dana pensiun pt pln (persero) -...
TRANSCRIPT
1DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
DAFTAR ISI
01. IKHTISAR DATA KEUANGAN
Laporan Perubahan Aset Neto 8
Laporan Perhitungan Hasil Usaha 9
Laporan Posisi Keuangan 10
Rasio Keuangan 11
Portofolio Investasi 12
Rasio Pendanaan 14
Iuran, Manfaat Pensiun Dan Peserta 15
02. LAPORAN DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS
Laporan Dewan Pengawas 18
Laporan Pengurus 22
Tanda Tangan Anggota Dewan Pengawas dan Anggota Pengurus 26
03. PROFIL DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
Riwayat Singkat 28
Informasi Jumlah Peserta 30
Informasi Nama Dan Alamat Lengkap Dana Pensiun 31
Struktur Organisasi Dan Time Line SejarahDana Pensiun PT PLN (Persero) 32
Visi Misi Dana Pensiun PT PLN (Persero) 33
Nilai Budaya DAPEN PLN (Persero) 34
Profil Dewan Pengawas 36
Profil Pengurus 38
Informasi Pendiri Dan Mitra Pendiri 40
Anak Usaha Dan Afiliasi DP-PLN 41
Struktur Kelembagaan DP-PLN 42
Profesi Dan Lembaga Penunjang 43
Kegiatan Pelayanan Program Pensiun 44
Jumlah Dan Data Pengembangan Kompeten Karyawan 46
04. ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN
Tinjauan Operasional Dan Pengelolaan Investasi 48
Investasi Tanah Dan Bangunan 58
Pelayanan Kepesertaan 60
Sumber Daya Manusia 63
Teknologi Informasi Dan Pengadaan 67
Akuntansi Dan Pelaporan 73
Laporan Posisi Keuangan 81
Perhitungan Hasil Usaha 83
Laporan Arus Kas 86
Kemampuan Membayar Manfaat Pensiun Dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Iuran 89
Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Pengeluaran Tahun 2016 94
05. TATA KELOLA DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
Dewan Pengawas 114
Pengurus 116
Rapat Pengurus 118
Kebijakan Remunerasi bagi Pengurus 121
Hubungan Afiliasi antara Anggota Pengurus,
Dewan Pengawas, dan Pendiri 121
Komite Investasi 122
Unit Audit Internal 123
Akuntan Publik dan Manajemen Risiko 125
Sistem Pengendalian Internal 127
Perkara Penting yang sedang dihadapi Dan Akses Informasi dan Data 128
Pedoman Perilaku dan Kode Etik 129
Whistleblowing System Dan Keberagaman Komposisi Pengurus 130
Evaluasi Penerapan Tata Kelola oleh Dewan Pengawas 131
06. LAMPIRAN
Opini Auditor Independen Atas Laporan Keuangan 147
Deskripsi Auditor Independen Di Opini
Laporan Keuangan Lengkap Yang Telah Diaudit
Perbandingan Tingkat Profitabilitas
Laporan Portofolio Investasi Yang Telah Diaudit Dewan Pengawas,
dan Pendiri
7DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
IKHTISAR DATA KEUANGAN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
8 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
LAPORAN PERUBAHAN ASET NETO(Dalam Jutaan Rupiah)
KETERANGAN
REALISASI PENCAPAIAN (%)
2016 2015 2014 2016/2015 2015/2014
Pendapatan Investasi 627.407 635.892 630.421 98,67 100,87
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi 230.304 (332.925) 400.565 (69,18) (83,11)
Iuran Jatuh Tempo :
- Iuran Normal Pemberi Kerja 139.648 148.678 144.307 93,93 103,03
- Iuran Normal Peserta 62.494 66.271 69.943 94,30 94,75
- Iuran Tambahan 250.772 - -
Pendapatan Diluar Investasi 619 637 351 97,16 181,38
PENAMBAHAN ASET NETO 1.311.245 518.553 1.245.588 252,87 41,63
Beban Investasi 24.368 29.964 35.658 81,32 84,03
Beban Operasional 30.363 34.232 29.037 88,70 117,89
Beban Lain Diluar Investasi & Operasional
5.727 1.665 2.394 344,05 69,53
Manfaat Pensiun 640.787 553.334 513.368 115,80 107,78
Pajak Penghasilan 12.382 10.902 12.447 113,57 87,59
PENGURANGAN ASET NETO 713.627 630.096 592.904 113,26 106,27
TOTAL KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO
597.618 (111.543) 652.684 (535,77) (17,09)
ASET NETO AWAL PERIODE 7.125.656 7.237.199 6.584.515 98,46 109,91
ASET NETO AKHIR PERIODE 7.723.274 7.125.656 7.237.199 108,39 98,46
IKHTISAR DATA KEUANGAN
9DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA(Dalam Jutaan Rupiah)
KETERANGAN
REALISASI PENCAPAIAN (%)
2016 2015 2014 2016/2015 2015/2014
PENDAPATAN INVESTASI 627.407 635.892 630.421 98,67 100,87
Bunga/Bagi Hasil 435.355 430.581 441.274 101,11 97,58
Dividen 22.638 16.381 18.545 138,20 88,33
Sewa 114.942 110.801 107.817 103,74 102,77
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi 54.472 78.130 62.785 69,72 124,44
Pendapatan Investasi Lain - - - - -
BEBAN INVESTASI 24.368 29.964 35.658 81,32 84,03
Beban Transaksi 2.933 2.952 3.461 99,38 85,28
Beban Pemeliharaan Tanah & Bangunan 6.871 12.400 10.309 55,41 120,28
Beban Penyusutan Bangunan 8.649 9.056 18.156 95,50 49,88
Beban Manajer Investasi 4.961 4.414 3.731 112,40 118,29
Beban Investasi Lain 953 1.142 - 83,50 -
HASIL USAHA INVESTASI 603.040 605.928 594.763 99,52 101,88
BEBAN OPERASIONAL 30.363 34.232 29.037 88,70 117,89
Gaji/Honor Pengurus, Dewan Pengawas & Karyawan
22.151 22.364 18.218 99,05 122,75
Beban Kantor 4.350 7.739 7.469 56,21 103,61
Beban Pemeliharaan 1.598 1.498 968 106,67 154,74
Beban Penyusutan 437 314 673 139,23 46,70
Beban Jasa Pihak Ketiga 1.828 2.317 1.709 78,87 135,59
Beban Operasional Lain - - - - -
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN (5.108) (1.028) (2.043) 497,10 50,30
HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 567.568 570.669 563.683 99,46 101,24
PAJAK PENGHASILAN 12.382 10.902 12.447 113,57 87,59
HASIL USAHA SETELAH PAJAK 555.186 559.767 551.236 99,18 101,55
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
10 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
LAPORAN POSISI KEUANGAN(Dalam Jutaan Rupiah)
KETERANGAN
REALISASI PENCAPAIAN (%)
2016 2015 2014 2016/2015 2015/2014
ASET TERSEDIA 7.741.847 7.147.891 7.255.398 108,31 98,52
ASET INVESTASI (Nilai Historis)
Surat Berharga Negara 1.250.286 942.988 1.142.939 132,59 82,51
Tabungan 10.550 - - - -
Deposito On Call 12.185 64.700 60.600 18,83 106,77
Deposito Berjangka 611.225 554.561 1.023.850 110,22 54,16
Saham 764.382 714.925 533.097 106,92 134,11
Obligasi 2.601.405 2.699.530 2.262.371 96,37 119,32
Sukuk 10.000 - - - -
Unit Penyertaan Reksadana 1.068.596 1.196,049 1.018.382 89,34 117,45
Penyertaan Langsung Pada Saham 363.489 164.739 96.389 220,65 170,91
Tanah 6.106 6.106 6.106 100,00 100,00
Bangunan 105.124 105.124 105.124 100,00 100,00
Tanah dan Bangunan 266.353 260.024 229.243 102,43 113,43
Akumulasi Penyusutan (186.754) (178.105) (169.049) 104,86 105,36
SELISIH PENILAIAN INVESTASI 784.138 553.833 886.758 141,58 62,46
JUMLAH INVESTASI NILAI
WAJAR7.667.083 7.084.474 7.195.810 108,22 98,45
ASET LANCAR DILUAR
INVESTASI 66.285 59.613 55.962 111,19 106,53
ASET OPERASIONAL 3.490 3.614 3.436 96,56 105,16
ASET LAIN-LAIN 4.990 190 190 2.629,96 100,00
LIABILITAS
NILAI KINI AKTUARIAL 7.462.044 6.966.484 6.747.214 107,11 103,25
SELISIH NILAI KINI AKTUARIAL 261.230 159.172 489.985 164,12 32,49
LIABILITAS DILUAR NILAI KINI AKTUARIAL
18.573 22.236 18.199 83,53 122,18
JUMLAH LIABILITAS 7.741.847 7.147.891 7.255.398 108,31 98,52
ASET NETO 7.723.274 7.125.656 7.237.199 108,39 98,46
RASIO KECUKUPAN DANA
201420152016
103.43% 102.28% 107.26%107.26%102.28%103.43%
11DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
RASIO KEUANGAN
KETERANGAN 2016 2015 2014
Return On Investment (ROI) 11,01% 3,82% 14,49%
Return On Aset (ROA) 10,92% 3,80% 14,40%
Rasio Beban Operasional terhadap Hasil Usaha Investasi 5,04% 5,65% 4,88%
Rasio Beban Operasional terhadap Aset Neto 0,39% 0,48% 0,40%
Rasio Beban Investasi terhadap Pendapatan Investasi 3,88% 4,71% 5,66%
Rasio Kecukupan Dana (RKD) 103,43% 102,28% 107,26%
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
12 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
TABEL PORTOFOLIO INVESTASI(Dalam Jutaan Rupiah)
JENIS INVESTASI
PERIODE
2016 2015 2014
Rp % Rp % Rp %
Surat Berharga Negara 1.283.965 16,75 935.248 13,20 1.208.393 16,79
Tabungan 10.550 0,14 - 0,00
- 0,00
Deposito On Call 12.185 0,16 64.700 0,91 60.600 0,84
Deposito Berjangka 611.225 7,97 554.561 7,83 1.023.850 14,23
Saham 789.298 10,29 681.202 9,62 606.701 8,43
Obligasi 2.653.659 34,61 2.742.121 38,71 2.318.396 32,22
Sukuk 9.986 0,13 - 0,00
- 0,00
Unit Penyertaan Reksadana 1.041.514 13,58 1.057.020 14,92 1.068.656 14,85
Penyertaan Langsung Pada Saham 401.001 5,23 202.251 2,85 132.085 1,84
Tanah 78.274 1,02 78.274 1,10 63.984 0,89
Bangunan 418.488 5,46 418.488 5,91 425.971 5,92
Tanah dan Bangunan 356.940 4,66 350.611 4,95 287.175 3,99
JUMLAH ASET INVESTASI 7.667.083 100,00 7.084.474 100,00 7.195.810 100,00
13DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
PERIODE 2016 PERIODE 2015 PERIODE 2014
PORTOFOLIO INVESTASI
Rp
. 401
.000
.759
.000
Rp
. 202
.250
.699
.000
Rp
. 132
.084
.621
.100
Rp
. 35
0.6
11
.00
0.0
00
Rp
. 28
7.1
74
.97
0.0
00
Rp
. 78.
274.
000.
000
Rp
. 78.
274.
000.
000
Rp
. 63.
984.
000.
000
SUKUK
UNIT PENYERTAAN REKSADANAPENYERTAAN LANGSUNG
PADA SAHAM
TANAH
BANGUNAN
TANAH DAN BANGUNAN
Rp
. 35
6.9
39
.56
2.7
28
Rp
. 9.9
85
.75
0.0
00
Rp
. 1.0
41
.51
3.9
27
.17
5
Rp
. 1.0
57
.01
9.6
66
.81
7
Rp
. 1.0
68
.65
5.6
62
.13
7
Rp
. 41
8.4
87
.80
0.0
00
Rp
. 41
8.4
87
.80
0.0
00
Rp
. 4
25
.97
1.3
83
.98
4
. 35
0.6
11
.00
0.0
00
Rp
. 3
6.9
39
.56
2.7
28
Rp
. 35
6.
Rp
. 28
7.1
74
.97
0.0
00
R
.75
0.0
00
27
.17
5
TABUNGAN
SURAT BERHARGA NEGARA
Rp
. 1.2
83
.96
5.2
21
.99
7
Rp
. 93
5.2
47
.80
6.2
33
Rp
. 1.2
08
.39
2.7
92
.14
3
Rp
. 10
.54
9.5
20
.00
0
Rp
. 12
.18
5.0
00
.00
0
DEPOSITO ON CALL
DEPOSITO BERJANGKA
SAHAM
Rp
. 64
.70
0.0
00
.00
0
Rp
. 60
.60
0.0
00
.00
0
Rp
. 61
1.2
25
.00
0.0
00
Rp
. 78
9.2
97
.94
0.4
89
Rp
. 2.6
53
.65
8.9
34
.28
7
Rp
. 60
6.7
00
.76
6.3
65
Rp
. 1.0
23
.85
0.0
00
.00
0
Rp
. 2.3
18
.39
5.8
22
.42
8
Rp
. 55
4.5
60
.96
8.4
93
Rp
. 6
81
.20
1.8
47
.36
9
Rp
. 2
.74
2.1
20
.55
5.9
87
OBLIGASI
RASIO PENDANAAN
201420152016
Kekayaan Nilai Kini Aktuarial Surplus
10.000.000
dalam jutaan
8.000.000
6.000.000
4.000.000
2.000.000
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
14 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
RASIO PENDANAAN(Dalam Jutaan Rupiah)
KETERANGAN 2016 2015 2014
Kekayaan 7.718.284 7.125.466 7.236.967
Nilai Kini Aktuarial 7.462.044 6.966.484 6.747.214
Surplus (Defisit) 256.240 158.982 489.754
Rasio Kecukupan Dana (RKD) 103,43% 102,28% 107,26%
Kualitas Pendanaan TINGKAT I TINGKAT I TINGKAT I
15DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
TABEL IURAN, MANFAAT PENSIUN DAN PESERTA(Dalam Jutaan Rupiah)
KETERANGAN
PERIODE
2016 2015 2014
Rp % Rp % Rp %
IURAN DAN MANFAAT PENSIUN
Iuran Pemberi Kerja 139.648 30,83 148.678 69,17 144.307 67,35
Iuran Peserta 62.494 13,80 66.271 30,83 69.943 32,65
Iuran Tambahan 250.772 55,37 0 0,00 0 0,00
Total Iuran 452.914 100,00 214.949 100,00 214.250 100,00
Iuran Pemberi Kerja Berdasarkan (%) PhDP
13,41% 13,41% 12,38%
Iuran Peserta Berdasarkan (%) PhDP 6% 6% 6%
Manfaat Pensiun 640.787 553.334 513.368
Surplus (Defisit) (187.873) (338.385) (299.118)
PESERTA (Orang)
Peserta Aktif 34.957 37.781 40.491
Pensiun Ditunda 622 515 417
Pensiunan 39.414 37.621 35.620
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
16 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
17DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
LAPORAN DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
18 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Menjalin hubungan erat dengan
Pendiri yang notabene merupakan
Badan Usaha Milik Negara
terbesar di Indonesia adalah salah
satu kekuatan dalam rangka mengoptimalkan
peluang-peluang yang terbuka dari Pendiri
maupun Anak Perusahaannya.
Tahun 2016 bukanlah tahun yang mudah
bagi industri Dana Pensiun termasuk DP-PLN.
Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya,
kondisi pasar uang dan pasar modal masih
terus diwarnai oleh banyak tantangan karena
perekonomian Indonesia terhubung erat dengan
ekonomi global. Pelemahan harga komodoti dan
isu kenaikan suku bunga The Fed, merupakan
faktor dominan yang mewarnai perekonomian
global. Sementara itu dari sisi perkembangan
faktor politik internasional, Brexit dan pemilihan
presiden Amerika Serikat juga merupakan faktor
yang dominan.
Kebijakan suku bunga rendah yang diterapkan
oleh Bank Indonesia sepanjang tahun 2016
dan bahkan akan dilanjutkan pada masa-masa
mendatang, memaksa industri Dana Pensiun tidak
dapat banyak bergantung lagi pada Instrumen
berbasis pasar uang dan fixed income. Berkenaan
dengan hal ini, DP-PLN secara berangsur-angsur
dituntut untuk mulai melakukan terobosan
penambahan alokasi investasi yang diharapkan
dapat memberikan tingkat imbal hasil
investasi yang lebih baik yaitu investasi melalui
pembentukan Anak-anak Usaha baru yang
memiliki pasar captive dengan PT PLN (Persero)
selaku Pendiri DP-PLN.
Bidang kelistrikan (PLTM) serta bidang-bidang
usaha pendukung kegiatan Pendiri seperti
penyediaan gedung kantor, penyediaan sarana
penunjang jaringan seperti tiang listrik beton,
asuransi pembangkit listrik, merupakan bidang-
LAPORAN DEWAN PENGAWAS
Menyikapi kondisi lingkungan
bisnis Dana Pensiun yang penuh
tantangan sepanjang tahun 2016,
DP-PLN senantiasa berupaya
dapat menangkap peluang dan
merintis berbagai terobosan
investasi, proses bisnis, maupun
penguatan organisasi, agar dapat
menyelaraskan dengan tantangan
yang terus berkembang.
19DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
bidang usaha yang telah dimasuki oleh Anak-
anak Usaha DP-PLN meskipun secara hasil
investasi tahun 2016 pada sektor penunjang
kelistrikan yang telah mulai dilakukan oleh DP-
PLN belum menunjukkan hasil optimal yang
disebabkan oleh beberapa Anak Usaha masih
dalam tahap konstruksi dan finalisasi kontruksi.
Terlepas dari berbagai tantangan yang dihadapi
oleh DP-PLN tahun 2016, secara umum DP-
PLN menunjukkan kinerja yang baik dengan
membukukan pencapaian tingkat imbal hasil
investasi (ROI) sebesar 11,01% melebihi target
yang ditetapkan yakni 10,02%. Pencapaian ROI
tersebut juga diraih dengan tidak melakukan
appraisal atas investasi pada Penyertaan
Langsung maupun investasi pada Tanah dan/
atau Bangunan.
Dari segi kualitas Pendanaan, patut disyukuri
bahwa DP-PLN tetap dapat menjaga Rasio
Pendanaan Tingkat I meskipun pada tahun
2016 DP-PLN telah menaikkan Manfaat Pensiun
sebesar Rp100 ribu per-Peserta atau ekuivalen
dengan penambahan kewajiban aktuaria +
Rp400 miliar. Rata-rata Manfaat Pensiun per-
Peserta pada saat ini adalah Rp1.300.000,-
dengan jumlah Peserta Pensiun mencapai
41.000 orang.
Dari segi kepatuhan Pengurus terhadap
Peraturan Perundang-Undangan dalam
melakukan pengelolan DP-PLN tahun 2016,
Dewan Pengawas dapat menyampaikan
sebagai berikut :
1. Tidak terdapat penempatan investasi pada
investasi yang dilarang oleh Peraturan
Perundangan yang berlaku bagi DP-PLN.
2. Tidak melanggar batasan maksimum
investasi untuk jenis investasi tertentu.
3. Selama Tahun 2016 tidak terdapat ketidak-
sesuaian penempatan investasi pada satu
pihak dengan batasan yang ditetapkan
Arahan Investasi dan Perundang-undangan.
URAIAN
REALISASI
ARAHAN INVESTASI
TAHUN2016
TERHADAPTH. 2015
TERHADAP RKA 2016
REALISASI2015
RKA2016
(Rupiah) (%) (%) (Rupiah) (Rupiah)
Hasil Investasi(Nilai Wajar)
833.344 305,25 113,30 273.004 735.512
Hasil Investasi (Nilai Wajar)terhadap Rata-rata Investasi (Nilai Wajar) 11,01% 3,82% 10,02% 9,50%
-----> ROI
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
20 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
4. Mematuhi batasan-batasan menurut
Peraturan Perundangan dan Arahan
Investasi.
5. Tidak ada transaksi afiliasi yang tidak dinilai
dengan harga pasar yang berlaku, sesuai
Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11
tahun 1992.
6. Berkaitan dengan penempatan obligasi,
berdasarkan hasil evaluasi tidak terdapat
ketidaksesuaian penempatan investasi pihak
URAIANPer 31 Desember 2016 Per 31 Desember 2015
(Milyar Rp.) (Milyar Rp.)
Kewajiban Aktuaria 7.462,04 6.966,48
Kekayaan 7.718,28 7.125,47
Surplus / (Defisit) 256,24 158,98
Rasio Pendanaan 103,43% 102,28%
21DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
terafiliasi. Oleh karena pembelian obligasi
dilakukan melalui Pasar Modal, maka tidak
termasuk dalam kategori investasi obligasi
pada pihak terafiliasi dan telah sesuai dengan
Pasal 32 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11
tahun 1992.
7. Selalu tersedia dana yang bersifat likuid
untuk rata-rata dalam satu bulan, yaitu di
atas 1,25% dari total investasi DP-PLN.
Berkenaan dengan aspek Tata Kelola, Pengurus
DP-PLN dalam tahun 2016 telah menerapkan
Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun dengan baik,
sebagaimana tertuang dalam dalam Laporan
Manajemen oleh Pengurus DP-PLN .
Namun demikian Dewan Pengawas mencatat
bahwa masih terdapat banyak tantangan ke
depan yang masih harus dihadapi Pengurus
yaitu sebagai berikut :
1. Mempertahankan agar Kualitas Pendanaan
selalu dalam keadaan “fully funded” (Rasio
Pendanaan > 100);
2. Dengan semakin meningkatnya Nilai
Investasi DP-PLN, Pengurus DP-PLN perlu
lebih cermat dalam menerapkan Pedoman
Tata Kelola DP-PLN guna peningkatan
kualitas pengelolaan DP-PLN yang lebih
efisien, kehati-hatian (prudent) dan taat
kepada semua ketentuan Perundang-
undangan yang berlaku bagi DP-PLN;
3. Pengembangan kualitas sumber daya
manusia di DP-PLN perlu senantiasa
dilakukan secara berkesinambungan
sebagai katalis dalam berinovasi serta dalam
mengelola segala tantangan baik internal
maupun eksternal.
Dalam kesempatan ini pula, kami mengucapkan
terima kasih kepada Pengurus dan seluruh
karyawan DP-PLN atas seluruh dukungan dan
kerjasama yang terjalin dengan baik sehingga
DP-PLN mampu mencatatkan kinerja sesuai
dengan target yang telah ditetapkan serta sesuai
dengan ekspektasi dari pemangku kepentingan
KETUA DEWAN PENGAWAS
EDDY D. ERNINGPRAJAEDDY D. ERNINGPRAJA
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
22 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Buku in i merupak an desk r ips i
pencapaian kinerja DP-PLN selama
kurun waktu tahun 2016, baik dari sisi
pencapaian keberhasilan maupun hal-
hal yang masih menjadi pekerjaan yang harus
diselesaikan pada tahun berikutnya.
Sebagaimana kita ketahui bersama, kondisi
ekonomi Indonesia pada tahun 2016 telah relatif
lebih baik yang tercermin dengan pertumbuhan
Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 5,0%,
sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan
4,8% yang diraih pada tahun sebelumnya.
Namun demikian terjadinya dua kejadian besar
yang tidak diduga pada tahun 2016 yaitu Brexit
dan perubahan politik di Amerika Serikat, turut
mempengaruhi dinamika ekonomi Indonesia
pada tahun 2016.
Di tengah dinamika ekonomi yang terjadi, suatu
hal yang positif adalah Pemerintah Indonesia
mampu mempertahankan stabilitas ekonomi,
dengan nilai Rupiah dan tingkat inflasi yang
terkendali serta mempertahankan tingkat suku
bunga rendah sepanjang tahun. Likuiditas pasar
keuangan juga terjaga baik.
DP-PLN telah mengawali tahun 2016 dengan
melakukan konsolidasi pada semua lini demi
mendukung tercapainya Rencana Kerja Anggaran
dan Investasi yang telah ditetapkan oleh Pendiri.
Dengan optimisme perekonomian Indonesia
yang akan membaik pada tahun 2016 serta
pengalaman yang telah dilalui pada tahun 2015,
upaya-upaya untuk mendorong pertumbuhan
hasil investasi, meningkatkan kualitas pelayanan
bagi para Peserta, meningkatkan kompentensi
dan keahlian SDM serta meningkatkan penerapan
menajemen risiko dan pengendalian internal,
terus didorong.
Berlandaskan Visi “Menjadi Dana Pensiun
yang mampu mengoptimalkan peran seluruh
Pemangku Kepentingan, dapat dipercaya,
maju dan berkembang” serta Misi “Menjamin
kesinambungan penghasilan hari tua dan
meningkatkan kesejahteraan Peserta dan Pihak
Yang Berhak melalui pengelolaan Dana Pensiun
secara profesional”, DP-PLN secara berkelanjutan
senantiasa berupaya melakukan kerjasama
dengan Pendiri maupun Anak Perusahaan
Pendiri, membangun sinergi/kemitraan melalui
kerjasama saling menguntungkan kedua belah
LAPORAN PENGURUS
Pemangku Kepentingan yang terhor-
mat,
Puji Syukur kehadirat Tuhan YME, Dana
Pensiun PT PLN (Persero) atau lebih
dikenal dengan sebutan Dana Pensiun
PLN atau disingkat DP-PLN, telah
berhasil melaksanakan program kerja
2016 yang selanjutnya disajikan dalam
penerbitan buku “Laporan Tahunan -
2016, Dana Pensiun PLN”.
23DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
pihak dengan memanfaatkan peluang-peluang
yang tersedia dari kegiatan operasional Pendiri.
Satu hal lain yang menggembirakan pada tahun
2016 adalah DP-PLN telah dapat meningkatkan
kesejahteraan Pensiunan melalui kenaikan
Manfaat Pensiun sebesar Rp100.000,- per-
Peserta Pensiunan. Meskipun kenaikan Manfaat
Pensiun tersebut mungkin belum sesuai
harapan para Pensiunan, namun Pengurus
akan senantiasa berupaya yang terbaik sesuai
dengan kemampuan DP-PLN serta senantiasa
membangun komunikasi dan sinergi dengan
Pendiri. Tabel di bawah ini adalah profil Peserta
DP-PLN.
Selanjutnya beberapa aspek dominan yang
menjadi concern Pengurus DP-PLN yang dapat
kami gambarkan selama tahun 2016, secara garis
besar adalah sebagai berikut :
a. Aset Neto
Pada tahun 2016 terdapat peningkatan
Aset Neto sebesar 8,39% terhadap tahun
2015. Peningkatan yang nampak signifikan
tersebut antara lain berkaitan dengan
adanya Iuran Tambahan dari Pendiri pada
tahun 2016 Rp250.772.329.623,- yang juga
dibarengi dengan peningkatan Manfaat
Pensiun per-Peserta Pensiunan sebesar
Rp100.000 ,-.
Di sisi lain pencapaian Aset Neto tahun 2016
terhadap RKAP tahun 2016 adalah 102,42%.
Peningkatan Aset Neto tahun 2016.
(lihat TABEL ASET NETO)
b. Total Investasi
Pada tahun 2016, total Investasi DP-PLN
meningkat 8,22% banding tahun 2015.
Sementara itu pencapaian Total Investasi
TABEL ASET NETO
(dalam jutaan)
URAIAN
REALISASI
TAHUN 2016 TERHADAP
TH. 2015 TERHADAP RKA 2016
REALISASITH. 2015
RKATH. 2016
(Rupiah) (%) (%) (Rupiah) Rupiah)
Aset Neto 7.723.274 108,39 102,42 7.125.656 7.540.871
PROFIL PESERTA 2016 2015 SELISIH
Peserta Aktif 34.957 37.781 (2.824)
Peserta Pensiunan danPihak Yang Berhak (Penerima MP) 39.618 37.621 1.997
Pensiun Ditunda 622 515 107
Jumlah 75.197 75.917 (720)
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
24 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
TABEL BEBAN OPERASIONAL
(dalam jutaan)
URAIAN
REALISASI REALISASI
2015RKA 2016Tahun Buku
2016Terhadap Th.
Buku 2015Terhadap RKA
2016
(Rupiah) (%) (%) (Rupiah) (Rupiah)
Beban Operasional 30.363 88,70 72,52 34.232 41.869
Tingkat Beban Operasional terhadap Aset Neto
0,39% 0,48% 0,56%
TABEL TOTAL INVESTASI
(dalam jutaan)
URAIAN
REALISASI REALISASI RKA
TAHUN 2016TERHADAP
TH. 2015TERHADAP RKA 2016
TH. 2015 TH. 2016
(Rupiah) (%) (%) (Rupiah) (Rupiah)
Jumlah Investasi (Nilai Wajar) 7.667.083 108,22 102,57 7.084.474 7.475.052
TABEL PENDAPATAN INVESTASI (NILAI WAJAR)
(dalam jutaan)
URAIAN
REALISASI REALISASI
2015RKA 2016Tahun Buku
2016Terhadap Th.
Buku 2015Terhadap RKA
2016
(Rupiah) (%) (%) (Rupiah) (Rupiah)
Pendapatan Investasi 833.344 305,25 113,30 273.004 735.512
25DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
tahun 2016 terhadap RKAP tahun 2016
adalah 102,57%. (lihat TABEL TOTAL INVESTASI)
c. Pendapatan Investasi (Nilai Wajar)
Pendapatan Investasi tahun 2016 dibanding
tahun 2015 melonjak 205,25%, yang hal
ini ditopang antara lain oleh kondisi pasar
modal tahun 2016 yang sedang bullish.
Demikian halnya pencapaian Pendapatan
Investasi terhadap RKA tahun 2016, dalam
kondisi pasar yang membaik, pencapaian-
nya sebesar 113,30% meskipun pada tahun
2016 tidak dilakukan valuasi terhadap
investasi Penyertaan Langsung maupun
investasi pada Tanah dan/Bangunan.
(lihat TABEL Pendapatan Investasi (Nilai Wajar)
d. Beban Operasional
Kegiatan Operasional DP-PLN yang
tercermin dalam Beban Operasional
selama tahun 2016 berlangsung relatif
efisien namun diupayakan tetap efektif
dalam rangka mencapai program kerja
yang telah ditetapkan. Penggunaan Beban
Operasional tahun 2016 terhadap RKA
tahun 2016 hanya sebesar 72,52% dan
bahkan dapat ditekan lebih rendah dari
tahun 2015.
(lihat TABEL BEBAN OPERASIONAL)
Mewakili Pengurus, kami menyampaikan rasa
terima kasih yang tulus dan apresiasi kepada
seluruh karyawan dan jajaran manajemen
DP-PLN atas dedikasi dan kerja keras dalam
mendukung pencapaian yang membanggakan.
Kami juga menyampaikan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada PT PLN (Persero)
selaku Pendiri DP–PLN atas dukungan dalam
kolaborasi yang saling bersinergi untuk
mendukung pengembangan kekayaan DP-
PLN bersama-sama melangkah maju dalam
optimisme yang lebih kuat untuk menciptakan
manfaat yang optimal bagi seluruh Peserta.
DIREKTUR UTAMA
MOCH. SULASTYO
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
26 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Eddy D. Erningpraja
(Ketua Dewan Pengawas)
Bagus Setiawan
(Anggota Dewan Pengawas)
Budi Setianto(Sekretaris Dewan Pengawas)
Bagariang Sirait
(Anggota Dewan Pengawas)
PERNYATAAN DEWAN PENGAWAS DAN PENGURUS
Dewan Pengawas dan Pengurus bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan.
Dewan Pengawas :
Pengurus :
Moch. Sulastyo
(Direktur Utama)
Supriyono
(Direktur Kepesertaan)
Binarto B. Mahardjana
(Direktur Investasi)Farida
(Direktur Keuangan dan Administrasi)
Bagus Setiawan
S i
Farida
27DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
PROFIL DANA PENSIUN PT. PLN (Persero)
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
28 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
RIWAYAT SINGKAT
Dana Pensiun PT PLN (Persero) merupakan
kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun PT
PLN (Persero) (YDP-PLN) oleh Direksi PT
PLN (Persero) atas persetujuan Menteri
Pertambangan dan Energi pada tanggal 18
Desember 1989, yang selanjutnya disebut
Dana Pensiun PT PLN (Persero) (“DP-PLN”).
29DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
elanjutnya pada tanggal 22
April 1991 Menteri Keuangan
menyetujui pembentukan YDP-
PLN sebagai Badan Hukum
dan memberikan persetujuan
amortisasi Past Service Liabilities
(PSL/Kewajiban Masa Kerja Lalu) serta
pelimpahan dana dari PT PLN (Persero) ke YDP-
PLN.
Direksi PT PLN (Persero) menetapkan bahwa
terhitung September 1991 penyelenggaraan
program pensiun bagi Pegawai PT PLN
(Persero) dialihkan dari PT PLN (Persero) ke YDP-
PLN yang pelaksanaannya dilakukan secara
bertahap, dimulai dengan pelimpahan dana
untuk dikembangkan. Sementara administrasi
kepesertaan masih dilakukan oleh PT PLN
(Persero).
Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor
11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun serta
peraturan pelaksanaannya, Direksi PT
PLN (Persero) menyesuaikan nama YDP-
PLN menjadi DP-PLN, sekaligus menetap-
kan Peraturan Dana Pensiun dari Dana
Pensiun PT PLN (Persero) selanjutnya disebut
dengan PDP DP-PLN dengan Keputusan
Nomor 035A.K/706/ DIR/1993 pada tanggal
13 April 1993 yang kemudian diubah dengan
Keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor
005.K/706/DIR/1997 tanggal 15 Januari
1997 untuk mendapat pengesahan Menteri
Keuangan.
PDP DP-PLN pertama kali mendapat
pengesahan Menteri Keuangan dengan
keputusan Nomor 284/KM.17/1997 tanggal 15
Mei 1997, dan telah mengalami beberapa kali
perubahan, sebagai berikut :
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
30 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Perubahan pertama sesuai Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) Nomor 304.K/010/ DIR/2000 tanggal 14 Desember
2000. Perubahan ini mendapat pengesahan dari Menteri
Keuangan dengan Keputusan Nomor KEP-144/KM.6/2001
tanggal 16 Juli 2001.
a. Perubahan kedua sesuai Keputusan Nomor 205.K/
DIR/2002 tanggal 27 Desember 2002 yang mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan dengan
Keputusan Nomor KEP-066/KM.06/2003 tanggal 28
Februari 2003.
b. Perubahan ketiga sesuai Keputusan Nomor 104.K/
DIR/2006 tanggal 23 Juni 2006 yang mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan dengan
Keputusan Nomor KEP-078/KM.12/2006 tanggal 29
Agustus 2006.
c. Perubahan keempat sesuai Keputusan Nomor 034.K/
DIR/2009 tanggal 23 Februari 2009 yang mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan dengan
Keputusan Nomor KEP-040/KM.10/2009 tanggal 23
Maret 2009.
d. Perubahan kelima sesuai Keputusan Nomor 010.K/
DIR/2011 tanggal 11 Januari 2011 yang mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan dengan
Keputusan No. KEP-339/ KM.10/2011 tanggal 15 April
2011.
e. Perubahan keenam sesuai Keputusan Nomor
328.K/DIR/2012 tanggal 3 Juli 2012 yang mendapat
pengesahan dari Menteri Keuangan dengan
Keputusan No. KEP-352/KM.10/2012 tanggal 19 Juli
2012.
URAIAN 2015 2014 2013
Peserta Aktif 37781 40491 43224
Peserta Ditunda 515 417 220
Pensiun Sekaligus 108 114 129
Pensiun dibayar Bulanan 37621 35620 33776
Pensiunan Berakhir 617 604 623
Jumlah
31DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
NAMA :
DANA PENSIUN PT PLN (Persero) (DP-PLN)
BIDANG USAHA :
PENGELOLAAN DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
JENIS DANA PENSIUN :
DANA PENSIUN PEMBERI KERJA
JENIS PROGRAM :
PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI
TANGGAL PENDIRIAN :
15 MEI 1997
IZIN DAN AKTA PENDIRIAN :
NOTARIS ADLAN YULIZAR S.H.
NOMOR 65 TANGGAL 19 DESEMBER 1989
KANTOR :
GEDUNG DP-PLN
JALAN WOLTER MONGINSIDI NO. 5
KEBAYORAN BARU, JAKARTA 12110
TELEPON (021) 7222867
FAX (021) 7255358
E-MAIL :
SITUS PERUSAHAAN :
WWW.DPPLN.CO.ID
Makna Logo DP-PLN
Menggambarkan 3 (tiga) orang yang saling bersinergi mengangkat pundi uang. Pundi uang tersebut menunjukkan bahwa DP-PLN merupakan wadah penampung dana dari iuran Peserta, iuran Pendiri dan Mitra Pendiri, beserta hasil usaha pengembangan dana untuk kemudian diterimakan sebagai Manfaat Pensiun bagi yang berhak menerima.
f. Perubahan ketujuh sesuai Keputusan Nomor
0319.K/DIR/2013 tanggal 4 Juni 2013 yang
mendapat pengesahan dari Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan dengan Keputusan No.
KEP-481/NB.1/2013 tanggal 11 September 2013.
g. Perubahan terakhir sesuai Peraturan Nomor
0327.K/DIR/2015 tanggal 14 Desember 2015 yang
mendapat pengesahan dari Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan dengan Keputusan No.
KEP-8/NB.1/2016 tanggal 11 Februari 2016.
DP-PLN merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) yang menyelenggarakan Program Pensiun
Manfaat Pasti (PPMP) untuk menjamin dan memelihara
kesinambungan penghasilan pada hari tua bagi
Peserta dan Pihak yang Berhak.
PROFIL DANA PENSIUN PT. PLN (Persero)
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
32 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
YAYASAN
PENSIUN BERSAMA
TAHUN 1952 19 DESEMBER 1989 13 April 1993YAYASAN
DANA PENSIUN PLN
DANA PENSIUN
PT PLN (Persero)
STRUKTUR ORGANISASI
PENDIRI / MITRA PENDIRI
SATUAN PENGAWAS INTERNAL (SPI)
SEKRETARISDANA PENSIUN
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR
KEPESERTAAN
DIREKTUR
KEUANGAN &
ADMINISTRASI
DIREKTUR INVESTASI
DEWAN PENGAWAS
MANAJER
KEPESERTAAN
& AKTUARIA
MANAJER
PELAYANAN
PESERTA
MANAJER
ANGGARAN
MANAJER
KEUANGAN &
AKUNTANSI
MANAJER
SDM & UMUM
MANAJER
TEKNOLOGI
INFORMASI
MANAJER
INVESTASI
FIXED INCOME
MANAJER
INVESTASI
EQUITY
TIME LINE SEJARAH TERBENTUKNYA DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
33DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
DADAANANAAA PPPPENENENENSISISIIUNUNUNUNN PPPTT P
ANNANANA ALALALAA ISSISISI AAA A DADAD N
VISI MISI DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
VISI“Menjadi Dana Pensiun yang mampu mengoptimalkan peran seluruh Pemangku Kepentingan,dapat dipercaya, maju dan berkembang”.
MISI“Menjamin kesinambungan penghasilan hari tua dan meningkatkan kesejahteraan Pesertadan Pihak Yang Berhak melalui pengelolaan Dana Pensiun secara profesional”.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
34 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
T PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
DAPEN PLN (Persero)
“Percaya harus diaktualisasikan
seluruh para pihak dalam pengelolaan
Dana Pensiun”
“Berusaha menguasai ilmu dan teknologi mutakhir
demi pengembangan Dana Pensiun secara
berkelanjutan”
35DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORA
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KIN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
36 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
PROFIL DEWAN PENGAWAS
Lahir di Porsea tanggal
17 April 1956. Menjadi
Anggota Dewan Pengawas
DP-PLN sejak 13 Juli 2014.
Riwayat Pekerjaan di PT
PLN (Persero) diawali
Kepala Seksi Pembukuan
Bagian Keuangan PT PLN
(Persero) Pikiting Jawa Timur dan
Bali, Kepala Bagian Akuntansi PT
PLN (Persero) Pikitring Jawa Timur
dan Bali, Kepala Bagian Akuntansi
Konstruksi PT PLN (Persero) Kantor
Pusat, Deputi Pemimpin Bidang
Keuangan PT PLN (Persero) Distribusi
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa
Yogyakarta, Ahli Akuntansi PT PLN
(Persero) Kantor Pusat, Manajer
Akuntansi PT PLN (Persero) Kantor
Pusat, Ahli Utama Akuntansi PT
PLN (Persero) Kantor Pusat, Expert
Pengembangan dan Pembinaan
Akuntansi PT PLN (Persero) Kantor
Pusat, Expert Akuntansi PT PLN
(Persero) Kantor Pusat.
BAGARIANG SIRAIT | Dewan Pengawas / Wakil Pensiunan
Dewan Pengawas / Wakil Pemberi Kerja Peserta Aktif
EDDY D. ERNINGPRAJA |
Lahir di Jakarta tanggal
10 Agustus 1958. Menjadi
Anggota Dewan Pengawas DP-
PLN sejak 13 Juli 2014.
Beliau memiliki karir yang
panjang di PT PLN (Persero),
seperti pernah menjabat
pada posisi Kepala Urusan
Teknik GI PT PLN (Persero) P3B, Kepala
Sektor Pulogadung PT PLN (Persero)
P3B, Ahli Madya II Pengelolaa Sistem
Informasi Dinas Organisasi dan SDM
PT PLN (Persero) P3B, Kepala Bagian
Sistem Informasi SDM dan Adm. Dinas
Organisasi dan SDM PT PLN (Persero)
P3B, Bidang Keuangan dan Niaga pada
Bidang Keuangan dan Niaga, Manajer
Bidang SDM dan Organisasi PT PLN
(Persero) P3B; Ahli Pengembangan
Sistem PT PLN (Persero) Kantor Pusat,
Sekretaris Eksekutif Direksi PT PLN
(Persero) Kantor Pusat, Deputi Direktur
Pengembangan Sistem SDM PT PLN
(Persero) Kantor Pusat; Direktur SDM dan
Umum PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
37DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Lahir di Cirebon tanggal 6
Mei 1971. Menjadi Anggota
Dewan Pengawas DP-PLN
sejak 13 Juli 2014.
Perjalanan karir di PT
PLN (Persero) adalah
sebagai berikut : Juru II
Akuntansi Persediaan
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten Cabang Bogor,
Juru I Akuntansi Persediaan PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
dan Banten Cabang Bogor, Juru
Administrasi dan Keuangan, Juru
Utama Administrasi dan Keuangan
PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Barat dan Banten APJ Bogor, Junior
Analis, Asisten Analis Keuangan PT
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
dan Banten APJ Bogor; Asisten
Officer Administrasi Umum dan K3
PT PLN (Persero) Asisten Area Bogor.
BAGUS SETIAWAN | Dewan Pengawas / Wakil Pemberi Kerja
Lahir di Cilacap tanggal
3 Februari 1967. Menjadi
Anggota Dewan Pengawas
DP-PLN sejak 13 Juli 2014.
Perjalanan karir di PT PLN (Persero) diawali pada Ahli Muda III PT PLN (Persero) Pikitring Kalimantan, Ahli
Muda II Teknik Mesin PT PLN (Persero) Pikitring Kalimantan, Ahli Muda III Pengendalian Konstruksi PT PLN (Persero) Pikitring Kalimantan, Ahli Muda I Pengendalian Konstruksi Mesin
PT PLN (Persero) Pikitring Kalimantan, Manajer Cabang Palangkaraya, Manajer Cabang Banjarmasin PT PLN (Persero) Wilayah Kalselten, Ahli Madya Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero) Wilayah Kalselteng, Manajer Cabang Palembang PT PLN (Persero) Wilayah S2JB, Manajer Perencanaan Strategis Korporat PT PLN (Persero) Kantor Pusat, General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Bangka Belitung, Senior Spesialis I Manajemen SDM PT PLN (Persero) Kantor Pusat, Kepala Divisi Human Capital Management System PT PLN (Persero) Kantor Pusat.
BUDI SETIANTO | Dewan Pengawas / Wakil Peserta Aktif
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
38 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
PROFIL PENGURUS
MOCH. SULASTYODirektur Utama
Lahir di Salatiga tanggal 14 Januari 1958. Menjadi Anggota Pengurus DP-PLN sejak 13 Juli 2014. Gelar Sarjana Teknik Elektro diperoleh dari Institut Tetknologi Surabaya (ITS) tahun 1982. Menjabat sebagai Direktur Utama Dana Pensiun PT PLN (Persero) sejak tahun 2014. Sebelumnya beliau telah menduduki beberapa posisi penting di PT PLN (Persero). Sebagai Deputi Pemimpin Bidang Distribusi PT PLN (Persero) Wilayah VIII Ujung Pandang (1998 - 2001), Manajer Bidang Distribusi dan Pemasaran PT PLN (Persero) Wilayah VIII Ujung Pandang (2001), Manajer Bidang Operasi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur (2001 - 2003), Manajer Bidang Distribusi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (2003 - 2008), General Manajer PT PLN (Persero) Wilayah S2JB (2008 - 2009), General Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur (2009 - 2011), General Manajer PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (2011 - 2014).
FARIDADirektur Keuangan dan Administrasi
Lahir di Malang tanggal 6 Desember 1955, dan memperoleh gelar Sarjana Tehnik Elektro (Ir.) dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) tahun 1979. Perjalanan karir terakhir di PT PLN (Persero) sebagai Asisten Deputi Direktur Anev Kinerja SDM PT PLN (Persero) Kantor Pusat (2008 - 2009), yang kemudian ditugas karyakan ke Dana Pensiun PT PLN (Persero) (2009 - 2011), sebagai Pengurus DP-PLN untuk periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2014 yang menangani Pengembangan Dana. Menjadi Pengurus DP-PLN periode kedua sejak 13 Juli 2014 sampai dengan sekarang. Pada tahun 2010 memperoleh sertifikasi Wakil Manajer Investasi (WMI) dari Panitia Standar Profesi Pasar Modal.
39DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
SUPRIYONODirektur Kepesertaan
BINARTO BEKTI MAHARDJANADirektur Investasi
Lahir di Yogyakarta tanggal 27 Oktober 1957. Menjadi Anggota Pengurus DP-PLN sejak 13 Juli 2014. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1981 dan Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka tahun 1995. Perjalanan karir di PT PLN (Persero) antara lain menjadi Kepala Seksi di Proyek PLTA Cirata PLN Pikitdro Jawa Barat (1984 - 1987), Kepala Bagian Teknik PLN KJB Sektor Cirata (1987 - 1994), Ahli Madya Teknik Sipil Proyek PLTP Darajat PLN Pikiterm Jawa Barat dan Jakarta Raya (1994 - 1996), Asisten Kantor Bidang Hubungan Pemodal PLN Pusat (1997 - 2001), Sekretaris Perusahaan PT Pelayanan Listrik Batam (2001 - 2008), Deputi Direktur IPP Strategis PLN Pusat (2008 - 2010), Kepala Divisi Bisnis dan Transaksi Tenaga Listrik PLN Pusat (2010 - 2013), dan Komisaris Utama PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (2011-2014).
Lahir di Semarang tanggal 4 Mei 1958. Menjadi Anggota Pengurus DP-PLN sejak 13 Juli 2014. Lulusan dari ISTN Jakarta (1996) dengan gelar Sarjana Teknik Elektro. Riwayat pekerjaan di PT PLN (Persero) sebagai Manajer UPT Kudus, Manajer UPT Semarang, Manajer UPT Purwokerto PT PLN (Persero) P3B Regional Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (2002 - 2007), Deputi Manajer SDM dan Administrasi PT PLN (Persero) P3B Regional Jawa Barat (2007 - 2010), Asisten Deputi Direktur Pengelolaan Karir dan Talenta I; Manajer Senior Pengelolaan Karir dan Talenta I PT PLN (Persero) Kantor Pusat (2010 - 2013), Kepala Divisi Pengembangan Karir dan Talenta PT PLN (Persero) Kantor Pusat (2013 - 2014).
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
40 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
INFORMASI PENDIRI DAN MITRA PENDIRI
NO. PENDIRI DAN MITRA PENDIRI ALAMAT JENIS USAHA
1
PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA
(Persero)
Jl. Trunojoyo Blok M. I/135, Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
Kode Pos 12110
Penyedia Kelistrikan Negara Pemegang Saham 100% dimilik oleh Pemerintah Republik Indonesia
2PT INDONESIA POWER
Jl. Gatot Subroto Kav. 18 Jakarta Selatan
Pembangkitan Tenaga Listrik dan Usaha lain yang terkait.Pemegang saham 100% oleh Pendiri (PT PLN Persero)
3PT PEMBANGKITAN JAWA-BALI
Jl. Ketintang Baru No. 11, Surabaya
Pembangkitan Tenaga Listrik dan Usaha lain yang terkait.Pemegang saham 100% oleh Pendiri
(PT PLN Persero)
4
PT PELAYANAN LISTRIK NASIONAL
BATAM
Jl. Engku Putri No. 3 Batam
Penyedia Kelistrikan di Wilayah Batam.Pemegang saham 100% oleh Pendiri (PT PLN Persero)
5
PT INDONESIA COMNET PLUS
Wisma Mulia Lt. 50-51,
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 42 Jakarta Selatan
Telekomunikasi Umum.Pemegang saham 100% oleh Pendiri (PT PLN Persero)
41DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
ANAK USAHA DAN AFILIASI DP-PLN
PT Sinergi Solusi Utama (PT SSU) berkedudukan di Bintaro Jaya Kaveling Blok K.Q./C-22, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, didirikan sejak tahun 2008. PT SSU bergerak di bidang Jasa Perdagangan, Industri dan Pembangunan yang mana DP-PLN sebagai Saham Pengendali atau Mayoritas sebesar 99,9% dan sisanya 0,01% dipegang Koperasi KOMAGATRA.
PT Gerbang Sinergi Prima (PT GSP) beralamat di Jalan Cikutra No. 219 Bandung, didirikan sejak tahun 2008. PT GSP bergerak dibidang Telekomunikasi Umum dan Penunjang. DP-PLN merupakan Saham Pengendali yaitu sebesar 92,5% dan 7,25% dipegang PT Valuestream Internasional.
PT Sinergi Properti Pratama (PT SPP) beralamat di Jalan Sunan Kalijaga No. 67 Jakarta, didirikan sejak tahun 2015. PT SPP bergerak dibidang Kontruksi, Real Estate dan Penunjang Usaha Lainnya. DP-PLN merupakan Saham Pengendali yaitu sebesar 99,9996% sisanya 0,0004% Koperasi KOMAGATRA.
PT Sinergi Beton Utama (PT SBU) beralamat di Jalan Cileduk No. 117 Jakarta, berdiri sejak tahun 2015. PT SBU bergerak dibidang Infrastruktur Industri Tiang Beton dan Distributor Tiang Beton. DP-PLN merupakan Saham Pengendali yaitu sebesar 55%, 15% dipegang PT Serambi Gayo Sentosa, dan 30% dipegang Shaoshan Yinhe CNC Equitment Manufacture CO, LTD.
PT Tugu Kresna Pratama (PT TKP) beralamat di Jalan Raya Pasar Minggu No. 5 Jakarta Selatan. PT TKP bergerak di bidang asuransi kerugian. PT TKP menjadi Anak Usaha DP-PLN sejak tahun 2016. DP-PLN merupakan Saham Pengendali yaitu sebesar 59,54%, 25,73% dipegang Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PT PLN (Persero), 6,95% dipegang PT Andika Energindo, 3,89% dipegang PT Jasaraharja Putera, 2,59% dipegang PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dan 1,30% dipegang PT Kreasindo Resource Indonesia.
PT SINERGI
PROPERTI
PRATAMA
PT TUGUKRESNAPRATAMA
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
42 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
STRUKTUR KELEMBAGAAN DP-PLN
ANAK PERUSAHAAN PT GERBANG SINERGI PRIMA
PT SINERGI SOLUSI UTAMA
PT SINERGI PROPERTI PRATAMA
PT SINERGI BETON UTAMA
PT TUGU KRESNA PRATAMA
DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
PENDIRIPT PLN (Persero)
MITRA PENDIRI1. PT INDONESIA POWER
2. PT PJB
3. PT PLN BATAM
4. PT ICON+
43DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
NAMA PERUSAHAAN ALAMATPROFESI DAN LEMBAGA
PENUNJANG
RSM AAJ
Plaza Asia, Lantai 10, Jl. Jend. Sudirman No.59, RT.5/RW.3, Senayan, Kby. Baru, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12190
Phone: (021) 51401340
Akuntan Publik
Kustodian Bank Mandiri
Plaza Mandiri, Jl. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta
Kustodian
PT Bestama Aktuaria
Jl. T. B. Simatupang Kav. 1.B. Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Aktuaris
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen
Chase Plaza Lt. 12, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 21, Jakarta
Manajer Investasi
PT BNP Paribas Investment Partners
Gedung World Trade Center, Lt. 5 Jakarta Manajer Investasi
PT Bahana TCW Investment Management
Graha CIMB Niaga Lt. 21, Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta
Manajer Investasi
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
Sampoerna Strategic Square Tower Lt. 31, Jalan Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta
Manajer Investasi
KJPP Satria Iskandar Setiawan dan Rekan
Jl. Anggrek Nelimurni B/10 Slipi, Jakarta 11480
Jasa Penilai
PROFESI DAN LEMBAGA PENUNJANG
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
44 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
KEGIATAN PELAYANAN PROGRAM PENSIUN
45DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
46 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN JABATANPer 31 Desember 2016 (Orang)
JABATAN 2016 2015 2014
Satuan Pengawas Internal 2 2 2
Sekretaris Dana Pensiun 5 4 3
Manajer 7 8 8
Asisten Manager 14 8 2
Staf 22 30 37
Jumlah 50 52 52
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN PENDIDIKANPer 31 Desember 2016 (Orang)
TINGKAT PENDIDIKAN 2016 2015 2014
Strata 2 5 4 4
Strata 1 25 28 26
Diploma 3 6 5 5
SLTA 12 13 15
SLTP - - -
SD 2 2 2
Jumlah 50 52 52
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIANPer 31 Desember 2016 (Orang)
STATUS KEPEGAWAIAN 2016 2015 2014
Karyawan Tetap 46 48 48
Masa Persiapan Pensiun - - -
Pekerja Kontrak 4 4 4
Jumlah 50 52 52
JUMLAH DAN DATA PENGEMBANGAN KOMPETEN KARYAWAN
47DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
48 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengelolaan Investasi
Berdasarkan Key Performance Indicator dan
Perencanaan Strategi Perusahaan berbasis
Arsitektur Bisnis DP-PLN, ada 7 (tujuh)
tujuan strategis DP-PLN untuk periode 2017-
2021. Satu di antara tujuan strategis yang
berkaitan dengan pengelolaan investasi DP-
PLN adalah meningkatkan kekayaan secara
berkesinambungan untuk menjaga tingkat
pendanaan. Adapun tujuan jangka pendek
yang berkaitan dengan pengelolaan investasi
meliputi memfokuskan pada pertumbuhan
hasil investasi secara berkelanjutan; menerapan
Asset Liability Management yang sesuai dengan
tujuan investasi DP-PLN; mengoptimalkan
hasil usaha investasi dari masing-masing
jenis portofolio investasi (nilai perolehan);
dan mengembangkan portofolio investasi di
bidang usaha yang mendukung kegiatan PT
PLN (Persero) dan/atau bidang usaha lain yang
memiliki prospek usaha baik.
Untuk mengoptimalkan pencapaian tujuan
startegis dan tujuan jangka pendek pengelolaan
investasi DP-PLN, kekayaan diinvestasikan secara
proporsional pada instrumen investasi jangka
panjang dan instrumen investasi jangka pendek.
Alokasi investasi jangka panjang diarahkan pada
instrumen investasi yang memiliki karakteristik
“high return” seperti surat berharga (efek) di
pasar modal, tanah dan/atau bangunan serta
penyertaan langsung. Adapun alokasi investasi
jangka pendek diarahkan pada deposito
berjangka dan/atau efek pasar uang.
Pilihan investasi jangka pendek tersebut
terutama disesuaikan dengan tujuan menjaga
likuiditas perusahaan. Selain itu, instrumen
TINJAUAN OPERASIONAL
49DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
TABEL KOMPOSISI PORTOFOLIO INVESTASI
JENIS INVESTASI POJKTAHUN 2016
ARAHAN INVESTASI RKA REALISASI
Surat Berharga Negara (SBN) 100% 100% 11,41% 16,75%
Deposito On Call 100% 100% 0% 0,16%
Tabungan 100% 100% 0% 0,14%
Deposito Berjangka 100% 100% 3,83% 7,97%
Saham 100% 100% 9,14% 10,29%
Obligasi 100% 100% 40,86% 34,74%
Reksadana 100% 100% 16,65% 13,58%
Penyertaan Langsung 15% 15% 7,30% 5,23%
Tanah 20% 20% 0,90% 1,02%
Bangunan 20% 20% 5,43% 5,46%
Tanah dan/atau Bangunan 20% 20% 4,48% 4,66%
JUMLAH 100,00% 100,00%
investasi jangka pendek juga dimanfaatkan
sebagai sarana “bridging financing”, sambil
menunggu momentum yang baik untuk segera
dialihkan pada jenis investasi lain yang dapat
memberikan hasil investasi lebih tinggi.
Dalam rangka menjaga kepatuhan pada Tata
Kelola Dana Pensiun Yang Baik atau Good
Pension Fund Governance (GPFG), pegelolaan
investasi di DP-PLN berpedoman pada pera-
turan perundang-undangan dan peraturan
lain yang telah ditetapkan oleh regulator, PT
PLN (Persero) selaku Pendiri dan peraturan
internal DP-PLN sendiri. Peraturan perundang-
undangan dan peraturan-peraturan lain yang
menjadi pedoman dalam pengelolaan investasi
DP-PLN di tahun 2016, antara lain :
Undang-Undang No. 11 Tahun 1992
tentang Dana Pensiun dan Peraturan
pelaksanaannya;
Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan No. PER-
05/BL/2012 tentang Penyusunan Laporan
Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi
bagi Dana Pensiun;
Keputusan Direksi DP-PLN No. 1685.K/
2.2/I/2011 tentang Pedoman Investasi DP-
PLN dan perubahannya Keputusan Direksi
DP-PLN No. 0562.K/2.2/I/2013, Keputusan
Direksi DP-PLN No. 0243.K/2.2/I/2016,
Keputusan Direksi DP-PLN No. 2790.K/
2.2/I/2016;
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
03/POJK.05/2015 tentang Investasi Dana
Pensiun;
Surat Pendiri Dana Pensiun PT PLN
(Persero) No. 2331/KEU.0101/DIRUT/2015
Tanggal 28 Desember 2015 Perihal :
Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran
dan Rencana Investasi DP-PLN Tahun
2016;
Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
Nomor : 0093.K/DIR/2016 tentang Arahan
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
50 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Investasi Dana Pensiun PT PLN (Persero)
Tanggal 23 Juni 2016;
Mengacu pada peraturan-peraturan tersebut,
alokasi investasi DP-PLN tahun 2016 terdiri dari :(lihat tabel Komposisi Portofolio Investasi & Tabel Portofolio
Investasi)
Pada tahun 2016, portofolio investasi DP-
PLN terdiversifikasi pada jenis investasi
Surat Berharga Negara (SBN), deposito on
call, tabungan, deposito berjangka, saham,
obligasi, reksadana, penyertaan langsung,
tanah, bangunan dan tanah dan bangunan.
Diversifikasi portofolio investasi DP-PLN
tahun 2016 menurut jenis instrumennya
dialokasikan pada instrumen surat berharga
pasar uang dan pasar modal sebesar 83,63
persen dari total investasi dan sisanya
sebesar 16,37 persen dari total investasi pada
instrumen sektor rill pada tanah, bangunan,
tanah dan bangunan serta penyertaan
langsung.
Adapun jika dilihat menurut karakteristik
sifat pendapatan investasinya, diversifikasi
investasi DP-PLN pada tahun 2016 dialokasi-
kan pada instrumen investasi pendapatan
tetap (fixed income) sebesar 70,90 persen
dan sisanya 29,10 persen pada instrumen
investasi bukan pendapatan tetap. Instrumen
investasi berpendapatan tetap mencakup
Surat Berharga Negara (SBN), deposito on call,
tabungan, deposito berjangka, obligasi dan
tanah, bangunan serta tanah dan bangunan.
Sedangkan instrumen investasi bukan
pendapatan tetap meliputi investasi pada
saham, reksadana dan penyertaan langsung.
Realisasi investasi pada SBN pada tahun 2016
sebesar Rp1,28 triliun atau 16,75 persen dari
TABEL PORTOFOLIO INVESTASI
JENIS INVESTASI
NILAI WAJAR INVESTASI (REALISASI)
31 Des 2014 31 Des 2015 31 Des 2016
Rp. (%) Rp. (%) Rp. (%)
Surat Berharga Negara 1.208.392.792.143 16,79 935.247.806.233 13,20 1.283.965.221.997 16,75
Deposito On Call 60.600.000.000 0,84 64.700.000.000 0,91 12.185.000.000 0,16
Tabungan - - - - 10.549.520.000 0,14
Deposito Berjangka 1.023.850.000.000 14,23 554.560.968.493 7,83 611.225.000.000 7,97
Saham 606.700.766.365 8,43 681.201.847.369 9,62 789.297.940.489 10,29
Obligasi 2.318.395.822.428 32,22 2.742.120.555.987 38,71 2.663.644.684.287 34,74
Reksadana 1.068.655.662.137 14,85 1.057.019.666.817 14,92 1.041.513.927.175 13,58
Penyertaan Langsung 132.084.621.100 1,84 202.250.699.000 2,85 401.000.759.000 5,23
Tanah 63.984.000.000 0,89 78.274.000.000 1,10 78.274.000.000 1,02
Bangunan 425.971.383.984 5,92 418.487.800.000 5,91 418.487.800.000 5,46
Tanah & Bangunan 287.174.970.000 3,99 350.611.000.000 4,95 356.939.562.728 4,66
Jumlah 7.195.810.018.157 100,00 7.084.474.343.899 100,00 7.667.083.415.676 100,00
51DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
total investasi. Realisasi tersebut lebih
tinggi dibandingkan tahun 2015 sebesar
Rp935,25 miliar atau naik 37,29 persen. Salah
satu faktor signifikan yang mempengaruhi
peningkatan realisasi investasi di SBN pada
tahun 2016 adalah adanya Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No.1/POJK.05/2016 tentang
Investasi Surat Berharga Negara bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank yang mewajibkan
setiap Dana Pensiun yang telah beroperasi
mengalokasikan 20 persen portofolionya
di SBN pada tahun 2016. Dampaknya, pada
tahun 2016 DP-PLN menambah investasi SBN
yaitu SBN seri FR0067 sebesar Rp68,10 miliar,
seri FR0068 sebesar Rp4,57 miliar dan sukuk
ijarah PBS 012 sebesar Rp226,46 miliar.
Realisasi investasi pada obligasi pada tahun
2016 sebesar Rp2,65 triliun atau 34,74 persen
dari total investasi. Realisasi investasi pada
obligasi merupakan alokasi investasi yang
tertinggi dibandingkan jenis investasi lain
pada tahun 2016. Jika dibandingkan tahun
sebelumnya, realisasi investasi obligasi tahun
2016 menurun 2,92 persen. Faktor yang
mempengaruhi penurunan alokasi investasi
obligasi pada tahun 2016 di antaranya adanya
obligasi yang jatuh tempo dan untuk membeli
obligasi penggantinya yield-nya cenderung
menurun. Faktor lain, atas obligasi yang jatuh
tempo di tahun 2016 direalokasikan untuk
pembelian SBN agar memenuhi ketentuan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dimaksud di
atas.
Selain SBN dan obligasi, investasi deposito
berjangka juga merupakan pilihan instrumen
investasi berbasis fixed income yang alokasinya
cukup besar di tahun 2016. Alokasi penempatan
deposito berjangka pada tahun 2016 mencapai
Rp611,23 miliar atau 10,22 persen dibandingkan
tahun sebelumnya. Alokasi deposito berjangka
pada tahun 2016 mencapai 7,97 persen dari
total investasi. Kenaikan alokasi investasi pada
deposito berjangka pada tahun 2016, karena
memberikan hasil investasi relatif tinggi
kisaran 8,54 persen. Investasi pada deposito
berjangka tersebut umumnya dengan tenor
pendek dengan memperimbangkan sebagai
alat likuiditas bagai DP-PLN. Instrumen
investasi berbasis fixed income lain yang
juga berfungsi sebagai alat likuditas adalah
deposito on call dan tabungan, masing-
masing 0,16 persen dan 0,14 persen dari total
investasi tahun 2016.
Selain berinvestasi pada jenis investasi berbasis
fixed income, DP-PLN juga mengalokasikan
investasi pada jenis investasi berbasis bukan
pendapatan tetap (equity base investment) seperti
reksadana, saham dan penyertaan langsung.
Alokasi pada instrumen investasi berbasis
ekuitas tersebut merupakan bagian strategi
diversifikasi investasi yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi hasil investasi yang
lebih tinggi sebanding dengan tingkat risikonya
pada kondisi pasar modal yang cenderung
fluktuatif. Dengan mempertimbangkan tingkat
risiko yang relatif lebih tinggi, alokasi investasi
berbasis equity pada tahun 2016 sebesar 29,10
persen jauh lebih rendah dibandingkan alokasi
investasi pada instrumen berbasis fixed income
yang mencapai 70,90 persen.
Realisasi investasi tanah, bangunan dan tanah
dan bangunan pada tahun 2016 sebesar
Rp853,70 miliar naik 0,75 persen dibandingkan
tahun sebelumnya sebesar Rp847,37 miliar.
Alokasi investasi tanah, bangunan dan tanah
dan bangunan tersebut mencapai atau 11,14
persen dari total investasi tahun 2016. Realisasi
investasi tanah dan bangunan di tahun 2016
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
52 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
relatif kecil karena realisasi investasi bangunan
yang berkaitan dengan Pendiri dilakukan oleh
Anak Usaha DP-PLN yaitu PT Sinergi Properti
Pratama dan pada tahun buku 2016 ini tidak
dilakukan penilaian kembali (appraisal) atas
investasi tanah, bangunan dan tanah dan
bangunan.
Adapun untuk realisasi investasi berbasis equity
yang tertinggi pada tahun 2016 pada reksadana
sebesar Rp1,04 triliun atau 13,58 persen dari total
investasi. Investasi pada reksadana pada tahun
2016 terdiri dari reksadana saham, reksadana
campuran, Reksadana Penyertaan Terbatas
(RDPT) dan reksadana yang diperdagangkan di
Bursa atau Exchange Traded Fund (ETF). Alokasi
investasi reksadana pada tahun 2016 tersebut
turun 1,5 persen dibandingkan tahun 2015 yang
mencapai Rp1,06 triliun.
Jika dilihat lebih rinci, investasi reksadana
tersebut teralokasi masing-masing pada
reksadana saham Rp779,67 miliar, reksadana
campuran sebesar Rp194,59 miliar, RDPT
sebesar Rp50 miliar dan ETF sebesar Rp17,25
miliar.
Pengelolaan reksadana pada tahun 2016 tidak
berbeda dengan tahun sebelumnya dengan
menerapkan strategi Tactical Asset Allocation
strategy yang mengkombinasikan alokasi
reksadana untuk tujuan jangka panjang dan
tujuan jangka pendek. Dengan strategi
tersebut, pada tahun 2016 dilakukan pem-
belian sebesar Rp282,60 miliar dan penjualan
Rp406,38 miliar atau penjualan neto sebesar
Rp123,77 miliar. Penjualan reksadana bertujuan
untuk memenuhi target capital gain pada
tahun 2016 dengan memanfaatkan momentum
IHSG yang berfluktuatif pada tahun 2016.
Adapun pembelian reksadana bertujuan untuk
melakukan reprofiling reksadana sekaligus
menggantikan sebagian reksadana yang dijual
pada tahun tersebut.
Realisasi investasi saham Bursa pada tahun
2016 sebesar Rp789,30 miliar naik 15,86 persen
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
53DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Rp681,20 miliar. Nilai alokasi investasi saham
tahun 2016 tersebut mencapai 10,29 persen
dari total investasi. Kenaikan realisasi investasi
saham pada tahun 2016 tersebut dampak
dari meningkatnya harga-harga saham dalam
portofolio KPD seiring dengan perbaikan IHSG
yang meningkat signifikan dari 4.593,01 pada
akhir 2015 menjadi 5,296,71 di akhir 2016 atau
naik 15,32 persen.
Investasi penyertaan langsung pada tahun 2016
sebesar Rp401,00 miliar meningkat 98,27 persen
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
Rp202,25 miliar. Alokasi investasi penyertaan
langsung tersebut mencapai 5,23 persen dari
total investasi 2016, meningkat signifikan
dibandingkan tahun sebelumnya 2,85 persen
dari total investasi. Kenaikan realisasi investasi
penyertaan langsung pada tahun 2016 tersebut
karena ada tambahan modal disetor DP-PLN ke
Anak Usaha dan setoran modal ke Anak Usaha
baru. Anak Usaha DP-PLN yang mendapat
tambahan modal disetor pada tahun 2016
adalah PT Sinergi Solusi Utama sebesar Rp80
miliar dan PT Sinergi Properti Pratama sebesar
Rp5 miliar. Sementara itu, setoran modal DP-
PLN kepada Anak Usaha yang baru berdiri, pada
tahun 2016 adalah PT Sinergi Beton Utama
sebesar Rp13,75 miliar dan PT Tugu Kresna
Pratama sekitar Rp100 miliar.
Hasil investasi nilai wajar DP-PLN di tahun 2016
sebesar Rp833,34 miliar meningkat 205,25
persen dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp273,00 miliar. Hasil investasi nilai
wajar pada tahun 2016 tersebut berasal dari
hasil investasi terealisasi sebesar Rp627,41
miliar dan hasil investasi belum terealisasi
(unrealised gain) sebesar Rp230,30 miliar
dikurangi beban investasi sebesar Rp24,37
miliar. (Tabel Hasil Investasi Tahun 2016)
TABEL HASIL INVESTASI TAHUN 2016
JENIS INVESTASI
HASIL INVESTAS I NILAI WAJAR
31 Des 2014 31 Des 2015 31 Des 2016
R p. ROI R p. ROI R p. ROI
Surat Berharga Negara 153.881.984.906 11,87 37.355.966.574 3,49 146.549.102.551 12,23
Deposito On Call 3.510.602.125 7,31 3.909.560.812 6,24 1.650.534.722 4,23
Tabungan - - - - 221.806.213 1,05
Deposito Berjangka 50.955.555.717 8,14 79.443.588.622 10,07 46.399.102.121 9,08
Saham 156.655.130.979 29,37 (74.405.378.801) (11,55) 104.247.461.094 13,71
Obligasi 252.289.481.608 10,43 236.921.677.644 9,36 289.336.498.791 10,14
Reksadana 242.801.067.258 22,92 (148.750.705.721) (14,00) 134.643.593.197 12,87
Penyertaan Langsung 1.241.922.801 0,97 1.815.478.407 - 2.598.112.010 0,97
Tanah 23.246.425.000 44,40 14.288.933.800 - (908.600) -
Bangunan 44.151.205.133 10,26 49.011.416.222 13,26 62.241.414.262 14,87
Tanah & Bangunan 66.595.037.152 24,14 73.413.061.181 13,47 45.457.287.373 12,91
Jumlah 995.328.412.679 14,49 273.003.598.740 3,82 833.344.003.734 11,01
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
54 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Ada empat jenis investasi yang memberikan
kontribusi hasil investasi signifikan yaitu
obligasi (Rp289,34 miliar); SBN (Rp146,55
miliar), reksadana (Rp134,64 miliar) dan saham
(Rp104,25 miliar). Keempat jenis investasi
tersebut dua di antaranya Fixed Income
Based yaitu SBN dan obligasi dan dua lainnya
merupakan jenis investasi Equity Income
Based yaitu reksadana dan saham. Kedua jenis
investasi berbasis equity tersebut meningkat
signifikan seiring membaiknya harga-harga
saham di Bursa Efek Indonesia yang ditandai
dengan kenaikan IHSG sebesar 15,32 persen
pada tahun 2016.
Return on Investment (ROI) pada tahun
2016 sebesar 11,01 persen jauh lebih tinggi
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
3,82 persen. ROI tahun 2016 yang lebih baik
dibandingkan sebelumnya, didukung dengan
perbaikan kondisi makro ekonomi di tahun
tersebut. Indikasinya, tingkat pertumbuhan
ekonomi Indonesia 2016 sebesar 5,02 persen
lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar 4,88 persen. Perbaikan ekonomi terse-
but menjadi katalis positif bagi pertumbuhan
nilai investasi baik instrumen pasar modal dan
pasar uang maupun investasi pada sektor riil.
Bagi investasi pada instrumen pasar modal,
dampak perbaikan pertumbuhan ekonomi
di tahun 2016 menjadi sentimen positif
mendorong peningkatan harga-harga saham
di Bursa Efek Indonesia. Indikasinya, ROI jenis
investasi berbasis equity DP-PLN seperti saham
dan reksadana meningkat dibandingkan tahun
sebelumnya. ROI saham tahun 2016 mencapai
13,71 persen lebih baik dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar -11,55%. Sementara
itu, ROI reksadana pada tahun yang sama
mencapai 12,87 persen lebih baik dibandingkan
tahun sebelumnya -14,00%. Selain saham dan
reksadana, jenis investasi pada sektor riil yang
juga mencatatkan ROI relatif tinggi pada tahun
2016 adalah bangunan (14,87 %) dan tanah dan
bangunan (12,91%).
Selain jenis-jenis investasi yang mencatatkan
ROI cukup tinggi, pada tahun 2016 ini ada
beberapa jenis investasi yang pencapaian
ROI-nya rendah. Di antara jenis investasi
DP-PLN yang pencapaian ROI terendah di
tahun 2016 adalah penyertaan langsung
sebesar 0,97 persen. Rendahnya pencapaian
ROI tersebut, karena sebagian Anak Usaha
DP-PLN masih belum beroperasi di tahun
2016 seperti PT Sinergi Solusi Utama dan PT
Sinergi Beton Utama. Sebagian lainnya belum
beroperasi penuh di tahun 2016 seperti PT
Tugu Kresna Pratama yang baru dimiliki DP-
PLN pada pertengahan tahun 2016 dan PT
Sinergi Properti Pratama yang sebagian besar
proyeknya baru dimulai di tahun 2016.
Pencapaian hasil investasi tahun 2016
dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran
tahun 2016 adalah sebagai berikut :
(lihat tabel Perbandingan Hasil Investasi Realisasi dan RKA Tahun
2016)
Tingkat realisasi hasil investasi wajar tahun 2016
dibandingkan Rencana Kerja dan Anggaran
tahun 2016 mencapai 111,79 persen atau
11,79 persen di atas target Rencana Kerja dan
Anggaran tahun 2016.
Ada lima jenis investasi yang realisasinya
melampaui target Rencana Kerja dan Anggaran
tahun 2016 yaitu deposito dan tabungan
(170,60%); reksadana (136,49%); SBN (121,85%);
saham (121,00%); dan bangunan (112,40%).
55DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Hasil investasi wajar deposito dan tabungan
pada tahun 2016 sebesar Rp48,27 miliar atau
70,60 persen di atas target Rencana Kerja dan
Anggaran sebesar Rp28,29 miliar. Hasil investasi
wajar reksadana pada tahun 2016 sebesar
Rp134,64 miliar atau 36,49 persen di atas target
Rencana Kerja dan Anggaran sebesar Rp98,65
miliar. Hasil Investasi wajar SBN pada tahun 2016
sebesar Rp146,55 miliar atau 21,85 persen di atas
target Rencana Kerja dan Anggaran 2016. Hasil
investasi wajar saham pada tahun 2016 sebesar
Rp104,25 miliar atau 21 persen di atas target
Rencana Kerja dan Anggaran 2016. Adapun
hasil Investasi wajar bangunan pada tahun 2016
sebesar Rp62,24 miliar atau 12,40 persen diatas
target Rencana Kerja dan Anggaran 2016.
Hasil investasi wajar deposito dan tabungan
pada tahun 2016 sebesar Rp48,27 miliar berasal
dari pendapatan bunga Rp48,28 dikurangi
beban investasi Rp12,48 juta.
Hasil investasi wajar reksadana pada tahun 2016
sebesar Rp134,64 miliar berasal dari capital
gain reksadana sebesar Rp23,01 dan unrealised
income sebesar Rp111,95 miliar dikurangi beban
Investasi Rp315,85 juta.
Hasil investasi wajar SBN pada tahun
2016 sebesar Rp146,55 miliar berasal dari
pendapatan bunga Rp105,49 miliar dan
unrealised income Rp41,42 miliar dikurangi
beban investasi Rp364,73 juta.
Hasil investasi wajar saham pada tahun 2016
sebesar Rp104,25 miliar berasal dari capital gain
sebesar Rp52,06 miliar dan unrealised income
Rp58,64 miliar dikurangi beban investasi sebesar
Rp6,46 miliar.
Hasil investasi wajar bangunan pada tahun 2016
sebesar Rp62,24 miliar berasal dari pendapatan
sewa sebesar Rp67,99 miliar dikurangi beban
investasinya sebesar Rp5,75 miliar.
PERBANDINGAN HASIL INVESTASI REALISASI DAN RKA TAHUN 2016
JENIS INVESTASI REALISASI (Rp) ANGGARAN (Rp) TINGKAT REALISASI (%)
Surat Berharga Negara 146.549.102.551 120.270.981.917 121,85
Deposito dan Tabungan 48.271.443.056 28.294.357.852 170,60
Saham 104.247.461.094 86.157.816.634 121,00
Obligasi 289.336.498.791 290.852.034.385 99,48
Reksadana 134.643.593.197 98.645.366.498 136,49
Penyertaan Langsung 2.598.112.010 12.781.727.814 20,33
Tanah -908.600 3.038.062.000 -0,03
Bangunan 62.241.414.262 55.375.650.885 112,40
Tanah dan Bangunan 45.457.287.373 50.066.838.170 90,79
Jumlah 833.344.003.734 745.482.836.155 111,79
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
56 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Dalam rangka mencapai sasaran strategis
dan sasaran operasional di bidang investasi,
DP-PLN terus mengupayakan kebijakan
investasi yang dapat bersinergi dengan
PT PLN (Persero) selaku Pendiri. Kebijakan
investasi yang bersinergi tersebut terutama
dalam pelaksanaan investasi di sektor riil
seperti penyertaan langsung, bangunan dan
tanah dan bangunan. Realisasinya, investasi
penyertaan langsung diarahkan pada sektor
usaha yang memiliki prospek usaha baik dan
berkaitan dengan kegiatan PT PLN (Persero)
dan Anak-anak Perusahaannya (captive market).
Strateginya dilakukan dengan mendirikan
Anak Usaha baru dan/atau melakukan akuisisi
perusahaan yang sudah beroperasi (existing
company). Sementara itu, investasi pada
bangunan dan tanah dan bangunan juga terus
ditingkatkan bersinergi dengan captive market
kebutuhan PT PLN (Persero) dan Anak-anak
Perusahaannya berupa penyediaan bangunan
dan tanah dan bangunan untuk Unit-unit
kantor PT PLN (Persero) dan kantor Anak-anak
Perusahaannya.
Saat ini sinergi usaha antara DP-PLN dengan
PT PLN (Persero) dan Anak-anak Perusahaan PT
PLN (Persero) di antaranya direalisasikan dalam
bentuk kerjasama sewa menyewa bangunan
dan tanah dan bangunan untuk Unit-unit
Kantor PT PLN (Persero) dan kantor Anak-anak
Perusahaan PT PLN (Persero) di beberapa
wilayah di Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera
Utara, Sumatera Barat. Sinergi seperti ini akan
terus meningkat seiring dengan meningkatnya
permintaan penyediaan bangunan-bangunan
untuk kantor Unit-unit PT PLN (Peresro) dan
Anak-anak Perusahaan PT PLN (Peresro) yang
dibangun di atas tanah milik PT PLN (Persero).
Sesuai dengan peraturan, DP-PLN tidak dapat
membangun bangunan di atas tanah milik
pihak terafiliasi, maka penyediaan bangunan
tersebut dilksanakan oleh Anak Usaha DP-
PLN yaitu PT Sinergi Properti Pratama yang
bergerak di bidang usaha konstruksi.
Beberapa bentuk bangunan milik DP-PLN
yang saat ini dipergunakan untuk kantor Unit-
unit PT PLN (Persero) di daerah.
57DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
58 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
1. Banjar2. Bantargebang3. Bojonggede4. Cibadak5. Cicurug6. Cikajang
7. Cikembar8. Cililin9. Cisoka10. Depok11. Jasinga12. Jonggol
13. Leuwiliang14. Leles15. Karangnunggal 16. Sumedang17. Plered18. Rajapolah
Sumatra1. Lintau (Sumatra Barat)2. Lubuk Pakam (Sumatra Utara)
Jawa Barat
INVESTASI TANAH DAN BANGUNAN
59DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRANANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
1. Balong2. Campur darat3. Gondang wetan4. Grati5. Kediri Selatan6. Kamal
7. Sidayu8. Surabaya Barat9. Sidoarjo Kota10. Srengat11. Sutojayan
Investasi Dalam Perencanaan
1. Randudongkal2. Wiradesa
Jawa Tengah
Jawa Timur
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
60 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
45.000
40.000
35.000
30.000
25.000
20.000
15.000
10.000
5.000
2014 2015 2016
Peserta Aktif Penerima MP Pensiun Ditunda
Jumlah Peserta Aktif berkurang rata-rata sebesar 6,5% per tahun dalam 3 tahun terakhir karena sejak
tahun 2012 tidak ada penambahan Peserta (cut off). Sedangkan Jumlah Penerima Manfaat Pensiun
mengalami penambahan rata-rata sebesar 5,5% per tahun dalam kurun waktu yang sama.
PERKEMBANGAN DATA PESERTA DARI TAHUN 2014 SAMPAI DENGAN 2016
Pelayanan Kepesertaan
Peserta DP-PLN terdiri dari Peserta Aktif,
Pensiunan dan Mantan Pekerja yang masih
berhak atas Pensiun Ditunda. Peserta Aktif
adalah Pekerja pada Pendiri dan Mitra Pendiri
yang menjadi Peserta DP-PLN. Pensiunan
adalah Peserta yang telah berhenti bekerja dan
mendapat Manfaat Pensiun secara bulanan dari
DP-PLN. Sedangkan Pensiun Ditunda adalah
Peserta yang berhenti bekerja dengan Masa
Kerja sekurang-kurangnya 3 tahun serta
tidak mengalihkan haknya ke Dana Pensiun
lain, yang ditunda Pembayaran Manfaat
Pensiunnya sampai pada saat Peserta mencapai
usia sekurang-kurangnya 10 tahun sebelum usia
56 tahun.
Perkembangan Data Peserta dari tahun 2014
sampai dengan 2016, sebagai berikut :
IURAN PENSIUN DAN MANFAAT PENSIUN
TAHUN
IURAN PESERTAIURAN PEMBERI
KERJAIURAN NORMAL IURAN
TAMBAHAN (JUTA RP)
MANFAAT PENSIUN (JUTA RP)% PhDP Juta Rp. % PhDP Juta Rp. % PhDP Juta Rp.
2014 6% 69.943 12,38% 144.307 18,38% 214.250 - 513.368
2015 6% 66.271 13,41% 148.678 19,41% 214.919 - 553.334
2016 6% 62.494 13,41% 139.772 19,41% 214.919 250.772 640.787
61DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
TAHUN KEKAYAANKEWAJIBAN AKTUARIA
RASIO PENDANAAN SURPLUS / (DEFISIT)
2014 7.236.967 6.747.213 107,26% 489.754
2015 7.125.466 6.966.484 102,28% 158.982
2016 7.718.284 7.462.044 103,43% 256.240
RASIO PENDANAAN
Perkembangan Rasio Pendanaan 3 tahun terakhir sebagaimana dalam tabel di bawah ini :
Untuk memastikan tepat sasaran dalam
pemberian Manfaat Pensiun, maka setiap
tahun dilakukan pendataan ulang bagi
Penerima Manfaat Pensiun. Data ulang
dilakukan dengan menggunakan cara
konvensional melalui kerjasama pengiriman
secara tercatat formulir data ulang dengan
PT Pos Indonesia maupun menggunakan
fasilitas teknologi informasi melalui sarana
email bagi Peserta yang memiliki alamat
email serta ditunjang pemberitahuan melalui
Short Message Service (SMS) Gateway. Dari
data ulang tersebut dilakukan pemutakhiran
data Peserta Pensiunan untuk menjamin
ketepatan sasaran Penerima Manfaat
Pensiun.
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
62 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Disamping pendataan ulang Penerima
Manfaat Pensiun, untuk memberikan sentuhan
kemanusiaan sehingga para Pensiunan merasa
diperhatikan, maka setiap tahun juga dilakukan
kunjungan ke rumah para Pensiunan yang
usianya 90 (sembilan puluh) tahun atau lebih.
Untuk menjalin komunikasi dan menjaga
silahturahmi antara Dana Pensiun dengan
Peserta Dana Pensiun, maka Dana Pensiun
bekerja sama dengan Unit Satuan Kerja Pendiri
dan Ikatan Keluarga Pensiunan Listrik Negara
megadakan pertemuan dengan Peserta
Aktif maupun Peserta Pensiunan yang diisi
dengan sosialisasi tentang Dana Pensiun
yang meliputi perkembangan usaha Dana
Pensiun dan informasi terkini terkait Dana
Pensiun. Mengingat wilayah domisili Peserta
Dana Pensiun mencakup seluruh Indonesia,
maka pertemuan untuk sosialisasi ini dilakukan
di kota-kota yang berbeda setiap tahunnya.
Dalam satu tahun pada umumnya dilakukan
pertemuan sebanyak 10 (sepuluh) kali.
63DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
SUMBER DAYA MANUSIA
Peran pengelolaan SDM sangat
penting dalam rangka mewujud-
kan tujuan pokok DP-PLN seba-
gaimana ditetapkan dalam PDP
DP-PLN. Untuk itu pengelolaan SDM
harus didukung dengan perencanaan
dan implementasi yang harus dibuat dan
dievaluasi secara periodik agar meningkat
secara berkelanjutan. Guna mencapai target
yang telah dicanangkan didalam kinerja
DP-PLN tahun 2016 yaitu pengelolaan
anggaran operasional yang efisien dan efektif
terhadap hasil investasi, langkah pertama yang
dilakukan di dalam pengelolaan SDM adalah
pemetaan kembali pegawai sesuai kompetensi
dan kebutuhan, dengan penempatan
pegawai pada jabatan yang tepat sesuai
dengan kemampuan dan pengalaman yang
dimilikinya, sehingga pemberian kontribusi
pegawai dapat berlangsung maksimal, serta
dapat mendorong pegawai untuk terus
melakukan pengembangan diri. Penempatan
pegawai pada jabatan yang tepat dilakukan
antara lain dengan mengadakan Job Posting
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
64 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
guna pengisian beberapa jabatan yang kosong
antara lain Asisten Manajer pada Bidang
Administrasi dan Bidang Kepesertaan, dengan
memberikan kesempatan secara terbuka
kepada pegawai yang berkompeten dan
menduduki jenjang jabatan satu level dibawah
jenjang yg dituju. Semua pegawai didorong
untuk terus melakukan pengembangan diri
guna meningkatkan kompetensi. , agar dapat
memberikan kontribusi terbaik bagi DP-PLN.
Tahun 2016 dilaksanakan beberapa training,
seminar dan diklat sesuai kebutuhan masing-
masing Bidang.
Untuk mewujudkan pembinaan Pegawai DP-
PLN berdasarkan prestasi kerja dan kompetensi,
dilakukan penyempurnaan secara periodik
ketentuan/ peraturan yang terkait sistem
penilaian kinerja pegawai, dengan tujuan :
i) Terwujudnya penilaian kinerja yang dapat
65DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
memotivasi pegawai untuk meningkatkan
produktivitas dan kontribusi pegawai; ii) Sebagai
pedoman untuk mengevaluasi pencapaian
kinerja pegawai secara lebih obyektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, transparan, sehingga
dapat diberikan kompensasi dan atau
penghargaan yang berkeadilan dan sepadan
dengan kinerja pegawai selama bekerja dalam
kurun waktu 1 (satu) semester; iii) Terwujudnya
keadilan dalam penetapan target kinerja
masing-masing pegawai sesuai dengan
jabatannya, dan kesesuaian antara realisasi
tugas sehari-hari dengan nomenklatur jabatan
yang dimiliki oleh pegawai, serta tidak adanya
kesenjangan kompetensi minimal antar
pegawai pada golongan jabatan yang sama.
iv) Penilaian Kinerja Pegawai untuk kurun waktu
1 (satu) semester dilaksanakan berdasarkan
penilaian kinerja secara kuantitatif berupa
Sasaran Kinerja Pegawai, dan penilaian kinerja
secara kualitatif berupa Kompetensi Pegawai.
Pembinaan kinerja juga dilakukan terhadap
Anak Usaha DP-PLN dalam rangka mengetahui
kondisi secara tepat dan terukur terhadap
Anak Usaha DP-PLN dengan menerbitkan
Pedoman Penilaian Kinerja Anak Usaha DP-PLN
(“Pedoman Penilaian Kinerja”), yang dimaksud
digunakan sebagai dasar evaluasi yang
diharapkan dapat mendorong peningkatan
pendapatan dan daya saing perusahaan
sehingga terwujudnya peningkatan kepuasan
pemegang saham; mengingat bahwa DP-PLN
telah menempatkan saham mayoritas pada
beberapa perusahaan sebagai Anak Usaha DP-
PLN dan investasi atas kekayaan DP-PLN harus
dikelola secara sehat untuk mencapai hasil yang
optimum;
Di sisi lain, Direksi dan Dewan Pengawas DP-
PLN merasakan bahwa metode pengukuran
kinerja institusi DP-PLN yang saat ini
digunakan Pendiri dalam penilaian kinerja DP-
PLN hanya berpedoman pada hasil akhir pada
topik-topik bidang keuangan perusahaan saja.
Sementara itu penilaian kerja terhadap proses-
proses utama yang diperlukan dalam usaha
mencapai hasil akhir tersebut, belum menjadi
bagian dari metode pengukuran kinerja yang
berlaku saat ini. Berdasarkan hal-hal di atas
maka tahun 2016 DP-PLN bekerja sama dengan
konsultan manajemen strategi berbasis
manajemen operasional, proses dan teknologi
untuk melaksanakan pembelajaran praktik
(action learning) dalam upaya meningkatkan
keahlian praktis menetapkan Key Performance
Indicators serta menyusun rencana jangka
panjang DP-PLN berbasis arsitektur bisnis,
sehingga mampu mendorong perubahan dan
meningkatkan kinerja DP-PLN jangka panjang
untuk berkelanjutan.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan
Pemerintah yang dinamis, mengharuskan
DP-PLN senantiasa mengkaji ulang dan
menyempurnakan pedoman pelaksanaan Tata
Kelola Dana Pensiun serta Peraturan terkait
Kepegawaian sesuai dengan peraturan terbaru
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
66 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
SEMINAR / WORKSHOP / KURSUS / DIKLAT / TRAINING TAHUN 2016
NO. TEMA JUMLAH PESERTA
1Diklat Managemen Risiko Dana Pensiun dan Ujian Sertifikasi Profesi Dana Pensiun
16 Orang
2 Manajemen Umum Dana Pensiun 4 Orang
3 Pelatihan Brevet AB Komprehensif 7 Orang
4 Workshop Penyusunan Pedoman Manajemen Risiko 2 Orang
5 Diklat Manajemen Pengawasan Dana Pensiun 1 Orang
6 Diklat Certified Securities Analyst 1 Orang
7 Kursus Microsoft Excel Advanced 2 Orang
8 Training Standart Operating Procedure (SOP) Teknik Improvisasi 2 Orang
9 Pelatihan Database Fundamental 1 Orang
10Seminar Perpajakan "Antisipasi Perubahan PTKP Terhadap Potensi Lebih Setor Pph 21”
5 Orang
11 Training Program Chartered Financial Analyst (CFA) level 1 1 Orang
12 Pelatihan Program Sertifikasi Profesi Wakil Program WMI 6 Orang
13 Diklat Aktuaria Dana Pensiun 2 Orang
yang berlaku. Guna meningkatkan motivasi
kerja serta dalam rangka menyesuaikan
penghasilan terhadap kenaikan biaya hidup
atau biasa disebut sebagai COLA (Cost of
Living Adjustment), DP-PLN telah mengajukan
usulan kepada Pendiri terkait penyesuaian
terhadap peraturan remunerasi Pengurus,
yang notabene merupakan penyempurnaan
remunerasi pegawai dan Direksi Anak Usaha
DP-PLN mengingat remunerasi Pengurus
merupakan sistem formula perhitungan yang
tidak terpisahkan terhadap remunerasi pegawai
dan Direksi Anak Usaha DP-PLN.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan pada
kegiatan operasional terutama pelayanan
kepada Peserta Dana Pensiun, telah dilakukan
secara berkesinambungan penataan penge-
lolaan surat-menyurat dan kearsipan, serta
telah dilakukan alih media arsip dari arsip
tekstual ke digital.
67DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Dalam mendukung operasional
bidang TI harus didukung juga
dengan pengelolaan administrasi
yang baik. Adapun faktor-faktor
yang perlu diperhatikan adalah:
Tersedianya perangkat dan sumber daya
Mekanisme pengamanan data yang baik
Kerahasiaan atas data dan informasi
Untuk mengoptimalkan rutinitas operasional
perlu adanya dukungan perangkat yang baik
bagi para pengguna (user). Hal ini adalah
merupakan konsekuensi dari penggunaan
Aplikasi Sistem Informasi Dana Pensiun PLN.
Sistem Informasi Dana Pensiun PLN atau
disingkat SIDP PLN adalah merupakan
suatu sistem terpadu dan terintegrasi dalam
pengelolaan datanya. Dalam perjalanannya,
pengembangan SIDP PLN dari tahun 2001
sampai dengan saat ini telah mengalami
beberapa kali fase transformasi penyempurnaan
aplikasi, dimana seluruh modul dalam proses
bisnis DPPLN telah Terintegrasi dengan baik.
Namun demikian pengembangan terus
dilakukan sebagai akibat dari perubahan
regulasi dan kebutuhan untuk meningkatkan
pelayanan. Penyempurnaan, Pengembangan
dan Peningkatan keamanan serta kehandalan
data terus dikembangkan oleh TIM TI DPPLN.
Seiring dengan perkembangan teknologi
infomasi (TI) dan kompleksitasnya dalam
pengelolaan Dana Pensiun, maka dituntut
suatu aplikasi yang dapat mendukung selu-
ruh kegiatan proses bisnis DPPLN. Sehingga
misi DPPLN untuk membayar manfaat pen-
siun tepat sasaran, tepat waktu dan tepat
jumlah dapat dilaksanakan dengan baik
dan prudent. Aplikasi yang dimaksud adalah
Sistem Informasi Dana Pensiun. Dengan
tujuan SIDP-DPPLN adalah kegiatan proses
bisnis Dana Pensiun PLN agar dapat dikelola
dengan baik dengan mematuhi undang-
undang, hukum dan peraturan yang berlaku,
sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.
TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGADAAN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
68 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Pada setiap modul masing-masing bagian, mulai
dari user pelaksana, Asistem Manajer, Manajer
dan Pengambil keputusan mempunyai peranan
yang penting dalam siklus bisnis proses SIDP
PLN.
Modul Kepesertaan
Merupakan sub modul dari SIDP PLN untuk
mengelola data peserta aktif dan pensiun.
Pengumpulan data dan perhitungan untuk iuran
peserta aktif dilakukan secara otomatis. Begitu
pula pengelolaan data untuk pembayaran
Manfaat Pensiun dilakukan melalui beberapa
proses. Keterkaitan dengan bidang Keuangan
dan Akuntasi baik untuk penerimaan iuran
dan penyiapan pembayaran Manfaat Pensiun
melalui bank dan perhitungan pajak sudah
dapat dijalankan dengan baik dan akurat.
Pengawasan secara langsung baik uang masuk
dan keluar terkait dengan kepesertaan sudah
dapat disajikan dengan laporan secara real
time. Sedangkan untuk pengkinian data, SIDP
PLN telah di fasilitasi dengan modul Data Ulang.
Modul Investasi
Merupakan sub modul dari SIDP PLN untuk
mengelola beberapa jenis investasi sesuai
dengan arahan investasi. Tata cara dan
aturan dalam setiap produk investasi adalah
berbeda-beda dan dalam hal ini SIDP PLN telah
menyesuaikan dengan aturan dan bisnis proses
masing-masing produk investasi yang berlaku.
Kebutuhan akan laporan portfolio investasi
sudah dapat disajikan secara real time.
Modul Kepegawaian
Merupakan sub modul dari SIDP PLN untuk
mengelola bagian Kepegawaian dan Umum.
Untuk kepegawaian pengelolaan yang
dilakukan melalui aplikasi adalah rekrutment
pegawai, renumerasi, penggajian, cuti, hitungan
absensi, tunjangan, perjalanan dinas, BPJS dan
pajak. Sedangkan untuk bagian umum adalah
pengelolaan persekot dinas.
Modul Tatalaksana
Surat dan Kearsipan (TLSK) Merupakan sub
modul dari SIDP PLN untuk mengelola Surat
dan Kearsipan. Untuk pengelolaan surat masuk
/ surat keluar sudah melalui SIDP PLN. Khusus
untuk kearsipan hasil scan dalam bentuk
gambar atau PDF terpisah penyimpanan
datanya. Terkait dengan SIDP PLN, khusus untuk
hasil scan hanya link-nya saja yang disimpan
dalam database SIDP PLN dan juga telah
dilakukan penyelesaian program e-file untuk
gambar realisasi pelaksanaan proyek (as build
drawing) untuk kantor-kantor Unit PLN.
69DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
MODUL SIDP(CUSTOMABLE)
PROSES IURAN PESERTA AKTIF
SK - BULANAN SEKALIGUS
PEMBAYARAN MP (PAYROLL)
SPTB (DATA ULANG)
ADMINISTRASI UMUM
PENGEMBANGAN DANA
PROGRAM PENSIUN
LAIN - LAIN
IMPOR JURNAL
POSTING
BUKU BESAR, PENJELASAN
ASET NETO
NERACA
PERUBAHAN ASET NETO
HASIL USAHA
ARUS KAS
PENJELASAN LAPORAN
ASET LIABILITY MISMATCH
SIMULASI SEMUA TRANSAKSI
OPERASIONAL
IMPOR JURNAL
POSTING
LAPORAN ANALISA
KEUANGAN
BUDGET CONTROL
UANG MUKA
SURAT PERMINTAAN PEMBA
YARAN (SPP)
LAIN - LAIN (MANUAL)
BTC
HASIL INVESTASI
PENCAIRAN INVESTASI
PENERIMAAN DEVIDEN
ABSENSI, POTONGAN
TUNJANGAN, LEMBUR, CUTI
PAYROLL, PERJALANAN DINAS
DEPOSITO RUPIAH, DOC
SAHAM, REKSADANA
OBLOGASI, SUKUK, SBN
TANAH, BANGUNAN
REMINDER
SURAT MASUK - KELUAR
PENGARSIPAN
KEPESERTAAN
SPP(SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN)
AKUNTANSI ANGGARAN
BTC(BILYET - TRANSFER - CEK)
RC(REKONSILIASI)
INVESTASI KEPEGAWAIAN TLSK(TATA LAKSANA SURAT & KEARSIPAN)
1
2
3
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
70 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Modul Keuangan dan Akuntansi
Merupakan sub modul dari SIDP PLN untuk
pengelolaan Keuangan dan Akuntansi.
Untuk pengelolaan Keuangan, dimana seluruh
aktifitas transaksi keuangan yang datanya telah
secara otomatis masuk dari direktorat masing-
masing bidang. Untuk selanjutnya dapat
diproses sebagai pembayaran ataupun sebagai
penerimaan. Dalam hal ini bagian keuangan
sudah bekerjasama dengan pihak bank
dalam hal pembayaran penggajian pegawai
dan pembayaran Manfaat Pensiun dengan
menggunakan Cash Management System (CMS).
Untuk Pengelolaan Akuntansi, data-data yang
sudah diinput oleh bidang masing-masing
khususnya yang menyangkut pengeluaran
dan penerimaan uang, secara otomatis akan
dibukukan ke dalam SIDP PLN. Penyusunan
laporan keuangan secara real-time sudah dapat
disajikan dengan tepat, akurat dan wajar. Sistem
Keuangan dan Akuntansi saling berintegrasi
dengan system yang lain sehingga tercipta
suatu internal check yang baik untuk menjamin
kewajaran data keuangan.
Modul Anggaran
Merupakan sub modul dari SIDP PLN untuk
pengelolaan Anggaran. Perencanaan anggaran
diinput oleh masing-masing bidang dan
secara otomatis data akan masuk ke database
anggaran dan di olah oleh bagian anggaran.
Hasil pengolahan data tersebut akan diper-
gunakan oleh bagian anggaran untuk melaku-
kan analisa, asumsi dan simulasi. Hasil dari
simulasi anggaran tersebut adalah yang
dapat di pergunakan oleh manajemen untuk
pengambilan keputusan. Monitoring anggaran
sudah dapat dilakukan pada aplikasi ini,
sehingga bagian anggaran dapat memberikan
arahan dan informasi kepada bidang terkait
dalam hal ketersediaan anggaran yang sudah
ditetapkan. Keseluruhan proses pada aplikasi
SIDP PLN diatas sudah sesuai dengan Bisnis
Proses masing-masing bidang. Sebagai standar
keamanan, Akses data SIDP sudah menerapkan
keamanan secara berjenjang. Pemilihan
teknologi Piranti Keras dan Piranti Lunak
menjadi prioritas kami untuk tetap dapat
menjaga rutinitas operasional dengan baik.
SIDP PLN Mobile
Pengelolaan Dana Pensiun PLN didukung oleh
Pengelolaan yang berbasis Teknologi Informasi
sudah menjadi kebutuhan utama. Oleh sebab
itu salah satu pemanfaatan perangkat Teknologi
Informasi untuk kemudahan dalam rutinitas juga
telah kami siapkan. SIDP PLN dalam proses
bisnisnya sangat taat pada tata cara dan aturan
yang berlaku. Beberapa proses khususnya pada
bidang keuangan terdapat proses bisnis yang
mengharuskan untuk pengguna melakukan
verifikasi. Untuk mengantisipasi hal tersebut,
itu pada tahun 2012 SIDP dapat diakses
melalui mobile. SIDP mobile khususnya diperun-
tukan pada pengguna yang sedang berada
diluar kantor dan diharuskan untuk melakukan
verifikasi sehingga proses bisnis tetap dapat
berjalan. Keseluruhan proses pada aplikasi
SIDP diatas sudah sesuai dengan Bisnis
Proses masing-masing bidang. Sebagai standar
keamanan, Akses data SIDP sudah menerapkan
kemanan secara berjenjang. Sampai dengan
saat ini aplikasi SIDP terus dikembangkan dan
disem-purnakan oleh TIM TI DPPLN. Dan untuk
mengantisipasi klaim aplikasi dari pihak lain
maka SIDP ini telah didaftarkan ke Departemen
Hukum dan Hak Azasi Manusia untuk mendapat
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). HAKI
tersebut telah mendapat pengukuhan dengan
nomer pendaftaran : 066159 dan berlaku sejak
71DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Active Directory E-mail File Sharing foxpro appl db Wingate
Switrch
Switrch
Router
BaganRecovery Strategy dan Disaster Recovery Center (DRC) DP-PLN
Router
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
72 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Off-SiteStorageWindow
System,Commuication and Data
Recovery to lastSynchronized
Vaulted Backup
Event OccursLast
VaultedBackup
Normal
Procedures
All Manual
Procedures
Back to normal
Procedures
Lost Data
System Available
0 -mm Hours-nn Hours
RPO
Recovery Strategy (RPO & RTO)
Recovery Point Objective
(RPO)
Umur maksimum data yang harus dipulihkan agar data dapat dipercaya untuk dapat melanjutkan operasi bisnis.
Recovery Time Objective
(RTO)
Lama waktu maksimum dimana operasi bisnis dapat berjalan tanpa sistem sehingga pada waktu tersebut sistem harus sudah pulih.
RTO
tanggal 01 Desember 2010 selama 50 tahun.
Pemilihan teknologi Piranti Keras dan Piranti
Lunak menjadi prioritas kami untuk tetap
dapat menjaga rutinitas operasional dengan
baik.
Disaster Recovery Planning (DRP)
Pada awalnya, periode tahun 2004-2009,
data digital yang meliputi data transaksi
investasi, keuangan dan pelayanan program
pensiun (harian, mingguan dan bulanan)
disimpan dalam hard-disk dan dibackup
kedalam cakram DVD, lalu data digital tersebut
disimpan didalam lemari besi / brankas. Sangat
konvensional.
Mengingat skala kelolaan dan frekwensi
transaksi makin cepat dan makin besar, maka
tahun 2009 DP PLN mulai membangun server
khusus, baik untuk menjamin ke andalan sistem
aplikasi maupun untuk penyimpanan data.
Selain itu back-up data kedalam cakram DVD
tetap dilanjutkan untuk membantu kecepatan
pengambilan data histori.
Berdasarkan evaluasi atas mutu dan keandalan
server serta tuntutan praktek terbaik (best
practice) dibidang TI, maka mulai pertengahan
tahun 2011 penyimpanan data dilakukan
duplikasi dengan menempatkan server secara
co-location ke PT. Icon+ (anak perusahaan PLN)
di Bandung. Selanjutnya pada tahun 2013 co-
location dipindahkan ke Anak Perusahaan DP
PLN yaitu PT. GSP yang masih berlokasi di
Bandung dan ditingkatan fungsinya menjadi
Disaster Recovery Center (DRC) dengan metode
mirroring menggunakan software khusus.
73DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Untuk mencapai keberhasilan dalam
menyusun Laporan Keuangan Dana
Pensiun sesuai dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku, serta untuk menghindari adanya
risiko yang mungkin timbul berkaitan dengan
pencatatan transaksi keuangan, maka Direksi
DP-PLN mengeluarkan Keputusan mengenai
Pedoman Akuntansi dengan Keputusan nomor
0577.K/3.3/I/2013 tanggal 27 Februari 2013.
Pelaporan Keuangan DP-PLN dibuat
berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku di antaranya berdasarkan Undang-
Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana
Pensiun, Peraturan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. PER-
05/BL/2012 tentang Penyusunan Laporan
Keuangan dan Dasar Penilaian Investasi bagi
Dana Pensiun. Selama periode setahun,
Laporan Keuangan disusun secara lengkap baik
triwulanan, semesteran dan tahunan.
Laporan Keuangan Utama yaitu :
1. Laporan Aset Neto.
2. Laporan Perubahan Aset Neto.
3. Catatan Laporan Keuangan.
Laporan Tambahan berupa :
1. Neraca.
2. Laporan Hasil Usaha.
3. Laporan Arus Kas
Untuk menyusun Laporan Keuangan yang tepat,
akurat dan wajar DP-PLN telah didukung oleh
SIDP yang terintegrasi.
Dalam proses keuangan, aplikasi SIDP tersebut
dilengkapi dengan penggunaan Mandiri Cash
Management System (MCM) dan BNI Direct
untuk kesesuaian dengan aplikasi yang berasal
dari perbankan.
Dengan SIDP yang terintegrasi tercipta suatu
internal check yang cukup memadai untuk
menjamin kewajaran data keuangan.
Penyajian Laporan Keuangan baik triwulan,
semester maupun tahunan, semuanya
dilakukan dengan membandingkan antara
periode sebelumnya maupun dengan Rencana
Kerja dan Anggaran dan Rencana Investasi pada
periode berjalan.
Otoritas Jasa Keuangan secara rutin melakukan
monitoring keadaan keuangan Dana Pensiun
secara keseluruhan melalui Laporan Bulanan
yang terdiri dari Laporan Keuangan dan Laporan
ALM (Asset Liability Mismatch).
Untuk melengkapi Laporan Keuangan (Audited)
tahun 2016 dilakukan kegiatan inventarisasi
aset yang dimiliki DP-PLN dan penilaian aset
oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), yang
dipergunakan sebagai pertanggungjawaban
Pengurus.
Pelaksanaan Akuntansi
Berdasarkan hasil pemeriksaan KAP Amir Abadi
Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan, Laporan
Keuangan DP-PLN per-31 Desember 2016
dinyatakan bahwa dalam semua hal yang
material, aset neto dan posisi keuangan DP-
PLN tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, serta
perubahan aset neto, hasil usaha serta arus kas
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia. Laporan Keuangan Audit tahun 2016
tersebut hingga laporan tahunan ini dibuat
masih menunggu persetujuan Pendiri.
AKUNTANSI DAN PELAPORAN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
74 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Pelaksanaan Pelaporan
Dalam pelaksanaan pelaporan yang berkaitan
dengan kegiatan operasional DP-PLN, sepanjang
tahun 2016 telah diselesaikan pelaksanaan tugas
yang berkaitan dengan pelaporan, yaitu :
1. Membuat dan menyampaikan Laporan
kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa
(i) Daftar Investasi Bulanan, (ii) Laporan
Keuangan Semesteran, (iii) Laporan Teknis,
(iv) Laporan Aktuaria berkala, (v) Laporan
Keuangan, dan (vi) Laporan Portofolio
Investasi Audited Tahunan. Laporan-
laporan tersebut dalam tahun 2016 telah
disampaikan sesuai dengan batas waktu
yang ditetapkan.
2. Membuat dan menyampaikan kepada
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berupa Data
Rekapitulasi Aset dan Liabilitas berdasarkan
Mata Uang dan Umur Jatuh Tempo setiap
bulan.
3. Membuat dan menyampaikan Laporan
Tahunan 2016 mengenai Kepengurusan dan
Laporan Keuangan Tahun 2016 un-audited
untuk disampaikan kepada Pendiri dan
Dewan Pengawas sesuai pasal 22 ayat (10)
PDP DP-PLN.
Kinerja Keuangan
Tugas pokok Fungsi Keuangan adalah menjaga
likuiditas dan keamanan transaksi keuangan
serta pelaporan keuangan sehingga
dapat dipergunakan untuk mempertang-
gungjawabkan kegiatan operasional
perusahaan. Dalam pelaksanaan bidang
keuangan termasuk kegiatan melaksanakan
pembayaran, mereview pedoman bidang
keuangan serta membantu fungsi lain dalam
penyelenggaraan kegiatan operasional DP-PLN.
Sebagai penunjang dari fungsi pelayanan
dan investasi, kegiatan fungsi keuangan perlu
memastikan kelengkapan dokumen dari
Direktorat lain untuk melakukan pembayaran.
Sebagai contoh untuk pembayaran Manfaat
Pensiun yang dibayarkan agar tepat sasaran.
Hal ini disebabkan karena sejak 2011,
penyaluran Manfaat Pensiun sudah melalui
transfer perbankan pada Rekening yang dimiliki
oleh Pensiunan sendiri. Lebih meyakinkan lagi,
dilakukan pula rekonsiliasi dengan pihak Bank
pembayar Manfaat Pensiun yang dilakukan
setiap 6 bulan sekali atau satu semester untuk
memastikan pembayaran Manfaat Pensiun
tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat sasaran.
Proses pemantauan yang berhubungan dengan
penerimaan Iuran Pensiun melibatkan fungsi
Direktorat Kepesertaan sehingga tercipta
monitoring yang memadai untuk selanjutnya
dapat diketahui unit PT PLN (Persero) dan Mitra
Pendiri DP-PLN yang belum melunasi Iurannya
untuk dapat ditagihkan. Sejak bulan Juli 2014,
Pembayaran Iuran dari unit-unit PT PLN (Persero)
sudah dilakukan secara terpusat oleh PT PLN
(Persero) Kantor Pusat, sehingga memudahkan
dalam proses rekonsiliasi. Dana yang diterima
dari PT PLN (Persero) pun didapat secara
utuh, sehingga dapat langsung diinvestasikan
kembali.
Untuk keakuratan data Peserta juga dilakukan
rekonsiliasi data secara periodik dengan Bidang
Kepesertaan maupun dengan Pendiri dan Mitra
Pendiri.
75DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Keseluruhan proses bisnis tersebut dilakukan
dengan penuh ketelitian. Hal ini dilakukan agar
pengelolaan keuangan tetap transparan dan
akuntabel.
Perencanaan dan Pelaksanaan pada
Bidang Keuangan
Dalam penyelenggaraan DP-PLN, setiap tahun
perlu dilakukan penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran (RKA) dan Rencana Investasi (RI).
Prosesnya dimulai sekitar bulan Agustus dan
disetujui oleh Pendiri sekitar bulan Desember
pada tahun sama. Penyusunan RKA dan RI
DP-PLN didukung dengan Sistem Informasi
Dana Pensiun (SIDP) Bidang Anggaran yang
terintegrasi antar direktorat di DP-PLN.
Sedangkan pelaksanaan fungsi keuangan di DP-
PLN berpedoman pada pengendalian internal
yang ketat, antara lain :
Setiap pengeluaran kegiatan harus
berdasarkan kegiatan yang sudah tertera di
RKA dan RI yang telah disetujui Pendiri.
Setiap pengeluaran harus melalui Surat
Permintaan Pembayaran (SPP).
Setiap pengeluaran harus ditandatangani
oleh minimal 2 pejabat yang berwenang.
LAPORAN ASET NETO
Aset Neto pada akhir tahun 2016 adalah sebesar
Rp7.723,27 miliar, sedangkan pada akhir tahun
2015 sebesar Rp7.125,66 miliar.
Aset Neto pada akhir tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar Rp597,61 miliar atau 8,39%
dari posisi per-31 Desember 2015. Peningkatan
terbesar berasal dari peningkatan Total Investasi
berdasarkan nilai wajar sebesar Rp582,61 miliar
atau 8,22% yang jika dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Hal tersebut disebabkan karena di tahun 2016
pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih
meningkat dari tahun sebelumnya, yaitu dari
sebesar 4,79% pada tahun 2015 menjadi sebesar
5,01% pada tahun 2016.
Aset Investasi
Jumlah Aset Investasi tahun 2016 Rp7.667,08
miliar, meningkat sebesar Rp582,61 miliar atau
108,22% dibandingkan jumlah aset investasi
tahun 2015 sebesar Rp7.084,47 miliar.
Aset Lancar di luar Investasi
Jumlah Aset Lancar di luar Investasi pada
tahun 2016 sebesar Rp66,28 miliar, mengalami
peningkatan sebesar Rp6,67 miliar atau 111,19%
dibandingkan dengan jumlah Aset Lancar di luar
Investasi tahun 2015 sebesar Rp59,61 miliar.
Aset Operasional
Aset Operasional tahun 2016 sebesar Rp3,49
miliar, mengalami penurunan sebesar Rp0,20
miliar atau 3,44% dibandingkan dengan Aset
Operasional tahun 2015 sebesar Rp3,61 miliar.
Aset Lain-lain
Aset lain-lain merupakan aset non-investasi yang
terdiri dari Aset Investasi dalam Penyelesaian
yang merupakan Proyek Pembangunan Gedung
Unit-unit PT PLN (Persero) yang belum selesai
sampai akhir tahun 2016 dan Uang Jaminan
Listrik PT PLN (Persero). Aset lain-lain tahun 2016
sebesar Rp4,99 miliar, meningkat sebesar Rp4,80
miliar atau 2.629,96% dibandingkan dengan
Aset lain-lain tahun 2015 sebesar Rp189,73 juta.
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
76 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
LAPORAN ASET NETOPERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2016 DAN PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2015
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
ASET LANCAR DILUAR INVESTASI
Kas & Bank 394.427.881 797.911.911
Piutang Iuran Peserta 32.335.020 34.040.100
Piutang Iuran Pemberi Kerja 78.481.076 104.979.331
Piutang Bunga Keterlambatan Iuran 0 0
Beban Dibayar Dimuka 3.700.186.410 7.893.058.606
Piutang Investasi 12.441.535.677 6.834.784.274
Piutang Hasil Investasi 49.637.682.833 43.948.661.791
Piutang Lain-lain 0 0
Total Aset Lancar Diluar Investasi 66.284.648.897 59.613.436.013
ASET OPERASIONAL 3.489.672.202 3.613.969.088
ASET LAIN-LAIN 4.989.726.000 189.726.000
ASET TERSEDIA 7.741.847.462.775 7.147.891.475.000
LIABILITAS
LIABILITAS DILUAR NILAI KINI AKTUARIAL
Utang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 0 0
Utang Investasi 1.732.026.227 4.247.596.428
Pendapatan diterima Dimuka 6.799.121.100 6.232.229.579
Beban Yang Masih Harus Dibayar 1.448.256.086 4.029.229.806
Liabilitas Lain 8.593.928.470 7.726.461.089
Total Liabilitas Diluar Nilai Kini Aktuarial 18.573.331.883 22.235.516.902
ASET NETO 7.723.274.130.892 7.125.655.958.098
77DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Aset Tersedia
Aset Tersedia tahun 2016 sebesar Rp7.7413,85
miliar, mengalami peningkatan sebesar
Rp593,96 miliar atau 108,31% dibandingkan
dengan Aset Tersedia tahun 2015 sebesar
Rp7.147,89 miliar.
Liabilitas di luar Nilai Kini Aktuarial
Liabilitas di luar Nilai Kini Aktuarial tahun 2016
sebesar Rp18,57 miliar, mengalami penurunan
sebesar Rp3,66 miliar atau 16,47% dibandingkan
dengan Liabilitas di luar Nilai Kini Aktuarial Aset
tahun 2015 sebesar Rp22,24 miliar.
PENAMBAHAN ASET NETO
Penambahan Aset Neto bersumber dari
Pendapatan Investasi, Peningkatan (Penurunan)
Nilai Investasi, Iuran Jatuh Tempo, Pendapatan
di luar Investasi dan Pengalihan Dana dari Dana
Pensiun lain. Penambahan Aset Neto tahun 2016
sebesar Rp1.311,25 miliar, mencapai 252,87%
terhadap penambahan Aset Neto tahun 2015
sebesar Rp518,55 miliar.
Pendapatan Investasi
Pendapatan Investasi tahun 2016 sebesar
Rp627,41 miliar, menurun sebesar Rp8,48 miliar
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
78 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
atau 1,33% dibandingkan dengan Pendapatan
Investasi tahun 2015 sebesar Rp635,89 miliar.
Penurunan tersebut disebabkan di antaranya
Laba Pelepasan Investasi Obligasi yang
mengalami kerugian dan Laba Pelepasan Unit
Penyertaan Reksadana yang lebih rendah dari
tahun lalu.
Peningkatan (Penurunan) Nilai Inves-
tasi
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi
merupakan perbedaan nilai investasi
berdasarkan harga perolehan dan nilai wajar.
Pada tahun 2016 nilai wajar investasi DP-PLN
dibandingkan nilai perolehan mengalami
peningkatan sebesar Rp230,30 miliar.
Sedangkan tahun 2015 mengalami penurunan
nilai investasi sebesar (Rp332,92) miliar.
Iuran Jatuh Tempo
Iuran Jatuh Tempo tahun 2016 mencapai
Rp452,91 miliar, meningkat sebesar Rp237,96
miliar atau 210,71% dibandingkan Iuran Jatuh
Tempo tahun 2015 sebesar Rp214,95 miliar.
Komposisi besarnya Iuran Jatuh Tempo antara
lain:
a. Iuran Normal Peserta
Iuran Normal Peserta tahun 2016
mencapai Rp62,49 miliar, menurun
sebesar Rp3,78 miliar atau 5,70%
dibandingkan Iuran Normal Peserta
tahun 2015 sebesar Rp66,27 miliar.
b. Iuran Normal Pemberi Kerja
Iuran Normal Pemberi Kerja tahun 2016
mencapai Rp139,65 miliar, menurun
sebesar Rp9,03 miliar atau 6,07%
dibandingkan Iuran Normal Pemberi
Kerja tahun 2015 sebesar Rp148,68
miliar.
c. Iuran Tambahan
Iuran Tambahan tahun 2016 adalah
sebesar Rp250,77 miliar sedangkan
Iuran Tambahan tahun 2015 Nihil.
Pendapatan di luar Investasi
Pendapatan di luar Investasi tahun 2016
sebesar Rp618,95 juta mengalami penurunan
sebesar Rp18,11 juta, dibandingkan dengan
Pendapatan di luar Investasi tahun 2015
sebesar Rp637,05 juta.
PENGURANGAN ASET NETO
Pengurangan Aset Neto berasal dari Beban
Investasi, Beban Operasional, Beban di luar
Beban Investasi dan Operasional, Manfaat
Pensiun, Pajak Penghasilan dan Pengalihan
Dana ke Dana Pensiun lain. Pengurangan
Aset Neto tahun 2015 sebesar Rp713,63
miliar, meningkat sebesar Rp83,53 miliar
atau 113,26% dibandingkan dengan
Pengurangan Aset Neto tahun 2015 sebesar
Rp630,10 miliar.
Beban Investasi
Beban Investasi tahun 2016 sebesar Rp24,37
miliar, menurun sebesar Rp5,60 miliar
atau 18,66% dibandingkan dengan Beban
Investasi tahun 2014 sebesar Rp29,96 miliar.
Beban Operasional
Beban Operasional tahun 2016 sebesar
Rp30,36 miliar, menurun sebesar Rp3,87
79DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
miliar atau 11,31% dibandingkan dengan
Beban Operasional tahun 2015 sebesar
Rp34,23 miliar.
Beban di luar Beban Investasi
dan Operasional
Beban di luar Beban Investasi dan Operasional
tahun 2016 sebesar Rp5,73 miliar, meningkat
sebesar Rp4,06 miliar atau 344,05%
dibandingkan dengan Beban di luar Beban
Investasi dan Operasional tahun 2015 sebesar
Rp1,66 miliar.
Manfaat Pensiun
Manfaat Pensiun tahun 2016 sebesar
Rp640,79 miliar, meningkat sebesar
Rp87,45 miliar atau 115,80% dibandingkan
dengan Manfaat Pensiun tahun 2015
sebesar Rp553,33 miliar.
Pajak Penghasilan
Pajak Penghasilan tahun 2016 sebesar
Rp12,38 miliar, meningkat sebesar Rp1,48
miliar atau 113,57% dibandingkan dengan
Pajak Penghasilan tahun 2015 sebesar
Rp10,90 miliar.
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
80 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
LAPORAN PERUBAHAN ASET NETOPERIODE 1 JANUARI S/D.31 DESEMBER 2016 DAN PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2015
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
PENAMBAHAN
Pendapatan Investasi
- Bunga/Imbal Hasil 435.354.844.681 430.580.954.934
- Dividen 22.638.280.119 16.380.724.084
- Sewa 114.942.110.144 110.800.685.967
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi 54.471.988.844 78.129.722.942
Pendapatan Investasi Lain 0 0
Total Pendapatan Investasi 627.407.223.788 635.892.087.927
Peningkatan (Penurunan) Nilai Investasi 230.304.398.286 (332.924.882.066)
Iuran Jatuh Tempo :
- Iuran Peserta 62.493.932.697 66.271.220.620
- Iuran Pemberi Kerja 139.648.186.143 148.677.808.836
- Iuran Tambahan 250.772.329.623 0
Pendapatan Diluar Investasi 618.948.940 637.054.364
Pengalihan Dana Dari Dana Pensiun Lain 0 0
Total Penambahan 1.311.245.019.477 518.553.289.681
PENGURANGAN
Beban Investasi 24.367.598.340 29.963.607.121
Beban Operasional 30.363.436.099 34.231.730.124
Beban Di Luar Investasi & Operasional 5.727.236.170 1.664.674.702
Manfaat Pensiun 640.787.041.966 553.333.724.615
Pajak Penghasilan 12.381.534.108 10.902.398.139
Pengalihan Dana Ke Dana Pensiun Lain 0 0
Total Pengurangan 713.626.846.683 630.096.134.701
KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO 597.618.172.794 (111.542.845.020)
ASET NETO AWAL PERIODE 7.125.655.958.098 7.237.198.803.118
ASET NETO AKHIR PERIODE 7.723.274.130.892 7.125.655.958.098
81DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
ASET
Total Aset pada akhir tahun 2016 sebesar
Rp7.741,85 miliar pada akhir tahun 2015 sebesar
Rp7.147,89 miliar atau naik sebesar Rp593,96
miliar (108,31%).
Peningkatan terbesar diperoleh dari Selisih
Penilaian Investasi yang semula sebesar
Rp553,84 miliar pada akhir tahun 2015 menjadi
sebesar Rp784,14 miliar pada tahun 2016 atau
naik sebesar Rp230,30 miliar (141,59%). Selisih
antara nilai wajar dengan nilai perolehan
dibukukan dalam Selisih Penilaian Investasi (SPI).
LIABILITAS
Total Liabilitas DP-PLN pada akhir tahun 2016
mencapai sebesar Rp7.741,85 miliar dan pada
akhir tahun 2015 sebesar Rp7.147,89 miliar atau
mengalami kenaikan sebesar Rp593,96 miliar
(8,31%).
Nilai Kini Aktuarial
Kenaikan Nilai Kini Aktuarial sebesar Rp495,56
miliar dari semula pada akhir tahun 2015
Rp6.966,48 miliar menjadi Rp7.462,04 miliar pada
akhir tahun 2016. Nilai Kini Aktuarial merupakan
kewajiban Dana Pensiun dalam memenuhi
pembayaran Manfaat Pensiun kepada Peserta
yang jumlahnya didasarkan atas perhitungan
aktuaria.
Selisih Nilai Kini Aktuarial
Selisih Nilai Kini Aktuarial bukan surplus (defisit)
dalam rangka pendanaan. Surplus (defisit)
pendanaan Dana Pensiun harus dilihat dalam
laporan valuasi aktuaria Dana Pensiun. Selisih
Nilai Kini Aktuarial akhir tahun 2016 sebesar
Rp261,23 miliar, meningkat dibandingkan
dengan Selisih Nilai Kini Aktuarial akhir tahun
2015 sebesar Rp159,17 miliar. Selisih Nilai Kini
Aktuarial dalam Dana Pensiun Program Pensiun
Manfaat Pasti dapat digunakan sebagai alat
ukur nilai sisa/residu dari Aset Neto terhadap
seluruh kewajiban Manfaat Pensiun yang
akan dibayarkan kepada seluruh Peserta Dana
Pensiun. Faktor terbesar yang mempengaruhi
peningkatan Selisih Nilai Kini Aktuarial yaitu
adanya peningkatan (penurunan) nilai investasi
yang signifikan.
Liabilitas di luar Nilai kini Aktuarial
Liabilitas di luar Nilai Kini Aktuarial akhir
tahun 2016 sebesar Rp18,58 miliar, menurun
dibandingkan dengan Liabilitas di luar Nilai
Kini Aktuarial akhir tahun 2015 sebesar Rp22,24
miliar.
LAPORAN POSISI KEUANGAN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
82 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
LAPORAN POSISI KEUANGANPERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2016 DAN PERIODE 1 JANUARI S/D 31 DESEMBER 2015
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
ASET INVESTASI (Nilai Historis)
Surat Berharga Negara 1.250.285.596.977 942.987.729.073
Tabungan 10.549.520.000 0
Deposito on Call 12.185.000.000 64.700.000.000
Deposito Berjangka 611.225.000.000 554.560.968.493
Saham 764.381.540.025 714.925.315.188
Obligasi 2.601.405.000.000 2.699.530.000.000
Sukuk 10.000.000.000 0
Unit Penyertaan Reksadana 1.068.595.585.890 1.196.048.640.025
Penempatan Langsung pada Saham 363.489.238.500 164.739.178.500
Tanah 6.106.257.080 6.106.257.080
Bangunan 105.123.837.122 105.123.837.122
Tanah & Bangunan 266.352.762.737 260.024.200.009
Akumulasi Penyusutan Bangunan (186.753.799.594) (178.105.260.244)
Total Investasi 6.882.945.538.737 6.530.640.865.246
SELISIH PENILAIAN INVESTASI 784.137.876.939 553.833.478.653
ASET LANCAR DILUAR INVESTASI
Kas & Bank 394.427.881 797.911.911
Piutang Iuran Peserta 32.335.020 34.040.100
Piutang Iuran Pemberi Kerja 78.481.076 104.979.331
Piutang Bunga Keterlambatan Iuran 0 0
Beban Dibayar Dimuka 3.700.186.410 7.893.058.606
Piutang Investasi 12.441.535.677 6.834.784.274
Piutang Hasil Investasi 49.637.682.833 43.948.661.791
Piutang Lain-lain 0 0
Total Aset Lancar Diluar Investasi 66.284.648.897 59.613.436.013
ASET OPERASIONAL (Nilai Buku) 3.489.672.202 3.613.969.088
ASET LAIN-LAIN 4.989.726.000 189.726.000
TOTAL ASET 7.741.847.462.775 7.147.891.475.000
LIABILITAS
NILAI KINI AKTUARIAL 7.462.044.378.000 6.966.484.333.000
SELISIH NILAI KINI AKTUARIAL 261.229.752.892 159.171.625.098
LIABILITAS DILUAR NILAI KINI AKTUARIAL
Utang Manfaat Pensiun 0 0
Utang Investasi 1.732.026.227 4.247.596.428
Pendapatan Diterima Dimuka 6.799.121.100 6.232.229.579
Beban Yang Masih Harus Dibayar 1.448.256.086 4.029.229.806
Liabilitas Lain 8.593.928.470 7.726.461.089
Total Liabilitas Di Luar Nilai Kini Aktuarial 18.573.331.883 22.235.516.902
TOTAL LIABILITAS 7.741.847.462.775 7.147.891.475.000
83DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Hasil usaha DP-PLN pada tahun 2016
mengalami penurunan dari tahun
2015. Pada akhir tahun 2015 Hasil
Usaha Sebelum Pajak adalah sebesar
Rp570,67 miliar, sedangkan pada tahun 2016
sebesar Rp. 567,57 miliar atau turun sebesar
Rp3,11 miliar (0,54%). Sementara itu Pajak
Penghasilan yang dibayar mengalami kenaikan
dari Rp10,90 miliar pada tahun 2015 menjadi
Rp12,38 miliar pada tahun 2016.
Dengan demikian Hasil Usaha Setelah Pajak
turun dari Rp559,77 miliar pada akhir tahun 2015
menjadi Rp555,19 miliar pada akhir tahun 2016
atau turun Rp4,58 miliar (0,81%). Hasil Usaha
Investasi turun dari Rp605,93 miliar pada akhir
tahun 2015 menjadi Rp603,04 miliar pada akhir
tahun 2016 atau turun sebesar Rp2,89 miliar
(0,47%). Selain itu juga terjadi penurunan pada
Beban Operasional yang pada akhir tahun 2015
sebesar Rp34,23 miliar menjadi Rp30,36 miliar
pada akhir tahun 2016 atau turun Rp3,87 miliar
(11,30%). Disisi lain juga terjadi penurunan pada
Beban Investasi yang pada akhir tahun 2015
sebesar Rp29,96 miliar menjadi Rp24,37 miliar
pada akhir tahun 2016 atau turun Rp5,60 miliar
(18,67%).
Pendapatan Investasi
Pendapatan Investasi tahun 2016 sebesar
Rp627,41 miliar, menurun sebesar Rp8,48 miliar
atau 1,33% dibandingkan dengan Pendapatan
Investasi tahun 2015 sebesar Rp635,89 miliar.
Penurunan tersebut disebabkan diantaranya
Laba Pelepasan Investasi Obligasi yang
mengalami kerugian dan Laba Pelepasan Unit
Penyertaan Reksadana yang lebih rendah dari
tahun lalu.
PERHITUNGAN HASIL USAHA
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
84 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Pendapatan Bunga/Bagi Hasil dalam tahun
2016 meningkat sebesar 4,78% dari tahun 2015
yaitu sebesar Rp430,58 miliar menjadi sebesar
Rp435,35 miliar pada tahun 2016.
Pendapatan Bunga terbesar berasal dari Kupon
Obligasi sebesar Rp281,64 miliar di tahun 2016
yang mencapai 111,98%, dibanding pendapatan
tahun 2015 Rp251,51 miliar kemudian diikuti
oleh Kupon SBN dan Sukuk sebesar Rp105,43
miliar yang mencapai 110,17% dibanding
tahun 2015 sebesar Rp95,70 miliar dan Bunga
Deposito Berjangka dan Deposito on Call tahun
2016 sebesar Rp48,06 miliar yang mengalami
penurunan 42,34% dibanding pendapatan
tahun 2015 sebesar Rp83,37 miliar.
Pendapatan yang diperoleh dari Dividen berasal
dari Dividen Saham, Dividen Unit Penyertaan
Reksadana dan Dividen Penyertaan Langsung
Saham. Pendapatan Dividen pada tahun 2016
adalah sebesar Rp22,64 miliar atau mencapai
sebesar 38,22% dibanding pendapatan Dividen
tahun 2015 sebesar Rp16,38 miliar.
Pada tahun 2016 Laba Pelepasan Investasi yang
diperoleh sebesar Rp54,47 miliar, turun 30,28 %
dibanding Laba Pelepasan Investasi pada tahun
2015 sebesar Rp78,13 miliar.
Pendapatan di luar Investasi pada tahun 2016
sebesar Rp0,62 miliar atau mencapai 102,24%
dibanding Pendapatan di luar Investasi tahun
2015 sebesar Rp0,31 miliar.
Beban Investasi
Beban Investasi mengalami penurunan dari
sebesar Rp29,96 miliar pada tahun 2015 menjadi
sebesar Rp24,37 miliar pada tahun 2016 atau
turun sebesar Rp5,60 miliar (18,67%).
Beban Operasional
Beban Operasional tahun 2016 adalah sebesar
Rp30,36 miliar atau mengalami penurunan
sebesar 11,30% dari tahun 2015 sebesar Rp34,23
miliar. Dalam jumlah Beban Operasional
tersebut termasuk Gaji/Honor Pengurus, Dewan
Pengawas dan Karyawan sebesar Rp22,15 miliar,
Beban Kantor Rp4,35 miliar, Beban Pemeliharaan
Rp1,60 miliar, Beban Penyusutan Rp0,44 miliar,
dan Beban Jasa Pihak Ketiga Rp1,83 miliar.
Pendapatan Lain di luar Investasi
Pendapatan Lain di luar Investasi dalam tahun
2016 adalah sebesar Rp618,95 juta dan sebesar
Rp306,05 juta pada tahun 2015.
Komponen Pendapatan Lain di luar Investasi
terdiri dari Pendapatan Jasa Giro, Pendapatan
Denda Keterlambatan Bunga Deposito dan
Obligasi, Pendapatan atas Klaim Asuransi, serta
lain-lain.
85DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
PERHITUNGAN HASIL USAHAPERIODE 1 JANUARI S.D. 31 DESEMBER 2016 DAN PERIODE 1 JANUARI S.D. 31 DESEMBER 2015
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
PENDAPATAN INVESTASI
- Bunga 435.354.844.681 430.580.954.934
- Imbal Hasil 0 0
- Dividen 22.638.280.119 16.380.724.084
- Sewa 114.942.110.144 110.800.685.967
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi 54.471.988.844 78.129.722.942
Pendapatan Investasi Lain 0 0
Total Pendapatan Investasi 627.407.223.788 635.892.087.927
BEBAN INVESTASI
Beban Transaksi 2.933.304.377 2.951.735.006
Beban Pemeliharaan Tanah & Bangunan 6.871.379.987 12.400.300.097
Beban Penyusutan Bangunan 8.648.539.350 9.056.104.273
Beban Manager Investasi 4.961.187.358 4.413.913.325
Beban Investasi Lain 953.187.268 1.141.554.420
Total Beban Investasi 24.367.598.340 29.963.607.121
HASIL USAHA INVESTASI 603.039.625.448 605.928.480.806
BEBAN OPERASIONAL
Gaji Pengurus, Dewan Pengawas & Karyawan 22.150.990.463 22.363.534.162
Beban Kantor 4.349.710.018 7.738.967.633
Beban Pemeliharaan 1.597.835.851 1.497.984.512
Beban Penyusutan 437.350.363 314.122.382
Beban Jasa Pihak Ketiga 1.827.549.404 2.317.121.435
Beban Operasional Lain 0 0
Total Beban Operasional 30.363.436.099 34.231.730.124
HASIL USAHA OPERASIONAL 572.676.189.349 571.696.750.682
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN
Bunga Keterlambatan Iuran 0 0
Laba (Rugi) Penjualan Aset Operasional 0 331.000.000
Laba (Rugi) Penjualan Aset Lain-lain 0 0
Pendapatan Lain Diluar Investasi 618.948.940 306.054.364
Beban Lain Diluar Investasi & Operasional (5.727.236.170) (1.664.674.702)
Total Pendapatan dan Beban Lain-lain (5.108.287.230) (1.027.620.338)
HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 567.567.902.119 570.669.130.344
PAJAK PENGHASILAN 12.381.534.108 10.902.398.139
HASIL USAHA SETELAH PAJAK 555.186.368.011 559.766.732.205
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
86 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Posisi Kas pada akhir tahun 2016 yaitu
sebesar Rp394,43 juta, menurun
sebesar Rp403,48 juta dibandingkan
dengan Posisi Kas pada akhir tahun
2015, yaitu sebesar Rp797,91 juta.
Penurunan Posisi Kas tahun 2016 bersumber
dari penambahan Kas dari aktivitas investasi
sebesar Rp250,27 miliar serta pengurangan
Kas dari aktivitas operasional sebesar Rp62,82
miliar dan pengurangan Kas dari aktivitas
pendanaan sebesar Rp187,86 miliar.
Penambahan Kas dari aktivitas investasi
bersumber dari pendapatan investasi
dan pelepasan investasi yang selanjutnya
digunakan untuk Penempatan Investasi dan
pembayaran Beban Investasi. Pengurangan
Kas dari aktivitas operasional digunakan
untuk pembayaran Beban Operasional dan
Pajak Penghasilan. Sedangkan pengurangan
Kas dari aktivitas pendanaan digunakan
untuk pembayaran Manfaat Pensiun, selain
adanya penambahan Kas yang bersumber
dari penerimaan Iuran Pensiun.
LAPORAN ARUS KAS
87DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
LAPORAN ARUS KASPERIODE 1 JANUARI S.D. 31 DESEMBER 2016 DAN PERIODE 1 JANUARI S.D. 31 DESEMBER 2015
31 DESEMBER 2016 31 DESEMBER 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Penerimaan Bunga 414.366.235.163 423.210.811.166
Penerimaan Imbal Hasil 16.203.755.143 6.964.200.000
Penerimaan Deviden 22.384.113.452 16.022.390.752
Penerimaan Sewa 126.270.712.730 119.926.379.647
Pendapatan Investasi Lain 0 0
Pelepasan Investasi 7.924.955.175.916 7.332.355.608.740
Penanaman Investasi (8.239.089.098.520) (7.490.947.547.549)
Pembayaran Beban Investasi (14.816.492.455) (20.556.741.689)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi 250.274.401.429 386.975.101.067
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Pembayaran Beban Operasional (38.046.719.945) (31.046.349.509)
Penjualan Aset Operasional 0 331.000.000
Pembelian Aset Operasional (292.552.205) (238.896.914)
Penjualan Aset Lain-Lain 0 0
Pembelian Aset Lain-Lain (22.000.000) 0
Pendapatan Lain Diluar Investasi 618.948.939 306.054.364
Beban Lain Diluar Investasi dan Operasional (1.105.321.207) (1.528.548.692)
Pajak Pertambahan Nilai & Pajak Lainnya (11.596.116.845) (13.830.813.128)
Pajak Penghasilan (12.375.626.379) (11.326.202.764)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasional (62.819.387.642) (57.333.756.643)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Iuran Peserta 62.497.599.498 69.009.945.605
Penerimaan Iuran Pemberi Kerja 139.672.722.677 154.290.189.871
Penerimaan Iuran Tambahan 250.772.329.623 0
Penerimaan Bunga Keterlambatan Iuran 0 0
Penerimaan Pengalihan Dana dari DP Lain 0 0
Pembayaran Pengalihan Dana ke DP Lain 0 0
Pembayaran Manfaat Pensiun (640.801.149.615) (553.324.702.816)
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (187.858.497.817) (330.024.567.340)
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH (403.484.030) (383.222.916)
KAS PADA AWAL PERIODE 797.911.911 1.181.134.827
KAS PADA AKHIR PERIODE 394.427.881 797.911.911
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
88 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
TABEL PORTOFOLIO INVESTASI
(Dalam Rupiah)
JENIS INVESTASI
PERIODE
2016 2015
Rp % Rp %
Surat Berharga Negara 1.283.965.221.997 16,75 935.247.806.233 13,20
Tabungan 10.549.520.000 0,14 - 0,00
Deposito On Call 12.185.000.000 0,16 64.700.000.000 0,91
Deposito Berjangka 611.225.000.000 7,97 554.560.968.493 7,83
Saham 789.297.940.489 10,29 681.201.847.369 9,62
Obligasi 2.653.658.934.287 34,61 2.742.120.555.987 38,71
Sukuk 9.985.750.000 0,13 - 0,00
Unit Penyertaan Reksadana 1.041.513.927.175 13,58 1.057.019.666.817 14,92
Penyertaan Langsung Pada Saham 401.000.759.000 5,23 202.250.699.000 2,85
Tanah 78.274.000.000 1,02 78.274.000.000 1,10
Bangunan 418.487.800.000 5,46 418.487.800.000 5,91
Tanah dan Bangunan 356.939.562.728 4,66 350.611.000.000 4,95
JUMLAH ASET INVESTASI 7.667.083.415.676 100,00 7.084.474.343.899 100,00
PENDAPATAN INVESTASI
(Dalam Rupiah)
KETERANGAN
REALISASI
2016 2015
Bunga/Bagi Hasil 435.354.844.681 430.580.954.934
Dividen 22.638.280.119 16.380.724.084
Sewa 114.942.110.144 110.800.685.967
Laba (Rugi) Pelepasan Investasi 54.471.988.844 78.129.722.942
Pendapatan Investasi Lain - -
PENDAPATAN INVESTASI 627.407.223.788 635.892.087.927
89DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Liabilitas bagi Dana Pensiun dapat dibagi
dalam 2 (dua) jenis, yaitu (i) Nilai Kini
Aktuarial, dan (ii) Liabilitas Lain di luar
Nilai Kini Aktuarial.
Untuk Nilai Kini Aktuarial posisi 31 Desember
2016 menggunakan perhitungan kewajiban
aktuaria yang diproyeksikan berdasarkan
laporan perhitungan proyeksi kewajiban
aktuaria yang telah dilakukan oleh Aktuaris
Independen PT Bestama Aktuaria No. 14249/
DPPLN/EP-IM/12/2015 tanggal 14 Desember
2015. Berdasarkan valuasi aktuaria tersebut,
Nilai Kini Aktuarial yang diproyeksikan per-
Desember 2016 sebesar Rp7.462,04 miliar atau
mengalami peningkatan sebesar Rp495,56
miliar (7,11%) dibandingkan posisi akhir tahun
2015, yaitu sebesar Rp6.966,48 miliar.
Kemampuan DP-PLN untuk memenuhi
kewajibannya kepada seluruh Peserta yang
nilainya sebesar Nilai Kini Aktuarial di atas
diukur dari perhitungan Kekayaan Pendanaan
yang dimiliki oleh DP-PLN. Kekayaan
Pendanaan diperoleh dengan rumusan Total
Aset Neto dikurangi dengan jumlah dari
Piutang Iuran Jatuh Tempo lebih dari 3 (tiga)
Bulan, Aset Lain-lain dan Kekayaan dalam
Sengketa. Nilai kekayaan pendanaan DP-
PLN pada akhir tahun 2016 adalah sebesar
Rp7.718,28 miliar.. Rasio yang lazim digunakan
untuk mengukur tingkat kecukupan dana
bagi Dana Pensiun adalah Rasio Kecukupan
Dana (RKD), yang diperoleh dengan rumusan
Kekayaan Pendanaan dibagi dengan Nilai
Kini Aktuarial. Berdasarkan data keuangan
tersebut RKD DP-PLN pada akhir tahun 2016
adalah sebesar 103,43%.
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
di bidang Dana Pensiun bahwa Pendiri wajib
untuk memenuhi kondisi pendanaan bagi Dana
Pensiun dalam kondisi terpenuhi (RKD=100%).
Dalam hal kondisi pendanaan tidak berada
dalam kondisi mencukupi (RKD kurang dari
100%), maka Pendiri wajib untuk membayar
Iuran Tambahan, yang pembayarannya dapat
diangsur dalam 3 (tiga) tahun atau 36 (tiga puluh
enam) bulan. Berdasarkan hasil perhitungan
aktuaria per-31 Desember 2015 yang dilakukan
oleh Konsultan Aktuaris PT Bestama Aktuaria
dan persetujuan Pendiri, DP-PLN telah menerima
Iuran Tambahan untuk memenuhi kekurangan
pendanaan tersebut, terhitung mulai dari bulan
Januari 2016 sampai dengan bulan Desember
2016.
Selain Liabilitas berupa Nilai Kini Aktuarial, DP-
PLN memiliki Liabilitas lain yaitu Liabilitas di
luar Nilai Kini Aktuarial yang berupa (i) Hutang
Manfaat Pensiun Jatuh Tempo, (ii) Utang
Investasi, (iii) Beban Yang Masih Harus Dibayar,
dan (iv) Liabilitas Lain, dengan total seluruhnya
pada akhir tahun 2016 sebesar Rp18,57 miliar.
TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Piutang Investasi dan Piutang Hasil Investasi
merupakan pencatatan akrual atas pelepasan
investasi yang dilakukan pada tahun 2016 dan
akan diterima dananya pada tahun 2017. Piutang
Investasi sebesar Rp12,44 miliar merupakan
pencatatan akrual atas pelepasan investasi
Saham dan Reksadana yang belum diterima
pembayarannya. Sedangkan Piutang Hasil
Investasi sebagian besar merupakan pencatatan
akrual pendapatan Bunga Obligasi, Bunga SBN/
Sukuk, Bunga Deposito Berjangka/Deposito on
KEMAMPUAN MEMBAYAR MANFAAT PENSIUN DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG IURAN
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
90 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Call, Pendapatan Sewa, dan Dividen Reksadana.
Piutang Hasil Investasi tersebut adalah Piutang
Hasil Investasi yang terbentuk karena adanya
akrual Bunga di setiap akhir bulan, yang
akan diterima kasnya pada saat jatuh tempo
penerimaan Bunga tersebut, dan pengakuan
pembagian Dividen Saham yang akan diterima
kasnya pada tanggal setelah pelaporan.
Pendanaan
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No.113/
PMK.05/2005 tentang Perubahan atas Keputusan
Menteri Keuangan No. 510/KMK.06/2002
tentang Pendanaan dan Solvabilitas Dana
Pensiun Pemberi Kerja, bahwa kekayaan untuk
pendanaan dihitung dari Aset Neto dikurangi
dengan :
Iuran, baik sebagian atau seluruhnya yang
pada tanggal perhitungan aktuaria belum
disetor ke Dana Pensiun lebih dan 3 (tiga)
bulan sejak tanggal jatuh temponya;
Kekayaan yang ditempatkan di luar negeri;
Jenis kekayaan yang dikategorikan sebagai
piutang lain-lain dan aset lain-lain;
Selisih lebih nilai investasi dari batasan
per-pihak sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Keuangan tentang
Investasi Dana Pensiun (yang sekarang
adalah Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 3/POJK.05/2015 tentang Investasi
Dana Pensiun), dan
Selisih lebih nilai investasi dari batasan per-
jenis untuk tanah, bangunan, tanah dan
bangunan sebagaimana ditetapkan dalam
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 511/
KMK.06/2002 tentang Investasi Dana Pensiun
(yang sekarang adalah Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 3/POJK.05/2015
tentang Investasi Dana Pensiun).
1. Aset neto
Nilai Aset Neto adalah jumlah Kekayaan
DP-PLN dikurangi dengan Iiabilitas Manfaat
Pensiun Yang Belum Jatuh Tempo atau
Liabilitas di luar Nilai Kini Aktuarial per-31
Desember 2016 dan 2015, nilainya masing-
masing sebesar Rp7.723.274.130.892 dan
Rp7.125.655.958.098.
a. Kekayaan dalam Sengketa/Diblokir Tidak
ada kekayaan dalam sengketa atau diblokir
oleh pihak yang berwenang.
b. Iuran Yang Belum Disetor lebih dari 3 Bulan
Luran Normal dan Tambahan yang belum
disetor lebih dari 3 bulan per-31 Desember
2016 dan 2015 masing-masing sebesar
Nihil.
c. Kekayaan Yang Ditempatkan di Luar Negeri
Tidak ada kekayaan tanah, bangunan
maupun tanah dan bangunan yang
ditempatkan di luar negeri.
d. Piutang Lain-lain
Tidak terdapat piutang lain-lain.
e. Aset lain-lain
Aset lain-lain merupakan uang jaminan
listrik ke PT PLN (Persero) dan aset inves-
tasi tanah yang masih dalam proses.
f. Selisih Lebih Nilai Investasi dari Batasan Per-
Pihak
Tidak terdapat selisih lebih atas nilai
investasi dari batasan per-pihak.
91DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
g. Selisih Lebih Nilai Investasi dari Batasan Per-
Jenis untuk Tanah, Bangunan, serta Tanah
dan Bangunan
Tidak terdapat selisih lebih nilai investasi dari
batasan per-jenis untuk tanah, bangunan,
serta tanah dan bangunan. Berdasarkan
perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh
Aktuaris Independen, Liabilitas aktuarial
DP-PLN masing-masing tanggal 31
Oktober 2015 dan 31 Desember 2014 telah
sesuai dengan proyeksi dalam laporan
Aktuaris Independen, masing-masing PT
Bestama Aktuaria dalam laporannya No.
14249/DPPLN/EP-IM/12/2015 tanggal 14
Desember 2015 dan No. 14025/DPPLN/EP-
IM/03/2015 tanggal 31 Maret 2015, posisi
pendanaan DP-PLN adalah sebagai berikut :
2016 2015
Rp Rp
Aset Neto 7.723.274.130.892 7.125.655.958.098
Kekayaan dalam sengketa/diblokir - -
luran yang belum disetor lebih dari 3 bulan - -
Kekayaan yang ditempatkan di luar negeri - -
Piutang lain-lain - -
Aset lain-lain (4.989.726.000) (189.726.000)
Selisih lebih nilai investasi dari batasan per pihak - -
Selisih lebih nilai investasi dari batasan per jenis untuk tanah - -
bangunan, tanah dan bangunan - -
Jumlah 7.718.284.404.892 7.125.466.232.098
2016 2015
Rp Rp
Liabilitas Solvabilitas 6.804.496.969.000 6.272.312.025.000
Nilai Kini Liabilitas Aktuarial (7.462.044.378.000) (6.966.484.333.000)
Kekayaan untuk Pendanaan 7.718.284.404.892 7.125.466.232.098
SURPLUS 256.240.026.892 158.981.899.098
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
92 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Dengan Rasio Solvabilitas (hasil bagi Kekayaan
untuk pendanaan dengan Liabilitas Solvabilitas)
dan Rasio Pendanaan (hasil bagi Kekayaan untuk
pendanaan dengan Liabilitas Aktuaria) seperti
tersebut di atas, maka sesuai dengan Peraturan
Menteri Keuangan No. 113/PMK.05/2005
tentang Perubahan atas Keputusan Menteri
Keuangan No.510/KMK.06/2002 tentang Penda-
naan dan Solvabilitas Dana Pensiun Pemberi
Kerja, kualitas pendanaan DP-PLN masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 berada pada Tingkat Pertama, di mana nilai
Kekayaan untuk pendanaan lebih dari Liabilitas
Solvabilitas.
Seperti diuraikan sebelumnya, dengan mem-
bandingkan jumlah Kekayaan dengan jumlah
Liabilitas Aktuarial, maka DP-PLN masing-
masing pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 dalam keadaan surplus.
Perbandingan antara Target pada awal
tahun buku dengan Realisasi dan Target
atau Proyeksi yang ingin dicapai untuk
satu tahun mendatang
Perbandingan antara Target pada awal tahun
buku dengan dengan hasil yang dicapai
(Realisasi), dan Target atau Proyeksi yang ingin
dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai
Pendapatan, Hasil Usaha, dan lainnya dapat
dijelaskan sebagai berikut :
93DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN
TAHUN 2016 DAN TARGET ANGGARAN TAHUN 2017
ANGGARAN
2017ANGGARAN
2016REALISASI 2016
(Audited)PENCAPAIAN
(%)
PENDAPATAN INVESTASI
Bunga/Bagi Hasil 421.186.513.017 401.539.886.764 435.354.844.681 108,42
Dividen 31.031.591.687 26.527.799.792 22.638.280.119 85,34
Sewa 123.340.236.780 112.613.559.263 114.942.110.144 102,07
Laba ( Rugi ) Pelepasan Investasi 42.176.441.917 18.000.000.000 54.471.988.844 302,62
Pendapatan Investasi Lain - - - -
TOTAL PENDAPATAN INVESTASI 617.734.783.401 558.681.245.819 627.407.223.788 112,30
BEBAN INVESTASI
Beban Transaksi 3.842.166.985 2.852.259.892 2.933.304.377 102,84
Beban Pemeliharaan Tanah & Bangunan 16.214.461.315 13.087.416.162 6.871.379.987 52,50
Beban Penyusutan Bangunan 8.612.143.084 9.013.111.542 8.648.539.350 95,96
Beban Manajer Investasi 5.354.105.935 4.483.545.803 4.961.187.358 110,65
Beban Investasi Lain 4.520.000.000 840.000.000 953.187.268 113,47
TOTAL BEBAN INVESTASI 38.542.877.319 30.276.333.399 24.367.598.340 80,48
HASIL USAHA INVESTASI 579.191.906.082 528.404.912.420 603.039.625.448 114,12
BEBAN OPERASIONAL
Gaji/Honor Pengurus, Dewan Pengawas & Karyawan
30.309.871.724 25.419.929.946 22.150.990.463 87,14
Beban Kantor 6.847.876.800 10.736.396.590 4.349.710.018 40,51
Beban Pemeliharaan 2.066.384.192 1.870.987.014 1.597.835.851 85,40
Beban Penyusutan 220.660.245 421.469.793 437.350.363 103,77
Beban Jasa Pihak Ketiga 3.018.356.694 3.419.758.905 1.827.549.404 53,44
Beban Operasional Lain - - - -
TOTAL BEBAN OPERASIONAL 42.463.149.655 41.868.542.248 30.363.436.099 72,52
PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN
Bunga Keterlambatan Iuran - - - -
Laba ( Rugi ) Penjualan Aset Operasional - - -
Pendapatan Lain di Luar Investasi 179.233.200 357.541.200 618.948.940 173,11
Beban Lain di Luar Investasi dan Operasional (4.080.343.580) (249.600.000) (5.727.236.170) 2.294,57
TOTAL PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN (3.901.110.380) 107.941.200 (5.108.287.230) (4.732,47)
HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 532.827.646.047 486.644.311.372 567.567.902.119 116,63
PAJAK PENGHASILAN 13.504.023.677 11.921.355.929 12.381.534.108 103,86
HASIL USAHA SETELAH PAJAK 519.323.622.370 474.722.955.443 555.186.368.011 116,95
PEMBAYARAN MANFAAT PENSIUN 724.715.275.606 635.677.869.000 640.787.041.966 100,80
SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM IURAN (205.391.653.236) (160.954.913.557) (85.600.673.955) 53,18
IURAN PENSIUN
Iuran Normal Pemberi Kerja 157.411.268.000 144.122.140.000 139.648.186.143 96,90
Iuran Normal Peserta 60.504.023.000 64.484.194.000 62.493.932.697 96,91
Iuran Tambahan 372.651.817.644 0 250.772.329.623 -
SURPLUS (DEFISIT) SESUDAH IURAN 385.175.455.408 47.651.420.443 367.313.774.508 770,83
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
94 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Realisasi Pendapatan Investasi tahun
2016 adalah sebesar Rp627,41
miliar atau sebesar 112,30% dari
Anggaran Pendapatan tahun 2016
yang telah ditetapkan sebesar Rp558,68 miliar.
Realisasi Pendapatan Investasi diperoleh dari
Pendapatan Bunga sebesar Rp435,35 miliar,
Pendapatan Dividen sebesar Rp22,64 miliar,
Pendapatan Sewa sebesar Rp114,94 miliar dan
Laba Pelepasan Investasi sebesar Rp54,47 miliar.
Pendapatan sebagian besar diperoleh dari
Bunga Obligasi, yaitu sebesar Rp281,64 miliar
yang memberikan kontribusi sebesar 44,89%
dari realisasi total pendapatan. Hal ini sesuai
dengan Rencana Komposisi Jenis Investasi
(Nilai Wajar) tahun 2016 yang menempatkan
komposisi investasi terbesar pada Obligasi yaitu
sebesar 37,31% dari per-jenis investasi.
Kontribusi Pendapatan Investasi terhadap
realisasi total pendapatan tahun 2016 sebesar
69,39%. Kontributor terbesar terutama berasal
dari Pendapatan Bunga diikuti oleh Pendapatan
Sewa.
Pendapatan Investasi
Realisasi Pendapatan Investasi bila dibandingkan
dengan periode yang sama pada tahun
sebelumnya, menunjukkan penurunan sebesar
Rp8,48 miliar atau 1,33%. Hal ini disebabkan
meningkatnya Pendapatan Bunga sebesar
Rp4,77 miliar dan Pendapatan Dividen sebesar
Rp6,26 miliar. Sedangkan di sisi lain terdapat
penurunan yang berasal dari Pendapatan Laba
Pelepasan Investasi sebesar Rp23,66 miliar.
Pendapatan Investasi Bunga/Kupon
Realisasi Pendapatan Bunga sebesar Rp435,35
miliar atau mencapai sebesar 108,42% dari
Anggaran Pendapatan Bunga sebesar Rp401,54
miliar. Pendapatan bunga terbesar berasal dari
Kupon Obligasi sebesar Rp281,64 miliar yang
mencapai 100,74% dari anggaran tahunannya,
kemudian diikuti oleh Kupon SBN/Sukuk sebesar
Rp105,43 miliar yang mencapai 116,20% dari
anggaran tahunannya dan Bunga Deposito
Berjangka dan Deposito on Call sebesar Rp48,28
miliar yang mencapai 154,51% dari anggaran
tahunannya.
Cukup besarnya Pendapatan Kupon Obligasi
yang diterima DP-PLN setiap 3 (tiga) bulan.
Tingkat kupon Obligasi yang dimiliki DP-PLN
berkisar antara 7,55% sampai dengan 13,75%.
Pencapaian pendapatan Kupon Obligasi
berada di atas target anggaran yaitu sebesar
100,74% dari target tahunannya, sedangkan
realisasi komposisi investasi Obligasi sebesar
34,61 % lebih rendah dibandingkan dengan
anggarannya sebesar 37,31%.
Pendapatan Kupon SBN selama tahun 2016
disebabkan DP-PLN memiliki tingkat Kupon SBN
yang cukup tinggi berkisar antara 6,125% sampai
dengan 15,00% yang dibayarkan setiap 6 bulan.
Investasi DP-PLN pada SBN pada tahun 2016
sebesar 16,75% dari total investasi berdasarkan
Nilai Wajar. Pencapaian pendapatan kupon SBN
berada di atas target anggaran yaitu mencapai
116,20% dari target tahunannya.
Pencapaian Pendapatan Bunga Deposito on
Call pada tahun 2016 yang jatuh tempo 4-6
hari berkisar antara 3,2 % - 9,5% Rate bunga
Deposito on Call tersebut dimanfaatkan
guna memaksimalkan dana yang belum
dipergunakan sambil menunggu saat yang
tepat untuk masuk kembali ke pasar modal atau
pembayaran lainnya.
Pendapatan Bunga Deposito Berjangka yang
REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN PENGELUARAN TAHUN 2016
95DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
jatuh tempo 1-12 bulan yang ditempatkan DP-
PLN pada tahun 2016 pada Bank Umum yang
aman dan sehat serta masih memberikan tingkat
bunga yang menguntungkan berkisar antara
07,00% - 10,00%. Kontribusi total Pendapatan
Bunga terhadap realisasi total pendapatan
selama tahun 2016 yaitu mencapai sebesar
62,39%.
Pendapatan Investasi Dividen
Pendapatan yang diperoleh dari Dividen berasal
dari Dividen Saham, Dividen Unit Penyertaan
Reksadana dan Dividen Penyertaan Langsung
Saham. Pendapatan Dividen pada tahun 2016
adalah sebesar Rp. 22,64 miliar atau mencapai
sebesar 85,34% lebih rendah dari anggaran
tahunannya sebesar Rp26,53 miliar.
Pencapaian Dividen Saham pada tahun 2016
yaitu sebesar Rp16,11 miliar atau mencapai
71,99% dibandingkan anggaran tahunannya,
dikarenakan Emiten Saham yang dimiliki
oleh DP-PLN dikelola oleh beberapa Manajer
Investasi seperti PT Bahana TCW Investment
Management, PT BNP Paribas Investment
Partners, PT Batavia Prosperindo Aset
Manajemen, PT Manulife Aset Manajemen
Indonesia yang beberapa memiliki kinerja
baik di tahun 2016. Dividen Saham terbesar
yang diperoleh pada tahun 2016 yaitu berasal
dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar
Rp2,33 miliar, PT BRI (Persero) Tbk sebesar
Rp1,52 miliar dan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk sebesar Rp0,79 miliar.
Pencapaian realisasi Dividen Penyertaan
Langsung Saham pada tahun 2016 sebesar
Rp3,1 miliar atau mencapai sebesar 155,00% dari
anggaran tahunannya, hal ini disebabkan adanya
realisasi pembayaran Dividen yang lebih besar
dari pada yang dianggarkan diperoleh dari PT
Gerbang Sinergi Prima yang merupakan salah
satu Anak Usaha DP-PLN dan PT Bajragraha
Sentranusa, sedangkan dari Anak Usaha DP-
PLN yang lain belum dapat memberikan
Dividen dikarenakan masih dalam proses
penyelesaian pembangunannya.
Pendapatan Investasi dari Laba (Rugi)
Pelepasan Investasi
Pada tahun 2016 Laba Pelepasan Investasi yang
diperoleh sebesar Rp54,47 miliar atau mencapai
302,63% dari anggarannya. Hal ini disebabkan
karena pencapaian dari Laba Penjualan Saham,
Laba Penjualan Unit Penyertaan Reksadana
dan Laba Penjualan SBN yang secara signifikan
berada di atas anggaran tahunannya. Sedangkan
untuk realisasi Laba Penjualan Saham mencapai
di atas anggaran tahunannya.
Sebagian besar realisasi Pendapatan Laba
Pelepasan Investasi diperoleh dari Laba
Penjualan Saham yang mencapai Rp35,96 miliar
atau 100,00% dari anggarannya, Laba Penjualan
Unit Penyertaan Reksadana sebesar Rp19,58
miliar atau 108,79% dari anggarannya sebesar
Rp18,00 miliar, dan diikuti oleh Laba Penjualan
SBN sebesar Rp0,06 miliar yang sebelumnya
tidak dianggarkan.
Kontribusi Pendapatan Laba Pelepasan Investasi
terhadap total realisasi pendapatan pada tahun
2016 adalah sebesar 8,69%.
Pendapatan di luar Investasi
Pendapatan di luar Investasi pada tahun 2016
sebesar Rp0,62 miliar atau mencapai 173,12%
dari anggarannya sebesar Rp0,36 miliar.
Pendapatan di luar Investasi terbesar diperoleh
dari Pendapatan Klaim Asuransi sebesar Rp0,38
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
96 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
miliar, kemudian diikuti oleh Pendapatan Jasa
Giro sebesar Rp0,18 miliar.
Kontribusi total Pendapatan di luar Investasi
terhadap realisasi total pendapatan pada tahun
2016 sebesar 0,10%. Apabila dibandingkan
dengan realisasi Pendapatan di luar Investasi
pada tahun 2015 menunjukkan penurunan
sebesar Rp0,02 miliar atau sebesar 02,84%.
Pengeluaran Beban Investasi
Pengeluaran Beban Investasi pada tahun 2016
sebesar Rp24,37 miliar atau mencapai 80,48%
dari anggaran tahun 2016 sebesar Rp30,28
miliar. Kontribusi Beban Investasi terhadap total
realisasi pengeluaran tahun 2016 terdiri dari
Beban Transaksi (102,84%), Beban Pemeliharaan
Tanah dan Bangunan (52,50%), Beban
Penyusutan Bangunan (95,96%), Beban Manajer
Investasi (110,65%), dan Beban Investasi Lainnya
(113,47%).
Apabila dibandingkan dengan tahun 2015,
realisasi Beban Investasi pada tahun 2016
mengalami penurunan sebesar Rp5,60 miliar
atau 18,68%. Hal ini antara lain dikarenakan
menurunnya Beban Transaksi (Rp18,43 Juta),
Beban Pemeliharaan Tanah dan Bangunan
(Rp5,53 miliar), Beban Penyusutan Bangunan
(Rp407,56 Juta), dan Beban Investasi Lainnya
sebesar (Rp188,37 Juta). Sedangkan untuk Beban
Manajer Investasi mengalami peningkatan
dibandingkan dengan tahun 2012 yaitu sebesar
Rp0,55 miliar atau 112,40%, hal ini disebabkan
karena kenaikan nilai indeks, fee manajemen,
dan akibat transaksi jual beli saham.
Pengeluaran Beban Investasi berupa
Beban Transaksi
Pengeluaran Beban Transaksi pada 2016 sebesar
Rp2,93 miliar atau 102,84% dari anggarannya
tahun 2016 sebesar Rp2,85 miliar. Beban Transaksi
dianggarkan untuk membiayai pengelolaan
investasi yang dimiliki DP-PLN. Biaya pengelolaan
transaksi terbesar berasal dari Biaya Pengelolaan
Investasi Saham, realisasi biaya tersebut di atas
anggaran tahunannya sebesar Rp1,08 miliar
atau 141,87% dari anggaran tahunannya sebesar
Rp764,74 juta. Hal ini disebabkan oleh volume
transaksi investasi saham yang dilakukan DP-
PLN lebih tinggi dari yang direncanakan dalam
anggaran 2016, sehingga realisasi biayanya lebih
besar dari yang dianggarkan.
Kontribusi Beban Transaksi terhadap realisasi
total pengeluaran sebesar 12,04% dari Beban
Investasi.
Pengeluaran Beban Investasi berupa Beban
Pemeliharaan Tanah dan Bangunan
Untuk tahun 2016, Pengeluaran Beban Peme-
liharaan Tanah dan Bangunan sebesar Rp6,87
miliar atau 52,50% dari anggarannya tahun 2016
sebesar Rp13,09 miliar.
Pengeluaran terbesar untuk Beban Sewa Tanah
Rp3,14 miliar dan Pemeliharaan M & E Rp. 1,14
miliar. Kontribusi Beban Pemeliharaan Tanah dan
Bangunan terhadap realisasi total pengeluaran
Beban Investasi sebesar 28,20%.
Pemeliharaan Tanah dan Bangunan Kantor
sebesar Rp0,17 miliar, sedangkan pengeluaran
biaya terkecil berasal dari Beban Asuransi
Gedung sebesar Rp15,96 juta.
Kontribusi Beban Pemeliharaan terhadap
realisasi total pengeluaran sebesar 5,26% dari
Beban Operasional.
Pengeluaran Beban Investasi berupa Beban
Investasi Lainnya
Pengeluaran untuk Beban Investasi Lainnya pada
97DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
tahun 2016 sebesar Rp0,95 miliar atau 113,47%
dari anggarannya sebesar Rp0,84 miliar.
Pengeluaran Beban Investasi Lainnya sebagian
besar berasal dari Biaya Jasa Konsultan Investasi
sebesar Rp0,81 miliar, diikuti oleh Biaya
Perjalanan Dinas Investasi sebesar Rp0,15 miliar.
Kontribusi Beban Investasi Lainnya terhadap
realisasi total pengeluaran sebesar 3,91% dari
Beban Investasi.
Pengeluaran Beban Operasional
Realisasi Beban Operasional pada tahun 2016
mencapai Rp30,36 miliar atau 72,52% dari
Anggaran Tahun 2016. Komponen Beban
Operasional ini terdiri dari Gaji/ Honor Karyawan,
Pengurus dan Dewan Pengawas, Beban Kantor,
Beban Pemeliharaan, Beban Penyusutan, Beban
Jasa Pihak Ketiga dan Beban Operasional Lain.
Penurunan Beban Operasional pada tahun 2016
dibandingkan dengan tahun 2015 dapat dilihat
dari beberapa komponen seperti Gaji/Honor
Pengurus, Dewan Pengawas dan Karyawan,
sebesar 87,14%, Beban Kantor sebesar 40,51%,
Beban Pemeliharaan sebesar 85,40%, Beban
Penyusutan sebesar 103,77% dan Beban Jasa
Pihak Ketiga sebesar 53,44%.
Efisiensi pengeluaran Beban Oprasional terus
dilakukan DP-PLN sepanjang tahun 2016 sesuai
dengan kebutuhan dan skala prioritas.
Pengeluaran Gaji/Honor Pengurus, Dewan Pengawas Dan Karyawan
Pengeluaran untuk Gaji/Honor Pengurus,
Dewan Pengawas dan Karyawan, pada tahun
2016 sebesar Rp22,15 miliar atau 87,14% dari
anggarannya di tahun 2016. Kontribusi Beban
Gaji/Honor Pengurus, Dewan Pengawas dan
Karyawan, terhadap total realisasi pengeluaran
sebesar 72,95% dari Beban Operasional.
Pengeluaran Beban Kantor
Pengeluaran untuk Beban Kantor pada tahun
2016 sebesar Rp4,35 miliar atau 40,51% dari
Anggaran tahun 2016. Pencapaian biaya terbesar
berasal dari Biaya Sewa Peralatan Komputer
sebesar Rp0,56 miliar atau 104,26% dari
anggaran tahunannya sebesar Rp0,54 miliar,
diikuti Biaya Perjalanan Dinas Operasional
yang mencapai Rp0,49 miliar atau 140,60%
dari anggaran tahunannya sebesar Rp0,35
miliar dan Biaya Konsumsi sebesar Rp0,48
miliar atau 88,91% dari anggaran tahunannya
sebesar Rp0,54 miliar.
Kontribusi Beban Kantor terhadap total realisasi
pengeluaran sebesar 14,33% dari Beban O
Pengeluaran Beban Pemeliharaan
Pada tahun 2016, pengeluaran untuk Beban
Pemeliharaan sebesar Rp. 1,60 miliar atau 85,40%
dari anggarannya tahun 2016 sebesar Rp1,87
miliar. Pengeluaran biaya terbesar berasal dari
Pengelolaan Gedung Kantor Rp1,28 miliar dan
Pembebanan Beban Penyusutan
Pengeluaran untuk Beban Penyusutan pada
tahun 2016 sebesar Rp0,44 miliar atau 103,77%
dari anggarannya tahun 2016 sebesar Rp0,42
miliar.
Kontribusi Beban Penyusutan terhadap realisasi
total pengeluaran sebesar 0,06% dari Beban
Operasional.
Pengeluaran Beban Jasa Pihak Ketiga. Beban
Jasa Pihak Ketiga pada tahun 2016 sebesar
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
98 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Rp1,83 miliar atau 53,44% dari anggarannya
tahun 2016. Pencapaian biaya terbesar terdapat
pada Biaya Jasa Pembayaran Manfaat Pensiun
Unit PT PLN (Persero) dan Bank yang mencapai
sebesar Rp1,50 miliar. Diikuti oleh Biaya Jasa
Aktuaris sebesar Rp0,09 miliar.
Kontribusi beban Jasa Pihak Ketiga terhadap
total realisasi pengeluaran sebesar 6,02% dari
Beban Operasional.
Pengeluaran Beban Operasional Lain
Untuk tahun 2016, tidak ada pengeluaran yang
merupakan Beban Operasional Lain.
Pengeluaran Pajak Penghasilan
Perhitungan Pajak Penghasilan pada tahun 2016
sebesar Rp12,38 miliar atau mencapai 103,86%
dari anggarannya tahun 2016 sebesar Rp11,92
miliar.
Apabila dibandingkan dengan realisasi Pajak
Penghasilan pada tahun 2015, mengalami
kenaikan sebesar Rp1,48 miliar atau 113,57%.
Penerimaan Iuran
Realisasi Penerimaan Iuran pada tahun 2016
adalah sebesar Rp452,91 miliar atau mencapai
217,12% dari target Penerimaan Iuran tahun
2016. Penerimaan Iuran diperoleh dari Iuran
Normal Pemberi Kerja dan Iuran Normal Peserta
serta Iuran Tambahan masing- masing sebesar
Rp139,65 miliar, Rp62,49 miliar dan Rp250,77
miliar.
Penerimaan Iuran pada 2016 mengalami
peningkatan sebesar 217,12%, hal ini disebabkan
adanya penerimaan Iuran Tambahan dari
Pendiri yang tidak dianggarkan sebelumnya,
yang dilakukan berdasarkan Laporan Aktuaris
Independen untuk periode 31 Oktober 2015
yang dilakukan oleh PT Bestama Aktuaria
dengan nomor laporan 14249/DPPLN/EP-
IM/12/2015 tanggal 14 Desember 2015.
Pembayaran Manfaat Pensiun
Pembayaran Manfaat Pensiun pada tahun 2016
DP-PLN adalah sebesar Rp640,79 miliar atau
100,80% dari Anggaran Tahun 2016.
Realisasi Manfaat Pensiun pada tahun 2016 bila
dibandingkan dengan tahun 2015, mengalami
peningkatan sebesar Rp87,45 miliar atau 0,80%.
Surplus (Defisit) Realisasi Anggaran
Dengan realisasi Pendapatan Investasi pada
tahun 2016 mencapai 112,30% dari anggaran,
karena Pendapatan yang berasal dari Bunga
dan Dividen mencapai 108,42% dan 85,34%
dari anggaran, kecuali untuk pendapatan yang
berasal dari Pelepasan Investasi yang mencapai
302,62% dari anggaran tahunannya. Di sisi
pengeluaran yang terdiri dari Beban Investasi
(80,48%), Beban Operasional (72,52%) dan Pajak
Penghasilan mencapai 103,86% dari anggaran,
sehingga Hasil Usaha Setelah Pajak menjadi
sebesar Rp555,19 miliar atau 116,95% dari
anggaran tahunannya yang sebesar Rp474,72
miliar. Surplus (Defisit) tanpa Iuran sebesar
53,18% dari anggaran, sedangkan Surplus
(Defisit) termasuk Iuran yang dicapai DP-PLN
pada tahun 2016 adalah sebesar Rp367,31 miliar
atau mencapai 770,83% dari anggarannya.
Target Anggaran Pendapatan
dan Anggaran Beban Tahun 2016
Target Anggaran Pendapatan dan Anggaran
Pengeluaran Tahun 2016 yang telah disetujui
oleh Pendiri berdasarkan surat Nomor : 2331/
99DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
KEU.0101/DIRUT/2015 tanggal 28 Desember
2015 perihal Pengesahan Rencana Kerja dan
Anggaran dan Rencana Investasi DP-PLN Tahun
2016 ditetapkan sebagai berikut :
1. Anggaran Pendapatan
Anggaran Pendapatan Investasi tahun 2016
sebesar Rp558,68 miliar yang disusun atas
dasar perkiraan kondisi makro sebagai
berikut :
a. Pertumbuhan IHSG tahun 2016 sebesar 5,3%
dari proyeksi akhir tahun 2015 yang berada
pada level 4.500 dan akhir tahun 2016 pada
level 5.025.
b. Tingkat suku bunga, baik suku bunga di
pasar uang maupun suku bunga di pasar
modal berada pada level 8% dan 9,50%.
c. Untuk mengimbangi kondisi tersebut pada
angka 1 di atas, frekuensi perdagangan
Saham ditingkatkan, walaupun berakibat
pada kenaikan Beban Investasi.
2. Anggaran Beban
Anggaran pengeluaran untuk Manfaat
Pensiun naik menjadi sebesar Rp. 635,68
miliar sesuai dengan perkiraan jumlah
pegawai yang pensiun dalam tahun 2016
dan kenaikan PhDP Peserta Pensiunan
sebesar 5%.
Anggaran pengeluaran Biaya Operasional
mengalami penurunan menjadi Rp30,36
miliar atau 81,51% dari anggaran
pengeluaran tahun 2015 dan 85,79% dari
proyeksi realisasi tahun 2015.
3. Surplus Anggaran
Surplus Hasil Usaha tahun 2016 sebesar
Rp555,19 miliar atau naik sebesar Rp80,46
miliar atau naik sebesar 16,95% dari
anggaran tahun 2016 dan turun sebesar
0,90% dari proyeksi realisasi tahun 2015.
Penerimaan Iuran tahun 2016 sebesar
Rp452,91 miliar atau turun sebesar 9,48%
dari anggaran tahun 2015 dan turun
sebesar 5,74% dari proyeksi realisasi tahun
2015.
PROSPEK USAHA
Berdasarkan kondisi makro ekonomi di
dalam Rancangan Anggaran Belanja dan
Pendapatan Negara (RAPBN) pada tahun 2016
yang telah disepakati oleh Pemerintah dan
Dewan Perwakilan Rakyat memperkirakan
pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3%, Bank
Indonesia Rate diperkirakan 7,5% maka disusun
Rencana Kerja Anggaran dan Rencana Investasi
DP-PLN disusun sebagai berikut :
a. Tingkat Suku Bunga Deposito atas
penempatan baru di tahun 2016 rata-rata
sebesar 8% p.a.
b. Tingkat Imbal Hasil Surat Berharga Negara
(SBN) yang dibeli tahun 2016 rata-rata
sebesar 8% p.a.
c. Tingkat Imbal Hasil Obligasi Korporasi yang
dibeli tahun 2016 rata-rata sebesar 8,50%
p.a.
d. Tingkat hasil investasi Saham Bursa sebesar
9,5% mengacu pada proyeksi penutupan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di
akhir 2016 sebesar 5.025.
e. Capital Gain untuk Unit Penyertaan
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
100 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Reksadana yang dibeli di tahun 2016
sebesar 10% p.a.
f. Kenaikan sewa gedung Kantor PT PLN
(Persero) Pusat sebesar 9,10% dan kenaikan
sewa gedung Unit-unit PT PLN (Persero)
sebesar 5%.
g. Kenaikan nilai pasar (appraisal) untuk
tanah sebesar 5%, bangunan sebesar 0%,
kelengkapan bangunan (furniture) turun
5% dan Penyertaan Langsung Saham
sebesar 2%- 5%.
h. Penambahan modal kepada Anak Usaha
yang telah ada dan Penyertaan Langsung
pada Anak Usaha Baru.
i. Melakukan upaya penjualan Saham PT
Bank Muamalat Indonesia Tbk.
Melanjutkan rencana pengembangan PLTM
selain PLTM Cilaki 1B, dengan kemungkinan
kerjasama kemitraan dengan pihak lain.
Tantangan dan Harapan Ke Depan
Melihat besaran pembayaran Manfaat
Pensiun yang dari tahun ke tahun
menunjukkan angka yang semakin besar
dan kemampuan untuk menghasilkan
dana dari hasil usaha yang semakin sulit
diperkirakan, maka ke depan diperlukan
perubahan strategi yang bertujuan
menghasilkan dana yang cepat.
Mengandalkan sumber dana tunai dari
investasi di pasar modal dan perbankan
memerlukan usaha besar karena sangat
bergantung pada faktor ekternal yang
sulit diprediksi. Peningkatan investasi
dari penyewaan gedung kepada Pendiri
dan peningkatan penyertaan langsung
pada investasi sektor riil yang tingkat
kepastiannya tinggi dan resikonya dapat
diperhitungkan harusnya menjadi strategi
pada masa depan.
Berbagai Pengembangan
Ada beberapa pekerjaan pengembangan
pada Bidang Keuangan dan Akuntansi yaitu :
· Mengembangkan SIDP sesuai dengan
kebutuhan dan perubahan regulasi.
· Menyiapkan Laporan Keuangan melalui
report writer dari SIDP.
· Mempercepat penyusunan laporan
keuangan tahunan sebelum dilakukan
pemeriksaan oleh Kantor Akuntan
Publik (KAP).
Berbagai pengembangan tersebut dalam
rangka penyempurnaan dan mengikuti
perkembangan regulasi, sehingga apabila
sistem sudah siap, maka siapapun yang
memegang kendali tidak akan mengalami
hambatan yang berarti.
Kebijakan Penting
Kebijakan Investasi
Kebijakan investasi DP-PLN tertuang
dalam Arahan Investasi yang terbaru yang
ditetapkan dalam Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) selaku Pendiri DP-PLN No.0093.K/
DIR/2016 tanggal 23 Juni 2016 tentang
Arahan Investasi DP-PLN, yang berpedoman
pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 3/POJK.05/2015 tentang Investasi
Dana Pensiun dan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 9/SEOJK.05/2016
tentang Dasar Penilaian Investasi Dana
Pensiun, Bentuk dan Susunan serta Tata
Cara Penyampaian Laporan Investasi
Tahunan Dana Pensiun.
101DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
a. Sasaran Hasil Investasi
Sasaran hasil investasi tahunan yang
ditetapkan dalam Arahan Investasi
berdasarkan Keputusan Pendiri dalam
1 (satu) tahun sekurang-kurangnya
sebesar 9,50 % dari keseluruhan inves-
tasi.
b. Jenis Investasi yang diperkenankan
dalam Arahan Investasi
Jenis-jenis investasi yang dapat dipilih
dan batas maksimum untuk setiap
jenis investasi terhadap keseluruhan
investasi Dana Pensiun dihitung
berdasarkan cara yang digunakan
untuk menentukan nilai investasi
dalam Laporan Aset Neto sebagaimana
diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai investasi Dana
Pensiun:Jenis investasi Dana Pensiun di
atas termasuk juga jenis investasi yang
menggunakan prinsip syariah.
c. Pembatasan Investasi
Pembatasan Investasi pada satu pihak
yang ditetapkan dalam Arahan Investasi
berdasarkan Keputusan Pendiri, adalah
sebagai berikut :
1. Jumlah seluruh investasi sebagaimana
dimaksud dalam poin b sampai o pada
satu pihak dilarang melebihi 20% (dua
puluh persen) dari jumlah investasi DP-
PLN;
2. Tanpa mengurangi ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) jumlah seluruh investasi pada
MTN atau Penyertaan Langsung baik
di Indonesia maupun luar negeri
pada satu pihak masing-masing
dilarang melebihi 10% (sepuluh
persen) dari jumlah investasi Dana
Pensiun. Ketentuan mengenai batasan
investasi Penyertaan Langsung baik
di Indonesia maupun luar negeri
pada satu pihak tidak berlaku bagi
Penyertaan Langsung pada Perseroan
Terbatas yang bergerak di bidang jasa
keuangan;
3. Investasi pada MTN dilarang melebihi
10% (sepuluh persen) dari jumlah
emisi MTN;
4. Investasi pada REPO untuk setiap
counterparty dilarang melebihi 2%
(dua persen) dari jumlah investasi
DP-PLN;
5. Jumlah seluruh investasi pada
satu pihak untuk Reksa Dana,
Efek Beragun Aset dan/atau Dana
Investasi Real Estate berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif adalah
penyertaan Reksa Dana Efek Beragun
Aset dan/atau Dana Investasi Real
Estate berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif yang dikelola oleh Manajer
Investasi yang sama.
Pembatasan kualitatif per-jenis Investasi yang
ditetapkan dalam Arahan Investasi berdasarkan
Keputusan Pendiri yang telah disesuaikan
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan,
adalah sebagai berikut :
1. Investasi pada Deposito Berjangka, Deposito
on Call, dan Sertifikat Deposito hanya dapat
ditempatkan pada bank di Indonesia.
2. Investasi pada Obligasi Korporasi yang
tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan
Efek Beragun Aset wajib dilakukan pada
Obligasi Korporasi yang tercatat di Bursa
Efek di Indonesia dan Efek Beragun Aset
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
102 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Jenis Investasi
PeraturanOtoritas Jasa
Keuangan
No. 3/POJK.05/2015
ArahanInvestasi
No.0093.K/DIR/2016
a. Surat Berharga Negara 100% 100%
b. Tabungan pada Bank Tidak Dijelaskan *)
c . Deposito Berjangka pada Bank Tidak Dijelaskan *)
d. Deposito on Call pada Bank Tidak Dijelaskan *)
e. Sertifikat Deposito pada Bank Tidak Dijelaskan *)
f. Surat Berharga yang di Terbitkan oleh Bank Indonesia Tidak Dijelaskan *)
g. Saham yang tercatat di Bursa Efek Tidak Dijelaskan *)
h. Obligasi Korporasi yang tercatat di Bursa Efek Tidak Dijelaskan *)
i.Sukuk yang diterbitkan olehKorporasi & tercatat di Bursa Efek
30% *)
j. Unit Penyertaan Reksa Dana dari:
a. Reksa Dana Pasar Uang,Pendapatan Tetap, Campuran, dan Saham
Tidak Dijelaskan *)
b. Reksa Dana Terproteksi,Reksa Dana Dengan Penjaminan,
Tidak Dijelaskan *)
c. Reksa Dana Berbentuk Kontra kInvestasi Kolektif Penyertaan Terbatas,
10% 10%
d. Reksa Dana Yang Unit Penyertaannya Diperdagangkan di Bursa Efek
Tidak Dijelaskan *)
k. Medium Term Note (MTN) 10% 10%
l.Efek Beragun Aset dari Kontrak InvestasiKolektif Beragun Aset
Tidak Dijelaskan *)
m. Repurchase Agreement (REPO) 5% 5%
n.Dana Investasi Real Estat BerbentukKontrak Investasi Kolektif
10% *)
o.Penyertaan Langsung Baik di Indonesia Maupundi Luar Negeri
15% 15%
p. Tanah di lndonesia dan/atau Bangunan di lndonesia 20% 20%
*) Mengikuti Ketetapan OJK
yang dimiliki peringkat investment grade
dari Perusahaan Peringkat Efek yang telah
mendapat izin usaha dari Otoritas Jasa
Keuangan.
3. Investasi pada Efek Beragun Aset dan Dana
Investasi Real Estate berbentuk Kontrak
Investasi Kolektif wajib dilakukan pada
Efek Beragun Aset dan Dana Investasi Real
Estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
yang dillakukan melalui penawaran umum
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan di bidang pasar
modal.
103DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
4. Dana Pensiun hanya dapat melakukan
investasi pada Reksa Dana Berbentuk
Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan
Terbatas, Investasi MTN, dan Investasi
pada REPO apabila memenuhi persyaratan
sebagaimana berikut :
a. Memiliki jumlah investasi paling
sedikit Rp200.000.000.000 (dua
ratus miliar rupiah);
b. Tingkat risiko berdasarkan peni-
laian yang dilakukan oleh Otoritas
Jasa Keuangan adalah sedang
rendah atau rendah;
c. Memiliki manajemen risiko yang
memadai;
d. Menggunakan jasa Penasihat
Investasi yang telah mendapat izin
usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
5. Investasi pada MTN wajib memenuhi
kriteria terdafta di Kustodian Sentral Efek
Indonesia, memiliki Agen Monitoring
yang mendapatkan izin sebagai wali
amanat dari Otoritas Jasa Keuangan dan
memiliki peringkat investment grade yang
dikeluarkan oleh Perusahaan Peringkat Efek
yang telah mendapatkan izin usaha dari
Otoritas Jasa Keuangan.
6. Investasi pada REPO wajib dilakukan pada
REPO yang telah memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
a. Menggunakan kontrak perjanjian
yang terstandarisasi oleh Otoritas
Jasa Keuangan;
b. Jenis jaminan terbatas pada
Surat Berharga Negara, surat
berharga yang diterbitkan oleh
Bank Indonesia, dan/atau Obligasi
Korporasi yang memiliki peringkat
investment grade yang dikeluarkan
oleh Perusahaan Pemeringkat Efek
yang telah mendapat izin usaha
dari OJK;
c. Jangka waktu tidak melebihi 90
(sembilan puluh) hari;
d. Transaksi Repo terdaftar di Kusto-
dian Sentral Efek Indonesia atau
Bank Indonessia Scriptless securities
settlement system (BI-S4).
7. Investasi Penyertaan langsung pada saham
harus pada saham yang diterbitkan oleh
Badan Hukum yang didirikan berdasarkan
hukum Indonesia dan saham dimaksud
tidak tercatat di Bursa Efek di Indonesia
maupun di Luar Negeri;
8. Dana Pensiun yang memiliki Penempatan
Langsung pada Saham dan merupakan
pemegang saham terbesar atau memiliki
paling rendah 25% (dua puluh lima
persen) saham dari perusahaan dimaksud,
Dana Pensiun harus:
- Menempatkan perwakilan dalam
keanggotaan Dewan Komisaris
Perseroan Terbatas dan mendapatkan
akses yang tidak terbatas atas seluruh
informasi material terkait seluruh
perusahaan.
- Dalam hal saham yang dimiliki Dana
Pensiun pada Perseroan Terbatas
tidak melebihi 50% (lima puluh
persen), hak Dana Pensiun wajib
dituangkan dalam perjanjian tertulis
dengan pemegang saham lain.
9. Investasi pada tanah dan/atau bangunan
harus berada di wilayah Republik
Indonesia dilengkapi dengan bukti
kepemilikan atas nama Dana Pensiun
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
104 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
dan memberikan penghasilan ke Dana
Pensiun atau bertambah nilainya karena
pembangunan, penggunaan, dan/atau
pengelolaan oleh pihak lain yang dilakukan
melalui transaksi yang didasarkan pada
harga pasar yang berlaku. Selain itu,
transaksi tersebut harus didasarkan pada
perjanjian yang sah di hadapan Notaris.
Pembatasan kuantitatif Investasi khusus yang
ditetapkan dalam Arahan Investasi berdasarkan
Keputusan Pendiri yang telah disesuaikan
dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan,
adalah sebagai berikut :
1. Seluruh investasi DP-PLN yang
ditempatkan pada :
a) Semua pihak yang dalam tahun bu-
ku terakhir mengalami kerugian
atau mengalami kegagalan dalam
memenuhi kewajiban keuangannya;
b) Penyertaan langsung baik di Indo-
nesia maupun di luar negeri; dan
c) Tanah dan/atau bangunan di Indo-
nesia;
Dilarang melebihi 40% (empat
puluh persen) dari keseluruhan
investasi DP-PLN.
2. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada
poin 1 tidak berlaku dalam hal Dana
Pensiun memiliki Penyertaan Langsung di
Indonesia pada Perseroan Terbatas yang
bergerak di bidang jasa keuangan.
3. Larangan Investasi
Objek investasi yang dilarang dalam Arahan
Investasi yang ditetapkan oleh Pendiri DP-
PLN dengan Keputusan Direksi PT PLN
(Persero) selaku Pendiri DP-PLN No.0093.K/
DIR/2016 tanggal 23 Juni 2016 tentang
Arahan Investasi DP-PLN adalah :
a. Transaksi derivatif atau memiliki
instrumen derivatif, kecuali :
i. Kontrak Opsi dan Kontrak Berjangka
Efek yang diperdagangkan di Bursa
Efek di Indonesia tidak dilakukan
untuk tujuan spekulasi dan wajib
ditempatkan pada posisi jual dalam
rangka lindung nilai atas investasi
yang telah dimiliki DP-PLN dan DP-
PLN wajib menyusun dokumen
strategi lindung nilai sebelum
melakukan investasi pada Kontrak
Opsi dan Kontrak Berjangka Efek
yang diperdagangkan di Bursa Efek
di Indonesia;
ii. Instrumen derivatif tersebut
diperoleh DP-PLN sebagai
instrumen yang melekat pada
Surat Berharga Negara, Saham atau
Obligasi Korporasi yang tercatat
di Bursa Efek di Indonesia dan DP-
PLN dapat menjual instrumen
derivatif yang melekat pada Surat
Berharga Negara, Saham atau
Obligasi Korporasi yang tercatat
di Bursa Efek di Indonesia secara
terpisah dari Surat Berharga Negara,
Saham atau Obligasi Korporasi yang
bersangkutan;
iii. Transaksi derivatif dalam rangka
lindung nilai investasi dalam
bentuk Surat Berharga Negara yang
berdenominasi mata uang asing
dan dilakukan dengan counterparty
yang paling rendah memiliki
peringkat investment grade dari
Perusahaan Pemeringkat Efek yang
telah mendapat izin usaha dari
105DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Otoritas Jasa Keuangan atau dari
Perusahaan Peringkat Efek yang
diakui secara internasional.
b. Investasi dalam bentuk Tabungan,
Deposito Berjangka, Deposito on Call,
dan Sertifikat Deposito pada Bank
yang kinerjanya diragukan.
c. Investasi pada Saham, Obligasi dan
Surat Berharga lain dari Badan Usaha
yang dalam 3 (tiga) tahun terakhir
pernah mengalami kegagalan dalam
memenuhi kewajibannya.
d. Investasi pada tanah dan/atau
bangunan di Indonesia yang sedang
diagunkan, dalam sengketa dan/atau
diblokir pihak lain.
4. Ketentuan Likuiditas Minimum Portofolio
Investasi
Tingkat likuiditas minimum yang harus
tersedia untuk memenuhi kewajiban DP-
PLN, ditetapkan dalam Arahan Investasi
yang ditetapkan oleh Pendiri DP-PLN
dengan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)
selaku Pendiri DP-PLN No.0093.K/DIR/2016
tanggal 23 Juni 2016 tentang Arahan
Investasi DP-PLN yang menyatakan :
a. Pengurus harus menjaga likuiditas
minimum portofolio investasi DP-PLN
dalam bentuk Kas/Giro, Tabungan,
Deposito Berjangka, Deposito on
Call, Sertifikat Deposito dan Surat
Berharga yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia yang jatuh tempo pada
bulan berjalan.
b. Likuiditas minimum sebagaimana
dimaksud di atas ditetapkan sekurang-
kurangnya 1,25% per-bulan dari total
investasi.
Tingkat likuiditas minimum per-bulan
terhadap jumlah investasi dalam
pelaksanaan aktivitas investasi DP-PLN
masing-masing selama tahun 2016 dan
2015, berkisar antara 4,89% sampai
dengan 9,30% dan 7,06% sampai
dengan 16,46%.
5. Penggunaan Tenaga Ahli Investasi
Dalam pengelolaan sebagian investasi
selama periode 1 Januari 2016 sampai
dengan 31 Desember 2016, DP-PLN
menggunakan tenaga ahli di bidang
investasi (Manajer Investasi) adalah sebagai
berikut :
a. PT Bahana TCW Investment Mana-
gement berdasarkan Perjanjian Penge-
lolaan Aset No. 023.PJ/2.2/I/2011 dan
004/BTIM–DPPLN/V/11 tanggal 13
Mei 2011, antara DP-PLN dengan PT
Bahana TCW Investment Management
atas Pengelolaan Portofolio Efek pada
Pasar Modal dan Pasar Uang. Perjanjian
ini dilanjutkan dengan perjanjian
tiga pihak antara DP-PLN, PT Bahana
TCW Investment Management, dan
PT Bank Mandiri (Persero) (Kustodian
Bank) pada tanggal 6 Juni 2011 atas
Pengelolaan Portofolio Efek. Perjanjian
dengan PT Bahana TCW Investment
Management telah diamandemen
dengan amandemen terakhir No. 004/
DAPEN-PLN- BTIM/III/13 pada tangga
13 Maret 2013.
b. PT Batavia Prosperindo Aset Mana-
jemen berdasarkan Perjanjian Penge-
lolaan Aset No. 004.PJ/2.2/I/2015 dan
017/DIR-BPAM/III/2015 tanggal 10
Maret 2015, antara DP-PLN dengan PT
Batavia Prosperindo Aset Manajemen
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
106 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
atas Pengelolaan Portofolio Efek pada
Pasar Modal dan Pasar Uang. Perjanjian
ini dilanjutkan dengan perjanjian
tiga pihak antara DP-PLN, PT Batavia
Prosperindo Aset Manajemen, dan
PT Bank Mandiri (Persero) (Kustodian
Bank) pada tanggal 10 Maret 2015 atas
Pengelolaan Portofolio Efek.
c. PT Manulife Aset Manajemen Indonesia
berdasarkan Perjanjian Pengelolaan
Aset No. 003.PJ/2.2/I/2015 dan 040/
AGR/MAMI-INSTO/III/2015 10 Maret
2015, antara DP-PLN dengan PT
Manulife Aset Manajemen Indonesia
atas Pengelolaan Portofolio Efek pada
Pasar Modal dan Pasar Uang. Perjanjian
ini dilanjutkan dengan perjanjian tiga
pihak antara DP-PLN, PT Manulife Aset
Manajemen Indonesia, dan PT Bank
Mandiri (Persero) (Kustodian Bank) pada
tanggal 10 Maret 2015 atas Pengelolaan
Portofolio Efek.
d. PT BNP Paribas Investment Partners
berdasarkan Perjanjian Pengelolaan
Aset No. 021.PJ/2.2/I/2011 tanggal 31
Mei 2011, antara DP-PLN dengan PT
BNP Paribas Investment Partners atas
Pengelolaan Portofolio Efek pada Pasar
Modal dan Pasar Uang. Perjanjian ini
dilanjutkan dengan perjanjian tiga
pihak antara DP-PLN, PT BNP Paribas
Investment Partners, dan PT Bank
Mandiri (Persero) (Kustodian Bank) pada
tanggal 6 Juni 2011 atas Pengelolaan
Portofolio Efek. Perjanjian dengan PT
BNP Paribas Investment Partners telah
di adendum dengan adendum terakhir
pada tanggal 14 Januari 2015.
6. Penggunaan Jasa Kustodian
Pada tanggal 18 Agustus 1997, DP-PLN
bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk mengadakan Perjanjian Kustodian
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan akan
diperpanjang secara terus-menerus untuk
jangka waktu yang lama apabila tidak
terdapat maksud dari DP-PLN maupun
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk
2016Rp.
2015Rp.
Investasi pada Pihak yang Merugi
Obligasi APOL 11 Seri B 2008 20.000.000.000 20.000.000.000
Obligasi Mobile-8 Telecom 2007 20.008.609.678 20.033.773.195
Di luar Investasi pada Pihak yang Merugi
Penyertaan langsung pada perseroan terbatas 296.055.900.000 202.250.699.000
Tanah, Bangunan, dan Tanah dan Bangunan 853.701.362.728 847.372.800.000
Total Investasi dengan Batasan Khusus 1.189.765.872.406 1.089.657.272.195
Total Investasi DPPLN 7.667.083.415.676 7.084.474.343.899
Presentasi Investasi dengan batasan khusus 15,52% 15,38%
107DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
mengakhiri Perjanjian, sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016 DP-PLN masih
menggunakan jasa kustodian dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk.
7. Kesesuaian Investasi dengan Batasan
Khusus
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 03/
POJK.05/2015 tentang Investasi Dana
Pensiun menyatakan bahwa seluruh
investasi Dana Pensiun yang ditempatkan
pada semua pihak yang dalam tahun
buku terakhir mengalami kerugian atau
mengalami kegagalan dalam rnemenuhi
kewajiban keuangannya, penyertaan
langsung pada saham, dan tanah dan/atau
bangunan tidak boleh melebihi 40% dari
total investasi.
Pada 31 Desember 2016, investasi DP-
PLN yang termasuk ke dalam investasi
dengan batasan khusus adalah sebesar
15,52% (2015: 15,38%) dari total investasi
DP-PLN. Sehingga, pada tahun 2016 dan
2015 jumlah investasi dengan batasan
khusus tersebut tidak melebihi batas yang
diperbolehkan.
Posisi ini hanya menggambarkan laporan
keuangan pada pihak yang mengalami
kerugian pada tanggal 31 Desember 2016
dan 2015, Namun, posisi ini dapat berubah
di masa mendatang sesuai dengan kinerja
pihak terkait :Investasi pada obligasi APOL II
Seri B 2008 per 31 Desember 2016 memiliki
peringkat idD dan mengalami gagal bayar
pada 30 September 2015 dan sampai
dengan laporan keuangan ini diterbitkan,
masih belum ada pembayaran dari APOL.
DP-PLN sedang melakukan upaya-upaya
penagihan atas investasi dimaksud.
Perjanjian yang signifikan
Perjanjian Sewa Bangunan
DP-PLN mengadakan kerjasama strategis
dalam penyediaan tanah dan/atau gedung
kantor dengan PT PLN (Persero) dengan
perjanjian No. 0300.PJ/040/DIR/2014 tang-
gal 30 September 2014 dan perjanjian No.
0122.Pj/040/DIVMUM/2013 tanggal 18
Agustus 2014.
Berdasarkan perjanjian tersebut, DP-PLN
melakukan kegiatan survey, kajian harga
pasar sewa menyewa mencakup nilai
investasi dan parameter-parameter lainnya
untuk kemudian menyampaikan proposal
dan melakukan penyediaan tanah dan atau
gedung kantor. Perjanjian tersebut akan
tetap berlaku sampai dengan berakhirnya
seluruh perjanjian sewa menyewa tanah
dan/atau gedung kantor antara para pihak.
Perjanjian Jasa Penerima Titipan
(Kustodian)
DP-PLN juga telah mengadakan kerja sama
penyimpanan fisik dan pencatatan administrasi
portofolio investasi dengan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk berdasarkan Perjanjian Kustodian
No. 191/CS tanggal 18 Agustus 1997 yang
telah beberapa kali diubah, dengan perubahan
terakhir adalah Perjanjian Kustodian No.
CS/191-D/2016 tanggal 28 April 2016, yang akan
diperpanjang secara otomatis untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun berikutnya. Jenis kekayaan
yang disimpan dan diadministrasikan kepada
Kustodian terdiri dari Obligasi, Surat Berharga
Negara, Sukuk, Saham, dan Sertifikat Tanah.
Pendiri membuka kesempatan yang seluas-
luasnya kepada DP-PLN dan Anak Usahanya
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
108 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
untuk menangkap bisnis yang terkait dengan
bisnis utama PT PLN (Persero) terutama
dengan program listrik 35.000 MW. Dalam
upaya menangkap peluang tersebut, di tahun
2016 DP-PLN melakukan investasi Saham dan
Penempatan Langsung berupa :
1. Melakukan swakelola trading Saham dan
Obligasi
2. Mengakuisisi PT Asuransi Tugu Kresna
Pratama
3. Mendirikan Anak Usaha PT Sinergi Beton
Utama yang memproduksi tiang listrik
beton
4. Mengoperasikan PT Sinergi Properti
Pratama yang bergerak di bidang kontraktor
dan properti
5. Menyetujui Anak Usaha PT Gerbang Sarana
Prima yang bergerak dibidang usaha
teknologi informasi untuk melakukan
diversifikasi usaha.
Dengan adanya Anak Usaha tersebut dapat
terjadi pemberdayaan SDM untuk peningkatan
efisiensi operasional dan hasilnya pada akhirnya
dapat dipergunakan untuk peningkatan
kesejahteraan dengan meningkatkan Manfaat
Pensiun dan pelayanan yang prima kepada
Peserta.
Kebijakan Kenaikan Manfaat Pensiun
Sebagai tindak lanjut atas pengesahan PDP
DP-PLN oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan pada tanggal 11 Februari 2016, DP-
PLN telah melakukan kenaikan Manfaat Pensiun
sebesar Rp100.000 berlaku sejak November
2015 yang dibayarkan mulai bulan Maret 2016.
Kebijakan untuk kenaikan Manfaat Pensiun
tersebut mengakibatkan defisit pendanaan
yang harus ditutup dengan Iuran Tambahan dari
Pendiri sebesar Rp250,77 miliar.
Informasi dan Fakta Material yang terjadi
setelah Laporan Akuntan
Pada 10 Februari 2017 Direksi PT PLN (Persero)
selaku Pendiri DP-PLN telah menyampaikan
No Pihak YangBertransaksi
Sifat Hubungan Yang Berelasi
Kewajaran Transaksi
Alasan Transaksi Realisasi Transaksi
1PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Pendiri
Wajar Sewa tanah 3.143.803.961
Wajar Sewa gedung 114.942.110.144
2PT Sinergi Solusi Utama
Anak Usaha Nilai WajarPenempatan
Langsung80.000.000.000
3PT Sinergi Proper-ti Pratama
Anak Usaha Nilai WajarPenempatan
Langsung5.000.000.000
4PT Sinergi Beton Utama
Anak Usaha Nilai WajarPenempatan
Langsung13.750.000.000
5PT Tugu Kresna Pratama
Anak Usaha Nilai WajarPenempatan
Langsung100.000.160.000
109DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Surat No. 0203/SDM.07.03/DIRUT/2017 menge-
nai Permohonan Persetujuan Pemegang Saham
atas Perubahan PDP DP-PLN kepada Menteri
BUMN, yang mana mengatur mengenai
kenaikan Manfaat Pensiun sebesar 8%
(dengan minimal kenaikan sebesar Rp150.000
per-Penerima Manfaat Pensiun mulai pada
Januari 2017 dengan minimal Manfaat Pensiun
sebesar Rp1.000.000. PT PLN (Persero) selaku
Pendiri menyanggupi untuk memberikan
Iuran Tambahan sebesar Rp171.880.000.000
untuk menutup defisit pada DP-PLN yang
mungkin muncul dari adanya kenaikan
Manfaat Pensiun ini. Surat Permohonan ini
berdasarkan Pernyataan Pendiri Dana Pensiun
PT PLN (Persero) No. 00065.SPn/SDM.04.07/
DIRUT/2016 tentang Pemahaman Kualitas
Pendanaan dan Kesanggupan Memenuhi
Iuran. Sampai dengan laporan keuangan ini
diterbitkan Kementerian Badan Usaha Milik
Negara belum menyetujui perubahan pada
Peraturan Dana Pensiun atas Penambahan
Manfaat Pensiun.
Pada tanggal 24 Januari 2017, KPP Madya
Jakarta Selatan mengirimkan Surat Perihal :
Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan dengan
No. PHP-0008/WPJ.04/KP.1105/2017. Pada
tanggal 26 Januari 2017, KPP Madya Jakarta
Selatan mengirimkan Surat Perihal : Undangan
Pembahasan Akhir Pemeriksaan dengan No.
S-298/WPJ.04/KP.1105/2017. Pada tanggal
26 Januari 2017, KPP Madya Jakarta Selatan
mengirimkan Surat Perihal : Panggilan untuk
Menandatangani Berita Acara Pembahasan
Akhir Hasil Pemeriksaan dengan No. S-299/
WPJ.04/KP.1105/2017. Pada tanggal 8 Februari
2017, KPP menerbitkan Surat Ketetapan Pajak
Lebih Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang
dan Jasa dengan No. 00010/407/15/062/17.
Pada tanggal 1 Februari 2017, DP-PLN telah
memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan
atas tanah PT PLN (Persero) Rayon Menganti
dengan SHGB No. 1800.
Transaksi Material yang mengandung
benturan kepentingan dan/atau Transaksi
dengan pihak afiliasi
Dalam pengelolaan Dana Pensiun, DP-PLN
melakukan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi sebagaimana yang didefinisikan
dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) tentang
“Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Jenis
transaksi dan saldo dengan pihak-pihak
berelasi, baik yang dilaksanakan dengan
ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat
serta kondisi normal yang sama untuk pihak
yang tidak berelasi.
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
110 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
111DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
TATA KELOLA
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
112 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Seperti halnya organisasi apapun, DP-
PLN memiliki sejumlah Pemangku
Kepentingan (Stakeholders) yang antara
lain meliputi Pendiri, Dewan Pengawas,
Pengurus dan Peserta. Keberadaan Peserta
relatif bersifat tetap, sedangkan Pemangku
Kepentingan Utama yang lain (Pendiri, Dewan
Pengawas dan Pengurus) memiliki karakteristik
klasik yaitu secara periodik akan mengalami
penggantian personil. Oleh sebab itu, masing-
masing posisi Pemangku Kepentingan Utama
harus memiliki komitmen yang spesifik, sebagai
berikut:
Pendiri, harus memiliki kebijakan jangka
panjang yang konsisten;
Pengawas, harus memiliki sistem
pengawasan yang tepat dan penyiapan
kaderisasi yang berkelanjutan sehingga
estafet pengelolaan dapat berlangsung
dengan mulus;
Pengurus, sebagai pelaksana yang
menjalankan operasional institusi, harus
memiliki kemampuan yang cakap (capable)
dan adaptive terhadap perubahan
lingkungan perilaku pasar dan memiliki
jiwa pelayanan (services) yang memadai.
Kaderisasi Sumber Daya Manusia tingkat
menengah di bawah Pengurus harus terus-
menerus dilakukan. Pengurus perlu menjaga
peningkatan kualitas Good Pension Fund
Governance (GPFG) dan memiliki penerapan
manajemen risiko yang memenuhi standar.
Para Pemangku Kepentingan masing-masing
memiliki ekspektasi (harapan) yang berbeda.
Harapan utama Pendiri adalah kualitas
pendanaan yang selalu baik, sehingga Iuran
Tambahan tereliminasi. Untuk menunjang
pencapaian harapan ini, PT PLN (Persero)
(“PLN”) selaku Pendiri memberi kesempatan
kepada DP-PLN dan Anak Usahanya untuk
menangkap peluang bisnis yang terbuka
seiring dengan kebutuhan layanan untuk
mendukung operasional PLN. Peluang ini cukup
prospektif, antara lain terkait dengan program
pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW.
Bagi Dewan Pengawas, harapan utama
mencakup pengelolaan institusi Dana Pensiun
tetap pada koridor regulasi dan Arahan
Pendiri serta mematuhi tata kelola yang baik.
Catatan atas hasil-hasil pemeriksaan, baik
oleh regulator maupun Dewan Pengawas
Dana Pensiun, sejak dari era Biro Dana Pensiun
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan sampai dengan era Otoritas Jasa
Keuangan saat ini, kiranya dapat dijadikan
tanda bahwa harapan Dewan Pengawas
dapat selalu terpenuhi.
Sementara itu bagi Peserta, keinginan utama
mencakup pembayaran Manfaat Pensiun
(“MP”) yang tepat waktu dan secara berkala
dapat dinaikkan. Untuk ketepatan waktu,
sejak tahun 2016 pembayaran MP telah
dimajukan, semula tanggal 8 menjadi tanggal
5 setiap bulan. Adapun harapan untuk
kenaikan MP, dalam beberapa tahun terakhir
sudah terlaksana, yaitu pada tahun 2006,
2008, 2010, 2013 dan 2016.
Sedangkan bagi Pengurus, hanya satu
kerinduan yang ingin selalu diraih, yaitu
memuaskan semua Pemangku Kepentingan.
Untuk memenuhi harapan semua pihak,
DP-PLN harus memiliki keberlanjutan dan
TATA KELOLA
113DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
harus dapat bertahan dalan jangka panjang,
berhadapan dengan berbagai tantangan,
serta mengoptimalkan peluang yang ada,
guna meningkatkan kesejahteraan Peserta.
Penerapan Tata Kelola Dana Pensiun yang baik
merupakan prinsip dasar dalam mengelola
DP-PLN, terlebih dihadapkan kepada risiko
pengelolaan kekayaan dan penyelenggaraan
program pensiun yang meningkat. Untuk
itu, diperlukan peningkatan kualitas
penyelenggaraan Dana Pensiun yang taat
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan selaras dengan Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan Nomor 16/POJK.05/2016 tentang
Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun.
Prinsip penerapan tata kelola DP-PLN diterapkan
pada kegiatan pengelolaan DP-PLN dalam
rangka menjaga kelangsungan kegiatan
DP-PLN untuk mencapai kinerja yang baik
secara berkesinambungan, dengan tetap
memperhatikan kepentingan Pihak terkait.
Adapun prinsip tata kelola DP-PLN meliputi:
Ketransparanan (Transparancy), Akuntanbilitas
(Accountability), Pertanggung-jawaban
(Responbility), Independensi (Independency) dan
Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness).
Beberapa catatan penting yang berkaitan
dengan Tata Kelola dapat dirangkum berikut ini.
1. Pengelolaan Kepesertaan
Pemutakhiran data merupakan faktor
Utama untuk memastikan pencapaian asas
tepat sasaran. Langkah pemutakhiran data
dilakukan DP-PLN setiap tahun, dengan
tujuan untuk mematau perkembangan dari
para Peserta Aktif dan Pensiunan.
2. Penyempurnaan Administrasi
Salah satu kunci utama untuk
penyempurnaan administrasi adalah
penggunaan teknologi informasi. Sejak
tahun 2002 DP-PLN sudah menerapkan
Sistem Informasi Dana Pensiun (“SIDP”)
yamg terintegrasi yang berfungsi sebagai
tulang punggung pengelolaan dan
menjadi andalan. Manfaat utama dari
SIDP adalah terintegrasinya pengelolaan
seluruh bidang/fungsi sehingga dapat
mempercepat pengambilan keputusan
atas hal-hal penting. Di tengah tuntutan
peningkatan kinerja dan persaingan di
pasar modal, kecepatan adalah hal yang
penting karena dapat menjaga daya
saing.
3. Diversifikasi investasi
Sesuai pepatah, don’t put your eggs in one
basket; strategi diversifikasi investasi sangat
penting dan harus disesuaikan dengan
situasi yang sedang dan diperkirakan akan
terjadi.
Saat ini, alokasi investasi terbesar yang
dilakukan DP-PLN masih pada pasar modal.
Namun dengan kondisi pasar modal yang
selalu berfluktuasi, perlu ada instrumen lain
yang dapat diandalkan untuk mendukung
keberlangsungan organisasi, sehingga
tidak terlalu tergantung dari pasar modal.
Upaya yang sedang diintensifkan oleh
DP-PLN adalah investasi pada sektor
rill, antara lain investasi pada tanah dan
bangunan yang disewakan kepada PLN
untuk kantor-kantor pelayanan di daerah,
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
114 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
serta penyertaan langsung pada anak-anak
usaha. Investasi ini cukup aman karena
sudah memiliki pasar yang pasti (captive
market). Pada saat ini DP-PLN memiliki
sekitar 40 (empat puluh) Gedung Kantor
yang disewakan, serta 5 (lima) Anak Usaha
yang bergerak dalam bidang usaha yang
selaras untuk mendukung kegiatan usaha
PLN.
4. Networking secara Intensif
Upaya penciptaan komunikasi yang
harmonis dengan komunitas industri
Dana Pensiun, antara lain regulator,
asosiasi dana pensiun, manajer investasi
maupun perbankan perlu dilakukan secara
intensif untuk memungkinkan DP-PLN
dapat berkontribusi secara aktif pada saat
penyusunan kebijakan yang mempunyai
dampak bagi keberlanjutan DP-PLN.
5. Bersinergi dalam Organisasi Korporasi
Pendiri
DP-PLN aktif melakukan sinergi dengan
berbagai organisasi atau himpunan
yang terafiliasi dengan Pendiri, seperti
Ikatan Keluarga Pensiunan Listrik Negara
(“IKPLN”). Beberapa tahun terakhir sudah
terjalin kerjasama yang erat antara DP-PLN
dengan IKPLN pada program sosialisasi dan
pemutakhiran data Pensiunan.
Dewan Pengawas
Pengawasan atas pengelolaan DP-PLN
diselenggarakan oleh Dewan Pengawas
yang penetapannya dilakukan berdasarkan
Keputusan dari Pendiri. Dalam melakukan
pengawasan, Dewan Pengawas bertanggung
jawab kepada Pendiri.
Secara garis besar, kewajiban Dewan Pengawas
DP-PLN dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan atas pengelolaan
DP-PLN yang dilakukan oleh Pengurus
berdasarkan Peraturan Dana Pensiun,
Arahan Investasi, Kebijakan Pendiri dan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
2. Meneliti semua jenis laporan berkala yang
memerlukan pengesahan Pendiri;
3. Menyampaikan laporan tahunan secara
tertulis atas hasil pengawasannya kepada
Pendiri selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah tahun buku berakhir dan salinannya
diumumkan kepada Peserta;
4. Menyampaikan saran dan pertimbangan
kepada Pendiri mengenai hal-hal yang
memerlukan persetujuan dan/atau
pengesahan Pendiri;
5. Bersama Pengurus, membicarakan secara
berkala mengenai pendapat dan saran
dari Peserta atas perkembangan portofolio
investasi dan hasilnya;
6. Memberikan tanggapan terhadap masalah-
masalah dan persoalan yang timbul
sebagai akibat pelaksanaan Peraturan Dana
Pensiun;
7. Meneliti rencana investasi tahunan yang
disampaikan oleh Pengurus;
8. Melakukan evaluasi atas kinerja investasi
Dana Pensiun sekurang-kurangnya 2 (dua)
kali untuk 1 (satu) tahun buku;
9. Menyampaikan laporan evaluasi kinerja
investasi Dana Pensiun semesteran kepada
OJK paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
akhir semester.
115DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Untuk dapat melaksanakan kewajibannya,
Dewan Pengawas memiliki hak dan wewe-nang
sebagai berikut:
1. Menunjuk Aktuaris dan Akuntan Publik;
2. Anggota Dewan Pengawas, masing-
masing atau bersama-sama berhak
memasuki gedung-gedung, kantor-kantor
dan halaman-halaman yang dipergunakan
oleh DP-PLN dan berhak untuk memeriksa
buku-buku dan dokumen- dokumen serta
kekayaan DP-PLN;
3. Meminta keterangan Pengurus yang
berkaitan dengan pengelolaan DP-PLN;
4. Meneliti Rencana Kerja, Rencana Anggaran
Pendapatan dan Biaya sebe-lum disahkan
oleh Pendiri;
5. Dalam melakukan tugasnya dapat meminta
bantuan tenaga ahli atas beban DP-PLN;
6. Menerima penghasilan bulanan, tun-
jangan, bonus dan uang jasa yang besarnya
ditetapkan oleh Pendiri dan dibebankan
sebagai biaya DP-PLN.
Dalam pelaksanaan kewajibannya, Dewan
Pengawas menyelenggarakan rapat-rapat
dengan pengaturan sebagai berikut:
1. Rapat diadakan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 6 (enam) bulan, atau setiap saat
apabila diperlukan oleh Dewan Pengawas;
2. Undangan rapat Dewan Pengawas
harus dilakukan dengan surat resmi dan
disampaikan paling lambat 1 (satu) hari
sebelum rapat diadakan;
3. Rapat Dewan Pengawas dipimpin oleh
Ketua Dewan Pengawas atau apabila Ketua
Dewan Pengawas berhalangan hadir, maka
rapat dipimpin oleh Sekretaris Dewan
Pengawas atau salah seorang Anggota
Dewan Pengawas yang ditunjuk oleh Ketua
Dewan Pengawas;
4. Semua keputusan rapat Dewan Pengawas
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
116 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
diambil berdasarkan musyawarah dan
apabila dengan cara musyawarah tidak
diperoleh kesepakatan, maka keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak;
5. Hasil rapat harus dituangkan dalam
suatu risalah atau notulen yang wajib
ditandatangani oleh seluruh Anggota
Dewan Pengawas yang hadir.
Pada Tahun 2016 Rapat Dewan Pengawas
dilaksanakan sebanyak 10 (sepuluh) kali,
meliputi Rapat Internal Dewan Pengawas,
Rapat Konsultasi dengan Pengurus dan Rapat
Gabungan antara Dewan Pengawas, Pengurus
dan Pendiri DP-PLN.
Pengurus
Untuk mengelola DP-PLN, Pendiri menunjuk
Pengurus yang memenuhi ketentuan
peraturan perundangan di bidang Dana
Pensiun. Anggota Pengurus diangkat
dan diberhentikan secara tertulis dengan
Keputusan dari Pendiri. Pada saat ini, Anggota
Pengurus DP-PLN berjumlah 4 (empat) orang
dengan susunan 1 (satu) orang Direktur
Utama dan 3 (tiga) orang Direktur.
Susunan Dewan Pengawas, sebagai berikut :
No Nama Jabatan Perwakilan Surat Ketentuan Pendiri
1 Eddy D. Erningpraja Ketua Pemberi Kerja
0322.K/DIR/2014 Sejak 13 Juli 2014 s. d. 12 Juli 2019
2 Bagariang Sirait Sekretaris Peserta Pensiunan
3 Bagus Setiawan Anggota Pemberi Kerja
4 Budi Setianto Anggota Peserta Aktif
Tingkat Kehadiran Dewan Pengawas dalam Rapat Dewan Pengawas
No Nama Jabatan
Jumlah
Prosentase
Rapat Kehadiran
1 Eddy D Erningpraja Ketua 10 9 90,00%
2 Bagariang Sirait Sekretaris 10 10 100,00%
3 Bagus Setiawan Anggota 10 5 50,00%
4 Budi Setianto Anggota 10 6 60,00%
117DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Secara garis besar, kewajiban Pengurus dapat
dirangkum sebagai berikut:
1. Mengelola DP-PLN dengan mengu-
tamakan kepentingan Peserta dan Pihak
Yang Berhak, sesuai Undang-Undang Dana
Pensiun dan peraturan pelaksanaannya,
serta Peraturan Dana Pensiun;
2. Menginvestasikan kekayaan DP-PLN sesuai
Arahan Investasi dari Pendiri;
3. Memelihara buku, catatan dan dokumen
yang diperlukan dalam rangka penge-
lolaan DP-PLN;
4. Bertindak teliti, terampil, bijaksana dan
cermat melaksanakan tanggung jawab
pengelolaan DP-PLN;
5. Merahasiakan keterangan pribadi yang
menyangkut masing-masing Peserta;
6. Menyampaikan Rencana Kerja Anggaran
dan Rencana Investasi kepada Pendiri
secara tepat waktu;
7. Lulus ujian sertifikasi Bidang Investasi dan/
atau Manajemen Risiko yang dikeluarkan
oleh lembaga yang sah (bagi Pengurus
yang membidangi Investasi);
8. Menyusun tata cara bagi Peserta untuk
menyampaikan tanggapan berkaitan
dengan perkembangan portofolio investasi;
9. Bersama Dewan Pengawas secara berkala
membicarakan tanggapan dari Peserta;
10. Menyampaikan laporan keuangan dan
laporan Investasi secara berkala kepada
Pendiri dan Mitra Pendiri;
11. Menyampaikan laporan-laporan berkala
kepada OJK sesuai dengan ketentuan
perundangan;
12. Memberitahukan kepada OJK apabila
Pendiri tidak melaksanakan kewajiban
penyetoran selama 3 (tiga) bulan berturut-
turut;
13. Menyampaikan keterangan kepada Peserta
pada waktu sesuai ketentuan, mengenai
neraca, perhitungan hasil usaha, informasi
penting kepesertaan, perubahan Peraturan
Dana Pensiun, hasil investasi, laporan audit
dan evaluasi Dewan Pengawas;
14. Mengumumkan secara berkala perkem-
bangan portofolio Investasi dan hasil
Investasi;
Susunan Pengurus sebagai berikut :
No Jabatan Nama Surat Ketentuan Pendiri
1 Direktur Utama Moch. Sulastyo
0321.K/DIR/2014Sejak 13 Juli 2014 s.d.12 Juli 2019
2 Direktur Investasi Binarto B. Mahardjana
3Direktur Keuangan dan
Administrasi Farida
4 Direktur Kepesertaan Supriyono
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
118 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
15 Mengumumkan pengesahan OJK atas
perubahan Peraturan Dana Pensiun.
Untuk dapat melaksanakan kewajibannya,
Pengurus memiliki hak dan wewenang sebagai
berikut:
1. Mengadakan perjanjian dengan Pihak
Ketiga dalam rangka pelaksanaan
Peraturan Dana Pensiun, pengelolaan DP-
PLN, pengelolaan Investasi dan menjamin
kekayaan DP-PLN;
2. Membuat perjanjian penitipan kekayaan
DP-PLN dengan Penerima Titipan;
3. Menarik atau mengalihkan kekayaan DP-
PLN yang dititipkan kepada Penerima
Titipan;
4. Melakukan tindakan hukum untuk dan atas
nama DP-PLN;
5. Menyusun organisasi DP-PLN, sistem dan
prosedur kepesertaan, sistem kepegawaian,
sistem jaminan hari tua, sistem penggajian
karyawan DP-PLN, sistem keuangan dan
akuntansi, serta sistem administrasi lainnya;
6. Mengangkat dan memberhentikan kar-
yawan DP-PLN serta menetapkan sistem
remunerasinya;
7. Memperoleh penghasilan bulanan, tun-
jangan, bonus dan uang jasa sesuai
ketetapan Pendiri;
8. Meminta data dan keterangan lainnya
mengenai kepesertaan kepada Pemberi
Kerja dan Peserta.
Rapat Pengurus
Mengacu ketentuan Peraturan Dana Pensiun
dari DP-PLN, Pengurus mengadakan 1 (satu)
minggu sekali, yakni setiap hari Selasa atau atas
usul dari sesama Anggota Pengurus dengan
menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.
Hasil rapat Pengurus dituangkan dalam suatu
risalah atau notulen yang ditandatangani oleh
seluruh Anggota Pengurus yang hadir.
119DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Tingkat Kehadiran Pengurus dalam Rapat Pengurus
No Nama Jabatan
Jumlah
Prosentase
Rapat Kehadiran
1 Moch. Sulastyo Direktur Utama 48 48 100%
2 Binarto B. Mahardjana Direktur Investasi 48 48 100%
3 Farida Direktur Keuangan dan Administrasi 48 48 100%
4 Supriyono Direktur Kepesertaan 48 48 100%
Tanggal Pengurus Yang Hadir Seminar / Workshop
24 Agustus 2016
1. Moch. Sulastyo2. Supriyono3. Binarto Bekti Mahardjana4. Farida
“Pengelolaan Peserta dan Investasi Dana Pensiun secara Profesional dengan Memanfaatkan Potensi Pengem-bangan Daerah dan Kearifan Lokal” oleh Perkumpulan ADPI Komda VIII, di Makasar.
20 Juli 2016
1. Moch. Sulastyo2. Supriyono3. Binarto Bekti Mahardjana4. Farida
“Peluang Investasi di tengah Geliat Perekonomian Do-mestik dan Volatilitas Pasar Global Semester II 2016”, oleh Perkumpulan ADPI Komda III – Jakarta 2, di Jakarta.
30 September 2016
1. Moch. Sulastyo2. Farida
“Prospek Ekonomi Tahun 2016 dan Tahun 2017” Per-kumpulan ADPI Komda II – Sumatera Bagian Selatan, Hotel BW Suite – Belitung.
14 September 2016
1. Supriyono2. Farida
“Peluang dan Tantangan Investasi Dana Pensiun di Era Tax Amnesty, SBN, dan Pembiayaan Infrastruktur” Per-kumpulan ADPI, Assembly Hall Birawa Hotel Bidakara – Jakarta.
Program Kompetensi Pengurus
Dalam rangka peningkatan kompentensi
Pengurus, DP-PLN telah mengikutsertakan
anggota Pengurus dalam seminar ataupun
Workshop, antara lain sebagaimana di bawah ini.
Pedoman dan Tata Tertib Kerja Pengurus
Pedoman kerja Pengurus diatur dalam Peraturan
Dana Pensiun dari DP-PLN serta Pedoman Tata
Kelola DP-PLN yang merupakan Pedoman Teknis
dari Pedoman Good Pension Fund Governance
DP-PLN.
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
120 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Pengukuran Kinerja bagi Pengurus
Pedoman pengukuran kinerja ditetapkan oleh
Pendiri, berdasarkan keputusan Direksi PT
PLN (Persero) Nomor 304.K/DIR/2012 tentang
Pedoman Pengukuran Kinerja untuk Penetapan
Besarnya Imbalan Prestasi Kinerja bagi Anggota
Pengurus dan Anggota Dewan Pengawas DP-
PLN.
Penetapan imbalan prestasi kinerja didasarkan
kepada pencapaian Nilai Kinerja (NK) yang
merupakan Realisasi Kinerja dikalikan dengan
bobot tertentu terhadap Target yang ditetapkan
dalam Rencana Kerja dan Anggaran dan Rencana
Investasi.
Pengukuran Kinerja berdasarkan Indikator-
indikator dengan bobot sebagai berikut :
Perhitungan pencapaian Nilai Kinerja berda-
sarkan formula ketentuan besaran-besaran
adalah sebagai berikut :
1. Target Kinerja setiap item Indikator sesuai
dengan Rencana Kerja dan Anggaran dan
Rencana Investasi Tahunan = TK
2. Realisasi Kinerja untuk Indikator
Hasil Investasi Bersih dan Rasio Biaya
Operasional sesuai dengan Laporan
Tahunan Audited, untuk Indikator
Pelayanan sesuai dengan Laporan
Manajemen, = RK
3. Nilai Kinerja (NK) = [RK/TK] x 100% x
Bobot.
4. Untuk item Indikator Kinerja No. 2 Rasio
Biaya Operasional = (Beban Operasional/
Aktiva Bersih) x 100%, nilai pencapaian
kinerja semakin kecil semakin baik,
sehingga formula Nilai Kinerja sebagai
berikut : NK = [TK/RK] x 100% x Bobot.
5. Total Nilai Kinerja (TNK) = Jumlah seluruh
NK
No Indikator Satuan Bobot TK RK NK
1 Hasil Investasi Bersih Juta Rp 50% TK1 RK1 NK1
2 Rasio Biaya Operasional % 20% TK2 RK2 NK2
3
Pelayanan :
a. Pembuatan SKPMP SK 20% TK3a RK3a NK3a
b. Pemutakhiran Data File 10% TK3b RK3b NK3b
Jumlah 100% TNK
121DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Dalam hal kondisi khusus terjadi krisis
ekonomi, maka dapat dilakukan kalibrasi
dengan menetapkan Indeks yang
membandingkan antara Total Nilai Kinerja
(TNK) DP-PLN terhadap rata-rata pencapaian
Total Nilai Kinerja Dana Pensiun lain pada saat
krisis ekonomi tersebut.
Penetapan besar Imbalan Prestasi Kinerja
bagi Anggota Pengurusan dan Anggota
Dewan Pengawas DP-PLN termasuk apabila
dilakukan kalibrasi, adalah sebagai berikut :
Kebijakan Remunerasi bagi Pengurus
Sebagaimana yang tertuang dalam Pera-
turan Dana Pensiun dari DP-PLN bahwa
salah satu hak Pendiri adalah menetapkan
kebijakan remunerasi bagi Pengurus DP-
PLN, maka sesuai dengan Keputusan Direksi
PT PLN (Persero) Nomor 0492.K/DIR/2014
Tanggal 1 Oktober 2014 tentang Penetapan
Penghasilan, Tunjangan dan Uang Jasa bagi
Anggota Pengurus dan Anggota Dewan
Pengawas DP-PLN, Pendiri telah menetapkan
kebijakan remunerasi bagi Pengurus adalah
sebagai berikut :
1. Gaji Bulanan
2. Tunjangan Cuti Tahunan
3. Tunjangan Hari Raya
4. Uang Jasa Masa Akhir Jabatan
5. Tunjangan Transportasi
6. Tunjangan Perumahan
Besarnya remunerasi untuk Direktur dan
Dewan Pengawas diatur sebagai berikut :
1. Direktur sebesar 80% dari Direktur Utama
2. Ketua Dewan Pengawas sebesar 40% dari
Direktur Utama
3. Anggota Dewan Pengawas sebesar 30%
dari Direktur Utama
Hubungan Afiliasi antara Anggota Pengurus, Dewan Pengawas, dan Pendiri
Nama
Hubungan Keluarga Dengan Hubungan Keuangan Dengan
Pendiri Dewan Pengawas Direksi Pendiri Dewan
Pengawas Direksi
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
Moch. Sulastyo V V V V V V
Supriyono V V V V V V
Binarto B. Mahardjana V V V V V V
Farida V V V V V V
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
122 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Dewan Pengawas dan Direksi DP-PLN saling
menghormati mengenai fungsi dan peran
masing-masing dalam mengurus DP-PLN
sebagaimana telah diatur dalam perundang-
undangan Dana Pensiun dan Pedoman Good
Pension Fund Governance (GPFG).
Komite Investasi
Direksi DP-PLN telah menerbitkan Keputusan
Direksi DP-PLN Nomor 016.K/2.2/I/2016 tentang
Pembentukan Tim Pengembangan Usaha DP-
PLN Tahun 2016 sebagai Representatif dari
Komite Investasi.
Pelaksanaan Kegiatan
1. Menyusun rencana kerja Tim;
2. Melakukan pengumpulan data/informasi
mengenai bidang-bidang atau bisnis yang
dapatdikembangkan oleh DP-PLN, termasuk
memanfaatkan peluang usaha yang berasal
dari lingkungan PT PLN (Persero);
3. Menyiapkan konsep rumusan kebijakan
strategis pengembangan usaha di DP-PLN;
4. Menyusun konsep model bisnis dan rencana
pengembangan bisnis (business plan)
untuk tiap-tiap usaha yang diusulkan untuk
dikembangkan;
5. Melaporkan dan berkonsultasi secara
berkala kepada Direksi DP-PLN untuk konsep
pengembangan usaha yang telah disusun
Tim;
6. Menyiapkan Kajian Kelayakan Operasional
(KKO), Kajian Kelayakan Finansial (KKF),
Analisa Risiko dan Rencana Pembiayaan
untuk setiap rencana pengembangan
usaha/bisnis yang akan dilaksanakan.
Ketua : Irwan Yanuar,
Deputi kepala SPI.Pendidikan terakhir Strata 2 bidang Manajemen Keuangan. Jabatan sebelumnya adalah Manajer Keuangan, Manajer Anggaran dan Manajer Akuntansi.
Sekretaris merangkap Anggota
: Yulia Restika Analis I Investasi Fixed Income Direktorat Investasi.Pendidikan terkahir Strata 2
Anggota : SuhartoManajer Investasi Fixed Income.Pendidikan terakhir Strata 1
Edi Misbah Z. Manajer Investasi Equity.Pendidikan terakhir Strata 2
Priyo SunartoDeputi Sekretaris Dapen bidang Hukum.Pendidikan terakhir Strata 1 Bidang Hukum.
Crisna RubiantoManajer Anggaran.Pendidikan terakhir Strata 1.
Nugrahandoko Manajer Kepesertaan dan Aktuaria.Pendidikan terkahir Diploma III bidang Aktuaria
Tresna DermawanManajer Teknologi Informasi.Pendidikan terkahir Strata 2
123DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Unit Audit Internal
Fungsi utama Satuan Pengawas Internal (SPI)
adalah membantu Direksi untuk memastikan
bahwa kecukupan dan efektivitas pengen-
dalian manajemen termonitor dengan baik,
memberikan penilaian dan rekomendasi agar
kegiatan mengarah pada pencapaian tujuan
dan sasaran secara efektif, efisien dan ekonomis,
mengarahkan perhatian terhadap perubahan
lingkungan, risiko bisnis yang muncul dan hal-
hal lain yang mempengaruhi hasil serta kinerja
serta melakukan peran consulting.
Audit Internal mulai di bentuk pada Awal
Triwulan IV Tahun 2014, merespon surat
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 205/
MB.224/2014 Tanggal 19 Juni 2014 Perihal :
Laporan Hasil Pemeriksaan Langsung Bab IV.
Rekomendasi dan Saran.
Direksi DP-PLN menindaklanjuti dengan
menetapkan Keputusan Direksi DP-PLN Nomor
02626.K/4.3/I/2014 tentang Susunan Organisasi
dan Tugas Pokok DP-PLN Tanggal 1 Oktober
2014; yang di dalamnya tertuang struktur Satuan
Pengawas Internal (SPI) yang terbagi dua Bidang
yakni Audit dan Manajemen Risiko.
Untuk menunjang pelaksanaan pengawasan
intern, maka Direksi DP-PLN menetapkan
Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Intern
dengan Nomor Keputusan 02778.K/4.1/I/2014
Tanggal 27 November 2014 serta membentuk
Satuan Pengawas Internal (SPI).
Selanjutnya Direksi DP-PLN menunjuk Kepala
Satuan Pengawas Internal bernama Abdullah
Aht, QIA dari Pegawai PT PLN (Persero)
Nama :
Abdullah Aht, QIA
Jabatan :
Kepala Satuan Pengawas Internal
Lahir :
Wajo – Sulsel, 10 Mei 1958
Pendidikan :
Diploma 3 Teknik Universitas Hasanuddin,
Makassar
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
124 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Pusat yang telah Purna bhakti sejak 1 Juni
2014, memiliki sertifikat Qualified Internal
Audit (QIA) yang dikeluarkan oleh Yayasan
Pendidikan Audit Internal (YPIA) tahun 2004
dengan pengalaman sebagai Auditor di PT PLN
(Persero) Wilayah Sulselra tahun 2001-2005,
sebagai Kepala Audit Internal PT PLN (Persero)
Distribusi Bali tahun 2005-2009, Kepala Audit
Internal PT PLN (Persero) Distribusi Jawa
Timur tahun 2009-2012, Kepala Bidang Audit
Regional VI PT PLN (Persero) Pusat tahun 2012-
2014 dan seorang staf dengan nama Drs.
Irwan Yanuar, MM., QIA jabatan Deputi Kepala
Satuan Pengawas Internal yang sebelumnya
adalah Manajer Keuangan DP-PLN tahun
2003-2014, Manajer Anggaran DP-PLN tahun
2002-2003, dan Manajer Akuntansi DP-PLN
tahun 2001-2002.
Kualifikasi Internal Auditor, Kepala dan Deputi
unit kerja Satuan Pengawas Internal dan
Manajemen Risiko, telah memiliki Sertifikat
Qualified Internal Audit (QIA) yang diterbitkan
oleh Yayasan Pendidikan Audit Internal (YPIA).
Fungsi utama Satuan Pengawas Internal (SPI)
adalah membantu Direksi untuk memastikan
bahwa kecukupan dan efektivitas pengen-
dalian manajemen termonitor dengan baik,
memberikan penilaian dan rekomendasi agar
kegiatan mengarah pada pencapaian tujuan
dan sasaran secara efektif, efisien dan ekonomis,
mengarahkan perhatian terhadap perubahan
lingkungan, risiko bisnis yang muncul dan hal-
hal lain yang mempengaruhi hasil serta kinerja
serta melakukan peran consulting.
Tugas Kepala Satuan Pengawas Internal DP-PLN :
1. Membuat Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) tahunan pada Satuannya.
2. Melakukan revisi Pedoman Pengawasan Internal sesuai ketentuan yang berlaku.
3. Mengkoordinasikan proses pelaksanaan audit sesuai jadwal dengan hasil berupa Laporan Hasil Audit.
4. Membuat Memori Hasil Audit, serta melakukan monitoring tindak lanjut penyelesaian oleh Auditor.
5. Bekerjasama dengan Auditor mengim-plementasikan Manajemen Risiko dalam kegiatan bisnis perusahaan, sesuai arahan OJK.
6. Menyelenggarakan database dan penyimpanan dokumen/surat rahasia hasil audit.
Tanggung Jawab Kepala Satuan Pengawas
Internal DP-PLN :
1. Tersedianya Pedoman Pengawasan Internal,
yang up to date sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
2. Terselenggaranya proses pelaksanaan audit
sesuai jadwal.
3. Terselenggaranya monitoring tindak lanjut
hasil audit.
4. Terselenggaranya database dan penyim-
panan dokumen/surat rahasia hasil audit.
5. Terimplementasikannya manajemen risiko/
control self assessmen pada audit.
Pelaksanaan Tugas
Dalam tahun 2016, SPI telah melaksanakan
tugas sebagai berikut :
125DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
1. Audit Internal setiap triwulan untuk
Direktorat Investasi, Direktorat Kepesertaan
dan Direktorat Keuangan dan Administrasi.
2. Audit dan Evaluasi serta Rekomendasi
untuk Anak Usaha, yaitu PT Sinergi Solusi
Utama dimana DP-PLN memiliki saham
mayoritas sebesar 99,99%.
3. Penyusunan Pedoman Penerapan Mana-
jemen Risiko sesuai dengan ketentuan OJK
yang terbaru.
4. Pendampingan Pelaksanaan Manajemen
Risiko kepada seluruh Direktorat.
5. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran
untuk tahun 2017.
6. Melakukan Penilaian Tingkat Risiko tahun
2015 dan Melaporkan Penilaian Sendiri
Tingkat Risiko ke OJK.
Kedudukan SPI dalam struktur organisasi DP-PLN
berada di bawah Direksi dan bertanggung jawab
kepada Direktur Utama dengan tugas untuk
membantu Direksi dalam melakukan evaluasi
dan meyakinkan efektivitas pengendalian
internal berjalan dengan baik pada setiap
Direktorat.
Kepala Satuan Pengawas Internal melak-
sanakan tugas dengan berpedoman
kepada Keputusan Direksi DP-PLN No.
02778.K/4.1/I/2014 Tanggal 27 November 2014
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan
Intern DP-PLN; dengan melakukan audit
opersional secara berkala pada masing-masing
Direktorat sekali setiap triwulan.
Pengangkatan dan pemberhentian Kepala
Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh
Direksi DP-PLN.
Akuntan Publik
Untuk Laporan Keuangan dan Laporan Portofolio
Investasi serta Laporan Audit Kepatuhan DP-PLN
tahun 2016 telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan
Rekan. Jumlah periode Akuntansi Publik maupun
Kantor Akuntan Publik untuk pelaksanaan Audit
tahun 2016 adalah untuk periode pertama
setelah penunjukan Kantor Akuntan Publik oleh
Dewan Pengawas DP-PLN.
Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar dan Rekan memberikan opini bahwa
Laporan Keuangan DP-PLN telah menyajikan
secara wajar dalam semua hal yang material,
Aset Neto DP-PLN pada tanggal 31 Desember
2016, serta Perubahan Aset Neto untuk tahun
yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai
dengan basis akuntansi Standar Akuntansi di
Indonesia.
Manajemen Risiko
Menindaklanjuti terbitnya Peraturan Otoritas
Jasa Keuangan No. 10/POJK.05/2014 tentang
Penilaian Tingkat Risiko Lembaga Jasa Keuangan
Non-Bank, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.
1/POJK.05/2015 tentang Penerapan Manajemen
Risiko bagi Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank
dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 11/
POJK.05/2014 tentang Pemeriksaan Langsung
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank, maka Direksi
DP-PLN menetapkan Pedoman Penerapan
Manajemen Risiko dengan Keputusan Direksi.
Pengelolaan Risiko telah dilaksanakan oleh DP-
PLN pada bidang masing-masing mengacu
kepada Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan
Risiko yang di tetapkan oleh Direksi DP-PLN,
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
126 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Daftar Kantor Akuntan Publik yang digunakan oleh DP-PLN
Tahun Buku
Akuntan Alamat Kantor Pekerjaan Biaya Audit OpiniJasa di luar Audit
Keuangan
2011Drs. Chaeroni dan Rekan
Jl. Anggrek Neli Murni II/C-5 Kemanggisan, Sli-pi, Jakarta.
Laporan Keuangan
Rp100.000.000,00 WajarLaporan Portofo-lio Investasi dan
Kepatuhan
2012Drs. Chaeroni dan Rekan
Jl. Anggrek Neli Murni II/C-5 Kemanggisan, Sli-pi, Jakarta.
Laporan Keuangan
Rp174.000.000,00 WajarLaporan Portofo-lio Investasi dan
Kepatuhan
2013HLB Hadori, Su-giarto Adi dan Rekan
Jl. Ciputat Raya Blok D No.11, RT.11/RW.5, Pd. Pinang, Jakarta.
Laporan Keuangan
Rp165.985.000,00 WajarLaporan Portofo-lio Investasi dan
Kepatuhan
2014HLB Hadori, Su-giarto Adi dan Rekan
Jl. Ciputat Raya Blok D No.11, RT.11/RW.5, Pd. Pinang, Jakarta.
Laporan Keuangan
Rp185.000.000,00 WajarLaporan Portofo-lio Investasi dan
Kepatuhan
2015Tanudiredja, Wibisana dan Rekan
Plaza 89, Kav. X - 7, Jl. HR Rasuna Said No.08, RT.6/RW.7, Karet Kuningan, Jakarta.
Laporan Keuangan
Terintegrasi menjadi satu dengan KAP
PT PLN (Persero)
WajarLaporan Portofo-lio Investasi dan
Kepatuhan
2016
Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar dan Rekan
Plaza Asia, Lantai 10, Jl. Jend. Sudirman No.59, RT.5/RW.3, Senayan, Kby. Baru, Jakarta.
Laporan Keuangan
Terintegrasi menjadi satu dengan KAP
PT PLN (Persero)
WajarLaporan Portofo-lio Investasi dan
Kepatuhan
dengan menetapkan 6 (enam) jenis risiko yang
mengacu kepada ketentuan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yaitu:
1. Risiko Kepengurusan.
2. Risiko Tata Kelola.
3. Risiko Strategi.
4. Risiko Operasional.
5. Risiko Aset dan Liabilitas.
6. Risiko Dukungan Dana.
Realisasi penerapan manajemen risiko dilaku-
kan dengan penilaian tingkat risiko, dengan
mengacu pada sistem penilaian OJK dengan
nilai 1 dan dikategorikan Rendah.
Penilaian Tingkat Risiko sudah dilaporkan ke
OJK melalui SIRIBAS Self Assessment OJK dan
Penerapan Manajemen Risiko yang dilaporkan
secara manual pada tanggal 20 Februari 2017.
127DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Dalam rangka mengelola risiko, maka diupa-
yakan peningkatan kompentensi Pengurus dan
Pegawai dalam bidang Manajemen Risiko, DP-
PLN pada tahun 2016 telah mengikutsertakan
2 (dua) orang Manajer, 2 (dua) orang Asisten
Manajer dan 12 (dua belas) orang Pegawai
mengikuti Pelatihan/seminar/workshop/
sertifikasi, antara lainnya :
Sistem Pengendalian Internal
Pengelolaan operasional DP-PLN mengacu pada
Sistem dan Prosedur untuk masing-masing
Direktorat dan Pedoman tata kelola DP-PLN
yang didukung dengan proses adminstrasi
secara on line menggunakan Sistem Informasi
Dana Pensiun (SIDP) yang terintegrasi antara
Direktorat Investasi, Direk-torat Kepesertaan
dan Direktorat Keuangan dan Administrasi.
Dengan demikian secara umum pengendalian
secara on line antar Direktorat tercakup dalam
sistem tersebut meskipun masih ada sebagian
pengendalian dilakukan dengan cara manual
oleh pelaksana terkait secara berjenjang.
Guna mencapai kinerja yang baik secara
berkesinambungan, maka perlu menerapkan
sistem pengendalian internal yang mema-
dai, antara lain meliputi mekanisme pelak-
sanaan pengawasan internal yang jelas,
akuntabilitas penyelenggaraan yang jelas
serta dapat menghindari kemungkinan
adanya penyimpangan. Tata cara pelaksanaan
Pengawasan Internal, tertuang dalam Ruang
Lingkup meliputi :
1. Prinsip dasar dan etika pelaksanaan
pengawasan Internal.
2. Prosedur Operasional Pengawasan Internal,
berisi ketentuan tata cara pelaksanaan Audit
Internal mulai perencanaan audit sampai
dengan laporan audit dan proses tindak
lanjut rekomendasi/saran Audit Internal.
3. Obyek Pengawasan Internal, berisi kegi-
atan atau fungsi pada masing-masing
bidang yang menjadi obyek dilakukannya
audit oleh Satuan Pengawas Internal dan
tindakan koreksi yang diperlukan.
4. Metodologi pelaksanaan Pengawasan
Internal berbasis risiko, yang diimplemen-
tasikan secara bertahap sesuai perkem-
bangan penerapan manajemen risiko
secara korporat.
Tahun Peserta
2016
1. Deputi Kepala SPI (Irwan Yanuar)
2. Manajer TI (Tresna Dermawan)
Assisten Manajer :
1. Rosyid Alamsyah2. Yuli Herlina
Staf :
1. M. Lukman Hakim2. Febriza3. Ahmad Irwan4. Amiliasari5. Hanifa Padmasukarta6. Ahmad Buhori7. Junaidi8. Mira Aisyah Romliyah9. Sri Agustiningsih10. Apriyanto11. Widodo Rahmanto12. Gema Sembada
Seminar / Workshop :
Pelatihan dan sertifikasi Manajemen Risiko yang diselenggarakan Lembaga Sertifikasi Dana Pensiun
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
128 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem
pengendalian internal dilakukan oleh Kantor
Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf, Aryanto,
Mawar dan Rekan yang mencakup beberapa
kelompok pengendalian internal yang signifikan
sebagai berikut :
Lingkungan Pengendalian
Penaksiran Risiko
Aktivitas Pengendalian
Informasi dan Komunikasi
Pemantauan
Perkara Penting yang sedang dihadapi
Pokok perkara/gugatan
Sebagaimana Putusan Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat No. 23/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST
tanggal 10 November 2011 perihal Perjanjian
Perdamaian antara APOL dengan seluruh
krediturnya, khususnya butir 2.3 mengenai cash
sweep, disebutkan bahwa cash sweep dapat
dilakukan apabila terjadi kelebihan kas. Namun,
sejak Putusan Penga-dilan tersebut sampai
dengan saat ini, dari pihak APOL belum pernah
menyampaikan laporan Akuntan Pemantau
selaku pihak yang memastikan perhitungan
kelebihan kas sebagai dasar pelaksanaan cash
sweep tersebut.
Status Penyelesaian perkara/gugatan
- Sesuai rekomendasi dari hasil pemerik-saan langsung Direktorat Pengawasan Dana Pensiun dan BPJS Ketenagaker-jaan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 205/NB.224/2014 tanggal 19 Juni 2014 merekomendasikan bahwa Pengurus harus melakukan pemantauan secara berkala terhadap obligasi yang berisiko gagal yaitu Arpeni Pratama 2B.
- Bukti tindak lanjut atas rekomendasi ini berupa progress report triwulanan atas investasi tersebut wajib disampaikan kepada Direktorat Pengawasan Dana Pensiun.
- Pada tanggal 30 Desember 2016 APOL melakukan penundaan pembayaran kembali untuk bunga obligasi ke-17 dikarenakan Perseroan mengalami kondisi keuangan yang sulit. Bunga obligasi yang jatuh tempo pada tanggal tersebut ditunda sampai dengan dengan proses restrukturisasi perseroan telah selesai dilaksanakan.
Akses Informasi dan Data
Untuk memberikan informasi yang terkini dan teraktual, DP-PLN sejak tahun 2004 telah memiliki situs internet (website: www.dppln.co.id), sebagai media interaktif, komunikatif dan informatif yang lebih transparan kepada Peserta Program Pensiun.
Dalam situs internet (website) DP-PLN mempresentatifkan antara lain; Peraturan Dana Pensiun, Laporan Keuangan, Formulir Data Ulang bagi para Peserta, Profil dan Struktur Organisasi DP-PLN serta edukasi yang berhubungan dengan program pensiun. Untuk formulir data ulang, DP-PLN bekerjasama dengan PT Pos Indonesia dalam pendistribusian maupun surat-menyuratnya. Adapun tujuan dari Data Ulang bagi para Peserta adalah untuk meng-update data para Peserta.
Akses informasi lainnya adalah Buku Perkem-bangan DP-PLN (Booklet) yang diterbitkan setiap 6 (enam) bulan sekali atau semesteran dan didistribusikan untuk seluruh Peserta Program Pensiun.DP-PLN pun berkerjasama dengan Ikatan Keluarga Pesiunan PT PLN (Persero) (IKPLN)
129DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
menerbitkan Selembaran (Leaflet) yang diberi nama “Senior” pada setiap bulananya.
Pedoman Perilaku dan Kode Etik
DP-PLN menyusun Pedoman Kode Etik sebagai
panduan sikap, tingkah laku dari perbuatan
yang positif, yang harus diperhatikan dan
diterapkan oleh seluruh karyawan DP-PLN di
dalam melakukan kegiatan dan pekerjaannya
sehari-hari.
Pokok-Pokok Kode Etik berisikan sebagai berikut :
1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Bersikap Jujur, adil, bijaksana dan
bertanggung jawab
3. Menghormati dan Menjunjung tinggi
Norma kesopanan dan kesusilaan
4. Patuh terhadap Hukum
5. Menjaga hubungan dengan Peserta
6. Menjaga hubungan dengan Pihak Eksternal
7. Menjaga hubungan Insan Dana Pensiun
dengan Dana Pensiun
8. Pemanfaatan dan Penyalahgunaan Jabatan
9. Menjaga Rahasia
10. Benturan Kepentingan
11. Gratifikasi/Hadiah/Pemberian
12. Suap, Korupsi, kolusi dan Nepotisme
13. Akurasi Pencatatan
14. Kontribusi dan Aktivitas Politik
15. Pekerjaan dan Kegiatan Lain di Luar Dana
Pensiun
Pengungkapan Keberlakuan Kode Etik :
Pedoman Kode Etik berlaku bagi seluruh
Karyawan DP-PLN
Pernyataan Budaya Organisasi :
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
130 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Nilai-nilai budaya suatu perusahaan atau
organisasi adalah pernyataan ungkapan
keyakinan yang dimiliki pimpinan bersama
para pemangku kepentingan lainnya, yang
akan tercermin pada perilaku dan pola kerja
yang akan diterapkan dan diwujudkan dalam
menjalankan MISI dan mewujudkan VISI yang
telah ditetapkan, yang akan tercermin pada
kegiatan operasional sehari-hari.
Nilai-nilai Budaya DP-PLN sebagai berikut :
1. PERCAYA
“Percaya harus diaktualisasikan para pihak
dalam pengelolaan Dana Pensiun”.
2. INTEGRITAS
“Konsisten menunjukkan kejujuran,
keselarasan antara perkataan dan
perbuatan serta rasa tanggung jawab
terhadap pengelolaan Dana Pensiun”.
3. PEDULI
“Jiwai kepekaan terhadap setiap perma-
salahan yang dihadapi organisasi dan
berusaha memberikan solusi yang tepat”.
4. PEMBELAJARAN
“Berusaha menguasai ilmu dan teknologi
mutakhir demi pengembagan Dana
Pensiun secara berkelanjutan”.
Whistleblowing System
DP-PLN saat ini sedang dalam proses
penyelesaian sistem Whistleblowing sejak ter-
bentuk Satuan Pengawas Internal, khususnya di
bawah bidang Manajemen Resiko.
Untuk saat ini, apabila ada yang ingin
melaporkan indikasi tindak pidana korupsi
tapi merasa sungkan atau takut identitasnya
terungkap, karena kebetulan kenal dengan
pelakunya, misalnya atasan, teman sekerja, dan
lain-lain, bisa menggunakan fasilitas ini. Pelapor
dapat mengirimkan laporan pelanggaran yang
diketahuinya ke alamat email sesdapenpln@
dppln.co.id.
Tindak Lanjut atas penyampaian laporan,
Pengurus akan menindaklanjuti dengan
upaya menginvestigasi untuk mendapatkan
kebenaran atas laporan tersebut dan selanjutnya
laporan tersebut akan dilengkapi dengan bukti-
bukti yang diperlukan untuk proses lebih lanjut.
Identitas pelapor akan dilindungi oleh pihak
Keberagaman Komposisi Pengurus
Nama Usia (Tahun) Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir
Moch. Sulastyo 59 Pria S1 (Sarjana Teknik Elektro)
Binarto B. Mahardjana 59 PriaS1 (Sarjana Sipil)
dan S1 Ekonomi Umum/Administrasi Negara
Farida 61 Wanita S1 (Sarjana Teknik Elektro)
Supriyono 58 Pria S1 (Sarjana Teknik Elektro)
131DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
yang mengelola pengaduan yaitu Bidang
Satuan Pengawas Internal.
Kebijakan mengenai keberagaman komposisi
Pengurus merupakan kewenangan Pendiri dan
secara tertulis. Seseorang dapat ditunjuk sebagai
Anggota Pengurus harus memenuhi ketentuan
perundang-undangan dibidang Dana Pensiun
dan memenuhi persyaratan, sebagai berikut :
1. Warga Negara Republik Indonesia;
2. Memiliki akhlak dan moral yang baik;
3. Tidak pernah melalukan tindak tercela dibidang perekonomian dan/atau dihu-kum karena terbukti melakukan tindak pidana kejahatan;
4. Memiliki pengetahuan dan/atau penga-laman di bidang Dana Pensiun;
5. Menyatakan kesediaannya untuk ditunjuk sebagai Pengurus dan mengelola DP-PLN sesuai ketentuan Undang-Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya; dan
6. Pada saat diangkat sebagai Anggota Pengurus, belum mencapai usia 62 (enam puluh dua) tahun.
Evaluasi Penerapan Tata Kelola oleh Dewan Pengawas
PENDAHULUAN
Sesuai Pasal 6 ayat (1), (2), dan ayat (3) Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 16/POJK.05/2016
tentang Pedoman Tata Kelola Dana Pensiun,
Dewan Pengawas satiap tahun harus
melaksanakan evaluasi dan menyusun hasil
evaluasi secara tertulis atas penerapan Pedoman
Tata Kelola Dana Pensiun pada tahun yang
bersangkutan. Hasil evaluasi tahunan terlebih
dahulu harus disampaikan kepada Pengurus
untuk mendapatkan tanggapan dalam batas
waktu yang wajar sebagaimana ditetapkan
oleh Dewan Pengawas. Hasil evaluasi tahunan
harus disampaikan oleh Dewan Pengawas
kepada Pendiri.
Berdasarkan data-data dari Laporan Tahunan
DP-PLN Tahun 2016, Laporan Berkala,
pembahasan dalam Rapat Konsultasi
dan pemantauan tindak lanjut; Dewan
Pengawas melakukan Evaluasi Penerapan
Pedoman Tata Kelola DP-PLN menggunakan
Lembar Penilaian Penyelenggaraan (Self
Assesment Checklist) yang terdiri dari Aspek
Penyelenggaraan, Pengelompokan Penilaian
dan Kesimpulan yang bisa dilihat pada Tabel
Penilaian Akhir. Hasil Evaluasi yang dilakukan
oleh Dewan Pengawas disampaikan secara
tertulis kepada Pengurus sesuai Surat Dewan
Pengawas Nomor 136/EV-PTK.DWP/T/III/2017
tanggal 24 Maret 2017, Tanggapan Pengurus
atas Hasil Evaluasi yang telah dilaksanakan
oleh Dewan Pengawas disampaikan sesuai
Surat Nomor : 0304/4.2/I/2017/DWP tanggal
10 April 2017, selanjutnya Hasil Evaluasi Final
disampaikan kepada Pendiri.
A. PEDOMAN BAGI PENILAIAN
PENYELENGGARAAN
Lembar Penilaian Penyelenggaraan( Self-Assesment Checklist)
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
132 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
1. Aspek dan Kriteria yang digunakan untuk evaluasi
KELOMPOK ASPEK PENYELENGGARAAN BOBOT
a. Hak Dan Perlindungan Kepada Stakeholder Tanggung Jawab Dewan Pengawas dan Pengurus 7,5 %
b. Kebijakan Penyelenggaraan Dana PensiunTujuan Penyelenggaraan Pedoman Perilaku dan Ben-turan Kepentingan
17,5 %
c. Praktek Penyelenggaraan Dana PensiunPendelegasian Peran dan WewenangKompetensi dan Keahlian Pengukuran Kinerja
30 %
d. Keterbukaan / Pengungkapan Ketersediaan Informasi Transparansi dan Akuntabilitas 25 %
e. Sistem Pengawasan Dan Audit Pengendalian Risiko Pengawasan dan Ketaatan 20 %
2. Pengelompokan Penilaian
Kelompok Aspek Penyelenggaraan Bobot
a.Penciptaan Situasi Kondusif Untuk Melaksanakan GPFG
1. Peranan Regulator2. Penerapan GPFG oleh Pengurus dan Mitra Bisnis3. Kontrol oleh Peserta
25 %
b. Kaidah-Kaidah Perilaku4. Prinsip-Prinsip GPFG5. Code of Conduct6. Pedoman Umum
25 %
c.Pendiri-Mitra Pendiri, Pengurus, Dewan Pengawas
7. Pendiri dan Mitra Pendiri8. Pengurus Dana Pensiun9. Dewan Pengawas10. Pola hubungan Pendiri, Pengurus dan Dewan Pengawas11. Pengukuran Kinerja
15 %
d.Hubungan Dengan Mitra Bisnis, Karyawan Dan Peserta
12. Kerjasama dengan Mitra Bisnis13. Perlakuan terhadap karyawan14. Perlakuan terhadap Peserta
12 %
e. Pedoman Pelaksanaan GPFG15. Pedoman Pelaksanaan ada 16 Pedoman yang kami susun guna
pelaksanaan GPFG secara sistematis dan berkesinambungan12,5%
f.Pernyataan Kepatuhan Terhadap Pedoman GPFG
16. Prinsip Dasar17. Pedoman Umum
10,5%
133DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
Cara Penilaian
Nilai yang diberikan jika kondisi dari penyeleng-garaan saat ini :
Tidak sesuai pada ketentuan dan pedoman yang
ada
(Non-Compliance) – (Tidak Sesuai )
Hanya sebagian yang sesuai / Tidak sepenuhnya se-
suai pada Ketentuan dan pedoman yang ada
(Partial Compliance) – (Sesuai Sebagian)
0 poin
Sesuai sepenuhnya pada ketentuan dan pedoman
yang ada
(Full Compliance) – (Sesuai)
Praktek saat ini lebih baik dari ketentuan dan
pedoman yang ada
(Advanced) – (Lebih Baik)
1 poin
Untuk setiap unsur yang dinilai
dimana kondisi yang ada tidak
sesuai / tidak memenuhi ketentuan
dan pedoman yang ada, serta jika
baru sebagian dari ketentuan atau
pedoman yang ada dijalankan,
maka akan diberi nilai 0 (nol).
Jika kondisi yang ada telah
memenuhi seluruh ketentuan
dan pedoman yang ada, serta jika
kondisi yang ada bukan hanya
sekedar sesuai / memenuhi pada
ketentuan dan pedoman yang
berlaku, namun telah lebih baik dari
itu, maka diberikan nilai 1 (satu).
a. Penciptaan Situasi Kondusif Untuk Melaksanakan GPFG
NoPenciptaan Situsi Kondusif untuk melaksanakan
GPFGTidak Sesuai /
Sesuai SebagianSesuai /
Lebih Baik
Prinsip 1 : Tanggung Jawab Dewan Pengawas dan Pengurus
1 Tanggung Jawab Dewan Pengawas dan Pengurus terha-dap Peserta, Pendiri dan pihak terkait terdefinisikan jelas dan terpisah dari Pendiri.
- 1
2 Dewan Pengawas dan Pengurus memahami tugas pokok masing-masing; dengan menerapkan kehati-hatian dan mengutamakan kepentingan Peserta.
- 1
3 a. Kontrol oleh Peserta melakukan upaya konsolidasi kepedulian Peserta terhadap pelayanan.
b. Menyediakan media komunikatif penyampaian pendapat dan saran dengan cara obyektif, konstruktif, dan bertanggung jawab.
c. Peserta memerlukan pemahaman peraturan perundangan Dana Pensiun yang bertanggung jawab.
- 1
Total Nilai 3
Nilai Tertimbang
Jumlah nilai total dibagi maksimum nilai yang mungkin diperoleh (3), dan kemudian dikalikan dengan bobotnya (25 %).
25
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
134 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
b. Kaidah-Kaidah Perilaku
No Kaidah-Kaidah PerilakuTidak Sesuai /
Sesuai Sebagian
Sesuai /
Lebih Baik
Prinsip 2 : GPFG diterapkan dalam pengelolaan Dana Pensiun
Dana Pensiun harus memastikan GPFG diterapkan pada kegiatan pengelolaan, untuk menjaga kelangsungan kegiatan. Prinsip-prinsip GPFG diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan dengan tetap memperhatikan kepentingan pihak terkait.
1 Transparansi (Transparency)
Untuk menjaga obyektifitas, Dana Pensiun harus menerapkan keterbukaan dalam penyampaian dan pengungkapan informasi materiil dan relevan.
a. Dana Pensiun harus mengungkapkan informasi tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pihak terkait sesuai haknya.
b. Informasi yang harus diungkap meliputi visi, misi, kondisi sistem pengawasan dan pengedalian internal, sistem dan pelaksanaan GPFG serta kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi Dana Pensiun dan informasi lainnya yang relevan.
c. Prinsip keterbukaan yang dianut Dana Pensiun tidak mengurangi kewajiban memenuhi ketentuan kerahasiaan sesuai peraturan yang berlaku, seperti kerahasiaan data Peserta.
d. Kebijakan Dana Pensiun harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak terkait dan berhak memperoleh informasi tersebut.
- 1
2 Akuntabilitas (Accountability).
Pengelolaan Dana Pensiun harus dilaksanakan dengan penetapan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban yang ditetapkan secara tertulis sesuai arah dan tujuan pendirian. Penerapan prinsip akuntabilitas disertai penerapan sistem kontrol dan pengawasan serta penilaian kinerja bagi semua jajaran Dana Pensiun.
Dana Pensiun menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing perangkat organisasi, selaras dengan visi, misi dan berpedoman pada panduan perilaku (Code of Conduct).
(a) Dana Pensiun meyakini semua perangkat organisasi mempunyai kompetensi sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta memahami perannya dalam GPFG.
(b) Dana Pensiun memastikan terdapat Cheks and balances
system dalam pengelolaan Dana Pensiun.
(c) Dana Pensiun memiliki ukuran kinerja dari semua jajarannya berdasarkan ukuran yang disepakati secara konsisten dan memiliki reward and punishment system.
- 1
135DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
No Kaidah-Kaidah PerilakuTidak Sesuai /
Sesuai Sebagian
Sesuai /
Lebih Baik
3 Reponsibilitas (Responsibility)
Dana Pensiun mempunyai tanggung jawab terhadap Peserta dan Pendiri serta mentaati Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya untuk menjamin kesinambungan pembayaran Manfaat Pensiun.
Dana Pensiun berpegang pada prinsip kehati-hatian dalam pengendalian risiko dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
- 1
4 Independensi (Independency)
Dana Pensiun dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun, berdasarkan peraturan yang berlaku dan prinsip pengelolaan kegiatan yang sehat.
a. Dana Pensiun menghindari dominasi pihak manapun serta bebas dari benturan kepentingan.
b. Pengambilan keputusan Dan Pensiun obyektif dan bebas dari segala tekanan pihak manapun.
c. Jajaran Dana Pensiun dalam melaksanakan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku dan tidak saling mendominasi dan/atau melempar tanggung jawab (chek and balance).
- 1
5 Kesetaraan dan Kewajaran (Fairness)
Dana Pensiun memperhatikan kepentingan pihak terkait berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan yang berlaku.
a. Dana Pensiun harus memberikan kesempatan kepada pihak terkait untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan Dana Pensiun serta membuka akses informasi sesuai prinsip transparansi.
b. Dana Pensiun memberikan perlakuan yang wajar kepada pihak terkait sesuai manfaat dan risiko yang diperoleh.
c. Dana Pensiun memberikan perlakuan yang setara kepada karyawan untuk berkarir dan melaksanakan tugasnya secara professional tanpa diskriminasi.
- 1
B. Code of Conduct
Sebagai landasan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang, pelaksanaan GPFG perlu ditunjang oleh budaya dan nilai-nilai yang mengakar di Dana Pensiun yang dibentuk melalui pelaksanaan nilai-nilai/etika yang berkesinambungan dan dituangkan dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct).
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
136 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
No Kaidah-Kaidah PerilakuTidak Sesuai /
Sesuai Sebagian
Sesuai /
Lebih Baik
C. Pedoman Umum
1. Etika Mengelola Dana Pensiun
a. Dana Pensiun harus memiliki etika pengelolaan sebagai pedoman perilaku etis dari Dewan Pengawas, Pengurus dan seluruh jajaran Dana Pensiun.
b. Pengurus, Dewan Pengawas dan karyawan Dana Pensiun dilarang memberikan atau menawarkan secara langsung maupun tidak langsung, sesuatu kepada pihak lain untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas yang telah dilakukannya dan tindakan lain sesuai peraturan yang berlaku.
c. Dana Pensiun dilarang memberikan sumbangan dalam bentuk apapun kepada siapapun, kecuali diperbolehkan oleh peraturan yang berlaku.
d. Pengurus, Dewan Pengawas dan karyawan Dana Pensiun memastikan Dana Pensiun memenuhi ketentuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
2. Benturan Kepentingan
a. Pengurus, Dewan Pengawas dan karyawan Dana Pensiun dalam menjalan tugas dan kewajibannya tidak boleh mempunyai kepentingan di luar kepentingan Dana Pensiun baik langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi obyektivitas dalan pengambilan keputusan.
b. Pengurus, Dewan Pengawas dan karyawan Dana Pensiun berkewajiban menjaga informasi rahasia Dana Pensiun sesuai peraturan yang berlaku.
c. Pengurus, Dewan Pengawas dan karyawan Dana Pensiun dilarang menyalahgunakan jabatan untuk keuntungan pribadi, maupun pihak-pihak lain.
d. Pengurus, Dewan Pengawas, dan karyawan Dana Pensiun dilarang menyalahgunakan informasi penting yang berkaitan dengan Dana Pensiun.
137DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
No Kaidah-Kaidah PerilakuTidak Sesuai /
Sesuai Sebagian
Sesuai /
Lebih Baik
3. Hubungan Industrial
a. Pengurus, Dewan Pengawas dan karyawan Dana Pensiun berkewajiban mengikuti peraturan dan prosedur yang berlaku.
b. Dana Pensiun wajib menggunakan kemampuan bekerja, kualitas dan kriteria yang terkait dengan hubungan kerja sebagai dasar dalam mengambil keputusan mengenai hubungan kerja antara Dana Pensiun dan karyawan tanpa diskriminatif.
c. Dana Pensiun memberikan perlindungan kepada pelapor dan keluarganya atas laporan pelanggaran peraturan dan penyalahgunaan jabatan.
d. Dana Pensiun melakukan pencatatan atas kekayaan dan kewajiban secara benar dan akurat.
Total Nilai 5
Nilai Tertimbang
Jumlah nilai total dibagi maksimum nilai yang mungkin diperoleh (5), dan kemudian dikalikan dengan bobotnya (25 %).
25
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
138 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
c. Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus Dan Dewan Pengawas Dana Pensiun
No Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus, dan
Dewan Pengawas Dana PensiunTidak Sesuai /
Sesuai SebagianSesuai /
Lebih Baik
Prinsip 3 : Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus dan Dewan Pengawas menjalankan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku
Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus dan Dewan Pengawas menjalankan fungsinya sesuai ketentuan yang berlaku berdasarkan prinsip independensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk kepentingan Dana Pensiun.
1. Pendiri dan Mitra Pendiri
Kewajiban dan Tanggung jawab Pendiri
Kewajiban dan Tanggung jawab Mitra Pendiri
Wewenang Pendiri
1
2 Pengurus Dana Pensiun
Jumlah Pengurus
Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus
Kompetensi dan Intigritas Pengurus
Fungsi Kepengurusan
Fungsi Pengawasan Internal
Fungsi Sekretaris Dana Pensiun
Pertanggungjawaban Pengurus
- 1
3 Dewan Pengawas
Komposisi dan Jumlah Dewan Pengawas
Komptensi dan Integritas Dewan Pengawas
Fungsi Pengawasan Dewan Pengawas
Komite/Fungsi Penunjang Dewan Pengawas
Komite/ Fungsi Audit
Komite/Fungsi Nominasi dan Remunerasi
Komite/Fungsi Kebijakan Risiko
Komite/Fungsi Kebijakan GPFG
- 1
4 Pola Hubungan Pendiri, Pengurus dan Dewan Pengawas
- 1
Total Nilai 4
Nilai Tertimbang
Jumlah nilai total dibagi maksimum nilai yang mungkin diperoleh (4), dan kemudian dikalikan dengan bobotnya (15 %).
15
139DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
d. Hubungan Dengan Mitra Bisnis, Karyawan Dan Peserta
NoHubungan dengan Mitra Bisnis, Karyawan
dan PesertaTidak Sesuai /
Sesuai SebagianSesuai /
Lebih Baik
Prinsip 4: Pedoman Pelaksanaan GPFG secara sistematis
Hubungan Dana Pensiun, Mitra Bisnis dan karyawan sesuai asas kesetaraan dan kewajaran berdasarkan ketentuan yang berlaku.
1 Kerjasama dengan Mitra Bisnis
Dana Pensiun memiliki peraturan mengenai hubungan bisnis.
Dana Pensiun dan Mitra Bisnis berhak memperoleh informasi relevan sesuai kebutuhan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Dana Pensiun dan Mitra Bisnis wajib merahasiakan informasi dan melindungi masing-masing pihak.
- 1
2 Perlakuan terhadap Karyawan
Dana Pensiun harus memiliki peraturan kepegawaian mengenai kewajiban dan hak karyawan.
Dana Pensiun adalah lingkungan kerja kondusif, untuk mendorong kreatifitas dan produktifitas karyawan.
Dana Pensiun menyediakan informasi transparan untuk karyawan.
Dana Pensiun mengatur karyawan menjunjung tinggi standar etika dan nilai-nilai Dana Pensiun serta mematuhi peraturan dan prosedur internal yang berlaku.
- 1
3 Perlakuan terhadap Peserta
Dana Pensiun harus memiliki peraturan mengenai penyampaian saran dan pendapat Peserta.
Dana Pensiun memberikan informasi relevan menyangkut kepesertaan.
- 1
Total Nilai 3
Nilai Tertimbang
Jumlah nilai total dibagi maksimum nilai yang mungkin diperoleh (3), dan kemudian dikalikan dengan bobotnya (12 %).
12
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
140 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
e. Pedoman Pelaksanaan GPFG
No Pedoman Pelaksanaan GPFGTidak Sesuai /
Sesuai SebagianSesuai /
Lebih Baik
Prinsip 5: Pelaksanaan GPFG secara sistematisPelaksanaan GPFG secara sistematis dan berkesinambungan dilengkapi pedoman pelaksanaan sebagai acuan.
1
Pedoman Sistem Pengendalian Internal
Pedoman Perilaku dan Kode Etik
Pedoman Pengelolaan
Pedoman Pendanaan
Pedoman Investasi
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja
Pedoman Penyusunan Anggaran
Pedoman Akuntansi
Pedoman Pelayanan Kepesertaan
Pedoman Sistem Informasi
Pedoman Penjualan/Pelepasan atau Penghapusan Aktiva Investasi yang Bermasalah dan Aktiva Operasional
Pedoman Perpajakan
Pedoman Pengadaan Barang
Pedoman Pengambilan Keputusan
Pedoman Kearsipan
Pedoman Surat-menyurat
- 1
Total Nilai 1
Nilai Tertimbang
Jumlah nilai total dibagi maksimum nilai yang mungkin diperoleh (1), dan kemudian dikalikan dengan bobotnya (12,5 %).
12,5
141DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
f. Pernyataan Kepatuhan Terhadap Pedoman GPFG
No Pernyataan Kepatuhan Terhadap Pedoman GPFG
TidakSesuai /Sesuai
Sebagian
Sesuai /Lebih Baik
Prinsip 6: Pengurus / Dewan Pengawas Membuat Laporan berkala
1
Pengurus membuat Laporan Manajemen berkala yaitu laporan keuangan, investasi, penerapan GPFG dan lainnya.
Dewan Pengawas membuat Laporan Pengawasan berkala tentang evaluasi kinerja atas laporan keuangan, investasi, penerapan GPFG dan lainnya.
- 1
2
Kegiatan operasional yaitu penerimaan Iuran/kontribusi, pencatatan dan penanganan dokumen, analisa aktuaria, kebijakan pendanaan dan pembiayaan, pengelolaan seimbang aset dan kewajiban, strategi investasi, pengelolaan aset, keterbukaan/pengungkapan kepada Peserta, kepatuhan peraturan, dan pemenuhan pajak; dilaksanakan dengan baik.
- 1
Total Nilai 2
Nilai Tertimbang
Jumlah nilai total dibagi maksimum nilai yang mungkin diperoleh (2), dan kemudian dikalikan dengan bobotnya (10,5 %).
10,5
IKHTISAR KEUANGAN | PROFILE DANA PENSIUN | LAPORAN DEWAN PENGURUS
142 DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
Keterangan :
Total Nilai Tertimbang minimum adalah 0 dan Total Nilai Tertimbang maksimum yang mungkin
diperoleh adalah 100. Nilai maksimum diperoleh jika nilai yang diberikan penuh (seluruh bagian
dalam penilaian ini adalah pada kondisi “advanced”).
3. TABEL PENILAIAN
Setelah dilakukan penilaian atas masing-masing kelompok di atas, maka Nilai Tertimbang dari
masing-masing aspek di atas dimasukan ke dalam tabel di bawah ini untuk mendapatkan Nilai
Akhir.
Nilai Akhir ini menggambarkan secara garis besar tingkat penyelenggaraan Dana Pensiun yang
dilakukan saat ini, dibandingkan dengan panduan yang ada, sehingga dapat memudahkan DP-
PLN untuk melakukan identifikasi area-area yang masih memerlukan peningkatan.
KelompokBobot Nilai Maksimum Total Nilai
NilaiTertimbang
(1) (2) (3) [(3) : (2)] X (1) (%)
Penciptaan Situasi Kondusif Untuk Melaksanakan GPFG
25 % 3 3 25,00
Kaidah-Kaidah Perilaku 25 % 5 5 25,00
Pendiri, Mitra Pendiri, Pengurus Dan Dewan Pengawas
15 % 4 4 15,00
Hubungan Dengan Mitra Bisnis, Karyawan Dan Peserta
12 % 3 3 12,00
Pedoman Pelaksanaan GPFG 12,5% 1 1 12,50
Pernyataan Kepatuhan Terhadap Pedoman GPFG
10,5%2 2 10,50
Total 100 % 100,00
143DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
3. Penilaian Akhir
Nilai Tertimbang
Penjelasan
Tingkat Urgensi UntukPerbaikan
Rendah Sedang Tinggi
0 – 25
Kondisi penyelenggaraan buruk dan sangat memerlukan perhatian dan perbaikan.
(Masih banyak ketentuan yang tidak dipenuhi, dan praktek terbaik belum diterapkan).
√
26 – 50
Kondisi penyelenggaraan kurang baik dan memerlukan perhatian dan perbaikan.
(Masih terdapat beberapa ketentuan yang belum dipenuhi, dan praktek terbaik belum diterapkan).
√
51 – 75
Kondisi penyelenggaraan cukup baik dan masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki.
(Ketentuan yang ada telah dipenuhi, tetapi masih jauh dari penerapan praktek terbaik).
√
76– 90
Kondisi penyelenggaraan memuaskan, tetapi masih perlu ditingkatkan lagi.
(Ketentuan yang ada telah dipenuhi, dan praktek terbaik juga sudah diterapkan).
√
91– 100Kondisi penyelenggaraan bagus sekali dan hampir seluruhnya telah menerapkan praktek terbaik.
√
Dari Tabel Penilaian diperoleh Total Nilai Tertimbang sebesar 100,00 sehingga dari
Tabel Penilaian Akhir bisa dinyatakan masih masuk dalam kategori bahwa Kondisi
Penyelenggaraan memuaskan (ketentuan yang ada telah dipenuhi dan praktek terbaik
juga sudah diterapkan).
PENILAIAN AKHIR
Rekomendasi Hasil Evaluasi
3DANA PENSIUN PT PLN (Persero) - LAPORAN TAHUNAN 2016
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA DANA PENSIUN | TATA KELOLA | LAMPIRAN
DANA PENSIUN PT PLN (Persero)
Jl. Wolter Monginsidi No. 5, Kebayoran Baru, Jakarta 12110
Telp. (021) 7222867 - 08001401290
Fax. (021) 7255358 - (021) 7206019
www.dppln.co.id