dampak kebijakan dana perimbangan · pdf fileekonomi makro di daerah direktorat jenderal bina...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DAMPAK KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN TERHADAP
EKONOMI MAKRO DI DAERAH
DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
SUBDIT DUTEK FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Jakarta, 8 s.d 9 September 2016 1
LANDASAN HUKUM PENYUSUNAN RAPBN 2016
1. Pasal 23 UUD Amandemen Keempat;
2. UU No. 17 /2003 tentang Keuangan Negara;
3. UU No. 17 /2014 tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD yang mengamanatkan bahwa:
a. APBN sebagai wujud dari pengelolaan
b. Keuangan negara ditetapkan setiap tahun denganUU dan dilaksanakan secara terbuka danbertanggung jawab untuk sebesar-besarnyakemakmuran rakyat;
c. RUU-APBN diajukan oleh Presiden untuk dibahas
bersama DPR dengan memperhatikan pertimbanganDPD;
d. APBN disusun dengan berpedoman kepada:
1) RKP;
2) Kerangka Ekonomi Makro; dan
3) Pokok-2 Kebijakan Fiskal.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENYUSUNAN RAPBN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ASUMSI DASAR PENYUSUNAN APBN
1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 % serta perkembanganekonomi global dan domestik yang tercermin pada asumsidasar ekonomi makro;
2. Inflasi sebesar 4,7 %;
3. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesarRp13.900 per dolar Amerika Serikat;
4. Suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulansebesar 5,5 %;
5. Harga minyak mentah Indonesia (Indonesia’s CrudePrice/ICP) sebesar 50 per dolar Amerika Serikat;
6. Lifting minyak Indonesia sebesar 830 ribu barel/hari; dan
7. Lifting gas sebesar 1.155 ribu barel setara minyak per hari.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
5
PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
APBN 2016 UU 14/2015
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UU Nomor 12 Tahun 2016 tentang Perubahan atasUU Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN TA 2016
POSTUR PERUBAHAN APBN TAHUN 2016
POSTUR PERUBAHAN APBN 2016SEMULA
(Ribuan Rupiah)
MENJADI
(Ribuan Rupiah)
A PENDAPATAN NEGARA
1. PENERIMAAN DALAM NEGERI
2. PENERIMAAN PERPAJAKAN
3. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
4. PENERIMAAN HIBAH
1.882.545.849.136
1.820.514.056.476
1.546.664.648.856
273.849.407.620
2.031.792.660
1.786.225.025.908
1.784.249.853.248
1.539.166.244. 581
245.083.608.667
1.975.172.660
B BELANJA NEGARA
1. BELANJA PEMERINTAH PUSAT
2. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
2.095.724.699.824
1.325.551.377.296
770.173.322.528
2.082.948.885.885
1.306.695.982.113
776.252.903.772
C KESEIMBANGAN PRIMER -88.238.241.688 -105.505.567.977
D SURPLUS/ (DEFISIT) ANGGARAN (A-B)
% Defisit Anggaran terhadap PDB
-213.178.850.688
-2,15%
-296.723.859.977
-2,35%
E PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
1. PERBANKAN DALAM NEGERI
2. NONPERBANKAN DALAM NEGERI
PEMBIAYAAN LUAR NEGERI (NETO)
272.780.657.271
5.498.309.778
267.282.347.493
398.193.417
299.250.779.509
25.360.731.260
273.890.048.249
-2.526.919.532
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RPJMN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN
2015-2019:
Memantapkan pembangunan secara
menyeluruh dengan menekankan
pembangunan keunggulan kompetitif
perekonomian yang berbasis SDA yang
tersedia, SDM yang berkualitas serta
kemampuan IPTEK
No SASARAN PEMBANGUNAN
1. Sasaran Makro
2. Sasaran pembangunan manusia dan masyarakat
3. Sasaran pembangunan sektor unggulan
4. Sasaran pembangunan dimensi pemerataan
5. Sasaran pembangunan kewilayahan dan antar
wilayah
6. Sasaran pembungunan politik, hukum,
pertahanan dan keamanan
SASARAN EKONOMI MAKRO RPJMN
2015 2016 2019
PDB 5,8% 6,0% - 6,6% Rata-rata 5 thn 7 %
Angka
Kemiskinan
10,3% 9,0% - 10,0% 5,0% - 6,0%
Tingkat
Pengangguran
5,6% 5,2% - 5,5% 4,0% - 5,5%
Didukung Stabilitas Ekonomi Makro & Fiskal
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RKP TAHUN 2016
PERPRES NO 45 TAHUN 2016
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH
TAHUN 2017
Pasal 1
(1) Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017, yang selanjutnya disebut RKP Tahun
2017, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 1
(satu) tahun, yaitu tahun 2017 yang dimulai padatanggal 1 Januari 2017 dan
berakhir pada tanggal 31 Desember 2017
Pasal 2
(1) RKP Tahun 2017 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Tahun 2015 - 2019 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019, yang memuat Rancangan Kerangka
Ekonomi Makro tahun 2017, serta prioritas pembangunan, rencana kerja, dan
pendanaannya.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KERANGKA EKONOMI MAKRO
TAHUN 2017 MELIPUTI :
• Pedoman bagi Pemerintah dalam menyusun RAPBN Tahun 2017;
• Pedoman bagi kementerian/Lembaga dalam menyusun Rencana
Kerja Kementerian/Lembaga Tahun 2017;
• Acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Kerja
Pemerintah Daerah Tahun 2017.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1,737,629,377,095,000
2,199,074,000,000
2,070,465,942,664,000
1,310,439,269,474,000
760,026,673,190,000
700,026,673,190,000
60,000,000,000,000
ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA
ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT
ANGGARAN BELANJA NEGARA
NOTA KEUANGAN RAPBN 2017
ASUMSI RAPBN TAHUN ANGGARAN 2017
PROGRAM PENERIMAAN HIBAH NEGARA
Rincian:
Transfer ke Daerah (Dana Perimbangan, DID, Dana Otonomi
Khusus & Dana Keistimewaan Yogyakarta
Dana Desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
A. 672,037,454,328,000
1 495,555,243,892,000
a. 90,824,772,346,000
1). DBH Pajak (PBB & PPh 21, 25, 29 & CHT) 56,024,936,060,000
2).DBH SDA (Minyak Bumi & Gas Bumi, Mineral &
BatuBara, Kehutanan, Perikanan & Panas Bumi) 34,799,836,286,000
b. 404,730,471,546,000
NOTA KEUANGAN RAPBN 2017
ASUMSI RAPBN TAHUN ANGGARAN 2017
DBH (DBH Pajak & DBH SDA)
Dana Alokasi Umum (DAU)
DanaTransfer Umum (DBH & DAU)
DANA PERIMBANGAN (DANA TRANSFER UMUM & DANA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2 176,482,210,436,000
a. 59,842,210,436,000
1). 20,496,248,563,000
a. Bidang Pendidikan 6,107,100,000,000
b. Bidang Kesehatan 10,021,820,000,000
c. Bidang Perumahan dan Pemukiman 654,890,000,000
d. Bidang Pertanian 1,750,038,563,000
e. Bidang Kelautan dan Perikanan 926,500,000,000
f. Bidang Sentra Industri Kecil dan Menengah 531,500,000,000
g. Bidang Pariwisata 504,400,000,000
2). 35,866,762,990,000
a. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan 1,951,802,990,000
b. Bidang Kesehatan (Rumah Sakit Rujukan/Pratama) 4,831,260,000,000
c. Bidang Air Minum 1,500,300,000,000
d. Bidang Sanitasi 1,500,200,000,000
e. Bidang Jalan 20,540,100,000,000
f. Bidang Pasar 1,035,700,000,000
g. Bidang Irigasi 4,005,100,000,000
h. Bidang Energi Kecil dan Menengah 502,300,000,000
3). 3,479,198,883,000
a. Bidang Perumahan dan Pemukiman 383,300,000,000
b. Bidang Transportasi 844,100,000,000
c. Bidang Kesehatan 2,251,798,883,000
NOTA KEUANGAN RAPBN 2017
ASUMSI RAPBN TAHUN ANGGARAN 2017
Dana Transfer Khusus (DAK Fisik dan DAK Non Fisik)
Dana Alokasi Khusus Fisik
DAK Reguler
DAK Penugasan
DAK Afirmasi
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
b. 116,640,000,000,000
1). 45,120,000,000,000
2). 3,710,000,000,000
3). 56,580,000,000,000
4). 1,400,000,000,000
5). 6,910,000,000,000
6). 100,000,000,000
7). 2,070,000,000,000
8). 750,000,000,000
c. Dana Infrastruktur Daerah (DID) 7,500,000,000,000
1). Dana Infrastruktur Daerah (DID) 7,500,000,000,000
d. 20,489,218,862,000
1). 19,689,218,862,000
2). 800,000,000,000
e. 8,094,609,431,000
1). 5,666,226,601,000
2). 2,428,382,830,000
f. 8,094,609,431,000
1). 8,094,609,431,000
g. 3,500,000,000,000
1). 2,625,000,000,000
2). 875,000,000,000
NOTA KEUANGAN RAPBN 2017
ASUMSI RAPBN TAHUN ANGGARAN 2017
Dana Tambahan Infrastruktur bagi Provinsi Papua
Dana Tambahan Infrastruktur bagi Provinsi Papua Barat
Dana Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta
Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat
Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Dana Tambahan Penghasilan Guru PNS Daerah
Dana Insentif Daerah
Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh
Dana Otonomi Khusus
Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua
Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan Daerah
Istimewa Yogyakarta
Alokasi Dana Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Papua
Barat
Alokasi Dana Otonomi Khusus Provinsi Aceh
Dana Tambahan Infrastruktur dalam rangka Otonomi
Khusus Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan
Anak Usia Dini (BOP PAUD)
Dana Tunjangan Profesi Guru PNS Daerah
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan
Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB)
Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil dan
Menengah (PK2 UKM)
Tunjangan Khusus Guru PNS Daerah di Daerah Khusus
Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan
Dana Alokasi Khusus Non Fisik
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Ditetapkan pada tanggal 16 Agustus 2016
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 1203
RINCIAN 169 DAERAHTERKAIT PENUNDAAN PENYALURAN SEBAGIAN DAU
Penundaan DAU Bulan September
Penundaan DAU Bulan Oktober
Penundaan DAU Bulan November
Penundaan DAU Bulan Desember
JumlahProvinsi
26 1.183.913.211.797 1.183.913.211.797 1.183.913.211.797 1.183.913.211.797
Jumlah Kabupaten
117 3.670.830.554.323 3.670.830.554.323 3.670.830.554.323 3.670.830.554.323
JumlahKota
26 4.854.743.766.120 4.854.743.766.120 4.854.743.766.120 4.854.743.766.120
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
63%37%
ASUMSI RAPBN TAHUN ANGGARAN 2017Anggaran Belanja Negara
Anggaran BelanjaPemerintah Pusat
Anggaran Transfer keDaerah dan Dana Desa
Anggaran Belanja Negara : 2.070.465.942.664.000
Anggaran Belanja Pemerintah Pusat : 1.310.439.269.474.000
Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa : 760.026.673.190.000
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
92%
8%
ASUMSI RAPBN TAHUN ANGGARAN 2017Anggaran Transfer Ke Daerah dan Dana Desa
Transfer ke Daerah
Dana Desa
Anggaran Transfer ke Daerah dan Dana Desa : 760.026.673.190.000
Transfer ke Daerah : 700.026.673.190.000
Dana Desa : 60.000.000.000.000
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
74%
26%
ASUMSI RAPBN TAHUN ANGGARAN 2017Dana Perimbangan
(Dana Transfer Umum & Dana Transfer Khusus)
Dana Transfer Umum (DBH danDAU)Dana Transfer Khusus (DAK Fisikdan Non Fisik)
Dana Perimbangan : 672.037.454.328.000
Dana Transfer Umum (DBH dan DAU) : 495.555.243.892.000
Dana Transfer Khusus (DAK Fisik dan Non Fisik) : 176.482.210.436.000
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Dampak Tidak TercapainyaTarget Pendapatan Negara
1. Pemangkasan Anggaran di
Kementerian/Lembaga
sebesar 64,7 T
2. Penundaan Dana Transfer ke
Daerah 2016 terdiri dari 169
Daerah Provinsi, Kab/kota Rp.
19.418.974.064.500
3. Penghentian penyaluran Dana
TFG/TP 2106 terdiri dari 180
Daerah Provinsi, Kab/kota Rp.
209.088.870,000
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Tertundanya Program Pembangunan Infrastruktur di Daerah disebabkan oleh beberapa hal diantaranya sebagai berikut:
1. Adanya pemangkasan anggaran APBD dimasing-masing
SKPD pada pemerintah daerah Provinsi,
Kabupaten/Kota;
2. Tanggal 8 April 2016 dikeluarkan SE-10/MK.07/2016
tentang Pengurangan/Pemotongan Dana Alokasi Khusus
Fisik Secara Mandiri Tahun Anggaran 2016, yaitu
Rasionalisasi pemangkasan DAK Fisik 10%; dan
3. Tertundanya penyaluran DAU sesuai PMK Nomor
125/PMK.07/2016 tentang Penundaan Penyaluran
Sebagian DAU Tahun 2016 tanggal 16 Agustus 2016
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1203).
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENUNDAAN DIDASARKAN
1. KAPASITAS FISKAL SUATU DAERAH BAIK ITU PROVINSI, KABUPATEN/KOTA;
2. KEBUTUHAN BELANJA DIDASARKAN KEBUTUHAN MASING MASING DAERAH;
3. POSISI SALDO KAS TAHUN 2016 YANG DIKATEGORIKAN SANGAT TINGGI,
TINGGI, CUKUP TINGGI, DAN SEDANG.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENGHEMATAN BELANJA K/L DALAM RANGKA PELAKSANAAN APBNP SESUAI DENGAN
INPRES NOMOR 8 TAHUN 2016
22
Penghematan dilakukan utamanya terhadap:
Belanja Honorarium;
Perjalanan Dinas;
Paket Meeting;
Langganan Daya dan jasa;
Honorarium Tim/Kegiatan;
Biaya Rapat;
Iklan;
Operasional Perkantoran Lainnya;
Pemeliharaan Gedung;
Peralatan Kantor serta Pembangunan Gedung Kantor;
Pengadaan Kendaraan;
Sisa Dana Lelang dan/atau Swakelola;
Anggaran dari kegiatan yang belum dikontrakan/yang tidak akan
dilaksanakan hingga akhir tahun; serta
Kegiatan yang tidak mendesak/dapat dilanjutkan (carry over) ke
tahun anggaran berikutnya
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TUGAS FUNGSI SUBDIT DUKUNGAN TEKNIS SESUAI DENGAN PERMENDAGRI NO 43 TAHUN 2015
TENTANGORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. PENYIAPAN BAHAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH;
2. PENYIAPAN BAHAN PENGUMPULAN DAN DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH; DAN
3. PENYIAPAN BAHAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pasal 8 ayat 3 UU 23 Tahun 2014
Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusatterhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh
Daerah provinsi dilaksanakan oleh Menteri/kepala
lembaga pemerintah nonkementerian.
24
Pembinaan dan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) secara nasionaldikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri
Pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintah Pusatterhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh
Daerah kabupaten/kota dilaksanakan oleh gubernursebagai wakil Pemerintah Pusat.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
•Menjaga kehidupan berbangsa dan
bernegara serta keutuhan NKRI
•Menjaga, mengamalkan & membangun
ideologi Pancasila kehidupan demokrasi
•Memelihara stabiiltas politik yg dinamis
•Menjaga etika dan norma
penyelenggaraan pemerintahan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FUNGSI
GUB SBG
WKL PEM
Pasal 8
Ayat (2)
UU 23/2014
KOORDINASI
PEMBINAAN
PENYELENGGARA
PEMERINTAHAN
UMUM
PENGAWASAN
Pem Kab/Kota
dan instansi
vertikal
Sinergitas pembangunan
& penyelenggaraan
pemerintahan
Pemerintah
Kabupaten/ Kota
Mempercepat
peningkatan kapasitas
Pemerintahan Kab/Kota
Pemerintah
Kabupaten/ Kota
•Penyelenggaran
Pemerintahan sesuai
NSPK• Peningkatan akuntabilitas
RADIOGRAM MENDAGRI
1. No. T903/1259/KEUDA Tgl. 28 Maret 2016
2. No. T900/2145/KEUDA Tgl. 8 Juni 2016
3. No. T944/2311/Keuda Tgl. 21 Juni 2016
4. SE Mendagri No. 971/2721/SJ Tgl. 25 Juli 2016
Tentang transparansi dan akuntabilitas pemanfaatan dan
penggunaan dana dalam rangka otonomi khusus di provinsi
papua dan papua barat serta pemerintah aceh
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
No. T903/1259/KEUDA Tgl 28 Maret 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
RADIOGRAM MENDAGRI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
No. T900/2145/KEUDA Tgl 8 Juni 2016RADIOGRAM MENDAGRI
No.T944/2311/Keuda Tgl 21 Juni 2016KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI PENDAPATAN
30
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI BELANJA
31
FORMAT ENTRY DATA
REALISASI PEMBIAYAAN
32
PEMDA YANG MELAPORKAN TRIWULAN I
PROVINSI1. Bangka Belitung2. NTT3. Jambi4. Kepulaun Riau5. Sumatera Selatan6. Sumatera Barat7. Bali8. Maluku9. Lampung10. Sulawesi Selatan11. Sulawesi Tengah12. Jawa Tengah13. Gorontalo14. Banten15. Sulawesi Tenggara16. Kalimantan Barat
KABUPATEN1. Lima puluh Kota
2. Empat Lawang
3. Tasikmalaya
4. Pandeglang
5. Muara Enim
6. Ogan Ilir
7. Konawe Selatan
8. Bekasi
9. Kolaka
10. Landak
11. Lebak
12. Bandung
13. Barito Utara
14. Kediri
15. Pesisir Selatan
16. Sukabumi
17. Subang
18. Purwakarta
19. Sorong
20. Serang
21. Musi Rawas
22. Hulu Sungai Selatan
23. Cirebon
24. Tanah Bumbu
25. Bolaang Mongondow
26. Barito Koala
27. Banjar
28. Katingan
29. Minahasa
KOTA1. Kota Pontianak2. Kediri3. Cirebon4. Padang5. Bekasi6. Malang7. Banjarbaru8. Semarang9. Ambon10. Tasikmalaya11. Prabumulih12. Depok13. Tanjung Pinang14. Makassar15. Cilegon
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PEMDA YANG MELAPORKAN TRIWULAN II
PROVINSI
1. Gorontalo
2. Banten
3. Sulawesi Tenggara
KABUPATEN KOTA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TUGAS FUNGSI SUBDIT DUKUNGAN TEKNIS SESUAI DENGAN PERMENDAGRI NO 43 TAHUN 2015
TENTANGORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. PENYIAPAN BAHAN PENYIAPAN BAHAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
DANA PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH;
2. PENYIAPAN BAHAN PENGUMPULAN DAN DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH; DAN
3. PENYIAPAN BAHAN PENGOLAHAN DATA DAN INFORMASI DANA
PERIMBANGAN DAN DANA PINJAMAN DAERAH.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
36