dampak tenaga endogen vulkanisme terhadap kehidupan

7
Dampak Tenaga Endogen Vulkanisme Terhadap Kehidupan 1. Dampak Tenaga Endogen Pergerakan tenaga endogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak positif maupun dampak negatif. a. Dampak positif Dampak positif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut. 1. Kawasan tangkapan air hujan (catchment area) Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menerima curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah. Kawasan ini memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah bagian bawah. Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan contoh kawasan catchment area bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng Menjadi catchment area bagi wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Suatu kawasan disebut catchment area jika ditumbuhi tanaman besar yang mampu menyimpan dan menyerap air hujan, dan berada di wilayah yang lebih tinggi. 2. Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral Jika kamu pernah berkunjung ke daerah lereng Merapi terutama arah barat daya, di sana kamu akan banyak menjumpai penambangan batu dan pasir pada daerah aliran sepanjang sungai, seperti Kali Putih dan Kali Boyong. Batu dan pasir yang mereka gali merupakan material yang dihasilkan oleh adanya proses vulkanisme terutama pada saat terjadi letusan Gunung Merapi. Tentu, bahan galian di sekitar lereng Merapi juga akan dijumpai sama pada daerah lain ketika terjadi letusan gunung api. Selain itu, bahan tambang mineral, seperti emas, perak, bijih besi, aluminium, dan bahan tambang lain banyak terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng. 3. Pusat tenaga listrik Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap (panas bumi). Air yang meresap ke dalam tanah yang cukup dalam akan bersentuhan dengan batuan yang masih panas.

Upload: uwong-jowo

Post on 13-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sop persalinan normal

TRANSCRIPT

Page 1: Dampak Tenaga Endogen Vulkanisme Terhadap Kehidupan

Dampak Tenaga Endogen Vulkanisme Terhadap Kehidupan

1. Dampak Tenaga Endogen

Pergerakan tenaga endogen mempunyai dampak terhadap kehidupan, baik dampak positif maupun dampak negatif.

a. Dampak positif

Dampak positif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.

1. Kawasan tangkapan air hujan (catchment area)

Kawasan tangkapan air hujan merupakan wilayah yang banyak menerima curah hujan dan mampu menyimpan serta mengeluarkannya pada musim kemarau ke daerah yang lebih rendah berupa air tanah. Kawasan ini memberikan arti penting bagi ketersediaan sumber air di wilayah bagian bawah. Kawasan Bogor dan Puncak Cianjur merupakan contoh kawasan catchment area bagi sumber air di Jakarta. Kawasan pengunungan Dieng Menjadi catchment area bagi wilayah Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Suatu kawasan disebut catchment area jika ditumbuhi tanaman besar yang mampu menyimpan dan menyerap air hujan, dan berada di wilayah yang lebih tinggi.

2. Sumber bahan tambang dan sumber daya mineral

Jika kamu pernah berkunjung ke daerah lereng Merapi terutama arah barat daya, di sana kamu akan banyak menjumpai penambangan batu dan pasir pada daerah aliran sepanjang sungai, seperti Kali Putih dan Kali Boyong. Batu dan pasir yang mereka gali merupakan material yang dihasilkan oleh adanya proses vulkanisme terutama pada saat terjadi letusan Gunung Merapi. Tentu, bahan galian di sekitar lereng Merapi juga akan dijumpai sama pada daerah lain ketika terjadi letusan gunung api. Selain itu, bahan tambang mineral, seperti emas, perak, bijih besi, aluminium, dan bahan tambang lain banyak terbentuk pada daerah-daerah rekahan pertemuan lempeng.

3. Pusat tenaga listrik

Sebagai pusat tenaga listrik, yaitu melalui pembangkit listrik tenaga uap (panas bumi). Air yang meresap ke dalam tanah yang cukup dalam akan bersentuhan dengan batuan yang masih panas. Akibatnya, air berubah menjadi uap yang panas. Uap kemudian mengumpul dan terperangkap di dalam suatu rongga di bawah tanah. Uap tersebut tekanannya sangat tinggi dan apabila dikeluarkan ke permukaan bumi akan mempunyai daya dorong yang kuat. Tenaga inilah yang menggerakan turbin tenaga listrik. Contoh pembangkit listrik tenaga uap adalah PLTU Paiton di Jawa Timur.

4. Tempat habitat berbagai jenis flora dan fauna

Hewan di wilayah Indonesia bagian barat dan timur memiliki perbedaan jenis. Perbedaan tersebut sebagai akibat proses geologi yang memisahkan daratan Indonesia yang pada mulanya merupakan satu daratan yang sama dengan sebutan Pangaea. Hewan di kawasan timur Indonesia memiliki persamaan dengan hewan di kawasan Australia sedangkan hewan di kawasan barat Indonesia mempunyai persamaan dengan kawasan Asia.

Page 2: Dampak Tenaga Endogen Vulkanisme Terhadap Kehidupan

5. Tempat pariwisata dan laboratorium alam

Sebagai tempat pariwisata dan laboratorium alam, misalnya puncak Gunung Bromo yang digunakan sebagai tempat pariwisata alam. Tempat yang lain misalnya, Plato Dieng dan Laboratorium Geologi Alam Karang Sambung di Kebumen Jawa Tengah.

b. Dampak negatif

Dampak negatif tenaga endogen bagi kehidupan sebagai berikut.

1) Letusan gunung api

Letusan gunung berapi merupakan bencana bagi masyarakat sekitar karena dapat menghancurkan dan

membakar hutan yang ada di lereng gunung berapi. Semburan awan panasnya dapat menghanguskan mahluk hidup yang ada di sekitarnya. Erupsi atau letusan gunung berapi tidak dapat dicegah. Gunung berapi sewaktu-waktu dapat meletus. Manusia tidak dapat mencegah bencana gunung berapi, tetapi manusia dapat berusaha agar korban jiwa yang diakibatkan letusan gunung berapi dapat dikurangi. Usaha-usaha untuk menanggulangi banyaknya bencana alam gunung berapi antara lain sebagai berikut.

Pembuatan peta bencana alam gunung berapi. Peta tersebut diharapkan akan menjadi petunjuk wilayah aman erupsi.

Pembuatan dam penahan lahar, hal ini sangat membantu agar letusan gunung berapi berupa lahar dapat tertahan oleh dam, seperti yang ada di lereng Merapi.

Pengadaan sirine dan pengeras suara untuk menginformasikan kepada masyarakat dengan segera bila terjadi erupsi gunung berapi.

2. Gempa bumi merupakan bencana alam yang dahsyat.

Bencana ini dapat menghancurkan bangunan, seperti perumahan, gedung, jembatan, bendungan, dan sebagainya. Bahkan akan lebih menakutkan lagi jika gempa bumi diikuti tsunami. Apa yang kamu rasakan ketika ada pohon besar tumbang jatuh ke tanah? Apa yang terasa ketika di dekatmu ada truk sedang menurunkan batu-batu besar secara mendadak? Bumi bergetar bukan? Bumi akan bergetar lebih kuat apabila kerak bumi yang merupakan batuan kulit bumi bergerak tiba-tiba.

Gempa bumi dapat berakibat kerusakan pada bangunan-bangunan buatan manusia. Gempa bumi ringan hanya menimbulkan kepanikan, tetapi gempa bumi yang kuat dapat merobohkan rumah, gedung, jembatan, dan bahkan bendungan. Upaya mengurangi korban gempa bumi harus dilakukan mitigasi bencana gempa, yaitu tindakan-tindakan untuk mengurangi pengaruh-pengaruh bahaya gempa sebelum bahaya gempa itu terjadi.

Salah satu mitigasi bencana gempa, yaitu dapat berupa informasi jalur gempa dari para ahli agar penduduk pada jalur tersebut dapat lebih waspada. Selanjutnya, di wilayah gempa, masyarakat dihimbau membangun bangunan rumah tahan gempa. Di Jepang yang merupakan daerah rawan

Page 3: Dampak Tenaga Endogen Vulkanisme Terhadap Kehidupan

gempa, rata-rata penduduk membangun rumah tahan gempa. Rumah tahan gempa di Jepang umumnya dibangun dengan konstruksi kayu, tempat tidur di bawah, meja pendek, dan beberapa perangkat rumah tangga dibuat pendek.

3. Tenaga endogen menghasilkan lereng-lereng yang curam sehingga tingkat erosi dan longsor lahan tinggi. Hal ini akan mengakibatkan ancaman terhadap kehidupan penduduk yang tinggal di sekitar lereng tersebut.

Proses Terbentuknya Gunung Berapi

Proses Terjadinya Gunung Berapi – Gunung berapi adalah gunung yang terbentuk ketika magma dari bumi ke permukaan. Gunung berapi dapat diklasifikasikan menurut apakah tingkat kedahsyatan letusan dahsyat atau tenang, dan jenis bahan yang dimuntahkan selama meletus. Ketika meletus, gunung berapi memancarkan lava, bom vulkanik, terak, abu, gunung berapi, gas dan uap panas. Bahan dikeluarkan oleh letusan gunung berapi memiliki sifat yang ada batu lainnya.

Gunung berapi terbentuk hasil dari batu-ty cairan yang dikumpulkan di bawah kerak bumi. Keadaan yang sangat suhu panas di bawah kerak bumi menyebabkan batu-ty menjadi cair. Ini batu cair-ty dikenal sebagai magma.

Kebanyakan magma yang terbentuk sekitar 80 km ke 160 km di bawah permukaan bumi. Hot magma naik ke permukaan tekanan kerana bumi dan kurang padat dibandingkan dengan batuan sekitarnya. Magma mengalir keluar ke permukaan bumi melalui ventilasi vulkanik atau lorong diakui sebagai lava.

Kebanyakan gunung berapi terbentuk di daerah perbatasan piring. Para ilmuwan telah mengajukan teori lempeng tektonik menjelaskan proses pembentukan gunung berapi.

Susunan Gunung Api

Gunung berapi terbangun atas beberapa komponen dan membentuk sebuah struktur. Masing-masing komponen memiliki bagian dan fungsi yang saling mendukung sehingga terbentuklah aktivitas dari gunung berapi tersebut. Beberapa bagian dari gunung berapi antara lain adalah sebagai berikut.

1. Struktur Kawah

Struktur kawah merupakan bagian dari gunung berapi yang memiliki bentuk morfologi negatif atau depresi. Bagian ini terbentuk diakibatkan adanya aktivitas sebuah gunung berapi. Bagian kawah ini biasanya berbentuk bundar dan berada pada bagian puncak gunung.

Page 4: Dampak Tenaga Endogen Vulkanisme Terhadap Kehidupan

2. Kaldera

Kaldera merupakan bagian dari gunung berapi yang memiliki bentuk menyerupai kawah. Namun. garis tengah kaldera berukuran lebih dari 2km. Kaldera sendiri tersusun dari beberapa bagian. antara lain kaldera letusan akibat letusan besaryang melemparkan sebagian besartubuh kaldera tersebut.

Ada juga yang disebut dengan kaldera runtuhan. yaitu kaldera yang terbentuk karena sebagian tubuh gunung berapi runtuh akibat adanya material yang keluar dalam jumlah besar dari dapur magma. Ada juga kaldera resurgent, yaitu jenis kaldera yang terjadi karena runtuhnya sebagian gunung berapi dan proses ini berlanjut dengan runtuhnya blok di pertengahan kaldera. Kaldera erosi merupakan jenis kaldera yang timbul akibat proses erosi secara berkepanjangan di bagian dinding kawah. Hal ini kemudian menyebabkan bagian tersebut melebar sehingga terbentuklah kaldera.

3. Rekahan dan Graben

Rekahan dan graben merupakan bagian dari gunung berapi yang berupa retakan di bagian tubuh gunung. Pannjang retakan ini bisa mencapai puluhan kilometer serta kedalaman hingga ribuan meter. Rekahan pararel yang menjadikan bagian blog amblas disebut dengan graben.

4. Depresi Volkano Tektonik

Bagian ini terbentuk dengan diawali adanya deretan pegunungan yang kondisinya menyerupai pembentukan gunung berapi. Bagian ini terbentuk karena adanya pergeseran magma asam ke permukaan bumi dalam jumlah yang sangat besar. Magma asam sendiri asalnya dari kerak bumi dan depresi tersebut bisa terjadi dengan kedalaman puluhan hingga ribuan meter.

Proses Terjadinya Gunung Berapi

Gunung berapi dapat terbentuk ketika dua lempeng pertembungan ditetapkan. Terjunam Pertembungan ini menyebebkan satu piring di bawah piring lain. Zon Pengaturan ini akan terkena suhu yang sangat panas cair di bawah kerak bumi. Hal ini menambah bagian cair dari magma dalam mantel dan seterusnya mengalir keluar ke permukaan bumi dalam gunung berapi.

Gunung berapi juga ditemukan di zona Permatang laut. Dasar laut Perebakan berlaku di mana magma naik menolak litosfera berlawanan arah. Lava akan membentuk dasar laut sebagai Permatang laut. Gunung berapi di Islandia adalah pembentukan jenis ini.

Gunung berapi sebagian terbentuk di tengah piring, piring jauh dari perbatasan sebagai Kepulauan Hawaii. Para ilmuwan menjelaskan bahwa batu tonggak mantel dipanaskan dan naik

Page 5: Dampak Tenaga Endogen Vulkanisme Terhadap Kehidupan

perlahan-lahan ke permukaan bumi. Munculnya magma ke permukaan bumi dianggarkan 13 cm sampai 15 cm pertahun. Ketika kepulan magma naik ke permukaan bumi, gunung berapi terbentuk. Proses pembentukan gunung api ini disebut hot spot (titik panas). Rajah di bawah ini menunjukkan tiga formasi vulkanik.

Istilah gunung berapi juga digunakan untuk nama fenomena pembentukan es gunung berapi atau gunung berapi es dan lumpur gunung berapi atau lumpur vulkanik. Es gunung berapi yang umum di daerah yang memiliki musim dingin yang bersalju, sedangkan gunung lumpur dapat dilihat di daerah Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang populer sebagai Bledug Kuwu.

Gunung berapi ditemukan di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik busur (Pacific Ring of Fire). Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya busur antara dua lempeng tektonik.

Gunung berapi ini ditemukan dalam berbagai bentuk sepanjang hidup mereka. Gunung berapi aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum menjadi tidak aktif atau mati. Namun gunung berapi istirahat yang mampu dalam waktu 610 tahun sebelum menjadi aktif kembali. Dengan demikian, sulit untuk menentukan keadaan sebenarnya dari sebuah gunung berapi itu, jika gunung berapi berada dalam keadaan istirahat atau telah meninggal.

Pergerakan lempeng telah menyebabkan empat busur vulkanik yang berbeda :

Perluasan kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah laut.

Tumbukan antara kerak, di mana kerak samudera subduksi di bawah kerak benua. Sebagai hasil dari gesekan antara kerak terjadi pencairan batu dan lelehan batuan bergerak ke permukaan melalui celah-celah dan kemudian membentuk busur gunung berapi di tepi benua.

Kerak benua dari satu sama lain secara horizontal, menyebabkan patah tulang atau kesalahan. Fraktur atau patah tulang ke permukaan jalan untuk mencairkan batu atau magma yang membentuk benua vulkanik busur atau banjir lahar tengah sepanjang fraktur.

Penipisan kerak samudera karena pergerakan lempeng memberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar laut, ini adalah banjir terobosan magma dari lava membentuk deretan gunung berapi perisai.