dampak televisi bagi remaja

20
Dampak Televisi Bagi Pembentukan Karakter Remaja

Upload: anastasia-natasha

Post on 11-Jul-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dampak televisi bagi remaja

TRANSCRIPT

Dampak Televisi Bagi Pembentukan Karakter

Remaja

Motto Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah, bukanlah sukses kalau tidak melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak dengan pertarungan, bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah berhasil kalau tidak berusaha.

Latar BelakangNegara kita merupakan negara yang kaya moral. Tentu saja moral ini sangat sulit dan butuh waktu yang lama untuk membentuk dan menjaganya. Namun dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi pada saat ini, moral bangsa tengah dipengaruhi. Oleh karena itu media komunikasi khususnya televisi membutuhkan perhatian penuh dari segala pihak, baik pihak intelektual maupun pihak pribumi, jika tidak moral bangsa kita akan semakin mundur seiring kemajuan iptek. Memang seharusnya kemajuan iptek otomatis diharapakan dapat memajukan bangsa, namun yang terjadi pada saat ini adalah kebalikannya. Karena itulah pemakalah tertarik untuk membuat karya penelitian ilmiah ini dengan judul “Dampak Televisi Terhadap Pembentukan Karakter Remaja.”

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka kami merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:• Mengapa televisi dapat memengaruhi pola pikir remaja?• Bagaimana televisi dapat memengaruhi pola pikir remaja?• Apa dampak televisi bagi pembentukan karakter remaja?

Tujuan Penelitian

Adapun penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk:• Mengetahui penyebab kebiasaan menonton televisi pada remaja• Mengetahui pengaruh televisi bagi pembentukan karakter, pola

pikir, dan perilaku remaja dalam kehidupan sehari-hari.

Manfaat PenelitianKarya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:• Mengetahui dan mengkaji alasan bahwa siaran berita di televisi

berpengaruh terhadap remaja. • Bagi orang tua agar bisa mengantisipasi dampak-dampak yang

bisa ditimbulkan dari acara-acara televisi.• Lebih selektif dalam memilih acara-acara televisi yang cocok

dan tidak cocok untuk perkembangan, sehingga fungsi sebagai sarana rekreatif, edukatif dan informatif dapat berjalan sebagaimana mestinya.

BAB IITUJUAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

2.1 PENGERTIANKata televisi berasal dari bahasa inggris yaitu television yang

berarti menyiarkan gambar dengan gelombang radio. Televisi dapat diartika juga tele = jauh, vision = penglihatan, jadi televisi berarti suatu alat atau benda yang dapat digunakan untuk menangkap objek gambar dan suara yang dating dari jarak jauh dan dapat dilihat dengan indera mata dan didengar dengan indera telinga. Sedangkan menurut KBBI, televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak disertai dengan bunyi suara melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat untuk mengubah cahaya bentuk gambar dan bunyi suara menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita dan sejenisnya. 

2.1.1 Tujuan Televisi• Sesuai dengan Undang-undang Penyiaran Nomor 24

Tahun1997, BAB II Pasal 43, bahwa penyiaran bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan sikap mental masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, dan membangun masyarakat adil dan makmur.

• Jadi sangat jelas tujuan secara umum adanya televisi di Indonesia sudah diatur dalam undang-undang penyiaran ini. Sedangkan tujuan secara khususnya dimiliki oleh stasiun televisi yang bersangkutan.

2.1.2 Manfaat dan Mudarat Televisi • Manfaat televisi yang bersifat kognitif, yaitu yang berkaitan

dengan ilmu pengetahuan atau informasi dan keterampilan.Acara-acara yang bersifat kognitif diantaranya, berita, dialog, wawancara, dan sebagainya. Manfaat yang kedua adalah manfaat afektif, yakni yang berkaitan dengan sikap dan emosi. Acara-acara yang biasanya menampilkan manfaat afektif ini adalah acara-acara yang mendorong pemirsa pada kepekaan sosial dan peduli sesama manusia. Manfaat yang ketiga adalah manfaat yang bersifat psikomotor, yaitu berkaitan dengan tindakan dan perilaku positif. Acara ini dapat dilihat dari film, sinetron, drama, dan acara-acara lainnya dengan syarat semuanya itu tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada ataupun merusak akhlak anak. 

Mudarat yang dimunculkan televisi memang tidak sedikit, baik yang disebabkan karena terapan kesannya maupun kehadirannya sebagai media fisik terutama bagi pengguna televisi tanpa dibarengi dengan sikap selektif dalam memilih acara yang disajikan. Dalam konteks semacam ini kita melihat beberapa kemudaratan itu sebagai berikut:• Menyia-nyiakan waktu, bila acara yang ditonton terus menerus

bersifat hiburan, mesti disadari karena kita diciptakan bukan unutk hiburan tapi justru untuk ibadah.

• Melalaikan tugas dan kewajiban, menonton televisi dengan acara yang memikat dan menarik sering kali membawa kita pada kelalaian.

• Alat transportasi kejahatan dan kebejatan moral.• Memengaruhi dan menurunkan prestasi belajar anak.

Selain itu, fungsi televisi dibagi menjadi tiga, yaitu: Fungsi RekreatifPada dasarnya fungsi televisi adalah memberikan hiburan yang sehat kepada pemirsanya, karena manusia adalah makhluk yang membutuhkan hiburan.Fungsi EdukatifSelain untuk menghibur, televisi juga berperan dalam memberikan ilmu pengetahuan kepada pemirsanya lewat tayangan yang ditampilkan.Fungsi InformatifTelevisi dapat menyebarkan berita sangat cepat. Dengan adanya media televisi, manusia memperoleh kesempatan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik tentang apa yang terjadi di daerah lain. Dengan demikian, menonton televisi akan menambah wawasan.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

No Kelas Jumlah

1 X.1 36

2 X.2 36

3.1 POPULASI DAN SAMPELBerdasarkan judul dan rumusan masalah dalam penelitian ini maka kami menentukan

populasi yaitu:Tabel 3.1 Populasi

No KelasJumlah

PopulasiJumlah Sampel

Persentase

1 X.1 36 20 55.5%

2 X.2 36 20 55.5%

Jumlah 72 40 55.5%

Tabel 3.2 Sampel

3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATAProsedur pengumpulan data dalam karya tulis ini dilakukan dengan teknik angket. Data dalam karya tulis ini adalah informasi dari hasil angket yang telah kami sebarkan kepada para responden. 3.3 TEKNIK ANALSIS DATA

Analisis data dalam karya tulis ini dilakukan dengan cara menguji, menyesuaikan dan mengkategorikan data dari angket. Dalam hal ini fase-fase perkembangan dan faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan karakter remaja dikaitkan dengan media televisi. Setelah semua terkumpul dengan baik, maka ditarik suatu kesimpulan dan dijadikan alternatif pemecahan masalah.

3.4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian secara deskriptif yang diikuti oleh hasil analisis persentase berdasarkan data dan informasi yang telah diteliti. Hasil yang dideskripsikan menyangkut dampak televisi bagi pembentukan karakter remaja.

No. PertanyaanJawaban ya Jawaban tidak

Angka Persentase Angka Persent

ase

1 Apakah Anda suka menonton televisi? 39 97.5% 1 2.5%

2Apakah Anda menghabiskan waktu luang untuk menonton televisi?

21 52.5% 19 47.5%

3 Apakah selama menonton, orang tua biasa menemani Anda? 21 52.5% 19 47.5%

4 Apakah Anda pernah meniru adegan di televisi? 12 30% 28 70%

5 Menurut Anda, apakah televisi bermanfaat? 40 100% 0 0%

6 Apakah televisi menunjang pelajaran Anda? 28 70% 12 30%

7Apakah program televisi dapat memengaruhi pola pikir Anda terhadap suatu hal?

29 72.5 % 11 27.5%

8 Apakah Anda merasa menonton televisi menyita waktu Anda? 12 30% 28 70%

9Apakah Anda merasa bahwa kerugian televisi lebih banyak daripada manfaatnya?

12 30% 28 70%

10Apakah orang tua pernah memprotes program televisi yang Anda tonton?

14 35% 26 65%

• Berdasarkan 40 orang responden kami survey tentang hobi mereka menonton televisi, 39 orang suka menonton televisi dan satu orang tidak suka menonton televisi. Atau dalam persentase 97,5% suka menonton televisi dan 2.5% tidak suka menonton televisi.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survey tentang kegiatan mereka menonton televisi di waktu luang, 21 orang menjawab ya dan 19 orang menjawab tidak, atau dalam persentase 52.5% menjawab ya dan 47.5% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survey tentang kebiasaan orang tua menemani mereka menonton, 21 orang menjawab ya dan 19 orang menjawab tidak, atau dalam persentase 52.5% menjawab ya dan 47.5% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survey tentang kebiasaan mereka meniru adegan di televisi, 12 orang menjawab ya dan 28 orang menjawab tidak, atau dalam persentase 30% menjawab ya dan 70% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang respoden yang kami survey tentang ada tidaknya manfaat televisi bagi mereka, 40 orang menjawab ya dan tidak ada yang menjawab tidak. Atau dalam persentase 100% menjawab ya dan 0% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survey tentang apakah televisi menunjang pelajaran mereka, 28 orang menjawab ya dan 12 orang menjawab tidak. Atau dalam persentase 70% menjawab ya dan 30% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survei tentang ada tidaknya pengaruh televisi bagi pola pikir mereka, 29 orang menjawab ya dan 11 orang menjawab tidak. Atau dalam persentase72.5% menjawab ya dan 27.5% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survei tentang menonton televisi menyita waktu mereka, 12 orang menjawab ya dan 28 orang menjawab tidak. Atau dalam persentase 30% menjawab ya dan 70% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survei tentang kerugian televisi yang lebih banyak daripada manfaatnya, 14 orang menjawab ya dan 26 orang menjawab tidak. Atau dalam persentase 35% menjawab ya dan 65% menjawab tidak.

• Berdasarkan 40 orang responden yang kami survei tentang orang tua yang memprotes program televisi yang mereka tonton, 12 orang menjawab ya dan 28 orang menjawab tidak. Atau dalam persentase 30% menjawab ya dan 70% menjawab tidak.

BAB IVPENUTUP

 4.1 KESIMPULAN

Bagaimanapun juga kehadiran televisi merupakan sebuah kebutuhan, tidak sekadar sebagai sarana untuk memudahkan kita mengakses setiap informasi, tapi juga berperan sebagai sarana penghibur yang mudah untuk kita dapatkan.

Disatu sisi media televisi dirasa sangat mampu merasuki pikiran masyarakat dengan nilai-nilai positifnya. Sehingga masyarakat dapat mengaplikasikan nilai-nilai, baik pendidikan maupun moral pada persepsi dan tingkahlakunya.  Namun di sisi lain, media televisi dan siarannya berdampak negatif bahkan mengontrol tingkah laku pemirsannya kepada hal-hal yang berbau negatif yang akan memperburuk moral bangsa.

4.2 SARANKarena tingginya pengaruh televisi bagi pola pikir dan pembentukan karakter remaja, peran orang tua serta masyarakat sangat diperlukan dalam upaya membangun generasi muda yang berkualitas.