bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. dalam hubungannya dengan...

113

Upload: others

Post on 10-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
Page 2: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
Page 3: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
Page 4: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
Page 5: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
Page 6: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
Page 7: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada
Page 8: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan

nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watakserta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupanbangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan yang

bermutu adalah pendidikan yang dapat melakukan fungsinya untuk mengembangkan

serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat bangsa Indonesia dalam upaya

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional tentunya akan

dipengaruhi oleh gerakan reformasi di Indonesia secara umum menuntut diterapkannya

prinsip demokrasi,desentralisasi, keadilan, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan

nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

kandungan, proses, dan manajemen sistem pendidikan. Selain itu, ilmu pengetahuan dan

teknologi berkembang pesat dan memunculkan tuntutan baru dalam segala aspek

kehidupan, termasuk dalamsistem pendidikan. Tuntutan tersebut menyangkut

pembaharuan sistem pendidikan, diantaranya pembaharuan kurikulum, yaitu diversifikasi

kurikulum untuk melayani pesertadidik dan potensi daerah yang beragam, diversifikasi

jenis pendidikan yang dilakukansecara profesional, penyusunan standar kompetensi

lulusan yang berlaku secara nasional dan daerah menyesuaikan dengan kondisi setempat.

Pembaharuan sistem pendidikan memerlukan strategi pembangunan pendidikan nasional

dalam Undang-Undang No 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) meliputi

antara lain pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, proses

pembelajaran yang mendidik dan dialogis, dan pemberdayaan peran masyarakat.

Page 9: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

2

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

(UUSPN) dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan

kekhasan, kondisi dan potensi daerah, sekolah dan peserta didik. Pengembangan

kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasionalpendidikan untuk

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Ada delapan standar yaitu Standar Kompetensi

Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Sarana dan

Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Pendidikan, serta

Standar Pembiayaan.

Dalam UUSPN disebutkan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan

dikembangkan dengan prinsipdiversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi

daerah, dan peserta didik. Kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan

nasional dalam pengembangannya mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.

Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka NegaraKesatuan

Republik Indonesia dengan memperhatikan:

1. peningkatan iman dan takwa;

2. peningkatan akhlak mulia;

3. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

4. keragaman potensi daerah dan lingkungan;

5. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

6. tuntutan dunia kerja;

7. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

8. agama;

9. dinamika perkembangan global; dan

10. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan

Selanjutnya dalam UUSPN disebutkan bahwa Kurikulum pendidikan dasar dan

menengah wajib memuat:

1. pendidikan agama;

2. pendidikan kewarganegaraan;

3. bahasa;

4. matematika;

5. ilmu pengetahuan alam;

Page 10: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

3

6. ilmu pengetahuan sosial;

7. seni dan budaya;

8. pendidikan jasmani dan olahraga;

9. keterampilan/kejuruan; dan

10. muatan lokal.

Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 27 Tahun2016 tentang Perubahan

Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Keagamaan

Kristen disebutkan bahwa Kurikulum SMPTK terdiri atas kurikulum pendidikan umum

dan kurikulum pendidikan keagamaan Kristen, yaitu:

1. Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti;

2. Pendidikan kewarganegaraan;

3. Bahasa Indonesia;

4. Bahasa Inggris;

5. Matematika;

6. Ilmu pengetahuan alam;

7. Ilmu pengetahuan sosial;

8. Seni dan Budaya;

9. Pendidikan Jasmani dan Olah Raga;

10. Ketrampilan/Kejuruan;

11. Pengetahuan Alkitab;

12. Pendidikan Karakter Kristen; dan

13. Sejarah Gereja/Suci

Pada Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2016 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama,Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Kristenadalah salah satu unsur pelaksana yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Menteri Agama Republik Indonesia, mempunyai tugas

menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan

masyarakat Kristen sesuai peraturan perundang undangan. Adapun fungsi Direktorat

Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, antara lain adalah: perumusan, pelaksanaan

kebijakan di bidang urusan agama dan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan

Kristen; pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan urusan agama dan pendidikan agama

dan keagamaan Kristen; pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang urusan

agama dan pendidikan agama dan keagamaan Kristen. Untuk tugas dan fungsi tersebut,

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen mempunyai visi “Terwujudnya

Page 11: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

4

Masyarakat Kristen yang berwawasan Oikumenis, Beretika, Cerdas, Sejahtera dan

Menghargai Kemajemukan” dan misi antara lain:meningkatkan kualitas bimbingan

masyarakat Kristen dan meningkatkan kualitas pendidikan agama Kristen dan

pendidikan keagamaan Kristen.

Berdasarkan berbagai ketentuan di atas, untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara

umum dan pendidikan keagamaan Kristen secara khusus, Ditjen Bimas Kristenperlu

menyusun secara lengkap tentang kurikulum keagamaan pada Sekolah Menengah

Pertama Teologi Kristen (SMPTK) secara komprehensip yang mengacu pada Standar

Nasional Pendidikan yang diperkaya dengan muatan keagamaan Kristen. Kurikulum

SMPTK ini digunakan sebagai acuan satuan pendidikan dalam merencanakan dan

mengimplementasikan kurikulumnya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Kurikulum SMPTK ini meliputi struktur dan muatan kurikulum dan kedudukannya

dalam pencapaian Standar Nasional Pendidikan, pengaturan beban belajar, dan rumusan

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar seluruh mata pelajaran mulai dari kelas VII

hingga kelas IX.

B. Landasan

Landasan penyusunan kurikulum SMPTK adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah

Nomor 32 tahun 2013 dan diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 13

tahun2015;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2007 Tentang Pendidikan

Agama Dan Pendidikan Keagamaan

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 20 Tahun

2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan dasar dan Menengah;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Standar Isi

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun

2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah,

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah;

Page 12: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

5

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 24 tahun

2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan

Dasar dan Menengah;

9. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2016 tentang

Perubahan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012

tentang Pendidikan Keagamaan Kristen;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 58 Tahun

2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah

11. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2016 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61

Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar

dan Pendidikan Menengah.

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53

Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan

Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

C. Tujuan

Kurikulum SMPTK disusun bertujuan untuk:

1. acuan bagi penyelenggara pendidikan SMPTK dalam merencanakan dan

melaksanakan kurikulum di satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan

nasional sesuai dengan ciri Kekristenan;

2. acuan bagi penyelenggara pendididkan SMPTK dalam merencanakan dan

melaksanakan kurikulum di satuan pendidikan untuk mencapai Standar Nasional

Pendidikan yang diperkaya dengan muatan dengan ciri Kristen;

3. wacana bagi penyelenggara pendidikan untuk mengetahui berbagai informasi

sehubungan dengan kurikulum di SMPTK;

4. acuan bagi satuan pendidikan dalam mengatur alokasi waktu setiap mata pelajaran

dan beban mengajarnya; dan

5. panduan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran yaitu silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Page 13: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

6

BAB II

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan

pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan

pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk

memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di

daerah. Pengembangan kurikulum yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan

untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan adalah

kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Ada delapan Standar Nasional Pendidikan meliputi:

1. standar kompetensi lulusan (SKL);

2. standar isi (SI);

3. standar proses;

4. standar penilaian pendidikan;

5. standar pendidik dan tenaga kependidikan;

6. standar sarana dan prasarana;

7. standar pengelolaan; dan

8. standar pembiayaan.

Standar Isi, dijabarkan melalui Kompetensi Inti (KI), dijabarkan melalui Kompetensi Dasar

(KD), yang pada akhirnya berujung secara praksis dikembangkan secara potensial-aktual

menjadi kompetensi-kompetensi peserta didik melalui proses pembelajaran, penilaian, serta

kehidupan nyata. Tujuan Pendidikan Nasional (TPN) merupakan kriteria capaian pendidikan

(educational outcomes) secara makro-nasional. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

merupakan kriteria capaian pendidikan secara institusional setiap jenis atau satuan pendidikan

(SD/MI/SDTK, SMP/MTs/SMPTK, SMA/MA/SMATK). Kompetensi Inti (KI) merupakan

kriteria keselarasan dan sinergisitas capaian pembelajaran (learning objectives) semua mata

pelajaran atau muatan pada setiap jenis/satuan pendidikan. Kompetensi Dasar (KD),

merupakana kriteria capaian pembelajaran suatu mata pelajaran atau muatan yang pada

akhirnya berujung secara praksis dikembangkan secara potensial-aktual sehingga menjadi

kompetensi-kompetensi (sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan) peserta

Page 14: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

7

melalui proses belajar, pembelajaran, serta kehidupan nyata. Dua dari kedelapan standar

nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan

(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum. Sedangkan bila dikaitkan dengan pebelajaran di kelas diperlukan standar

penilaian dan standar proses. Berikut akan dibahas secara singkat empat standar

yang relevan.

A. Standar kompetensi lulusan (SKL)

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 3 tentang Fungsi dan Tujuan

Pendidikan Nasional dan Pasal 35 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP)

mengharuskan seluruh tatanan konseptual, pragramatik, dan praksis pendidikan nasional

secara konsisten berpijak pada dan secara koheren berkontribusi terhadap tujuan

pendidikan nasional, yakni “...berkembangnya potensi pserta didik agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab. Dalam konteks tersebut maka dikembangkan logika alur pikir

hirarkhis mulai dari Tujuan Pendidikan Nasional, dijabarkan ke dalam Standar Nasional

Pendidikan yaitu Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Standar kompetensi lulusan adalah

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Standar kompetensi lulusan digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan

kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan pada jenjang

pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, ahklak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti

pendidikan lebih lanjut. Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama

pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik

dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar

pembiayaan.Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

IndonesiaNomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan dasar

dan Menengah disebutkan bahwa lulusan SD/MI/SDLB/Paket A;

SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan sederajat agar memiliki kompetensi pada dimensi sikap

seperti pada tabel berikut ini:

Tabel 2.1. Kompetensi Lulusan pada Dimensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan

Dimensi SD SMP

Sikap Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap:

Memiliki perilaku yang

mencerminkan sikap:

Page 15: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

8

1.beriman dan bertakwa kepada

Tuhan YME,

2. berkarakter, jujur, dan peduli,

3. bertanggungjawab,

4. pembelajar sejati sepanjang hayat,

dan

5. sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, dan negara

1.beriman dan bertakwa kepada

Tuhan YME,

2. berkarakter, jujur, dan peduli,

3. bertanggungjawab,

4. pembelajar sejati sepanjang hayat,

dan

5. sehat jasmani dan rohani

sesuai dengan perkembangan anak di

lingkungan keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan alam

sekitar, bangsa, negara, dan kawasan

regional.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan

metakognitif pada tingkat dasar

berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan,

2. teknologi,

3. seni, dan

4. budaya.

Mampu mengaitkan pengetahuan di

atas dalam konteks diri sendiri,

keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa, dan

negara.

pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada

tingkat teknis dan spesifik sederhana

berkenaan dengan:

1. ilmu pengetahuan,

2. teknologi,

3. seni, dan

4. budaya.

Mampu mengaitkan pengetahuan di

atas dalam konteks diri sendiri,

keluarga, sekolah, masyarakat dan

lingkungan alam sekitar, bangsa,

negara, dan kawasan regional.

Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan

bertindak:

1. kreatif,

2. produktif,

3. kritis,

4. mandiri,

5. kolaboratif, dan

6. komunikatif

melalui pendekatan ilmiah sesuai

dengan tahap perkembangan anak

yang relevan dengan tugas yang

diberikan

Memiliki keterampilan berpikir dan

bertindak:

1. kreatif,

2. produktif,

3. kritis,

4. mandiri,

5. kolaboratif, dan

6. komunikatif

melalui pendekatan ilmiah sesuai

dengan yang dipelajari di satuan

pendidikan dan sumber lain secara

mandiri

B. Standar Isi

Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam

kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata

pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

Page 16: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

9

Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria muatan wajib yang ditetapkan

sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, konsep keilmuan, dan karakteristik

satuan pendidikan dan program pendidikan. Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan

berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik, kualifikasi kompetensi

Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang berjenjang. Tingkat Kompetensi

dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2)

Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain

itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas

kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan.

Untuk menjamin keberlanjutan antar jenjang, Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat

Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini.

Tabel 2.2. Deskripsi Kompetensi untuk SMP/MTs/SMPTK Tingkat Kompetensi DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

Sikap Sosial 2.Menghargai dan menghayati perilaku:

a. jujur,

b. disiplin,

c. santun,

d. percaya diri,

e. peduli, dan

f. bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan

perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,

dan kawasan regional.

Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat

teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang:

a. ilmu pengetahuan,

b. teknologi,

c. seni,

d. budaya

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan

kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan

menyaji secara:

a. kreatif

b. produktif,

c. kritis,

d. mandiri,

e. kolaboratif, dan

f. komunikatif.

C. Standar Proses

Page 17: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

10

Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan

pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses dikembangkan

mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah ditetapkan sesuai

dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

pesertadidik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta

psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran

untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip pembelajaran

yang digunakan:

1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber

belajar;

3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan

ilmiah (pendekatan saintific);

4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan

jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan

keterampilan mental (softskills);

9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso

sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan

kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;

Page 18: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

11

12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja

adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;

13. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pembelajaran; dan

14. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup perencanaan

proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan proses pembelajaran.

D. Standar Penilaian

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria

mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen

penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil

belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri

ataspenilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan oleh pemerintah

1. penilaian hasil belajar oleh pendidik, bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi

proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara

berkesinambungan yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan,

dalam bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang

diperlukan;

2. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, bertujuan untuk menilai pencapaian

SKL untuk semua mata pelajaran yang meliputi penilaian pengetahuan dan

keterampilan yang dilaksanakan dalam bentuk ujian sekolah; dan

3. penilaian hasil belajar oleh pemerintah, bertujuan untuk menilai pencapaian SKL

secara nasional pada mata pelajaran tertentu meliputi penilaian pengetahuan dan

keterampilan, yamg dilaksanakan dalam bentuk ujian nasional atau bentuk lain.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk memantau kemajuan belajar,

memantau hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta

didik secara berkesinambungan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk

memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan utnuk:

1. mengetahui tingkat pengetahuan kompetensi;

Page 19: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

12

2. menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi;

3. menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat penguasaan

kompetensi; dan

4. memperbaiki proses pembelajaran

Penilaian oleh pendidik untuk mata Pendidik Agama dan Budi Pekerti termasuk pada

mata pelajaran Keagamaan Kristen (Pengetahuan Alkitab, Pendidikan Karakter Kristen,

dan Sejarah Gereja/Suci) diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD)

pada sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Teknik penilaian sikap

spiritual maupun sosial dilakukan melalui observasi (pengamatan) kecenderungan sikap

sehari-hari peserta didik. Teknik penilaian pengetahuan melalui tes baik teknik tertulis

maupun lisan dan penugasan. Teknik penilaian keterampilan pada saat peserta didik

melakukan kegiatan, melalui penilaian kinerja, projek, dan portofolio.

Page 20: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

13

BAB III

STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata

pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran

dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajarandan beban belajar per minggu

untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah gambaran mengenai penerapan prinsip

kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu

satuan atau jenjang pendidikan. Dalam stuktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum

mengenai posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan

seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum

terdiri atas sejumlah mata pelajaran, beban belajar dalam alokasi waktu per minggu, dan

muatan kurikulum belajar dalam satu tahun hingga keseluruhan satuan pendidikan.

A. Struktur Mata Pelajaran

Struktur Kurikulum SMP/SMPTK terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan

mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan

program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan

kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran

umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan

kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik

terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Struktur kurikulum SMTK

diadaptasi dari struktur kurikulum SD disesuaikan dengan ciri keagamaan Kristen.

Tabel 1: Struktur Kurikulum SMPTK

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU

PER MINGGU

VII VIII IX

Kelompok A

1 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 3 3 3

2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3

3 Bahasa Indonesia 6 6 6

Page 21: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

14

4 Matematika 5 5 5

5 Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4

6 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 3 3

7 Bahasa Inggris 4 4 4

Kelompok B

8 Seni Budaya 3 3 3

9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3

10 Prakarya 2 2 2

11 Pengetahuan Alkitab 2 2 2

12 Pendidikan Karakter Kristen 2 2 2

13 Sejarah Gereja/Suci 2 2 2

Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 42 42 42

Keterangan:

• Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran kelompok A muatan dan acuannya dikembangkan

oleh Pusat

• Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk

mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan

peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Mata pelajaran

Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya

dikembangkan oleh Pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal. Mata pelajaran

ini dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian

Agama. Pada SMPTK ditambahkan mata pelajaran Pengetahuan Alkitab, Pendidikan

Karakter Kristen, dan Sejarah Greja/Suci.

• Satuan Pendidikan dapat menambahkan jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan

peserta didik pada satuan pendidikan tersebut. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa

mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri. • Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta

didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting

• Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan

sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi

masing-masing satuan pendidikan.

• Pembelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan pembelajaran IPA terpadu dan IPS terpadu.

Page 22: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

15

B. Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam

satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar di SMP/SMPTK

terdiri atas:

a. kegiatan tatap muka;

b. kegiatan terstruktur; dan

c. kegiatan mandiri

Kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri paling banyak 50% (lima puluh persen) dari

waktu kegiatan tatap muka pembelajaran yang bersangkutan. Waktu tatap muka di

SMP/SMPTK dihitung dengan 1 jam pembelajaran sama dengan yaitu 40 (empat puluh)

menit

Ketentuan beban belajar adalah sebagai berikut:

a. Beban belajar satu minggu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX masing-masing

40 (empat puluh) jam pelajaran dua jam lebih banyak dari SMP yang reguler.

b. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18

minggu efektif.

c. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu efektif.

d. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu efektif

karena akan digunakan untuk persiapan memasuki jenjang pendidikan yang lebih

tinggi.

C. Muatan Kurikulum dan Pembelajaran

Kurikulum SMPTK ini disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 yaitu mempersiapkan

manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara

yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Kurikulum 2013

dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan

keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke

masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

Page 23: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

16

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas

yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing

elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan

jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Pembelajaran adalah proses interaksi antarpeserta didik, antara peserta didik dengan

tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran

merupakan suatu proses pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta

didik sebagai hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga

dan masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin

meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang

diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi

pada kesejahteraan hidup umat manusia. Pembelajaran pada Kurikulum 2013

dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai berikut:

1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus

memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya

(learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;

2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-

lingkungan alam, sumber/media lainnya);

3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari

siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin

diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);

5. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);

6. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

7. Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan

pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8. Penguatan pola pembelajaran ilmu pegengetahuan jamak (multidisciplines); dan

Page 24: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

17

9. Penguatan pola pembelajaran kritis.

Ada dua jenis pendekatan pembelajaran di SMP/SMPTK yaitu pembelajaran yang berdiri

sebagai mata pelajaran dan pembelajaran terpadu. Pembelajaran terpadu hanya pada

mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan sosial (IPS,

sedangkan mata pelajaran sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.Muatan

pembelajaran di SMP/MTs yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai

disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah mata pelajaran IPA dan IPA. Pada

hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated

sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi, fisika,

dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi.

Kedua mata pelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi

aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan

pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan

alam. Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat

kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tujuan pendidikan IPA menekankan pada

pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya

yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi

berbagai konsep dalam Mata Pelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-

disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas,

karena konsep-konsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahan-

permasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran

IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual.

Page 25: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

18

BAB IV

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR

A. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi Inti merupakan terjemahan atau operasionalisasi Standar Kompetensi

Lulusan dalam bentuk kualitas yang harus dimiliki oleh peserta didik yang telah

menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan tertentu atau jenjang pendidikan

tertentu. Gambaran mengenai kompetensi utama dikelompokkan ke dalam aspek sikap,

keterampilan, dan pengetahuan yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang

sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi inti bersifat generik yang terdiri atas 4

(epat dimensi) yang merepresentasikan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan

keterampilan. Kompetensi Inti harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara

pencapaian hard skills dan soft skills.Kompetensi Inti berfungsi sebagai unsur

pengorganisasian (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur

pengorganisasian, kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan

organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah

keterkaitan antar konten kompetensi dasar satu kelas atau jenjang pendidikan ke

kelas/jenjang di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadinya suatu

akumulasi yang berkesinambungan antara konten yang dipelajari peserta didik.

Organisasi horizontal adalah keterkaitan antar konten kompetensi dasar satu mata

pelajaran dengan konten kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu

pertemuan mingguan dan kelas yang sama sehingga perjadinya proses saling

memperkuat.Kompetensi inti pada kurikulum 2013 merupakan tingkat kemampuan

untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik

pada setiap tingkat kelas.

Kompetensi Inti SMP/SMPTK merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMP/SMPTK

pada setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu.

Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata

pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai

Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga

pula. Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;

Page 26: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

19

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SD/SDTK dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 4.1: Kompetensi Inti SMP/SMPTK

KELAS

VII VIII IX 1.Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleran, gotong

royong), santun, percaya diri

dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

2. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab,

peduli (toleran, gotong royong),

santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

2. Menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleran, gotong royong), santun,

percaya diri dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

3. Memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

4. Mencoba, mengolah, dan

menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut

pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

4. Mengolah, menyaji, dan

menalar dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

Page 27: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

20

B. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi dasar merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus

dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang

mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi Dasar merupakan kompetensi setiap mata

pelajaan untuk setiap kelas yang diturunkan dari Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar adalah

konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

bersumber pada Kompetensi Inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut

dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta

ciri dari suatu mata pelajaran. Mata pelajaran sebagai sumber dari konten untuk menguasai

kompetensi bersifat terbuka dan tidak selalu diorganisasikan berdasarkan disiplin ilmu yang

sangat berorientasi hanya pada filosofi esensialisme dan perenialisme. Mata pelajaran dapat

dijadikan organisasi konten yang dikembangkan dari berbagai disiplin ilmu atau non disiplin

ilmu yang diperbolehkan manurut filosofi rekonstrusi sosial, progresif atau pun humanisme.

Karena filosofi yang dianut dalam kurikulum adalah eklektik seperti dikemukakan di bagian

landasan filosofi, maka nama mata pelajaran dan isi mata pelajaran untuk kurikulum yang

akan dikembangkan tidak perlu terikat pada kaedah filosofi esensialisme dan perenialisme.

Kompetensi Dasar SMP/SMPTK untuk setiap mata pelajaran tercantum pada lampiran yang

mencakup: Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, Pendidikan Kewarganegaraan,

Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan

Sosial, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani Olahraga, Pengetahuan Alkitab, Pendidikan

Karakter Kristen, dan Sejarah Gereja/Suci.

Rincian dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran di SMTK sebagai berikut.

1. Mata pelajaran Kelompok A

a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen

dan Budi Pekerti

Kelas VII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi

Pengetahuan,dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan

sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAPSPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1 menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2 menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran,

gotong royong), santun, percaya diri

dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 menerima bahwa hanya Allah yang

dapat mengampuni dan 2.1 bersedia mengampuni orang lain

Page 28: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

21

menyelamatkan manusia di dalam

Yesus Kristus

1.2 mengakui bahwa pemeliharaan Allah

dan keselamatan berlaku bagi seluruh

ciptaan termasuk alam

2.2 turut bertanggung jawab memelihara

alam

1.3 menghayati nilai-nilai kristiani

mengacu pada Alkitab 2.3 berperilaku yang sesuai dengan nilai-

nilai kristiani mengacu pada Alkitab

1.4 menghayati sikap rendah hati, peduli

dan solidaritas terhadap sesama

mengacu pada Alkitab

2.4 bersikap rendah hati, peduli dan

solidaritas terhadap sesama mengacu

pada Alkitab

1.5 menerima disiplin sebagai wujud

ketaatan pada Firman Allah

2.5 menunjukkan sikap disiplin sebagai

wujud ketaatan pada firman Tuhan

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami bahwa Allah

mengampuni dan menyelamatkan

manusia di dalam Yesus Kristus

4.1 membuat karya yang menunjukkan

kesanggupan mengampuni diri

sendiri dan sesama

3.2 mencari fakta yang berkaitan dengan

pemeliharaan Allah terus

berlangsung bagi manusia dan alam

4.2 melakukan berbagai aktivitas yang

menunjukkan keterlibatan aktif dalam

memelihara alam dan lingkungan

hidup

3.3 menganalisis nilai-nilai Kristiani

yang terdapat dalam Alkitab

4.3 membuat karya yang berkaitan

dengan praktik hidup yang

mencerminkan nilai-nilai kristiani

3.4 menganalisis sikap rendah hati,

peduli dan solidaritas terhadap

sesama mengacu pada Alkitab

4.4 membuat proyek yang berkaitan

dengan sikap rendah hati, peduli,

dan solidaritas

3.5 memahami manfaat disiplin bagi

remaja Kristen

4.5 membuat program dalam periode

tertentu yang menunjukkan disiplin

sebagai wujud ketaatan pada firman

Allah

Page 29: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

22

Kelas VIII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP

SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1 menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2 menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleran, gotong royong), santun,

percaya diri dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan

alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 mensyukuri makna hidup beriman

dan berpengharapan

2.1 menunjukkan sikap hidup beriman dan

berpengharapan

1.2 menghayati peran Roh Kudus dalam

proses hidup beriman

2.2 mempraktikkan sikap hidup

beriman yang dipimpin Roh Kudus

1.3 mensyukuri hidup sebagai orang

beriman sesuai dengan teladan Yesus

2.3 menunjukkan sikap hidup orang

beriman sesuai dengan teladan Yesus

1.4 menghayati ibadah, doa, dan membaca

Alkitab sebagai wujud

hidup orang beriman

2.4 bersikap setia dalam ibadah, doa, dan

membaca Alkitab sebagai wujud hidup

orang beriman

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami arti sikap hidup beriman

dan berpengharapan

4.1 menyajikan karya yang berkaitan

dengan cara hidup beriman dan

berpengharapan dalam bentuk tindakan

Page 30: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

23

nyata

3.2 menganalisis peran Roh Kudus dalam

hidup orang beriman

4.2 menyajikan berbagai contoh cara hidup

orang beriman yang dipimpin Roh Kudus

3.3 memahami makna hidup beriman

sesuai dengan teladan Yesus

4.3 membuat karya yang berkaitan dengan

sikap hidup sebagai orang beriman

sesuai dengan teladan Yesus

3.4 menerapkan kesetiaan dalam

beribadah, berdoa dan membaca

Alkitab sebagai wujud hidup orang

beriman

4.4 melakukan kegiatan yang berkaitan

dengan kesetiaan dalam beribadah,

berdoa dan membaca Alkitab sebagai

wujud hidup orang beriman

Kelas IX

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL) 1 menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2 menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran,

gotong royong), santun, percaya diri

dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 menghayati karya Allah dalam

pertumbuhan gereja

2.1 menunjukkan sikap menghargai karya

Allah dalam pertumbuhan gereja

1.2 mensyukuri karya Allah melalui

perubahan-perubahan baru yang

dihadirkan gereja di tengah-tengah

dunia

2.2 bersikap sebagai orang yang percaya

pada karya Allah melalui perubahan

perubahan baru yang dihadirkan gereja

di tengah-tengah dunia

1.3 mensyukuri teladan Yesus Kristus

dalam hal berkarya bagi manusia dan

dunia secara keseluruhan

2.3 meneladani Yesus Kristus dalam hal

berkarya bagi sesama dan dunia

1.4 menerima berbagai bentuk pelayanan

gereja di tengah masyarakat pada masa

kini

2.4 menunjukkan tanggung jawab terhadap

berbagai bentuk pelayanan gereja di

tengah masyarakat pada masa kini

Page 31: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

24

1.5 menerima perannya sebagai anggota

gereja dan masyarakat

2.5 menunjukkan perilaku bertanggung

jawab terhadap perannya sebagai

anggota gereja dan masyarakat

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami karya Allah dalam

pertumbuhan gereja

4.1 menelaah karya Allah dalam

pertumbuhan gereja

3.2 menganalisis karya Allah melalui

perubahan-perubahan baru yang

dihadirkan gereja di tengah-tengah

dunia

4.2 membuat refleksi mengenai karya

Allah melalui perubahanperubahan

baru yang dihadirkan gereja di tengah-

tengah dunia

3.3 menerapkan teladan Yesus Kristus

dalam hal berkarya bagi sesama dan

dunia

4.3 membuat karya yang berkaitan dengan

menerapkan teladan Yesus Kristus

dalam hal berkarya bagi sesama dan

dunia

3.4 mengkritisi bentuk pelayanan gereja di

tengah masyarakat pada masa kini

4.4 membuat karya tentang berbagai

bentuk pelayanan gereja di tengah

masyarakat pada masa kini

3.5 memahami tindakan konkrit yang

dilakukan dalam mewujudkan

perannya sebagai anggota gereja dan

masyarakat

4.5 membuat proyek yang berkaitan

dengan berperan aktif sebagai anggota

gereja dan masyarakat

Page 32: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

25

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

(PPKn)

Kelas VII

Kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan

kompetensi keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu

siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL) 1 menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2 menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran,

gotong royong), santun, dan percaya

diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas semangat dan komitmen

para pendiri negara dalam

merumuskan dan menetapkan Dasar

Negara Pancasila

2.1 mengembangkan sikap bertanggung

jawab dan berkomitmen sebagai

warga negara indonesia sepeti yang

diteladankan para pendiri negara

dalam perumusan dan penetapan

Pancasila sebagai dasar negara

1.2 menghargai norma-norma keadilan

yang berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat sebagai anugerah

Tuhan yang Maha Esa

2.2 mematuhi norma-norma yang

berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat untuk mewujudkan

keadilan

1.3 menghargai nilai kesejarahan

perumusan dan pengesahan Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 sebagai bentuk

sikap beriman

2.3 mengembangkan sikap bertanggung

jawab yang mendukung nilai

kesejarahan perumusan dan

pengesahan Undang-Undang Dasar

Republik Indonesia Tahun 1945

1.4 menghormati keberagaman norma-

norma, suku, agama, ras dan

antargolongan dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika sebagai

sesama ciptaan Tuhan

2.4 menghargai keberagaman suku,

agama, ras dan antargolongan dalam

bingkai Bhinneka Tunggal Ika

1.5 mensyukuri makna kerja sama dalam

berbagai bidang kehidupan di

masyarakat

2.5 mendukung bentuk-bentuk kerja

sama dalam berbagai bidang

kehidupan di masyarakat

1.6 menghargai karakteristik daerah

tempat tinggalnya dalam kerangka

2.6 bersikap antusias terhadap persatuan

dan kesatuan dengan

Page 33: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

26

Negara Kesatuan Republik Indonesia

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa

mempertimbangkan

karakteristikdaerah tempat

tinggalnya

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menganalisis proses perumusan

dan penetapan Pancasila sebagai

Dasar Negara

4.1 menyaji hasil analisis proses

perumusan dan penetapan Pancasila

sebagai Dasar Negara

3.2 memahami norma-norma yang

berlaku dalam kehidupan

bermasyarakat untuk

mewujudkankeadilan

4.2 mengampanyekan perilaku sesuai

norma-norma yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat untuk

mewujudkan keadilan

3.3 menganalisis kesejarahan

perumusan dan pengesahan

Undang-undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945

4.3 menjelaskan proses kesejarahan

perumusan dan pengesahan Undang-

undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945

3.4 mengidentifikasi keberagaman

suku, agama, ras dan

antargolognan dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

4.4 mendemonstrasikan hasil

identifikasi suku, agama, ras dan

antargolongan dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

3.5 menganalisis bentuk-bentuk kerja

sama dalam berbagai bidang

kehidupan di masyarakat

4.5 menunjukkan bentuk-bentuk kerja

sama di pelbagai bidang kehidupan

masyarakat

3.6 mengasosiasikan karakteristik

daerah dalam kerangka Negara

Kesatuan Republik Indonesia

4.6 melaksanakan penelitian sederhana

untuk mengilustrasikan karakteristik

daerah tempat tinggalnya sebagai

bagian utuh dari Negara Kesatuan

Republik Indonesiaberdasarkan

rancangan yang telah dibuat

Page 34: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

27

Kelas VIII

Kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan

kompetensi keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa

mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL) 1 menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2 menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran,

gotong royong), santun, dan percaya

diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam

dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas konsensus nasional

Pancasila sebagai dasar negara dan

pandangan hidup bangsa

2.1 mengembangkan sikap yang

mencerminkan nilai-nilai luhur

Pancasila sebagai dasar negara dan

pandangan hidup bangsa

1.2 menghargai makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 sebagai bentuk sikap beriman

dan bertakwa

2.2 mendukung makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, serta

peraturan perundangan lainnya sesuai

dengan UndangUndang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945

1.3 bersyukur kepada Tuhan yang Maha

Esa untuk nilai dan semangat

Kebangkitan nasional 1908 dalam

perjuangan kemerdekaan Republik

Indonsia

2.3 menunjukkan sikap disiplin dalam

menerapkan aturan sesuai dengan

nilai-nilai yang terkandung dalam tata

urutan peraturan perundangaundangan

nasional

1.4 mensyukuri nilai dan semangat

Kebangkitan nasional 1908 dalam

perjuangan kemerdekaan Republik

Indonesia secara tulus.

2.4 bertanggung jawab terhadap makna

dan arti penting Kebangkitan nasional

1908 dalam perjuangan kemerdekaan

Republik Indonesia

1.5 menjalankan perilaku orang beriman

sesuai nilai dan semangat Sumpah

Pemuda tahun 1928 dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

2.5 mengembangkan sikap toleransi sesuai

nilai dan semangat Sumpah Pemuda

tahun 1928 dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

1.6 mensyukuri semangat dan komitmen

kolektif kebangsaan untuk

memperkuat NKRI yang

berketuhanan Yang Maha Esa

2.6 menunjukkan sikap gotong royong

sebagai wujud nyata semangat dan

komitmen kolektif kebangsaan untuk

memperkuat Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Page 35: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

28

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menelaah Pancasila sebagai dasar

negara dan pandangan hidup bangsa

4.1 menyaji hasil telaah nilai-nilai

Pancasila sebagai dasar negara dan

pandangan hidup bangsa dalam

kehidupan sehari-hari

3.2 menelaah makna, kedudukan dan

fungsi Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945, serta peratuan

perundanganundangan lainnya dalam

sistem hukum nasional

4.2 menyajikan hasil telaah makna,

kedudukan dan fungsi UndangUndang

Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945 dalam penerapan

kehidupan sehari-hari

3.3 memahami tata urutan peraturan

perundang-undangan dalam sistem

hukum nasional nasional di

Indonesia

4.3 mendemonstrasikan pola

pengembangan tata urutan peraturan

perundang-undangan dalam sistem

hukum nasional di Indonesia

3.4 menganalisis makna dan arti

Kebangkitan nasional 1908 dalam

perjuangan kemerdekaan Republik

Indonsia

4.4 menyaji hasil penalaran tentang tokoh

kebangkitan nasional dalam

perjuangan kemerdekaan Republik

Indonesia

3.5 memproyeksikan nilai dan

semangatSumpah Pemuda tahun

1928 dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

4.5 mengaitkan hasil proyeksi nilai -nilai

dan semangat Sumpah Pemuda Tahun

1928 dalam bingkai Bhineka Tunggal

Ika dengan kehidupan sehari-hari

3.6 menginterpretasikan semangat dan

komitmen kebangsaan kolektif untuk

memperkuat Negara Kesatuan

Republik Indonesia dalam kontek

kehidupan siswa

4.6 mengorganisasikan kegiatan

lingkungan yang mencerminkan

semangat dan komitmen kebangsaan

untuk memperkuat Negara Kesatuan

Republik Indonesia

Page 36: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

29

Kelas IX

Kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan

kompetensi keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa

mampu :

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1 menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2 menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran, gotong

royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 mensyukuri perwujudan Pancasila

sebagai Dasar Negara yang

merupakan anugerah Tuhan Yang

Maha Esa

2.1 menunjukkan sikap bangga akan tanah

air sebagai perwujudan nilainilai

Pancasila sebagai dasar negara

1.2 menghargai isi alinea dan pokok

pikiran yang terkandung dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun

1945 sebagai wujud rasa syukur

kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.2 melaksanakan isi alinea dan pokok

pikiran yang terkandung dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945

1.3 bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas bentuk dan kedaulatan

Negara Republik Indonesia

2.3 menunjukkan sikap bertanggung jawab

dalam mendukung bentuk dan

kedaulatan Negara

1.4 menghormati keberagaman suku,

agama, ras, dan antargolongan

(SARA) di masyarakat sebagai

pemberian Tuhan Yang Maha Esa

2.4 mengutamakan sikap toleran dalam

menghadapi masalah akibat

keberagaman kehidupan bermasyarakat

dan cara pemecahannya

1.5 mengapresiasi prinsip harmoni dalam

keberagaman suku, agama, ras, dan

antargolongan (SARA) sosial,

budaya, ekonomi, dan gender dalam

bingkai Bhinneka Tunggal Ika

sebagai anugerah Tuhan Yang Maha

Esa

2.5 menunjukkan sikap peduli terhadap

masalah-masalah yang muncul dalam

bidang sosial, budaya, ekonomi, dan

gender di masyarakat dan cara

pemecahannya dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

1.6 menunjukkan perilaku orang beriman

dalam mencintai tanah air dalam

konteks Negara Kesatuan Republik

Indonesia

2.6 mengutamakan sikap disiplin sebagai

warga negara sejalan dengan konsep

bela negara dalam konteks Negara

Kesatuan Republik Indonesia

Page 37: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

30

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 membandingkan antara peristiwa dan

dinamika yang terjadi di masyarakat

dengan praktik ideal Pancasila

sebagai dasar negara dan pandangan

hidup bangsa

4.1 merancang dan melakukan penelitian

sederhana tentang peristiwa dan

dinamika yang terjadi di masyarakat

terkait penerapan Pancasila sebagai

dasar negara dan pandangan hidup

bangsa

3.2 mensintesiskan isi alinea dan pokok

pikiran yang terkandung dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun

1945

4.2 menyajikan hasil sintesis isi alinea dan

pokok pikiran yang terkandung dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945

3.3 memahami ketentuan tentang bentuk

dan kedaualatan negara sesuai

Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia tahun 1945

4.3 memaparkan penerapan tentang bentuk

dan kedaualatan negara sesuai Undang-

Undang Dasar Negara Republik

Indonesia tahun 1945

3.4 menganalisis prinsip persatuan

dalam keberagaman suku, agama,

ras, dan antargolongan (SARA),

sosial, budaya, ekonomi, dan gender

dalam bingkai Bhinneka Tunggal

Ika

4.4 mendemonstrasikan hasil analisis

prinsip persatuan dalam keberagaman

suku, agama, ras, dan antargolongan

(SARA) dalam bingkai Bhinneka

Tunggal Ika

3.5 menganalisis prinsip harmoni dalam

keberagaman suku, agama, ras, dan

antargolongan (SARA) sosial, budaya,

ekonomi, dan gender dalam bingkai

Bhinneka Tunggal Ika

4.5 menyampaikan hasil analisis prinsip

harmoni dalam keberagaman suku, agama,

ras, dan antargolongan (SARA) sosial,

budaya, ekonomi, dan gender dalam

bingkai Bhinneka Tunggal Ika

3.6 mengkreasikan konsep cinta tanah

air/bela negara dalam konteks Negara

Kesatuan Republik Indonesia

4.6 mengorganisasikan kegiatan lingkungan

yang mencerminkan konsep cinta tanah air

dalam konteks kehidupan sehari-hari

Page 38: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

31

c. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,

dan/atau ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual, yaitu

“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan

Kompetensi Sikap Sosial, yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,

dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta

kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi

sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat

digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta

didik lebih lanjut.

Kelas VII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengidentifikasi informasi dalam

teks deskripsi tentang objek

(tempat wisata, tempat

bersejarah, pentas seni daerah,

kain tradisional dll) yang

didengar dan dibaca

4.1 menjelaskan isi teks deskripsi objek

(tempat wisata, tempat bersejarah,

pentas seni daerah, kain tradisional,

dll) yang didengar dan dibaca secara

lisan, tulis, dan visual

3.2 menelaah struktur dan

kebahasaan dari teks deskripsi

tentang objek (sekolah, tempat

wisata, tempat bersejarah,

dan⁄atau suasana pentas seni

daerah) yang didengar dan dibaca

4.2 menyajikan data, gagasan, kesan dalam

bentuk teks deskripsi tentang objek

(sekolah, tempat wisata, tempat

bersejarah, dan⁄atau suasana pentas

seni daerah) secara tulis dan lisan

dengan memperhatikan struktur,

kebahasaan baik secara lisan maupun

tulis

3.3 mengidentifikasi unsur-unsur teks

narasi (cerita imajinasi) yang dibaca

dan didengar

4.3 menceritakan kembali isi teks narasi

(cerita imajinasi) yang didengar dan

dibaca secara lisan, tulis, dan visual

Page 39: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

32

3.4 menelaah struktur dan kebahasaan

teks narasi (cerita imajinasi) yang

dibaca dan didengar

4.4 menyajikan gagasan kreatif dalam bentuk

cerita imajinasi secara lisan dan tulis

dengan memperhatikan struktur,

penggunaan bahasa, atau aspek lisan

3.5 mengidentifikasi teks prosedur

tentang cara melakukan sesuatu dan

cara membuat (cara memainkan alat

musik/tarian daerah, cara membuat

kuliner khas daerah, dll.) dari

berbagai sumber yang dibaca dan

didengar

4.5 menyimpulkan isi teks prosedur tentang

cara memainkan alat musik daerah, tarian

daerah, cara membuat cinderamata,

dan/atau kuliner khas daerah) yang

dibaca dan didengar

3.6 menelaah struktur dan aspek

kebahasaan teks prosedur tentang

cara melakukan sesuatu dan cara

membuat (cara memainkan alat

musik/tarian daerah, cara membuat

kuliner khas daerah, dll.) dari

berbagai sumber yang dibaca dan

didengar

4.6 menyajikan data rangkaian kegiatan ke

dalam bentuk teks prosedur (tentang cara

memainkan alat musik daerah, tarian

daerah, cara membuat cinderamata, dll)

dengan memperhatikan struktur, unsur

kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis

3.7 mengidentifikasi informasi dari teks

laporan hasil observasi berupa buku

pengetahuan yang dibaca atau

diperdengarkan

4.7 Menyimpulkan isi teks laporan hasil

observasi berupa buku pengetahuan yang

dibaca dan didengar

3.8 menelaah struktur, kebahasaan, dan

isi teks laporan hasil observasi yang

berupa buku pengetahuan yang

dibaca atau diperdengarkan

4.8 menyajikan rangkuman teks laporan hasil

observasi yang berupa buku pengetahuan

secara lisan dan tulis dengan

memperhatikan kaidah kebahasaan atau

aspek lisan

3.9 menemukan unsur-unsur dari buku

fiksi dan nonfiksi yang dibaca

4.9 membuat peta pikiran/sinopsis tentang isi

buku nonfiksi/buku fiksi yang dibaca

3.10 menelaah hubungan unsur-unsur

dalam buku fiksi dan nonfiksi

4.10 menyajikan tanggapan secaralisan, tulis,

dan visual terhadap isi buku

fiksi/nonfiksi yang dibaca

3.11 mengidentifikasi informasi (kabar,

keperluan, permintaan, dan/atau

permohonan) dari surat pribadi dan

surat dinas yang dibaca dan

didengar

4.11 menyimpulkan isi (kabar, keperluan,

permintaan, dan/atau permohonan) surat

pribadi dan surat dinas yang dibaca atau

diperdengarkan

3.12 menelaah unsur-unsur dan

kebahasaan dari surat pribadi dan

surat dinas yang dibaca dan

didengar

4.12 menulis surat (pribadi dan dinas) untuk

kepentingan resmi dengan

memperhatikan struktur teks,

kebahasaan, dan isi

Page 40: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

33

3.13 mengidentifikasi informasi (pesan,

rima, dan pilihan kata) dari puisi

rakyat (pantun, syair, dan bentuk

puisi rakyat setempat) yang dibaca

dan didengar

4.13 menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun,

syair, dan bentuk puisi rakyat setempat)

yang disajikan dalam bentuk tulis dan

lisan

3.14 menelaah struktur dan kebahasaan

puisi rakyat (pantun, syair, dan

bentuk puisi rakyat setempat) yang

dibaca dan didengar

4.14 menelaah struktur dan kebahasaan puisi

rakyat (pantun, syair, dan bentuk puisi

rakyat setempat) yang dibaca dan

didengar

3.15 mengidentifikasi informasi tentang

fabel/legenda daerah setempat yang

dibaca dan didengar

4.15 menceritakan kembali isi cerita

fabel/legenda daerah setempat yang

dibaca/didengar

3.16 menelaah struktur dan kebahasaan

fabel/legenda daerah setempat yang

dibaca dan didengar

4.16 memerankan isi fabel/legenda daerah

setempat yang dibaca dan didengar

Kelas VIII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengidentifikasi unsur-unsur teks

berita (membanggakan dan

memotivasi) yang didengar dan

dibaca

4.1 menyimpulkan isi berita

(membanggakan dan memotivasi) yang

dibaca dan didengar

3.2 menelaah struktur dan kebahasaan

teks berita (membanggakan dan

memotivasi) yang didengar dan

dibaca

4.2 menyajikan data dan informasi dalam

bentuk berita secara lisan dan tulis

dengan memperhatikan struktur,

kebahasaan, atau aspek lisan (lafal,

intonasi, mimik, dan kinesik)

3.3 mengidentifikasi informasi teks iklan,

slogan, atau poster (yang membuat

bangga dan memotivasi) dari

berbagai sumber yang dibaca dan

didengar

4.3 menyimpulkan isi iklan, slogan, atau

poster (membanggakan dan

memotivasi) dari berbagai sumber

Page 41: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

34

3.4 mengidentifikasi informasi teks

eksposisi berupa artikel ilmiah

populer dari koran/majalah) yang

didengar dan dibaca

4.4 menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan

dalam bentuk iklan, slogan, atau poster

secara lisan dan tulis

3.5 mengidentifikasi informasi teks

eksposisi berupa artikel ilmiah

populer dari koran/majalah) yang

didengar dan dibaca

4.5 menyimpulkan isi teks eksposisi

(artikel ilmiah populer dari koran dan

majalah) yang didengar dan dibaca

3.6 mengidentifikasi struktur, unsur

kebahasaan, dan aspek lisandalamteks

eksposisi artikel ilmiah populer

(lingkungan hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya, dll) yang

diperdengarkan atau dibaca

4.6 menyajikan gagasan dan pendapat ke

dalam bentuk teks eksposisi artikel

ilmiah populer (lingkungan hidup,

kondisi sosial, dan/atau keragaman

budaya, dll) secara lisan dan tertulis

dengan memperhatikan struktur, unsur

kebahasaan, dan aspek lisan

3.7 mengidentifikasi unsur-unsur

pembangun teks puisi yang

diperdengarkan atau dibaca

4.7 menyimpulkan unsur-unsur pembangun

dan makna teks puisi yang

diperdengarkan atau dibaca

3.8 menelaah unsur-unsur pembangun

teks puisi (perjuangan, lingkungan

hidup, kondisi sosial, dan lain-lain)

yang diperdengarkan atau dibaca

4.8 menyajikan gagasan, perasaan, dan

pendapat dalam bentuk teks puisi

secara tulis/lisan dengan

memperhatikan unsur-unsur

pembangun puisi

3.9 mengidentifikasi informasi dari teks

ekplanasi berupa paparan kejadian

suatu fenomena alam yang

diperdengarkan atau dibaca

4.9 meringkas isi teks eksplanasi yang

berupa proses terjadinya suatu

fenomena dari beragam sumber yang

didengar dan dibaca

3.10 menelaah teks ekplanasi berupa

paparan kejadian suatu fenomena

alam yang diperdengarkan atau

dibaca

4.10 menyajikan informasi dan data dalam

bentuk teks eksplanasi proses

terjadinya suatu fenomena secara lisan

dan tulis dengan memperhatikan

struktur, unsur kebahasaan, atau aspek

lisan

3.11 mengidentifikasi informasi pada teks

ulasan tentang kualitas karya (film,

cerpen, puisi, novel, dan karya seni

daerah) yang dibaca atau

diperdengarkan

4.11 menceritakan kembali isi teks ulasan

tentang kualitas karya (film, cerpen,

puisi, novel, karya seni daerah) yang

dibaca atau didengar

3.12 menelaah struktur dan kebahasaan

teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel,

dan karya seni daerah) yang

diperdengarkan dan dibaca

4.12 menyajikan tanggapan tentang kualitas

karya (film, cerpen, puisi, novel, karya

seni daerah, dll.) dalam bentuk teks

ulasan secara lisan dan tulis dengan

memperhatikan struktur, unsur

kebahasaan, atau aspek lisan

3.13 mengidentifikasi jenis saran, ajakan,

arahan, dan pertimbangan tentang

berbagai hal positif atas permasalahan

aktual dari teks persuasi (lingkungan

hidup, kondisi sosial, dan/atau

keragaman budaya) yang didengar

dan dibaca

4.13 menyimpulkan isi saran, ajakan,

arahan, pertimbangan tentang berbagai

hal positif permasalahan aktual dari

teks persuasi (lingkungan hidup,

kondisi sosial, dan/atau keragaman

budaya) yang didengar dan dibaca

Page 42: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

35

3.14 menelaah struktur dan kebahasaan

teks persuasi yang berupa saran,

ajakan, dan pertimbangan tentang

berbagai permasalahan aktual

(lingkungan hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya, dll) dari

berbagai sumber yang didengar dan

dibaca

4.14 menyajikan teks persuasi (saran,

ajakan, arahan, dan pertimbangan)

secara tulis dan lisan dengan

memperhatikan struktur, kebahasaan,

atau aspek lisan

3.15 mengidentifikasi unsur-unsur drama

(tradisional dan moderen) yang

disajikan dalam bentuk pentas atau

naskah

4.15 menginterpretasi drama (tradisional

dan modern) yang dibaca dan

ditonton/didengar

3.16 menelaah karakteristik unsur dan

kaidah kebahasaan dalam teks drama

yang berbentuk naskah atau pentas

4.16 menyajikan drama dalam bentuk pentas

atau naskah

3.17 menggali dan menemukan informasi

dari buku fiksi dan nonfiksi yang

dibaca

4.17 membuat peta konsep/garis alur dari

buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca

3.18 menelaah unsur buku fiksi dan

nonfiksi yang dibaca

4.18 menyajikan tanggapan terhadap buku

fiksi dan nonfiksi yang dibaca secara

lisan/tertulis

Kelas IX

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR 3.1 mengidentifikasi informasi dari

laporan percobaan yang dibaca dan

didengar (percobaan sederhana untuk

mendeteksi zat berbahaya pada

makanan, adanya vitamin pada

makanan, dll)

4.1 menyimpulkan tujuan, bahan/ alat,

langkah, dan hasil dalam laporan

percobaan yang didengar dan/atau dibaca

3.2 menelaah struktur dan kebahasaan

dari teks laporan percobaan yang

didengar atau dibaca (percobaan

sederhana untuk mendeteksi zat

berbahaya pada makanan, adanya

vitamin pada makanan, dll)

4.2 menyajikan tujuan, bahan/ alat, langkah,

dan hasil dalam laporan percobaan secara

tulis dan lisan dengan memperhatikan

kelengkapan data, struktur, aspek

kebahasaan, dan aspek lisan

Page 43: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

36

3.3 mengidentifikasi gagasan, pikiran,

pandangan, arahan atau pesan dalam

pidato persuasif tentang

permasalahan aktual yang didengar

dan dibaca

4.3 menyimpulkan gagasan, pandangan,

arahan, atau pesan dalam pidato

(lingkungan hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya) yang

didengar dan/atau dibaca

3.4 Menelaah struktur dan ciri

kebahasaan pidato persuasif tentang

permasalahan aktual yang didengar

dan dibaca

4.4 menuangkan gagasan, pikiran, arahan

atau pesan dalam pidato (lingkungan

hidup, kondisi sosial, dan/atau

keragaman budaya) secara lisan dan/atau

tulis dengan memperhatikan struktur dan

kebahasaan

3.5 mengidentifikasi unsur pembangun

karya sastra dalam teks cerita pendek

yang dibaca atau didengar

4.5 menyimpulkan unsur-unsur pembangun

karya sastra dengan bukti yang

mendukung dari cerita pendek yang

dibaca atau didengar

3.6 menelaah struktur dan aspek

kebahasaan cerita pendek yang

dibaca atau didengar

4.6 mengungkapkan pengalaman dan

gagasan dalam bentuk cerita pendek

dengan memperhatikan struktur dan

kebahasaan

3.7 mengidentifikasi informasi berupa

kritik, sanggahan, atau pujian dari

teks tanggapan (lingkungan hidup,

kondisi sosial, dan/atau keragaman

budaya, dll) yang didengar dan/atau

dibaca

4.7 menyimpulkan isi teks tanggapan berupa

kritik, sanggahan, atau pujian (mengenai

lingkungan hidup, kondisi sosial,

dan/atau keragaman budaya) yang

didengar dan dibaca

3.8 menelaah struktur dan kebahasaan

dari teks tanggapan (lingkungan

hidup, kondisi sosial, dan/atau

keragaman budaya, dll) berupa kritik,

sanggahan, atau pujian yang didengar

dan/atau dibaca

4.8 mengungkapkan kritik, sanggahan, atau

pujian dalam bentuk teks tanggapan

secara lisan dan/atau tulis dengan

memperhatikan struktur dan kebahasaan

3.9 mengidentifikasi informasi teks

diskusi berupa pendapat pro dan

kontra dari permasalahan aktual yang

dibaca dan didengar

4.9 menyimpulkan isi gagasan, pendapat,

argumen yang mendukung dan yang

kontra serta solusi atas permasalahan

aktual dalam teks diskusi yang didengar

dan dibaca

3.10 menelaah pendapat dan argumen

yang mendukung dan yang kontra

dalam teks diskusi berkaitan dengan

permasalahan aktual yang dibaca dan

didengar

4.10 Menyajikan gagasan/pendapat, argumen

yang mendukung dan yang kontra serta

solusi atas permasalahan aktual dalam

teks diskusi dengan memperhatikan

struktur dan aspek kebahasaan, dan aspek

lisan (intonasi, gesture, pelafalan)

3.11 Mengidentifikasi isi ungkapan

simpati, kepedulian, empati, atau

perasaan pribadi dari teks cerita

inspiratif yang dibaca dan didengar

4.11 Menyimpulkan isi ungkapan simpati,

kepedulian, empati atau perasaan pribadi

dalam bentuk cerita inspiratif yang

dibaca dan didengar

3.12 menelaah struktur, kebahasaan, dan

isi teks cerita inspiratif

4.12 mengungkapkan rasa simpati, empati,

kepedulian, dan perasaan dalam bentuk

cerita inspiratif dengan memperhatikan

struktur cerita dan aspek kebahasaan

Page 44: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

37

3.13 Menggali informasi unsur-unsur

buku fiksi dan nonfiksi

4.13 Membuat peta konsep/garis alur dari

buku fiksi dan nonfiksi yang dibaca

3.14 Menelaah hubungan antara unsur-

unsur buku fiksi/nonfiksi yang dibaca

4.14 Menyajikan tanggapan terhadap buku

fiksi dan nonfiksi yang dibaca

3.15 Menemukan unsur-unsur dari buku

fiksi dan nonfiksi yang dibaca

4.15 Membuat peta pikiran/ rangkuman alur

tentang isi buku nonfiksi/ buku fiksi yang

dibaca

3.16 Menelaah hubungan unsur-unsur

dalam buku fiksi dan nonfiksi

4.16 Menyajikan tanggapan terhadap isi buku

fiksi nonfiksi yang dibaca

d. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Matematika

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Kompetensitersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,

kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu,

“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan

Kompetensi Sikap Sosial yaitu, “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan,

dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta

kebutuhan dan kondisi peserta didik.Penumbuhan dan pengembangan kompetensi

sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan

sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih

lanjut.

Kelas VII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menjelaskan dan menentukan urutan

pada bilangan bulat (positif dan

negatif) dan pecahan (biasa, campuran,

4.1 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan urutan beberapa

bilangan bulat dan pecahan (biasa,

Page 45: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

38

desimal, persen) campuran, desimal, persen)

3.2 menjelaskan dan melakukan operasi

hitung bilangan bulat dan pecahan

dengan memanfaatkan berbagai sifat

operasi

4.2 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan operasi hitung bilangan bulat

dan pecahan

3.3 menjelaskan dan menentukan

representasi bilangan dalam bentuk

bilangan berpangkat bulat positif dan

negatif

4.3 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan bilangan dalam

bentuk bilangan berpangkat bulat

positif dan negative

3.4 menjelaskan himpunan, himpunan

bagian, himpunan semesta, himpunan

kosong, komplemen himpunan, dan

melakukan operasi biner pada

himpunan menggunakan masalah

kontekstual

4.4 menyelesaikan masalah kontekstual

yang berkaitan dengan himpunan,

himpunan bagian, himpunan semesta,

himpunan kosong, komplemen

himpunan dan operasi biner pada

himpunan

3.5 menjelaskan bentuk aljabar dan

melakukan operasi pada bentuk aljabar

(penjumlahan pengurangan, perkalian,

dan pembagian)

4.5 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan bentuk aljabar dan

operasi pada bentuk aljabar

3.6 menjelaskan persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel

dan penyelesaiannya

4.6 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan persamaan dan pertidaksamaan

linear satu variable

3.7 menjelaskan rasio dua besaran

(satuannya sama dan berbeda)

4.7 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan rasio dua besaran (satuannya

sama dan berbeda)

3.8 membedakan perbandingan senilai dan

berbalik nilai dengan menggunakan

tabel data, grafik, dan persamaan

4.8 menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan perbandingan senilai dan

berbalik nilai

3.9 mengenal dan menganalisis berbagai

situasi terkait aritmetika sosial

(penjualan, pembelian, potongan,

keuntungan, kerugian, bunga tunggal,

persentase, bruto, neto, tara)

4.9 menyelesaikan masalah berkaitan

dengan aritmetika sosial (penjualan,

pembelian, potongan, keuntungan,

kerugian, bunga tunggal, persentase,

bruto, neto, tara)

3.10 menganalisis hubungan antar sudut

sebagai akibat dari dua garis sejajar

yang dipotong oleh garis transversal

4.10 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan hubungan antar

sudut sebagai akibat dari dua garis

sejajar yang dipotong oleh garis

transversal

3.11 mengaitkan rumus keliling dan luas

untuk berbagai jenis segiempat

4.11 menyelesaikan masalah kontekstual

yang berkaitan dengan luas dan

Page 46: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

39

(persegi, persegipanjang, belahketupat,

jajargenjang, trapesium, dan layang-

layang) dan segitiga

keliling segiempat (persegi,

persegipanjang, belahketupat,

jajargenjang, trapesium, dan

layanglayang) dan segitiga

3.12 menganalisis hubungan antara data

dengan cara penyajiannya (tabel,

diagram garis, diagram batang, dan

diagram lingkaran)

4.12 menyajikan dan menafsirkan data

dalam bentuk tabel, diagram garis,

diagram batang, dan diagram lingkaran

Kelas VIII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 membuat generalisasi dari pola pada

barisan bilangan dan barisan

konfigurasi objek

4.1 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pola pada barisan

bilangan dan barisan konfigurasi

objek

3.2 menjelaskan kedudukan titik dalam

bidang koordinat Kartesius yang

dihubungkan dengan masalah

kontekstual

4.2 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan kedudukan titik

dalam bidang koordinat Kartesius

3.3 mendeskripsikan dan manyatakan

relasi dan fungsi dengan

menggunakan berbagai representasi

(kata-kata, tabel, grafik, diagram, dan

persamaan)

4.3 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan relasi dan fungsi

dengan menggunakan berbagai

representasi

3.4 menganalisis fungsi linear (sebagai

persamaan garis lurus) dan

menginterpretasikan grafiknya yang

dihubungkan dengan masalah

kontekstual

4.4 menyelesaikan masalah kontekstual

yang berkaitan dengan fungsi linear

sebagai persamaan garis lurus

3.5 menjelaskan sistem persamaan linear

dua variabel dan penyelesaiannya

4.5 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan

Page 47: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

40

yang dihubungkan dengan masalah

kontekstual

linear dua variabel

3.6 menjelaskan dan membuktikan

teorema Pythagoras dan tripel

Pythagoras

4.6 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan teorema Pythagoras

dan tripel Pythagoras

3.7 menjelaskan sudut pusat, sudut

keliling, panjang busur, dan luas

juring lingkaran, serta hubungannya

4.7 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sudut pusat, sudut

keliling, panjang busur, dan luas

juring lingkaran, serta hubungannya

3.8 menjelaskan garis singgung

persekutuan luar dan persekutuan

dalam dua lingkaran dan cara

melukisnya

4.8 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan garis singgung

persekutuan luar dan persekutuan

dalam dua lingkaran

3.9 membedakan dan menentukan luas

permukaan dan volume bangun ruang

sisi datar (kubus, balok, prisma, dan

limas)

4.9 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan luas permukaan dan

volume bangun ruang sisi datar

(kubus, balok, prima dan limas), serta

gabungannya

3.10 menganalisis data berdasarkan

distribusi data, nilai rata-rata, median,

modus, dan sebaran data untuk

mengambil kesimpulan, membuat

keputusan, dan membuat prediksi

4.10 menyajikan dan menyelesaikan

masalah yang berkaitan dengan

distribusi data, nilai rata-rata, median,

modus, dan sebaran data untuk

mengambil kesimpulan, membuat

keputusan, dan membuat prediksi

3.11 menjelaskan peluang empirik dan

teoretik suatu kejadian dari suatu

percobaan

4.11 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan peluang empirik dan

teoretik suatu kejadian dari suatu

percobaan

Kelas IX

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber lain yang sama

Page 48: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

41

dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menjelaskan dan melakukan operasi

bilangan berpangkat bilangan rasional

dan bentuk akar, serta sifat-sifatnya

4.1 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan sifat-sifat operasi

bilangan berpangkat bulat dan bentuk

akar

3.2 menjelaskan persamaan kuadrat dan

karakteristiknya berdasarkan akar-

akarnya serta cara penyelesaiannya

4.2 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan persamaan kuadrat

3.3 menjelaskan fungsi kuadrat dengan

menggunakan tabel, persamaan, dan

grafik

4.3 menyajikan fungsi kuadrat

menggunakan tabel, persamaan, dan

grafik

3.4 menjelaskan hubungan antara

koefisien dan diskriminan fungsi

kuadrat dengan grafiknya

4.4 menyajikan dan menyelesaikan

masalah kontekstual dengan

menggunakan sifat-sifat fungsi

kuadrat

3.5 menjelaskan transformasi geometri

(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi)

yang dihubungkan dengan masalah

kontekstual

4.5 menyelesaikan masalah kontekstual

yang berkaitan dengan transformasi

geometri (refleksi, translasi, rotasi,

dan dilatasi)

3.6 menjelaskan dan menentukan

kesebangunan dan kekongruenan antar

bangun datar

4.6 menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan kesebangunan dan

kekongruenan antar bangun datar

3.7 membuat generalisasi luas permukaan

dan volume berbagai bangun ruang

sisi lengkung (tabung, kerucut, dan

bola)

4.7 menyelesaikan masalah kontekstual

yang berkaitan dengan luas permukaan

dan volume bangun ruang sisi

lengkung (tabung, kerucut, dan bola),

serta gabungan beberapa bangun ruang

sisi lengkung

Page 49: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

42

e. Kompetensi Inti Dan Kompetensi DasarIlmu Pengetahuan Alam (IPA)

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau

ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu “Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap

Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, dan percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektifdengan lingkungan social dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak

langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah

dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi

peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

Kelas VII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menerapkan konsep pengukuran

berbagai besaran dengan

menggunakan satuan standar (baku)

4.1 menyajikan data hasil pengukuran

dengan alat ukur yang sesuaipada

diri sendiri, makhluk hiduplain, dan

benda-benda di sekitardengan

menggunakan satuan tak baku dan

satuan baku

3.2 mengklasifikasikan makhluk hidup

dan benda berdasarkan karakteristik

yang diamati

4.2 menyajikan hasil pengklasifikasian

makhluk hidup dan benda

dilingkungan sekitarberdasarkan

karakteristik yang diamati

3.3 menjelaskan konsep campuran dan

zat tunggal (unsur dan senyawa),

4.3 menyajikan hasil penyelidikan atau

karya tentang sifat larutan,

Page 50: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

43

sifat fisika dan kimia, perubahan

fisika dan kimia dalam kehidupan

sehari-hari

perubahan fisika dan perubahan

kimia, atau pemisahan campuran

3.4 menganalisis konsep suhu,

pemuaian, kalor, perpindahan kalor,

dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari termasuk mekanisme

menjaga kestabilan suhu tubuh pada

manusia dan hewan

4.4 melakukan percobaan untuk

menyelidiki pengaruh kalor terhadap

suhu dan wujud benda serta

perpindahan kalor

3.5 menganalisis konsep energi,

berbagai sumber energi, dan

perubahan bentuk energi dalam

kehidupan sehari-hari termasuk

fotosintesis

4.5 menyajikan hasil percobaan tentang

perubahan bentuk energi, termasuk

fotosintesis

3.6 mengidentifikasi sistem organisasi

kehidupan mulai dari tingkat sel

sampai organisme dan

komposisiutama penyusun sel

4.6 membuat model struktur sel

tumbuhan/hewan

3.7 menganalisis interaksi antara

makhluk hidup dan

lingkungannyaserta dinamika

populasi akibat interaksi tersebut

4.7 menyajikan hasil pengamatan

terhadap interaksi makhluk hidup

dengan lingkungan sekitarnya

3.8 menganalisis terjadinya pencemaran

lingkungan dan dampaknya bagi

ekosistem

4.8 membuat tulisan tentang gagasan

penyelesaian masalah pencemaran

di lingkungannya berdasarkan hasil

pengamatan

3.9 menganalisis perubahan iklim dan

dampaknya bagi ekosistem

4.9 membuat tulisan tentang gagasan

adaptasi/penanggulangan masalah

perubahan iklim

3.10 menjelaskan lapisan bumi, gunung

api, gempa bumi, dan tindakan

pengurangan resiko sebelum, pada

saat, dan pasca bencana sesuai

ancaman bencana di daerahnya

4.10 mengomunikasikan upaya

pengurangan resiko dan dampak

bencana alam serta tindakan

penyelamatan diri pada saat terjadi

bencana sesuai dengan jenis ancaman

bencana di daerahnya

3.11 menganalisis sistem tata surya,

rotasi dan revolusi bumi, rotasi dan

revolusi bulan, serta dampaknya

bagi kehidupan di bumi

4.11 menyajikan karya tentang dampak

rotasi dan revolusi bumi dan bulan

bagi kehidupan di bumi, berdasarkan

hasil pengamatan atau penelusuran

berbagai sumber informasi

Page 51: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

44

Kelas VIII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menganalisis gerak pada makhluk

hidup, sistem gerak pada manusia,

dan upaya menjaga kesehatan sistem

gerak

4.1 menyajikan karya tentang berbagai

gangguan pada sistem gerak, serta

upaya menjaga kesehatan sistem gerak

manusia

3.2 menganalisis gerak lurus, pengaruh

gaya terhadap gerak berdasarkan

Hukum Newton, dan penerapannya

pada gerak benda dan gerak makhluk

hidup

4.2 menyajikan hasil penyelidikan pengaruh

gaya terhadap gerak benda

3.3 menjelaskan konsep usaha, pesawat

sederhana, dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari termasuk kerja

otot pada struktur rangka manusia

4.3 menyajikan hasil penyelidikan atau

pemecahan masalah tentang manfaat

penggunaan pesawat sederhana dalam

kehidupan sehari-hari

3.4 menganalisis keterkaitan struktur

jaringan tumbuhan dan fungsinya,

serta teknologi yang terinspirasi oleh

struktur tumbuhan

4.4 menyajikan karya dari hasil penelusuran

berbagai sumber informasi tentang

teknologi yang terinspirasi dari hasil

pengamatan struktur tumbuhan

3.5 menganalisis sistem pencernaan pada

manusia dan memahami gangguan

yang berhubungan dengan sistem

pencernaan, serta upaya menjaga

kesehatan sistem pencernaan

4.5 menyajikan hasil penyelidikan tentang

pencernaan mekanis dan kimiawi

3.6 menjelaskan berbagai zat aditif dalam

makanan dan minuman, zat adiktif,

serta dampaknya terhadap kesehatan

4.6 membuat karya tulis tentang dampak

penyalahgunaan zat aditif dan zat

adiktif bagi kesehatan

3.7 menganalisis sistem peredaran darah

pada manusia dan memahami

gangguan pada sistem peredaran

darah, serta upaya menjaga kesehatan

sistem peredaran darah

4.7 menyajikan hasil percobaan pengaruh

aktivitas (jenis, intensitas, atau durasi)

pada frekuensi denyut jantung

3.8 menjelaskan tekanan zat dan

penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari, termasuk tekanan darah,

osmosis, dan kapilaritas jaringan

angkut pada tumbuhan

4.8 menyajikan data hasil percobaan untuk

menyelidiki tekanan zat cair pada

kedalaman tertentu, gaya apung, dan

kapilaritas, misalnya dalam batang

tumbuhan

Page 52: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

45

3.9 menganalisis sistem pernapasan pada

manusia dan memahami gangguan

pada sistem pernapasan, serta upaya

menjaga kesehatan sistem pernapasan

4.9 menyajikan karya tentang upaya

menjaga kesehatan sistem pernapasan

3.10 menganalisis sistem ekskresi pada

manusia dan memahami gangguan

pada sistem ekskresi serta upaya

menjaga kesehatan sistem ekskresi

4.10 membuat karya tentang sistem ekskresi

pada manusia dan penerapannya dalam

menjaga kesehatan diri

3.11 menganalisis konsep getaran,

gelombang, dan bunyi dalam

kehidupan sehari-hari termasuk

sistem pendengaran manusia dan

sistem sonar pada hewan

4.11 menyajikan hasil percobaan tentang

getaran, gelombang, dan bunyi

3.12 menganalisis sifat-sifat cahaya,

pembentukan bayangan pada bidang

datar dan lengkung serta

penerapannya untuk menjelaskan

proses penglihatan manusia, mata

serangga, dan prinsip kerja alat optik

4.12 menyajikan hasil percobaan tentang

pembentukan bayangan pada cermin

dan lensa

Kelas IX

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menghubungkan sistem reproduksi

pada manusia dan gangguan pada

sistem reproduksi dengan penerapan

pola hidup yang menunjang

kesehatan reproduksi

4.1 menyajikan hasil penelusuran informasi

dari berbagai sumber terkait kesehatan

dan upaya pencegahan gangguan pada

organ reproduksi

3.2 menganalisis sistem

perkembangbiakan pada tumbuhan

dan hewan serta penerapan teknologi

pada sistem reproduksi tumbuhan

dan hewan

4.2 menyajikan karya hasil

perkembangbiakan pada tumbuhan

3.3 menerapkan konsep pewarisan sifat 4.3 menyajikan hasil penelusuran informasi

Page 53: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

46

dalam pemuliaan dan kelangsungan

makhluk hidup

dari berbagai sumber terkait tentang

tanaman dan hewan hasil pemuliaan

3.4 menjelaskan konsep listrik statis dan

gejalanya dalam kehidupan sehari-

hari, termasuk kelistrikan pada

sistem saraf dan hewan yang

mengandung listrik

4.4 menyajikan hasil pengamatan tentang

gejala listrik statis dalam kehidupan

sehari-hari

3.5 menerapkan konsep rangkaian listrik,

energi dan daya listrik, sumber energi

listrik dalam kehidupan sehari-hari

termasuk sumber energi listrik

alternatif, serta berbagai upaya

menghemat energi listrik

4.5 menyajikan hasil rancangan dan

pengukuran berbagai rangkaian listrik

3.6 menerapkan konsep kemagnetan,

induksi elektromagnetik, dan

pemanfaatan medan magnet dalam

kehidupan sehari-hari termasuk

pergerakan/navigasi hewan untuk

mencari makanan dan migrasi

4.6 membuat karya sederhana yang

memanfaatkan prinsip elektromagnet

dan/atau induksi elektromagnetik

3.7 menerapkan konsep bioteknologi dan

perannya dalam kehidupan manusia

4.7 membuat salah satu produk

bioteknologi konvensional yang ada di

lingkungan sekitar

3.8 menghubungkan konsep partikel

materi (atom, ion,molekul), struktur

zat sederhana dengan sifat bahan

yang digunakan dalam kehidupan

sehari- hari, serta dampak

penggunaannya terhadap kesehatan

manusia

4.8 menyajikan hasil penyelidikan tentang

sifat dan pemanfaatan bahan dalam

kehidupan sehari-hari

3.9 menghubungkan sifat fisika dan

kimia tanah, organisme yang hidup

dalam tanah, dengan pentingnya

tanah untuk keberlanjutan kehidupan

4.9 menyajikan hasil penyelidikan tentang

sifat-sifat tanah dan pentingnya tanah

bagi kehidupan

3.10 menganalisis proses dan produk

teknologi ramah lingkungan untuk

keberlanjutan kehidupan

4.10 menyajikan karya tentang proses dan

produk teknologi sederhana yang

ramah lingkungan

Page 54: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

47

f. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.

Kompetensitersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler,

kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler.Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual yaitu

“Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan

Kompetensi Sikap Sosial yaitu “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu melalui keteladanan,

pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata

pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam

mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.Kompetensi Pengetahuan dan

Kelas VII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

4 mencoba, mengolah, dan menyaji dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep ruang (lokasi,

distribusi, potensi, iklim, bentuk

muka bumi, geologis, flora, dan

fauna) dan interaksi antarruang di

Indonesiaserta pengaruhnya

terhadapkehidupan manusia dalam

aspekekonomi, sosial, budaya, dan

pendidikan.

4.1 menjelaskan konsep ruang (lokasi,

distribusi, potensi, iklim, bentuk muka

bumi, geologis, flora dan fauna) dan

interaksi antarruang di Indonesiaserta

pengaruhnya terhadapkehidupan

manusia Indonesia dalamaspek

ekonomi, sosial, budaya, dan

pendidikan.

3.2 mengidentifikasi interaksi sosial

dalam ruang dan

pengaruhnyaterhadap kehidupan

sosial, ekonomi,dan budaya dalam

nilai dan norma serta kelembagaan

4.2 menyajikan hasil identifikasi tentang

interaksi sosial dalam ruang dan

pengaruhnya terhadap kehidupan

sosial, ekonomi, dan budaya dalam

Page 55: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

48

sosial budaya. nilai dan norma serta kelembagaan

sosial budaya.

3.3 memahami konsep interaksi antara

manusia dengan ruang

sehinggamenghasilkan berbagai

kegiatan ekonomi (produksi,

distribusi, konsumsi, permintaan,

dan penawaran) dan interaksi

antarruang untuk keberlangsungan

kehidupan ekonomi, sosial, dan

budaya Indonesia.

4.3 menjelaskan hasil analisis tentang

konsep interaksi antara manusia dengan

ruang sehingga menghasilkan berbagai

kegiatan ekonomi (produksi, distribusi,

konsumsi, permintaan, dan penawaran)

dan interaksi antarruang untuk

keberlangsungan kehidupan ekonomi,

sosial, dan budaya Indonesia.

3.4 memahami kronologi perubahan,

dan kesinambungan dalam

kehidupan bangsa Indonesia pada

aspek politik, sosial, budaya,

geografis, dan pendidikan sejak

masa praaksarasampai masa Hindu-

Buddha dan Islam.

4.4 menguraikan kronologi perubahan, dan

kesinambungan dalam kehidupan

bangsa Indonesia pada aspek politik,

sosial, budaya, geografis, dan

pendidikan sejak masa praaksara

sampai masa HinduBuddha dan Islam.

Kelas VIII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, dan

budaya; terkait fenomena dan

kejadian tampak mata.

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang); sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menelaah perubahan keruangan dan

interaksi antarruang di Indonesia dan

negara-negara ASEAN yang

diakibatkan oleh faktor alam dan

manusia (teknologi, ekonomi,

pemanfaatan lahan, politik) dan

pengaruhnya terhadap

keberlangsungan kehidupan

ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

4.1 menyajikan hasil telaah tentang

perubahan keruangan dan interaksi

antarruang di Indonesia dan

negaranegara ASEAN yang diakibatkan

oleh faktor alam dan manusia

(teknologi, ekonomi, pemanfaatan

lahan, politik) dan pengaruhnya

terhadap keberlangsungan kehidupan

ekonomi, sosial, budaya, dan politik.

Page 56: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

49

3.2 menganalisis pengaruh interaksi

sosial dalam ruang yang berbeda

terhadap kehidupan sosial dan

budaya serta pengembangan

kehidupan kebangsaan.

4.2 menyajikan hasil analisis tentang

pengaruh interaksi sosial dalam ruang

yang berbeda terhadap kehidupan sosial

dan budaya serta pengembangan

kehidupan kebangsaan.

3.3 menganalisis keunggulan dan

keterbatasan ruang dalam

permintaan dan penawaran serta

teknologi, dan pengaruhnya terhadap

interaksi antarruang bagi kegiatan

ekonomi, sosial, dan budaya di

Indonesia dan negara-negara

ASEAN.

4.3 menyajikan hasil analisis tentang

keunggulan dan keterbatasan ruang

dalam permintaan dan penawaran serta

teknologi, dan pengaruhnya terhadap

interaksi antarruang bagi kegiatan

ekonomi, sosial, budaya, di Indonesia

dan negara-negara ASEAN.

3.4 enganalisis kronologi, perubahan

dan kesinambungan ruang

(geografis, politik, ekonomi,

pendidikan, sosial, budaya) dari

masa penjajahan sampai tumbuhnya

semangat kebangsaan.

4.4 menyajikan hasil analisis kronologi,

perubahan dan kesinambungan ruang

(geografis, politik, ekonomi,

pendidikan, sosial, budaya) dari masa

penjajahan sampai tumbuhnya

semangat kebangsaan.

Kelas IX

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menelaah perubahan keruangan dan

interaksi antarruang negara-negara

Asia dan benua lainnya yang

diakibatkan faktor alam, manusia

dan pengaruhnya terhadap

keberlangsungan kehidupan manusia

dalam ekonomi, sosial, pendidikan

dan politik

4.1 menyajikan hasil telaah tentang

perubahan keruangan dan interaksi

antarruang negara-negara Asia dan

benua lainnya yang diakibatkan faktor

alam, manusia dan pengaruhnya

terhadap keberlangsungan kehidupan

manusia dalam ekonomi, sosial,

pendidikan dan politik

Page 57: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

50

3.2 menganalisis perubahan kehidupan

sosial budaya Bangsa Indonesia

dalam menghadapi arus globalisasi

untuk memperkokoh kehidupan

kebangsaan

4.2 menyajikan hasil analisis tentang

perubahan kehidupan sosial budaya

Bangsa Indonesia dalam menghadapi

arus globalisasi untuk memperkokoh

kehidupan kebangsaan

3.3 menganalisis ketergantungan

antarruang dilihat dari konsep

ekonomi (produksi, distribusi,

konsumsi, harga, pasar) dan

pengaruhnya terhadap migrasi

penduduk, transportasi, lembaga

sosial dan ekonomi, pekerjaan,

pendidikan, dan kesejahteraan

masyarakat

4.3 menyajikan hasil analisis tentang

ketergantungan antarruang dilihat dari

konsep ekonomi (produksi, distribusi,

konsumsi, harga, pasar) dan

pengaruhnya terhadap migrasi

penduduk, transportasi, lembaga sosial

dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan,

dan kesejahteraan masyarakat

3.4 menganalisis kronologi, perubahan

dan kesinambungan ruang

(geografis, politik, ekonomi,

pendidikan, sosial, budaya) dari awal

kemerdekaan sampai awal reformasi

4.4 menyajikan hasil analisis kronologi,

perubahan dan kesinambungan ruang

(geografis, politik, ekonomi,

pendidikan, sosial, budaya) dari awal

kemerdekaan sampai awal reformasi

Page 58: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

51

g. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau

ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap

Sosial adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak

langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah

dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi

siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakuka sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru

dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kelas VII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait jati diri,

pendek dan sederhana, sesuai dengan

konteks penggunaannya. {Perhatikan

unsur kebahasaan dan kosa kata terkait

hubungan keluarga; pronoun

(subjective, objective, possessive)

4.1 menyusun teks interaksitransaksional

lisan dan tulis sangatpendek dan

sederhana yangmelibatkan tindakan

memberi danmeminta informasi

terkait jati diri,pendek dan sederhana,

denganmemperhatikan fungsi

sosial,struktur teks, dan

unsurkebahasaan yang benar dan

sesuaikonteks

3.2 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi

transaksional lisan dan tulis yang

4.2 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

Page 59: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

52

melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait nama hari,

bulan, nama waktu dalam hari, waktu

dalam bentuk angka, tanggal, dan tahun,

sesuai dengan konteks penggunaannya.

(Perhatikan kosa kata terkait angka

kardinal dan ordinal)

memberi dan meminta informasi

terkait nama hari, bulan, nama waktu

dalam hari, waktu dalam bentuk

angka, tanggal, dan tahun, dengan

fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

kebahasaan yang benar dan sesuai

konteks

3.3 mengidentifikasi fungsi sosial,struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait nama dan

jumlah binatang, benda, dan bangunan

publik yang dekat dengan kehidupan

siswa seharihari, sesuai dengan konteks

penggunaannya. (Perhatikan unsur

kebahasaan dan kosa kata terkait article

a dan the, plural dan singular)

4.3 menyusun teks interaksitransaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait nama dan jumlah binatang,

benda, dan bangunan publik yang

dekat dengan kehidupan siswa sehari-

hari, dengan memperhatikan fungsi

sosial, struktur teks, dan unsur

kebahasaan yang benar dan sesuai

konteks

3.4 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait dengan sifat

orang, binatang, benda sesuai dengan

konteks penggunaannya. (Perhatikan

unsur kebahasaan be, adjective)

4.4 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait sifat orang, binatang, dan

benda, dengan memperhatikan fungsi

sosial, struktur teks dan unsur

kebahasaan yang benar dan sesuai

konteks

3.5 mengidentifikasi fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait dengan

tingkah laku/tindakan/fungsi orang,

binatang, benda, sesuai dengan konteks

penggunaannya. (Perhatikan unsur

kebahasaan kalimat declarative,

interogative, simple present tense)

4.5 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait tingkah laku/tindakan/fungsi

orang, binatang, dan benda, dengan

fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

kebahasaan yang benar dan

sesuaikonteks

3.6 membandingkan fungsi sosial, struktur 4.6 teks deskriptif

Page 60: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

53

teks, dan unsur kebahasaan beberapa

teks deskriptif lisan dan tulis dengan

memberi dan meminta informasi terkait

dengan deskripsi orang, binatang, dan

benda, sangat pendek dan sederhana,

sesuai dengan konteks penggunaannya

4.6.1 menangkap makna secara kontekstual

terkait fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan teks deskriptif lisan

dan tulis, sangat pendek dan

sederhana, terkait orang, binatang, dan

benda

4.6.2 menyusun teks deskriptif lisan dan

tulis, sangat pendek dan sederhana,

terkait orang, binatang, dan benda,

dengan memperhatikan fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan,

secara benar dan sesuai konteks

3.7 menafsirkan fungsi sosial dan unsur

kebahasaan dalam lirik lagu terkait

kehidupan remaja SMP

4.7 menangkap makna secara kontekstual

terkait dengan fungsi sosial dan unsur

kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan

remaja SMP

Kelas VIII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan pengetahuan

(faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya

terkait fenomena dan kejadian tampak

mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari

di

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi interpersonal lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan meminta

perhatian, mengecek pemahaman,

menghargai kinerja, meminta dan

mengungkapkan pendapat, serta

menanggapinya, sesuai dengan

konteks penggunaannya

4.1 menyusun teks interaksi interpersonal

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

meminta perhatian, mengecek

pemahaman, menghargai kinerja, serta

meminta dan mengungkapkan

pendapat, dan menanggapinya dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

benar dan sesuai konteks

3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

4.2 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

Page 61: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

54

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

kemampuan dan kemauan, melakukan

suatu tindakan, sesuaidengan konteks

penggunaannya. (Perhatikan unsur

kebahasaan can, will)

memberi dan meminta informasi

terkait kemampuan dan kemauan,

melakukan suatu tindakan, dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

benar dan sesuai konteks

3.3 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

keharusan, larangan, dan himbauan,

sesuai dengan konteks penggunaannya.

(Perhatikan unsur kebahasaan must,

should)

4.3 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait keharusan, larangan, dan

himbauan, dengan memperhatikan

fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

kebahasaan yang benar dan sesuai

konteks

3.4 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi interpersonal lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan menyuruh,

mengajak, meminta ijin, serta

menanggapinya, sesuai dengan

konteks penggunaannya

4.4 menyusun teks interaksi interpersonal

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

menyuruh, mengajak, meminta ijin,

dan menanggapinya dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur

3.5 membandingkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan beberapa

teks khusus dalam bentuk greeting

card, dengan memberi dan meminta

informasi terkait dengan hari-hari

spesial, sesuai dengan konteks

penggunaannya

4.5 menyusun teks khusus dalam bentuk

greeting card, sangat pendek dan

sederhana, terkait hari-hari spesial

dengan memperhatikan fungi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan,

secara benar dan sesuai konteks

3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

keberadaan orang, benda, binatang,

sesuai dengan konteks penggunaannya.

(Perhatikan unsur kebahasaan there

is/are)

4.6 menyusun teks interaksitransaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait keberadaan orang, benda,

binatang, dengan memperhatikan

fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

kebahasaan yang benar dan sesuai

konteks

3.7 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian

yang dilakukan/terjadi secara rutin atau

merupakan kebenaran umum, sesuai

dengan konteks penggunaannya.

(Perhatikan unsur kebahasaan simple

present tense)

4.7 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait keadaan/tindakan/

kegiatan/kejadian yang

dilakukan/terjadi secara rutin atau

merupakan kebenaran umum, dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks dan unsur kebahasaan yang benar

dan sesuai konteks

3.8 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

4.8 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

Page 62: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

55

dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian

yang sedang dilakukan/berlangsung

saat diucapkan, sesuai dengan konteks

penggunaannya. (Perhatikan unsur

kebahasaan present continuous tense)

terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/kejadian

yang sedang dilakukan/ berlangsung

saat diucapkan, dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

benar dan sesuai konteks

3.9 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

perbandingan jumlah dan sifat orang,

binatang, benda, sesuai dengan

konteks penggunaannya. (Perhatikan

unsur kebahasaan degree of

comparison)

4.9 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait perbandingan jumlah dan sifat

orang, binatang, benda, dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

benar dan sesuai konteks

3.10 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian

yang dilakukan/terjadi, rutin maupun

tidak rutin, atau menjadi kebenaran

umum di waktu lampau, sesuai dengan

konteks penggunaannya. (Perhatikan

unsurkebahasaan simple past tense)

4.10 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait keadaan/tindakan/

kegiatan/kejadian yang

dilakukan/terjadi, rutin maupun tidak

rutin, atau menjadi kebenaran umum

di waktu lampau, dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

benar dan sesuai konteks

3.11 membandingkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan beberapa

teks personal recount lisan dan tulis

dengan memberi dan meminta

informasi terkait pengalaman pribadi

di waktu lampau, pendek dan

sederhana, sesuai dengan konteks

penggunaannya

4.11 teks recount

4.11.1 menangkap makna secara

kontekstual terkait fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur

kebahasaan teks recount lisan dan

tulis, sangat pendek dan

sederhana, terkait pengalaman

pribadi di waktu lampau (personal

recount)

4.11.2 menyusun teks recount lisan dan

tulis, sangat pendek dan

sederhana, terkait pengalaman

pribadi di waktu lampau (personal

recount), dengan memperhatikan

fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan, secara benar dan

sesuai konteks

3.12 membandingkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan beberapa

teks khusus dalam bentuk pesan

singkat dan pengumuman/

pemberitahuan (notice), dengan

4.12 teks pesan singkat dan

pengumuman/pemberitahuan (notice)

4.12.1 menangkap makna secara

kontekstual terkait dengan fungsi

sosial, struktur teks, dan unsur

Page 63: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

56

memberi dan meminta informasi

terkait kegiatan sekolah, sesuai dengan

konteks penggunaannya

kebahasaan pesan singkat dan

pengumuman/pemberitahuan

(notice) lisan dan tulis, sangat

pendek dan sederhana, terkait kegiatan

sekolah

4.12.2 menyusun teks khusus dalam

bentuk pesan singkat dan

pengumuman/pemberitahuan

(notice), sangat pendek dan

sederhana, terkait kegiatan

sekolah, dengan memperhatikan

fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan, secara benar dan

sesuai konteks

3.13 menafsirkan fungsi sosial dan unsur

kebahasaan lirik lagu terkait kehidupan

remaja SMP

4.13 menangkap makna secara

kontekstual terkait fungsi sosial

dan unsur kebahasaan lirik lagu terkait

kehidupan remajaSMP

Kelas IX

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi interpersonal lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan

menyatakan harapan, doa, dan ucapan

selamat atas suatu kebahagiaan dan

prestasi, serta menanggapinya, sesuai

4.1 menyusun teks interaksi interpersonal

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

menyatakan harapan, doa, dan ucapan

selamat atas suatu kebahagiaan dan

prestasi, dan menanggapinya, dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

Page 64: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

57

dengan konteks penggunaannya benar dan sesuai konteks

3.2 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

maksud, tujuan, persetujuan

melakukan suatu tindakan/kegiatan,

sesuai dengan konteks

penggunaannya. (Perhatikan unsur

kebahasaan to, in order to, so that

(dis)agreement)

4.2 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait maksud, tujuan, persetujuan

melakukan suatu tindakan/kegiatan,

dengan memperhatikan fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan

yang benar dan sesuai konteks

3.3 membandingkan fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan

beberapa teks khusus dalam bentuk

label, dengan meminta dan memberi

informasi terkait

obat/makanan/minuman, sesuai

dengan konteks penggunaannya

4.3 menangkap makna secara kontekstual

terkait dengan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

khusus dalam bentuk label pendek

dan sederhana, terkait

obat/makanan/minuman

3.4 membandingkan fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan

beberapa teks prosedur lisan dan tulis

dengan memberi dan meminta

informasi terkait resep

makanan/minuman dan manual,

pendek dan sederhana, sesuai dengan

konteks penggunaannya

4.4 menangkap makna secara kontekstual

terkait fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan teks prosedur lisan

dan tulis, sangat pendek dan

sederhana, dalam bentuk resep dan

manual

3.5 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian

yang sedang dilakukan/terjadi pada

saat ini, waktu lampau, dan waktu

yang akan datang, sesuai dengan

konteks penggunaannya (perhatikan

unsur kebahasaan present continuous,

past continuous, will+continuous)

4.5 menyusun teks interaksi

transaksional lisan dan tulis sangat

pendek dan sederhana yang

melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian

yang sedang dilakukan/terjadi pada

saat ini, waktu lampau, dan waktu

yang akan datang, dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

benar dan sesuai konteks

3.6 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

4.6 menyusun teks interaksi transaksional

lisan dan tulis sangat pendek dan

sederhana yang melibatkan tindakan

memberi dan meminta informasi

terkait dengan keadaan/

Page 65: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

58

keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian

yang sudah/telah dilakukan/terjadi di

waktu lampau dikaitkan dengan

keadaan sekarang, tanpa

menyebutkan waktu terjadinya secara

spesifik, sesuai dengan konteks

penggunaannya (perhatikan unsur

kebahasaan present perfect tense)

tindakan/kegiatan/ kejadian yang

sudah/telah dilakukan/terjadi di waktu

lampau dikaitkan dengan keadaan

sekarang, tanpa menyebutkan waktu

terjadinya secara spesifik,dengan

memperhatikan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan yang

benar dan sesuai kontek

3.7 membandingkan fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan

beberapa teks naratif lisan dan tulis

dengan memberi dan meminta

informasi terkait fairytales, pendek

dan sederhana, sesuai dengan konteks

penggunaannya

4.7 menangkap makna secara kontekstual

terkait fungsi sosial, struktur teks,

dan unsur kebahasaan teks naratif,

lisan dan tulis, sangat pendek dan

sederhana, terkait fairy tales

3.8 menerapkan fungsi sosial, struktur

teks, dan unsur kebahasaan teks

interaksi transaksional lisan dan tulis

yang melibatkan tindakan memberi

dan meminta informasi terkait

keadaan/tindakan/kegiatan/ kejadian

tanpa perlu menyebutkan pelakunya

sesuai dengan konteks

penggunaannya. (perhatikan unsur

kebahasaan passive voice)

4.8 menyusun teks interaksi

transaksional lisan dan tulis sangat

pendek dan sederhana yang

melibatkan tindakan memberi dan

meminta informasi terkait keadaan

/tindakan/ kegiatan/ kejadian tanpa

perlu menyebutkan pelakunya

dengan memperhatikan fungsi sosial,

struktur teks dan unsur kebahasaan

yang benar dan sesuai konteks.

(perhatikan unsur kebahasaan passive

voice)

3.9

membandingkan fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan

beberapa teks information report lisan

dan tulis dengan memberi dan

meminta informasi terkait mata

pelajaran lain di Kelas IX, pendek dan

sederhana, sesuai dengan

kontekspenggunaannya

4.9 teks information report

4.9.1 menangkap makna secara kontekstual

terkait fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan teks information

reportlisan dan tulis, sangat pendek

dan sederhana, terkait topik yang

tercakup dalam mata pelajaran lain di

Kelas IX

4.9.2 menyusun teks information report

lisan dan tulis, sangat pendek dan

sederhana, terkait topik yang

tercakup dalam mata pelajaran lain di

Kelas IX, dengan memperhatikan

fungsi sosial, struktur teks, dan unsur

kebahasaan, secara benar dan sesuai

konteks

Page 66: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

59

2. MATA PELAJARAN KELOMPOK B

a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni Budaya

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler,

dan/atau ekstrakurikuler.

Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial

adalah “Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya”.

Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect

teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan

memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi siswa.

Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses

pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru

dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut.

Kelas VII

1) Seni Rupa

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

3.10 membandingkan fungsi sosial,

struktur teks, dan unsur kebahasaan

beberapa teks khusus dalam bentuk

iklan dengan memberi dan meminta

informasi terkait produk dan jasa,

sesuai dengan konteks

penggunaannya

4.10 menangkap makna secara kontekstual

terkait fungsi sosial, struktur teks, dan

unsur kebahasaan teks khusus dalam

bentuk iklan, pendek dan sederhana,

terkait produk dan jasa

3.11 menafsirkan fungsi sosial dan unsur

kebahasaan lirik lagu terkait

kehidupan remaja SMP

4.11 menangkap makna secara kontekstual

terkait fungsi sosial dan unsur

kebahasaan lirik lagu terkait

kehidupan remaja SMP/MTs

Page 67: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

60

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami unsur, prinsip, teknik dan

prosedur menggambar flora, fauna dan

alam benda dengan berbagai bahan

4.1 menggambar flora, fauna, dan alam

benda

3.2 memahami prinsip dan prosedur

menggambar gubahan flora, fauna,

dan bentuk geometrik menjadi ragam

hias

4.2 menggambar gubahan flora, fauna,

dan bentuk geometrik menjadi

ragam hias

3.3 memahami prosedur penerapan ragam

hias pada bahan buatan

4.3 membuat karya dengan berbagai motif

ragam hias pada bahan buatan

3.4 memahami prosedur penerapan ragam

hias pada bahan alam

4.4 membuat karya dengan berbagai motif

ragam hias pada bahan alam

2) Seni Musik

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini, yaitu siswa mampu :

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep dasar bernyanyi

satu suara secara berkelompok

dalam bentuk unisono

4.1 menyanyikan lagu dengan satu suara

secara berkelompok dalam bentuk

unisono

3.2 memahami dasar bernyanyi dengan

dua suara atau lebih secara

berkelompok

4.2 menyanyikan lagu dengan dua suara

atau lebih dalam bentuk kelompok

vokal

3.3 memahami konsep dasar permainan

alat musik sederhana secara

perorangan

4.3 memainkan alat musik sederhana

secara perorangan

3.4 memahami konsep dasar ansamble

musik.

4.4 memainkan ansamble musik sejenis

dan campuran.

Page 68: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

61

3) Seni Tari

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut ini, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami gerak tari berdasarkan

unsur ruang waktu dan tenaga

4.1 memeragakan gerak tari berdasarkan

unsur ruang waktu dan tenaga

3.2 memahami gerak tari berdasarkan

ruang waktu dan tenaga sesuai iringan

4.2 memeragakan gerak tari berdasarkan

ruang waktu dan tenaga sesuai iringan

3.3 memahami gerak tari sesuai dengan

level dan pola lantai

4.3 memeragakan gerak tari sesuai dengan

level dan pola lantai

3.4 memahami gerak tari sesuai level, dan

pola lantai sesuai iringan

4.4 memeragakan gerak tari berdasarkan

level dan pola lantai sesuai iringan

4) Seni Teater

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi,

seni, budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang samadalam sudut

pandang/teori

Page 69: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

62

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep, teknik dan

prosedur dasar seni peran untuk

pementasan fragmen

4.1 memeragakan adegan fragmen sesuai

konsep, teknik dan prosedur seni

peran

3.2 memahami teknik menyusun naskah

fragmen

4.2 menyusun naskah sesuai kaidah

pementasan fragmen

3.3 memahami perancangan pementasan

fragmen sesuai konsep, teknik dan

prosedur

4.3 merancang pementasan fragmen

sesuai konsep, teknik dan prosedur

3.4 memahami pementasan fragmen

sesuai konsep, teknik, dan prosedur

4.4 mementaskan fragmen sesuai konsep,

teknik, dan prosedur

Kelas VIII

1) Seni Rupa

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami unsur, prinsip, teknik,dan

prosedur menggambar menggunakan

model dengan berbagai bahan

4.1 menggambar menggunakan model

dengan berbagai bahan dan teknik

berdasarkan pengamatan

3.2 memahami prosedur menggambar illustrasi

dengan teknik manual atau digital

4.2 menggambar illustrasi dengan teknik

manual atau digital

3.3 memahami prosedur menggambar poster

dengan berbagai teknik

4.3 membuat poster dengan berbagai bahan dan

teknik

3.4 memahami prosedur menggambar komik

dengan berbagai teknik

4.4 menggambar komik dengan berbagai teknik

Page 70: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

63

2) Seni Musik

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami teknik dan gaya menyanyi

lagu-lagu daerah

4.1 menyanyikan lagu-lagu daerah yang

sesuai dengan teknik dan gayanya sesuai

dialektika atau intonasi kedaerahan

3.2 memahami teknik dan gaya lagu daerah

dengan dua suara atau lebih secara

berkelompok

4.2 menyanyikan lagu-lagu daerah dengan

dua suara atau lebih secara berkelompok

3.3 memahami teknik permainan salah satu

alat musik tradisional secara perorangan

4.3 memainkan salah satu alat music

tradisional secara perorangan

3.4 memahami teknik permainan alatalat

musik tradisional secara berkelompok

4.4 memainkan alat-alat music tradisional

secara berkelompok

3) Seni Tari

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

Page 71: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

64

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami keunikan gerak tari

tradisional dengan menggunakan unsur

pendukung tari

4.1 memeragakan keunikan gerak tari

tradisional dengan menggunakan

unsur pendukung tari

3.2 memahami tari tradisional dengan

menggunakan unsur pendukung tari

sesuai iringan

4.2 memeragakan tari tradisional dengan

menggunakan unsur pendukung tari

sesuai iringan

3.3 memahami penerapan pola lantai dan

unsur pendukung gerak tari tradisional

4.3 memeragakan cara menerapkan gerak

tari tradisional berdasarkan pola lantai

dengan menggunakan unsur

pendukung tari

3.4 memahami penerapan pola lantai tari

tradisional berdasarkan unsur

pendukung tari sesuai iringan

4.4 memeragakan tari tradisional

berdasarkan pola lantai dengan

menggunakan unsur pendukung tari

sesuai iringan

4) Seni Teater

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

Page 72: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

65

3.1 memahami konsep, teknik dan

prosedur dasar seni peran sesuai kaidah

pementasan pantomim

4.1 meragakan gerak pantomime sesuai

konsep, teknik, dan prosedur seni

peran

3.2 memahami teknik menyusun naskah

sesuai kaidah pementasan pantomim

4.2 menyusun naskah sesuai

kaidahpementasan pantomim

3.3 memahami perancangan pementasan

pantomim sesuai konsep, teknik dan

prosedur

4.3 merancang pementasan pantomim

sesuai konsep, teknik dan prosedur

3.4 memahami pementasan pantomim

sesuai konsep, teknik, dan prosedur

4.4 mementaskan pantomim sesuai

konsep, teknik, dan prosedur

Kelas IX

1) Seni Rupa

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami unsur, prinsip, teknik,dan

prosedur berkarya seni lukis dengan

berbagai bahan

4.1 membuat karya seni lukis dengan

berbagai bahan dan teknik

3.2 memahami prosedur berkarya seni

patung dengan berbagai bahan dan

teknik

4.2 membuat karya seni patung dengan

berbagai bahan dan teknik

3.3 memahami prosedur berkarya seni

grafis dengan berbagai bahan dan

teknik

4.3 membuat karya seni grafis dengan

berbagai bahan dan teknik

3.4 memahami prosedur penyelenggaraan

pameran karya seni rupa

4.4 menyelenggarakan pameran seni rupa

Page 73: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

66

2) Seni Musik

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami teknik pengembangan

ornamentasi melodis dan ritmis lagu dalam

bentuk vokal solo/tunggal

4.1 mengembangkan ornamentasi ritmis

maupun melodis lagu dalam bentuk

vokal solo/tunggal

3.2 memahami teknik pengembangan

ornamentasi ritmis maupun melodis lagu

dalam bentuk kelompok vokal

4.2 mengembangkan ornamentasi ritmis

maupun melodis lagu dalam bentuk

kelompok vokal

3.3 memahami konsep, bentuk, dan ciri-ciri

musik populer

4.3 memainkan karya-karya musik populer

dengan vokal dan atau alat musik secara

individual

3.4 memahami pertunjukan musik populer

4.4 menampilkan hasil pengembangan

ornamentasi ritmis maupun melodis

musik populer dalam bentuk ansambel

3) Seni Tari

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

Page 74: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

67

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teorI

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami keunikan gerak tari kreasi

berdasarkan unsur pendukung tari

4.1 memeragakan keunikan gerak tari

kreasi berdasarkan unsur pendukung

tari

3.2 memahami tari kreasi dengan

menggunakan unsur pendukung tari

sesuai iringan

4.2 memeragakan tari kreasi dengan

menggunakan unsur pendukung tari

sesuai iringan

3.3 memahami penerapan pola lantai dan

unsur pendukung gerak tari kreasi

4.3 memeragkan cara menerapkan gerak

tari kreasi berdasarkan pola lantai

dengan menggunakan unsur

pendukung tari

3.4 memahami penerapan pola lantai tari

kreasi berdasarkan unsur pendukung

tari sesuai iringan

4.4 memeragakan tari kreasi berdasarkan

pola lantai dengan menggunakan

unsur pendukung tari sesuai iringan

4) Seni Teater

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori

Page 75: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

68

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami konsep, teknik dan

prosedur dasar seni peran sesuai kaidah

pementasan drama musikal dan atau operet

4.1 memeragakan adegan drama musikal

dan/atau operet sesuai konsep, teknik

dan prosedur seni peran

3.2 memahami teknik menyusun naskah

sesuai kaidah pementasan drama

musikal dan atau operet

4.2 menyusun naskah sesuai kaidah

pementasan drama musikal dan/atau

operet

3.3 memahami perancangan pementasan

drama musikal dan atau operet sesuai

konsep, teknik, dan prosedur

4.3 merancang pementasan drama

musikal dan atau operet sesuai

konsep, teknik, dan prosedur

3.4 memahami pementasan drama musikal

dan atau operet sesuai konsep, teknik

dan prosedur

4.4 mementaskan drama musikal

dan/atau operet sesuai konsep,

teknik, dan prosedur

b. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Prakarya

Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan/atau

ekstrakurikuler. Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghargai dan

menghayati ajaran agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap

Sosial adalah “Menunjukan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran tidak

langsung (indirect teaching), yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah

dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi

siswa. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang

proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru

dalam mengembangkan karakter siswa lebih lanjut. Kompetensi Pengetahuan dan

Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

Kelas VII

1) Kerajinan

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori

Page 76: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

69

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang jenis,

sifat, karakter, dan teknik pengolahan

serat dan tekstil

4.1 memilih jenis bahan dan teknik

pengolahan serat/tekstil yang sesuai

dengan potensi daerah setempat

(misalnya rumput/ ilalang, kapas,

bulu domba, kulit kayu, kain, tali

plastik dan lain-lain)

3.2 memahami pengetahuan tentang

prinsip perancangan, pembuatan, dan

penyajian produk kerajinan dari bahan

serat dan tekstil yang kreatif dan

inovatif

4.2 merancang, membuat, dan

menyajikan produk kerajinan dari

bahan serat/tekstil yang kreatif dan

inovatif, sesuai dengan potensi daerah

setempat (misalnya rumput/ilalang,

kapas, bulu domba, kulit kayu, kain,

tali plastik dan lain-lain)

3.3 memahami pengetahuan tentang jenis,

sifat, karakter, dan teknik pengolahan

kertas dan plastik lembaran

4.3 memilih jenis bahan dan teknik

pengolahan kertas dan plastik

lembaran yang sesuai dengan potensi

daerah setempat

3.4 memahami pengetahuan tentang

prinsip perancangan, pembuatan dan

penyajian produk kerajinan dari bahan

kertas dan plastik lembaran yang

kreatif dan inovatif

4.4 merancang, membuat, dan

menyajikan produk kerajinan dari

bahan kertas dan plastik lembaran

yang kreatif dan inovatif, sesuai

dengan potensi daerah setempat

2) Rekayasa

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami wawasan teknologi,

perkembangan teknologi, keselamatan

4.1 membuat sketsa dan gambar teknik

Page 77: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

70

kerja, sketsa, dan gambar teknik dari suatu rancangan produk

3.2 memahami jenis, karakteristik,

kekuatan bahan, serta peralatan kerja

pengolahnya

4.2 membuat produk sederhana

menggunakan peralatan kerja sesuai

dengan jenis, karakteristik, dan

kekuatan bahan

3.3 memahami jenis-jenis dan fungsi

teknologi konstruksi

4.3 memanipulasi jenis-jenis dan fungsi

teknologi konstruksi

3.4 memahami sistem, jenis, serta

karakteristik persambungan dan

penguatan pada konstruksi

4.4 membuat produk teknologi

konstruksi dengan memanfaatkan

potensi yang ada di lingkungan

sekitar

3) Budidaya

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami komoditas tanaman

sayuran yang dapat dikembangkan

sesuai kebutuhan wilayah setempat

4.1 menentukan komoditas tanaman

sayuran yang akan

dibudidayakansesuai kebutuhan

wilayah

3.2 memahami tahapan budidaya tanaman

sayuran

4.2 mempraktikkan tahapan budidaya

tanaman sayuran

3.3 memahami komoditas tanaman obat yang

dapat dikembangkan sesuai kebutuhan

wilayah setempat

4.3 menentukan komoditas tanaman obat

yang akan dibudidayakan sesuai

kebutuhan wilayah

3.4 memahami tahapan budidaya tanaman

obat

4.4 mempraktikkan tahapan budidaya

tanaman obat

Page 78: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

71

4) Pengolahan

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami rancangan pembuatan,

penyajian dan pengemasan bahan

pangan buah segar menjadi makanan

dan minuman yang ada di wilayah

setempat

4.1 mengolah bahan pangan buah segar

menjadi makanan dan minuman

sesuai pengetahuan rancangan dan

bahan yang ada di wilayah setempat

3.2 memahami rancangan pembuatan,

penyajian dan pengemasan bahan hasil

samping buah menjadi produk pangan

yang ada di wilayah setempat

4.2 mengolah, menyaji, dan mengemas

bahan hasil samping buah menjadi

produk pangan yang ada di wilayah

setempat

3.3 memahami rancangan pengolahan ,

penyajian dan pengemasan bahan pangan

sayuran menjadi makanan dan minuman

kesehatan yang ada di wilayah setempat

4.3 mengolah, menyaji, dan mengemasbahan

pangan sayuran menjadi makanan dan

minuman kesehatan yang ada di wilayah

setempat

3.4 memahami rancangan pengolahan,

penyajian, dan pengemasan bahan hasil

samping sayuran menjadi produk pangan

yang ada di wilayah setempat

4.4 mengolah, menyaji dan mengemas bahan

hasil samping sayuranmenjadi produk

pangan yang ada di wilayah setempat

KELAS: VIII

1) Kerajinan

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

Page 79: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

72

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang

jenis, sifat, karakter dan teknik

pengolahan bahan lunak (misalnya tanah

liat, getah, lilin, clay polimer, clay

tepung, plastisin, parafin, gips dan lain-

lain)

4.1 memilih jenis bahan dan teknik

pengolahan bahan lunak yang sesuai

dengan potensi daerah setempat

(misalnya tanah liat, getah, lilin, clay

polimer, clay tepung, plastisin,

parafin, gips dan lain-lain)

3.2 memahami pengetahuan tentang prinsip

perancangan, pembuatan,dan penyajian

produk kerajinan dari bahan lunak yang

kreatif dan inovatif

4.2 perancangan, pembuatan dan

penyajian produk kerajinan dari

bahan lunak yang kreatif dan inovatif,

sesuai dengan potensi daerah

setempat (misalnya tanah liat, getah,

lilin, clay polimer, clay tepung,

plastisin, parafin, gips dan lain-lain)

3.3 memahami pengetahuan tentang jenis,

sifat, karakter dan teknik pengolahan

kerang, kaca, keramik dan botol plastik

4.3 memilih jenis bahan dan teknik

pengolahan kerang, kaca, keramik

dan botol plastik yang sesuai dengan

potensi daerah setempat

3.4 memahami pengetahuan tentang prinsip

perancangan, pembuatan dan penyajian

produk kerajinan dari kerang, kaca,

keramik dan botol plastik yang kreatif

dan inovatif

4.4 perancangan, pembuatan, dan

penyajian produk kerajinan dari

kerang, kaca, keramik dan botol

plastik yang kreatif dan inovatif

sesuai dengan potensi daerah

setempat

2) Rekayasa

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami perkembangan, peralatan,

dan media pengantar teknologi

4.1 memanipulasi sistem teknologi

Page 80: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

73

informasi dan komunikasi informasi dan komunikasi

3.2 memahami penerapan jenis,

karakteristik, dan istilah-istilah teknologi

informasi dan komunikasi

4.2 membuat produk teknologi informasi

dan komunikasi dengan

menggunakan bahan-bahan yang

tersedia di sekitarnya

3.3 memahami sumber dan permasalahan

air serta perkembangan peralatan

penjernih air

4.3 memanipulasi sistem penjernih air

3.4 memahami penerapan sistem

penyaringan air alami dan buatan

4.4 membuat alat penjernih air dengan

memanfaatkan potensi yang ada di

lingkungan sekitar

3) Budidaya

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami komoditas ternak

kesayangan (kelinci, hamster, burung,

ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)

yang dapat dikembangkan sesuai

kebutuhan wilayah setempat

4.1 menentukan komoditas ternak

kesayangan (kelinci, hamster,

burung, ayam hias, reptil, kucing,

dan lain-lain) yang dapat

dikembangkan sesuai kebutuhan

wilayah setempat

3.2 memahami kebutuhan dan karakteristik

sarana dan peralatan budidaya ternak

kesayangan (kelinci, hamster, burung,

ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain)

4.2 mempersiapkan sarana dan peralatan

budidaya ternak kesayangan (kelinci,

hamster, burung, ayam hias, reptil,

kucing, dan lain-lain)

3.3 memahami tahapan budidaya ternak

kesayangan (kelinci, hamster, burung,

4.3 mempraktikkan tahapan budidaya

ternak kesayangan (kelinci, hamster,

Page 81: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

74

ayam hias, reptil, kucing, dan lain-lain) burung, ayam hias, reptil, kucing,

dan lain-lain)

3.4 menganalisis komoditas satwa harapan

(jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing,

bekicot, dan lain-lain) yang dapat

dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah

setempat

4.4 menerapkan komoditas satwa harapan

(jangkrik, kroto, ulat sutra, cacing,

bekicot, dan lain-lain) yang dapat

dikembangkan sesuai kebutuhan

wilayah setempat

3.5 memahami kebutuhan dan karakteristik

sarana dan peralatan budidaya satwa

harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,

cacing, bekicot, dan lain-lain)

4.5 menentukan sarana dan peralatan

ternak satwa harapan (jangkrik,

kroto, ulat sutra, cacing, bekicot,dan

lain-lain)

3.6 memahami tahapan budidaya satwa

harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,

cacing, bekicot, dan lain-lain)

4.6 mempraktikkan budidaya satwa

harapan (jangkrik, kroto, ulat sutra,

cacing, bekicot, dan lain-lain)

4) Pengolahan

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menganalisis rancangan pembuatan,

penyajian dan pengemasan bahan

pangan serealia, kacang-kacangan dan

umbi menjadi makanan dan atau

minuman yang ada wilayah setempat

4.1 mengolah, menyaji dan mengemas

bahan pangan serealia,

kacangkacangan dan umbi yang ada

di wilayah setempat menjadi

makanan dan atau minuman sesuai

rancangan

3.2 menganalisis rancangan pembuatan,

penyajian, dan pengemasan bahan

pangan serealia, kacang-kacangan, dan

umbi yang ada di wilayah setempat

menjadi produk pangan setengah jadi

4.2 mengolah, menyaji dan

mengemasbahan pangan serealia,

kacangkacangan dan umbi yang ada

di wilayah setempat menjadi bahan

pangan setengah jadi

Page 82: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

75

3.3 menganalisis rancangan pembuatan,

penyajian, dan pengemasan bahan

pangan setengah jadi dari bahan

serealia, kacang-kacangan, dan umbi

yang ada di wilayah setempat menjadi

produk pangan jadi (siap konsumsi)

4.3 mengolah, menyaji dan

mengemasbahan pangan setengah

jadi dari bahan serealia, kacang-

kacangan, dan umbi yang ada di

wilayah setempat menjadi produk

pangan jadi (siap konsumsi)

3.4 memahami rancangan pembuatan,

penyajian dan pengemasan bahan hasil

samping pengolahan serealia, kacang-

kacangan dan umbi menjadi produk

pangan yang ada wilayah setempat

4.4 membuat, menyaji dan mengemas

bahan hasil samping pengolahan

serealia, kacang-kacangan dan umbi

menjadi produk pangan yang ada

wilayah setempat

KELAS IX

1) Kerajinan

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang jenis,

sifat, karakter, dan teknik pengolahan

bahan kayu (misalnya ranting, papan,

dan balok), bambu, dan atau rotan

4.1 memilih jenis bahan dan teknik

pengolahan bahan kayu (misalnya

ranting, papan, dan balok),

bambu,dan atau rotan yang sesuai

dengan potensi daerah setempat

3.2 menganalisis prinsip perancangan,

pembuatan, dan penyajian produk

kerajinan dari bahan kayu, bambu, dan

atau rotan yang kreatif dan inovatif

4.3 merancang, membuat, dan menyajikan

produk kerajinan dari bahan kayu,

bambu, dan atau rotan yang kreatif dan

inovatif sesuai dengan potensi daerah

setempat

3.3 memahami pengetahuan tentang jenis, sifat,

karakter, dan teknik pengolahan bahan

4.4 memilih jenis bahan dan teknik

pengolahan bahan logam, batu, dan atau

plastik yang sesuai dengan potensi

Page 83: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

76

logam, batu, dan atau plastik daerah setempat

3.4 menganalisis prinsip perancangan,

pembuatan, dan penyajian produk

kerajinan dari bahan logam, batu, dan

atau plastik yang kreatif dan inovatif

4.5 merancang, membuat, dan

menyajikan produk kerajinan dari

bahan logam, batu, dan atau plastik

yang kreatif dan inovatif sesuai

dengan potensi daerah setempat

2) Rekayasa

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 menganalisis prinsip kelistrikan dan sistem

instalasi listrik rumah tangga

4.1 membuat desain konstruksi instalasi

listrik rumah tangga

3.2 menganalisis instalasi listrik rumah tangga 4.2 membuat instalasi listrik rumah tangga

3.3 menganalisis dasar-dasar sistem elektronika

analog, elektronika digital, dan sistem

pengendali

4.3 memanipulasi sistem pengendali

3.4 menganalisis penerapan sistem pengendali

elektronik

4.4 membuat alat pengendali elektronik

3)Budidaya

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

Page 84: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

77

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami komoditas ikan konsumsi

yang dapat dikembangkan sesuai

kebutuhan wilayah setempat

4.1 menentukan komoditas ikan

konsumsi yang dapat dikembangkan

sesuai kebutuhan wilayah setempat

3.2 memahami sarana dan peralatan untuk

budidaya ikan konsumsi

4.2 menyiapkan sarana dan peralatan

untuk budidaya ikan konsumsi

3.3 memahami tahapan budidaya

(pembesaran) ikan konsumsi

4.3 mempraktikkan budidaya

(pembesaran) ikan konsumsi

3.4 memahami komoditas ikan hias yang

dapat dikembangkan sesuai kebutuhan

wilayah setempat

4.4 menentukan komoditas ikan hias

yang dapat dikembangkan sesuai

kebutuhan wilayah setempat

3.5 memahami sarana dan peralatan untuk

budidaya ikan hias

4.5 mengembangkan sarana dan

peralatan untuk budidaya ikan hias

3.6 memahami tahapan budidaya

(pembesaran) ikan hias

4.6 mempraktikkan budidaya

(pembesaran) ikan hias

4)Pengolahan

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

Page 85: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

78

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami pengetahuan tentang prinsip

perancangan, pembuatan, penyajian, dan

pengemasan hasil peternakan (daging,

telur, susu) dan perikanan (ikan, udang,

cumi, rumput laut) menjadi makanan

yang ada di wilayah setempat

4.1 mengolah bahan pangan hasil

peternakan (daging, telur, susu) dan

perikanan (ikan, udang, cumi, rumput

laut) yang ada di wilayah setempat

menjadi makanan serta menyajikan

atau melakukan pengemasan

3.2 menganalisis prinsip perancangan,

pembuatan, penyajian, dan pengemasan

bahan pangan hasil peternakan (daging,

telur, susu) dan perikanan (ikan, udang,

cumi, rumput laut) menjadi produk

pangan setengah jadi yang ada di

wilayah setempat

4.2 membuat bahan pangan setengah jadi

dari bahan pangan hasil peternakan

(daging, telur, susu) dan perikanan

(ikan, udang, cumi, rumput laut)

yang ada di wilayah setempat serta

menyajikan atau melakukan

pengemasan

3.3 menganalisis prinsip perancangan,

pembuatan, penyajian, dan pengemasan

bahan pangan setengah jadi dari hasil

peternakan (daging, telur, susu) dan

perikanan (ikan, udang, cumi, rumput

laut) menjadi produk pangan jadi (siap

konsumsi) yang ada di wilayah setempat

4.3 membuat bahan pangan setengah jadi

dari hasil peternakan (daging,telur,

susu) dan perikanan (ikan,

udang,cumi, rumput laut) menjadi

produk pangan jadi (siap konsumsi)

serta menyajikan atau melakukan

pengemasan

3.4 menganalisis rancangan pembuatan,

penyajian, dan pengemasan bahan

hasil samping dari pengolahan hasil

peternakan (daging, telur, susu) dan

perikanan (ikan, udang, cumi, rumput

laut) menjadi produk pangan yang

ada di wilayah setempat

4.4 mengolah bahan hasil samping

dari pengolahan hasil peternakan

(daging, telur, susu) dan

perikanan (ikan, udang, cumi,

rumput laut) yang ada di wilayah

setempat menjadi produk pangan

serta menyajikan atau melakukan

pengemasan

Page 86: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

79

c. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan

KELAS: VII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian

tampak mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah

dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami gerak spesifik dalam

berbagai permainan bola besar

sederhana dan atau tradisional*)

4.1 mempraktikkan gerak spesifik

dalam berbagai permainan bola

besar sederhana dan atau tradisional

3.2 memahami gerak spesifik dalam

berbagai permainan bola kecil

sederhana dan atau tradisional. *)

4.2 mempraktikkan gerak spesifik dalam

berbagai permainan bola kecil

sederhana dan atau tradisional. *)

3.3 memahami gerak spesifik jalan, lari,

lompat, dan lempar dalam berbagai

permainan sederhana dan atau

tradisional. *)

4.3 mempraktikkan gerak spesifik jalan,

lari, lompat, dan lempar dalam

berbagai permainan sederhana dan

atau tradisional. *)

3.4 memahami gerak spesifik seni beladiri.

**)

4.4 mempraktikkan gerak spesifik seni

beladiri. **)

3.5 memahami konsep latihan peningkatan

derajat kebugaran jasmani yang terkait

dengan kesehatan (daya tahan,

kekuatan, komposisi tubuh, dan

kelenturan) dan pengukuran hasilnya

hasilnya

4.5 mempraktikkan latihan peningkatan

derajat kebugaran jasmani yang

terkait dengan kesehatan (daya

tahan, kekuatan, komposisi tubuh,

dan kelenturan) dan pengukuran

3.6 memahami berbagai keterampilan

dasar spesifik senam lantai

4.6 mempraktikkan berbagai

keterampilan dasar spesifik senam

lantai

3.7 memahami variasi dan kombinasi gerak 4.7 mempraktikkan variasi dan

Page 87: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

80

berbentuk rangkaian langkah dan

ayunan lengan mengikuti irama

(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai

pembentuk gerak pemanasan dalam

aktivitas gerak berirama

kombinasi gerak berbentuk

rangkaian langkah dan ayunan

lengan mengikuti irama (ketukan)

tanpa/dengan musik sebagai

pembentuk gerak pemanasan dalam

aktivitas gerak berirama

3.8 memahami gerak spesifik salah satu

gaya renang dengan koordinasi yang

baik. ***)

4.8 mempraktikkan konsep gerak

spesifik salah satu gaya renang

dengan koordinasi yang baik. ***)

3.9 memahami perkembangan tubuh

remaja yang meliputi perubahan fisik

sekunder dan mental.

4.9 memaparkan perkembangan tubuh

remaja yang meliputi perubahan fisik

sekunder dan mental.

3.10 memahami pola makan sehat, bergizi

dan seimbang serta pengaruhnya

terhadap kesehatan.

4.10 memaparkan pola makan sehat,

bergizi dan seimbang serta

pengaruhnya terhadap kesehatan.

Page 88: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

81

Kelas VIII

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin

tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami variasi gerak spesifik dalam

berbagai permainan bola besar

sederhana dan atau tradisional

4.1 mempraktikkan variasi gerak

spesifik dalam berbagai permainan

bola besar sederhana dan atau

tradisional

3.2 memahami variasi gerak spesifik dalam

berbagai permainan bola kecil

sederhana dan atau tradisional

4.2 mempraktikkan variasi gerak

spesifik dalam berbagai

permainan bola kecil sederhana

dan atau tradisional

3.3 memahami variasi gerak spesifik jalan,

lari, lompat, dan lempar dalam berbagai

permainan sederhana dan atau

tradisional

4.3 mempraktikkan variasi gerak

spesifik jalan, lari, lompat, dan

lempar dalam berbagai permainan

sederhana dan atau tradisional

3.4 memahami variasi gerak spesifik seni

beladiri

4.4 mempraktikkan variasi gerak

spesifik seni beladiri

3.5 memahami konsep latihan peningkatan

derajat kebugaran jasmani yang terkait

dengan keterampilan (kecepatan,

kelincahan, keseimbanga, dan

koordinasi) serta pengukuran hasilnya

4.5 mempraktikkan latihan

peningkatan derajat kebugaran

jasmani yang terkait dengan

keterampilan (kecepatan,

kelincahan, keseimbanga, dan

koordinasi) serta pengukuran

hasilnya

3.6 memahami kombinasi keterampilan

berbentuk rangkaian gerak sederhana

4.6 mempraktikkan kombinasi

keterampilan berbentuk rangkaian

Page 89: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

82

dalam aktivitas spesifik senam lantai gerak sederhana dalam aktivitas

spesifik senam lantai

3.7 memahami variasi dan kombinasi gerak

berbentuk rangkaian langkah dan

ayunan lengan mengikuti irama

(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai

pembentuk gerak pemanasan dan inti

latihan dalam aktivitas gerak berirama

4.7 mempraktikkan prosedur variasi

dan kombinasi gerak berbentuk

rangkaian langkah dan ayunan

lengan mengikuti irama (ketukan)

tanpa/dengan musik sebagai

pembentuk gerak pemanasan dan

inti latihan dalam aktivitas gerak

berirama

3.8 memahami gerak spesifik salah satu

gaya renang dalam permainan air

dengan atau tanpa alat ***)

4.8 mempraktikkan gerak spesifik

salah satu gaya renang dalam

permainan air dengan atau tanpa

alat ***)

3.9 memahami perlunya pencegahan

terhadap “bahaya pergaulan bebas”

4.9 memaparkan perlunya

pencegahan terhadap “bahaya

pergaulan bebas”

3.10 memahami cara menjaga keselamatan

diri dan orang lain di jalan raya

4.10 emaparkan cara menjaga

keselamatan diri dan orang lain di

jalan raya

KELAS: IX

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai

berikut, yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN) 3 memahami dan menerapkan pengetahuan

(faktual, konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4 mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber lain

yang sama dalam sudut pandang/teori

Page 90: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

83

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 memahami variasi dan kombinasi gerak

spesifik dalam berbagai permainan bola

besar sederhana dan atau tradisional

4.1 mempraktikkan variasi dan

kombinasigerak spesifik dalam

berbagai permainan bola besar

sederhana dan atau tradisional

3.2 memahami kombinasi gerak spesifik

dalam berbagai permainan bola kecil

sederhana dan atau tradisional. *)

4.2 mempraktikkan variasi dan kombinasi

gerak spesifik dalam berbagai permainan

bola kecil sederhana dan atau tradisional.

*)

3.3 memahami kombinasi gerak spesifik

jalan, lari, lompat, dan lempar dalam

berbagai permainan sederhana dan atau

tradisional. *)

4.3 mempraktikkan kombinasi gerak

spesifik jalan, lari, lompat, dan lempar

dalam berbagai permainan sederhana

dan atau tradisional. *)

3.4 memahami variasi dan kombinasi gerak

spesifik seni beladiri. **)

4.4 mempraktikkan variasidan kombinasi

gerak spesifik seni beladiri. **)

3.5 memahami penyusunan program

pengembangan komponen kebugaran

jasmani terkait dengan kesehatan dan

keterampilan secara sederhana

4.5 mempraktikkan penyusunan program

pengembangan komponen kebugaran

jasmani terkait dengan kesehatan dan

keterampilan secara sederhana.

3.6 memahami kombinasi keterampilan

berbentuk rangkaian gerak sederhana

secara konsisten, tepat, dan terkontrol

dalam aktivitas spesifik senam lantai

4.6 mempraktikkan kombinasi

keterampilan berbentuk rangkaian

gerak sederhana secara konsisten,

tepat, dan terkontrol dalam aktivitas

spesifik senam lantai

3.7 memahami variasi dan kombinasi gerak

berbentuk rangkaian langkah dan ayunan

lengan mengikuti irama (ketukan)

tanpa/dengan musik sebagai pembentuk

gerak pemanasan, inti latihan, dan

pendinginan dalam aktivitas gerak

berirama

4.7 mempraktikkan variasi dan kombinasi

gerak berbentuk rangkaian langkah dan

ayunan lengan mengikuti irama

(ketukan) tanpa/dengan musik sebagai

pembentuk gerak pemanasan, inti

latihan, dan pendinginan dalam

aktivitas gerak berirama

3.8 memahami gerak spesifik salah satu gaya

renang dalam bentuk perlombaan ***)

4.8 mempraktikkan gerak spesifik salah

satu gaya renang dalam bentuk

perlombaan ***)

3.9 memahami tindakan P3K pada kejadian

darurat, baik pada diri sendiri maupun

orang lain

4.9 memaparkan tindakan P3K pada

kejadian darurat, baik pada diri sendiri

maupun orang lain

3.10 memahami peran aktivitas fisik terhadap

pencegahan penyakit

4.10 memaparkan peran aktivitas fisik

terhadap pencegahan penyakit

Keterangan:

*) Untuk kompetensi dasar permainan bola besar dan permainan bola kecil dapat dipilih

sesuai dengan sarana prasarana yang tersedia. (Dan dipastikan Guru tidak mengajarkan

pada salah satu pembelajaran yang diminati oleh gurunya melainkan diminati oleh

siswanya agar siswa tidak terpaksa dan PJOK menjadi momok bagi siswanya)

Page 91: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

84

**) Pembelajaran aktifitas beladiri selain pencaksilat dapat juga aktifitas beladiri lainnya

(karate, yudo, taekondo, dll) disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.

Olahraga beladiri pencaksilat mulai diajarkan pada kelas IV dikarenakan

karakterisrtik psikis anak kelas I. II dan III belum cukup untuk menerima aktifitas

pembelajaran beladiri.

***) Pembelajaran aktifitas air boleh dilaksanakan sesuai dengan kondisi, jikalau tidak

bisa dilaksanakan digantikan dengan aktifitas fisik lainnya yang terdapat di lingkup

materi.

d. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pengetahuan Alkitab

Kelas VII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran, gotong

royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 menghayati Firman Allah dalam

kitab-kitab Pentateukh

1.2 menghayati Firman Allah dalam

kitab- kitab Yosua

1.3 mengenal kitab sejarah dalam kitab

Hakim-hakim sampai Samuel

1.4 mengenal kitab sejarah dalam kitab

Tawarikh sampai Ester

2.1 bertanggung jawab membuat daftar tokoh-

tokoh yang beriman kepada Allah dalam

kitab Pentateukh

2.2 bertanggung jawab membuat daftar tokoh-

tokoh yang beriman kepada Allah dalam

kitab Yosua

2.3 menghayati Firman Allah dalam kitab

sejarah dalam kitab Hakim-hakim sampai

Samuel

2.4 menghayati Firman Allah dalam kitab

Tawarikh sampai Ester

Page 92: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

85

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

4. mencoba, mengolah, dan menyajikan

dalam ranah konkrit (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi dan

membuat) dan ranah abstrak (menulis,

membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengenal kitab-kitab Pentateukh

3.2 mengenal kitab Yosua

3.3 bertanggung jawab membuat daftar

tokoh-tokoh yang beriman kepada

Allah dalam kitab Hakim-hakim

sampai Samuel

3.4 bertanggung jawab membuat daftar

tokoh-tokoh yang beriman kepada

Allah dalam kitab Tawarikh sampai

Ester

4.1 membuat daftar tokoh-tokoh yang beriman

kepada Allah dalam kitab Pentateukh

4.2 membuat daftar tokoh-tokoh yang beriman

kepada Allah dalam kitab Yosua

4.3 membuat daftar tokoh-tokoh yang beriman

kepada Allah dalam kitab Hakim-hakim

sampai Samuel

4.4 membuat daftar tokoh-tokoh yang beriman

kepada Allah dalam kitab Tawarikh sampai

Ester

Kelas VIII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2. menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran, gotong

royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan

Page 93: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

86

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 menghargai nilai-nilai dalam kitab

puisi/syair

1.2 menghargai nilai-nilai dalam kitab

nabi-nabi besar

1.3 menghargai kitab nabi-nabi kecil

dari Hosea sampai Mikha

1.4 menghargai kitab nabi kecil dari

Nahum sampai Maleakhi

2.1 meneladani kitab-kitab puisi/syair

2.2 meneladani kitab nabi-nabi besar

2.3 meneladani kitab nabi-nabi kecil dari

Hosea sampai Mikha

2.4 meneladani kitab nabi-nabi kecil dari

Nahum sampai Maleakhi

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengenal kitab-kitab puisi/syair

3.2 mengenal kitab nabi-nabi besar

3.3 mengenal kitab nabi-nabi kecil dari

Hosea sampai Mikha

3.4 mengenal kitab nabi-nabi kecil dari

Nahum sampai Maleakhi

4.1 menyajikan pendapat dalam bentuk tertulis

tentang kitab-kitab puisi/syair

4.2 membuat karya seni sehubungan dengan

kehidupan nabi-nabi besar

4.3 membuat karya seni sehubungan dengan

kehidupan nabi-nabi kecil dari Hosea

sampai Mikha

4.4 menceritakan keteladanan hidupnabi-nabi

kecil dari Nahum sampai Maleakhi

Page 94: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

87

Kelas IX

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran, gotong

royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 menghayati sikap setia dalam

membaca dan mempelajari kitab-kitab

Injil

1.2 menghayati sikap setia dalam

membaca dan mempelajari kitab Kisah

Para Rasul

1.3 menghayati sikap setia dalam

membaca dan mempelajari surat-surat

Paulus dan surat-surat umum

1.4 menghayati sikap setia dalam

membaca dan mempelajari kitab Wahyu

2.1 menunjukkan sikap yang sesuai dengan

keteladanan dalam kitab-kitab Injil

sebagai Firman Allah

2.2 menunjukkan sikap yang sesuai dengan

keteladanan dalam kitab Kisah Para Rasul

2.3 menunjukkan sikap yang sesuai dengan

keteladanan dalam surat-surat Paulus dan

surat-surat Umum sebagai Firman Allah

2.4 menunjukkan sikap yang sesuai dengan

keteladanan tujuh jemaaat dalam kitab

Wahyu

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3 memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam

ranah konkret (menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi, dan membuat)

dan ranah abstrak (menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI DASAR

3.1 mengenal kitab-kitab Injil

4.1 membuat karya seni yang menunjukkan

keteladanan pelayanan Yesus di bumi

Page 95: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

88

3.2 mengenal kitab Kisah Para Rasul

3.3 mengenal surat-surat Paulus dan

surat- surat umum

3.4 mengenal Kitab Wahyu

sesuai kitab-kitab Injil

4.2 membuat karya seni yang menunjukkan

keteladanan pelayanan para rasul sesuai

kitab Kisah Para Rasul

4.3 membuat karya seni yang menunjukkan

keteladanan pelayanan Paulus di dalam

memberitakan kabar keselamatan

4.4 membuat karya seni (sosio drama) tentang

Wahyu 12 : 1-6

e.Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Pendidikan Karakter Kristen

Kelas VII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAPSPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya

2. menunjukkan perilaku jujur,

disiplin, tanggungjawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga,

teman, guru, dan tetangganya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 menghayati karakter yang bijaksana

sebagai anugerah Tuhan

2.1 meneladani karakter tokoh yang

bijaksana dalam Alkitab

1.2 menghargai tanah air yang

dianugrahkan Tuhan.

2.2 menerapkan semangat kebangsaan

dan cinta tanah air menurut Alkitab

1.3 mengakui bahwa hanya Tuhan

sumber keadilan dalam kehidupan

sehari-hari

2.3 menunjukkan perilaku adil dalam

kehidupan sehari-hari

1.4 mengimani bahwa hidup kudus

adalah perintah Tuhan.

2.4 menunjukkan perilaku hidup kudus

1.5 menghargai kreativitas sebagai

anugerah Tuhan

2.5 menunjukkan kreativitas dalam

berkarya

Page 96: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

89

1.6 menghargai prestasi sebagai

anugerah Tuhan

2.6 menunjukkan perilaku menghargai

prestasi (diri sendiri dan orang lain)

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata

4 mencoba, mengolah, dan menyaji

dalam ranah konkrit (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi

dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1

mengenal karakter tokoh yang

bijaksana dalam Alkitab

4.1 menyajikan hasil identifikasi

tentang tokoh yang bijaksana dalam

Alkitab

3.2 memahami semangat kebangsaan

dan cinta tanah air menurut Alkitab

4.2 menyajikan hasil kajian tentang

bagian Alkitab yang

menggambarkan kebangsaan dan

nasionalisme

3.3 memahami pentingnya keadilan

dalam kehidupan sehari-hari

4.3 menyajikan hasil identifikasi

praktek keadilan di sekolah dan

lingkungan

3.4 memahami pentingnya hidup dalam

kekudusan

4.4 membuat karya sederhana yang

mengekspresikan hidup dalam 3.5 memahami pentingnya kreatifitas

dalam kehidupan sehari-hari

4.5 membuat karya kreatif dan

mengomunikasikannya 3.6 memahami pentingnya menghargai

prestasi

4.6 menyajikan berbagai cara dalam

menghargai prestasi

Kelas VIII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAPSPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. menghargai dan menghayati

ajaran agama yangdianutnya

2

.

menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (toleran, gotong royong), santun,

percaya diri dalam berinteraksi secara efektif

dengan lingkungan sosial dan alam dalam

Page 97: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

90

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1

menghayati adanya karakter baik

dari raja-raja Israel sebagai

anugerah Tuhan.

2.1 meneladani karakter baik dari raja-raja Israel

1.2 menghayati karakter baik dari

hakim-hakim sebagai anugerah

Tuhan.

2.2 meneladani karakter baik dari hakim-hakim

Israel

1.3 menghayati karakter Tuhan Yesus 2.3 meneladani karakter Tuhan Yesus

1.4 menghayati karakter baik saksi-

saksi kelahiran Tuhan Yesus

sebagai anugerah Tuhan

2.4 meneladani karakter baik saksi-saksi kelahiran

Tuhan Yesus

1.5 menghargai karakter baik 12

murid Tuhan Yesus

2.5 mengekspresikan karakter baik 12 murid Tuhan

Yesus

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual, konseptual,

dan prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

4. mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1

mengenal karakter raja-raja Israel

4.1 menyajikan hasil identifikasi karakter baik

raja-raja Israel

3.2 mengenal karakter hakim-hakim

Israel

4.2 menyajikan hasil identifikasi karakter baik

hakim-hakim bangsa Israel

3.3 memahami karakter Tuhan Yesus 4.3 membuat karya kreatif karakter Tuhan Yesus

3.4 mengenal karakter saksi-saksi

kelahiran Tuhan Yesus

4.4 menyajikan karakter saksi-saksikelahiran

Tuhan Yesus

Page 98: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

91

3.5 mengenal karakter 12 murid

Tuhan Yesus

4.5 menyajikan hasil identifikasi karakter murid

Tuhan Yesus

Kelas IX

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAPSPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1 menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

2 menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleran, gotong

royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 menghargai tokoh perempuan

yang berkarakter baik dalam

Perjanjian Lama

2.1 meneladani tokoh perempuan yang

berkarakter baik dalam Perjanjian

Lama

1.2 menghargai tokoh laki-laki

yang berkarakter baik dalam

Perjanjian Lama

2.2 meneladani tokoh laki-laki yang

berkarakter baik dalam Perjanjian

Lama

1.3 menghargai tokoh perempuan

yang berkarakter baik dalam

Perjanjian Baru

2.3 meneladani tokoh perempuan yang

berkarakter baik dalam Perjanjian

Baru

1.4 menghargai tokoh laki-laki

yang berkarakter baik dalam

Perjanjian Baru

2.4 meneladani tokoh laki-laki yang

berkarakter baik dalam Perjanjian

Baru

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. memahami dan menerapkan

pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin

4. mengolah, menyaji, dan menalar

dalam ranah konkret (menggunakan,

mengurai, merangkai, memodifikasi,

dan membuat) dan ranah abstrak

Page 99: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

92

tahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan

kejadian tampak mata

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang) sesuai

dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 mengenal karakter tokoh

perempuan dalam Perjanjian

Lama

4.1 menyajikan hasil identifikasi karakter

baik tokoh perempuan dalam

Perjanjian Lama

3.2 mengenal karakter tokoh laki-

laki dalam Perjanjian Lama

4.2 menyajikan hasil identifikasi karakter

baik tokoh laki-laki dalam Perjanjian

Lama

3.3 mengenal karakter tokoh

perempuan dalam Perjanjian

Baru

4.3 menyajikan hasil identifikasi karakter

baik tokoh perempuan dalam

Perjanjian Baru

3.4 memahami karakter tokoh

laki-laki dalam Perjanjian

Baru

4.4 Menyajikan hasil identifikasi karakter

baik tokoh laki-laki dalam Perjanjian

Baru

Page 100: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

93

f. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Sejarah Gereja/Suci

PENGANTAR KURIKULUM MATA PELAJARAN SEJARAH GEREJA

SATUAN PENDIDIKAN SMPTK

1. Muatan kurikulum Sejarah Gereja ini disesuaikan dengan derajad perkembangan siswa

SMPTK pada perkembangan awal berpikir formal (Jean Piaget dan Barbara Inhelder,

Psikologi Anak, Yogyakarta: Pustaka pelajar, 2010).

2. Proses penyusunan isi Kurikulum ini dilakukan dengan 3 (tiga) pendekatan: (1) pars pro

toto, (2) anakhronistis, dan (3) ekumenis. Pendekatan-pendekatan ini memungkinkan

diseleksinya materi pokok pembelajaran mengenai satu faset yang dapat memberikan

gambaran yang menyeluruh mengenai perkembangan gereja di dunia, Asia dan

Indonesia. Selain itu, kurikulum ini tidak menyajikan peristiwa-peristiwa yang

menyejarah dengan mengikuti urutan waktu (hari, minggu dan tahun) yang telah

berlangsung sepanjang dua ribu tahun lebih yang lalu ke dalam rentangan masa belajar di

SMPTK hanya selama 3 (tiga) tahun. Selanjutnya, dalam kurikulum ini, penyajian

perkembangan gereja sebagai komunitas agama Kristen yang menyejarah tidak

bermaksud mengutamakan perkembangan gereja secara institusional organisatoris dari

gereja-gereja tertentu dan mengabaikan gereja-gereja lainnya yang bertumbuh dan

berkembang di seluruh wilayah tanah air Indonesia sebagaimana terdaftar pada

Kementerian Agama RI c.q. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.

Pendekatan yang terakhir ini lebih bersifat ekumenis dengan memperhatikan

perkembangan sebagian besar gereja-gereja di Indonesia. Dengan ketiga pendekatan ini

pilihan materi pokok pembelajaran memungkin siswa SMPTK untuk menelaah dan

mengkritisi sejarah agamanya sendiri, lantas menimba inspirasi pengetahuan, sikap dan

keterampilan dalam proses pembelajarannya, sehingga siswa SMPTK tidak mengulangi

pemikiran dan perilaku agama Kristen yang tidak efektif pada masa lampau, sekaligus ia

dapat mentransformasi pemikiran dan perilaku agama Kristen yang positif dalam

melangkah ke masa depan dalam semangat gerakan ekumenis semesta.

3. Muatan kurikulum Sejarah Gereja pada SMPTK ini tetap membuka ruang untuk

mengembangkan muatan kontekstualisasi sehubungan dengan realitas kekristenan pada

konteks sejarah kehidupannya sendiri pada masa kini. Dengan demikian guru harus

mampu menyampaikan bahan ajar Sejarah Gereja dalam cara berfikir atau pola berfikir

atau cara pandang masyarakat setempat, sehingga siswa dapat mengembangkan secara

kreatif bahan ajar yang mereka terima dari guru sesuai nalar dan wawasan serta konteks

kehidupan siswa di mana ia belajar. Melalui kontekstualisasi seperti itu, maka

pembelajaran Sejarah Gereja yang dipandu oleh isi nilai-nilai ketahanan dan transformasi

iman dalam menghadapi penghambatan, penganiayaan dan penghormatan terhadap

gereja sebagai komunitas agama Kristen itu mampu diterima sebagai pandangan hidup

kemudian dijadikan nilai-nilai kehidupan yang melembaga dalam kehidupan sehari-hari.

Proses ini kemudian berlanjut, di mana nilai-nilai yang dibelajarkan menjadi baku dalam

diri siswa yang diwujudkannya di dalam praktik kehidupan serta menjadi pembiasaan

hidup atau habit.

Page 101: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

94

4. Muatan Kurikulum ini merupakan peleburan kristalisasi visi Direktorat Jenderal Bimas

Kristen: "Terwujudnya Masyarakat Kristen yang berwawasan Oikumenis, Beretika,

Cerdas, Sejahtera dan Menghargai Kemajemukan“ dan misinya: “Meningkatkan Kualitas

Bimbingan Masyarakat Kristen; Meningkatkan Kualitas Kerukunan Internal dan

Eksternal; Meningkatkan Kualitas Pendidikan Agama Kristen dan Pendidikan

Keagamaan Kristen, dan Mewujudkan Tata Kelola Kepemerintahan yang Bersih.”

Peleburan visi dan misi tersebut dilakukan ke dalam sosok SMPTK secara institusional

dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sebagai out-come-nya. Kemudian, peleburan

SKL ini dituangkan ke dalam Kompetensi Inti (KI) dan selanjutnya ke dalam

Kompetensi Dasar (KD), Materi Pokok Pembelajaran, Indikator Hasil Belajar (IHB),

Buku Pegangan Guru, Siswa dan Orang tuanya, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) secara tuntas yang dikawal oleh sistem pengawasan dan penilaian yang mumpuni.

5. Perumusan KD sebagai penjabaran dari KI menggunakan kata-kata operasional yang

dikembangkan oleh Bloom untuk ranah pengetahuan yang telah disederhanakan oleh

Anderson dan Krathwoll untuk ranah sikap serta Anita Harrow untuk ranah

keterampilan.

6. Jumlah Pertemuan (JP) yang ditetapkan adalah Kelas VII, VIII dan IX pada Semester

Gasal sebanyak 15 X 2 JP, sedangkan pada Semester Genap Kelas VII dan VIII

sebanyak 13 X 2 JP dan Kelas IX hanya 9 X 2 JP mengingat Kelas IX adalah kelas ujian.

7. Pada jenjang SMPTK kelas VII-IX, setelah menyelesaikan pembelajaran Sejarah Gereja

di SMPTK, siswa diharapkan mampu memahami serta menghayati penyelamatan Allah

di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus-Nya serta nilai-nilai iman yang bertumbuh dan

berkembang di sepanjang perjalanan sejarah gereja mulai dari pada masa mula-mula

sampai dengan masa kini, mengimaninya serta mewujudkan tindakan penyelamatan itu

secara nyata dalam tindakan hidup sehari-harinya sebagai pribadi dalam relasi dengan

Allah, sesama dan keutuhan ciptaan.

8. Pengembangan Kompetensi Dasar (KD) tidak dibatasi oleh rumusan Kompetensi Inti

(KI), tetapi disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran sejarah gereja, kompetensi,

lingkup materi, dan psiko-pedagogi siswa.

9. Lingkup Materi Pembelajaran Sejarah Gereja meliputi pengertian, tujuan dan cara

mempelajari sejarah gereja serta nilai-nilai kristiani yang bertumbuh dan berkembang

melalui berbagai peristiwa yang dialami gereja dalam babakan sejarahnya mulai dari

masa Abad ke-1 sampai ke-2, masa sesudah abad ke-2 sampai abad ke-16, masa sesudah

abad ke-16 sampai abad ke-18, masa sesudah abad ke-18 sampai abad ke-20 di Eropah

dan Amerika (Lingkup Materi Kelas VII) dan gerakan Ekumene Dunia dan Asia

(Lingkup Materi Kelas VIII), serta pertumbuhan dan perkembangan gereja di Indonesia

(lingkup Materi Kelas IX).

Page 102: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

95

10. Pembelajaran Sejarah Gereja bukanlah menghafal sejumlah peristiwa kesejarahan dan

nilai-nilai iman yang bertumbuh dan berkembang serta dijadikan doktrin atau ajaran

(dogma) yang bersifat kognitif di mana implementasinya mewujud di dalam kesetiaan

beribadah secara formal serta kesetiaan siswa dalam keanggotaan gereja tertentu.

Pembelajaran Sejarah Gereja seperti itu hanya akan menghasilkan manusia yang pandai

menghafal ajaran agama yang mengandung nilai-nilai iman kristiani, namun tidak

mampu mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Pembelajaran

Sejarah Gereja seperti itu malahan membuat siswa terasing dari kehidupan nyatanya,

sebab siswa hanya diajak melihat dan bernostalgia ke masa lampau tanpa memahami

bahwa kenyataan kehidupan gereja pada masa kini adalah akibat perkembangan gereja

pada masa lampau dan bahwa kenyataan kehidupan gereja pada masa kini harus

ditransformasikan untuk memasuki sejarah gereja ke masa depan. Dengan demikian,

mata pelajaran Sejarah Gereja dalam Kurikulum SMPTK ini memiliki rumusan

Kompetensi Dasar yang diupayakan menghantar siswa untuk memahami nilai-nilai iman

kristiani yang bertumbuh dan berkembang dalam berbagai babakan peristiwa kesejarahan

yang bersentuhan dengan realitas kehidupan siswa. Berdasarkan pendekatan

pembelajaran tersebut, maka pembelajaran Sejarah Gereja di SMPTK diharapkan mampu

menghasilkan sebuah proses transformasi pengetahuan, nilai dan sikap siswa. Sebab

siswa memperoleh ruang untuk mengembangkan kemerdekaan berpikir dan berkreasi

untuk mengeksplorasi berbagai nilai-nilai iman kristiani yang terkandung pada setiap

lapisan peristiwa kesejarahan yang dialami gereja dalam berkiprah di dunia ini.

11. Sistem pembelajaran Sejarah Gereja ini dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

a. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena sejarah gereja yang dapat

dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu dan bukan sebatas kira-kira,

khayalan, legenda, mitos, atau dongeng.

b. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari

prasangka dan pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur

berpikir logis.

c. Pembelajaran memberikan dorongan dan inspirasi kepada siswa untuk berpikir

secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan

masalah, dan mengaplikasikan nilai-nilai iman kristiani yang terkandung dalam

materi pembelajaran sejarah gereja.

d. Pembelajaran memberikan dorongan dan inspirasi kepada siswa mampu berpikir

hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi

pembelajaran sejarah gereja di Eropah, Amerika, Asia dan Indonesia.

e. Pembelajaran memberikan dorongan dan inspirasi kepada siswa mampu memahami,

menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam

merespon materi pembelajaran sejarah gereja.

f. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris kesejarahan yang dapat

dipertanggungjawabkan dengan referensi.

Page 103: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

96

Kelas VII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAPSPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur,disiplin,

tanggungjawab,peduli

(toleransi,gotong royong), santun,

percaya diri,dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

social dan alamdalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati pentinganya

pembelajaran perkembangan

gereja dan nilai-nilai iman

yang bertumbuh dan

berkembang sejak jemaat

mula-mula sampai abad ke-2

sebagai karya penyelamatan

Allah melalui Yesus Kristus

dan Roh Kudus

2.1 Mengamalkan nilai-nilai iman

Kristen yang lahir pada Gereja

mula-mula sampai abad ke-2

sebagai karya penyelamatan Allah

melalui Yesus Kristus dan Roh

kudus dalam pergaulan hidup masa

kini.

1.2 Menghargai dan mengamalkan

tindakan penyelamatan dan

pemeliharaan Tuhan terhadap

gereja pada masa sesudah abad

ke-2 sebagai abad ke-16 dalam

kehidupan siswa sehari-hari.

2.2 Menunjukan rasa tanggung jawab

terhadap Tuhan dalam pergaulan

hidup masa kini sebagai wujud

pengalaman tindakan

penyelamatan dan pemeliharaan-

Nya terhadap gereja pada masa

sesudah abad ke-2 sampai abad

ke-16 1.3 Menghayati dan mengamalkan

nilai- nilai iman Kristen

sebagai anugerah

Tuhan dalam perkembangan

gereja pada masa sesudah abad

ke-2 sampai abad ke-16 bagi

kehidupan siswasehari-hari

2.3 Menunjukkan perilaku setia,

sederhana, ramah, taat dan

pembaru sebagai nilai-nilai iman

Kristen yang dianugerahkan

Tuhan dalam perkembangan

gereja pada masa sesudah abad

ke-2 sampai abad ke-16. 1.4 Menghayati penyelamatan dan

pemeliharaan gereja sesudah

abad ke-16 sampai abad ke-18

dalam perjumpaan dengan

perkembangan agama Islam

2.4 Mengamalkan nilai-nilai iman

Kristen yang berkembang sesudah

abad ke-16 sampai abad ke-18

dalam perjumpaan dengan

perkembanngan agama Islam

Page 104: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

97

yang berdampak terhadap

perkembangan gereja dalam

kemajemukan masyarakat pada

masa kini

yang berdampak terhadap

perkembangan gereja dalam

kemajemukan masyarakat pada

masa kini. 1.5 Menghayati dan mengamalkan

anugerah Tuhan berupa nilai-

nilai iman Kristen dalam

perkembangan

gereja pada masa sesudah abad

ke-16 sampai abad ke-18

dalam perjumpaan dengan

perkembangan agama Islam

yang berdampak bagi

kehidupan siswa sehari-hari

2.5 Menunjukkan perilaku sebagai

paguyuban kecil yang kreatif,

saling percaya, hidup berdamai

dan bekerja sama sebagai nilai-

nilai iman Kristen yang

dianugerahkan Tuhan dalam

perkembangan gereja pada masa

sesudah abad ke- 16 sampai abad

ke-18 dalam perjumpaan dengan

perkembangan agama Islam yang

berdampak bagi kehidupan siswa

sehari-hari.

1.6 Mensyukuri dan menghayati

perkembangan gereja dan

nilai-nilai iman yang

bertumbuh dan berkembang di

Eropa sesudah abad ke-18

sampai abad ke-20 dan

dampaknya bagi gereja-gereja

di Indonesia

2.6 Menunjukkan bentuk-bentuk

kepedulian gereja sebagai nilai-

nilai iman yang bertumbuh dan

berkembang di Eropah sesudah

abad ke-18 sampai abad ke-20

yang berdampak bagi gereja-

gereja di Indonesia.

1.7 Mensyukuri dan menghayati

perkembangan gereja nilai-

nilai iman Kristen yang

bertumbuh dan berkembang di

Amerika sesudah abad ke-18

sampai abad ke-20 dan

dampaknya bagi gereja-gereja

di Indonesia

2.7 Menunjukkan bentuk-bentuk

kepedulian gereja sebagai nilai-

nilai iman Kristen yang

bertumbuh dan berkembang di

Amerika sesudah abad ke-18

sampai abad ke-20 yang

berdampak bagi gereja-gereja di

Indonesia.

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan

(faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan teknologi,

seni, budaya terkait fenomena

dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan

menyajikan dalam ranah konkrit

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi dan

membuat), dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori.

Page 105: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

98

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami pengertian, tujuan,

makna dan cara-cara

pembelajaran sejarah gereja

dan nilai-nilai iman yang

bertumbuh dan berkembang

sampai abad ke-2 bagi

kehidupan gereja pada masa

kini.

4.1 Menyajikan tulisan singkat

mengenai perkembangan gereja

dan nilai-nilai iman yang

bertumbuhdan berkembang dalam

jemaat mula-mula sampai abad

ke-2 bagi kehidupan gereja pada

masa kini.

3.2 Mendeskripsikan tindakan

penyelamatan dan

pemeliharaan Tuhan terhadap

gereja pada masa sesudah abad

ke-2 sampai abad ke-16

dan maknanya bagi kehidupan

tanggung jawab siswa pada

masa kini.

4.2 Menampilkan berbagai aktivitas

keterlibatan dalam perwujudan

tanggung jawabnya siswa pada

masa kini terhadap tindakan

penyelamatan dan pemeliharaan

Tuhan atas kehidupan gereja pada

masa sesudah abad ke-2 sampai

abad ke-16. 3.3 Memahami perilaku setia,

sederhana,ramah, taat dan

pembaru sebagai nilai-nilai

iman Kristen yang

dianugerahkan Tuhan dalam

perkembangan gereja pada

masa sesudah abad ke-2

sampai abad ke-16 dan

maknanya bagi kehidupan

siswa pada masa kini.

4.3 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakukan nilai-nilai

iman Kristen pada masa sesudah

abad ke-2 sampai abad ke-16 dan

maknanya bagi kehidupan siswa

pada masa kini.

3.4 Memahami penyelamatan dan

pemeliharaan gereja pada masa

sesudah abad ke-16 sampai

abad ke-18 dalam perjumpaan

dengan perkembangan agama

Islam yang berdampak bagi

kehidupan gereja dalam

kemajemukan masyarakat

pada masa kini

4.4 Menyajikan tulisan singkat

mengenai penyelamatan dan

pemeliharan gereja sesudah abad

ke-16 sampai abad ke-18 dalam

perjumpaan dengan

perkembangan agama Islam yang

berdampak bagi kehidupan gereja

dalam kemajemukan masyarakat

pada masa kini. 3.5 Memahami perilaku hidup

selaku paguyuban kecil

yang kreatif, saling percaya,

hidup berdamai dan bekerja

sama sebagai nilai-nilai iman

Kristen yang dianugerahkan

Tuhan dalam perkembangan

gereja di tengah perjumpaan

dengan perkembangan agama

Islam pada masa sesudah abad

ke-16 sampai abad ke-18 dan

maknanya bagi kehidupan

siswa pada masa kini

4.5 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen di tengah

perjumpaan dengan

perkembangan agama Islam pada

masa sesudah abad ke-16 sampai

abad ke-18, dan maknanya bagi

kehidupan siswa pada masa kini.

Page 106: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

99

3.6 Memahami perkembangan

gereja dan nilai-nilai iman

yang bertumbuh dan

berkembang di Eropa sesudah

abad ke-18 sampai abad ke-20

yang berdampak terhadap

gereja-gereja di Indonesia.

4.6 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen yang berkembang di

Eropa pada masa sesudah abad

ke-18 sampai abad ke-20 yang

berdampak terhadap gereja-gereja

di Indonesia dan maknanya bagi

kehidupan siswa pada masa kini. 3.7 Memahami perkembangan

gereja dan nilai-nilai iman

yang bertumbuh di Amerika

sesudah abad ke-18 sampai

abad ke-20 yang berdampak

terhadap gereja-gereja di

Indonesia.

4.7 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen yang berkembang di

Amerika pada masa sesudah abad

ke-18 sampai abad ke-20 yang

berdampak terhadap gereja-gereja

di Indonesia, dan maknanya bagi

kehidupan siswa pada masa kini.

Kelas VIII

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAPSPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. Menghargai dan menghayati

ajaran agama yang dianutnya.

2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya

diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial

dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati nilai kesejarahan

penetapan tema-tema

percakapan, pengertian dan

aspek-aspek iman dan

tata gereja dalam gerakan

ekumene sebelum Konferensi

Pemberitaan Injil di Edinburgh

pada tahun 1910 bagi

kehidupan bergereja siswa

masa kini

2.1 Mengamalkan nilai kesejarahan

penetapan tema-tema percakapan,

pengertian dan aspek-aspek iman

dan tata gereja dalam gerakan

ekumene sebelum Konferensi

Pemberitaan Injil di Edinburgh

pada tahun 2010 bagi kehidupan

bergereja siswa di tengah

pergaulan masyarakat masa kini.

Page 107: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

100

1.2 Menghayati nilai kesejarahan

penetapan tema-tema

percakapan,pengertian, dan

aspek-aspek hidup dan karya

gereja di tengah keragaman

pemahaman bergereja dalam

sejarah gerakan ekumene pada

tahun 1919-1937 bagi

kehidupan siswa masa kini

2.2 Mengamalkan nilai kesejarahan

penetapan tema-tema percakapan,

pengertian, dan aspek-aspek hidup

dan karya gereja di tengah

keragaman pemahaman bergereja

dalam sejarah gerakan ekumene

pada tahun 1919-1937 dan

maknanya bagi kehidupan siswa

ditengah pergaulan masyarakat

masa kini 1.3 Menghayati pentingnya

pembelajaran mengenai

perkembangan gereja

dalam gerakan ekumene di

dunia bagi kehidupan siswa

pada masa kini.

2.3 Mengamalkan dasar-dasar

Alkitabiah dalam gerakan

ekumene di dunia bagi kehidupan

siswa dalam pergaulan

masyarakat pada masa kini.

1.4 Menghayati pentingnya

pembelajaran mengenai nilai-nilai

iman Kristen yang diteladankan

oleh tokoh-tokoh pelopor gerakan

ekumene di dunia bagi kehidupan

siswa pada masa kini.

2.4 Mengamalkan nilai-nilai iman

Kristen yang diteladankan oleh

tokoh-tokoh pelopor gerakan

ekumene di dunia bagi kehidupan

siswa dalam pergaulan masyarakat

pada masa kini. 1.5 Menghayati pentingnya

perkembangan gerakan ekumene

di Asia bagi kehidupan siswa

pada masa kini.

2.5 Mengamalkan dasar-dasar

alkitabiah dan alasan-alasan iman

Kristen lahirnya gerakan ekumene

di Asia bagi kehidupan siswa pada

masa kini 1.6 Menghayati pentingnya

pembelajaran mengenai nilai-nilai

iman Kristen yang diteladankan

oleh tokoh-tokoh pelopor gerakan

ekumene di Asia bagi kehidupan

siswa pada masa kini.

2.6 Mengamalkan nilai-nilai iman

Kristen yang di teladankan oleh

tokoh-tokoh pelopor gerakan

ekumene di Asia bagi kehidupan

siswa dalam pergaulan masyarakat

pada masa kini.

1.7

Menghayati nilai kesejarahan

penetapan tema-tema percakapan,

pengertian, dan aspek-aspek

dialog antar umat beragama dan

ideologi dalam gerakan ekumene

bagi kehidupan bergereja siswa

masa kini.

2.7 Mengamalkan nilai kesejarahan

penetapan tema-tema percakapan,

pengertian, dan aspek-aspek dialog

antar umat beragama dan ideologi

dalam gerakan ekumene bagi

kehidupan siswa dalam pergaulan

masyarakat masa kini.

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

Page 108: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

101

3. Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak

mata.

4. Mencoba, mengolah, dan

menyajikan dalam ranah konkrit

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi dan

membuat), dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung,

menggambar, dan mengarang)

sesuai dengan yang dipelajari di

sekolah dan sumber lain yang sama

dalam sudut pandang/teori.

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Memahami sejarah penetapan

tema-tema percakapan, pengertian

dan aspek-aspek iman dan tata

gereja di tengah keragaman

pemahaman bergereja dalam

sejarah gerakan ekumene

sebelum Konferensi

Pemberitaan Injil di Edinburgh

padatahun 2010 dan maknanya

bagi kehidupan siswa pada

masa kini.

4.1 Melaksanakan tanggung jawab

terkait penetapan tema-tema

percakapan, pengertian dan aspek-

aspek iman dan tata gereja di tengah

keragaman pemahaman bergereja

dalam sejarah gerakan ekumene

sebelum dan sesudah Konferensi

Pemberitaan Injil di Edinburgh pada

tahun 1910 dan maknanya bagi

kehidupan siswa pada masa kini.

3.2 Memahami sejarah penetapan

tema-tema percakapan,

pengertian, dan aspek-aspek hidup

dan karya gereja di tengah

keragaman pemahaman bergereja

dalam sejarah gerakan ekumene

pada tahun 1919-1937 dan

maknanya bagi kehidupan siswa

pada masa kini.

4.2 Menyajikan tulisan singkat

mengenai penetapan tema-tema

percakapan, pengertian, dan aspek-

aspek hidup dan karya gereja di

tengah keragaman pemahaman

bergereja dalam sejarah gerakan

ekumene pada tahun 1919-1937 dan

maknanya bagi kehidupan siswa pada

masa kini.

3.3 Memahami pengertian, makna

dan dasar-dasar alkitabiah

gerakan ekumene dalam sejarah

perkembangan gereja di dunia

bagi kehidupan siswa dalam

pergaulan masyarakat pada masa

kini.

4.3 Menyajikan tulisan singkat mengenai

awal gerakan ekumene dalam sejarah

perkembangan gereja di dunia dan

makanya bagi kehidupan siswa

dalam pergaulan masyarakat pada

masa kini.

3.4 Memahami perilaku kepeloporan,

solidaritas, keutuhan, dan saling

menopang sebagai nilai-nilai iman

Kristen dalam perkembangan

gerakan ekumene di dunia dan

maknanya bagi kehidupan siswa

pada masa kini.

4.4 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen dalam perkembangan

gerakan ekumene di dunia maknanya

bagi kehidupan siswa pada masa kini.

3.5 Memahami dasar-dasar alkitabiah,

alasan-alasan iman Kristen dan

kegiatan-kegiatan utama gerakan

ekumene di Asia bagi kehidupan

siswa pada masa kini.

4.5 Menyajikan tulisan singkat mengenai

awal gerakan ekumene di Asia dan

maknanya bagi kehidupan siswa pada

masa kini.

3.6 Memahami perilaku kemandirian 4.6 Menyajikan berbagai aktivitas

Page 109: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

102

dan keterbukaan (inklusif) sebagai

nilai-nilai iman Kristen dalam

perkembangan gerakan ekumene

di dunia dan maknanya bagi

kehidupan siswa pada masa kini.

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen dalam

perkembangan gerakan ekumene

di dunia dan maknanya bagi

kehidupan siswa pada masa kini

3.7 Memahami sejarah penetapan

tema- tema percakapan,

pengertian, dan aspek-aspek

dialog antarumat beragama dan

ideologi dalam sejarah gerakan

ekumene dan maknanya bagi

kehidupan siswa dalam pergaulan

masyarakat pada masa kini.

4.7 Melaksanakan tanggung jawab

terkait dialog antarumat beragama

dan ideologi dalam sejarah gerakan

ekumene dan maknanya bagi

kehidupan siswa dalam pergaulan

masyarakat pada masa kini.

Kelas IX

Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan,

dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan dirumuskan sebagai berikut,

yaitu siswa mampu:

KOMPETENSI INTI 1

(SIKAP SPIRITUAL)

KOMPETENSI INTI 2

(SIKAP SOSIAL)

1. Menghargai dan menghayati ajaran

agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati

perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya

diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial

dan alam dalam jangkauan

pergaulan dan keberadaannya

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

1.1 Menghayati dan mengamalkan

tindakan penyelamatan dan

pemeliharaan Tuhan terhadap gereja

di Indonesia pada masa Portugis (pra

1596) dalm kehidupan siswa sehari-

hari.

2.1 Menunjukkan rasa tanggung

jawab terhadap Tuhan dalam

pergaulan hidup masa kini

sebagai wujud pengamalan

tindakan penyelamatan dan

pemeliharaan-Nya terhadap

gereja di Indonesia pada masa

Portugis (pra-1596)

Page 110: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

103

1.2 Menghayati dan mengamalkan

nilai-nilai iman Kristen dalam

perkembangan gereja di Indonesia

pada masa Portugis ( pra- 1596)

dan maknanya bagi kehidupan

siswa sehari-hari pada masa kini.

2.2 Menunjukan perilaku kepatuhan

terhadap penugasan, penghargaan

terhadap sesama manusia, dan

pengadaptasian diri dengan

lingkungan sebagai nilai-nilai iman

Kristen yang dianugerahkan Tuhan

dalam perkembangan gereja di

Indonesia pada masa Portugis (pra-

1596) dan maknanya bagi

kehidupan siswa sehari-hari dalam

pergaulan bermasyarakat pada

masa kini. 1.3 Mensyukuri dan menghayati

perkembangan gereja dan nilai-nilai

iman Kristen pada masa Verenigde

Oost-Indische Compagnie (VOC). Di

Indonesia (tahun 1596-1799) bagi

Indonesia siswa pada masa kini.

2.3 Menunjukan bentuk-bentuk

kepedulian gereja sebagai nilai-

nilai iman Kristen yang

berkembang pada masa VOC dan

maknanya bagi siswa dalam

pergaulan bermasayarakat pada

masa kini.

1.4 Mensyukuri dan menghayati

perkembangan gereja dan nilai-

nalai iman Kristen pada masa

penjajahan Hindia Belanda di

Indonesia (tahun 1800-1860) bagi

siswa pada masa kini.

2.4 Menunjukan bentuk-bentuk

kepedulian gereja sebagai nilai-

nilai iman Kristen yang

berkembang pada masa penjajahan

Hindia Belanda di Indonesia (tahun

1800-1860) dan maknanya bagi

siswa dalam pergaulan

bermasyarakat pada masa kini.

1.5 Mensyukuri dan menghayati

perkembangan gereja dan nilai-nilai

iman Kristen pada masa penjajahan

Hindia Belanda di Indonesia (tahun

1860-1942) bagi siswa pada masa

kini.

2.5 Menunjukan bentuk-bentuk

kepedulian gereja sebagai nilai-

nilai iman Kristen yang

berkembang pada masa penjajahan

Hindia Belanda di Indonesia

(tahun1860-1942) dan maknanya

bagi siswa dalam pergaulan

bermasyarakat pada masa kini. 1.6 Mensyukuri dan menghayati

perkembangan gereja dan nilai-nilai

iman Kristen pada masa penjajahan

Jepang di Indonesia (tahun 1942-

1945) bagi siswa pada masa kini.

2.6 Menunjukan bentuk-bentuk

kepedulian gereja sebagai nilai-

nilai iman Kristen yang

berkembang pada masa penjajahan

Jepang di Indonesia (tahun 1942-

1945) dan maknanya bagi siswa

dalam pergaulan bermasyarakat

pada masa kini. 1.7 Mensyukuri dan menghayati

perkembangan gereja dan nilai-nilai

iman Kristen pada masa

kemerdekaan dan pembangunan

Indonesia (tahun 1945-2000) bagi

siswa pada masa kini.

2.7 Menunjukkan bentuk-bentuk

kepedulian gereja sebagai nilai-

nilai iman Kristen yang

berkembang pada masa

kemerdekaan dan pembangunan

Indonesia (tahun 1945-2000),

dan maknanya bagi siswa dalam

pergaulan bermasyarakat pada

masa kini.

Page 111: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

104

KOMPETENSI INTI 3

(PENGETAHUAN)

KOMPETENSI INTI 4

(KETERAMPILAN)

3. Memahami pengetahuan (faktual,

konseptual, dan prosedural)

berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan,

teknologi,seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan

menyajikan dalam ranah konkrit

(menggunakan, mengurai,

merangkai, memodifikasi dan

membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung,menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang

dipelajari di sekolah dan sumber

lain yang sama dalam sudut

pandang/teori. KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Mendeskripsikan tindakan

penyelamatan dan pemeliharaan

Tuhan terhadap gereja di Indonesia

pada masa Portugis (pra-1596) dan

maknanya bagi kehidupan

bertanggung jawab siswa pada masa

kini.

4.1 Menampilkan berbagai aktivitas

keterlibatan dalam perwujudan

tanggung jawab siswa pada

masa kini terhadap tindakan

penyelamatan dan pemeliharaan

Tuhan atas kehidupan gereja di

Indonesia pada masa Portugis

(pra 1596)

3.2 Memahami perilaku kepatuhan

terhadap penugasan, penghargaan

terhadap sesama manusia, dan

pengadaptasian diri dengan

lingkungan sebagai nilai-nilai iman

Kristen yang dianugerahkan Tuhan

dalam perkembangan gereja di

Indonesia pada masa Portugis (pra-

1596) dan maknanya bagi kehidupan

siswa sehari-hari dalam pergaulan

bermasyarakat pada masa kini.

4.2 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam perilaku kepatuhan terhadap

penugasan, penghargaan terhadap

sesama manusia dan

pengadaptasian diri dengan

lingkungan sebagai nilai-nilai iman

Kristen yang anugrahkan Tuhan

dalam perkembangan gereja di

Indonesia pada masa Portugis (pra-

1596) dan maknanya bagi

kehidupan siswa sehari-hari dalam

pergaulan bermasyarakat pada

masa kini. 3.3 Memahami perkembangan gereja

dan nilai-nilai iman pada masa VOC

dan makananya bagi siswa dalam

pergaulan bermasyakat pada masa

kini.

4.3 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen yang berkembang

pada masa VOC dan maknanya

bagi siswa dalam pergaulan

bermasyarakat pada masa kini. 3.4 Memahami perkembangan gereja

dan nilai-nilai iman yang

berkembang pada masa penjajahan

Hindia Belanda di Indonesia

(tahun1800-1860) dan maknanya

bagi siswa dalam pergaulan

bermasyarakat pada

4.4 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen yang berkembang

pada masa penjajahan Hindia

Belanda di Indonesia (tahun 1800-

1860) dan maknanya bagi siswa

Page 112: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

105

masa kini. dalam pergaulan bermasyarakat

pada masa kini.

3.5 Memahami perkembangan gereja

dan nilai-nilai iman yang

berkembang pada masa penjajahan

Hindia Belanda di Indonesia

(tahun1860-1942) dan maknanya

bagi siswa dalam pergaulan

bermasyarakat pada

masa kini.

4.5 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen yang berkembang

pada masa penjajahan Hindia

Belanda di Indonesia (tahun 1860-

1942) dan maknanya bagi siswa

dalam pergaulan bermasyarakat

pada masa kini. 3.6 Memahami perkembangan gereja

dan nilai-nilai iman yang

berkembang pada masa penjajahan

Jepang di Indonesia (tahun 1942-

1945) dan maknanya bagi siswa

dalam pergaulan bermasyarakat pada

masa kini

4.6 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen yang berkembang

pada masa penjajahan Jepang di

Indonesia (tahun 1942-1945)dan

maknanya bagi siswa dalam

pergaulan bermasyarakat pada

masa kini. 3.7 Memahami perkembangan gereja dan

nilai-nilai iman yang berkembang

pada masa kemerdekaan dan

pembangunan Indonesia (tahun 1945-

2000), dan maknanya bagi siswa

dalam pergaulan bermasyarakat pada

masa kini.

4.7 Menyajikan berbagai aktivitas

sebagai wujud keterlibatan aktif

dalam pemberlakuan nilai-nilai

iman Kristen yang berkembang

pada masa kemerdekaan dan

pembangunan Indonesia (tahun

1945-2000), dan maknanya bagi

siswa dalam pergaulan

bermasyarakat pada masa kini.

Page 113: bimaskristen.kemenag.go.id dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hubungannya dengan pendidikan nasional, prinsip-prinsiptersebut akan memberikan dampak yang mendasar pada

106

BAB V

P E N U T U P

Dengan demikian Kurikulum menjadi salah satu cara dan alat penting dalam proses

pembelajaran yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, maka Kurikulum sebagai program

pendidikan yang telah direncanakan secara sistematis, mengemban peranan yang sangat penting

bagi pendidikan peserta didik.

Untuk implementasi Kurikulum merupakan suatu proses penerapan konsep, ide, program,

atau tatanan kurikulum kedalam praktek pembelajaran atau aktivitas-aktivitas baru sehingga

terjadi perubahan pada sekelompok orang diharapkan untuk berubah. Maka implementasi

kurikulum juga bisa diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk pembelajaran.

Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang di susun dan

dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Dalam garis besarnya kurikulum SMPTK

ini dibuat setidaknya dapat membantu stackholder menjalankan tugasnya sebagai Guru yang

mencakup beberapa kegiatan pokok, yaitu pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil

pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.