dalam penelitian ini

Upload: zahro

Post on 07-Mar-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

zero

TRANSCRIPT

Apa itu hs-CRP dan ox-LDL??hs-CRP memiliki peran penting dalam memprediksi resiko penyakit jantung seperti acute coronary sindrom, infark miocard, apoplexy dan metabolism syndrome (Hamer et al, 2010). Setelah oksidasi pada vivo, LDL adalah metabolisme ox-LDL, ox-LDL dapat merusak integritas endotel, memungkinkan invasi monosit, LDL, dan komponen lainnya di dalam lapisan subendotel yang dapat menyebabkn atherosclerosis (browska et al, 2012). ox-LDL juga bisa menghambat produksi oksidasi nitrat, dan kegiatan biologis dan menginduksi kelainan fungsi vasodilatasi. Fungsi pelindung dari apelin telah di definisikan dengan baik pada hipertensi, pembesaran miocard, gagal jantung, iskemia miocard dan penyakit jantung lainnya. Hal ini dapat mengurangi resistensi sirkulasi perifer dan tekanan darah secara teratur, mencegah arteriosgenesis, meningkatkan fungsi vascular, dan mengatur keseimbangan asam basa. Selain itu juga dapat meningkatkan fungsi jantung dengan memperkuat kontraktilitas jantung.Hasil penelitianDalam penelitian ini , 1148 pasien yang dirawat di rumah sakit dan pasien dengan hipertensi sebanyak ( 628 laki-laki 520 perempuan ). Usia pasien yang di lakukan penelitian adalah pasien yang berumur 33-95 tahun. Pasien dengan hipertensi dibagi menjadi dua kelompok yaitu mereka dengan HHD atau tanpa HHD. Dalam penelitian ini tidak ada perbedaan statistic usia, persentase jenis kelamin dan tekanan sistolik / tekanan diastolik antara kedua kelompok (P> 0,05). Pasien dengan triple-vessel CAD (66.27%) dicatat >50% sedangkan persentase pasien dengan single atau double-vessel CAD relative lebih rendah. Pasien dengan hipertensi yang tidak disertai HHD kebanyakan single atau double-vessel CAD dan untuk pasien dengan triple-vessel CAD sangat rendah. Proporsi pasien yang di obati dengan angiotensin konversi inhibitor enzim/angiotensin II reseptor antagonis (ACEI/ARB), obat antiplatelet, statins, dan gula pereduksi terapi lebih tinggi pada kelompok HHD di bandingkan pada pasien hipertensi tanpa HHD. Pasien dengan morbiditas diabetes, hiperlipidemia, gangguan ginjal dan CAD menunjukkan peningkatan yang signifikan pada pasien dengan HHD. Orang-orang yang tidak termasuk dengan diabetes , hiperlipidemia atrium fibrilation , gangguan ginjal dan merokok, yang dibagi ke dalam kelompok berikut : HHD ( n=24) dan HHD disertai CAD ( n=35) .Selanjutnya , 40 orang yang sehat dievaluasi di pusat pemeriksaan fisik rumah sakit selama periode yang sama dan dimasukkan sebagai kelompok yang kontrol.hs-CRP dan ox-LDL meningkat secara signifikan pada kelompok HHD dibandingkan kelompok kontrol (P < 0,05).Kesimpulan Untuk pengelolaan pasien dengan penyakit kardiovaskular, kelas resiko pertama harus dievaluasi untuk mencegah kejadian kardiovaskular. Pasien dengan sejumlah besar faktor risiko seperti diabetes, penyakit ginjal kronis, dan arteriopati perifer harus diberikan perhatian lebih. mengenai perawatan dari hipertensi , langkah-langkah yang harus diambil untuk mengurangi tekanan darah , komprehensif mengevaluasi nilai risiko dan mengganggu faktor risiko. Selain itu, perhatian lebih harus diberikan untuk melindungi organ sasaran seperti jantung , otak dan ginjal.Sebagai tingkat hs-CRP, ox-LDL dan apelin perawatan terkait erat dengan patogenesis hipertensi primer, mereka dapat digunakan dalam evaluasi patogenesis pada pasien dengan hipertensi penelitian kami memberikan konsep baru untuk prediksi dan diagnosis hipertensi dan awal screening dari populasi berisiko tinggi untuk penyakit hipertensi.

Evidance base (pengaplikasian marker hs-CRP dan ox-LDL) di IndonesiaDalam beberapa decade belakangan ini angka kematian oleh karena penyakit kardiovaskular terus meningkat dan kini penyakit ini telah menjadi penyebab utama kematian untuk penduduk usia diatas 45 tahun di seluruh dunia. Di Indonesia berdasarkan sensus kesehatan yang dilakukan tiap 4 tahun sekali bahwa penyakit kardiovaskuler menduduki peringkat pertama penyebab kematian. Pengaplikasian pemeriksaan lab hs-CRP dan ox-LDL di Indonesia masih blom di laksanakan hanya pemeriksaan LED yang sudah ada di Indonesia.