damai sejahtera allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang kristen yang takut...

34
| | BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 238 FEBRUARI 2016 238 | | 二零 “ Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” [Filipi 4:7]

Upload: dinhminh

Post on 07-Mar-2019

273 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

| |BAHAN SAAT TEDUH EDISI NO. 238 FEBRUARI 2016

238 || 二零

“ Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.” [Filipi 4:7]

Page 2: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

PERSPEKTIF ditulis tidak untuk menggantikan Alkitab, tetapi sebagai alat penunjang yang membantu kita untuk mengerti firman Tuhan lebih dalam dan sistematis untuk memenuhi kebutuhan rohani Anda. Prinsipnya adalah kem-bali kepada sumber pertumbuhan itu sendiri, yaitu Alkitab. Back to the Bible!

PERSPEKTIF disusun berdasarkan kurikulum yang dalam jangka waktu tertentu, bila Anda setia mengikutinya, maka Anda diharapkan akan memper-oleh gambaran yang cukup jelas secara keseluruhan Alkitab.

Untuk dapat memanfaatkan bahan ini secara maksimal, Anda dapat meng-ikuti saran-saran praktis sebagai berikut:

Sediakan waktu teratur setiap hari sedikitnya 20 menit.Carilah tempat yang tenang, hindari suara-suara yang dapat meng-ganggu konsentrasi Anda.Tenangkan hati dan berdoalah terlebih dahulu memohon pimpinan Tuhan.Bacalah bacaan Alkitab yang telah ditentukan pada hari itu 2-3 kali hingga paham benar, kemudian renungkanlah.Bacalah artikel yang tersedia, dan berusahalah menjawab pertanyaan refleksi yang ada dengan jujur. Setiap jawaban dapat pula Anda tuliskan pada sebuah agenda pribadi untuk dapat dibaca lagi sewaktu-waktu.Doakanlah apa yang telah Anda renungkan, serahkan diri Anda hari itu kepada Tuhan, mohon kekuatan dari-Nya untuk hidup sesuai firman Tuhan dan melakukan tekad yang Anda buat hari itu maupun hari sebelumnya. (Doakan pula pokok doa syafaat yang telah disediakan)

Saran-saran Praktis

Bersaat Teduh

Penerbit: BPH Majelis Umum GKA Gloria SurabayaAlamat: Jl. Pacar 9-17, Surabaya 60272 Tel. (031) 534 5898 Fax. (031) 545 2907 SMS. 087 8511 67282 Email: [email protected] Bank: BCA a/c 256 532 5777 a.n. Gereja Kristen Abdiel Gloria

www.gkagloria.or.idPERSPEKTIF

Penulis edisi 238:Alfred Jobeanto, Anggiat M. Pandiangan, Bambang AlimBambang Tedjokusumo, Elok Chrisinar, Hendry HeryantoIe David, Liem Sien Liong, Liona Margareth, Otniol H. SebaRohani, Sahala Marpaung, Yohanes SudiartoPenerjemah: Tertiusanto

Page 3: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

EDITORIAL

da kalanya orang Kristen tidak menyadari betapa pentingnya Alkitab

Adalam kehidupan mereka. Seringkali Alkitab tidak diperlakukan semestinya. Alkitab hanya dipegang sekali seminggu, ketika mereka

akan menjalankan ibadah, dan hampir satu minggu, Alkitab berada di tempatnya, tanpa tersentuh atau terbaca isinya.

Dalam Suratnya kepada Timotius, Rasul Paulus mengingatkan anak rohaninya agar tidak melupakan Alkitab dalam kehidupannya. Bahkan sejak kecil, Alkitab telah menjadi bacaannya. Karena itu, sekalipun Timotius telah dewasa, bahkan terlibat dalam pelayanan jemaat, ia tidak boleh melupakan Alkitab; sebab Alkitab adalah firman Allah yang menuntun dan mendatangkan hikmat kehidupan bagi orang yang membacanya. Alkitab akan mengajar dan mendidik orang dalam kebenaran; sebagai suatu perlengkapan hidup yang membawa hidup yang memuliakan Allah (2Tim. 3:15-17). Alkitab adalah suluh dan pelita bagi perjalan hidup orang benar, di mana ia tidak akan terjatuh atau tersesatkan, apabila dengan sungguh-sungguh hidup di dalamnya (Mzm. 119:105). Karena itu, marilah kita sebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan membaca Alkitab dan melakukannya dalam hidup kita.” Setidaknya, dalam satu hari kita memiliki kesempatan untuk membaca dan merenungkannya, sehingga kemajuan iman dan pertumbuhan rohani kita menjadi nyata.

Apa dampak dari membaca Alkitab? Jelas, sangat banyak! Paulus mengatakan, dengan membaca Alkitab, kita akan memiliki pengetahuan, mana yang benar dan mana yang salah dalam pemandangan Tuhan. Kita disadarkan akan kesalahan kita dan diberikan pencerahan bagaimana menjalani kehidupan ini dengan baik dan benar. Orang yang rajin merenungkan Alkitab, hidupnya bagaikan pohon yang ditanam di tepi aliran air, yang daunnya selalu hijau, berbuah pada musimnya dan tidak kuatir akan tahun kering (Mzm. 1:1-3). Karena itu, hidup tanpa merenungkan Alkitab, adalah hidup dengan jiwa dan kerohanian yang kering! Mari bersemangat membaca Alkitab!

Pentingnya Merenungkan Firman Tuhan

Page 4: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

01SENIN

FEBRUARI 2016

Bacaan hari ini: Matius 21:12-17Bacaan setahun: Matius 21:1-22

ang adalah hamba yang baik bagi kita; namun jika uang telah

Umenjadi “tuan” atas hidup kita, maka ia akan menjadi tuan yang jahat. Hanya karena uang, mentalitas yang baik, bisa jadi rusak.

Pelayanan yang baikpun, bisa rusak karenanya. Dalam bacaan hari ini, kita mendapati bahwa ketika Tuhan Yesus masuk ke Bait Allah, Ia mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (ay.12). Mengapa Tuhan Yesus melakukan hal tersebut? Di manakah para imam dan ahli Taurat yang bertanggung jawab atas pemakaian halaman Bait Allah sebagai tempat doa bagi bangsa-bangsa lain dan orang-orang berkebutuhan khusus, yang datang ke Yerusalem, untuk berdoa? Nampaknya, mereka memanfaatkan halaman Bait Allah untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sebab dengan menempatkan para pedagang di halaman Bait Allah berarti mereka dapat meraup keuntungan dari para pedagang tersebut. Status quo ini nampaknya terbongkar ketika Tuhan Yesus mengembalikan fungsi halaman Bait Allah sebagai tempat doa, bukan mencari keutungan pribadi. Itulah sebabnya, para imam dan ahli Taurat berkepentingan untuk menegur Tuhan Yesus dan tidak menyukai-Nya. Tuhan Yesus pun tidak peduli. Ia mengusir semua pedagang; bahkan memakai tempat itu untuk menyambut mereka yang membutuhkan pertolongan-Nya; yakni orang-orang yang selama ini sulit untuk berada di sana, sekalipun untuk berdoa. Mereka adalah orang-orang buta, timpang dan sebagainya. Bagaimana dengan kita? Hari ini, ada banyak pelayanan dalam gereja Tuhan, apabila tidak berhati-hati, kita bisa terjebak dalam perilaku yang buruk, sama seperti para imam dan ahli Taurat, dengan cara menjadikan pelayanan gerejawi, bukan lagi melayani mereka yang terhilang dan tersisihkan, tetapi untuk mencari keuntungan pribadi. Hanya karena uang, orientasi pelayanan yang baik telah menjadi rusak! Karena itu, marilah kita waspada dengan disorientasi pelayanan kita terhadap Tuhan.

“Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam bait Allah itu

dan mereka disembuhkan-Nya.” (Matius 21:14)

YESUS MEMBERSIHKAN BAIT ALLAH

Berdoalah bagi para pemimpin, pekerja dan aktivis yang melayani dan memimpin gereja Tuhan agar mereka selalu melakukan dan memberikan pelayanan yang terbaik, sesuai kehendak Tuhan.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa para imam & ahli Taurat tidak mengusir para pedagang yang berjualan di halaman Bait Allah, kecuali Tuhan? (2) Apa yg perlu diwaspadai dalam hal ini?

Page 5: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SELASA

02

PURA-PURA TIDAK TAHUuatu kali Yesus masuk ke dalam Bait Allah dan mengajar di sana.

SPada waktu itu datanglah imam-imam kepala bertanya: “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang

memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Setelah mendapat pertanyaan itu, Yesus tidak langsung menjawabnya, namun melakukan “tawar-menawar” dengan orang-orang yang bertanya itu. Yesus mengatakan, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu dan jikalau kamu memberi jawabnya kepada-Ku, Aku akan mengatakan juga kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Dari manakah baptisan Yohanes? Dari sorga atau manusia?” Dalam kisah ini, banyak orang berpikir bahwa Yesus sedang mengelak untuk memberikan jawaban, dengan cara memberikan sebuah pertanyaan kepada imam-imam kepala. Namun sesungguhnya, Yesus justru ingin memberikan jawaban melalui pertanyaan-Nya tersebut. Sebagaimana Yohanes dipanggil langsung oleh Allah, begitu juga halnya dengan Yesus. Pada waktu Yesus dibaptis Yohanes, ada suara dari sorga yang memberi kesaksian bahwa Yesus adalah anak yang dikasihi, dan kepadaNya-lah Allah berkenan. Jika baptisan Yohanes berasal dari Allah, sesungguhnya kuasa Yesus pun berasal dari Allah. Namun pada waktu itu, imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi menolak memberi jawaban kepada Yesus, dari manakah asal baptisan Yohanes itu. Bukan karena mereka sungguh-sungguh tidak tahu, namun mereka lebih berpikir secara politis daripada soal kebenaran. Karena itu, mereka pura-pura tidak tahu dari mana asal baptisan Yohanes. Tanpa sadar, seringkali kita bertindak seperti imam-imam kepala. Kita tidak mengatakan kebenaran, karena kita kuatir akan membahayakan kepentingan diri kita maupun kelompok kita. Akibatnya, kebenaran yang dari Tuhan tidak dapat diteguhkan (dalam contoh di atas bahwa Yohanes adalah benar-benar nabi Allah) kepada banyak orang yang ada dalam dunia ini, sedangkan kita tahu kebenarannya. Bagaimana dengan Anda?

Bacaan hari ini: Matius 21:23-37Bacaan setahun: Matius 21:23-46

“Lalu mereka menjawab Yesus: Kami tidak tahu.” Dan Yesus pun berkata kepada mereka: Jika demikian,

aku juga tidak mengatakan kepadamu dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.” (Matius 21:27)

STUDI PRIBADI: (1) Benarkah ahli Taurat tidak tahu, bahwa Yohanes Pembaptis berasal dari sorga? (2) Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kisah ini?

Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar mereka semakin bertumbuh dalam pengenalan mereka akan Tuhan dan semakin berkomitmen untuk terus mau menyatakan kabar keselamatan yang dari Tuhan.

FEBRUARI 2016

Page 6: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

03RABU

“Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak

kepada kaisar atau tidak?” (Matius 22:17)

Berdoalah bagi setiap anak Tuhan yang duduk dalam pemerintahan agar mereka mengerjakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan benar dan berhikmat, supaya hidup mereka memuliakan Tuhan.

JIKA YA, KATAKAN YAertanyaan orang-orang Farisi pada Yesus: “Apakah diperbolehkan

Pmembayar pajak kepada kaisar atau tidak?” adalah sebuah pertanyaan yang menarik. Jika dicermati, kemarin Yesus bertanya

kepada imam-imam kepala dari manakah asal baptisan Yohanes. Mereka mungkin merasa Yesus ingin menjebak mereka dengan pertanyaan itu, sehingga mereka menjawabnya, tidak tahu. Sekarang orang-orang Farisi mengajukan satu pertanyaan yang mirip. Jika Yesus menjawab ya boleh, maka seakan-akan Yesus mendukung penjajahan Romawi dan membuat penduduk Yahudi, marah. Sebaliknya, jika Yesus menjawab tidak boleh, maka kerajaan Romawi akan menganggap-Nya sebagai provokator untuk melawan Romawi. Kita berimajinasi, sangat mungkin orang-orang Farisi ingin balas dendam dengan pertanyaan Yesus mengenai asal baptisan Yohanes. Terlepas benar atau tidak motif mereka untuk balas dendam, satu hal yang pasti, mereka ingin menjebak Yesus dengan pertanyaan itu. Yesus tidaklah mengambil respons seperti imam-imam kepala yang pura-pura tidak tahu jawaban dari mana asal baptisan Yohanes. Yesus mengatakan dengan jujur apa yang seharusnya dilakukan orang Yahudi kepada Kekaisaran Romawi. Yesus menjawab mereka: “Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Yesus boleh-boleh saja tidak menjawab pertanyaan itu, karena itu adalah pertanyaan yang menjebak. Namun, Yesus menyadari kebenaran yang sesungguhnya bahwa memang sebagai orang-orang yang ada dalam penjajahan Romawi, sudah sewajibnya bagi mereka untuk membayar pajak kepada Romawi. Oleh karena itu, mohonlah kepada Tuhan untuk mengaruniakan kepada kita, hikmat dan keberanian untuk jujur di dalam dunia yang penuh dengan pencobaan dan jerat ini.

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana respons Tuhan Yesus dalam menjawab pertanyaan orang Farisi yang menjebak diri-Nya? (2) Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kisah tersebut?

Bacaan hari ini: Matius 22:15-22Bacaan setahun: Matius 22:1-22

FEBRUARI 2016

Page 7: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

04KAMIS

AWAS BAHAYA KESALEHAN TANPA KASIHrang-orang Saduki dan Farisi selalu berusaha mencari kesalahan

OYesus, menjatuhkan reputasi, dan menuntut-Nya ke pengadilan agama. Berbeda dengan kebanyakan orang yang mati-matian

membela diri apabila sedang diserang, Yesus justru bukan sibuk membela diri dan menjatuhkan reputasi lawan, melainkan Ia memanfaatkan situasi tersebut sebagai kesempatan untuk memberikan pengajaran yang positif, yang akan mencerahkan hati dan pikiran mereka semua. Dilema yang dihadapi Yesus adalah jika Ia menyebutkan salah satu hukum sebagai hukum yang terutama, Yesus akan dituduh merendahkan hukum-hukum lainnya. Namun Yesus menjawabnya dengan mengutip Ulangan 6:5 dan Imamat 19:18. Bagi orang Yahudi, ayat itu merupakan bagian Taurat yang dijunjung tinggi, dibacakan dua kali sehari sebagai bagian dari ibadah harian mereka. Jadi, mereka sudah mengerti bahwa perintah itu sangat penting dan tidak bisa menyalahkan Yesus. Yesus juga mengingatkan mereka akan perintah untuk mengasihi sesama. Dalam hukum kasih inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. Artinya, apapun yang diperintahkan oleh hukum Taurat dan kitab para nabi, haruslah dilakukan dengan penuh kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama, itulah yang tidak mereka miliki. Tanpa kasih, peraturan agama hanya akan mengambil wujud sebagai fanatisme dan legalisme yang mematikan, sama seperti kaum Farisi dan Saduki. Bagaimanakah dengan kita, murid Kristus, hari ini? Jika kehidupan kekristenan kita tidak memiliki kasih yang kuat terhadap Tuhan dan sesama kita, apalah artinya kita mengaku, bahwa kita adalah murid-murid Tuhan Yesus? Mengasihi Tuhan membuat kita menyadari, bahwa Dialah yang layak kita layani, karena Dia Tuhan Allah kita. Mengasihi sesama membuat kita menyadari, bahwa hidup ini tidak boleh egois, melainkan harus berbagi kasih dengan sesama. Itulah panggilan kita ada di tengah-tengah dunia ini. Kiranya kehidupan kita selalu memancarkan kasih Kristus. Amin.

“Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

(Matius 22:40)

STUDI PRIBADI: (1) Belajar dari Tuhan Yesus, sudahkah Anda menggunakan kesulitan-kesulitan sebagai kesempatan untuk mengajarkan kebenaran? (2) Berikan contohnya!

Berdoalah agar anak-anak Tuhan dapat terus menunjukkan kasih kepada Tuhan & sesama dalam praktik kesalehan hidup, bukan justru membangun tembok tinggi yang menghalangi orang lain datang dan mengenal Allah.

Bacaan hari ini: Matius 22:23-46Bacaan setahun: Matius 22:23-46

FEBRUARI 2016

Page 8: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

05JUMAT

CELAKALAH KAMUnjil Matius berbicara tentang apa arti menjadi “keluarga” atau anggota

Iumat Allah. Tuhan Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sebab mereka mengajarkan Hukum Taurat sebagai cara untuk

mengabdi kepada TUHAN, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya, mereka memang suka merumuskan aturan-aturan, tapi mereka tidak mau menolong orang lain melaksanakan hukum itu. Mereka suka meninggikan diri dalam jabatannya, supaya dilihat dan dipuji orang, Maka Tuhan Yesus mengecam mereka: “Celakalah kamu” sebagai orang “munafik,” tujuannya, untuk membuktikan kemunafikan mereka serta membenarkan hukuman yang Yesus jatuhkan kepada mereka, karena celaka dan kutuk dari Yesus tidak pernah ditimpakan-Nya tanpa alasan. Kita tahu bahwa Tuhan Yesus datang untuk membuka Kerajaan Sorga, membuka sebuah jalan hidup yang baru, untuk menjadikan manusia sebagai Warga Kerajaan Sorga. Namun ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, mereka menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Mereka tidak suka melihat ada orang melebihi mereka dalam kehidupan beragama. Mereka memperkaya diri sendiri dengan mengincar para janda-janda; mereka suka dengan nama baik sebagai orang saleh yang tulus hati dengan doa-doanya yang panjang-panjang, dan berulang-ulang tanpa arti; suka mendapat penghargaan karena berhasil membuat orang memeluk agama mereka dan agar dapat memanfaatkan mereka sebagai mangsa; semuanya itu demi keuntungan dan kehormatan duniawi. Maka mereka disebut “pemimpin-pemimpin bodoh dan buta.” Benarlah firman Tuhan yang berkata: “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” Karena itu marilah kita berdoa bagi para pemimpin rohani, agar mereka menjadi hamba Tuhan yang setia dalam tindakan mereka, sesuai dengan kebernaran firman Tuhan, sehingga iman Kristen tidak dihujat orang, namun makin banyak orang yang diberkati karena kehidupan dan pelayanan mereka.

“Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.”

(Matius 23:11)

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Tuhan Yesus seringkali menegur orang Farisi dan ahli Taurat? (2) Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari peristiwa tersebut?

Berdoalah bagi para pemimpin rohani, hamba Tuhan, Majelis, pengurus dan aktivis gereja agar mereka menjalankan pelayanan dan kehidupan mereka dengan baik sesuai kehendak Tuhan.

Bacaan hari ini: Matius 23:1-22Bacaan setahun: Matius 23:1-22

FEBRUARI 2016

Page 9: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SABTU

06

STUDI PRIBADI: (1) Dari teguran Tuhan Yesus kepada orang Farisi atau ahli Taurat, apa yang bisa kita pelajari? (2) Komitmen apa yang Anda akan lakukan?

alam bagian ini kita akan mempelajari dosa-dosa para ahli Taurat,

Dorang-orang Farisi yang dikecam oleh Tuhan Yesus; ada beberapa ciri khas yaitu:

1. Satu sisi, mereka melakukan sesuatu yang benar, sesuai hukum Taurat, seperti memberikan persembahan persepuluhan dari penghasilan mereka; membersihkan makanan dan peralatannya; di luar tampak seperti orang benar di hadapan orang lain; membangun kuburan nabi-nabi yang teraniaya dan mati. 2. Sisi lain, mereka mengabaikan ajaran lain dalam hukum Taurat yang justru lebih penting; tidak memperhatikan sisi dalam (batin) yang jauh lebih kotor; kaku mengikuti perkataan Taurat namun mengabaikan prinsip; dan menyalahkan orang lain dalam kesalahan yang terjadi, berbuat seolah-olah diri mereka benar dan orang lain saja yang salah. 3. Dua kesamaan dosa mereka, yaitu mereka “hanya” memperhatikan penampilan lahiriah yaitu ingin mendapat pujian dari manusia, dan mereka melemparkan kesalahan kepada orang lain, tidak introspeksi tentang keadaan mereka, tidak bercermin pada sejarah yang terjadi. 4. Sehingga tidak heran Tuhan Yesus menegur mereka sangat keras dengan sebutan “orang munafik”, bahkan “ular-ular” dan “keturunan ular beludak”, karena inilah yang dilakukan juga oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan dosa-dosa ini mendatangkan maut, sekalipun kita mengaku bahwa kita mengenal Kitab Suci dan percaya kepada Tuhan. Melalui teguran Tuhan ini, mengajak kita untuk merenungkan sisi lain amal ibadah kita. (a) Sangat baik kita memberikan persembahan ke gereja, namun ada orang yang membutuhkan bantuan bersifat pribadi, relakah kita melakukannya? (b) Kita melakukan ritual keagamaan dengan taat ibadah, pelayanan, persekutuan, dll, namun apakah kita juga menjaga kekudusan hidup kita di tengah-tengah pergaulan di dunia, tempat kerja dan keluarga? (c). Bila ada kesalahan terjadi, apakah kita introspeksi diri dan bertobat dari kesalahan kita, tanpa menyalahkan orang lain atau mencari-cari alasan?

Berdoalah bagi jemaat agar mereka mengerjakan ibadah mereka dengan benar, sehingga kehidupan merekapun mengalami pembaruan dari hari ke hari serupa dengan Kristus.

SISI LAIN DALAM IBADAH KITA

“Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri

dari hukuman neraka?” (Matius 23:33)

Bacaan hari ini: Matius 23:23-39Bacaan setahun: Matius 23:23-39

FEBRUARI 2016

Page 10: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

MINGGU

KEDATANGAN TUHAN YESUS KEDUA KALI

STUDI PRIBADI: (1) Tanda-tanda zaman seperti apakah yang memberitahukan tentang kedatangan Tuhan? (2) Apa yang harus kita lakukan dalam menantikan kedatangan-Nya?

“Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”

(Matius 24:13)07Bacaan hari ini: Matius 24:1-28Bacaan setahun: Matius 24:1-28

FEBRUARI 2016

ntuk menafsir kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali ke dunia secara

Ufisik, ialah melalui apa yang Tuhan Yesus sampaikan; dan bagian ini merupakan salah satu nubuatan Tuhan Yesus yang sangat penting,

dan sangat jelas untuk dipelajari. Tanda-tanda tersebut adalah:1. Kesesatan yang ditimbulkan oleh Mesias palsu, hal ini sudah terjadi di berapa tempat.2. Ada peperangan yang melanda seluruh dunia, ini pun sudah terjadi dan sedang terjadi.3. Ada penganiayaan terhadap orang percaya, walaupun di dalam berbagai bentuk yang berbeda-beda, hal ini pun sedang terjadi, sekalipun di negara yang bebas dan maju.4. Banyak hamba-hamba Tuhan palsu yang menyesatkan jemaat, ini sudah banyak terjadi di antara kita dan seluruh dunia.5. Semakin bertambah kedurhakaan, kejahatan, bahkan kasih kebanyakan orang menjadi dingin; hal ini sedang terjadi di dunia kita, antar manusia semakin sulit untuk saling percaya dan perduli.6. Injil Kerajaan diberitakan ke seluruh bangsa, ini sedang dilaksanakan, hanya belum semuanya.7. Antikris (ay. 15), belum terjadi.

8. Siksaan dahsyat melanda semua orang percaya (great tribulation 大灾难), belum terjadi (ay. 21).9. Ada tanda dan mujizat penyesatan di mana-mana secara bersamaan dan fenomenal, dengan memakai nama mesias-mesias atau nabi-nabi, belum terjadi. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kita tahu bahwa saat ini semakin dekat dengan kedatangan-Nya yang kedua. Apa yang telah disampaikan dua ribu tahun yang lalu, sungguh terjadi, tergenapi dengan sempurna dari hari ke hari. Bersyukur, masih ada “sedikit” waktu menjelang kedatangan-Nya, masih ada beberapa tanda yang belum tergenapi. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengabarkan Injil ke segala bangsa, untuk hidup bagi Dia.

Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar mereka menggunakan kehidupan mereka dengan baik dan memuliakan Tuhan, agar hidup mereka diperkenan oleh Tuhan.

Page 11: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SENIN

08

BERJAGA-JAGA DAN SIAP SEDIAidak ada seorangpun yang tahu tentang kedatangan Yesus Kristus.

TBahkan orang yang dikatakan bijak karena hikmat mereka, dan yang terbaik karena kemampuan meramal mereka sekalipun, tidak bisa

mengetahuinya. Kita semua tahu akan adanya hari seperti itu, tetapi tidak seorangpun tahu kapan hal itu akan terjadi. Karena itu kewajiban yang harus kita lakukan dalam menyongsong hari kedatangan Tuhan adalah: Pertama, berjaga-jagalah (ay. 42). Merupakan kewajiban dan keharusan besar bagi semua murid Kristus untuk berjaga-jaga, untuk bangun dan tetap bangun. Berjaga-jaga bukan hanya berarti percaya bahwa Tuhan kita akan datang, tetapi juga merindukan bahwa Ia akan datang, memikirkan kedatangan-Nya, dan selalu menantikan-Nya sebagai sesuatu yang pasti dan sudah dekat, meskipun waktunya tidak bisa dipastikan. Berjaga-jaga atas kedatangan Kristus berarti menjaga sifat yang baik dan kecenderungan pikiran yang kita inginkan akan dijumpai Kristus ketika Dia datang dan menjumpai kita. Kedua, hendaklah kita siap sedia (ay. 44). Tidak ada gunanya kita terjaga bila kita tidak berada dalam keadaan siap sedia. Tidak cukup kita hanya menantikan semuanya ini, kita juga harus berusaha (2Ptr. 3:11, 14). Kita juga harus mengikuti Tuhan kita, harus menjaga agar pelita kita selalu siap sedia dan bersih. Meskipun ada ketidakpastian dalam hal waktu, tetapi kedatangan-Nya adalah sesuatu yang pasti. Kedatangan-Nya adalah pada waktu yang tidak disangka, atau dengan kata lain, pada waktu yang tidak disangka-sangka oleh mereka yang tidak siap sedia dan tidak mempersiapkan diri. Oleh sebab itu, hendaklah kita semua siap sedia dan selalu berjaga-jaga (siap siaga) setiap saat, seperti yang dilakukan seorang tuan rumah pada waktu pencuri itu akan datang. Kita harus senantiasa mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, sehingga kita bukan saja dapat membuat perlawanan pada hari yang jahat itu, tetapi bisa menjadi lebih dari orang-orang yang menang.

STUDI PRIBADI: (1) Kewajiban apa yang harus kita lakukan dalam menyongsong hari kedatangan Tuhan? (2) Mengapa kita harus siap sedia? Apa alasannya?

“Kerena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.”

(Matius 24:42).

Berdoalah untuk diri kita, untuk keluarga dan untuk umat Tuhan supaya selalu berjaga-jaga dan bersiap sedia dalam menyongsong kedatangan Tuhan untuk kali yang kedua.

Bacaan hari ini: Matius 24:37-44Bacaan setahun: Matius 24:29-51

FEBRUARI 2016

Page 12: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

09SELASA

GADIS BIJAKSANA DAN GADIS BODOHerumpamaan sepuluh anak dara ini sudah sejak lama ditafsirkan

Psecara alegoris (bersifat kiasan), baik pada masa gereja mula-mula ataupun pada hari ini. Dalam beberapa penafsiran disebutkan

bahwa mempelai laki-laki tersebut adalah Tuhan Yesus, sepuluh anak dara tersebut adalah gereja yang terdiri atas orang-orang baik dan jahat, orang-orang terpilih dan penjahat, orang-orang bijaksana dan bodoh. Pelita menggambarkan perbuatan baik, sedangkan minyak adalah Roh Kudus. Penjual minyak digambarkan sebagai Musa dan para nabi, sedangkan kedatangan mempelai dikaitkan dengan kedatangan Kristus. Penafsiran alegoris seperti ini tentu akan memunculkan kesulitan baru, sebagai contoh: bila kita mengatakan minyak adalah Roh Kudus, apakah itu berarti Roh Kudus bisa habis, bisa dibeli, dan ketika gadis yang bodoh kembali dengan lampu menyala atau telah memiliki Roh Kudus, tetapi justru ditolak. Memang harus diakui adanya unsur alegoris dalam perumpamaan ini, tetapi alegorisasi tersebut harus dibatasi pada karakter utama yang ditampilkan dalam perumpamaan ini dan bukan pada semua detail yang ada. Blomberg melihat bahwa karakter utama bagian ini adalah mempelai, lima gadis bijak dan lima gadis bodoh. Untuk itu poin utama dari perumpamaan ini terletak pada ketiga karakter yang ditampilkan. Pertama, seperti halnya mempelai laki-laki, Allah akan menunda kedatangan-Nya lebih lama dari apa yang orang harapkan. Kedua, seperti gadis yang bijak, pengikut-pengikut harus siap sedia untuk keterlambatan tersebut. Ketiga, seperti halnya gadis yang bodoh, mereka yang tidak mempersiapkan diri dengan baik akan menemukan satu titik di mana mereka tidak dapat kembali. Artinya, ketika akhir zaman tentunya sudah terlambat untuk memperbaiki kesalahan yang disebabkan oleh kelalaian. Respons kita berkenaan dengan kedatangan Kerajaan Surga yang tiba-tiba tersebut: “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang” (Mat. 24:42) & “Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu ketahui juga” (24:44).

STUDI PRIBADI: (1) Apa poin utama dari perumpamaan tentang gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh? (2) Apa respons kita berkenaan dengan kedatangan Kerajaan Surga ?

“Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.”

(Matius 25:13)

Berdoalah meminta pertolongan dari Tuhan supaya kita tetap siap sedia dan mempunyai fokus hidup yang benar dalam menyambut kedatangan Yesus Kristus untuk kali yang kedua.

Bacaan hari ini: Matius 25:1-13Bacaan setahun: Matius 25:1-30

FEBRUARI 2016

Page 13: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

RABU

10

ngkapan “ada udang di balik batu,” menunjukkan bahwa seringkali

Udiri kita melakukan sesuatu yang baik bukan dengan motivasi yang murni, tetapi ada sesuatu yang diharapkan sebagai sebuah imbalan

(upah) ketika kita berbuat baik. Oleh sebab itu, ketika imbalan (upah) itu tidak kita dapatkan, maka hati kita merasa sedih dan kecewa. Di pihak lain, ada juga orang yang benar-benar tidak mau peduli dengan orang-orang di sekitarnya dan tidak mengharapkan sesuatu dari mereka. Ketidak-pedulian ini juga sangat perlu diwaspadai supaya kita tidak menjadi penghalang bagi Tuhan yang akan memberkati sesama kita. Ketika Injil Matius memaparkan tentang Penghakiman yang terakhir, memberikan sebuah tulisan yang sangat mengejutkan, yaitu ternyata Allah sangat memperhatikan setiap anak-Nya yang dengan setia berbuat baik kepada sesamanya. Bahkan dengan tidak disangka-sangka, Allah memuji mereka yang berbuat baik dalam kehidupannya. Tuhan Yesus berkata, “Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.” Berbuat baik kepada orang lain adalah cara mendemonstrasikan kasih kepada Allah. Yesus menjelaskan beberapa contoh ketika seseorang berbuat baik; seperti memberi kepada orang yang kekurangan, mendampingi mereka yang kesepian, menolong mereka yang sakit. Perbuatan baik tersebut merupakan sikap yang sangat menyenangkan hati Allah dan merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa diri kita mengasihi umat Allah. Pujian Kristus ini merupakan sukacita yang luar biasa bagi anak-anak Tuhan, yang dengan setia melakukan perbuatan baik dalam kehidupannya. Ada kalanya, ketika kita berbuat baik, kita mengalami kekurangan, atau ketika kita berbuat baik, ada orang-orang tertentu yang mengejek dan mengolok-olok diri kita. Namun pujian Kristus ini memberikan kekuatan dan semangat bagi kita untuk selalu berbuat baik. Bagaimana dengan Anda? Lakukanlah dengan setia perbuatan baik kita, karena itu adalah untuk Tuhan, bukan untuk diri sendiri.

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan terhadap sesama kita, terutama bagi saudara seiman kita? (2) Apa motivasi yang benar dalam memberi?

“Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan …”

(Matius 25:35)

Berdoalah bagi jemaat agar mereka tidak hidup bagi diri sendiri, melainkan rela berbagi kepada mereka yang membutuhkan, terutama saudara seiman di dalam Tuhan Yesus.

Bacaan hari ini: Matius 25:31-46Bacaan setahun: Matius 25:31-46

FEBRUARI 2016

PUJIAN YANG TAK DISANGKA

Page 14: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

KAMIS

11

alah satu benih perpecahan yang sangat berkembang cepat adalah

Shati yang serakah. Karena serakah akan harta benda, seorang anak tidak lagi rela memperhatikan orang tuanya; karena serakah untuk

mendapatkan yang lebih, banyak pegawai maupun pejabat negara berani mengambil (korupsi) uang milik negara. Keserakahan selalu membawa perilaku yang salah untuk kepentingan dirinya sendiri. Perilaku inilah yang akan menghancurkan sebuah relasi yang baik di antara umat manusia.

Alkitab mencatat pengkhianatan Yudas terhadap Yesus, Sang Guru, merupakan peristiwa yang mengingatkan setiap anak Tuhan untuk selalu menjaga hati dari keserakahan. Bagian firman Tuhan yang telah kita baca memberikan dua pelajaran penting, yaitu: (1) Karena keserakahannya, akhirnya Yudas Iskariot tega menjual Gurunya sendiri dengan harga tiga puluh keping perak. Keserakahan Yudas ini membawa kehancuran bagi dirinya sendiri dan relasi dengan Yesus, Sang Guru Agung. Di sini jelas terlihat bahwa Yudas lebih menginginkan uang daripada sahabatnya dan Tuhannya. Apa yang dilakukan Yudas merupakan sebuah contoh yang salah ketika harus memilih antara uang dan Tuhannya. Injil Markus 14:10 dicatat dengan jelas bahwa Yudas mendatangi para imam kepala, memang “dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka”. Yudas sudah salah dalam menentukan pilihan dalam hidupnya. (2) Karena keserakahan dirinya, maka setelah ia menerima uang tersebut, Yudas mulai mencari-cari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus kepada para imam-imam kepala pada waktu itu. Bahkan Yudas dengan sengaja mengadakan perundingan dengan para imam kepala tentang bagaimana menangkap Yesus, yaitu dengan sebuah ciuman pengkhianatan (Luk. 22:47,48). Keserakahan menjadi pemicu dalam diri Yudas untuk merencanakan dan berbuat kesalahan-kesalahan yang lain dalam hidupnya. Bagaimanakah dengan kita?

Camkanlah pengalaman hidup Yudas dalam kehidupan kita, supaya kita tidak tergoda oleh dosa keserakahan ini.

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang membuat Yudas rela menjual Gurunya? (2) Apakah orang Kristen bisa jatuh dalam sikap yang sama seperti Yudas? Sebutkan alasannya!

“Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.”

(Matius 26:16)

Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar mereka dapat hidup benar dan tetap setia kepada Tuhan. Doakanlah pula agar mereka tidak meninggikan materi daripada Tuhan.

SERAKAH MEMBAWA PETAKA

Bacaan hari ini: Matius 26:14-16Bacaan setahun: Matius 26:1-25

FEBRUARI 2016

Page 15: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

JUMAT

12

agaimana perasaan kita seandainya orang yang sudah lama kita

Bkenal baik dan bersama-sama dengan kita, tiba-tiba mengkhianati kita? Tentunya itu bukanlah hal yang menyenangkan. Bisa jadi kita

kemudian menjadi kecewa, marah, benci kepada orang tersebut. Jika kita tahu orang tersebut akan menyangkal dan mengkhianati kita, akankah kita tetap mau berteman dengannya? Saya kira tidak. Ketika memilih murid-murid-Nya, Yesus tahu karakter mereka masing-masing. Bahkan Yesus tahu apa yang akan murid-murid-Nya lakukan. Konteks bacaan hari ini terjadi pada malam sebelum Yesus ditangkap. Ketika itu Yesus dan kedua belas murid-Nya bersama-sama menikmati perjamuan makan. Dalam perjamuan malam itu Yesus menyampaikan apa yang akan terjadi kepada murid-murid. Mereka akan tercerai-berai dan lari ketakutan ketika Yesus akan ditangkap. Petrus yang impulsif merespons dengan menyatakan, bahwa dia tidak akan meninggalkan Yesus. Namun Yesus berkata: sebelum ayam berkokok, dia akan menyangkal Yesus tiga kali. Pada bagian sebelumnya di ayat 21, Yesus juga telah mengatakan bahwa Yudas Iskariot akan menyerahkan Dia. Sekalipun Yesus tahu bahwa murid-murid-Nya akan meninggalkan-Nya, Ia tetap mengasihi mereka. Dalam Yohanes 17 dicatat bagaimana Yesus berdoa untuk murid-murid-Nya. Ketika Yudas menghampiri Yesus di taman Getsemani bersama para prajurit, Yesus memanggil Yudas dengan sebutan “teman” (ay. 50). Yesus masih menyebut Yudas sebagai teman sekalipun dia telah mengkhianati Yesus. Yesus menunjukkan teladan yang luar biasa dalam mengasihi. Kasih Yesus tidak dipengaruhi kondisi. Ia tetap mengasihi murid-murid sekalipun mereka akan menyangkal diri-Nya, bahkan Dia tetap menunjukkan kasih-Nya kepada Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia. Itulah kasih yang sejati dan sempurna. Yesus juga menginginkan kita pengikut-Nya, memiliki kasih seperti itu. Maukah kita memiliki kasih seperti Yesus, yang mengampuni dan tetap mengasihi orang-orang yang telah menyakiti kita?

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa iman murid-murid tergoncang? (2) Apakah yang dimaksud dengan cawan oleh Yesus dalam doa-Nya?

“Tetapi Yesus berkata kepadanya: ‘Hai teman, untuk itukah engkau datang?’

Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.” (Matius 26:50)

Berdoalah memohon kepada Tuhan supaya setiap kita, anak-Nya, memiliki hati seperti Yesus yang mau mengampuni dan mengasihi orang-orang yang telah menyakiti hati kita.

MENGASIHI SEKALIPUN DISAKITI

Bacaan hari ini: Matius 26:26-50Bacaan setahun: Matius 26:26-50

FEBRUARI 2016

Page 16: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SABTU

BERANI MENGAKUI ATAU MELARIKAN DIRI?

“Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.”

(Matius 26:56b)13

Bacaan hari ini: Matius 26:51-75Bacaan setahun: Matius 26:51-75

etiap makhluk hidup memiliki mekanisme pertahanan diri melindungi

Sdirinya ketika menghadapi ancaman/bahaya. Dalam teori psikologi, ada banyak mekanisme pertahanan diri manusia ketika menghadapi

ketakutan atau kecemasan. Respons yang paling umum dilakukan oleh makhluk hidup untuk mempertahankan diri ketika menghadapi ancaman atau bahaya ada dua, yaitu melawan atau melarikan diri. Ketika Yudas menghampiri Yesus bersama sekelompok prajurit yang membawa pedang dan pentung, murid-murid Yesus yang lain merasakan adanya ancaman dan bahaya di depan mereka. Menghadapi ancaman tersebut, salah seorang murid Yesus langsung bereaksi melawan mereka. Dia mengeluarkan pedang dan mengayunkannya sehingga memutuskan telinga salah seorang hamba Imam Besar. Namun Yesus melarang mereka untuk melawan, dan Ia menyerahkan diri-Nya. Pada saat itulah para murid diliputi ketakutan yang besar, karena Guru mereka telah ditangkap. Mereka semua kemudian lari untuk menyelamatkan diri. Ketika Yesus dibawa ke hadapan Imam Besar, Petrus mengikuti dari jauh. Namun, rupanya ada orang yang mengenali Petrus sebagai murid Yesus. Karena ketakutan dan tidak ingin ditangkap, Petrus menyangkal bahwa dirinya adalah murid Yesus. Bahkan dia mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal Yesus. Tiga kali Petrus menyangkal Yesus, seperti yang telah dikatakan Yesus sebelumnya ketika perjamuan makan. Yesus tidak berkata bahwa orang yang mengikut-Nya akan mendapat kenyamanan di dunia. Yesus malah berkata, pengikut-Nya akan menderita. Sejarah menyaksikan banyak orang Kristen yang dianiaya dan mengalami penderitaan karena imannya kepada Yesus. Seandainya kita menghadapi ancaman dan bahaya karena iman kita, diperhadapkan pada situasi harus memilih antara iman atau keselamatan diri sendiri, apa yang kita lakukan? Siapkah kita mengakui iman kita sekalipun nyawa taruhannya? Atau, kita melarikan diri seperti murid-murid, meninggalkan dan menyangkal Yesus?

STUDI PRIBADI: (1) Siapakah murid Yesus yang menghunus pedang dan memotong telinga salah seorang hamba Imam Besar? (2) Siapa nama hamba Imam Besar yang telinganya putus tersebut?

Berdoalah memohon kepada Tuhan supaya setiap kita diberikan iman yang sungguh-sungguh teguh kepada-Nya, sehingga kita berani mengakui iman kita apa pun resikonya.

FEBRUARI 2016

Page 17: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

MINGGU

14 “Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.”

(Matius 27:4)

Bacaan hari ini: Matius 27:1-10Bacaan setahun: Matius 27:1-26

enyesalan selalu muncul belakangan. Itulah yang terjadi dalam diri

Pseorang murid Tuhan yang bernama Yudas Iskariot. Yudas adalah seorang yang cinta uang. Demi uang, ia rela melakukan apa saja

tanpa penyesalan. Demi uang ia rela menjual Gurunya kepada para imam dengan harga 30 keping perak. Tetapi kali ini, apa yang dia lakukan demi uang telah membuatnya menyesal. Mengapa? Karena dia sama sekali tidak mengira bahwa Tuhan Yesus yang dijualnya 30 keping perak itu, harus dihukum mati. Mengetahui hal tersebut, Yudas sangat menyesal. Sayang sekali, penyesalan itu datang terlambat. Tindakan Yudas mengembalikan uang dari hasil menjual Yesus, tidaklah dapat mengubah keadaan. Yesus tetap akan dihukum mati. Karena keputusan para imam dan tua-tua Yahudi untuk membunuh Yesus tidak dapat diubah dengan uang yang Yudas kembalikan kepada mereka; karena sesungguhnya, keputusan mereka untuk membunuh Yesus, didasari oleh kebencian mereka yang mendalam pada Yesus dan sudah jauh-jauh hari mereka telah merencanakan untuk membunuh Yesus. Tindakan Yudas, yang menjual Yesus dengan 30 keping perak hanya sebagai alat bagi mereka untuk mewujudkan rencana keji mereka membunuh Yesus. Yudas menyesal, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memilih jalan pintas, mengakhiri hidupnya secara tragis dengan bunuh diri. Dari peristiwa tragis yang dialami Yudas ini, marilah kita belajar bahwa sebagai murid Tuhan, kita pun harus hati-hati dengan tindakan yang kita ambil. Sebagaimana Yudas yang mendengar bahwa perbuatannya yang berdosa akan menyebabkan kematian Yesus; demikian juga perbuatan kita, pasti berpengaruh kepada orang lain, entah bagi kebaikan atau bagi keburukan. Banyak hal yang terjadi oleh karena tindakan kita, tidak dapat dihentikan sehingga akibatnya yang merusak dan buruk menimpa kita dan juga orang lain. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menjauhi semua perbuatan dan rencana yang mungkin akan mengakibatkan hal-hal yang merugikan.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Yudas menyesal? Solusi apa yang dia tempuh? (2) Apakah Anda pernah menyesal? Bagaimana Anda mengatasi perasaan tersebut?

Berdoa untuk jemaat Tuhan yang sedang mengalami pergumulan karena merasa bersalah dan berdosa, agar mereka datang kepada Tuhan dan mengalami jamahan dan kasih Tuhan di dalam hidupnya.

FEBRUARI 2016

PEMBELAJARAN DARI PERISTIWA YUDAS

Page 18: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SENIN

15

MENAATI ATAU MENGOMPROMIKAN

“Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, … ia mengambil air dan membasuh tangannya … dan berkata:

Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” (Matius 27:24)

Bacaan hari ini: Matius 27:11-26Bacaan setahun: Matius 27:27-50

epanjang mengadili Yesus, sesungguhnya Pontius Pilatus tahu

Sbahwa Yesus tidaklah bersalah dan tidak melakukan kejahatan yang layak untuk disalibkan, itu sebabnya ia berusaha dengan berbagai

cara untuk membebaskan Yesus dari tuntutan para imam dan tua-tua Yahudi. Namun demikian, ia tidak mempunyai keberanian untuk membe-baskan Yesus. Ia takut kepada para pemimpin agama Yahudi tersebut. Ketika Pilatus melihat bahwa segala usahanya untuk membebaskan Yesus kandas, apalagi sudah mulai timbul kekacauan, maka ia segera mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: “Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!” (Mat. 27:24). Lalu ia menyerahkan Yesus untuk disalibkan. Pilatus terombang-ambing di antara fakta bahwa Yesus tidak bersalah dan perasaan takut terhadap para imam dan tua-tua orang Yahudi, serta orang banyak yang menuntut supaya Yesus dijatuhi hukuman mati. Namun sayang, Pilatus tidak memiliki keberanian untuk mengambil segala resiko bila memihak kepada kebenaran. Ia lebih mencari jalan aman dengan berkompromi terhadap apa yang diyakininya sebagai yang benar dan adil, agar dapat mempertahankan kedudukan, status, dan keuntungan pribadi. Bahkan ia pun membasuh tangannya, tanda bahwa ia tidak bersalah atau tidak ikut apa-apa atas hukuman mati yang dijatuhkan terhadap Yesus (bdk. Ul. 21:6, Maz. 26:6). Bagaimana dengan kita? Kadangkala kita pun mengalami saat-saat yang sama seperti Pilatus, dimana kita diperhadapkan dengan pilihan untuk menaati firman Tuhan dengan resikonya yang tinggi, atau berkompromi dan mengabaikan firman/ kebenaran-Nya. Tuhan tidak menginginkan kita seperti itu. Tuhan ingin kita menjadi murid-murid-Nya yang berani menyatakan ketaatan kepada Allah dan kebenaran firman-Nya, walaupun ada harga yang dibayar mahal untuk itu. Mungkin orang akan menjauhi, mengejek, menjegal kedudukan, status dan keuntungan pribadi kita, karena kita lebih memilih untuk menaati Allah. Janganlah takut!

STUDI PRIBADI: (1) Apa yang membuat Pilatus mencuci tangannya? Apakah motifnya? (2) Bagaimana pilihan Anda, jika Anda diperhadapkan dengan pilihan yang sama?

Doakanlah agar kita semua sebagai murid Tuhan diberikan kemampuan dan keberanian untuk menaati Allah/menyataan kebenaran di dalam hidup ini, walaupun resikonya tinggi untuk itu.

FEBRUARI 2016

Page 19: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SELASA

16

BERITA TENTANG TUHAN YESUS HARUS HILANG!

“Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya

mungkin datang untuk mencuri Dia, ...” (Matius 27:64)

Bacaan hari ini: Matius 27:51-66Bacaan setahun: Matius 27:51-66

egitu tidak sukanya para imam kepala dan orang Farisi kepada

BTuhan Yesus sampai-sampai setelah Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, mereka tetap tidak mengusik-Nya. Mereka sama sekali tidak

menginginkan ada berita apapun tentang Tuhan Yesus, terutama berita tentang kebangkitan-Nya. Mereka ingin Tuhan Yesus benar-benar tidak diingat lagi, bahkan berita tentang Dia, jangan sampai dikabarkan lagi. Pada masa sekarang ini, berbagai cara dilakukan manusia untuk menghilangkan berita tentang Tuhan Yesus. Beberapa wilayah melarang Injil Tuhan Yesus diberitakan kepada orang-orang di sana. Beberapa orang memutar-balikkan Injil Tuhan Yesus dan menjadikan kisah-Nya hanya sebagai mitos atau kabar bohong belaka. Beberapa orang mengatakan bahwa kisah Tuhan Yesus hanya sebuah legenda saja, yang sebenarnya belum tentu ada. Beberapa orang percaya akan Tuhan Yesus tetapi hanya sebagai manusia yang baik, guru yang agung, tetapi bukan sebagai Tuhan dan Juruselamat. Beberapa orang bahkan berani menghancurkan para pengikut Kristus agar berita tentang Tuhan tidak lagi dikumandangkan. Tetapi bagi kita, para murid Tuhan Yesus, yang percaya akan kematian dan kebangkitan-Nya, ada kekuatan dan penyertaan Tuhan sebagaimana yang dijanjikan-Nya dalam Matius 28:20. Dia bangkit dari kematian dan Dia menyertai kita; sehingga walaupun dari dulu sampai sekarang, berbagai usaha dilakukan untuk menghilangkan Tuhan Yesus dari muka bumi ini, semuanya adalah sia-sia. Berbagai usaha yang bahkan dilakukan untuk menghilangkan pengikut-pengikut-Nya, juga menjadi sia-sia. Kekristenan tetap ada di tengah dunia ini dan berita Injil Tuhan Yesus tetap dikabarkan. Ini menunjukkan kuasa dan penyertaan Tuhan yang luar biasa, sehingga segala suku bangsa mendengar berita Injil ini. Berbahagialah kita yang percaya. Terlebih lagi kita sekarang dipakai sebagai saksi-saksi-Nya untuk mengabarkan berita tersebut kepada segala bangsa. Kiranya Tuhan menguatkan gereja-Nya di muka bumi untuk mengabarkan Injil Keselamatan tersebut.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Kekristenan dan berita Injil Tuhan Yesus tidak pernah punah walaupun banyak orang mencoba menghancurkannya? (2) Apa tugas orang percaya?

Berdoalah bagi gereja Tuhan di segala tempat agar mereka dikuatkan dalam mewartakan Injil keselamatan dan selalu hidup sebagai saksi Tuhan dalam keseharian hidup mereka.

FEBRUARI 2016

Page 20: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

RABU“… Ia telah bangkit dari antara orang mati.

Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia. Sesungguhnya aku telah mengatakannya kepadamu.”

(Matius 28:7)

17

PENGABAR KEBANGKITAN TUHAN YESUS

Bacaan hari ini: Matius 28:1-20Bacaan setahun: Matius 28

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana kita tahu bahwa kebangkitan Yesus adalah sebuah fakta? (2) Siapakah yang menguatkan kita sebagai pengabar kebangkitan Tuhan Yesus?

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar hidupnya sebagai murid-murid Tuhan mengalami karya pembaharuan dalam Tuhan Yesus sehingga bisa menjadi kesaksian yang baik bagi orang lain.

ua bagian pertama dari Matius 28 ini menunjukkan kepada kita

Dtentang dua macam pengabar berita tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Pengabar yang pertama adalah para perempuan yang pagi-

pagi itu datang menengok kubur Tuhan Yesus. Mereka menerima kabar tentang kebangkitan Tuhan Yesus dari malaikat dan meneruskan kabar itu kepada para murid Tuhan. Pada kenyataannya, memang itu yang terjadi. Pengabar yang kedua adalah para prajurit yang menjaga kubur Tuhan Yesus. Mereka mengalami keajaiban pada pagi itu. Mereka ketakutan ketika melihat malaikat yang menggulingkan batu kubur Tuhan Yesus dan mereka melarikan diri. Tetapi beberapa saat kemudian, mereka adalah pengabar tentang berita bohong, yaitu para murid telah mencuri tubuh Tuhan Yesus. Dengan demikian, tersebarlah juga berita bohong tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Dua kabar tentang kebangkitan Tuhan Yesus ini terus beredar sampai sekarang. Kabar sejati bahwa Dia telah bangkit dari kematian, juga kabar bohong bahwa Dia sebenarnya tidak bangkit, karena para murid telah mencuri tubuh-Nya. Tetapi, bagian akhir dari Matius 28 menjadi kekuatan bagi kita, murid-murid Tuhan Yesus yang percaya akan kebangkitan-Nya, bahwa Tuhan Yesus benar-benar bangkit dari kematian. Dia adalah yang Empunya kuasa di sorga dan bumi. Sehingga walaupun ada kabar bohong tentang kebangkitan-Nya, kita tidak perlu kuatir karena ada Tuhan Yesus yang menyertai kita, yang sekarang diutus sebagai saksi-Nya. Kiranya kehidupan kita juga boleh menjadi kesaksian akan kebangkitan Tuhan, yaitu melalui karya-Nya yang menyelamatkan kita dari dosa dan yang mengubahkan kehidupan kita, sehingga kita benar-benar bisa menjadi pengabar sejati akan kebangkitan-Nya. Maka, jangan sampai kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus hanya sekadar kita percayai sebagai kebenaran yang tersembunyi. Sebaliknya, kita yang percaya juga bersedia menjadi pengabar kebangkitan-Nya, agar orang lainpun mengalami keselamatan dari-Nya.

FEBRUARI 2016

Page 21: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

KAMIS

18

MENJADI NOMOR DUAicara soal posisi, setiap orang tentu punya ambisi untuk menjadi

Bnomor satu. Secara alamiah, tidak ada orang yang rela dipandang sebagai orang nomor dua, apalagi jika dirinyalah yang memulai satu

usaha/karir tertentu. Injil Markus dibuka dengan kehadiran seorang tokoh yang bernama Yohanes Pembaptis. Ia adalah nabi pertama yang dilihat oleh Israel, setelah sekian lama tidak ada nabi melayani umat pilihan Allah tersebut. Antara Kitab Maleakhi hingga kehadiran Yohanes Pembaptis yang berseru di padang gurun, “Bertobatlah kamu, karena Kerajaan Allah sudah dekat!” terdapat senjang waktu sekitar empat ratus tahun. Pada masa itu, tidak ada nabi, tidak ada berita firman, tidak ada pewahyuan Kitab Suci. Maka kehadiran Yohanes Pembaptis di padang gurun begitu menggemparkan. Tidak heran, dikatakan: kemudian datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh Yudea dan semua penduduk Yerusalem. Menghadapi pamor yang sedemikian besar, Yohanes tidak menjadi lupa diri. Ia tetap tahu posisinya dan tahu apa tugasnya. Ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan dia: “Siapakah engkau?” Ia mengaku dan tidak berdusta, katanya: “Aku bukan Mesias” (Yoh. 1:19-20). Ketika mereka terus bertanya kepadanya tentang siapakah dirinya, ia menjawab: “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya” (Yoh. 1:23). Dari jawaban Yohanes itu, tampak bahwa ia mengetahui dengan jelas siapa dirinya dan apa tugasnya. Ia bukan Mesias, tetapi ia datang untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya. Hari ini banyak anak Tuhan yang gagal karena tidak tahu siapa dirinya di hadapan Tuhan. Ketika berbuat baik, dan menerima pujian, ia menjadi lupa diri, sehingga terus-menerus mengharapkan pujian dan penghargaan dari orang lain. Banyak pelayan Tuhan yang akhirnya mencuri kemuliaan Tuhan dan melakukan tugasnya demi untuk mendapatkan pengakuan dan sanjungan dari orang lain.

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana cara Yohanes mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus? (2) Pelajaran apa yang kita dapatkan dari sikap Yohanes Pembaptis ini?

“Inilah yang diberitakannya: Sesudah aku akan datang Ia yang lebih berkuasa dari padaku;

membungkuk dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” (Markus 1:7)

Berdoalah agar para pelayan Tuhan tetap diberikan motivasi yang murni dalam melayani dan bekerja bagi Tuhan, sehingga mereka tidak mencuri kemuliaan Tuhan.

Bacaan hari ini: Markus 1:1-7Bacaan setahun: Markus 1:1-22

FEBRUARI 2016

Page 22: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

JUMAT

etelah melewati ujian pencobaan di padang gurun, Yesus memulai

Spelayanan-Nya. Ia memanggil murid-murid-Nya yang pertama dan mengajar di rumah-rumah ibadat.

Perikop pararel dari kisah ini dalam Lukas 4, diceritakan bahwa ketika Yesus datang ke Nazaret dan mengajar dalam rumah ibadat, Ia ditolak, bahkan mereka menjadi sangat marah dan menghalau Yesus ke luar kota, sampai-sampai mereka berniat melemparkan Yesus dari atas tebing. Lalu Yesus melanjutkan perjalanan-Nya ke Kapernaum, lalu mengajar di situ. Berbeda dengan orang-orang di Nazaret, orang-orang Kapernaum takjub mendengar pengajaran-Nya. Itu sebabnya, di Kapernaum Ia tidak hanya mengajar, tetapi juga berkesempatan melakukan sejumlah mukjizat, antara lain mengusir setan. Markus mencatat bahwa salah satu tindakan pertama Yesus untuk memulai pelayanan-Nya adalah mengadakan perlawanan langsung dengan setan. Ini menyatakan satu kebenaran pada kita bahwa kedatangan Tuhan Yesus adalah mengalahkan kuasa Iblis/dosa, yang selama ini membelenggu hidup manusia, sebagaimana dikatakan dalam 1Yoh. 3:8, “Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan iblis itu.” Setelah kita percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita, Iblis dan para pengikutnya masih akan terus berusaha menjatuhkan kita dan membuat hidup kita tidak efektif dalam melayani dan memuliakan Tuhan. Tetapi kita harus sadar satu hal, bahwa kuasa Iblis/dosa telah dipatahkan oleh kuasa Tuhan Yesus; oleh sebab itu, kita tidak perlu takut. Jika kita terus berpegang pada iman kita kepada Tuhan Yesus, maka Iblis pun tidak akan berdaya menjatuhkan kita. Ingatlah bahwa tanpa seijin dari Tuhan kita, Iblis tidak bisa menyentuh hidup kita. Oleh sebab itu, apapun pergumulan yang kita sedang hadapi saat ini, janganlah menyerah kepada kuasa gelap dan dosa. Tetaplah berpegang kepada Kristus yang mampu memberikan kelepasan serta kemenangan bagi kita.

“Tetapi Yesus menghardiknya, katanya: Diam, keluarlah dari padanya!”

(Markus 1:25)

Berdoalah agar jemaat tetap bersandar pada kuasa Tuhan Yesus dan tidak mencari pertolongan pada ilah-ilah lain pada saat menghadapi tekanan, kesulitan dan penderitaan.

19

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana respons dari roh jahat ketika berhadapan dengan Tuhan Yesus? (2) Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kisah ini?

KUASA YESUS ATAS IBLIS

Bacaan hari ini: Markus 1:21-28Bacaan setahun: Markus 1:23-25

FEBRUARI 2016

Page 23: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SABTU

20“Ketika Yesus melihat iman mereka,

berkatalah Ia kepada orang lumpuh itu: Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!”

(Markus 2:5)

Bacaan hari ini: Markus 2:1-12Bacaan setahun: Markus 2:1-17

etika orang lumpuh itu dibawa oleh ke-empat temannya kepada

K Yesus, apakah yang diharapkannya? Pasti kelima orang tersebut berharap Yesus akan menjamah kaki si lumpuh, sebab mereka

percaya bahwa Yesus bisa menyembuhkannya. Namun demikian, apa yang dilakukan Yesus? Yesus tidak menjamah dan menyembuhkannya, Yesus hanya berkata: “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” Mengapa Yesus tidak langsung menyembuhkannya? Bukankah kesembuhan kakinya yang dibutuhkan orang yang sakit lumpuh itu? Yesus bukannya tidak tahu harapan mereka, namun Ia tahu apa yang paling dibutuhkan orang yang sakit lumpuh itu; bukan kesembuhan jasmani, tapi kesembuhan rohani yang jauh lebih penting. Sebab itu Yesus mengatakan bahwa dosanya sudah diampuni. Perkataan Yesus ini sulit diterima oleh para ahli Taurat dan orang Farisi. Mereka berpikir bahwa Yesus menghujat Allah, karena hanya Allah yang berkuasa mengampuni dosa manusia. Mereka tidak percaya bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang berkuasa. Karena itu, agar mereka tahu bahwa Yesus berkuasa mengampuni dosa manusia, maka Yesus menyatakan kuasa-Nya untuk menyembuhkan orang lumpuh itu. Saat orang lumpuh itu dapat bangun dan mengangkat tempat tidurnya, kuasa Yesus untuk menyembuhkan penyakit diakui, dan lebih dari itu, kuasa Yesus untuk mengampuni dosapun diakui. Beryukur karena Tuhan Yesus sangat mengerti apa yang paling kita butuhkan sebagai manusia berdosa. Apakah yang paling Anda butuhkan dalam hidup Anda? Kekayaan? Kesuksesan? Jabatan? Kesehatan? Jika kita sadar bahwa kita berdosa dan tidak bisa menyelamatkan diri sendiri, maka kita sadar bahwa kita membutuhkan anugerah pengampunan dosa dari Allah. Bersyukur karena Tuhan Yesus sudah mengampuni dosa kita, yakni melalui kematian dan kebangkitan-Nya. Itulah yang membuat kita mendapat keselamatan kekal. Jika Tuhan Yesus sudah memberikan hal yang terpenting dalam hidup kita, apakah kita masih tidak percaya bahwa Dia juga akan memelihara dan menyertai hidup kita dengan kasih-Nya?

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang paling dibutuhkan oleh manusia berdosa? (2) Apakah Anda sudah mendapatkannya?

Berdoalah bagi jemaat Tuhan agar mereka memiliki kepastian keselamatan dan yakin bahwa dosa-dosa mereka sudah diampuni. Doakan pula agar mereka setia kepada Tuhan.

FEBRUARI 2016

DOSAMU SUDAH DIAMPUNI

Page 24: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

MINGGU

21

SABAT UNTUK MANUSIA

“Lalu kata Yesus kepada mereka: Hari Sabat diadakan untuk manusia

dan bukan manusia untuk hari Sabat.” (Markus 2:27)

Bacaan hari ini: Markus 2:23-28Bacaan setahun: Markus 2:18-28

ara yang benar dalam menafsirkan dan mengaplikasikan suatu

Chukum adalah dengan memahami tujuan hukum itu dibuat. Inilah yang tidak dilakukan orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka langsung

mengkritik murid-murid Yesus yang memetik bulir gandum saat mereka berjalan melewati ladang pada hari Sabat dan kemudian memakannya setelah mereka mengisarnya dengan tangan untuk memisahkan kulitnya (Luk. 6:1). Bagi orang Farisi dan ahli Taurat, murid-murid Yesus jelas melanggar hukum Taurat karena mereka memetik (menuai) dan mengisar, yang mana merupakan pekerjaan yang tidak boleh dilakukan pada hari Sabat. Bahkan kritikan mereka ini bisa juga ditujukan kepada Yesus yang terkesan membiarkan murid-murid-Nya melanggar hukum tersebut. Untuk menjawab kritikan tersebut, Yesus menjelaskan bagaimana menerapkan hukum dengan benar. Hukum dibuat untuk kebaikan manusia. Pada saat darurat, Daud diijinkan oleh para imam yang bertugas di Bait Allah di Nob untuk mendapatkan roti sajian (roti kudus) untuk dirinya dan pengikutnya, walaupun telah ditetapkan dalam hukum bahwa hanya para imam yang boleh memakannya (1Sam. 21:1-6). Yesus ingin menunjukkan bahwa kebutuhan manusia jauh lebih penting daripada upacara agama. Demikian juga dalam melaksanakan hukum Sabat, harus dalam kerangka tujuan Allah memberikan hari Sabat itu. Dalam Keluaran 20:8-11, Allah memberikan perintah kepada umat Israel untuk menguduskan hari ke tujuh dengan berhenti dari pekerjaannya, sebab Allah sendiri telah menguduskan hari ke tujuh dengan berhenti bekerja setelah enam hari penciptaan. Tentunya Allah tidak membutuhkan istirahat, namun Allah membentuk hari Sabat untuk kebutuhan manusia yang memerlukan istirahat setelah bekerja selama 6 hari. Bagaimana kita dalam memaknai Sabat? Sudahkah kita benar-benar menggunakannya sebagai waktu untuk beristirahat dari segala kesibukan pekerjaan kita dan juga sebagai waktu untuk beribadah kepada Tuhan karena Tuhan telah membebaskan kita dari kuasa Iblis?

STUDI PRIBADI: (1) Apa makna hari Sabat bagi kita umat yang sudah diselamatkan oleh Kristus? (2) Sudahkah Anda menggunakan hari Sabat dengan benar?

Berdoalah agar jemaat Tuhan sungguh-sungguh dapat menguduskan hari Sabat dan menggunakan hari Sabat dengan benar, sesuai dengan maksud dan kehendak Tuhan.

FEBRUARI 2016

Page 25: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SENIN

“Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.”

(Markus 3:14)22

PANGGILAN KRISTUS

Bacaan hari ini: Markus 3:13-19Bacaan setahun: Markus 3

STUDI PRIBADI: (1) Apa alasan orang banyak mengikut Tuhan Yesus? Apakah alasan itu benar? (2) Pelajaran apakah yang Anda dapatkan dalam kisah ini?

Berdoalah bagi setiap orang Kristen agar mereka memiliki motivasi yang benar dalam mengikuti Kristus, sehingga kita dapat mengerjakan bagian kita dan hidup memuliakan Tuhan.

eringnya seseorang meninggalkan Kristus karena alasan-alasan

Syang mengedepankan kepentingan dirinya sendiri. Demikian pula yang terjadi ketika orang banyak mengerumuni Yesus dalam bagian

yang kita baca hari ini. Kerumunan orang banyak ini mulai berkurang karena Yesus memanggil dua belas orang untuk mengikut Dia. Panggilan yang Yesus berikan kepada beberapa orang ini kemudian menciptakan perbedaan antara orang-orang yang datang mengikut Yesus untuk sekadar mendapatkan kesembuhan, menyaksikan mujizat, dengan mereka yang dipanggil untuk mengikut Yesus dengan misi tertentu. Yesus Kristus menetapkan dua belas murid dari kerumunan orang yang mengikuti-Nya tersebut. Inisiatif dalam menentukan orang-orang yang dipanggil tersebut berasal dari Yesus. Sebagaimana Tuhan menciptakan dunia, itu adalah kehendak Tuhan. Dan semua yang Tuhan lakukan memiliki tujuan tertentu. Alam semesta diciptakan Tuhan sebagai representasi dari kemuliaan-Nya. Semuanya itu adalah tentang Dia (Rm. 1:20-21). Kedua belas murid Yesus tersebut memiliki dua misi, yaitu mengikut Yesus dan menyatakan Yesus kepada orang lain melalui pelayanan mereka. Menjadi murid Yesus merupakan pilihan Tuhan, namun mengerjakan bagian kita sebagai seorang murid adalah sebuah tanggung jawab dan membutuhkan kerja keras setiap kita. Setiap orang yang sudah dipanggil untuk menjadi percaya kepada Kristus seharusnya tidak menjadikan mujizat sebagai alasan untuk tetap setia kepada Yesus. Setiap orang yang dipanggil untuk menjadi percaya kepada Yesus juga tidak menjadikan berkat-berkat sebagai alasan untuk mengikut Kristus. Karena panggilan itu sendiri adalah sebuah kehormatan untuk menjadi seseorang yang dipakai oleh Tuhan untuk menyatakan kemulian-Nya dan memberkati orang lain. Apakah alasan kita mengikut Kristus saat ini? Kiranya Tuhan menguatkan kita untuk dapat terus-menerus setia mengikut Dia dengan ketulusan hati dan mewartakan tentang Dia.

FEBRUARI 2016

Page 26: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SELASA

23

eorang petani mengukur keberhasilan pertaniannya dengan melihat

Shasil panennya. Demikian pula suatu pekerjaan akan diukur keberhasilannya, apabila pekerjaan itu sudah berhasil dikerjakan

dengan tepat. Lalu, bagaimana kehidupan seorang Kristen? Hal inilah yang sedang dibicarakan Tuhan Yesus dalam perumpamaan tentang penabur. Ketika benih, yaitu firman Tuhan ditaburkan, ternyata ada beberapa macam respons. Beberapa tanah tidak siap menerima benih sehingga benih tidak bisa bertumbuh sebagaimana yang diharapkan. Ada tiga jenis respons yang membuat pertumbuhan firman itu tidak terjadi dengan baik. Pertama adalah tanah yang keras di tepi jalan, yang mewakili mereka yang tidak mau bertobat saat ditegur firman Tuhan. Benih firman Tuhan tidak pernah menyentuh kehidupan pribadi, hanya didengarkan untuk kemudian dilupakan. Akibatnya ialah firman Tuhan itu tidak berbuah dalam hidup orang tersebut. Kedua adalah tanah yang berbatu-batu, tanah ini menggambarkan mereka yang berhenti di tengah jalan karena tidak ingin mengalami kesulitan dalam mengikut Kristus. Ketika benih firman Tuhan ditaburkan, maka orang tersebut menerimanya, namun ketika menghadapi kesulitan karena iman, ia berhenti untuk mengikut Tuhan. Adanya tekanan dari luar menyebabkan dia tidak bisa bertumbuh dan berbuah. Terakhir adalah tanah yang dipenuhi semak duri, yang menggambarkan kehidupan seseorang yang sudah dipenuhi dengan keinginan untuk menghasilkan uang dan mendapatkan fasilitas hidup, dan mengikut Tuhan bukanlah yang utama. Kekuatiran untuk tidak sukses membuat seseorang mendua hati. Ketiga respons ini tidak akan pernah menghasilkan kehidupan Kristen yang berbuah. Sedangkan tanah yang baik adalah tanah yang menerima benih dan menghasilkan buah. Bagaimana dengan kita? Bagaimanakah dengan hati kita? Pengajaran Yesus merupakan panggilan untuk mengahasilkan buah. Panggilan untuk menaati perintah-perintah Allah. Mari kita berbuah!

STUDI PRIBADI: (1) Ada beberapa respons orang terhadap firman Tuhan. Manakah yang terbaik? (2) Apa dampak dari mendengarkan firman Tuhan dengan baik?

“Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan

menyambut firman itu lalu berbuah …” (Markus 4:20)

HIDUP UNTUK MENGHASILKAN BUAH

Berdoalah bagi jemaat agar mereka memiliki hati yang selalu siap ditaburi benih firman Tuhan, sehingga kehidupan iman Kristen jemaat semakin bertumbuh dan berakar kuat di dalam Tuhan.

Bacaan hari ini: Markus 4:1-20Bacaan setahun: Markus 4:1-20

FEBRUARI 2016

Page 27: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

RABU

24

TUHAN BERKUASAalam menjalani kehidupan ini, ada kalanya kita menghadapi situasi

Dyang genting dan sulit. Di saat-saat seperti itu kita disibukkan untuk menyelesaikan persoalan dan pergumulan itu, tanpa melibatkan

Tuhan di dalam kehidupan kita. Fokus kita saat itu adalah bagaimana kita dapat menyelesaikan masalah hidup itu dengan kekuatan kita. Padahal kita sadar bahwa kita tidak mampu melakukannya. Seharusnya kita mencari Tuhan dan meminta pertolongan-Nya, karena hanya DIA yang berkuasa menyelesaikan persoalan dan pergumulan yang kita hadapi. Kisah “angin ribut diredakan” menggambarkan secara jelas situasi sulit yang tiba-tiba datang menghantam perahu yang ditumpangi oleh Tuhan Yesus dan para murid. Pada saat mereka berlayar di tengah danau, tiba-tiba datanglah angin ribut dan gelombang yang dahsyat mengamuk, sehingga perahu mereka kemasukan air. Sebagai nelayan, seharusnya para murid memahami dan dapat menguasai situasi seperti ini, namun ternyata mereka tidaklah mampu mengendalikan situasi dan keadaan tersebut. Air laut mulai memasuki perahu tersebut, perlahan tapi pasti. Tentunya ini menyebabkan ketakutan, dan kekuatiran mulai menghinggapi mereka. Pada saat yang demikian genting, para murid itu datang kepada Tuhan Yesus yang sedang tertidur di buritan perahu. Kemudian para murid membangunkan Tuhan Yesus dan meminta pertolongan-Nya. Apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus? Dia menghardik angin dan danau itu, “Diam!”, “tenanglah!” maka angin itu menjadi reda dan danau itupun menjadi teduh. Kemudian, Tuhan Yesus berpaling dan menegur para murid oleh karena ketakutan dan ketidakpercayaan mereka. Pelajaran penting bagian ini adalah, kadang kesulitan dan pergumulan yang berat terlalu menguasai kita, menyebabkan kita ketakutan, penuh kekuatiran dan kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. Seharusnya di saat yang demikian, kita harus datang kepada Tuhan dan percaya bahwa Ia berkuasa atas segala sesuatu yang terjadi di dalam hidup kita. Bagaimana dengan Anda hari ini?

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana respons para murid ketika menghadapi situasi genting di tengah danau yang mereka sering lalui? (2) Apa yang Tuhan Yesus harapkan dari mereka?

“Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: Siapa gerangan orang ini, sehingga angin

dan danau pun taat kepada-Nya?” (Markus 4:41)

Berdoalah bagi jemaat yang sedang menghadapi pergumulan atau situasi sulit dalam hidup mereka agar mereka tetap percaya dan berserah kepada Tuhan dalam segala hal.

Bacaan hari ini: Markus 4:35-41Bacaan setahun: Markus 4:21-41

FEBRUARI 2016

Page 28: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

KAMIS

25

KESAKSIAN YANG BENAR

“Orang itu pun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus

atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.” (Markus 5:20)

Bacaan hari ini: Markus 5:18-20Bacaan setahun: Markus 5:1-20

esaksian yang benar menjadi senjata yang ampuh untuk

Kmemberitakan tentang Yesus dan kuasa-Nya, sehingga orang bisa percaya. Namun seringkali kita menemukan dalam kekristenan

masa kini, kesaksian-kesaksian orang Kristen, baik itu sebagai jemaat ataupun sebagai pelayan Tuhan, pada intinya tidak lagi memberitakan Yesus Kristus dan kuasa-Nya, tetapi justru memberitakan “pribadi orang tersebut.” Hal ini tentunya akan menurunkan “nilai” kesaksian itu. Orang hanya tertarik kepada hasil akhir dari kesaksian itu, dan bukan kepada proses di mana TUHAN bekerja secara sempurna di dalam kesaksian itu. Seharusnya adalah kita memberitakan tentang “Perbuatan Tuhan Yesus dan kuasa-Nya atas kehidupan kita.” Kisah tentang “Tuhan Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa” merupakan kisah yang sangat luar biasa. Tidak ada satu orangpun yang bisa menjinakkannya. Rantai dan belenggu diputuskannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu. Pada saat bertemu dengan Yesus, orang yang dirasuki Legion itu datang menyembah-Nya. Orang yang dirasuki roh jahat itu mengenali Yesus sebagai Anak Allah yang Mahatinggi. Selanjutnya, ia pun meminta kepada Yesus agar memindahkan roh-roh jahat itu ke dalam kawanan babi. Kemudian kawanan babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau. Para penjaga babi lari ke dalam perkampungan dan menceritakan apa yang terjadi. Orang Gerasa itupun menjadi sembuh dan waras, juga berpakaian rapi. Orang-orang yang datang melihat itu, kemudian bereaksi atas apa yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Mereka mendesak Tuhan Yesus untuk meninggalkan daerah tersebut. Apa yang selanjutnya terjadi? Yesus pun naik ke dalam perahu untuk meninggalkan daerah itu; orang yang kerasukan itupun meminta untuk ikut, namun Yesus tidak mengijinkan orang tersebut ikut, sebaliknya meminta orang itu pulang dan memberitahukan kepada orang-orang sekampungnya segala sesuatu yang telah diperbuat Tuhan atasnya.

STUDI PRIBADI: (1) Apakah kuasa gelap (setan) mengenal Tuhan Yesus sebagai Anak Allah yang Mahatinggi? Jelaskan! (2) Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kisah ini?

Berdoalah bagi jemaat agar mereka menyaksikan kebesaran Tuhan melalui kehidupan mereka, dan memahami bahwa Tuhan Yesuslah yang menjadi pusat dari kesaksian mereka.

FEBRUARI 2016

Page 29: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

JUMAT

26

itab-kitab Injil seringkali mengisahkan tentang orang sakit yang

Kmenjamah Yesus (Mrk. 3:10; 5:27-34; 6:56) atau Yesus yang menjamah mereka (Mrk. 1:41-42; 7:33-35; Mat. 8:3,15; 9:29-30;

20:34; Luk. 5:13; Luk. 7:14-15; 22:51). Sentuhan dan kehadiran Yesus itulah yang terutama. Sentuhan-Nya berkuasa menyembuhkan, karena Ia adalah sumber kasih karunia dan kehidupan (Ibr. 4:16). Tanggung jawab kita dalam mendambakan kesembuhan adalah mendekatkan diri kepada Yesus, serta menuruh pengharapan kita kepada-Nya. Dalam bacaan kita hari ini, diceritakan bahwa ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Rupanya dia sudah lama menderita karena sakitnya itu (ay. 25) dan segala usaha pun telah ia lakukan untuk memperoleh kesembuhan dari sakitnya. Ayat 26 menunjukkan betapa gigihnya ia berjuang untuk memperoleh kesembuhan dari sakitnya. Ia telah berulang-ulang pergi ke berbagai tabib untuk diobati, bahkan sampai-sampai semua uang dan harta benda yang ada padanya habis untuk membiayai pengobatannya. Namun sayang, semua itu sama sekali tidak ada faedahnya, malah sebaliknya keadaannya bukan semakin membaik tetapi semakin memburuk adanya. Di tengah-tengah keputusasaan yang dialaminya, berita mengenai Yesus memunculkan secercah harapan di dalam hatinya untuk menaruh harapannya yang terakhir. Ia percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan sakit pendarahan yang telah lama dideritanya. Ketika Yesus dan rombongannya sedang melintas, maka di tengah-tengah orang banyak itu, ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Dengan iman dan penuh pengharapan, ia berkata: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh” (ay. 27-28). Lalu terjadilah apa yang dia imani. Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya (ay. 29). Bagaimana dengan kita? Di saat kita mengalami keputusasaan, siapakah yang akan kita temui? Yesuslah Pengharapan kita!

Berdoa bagi mereka yang mengalami penderitaan dan pergumulan karena sakit-penyakit yang tidak kunjung sembuh agar mengalami kesembuhan karena menaruh iman dan harapannya kepada Yesus.

YESUSLAH PENGHARAPAN KITA

STUDI PRIBADI: (1) Apakah yang membuat perempuan yang sakit pendarahan itu datang kepada Yesus? (2) Pelajaran apa yang Anda dapatkan dari kisah ini?

Bacaan hari ini: Markus 5:25-34Bacaan setahun: Markus 5:21-43

FEBRUARI 2016

“Sebab katanya: Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”

(Markus 5:28)

Page 30: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SABTU

27

JANGAN KECIL HATInda pernah ditolak? Bagaimana perasaan Anda saat mengalami

A penolakan? Bacaan pada hari ini mengajak kita untuk merenungkan bagaimana rasanya mengalami penolakan.

Saat itu, Yesus pergi ke Nazaret bersama dengan para Murid-Nya; Ia masuk ke rumah ibadat dan mengajar orang-orang di situ. Setelah Yesus mengajar mereka, orang-orang yang hadir pada saat itu memberikan dua tanggapan yang berbeda. Ada yang takjub, terpesona dan terpikat dengan pengajaran dan bahkan tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Yesus adakan. Namun ada juga yang mempertanyakan dari manakah sumber kehebatan dan kuasa Yesus dalam melakukan itu semua. Mereka bertanya dan berkata satu sama lain: “Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia (ay. 2-3). Yesus mengalami penolakan orang-orang sekampung-Nya. Mereka merendahkan dan memandang Yesus sebelah mata. Mereka merasa bahwa Yesus sama saja dengan mereka karena berasal dari kampung yang sama, dan mereka merasa tahu, atau mereka pikir mereka tahu, asal-usul-Nya dengan jelas. Bagaimana perasaan Yesus terhadap penolakan yang dialami-Nya? Sebagaimana semua orang yang pernah mengalami penolakan, Yesus pun merasa sedih. Ia menerima penolakan itu sebagai harga yang harus dibayar di dalam pelayanan-Nya (ay. 4) dan Ia pun memaafkan dan tidak menyimpan dendam, meskipun Ia ditolak oleh orang sekampung-Nya (bnd. Luk. 23:34). Bagaimana dengan kita? Apakah penolakan membuat Anda berkecil hati dan tidak melayani? Sekalipun dipandang sebelah mata dalam pelayanan, tetaplah kerjakan pelayanan dengan tulus hati, karena Anda tahu kepada siapa Anda persembahkan pelayanan itu. Kiranya Tuhan menguatkan Anda! Amin.

STUDI PRIBADI: (1) Bagaimana sikap Tuhan Yesus ketika diri-Nya ditolak? (2) Pernahkah mengalami penolakan seperti yang Yesus alami? Apakah respons Anda?

Berdoalah untuk para pemberita Injil agar diberi kekuatan di dalam menghadapi penolakan atas pembertiaan Injil yang dilakukannya. Apalagi penolakan yang diterimanya dari orang-orang terdekatnya.

“Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri,

di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” (Markus 6:4)

Bacaan hari ini: Markus 6:1-29Bacaan setahun: Markus 6:1-29

FEBRUARI 2016

Page 31: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

MINGGU

28

BERTANGGUNG JAWAB DAN TIDAK EGOIS!isah Tuhan Yesus memberi makan lima ribu orang merupakan kisah

K yang tidak asing bagi kita. Kisah ini menceritakan bagaimana setelah rasul-rasul kembali dari pelayanan, mereka berencana

beristirahat sejenak. Namun apa yang terjadi? Pada saat mereka hendak mengasingkan diri, ternyata banyak orang mengikuti mereka. Melihat keadaan tersebut, tergeraklah hati Tuhan Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. Orang banyak itu begitu antusias mendengarkan pengajaran Yesus sampai hari sudah mulai malam. Melihat situasi ini, para rasul datang kepada Yesus dan mengusulkan, agar orang yang sangat banyak itu disuruh pergi membeli makanan, sebab tidak ada makanan yang mereka miliki, dapat diberikan kepada mereka. Apa jawab Tuhan Yesus? Tuhan Yesus justru berkata, “Kamu harus memberi mereka makan!” Dari apa yang Tuhan Yesus katakan kepada para murid-Nya, kita belajar satu hal bahwa Tuhan ingin, agar kita tidak lagi berorientasi hanya pada kepentingan dan kebutuhan diri sendiri, tetapi lebih berorientasi kepada orang lain. Memang harus diakui, tuntutan hidup yang begitu sulit, seringkali membuat kita menjadi orang yang individualis dan egois. Kita cenderung lebih mementingkan kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan orang lain, bahkan seringkali demi kepentingan diri sendiri, kepentingan orang lain pun dikorbankan. Istilahnya “Mikirin diri sendiri aja udah pusing, ngapain mikirin orang lain.” Namun Firman Tuhan hari ini mengajarkan hal yang berbeda kepada kita. Jika Tuhan telah memberi kita tanggung jawab, marilah kita kerjakan sampai tuntas. Janganlah kita melakukan pelayanan kita kepada sesama, setengah-setengah. Ada kalanya pengorbanan harus kita berikan, tetapi percayalah bahwa Tuhan pasti akan campur tangan dalam tugas yang kita lakukan. Kita tidak pernah ditinggalkan sendiri, sama seperti para murid, yang harus melayani 5000 orang, mereka tidak ditinggalkan sendirian oleh Tuhan.

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa Tuhan meminta para murid untuk memperhatikan kebutuhan orang banyak yang mendengar kotbah-Nya? (2) Pelajaran apa yang Anda dapatkan?

“Tetapi jawabNya: Kamu harus memberi mereka makan!”

(Markus 6:37)

Berdoalah bagi para pelayan Tuhan agar mereka tidak menjadi egois ketika mereka harus menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mereka. Doakan agar mereka kuat dan menyelesaikan segala pelayanan bersama Tuhan.

Bacaan hari ini: Markus 6:30-44Bacaan setahun: Markus 6:30-56

FEBRUARI 2016

Page 32: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

SENIN

29

DISORIENTASI IMANalam perikop ini dikisahkan bagaimana Tuhan Yesus menegur sikap

Dorang Farisi yang menyamakan (bahkan lebih menekankan) ajaran tradisi manusia dengan ajaran Tuhan. Hal ini dimulai, ketika mereka

melihat beberapa orang murid Tuhan Yesus makan dengan tangan yang tidak dibasuh (ay. 2). Maka mereka menegur Tuhan Yesus secara tidak langsung karena dianggap membiarkan murid-murid-Nya melanggar salah satu tradisi adat istiadat nenek moyang orang Yahudi. Bagaimana respons Tuhan Yesus menghadapi sikap mereka? Dalam ayat 6, Tuhan Yesus menyebut mereka munafik. Mengapa demikian? Sebab seharusnya sebagai pemimpin agama mereka harus lebih tunduk dan taat kepada hukum Allah, tetapi pada kenyataannya, mereka justru menempatkan hukum/aturan yang dibuat manusia lebih tinggi daripada hukum/aturan Tuhan. Celakanya, seringkali mereka menggunakan aturan adat istiadat ini sebagai celah/dalih untuk menghindarkan diri dari kewajiban menaati hukum Allah (ay. 9-13). Sungguh suatu perbuatan yang munafik. Apa yang dapat kita pelajari melalui kisah ini? Dalam kehidupan kita, kita juga tidak terlepas dari banyaknya aturan adat istiadat nenek moyang kita. Aturan-aturan adat istiadat ini dapat kita ikuti selama didasarkan pada kebenaran firman Tuhan. Namun, untuk setiap aturan adat istiadat yang tidak sesuai dengan firman Tuhan, maka kita harus dengan berani menolak dan memilih untuk lebih tunduk kepada firman Tuhan. Contohnya, tradisi mencari hari baik untuk acara pernikahan, membuka usaha dan sebagainya; atau kepercayaan pada feng shui dalam membangun rumah, tempat usaha dan sebagainya. Semuanya itu tentu saja tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan, tetapi seringkali kita sulit membuangnya. Apa yang harus kita lakukan? Janganlah kita membiarkan diri terjebak dalam “disorientasi iman.” Marilah kita belajar berpegang teguh pada iman kita kepada-Nya. Jangan biarkan diri kita diperhamba oleh tradisi, apalagi itu bertentangan dengan firman-Nya!

STUDI PRIBADI: (1) Mengapa orang Yahudi lebih terjebak pada tradisi manusia daripada mengerti firman Tuhan dengan benar? (2) Apakah hal semacam ini juga terjadi pada kita?

“Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.”

(Markus 7:8)

Doakanlah agar kita menjadi orang Kristen yang bertanggung jawab dengan iman kita, sehingga mampu membedakan mana tradisi/aturan-aturan yang sesuai firman Tuhan dan mana yang tidak, yang harus kita tinggalkan.

Bacaan hari ini: Markus 7:1-13Bacaan setahun: Markus 7:1-13

FEBRUARI 2016

Page 33: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan

“Lalu kata Yesus kepada mereka: Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” (Markus 2:27)

Page 34: Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan ... filesebagai orang Kristen yang takut akan Tuhan dan menyadari kebutuhan kita akan firman-Nya, kita mulai dengan “gerakan