DAFTAR PUSTAKA

1. Blackmore, C. & Janowski, H.T. 2000. Tetanus (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://www.doh.state.fl.us/diseasectrl/epi/htopics/tetanus.pdf).

2. Ang, J. 2004. Tetanus (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://www.chmkids.org/upload/docs/imed/tetanus.pdf).

3. Dire, D.J. 2009. Tetanus in Emergency Medicine ((diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://www.medicine.medscape.com/article/786414-overview ).

4. Ismanoe, G. 2007. Tetanus dalam: Sudoyo AW, Setyohadi B, Alwi I, K MS, Setiati S, (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI.

5. Edlich, R.F., et al. 2003. Management and Prevention of Tetanus. Journal of Long-Term Effects of Medical Implants. 13(3):139-54.

6. Hinfey, P.B. 2009. Tetanus ((diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://emedicine.medscape.com/article/229594-overview).

7. Public Health Notifiable Disease Management Guidelines. 2011. Tetanus (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://www.health.alberta.ca/Guidelines-Tetanus-2011.pdf).

8. Farrar, J.J., et al. 2000. Neurological Aspects of Tropical Disease: Tetanus. Journal Neuro Psychiatry. 69:292–301.

9. Ogunrin, O. 2009. Tetanus: A Review of Current Concepts in Management. Journal of Postgraduate Medicine. 11(1):46-61.

10. Cottle, L.E., et al. 2011. Tetanus (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://online.epocrates.com/Tetanusinfection)

11. Bhatia, R., Prabhakar S., & Grover V.K. 2002. Tetanus. Neurology India. 50:398-407.

12. Todar, K. 2007. The Microbiological World: Tetanus (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://textbookofbacteriology.net/Tetanus.html)

13. Cook, T., Protheroe R, & Handel J. 2001. Tetanus: a review of the literature. British Journal of Anaesthesia. 87(3):477-87.

14. Ritarwan, K. 2004. Tetanus (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://repository.usu.ac.id/ 123456789/3456/1/penysaraf.pdf).

15. Sjamsuhidajat, R., & Jong W. 2008. Tetanus. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC

16. Afshar, M., et al. 2011. Narrative Review: Tetanus—A Health Threat After Natural Disasters in Developing Countries. Ann Intern Med. 154:329-35.

17. Udwadia, F., et al. 1992. Haemodynamic Studies During the Management of Severe Tetanus. Quarterly Journal of Medicine, New Series. 83(302):449-60.

18. Dittrich, K.C. & Keilany B. 2001. Tetanus. Canadian Journal of Emergency Medicine. 3(1):47-50.

19. Taylor, A.M. 2006. Tetanus. Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care & Pain. 6(3):101-4.

20. Ross, S.E. 2009. Prophylaxis Against Tetanus in Wound Management (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://www.facs.org/trauma/tetanus.pdf).

21. Anonym. 2007. Tetanus Prophylaxis in Wound Management (diunduh pada tanggal 5 April 2013, http://www.cdph.ca.gov/programs/immunize.pdf).

22. Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH. 2012. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak Bagian Ilmu Kesehatan Anak. Bagian Anak RS Mohammad Hosein Palembang, Sumatera Selatan.

23. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Penatalaksanaan Tetanus pada Anak.

24. Behrman, Arvin. 2000. Tetanus. Nelson Ilmu kesehatan anak. Edisi 15. Vol. 2. EGC. Jakarta.

25. Soedarmo, Sumarmo P. Poorwo & Herry Garna. 2002. Buku Ajar Infeksi & Pediatric Tropis. Edisi Kedua. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Badan Penerbit IDAI, Jakarta. hal 322 – 329.

26. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2005. Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 2. Infomedika. Jakarta.