dampak kerugian akibat kenaikan muka air …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc ·...

42
Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia PENGUKURAN KERUGIAN BANGUNAN RUMAH AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT DI KOTA TEPI SUNGAI Kasus : Kawasan Kuin Utara – Banjarmasin Oleh : Purwito Retno Sinarwati Lya Yulia Iriani I PENDAHULUAN Daerah perkotaan dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa perkotaan merupakan lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, tersedianya tenaga terampil, tersedianya dana sebagai modal dan sebagainya. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa perkotaan memiliki nilai strategis. Selain itu perkotaan tidak sekedar sebagai pemusatan penduduk serta berbagai fungsi sosial-ekonomi-politik dan administrasi, tetapi juga potensial sebagai instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan pada tingkat regional, nasional maupun internasional. Ditinjau dari sisi geografis, kota bisa berlokasi di daerah pantai, dataran rendah maupun dataran tinggi (pegunungan). Berkaitan dengan perubahan alam seperti perubahan iklim bumi yang disebabkan oleh efek rumah kaca, polusi buangan gas dan sebagainya yang akan berpengaruh pada kenaikan muka air laut, kota yang berlokasi di pantai akan menerima resiko yang lebih besar dibandingkan dengan kota yang berlokasi di pegunungan. Selain itu daerah pantai merupakan tempat terjadinya interaksi yang sangat kuat antara ekosistem baik di hulu maupun di laut, sehingga akan mengancam eksistensi kawasan pantai. Semua ini akan mengakibatkan kerugian bagi penduduk dan menurunnya nilai kawasan pantai tersebut. Oleh karena itu, agar tidak menmbulkan kerugian dan menurunnya nilai kawasan, perlu ada kebijakan kawasan pantai di perkotaan. Untuk dapat menyusun Makalah dan Presentasi 240

Upload: others

Post on 06-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

PENGUKURAN KERUGIAN BANGUNAN RUMAH AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR LAUT

DI KOTA TEPI SUNGAI Kasus : Kawasan Kuin Utara – Banjarmasin

Oleh :Purwito

Retno SinarwatiLya Yulia Iriani

I PENDAHULUANDaerah perkotaan dewasa ini telah menunjukkan perkembangan yang sangat pesat.

Hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa perkotaan merupakan lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana, tersedianya tenaga terampil, tersedianya dana sebagai modal dan sebagainya. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa perkotaan memiliki nilai strategis. Selain itu perkotaan tidak sekedar sebagai pemusatan penduduk serta berbagai fungsi sosial-ekonomi-politik dan administrasi, tetapi juga potensial sebagai instrument untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan pada tingkat regional, nasional maupun internasional.

Ditinjau dari sisi geografis, kota bisa berlokasi di daerah pantai, dataran rendah maupun dataran tinggi (pegunungan). Berkaitan dengan perubahan alam seperti perubahan iklim bumi yang disebabkan oleh efek rumah kaca, polusi buangan gas dan sebagainya yang akan berpengaruh pada kenaikan muka air laut, kota yang berlokasi di pantai akan menerima resiko yang lebih besar dibandingkan dengan kota yang berlokasi di pegunungan. Selain itu daerah pantai merupakan tempat terjadinya interaksi yang sangat kuat antara ekosistem baik di hulu maupun di laut, sehingga akan mengancam eksistensi kawasan pantai. Semua ini akan mengakibatkan kerugian bagi penduduk dan menurunnya nilai kawasan pantai tersebut. Oleh karena itu, agar tidak menmbulkan kerugian dan menurunnya nilai kawasan, perlu ada kebijakan kawasan pantai di perkotaan. Untuk dapat menyusun kebijakan tersebut, maka terlebih dahulu perlu dilakukan identifikasi kerugian fisik, sosial dan kawasan di kawasan pantai perkotaan. Dalam makalah ini, kerugian yang di kawasan pantai akan ditinjau dari aspek fisik perumahan, aspek sosial serta aspek nilai kawasan terhadap kota.

Tulisan ini terbagi menjadi 5 bagian. Bagian pertama berisi uraian pentingnya pengelolaan kawasan pantai di perkotaan karena penerimaan resiko yang besar akibat perubahan iklim bumi, maupun sebagai tempat terjadinya interaksi yang sangat kuat antara ekosistem baik di hulu maupun di laut. Bagian kedua menguraikan karakteristik fisik dasar kawasan, yang dilanjutkan dengan uraian tentang identifikasi fisik perumahan, kegiatan sosial serta nilai kawasan Kuin Utara pada Bagian ketiga. Bagian selanjutnya adalah analisa tentang kondisi fisik perumahan, kegiatan sosial masyarakat serta nilai kawasan yang diperkirakan mengalami kerugian. Pada bagian terakhir akan diuraikan tentang kesimpulan identifikasi kerugian fisik perumahan, sosial serta kerugian kawasan yang mungkin dialami oleh Kawasan Kuin Utara di masa depan.

II KARAKTERISTIK FISIK DASAR KAWASAN KUIN UTARASecara administratif, lokasi studi kawasan pantai ini termasuk wilayah Kelurahan

Kuin Utara, Kecamatan Banjar Utara, Kota Banjarmasin. Secara ruang, kawasan studi

Makalah dan Presentasi 240

Page 2: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

berlokasi di wilayah Banjar Utara, tepatnya di bagian utara dan selatan Jalan Kuin Utara, di bagian barat dan timur Jalan Alalak Selatan, antara perbatasan Kelurahan Alalak Utara (di utara) dan jembatan Putih di timur. Adapun Batas fisik dan cakupan kawasan sebagai berikut :- Bagian utara dibatasi oleh perbatasan kelurahan Kuin Utara dengan Alalak Utara.- Bagian timur dibatasi oleh jembatan putih- Bagian barat dan selatan berbatasan dengan Sungai Barito dan Sungai Kuin, yang

mencakup seluruh areal di tepian Sungai Barito dan Sungai Kuin.

2.1. TOPOGRAFI Sebagaimana umumnya Kota Banjarmasin, topografi atau relief permukaan tanah

di kawasan Kuin Utara relatif datar, dalam arti tidak terdapat perbedaan permukaan tanah di kawasan studi. Permukaan tanah yang relatif lebih tinggi hanya dijumpai pada permukaan badan jalan dengan perbedaan ketinggian 30 cm sampai 50 cm lebih tinggi dari permukaan tanah di kanan kiri jalan.

2.2. HIDROLOGIDi kawasan ini selain Sungai Kuin dan Sungai Barito yang bertemu sebagai muara

terdapat 4 anak sungai seperti Sungai Pandai dan Sungai Jaya baya. Semua anak sungai ini mengalami pasang surut air laut sehingga mempengaruhi kondisi air tanah di kawasan Kuin. Morpologi yang datar membuat drainase tidak berfungsi dan kondisi tanah di daerah menjadi berawa dikenal dengan rawa gambut. Bahkan di sepanjang Jalan Kuin tidak ditemui drainage sehingga ar hujan mengalir langsung ke daerah yang lebih rendah (kiri kanan jalan) atau langsung ke sungai.

III KONDISI FISIK PERMUKIMAN, SOSIAL DAN NILAI KAWASAN PANTAI (Kasus Kuin Utara, Banjarmasin)

3.1. KONDISI PERMUKIMAN

3.1.1. Kondisi Fisik Bangunana) Perumahan

1) Tipe, Jumlah dan Kondisi Perumahan.Seperti umumnya di kota Banjarmasin, konstruksi rumah di kawasan Kuin Utara terbuat dari konstruksi kayu dengan tipe rumah panggung. Kondisi bangunan umumnya buruk terutama bangunan lama sedangkan kondisi yang relatif lebih baik sebagian besar terlihat dari umur bangunan yang relatif lebih baru dan terdapat di sepanjang kiri kanan jalan Kuin.Dari pengamatan diketahui bahwa;Kondisi bangunan yang dikategorikan baik sebanyak 22 Kondisi bangunan yang dikategorikan sedang sebanyak 40 Sisanya dikategorikan buruk dan kebanyakan merupakan bangunan lama (lihat Gambar 1)

Makalah dan Presentasi 241

Page 3: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Gambar1. Peta Kota Banjarmasin

2) Rata-Rata Jumlah Penghuni..Jumlah penghuni setiap rumah berkisar antara 4 – 7 orang. Jumlah penghuni yang lebih dari 4 pada umumnya dijumpai di perumahan yang berlokasi di tepian sungai Kuin maupun sungai Barito. Hanya sebagian kecil saja yang berjumlahkurang dari 4 orang, dan keadaan ini dapat dijumpai di perumahan di kiri-kanan jalan Kuin.

3) Jumlah Pemilik dan Penyewa RumahPenghuni rumah di kawasan ini rata-rata adalah pemilik rumah itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara, sangat sedikit dijumpai penghuni rumah yang bersatus sebagai penyewa.

b) Kepadatan bangunan - Penyebaran bangunan di tepian sungai barito ,mencapai 4 sampai 10 lapis, sedangkan

di sepanjang sungai Kuin hanya terdiri dari 1 lapis.- Kerapatan bangunan sangat tinggi, pada lapis pertama hanya dipisahkan oleh ruang

yang terbentuk oleh bangunan, sedangkan pada lapisan berikutnya adengan tipe kopel praktis semua bangunan yang ada tidak mempunyai ruang pemisah antar bangunan.

- Garis sempadan bangunan (GSB) hanya dimiliki bangunan yang berada di kiri kanan jalan sedangkan bangunan pada lapis berikutnya yang berorientasi ke titian praktis tidak memiliki garis sempadan bangunan.

- Jarak garis sempadan bangunan yang terletak di kiri kanan jalan terkesan tidak beraturan, sebagai contoh bangunan yang berfungsi sebagai mata pencaharisn biasanya gsb nya lebih pendek dibandingkan dengan bangunan umum seperti sekolah atau tempat peribadatan (mesjid, kantor kecamatan/kelurahan dll).

- Bangunan yang berada di kiri kanan jalan memiliki Koefisien Dasar Bangunan (KDB) < 100% sedangkan bangunan yang mengarah ke sungai atau pada lapisan

Makalah dan Presentasi 242

Page 4: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

kedua dan berikutnya memiliki KDB 100 % sehingga praktis tidak mempunyai halaman.

- Jumlah lantai bangunan mayoritas 1 lantai namun terdapat juga yang dua lantai umumnya ada di seberang jalan yang tiidak menghadap ke sungai.

c) Fungsi BangunanHampir sebagian besar bangunan pada lapis pertama yang terletak di pinggir jalan maupun tepi sungai Barito/Kuin berfungsi ganda sebagai bangunan komersial seperti, warung/toko, wartel, bengkel dll) dan rumah tinggal. Beberapa bangunan dipakai untuk kepentingan sosial (kelurahan, mushola, koramil, sekolah dll) sedangkan lapis ke dua merupakan rumah tinggal.

Tabel 3.1 Jumlah bangunan menurut fungsinya

No Fungsi bangunanDi sepanjang Jumlah

(unit)Jalan Utama Tepian sungai12345678910111213

MesjidMusholaSekolah DasarKorammilPengusaha kayuWartelBengkel motorBarang bekas Toko/warungHotel/penginapanPengusaha ukiranRumah Rumah terapung

1811441210-1

112-

-1--2--3521-

5969

19116415621

7083

JUMLAH 144 661 802Hasil pendataan Kecamatan Kuin Utara 2001

3.1.2. Tingkat Pelayanan Prasarana Dasar

a. Air BersihDi kawasan Kuin Utara terdapat 4 tengki air bersih yang sampai saat ini masih berfungsi dengan baik yang dibangun oleh Dinas PU Cipta Karya setempat untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan air bersih. Sedangkan distribusi air bersih ke rumah-rumah penduduk dilakukan dengan cara membeli dalam bentuk jerigen seharga Rp. 200,- per jerigen. Di samping itu, jaringan utama distribusi PAM Banjarmasin sudah mencapai kawasan Kuin, jaringan pipa distribusi tersebut terpasang di bagian utara jalan Kuin. Namun sambungan langsung ke konsumen belum mencapai seluruh rumah penduduk, akan tetapi baru mencapai sebagian kecil rumah yang ada di kiri kanan jalan Kuin.

b. Buangan Limbah1) Mandi Cuci Kakus (MCK)

Kebutuhan penduduk akan MCK masih sangat tergantung pada sungai, sebagian besar penduduk masih menggunakan air sungai untuk mandi dan cuci. Demikian juga dengan limbah manusia, sebagian besar penduduk langsung membuang ke sungai melalui

Makalah dan Presentasi 243

Page 5: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

jamban keluarga di setiap rumah yang tidak dilengkapi dengan septic tank. Hanya sebagian kecil rumah di utara jalan Kuin yang memiliki dan menggunakan septic tank.

2.) Tempat Pembuangan SampahSarana pembuangan sampah baik berupa TPS maupun bak-bak sampah tidak ditemui di kawasan ini. Semua jenis sampah dibuang ke sungai yang menyatu dengan limbah manusia dan terbawa hanyut oleh arus sungai pada saat sungai mengalami pasang surut.

c. Jaringan Listrik dan Penerangan JalanDi bagian utara sisi sepanjang jalan Kuin sudah terpasang jaringan listrik tegangan rendah dengan tiang besi berjarak 50 meter tiap tiang. Lampu penerangan jalan hanya terpasang pada beberapa tiang saja, sehingga belum terpasang di seluruh tiang yang ada. Untuk jaringan listruk dan penerangan ke rumah penduduk sudah mencakup hampir seluruh rumah baik di kiri kanan jalan Kuin maupun rumah-rumah yang berada di ada di sepanjang tepian sungai Kuin dan sungai Barito.

d. Sarana Perhubungan1). Perhubungan Sungai

Sungai merupakan prasarana transportasi utama disamping transportasi darat. Transportasi sungai dilengkapi dengan dermaga penyeberangan yang sekaligus menunjang kegiatan ekonomi masyarakat khususnya yang dilakukan di pasar terapung.

2). Perhubungan Darat.2.1.) Jaringan jalan

Jalan utama yang melalui Kawasan Kuin Utara adalah Jalan Kuin Utara. Jalan ini merupakan jalan lokal yang menghubungkan lokasi kegiatan ekonomi di tepian sungai dengan sentra perdagangan pusat kota. Kondisi jalan cukup baik, beraspal, dengan perkerasan hotmix. Lebar badan jalan 5 meter dengan perkerasan aspal 4 m dan bahu jalan 0,5 – 1 m.

2.2.) TerminalPrasarana transportasi darat ini dilengkapi dengan pangkalan angkutan kota dekat kantor koramil sebagai simpul transportasi darat.

2.3) Jalan LingkunganDi sepanjang kawasan Kuin terdapat koridor sebagai ruang terbuka yang menghubungkan kawasan tepian dengan Jalan Kuin berupa titian kayu yang setidaknya memiliki dua fungsi. Pertama adalah sebagai koridor penghubung jalan utama dengan tepian sungai, dengan panjang dari jalan bervariasi sekitar 25 m sampa 100 m. Fungsi kedua sebagai akses bagi rumah penduduk yang terdapat di sepanjang tepian sungai. Lebar titian kayu ini bervariasi antara 1 m sampai 2 m. Jarak antara titian terlihat tidak seragam, berkisar antara 10 – 25 m atau dengan interval setiap 1 sampai 3 kaveling pekarangan/rumah. Di bagian utara sepanjang Jalan Kuin terdapat gang dengan konstruksi perkerasan, paving blok, aspal, dan sebagian besar dalam kondisi baik. Lebar gang antara 1 – 2 m. Sedangkan jarak antar gang bervariasi.

3.2. KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

3.2.1. GAMBARAN UMUMLokasi penelitian aspek sosial dan ekonomi , sesuai dengan aspek fisik terdiri dari 12 responden, sedangkan 35 responden dilakukan pilih secara acak oleh staf dari Kantor Kecamatan Banjar Utara dan Kelurahan Kuin Utara .

Makalah dan Presentasi 244

Page 6: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Data primer akan ditabulasi dan dihitung frekwensinya, analisis data dilakukan secara deskriptif sedangkan data genangan air dan adaptasi akan dianalisis dengan tabulasi silang, dan diuji dengan chi kwadrat yaitu membandingkan data yang didapat dilapangan dengan yang diharapkan.

3.2.2. DATA RESPONDENUsia responden rata-rata di atas 40 tahun , alasan menempati rumah sejak lahir secara turun temurun dan dekat ketempat kerja . Harga lahan berkisar antara Rp 150.000/m2, pekerjaan sebagian besar sektor non formal , dengan tingkat pendidikan lulus SD , status menempati rumah secara hak milik, dengan jumlah penghuni rata-rata 6 sampai dengan 8 orang, besarnya PBB antara Rp2500 s/d 10.000,-.Pekerjaan responden sebagian besar bekerja di sektor in formal, yaitu buruh bangunan, nelayan dan pedagang .

3.2.3. DATA GENANGAN AIRType bangunan rumah , tidak bertingkat, model panggung, jenis bangunan 63,6% di atas tanah, 21,8% di atas air.Air menggenangi rumah lebih dari 12 kali per tahun , lama genangan 1 s/d 12 jam, tinggi genangan 11 s/d 50 Cm, waktu terjadi genangan sore hari antara jam 16.00 s/d 20.00.Selama genangan air terjadi pada umumnya responden tidak berbuat apa-apa , hal ini dinyatakan oleh sebanyak 43 responden atau 78,2 % karena merupakan kejadian biasa bagi mereka.

3.3. STRUKTUR PEMANFAATAN RUANG KAWASAN

Dalam kebijakan RTRW Kota Banjarmasin Tahun 2001 - 2011, struktur tata ruang kota dibagi menjadi 5 Bagian Wilayah Kota (BWK) dan dua BWK Khusus. Masing-masing memiliki fungsi sebagai BWK CBD dan pemerintahan, BWK permukiman, jasa perdagangan, pendidikan dan perkantoran, BWK pelabuhan, BWK pergudangan dan lingkar Selatan, BWK koridor komersial, koridor A Yani. Sedangkan dua BWK khusus, masing-masing berfungsi sebagai kawasan resapan air wisata alam dan olahraga, serta kawasan resistensi air agro wisata. Wilayah Banjar Utara berda di BWK berfungsi sebagai permukiman, jasa perdagangan, pendidikan dan perkantoran. Lihat Gambar 2.

Gambar.2. Peta Struktur Ruang Kota

Makalah dan Presentasi 245

Page 7: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Berdasarkan Rencana Pemanfaatan Ruang Kota Banjarmasin Tahun 2001-2011, wilayah Banjar Utara ditetapkan sebagai kawasan permukiman, jasa perdagangan, pendidikan dan perkantoran. Pemanfaatan ruang di kawasan Kuin Utara yang merupakan wilayah Banjar Utara adalah sebagai permukiman. Secara rinci pemanfaatan ruang di Kuin Utara yang merupakan kawasan pinggiran Kota Banjarmasin yang berjarak 6 km dari pusat kota ini adalah sebagai berikut :

a. Kawasan perumahanPada awal pertumbuhannya, perumahan di kawasan Kuin Utara disebabkan oleh adanya daya tarik sungai sebagai prasarana transportasi air, yang mengakibatkan kawasan di sepanjang sungai dipenuhi oleh permukiman penduduk. Seiring dengan perkembangan pembangunan jalan sebagai prasarana transportasi darat, perumahan ini semakin berkembang ke arah darat sebagai tempat bermukimnya penduduk. Pada saat ini kawasan perumahan ini telah tumbuh sebagai kawasan permukiman padat di kiri dan kanan jalan Kuin Utara.

b. Kawasan perdaganganKegiatan perdagangan yang berlangsung di Kuin Utara adalah perdagangan tradisional berupa kegiatan pasar terapung yang merupakan kegiatan ekonomi masyarakat yang khas sebagai ciri kawasan, bahkan satu-satunya di Indonesia. Secara keruangan, kegiatan ini menempati areal di tepian sungai Barito dan muara sungai Kuin. Selain sebagai kawasan perdagangan, keberadaan Pasar Terapung berpotensi sebagai kawasan wisata, yang dapat diakomodasikan dalam struktur tata ruang Kota Banjarmasin.

c. Kawasan Masjid dan Makam Sultan Suriansyah. Akibat dari penggunaan transportasi air di masa lalu, kawasan masjid dan makam Sultan Suriansyah berlokasi di tepian sungai Kuin.. Kawasan ini dibangun oleh Sultan Suriansyah sebagai pusat kegiatan agama islam di masa lalu. Dengan pengaruhnya yang besar, kehadiran masjid ini menjadi orientasi perkembangan kawasan terbangun seperti permukiman dan kegiatan lainnya di sekitar kawasan. Sampai saat ini, kawasan ini diyakini sebagai embrio perkembangan fisik Kota Banjarmasin dengan perannya yang sangat penting dalam penggunaan lahan kota secara keseluruhan.

IV ANALISIS FISIK PERMUKIMAN, KEG. SOSIAL MASYARAKAT DAN POTENSI KAWASAN

4.1. ANALISIS FISIK PERMUKIAN4.1.1. Analisis Kuesioner Fisik

Daerah studi diambil pada lokasi permukiman yang terletak dipinggir sungai Barito yaitu meliputi RT 11,12, 13,14, dan 16. Pengambilan sampel rumah tidak hanya pada lokasi yang langsung berhubungan dengan sungai (menghadap sungai) tetapi diambil juga beberapa rumah yang berada di seberang jalan yang tidak berhadapan langsung dengan sungai. Jumlah sampel rumah yang diobservasi adalah 12 rumah dengan perincian sebagai berikut:

- RT 11 = 3 rumah Sugianoor, Ibu Nurhayat, Jahrah- RT 12 = 2 rumah Khairul anwar, Alamsyah- RT 13 = 1 rumah H. Taufik

Makalah dan Presentasi 246

Page 8: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

- RT 14 = 3 rumah Rasidi, Rohana- RT 16 = 3 rumah Mahpud, Mariah, Siti Ukayah, H.Iman

Kebakaran yang terjadi pada tahun 1983 banyak membuat perubahan terutama pada pola permukimannya yaitu, dari pola berkelompok menjadi pola tunggal, sedangkan tipe bangunan yang baru didirikan tetap tipe panggung.

Gambar 3. Peta Sampel Rumah yang Diamati

4.1.2. Analisa hasil kuesioner fisik Hasil pengamatan dan diskusi dengan para responden di lokasi khususnya yang berhubungan dengan kondisi fisik bangunan adalah sbb;Komponen bangunan yang diamati dibagi 5 yaitu; Pondasi, Lantai, Dinding, Langit-langit dan Atap.Analisa dari hasil temuan lapangan adalah,

a. PondasiTipe pondasi tiang pancang merupakan teknologi yang turun temurun diperoleh dari nenek moyang penduduk Kalimantan karena struktur tanah yang ada.Pondasi ini sangat cocok terutama untuk bangunan yang berada di atas tanah rawa atau di tepi sungai sungai sudah meriupakan adaptasi kawasan yang telah berlangsung turun temurun.Bahan bangunan terutama kayu Ulin (10/10) sangat menunjang untuk digunakan sebagai pondasi bangunan maupun lantai rumah dan titian.

Makalah dan Presentasi 247

SUNGAI BARITO

SUNGAI KUIN

RUMAH YANG DI AMATI

Page 9: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Dengan semakin berkurangnya kualitas kayu yang baik (kayu ulin sudah agak sulit) maka untuk komponen yang tidak bersentuhan dengan air mereka menggunakan kayu jenis lain yaitu kamper atau meranti. Kondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi sehingga pada beberapa bangunan yang kualitas kayunya jelek akan cepat lapuk yang akhirnya mempengaruhi posisi bangunan. Hal ini dapat terlihat pada bangunan rumah nelayan yang umumnya berada di tepi sungai yang kondisi ekonominya tidak sebaik penduduk yang berada di pinggir jalan. Pengetahuan mengenai konstruksi bangunan yang dipunyai oleh penduduk khususnya nelayan minim sehingga balok pengaku (bracing) yang menghubungkan tiang dengan tiang hanya menggunakan hubungan kayu seadanya (asal kuat menempel dan terikat dengan kuat tanpa mempertimbangkan faktor kerusakan konektor yang dipakai (paku). Akibatnya pada waktu paku berkarat atau pada waktu ada benturan yang diakibatkan oleh perahu, ombak hubungan kayu akan lepas.

b. LantaiLantai bangunan panggung umumnya adalah konstruksi lantai rangka kayu (5/7 dan 5/10) dengan penutup papan kayu (3/20). Kayu yang digunakan adalah kayu Ulin dan dipakai pada lantai di dalam rumah maupun di luar rumah seperti teras dan titian. Bentuk serta penampilan kayu ulin sangat baik sehingga beberapa rumah tidak perlu menggunakan bahan penutup lain seperti vinil karet, karpet dll. Pada beberapa rumah yang didirikan di atas tanah (daratan) penutup ubin keramik digunakan yaitu, dengan memasangnya di atas papan kayu yang sebelumnya diberi bahan perekat. Ternyata hal ini cukup baik sehingga lembab dari air pembersih yang dipakai setiap harinya tidak langsung menyentuh kayu.

c. DindingKonstruksi dinding umumnya menggunakan rangka kayu (5/10) dengan jenis kayu yang digunakan adalah kayu meranti. Mengingat pada komponen ini akan banyak menggunakan paku maka penggunaan kayu meranti yang relatif lebih lunak cukup menguntungkan.

d. Langit-langitRupanya langit-langit merupakan bagian yang kurang diperhatikan oleh penduduk setempat, terutama nelayan yang berpenghasilan rendah sehingga bagian atas bangunan di bawah atap banyak dimanfaatkan oleh mereka untuk menyimpan barang. Alasan lain adalah, kota Banjarmasin bertemperatur panas sehingga dengan tidak menggunakan langit-langit udara di dalam ruangan terasa lebih dingin. Langit-langit sebetulnya sangat membantu bangunan terutama pada kekukuhan bangunan apabila menerima gaya horisontal disamping juga untuk memperkaku kedudukan antara dinding dan atap. Bahan yang digunakan adalah plywood.

e. AtapKonstruksi atap bangunan di Banjarmasin sangat sederhana yaitu tipe pelana dan ini sangat membantu pada kekakuan struktur karena biasanya bentuknya simetris. Bahan bangunan yang digunakan adalah kayu kamper atau kayu meranti. Melihat kondisi yang ada sekarang tenyata umumnya bagian ini masih terlihat baik.

f. Peralatan furniture Sesuai dengan perkembangan model furniture yang sangat bervariasi dan kompak maka penduduk setempatpun memanfaatkannya untuk dipakai menunjang kegiatan sehari-hari.

Makalah dan Presentasi 248

Page 10: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Dengan kondisi daerahnya yang sering mengalami banjir sebetulnya penduduk sudah harus meng-adaptasi dengan memanfaatkan peralatan rumah tangga yang menggunakan besi atau aluminium, namun nyatanya mereka lebih mengutamakan keindahan karena perabotan dari kayu lebih baik penampilannya. Untuk mengantiipasi adanya genangan mereka hanya berusaha memindahkan ke tempat yang lebih tinggi.Televisi, VCD, antena Parabola, kulkas dan peralatan elektronik lainnya sudah menjadi kebutuhan dasar penduduk dengan adanya listrik dengan daya yang cukup di daerah tersebut.

g. Fasilitas kapling dan rumahAir bersih untuk kawasan ini diperoleh dari pemerintah yaitu PDAM dengan membangun 4 tangki air bersih di pinggir jalan Kuin. Masyarakat membeli dalam bentuk jerigen seharga Rp. 200 per jerigen padahal PDAM telah menyediakan saluran untuk didistribusikan namun tidak semua penduduk memanfaatkan sarana ini, karena biaya pemasangan yang mahal dan sambungan baru mencapai kanan kiri jalan Kuin. Hal ini sebetulnya sudah cukup efisien karena konsumsi masyarakat tidak terlalu besar disamping untuk keperluan mandi cuci sebagian masyarakat masih memanfaatkan air sungai. Sarana lain, seperti saluran air kotor khususnya untuk bangunan rumah yang letaknya di tepi sungai bukan merupakan masalah sedangkan untuk bangunan rumah yang letaknya di seberang jalan saluran yang dibuat cukup berfungsi dengan baik.Hampir semua bangunan yang berada di kawasan ini memanfaatkan sungai sebagai pembuangan limbah air kotornya. Saluran air hujan tidak berfungsi sehingga air hujan langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah atau ke sungai.

4.1.3. Status lahan dan rumah Mayoritas lahan maupun rumah merupakan milik pribadi yang diperoleh dari pembelian dengan uang sendiri atau warisan dari orang tua, oleh karena itu bentuk bangunan sangat terpengaruh oleh status pemilik serta asal pemilik. Kondisi bangunan pada umumnya baik karena pemeliharaannya baik. a. Tipe bangunanSemua bangunan bertipe panggung baik yang berada di atas/tepi sungai atau di tanah daratan (seberang jalan). Dari 12 bangunan yang didata hanya ada 2 (dua) rumah yang bertingkat satu sedangkan yang lainnya tidak bertingkat. Dengan sempitnya lahan di bangunan yang dibangun di atas air, terutama pada bangunan lapis ke dua dstnya penggunaan lahan sangat maksimal sehingga kebanyakan dinding rumah langsung berbatasan dengan jalan. Bangunan yang langsung berhadapan dengan sungai umumnya mempunyai 2 pintu yaitu, pintu yang menghadap sungai berfungsi sebagai pintu ruang usaha (toko, warung, bengkel kapal dll) sedangkan pintu yang lain sebagai akses untuk tamu seperti layaknya rumah tinggal.

b. Letak bangunan Lokasi bangunan yang diobservasi sbb;- Lokasi daratan (tepi jalan raya Kuin)- Lokasi tepi sungai - Lokasi bangunan yang bagian depan dibangun di daratan sedangkan bagian belakang di

atas air Dari beberapa lokasi tadi, ternyata Garis Sempadan Bangunan (GSB) untuk bangunan yang didirikan di tepi sungai dengan bangunan yang didirikan di tepi jalan berbeda.

Makalah dan Presentasi 249

Page 11: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Pada umumnya GSB pada bangunan yang didirikan di tepi sungai tidak beraturan sehingga pada beberapa bagian terdapat GSB yang menonjol ke sungai melebihi bangunan lain. Dermaga yang dimiliki oleh setiap bangunan umumnya dibangun sederhana dengan hanya memasang pondasi tiang pancang kemudian diperkuat dengan balok kayu (5/10) sebelum dipasang papan injakan. Pada bangunan yang didirikan di tepi jalan GSB juga tidak beraturan bahkan dinding bangunan atau pintu masuk kadang-kadang langsung berbatasan dengan jalan seperti bangunna toko, warung, bengkel, kecuali untuk bangunan umum seperti, sekolah, mesjid, kantor kelurahan dll)

c. Tahun pembuatan rumah Rata-rata rumah dibangun antara tahun 1955 (terlama) sampai tahun 1995 (terbaru) Pada beberapa rumah yang terletak di RT 14 dan 13 merupakan bangunan yang dibangun untuk ke dua kalinya setelah terjadinya kebakaran pada tahun 1983. Bangunan yang didirikan kebanyakan hasil desain sendiri dengan pelaksanaannya dibantu oleh tukang, sehingga hampir seluruh bangunan yang ada mempunyai bentuk yang sama.

d. Harga lahan Harga lahan di daerah ini menjadi mahal sejalan dengan perkembangan kawasan yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah. Bantuan berupa perbaikan jalan, pembuatan jembatan baru serta pengembangan kawasan wisata menjadikan lahan daerah ini menjadi mahal.- Harga lahan di tepi sungai berkisar antara Rp. 75.000 – Rp. 100.000 per m2, karena

lahan ini merupakan lahan yang menguntungkan (komersial) terutama lokasi Pasar Terapung.

- Harga lahan di tepi jalan berkisar antara Rp. 150.000 sampai Rp.200.000 per m2 lebih mahal karena akses transportasi yang mudah mencapai kawasan yang lebih luas selain juga sebagai kawasan komersial.

- Harga lahan di lapisan kedua baik di daratan maupun di atas air berkisar antara (Rp. 100.000 sampai Rp. 150.000) walaupun kondisi kedua lahan tersebut berbeda.

e. Nilai bangunan Nilai bangunan sangat dipengaruhi oleh letak/lokasi bangunan itu berada namun untuk bangunan yang menggunakan bahan kayu ulin dan kayu yang lebih baik seperti kamper harganya tinggi dan mencapai di atas Rp.150.000.000

f. Pelaksanaan bangunan Pelaksanaan bangunan dari desain sampai pelaksanaannya biasanya dikerjakan oleh sendiri (pemilik rumah) dengan dibantu oleh tukang. Hal ini mengakibatkan tipe dan standar rumah yang ada hampir sama, hal yang membedakan hanya terlihat pada penggunaan bahan bangunan serta sarana yang dibangun (toilet).

4.2. ANALISIS KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI MASYARAKAT

4.2.1. Sarana dan Prasarana TergangguAdapun fasilitas kawasan yang terganggu karena genangan air adalah jalan, 26 responden 52,7 % dan pasar 32 responden atau 54,8%. ,sedangkan prasarana sekolah , kantor , tempat usaha dan tempat ibadah, tidak terganggu, hal ini dihubungkan dengan pekerjaan responden yang sebagian besar pedagang dan buruh.

Makalah dan Presentasi 250

Page 12: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Pada saat genangan air , kegiatan dalam keluarga yang terganggu adalah memasak, 27 responden menyatakan atau 49,1 %., sedangkan kegiatan lain seperti makan, minum, bermain anak, mencuci, tidur dan ngobrol dengan keluarga pada umumnya tidak merasa terganggu.

a. Setelah Genangan AirSetelah genagan air surut atau reda 61,8% responden menyatakan tidak berbuat apa-apa 23,6 % membersihkan lumpur, yang membersihkan rumah setelah genangan air surut atau reda adalah penghuni, sebanyak 3-4 orang, yang pada umumnya dikerjakan oleh penghuni sendiri tanpa mengeluarkan upah pekerja.

b. AdaptasiResponden menyatakan alasan memilih tempat tinggal secara turun temurun 32,7 % dan dekat ketempat pekerjaan 32,7 % hal yang paling mengganggu adalah tumpukan sampah, 43,6% responden menyatakan hal itu.

Makalah dan Presentasi 251

Page 13: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

4.3. ANALISIS PERANAN KAWASAN KUIN UTARA TERHADAP KOTA BANJARMASIN

4.3.1. Analisis Peruntukan Kawasan

a. Kawasan PerumahanTumbuhnya kawasan perumahan di Kuin Utara dipengaruhi oleh adanya transportasi sungai maupun transportasi darat, sehingga ada dua orientasi kawasan, yaitu ke suagai dan ke darat. Perkembangan kegiatan komersial di pasar terapung mengakibatkan rumah-rumah hunian yang menghadap sunga Barito dan sungai Kuin beralih fungsi sebagai toko/warung, sehingga fungsi kawasan ini cenderung bergeser menjadi kawasan campuran (mix landuse) antara fungsi hunian dan fungsi komersial.

Makalah dan Presentasi 252

Page 14: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

b. Kawasan Pasar TerapungMeningkatnya kegiatan perkotaan, berakibat meningkatkan perkembangan kegiatan perdagangan di pasar terapung. Dari hasil wawancara dan pengamatan di lapangan, akhir-akhir ini makin banyak pendatang yang mengunjungi Pasar terapung dengan maksud berwisata air sekaligus berbelanja. Namun berdasarkan informasi masyarakat setempat, keberadaan kegiatan perdagangan di pasar terapung dewasa ini makin terdesak oleh kepentingan atau kegiatan lain yang ada di kawasan tersebut. Salah satunya adalah gelondongan kayu yang sering diparkir dan terapung pada kawasan tersebut, menjadikan ruang yang digunakan sebagai berkumpulnya perahu-perahu pedagang semakin menyempit. Jika gangguan ini tidak dihilangkan atau ditekan sekecil mungkin, maka dikhawatirkan terjadi perpindahan kegiatan perdagangan pasar terapung ke lokasi lain.

c. Kawasan Masjid dan Makam Sultan Suriansyah.Kawasan masjid dan makam ini perannya sangat penting dalam perkembangan penggunaan lahan kota secara keseluruhan. Situs makam dan masjid Sultan Suriansyah berlokasi di sebelah utara jalan Kuin Utara, yang kedua bangunan ini berjarak lebih kurang 500 m, yang diselingi oleh perumahan penduduk. Keberadaannya sangat penting, karena merupakan situs bersejarah serta elemen utama ruang yang sangat menentukan dalam membentuk ciri dan citra kawasan bersejarah bagi Kuin Utara. Keberadaan masjid dan makam sultan ini dapat menjadi landmark kawasan, sekaligus sebagai obyek wisata. Oleh karena itu, untuk lebih menarik para wisatawan, maka kawasan ini perlu dipertahankan dan dilestarikan. Perumahan padat dan cenderung kumuh yang tumbuh di sekitar kawasan ini perlu ditata kembali, dan perkembangannya diarahkan agar dapat mendukung meningkatnya nilai jual kawasan wisata. Hal yang mungkin dilakukan adalah mengubah fungsi hunian di kawasan ini menjadi fungsi perdagangan (toko dan warung) yang menjual barang dagangan tradisional masyarakat Banjar seperti kerajinan rakyat, makanan tradisional dan lain-lain.

4.3.2. Analisis Potensi Daya Dukung Kawasan

a. Tingkat AksesibilitasMemperhatikan lokasi kawasan Kuin Utara yang terletak di tepian sungai Barito dan sungai Kuin serta dilalui oleh Jalan utama Kuin Utara, maka akses eksternal kawasan mempunyai dua potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung kemungkinan peningkatan daya dukung kawasan, baik yang dapat dicapai melalui trasportasi sungai maupun melalui jalan darat.

1) Potensi akses melalui sungaiSungai merupakan prasarana transportasi utama di kawasan Kuin Utara. Keberadaan dermaga penyeberangan dengan perahu/kapal sebagai moda transport merupakan potensi untuk menghubungkan dengan wilayah eksternal, khususnya Kabupaten Barito Kuala, sekaligus merupakan pintu gerbang Kota Banjarmasin dari arah barat. Akses eksternal melalui sungai ini lebih berskala regional bagi kawasan Kuin Utara pada khususnya dan bagi Kota Banjarmasin umumnya.

2) Potensi akses melalui jalan darat.Akses eksternal melalui darat hanya dapat dicapai melalui dua arah, dari utara dan dari timur. Dari arah utara yaitu Jalan Alalak Selatan, dan Jalan Kuin Utara merupakan akses

Makalah dan Presentasi 253

Page 15: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

dari arah timur. Jalan ini sekaligus membelah kawasan menjadi dua bagian. Sedangkan akses ke pusat kota dapat dilalui melalui 3 altenatif jalan, yaitu jalan Kuin Utara, jembatan putih dan jembatan baru melewati jalan Kuin selatan. Oleh karena itu keberadaan jalan Alalak dan Kuin Utara sangat penting bagi kelangsungan pergerakan lalu lintas yang menjembatani hubungan eksternal kawasan dengan wilayah Alalak di bagian utara dan pusat kota. Namun lebar jalan yang hanya 5 meter, terasa sudah tidak memadai lagi untuk mendukung kelancaran pergerakan lalu lintas yang cukup tinggi.

b. Analisis Potensi KawasanSesuai dengan pola pemanfaatan ruang yang berkembang di Kuin Utara, maka potensi kawasan yang dapat meningkatkan nilai ekonomi kawasan dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Potensi Pasar TerapungPasar terapung merupakan tempat berlangsungnya kegiatan perdagangan khas daerah yang berlokasi di muara sungai Kuin dan tepian Sungai Barito. Kegiatan ini adalah merupakan potensi daerah bagi Kota Banjarmasin yang diharapkan dapat ditingkatkan sebagai aset untuk menarik wisatawan baik skala regional maupun nasional.

2) Potensi Toko dan Warung yang menghadap sungai.Toko dan warung yang tumbuh menghadap sungai bertujuan untuk melayani konsumen di pasar terapung. Kegiatan yang tidak dimiliki oleh daerah lain ini merupakan bagian yang tidak tepisahkan dengan kegiatan perdagangan pasar terapung. Barang yang diperdagangkan baik di pasar terapung maupun toko-toko dan warung di tepian sungai saling melengkapi.

3) Potensi Masjid dan Situs Makam dan Sultan Suriansyah.Masjid ini merupakan bangunan tua yang sarat dengan muatan sejarah yang penting. Selain sebagai pusat perkembangan syiar Islam di Kota Banjarmasin yang mempunyai pengaruh luas sampai daerah lain seperti Kalimatan Tengah dan Kalimantan Timur, masjid ini juga merupakan pusat awal pertumbuhan Kota Banjarmasin yang merupakan kota tertua di Kalimantan. Oleh karena itu keberadaan mesjid merupakan kawasan potensial untuk melestarikan sejarah masa lalu. Situs makam Sultah Suriansyah dan keluarganya berlokasi tidak jauh dari lokasi masjid. Pelestarian makam ini telah ditunjukkan dengan adanya museum yang menyimpan benda-benda bersejarah semasa pemerintahan Sultan Suriansyah.

c. Analisis Kecenderungan Perubahan Fungsi Kawasan.Berdasarkan hasil analisis peruntukan kawasan, dapat diidentifikasi adanya kecenderungan perubahan fungsi kawasan. Ada tiga hal yang menjadi titik perubahan fungsi kawasan. Pertama adalah perubahan kawasan perumahan menjadi kawasan perdagangan campuran. Kedua adalah kecenderungan berpindahnya kawasan perdagangan pasar terapung ke daerah lain. Dan ketiga adalah kecenderungan terjadinya perubahan kawasan perumahan kumuh yang berlokasi di antara kawasan masjid dan makam Sultan Suriansyah menjadi kawasan wisata.

Kawasan perumahan yang cenderung berubah fungsi menjadi kawasan campuran perumahan dan perdagangan, terdapat di kawasan perumahan yang berorientasi ke sungai. Hal ini lebih disebabkan karena adanya kegiatan perdagangan pasar terapung di tepian sungai Barito dan muara sungai Kuin. Berdasarkan pengamatan lapangan dan hasil tanya

Makalah dan Presentasi 254

Page 16: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

jawab dengan penduduk, kecenderungan perubahan fungsi kawasan perumahan menjadi kawasan campuran ini dimaksudkan untuk melengkapi aktifitas perdagangan di pasar terapung. Meningkatnya konsumen di pasar terapung menuntut tingginya barang kebutuhan yang harus terpenuhi di kawasan pasar terapung ini. Oleh karenanya, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang tidak terlayani oleh pedagang yang berada di atas perahu, penduduk yang menghuni tepian sungai ini mengusahakannya dengan membuka toko, warung atau kios dengan jenis barang dagangan yang dipasarkan pada umumnya berupa barang kelontong.

Sampai saat penyususunan RUTRK Banjarmasin 2001 – 2011, struktur ruang perkotaan menetapkan bahwa Kawasan Banjar Utara yang didalamnya terdapat kawasan Kuin Utara (daratan) ditetapkan sebagai kawasan perumahan. Oleh karena itu terjadinya kecenderungan perubahan fungsi kawasan ini belum memenuhi persyaratan ketentuan perubahan ijin pemanfatan lahan kota. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1996 tentang Pedoman Perubahan Pemanfaatan Lahan Perkotaan. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 1996 tersebut dimuat persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan perubahan pemanfatan lahan. Diantaranya adalah ketentuan tentang ketersediaan dan kapasitas sarana dan prasarana lingkungan yang berkaitan dengan perubahan dimaksud, ketentuan untuk memperhatikan estetika dan lain-lain. Persyaratan lainnya adalah pengenaan biaya ijin perubahan pemanfaatan lahan. Setiap pengelola lahan yang mengubah fungsi kegiatan perumahan yang telah ada menjadi fungsi perdagangan maupun fungsi lainnya, menurut ketentuan tersebut wajib mengajukan ijin perubahan pemanfaatan lahan dan dikenakan retribusi daerah yang besarnya ditetapkan oleh Pemerintah Daerah setempat, yang dalam kasus ini adalah Pemerintah Kota Banjarmasin.

Kecenderungan perubahan fungsi kawasan yang kedua adalah berpindahnya kawasan pasar terapung di tepian Sungai Barito dan muara sungai Kuin karena terdesak oleh adanya gelondongan kayu yang sering diparkir dan terapung di kawasan pasar terapung tersebut. Berdasarkan informasi pedagang, mereka sering merasa terganggu dengan adanya kayu gelondongan tersebut, karena sangat membatasi ruang gerak dan keleluasaan perahu-perahu yang mengadakan transaksi pasar. Jika keadaan ini dibiarkan, maka tidak mustahil perpindahan pasar terapung akan benar-benar terjadi. Hal ini akan menghilangkan ciri kawasan Kuin Utara dari ciri khas satu-satunya di IIndonesia. Terhadap kecenderungan ini, Pemerintah Kota Banjarmasin sudah semestinya mengantipasi dan menyiapkan kebijakan untuk menghindari hilangnya fungsi ini, mengingat kawasan muara sungai Kuin dan Sungai Barito dengan obyek wisata Pasar Terapung ditetapkan sebagai kawasan wisata oleh Pemerintah Kota Banjarmasin berdasarkan RUTRK 2001-2011.

Ketiga adalah peningkatan fungsi kawasan wisata masjid dan makam Sultan Suriansyah, yang sampai saat ini belum direvitalisasikan. Sesuai dengan struktur tata ruang kota yang disusun dalam RUTRK Banjarmasin 2001 – 2011, Kawasan Peninggalan makam dan masjid Sultan Suriansyah ditetapkan sebagai kawasan wisata. Berdasarkan pengamatan di lapangan, di kawasan antara masjid dan makam Sultan Suriansyah terdapat perumahan dengan kepadatan tinggi bahkan cenderung kumuh.Untuk mendukung citra kawasan wisata, perumahan padat dan kumuh ini semestinya memperoleh penanganan khusus seperti penataan kembali agar perumahan yang ada berorientasi pada perumahan yang bercitra wisata. Pemerintah Kota Banjarmasin hendaknya memprioritaskan program penataan kawasan makam dan masjid Sultan Suriansyah ini.

Makalah dan Presentasi 255

Page 17: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

V KESIMPULAN SEMENTARA PERKIRAAN KONDISI LAPANGAN YANG DAPAT MENIMBULKAN KERUGIAN FISIK PERUMAHAN, SOSIAL DAN KAWASAN

Dari pengamatan di Kawasan Kuin Utara Banjarmasin yang berlokasi di tepian Sungai Barito, kerugian yang mungkin timbul dapat disimpulkan sebagai berikut :

Kenaikan Muka Air laut untuk masyarakat kota tepi sungai belum menjadikan masalah terutama jika dikaitkan dengan kebutuhan ekonomi.

Fisik bangunan sangat dipengaruhi oleh teknologi konstruksi yang dipakai, sehingga kerugian yang ditimbulkan akibat rusaknya salah satu komponen struktur akan berpengaruh kepada komponen lainnya. Kerusakan ini disebabkan juga oleh teknologi konstruksi yang masih tradisional tanpa memperhitungkan akibat teknis dari bahaya yang akan timbul.

Pondasi merupakan komponen yang banyak mengalami kerusakan yang umumnya disebabkan oleh gelondongan/batang kayu yang banyak hanyut dari hulu dan biasanya akan menabrak tiang pondasi ketika ombak datang. Tanaman eceng gondok juga merupakan penyebab cepat membusuknya kayu pondasi karena umumnya tanaman ini terdampar di kolong rumah dan menempel pada tiang kayu.

Kerusakan pada bagian lain seperti lantai, dinding, langit-langit dan atap tidak terlihat menonjol sehingga komponen ini cukup baik kondisinya walaupun ada beberapa rumah yang mengalami kerusakan ringan.

Sungai sangat memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan sehari-hari masyarakat (Mandi Cuci Kakus) selain untuk transportasi, sehingga pembuangan limbah rumah tangga yang langsung ke sungai harus diperhatikan.

Kawasan Kuin Utara mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata dengan obyek pasar terapung yang merupakan ciri khas kawaan bahkan satu-satunya di Indonesia, serta situs makam dan masjid Sultan Suriansyah yang bersejarah, sebagai landmark kawasan, meskipun proporsi pemanfaatan ruang untuk perumahan masih dominan.

Kecenderungan perubahan fungsi kawasan perumahan menjadi kawasan campuran perdagangan dan perumahan karena pengaruh kegiatan pasar terapung perlu mendapat perhatian Pemerintah Kota, seperti dalam hal pengaturan ijin perubahan pemanfaatan lahan.

Perubahan fungsi ruang kawasan ke arah fungsi campuran (mix landuse) serta fungsi wisata diperkirakan akan meningkatkan nilai kawasan sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih tinggi baik bagi masyarakat setempat maupun bagi Pemerintah Kota. Dengan fungsi barunya sebagai kawasan campuran dan wisata ini, maka jika terjadi kenaikan muka air laut setinggi 1 meter di kawasan ini, diperkirakan kerugian yang mungkin timbul akan lebih besar.

Aset dan nilai kawasan yang diperkirakan hilang antara lain adalah sebagai berikut :Kawasan perdagangan dan perumahan yang mendukung kegiatan pasar terapung yang berada di tepian Sungai Barito dan muara Sungai Kuin.

- Kawasan pasar terapung, yang sekaligus akan menghilangkan ciri khas kawasan. Hal ini selain disebabkan oleh hilangnya kawasan campuran di tepian pantai, juga karena adanya gelondongan kayu yang sering diparkir dan terapung pada kawasan tersebut, sehingga membatasi ruang gerak perahu-perahu para pedagang.

Makalah dan Presentasi 256

Page 18: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

- Kawasan perumahan yang berada di antara lokasi makam dengan masjid Sultan Suriansyah. Kawasan ini bernilai tinggi karena potensinya dalam mendukung aktivitas wisata makam dan masjid, dengan memfungsikannya sebagai rumah dagang (ruko, rumah warung) yang menjual barang dagangan tradisional masyarakat Banjar seperti kerajinan rakyat, makanan tradisional dan lain-lain.

- Hilangnya landmark kawasan yaitu situs kawasan wisata bersejarah makam dan masjid Sultan Suriansyah yang bernilai tinggi.

Kondisi Rumah Tepi Sungai Sarana jalan di permukiman di atas air.

Makalah dan Presentasi 257

Page 19: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

DInding rumah yang berhimpitan dengan jalan Jalan raya Kuin (Titian Kayu Antar Bangunan)

DAFTAR PUSTAKA

1. BAPPEDA, Analisa Rencana Tata Ruang Daerah Kota Madya Banjarmasin, Banjarmasin, 1999.

2. Badan Pertanahan Nasional, Banjarmasin, Data Penggunaan Tanah Kota Banjarmasin, 1999.

3. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan, Bantuan Teknis Perencanaan Revitalisasi (Kawasan Kuin Utara Banjarmasin),Banjarmasin, Oktober 2001.

4. Pemerintah Daerah Banjarmasin, Data Satelit Kota Banjarmasin, Banjarmasin, 1997.

5. Pemerintah Daerah Banjarmasin, Banjarmasin Dalam Angka – 2000, Banjarmasin, 1999.

Makalah dan Presentasi 258

Page 20: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

LAMPIRAN

Makalah dan Presentasi 259

PERUMAHAN PINGGIR SUNGAIDI

BANJARMASINAKIBAT

PERILAKU PASANG SURUT SUNGAI BARITO

Page 21: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 260

LOKASI WILAYAH STUDI

Page 22: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 261

BANJARMASIN DENGAN SUNGAI-SUNGAINYA

Page 23: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 262

KELURAHAN KUIN UTARALOKASI RUMAH YANG DISURVEY

Page 24: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 263

PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA BANJARMASIN

Page 25: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 264

PETA RAMBATAN PASANG SURUT

Page 26: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 265

KONDISI FISIK WILAYAH STUDI (KUIN UTARA)

Page 27: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 266

Kerusakan balok lantai bawah Kerusakan pada dinding penutup bawahdinding penutup baruKondisi tiang pancang rumah di atas airBatas air pasang pada pondasi tiang

1

2

3

44

5

Page 28: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 267

Sarana air bersih :1. Penampungan air hujan 2. Dari PAM 3. Dari penjual air

1

32

Page 29: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

JUMLAH BANGUNAN MENURUT FUNGSINYA

No Fungsi Bangunan Lokasi Jumlah(Unit)

Jln Utama Tepi Sungai

1. Masjid 1 - 12 Musholla 8 1 93. Sekolah Dasar 1 - 1 4. Koramil 1 - 15 Pengusaha kayu 4 2 66. Wartel 4 - 47. Bengkel motor 1 1 28. Barang bekas 2 3 59. Toko / warung 10 52 6210. Hotel / Penginapan 1 - 111. Pengusaha ukiran 1 - 112. Rumah 112 596 708 Jumlah 145 656 801

KONDISI PERMUKIMAN LOKASI

Tepian Sungai Kanan-Kiri (Jalan Kuin)

Kepadatan Bangunan > 80 unit /ha > 80 unit / haKoefisien Dasar Bangun Mendekati 100% 50 – 75 % an (KDB)Jumlah lantai 1 lantai 1 - 2 lantai Garis Sempadan Bangun an (GSB) Tidak ada Tidak beraturan

Makalah dan Presentasi 268

Page 30: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT NAIKNYA MAL

Makalah dan Presentasi 269

+ 0.50+ 1.00+ 2.00

TINGGI AIR

RUMAH DARATAN

RUMAH TP SUNGAI

+ 3.00

KOMPONEN YANG TERENDAM:PONDASILANTAIDINDING

KOMPONEN YANG TERENDAMPONDASI

Page 31: DAMPAK KERUGIAN AKIBAT KENAIKAN MUKA AIR …sim.nilim.go.jp/ge/semi3/prosiding/5-banjarmasin.doc · Web viewKondisi bangunan yang diamati sangat dipengaruhi oleh struktur pondasi

Proceeding – Kerugian pada Bangunan dan Kawasan Akibat Kenaikan Muka Air Laut pada Kota-Kota Pantai di Indonesia

Makalah dan Presentasi 270

JENIS KERUSAKAN BANGUNAN

KomponenKondisi

B Rr

Rb

Rs

PondasiLantaiDindingPlafonAtap

41211

7-1-1

-----

1---1

Keterangan : B : BaikRr : Rusak ringan

Rs : Rusak sedang

KESIMPULAN SEMENTARA

KERUSAKAN BANGUNAN LEBIH BANYAK DITEMUI PADA KOMPONEN PONDASI

TEKNOLOGI KONSTRUKSI SETEMPAT MASIH TRADISIONAL KENAIKAN MAL MASIH BELUM MERUPAKAN MASALAH BESAR BAGI PENDUDUK SETEMPAT (FAKTOR EKONOMI

MASIH LEBIH DOMINANSUNGAI MERUPAKAN SARANA PENTING ( MCK DAN

TRANSPORTASI)IZIN PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN PERLU LEBIH

DIPERHATIKANBERUBAHNYA FUNGSI LAHAN MNINGKATKAN NILAI LAHAN

GANGGUAN UNTUK MASYARAKAT LEBIH BANYAK PADA KEGIATAN DI LUAR RUMAH