POKOK :

    Melakukan kegiatan penilaian kompetensi manajerial, yang meliputipelaksanaan penilaian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan penilaiandan pemanfaatan hasil penilaian, serta pengembangan metodepenilaian, sesuai dengan Peraturan MENPAN dan RB Nomor 41 Tahun2012 Tentang Jabatan Fungsional Assessor SDM Aparatur danAngka Kreditnya.

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    15/17

    15

    D.JENJANG JABATAN :

    Jabatan Fungsional Assessor yang paling rendah sampai dengan yangpaling tinggi, terdiri dari :

    1.Jabatan Fungsional Assessor Pertama;

    Penata Muda Tk. I, golongan ruang III/b

    2.Jabatan Fungsional Assessor Muda;

    Penata, golongan ruang III/c dan

    Penata Tk. I, golongan ruang III/d.

    3.Jabatan Fungsional Assessor Madya; dan

    Pembina, golongan ruang IV/a;

    Pembina Tk. I, golongan ruang IV/b; dan

    Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.4.Jabatan Fungsional Assessor Utama.

    Pembina Utama Madya, golongan ruang IV/d; dan

    Pembina Utama, golongan ruang IV/e.

    G.TIM PENILAI:

    1. Pengertian

    Tim Penilai Jabatan Fungsional Assessor adalah tim yang dibentukdan ditetapkan oleh Pejabat yang berwenang menetapkan angka

    kredit, yang bertugas menilai prestasi kerja Assessor.2. Susunan Tim Penilai :

    a. Seorang Ketua merangkap anggota dari unsur teknis yangmembidangi penilaian kompetensi manajerial;

    b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota;

    c. Seorang Sekretaris merangkap anggota;

    d. Anggota paling sedikit 4 (empat) orang, (paling sedikit 2 (dua)orang dari Pejabat Fungsional Assessor).

    3. Kedudukan dan kewenangan Tim Penilai :a. Tim Penilai Pusat melakukan penilaian dan penetapan angka

    kredit bagi Assessor Madya pangkat Pembina TK. I golonganruang IV/b sampai dengan Assessor Utama pangkat PembinaUtama golongan ruang IV/e di lingkungan BKN dan Instansi lain;

    b. Tim Penilai Unit Kerja melakukan penilaian dan penetapanangka kredit bagi Assessor Pertama pangkat Penata Muda TK. Igolongan ruang III/b sampai dengan Assessor Madya pangkatpembina golongan ruang IV/a di lingkungan BKN Pusat;

    c.

    Tim Penilai Instansi melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Assessor Pertama pangkat Penata Muda Tk. I

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    16/17

    16

    golongan ruang III/b sampai dengan Assessor Madya pangkatPembina golongan ruang IV/a di lingkungan Instansi masing-masing;

    d. Tim Penilai Provinsi melakukan penilaian dan penetapan angkakredit bagi Assessor Pertama pangkat Penata Muda Tk. Igolongan ruang III/b sampai dengan Assessor Madya pangkatPembina golongan ruang IV/a di lingkungan Provinsi;

    e.Tim Penilai Kabupaten/Kota melakukan penilaian dan penetapanangka kredit bagi Assessor Pertama pangkat Penata Muda Tk. Igolongan ruang III/b sampai dengan Assessor Madya pangkatPembina golongan ruang IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota;

    Apabila Tim Penilai belum terbentuk penilaian dan penetapan angkakredit bagi Assessor dapat dimintakan kepada Tim Penilai terdekatsesuai dengan Pasal 21 ayat (1), (2) dan (3) Peraturan MENPAN dan

    Reformasi Birokrasi Nomor 41 Tahun 2012.H.MEKANISME PENGANGKATAN :

    1. Pengangkatan pertama kali :

    a. PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam JabatanFungsional Assessor harus memenuhi syarat :

    1) Berijazah paling rendah Sarjana (S1) dibidang psikologi danbidang ilmu lainnya yang berada pada rumpun bidang ilmuhumaniora (Ilmu Bahasa, Pendidikan, Sejarah, Ilmu Hukum,filsafat, Antropologi, Manajemen Sumber Daya Manusia dan

    Ilmu-ilmu Sosial yang bersifat humanistik) yang ditetapkanoleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi dengan pertimbangan Kepala Badan KepegawaianNegara.

    2) Pangkat paling rendah Penata Muda Tingkat I, golonganruang III/b;

    3) Telah mengikuti diklat dan lulus uji kompetensi fungsionalAssessor; dan

    4) Nilai prestasi kerja, paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu)

    tahun terakhir.b. PNS yang diangkat sebagaiman dimaksud pada ayat (1) angka

    kreditnya ditetapkan paling kurang 150 (seratus lima puluh).

    c. Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)ditetapkan pada unsur utama, terdiri dari pendidikan dan tugaspokok.

    d. Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah pengangkatan untuk mengisi lowongan formasi dari calonPNS.

    e. Pengangkatan pertama kali dalam jabatan Fungsional Assessordibuat menurut contoh formulir sebagaimana tercantum dalam

  • 7/24/2019 DASAR HUKUM JABATAN FUNGSIONAL.pdf

    17/17

    17

    Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dariPeraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara.

    2. Pengangkatan dari Jabatan Lain

    a. PNS yang diangkat dari jabatan lain ke dalam Jabatan

    Fungsional Assessor dapat dipertimbangkan dengan ketentuansebagai berikut :

    1) Mengikuti proses seleksi dan dinyatakan memenuhipersyaratan kompetensi sebagai Assessor;

    2) Memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal10 ayat (1);

    3) Bagi yang memiliki latar belakang pendidikan lintaskualifikasi pendidikan yang ditetapkan sebelumnya akanditetapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi dengan pertimbangan instansi Pembina;4) Usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun,;

    5) Tersedianya formasi untuk Jabatan Fungsional Assessor.

    b. Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana yang dimaksudpada ayat (1) sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjangjabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yangditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angkakredit.

    c. Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

    ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang.d. Angka kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah angka

    kredit yang diperoleh berdasarkan penilaian sejak melaksanakantugas dibidang penilaian kompetensi manajerial, sepanjang buktifisik lengkap dan butir kegiatan yang diusulkan sesuai dengantugas pokok Jabatan Fungsional Assessor.

    Pengangkatan dalam jabatan Fungsional Assessor ditetapkan olehPejabat Pembina Kepegawaian Pusat/Daerah setelah mendapatrekomendasi/surat pertimbangan Kepala BKN.