dakwah dan kesalehan sosial: kiprah dakwah roostien...

101
DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN ILYAS Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh : EDY PRIYANTO NIM. 108051000035 JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

Upload: hoangdieu

Post on 28-Aug-2019

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL:

KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN ILYAS

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh :

EDY PRIYANTO

NIM. 108051000035

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015 M

Page 2: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang
Page 3: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang
Page 4: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

LEMBAR PERNYATAAN

Assalamu’ alaikum Wr. Wb.

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah penulis skripsi yang berjudul “Dakwah dan

Kesalehan Sosial : Kiprah Dakwah Roostein Ilyas”, dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan gelar sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan dalam

bentuk referensi, baik footnote, maupun daftar pustaka, sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan merupakan karya asli atau

duplikasi karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian lembar pernyataan ini dibuat, sehingga dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 29 Juni 2015

Edy Priyanto

i

Page 5: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

ii

ABSTRAK

Nama : Edy Priyanto

NIM : 108051000035

Dakwah dan Kesalehan Sosial : Kiprah Dakwah Roostien Ilyas

Rasullulah Saw telah berhasil mengembangkan agama Islam ke seluruh

penjuru dunia. Beliau dalam mengembangkan agama Islam, mendapat tantangan yang

amat keras. Kemudian dunia menyaksikan bahwa dalam waktu yang relatif singkat

dunia telah melihat agama Islam merambah wilayah Arab, lalu menyusuri wilayah

Asia, Afrika, bahkan Eropa. Tidak hanya laki-laki peran perempuanpun hadir pada

setiap zaman dengan kecantikan, perjuangan, keperkasaan, dan kekuasaan. Abadi

dalam ingatan khalayak. Khadijah istri Nabi contohnya, kontribusinya pada awal

Islam sangatlah berpengaruh besar. Bukan hanya mengimani Islam, namun dia terjun

langsung dalam membantu Rasul. Jiwa, raga, serta hartanya disumbangkan untuk

Islam. Inilah bentuk kesalehan yang hakiki. Mengikuti jejak Nabi sosok Roostien

Ilyas hadir. Perempuan yang bergerak di bidang sosial khususnya pendampingan

anak-anak jalanan. Terfokus hanya pada acara Pesantren Ramadhan anak-anak

jalanan. Ia bertahun-tahun mengelola Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan.

Dari pernyataan di atas maka muncul pertanyaan : Bagaimana kiprah dakwah

Roostien Ilyas melalui Pesantren Ramadhan anak jalanan? Bagaimana hasil dakwah

Roostien Ilyas melalui Pesantren Ramadhan anak jalanan? Serta apa saja faktor

pendukung dan penghambat dakwah Roostien Ilyas melalui Pesantren Ramadhan

anak jalanan?

Di dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode kualitatif

deskriptif. Penulis menggambarkan secara faktual apa yang dilihat dan ditemukan

dari objek penelitian dan menuangkannya ke dalam tulisan. Metode ini juga didukung

dari hasil wawancara dan studi dokumentasi yang dilakukan penulis kepada objek

penelitian beserta tulisan-tulisan yang menyangkut dengan judul skripsi.

Kiprah dakwah yang dilakukan Roostien Ilyas adalah sebuah peroses

penyampaian nilai-nilai keIslaman dengan menampakkan bentuk kesalehan sosial.

Menanamkan pemahaman bahwa Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin bagi

seluruh umat. Menuangkan ajaran Islam kepada yang belum tahu menjadi tahu, dan

yang sudah tahu agar lebih mendalaminya. Perubahan menuju kebaikan itu menjadi

sinyal positif atas gerakannya ini. Dengan sosok yang demikian cukup kiranya dia

berjuang. Pendanaan adalah penghambat terbesar saat kita berjuang di ranah sosial.

Key word: kesalehan sosial, kiprah dakwah, Pesantren Ramadhan, Roostien Ilyas

Page 6: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

iii

KATA PENGANTAR

Kalimat syukur serta pujian-pujian agung yang suci hanya ingin penulis

persembahkan kepada Allah SWT. Karena atas segala anugerah dan kesempatan

yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi berjudul “Dakwah dan Kesalehan

Sosial : Kiprah Dakwah Roostien Ilyas” dapat selesai sesuai harapan.

Membuat sebuah karya tulis tentu melewati banyak fase kerumitan.

Namun fase-fase tersebut dapat penulis lewati dengan perjuangan sepenuh hati.

Karya ini tercipta berkat dukungan dari banyak pihak yang telah memberikan

kontribusi maksimal kepada penulis. Dengan segala kelebihan dan

kekurangannya, semoga karya tulis ini bermanfaat di kemudian hari.

Beberapa pihak sudah seyogyanya penulis sebut sebagai bentuk terima

kasih dan rasa takzim atas segala yang mereka berikan. Mereka yang sangat

berjasa pada pengerjaan skripsi ini adalah:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi beserta Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I,

Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Suhaimi, M.Si

selaku Wakil Dekan III.

2. Rahmat Baihaky, MA dan Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Ketua

Jurusan dan Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Dr. H. Ilyas Ismail, MA, sebagai dosen pembimbing skripsi dan dosen

pembimbing akademik saya yang sangat banyak membantu proses

penyelesaian penulisan skripsi ini. Seorang dosen yang membuat

penulis dapat bekerja semangat dan sepenuh hati.

Page 7: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

iv

4. Bapak/ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mengajarkan ilmu yang tidak

ternilai kepada penulis. Semoga ilmu yang telah diberikan dapat

bermanfaat, khususnya bagi saya pribadi.

5. Ibu Roostien Ilyas, sebagai objek sekaligus narasumber penelitian ini.

Mba Evi, Bang Sambul, dan tim yang memudahkan saya

berkomunikasi dengan Bu Roostien. Terima kasih atas segala budi

baik serta tulus ikhlas yang telah Anda berikan, sehingga terlahir

sebuah karya tulis akhir ini.

6. Ayahku Sukamdi dan Ibuku Suharti, orang tua penulis yang selalu

memberikan doa dalam sujudnya, semangat dalam nasihatnya dan

motivasi yang selalu diberikan. Terima kasih juga kepada Umi

Habibah, seorang adik yang ikhlas menunggu lama kakaknya menjadi

sarjana.

7. Sungguh saya ucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabatku

Abraham Zakky Zulhazmi, Adi Sucipto, Didiet Hadi Ruswanto, A.

Hafidh Adli, Hagian Sukarna, Muhammad Sabki, Lukman Nul Hakim,

Zidney Ilmannafi Amson, Mursalin Achzari, Diah Megowati, Risalatul

Muawanah, dan Alm. Gunawan Laksono. Sahabatku yang selalu sabar

menemani, memberikan kontribusi, memotivasi, perhatian, dan selalu

mendengarkan keluh kesah penulis selama proses penyelesaian skripsi

ini.

8. Ucapan terima kasih yang mendalam kepada para penghuni Kelas

Istimewa KPI B 2008. Kelas yang banyak melahirkan mahasiswa-

Page 8: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

v

mahasiswa cerdas, unik, dan kritis. Mereka ini yang selalu membantu

dan menemani penulis selama masa perkuliahan berlangsung.

Menjalani susah senang bersama, menanggung beban bersama, seperti

keluarga sendiri yang saling mendukung satu sama lain untuk tetap

teguh mencapai cita-cita yang kita harapkan.

9. Teman-teman di KMPLHK RANITA (Kelompok Mahasiswa Pecinta

Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Battutah).

Terutama kepada kelompok seangkatan saya di RANITA, yang biasa

disebut BBB.

10. PMII KOMFAKDA.

11. Sahabat-sahabat KKN BADUY 2011.

12. Dan akhirnya, semua pihak yang telah turut membantu dalam

penyelesaian skripsi ini namun tidak dapat disebutkan satu persatu,

terima kasih. Semoga segala kebaikan yang tulus dari semua pihak

dapat di terima oleh Allah, serta mendapat balasan yang berlimpah

dari-Nya.

Jakarta, 29 Juni 2015

Edy Priyanto

Page 9: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

vii

A. Setting Sosial................................................................................43

B. Karya............................................................................................46

C. Profil Yayasan Nanda Dian Nusantara .......................................51

BAB IV ANALISA KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN ILYAS DALAM

MEWUJUDKAN KESALEHAN SOSIAL

A. Konsep Dakwah Roostien Ilyas...................................................53

B. Kiprah Dakwah............................................................................60

a. Dakwah Bi Al-Qalam (Kitabah)……………...……….……60

b. Dakwah Bil Hal……………………………...……………..60

C. Muatan Dakwah (Materi Dakwah) ............................................69

D. Faktor Pendukung dan Penghambat...........................................70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan..................................................................................74

B. Saran............................................................................................75

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................77

LAMPIRAN

Page 10: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sebagaimana diketahui bersama bahwa Rasullullah telah berhasil

mengembangkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia. Beliau dalam

mengembangkan agama Islam, mendapat tantangan yang amat keras. Pada

kenyataannya melalui dakwah yang dikembangkan oleh Rasullullah, dunia Arab

yang pada waktu itu dalam suasana jahiliah kemudian berubah menjadi

masyarakat yang beriman dan bertauhid kepada Allah.1 Dakwah Rasul berhasil

membuat perubahan yang besar. Maka dalam ajaran Islam tidak akan lepas dari

kegiatan dakwah. Pada perkembangannya ilmu ini disebut ilmu dakwah.

Dakwah adalah terma yang terambil dari Al-Qur‟an. Ada banyak ayat

yang di antara kata-kata yang digunakannya adalah dakwah, atau bentuk lain yang

akar katanya sama dengan akar kata dakwah, yaitu dal, ain, wawu. Menurut hasil

penelitian, Al-Qur‟an menyebutkan kata da‟wah dan derivasinya sebanyak 198

kali, tersebar dalam 55 surat dan bertempat dalam 176 ayat. Ayat-ayat tersebut

sebagian besar (sebanyak 141 ayat) turun di Makkah, 30 ayat turun di Madinah

sebagai tempat turunnya, karena ada perbedaan pendapat tentang tempat turunnya

Surat al-Hajj (QS 22).2

Dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan

lainnya, yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia lainnya untuk

beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah dan syari‟at

1Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: Amzah, 2009), cet 1, h. 17-18.

2Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah (Semarang: Pustaka Pelajar, 2003), Cet 1, h.

4.

Page 11: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

2

serta akhlak Islamiyah.3 Dakwah menyerukan kepada umat untuk kembali pada

nilai-nilai agama Islam secara maksimal, sehingga bisa dilakukan oleh siapapun,

di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang presiden, pengusaha,

politik, pendidik, petani, buruh, dan tukang becak sekalipun. Dakwah yang

merupakan titik berat di sini adalah menyangkut keseimbangan manusia dalam

bertindak. Ada dua perkara yaitu hablun minallah (hubungan kepada Allah) dan

hablun minannas (hubungan kepada manusia).

Dalam menyampaikan dakwah para da‟i harus memiliki metode. Metode

ini berguna untuk memudahkan penyampaian dakwah. Metode dakwah secara

umum dibagi menjadi tiga, yaitu: dakwah bil lisan, dakwah bi al qolam, dan

dakwah bil hal.

1. Dakwah bil lisan: Secara bahasa dakwah bil lisan berarti dakwah dengan

menggunakan ucapan. Adapaun secara istilah, dakwah bil lisan adalah

memanggil, menyeru ke jalan Allah. Dakwah jenis ini adalah penyampaian

informasi atau pesan dakwah melalui lisan. contohnya : ceramah, diskusi.

2. Dakwah bi al qalam: Metode dakwah ini menggunakan keterampilan tulis

menulis. Dakwah dengan metode ini mempunyai kelebihan tersendiri.

Yaitu dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta

jangkauannya lebih luas. Karena sebuah karya akan terus bermanfaat dan

tidak akan musnah sekalipun penulisnya telah wafat.

3. Dakwah bil hal: Istilah dakwah bil hal dipergunakan untuk merujuk

kegiatan dakwah melalui aksi atau tindakan atau perbuatan nyata. Metode

ini merupakan sebuah kerangka kerja kongkret dalam melaksanakan setiap

3Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah (Semarang: Pustaka Pelajar, 2003), Cet 1, h.

8-9.

Page 12: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

3

kerja dakwah dalam masyarakat, sehingga akan lebih efektif jika ditunjang

dengan konsep yang matang. Dakwah ini lebih berorientasi pada

pengembangan masyarakat.

Pada beberapa titik, dakwah akan bersinggungan dengan kegiatan sosial

kemasyarakatan. Sehingga nantinya muncul terma kesalehan sosial. Iman

merupakan simbol dari hal-hal yang bersifat ritual, sedangkan amal saleh

merupakan simbol dari amal sosial yang bersifat sosiologis. Ironisnya, kesalehan

sosial sering dilupakan dan orang lebih mementingkan kesalehan ritual, atau

kesalehan ritual dianggap lebih tinggi derajatnya dari kesalehan sosial. Orang

yang beribadah biasa-biasa saja tetapi ia aktif dalam berbagai aktivitas sosial, dan

memiliki kepedulian yang tinggi dengan situasi yang terjadi, sering kali masih

dianggap orang yang tingkat religiusitasnya rendah. Hal yang lebih naif lagi,

kedua dimensi ini (kesalehan sosial dan kesalehan ritual) sering dianggap tidak

memiliki hubungan apa-apa. Karena itu, orang yang rajin ibadah, yang setiap

tahun mengerjakan ibadah haji, namun mereka tidak mempunyai kepedulian

terhadap persoalan yang terjadi di sekitarnya banyak kita temui.

Dari perpektif ini, kita bisa memahami, sekalipun tempat ibadah

berkembang di mana-mana, kuantitas orang yang mengerjakan haji semakin

meningkat, majelis taklim tumbuh pesat di kantor-kantor, namun pada saat yang

sama korupsi juga semakin meningkat, kebocoran anggaran terjadi di mana-mana.

Ternyata hal demikian juga dilakukan oleh orang-orang yang secara ritual

keagamaan di nilai cukup taat, seperti melaksanakan ibadah salat, haji, zakat, dan

Page 13: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

4

lain-lain. Selain itu, kekerasan yang bersifat kultural dan struktural, eksploitasi

yang kuat terhadap yang lemah juga berkembang di mana-mana.4

Di Indonesia, sosok pekerja sosial amat banyak jumlahnya. Bahkan nyaris

tak terhitung. Akan tetapi yang tetap konsisten dan berada di wilayah keislaman

bisa dihitung dengan jari. Roostien Ilyas, satu dari jutaan manusia Indonesia yang

dedikasinya dalam bidang sosial sangat layak untuk diapresiasi. Pada pundak

perempuan kelahiran Sumenep, 22 Januari 1950 itu tersemat sebuah label pekerja

sosial. Sejak tahun 1989 ia telah terjun dalam kerja-kerja sosial yang diawali

dengan „mengasuh‟ para pelacur di Kramat Tunggak. Pada saat itu, di Kramat

Tunggak ada 1.800 pelacur, hampir semuanya Cuma pendidikan SD. Mereka

umumnya berasal dari desa-desa miskin di kawasan Pantura (Pantai Utara Jawa).

Pada saat itu belum ada penanganan pelacuran secara komprehensif, yang

ada hanya sebatas penyediaan lokalisasi. Juga, belum ada penelitian seperti yang

pernah dilakukan oleh seorang mahasiswa Unair tentang kompleks pelacuran

Dolly di Surabaya. Untuk sementara, Roostien menggunakan asumsi, bahwa

pelacuran itu akibat masalah perut, atau konsekuensi dari problem kemiskinan.

Melarat itu masalah perut, kalau sudah melarat, sebagian dari mereka menjadi

pelacur. Berdasarkan asumsi ini, ia mulai bekerja, dengan menemui dan mengenal

para pelacur di Kramat Tunggak.

Kemudian Roostien merasa menemukan suatu teknik pendekatan

pemecahan masalah yaitu memberikan masukan kepada mereka dan

mengembangkan wacana untuk mencari jawaban mengenai untung-ruginya

menjadi pelacur. Dengan pendekatan ini wacana tentang dimensi-dimensi negatif

4M. Imdadun Rahmat, Islam Pribumi (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 79-81.

Page 14: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

5

pelacuran sangat mereka pahami. Tetapi, bila masalah perut sudah berbicara, anak

harus dihidupi, dan sebagainya, pada akhirnya melacur tetap menjadi satu-satunya

pilihan. Sangat sulit melakukan perubahan, karena budaya mereka sudah berubah.

Dari budaya kemiskinan, berubah menjadi budaya konsumeristik. Masalah

pelacuran ternyata jauh lebih kompleks dan sulit dipecahkan dari pada yang

dibayangkan semula. Penanganannya tidak bisa hanya dengan sekadar

membangun wacana supaya para pelacur itu sadar, atau bahkan membubarkan

sama sekali keberadaan lokalisasi.5

Masa kerja pelacur di Kramat Tunggak sangatlah singkat. Pada kategori 13

hingga 20 tahun adalah masa efektif bagi mereka. Sedangkan 25 tahun keatas

sudah sangat turun nilainya. Dari kenyataan itulah seharusnya titik awal solusi

dapat dilakukan bagi mereka. Seringkali Roostien mengingatkan mereka, “kamu

itu ibarat mobil. Bukan mobil pribadi, tapi mobil yang dipakai beramai-ramai dan

tidak pernah diperbaiki. Kalau sudah rusak, ya sudah, dilempar saja di situ, di

Cililitan, jadi rongsokan besi tua. Kalau sudah tidak laku, terus kamu mau apa?”

Dengan menanamkan kesadaran seperti itu, Roostien berharap supaya

mereka mau belajar menjahit, atau belajar ini dan belajar itu, apa saja. Tetapi, kita

tidak bisa menyetop mereka dari kegiatan menjadi pelacur. Mereka mendapat

uang dari menjual diri. Kesadaran akan kehidupan hanya untuk hari ini. Esok hari

mau jadi apa, tidak perlu dipikirkan. Jadi, yang dapat diberikan hanyalah sekadar

keterampilan alternatif saja, sebagai persiapan kalau suatu saat mereka sudah tidak

laku lagi jadi pelacur.

5Roostien Ilyas, Anak-Anakku yang Terlantar (Jakarta: Pensil-324, 2006), Cet 1, h. 15-

16.

Page 15: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

6

Pengalaman lain menyangkut urusan agama. Kalau menyangkut ritual

agama, pelacur-pelacur itu sangat rajin. Salat, dan kegiatan doa mereka justru

lebih aktif dibandingkan “orang biasa.” Itu karena di hati kecilnya, mereka sudah

merasa bersalah. Jadi, aktivitas keagamaan mereka berangkat dari perasaan

berdosa itu. Suatu kali, Roostien mengirim mereka untuk ikut MTQ (Musabaqoh

Tilawah Qur‟an) tingkat DKI. Pada waktu itu yang menjabat sebagai Gubernur

ialah Wiyogo. Salah seorang pelacur itu akhirnya menjadi juara harapan satu

MTQ tahun 1989.6

Roostien termasuk salah seorang yang menentang keras penggusuran

komplek Kramat Tunggak. Sebab ia beranggapan bahwa sampah saja butuh

tempat agar tidak berhamburan. Dengan menutup Kramat Tunggak sama halnya

dengan membiarkan pelacur-pelacur itu berhamburan menyebar kemana-mana

dan tidak terlokalisir. Mereka cenderung „jemput bola‟ dan itu lebih berbahaya.

Beranjak dari Kramat Tunggak, Roostien menuju Kramat Jati. Ia percaya

bahwa mencegah lebih baik, dari pada mengobati. Sekian lama ia berpikir dan

akhirnya menemukan kesimpulan bahwa para pelacur menjual dirinya karena

faktor kemiskinan. Mereka tahu jika melacur merupakan sebuah dosa dan akan

dikucilkan di masyarakat. Tapi mereka tak punya pilihan lain. Melihat kenyataan

itu Roostien lalu memilih mengambil langkah preventif edukatif. Sebab ia merasa

rehabilitasi dan tindakan kuratif seolah hanya menangani ekornya saja. Renungan

tersebut membawanya pada pemikiran, barangkali penanganan masalah sosial

harus dilakukan sedini mungkin, yakni pada anak-anak.

6Roostien Ilyas, Anak-Anakku yang Terlantar (Jakarta: Pensil-324, 2006), Cet 1, h. 21.

Page 16: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

7

Berangkat dari kesadaran menangani masalah harus dari hulu baru ke hilir,

Roostien pun penuh mengabdikan diri untuk menangani anak-anak jalanan.

Difokuskan kepada mereka yang bekerja di sektor informal dan masih pada usia

sekolah. Seiring waktu, berdirilah Yayasan Nanda Dian Nusantara (YNDN).

Sebuah satuan tim kerja sekaligus payung yang senantiasa menaungi kemanapun

Roostien bergerak. Dibantu oleh orang-orang yang penuh dedikasi, Roostien

melakukan kerja-kerja pendampingan anak jalanan. Perkembangan selanjutnya,

Roostien menggelar acara Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan setiap bulan

Ramadhan yang berlangsung rutin sejak 1998 hingga sekarang. Adapun Pesantren

Ramadhan untuk anak jalanan ini sudah menjadi brand tersendiri dari YNDN.7

Selama mengurus anak-anak jalanan, Roostien mendapat kesadaran-

kesadaran baru. Di antaranya menyangkut hubungan agama dengan orang-orang

pinggiran. Kiranya siapapun sepakat jika nilai-nilai agama perlu ditanamkan

kepada anak sejak dini. Namun bagi anak-anak jalanan pelajaran dan nilai-nilai

agama justru mereka jauhi. Alasannya sederhana: Mereka merasa Tuhan yang

menjauhi mereka. Tuhan hanya berpihak kepada orang-orang kaya, yang dalam

kacamata anak-anak mempunyai kehidupan yang mapan dan nyaman.

Mengapa pikiran seperti itu timbul di benak mereka? Mereka bukan hanya

melihat, tapi mengalami sendiri. Sehari-hari mereka tinggal di rumah yang bisa

digusur kapan saja. Sekolah mereka juga bukan sekolah–sekolah permanen di

mana mereka bisa tenang belajar. Sekolah mereka adalah sekolah alternatif yang

sewaktu-waktu dibubarkan oleh aparat yang merasa berwenang.

7Roostien Ilyas, Anak-Anakku yang Terlantar (Jakarta: Pensil-324, 2006), Cet 1, h. 1-8.

Page 17: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

8

Sementara itu, rumah-rumah ibadah berdiri mewah. Satu sama lain seakan

berlomba untuk menjadi yang paling megah. Akan tetapi saat anak-anak itu

datang ke rumah ibadah, mereka mendapat cibiran, bahkan dihalau, seakan-akan

mereka akan mengotori tempat ibadah nan suci. Mereka melihat, orang-orang

datang ke tempat ibadah dengan pakaian bersih dan rapi, bahkan mahal. Belum

lagi aromanya yang wangi dan menyegarkan. Pemandangan seperti itu membuat

mereka berkesimpulan bahwa Tuhan itu jauh, bahwa ibadah itu mahal. Kenyataan

itulah yang membuat mereka mencari „tuhan-tuhan‟ yang lain. Hal itu pula yang

selalu menjadi kegelisahan Roostien dan terus dilawannya.8

Apa yang dilakukan Roostien Ilyas selama ini adalah cermin kesalehan

sosial. Berdakwah di „jalanan‟ seperti yang dikerjakan Roostien Ilyas memang

tidak mudah. Lantaran segala persoalan ada di dalamnya. Dalam pengertian yang

luas inilah, dakwah bukan hanya berkaitan dengan persoalan menambah jumlah

pemeluk Islam, akan tetapi yang paling utama adalah bagaimana dakwah dapat

berpihak pada nilai-nilai kebenaran dan kemanusiaan.9 Roostien Ilyas

mempraktikkan hal tersebut.

Berangkat dari latar belakang di atas, penulis bermaksud menulis skripsi

berjudul “DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH

ROOSTIEN ILYAS”.

8A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Salat Itu Mahal Ya?

(Jakarta: Pensil-324, 2014), cet 1, h. 155-157. 9Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), Cet-1,

h. 5.

Page 18: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

9

B. Batasan Dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Dakwah yang dilakukan di beberapa media begitu gencar. Namun semakin

maraknya korupsi di Indonesia. Justru dilakukan oleh orang yang secara nilai

keagamaannya cukup taat. Ini berakibat pada tidak tersalurkannya dana yang ada

ke banyak sektor. Salah satu sektor yang memperihatinkan adalah pendidikan. Di

mana masih banyak anak-anak di luar sana yang tidak dapat belajar di sekolah

hanya karena tidak memiliki biaya. Bahkan anak-anak itu bekerja apa saja demi

sesuap nasi dan menyambung hidup mereka. Kaum bawah negeri ini terlihat

sangat memperihatinkan.

2. Pembatasan Masalah

Banyak hal menarik yang dapat dikaji dari Roostien Ilyas. Dalam

perannanya bergerak di bidang sosial khususnya anak-anak. Agar penelitian ini

terarah dan menghindari melebarnya pembahasan, maka penelitian ini hanya

dibatasi pada kiprah dakwah Roostien Ilyas selama mengelola Pesantren

Ramadhan anak jalanan.

3. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah tersebut, maka penulis merumuskan beberapa

permasalahan dalam bentuk pernyataan sebagai berikut :

a. Bagaimana kiprah dakwah Roostien Ilyas melalui Pesantren Ramadhan

anak jalanan?

b. Bagaimana hasil dakwah Roostien Ilyas melalui Pesantren Ramadhan anak

jalanan?

Page 19: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

10

c. Faktor pendukung dan penghambat dakwah Roostien Ilyas melalui

Pesantren Ramadhan anak jalanan?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang ingin di capai, yaitu :

1. Untuk mengetahui sejauh mana kiprah dakwah Roostien Ilyas melalui

Pesantren Ramadhan anak jalanan.

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil dakwah Roostien Ilyas melalui

Pesantren Ramadhan anak jalanan.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dakwah Roostien

Ilyas melalui Pesantren Ramadhan anak jalanan.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

pengembangan ilmu komunikasi mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya

dalam bidang dakwah. Melalui kiprah dakwah Rooostien Ilyas.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi

mahasiswa komunikasi dan penyiaran Islam, kepada pembaca umumnya, dan juga

dapat bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Serta bagi para praktisi

dakwah yang menjadikan dunia sosial sebagai sarana untuk menyebarkan arus

informasi dakwah.

Page 20: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

11

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Sesuai dengan permasalahan serta tujuan yang dikemukakan dalam

penelitian di atas mengenai kiprah dakwah Roostien Ilyas. Maka pendekatan yang

digunakan penulis adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis

adalah upaya pengolahan data menjadi sesuatu yang dapat diutarakan secara jelas

dan tepat10

Ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat

tentang fakta-fakta dan objek tertentu.11

Pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara peneliti langsung terjun ke situasi yang sesungguhnya. Dalam hal ini

peneliti akan menjelaskan dan menjabarkan data-data sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya atau yang terjadi di lapangan.

2. Subjek dan objek penelitian

Subjek penelitiannya adalah Roostien Ilyas. Sedangkan untuk objek

penelitiannya adalah kiprah dakwah Roostien Ilyas.

3. Macam dan Sumber Data

Untuk memperoleh data-data yang lengkap dan akurat, peneliti

menggunakan data primer dan data sekunder.

a) Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari informan berupa

hasil temuan penelitian observasi dan wawancara dengan Roostien Ilyas.

10

Jalaluddin Rahmat, Metodologi Penelitian Dakwah (Bandung: Remaja

Rosdakarya,1996), h. 24. 11

Lexy J.Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 5.

Page 21: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

12

b) Data sekunder akan diperoleh dari sumber-sumber tertulis yang terdapat

dalam buku ataupun dokumentasi dan literatur lain yang berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data adalah :

a. Observasi, adalah pengamatan dan pengumpulan data di mana penulis

melakukan pengamatan terhadap gejala dan objek yang akan diteliti.12

Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan di lapangan dengan cara

berhadapan langsung dengan subjek yang akan diteliti yaitu Roostien

Ilyas. Dengan melakukan observasi tersebut maka dapat diketahui aktivitas

dakwah Roostien Ilyas.

b. Wawancara, adalah sebuah teknik pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada

responden dan jawaban yang dihasilkan akan di catat atau direkam dengan

alat perekam.13

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan

mewawancarai langsung Roostien Ilyas. Juga mengumpulkan berbagai

informasi yang dapat menunjang data yang diperlukan.

c. Studi Dokumentasi, adalah penelitian pengumpulan, membaca, dan

mempelajari berbagai bentuk data tertulis (buku, majalah, atau jurnal)

yang terdapat di perpustakaan, internet atau instansi lain yang dapat

dijadikan analisis dalam penelitian ini.14

Penulis mengumpulkan data-data

yang berkaitan dengan Roostien Ilyas. Selain itu penulis juga membaca

12

Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1980), h.102. 13

Irawan Suhartono, Metode Penelitian Sosial (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000),

cet 4, h. 67. 14

Rachmat kriyantono, Tekhnik Praktisi Riset Komunikasi (Jakarta: Kencana Pradana

Group, 2007), h. 116.

Page 22: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

13

dan mempelajari berbagai bentuk data tertulis yang terdapat di buku,

website, foto-foto, serta rekaman video, sehingga dapat dijadikan analisis

dalam penelitian ini.

5. Teknik Analisa Data

Dari data yang sudah diperoleh, maka penulis mempelajari berkas yang

telah terkumpul kemudian peneliti melakukannya dengan cara editing, yaitu

mempelajari kembali berkas-berkas data yang terkumpul sehingga keseluruhan

berkas itu dapat di ketahui dan dapat dinyatakan baik agar dapat dipersiapkan

proses selanjutnya.

Penelitian deskriptif ditunjukan untuk: (1) mengumpulkan informasi

aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasi masalah

atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat

perbandingan dan evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam

menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk

menetapkan rencana atau keputusan pada waktu yang akan datang.15

6. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Yayasan Nanda Dian Nusantara, yaitu Jalan

Masjid Raya No. 6 Cipayung, Jakarta Timur, DKI Jakarta. Penelitian ini

dilakukan dari bulan Maret 2014 sampai Maret 2015.

E. Kajian Teori

Dakwah, secara etimologis (lughatan) berasal dari kata da’a, yad’u,

da’watan. Kata da’a mengandung arti: menyeru, memanggil, dan mengajak.

Dakwah, artinya seruan, panggilan, dan ajakan. Dakwah Islam dapat dipahami

15

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2009), h. 248.

Page 23: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

14

sebagai seruan, panggilan, dan ajakan kepada Islam. Penulis sendiri

mendefinisikan dakwah sebagai: kegiatan mengajak, mendorong dan memotivasi

orang lain berdasarkan bashirah untuk meniti jalan Allah dan istiqomah di jalan-

Nya, serta berjuang bersama meninggikan agama Allah.16

Untuk memahami beberapa diantaranya, berikut ini akan dikemukakan

sejumlah definisi dakwah :

Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan

yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan

kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat

Dakwah adalah mendorong (memotivasi) umat manusia agar

melaksanakan kebaikan dan mengikuti petunjuk serta perintah berbuat

makruf dan mencegah dari perbuatan mungkar supaya mereka

memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dakwah adalah setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan

dan lainnya, yang bersifat menyeru, mengajak, memanggil manusia

lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-

garis aqidah dan syari‟at serta akhlak Islamiyah.17

Akhir-akhir ini sering kita mendengar dari kalangan kaum Muslim,

sementara orang yang mempersoalkan secara dikotomis tentang kesalehan.

Seolah-olah dalam Islam memang ada dua macam kesalehan: “kesalehan ritual”

dan “kesalehan sosial”. Dengan “kesalehan ritual” mereka menunjuk perilaku

kelompok orang yang hanya mementingkan ibadat mahdlah, ibadat yang semata-

16

Ilaihi Wahyu dan Hefni Harjani, Pengantar Sejarah Dakwah (Jakarta: Kencana, 2007),

Cet 1, h. 1-2. 17

Muhammad Sulthon, Desain Ilmu Dakwah (Semarang: Pustaka Pelajar , 2003), Cet 1, h.

8-9.

Page 24: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

15

mata berhubungan dengan Tuhan untuk kepentingan sendiri. Kelompok yang

sangat tekun melakukan salat, puasa, dan seterusnya; namun tidak peduli akan

keadaan sekelilingnya.

Dengan ungkapan lain, hanya mementingkan hablum minallah.Sedangkan

yang mereka maksud dengan “kesalehan sosial” adalah perilaku orang-orang yang

sangat peduli dengan nilai-nilai Islami, yang bersifat sosial. Suka memikirkan dan

santun kepada orang lain, suka menolong, dan seterusnya; meskipun orang-orang

ini tidak setekun kelompok pertama dalam melakukan ibadat seperti sembayang

dan sebagainya itu. Lebih mementingkan hablun minan naas.

Boleh jadi hal itu memang bermula dari fenomena kehidupan beragama

kaum Muslim itu sendiri, dimana memang sering kita jumpai sekelompok orang

yang tekun beribadat, bahkan berkali-kali haji misalnya, namun kelihatan sangat

bebal terhadap kepentingan masyarakat umum, tak tergerak melihat saudara-

saudaranya yang lemah tertindas, misalnya.18

F. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul ini penulis sudah mengadakan tinjauan pustaka.

Penulis menggunakan rujukan tersebut untuk mendapatkan informasi tentang hal-

hal yang terkait dengan penelitian. Hal ini dimaksudkan agar tidak adanya

kesalahan dalam mengolah data dan menganalisisnya. Adapun judul-judul yang

diteliti oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebelumnya, antara lain :

1. Kiprah Dakwah Ustadz Wahfiudin oleh Daseva Dwianti (104051001857)

tahun 2009. Penelitiannya mengenai dakwah Ustadz Wahfiudin yang

18

www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,pdf-ids,4-id,7396, diakses tanggal 2 Maret 2014

pukul 20.13.

Page 25: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

16

menggunakan cara dzikir dan ruqyah. Format dalam penelitian ini juga

berbeda dengan apa yang akan penulis teliti.19

2. Kiprah Dakwah DR. Suryani Thahir Dalam Mengembangkan Majelis

Mudzakarah As;Suryaniyah At-Thahiriyah di DKI Jakarta oleh Laila

Fachriyah (104051001906) tahun 2008. Ustad dalam kegiatan dakwahnya

menggunakan metode dzikir. Perbedaannya terletak pada subjek dan objek

penelitiannya. Subjek penelitian ini Roostien Ilyas, sedangkan objeknya

penelitiannya mengulas bagaimana kiprah dakwah Roostien Ilyas dengan

format yang ingin penulis teliti.20

3. Kiprah Dakwah Al-Ustadz Taufik Setyaudin, MA di Pondok Pesantren

Sabiluna oleh Okto Widodo (108051000031) tahun 2012. Ustad dalam

kegiatan dakwahnya lebih dominan dakwah bil lisan dan dakwah bil hal.

Yaitu melalui Lembaga Pendidikan, Khutbah Jumat, ceramah-ceramah di

Majlis Ta‟lim, dan melalui pengajian rutin. Objek dan Subjeknya pun

berbeda dengan apa yang akan penulis teliti.21

G. Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui bagaimana gambaran jelas tentang hal-hal yang akan

diuraikan dalam penulisan skripsi ini, maka penulis mengatur sistematika

penulisan dalam lima bab sebagai berikut :

19

Daseva Dwianti, Kiprah Dakwah Ustadz Wahfiudin (Jakarta: Fidkom UIN Jakarta,

2009). 20

Laila Fachriyah, Kiprah Dakwah DR. Suryani Thahir Dalam Mengembangkan Majelis

Mudzakarah As-Suryaniyah At-Thahiriyah di DKI Jakarta (Jakarta: Fidkom UIN Jakarta, 2008). 21

Okto Widodo, Kiprah Dakwah Al-Ustadz Taufik Setyaudin, MA di Pondok Pesantren

Sabiluna (Jakarta: Fidkom UIN Jakarta, 2012).

Page 26: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

17

BAB I : Bab ini berisi tentang pendahuluan, latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, kajian teoritis, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : Pada bab ini memuat tentang pengertian kiprah dakwah, pengertian

dakwah, unsur-unsur dakwah dan pengertian kesalehan sosial.

BAB III : Bab ini berisi profil atau biografi Roostien Ilyas. Karya tulis

Roostien Ilyas. Hal-hal tersebut meliputi riwayat hidup dan karir dalam bidang

sosial.

BAB IV : Bab ini meliputi kiprah dakwah Roostien Ilyas di dalam Pesantren

Ramadhan anak jalanan, hasil dakwah Roostien paska Pesantren Ramadhan,

faktor pendukung dan penghambat kiprah dakwah Roostien Ilyas.

BAB V : Dalam bab ini menjelaskan kesimpulan dari kiprah dakwah Roostien

Ilyas dalam kesalehan sosial. Serta memberikan saran demi kemajuan dakwah

Islam.

Page 27: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

18

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Konsep Dakwah

1. Pengertian Dakwah

Konsep dakwah terdiri dari dua suku kata yaitu konsep dan dakwah.

Konsep menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah gambaran mental dari objek,

proses, atau apapun yang ada diluar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk

memahami hal-hal lain.1 Sejalan dengan itu Muin Salim mendefinisikan konsep

sebagai ide pokok yang mendasari satu gagasan atau ide umum. Dengan demikian

konsep adalah suatu hal yang sangat mendasar yang dijadikan patokan dalam

melaksanakan sesuatu. 2

Dakwah memiliki dua arti dalam kamus besar bahasa Indonesia, yaitu : 1.

Penyiaran, propaganda; 2. Penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan

masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran

agama.3

Dakwah ditinjau dari segi bahasa berasal dari bahasa Arab dakwah dan

kata da’a, yad’u yang berarti panggilan, ajakan, seruan. Seruan dan panggilan ini

dilakukan dengan suara, kata-kata, atau perbuatan. Adapun yang dimaksud

dengan ajakan atau seruan disini ialah usaha seorang da‟i yang berusaha untuk

lebih dekat dan mengenal mad‟unya untuk dituntun kepada jalan Allah SWT.4

1Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

(Jakarta: PT.Gramedia, 2008), h. 725. 2http://iics.nazuka.net/2013/04/konsep-dakwah-dalam-islam/, diakses tanggal 7 Mei 2014

pukul 19.40. 3Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

(Jakarta: PT.Gramedia, 2008), h. 288. 4Muhammad Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2004), h. 3.

Page 28: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

19

Sedangkan menurut istilah, para ulama memberikan definisi yang bermacam-

macam, antara lain :

a. Menurut Prof. Toha Yahya Omar, M.A. dakwah adalah mengajak manusia

dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah

Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan akhirat.5

b. Menurut M.Quraish Shihab dakwah adalah seruan atau ajakan kepada

keinsyafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan

sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah

bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan

pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi

pada masa sekarang ini, ia harus lebih berperan menuju kepada

pelaksanaan ajaran Islam secara lebih menyeluruh dalam berbagai aspek. 6

c. Syaikh Ali Mahfudh dalam kitabnya Hidayah al-Mursyidin menerapkan

definisi dakwah sebagai berikut : Mendorong (memotivasi) untuk berbuat

baik, mengikuti petunjuk (Allah), menyuruh orang mengerjakan kebaikan,

melarang mengerjakan kejelekan, agar dia bahagia di dunia dan akhirat.7

d. Moesa A. Machfoed dalam bukunya Filsafat Dakwah (Ilmu Dakwah dan

Penerapannya) mendefinisikan dakwah yaitu sebagai panggilan.

Tujuannya membangkitkan kesadaran manusia untuk kembali ke jalan

Allah SWT. Upaya memanggil atau mengajak kembali manusia ke jalan

5Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 3.

6Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 4-5.

7Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqh Sosial (Yogyakarta: LKiS Group 2012), h. 105.

Page 29: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

20

Allah tersebut bersifat ekspansif, yaitu memperbanyak jumlah manusia

yang berada di jalan-Nya.8

Pada hakikatnya, dakwah Islam merupakan aktualisasi imani yang

dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang

kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara

merasa, berfikir, bersikap dan tindakan manusia pada dataran kenyataan

individual dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran

Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.9

Dari penjelasan yang telah dipaparkan di atas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa konsep dakwah merupakan ide atau gagasan yang bertujuan

untuk mengajak manusia menuju kepada jalan kebenaran tanpa adanya paksaan

dan sesuai dengan tuntunan Al- Qur‟an dan As- Sunnah.

Setelah seseorang (da‟i) melakukan sebuah aktivitas dakwah. Maka secara

tidak langsung dia memiliki peran dalam rangka memajukan umat. Minimal dari

sisi agama dan bisa berkembang ke berbagai sektor. Maka seorang da‟i pasti

memiliki pandangan yang dilihat oleh orang banyak. Terutama adalah

kredibilitasnya sebagai seorang da‟i. Maka penulis harus menjabarkan juga apa itu

kiprah dakwah, agar dapat dipahami secara jelas.

Kiprah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kegiatan.

Sedangkan berkiprah adalah melakukan kegiatan dengan semangat tinggi ; atau

bergerak, berusaha giat dalam bidang tertentu10

. Sedangkan menurut Djumhur,

8A. Machfoed, Filsafat Dakwah “Ilmu Dakwah dan Penerapannya” (Jakarta: PT. Bulan

Bintang, 2004), h. 15. 9Amrullah Achmad, Dakwah Islam dan Perubaahan Sosial (Yogyakarta: Prima Duta

Yogyakarta, 1983), Cet-1, h. 32. 10

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,

(Jakarta: PT.Gramedia, 2008), h. 701.

Page 30: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

21

kiprah dapat diartikan sebagai suatu pola tingkah laku tertentu yang merupakan

ciri khas petugas dari suatu pekerjaan atau jabatan tertentu.11

WJS. Purwodarminta mengartikan kata kiprah dalam Kamus Umum

Bahasa Indonesia sebagai tindakan, aktifitas, kemampuan kerja, reaksi, cara

pandang seseorang terhadap ideologi atau institusinya.12

Menurut pemaparan beberapa tokoh diatas berkiprah tidak jauh berbeda

dengan beraktifitas, namun bedanya di sini berkiprah adalah melakukan kegiatan

atau berpartisipasi dalam kegiatan dengan semangat tinggi dan lebih tinggi dari

hanya sekedar beraktifitas.

Sedangkan kiprah dakwah menurut Mahmud Yunus adalah melakukan

kegiatan dakwah (amar ma‟ruf nahi munkar) atau berpartispasi dalam kegiatan

dakwah dengan semangat tinggi dalam bentuk sebuah perbuatan nyata untuk

memecahkan persoalan-persoalan masyarakat. Persoalan-persoalan tersebut

khususnya adalah dalam bidang pendidikan, sosial, ekonomi dan meningkatkan

kesejahtraan ummat.

Maka kiprah dakwah adalah melakukan aktifitas yang mengandung seruan

atau ajakan yang mengarah pada situasi yang lebih baik dan semua itu dilakukan

dengan semangat yang tinggi demi mengharap ridho Allah.

11

Djumhur. Moh. Surya, Bimbingaan dan Penyuluhan (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1975), h. 12. 12

WJS. Purwodarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),

h. 15.

Page 31: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

22

2. Tujuan Dakwah

Dakwah merupakan suatu rangkaian kegiatan atau proses, dalam rangka

mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberi arah atau

pedoman bagi gerak langkah kegiatan dakwah. Apalagi ditinjau dari segi

pendekatan sistem. Tujuan dakwah merupakan salah satu unsur dakwah. Di mana

antara unsur dakwah yang satu dengan yang lain saling membantu, saling

mempengaruhi, dan saling berhubungan.13

Dengan demikian tujuan dakwah sebagai bagian dari seluruh aktivitas

dakwah sama pentingnya dengan unsur-unsur lain, seperti subjek dan objek

dakwah, metode, dan sebagainya. Bahkan lebih dari itu tujuan dakwah sangat

menentukan dan berpengaruh terhadap penggunaan metode dan media dakwah,

sasaran dakwah sekaligus strategi dakwah juga berpengaruh olehnya (tujuan

dakwah). Ini disebabkan karena tujuan merupakan arah gerak yang hendak dituju

seluruh aktivitas dakwah.

Rasullullah bersabda: Sesungguhnya segala pekerjaan dengan niat, dan

bahwasanya setiap urusan (perkara) tergantung dengan apa yang diniatkannya.

Maka barang siapa yang hijrah menuju keridhaan Allah dan Rasul-Nya, maka

hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrah karena

dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena wanita yang dikawininya, maka

hijrahnya itu kea arah yang ditujunya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagian dan

kesejahteraan hidup manusia di dunia dan di akhirat yang diridhai oleh Allah Swt.

13

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 58-59.

Page 32: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

23

Adapun tujuan dakwah, pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua macam tujuan,

yaitu :14

Tujuan Umum Dakwah (Mayor Objective)

Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam

seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang masih bersifat umum

dan utama, di mana seluruh gerak langkahnya proses dakwah harus ditujukan dan

diarahkan kepadanya.

Tujuan dakwah di atas masih bersifat global atau umum, oleh karenanya

itu masih memerlukan perumusan-perumusan secara terperinci.

Tujuan Khusus Dakwah (Minor Objective)

Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan penjabaran dari

tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan seluruh

aktivitas dakwah dapat jelas diketahui kemana arahnya, ataupun jenis kegiatan apa

yang akan dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara apa, bagaimana dan

sebagainya. Secara terperinci. Sehingga tidak terjadi overlapping antara juru

dakwah yang satu dengan lainnya hanya karena masih umumnya tujuan yang

hendak dicapai.

Menurut Abdul Kadir Munsyi, dalam Metode Diskusi dalam Dakwah

bahwa tujuan dakwah dapat dikelompokan dalam tiga macam, yaitu :

Mengajak manusia seluruhnya agar menyembah Allah yang Maha Esa,

tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu dan tidak pula bertuhan

kepada selain Allah.

14

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 60-62.

Page 33: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

24

Mengajak kaum muslimin agar mereka ikhlas beragama karena Allah dan

mengajak supaya amal perbuatannya jangan bertentangan dengan iman.

Mengajak manusia untuk menerapkan hukum Allah yang akan

mewujudkan kesejahteraan dan keselamatan bagi umat manusia

seluruhnya.15

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dakwah ialah

mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup manusia yang diridhai Allah,

baik itu di dunia maupun di akhirat.

3. Metode Dakwah

Secara etimologi, metode berasal dari bahasa Yunani metodos yang artinya

cara atau jalan. Jadi metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan

dakwah yang dilaksanakan secara effektif dan efisien.16

Dalam bahasa Jerman

metode berasal dari kata “methodica” artinya adalah ajaran tentang metode.

Sedangkan dalam bahasa Arab, metode berasal dari kata “thariq” yang artinya

jalan. Sehingga metode adalah cara yang telah diatur dan memulai proses untuk

mencapai suatu maksud.17

Metode adalah suatau cara yang bisa ditempuh atau cara yang ditentukan

secara jelas untuk mencapai dan menyelesaikan suatu tujuan. Sedangkan dakwah

adalah cara yang digunakan subjek dakwah untuk menyampaikan materi dakwah.

Metode dakwah dapat juga disebut sebagai alat yang dipergunakan oleh seorang

da‟i untuk menyampaikan materi dakwahnya dengan serentetan kegiatan untuk

mencapai tujuan tertentu.

15

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 66. 16

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 95. 17

Hasannudin, Manajemen Dakwah (Jakarta: UIN Press, 2005), Cet. Ke-1, h. 60.

Page 34: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

25

Setelah seorang da‟i mengetahui apa itu metode dakwah secara umum.

Maka seorang da‟i akan memperhatikan pula faktor-faktor yang mempengaruhi

pemilihan dan penggunaan suatu metode, agar metode yang dipilih dan digunakan

benar-benar fungsional. Faktor- faktor yang mempengaruhi pemilihan metode,

yaitu :

1) Tujuan, dengan berbagai jenis dan fungsinya.

2) Sasaran dakwah, baik masyarakat atau individual dengan segala

kebijakan/politik pemerintah, tingkat usia, pendidikan, peradaban

(kebudayaan), dan lain sebagainya.

3) Situasi dan kondisi yang beraneka ragam dengan keadaannya.

4) Media dan fasilitas (logistik) yang tersedia, dengan berbagai macam

kuantitas dan kualitasnya.

5) Kepribadian dan kemampuan seorang da‟i atau muballigh.18

Landasan umum mengenai metode dakwah adalah Al-Qur‟an Surah An-

Nahl ayat 125. Pada ayat tersebut terdapat metode dakwah yang akurat. Kerangka

dasar tentang metode dakwah yang terdapat pada ayat tersebut, berbunyi :

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu

dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan

dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Surah An-

Nahl 125).

18

Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah (Jakarta: AMZAH, 2009), h. 97.

Page 35: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

26

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa metode dakwah ada tiga hal, yaitu:

hikmah, mau’izatul hasanah dan mujadallah. Semua metode yang ada dalam ilmu

dakwah merupakan cabang dari ketiga metode di atas.

a. Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan kondisi

sasaran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan mereka,

sehingga dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam selanjutnya, mereka tidak

lagi merasa terpaksa atau keberatan.

b. Mau’izatul hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat-

nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan rasa kasih sayang,

sehingga nasihat dan ajaran Islam yang disampaikan itu menyentuh hati

mereka.

c. Mujadalah, yaitu berdakwah dengan cara bertukar pikiran dan membantah

dengan cara yang sebaik-baiknya dengan memberikan argumentasi dan

bukti yang kuat dan tidak memberikan tekanan-tekanan kepada mad‟unya

sehingga tidak melahirkan permusuhan nantinya.19

Namun dakwah secara umum dibagi menjadi tiga, yaitu : dakwah bil lisan,

dakwah bil qolam, dan dakwah bil hal.

a. Dakwah bil lisan: Secara bahasa dakwah bil lisan berarti dakwah dengan

menggunakan ucapan. Adapaun secara istilah, dakwah bil lisan adalah

memanggil, menyeru ke jalan Allah Swt. Dakwah jenis ini adalah

penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan. contohnya :

19

Mohammad. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 2001), h. 122-123.

Page 36: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

27

1) Metode Ceramah: Ceramah adalah suatu teknik atau metode dakwah

yang banyak diwarnai oleh karakteristik bicara seorang da‟i pada suatu

aktifitas dakwah.

2) Percakapan antar pribadi: Percakapan pribadi atau individual

conference adalah percakapan bebas antara seorang da‟i dengan individu-

individu sebagai sasaran dakwahnya.

3) Debat: Metode debat pada dasarnya adalah untuk mencari suatu

kebenaran dari apa yang telah diajarkan Islam secara baik dan benar, dan

bukan untuk mencari kemenangan

4) Diskusi: Metode diskusi ini dimaksudkan untuk merangkai objek dakwah

agar berpikir dan mengeluarkan pendapatnya serta ikut menyumbangkan

ide-ide dalam kemungkinan-kemungkinan jawaban dari pemecahan

masalah.

b. Dakwah bi al qalam: Metode dakwah ini menggunakan keterampilan tulis

menulis. Dakwah dengan metode ini mempunyai kelebihan tersendiri.

Yaitu dapat dimanfaatkan dalam waktu yang lebih lama serta

jangkauannya lebih luas. Karena sebuah karya akan terus bermanfaat dan

tidak akan musnah sekalipun penulisnya telah wafat.

c. Dakwah bil hal: Istilah dakwah bil hal dipergunakan untuk merujuk

kegiatan dakwah melalui aksi atau tindakan atau perbuatan nyata. Metode

ini merupakan sebuah kerangka kerja kongkret dalam melaksanakan setiap

kerja dakwah dalam masyarakat, sehingga akan lebih efektif jika ditunjang

Page 37: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

28

dengan konsep yang matang. Dakwah ini lebih berorientasi pada

pengembangan masyarakat.20

B. Kesalehan Sosial

1. Pengertian Kesalehan Sosial

Menurut kamus besar bahasa Indonesia. Kesalehan berasal dari kata saleh

yang berarti taat dan sungguh-sungguh menjalankan ibadah. Kesalehan adalah

ketaatan (kepatuhan) dalam menjalankan ibadah, kesungguhan menunaikan ajaran

agama, dan tercermin pada sikap hidupnya.21

Sedangkan sosial adalah suka

memperhatikan kepentingan umum.22

Seorang sahabat pernah memuji kesalehan orang lain di depan Nabi.

"Mengapa ia kau sebut sangat saleh?" tanya Nabi Muhammad. "Soalnya, tiap saya

masuk masjid ini dia sudah salat dengan khusyuk dan tiap saya sudah pulang, dia

masih saja khusyuk berdoa."

"Lalu siapa yang memberinya makan dan minum?" tanya Kanjeng Nabi

lagi. "Kakaknya," sahut sahabat tersebut. "Kakaknya itulah yang layak disebut

saleh," sahut Kanjeng Nabi lebih lanjut. Sahabat itu diam. Sebuah pengertian baru

terbentuk dalam benaknya. Ukuran kesalehan, dengan begitu, menjadi lebih jelas

diletakkan pada tindakan nyata. Kesalehan, jadinya, lalu dilihat dampak

kongkretnya dalam kehidupan sosial.

Akhir-akhir ini sering kita mendengar dari kalangan kaum Muslim.

Sementara orang mempersoalkan secara dikotomis tentang kesalehan. Seolah-olah

20

M. Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 1997), Cet.II h. 34. 21

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

(Jakarta: PT.Gramedia, 2008), h. 1209. 22

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa

(Jakarta: PT.Gramedia, 2008), h. 1331.

Page 38: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

29

dalam Islam memang ada dua macam kesalehan: “kesalehan ritual” dan

“kesalehan sosial”.

Menurut KH A. Mustofa Bisri “kesalehan ritual” ialah perilaku orang yang

hanya mementingkan ibadah mahdlah, ibadah yang semata-mata berhubungan

dengan Tuhan untuk kepentingan sendiri. Kelompok yang sangat tekun

melakukan sholat, puasa, dan seterusnya; namun tidak peduli akan keadaan

sekelilingnya.

Dengan ungkapan lain, hanya mementingkan hablum minallah. Sedangkan

yang mereka maksud dengan “kesalehan sosial” adalah perilaku orang-orang yang

sangat peduli dengan nilai-nilai Islami, yang bersifat sosial. Suka memikirkan dan

santun kepada orang lain, suka menolong, dan seterusnya; meskipun orang-orang

ini tidak setekun kelompok pertama dalam melakukan ibadah seperti sembayang

dan sebagainya itu. Lebih mementingkan hablun minan naas.

2. Indikator Kesalehan Sosial

Kesalehan adalah buah penghayatan dan pengamalan ajaran agama secara

sempurna. Ketika seorang muslim mengamalkan ajaran Islam berarti ia berada

dalam proses pencapaian kesalehan. Pengamalan yang terus-menerus terhadap

ajaran Islam menjadi awal tertanamnya kesalehan dalam jiwa setiap muslim.

Perintah menjalankan agama tujuan utamanya adalah mencetak hamba Allah yang

saleh yang tidak hanya berakibat positif bagi dirinya, tetapi juga bagi

lingkungannya.

Kesalehan menjadi motivator pembentukan sikap terpuji dalam kehidupan

nyata. Hal ini karena kesalehan menumbuhkan kesadaran dan keyakinan bahwa

ajaran Islam hanya mengajarkan sesuatu yang baik dan terpuji. Kesadaran ini pada

Page 39: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

30

gilirannya mendorong pemiliknya untuk mengajak orang lain menjadi saleh.

Dengan demikian, orang yang saleh mempunyai kepekaan tinggi terhadap

lingkungan sekitarnya.23

Ini berarti bahwa kesalehan bukan sekadar predikat yang kosong dari

makna, tetapi kesalehan adalah predikat yang membutuhkan bukti nyata dalam

kehidupan. Pertanyaannya, apa indikator seseorang layak dikatakan sebagai orang

saleh?

Dalam Al-Qur‟an, Allah menjelaskan dua kategori indikator kesalehan

manusia. Pertama, kesalehan individual. Indikatornya adalah kemampuan

bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya atau orang-orang

yang dicintainya dan keteguhannya dalam berbuat amal saleh. Allah berfirman:

“Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa Karena (mendengar)

perkataan semut itu. Dan dia berdo‟a, “Ya Tuhanku , anugerahkanlah aku ilham

untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan

23

http://irfanhelmy.staff.stainsalatiga.ac.id/2014/04/03/indikator-kesalehan/, diakses

tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.43.

Page 40: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

31

kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau

ridai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-

Mu yang saleh.” Surat An-Naml (QS 27 : 19).

Dalam ayat lain, Al-Qur‟an menegaskan bahwa indikator kesalehan

individual seseorang adalah kebiasaan bertobat atas maksiat dan dosa yang pernah

dilakukannya. Dengan kata lain, tobat menjadi persyaratan utama terwujudnya

kesalehan dalam diri seseorang. Allah berfirman:

”kecuali orang-orang yang bertobat dan memperbaiki iri dan berpegang

teguh pada (agama) Allah dan dengan tulus ikhlas menjalankan agama mereka

karena Allah. Maka, mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan

kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang

beriman.” Surat An-Nisa (QS 4 : 146).

Kesalehan individu itu lebih identik dengan hablum minallah. Hubungan

antara manusia dan Tuhannya. Bisa kita ambil contoh: Ibadah shalat sunnah,

shalat wajib dan lain-lain.

Page 41: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

32

Kedua, kesalehan sosial. Indikatornya adalah mempunyai kepekaan sosial

yang tinggi yang berawal dari keinginannya untuk memberdayakan orang-orang

di sekelilingnya. Contohnya dengan memberi perhatian dan kasih sayang kepada

anak-anak yatim dan mencukupi kebutuhan orang-orang miskin. Pada hakikatnya,

kesalehan sosial ini, adalah buah dari kesalehan individual yang sempurna.

Berkaitan dengan kesalehan sosial, Allah berfirman:

“Tahukan kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang

yang menghardik anak yatim dan tidak menganjurkan memberi makan orang

miskin.” Surat Al-Ma‟un (QS 107 : 1-3).

Setiap muslim tidak cukup dan jangan berbangga diri hanya dengan

kesalehan individual dan lalai terhadap kesalehan sosial. Keduanya adalah esensi

dari keberagamaan. Beragama tanpa kesalehan adalah sia-sia yang berarti tidak

memberikan pengaruh terhadap perubahan positif baik secara individual maupun

sosial.

3. Pandangan Islam Tentang Kesalehan Sosial

KH MA Sahal Mahfudh merupakan seorang ulama dari NU.24

Sejak santri,

Sahal Mahfudh menguasai ilmu Ushul Fiqih, Bahasa Arab, dan Ilmu

Kemasyarakatan yang memang digemarinya. Namun kepakaran Kiai Sahal diuji

24

KH. MA. Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial (Yogyakarta: LKiS, 1994), Cet 1, h. xvi.

Page 42: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

33

oleh sebuah situasi sosial ekonomi local yang timpang. Kajen, Desa kecil di mana

lebih dari 15 pesantren berada di situ, merupakan desa yang tak tersedia

sejengkalpun sawah maupun lahan perkebunan, namun dijejali penduduk miskin

yang hidup dari kerajinan „kerupuk tayamum‟. Sangat tidak menarik secara

ekonomis, namun di situ pula agama diuji untuk berekperimentasi, berdialog

dengan kenyataan yang timpang.

Maka sebuah perjumpaan dialektik antara agama dan kenyataan harus

terjadi. Penghindaran perjumpaan dengan semangat realitas sosial akan membuat

agama stagnan dan segera kehilangan relevansi kemanusiaannya. Dalam jagat

pesantren, ilmu fiqih yang dimiliki Kiai Sahal tak dapat dielakkan merupakan

bagian ilmu yang paling besar tantangannya. Pergulatan Kiai Sahal untuk

mengoperasionalkan fiqih, dilakukan antara lain melalui forum bahtsul masail di

tingkat MWC NU Kecamatan Margoyoso. Forum itu sangat produktif dan

efektif., hampir-hampir menjadi pengadilan rakyat karena masalah yang digelar

tak hanya masalah keagamaan, tetapi masalah ekonomi, kebudayaan, bahkan

politik.25

Berawal dari bahtsul masail tingkat Kecamatan itu, sebuah keputusan

penting tentang nasib petani pernah dihasilkan, ketika Muktamar NU ke-28 di

Krapyak memutuskan bahwa Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI) merupakan

transaksi ekonomi yang tidak sah (mu’amalah fasidah), dank arena itu haram

diterapkan. Pencarian relevansi fiqih itu tidak berenti di dalam ruang bahtsul

masail, melainkan bergulir menjadi program kemasyarakatan, seperti pada

program pemanfaatan dana zakat untuk kegiatan produktif di Pati dan biro

25

KH. MA. Sahal Mahfudh, Nuansa Fiqih Sosial (Yogyakarta: LKiS, 1994), Cet 1, h.

xvii-xviii.

Page 43: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

34

pengembangan masyarakat dari pesantren di Kajen sendiri dan desa-desa di

sekitarnya. Di tingkat itu saja tampak, tugas seorang seperti Kiai Sahal lalu tidak

sekedar mengawal keberlangsungan pengajaran funun yang telah dikuasainya,

tetapi juga dituntu untuk melakukan penyegaran atasnya. Dari ulasan tentang Kiai

Sahal terlihat bahwa kita semua dituntut untuk melakukan kesalehan sosial.

Karena kesalehan sosial adalah buah kesalehan individual yang tertanam mantap

dalam hati.

Islam secara luas memandang kesalehan sosial itu dalam banyak aspek.

Bahkan dari rukun islam saja dua diantaranya mengutamakan kesalehan sosial,

yaitu puasa dan zakat. Di luar itu ada lagi yang mengandung makna kesalehan

sosial yaitu sedekah, menyantuni anak yatim dan sebagainya.

Sedekah

Sedekah asal kata bahasa Arab shadaqoh yang berarti suatu pemberian

yang diberikan oleh seorang muslim kepada orang lain secara spontan dan

sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu

pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap

ridho Allah SWT dan pahala semata. Sedekah dalam pengertian di atas oleh para

fuqaha (ahli fikih) disebuh sadaqah at-tatawwu' (sedekah secara spontan dan

sukarela).26

Di dalam Al-Qur‟an banyak sekali ayat yang menganjurkan kaum

Muslimin untuk senantiasa memberikan sedekah. Di antara ayat yang dimaksud

adalah firman Allah SWT yang artinya :

26

http://sedekahindahberkah.blogspot.com/2010/04/pengertian-sedekah.html, diakses

tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.45.

Page 44: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

35

''Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali

bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau

berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa

yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami akan

memberi kepadanya pahala yang besar.'' (QS An Nisa 4 : 114).

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang

menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti dengan sebiji atau sebutir

benih yang menumbuhkan tujuh tangkai (bulir), pada tiap-tiap tangkai pula ada

seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.

Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah 2 :

261).

''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala)

sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti perasaan si penerima.''

(QS Al Baqarah 2 : 264).

Zakat

Zakat mempunyai beberapa arti, diantaranya: Pertama, An-Nama (tumbuh

dan berkembang), artinya bahwa harta yang dikeluarkan zakat darinya, tidaklah

akan berkurang, justru akan tumbuh dan berkembang lebih banyak. Faktanya

sudah sangat banyak. Kedua, Ath-Thaharah (suci), artinya bahwa harta yang

dikeluarkan zakatnya, akan menjadi bersih dan membersihkan jiwa yang

memilikinya dari kotoran hasad, dengki dan bakhil. Ketiga, Ash-Sholahu (baik),

artinya bahwa harta yang dikeluarkan zakatnya, akan menjadi baik dan zakat

sendiri akan memperbaiki kwalitas harta tersebut dan memperbaiki amal yang

memilikinya.

Page 45: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

36

Adapun zakat secara istilah adalah jenis harta tertentu yang pemiliknya

diwajibkan untuk memberikannya kepada orang-orang tertentu dengan syarat-

syarat tertentu juga.27

Zakat terdiri dari 2 macam :

1. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul

Fitri pada bulan Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,5

kilogram) makanan pokok yang ada di daerah bersangkutan.

2. Zakat maal (harta) adalah zakat hasil perniagaan, pertanian,

pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak.

Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-sendiri.

Yang berhak menerima Zakat menurut kaidah Islam terdiri dari 8 macam :

1. Fakir: Orang yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu

memenuhi kebutuhan pokok hidup.

2. Miskin: Orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan dasar untuk hidup.

3. Amil: Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat.

4. Mu'allaf: Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.

5. Hamba sahaya: Orang yang ingin memerdekakan dirinya

6. Gharimin: Orang yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak

sanggup untuk memenuhinya

7. Fisabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah.

8. Ibnus Sabil: Orang yang kehabisan biaya di perjalanan.28

27

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/384/pengertian-zakat-infak-dan-sedekah/,

diakses tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.50.

Page 46: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

37

Penjelasan tentang zakat tertera pada firman Allah sebagai berikut :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS At Taubah 103).

Puasa

Puasa secara bahasa adalah menahan diri dari sesuatu. Sedangkan secara

terminologi, adalah menahan diri pada siang hari dari berbuka dengan disertai niat

berpuasa bagi orang yang telah diwajibkan sejak terbit fajar hingga terbenam

matahari.

Detailnya, puasa adalah menjaga dari pekerjaan-pekerjaan yang dapat

membatalkan puasa seperti makan, minum, dan bersenggama pada sepanjang hari

tersebut (sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Puasa diwajibkan atas

seorang muslim yang baligh, berakal, bersih dari haidl dan nifas, disertai niat

ikhlas semata-mata karena Allah ta'aala.29

Ada beberapa firman Allah Swt mengenai puasa, yaitu:

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan

isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian

bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu,

karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka

sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah

untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang

28

http://www.bamz.us/2011/12/pengertian-zakat-dan-macam-zakat.html, diakses tanggal

7 Juni 2014 pukul 19.55. 29

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=10

24:pengertian-puasa&catid=14:fikih-siyam, diakses tanggal 10 Juni 2014 pukul 21.05.

Page 47: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

38

hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam,

(tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid.

Itulah larangan Allah, Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah

menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.” (QS Al-

Baqarah 2: 187).

Ibn 'Abdul Bar dalam hadis Rasulullah saw "Sesungguhnya Bilal biasa

azan pada malam hari, maka makan dan minumlah kamu sampai terdengarnya

azan Ibn Ummi Maktum", menyatakan bahwa benang putih adalah waktu subuh

dan sahur hanya dikerjakan sebelum waktu fajar".

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”

(QS Al-Baqarah 2 : 183).

Meskipun puasa bersifat sangat pribadi, tetapi di dalamnya mengandung

ajaran-ajaran sosial yang penting untuk kita transformasikan dalam kehidupan riil

di masyarakat. Dalam puasa misalnya, terdapat ritual dan motivasi simbolik yang

mengantarkan seseorang menjadi seimbang dalam kesalehan individu yang

sifatnya ritualistik dan kesalehan sosial yang bernuansa sosiologis. Dalam puasa,

kita dijanjikan Tuhan dengan berbagai macam pahala yang berlipat ganda apabila

kita melakukan ritual-ritual tertentu. Hal ini salah satu bentuk untuk

meningkatkan kesalehan yang bersifat pribadi. Namun di pihak lain, Allah juga

menyuruh kita untuk sedekah, menolong orang yang kekurangan, memberi makan

orang yang akan berbuka puasa, dan lain sebagainya.

Hal demikian sesungguhnya merupakan perintah yang bersifat simbolik

agar kita lebih memperhatikan hal-hal yang bersifat sosial. Oleh karena itu, kata

Page 48: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

39

iman di dalam Al-Qur‟an selalu disandingkan dengan kata amalun shalihun (amal

saleh). Larangan makan dan minum di siang hari adalah simbol untuk menjauhi

ketamakan dan kerakusan. Puasa kemudian menjadi sarana untuk melatih diri

untuk tidak rakus dan tamak terhadap apa yang bukan hak kita. Di samping itu,

puasa juga mendidik kita untuk lebih peduli dengan apa yang terjadi di sekitar

kita. Ibadah puasa ini merupakan implementasi dari kedua kesalehan. Kesalehan

individu (ritual) dan kesalehan sosial masuk kedalam ibadah ini. 30

30

Moeslim Abdurrahman, Islam Pribumi (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 79-81.

Page 49: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

40

BAB III

PROFIL ROOSTIEN ILYAS

A. Riwayat Hidup

Roostien Ilyas lahir di Sumenep, Madura, Jawa Timur 22 Januari 1950. Ia

sosok perempuan tangguh, ibunda bagi anak-anak pekerja sektor informal di

Jabodetabek. Bersama Yayasan Nanda Dian Nusantara Roostien kerap memberikan

advokasi dan edukasi bagi anak-anak jalanan.1

Roostien lahir dari pasangan Abdullah Husain dan Titiek Husain. Ayahnya

seorang pegawai Departemen Penerangan. Pernah menjabat Kepala Kantor

Penerangan Daerah di Sumenep, Madura. Sedang ibunya seorang jurnalis, tercatat

pernah bekerja di Suara Rakjat dan Majalah Tribakti Wanita. Selain seorang jurnalis,

ia juga aktivis Partai Sosialis Indonesia (sebuah pilihan ideologi yang sebenarnya

bertentangan dengan mayoritas orang Madura). Di PSI ia duduk sebagai ketua

Gerakan Wanita Sosialis Indonesia. Ia sempat ditugaskan ke Amerika dan Jerman

untuk bicara sosialisme kerakyatan di sana. Sebuah kesempatan yang tidak mudah

didapat oleh seorang perempuan di tahun 1960-an.2

Roostien, anak pertama dari dua bersaudara, memiliki adik perempuan

bernama Roosmaladewi. Dibanding adiknya, Roostien lebih bandel dan tomboy.

Sebab teman sepermainan Roostien kebanyakan laki-laki. Roostien menghabiskan

masa kecil di kawasan elit Surabaya, Jalan Majapahit nomor 31. Ia tamatan SD

1Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas, Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

2A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? (Jakarta:

Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014), h. 20.

Page 50: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

41

Trunojoyo di Surabaya. Selesai SD, Roostien melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1

Surabaya, lalu ke SMA Negeri 6 Surabaya. Selepas SMA, Roostien kuliah di Jurusan

Bahasa Inggris, Fakultas Sastra, IKIP Surabaya.3

Roostien mendaftar masuk SMA ketika ibunya sedang bertugas di Amerika.

Paman-pamannya menyarankan untuk masuk SMA di belakang rumah, SMA yang

paling dekat. SMA tersebut bukan SMA Islam atau umum, melainkan SMA Katolik

Santa Maria. Jadilah Roostien mendaftar dan di terima di sekolah katolik itu. Di sana,

semua muridnya adalah perempuan. Roostien selalu teringat kenalakannya di sekolah

itu.

Hanya setahun Roostien di SMA Katolik Santa Maria. Ia lantas pindah ke

SMAN 6 Surabaya. Kisah masa muda Roostien seperti tak ada habisnya. Ketika baru

lulus SMA dan hendak masuk kuliah, ia masuk penjara dua kali dikarenakan

demonstrasi menentang PKI dan Bung Karno. Ia bergabung dengan Kesatuan Aksi

Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI). Untungnya, Roostien hanya semalam mendekam

dalam penjara karena dibebaskan oleh temannya. Meskipun baru semalam dalam

penjara, ia sudah dapat merasakan bagaimana kehidupan di sana. Semangat

menegakkan kebenaran dan membela rakyat semakin menyatu dalam dirinya.

Pada masa-masa itulah, ketika mandi bukan kebutuhan, badan bau jalanan,

dan blue jeans yang lusuh serta dekil menjadi teman, si mahasiswi macho ini

kepincut seorang pemuda gagah, Mohammad Ilyas, putra walikota Solo (1951-1958).

3A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? (Jakarta:

Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014), h. 24-25.

Page 51: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

42

Padahal, usia mereka terpaut cukup jauh, 15 tahun. Tetapi bagi mahasiswi seperti

Roostien, pemuda yang dipanggil Mas Ilyas itu justru tampak matang.

Pasangan ini, jika diperhatikan, sebetulnya sangat kontras. Roostien yang

demonstran dan Mas Ilyas yang tentara. Di jalan mereka bisa gontok-gontokan,

bahkan baku hantam jika demonstrasi memanas. Namun, Tuhan mempertemukan

mereka. Perbedaan status lebur. Menyatu dalam cinta yang sama.

Di sinilah kehidupan baru menanti Roostien. Menjadi istri seorang tentara

berbeda dengan menjadi istri orang biasa. Roostien sudah tentu harus bisa

menyesuaikan. Satu hal yang ia yakini: ia tak salah telah memilih Mas Ilyas.

Bagaimana kuliah Roostien? Tidak selesai. Roostien memilih tidak

menyelesaikan kuliahnya. Bukan karena ia tidak cerdas, melainkan karena ia terlalu

sering berdebat dan adu argumen dengan dosen. Ujung-ujungnya mereka berantem

dan sang dosen ngambek lantas Roostien tidak diperbolehkan ikut ujian. Belum lagi

Roostien sering meninggalkan kelas untuk urusan organisasi dan demonstrasi.

Lengkaplah sudah. Bangku kuliah memang seperti tidak bersahabat dengan Roostien.

Tidak itu bangku kuliah di IKIP Surabaya, tidak juga di Universitas Indonesia

(Roostien sempat menjadi mahasiswa UI).4

Waktu terus melaju. Roostien terus menapaki jalan sebagai pekerja sosial.

Pengalaman yang banyak kian menempanya menjadi semakin matang. Dalam

menangani masalah sosial, ia hanya memakai 10 persen logika, selebihnya hati.

Kalau pakai logika, semua tak akan jalan, tegas Roostien. Sebab banyak hal-hal yang

4A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? (Jakarta:

Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014), h. 33-39.

Page 52: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

43

tidak logis di dunia sosial. Termasuk soal finansial, represi dari orang-orang yang

tidak suka dan sebagainya.

Awal mula Roostien bersentuhan dengan dunia sosial adalah saat menangani

lokalisasi Kramat Tunggak. Roostien sudah turun ke Kramat Tunggak sejak sebelum

ada YNDN. Roostien melihat Kramat Tunggak dulu sudah punya konsep bagus.

Sudah ada pusat rehabilitasi. Sayangnya, pemerintah mengeluarkan kebijakan yang

sembrono dengan membubarkan Kramat Tunggak.

Membuat mereka mengerti untuk tidak melacur itu tidak semudah membalik

telapak tangan. Dalam menangani pelacur, Roostien menggunakan pendekatan yang

humanis. Berbenturan dengan penggusuran., Roostien mulai berpikir untuk

mengubah strategi. Ia sadar, sebaiknya ia tidak lagi fokus pada pelacur, melainkan

pada taraf yang lebih awal lagi, yakni anak-anak., utamanya „anak-anak jalanan.‟ia

menyebut apa yang akan dilakukannya bersama YNDN itu sebagai tindakan

preventif-edukatif.5

B. Setting Sosial

Roostien merupakan anak dari orang tua yang memiliki sifat sosialis dan

sederhana. Keduanya memberikan sentuhan-sentuhan yang mempengaruhi Roostien

kelak saat dewasa nanti.

Saat itu ibunya pulang dari Amerika, ia langsung di bawa ke istana,

menghadap Bung Karno. Saat itu Roostien berumur lima tahun ikut ibunya ke istana.

Roostien menyaksikan sang ibu di marahi Bung Karno. Akan tetapi marahnya Bung

5A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? (Jakarta:

Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014), h.51-57.

Page 53: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

44

Karno bukanlah marah yang membuat takut dan jera., melainkan marah yang

memantik orang untuk bediskusi dan beradu argumen. Pengalaman masuk istana dan

bertemu orang nomor satu di Indonesia membuat Roostien terkesan. Kejadian itu

menempa mentalnya untuk tidak minder dan jadi pemberani.

Dari sang ibu , Roostien mewarisi semangat kepedulian sosial serta melihat

langsung gambaran seorang aktivis. Sejak kecil Roostien memperhatikan bagaimana

ibunya malang melintang kesana kemari terlibat pelbagai kegiatan. Itu semua terekam

dalam bawah sadar Roostien dan menemukan muaranya ketika dewasa : ternyata ia

mempunyai panggilan jiwa yang sama dengan ibunya.

Berbeda dengan sang ibu, ayah Roostien memiliki karakter khas dalam

mendidik anak-anaknya. Teringat Roostien sebuah cerita : ketika kecil Roostien

sering mangkir dari belajar mengaji karena guru mengajinya sangat galak. Sang guru

mengajar sambil memegang rotan. Salah lafal, rotan itu dipukulkan ke lantai.

Mendengar suaranya saja sudah hampir merontokan jantung. Bagaimana kalau

sempat mampir ke ujung jari?

Untunglah ayah Roostien bisa tampil sebagai pendidik yang baik. Setidaknya

begitu menurut Roostien. Ayahnya yang pegawai negeri memang tak punya banyak

waktu untuk terjun sendiri mengajari Roostien mengaji. Namun ayah Roostien bisa

menanamkan nilai-nilai agama dengan cara yang begitu pas.

Khusyuk ketika salat itu kok susah betul ya, Pak,” tanya Roostien suatu

ketika. Guru agama di sekolahnya mengajarkan agar mengingat Allah sejak

takbiratulihram hingga salam. Itu namanya khusyuk. Tapi bagaimana mengingat

Allah tak bisa ia terangkan.

Page 54: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

45

“Hmm, begini,” ujar ayah mulai menjelaskan. “Apa yang paling kamu sukai

saat ini?”

“Bunga mawar!”

“Dalam salat, bayangkan saja bagaimana indahnya bunga mawar. Warnanya

yang menyala, kelopaknya yang tersusun rapi, eh ada embun lagi di salah satu

kelopaknya. Betul-betul indah, bukan? Nah, selanjutnya, kamu harus ingat, mawar itu

ciptaan siapa. Ciptaan Allah. Betapa kuasanya Allah. Ingatlah itu. Itulah

kekhusyukan.”

Karena pendekatan seperti itu, akhirnya Roostien tumbuh dengan penghayatan

keagamaan yang selalu menyertakan nalar. Roostien terbiasa melihat berbagai

masalah dari kacamata nilai-nilai. Keislaman Roostien tentu saja masih jauh dari

sempurna, tetapi ia bersyukur bisa menjadikan Islam sebagai inspirasi nilai dan

pengetahuan dalam kehidupannya. Itulah yang selalu ia ingat dari ayahnya.

Sederhana dan bersahaja.

Ayah suka mengajak Roostien pergi ke kebun binatang dan pasar buku bekas.

Roostien sangat senang mengunjungi pasar buku bekas karena ia bisa berburu buku-

buku Belanda yang sudah usang tapi tergolong buku bagus dan langka. Sesampai di

rumah, ayahnya akan membersihkan sampul buku-buku yang usang tersebut dan

menyulapnya menjadi buku baru. Di kebun binatang, Roostien kecil lagi-lagi melihat

kekuasaan Allah. Ia terpukau dengan „kreativitas‟ Allah mencipta aneka ragam

binatang. Menghayati bahwa manusia di dunia tidak hidup sendirian. Melainkan

bersama tumbuhan dan hewan yang juga ciptaan-Nya. Sedang di pasar buku bekas,

Page 55: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

46

Roostien diajari untuk cinta ilmu pengetahuan dan menghargai buku yang meskipun

fisiknya usang namun ilmu di dalamnya tak pernah lekang.

Perpaduan dua karakter orang tua itulah yang membentuk Roostien. Ayahnya

pegawai negeri, tertata dan „sangat priyayi‟. Sedang ibunya jurnalis sekaligus aktivis

yang pencilakan kesana kemari mengurus ini itu. Jadi, jika orang-orang melihat

Roostien hari ini begitu aktif mengurus „anak jalanan‟, anak korban bencana alam dan

korban konflik/kekerasan, namun di saat yang lain ia hadir dalam suatu acara formal,

maka sebetulnya hal itu adalah cerminan orang tuanya, juga keluarga yang

membentuknya.6

C. Karya

1) Lagu

Mengupas Bawang

Karya: Roostien Ilyas

Ibu jangan cari aku

Jika aku tidak

Mengupas bawang

Ayah jangan marah dulu

Kalau aku tidak mengangkat barang

Beri ku kesempatan

Sedikit waktu

6A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? (Jakarta:

Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014), h. 20-24.

Page 56: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

47

Tuk belajar…7

Begitulah sebait lagu yang biasa dinyanyikan panitia-pendamping bersama

para peserta sanlat yang kebanyakan adalah anak jalanan dan kurang mampu.

Terdengar teramat menyayat memang. Namun seperti itulah gambaran realita hidup

para peserta yang dikepung kemiskinan. Sehingga mereka perlu meminta kesempatan

sedikit waktu kepada ayah dan ibu untuk belajar.

Jika diperbandingkan, dari pada menghabiskan waktu seminggu untuk sanlat,

sebenarnya jauh lebih menguntungkan dan menghasilkan uang jika mereka bekerja.

Entah itu „mengupas bawang‟ atau „mengangkat barang.‟ Ya, para peserta

kebanyakan adalah pekerja anak sektor informal. Mayoritas telah putus sekolah. Jadi,

sanlat adalah „sedikit waktu‟ mereka untuk belajar. Bergembira, beristirahat, dari

hiruk pikuk jalanan.8

2) Lagu

Yasmin

Karya: Roostien Ilyas

Ya Allah lindungi Yasmin

Ya Rasul cintai Yasmin

Ya Allah peluklah Yasmin

Ya Rasul sayangi kami semua

Ashadu ala illaha illallah

Ashadu anna Muhammadar rasulullah

7Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas, Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

8http://roostienilyas.blogspot.com/2013/11/dari-pojok-empati.html?m=1, diakses tanggal 13

Oktober 2014 pukul 19.45.

Page 57: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

48

Liriknya sederhana dan sangat mudah dihapal. Lagu ini disenandungkan

hamper tiap malam sebelum Yasmin terlelap. Roostien juga menyanyikan syahadat

dengan nada yang indah. Syahadat pun tidak diajarkan dengan cara konvensional

yang kerap kali kaku. Rostien ingin tidur cucunya diantar dengan kalimat-kalimat

yang indah. Dan kalimat syahadat menjadi bagian dari tidur cucunya.

Lagu ini punya sifat cenderung mudah diingat. Lebih-lebih jika biasa

dinyanyikan saat kecil. Kiranya tak seorang pun tak hapal lagu Pelangi-pelangi dan

Balonku. Itu lantaran sudah sejak kecil anak-anak telah dikenalkan dan diajarkan

keindahan lewat lagu-lagu. Maka ketika dewasa yang diingat adalah keindahan-

keindahan itu. Bukan kebencian-kebencian.9

Saat Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan lagu ini juga sering dinyanyikan

bersama-sama oleh Roostien. Secara tidak langsung lagu ini mengajarkan syahadati

dengan bahasa yang mudah diingat. Untuk anak-anak lagu seperti inilah yang tepat,

dengan syair yang sederhana dan sedikit kata-kata yang ada didalamnya.

Membuatnya mudah di ingat serta dipahami maknanya.

3) Buku

Roostien turut menyumbang tulisan di buku yang berjudul “LAPINDO

HANCURKAN MARTABAT BANGSA.” Penerbit: GMLL (Gerakan Menutup

Lumpur Lapindo) & KalamNusantara Jakarta Indonesia , 2009.

Sebuah buku yang mengungkapkan kejahatan terbesar abad ini. Kejahatan di

negeri Indonesia. Sebuah buku yang diperbolehkan untuk dikopi dan disebarluaskan

9A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? (Jakarta:

Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014), h. 105-106.

Page 58: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

49

sepanjang untuk kehidupan kemanusiaan. Sebuah buku tentang kejujuran dan

ketulusan para penulisnya. Merupakan hasil riset dari pejuang kemanusiaan-dalam

dan luar negeri- buku ini menghasilkan temuan yang menguatkan temuan sebelumnya

bahwa PT.Lapindo Brantas Inc. bersalah besar dalam tragedi lumpur Lapindo di

Porong. Sumur Lapindo juga dapat dimatikan karena ia bukan bencana alam.

Sebagaimana dilansir Koran Jakarta, (kamis/24/2008), Mark Tingay (peneliti

dari Curtin University Australia) menulis bahwa “bencana Lumpur Kesalahan

Lapindo.” Sebuah bencana yang luar biasa karena di luar peta semburan, si empunya

lumpur justru semakin sejahtera bahkan dinobatkan sebagai orang terkaya se-Asia

Tenggara. Padahal, seharusnya Lapindo dan pemiliknya bertanggung jawab atas

semua kesalahan yang diperbuatnya. Karena itu pemilik PT.Lapindo harus di hukum.

Ia layak diseret ke pengadilan kejahatan Internasional sebagai penjahat kemanusiaan

karena melakukan “genosida” bencana pada ribuan warga Porong Jawa Timur.

Demikian pula rezim yang melindunginya.

Pada bulan Oktober 2007, Koran Kompas menyebut bahwa Tragedi Lapindo

adalah kejahatan ekoterorisme. Tentu saja merupakan kejahatan lingkungan yang

wajib di hokum seberat dan seadilnya. Buku ini juga di lengkapi riset Prof. Richard J.

Davies tentang kesalahan Lapindo sehingga tidak diragukan nilai ilmiahnya.

Dieditori oleh penulis muda Prastyo yang telah terlatih mengedit dan

menganotasi beberapa buku lainnya. Buku ini ditulis dengan seksama dan dalam

tempo yang panjang demi masa depan kemanusiaan. Para penulis itu adalah, Prof. Dr.

H. Ahmad Syafii Maarif, Ir. H. Salahudin Wahid, Dr. H. Tjukasturi Sukiadi, Dr. Rudi

Rubiandini, Letjend. Mar (Purn.) Suharto, M. Deddy Julianto, M. Yudhie Haryono,

Page 59: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

50

Dr. Hendarmin Ranadireksa, Dr. Hotman M. Siahaan, Ir. Kersam Sumanta, Ir.

Mustiko Saleh, Ir. Robin Lubron, Dina Savaluna, SH.,Roostien Ilyas, Arie Koen

Soelistijo, M.Si, Ir. Ali Azhar Akbar, Prof. Dr. Anwar Nasution, Jusuf Suroso, dan

Subagio HS.10

Di sini Roostien hadir dalam beberapa isu nasional dan turut peduli dengan

anak-anak yang terlibat di dalam penderitaan lumpur Lapindo. Penderitaan anak-anak

yang kehilangan rumah, tempat bermain mereka, dan keceriaan mereka memudar

akibat lumpur Lapindo. Lumpur Lapindo melenyapkan semua yang ada disekitarnya.

Bagai meluapnya bencana tsunami. Bahkan wargapun tidak bisa berbuat banyak

akibat bencana lumpur Lapindo ini. Walau seberat apapun bencana ini, anak-anak

harus tetap tersenyum dan ceria.

4) Buku

Sebuah buku yang berjudul “ANAK-ANAKKU YANG TERLANTAR”.

Penulis Roostien Ilyas, diterbitkan oleh Pensil-324, Jakarta, 2006.

Buku yang unik. Tentang kontras kecantikan seorang perempuan dengan

kedekilan anak-anak jalanan. Tentang kemakmuran dan kekumuhan. Tentang

keberanian dan kekalahan. Tentang penderitaan dan optimism. Kisahnya memang

khas, yaitu pencarian diri Roostien, seorang perempuan nan cantik dan berkecukupan,

di kalangan anak-anak jalanan yang kumuh, dekil, dan seringkali bahkan dianggap

berbahaya oleh mereka yang merasa dirinya kalangan masyarakat “berbudaya.”

10

https: // nusantara centre.wordpress.com/2009/05/28/buku baru/, diakses tanggal 15 Oktober

2014 pukul 21.15.

Page 60: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

51

Kisah-kisah di dalam buku buku ini seharusnya menjadi cermin bagi bangsa

kita. Sekaligus bahan pelajaran yang tak ternilai bagi setiap keluarga Indonesia.

Khususnya mereka yang memiliki anak-anak yang sedang bertumbuh-kembang.

Banyak cerita yang bisa membuat kita menjadi terinspirasi dari buku ini. Dalam buku

ini tersirat kehidupan anak-anak jalanan secara luas. Kita bisa melihat kenyataan

sebenarnya tentang anak-anak jalanan. Mereka tidak hanya dekil, kumuh, dan

sebagainya. Namun di balik itu semua terdapat sifat, berani, cerdas, dan kreatif dalam

diri mereka.

D. Profil Yayasan Nanda Dian Nusantara

Kegelisahan Roostien Ilyas melihat fenomena yang terjadi di lapangan,

membuatnya berpikir keras dan mendorongnya untuk melkukan sesuatu. Dengan

tekad kuatnya untuk terjun dalam bidang sosial kemudian mengkhususkan pada anak-

anak maka Roostien secara sadar harus membuat wadah untuk pergerakan yang akan

dilakukannya. Maka lahir Yayasan Nanda Dian Nusantara yang fokus di bidang

sosial khususnya anak-anak. Yayasan inilah yang menjadi tonggak Roostien dalam

bergerak nantinya. Berikut ini susunan pengurus Yayasan Nanda Dian Nusantara:

Susunan Pengurus Yayasan Nanda Dian Nusantara

Ketua Pembina : Drs Muhammad Ilyas Werdisastro

Wakil ketua : Muhammad Firman Hidayat

Anggota : Nobida Rahmaniah

Page 61: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

52

Ketua : Roostien Ilyas

Wakil Ketua : Drs. Andi Aspar

Sekretaris : Ellvrina Diyanti

Bendahara : Yulinanda Fauziah

Anggota : Desy Handayani dan Indra Hastono

Adapun visi Yayasan Nanda Dian Nusantara adalah: menjadi lembaga yang

mampu membagi kebahagiaan keadilan dan kesejahteraan dengan anak. Misi

Yayasan Nanda Dian Nusantara ialah menggenggam tangan-tangan mungil anak

dengan penuh kasih sayang dan persahabatan. Sedangkan tujuan didirikannya

Yayasan Nanda Dian Nusantara adalah menjadikan Yayasan Nanda Dian Nusantara

sebagai lembaga yang memberikan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan

dan pengajaran yang layak.

Sumber dana Yayasan Nanda Dian Nusantara berasal dari dana pribadi ketua

yayasan, ada juga dari donatur, serta dana dari berbagai lembaga yang bekerja sama

dengan Yayasan Nanda Dian Nusantara, dan berbagai berbagai Non Government

Organisation (NGO) lainnya. Pendanaan dalam pelaksanaan program-program

Yayasan Nanda Dian Nusantara dilakukan dengan cara mengajukan ke instansi

pemerintah atau individu untuk membantu terselengaranya pelaksanaan program11

11

Wawan Kurnia, Efektivitas Program Pendidikan dan Keterampilan dalam Pemberdayaan

Anak Pemulung di Bengkel Kreativitas Yayasan Nanda Dian Nusantara Ciputat Tangerang, 2009

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (103054028814), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 62: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

53

BAB IV

ANALISA KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN ILYAS

DALAM MEWUJUDKAN KESALEHAN SOSIAL

A. Konsep Dakwah Roostien Ilyas

Terlahir dari keluarga yang berkecukupan tidak membuat Roostien Ilyas

enggan turun ke bawah. Dengan berbagai peristiwa dan pengalaman Roostien yang

sudah matang membuatnya sadar, bahwa pilihannya untuk terjun di dunia sosial

sangat tepat. Dia merasa panggilan inilah yang cocok untuk dirinya. Dakwah yang

dipilih beliau adalah dakwah yang condong pada dunia anak-anak. Terdapat beberapa

sosok yang menginspirasi Roostien. Selain kedua orang tuanya, ada sosok Bu Nas

(Yohana Sunarti Nasution, istri Jenderal AH Nasution), dan sosok Cak Roes (Roeslan

Abdulgani). Oleh karena banyaknya orang yang mewarnai Roostien, maka dalam

melihat suatu permasalahan Roostien tidak cepat menghakimi.

Berikut ini pendapat Roostien mengenai dakwah. Dakwah bagi saya

merupakan kewajiban dari setiap insan. Apakah itu dakwah sosial, apakah itu

dakwah agama, apakah itu dakwah tentang perekonomian karena judulnya

dakwah adalah memberitahukan kepada siapapun secara jelas untuk

memengertikan orang lain untuk memintarkan orang lain, mensetarakan

orang lain dengan apa yang sudah kita dapatkan itu dakwah. Jadi dakwah

itu adalah mata rantai dari sebuah komunikasi yang disebarluaskan untuk

kepentingan masyarakat banyak.1

1Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 63: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

54

Keefektifan dakwah dalam lingkup sosial khususnya anak-anak adalah alasan

kuat Roostien Ilyas memilih fokus berjuang pada jalur ini. Terlebih jika anak-anak

yang mengikuti Pesantren Ramadhan mengalami perubahan sikap yang lebih baik.

Bahkan tidak hanya sebatas itu. Tetapi juga dapat mengubah image bahwa anak-anak

jalanan yang dekil, jorok, suka mencuri, dll. Mereka itu bisa berubah, menjadi anak-

anak yang baik, cerdas, suka shalat di masjid, dll. Semakin seringlah Roostien turun

kejalanan. Membuat dia dan teman-temannya menginginkan suatu wadah yang tepat

untuk mereka berjuang.

Maka lahirlah Yayasan Nanda Dian Nusantara yang didirikan langsung oleh

Roostien Ilyas. Dengan YNDN, Roostien berjuang tanpa pilih-pilih, dia merawat, dia

santuni, citra Allah yang lahir di bumi Indonesia. Tanpa bapak, tanpa ibu, tanpa kasih

sayang saudara,apalagi negara.

Dakwah Roostien mengalami tantangan. Tantangannya sebetulnya sama saja

karena tidak ada dikotomi anak. Mau dia anak menteng, mau dia anak kebun

sayur, mau dia anak jalanan, mau dia anak jembatan semua kebutuhan anak

itu sama anak itu butuh di lindungi, dia bisa tumbuh kembang, butuh untuk

tidak di diskriminasi, anak itu harus mendapatkan hak ini semua, dan anak itu

punya hak untuk berpartisipasi. Anak punya hak untuk bilang tidak mau, anak

punya hak untuk bilang saya tidak suka. Dan itu yang harus kita hargai. Kita

dakwah di manapun sama. Tidak ada bedanya.2

Ibnu Abad, seorang sufi yang luar biasa tataran ketuhanannya mengatakan:

Allah itu meliputi segala yang hidup dan yang mati, maka sesungguhnya melihat

apapun di dunia ini engkau melihat Allahmu. Lalu bagaimana mungkin engkau

2Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 64: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

55

membedakan kelas dan agama mereka? Bukankah puncak agama itu adalah

khoirunnas anfa ‘uhum linnas, sebaik-baik manusia itu yang manfaat bagi manusia

lain. Maka jika hanya pintar hadis dan hapal ayat tanpa mengaplikasikan dalam

bentuk kesalehan sosial, dia sesungguhnya hanya akan menjejaki lorong kefasikan.

Oleh sebab itu, musti diperhatikan fawailul lil musholin, celakalah orang yang

shalat. Kenapa? Karena dia pendusta agama. Kenapa? Karena dia tidak peduli dengan

anak yatim. Kenapa? karena dia tidak mau merawat orang miskin. Roostien beramal

dalam kesalehan agama dengan senyap. Tanpa kata-kata, tanpa banyak pilih-pilih,

karena yang disentuhnya adalah anak-anak tanpa diketahui apa agamanya, apalagi

partainya. Mbak Roostien adalah perempuan yang menjiwai Mataram atau metarum

yang bermakna ibu pertiwi. Dia rengkuh anak-anak negeri.3 Segelintir pernyataan

dari Gus Nuril Arifin untuk Roostien Ilyas.

Kesalehan adalah buah penghayatan dan pengamalan ajaran agama secara

sempurna. Ketika seorang muslim mengamalkan ajaran Islam berarti ia berada dalam

proses pencapaian kesalehan. Pengamalan yang kontinyu terhadap ajaran Islam

menjadi awal tertanamnya kesalehan dalam jiwa setiap muslim. Tegasnya, perintah

menjalankan agama tujuan utamanya adalah mencetak hamba Allah yang saleh yang

tidak hanya berakibat positif bagi dirinya, tetapi juga bagi lingkungannya.

Kesalehan menjadi motivator pembentukan sikap terpuji dalam kehidupan

nyata. Hal ini karena kesalehan menumbuhkan kesadaran dan keyakinan bahwa

ajaran Islam hanya mengajarkan sesuatu yang baik dan terpuji. Kesadaran ini pada

3A. Zakky Zulhazmi dan Nasihin Aziz Raharjo, Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya? (Jakarta:

Yayasan Nanda Dian Nusantara, 2014), h. 7-8.

Page 65: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

56

gilirannya mendorong pemiliknya untuk mengajak orang lain menjadi saleh. Dengan

demikian, orang yang saleh mempunyai kepekaan tinggi terhadap lingkungan

sekitarnya. Itu tercermin dari sosok Roostien Ilyas.

Ini berarti bahwa kesalehan bukan sekadar predikat yang kosong dari makna,

tetapi kesalehan adalah predikat yang membutuhkan bukti nyata dalam kehidupan.

Dalam Al-Qur’an, Allah menjelaskan dua kategori indikator kesalehan manusia.

Pertama, kesalehan individual. Indikatornya adalah kemampuan bersyukur kepada

Allah atas nikmat yang diberikan kepadanya atau orang-orang yang dicintainya dan

keteguhannya dalam berbuat amal saleh.

Allah berfirman: “Dan dia (Nabi Sulaiman AS) berseru,”Wahai Tuhanku,

berilah kepadaku kekuatan untuk mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau

anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku serta kekuatan untuk selalu

berbuat amal saleh yang Engkau ridhai. Dan masukkanlah aku ke dalam golongan

hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS. 27: 19). Kedua, kesalehan sosial. Indikatornya

adalah mempunyai kepekaan sosial yang tinggi yang berawal dari keinginannya

untuk memberdayakan orang-orang di sekelilingnya.4

Dakwah dan kesalehan sosial adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan.

Kaitannya begitu erat bagai bumi dan langit. Bagaimana Roostien Ilyas menanamkan

kebaikan lewat sikap yang dia tampakkan.dengan tekad yang kuat namun tidak keluar

dari segi ajaran Islam. Dia lebih condong berdakwah dengan preventif dan edukatif.

Karena menurutnya mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Kebalikan dengan

4http://irfanhelmy.staff.stainsalatiga.ac.id/2014/04/03/indikator-kesalehan/, diakses tanggal 7

Juni 2014 pukul 19.43.

Page 66: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

57

yang pemerintah lakukan. Mereka menunggu sampai terjadi tragedi terlebih dahulu

baru nanti direhabilitasi dan sebagainya.

Menjelaskan anak jalanan sebenarnya bukan berdakwah pada anak jalanan.

Namun berdakwah pada anak terlantar. Karena tidak semuanya anak itu

berada di jalanan. Sebab anak itu ada yang bekerja di pasar sebagai kuli

panggul, ada juga yang di jermal mengambil ikan. Jadi tidak semua itu anak

jalanan. Yang menjadi motivasi saya itu adalah penanganan masalah sosial

yang selalu reaktif, penanganan rehabilitatif, kuratif. Jarang sekali

penanganan secara prefentif, edukatif, komutif, nah itu yang aku lakukan. Itu

yang memotivasi aku.5

Penanaman nilai-nilai Islam yang disampaikan oleh Roostien Ilyas dalam

setiap dakwahnya adalah bentuk aplikasi nyata. Artinya Roostien lebih sering

memberikan contoh melalui sikap yang ditampakkannya dan yang memberikan

banyak manfaat kepada banyak orang. Dari sikap itulah penulis menemukan bentuk

kiprah dakwah Roostien ilyas. Temuan itu penulis dapatkan dari wawancara

langsung, temuan di lapangan, saat observasi, serta melalui karya dan tulisan-tulisan

yang ada di berbagai media.

Sambutan responnya senang. Karena mereka mendapatkan sesuatu yang

baru. Anak-anak senang karena cara mengajak saya. Anak-anak itu tidak

yang serius. Jadi kita beribadah dengan senang, dengan gembira, membuat

anak-anak tidak takut.6

5Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

6Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 67: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

58

Kiprah dakwah Roostien Ilyas berawal saat dirinya terjun ke dunia sosial.

Kemudian mengkhususkan dalam dunia anak-anak jalanan (anak pekerja sektor

informal). Saat itu pula Roostien mendirikan Yayasan Nanda Dian Nusantara yang

menjadi wadah dia dalam berjuang. Dengan adanya YNDN Roostien lebih leluasa

mendekati anak-anak jalanan dengan berbagai program yang dibuatnya bersama tim.

Dibantu oleh orang-orang yang penuh dedikasi, Roostien melakukan kerja-kerja

pendampingan anak jalanan. Perkembangan selanjutnya, Roostien menggelar acara

Pesantren Ramadhan Anak-Anak Jalanan setiap bulan Ramadhan yang berlangsung

rutin sejak 1998 hingga sekarang. Adapun Pesantren Ramadhan untuk anak jalanan

ini sudah menjadi brand tersendiri dari YNDN. Namun Roostien sendiri lebih

senang menyebutnya dengan nama Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan.7

Dalam acara tersebut Roostien selain mendampingi anak-anak jalanan.

Roostien juga memberikan tips dan trik bagi para pendamping yang akan terjun

langsung dalam acara ini. Dalam mendampingi anak-anak jalanan yang tak kalah

penting adalah adanya belaian dan sentuhan kecil bagi mereka. Mengusap-usap

punggung atau kepala sudah barang pasti akan menghadirkan kedamaian tersendiri

bagi peserta.

Jika dalam acara Pesantren Ramadhan saya masuk di semua bagian. Karena

aku juga di panitia, aku juga bersama anak-anak dan aku juga bicara dengan

mahasiswanya. Memberikan tips-tips untuk pendamping dalam menghadapi

anak-anak itu.

7Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 68: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

59

Pasalnya dalam keseharian mereka di rumah, hal-hal semacam itu amat jarang

mereka temui atau bahkan tak pernah. Selama ini mungkin yang akrab dengan

mereka adalah hardikan, bentakan, tampar, suruhan, umpatan, dan sejenisnya.

Sentuhan hangat adalah bentuk nyata kasih sayang dan mereka rindukan. Selain itu,

memberikan ruang curhat bagi anak-anak juga akan membuat mereka merasa

dimanusiakan. Kesempatan ini sangat dimaksimalkan oleh Roostien untuk bisa

memberikan kesan yang lebih bagi anak-anak ini. Di mana nantinya ketika mereka

pulang mungkin mereka akan kembali pada rutinitas lama, yaitu bekerja, berdagang,

dll. Bahkan membuat mereka bisa menyebut kata bismillah dalam setiap rutinitasnya

saja sudah membuat kami senang. Bukan perkara yang mudah membuat mereka

mengerti tentang ibadah. Namun lambat laun bukannya tidak mungkin mereka bisa

melakukan semua yang di ajarkan Rasullulah Saw. Dengan pedoman Al-Qur’an dan

Al-Hadits.

Salah satu metode Roostien untuk mendekati anak-anak jalanan adalah

dengan menciptakan sebuah lagu. Misalkan lagu itu bukan hanya untuk dia

(cucu Roostien) tapi juga untuk anak-anak yang di pasar. Sepenggal lagunya

Ibu jangan cari aku. Itu kan di mana aku menerobos ke komunitas ibu-ibu itu

yang mereka sangat tidak memberikan izin kepada anaknya untuk belajar.

Jadi intinya itu menjadi satu dakwah juga. Kemudian membangun sebuah

komunitas. Sebuah komunitas cinta berkain. Karena aku dari dulu selalu

suka pakaian berkain contoh kain tenun,lurik dan kain songket yang semua

asalnya dari Indonesia.8

8Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 69: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

60

B. Kiprah Dakwah

Adapun kiprah dakwah Roostien Ilyas di dalam dunia sosial dan acara

Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Dakwah Bi Al-Qalam

Metode dakwah ini menggunakan keterampilan tulis menulis. Dakwah dengan

metode ini mempunyai kelebihan tersendiri. Yaitu dapat dimanfaatkan dalam waktu

yang lebih lama serta jangkauannya lebih luas. Karena sebuah karya akan terus

bermanfaat dan tidak akan musnah sekalipun penulisnya telah wafat. Sekarang sudah

muncul ketertarikan masyarakt umum dengan media tulisan. Masyarakat sudah mulai

suka membaca buku. Sebagai sumber ilmu dan pengetahuan umum.

Maka dari itu di tengah kesibukannya sebagai aktivis sosial, Roostien Ilyas

tetap produktif menghasilkn karya-karya. Di antaranya buku yang berjudul Lapindo

Hancurkan Martabat Bangsa dan Anak-Anakku yang Terlantar. Roostien juga

menulis lagu yang berjudul Yasmin serta berjudul mengupas bawang. Sebuah lagu

yang menggambarkan kehidupan singkat anak-anak jalanan yang sulit mendapatkan

waktu untuk belajar. Yang mereka harus lakukan adalah bekerja untuk mencukupi

kehidupannya sehari-hari. Lagu inipun sering dinyanyikan saat acara Pesantren

Ramadhan anak-anak jalanan.

Karena melalui media ini dakwah akan sangat berharga. Bahkan dengan

adanya media tulis, dakwah bisa menembus waktu dan zaman sekalipun.

b. Dakwah Bil Hal

Istilah dakwah bil hal dipergunakan untuk merujuk kegiatan dakwah melalui

aksi atau tindakan atau perbuatan nyata. Metode ini merupakan sebuah kerangka

Page 70: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

61

kerja kongkret dalam melaksanakan setiap kerja dakwah dalam masyarakat, sehingga

akan lebih efektif jika ditunjang dengan konsep yang matang. Dakwah ini lebih

berorientasi pada pengembangan masyarakat.9

Dengan demikian metode dakwah ini adalah metode yang memfokuskan

perhatiannya terhadap masalah yang ada di masyarakat. Metode ini bisa berjalan

lebih effektif jika seorang da’i bisa masuk ke dalam struktur sosial yang ada dan

berpengaruh. Sehingga dengan itulah dakwah Islam diharapkan bisa berjalan dengan

sangat baik.

Menurut Roostien Ilyas dakwah dengan metode ini merupakan yang paling

efektif. Karena menurutnya dakwah dengan tindakan nyata dan mengaplikasikannya

dalam kehidupan sehari-hari merupakan kewajiban pada setiap ajaran Islam. Dari

acara Pesantren Ramadhan ini terdapat beberapa lapisan yang ada. Baik dari anak-

anak, orang tua, mahasiswa, dll. Mereka semua bisa menjadi lahan dakwah bagi

Roostien Ilyas. Dengan contoh yang nyata. Para orang tua nantinya bisa memberikan

kasih sayang yang tulus, memberikan sedikit waktu untuk belajar, dan bisa

memberikan waktu bagi anak-anak ini menikmati masa kecilnya.

Dalam acara Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan dapat kita tarik beberapa

nilai-nilai islam yang terkandung di sana. Pesantren Ramadhan diadakan saat bulan

suci Ramadhan. Puasa itu sendiri merupakan perwujudan dari kesalehan sosial.

Secara kasat mata puasa adalah ibadah kita dengan Tuhan. Namun dalam

perjalanannya justru kita di tuntut agar berbagi, menyenangkan orang lain, dan sebisa

9M. Munir, Metode Dakwah (Jakarta: Prenada Media, 1997), Cet II, h. 34.

Page 71: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

62

mungkin melakukan kebaikan. Karena pada bulan Ramadhan Allah Swt menjanjikan

pahala yang berlipat-lipat dibandingkan bulan yang lain.

Hal demikian sesungguhnya merupakan perintah yang bersifat simbolik agar

kita lebih memperhatikan hal-hal yang bersifat sosial. Oleh karena itu, kata iman di

dalam Al-Qur’an selalu disandingkan dengan kata amalun shalihun (amal saleh).

Larangan makan dan minum di siang hari adalah simbol untuk menjauhi ketamakan

dan kerakusan. Puasa kemudian menjadi sarana untuk melatih diri untuk tidak rakus

dan tamak terhadap apa yang bukan hak kita. Di samping itu, puasa juga mendidik

kita untuk lebih peduli dengan apa yang terjadi di sekitar kita.10

Ini merupakan isi dari puasa itu sendiri bagaimana kita dianjurkan berbuat

kebaikan kepada siapapun. Bulan suci Ramadhan adalah saat di mana kita belajar

dengan sungguh-sungguh sebelum nantinya kembali ke bulan-bulan biasa sebagai

ujiannya. Maha Besar Allah yang membuat satu bulan khusus di mana seluruh umat

manusia belajar akan kesalah-kesalahannya. Agar di bulan-bulan berikutnya bisa

lebih baik lagi. Itulah yang ingin ditanamkan Roostien pada anak-anak ini. Di

Pesantren Ramadhan sebagai ajang mereka bersenang, bergembira, belajar, dan

melepaskan semua beban yang ada selama mereka hidup dalam tekanan di jalanan.

Roostien ingin menguatkan bahwa mereka tidak sendiri, tetapi masih ada yang peduli

dengan mereka.

Roostien membesarkan jiwa-jiwa anak-anak ini, yang nantinya di tangan

merekalah Indonesia berada. Islam dikebumikan dengan bahasa-bahasa yang lembut,

10

Moeslim Abdurrahman, Islam Pribumi (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 79-81.

Page 72: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

63

dan membuat anak-anak di seluruh pelosok negeri menikmati masa-masa yang

bahagia.

Di sisi lain sedekah, merupakan simbol dari kesalehan sosial. Bentuk nilai

Islam yang dilakukan secara spontan. Ketika anda melihat orang yang membutuhkan,

secara spontan kita menolongnya. Baik dengan berupa perbuatan, pemberian, atau

apapun yang bisa meringankan beban mereka. Unsur sedekah ini juga ditanamkan

Roostien dalam Pesantren Ramadhan. Bantuan-bantuan yang didapat Roostien tidak

semuanya berasal dari orang muslim. Roostien membebaskan dari mana saja bantuan

itu, tetapi intinya ikhlas membantu tanpa ada sesuatu di dalamnya. Bahkan tidak

heran jika dalam pesantren Ramadhan ada sambutan donatur yang berasal dari agam

Kristen, Budha, Hindu, dan lain-lainnya. Ini yang ingin ditunjukan Roostien bahwa

dalam hidup kita tidak boleh memilih golongan tertentu saat ingin membantu. Semua

ini harus didasarkan dari hati.

Roostien mengamalkan firman Allah. “Perumpamaan (nafkah yang

dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah

seperti dengan sebiji / sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai (bulir), pada

tiap-tiap tangkai pula ada seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa

yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (kurnia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

(QS Al Baqarah [2]: 261).

Serta firman Allah yang lain: ''Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti

perasaan si penerima.'' (QS Al Baqarah [2]: 264).

Page 73: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

64

Acara Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan seperti ruh bagi Roostien.

Sebab dia terlibat dari awal pembuatan, sampai tahap akhir acara ini selesai. Baik

sebagai panitia, pendamping, serta pengisi acara. Roostien pun selalu menjadi pengisi

dalam acara tersebut. Saat Roostien datang pasti anak-anak bersorak gembira. Anak-

anak jalanan ini sudah menganggap Roostien sebagai sosok ibunya anak-anak

jalanan. Para pendamping pun juga mengakui itu. Kedatangan Roostien selalu

menjadi warna sediri dalam acara tersebut.

Pada setiap kesempatan acara Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan

Roostien selaku penggagas selalu melakukan evaluasi pada akhir acara. Di mana bisa

ditarik garis lurus apakah acara tersebut berjalan dengan lancar dan materi yang ada

bisa diterima kemudian diaplikasikan oleh anak-anak jalanan. Aplikasinya akan

terlihat setelah mereka kembali pulang ke daerah asal masing-masing. Karena esensi

dakwah adalah sebuah perubahan. Mengubah sesuatu yang kurang baik menjadi lebih

baik, meberikan informasi nilai-nilai Islam kepada yang belum mengetahuinya, serta

menanamkan dengan hati nilai-nilai Islam itu sendiri. Kontribusi ini adalah dakwah

bil hal bagi Roostien.

Terlepas dari diterima dan tidaknya dakwah yang dilakukan Roostien,

setidaknya Roostien sudah memberikan manfaat penanaman nilai-nilai Islam kepada

anak-anak jalanan khususnya dan umumnya bagi semua yang bersentuhan langsung

dengan acara Pesantren Ramadhan ini. Roostien juga berharap pada anak-anak

Page 74: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

65

jalanan yang mengikuti acara Pesantren Ramadhan setelah kembali pulang bisa

mengaplikasikan semua yang sudah diajarkan.11

Penulis sendiri pernah mengkuti acara Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan

ini sebagai pendamping. Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan ini berlangsung

kurang lebih selama seminggu penuh. Rutinitas yang berlangsung saat Pesantren

Ramadhan ini berawal dari jam 3 pagi. Membangunkan anak-anak jalanan ini saat

tidur untuk persiapan mereka sahur adalah hal awal yang sangat sulit. Kebiasaan

mereka yang berbeda-beda membuat beberapa anak-anak sulit untuk bangun pagi.

Jika anak-anak jalanan yang aktif di pasar mereka bahkan bangun lebih awal. Jika

yang biasa beraktivitas di terminal atau tempat-tempat lain mereka lebih suka bangun

siang.

Berikutnya persiapan membagikan hidangan untuk sahur. Walau sudah di

buat perkelompok dan makanan yang dibagikan sudah disiapkan mereka lebih sering

mengambilnya dengan cara keroyokan. Ini akibat kebiasaan mereka hidup di jalan.

Siapa cepat dia dapat. Pola kebiasaan inilah yang akan diubah menjadi lebih baik.

Berikan contoh bangun pagi lebih awal karena aktivitas yang dapat dilakukan bisa

lebih banyak dan bermanfaat. Kemudian budayakan mengantri agar tidak terjadi

keributan dan bisa berjalan lebih tertib.

Setelah semua anak-anak ini mendapat makanan untuk sahur. Para

pendamping, serta panitia ikut berkumpul dan makan bersama. Ini bertujuan agar

tidak ada jarak diantara mereka. Setelah makan sahur selesai, maka dilanjutkan

11

Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 75: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

66

persiapan shalat Shubuh berjamaah. Agar tertib dalam mengambil air wudu maka

diharuskan mengambil wudu perkelompok. Shalat berjamaah pun dilakukan.

Kebiasaan bercanda saat shalat pun tak luput dari perhatian pendamping dan

panitia. Pendamping dan panitia membagi tugas mereka. Harus ada yang menjadi

sosok teladan untuk mencontohkan dan ada yang mengawasi. Karena para

pendamping mempunyai waktu yang lebih banyak bersama anak-anak, maka dialah

sosok yang tepat menjadi contoh teladan. Shalat shubuh dan doa pun selesai.

Dilanjutkan dengan memberi materi agama dari para pendamping.

Materi ini berupa hafalan doa. Bermula dari doa-doa pendek kemudian doa-

doa yang bersifat kegiatan, contoh : doa belajar, doa berwudu, doa makan, dll.

Kegiatan ini sampai pukul 7 pagi. Selanjutnya anak-anak diberi kebebasan untuk

mandi, istirahat, bermain, sampai pukul 10 pagi. Nanti ketika pukul 10 tiba anak-anak

akan dikumpulkan sesuai kelompoknya masing-masing. Mereka akan bertemu para

pendampingnya masing-masing. Di waktu siang ini biasanya materi yang diajarkan

berupa pengenalan anak-anak terhadap para wali dan Nabi.

Masuk Shalat Dzuhur mereka melakukan shalat berjamaah kembali. Model

pembelajaran anak-anak yang menggunakan contoh langsung lebih dimengerti. Tidak

lupa pendamping harus bisa memetakan psikologis anak-anak ini. Karena setiap anak

ada yang membutuhkan sosok kakak, ada yang membutuhkan sosok orang tua, dan

sebagainya. Di point itu para pendamping hadir dan mengisi sosok-sosok tersebut

dengan baik. Setelah shalat Dzuhur, akan ada kegiatan lagi. Biasanya kegiatan

perlombaan bersaing antar kelompok. Contoh cerdas cermat, hafalan, pengetahuan

seputar materi, dll. Setiap kelompok biasanya mengirim perwakilannya untuk ikut

Page 76: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

67

bertanding. Setiap pemenang akan diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi bagi

anak-anak jalanan ini. Sesuatu yang tidak mereka dapatkan di luar.

Shalat Ashar pun tiba. Anak-anak melakukan shalat berjama’ah kembali.

Shalat berjama’ah dilakukan di masjid dan di lapangan tergantung situasi dan kondisi.

Jika terik atau saat siang hari dan sore biasanya anak-anak ini akan shalat di masjid.

Namun untuk shalat Shubuh dan menjelang buka biasa dilakukan di lapangan.

Karena untuk memusatkan konsentrasi anak-anak agar tidak terpecah. Ini juga

memudahkan sampah makanan dibersihkan. Setiap kegiatan para panitia dan

pendamping selalu mencontohkan hal-hal baik kepada anak-anak ini. Serta selalu

memberikan kasih sayang yang tulus kepada anak-anak. Di awal perjumpaan dengan

anak-anak jalanan ini memang mereka sangat kasar, suka bertengkar, bandel, dll.

Sifat-sifat tidak baik ini jika di lihat dari sudut pandang yang lain maka akan berubah.

Sifat keras itu semua lahir Karena mereka hidup dengan sangat keras di jalanan atau

lingkungan jalanan. Namun di balik itu semua, mereka itu sebetulnya cerdas, anak

yang aktif, dan memiliki kemauan yang keras dalam belajar.

Untuk itulah pendamping mengajarkan serta memberikan ilmu yang didapat

di kampus kepada anak-anak semata-mata agar mereka bisa merasakan ada yang

memperhatikan, memberikan kasih sayang, menjadi pelindung bagi mereka semua.

Walau yang pendamping berikan mungkin hanya sesaat. Selama seminggu

pendamping hidup bersama anak-anak ini. Harapan besar pendamping mereka ke

depan bisa hidup lebih layak dan hidup dengan nilai-nilai Islam yang tertanam di

dalam lubuk hati mereka.

Page 77: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

68

Kegiatan pun berlanjut saat menjelang maghrib dan buka puasa. Inilah yang

ditunggu oleh semua. Suasana yang ramai, penuh kegembiraan, makanan yang cukup

untuk mereka membuat anak-anak jalanan ini merasa sangat senang. Bahkan

terkadang selalu saja ada yang menangis di momen-momen Pesantren Ramadhan

anak-anak jalanan ini. Baik mereka yang mengingat orang tua karena kasih sayang

semua yang tulus. Menangis karena begitu bahagianya bisa makan dengan layak dan

didampingi orang yang menyayanginya. Bahkan menangis karena begitu senang hati

mereka, di mana saat di jalanan atau di rumah mereka biasa di hardik, dipukul dan

sebagainya.

Tetapi di Pesantren mereka dilindungi, diperhatikan, disayangi. Itulah yang

membuat hati anak-anak jalanan ini mencair. Setelah buka puasa bersama. Semua

mempersiapkan shalat Isya dan shalat Tarawih. Shalat berjama’ah pun selesai masuk

ke dalam materi ringan. Berupa hafalan, atau pembuatan yel-yel semangat setiap

kelompok dll. Anak-anak ini diberikan waktu tidur yang normal yaitu antara pukul 9-

10 malam. Bertujuan agar mereka bisa bangun di saat sahur. Begitulah kegiatan

Pesantren Ramadhan berlangsung.

Sebuah hadiah, bingkisan, kasih sayang, perhatian, yang ditawarkan semua

kepada mereka. Membuat mereka seakan lupa dengan kehidupannya yang keras di

jalanan. Puncak dari Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan ini adalah api unggun,

serta malam perpisahan. Di malam terakhir ini semua meluapkan perasaannya. Baik

panitia, pendamping, anak-anak jalanan serta semua unsur yang teribat dalam acara

ini. Semua tumpah dalam keharuan, kesedihan yang begitu bahagia, perasaan itu

Page 78: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

69

semua bercampur di malam itu. Dengan diterangi api unggun suasana bertambah

sunyi dan syahdu.

Bagian inilah yang tidak terlupakan dalam ingatan semua pihak. Yang akan

membekas abadi dalam hati. Rangkaian Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan di

tutup dengan pemberian bingkisan serta foto bersama. Foto-foto itu merupakan saksi

bisu semua hal yang berlangsung di sana.

Penulis terlibat langsung beberapa kali dalam Pesantren Ramadhan anak-anak

jalanan. Sedikit pernyataan dari para pendamping yang melihat ada anak-anak jalanan

yang bertemu di beberapa tempat sudah mengalami perubahan. Mereka sekarang

lebih dekat dengan masjid. Secara perlahan mereka sudah mau melaksanakan ibadah

shalat. Ini terlihat sewaktu saya sebagai penulis melihat anak-anak jalanan di stasiun

Bogor. Ini menggambarkan ada keberhasilan nilai-nilai islam yang tertanam pada diri

anak-anak itu.

C. Muatan Dakwah (Materi Dakwah)

Materi yang disampaikan Roostien Ilyas berpedoman dari Al-Quran dan Al-

Hadits sebagai sumber utama rujukan yang kemudian dikorelasikan ke dalam

masalah-masalah yang ada pada anak-anak jalanan. Berdakwah di kalangan anak-

anak jalanan tentu saja berbeda dengan berdakwah pada khalayak umum masyarakat

luas. Materi- materi tersebut antara lain :

1.Materi dakwah disesuaikan dengan sikap dan kebiasaan anak-anak jalanan.

2.Materi dakwah dilakukan Roostien selalu disangkut-pautkan dengan nilai-

nilai keIslaman yang aktual.

Page 79: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

70

3.Materi dakwah yang dibawakan Roostien selalu menonjolkan kasih sayang

yang tulus dan menjelaskan bahwa cerminan Islam itu adalah agama yang

rahmatan lil alamin.

4.Materi dakwah Roostien juga menggambarkan tentang sejarah hidup para

Nabi, para Sahabat, para Wali, dan orang-orang yang menginspirasi.

Dalam penyampaian materi dakwah Roostien Ilyas lebih sering menggunakan

metode bil hal ketimbang metode yang lainnya. Artinya adalah Roostien memberikan

sikap nyata atau contoh langsung kepada anak-anak tersebut. Karena anak-anak itu

paling cepat dalam meniru apa yang dia lihat. Dengan memberikan contoh yang tepat

anak-anak ini nantinya akan meniru kebaikan yang diajarkan. Namun tidak hanya

dengan contoh nyata. Melainkan diselingi dengan penjelasan dakwah didalamnya.

Dengan begitu anak-anak bisa belajar Islam dengan senang tanpa bentuk paksaan.

Banyak hal yang bisa dilakukan seorang muslim untuk menyebarkan ajaran

agama Islam. Agar ajaran-ajaran tersebut bisa sampai ke seluruh relung kehidupan

manusia. Baik dari anak-anak, remaja, orang dewasa, orang tua sekalipun bisa

menjadi lahan untuk berdakwah. Karena hakikatnya semua manusia pasti

membenarkan suatu kebenaran dan kebaikan. Tinggal bagaimana seorang muslim

dapat cerdas memanfaatkan berbagai momentum yang baik itu.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat

Bentuk keberhasilan dan kegagalan pada setiap manusia, pada lembaga, dan

pada organisasi dalam menyiarkan agama Islam itu berbeda-beda. Bentuk-bentuk

keberhasilan dan kegagalan itu tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukung dan

Page 80: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

71

menghambatnya. Begitu juga dakwah yang dihadapi Roostien Ilyas dalam

menyiarkan nilai-nilai Islam pada anak-anak jalanan.

Adapun faktor pendukung keberhasilan dakwah Roostien Ilyas sebagai

berikut :

a) Roostien selalu ingin bermanfaat untuk orang lain.

b) Kepribadian yang baik, serta sifat istiqomah dalam bekerja dan berdakwah.

c) Roostien memiliki integritas, kualitas, kapasitas, serta pengalaman yang

matang sebagai aktivis sosial di bidang anak.

d) Adanya respon yang baik dari setiap gagasan atau ide yang Roostien utarakan

baik untuk panitia, pendamping, dan untuk anak-anak. Terobosan-terobosan

yang sangat brilian yang Roostien buat dengan melihat beberapa hal yang

biasa dianggap orang lain sepele.12

Semua kesuksesan dan keberhasilan Roostien Ilyas dalam menyiarkan nilai-

nilai Islam dalam Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan karena usahanya yang

besar dan kemauannya yang kuat. Keberhasilan ini juga karena adanya izin dari Allah

yang selalu ia tanamkan dalam hati. Karena pekerja sosial seperti Roostien harus

lebih banyak memakai hati bukan logika.

Di saat manusia mengalami kesuksesan, pasti ada lika-liku tantangan dan

cobaan yang dihadapinya. Namun pribadi yang suskses adalah pribadi yang pandai

dalam memanfaatkan tantangan dan cobaan itu menjadi sebuah peluang besar.

Sebuah peluang yang bukan menjatuhkan dirinya tetapi membuat semangatnya

12

Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 81: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

72

semakin berkobar dan belajar dari semua itu. Demikian pula dengan kiprah dakwah

Roostien Ilyas.

Adapun hambatan yang ditemui Roostien dalam bekerja sosial pada anak-

anak jalanan, khususnya dalam Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan. Dalam dunia

nyata tidak dimungkiri adalah pendanaan di mana Roostien dan tim harus pintar-

pintar dalam mencari dana yang nantinya untuk menopang semua kebutuhannya kerja

sosialnnya. Terkadang panitia sudah membuat konsep acara yang matang namun

pendaannya kurang. Dengan segala keterbatasan itulah Roostien berjuang.

Kemudian tempat untuk menyelenggarakan Pesantren Ramadhan. Sulitnya

mencari tempat yang bisa digunakan anak-anak jalanan ini. Kebanyakan tempat tidak

mau menerima mereka karena mereka anak-anak jalanan, kotor, dekil, suka mencuri,

dan lain sebagainya. Yang ironis saat sebuah masjid tidak membolehkan mereka

masuk karena mereka kotor, dekil, dan dianggap suka mencuri sandal jamaah kalau

shalat di sana. Dari pengalaman-pengalaman di lapangan itu Roostien belajar.

Mencari tempat yang baik dan layak untuk melaksanakan Pesantren Ramadhan anak-

anak jalanan.

Faktor berikutnya adalah kedatangan para orang tua anak-anak yang

seenaknya. Kedatangan orang tua anak-anak ini membuat suasana menjadi gaduh

bahkan kacau. Yang membuat anak-anak lainnya merasa iri saat teman mereka

dijenguk oleh orang tuanya. Adapula yang secara sepihak membawa anaknya untuk

pulang. Anaknya disuruh pulang lantaran dia melihat anaknya dapat bersenang-

senang dan belajar. Lebih baik mereka pulang, bisa bekerja dan menghasilkan uang.

Page 82: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

73

Lagi-lagi Roostien dan tim harus turun tangan memberikan penjelasan kepada orang

tua anak-anak ini.

Untuk itulah, seorang Da’i harus mempunyai gagasan dan ide-ide yang

brilian, dengan ditunjang kualitas keilmuan yang luas, serta mempunyai integritas dan

dedikasi yang tinggi dalam semua aspek kehidupan. Pesan yang diucapkan Roostien

Ilyas berkali-kali adalah gunakanlah 90% hati dan 10% logika dalam terjun di bidang

sosial dan anak-anak.13

13

Hasil Wawancara dengan Roostien Ilyas. Sabtu. 23 Mei 2015. Pukul 12.30.

Page 83: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti mendapat sejumlah

kesimpulan sebagai berikut.

1. Jika diklasifikasikan kiprah dakwah Roostien Ilyas dapat dibagi kedalam dua

bagian. Pertama, dakwah bi al- qalam. Roostien juga aktif menulis buku, dan

beberapa lagu, serta menjadi kontributor dalam beberapa buku sampai yang

ditulis bersama-sama. Kedua, dakwah bil hal. Dalam dakwah ini Roostien

selalu memberikan gagasan atau ide-ide brilian, serta mengaplikasikannya

dengan bentuk tindakan langsung yang nyata. Lalu dikaitkan dengan nilai-

nilai Islam didalamnya.

2. Dakwah yang dilakukan Roostien Ilyas berdampak pada perubahan sikap

mendasar anak-anak jalanan. Perubahan yang mengarah ke hal-hal positif.

Dakwah yang dilakukan Roostien Ilyas ini berhasil. Karena lebih

menggunakan hati dalam melakukannya dengan sedikit logika. Membuat

anak-anak jalanan yang dipandang orang banyak keras, nakal, serta kotor jadi

berubah. Disulapnya mereka dengan kasih sayang yang tulus menjadi anak-

anak yang cerdas dan lebih mengerti agama. Tidak kalah dengan anak-anak

yang berkecukupan.

3. Kemudian ada dua faktor yang mengikuti Roostien dalam menangani anak-

anak jalanan ini. Pertama, faktor pendukung. Tekad kuat ditampilkan sosok

Page 84: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

75

Roostien Ilyas saat mengayomi anak-anak jalanan. Dirinya sudah menjadi

sosok ibunda bagi anak-anak jalanan. Didukung dengan integritas, kapasitas,

kualitas, pengalaman yang matang, kepribadian baik, serta istiqomah dalam

bekerja dan berdakwah. Kedua, faktor penghambat. Sulitnya mencari tempat

atau masjid yang cocok untuk anak-anak jalanan. Tidak banyak masjid yang

berkenan dijadikan tempat pelaksanaan pesantren anak jalanan. Stigma negatif

terhadap anak jalanan adalah penyebabnya. Selain itu terdapat hambatan dari

orang tua yang kurang bisa diajak bekerja sama. Serta tidak dimungkiri,

keterbatasan dana untuk mengadakan Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan

ini.

B. Saran

Adapun saran-saran yang bisa penulis sampaikan dalam rangka pertukaran

ilmu pengetahuan khususya hal-hal yang berkaitan dengan dakwah, serta untuk

kemajuan dakwah Islam saat ini atau saat yang akan dating adalah sebagai berikut :

1. Hendaknya para da’i meneguhkan hati dan ikhlas dalam berdakwah.

Kemudian meningkatkan keilmuan, integritas, kapasitas, serta kualitas diri

yang baik. Dengan begitu, besar harapan meningkatnya mutu dakwah Islam di

Indonesia.

2. Berhubung luasnya objek dakwah. Maka siapapun bisa menjadi da’i dalam

setiap kesempatan yang ada. Dengan begitu kita bisa menanamkan nilai-nilai

Islam yang ada serta mencontohkannya dalam kehidupan nyata.

3. Sebagai seorang muslim sebaiknya kita turut memberikan sumbangsih atau

manfaat terhadap keberlangsungan syariat Islam. Tindakan itu bisa berupa

Page 85: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

76

amal perbuatan yang baik, pola pikir yang baik, dan pendapat atau pandangan

nya demi kemajuan umat muslim.

4. Tingkatkan kesalehan individual dan kesalehan sosial. Sebagai pribadi

muslim yang baik, kita tidak hanya melaksanakan ibadah shalat, mengaji,

puasa, zakat, dan lain-lainya. Namun juga mengamalkan apa yang terkandung

di dalamnya. Itulah bentuk nyata tentang kesalehan.

5. Sebagai mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, selayaknya pula kita lebih mendalami tentang

ilmu dakwah dan ilmu komunikasi. Karena nantinya kita akan bertanggung

jawab dengan apa yang sudah kita pelajari.

Page 86: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

77

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Moeslim. Islam Pribumi. Jakarta: Erlangga, 2003.

Achmad, Amrullah. Dakwah Islam dan Perubaahan Sosial. Yogyakarta: Prima

Duta Yogyakarta, 1983.

Amin, Samsul Munir. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah, 2009.

Aziz, Mohammad Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2001.

Aziz, Muhammad Ali. Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2004.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa.

Jakarta: PT.Gramedia, 2008.

Hasannudin. Manajemen Dakwah. Jakarta:UIN Press, 2005.

Ilyas, Roostien. Anak-anakku yang Terlantar. Jakarta: Pensil-324, 2006.

Kriyantono, Rachmat. Tekhnik Praktisi Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana

Pradana Group, 2007.

Machfoed, A. Filsafat Dakwah “Ilmu Dakwah dan Penerapannya”. Jakarta: PT.

Bulan Bintang, 2004.

Mahfudh, Sahal. Nuansa Fiqh Sosial. Yogyakarta: LKiS Group, 2012.

Mahfudh, Sahal. Nuansa Fiqih Sosial. Yogyakarta: LKiS, 1994.

Moeleong. Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2009.

Munir, M. Metode Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 1997.

Purwodarminta, WJS. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

1976.

Rahmat, Jalaluddin. Metodologi Penelitian Dakwah. Bandung: Remaja

Rosdakarya,1996.

Rahmat, M. Imdadun. Islam Pribumi. Jakarta: Erlangga, 2003.

Suhartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000.

Sulthon, Muhammad. Desain Ilmu Dakwah. Semarang: Pustaka Pelajar, 2003.

Surakhmad, Winarno. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito, 1980.

Surya, Djumhur Moh. Bimbingaan dan Penyuluhan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 1975.

Page 87: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

78

Wahyu, Ilaihi dan Hefni Harjani. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Kencana,

2007.

Zulhazmi, A. Zakky dan Raharjo, Nasihin Aziz. Tuhan Kenapa Salat Itu Mahal

Ya?. Jakarta: Pensil-324, 2014.

INTERNET

http://iics.nazuka.net/2013/04/konsep-dakwah-dalam-islam/, diakses tanggal 7Mei

2014 pukul 19.40.

http://irfanhelmy.staff.stainsalatiga.ac.id/2014/04/03/indikator-kesalehan/, diakses

tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.43.

https: //nusantara centre.wordpress.com/2009/05/28/buku baru/, diakses tanggal

15 Oktober 2014 pukul 21.15.

http://roostienilyas.blogspot.com/2013/11/dari-pojok-empati.html?m=1, diakses

tanggal 13 Oktober 2014 pukul 19.45.

http://sedekahindahberkah.blogspot.com/2010/04/pengertian-sedekah.html,

diakses tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.45.

http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/384/pengertian-zakat-infak-dan

sedekah/, diakses tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.50.

http://www.bamz.us/2011/12/pengertian-zakat-dan-macam-zakat.html, diakses

tanggal 7 Juni 2014 pukul 19.55.

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&i

d=1024:pengertian-puasa&catid=14:fikih-siyam, diakses tanggal 10 Juni

2014 pukul 21.05.

www.nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,pdf-ids,4-id,7396, diakses tanggal 2 Maret

2014 pukul 20.13.

Page 88: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

LAMPIRAN

Page 89: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang
Page 90: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang
Page 91: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang
Page 92: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

WAWANCARA ROOSTIEN ILYAS

Sabtu, 23 Mei 2015

Tangerang Selatan

Apa makna dakwah menurut Anda ?

Dakwah bagi saya merupakan kewajiban dari setiap insan. Apakah itu dakwah sosial,

apakah itu dakwah agama, apakah itu dakwah tentang perekonomian karena judulnya

dakwah adalah memberitahukan kepada siapapun secara jelas untuk memengertikan

orang lain untuk memintarkan orang lain, mensetarakan orang lain dengan apa yang

sudah kita dapatkan itu dakwah. Jadi dakwah itu adalah mata rantai dari sebuah

komunikasi yang disebarluaskan untuk kepentingan masyarakat banyak.

Apa pendapat Anda tentang dakwah Ustad-ustad di televisi?

Bagus ada yang lucu ada yang norak juga sih. Di satu sisi memang dibutuhkan tapi

itukan hanya sekilas. Itu merupak satu dakwah singkat saja tanpa ada Tanya jawab

yang lebih dalam dan pendalamannya. Padahal yang diperlukan dari sebuah dakwh

itu adalah komunikasi dua arah. Dan itu tidak bisa hanya dengan 30 menit, 1 jam

sekalipun. Dakwah itu harus terus menerus. Karena kehidupan ini juga berjalan.

Kalau Ustad itu hanya seminggu sekali ya bagus lah tontonan yang menjadi tuntunan.

Apa kritik Anda untuk Ustad-ustad di televisi?

Itu hanya show tentang dakwah, film tentang dakwah, pertunjukan tentang dakwah,

jadi itu pertunjukan dakwah. Tapi kalau dakwah itu sendiri itu harus serius. Jadi kita

harus duduk bersama, kita bicara, kita ajarkan dan itu tidak bisa sekali atau dua kali,

harus terus menerus. Karena apapun didalam keilmuan itu harus ada wujud nya.

Page 93: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

Dakwah di dunia anak sektor informal bagaimana tantangannya?

Tantangannya sebetulnya sama saja karena tidak ada dikotomi anak. Mau dia anak

menteng, mau dia anak kebun sayur, mau dia anak jalanan, mau dia anak jembatan

semua kebutuhan anak itu sama anak itu butuh di lindungi, dia bisa tumbuh kembang,

butuh untuk tidak di diskriminasi, anak itu harus mendapatkan hak ini semua, dan

anak itu punya hak untuk berpartisipasi. Anak punya hak untuk bilang tidak mau,

anak punya hak untuk bilang saya tidak suka. Dan itu yang harus kita hargai. Kita

dakwah di manapun sama. Tidak ada bedanya.

Apa faktor keberhasilan dakwah Anda pada acara Pesantren Ramadhan?

Sebenarnya ini sudah yang ke 18 kali. Yang pertama kali dahulu waktu saya

mengajak kramat jati untuk sholat itu jawabannya sangat menyedihkan. Ngapain sih

bu shalat? Kaya yang banyak duit aja. Karena mereka bilang untuk mengambil wudu

itu kita kena 500 rupiah. Untuk lima kali shalat shalat sudah 2500 rupiah mendingan

buat makan bu. Nah dari situ aku berfikir apa yang harus aku tunjukan pada anak-

anak ini bahwa ibadah nyaman, beribadah itu indah, beribadah itu sangat mereka

butuhkan. Jadi aku buatlah di setiap bulan Ramadhan itu pesantren di mana

mengajarkan mereka itu langsung. Contoh kita shalat. Karena tidak gampang

membawa anak-anak itu ke masjid. Karena banyak penolakan. Mereka dianggap mau

nyolong sandal dan sebagainya. Itu lah yang mendorong saya membuat pesantren

Ramadhan. Faktor keberhasil itu bukan saya yang mengukur. Tentunya akan bisa

terlihat dari perangai anak-anak itu. Jadi perangi itu juga menentukan apa yang dia

dapat di dalam pesantren Ramadhan itu. Yang memberikan dakwah itu tidak selalu

Page 94: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

saya. Ada kakak-kakak dari UIN Jakarta. Dari situlah kalian bisa ukur

keberhasilannya.

Apa yang memotivasi Anda untuk berdakwah pada anak sektor informal?

Sebenarnya bukan berdakwah pada anak jalanan. Namun berdakwah pada anak

terlantar. Karena tidak semuanya anak itu berada di jalanan. Sebab anak itu ada yang

bekerja di pasar sebagai kuli panggul, ada juga yang di jermal mengambil ikan. Jadi

tidak semua itu anak jalanan. Yang menjadi motivasi saya itu adalah penanganan

masalah sosial yang selalu reaktif, penanganan rehabilitatif, kuratif. Jarang sekali

penanganan secara prefentif, edukatif, komutif, nah itu yang aku lakukan. Itu yang

memotivasi aku.

Apa bentuk kontribusi dakwah personal Anda semenjak membuat acara

Pesantren Ramadhan?

Jika dalam acara Pesantren Ramadhan saya masuk di semua bagian. Karena aku juga

di panitia, aku juga di anak-anaknya dan aku juga bicara dengan mahasiswa nya.

Memberikan tips-tips untuk pendamping dalam menghadapi anak-anak itu.

Apa respon anak sektor informal saat pertama Anda ajak acara Pesantren Ramadhan?

Responnya senang. Karena mereka mendapatkan sesuatu yang baru. Anak-anak

senang karena cara mengajak saya. Anak-anak itu tidak yang serius. Jadi kita

beribadah dengan senang, dengan gembira, membuat anak-anak tidak takut.

Apa saja karya yang Anda ciptakan sampai saat ini?

Menciptakan sebuah lagu. Klo misalkan lagu itu bukan hanya untuk dia (cucu

Roostien) tapi juga untuk anak-anak yang di pasar. Sepenggal lagu nya Ibu jangan

Page 95: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

cari aku. Itu kan di mana aku menerobos ke komunitas ibu-ibu itu yang mereka

sangat tidak memberikan izin kepada anaknya untuk belajar. Jadi intinya itu menjadi

satu dakwah juga. Kemudian membangun sebuah komunitas. Sebuah komunitas

cinta berkain. Karena aku dari dulu selalu suka pakaian berkain contoh kain

tenun,lurik dan kain songket yang semua asalnya dari Indonesia.

Bagaimana seharusnya dakwah dilakukan?

Ya itu tadi. Jangan nakut-nakutin. Harusnya orang memberikan dakwah itu untuk

mengajak. Kalau kita dalam dakwah itu tidak berhasil untuk mengajak berarti kita itu

mubazir. Kita kan mengajak yang tidak tahu menjadi tahu dan itu tujuan dari dakwah.

Kita memberikan dakwah itu harus secara aplikatif supaya yang dibicarakan tidak di

awang-awang. Tapi bisa diimplementasikan di dalam sebuah kenyataan hidup.

Jakarta, 8 Juli 2015

Roostien Ilyas

Page 96: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

Dokumentasi

Penulis bersama Roostien Ilyas

Penulis bersama Roostien Ilyas dan tim.

Page 97: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

Roostien Ilyas saat malam perpisahan Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan

Api unggun saat malam perpisahan Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan

Page 98: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

Penulis sebagai pendamping saat membagikan bingkisan

Suasana Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan

Page 99: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

Suasana saat berbuka di Pesantren Ramadhan anak-anak jalanan

Roostien Ilyas bersama anak-anak jalanan

Page 100: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

Roostien Ilyas bersama kak seto sebagai aktivis anak

Roostien Ilyas sebagai nara sumber dalam acara bedah buku yang berjudul

Tuhan Kenapa Shalat Itu Mahal Ya di UIN Jakarta.

Page 101: DAKWAH DAN KESALEHAN SOSIAL: KIPRAH DAKWAH ROOSTIEN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30347/1/EDY PRIYANTO... · di manapun, dan apapun profesinya. Baik dia seorang

Foto Roostien bersama anak-anak jalanan dalam acara Tupperware She Can

Roostien Ilyas saat di liput oleh Trans7 dalam acara Tupperware She Can,

beserta media Koran Sindo dan Media Indonesia