dak tau

20
1. Sehari-hari... sesekali dengan tambahan telur atau tempe? a. Kandungan gizi dari makanan yang di konsumsi sehari-hari? Tempe Kecap Nama Bahan Makanan: Kecap Banyaknya Kecap yang Diteliti (Food Weight) = 100 gr Bagian Kecap yang Dapat Dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100% Jumlah Kandungan Energi Kecap = 46 kkal Jumlah Kandungan Protein Kecap = 5,7 gr Jumlah Kandungan Lemak Kecap = 1,3 gr Jumlah Kandungan Karbohidrat Kecap = 9 gr Jumlah Kandungan Kalsium Kecap = 123 mg

Upload: bayuardianto

Post on 25-Jan-2016

264 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ff

TRANSCRIPT

Page 1: dak tau

1. Sehari-hari... sesekali dengan tambahan telur atau tempe?

a. Kandungan gizi dari makanan yang di konsumsi sehari-hari?

Tempe

Kecap

Nama Bahan Makanan: Kecap

Banyaknya Kecap yang Diteliti (Food Weight) = 100 gr

Bagian Kecap yang Dapat Dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100%

Jumlah Kandungan Energi Kecap = 46 kkal

Jumlah Kandungan Protein Kecap = 5,7 gr

Jumlah Kandungan Lemak Kecap = 1,3 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Kecap = 9 gr

Jumlah Kandungan Kalsium Kecap = 123 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Kecap = 96 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Kecap = 6 mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Kecap = 0 IU

Page 2: dak tau

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Kecap = 0 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Kecap = 0 mg

Telur Ayam

Nama Bahan Makanan : Telur Ayam

Banyaknya Telur Ayam yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

Bagian Telur Ayam yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 90 %

Jumlah Kandungan Energi Telur Ayam = 162 kkal

Jumlah Kandungan Protein Telur Ayam = 12,8 gr

Jumlah Kandungan Lemak Telur Ayam = 11,5 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Telur Ayam = 0,7 gr

Jumlah Kandungan Kalsium Telur Ayam = 54 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Telur Ayam = 180 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Telur Ayam = 3 mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Telur Ayam = 900 IU

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Telur Ayam = 0,1 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Telur Ayam = 0 mg

Nasi

Nama Bahan Makanan : Nasi

Nama Lain / Alternatif : Nasi (Menu Pgln) 

Banyaknya Nasi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr 

Bagian Nasi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %

Jumlah Kandungan Energi Nasi = 176 kkal

Jumlah Kandungan Protein Nasi = 3,3 gr

Jumlah Kandungan Lemak Nasi = 0 gr

Jumlah Kandungan Karbohidrat Nasi = 0 gr

Page 3: dak tau

Jumlah Kandungan Kalsium Nasi = 4,9 mg

Jumlah Kandungan Fosfor Nasi = 0 mg

Jumlah Kandungan Zat Besi Nasi = 0 mg

Jumlah Kandungan Vitamin A Nasi = 0 IU

Jumlah Kandungan Vitamin B1 Nasi = 0 mg

Jumlah Kandungan Vitamin C Nasi = 0 mg

b. Bagaimana hubungan dari kandungan gizi anak dengan mekanisme pertahan tubuh dari

penyakit?

c. Apa pengaruh social ekonomi keluarga adi dengan gizi?

Keadaan ekonomi dari keluarga adi yang kurang baik sehingga memaksa mereka

mengkonsumsi makanan yang seadanya sehinggga keadaan gizi adi menjadi tidak terpenuhi

2. Pemeriksaanfisik

a. Bagamana interpretasi dari pemeriksaan fisik?

Keadaan umum: pucat, lemah karena kurangnya darah dalam tubuh, sehingga

proses transfusi oksigen keseluruh tubuh juga berkurang (lemas) dan aliran darah yang

berkurang mengakibatkan keadaan umum terlihat pucat.

HR: 90x/menit, RR: 22x/menit, Temp: 36,6C, TD: 120/80 mmHg NORMAL

Konjungtiva palpebra anemis (+/+) karena kurangnya darah yang beredar

diakibatkan karena kurangnya penyediaan besi untuk proses eritropoesis sehingga

produksi hemoglobin berkurang. Salah satu anemi terlihat di konjungtiva palpebra.

Cheilitis positif disebut juga stomatitis angular, yaitu adanya keradangan pada

sudut mulut sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan.

Lidah: atropi papil permukaan lidah menjadi licin, pucat dan mengkilap berwarna

merah daging dan terasa nyeri karena papila lidah yang menghilang

Ada dua teori yang dipercaya dapat menjelaskan kejadian chelitis dan atropi papil.

Teori pertama adalah teori gagal matang. Dalam teori ini dijelaskan bahwa besi

Page 4: dak tau

berperan dalam proses penggantian epitel yang telah rusak oleh epitel-epitel baru dari

stratum basalis. Defisiensi besi menyebabkan tidak terjadinya regenerasi epitel

sehingga terlihat stomatitis angular dan atropi papil. Teori lain menyebutkan bahwa

besi diperlukan oleh sel-sel pertahanan tubuh (terutama neutrofil) untuk membentuk

enzim myeloperoksidase yang berfungsi dalam proses eliminasi mikroorganisme.

Kekurangan enzim ini dapat menurunkan kinerja neutrofil dalam mengeliminasi

terutama jamur-jamur yang dapat menebabkan stomatitis angular.

Koilonychia positif kuku sendok (spoon nail), kuku menjadi rapuh, bergaris-garis

vertikal, tipis, rata dan mudah patah, menjadi cekung seperti sendok.

b. Mengapa dilakukan pemeriksaan hepar, lien dan kgb?

Untuk mengetahui apakah adanya infeksi yang terjadi pada hepar, lien, dan

kgb

Learning Issue

1. Pemeriksaan fisik

1. Pemeriksaan Fisik

A. Tujuan

Page 5: dak tau

Tujuan pemeriksaan umum adalah mendapatkan atau mengidentifikasi keadaan

umum pasien saat diperiksa, dengan penekanan pada tanda-tanda kehidupan (vital

sign), keadaan sakit, keadaan gizi serta aktivitasnya baik dalam keadaan berbaring

atau pun berjalan.

Vital Sign

Keadaan Umum

Dapat menilai apakah pasien dalam keadaan darurat medik atau tidak.

Keadaan gizi dan habitus.

Habitus :

Atletikus BB dan bentuk badan ideal

Astenikus pasien yang kurus

Piknikus pasien yang gemuk

Keadaan gizi kurang, cukup atau berlebih.

BB dan TB harus diukur sebelum pemeriksaan fisis dilanjutkan.

Indeks Masa Tubuh (Body Mass Index) :

– BB ideal : IMT 18,5 – 25

– BB kurang : IMT < 18,5

– BB lebih : IMT > 25

– OBESITAS : IMT > 30

Tingkat kesadaran

a. Kompos mentis

Sadar sepenuhnya, baik terhadap dirinya maupun terhadap lingkungan. Pasien

dapat menjawab pertanyaan pemeriksa dengan baik.

b. Apatis

Pasien tampak segandan acuh tak acuh terhadap lingkungannya.

c. Delirium

Penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik. Gaduh gelisah, kacau,

disorientasi, meronta-ronta.

Page 6: dak tau

d. Somnolen

Mengantuk yang masih pulih bila dirangsang. Tidur kembali bila rangsangan

berhenti.

e. Sopor (stupor)

Keadaan mengantuk yang dalam. Dapat bangun dengan rangsangan yg kuat.

Tidak dapat member jawaban verbal yang baik.

f. Koma

Penurunan kesadaran berat. Tidak ada gerakan spontan. Tidak ada respons

terhadap rangsangan nyeri.

Suhu

Ukur suhu tubuh pasien dengan thermometer badan. Sebelum mengukur suhu

tubuh pasien kibaskan thermometer hingga kenilai 35C atau di bawahnya. Ada

beberapa cara memeriksa suhu :

1. Suhu oral: Termometer dimasukkan di bawah lidah, anjurkan pasien menutup

kedua bibirnya dan tunggu selama 10 menit. Kemudian baca termometer,

masukkan kembali selama 1 menit dan baca kembali. Normal 37 C. Sangat

berfluktasi dari dini hari sampai petang/ malam hari.

2. Suhu rektal: Termometer dimasukkan kedalam anus selama 2-5 menit,

sebelumnya olesi thermometer dengan pelicin. Hasil biasanya lebih tinggi

daripada suhu oral sekitar 0,4 – 0,5 C.

3. Suhu axila: Termometer dimasukkan di axial kemudian lengan menutupnya.

Tunggu selama kurang lebih 15 menit. Hasil biasanya lebih rendah dibanding

suhu oral yakni sekitar 1 C.

Suhu tubuh normal 36 – 37 ºC

Grafik suhu tubuh 3 stadium :

─ Std. inkrementi suhu tubuh mulai meningkat.

─ Std. fastigium puncak dari peningkatan suhu tubuh.

─ Std. dekrementi turunnya suhu tubuh yg tinggi.

Tekanan Darah

Page 7: dak tau

Diukur dgn tensimeter (sfigmometer).

Dengan stetoskop terdengar denyut nadi Korotkof :

– Korotkof I suara denyut mulai terdengar, tapi masih lemah dan akan

mengeras setelah tekanan diturunkan 10-15 mmHg sesuai dg tekanan

sistolik.

– Korotkof II suara terdengar seperti bising jantung (murmur) selama 15-20

mmHg berikutnya.

– Korotkof III suara menjadi kecil kualitasnya, lebih jelas dan keras selama 5-

7 mmHg berikutnya.

– Korotkof IV suara meredup sampai kemudian menghilang setelah 5-6

mmHg berikutnya.

– Korotkof V titik dimana suara menghilang sesuai dengan tekanan

diastolik.

Cara mengukur tekanan darah :

1. Persiapan

a. Sebaiknya untuk mengukur tekanan darah pasien tidak merokok atau minum

minuman berkafein selama kurang lebih 30 menit sebelum pengukuran dan

istirahat sedikitnya 5 menit sebelum pengukuran.

b. Lengan yang diperiksa tidak tertutup pakaian.

c. Palpasi arteri brachialis

d. Atur posisi lengan sedemikan sehingga arteri brachialis pada fosa antecubital

terletak setinggi jantung (kira-kira sejajar dengan intercosta 4).

e. Letakkan manset di tengah arteri brachialis pada lengan kanan, sisi bawah

manset kurang lebih 2,5 cm diatas fossa antecubital. Lingkarkan manset

dengan tepat, posisikan lengan pasien sedikit flexi.

2. Tentukan dahulu tekanan sistolik palpasi. Caranya,  palpasi arteri radialis dekat

pergelangan tangan dengan satu jari sambil pompa manset sampai denyut nadi

arteri radialis  menghilang. Baca berapa nilai tekanan ini pada manometer.

Itulah tekanan sistolik palpasi. Lalu kempiskan manset.

3. Sekarang ukur tekanan darah. Letakkan bel stetoskop di atas arteri brachialis.

Kunci bagian pengeluaran udara. Pompa manset sampai kurang lebih 30 mmhg

Page 8: dak tau

diatas tekanan sistolik palpasi. Kemudian kempiskan dengan membuka kunci

pengeluaran udara perlahan-lahan dengan kecepatan kira-kira 2-3 mmhg/detik.

Dengarkan bunyi ketukan pada stetoskop anda.

Yang disebut tekanan sistolik adalah bunyi ketukan pertama yang terdengar

(Korotkoff I). Yang disebut tekanan diastolic adalah saat bunyi ketukan sama

sekali hilang (korotkoff V).

Nadi

a. Pemeriksaan nadi umumnya dilakukan dgn palpasi a. radialis kanan dan kiri

dekat pergelangan tangan. Lakukan palpasi dengan 2 atau 3 jari. Hitunglah

frekuensi denyut nadi per menit. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah

pasien istirahat 5 – 10 menit.

b. Tempat lain a. brakialis, a. femoralis, a. poplitea, a. dorsalis pedis.

Yang perlu diperhatikan :

– Frekuensi denyut nadi

– Irama

– Isi nadi

– Kualitas nadi

– Kualitas dinding arteri

• Frekuensi Nadi

– Normal 80 x/menit

– Bila > 100 x/menit takikardia

– Bila < 60 x/menit bradikardia

• Irama denyut nadi

Nadi <50 x/menit kadang-kadang disebabkan kelainan hantaran rangsang pada

jantung. Bila tidak teratur,menunjukkan beberapa kemungkinan antara lain:

─ Sinus aritmia : keadaan normal di mana pada inspirasi denyut nadi

lebih cepat daripada saat ekspirasi.

─ Ekstrasistolik : keadaan di mana terdapat sekali-sekali denyut nadi

yang datang lebih cepat (prematur) dan disusul

Page 9: dak tau

dengan suatu istirahat yang lebih panjang. Kadang-

kadang denyut prematur itu tidak teraba pada arteri

radialis, teraba seolah-olah denyut nadi terhenti

sesaat.

─ Fibrilasi atrium : keadaan di mana denyut nadi sama sekali tidak teratur

(tidak ada irama dasar). Dalam keadaan ini

harus dihitung denyut jantung dan dibandingkan

dengan frekuensi nadi dan biasanya frekuensi nadi

lebih rendah sehingga terdapat pulsus defisit.

─ Blok atrioventrikular : keadaan di mana tidak semua rangsang dari nodus SA

diteruskan keventrikel sehingga saat itu

ventrikel tidak berkontraksi. Dalam keadaan ini

biasanya terdapat bradikardia.

Irama denyut nadi juga ditentukan oleh :

– regular atau ireguler

– pulsus deficit frekuensi denyut nadi lebih kecil dari denyutjantung.

– pulsus bigeminus 2 denyut nadi dipisahkan oleh interval yang panjang.

– pulsus trigeminus 3 denyut nadi dipisahkan oleh interval yang panjang.

– pulsus alternans denyut yg kuat dan lemah terjadi bergantian

• Isi Nadi

– Cukup

– Kecil pulsus parvus (pada perdarahan, infark miokard, efusi perikardial,

stenosis aorta.

– Besar pulsus magnus (demam, bekerja keras).

• Kualitas Nadi

– Bila tekanan nadi besar, pengisian dan pengosongan nadi berlangsung

mendadak pulsus celer.

– Bila tekanan nadi kecil, pengisian dan pengosongan nadi lambat pulsus

tardus.

• Kualitas dinding arteri

Page 10: dak tau

Mengeras pada aterosklerosis.

Frekuensi Pernapasan

Hitunglah jumlah pernapasan dalam 1 menit. Lakukan dengan inspeksi atau

auskultasi.

• Normal 16 – 24 kali per menit dalam keadaan tenang.

• Bila< 16 x/menit bradipneu

• Bila> 24 x/menit takipneu

• Pernapasan yg dalam hiperpneu

• Pernapasan yg dangkal hipopneu

• Kesulitan bernapas atau sesak napas dispneu

• Sesak napas bila berbaring , nyaman bila dalam posisi tegak ortopneu

• Sesak napas malam hari paroxysmal nocturnal dyspnoe

• Sifat pernapasan :

– Pada wanita abdomino-torakal torakal lebih dominan

– Pada laki2 torako-abdominal abdominal lebih dominan

– Kussmaull cepat dan dalam pada asidosis metabolik

– Biot tidak teratur irama dan amplitudonya, diselingiperiode apneu.

– Cheyne-Stokes amplitudo mula2 kecil, kemudian membesar dan

mengecil kembali, diselingi periode apneu.

– Biot dan Cheyne-Stokes pada kerusakan otak.

2. Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara

normal melalui proses pencernaan, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

(Supariasa, dkk, 2002)

Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah

asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk

berbagai fungsi biologis: (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas,

pemeliharaan kesehatan, dan lainnya). (Suyatno, 2009). Status gizi adalah ekspresi

Page 11: dak tau

dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari

nutrisi dalam bentuk variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001).

Pada gilirannya, zat gizi tersebut menyediakan tenaga bagi tubuh, mengatur proses

dalam tubuh dan membuat lancarnya pertumbuhan serta memperbaiki jaringan

tubuh. Beberapa zat gizi yang disediakan oleh pangan tersebut disebut zat gizi

essential, mengingat kenyataan bahwa unsur-unsur tersebut tidak dapat dibentuk

dalam tubuh, setidak-tidaknya dalam jumlah yang diperlukan untuk pertumbuhan

dan kesihatan yang normal. Jadi zat gizi esensial yang disediakan untuk tubuh yang

dihasilkan dalam pangan, umumnya adalah zat gizi yang tidak dibentuk dalam tubuh

dan harus disediakan dari unsur-unsur pangan di antaranya adalah asam amino

essensial. Semua zat gizi essential diperlukan untuk memperoleh dan memelihara

pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang baik. Oleh karena itu, pengetahuan

terapan tentang kandungan zat gizi dalam pangan yang umum dapat diperoleh

penduduk di suatu tempat adalah penting guna merencanakan, menyiapkan dan

mengkonsumsi makanan seimbang. (Moch. Agus Krisno Budiyonto)

Pada umumnya zat gizi dibagi dalm lima kelompok utama, yaitu karbohidrat, lemak,

protein, vitamin dan mineral. Sedangkan sejumlah pakar juga Universitas Sumatera

Utaraberpendapat air juga merupakan bahagian dalam zat gizi. Hal ini didasarkan

kepada fungsi air dalam metabolism makanan yang cukup penting walaupun air

dapat disediakan di luar bahan pangan. ( Moch. Agus Krisno Budiyonto )

Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan. Makanan

yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-unsur zat gizi yang

diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya, dalam pelajaran ilmu gizi biasa

disebut triguna makanan yaitu, makanan yang mengandung zat tenaga, pembangun

dan zat pengatur. Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi

tertentu pada satu jenis makanan, akan dilengkapi oleh zat gizi serupa dari makanan

yang lain. Jadi makan makanan yang beraneka ragam akan menjamin terpenuhinya

kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

Tubuh manusia memerlukan sejumlah pangan dan gizi secara tetap, sesuai dengan

standar kecukupan gizi, namun kebutuhan tersebut tidak selalu dapat terpenuhi.

Penduduk yang miskin tidak mendapatkan pangan dan gizi dalam jumlah yang

Page 12: dak tau

cukup. Mereka menderita lapar pangan dan gizi, mereka menderita gizi kurang. (Sri

Handajani, 1996).

Keadaan gizi seseorang merupakan gambaran apa yang dikonsumsinya dalam

jangka waktu yang cukup lama. Bila kekurangan itu ringan, tidak akan dijumpai

penyakit defisiensi yang nyata, tetapi akan timbul konsekwensi fungsional yang

lebih ringan dan kadang-kadang tidak disadari kalau hal tersebut karena faktor gizi.

(Ari Agung, 2002).

Hasil penelitian di berbagai tempat dan di banyak negara menunjukkan bahwa

penyakit gangguan gizi yang paling banyak ditemukan adalah gangguan gizi akibat

kekurangan energi dan protein (KEP). Dalam bahasa Inggris penyakit ini disebut

Protein Calorie Malnutrition atau disingkat PCM. Ada juga ahli yang menyebutnya

sebagai Enery Protein Malnutrition atau EPM, namun artinya sama.

Ada dua bentuk KEP yaitu marasmus dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun

kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein. Akan tetapi pada

marasmus di samping kekurangan protein terjadi juga kekurangan energi.

Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup.

Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan pertama setelah

lahir, sedangkan kwashiorkor umumnya ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4

tahun. Ada empat ciri yang selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor yaitu:

Adanya oedema pada kaki, tumit dan bagian tubuh lain seperti bengkak karena ada cairan

tertumpuk.

Gangguan pertumbuhan badan. Berat dan panjang badan anak tidak dapat mencapai berat

dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.

Perubahan aspek kejiwaan, yaitu anak kelihatan memelas, cengeng, lemah dan tidak ada

selera makan.

Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik walaupun masih tampak

adanya lapisan lemak di bawah kulit.

Istilah marasmus berasal dari bahasa yunani yang sejak lama digunakan sebagai istilah

dalam ilmu kedokteran untuk menggambarkan seorang anak yang berat badannya sangat

kurang dari berat badan seharusnya. Ciri utama penderita marasmus adalah sebagai

berikut :

Page 13: dak tau

Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sangat jelas sekali

apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat. Berat badan anak kurang dari 60%

dari berat badan seharusnya menurut umur.

Wajah anak tampak seperti muka orang tua. Jadi berlawanan dengan tanda yang tampak

pada kwashiorkor. Pada penderita marasmus, muka anak tampak keriput dan cekung

sebagaimana layaknya wajah seorang yang telah berusia lanjut. Oleh karena tubuh anak

sangat kurus, maka kepala anak seolah-olah terlalu besar jika dibandingkan dengan

badannya.

Pada penderita marasmus biasanya ditemukan juga tanda-tanda defisiensi gizi yang lain

seperti kekurangan vitamin C, vitamin A, dan zat besi serta sering juga anak menderita

diare.

Kelompok Umur : Anak (0-9 tahun)

Berat badan ideal pada kelompok anak semakin naik pada usia 0-6 bulan 6 kg, 7-

12 bulan 8.5 kg, 1-3 tahun 12 kg, 4-6 tahun 12 kg 7-9 tahun . Sama halnya dengan

kebutuhan energi dan protein. Kebutuhan energi semakin meningkat dari 550

Kkal pada usia 0-6 bulan hingga 1800 kkal pada usia 7-9 tahun. Kebutuhan

protein semakin meningkat dari 10 g pada usia 0-6 bulan hingga 45 g pada usia 7-

9 tahun. Meningkatnya kebutuhan energi dan protein diiringi dengan

perkembangan fisik dari bayi sampai umur sembilan tahun yang semakin besar,

sehingga kebutuhan energi dan protein yang besar sangat dibutuhkan dalam

proses perkembangan otak dan tubuh

Page 14: dak tau

Daftar Pustaka

http://eprints.undip.ac.id/23985/1/DIDIK_SUMANTO.pdf diakses pada 19

november 2014

http://saripediatri.idai.or.id/pdfile/8-2-4.pdf diakses pada 19 november 2014

Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia Depkes RI Dir. Bin.Gizi Masyarakat

dan Puslitbang Gizi 1991