dalam diagnosis penyakit kadang

11
Dalam diagnosis penyakit kadang-kadang tidaklah mudah, terutama pada permulaan penyakit, gejala klinis penyebabnya masih berupa kemungkinan, meski dokter biasanya dapat menetapkan kemungkinan yang paling tinggi. Karena itu, pada tahap permulaan dokter tidak selalu dapat menentukan diagnosis penyakit. Diperlukan data-data tambahan dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain Menurut Henry dan Howanitz, para dokter memilih dan mengevaluasi uji-uji laboratorium dalam perawatan pasien sekurang-kurangnya satu dari alasan-alasan berikut ini: 1. Untuk menunjang diagnosis klinis 2. Untuk menyingkirkan kemungkinan suatu diagnosis atau penyakit 3. Untuk digunakan sebagai pedoman terapi atau manajemen 4. Untuk digunakan sebagai panduan prognosis 5. Untuk mendeteksi suatu penyakit (uji saring) Dari lima hal di atas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laboratorium memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut: Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko terhadap suatu

Upload: balqis-fildzah-badzlina

Post on 01-Oct-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tutor

TRANSCRIPT

Dalam diagnosis penyakit kadang-kadang tidaklah mudah, terutama pada permulaan penyakit, gejala klinis penyebabnya masih berupa kemungkinan, meski dokter biasanya dapat menetapkan kemungkinan yang paling tinggi. Karena itu, pada tahap permulaan dokter tidak selalu dapat menentukan diagnosis penyakit. Diperlukan data-data tambahan dari pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lain

Menurut Henry dan Howanitz, para dokter memilih dan mengevaluasi uji-uji laboratorium dalam perawatan pasien sekurang-kurangnya satu dari alasan-alasan berikut ini:1. Untuk menunjang diagnosis klinis2. Untuk menyingkirkan kemungkinan suatu diagnosis atau penyakit3. Untuk digunakan sebagai pedoman terapi atau manajemen4. Untuk digunakan sebagai panduan prognosis5. Untuk mendeteksi suatu penyakit (uji saring)

Dari lima hal di atas dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan laboratorium memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut: Skriningatau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan menentukan resiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama bagi individu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan). Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang diderita seseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis Membantu pemantauan pengobatan Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu untuk memprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan pasien selanjutnya Memantau perkembangan penyakit, yaitu untuk memantau perkembangan penyakit dan memantau efektivitas terapi yang dilakukan agar dapat meminimalkan komplikasi yang dapat terjadi. Pemantauan ini sebaiknya dilakukan secara berkala. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati penyakitBeberapa Contoh Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksan laboratorium dilakukan melalui prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan atau sample dari penderita, yang dapat berupa darah,urine(air kencing),faeces,sputum(dahak), atausampledari hasilbiopsy. Pemeriksaan Hematologi, dapat berupa:Panel pemeriksaan demam, untuk mengetahui adanya penyakit infeksi yang dapat menimbulkan demam. Beberapa penyakit yang dapat menimbulkan demam adalah: bakteri/kumam penyebab infeksi saluran napas (TBC, Bronchitis), saluran kemih, saluran pencernaan (demam tifoid), darah (demam berdarah, malaria), dan lain-lain.Pemeriksaan fungsi hati dan pertanda hepatitis, untuk mengetahui adanya radang hati dan adanya gangguan pada fungsi hatiPemeriksaan fungsi ginjal dan pemeriksaan kimia darah, untuk faal ginjalPemeriksaan metabolisme gula, untuk diagnosis dan follow up kadar gula darahPemeriksaan metabolisme lemak, untuk mengetahui kadar lemak darah untuk mendeteksi resiko terhadap kejadian penyakit.Pemeriksaan elektrolit darah Pemeriksaan Imunoserologi Pemeriksaan Radiologi: meliputi pemeriksaanrontgen,ultrasonografi(USG),computed tomography(CT Scan), magneticresonance imaging(MRI),intravenous pyelography(IVP), dan sebagainya. Dengan berbagai macam pemeriksaan radiologi ini dapat diketahui adanya anomali organ, massa, peradangan, perdarahan, sampai pada penilaian fungsi ekskresi dan kerusakan struktur organ. Pemeriksaan urine Pemeriksaan laboratorium pada kehamilan, pemeriksaan laboratorium pra-nikah Pemeriksaan faeces Pemeriksaan analisa cairan otak Pemeriksaan analisa getah lambung, duodenum, dan cairan empedu Pemeriksaan laboratorium lainnya seperti analisa sperma, batu empedu, cairan pleura, batu ginjal, sputum.Perlu diingat bahwa penentuan diagnosis suatu penyakit harus dilihat pada penemuan klinis yang didapat, bukan hanya dari pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium hanya sebagai pemeriksaan penunjang untuk diagnosis suatu penyakit.

Daftar Pustaka1. Carl E Speicher,M.D, pemilihan uji laboratorium yang efektif, EGC-Jakarta, Edisi 1, halaman 9-15,35-40.2. Ronald A Spacher, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan Laboratorium, EGC-Jakarta, Edisi 2, halaman 14

SKENARIO 1SifilisPenyakit sifilis disebabkan karena bakteri Treponema pallidum,ordo Spirochaetales,family Spirochaetac,dan genus Treponema.Penularan sifilis:a) Kontak seksual langsung dengan penderita sifilis aktif primer mau pun sekunderb) Kongenital dari ibu yang terinfeksi melalui plasenta janinc) Non seksuald) Tranfusi darahKlasifikasi sifilis secara klinis: Acquired sifilis: Penularan: Direct contact sex Interpersonal contact Terbagi menjadi beberapa stadium,yaitu: Stadium 1 (Lesi Chancre)Gambaran klinis:Ulcer kronis pada tempat yang terinfeksi,keras,dan tidak sakit (chancre),Tidak ada eksudat pada lesi,Berlokasi di bibir (60% sudut mulut),lidah,gingival,tonsila.Lesi sembuh antara 3 sampai 12 minggu. Stadium 2 (Mucous Patches)Timbul 6 minggu setelah stadium 1.Gambaran klinis:Kelainan kulit,selaput lendir,dan cympil generalisata.Terdapat lesi di kulit dan mukosa.Lesi oral dicirikan dengan adanya mucous patch yang mengkilat terletak secara sentral berwarna putih keperakan.Kelenjar limfa regional kenyal berwarna putih dan tidak sakit.Lokasi lesi di tonsil,lidah,laring,palatum mole,gingival,dan faring.Penyakit ini sembuh 2 sampai 5 minggu,Demam,flulike symptoms. Stadium 3 (Gumma)Timbul 2 sampai 3 tahun setelah infeksi.Gambaran klinis:Ditemukannya lesi sebanyak 1 atau lebih,Gumma (ulser destruktif) pada berbagai organ,Pada rongga mulut terjadi perforasi palatal,peradangan lidah (glositis) dengan mukosa atropi,4 kali beresiko terjadinya squamasi sel karsinoma. Congenital sifilis:Sifilis yang ditularkan ibu kepada janinnya secara intra uterin.Nama lainnya adalah Lues Connate,syphilis connate,venereal.Dibagi menjadi 2,yaitu: Sifilis Kongenital diniTerjadi pada bayi di bawah usia 2 tahun.Menyerupai sifilis stadium 2.Terjadi karena infeksi melalui aliran darah.Pada saat lahir bayi dalam keadaan sehat tetapi kelainan akan tibul setelah beberapa minggu. Sifilis Kongenital lanjutTerjadi pada balita di atas usia 2 tahun.Adanya lesi kornea,tualng dan system saraf pusat.Kelainan lain akibat sifilis congenital:a) Neurofisiolisisb) Kerusakan akibat guma yang menyebabkan destruksi septum nasi dan palatum durum.c) Gigi molar mulberryd) Fisura di sekitar Rongga mulut dan hidung disertai ragadePatogenesis sifilisTreponema pallidumPrimary diesisLaten phaseSecondary diesesLaten FaseTertier diesesTuberkulosisPenyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobcterium tuberculosis.Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui udara pernapasan yang masuk ke dalam paru-paru kemudian menyebar ke seluruh anggota tubuh lainnya melalui system peredaran darah,system saluran limfe,dan saluran pernafasan.Mycobacterium Tuberculosis tidak menghasilkan endoktoksin maupun eksotoksin.Namun,bagian selubung dari bakteri ini mempunyai sifat pertahanan khusus terhadap proses mikrobakterisida sel hospes,yaitu pada dinding selnya kaya akan lipid yang berfungsi untuk melindungi mikrobakteri dari proses fagolisosom oleh karena itu dapat hodup pada makroofag normal yang tidak teaktifasi.Penularan tuberculosis:Melalui inhalasi droplet yang terinfeksi.Gambaran klinis:Demam,keringat dingin,malaise (perasaan tidak nyaman),berat badan menurun,batuk,hemoptysis (meludah darah).Pada rongga mulut terdapat ulser indurasi yang kronis,nonhealing yang berlokasi di lidah dan palatum.Patogenesis tuberculosis:Non immune hostMycobacterium TuberculosisTuberkulosis primer

Arrested TBProgressive TBreaktivasiSecondary TB

ReinfectionAktinomikosisPenyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Actinomycosis israellii,yang secara normal terdapat di rongga mulut manusia yang sehat yaitu pada mukosa faring dan laring,sekitar gigi yang caries dan di dalam crypta tonsil,krevikuler gingival,dan saluran akar gigi non vital.Infeksi terjadi setelah trauma,pembedahan atau karena infeksi yang telah ada sebelumnya.Bisa berkembak biak dengan baik apabial terdapat faktir predisposisi berupa ekstrasi gigi,bedah gingival,dan infeksi rongga mulut lainnya.Lokasi infeksi pada thorax,abdomen,kepala,dan leher.

Sumber:Penyakit mulut,karya craig s miler,1998Sifilis Kongenital,Yayan Akhyar Israr,FK UNRI,2009Jawetz, E., dkk., 1995, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, EGC, Jakarta

Johnson, A.G, 1993, Mikrobiologi dan Imunologi, Birupa Aksara, Jakarta

Talaro, K.P., 2008, Foundations in Microbiology, Sixth Edition, McGraw-Hill,New York

Topley W.W.C. & Sir Graham Wilson, 1998, Microbiology and MicrobialInfections, Ninth Edition, Oxford University Press, New York