daftar isi - disnakertrans.jatengprov.go.idmenetapkan dokumen perencanaan yang memuat program, dan...
TRANSCRIPT
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................1
1.2 Landasan Hukum ....................................................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................................3
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU .....................................4
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rena OPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD ............................4
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD .........................................................................................39
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD ...................................................52
2.4 Reviu terhadap Rancangan Awal OPD ..............................................................................57
2.5 Penelaahan Usulan Program Dan Kegiatan Dari Masyarakat ..............................................61
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ...........................................68
3.1 Telaah Terhadap Kebijakan Nasional .................................................................................68
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja PD .............................................................................................74
BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH TAHUN 2020 ........ 139
BAB V PENUTUP .....................................................................................................................181
ii
LEMBAR PERNYATAAN
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Renja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 akan saya laksanakan untuk
pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Tengah, serta mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran
pembangunan daerah Jawa Tengah Tahun 2018-2023.
Semarang, Februari 2019
KEPALA DINAS
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI JAWA TENGAH
Dra. WIKA BINTANG, MM.
Pembina Utama Madya NIP 19590711 198603 2 006
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun
rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan (Pasal 2 ayat (2)), dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan
jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun perencanaan tahunan.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,
pasal 2, disebutkan bahwa ruang lingkup perencanaan pembangunan daerah meliputi
RPJPD, RPJMD, Renstra Organisasi Perangkat Daerah (OPD), RKPD, dan Renja OPD.
Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD) Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 disusun sebagai dokumen
perencanaan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah untuk periode 2020 yang memuat
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang didasarkan pada kondisi, potensi,
permasalahan, kebutuhan nyata dan aspirasi masyarakat di bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian yang berkembang di Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah serta
berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 1 (satu) tahun.
Penyusunan Renja Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Tahun 2020
berpedoman pada RPJPD Provinsi Jawa Tengah yang tertuang dalam RKPD Tahun 2020
Provinsi Jawa Tengah, merupakan pada tahun ke 2 (dua) RPJMD 2018-2023 adalah
mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan dan berdikari.
Penyusunan Renja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah
dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan diawali dengan pelaksanaan evaluasi
pelaksanaan renja tahun lalu, meliputi : evaluasi pencapaian target program dan kegiatan,
analisis kinerja pelayanan, review rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), dan penelaahan kebijakan Nasional bidang ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian.
Tahun Anggaran 2020 adalah tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023, yang
dituangkan dalam Rencana Kerja Tahun 2020 yang memuat rencana program dan kegiatan,
serta kebutuhan dana/pagu indikatif yang direncanakan untuk dianggarkan dalam APBD
tahun tersebut.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2020 adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional Tahun 2005-2025;
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tatacara perencanaan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tatacara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pemangunan Jangka Menengah
Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah.
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025;
14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2019 tentang RPJMD Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018-2023.
15. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 119 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah
16. Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor : 050.23/0004304 tanggal 28 Februari
2019 tentang pedoman Penyempurnaan Rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah
(Renja PD) Tahun 2020 dan Penyelenggaraan Forum Perangkat Daerah.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud ditetapkannya Renja Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah yaitu
menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program, dan kegiatan serta indikator
yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Renja Disnakertrans dan sesuai dengan tujuan
rencana strategis yaitu penyediaan dokumen perencanaan pembangunan yang berisi :
a. Program indikatif yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah;
b. Program indikatif yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah;
3
c. Program indikatif yang penyusunannya mengacu dan berpedoman pada Rencana
Strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah;
Adapun tujuan penyusunannya adalah menjabarkan rencana program dan kegiatan
serta menetapkan target-target kinerja dan pendanaan indikatif tahunan sebagai bentuk
komitmen organisasi bagi pencapaian kinerja yang optimal, serta sebagai arah dan acuan :
a. Menyusun Rencana Kerja Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran;
b. Menyusun Penilaian Kinerja Tahunan (LKjIP);
c. Untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran;
d. Untuk menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efektif dan efisien,
berkeadilan dan berkelanjutan;
e. Untuk menjamin terciptanya pelayanan pada masyarakat.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan Renja Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019
berpedoman pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 86 Tahun 2017 sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4. Sistematika Penulisan
BAB II HASIL EVALUASI PERANGKAT DAERAH TAHUN 2018
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja PD Tahun Lalu dan Capaian Renstra PD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD
2.3 Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal OPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan
BAB III TUJUAN, SASARAN PERANGKAT DAERAH
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD
BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
BAB V PENUTUP
4
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU
2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra OPD
Pada tahun 2018 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Tengah mendapatkan anggaran sebesar Rp. 127.489.458.000,- yang
bersumber dari anggaran yang bersumber dari APBD ( Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah) yaitu sebesar Rp. 118.093.300.000,- dan
APBN ( Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ) yaitu sebesar
Rp. 9.396.158.000,- dengan rincian :
I. APBD
Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas
Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Prov.Jawa Tengah, pada tahun anggaran
2018, di dukung Anggaran sebesar Rp. 118.093.300.000, secara ringkas
komposisi penggunaan adalah sebagai berikut :
Belanja tidak langsung / gaji Rp. 70.493.300.000
Belanja langsung Rp. 47.600.000.000
Anggaran APBD sebesar Rp.118.093.300.000,- terdiri dari Belanja tidak
langsung/gaji adalah sebesar Rp.70.493.300.000,- dan belanja langsung
Rp. 47.600.000.000,- secara ringkas komposisi penggunaan :
1. Belanja Tidak Langsung
Belanja Pegawai meliputi belanja Gaji dan tunjangan PNS. Realisasi
belanja pegawai sebesar Rp. 69.060.032.295 (97.97 %) dari anggaran
yang tersedia sebanyak Rp. 70.493.300.000 untuk 503 pegawai.
2. Belanja Langsung
Jumlah realisasi belanja langsung sebanyak Rp. 44.816.760.599
(94.15%) dari anggaran sebesar Rp. 47.600.000.000,- yang sebagai
pendukung 7 Program dan 10 sasaran indikator kinerja. berikut :
a). Rincian keuangan berdasarkan capaian per sasaran :
Tabel. 2.1
NO SASARAN ANGGARAN REALISASI %
1 Meningkatnya kompetensi, produk-
tivitas dan daya saing tenaga kerja
9.349.149.000 9.055.059.484 96,85
2 Meningkatnya pengakuan kompe-
tensi terhadap tenaga kerja
1667648000 1.591.899.386 95,46
3. Menurunnya Jumlah penganggur 7.229.500.000 6.912.823.490 95,62
4 Meningkatnya calon transmitgran
mendapatkan pelatihan sesuai
kebutuhan daerah penempatan
4.907.114.000 4.394.953.647 89,56
5
NO SASARAN ANGGARAN REALISASI %
5 Meningkatnya peran dan fungsi
sarana Hubungan Industrial di
Perusahaan
1.685.300.000 1.621.241.408 96,20
6 Meningkatnya pelayanan penyele-
saian perselisihan hubungan
industrial
1.408.457.000 1.387.133.251 98,49
7 Meningkatnya Upah Minimum
Kab./Kota (UMK)
1.036.400.000 1.010.912.779 97,54
8 Meningkatnya fasilitasi penyediaan
fasilitas kesejahteraan tenaga kerja
di perusahaan
1.516.936.000 1.479.643.138 97,54
9 Meningkatnya pelayanan penga-
wasan ketenagakerjaan
4.936.371.000 4.787.011.420 96,97
10 Meningkatnya kualitas hidup dan
perlindungan perempuan dan anak
serta meningkatnya kesetaraan,
keadilan gender
936.110.000 911.150.720 97,33
11 Meningkatnya cakupan layanan pe-
ngukuran indeks kepuasan masya-
rakat pada penyelenggara pela-
yanan publik bidang Nakertrans
22.323.173.000 20.657.534.254 92,54
JML BELANJA LANGSUNG 47.600.000.000 44.816.760.599 94,15
BELANJA TIDAK LANGSUNG 70.493.300.000 69.060.032.295 97,97
JUMLAH TOTAL 118.093.300.000 113.876.792.894 96,43
b). Rincian keuangan berdasarkan capaian per Program/kegiatan adalah
sebagai berikut:
Tabel. 2.2
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
KEUANGAN FSK
A Program Pengembangan
Kesempatan Kerja.
7.218.250.000 6.912.823.490 95,62 99,84
1. Pembinaan Masyarakat Penganggur Melalui Peng-embangan Kewirausahaan
1.450.000.000 1.400.943.500 96,62 100.00
2. Pelayanan, penempatan, pembinaan dan pember-dayaan tenaga kerja dalam dan luar negeri
4.140.000.000 4.024.410.130 97,21 100.00
3. Penyebarluasan Informasi Pasar Kerja.
608.926.000 582.510.400 95,66 100.00
4. Perencanaan Umum Bidang Ketenagakerjaan
460.000.000 427.367.100 92,91 100.00
5. Penyusunan Data-base 225.000.000 155.776.500 69,23 95.00
6
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
KEUANGAN FSK
Ketenagakerjaan
6. Peningkatan Penempatan melalui mekanisme AKAD
195.574.000 177.450.060 90,73 100.00
7. Pengendalian pengguna-an Tenaga Kerja Asing
150.000.000 144.365.800 96,24 100.00
B Program Peningkatan Kua-
litas dan Produktivitas Tenaga
Kerja
8.754.551.000 8.429.342.040 96,29 100.00
1. Pelatihan Kerja bagi CTKI LN 951.372.000 945.686.100 98,41 100.00
2. Pelatihan di Bidang Pertanian dan UKM
247.600.000 246.978.500 99,75 100.00
3. Pelatihan pertanian di sek-tor rokok/cukai rokok (DBHCHT).
1.622.000.000 1.601.869.200 98,76
100.00
4. Pemagangan dalam dan luar negeri
873.856.000 798.915.658 91,42 100.00
5. Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme SDM Pelatihan Kerja
200.000.000 191.927.600 95,96 100.00
6. Penerapan standar dan modul CBT serta akreditasi LPKS
200.000.000 194.958.500 97,48 100.00
7. Pelatihan Berbasis Kompe-tensi DBHCHT di BLKI Cilacap
1.500.000.000 1.476.105.760 98,41
100.00
8. Peningkatan peran dan fungsi BLKP melalui ISO 9001 : 2008
60.000.000 55279000 92,13 100.00
9. Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
205.000.000 202.884.100 98,97
100.00
10. Pelatihan, pengukuran dan pemeliharaan produktivita
307.957.000 296.832.000 96,39
100.00
11. Pelatihan bagi calon tena-ga kerja berbasis kom-petensi di bidang industry
750.000.000 701.548.300 93,54
100.00
12. Pemberdayaan Lembaga Produktivitas
251.222.000 246.121.100 97,97 100.00
13. Uji Kompetensi, Identi-fikasi Data Pilah Respon-sif Gender yang Terser-tifikasi dan Data Base Standarisasi dan Sertifikasi.
380.000.000 333.016.445 87,64 100.00
14. Peningkatan Kompetensi Lembaga Pelatihan Kerja
150.000.000 147.292.650 98,20 100.00
15. Pembinaan kemampuan dan ketrampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tem-bakau dan / atau Daerah peng-hasil bahan baku Industri hasil Tembakau
1.055.544.000 989.927.127 93,78
100.00
7
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
KEUANGAN FSK
C Program perlindungan dan
Pengembangan tenaga Ke-rja
dan Hubungan Industrial
7.552.894.000 7.341.153.568 97,02 99,82
1. Penetapan Upah Minimum 1.000.000.000 982.297.379 98,23
2. Pengawasan Keselamat-an dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja
406.489.000 395.551.320 97,31 100.00
3. Penanganan Kasus Ke-celakaan Kerja /Jamsos-tek dan Penempatan TKI
725.489.000 683.177.831 94,17 100.00
4. Pengawasan Penempatan TKI Dalam dan Luar Negeri
182.609.000 167.603.290 85,47 93,12
5. Pembinaan dan Pember-dayaan Kelembagaan Hubungan Industrial serta Verifikasi SP/ SB
395.374.000 366.937.122 92,81 100.00
6. Pembinaan dan Evaluasi pelaksanaan Hubungan Industrial dan Jamsos
150.000.000 147.540.900 98,36 100.00
7. Pembinaan syarat kerja dan Jaminan Sosial di dalam dan di luar Hubu-ngan Kerja
122.496.000 122.380.800 99,91 100.00
8. Pengujian lingkungan sektor industri, ambient dan emisi stack
1.698.319.000 1.689.656.099 99,49 100.00
9. Pelatihan Hiperkes dan KK bagi perusahaan
250.000.000 240.968.138 96,39 100.00
10. Pemeriksaan Kesehatan dan Pengujian Lingkung-an Kerja diSektor Industri.
150.000.000 140.509.518 93,67 100.00
11. Pengembangan dan Akre-ditasi Laboratorium BPPKH Prov. Jateng
106.500.000 103.984.051 97,64 100.00
12. Penyelesaian Kasus Ketenagakerjaan
186.590.000 186.590.000 100 100
13. Forum koordinasi LKS Tripartite
529.661.000 514.201.000 97,08 100.00
14. Penyelesaian PHI / PHK /Mogok/Unjuk rasa dan Penutupan Perusahaan
234.367.000 234.246.200 99,95 100.00
15. Penyelesaian kasus TKI bermasalah
150.000.000 150.000.000 100,00 100.00
16. Pengembangan data base kasus ketenagakerjaan
115.000.000 115.000.000 100,00 100.00
17. Pengawasan dan Pem-binaan Norma Ketenaga-kerjaan
750.000.000 725.090.720 96,68 100.00
18. Peningkatan Fasilitas Sara-na Kesejahteraan Pekerja.
400.000.000 375.419.200 93,85 100.00
F Program Pengembangan
Wilayah Transmigasi.
1.726.392.000 1.475.907.247 85,49 100.00
8
PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
KEUANGAN FSK
1. Pelatihan Transmigrasi 124.120.000 92.277.625 74,35 100.00
2. Penyiapan, Penempatan dan Pemantapan Trans-migrasi
1.452.272.000 1.241.629.000 85,50 100.00
3. Pemantauan Transmigran Pasca Penempatan
150.000.000 142.000.622 94,67 100.00
H Program Pelayanan Admi-
nistrasi Perkantoran
13.310.292.000 12.141.000.429 91,22 100.00
I Program Peningkatan Sara-na
dan Prasarana Aparatur
8.712.881.000 8.254.181.872 94,74 100.00
J Program Peningkatan Disiplin
Aparatur
300.000.000 262.351.953 87,45 100.00
Jumlah Belanja langsung 47.600.000.000 44.816.760.599 94.15 99.95
Belanja tidak langsung 70.493.300.000 69.057.072.295 97.96
TOTAL 118.093.300.000 113.873.832.894 96,43
II. APBN
Pelaksanaan Program dan kegiatan Dinas Tenaga Kerja Dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah berasal dari anggaran APBN
tahun 2018 melalui dana dekonsentrasi dipergunakan untuk
melaksanakan 5 program, anggaran tersedia sebesar
Rp. 9.396.158.000 terealisasi sebesar Rp. 8.992.602.378 (95.71%)
sedangkan realisasi fisik 99.88 persen rincian :
Tabel. 2.3
NO. PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
KEUANGAN FISIK
1 Program Pengembangan
Hubungan Industrial dan
Peningkatan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
1.262.665.000
1.218.490.786
96,50
100.00
a. Peningkatan Penerapan
Pengupahan 36.400.000 28.615.400 78,61 100.00
b. Konsolidasi Pelaksanaan
Peningkatan Intensitas Pencegahan dan Penye-lesaian Perselisihan HI
616.000.000 597.313.000 96,97 100.00
c. Dukungan manajemen
dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pembina-an HI dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
175.905.000 161.027.450 91,54 100.00
2 Program Perlindungan Te-
naga Kerja dan Pengem-
2.690.525.000 2.637.448.362 98,03 100.00
9
NO. PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
KEUANGAN FISIK
bangan Sistem Penga-
wasan Ketenagakerjaan
1. Peningkatan Kualitas
Teknis Pemeriksaan dan Penyidikan Norma Ketenagakerjaan
466.690.000 438.950.356 94,06 100.00
2. Peningkatan Perlindung-
an Pekerja Perempuan dan Penghapusan Pekerja Anak
186.110.000 186.060.000 99,97 100.00
3. Peningkatan Penerapan
Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
744.440.000 738.691.200 99,23 100.00
4. Peningkatan Penerapan
Norma Kerja dan Jami-nan Sosial Tenaga Kerja
744.440.000 740.875.000 99,52 100.00
5. Dukungan Manajemen
dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pembi-naan Pengawasan Kete-nagakerjaan dan K3
548.845.000 532.871.806 97,09 100.00
3 Program Peningkatan
Kompetensi Tenaga Kerja
dan Produktivitas
2.262.246.000 2.217.616.830 98,03 100.00
1. Pengembangan dan
Peningkatan Penyeleng-garaan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri
54.820.000 54.660.000 99,71 100.00
2. Peningkatan Kapasitas
Kelembagaan Pelatihan dan Produktivitas
430.320.000 421.995.091 98,07 100.00
3. Peningkatan Penyeleng-
garaan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri
1.586.000.000 1.555.650.739 98,09 100.00
4. Pengembangan dan
Peningkatan Produktivitas
191.106.000
185.311.000 96,97 100.00
4 Program Penyiapan Kawa-
san dan Pembangunan
Permukiman Transmigrasi
3.005.918.000
2.744.712.600 91,31 99,61
1. Dukungan Manajemen
dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Penyiap-an Kawasan dan Pembangunan Permu-kiman Transmigrasi
994.908.000
947.626.000 95,25 99.98
2. Penataan Persebaran
Penduduk 2.011.010.000 1.797.086.600 89,36 99.43
5 Program Pembangunan dan
Pengembangan Kawasan
Transmigrasi
174.804.000 174.333.800 99,73 100.00
10
NO. PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN REALISASI
KEUANGAN FISIK
Dukungan Manajemen dan
Dukungan Teknis Lainnya
Ditjen Pengembangan
Kawasan Transmigrasi
120.404.000 119.933.800 99,61 100.00
Pengembangan Sosial
Budaya Transmigrasi
54.400.000
54.400.000 100,00 100.00
JUMLAH 9.396.158.000 8.992.602.378 95,71 99.98
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah
pada tahun 2018 telah melaksanakan seluruh program/kegiatan
hingga akhir tahun 2018 yang menjadi tanggung jawab tugas pokok
fungsinya.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara
kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang ditargetkan
dalam perjanjian kinerja setiap indikator kinerja dan sasaran strategis
dalam kurun waktu satu tahun. Hasil pengukuran kinerja pada setiap
sasaran strategis Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Tengah, adapun seluruh capaian tujuan yang dapat diuraikan capaian
sasaran dapat dilihat sebagai berikut :
Pengukuran Kinerja Sasaran
Sasaran 1. Meningkatnya kompetensi, daya saing dan produktivitas
tenaga kerja.
Sasaran Meningkatnya kompetensi, daya saing dan
produktivitas tenaga kerja adalah cerminan kinerja di bidang
pelatihan ketrampilan dan produktivitas tenaga kerja ditambah hasil
pelaksanaan uji kompetensi yang lulus dan mendapatkan sertifikat.
Rumusan ini didapat dari komptensi kerja adalah kemampuan kerja
yang mencakup aspek pengetahuan dan ketrampilan sesuai standar
kompetensi yang ditetapkan
Kompetensi, daya saing dan produktivitas tenaga kerja
merupakan persoalan yang muncul yang akan membatasi peluang
pekerja dalam mendapatkan pekerjaan. Melalui pendidikan dan
pelatihan baik di sektor formal, informal dan wirausaha merupakan
hal yang harus ditempuh karena akan menyediakan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja supaya terserap secara
optimal. Adapun pengukuran kinerja sasaran 1 sebagai berikut :
11
Tabel. 2.4
Pengukuran kinerja sasaran 1
INDIKATOR KINERJA TAHUN 2017 TAHUN 2018 DIBANDING
CAPAIAN TARGET REAL. % TAHUN 2017
1. Persentase Laju PDRB per tenaga kerja
5.27 4.90 5.32 108.57 Meningkat
2. Produktivitas TK (dl juta rupiah) 52.01 56.00 54.57 97.45 Meningkat
3. Proporsi tenaga kerja yang beru-saha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja
30.25 32.68 31.64 103.18 Meningkat
4. Persentase pembinaan kelemba-gaan pelatihan dan produktivitas
32.58 26.00 33.00 126.93 Meningkat
5. Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi (SPM)
95.12 86.22 94.42 109.51 Menurun
6. Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kewirausahan (SPM)
80.00 89.05 89.79 100.83 Meningkat
Rata-rata tingkat capaian 107.74
Berdasarkan hasil pengukuran sasaran-1 Meningkatnya kompetensi,
produktivitas dan daya saing tenaga kerja pada sasaran ini ada 6 indikator
sasaran, berdasarkan capaian rata-rata dari 6 indikator kinerja hasil
capaiannya sebesar 107.74 dengan kategori sangat baik.
Pengukuran diatas terlihat bahwa, ada 5 indikator realisasinya
melebihi target sedangkan ada 1 indikator yang kurang dari target yaitu pada
indikator Produktivitas Tenaga Kerja.
Tabel. 2.5
Sasaran kegiatan tahun 2018
KEGIATAN OUTPUT KET
1. Pelatihan Kerja bagi CTKI LN Jml 100 org Pra Calon Magang Jepang
memahami pengetahuan, bahasa, etos kerja,
2). Jml 100 peserta Calon Magang Jepang
mempunyai ketrampilan dan budaya, 3)
Jumlah 50 Calon Tenaga memahami Guide
Sektor Pariwisata
APBD
2. Pelatihan di Bidang Pertanian dan UKM Jumlah 96 pencari kerja yang terampil di
bidang pertanian
APBD
3. Pembinaan kemampuan dan ketram-pilan kerja masyarakat di lingkungan Industri hasil tembakau dan/ atau Daerah penghasil bahan baku industri hasil Tembakau
1). Jml 425 tenaga kerja yang terampil
dibidang kewirausahaan; 2). jml 120 org
ditawarkan di perush; 3). jml 100 org
mempunyai ketrampilan dibidang
kewirausahaan
4. Pemagangan dalam dan luar negeri 1. jumlah 90 orang mempunyai kompe-tensi
kerja di perusahaan ; 2). Seleksi Jumlah 1,600
orang tenaga kerja yang siap berangkat ke
Jepang
APBD
5. Peningkatan Kompetensi dan Jumlah 100 orang SDM Pelatihan yang APBD
12
KEGIATAN OUTPUT KET
Profesionalisme SDM Pelatihan Kerja kompetensi dan profesional dan mampu
meningkatkan kwalitas dan mutu lembaganya
6. Penerapan standar dan modul CBT serta akreditasi LPKS
Jumlah 50 orang / LPKS yang mening-katkan
kwalitas dan mutu lembaganya
APBD
7. Pelatihan Berbasis Kompetensi DBHCHT di BLKI Cilacap
Jumlah 300 Pencker yang berkom-petensi di
bidang industri
APBD
8. Pelatihan bagi calon tenaga kerja berbasis kompetensi dibidang industri
Jumlah 242 Pencari kerja yang berkompetensi
di bidang industry
APBD
9. Pelatihan, pengukuran dan pemeliharaan produktivitas
1). Jml 40 orang memahami tentang TQC, 2).
Jumlah 1 Perush yang diukur tingkat
produktivitas tenaga kerja, 3).Jumlah 5 UKM
yang menerapkan Score
APBD
10. Pelatihan pertanian di sektor rokok/ cukai rokok (DBHCHT)
Jumlah 688 pencari kerja yang terampil di
bidang pertanian
APBD
11. Pengembangan dan Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri
Bertambahnya Jejaring Pemagangan di
Provinsi Jawa Tengah
APBN
12. Peningkatan Penyelenggaraan Pemagangan Dalam dan Luar Negeri
Jumlah 260 orang mempunyai ketrampilan
kerja dalam negeri
APBN
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-2, adalah
sebesar Rp 9.055.059.484,- atau 96.85 persen dari total pagu sebesar
Rp. 9.349.149.000, Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber
daya sebesar 3.15 persen
Sasaran 2. Meningkatnya pengakuan kompetensi terhadap tenaga kerja
Sertifikasi kompetensi adalah proses pemberian sertifikasi kompe-
tensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi
yang mengacu pada standar kompetensi kerja baik yang bersifat nasional
maupun internasional. Manfaatnya bagi memiliki sertifikat kompetensi
merupakan bukti pengakuan tertulis atas kompetensi kerja yang
dikuasainya.
Berdasarkan hasil pengukuran Indikator kinerja, target, dan realisasinya
tercermin pada tabel sebagai berikut :
Tabel. 2.6
Pengukuran Pengukuran kinerja sasaran 2
INDIKATOR KINERJA 2017 2018 DIBANDING
TARGET REAL % TAHUN 2017
Persentase tenaga kerja yang
disertifikasi
18.20 13.50 19.59 145.11 Meningkat
Berdasarkan tabel di atas bahwa sasaran-2 Meningkatnya pengakuan
kompetensi terhadap tenaga kerja pada indikatot capaian persentase tenaga
kerja yang disertifikasi tahun 2018 jumlah sertifikasi tenaga kerja jawa
Tengah sebesar 158.695 orang atau 145.11 persen dari target 810.000
orang.
13
Gambar 2.1
Grafik Pengukuran kinerja sasaran 2
Grafik diatas menunjukkan bahwa Indikator capaian kinerja
Persentase tenaga kerja yang disertifikasi dari tahun 2016 sampai
pada tahun 2018 jumlah tenaga kerja yang disertifikasi persentase
capaian selalu meningkat.
Peningkatan capaian kinerja sasaran pengakuan tenaga kerja Jawa Tengah
di pasar kerja berdampak positif dalam hal mengurangi jumlah
pengangguran.
Pencapaian sasaran-2 dilaksanakan program Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Tenaga Kerja adapun kegiatan adalah:
Tabel. 2.7
Uraian kegiatan berdasarkan kelompok sasaran
KEGIATAN OUTCOME KET
1. Peningkatan peran dan fungsi BLKP melalui ISO 9001 : 2008
Jumlah 62 pegawai yang mempunyai
eksistensi didalam peran dan fungsinya sesuai
ISO 9001
APBD
2. Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja
1). Jumlah 35 aparatur memahami teknis
dan metode peningkatan produktivitas dan
dunia usaha, 2) jumlah 40 pelaku usaha di
Klaster UMKM memahami peningkatan
teknis dan metode peningkatan
produktivitas
APBD
3. Pemberdayaan Lembaga Produk-tivitas
1). Jumlah 100 pelaku usaha di pedesaan
mempunyai motivasi dan kompeten-si
dalam tentang desa produktif, 2). Jumlah
15 perush /lembaga di jawa tengah yang
dinilai kinerjanya
APBD
4. Uji Kompetensi, Identifikasi Data Pilah Responsif Gender yang Tersertifikasi dan Data Base Standarisasi dan Sertifikasi
1). Jml 70 Instruktur Tenaga Kerja yang
mempunyai Kompetensi dan Sertifikasi, 2)
Jumlah 1 Dokumen Data Base di Bidang
Pelatihan Kerja dan Produktivitas
APBD
5. Peningkatan Kompetensi Lem-baga Pelatihan Kerja
Jumlah 60 orang Instruktur LPK yang
berkompetensi
APBD
6. Peningkatan Kapasitas Kelem-bagaan Pelatihan dan Produktivitas Binalattas
Jumlah Lembaga Pelatihan yang tera-
kreditasi sejumlah 1 LPK
APBN
7. Pengembangan dan Peningkatan
Produktivitas
Jumlah 15 Perusahaan yang dinilai tingkat
kinerjanya APBN
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-2, adalah
sebesar Rp 1.591.899.386,- atau 95.45 persen dari total pagu sebesar Rp.
14
1.667.648.000, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya
sebesar 4.55 persen
Tabel Capaian indikator terhadap target kinerja Renstra tahun 2013 – 2018
Tabel. 2.8
Pengukuran kinerja Terhadap RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN S/D TAHUN TARGET
akhir
2018
%
CAPAI
AN KOND.
2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Persentase PDRB per tenaga kerja
5.11 5.27 5.47 5,28 5,27 5.32 4,90 108,57
2. Produktivitas TK (dl juta rupiah)
13.90 55,93 49,16 51,44 52,01 54.57 56,00 97,45
3. Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesem-patan kerja
38.48 31,96 30,50 29,00 30,25 31.64 32,68 96,82
4. Persentase pembinaan kelembagaan pelatihan dan produktivitas
15,00 17,13 21,71 33,86 32,58 33.00 24,50 134,69
5. Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pela-tihan berbasis kompe-tensi (SPM).
69,08 89,79 85,58 87,90 95,12 94.42 86,22 109,51
6. Persentase tenaga kerja yang mendapatkan pela-tihan berbasis kewira-usahan (SPM)
54.42 66,86 70,48 74,93 80,00 89.79 63,49 141,42
Sasaran 3. Menurunnya penempatan tenaga kerja
Penempatan tenaga kerja dan lapangan pekerjaan merupakan
suatu kesatuan yang saling berkaitan, penempatan tenaga kerja perlu
diarahkan untuk menempatkan tenaga kerja pada jabatan yang tepat, sesuai
dengan keahlian, ketrampilan, bakat, minat dan kemampuannya, dengan
tetap memperhatikan pada perlindungan hukum, selain itu adalah dalam
rangka penempatan tenaga kerja dan penyediaan tenaga kerja perlu
disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pasar tenaga kerja
Jumlah pengangguran terbuka pada tahun 2018 di Jawa Tengah
sebanyak 0.81 juta orang . Penyebab terjadinya pengangguran antara lain
adalah Perubahan teknologi informasi, persaingan kualitas dan harga
produk local dan impor akan berdampak pada rasionalisasi karyawan,
rendahnya pertumbuhan investasi, terbatasnya lapangan kerja.
Keberhasilan upaya penciptaan kesempatan kerja dan penempatan tenaga
kerja merupakan suatu indikator keberhasilan pembangunan bidang
ketenagakerjaan yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh
masyarakat
15
Sasaran strategis 3 bertujuan untuk Mengurangi tingkat pengang-
guran. Untuk mengukur sasaran ke 3 tersebut ada 5 (lima) indikator
sasaran. Hasil pengukuran sasaran Menurunnya Jumlah penganggur adalah
sebagai berikut:
Tabel. 2.9
Indikator Sasaran 3 (tiga)
INDIKATOR KINERJA TAHUN
2017
2018 DIBANDING
TARGET REAL % TAHUN 2016
1. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
4.57 4.13 4.51 90,80 Menurun
(positif)
2. Persentase partisipasi angkatan kerja
69.11 73.55 68.56 93,22 Menurun
3. Persentase kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja.
65.96 72.63 65.50 90,18 Menurun
4. Persentase besaran pencari ker-ja terdaftar yang di tempatkan
67.84 86.11 69.61 80,84 Meningkat
5. Jumlah penempatan AKAN 55.033 60.500 56.100 92,73 Meningkat
Rata-rata tingkat capaian 89.55
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan indikator sasaran
“Menurunnya Jumlah penganggur”, dengan penilaian baik, dari 5 indikator
belum sesuai target masih perlu upaya-upaya lagi di tahun berikutnya.
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dengan indikator sasaran
“Menurunnya Jumlah penganggur”, sebagaimana dalam tabel diatas bahwa
rata–rata prosentase capaian kinerja tahun 2018 sebesar 89,55 dengan
kategori baik. Dari 5 indikator kenerja terdapat 2 yang sesuai target
sedangkan 3 indikator perlu upaya kerja keras lagi di tahun berikutnya.
Hasil pengukuran capaian indikator kinerja berdasarkan target akhir
Renstra tahun 2018 adalah :
Tabel. 2.10
Pengukuran kinerja Terhadap RENSTRA
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN S/D TAHUN Target
AKHIR
2018
%
CAPAIAN 2013 2014 2015 2016 2017
2018
1. Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka
6,02 5,68 4,99 4,63 4.57 4.51 4,13 90,80
2. Persentase partisipasi angkatan kerja
70,72 69,68 67,86 67,15 69.11 68.56 73,55 93,22
3. Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja
68,43 65,72 64,49 64,04 65.96 65.50 72,63 90,18
4. Persentase besaran pencari kerja terdaftar yang di tempatkan
42.00 51,33 60,67 70,00 78,06 69.61 86,11 80,84
5. Jumlah penempatan AKAN
84.700 177.331 234.438 284.019 339.052 56.100 395.512 99,91
Pencapaian indikator kinerja sasaran-3 dilaksanakan melalui
program Pengembangan Kesempatan Kerja jumlah anggaran sebesar Rp.
16
7.229.500.000,- sedangkan realisasi sebesar Rp. 6.912.823.490,- atau
95,62 persen terdapat silva sebesar 4,38 persen adapun Pelaksanakan
Kegiatan :
Table. 2.11
Uraian kegiatan berdasarkan kelompok sasaran
KEGIATAN OUTPUT KET
1. Pembinaan masy penganggur melalui pengembangan kewira-usahaan
Jumlah tenaga kerja yang terampil dan memahami dibidang 1). Kewirausahaan 320 orang, 2). Sektor informal TKI purna 160 orang, 3). Sektor informal Lansia 120 orang
APBD
2. Pelayanan Penempatan, Pem-binaan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja dalam dan Luar Negeri
1). Jml 11800 org pencaker yang memahami mekanisme dan prose-dur kerja; 2). Pembekalan 200 CTKI; 3). kerjasama dan sinkronisasi pelayanan penempatan dengan 4 wilayah diluar Jateng; 4).pelayanan LTSA bagi 360 org; 5). Jumlah 150 stake holder memahami pelayanan, penempatan dan perlindu-ngan TKI; 6). Penempatan dan perlin-dungan 80 tenaga kerja penyandang disabitas; 7. pengelola 200 PPTKIS/ Cabang PPTKIS dalam pelayanan penem-patan TKI ke luar negeri; 8). 1 aplikasi pelaporan PPTKIS / Cabang PPTKIS yang dapat diakses secara online; 9). Jumlah 1 paket informasi tentang prosedur dan peluang kerja serta penempatan kerja melalui media cetak dan elektronik
APBD
3. Penyebarlusan Informasi Pasar Kerja
1). Job Market Fair tersedia loker untuk 12,470 org; 2). Bursa Kerja Online tersedia loker untuk 5000 org; 3). Jml 30 orang memahami bursa kerja khusus 4). Penyuluhan dan bimbingan jabatan 100 siswa
APBD
4. Peningkatan Penempatan melalui mekanisme AKAD
1).Fasilitasi penempatan AKAD 125 org, 2). Jml 2 Provinsi penyedia peluang kerja sektor formal, 3).identifikasi tenaga kerja AKL dan AKAD di 15 lokasi
APBD
5. Pengendalian penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA)
1). Jumlah 30 perush pengguna TKA di Jateng yang diverivikasi, 2). Jml 70 petugas pelayanan perizinan yang memahami mekanisme dan prosedur perizinan TKA
APBD
6. Penyusunan Database Ketenaga-kerjaan
1). Jml 70 peserta memahami kesela-rasan program Nakertrans antara Pusat, Provinsi dan Kab/ Kota, 2). Jml 1 Dok, Data base Ketenagakerjaan Th.2015-2017, 3). Jml 1 Dok, Lap, Data Informasi ketenagakerjaan
APBD
7. Perencanaan Umum Bidang Ketenagakerjaan
1). Jml 1 Dok PTKD Jateng, 2) Jml 1 dok, Renstra Disnakertrans Th 2018-2023). 3). Jml 1 Dok, Renja Disnaker-trans, 3). Jml 1 Dok SPIP di Disnaker-trans, 4). Jml 110 peserta memahami Sinkronisasi Perencanaan Bidang Ketenagakerjaan Provinsi Jateng
APBD
17
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-3, adalah
sebesar Rp 6.912.823.490,- atau 95.62 persen dari total pagu sebesar
Rp. 7.229.500.000, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber
daya sebesar 4.38 persen dari Pagu yang ditentukan.
Sasaran 4. Meningkatnya kualitas calon transmigran
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatkan kualitas calon
transmigran indikator kinerja sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 2.12
Pengukuran kinerja sasaran 4
INDIKATOR KINERJA 2017 2018 DIBANDING
TARGET REAL % TAHUN 2017
1. Jumlah KK Transmigran yg ditem-patkan
152 200 169 84,50 Meningkat
2. Jumlah KK calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU).
155 200 170 85,00 Meningkat
3. Kesepakatan kerjasama antar wilayah (Provinsi) dalam pengembangan kawasan transmigrasi
6 12 8 66,67 Meningkat
Jumlah 78.72
Dari hasil pengukuran 3 (tiga) indikator kinerja sasaran Meningkatkan
kualitas calon transmigran rata-rata persentase tingkat capaian sebesar 78,72
persen dalam kategori capaian sedang.
Perkembangan proesentase capaian indikator kinerja berdasarkan target
Renstra tahun 2014 s/d 2018 adalah :
Table. 2.13
Capaian Target akhir Renstra 2018
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN S/D TAHUN TARGET RENSTRA
2014 2015 2016 2017 2018 2018 CAPAIAN
1. Jumlah KK Transmigran yg ditempatkan
122 350 619 153 169 200 65,16
2. Jumlah KK calon transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU)
105 179 318 155 170 200 51,23
kumulatif 645 824 1142 1297 1.175
3. Kesepakatan kerjasama antar wilayah (Provinsi) dalam peng-embangan kawasan transmigrasi
6 18 30 6 8 55 54,55
a. Pengembangan Wilayah Transmigrasi
b. Program Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Pemukiman Transmigrasi
c. Program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi dengan
kegiatan :
18
Table. 2.14
Uraian Kegiatan Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi
KEGIATAN OUTCOME KET
1. Pelatihan Transmigrasi Jumlah 50 KK catrans yang terampil di bidang pertanian
APBD
2. Penyiapan, penempatan dan peman-tapan transmigrasi
1,) kespakatan naskah Kerjasama Antar Daerah (KSAD) di 8 Prov: 2). Jumlah pe-nempatan 100 KK transmigran
APBD
3. Pemantauan Transmigran pasca penempatan
data yang akuntable tentang informasi penempatan transmit-gran pasca penempatan di 5 Provinsi daerah penempatan
APBD
4. Penataan Persebaran Penduduk Persebaran Penduduk yang Terta-ta Dipermukiman Transmigrasi pada 12 Kawasan Transmigrasi
5. Dukungan Manajemen dan Duku-ngan Teknis Lainnya Ditjen Pe-nyiapan Kawasan dan Pemba ngunan Permukiman Trans
Layanan Dukungan Manajeman Esselon I sebanyak 1 layanan, Laya-nan Perkantoran sebanyak 1 layanan
APBN
6. Dukungan Manajemen dan Duk. Teknis Lainnya Ditjen Pengem-bangan Kawasan Transmigrasi
Dukungan Manajemen Ditjen, Pengembangan Kawasan Transmi-grasi sebanyak 1 layanan
APBN
Pengunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-4, adalah
sebesar Rp 4.394.953.647,- atau 89.56 persen dari pagu sebesar Rp.
4.907.114.000, terdapat sisa anggaran sebesar 10.44 persen karena ada
Efesiensi koordinasi perjalanan luar daerah.
Sasaran 5. Meningkatnya peran dan fungsi Sarana Hubungan Industrial di
Perusahaan.
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya peran dan fungsi sarana
Hubungan Industrial di Perusahaan indikator kinerja sebagaimana tabel di
bawah ini :
Pencapaian sasaran 5 Meningkatnya peran dan fungsi sarana Hubungan
Industrial di Perusahaan ada 3 indikator kinerja yaitu Jumlah LKS Bipartit,
Jumlah PP ( Peraturan Perusahaan) dan Jumlah PKB (Perjanjian Kerja
Bersama). Indikator ini menjadi target kinerja Bidang Perselisihan Hubungan
Industrial dan Jamsostek. Realisasinya sebagaimana tabel di bawah ini :
Table. 2.15
Pengukuran kinerja sasaran 5
INDIKATOR KINERJA 2017 2018 DIBANDING
TARGET REAL % TAHUN 2017
1. Jumlah LKS Bipartit 1.648 1.795 1.735 96,66 Meningkat
2. Jumlah PP ( Peraturan
Peru-sahaan)
4.657 4.857 4.857 100,00 Meningkat
3. Jumlah PKB ( Perjanjian
Kerja Bersama )
845 830 877 105,66 Meningkat
Rata – rata capaian 100.77
19
Secara umum capaian indikator pada sasaran-5. Meningkatnya peran dan
fungsi sarana Hubungan Industrial di Perusahaan rata – rata sesuai target.
Dari indikator sasaran 5 hasil ada 2 yang tercapai dan 1 indikator yang tidak
tercapai.
Keberhasilan pencapaian sasaran 5. dilaksanakan melalui program
Perlindungan dan Pengembangan tenaga Kerja dan Hubungan Industrial,
dengan kegiatan :
Table. 2.16
Uraian kegiatan berdasarkan kelompok sasaran
KEGIATAN OUTPUT KET
1. Pembinaan dan Evaluasi pelak-sanaan Hubungan Industrial dan Jamsos
Jumlah 175 petugas HI dan Jamsos memahami pengolahan data HI dan Jamsos
APBD
2. Forum koordinasi LKS Tripartite 1). Jumlah 132 anggota LKS Tripartit Kab/ Kota dan Provinsi memahami tugas fungsi dan peranan LKS Tripartit, 2). Jumlah 100 anggota LKS Tripartit yang memahami tentang Peraturan Perundangan di Bidang Ketenagakerjaan
APBD
3. Pembinaan dan Pemberdayaan Kelembagaan Hubungan In-dustrial serta Verifikasi SP/ SB
1). Jumlah 77 Mediator yang mema-hami tentang Hubungan Indus-trial,2). Jumlah 150 anggota SP/SB yang diberdayakan, 3). Jumlah 90 Ketua PUK SP/SB dan HRD di Perusahaan yang memahami HI
4. Peningkatan Penerapan Pengupahan
Jumlah 14 orang Anggota Dewan Pengupahan mengetahui teknis mengetahui teknis
APBN
5 Pengelolaan Kelembagaan dan Kerjasama Hubungan Industrial
Jumlah 200 orang Pelaku Hubungan Industrial yang memahami tentang Teknik Negosiasi
6. Dukungan manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Kualitas Pelayanan Internal Ditjen PHI dan Jamsos TK sebanyak 12 layanan
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 5, sebesar
Rp. 1.621.241.408,- atau 96.20 persen dari pagu sebesar Rp. 1.685.300.000,
Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya sebesar 3.80
persen.
Sasaran 6. Meningkatnya pelayanan penyelesaian perselisihan Hubungan
Industrial.
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya pelayanan penyelesaian
perselisihan hubungan industrial adalah tolak ukur untuk menciptakan
hubungan industrial yang selaras dan harmonis dengan meminimalkan
20
terjadinya perselisihan perselisihan hubungan industrial artinya semakin
sedikit kasus perselisihan maka semakin baik kinerjanya.
Berikut adalah table pengukuran indikator kinerja sasaran pelayanan
perselisihan hubungan industrial adalah :
Tabel 2.17
Pengukuran kinerja sasaran 6
INDIKATOR KINERJA TAHUN
2017 2018 DIBANDING
TARGET REAL % TAHUN 2017
1. Persentase besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama
86.48 89.09 95.94 107,69 meningkat
2. Jumlah kasus dan status pe-nyelesaian Hubungan Indus-trial (HI)
1.927 1500 265 182,33 Menurun (Positif)
Rata – rata capaian 130.27
Berdasarkan pengukuran kinerja sasaran-6 Meningkatnya pelayanan
penyelesaian perselisihan hubungan industrial, dari 2 indikator kinerja
capaian Persentase besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian
bersama dimana jumlah kasus yang ada sebanyak 320 kasus dan telah
diselesaikan sebanyak 307 kasus atau tercapai sebesar 107.69 persen
sedangkan Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI)
yang muncul diprediksikan seminimal mungkin ada 1.500 kasus sedangkan
kasus yang terjadi lebih kecil dari prediksi yaitu sebanyak 265 kasus .
Pengukuran kinerja sasaran Meningkatnya pelayanan penyelesaian
perselisihan hubungan industrial berdasarkan Renstra tahun 2018 adalah :
Table. 2.18
Tabel Capaian indikator terhadap target kinerja Renstra tahun 2013 – 2018
INDIKATOR KINERJA CAPAIAN S/D TAHUN TARGET
AKHIR 2018
% CAPAI
AN 2013 2014 2015 2016 2017 2018
1. Persentase besaran ka-sus yang diselesaikan dengan perjanjian ber-sama (SPM)
80,04 90,79 85,42 86.48 95.94 88,81 108,03
2. Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial (HI)
2.721 2.301 1.286 1.927 265 2.000 186,75
Program pendukung sasaran-6 adalah program Perlindungan dan Pengem-
bangan tenaga Kerja dan Hubungan Industrial dengan kegiatan :
21
Table. 2.19
Uraian kegiatan berdasarkan kelompok sasaran
NO KEGIATAN OUTCOME KET
1 Penyelesaian PHI/PHK/ Mo-gok/Unjuk rasa dan Penu-tupan Perusahaan
1). Penyelesaian kasus PHI/PHK perush di 25 Kab./kota, 2). Jumlah 50 Perusahaan rawan PHI/PHK yang dapat dideteksi, 3). Penangan-an 15 kasus keluh kesah, 4). penyelesaian PHI / PHK di 2 lokasi
APBD
2 Penyelesaian Kasus Ketena-gakerjaan
penyelesaian kasus ketenagakerjaan di 40 lokasi
APBD
3 Penyelesaian kasus TKI bermasalah
1). Penyelsaian 65 kasus TKI Bermasalah, 2), jml 14 data TKI di deportasi , 3). data TKI Bermasalah di daerah embarkasi / debarkasi (di luar provinsi) di 4 lokasi
APBD
4 Pengembangan dan Akre-ditasi Laboratorium BPPKH Prov. Jateng
1). Jml 4 dok, mutu yang dikaji ulang un-tuk konsistensi penerapan sistem mutu lab, 2). Jml 8 metode pengujian kualitas udara lingkungan analysis pro-feciency test, 3). Jml 2 unit spektrometer UV Vis yang di uji performance, 4). Jml 25 pera-latan laboratorum yang dikalibrasi,5). Jml 4 kali inhouse training yang telah dilakukan
APBD
5 Pengembangan data base kasus ketenagakerjaan
Data 1 dokumen Base Kasus Ketenagakerjaan APBD
6 Konsolidasi Pelaksanaan Pe-ningkatan Intensitas Pence-gahan dan Penyelesaian Per-selisihan Hub. Industrial
Jumlah 176 Perjanjian Bersama (PB) yang dihasilkan oleh Mediator PHI dalam penyelesaian Perselisihan HI
APBN
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran 6,
sebesar Rp. 1.387.133.251,- atau 98.49 persen dari total pagu sebesar Rp.
1.408.457.000, Hal ini berarti terdapat efissiensi penggunaan sumber daya
sebesar 7.28 persen.
Sasaran 7. Meningkatnya Upah Minimum Kab/Kota ( UMK )
Indikator kinerja sasaran Rasio Upah Minimum Kabupaten/Kota dibanding
KHL adalah upaya untuk Penetapan besaran upah minimum sebagai bentuk
untuk memberikan perlindungan paling minimal bagi pekerja. Besaran UMK
tiap wilayah kabupaten dan kota akan berbeda mekanisme penetapan UMK
dibandingkan sebelumnya yang mengacu pada angka Kehidupan Hidup
Layak (KHL) yang ditentukan oleh Dewan Pengupahan. Dewan Pengupahan
kemudian melakukan survei harga-harga kebutuhan pokok dan sembako
yang telah ditetapkan untuk kemudian disepakati dan kemudian hasil
menjadi dasar penetapan angka KHL
Pada penentuan UMK yang berdasarkan PP 78/2015, mekanismenya
berubah. Kali ini, dua komponen yang sangat menetukan yaitu inflasi dan
pertumbuhan ekonomi
Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Tahun 2018 telah ditetapkan
melalui Keputusan Gubernur Nomor 560/94 Tahun 2017.
22
Tabel. 2.20
INDIKATOR KINERJA TAHUN
2017
2018 DIBANDING
TARGET REAL. % TH 2017
Persentase Upah Minimum Kab /
kota dibanding Kebutuhan Hidup
Layak (KHL)
109,12 97.80 119.02 121.70 Meningkat
Berdasarkan tabel 3.19 indikator kinerja persentase Upah Minimum
Kab/kota terhadap Kebutuhan Hidup Layak/KHL tahun 2019 tercapai
sebesar 119,02 persen atau 121,70 persen.
Pencapaian besaran UMK di Jawa Tengah untuk tahun 2018 dibanding
tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 9,9 persen ini mengindikasikan
bahwa pendapatan tenaga kerja semakin baik. Besaran UMK
kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2019 secara rinci pada grafik
berikut:
Tabel 2.21
Jumlah UMK kabupaten/kota Tahun 2018 dan 2019
NO KABUPATEN/KOTA UPAH MINIMUM
TAHUN 2018
UPAH MINIMUM
TAHUN 2019
1 Kota Semarang 2.310.087,50 2.498.587,53
2 Kab. Semarang 1.900.000,00 2.055.000,00
3 Kota Salatiga 1.735.930,06 1.875.325,24
4 Kab. Kendal 1.929.458,00 2.048.393,48
5 Kab. Grobogan 1.560.000,00 1.685.500,00
6 Kab. Demak 2.065.490,00 2.240.000,00
7 Kota Pekalongan 1.765.178,63 1.906.922,47
8 Kab. Pekalongan 1.721.637,55 1.859.885,05
9 Kab. Batang 1.749.900,00 1.900.000,00
10 Kab. Pemalang 1.588.000,00 1.718.000,00
11 Kota Tegal 1.630.500,00 1.762.000,00
12 Kab. Tegal 1.617.000,00 1.747.000,00
13 Kab. Brebes 1.542.000,00 1.665.850,00
14 Kab. Banyumas 1.589.000,00 1.750.000,00
15 Kab. Cilacap 1.841.209,00 1.989.058,08
16 Kab. Purbalingga 1.655.200,00 1.788.500,00
17 Kab. Banjarenagara 1.490.000,00 1.610.000,00
18 Kota.Magelang 1.580.000,00 1.707.000,00
19 Kab. Magelang 1.742.000,00 1.882.000,00
20 Kab. Temanggung 1.557.000,00 1.682.027,10
21 Kab. Wonosobo 1.585.000,00 1.712.500,00
22 Kab. Purworejo 1.573.000,00 1.700.000,00
23 Kab. Kebumen 1.560.000,00 1.686.000,00
24 KotaSurakarta 1.668.700,00 1.802.700,00
25 Kab. Boyolali 1.651.650,00 1.790.000,00
26 Kab. Klaten 1.661.632,35 1.795.061,43
23
NO KABUPATEN/KOTA UPAH MINIMUM
TAHUN 2018
UPAH MINIMUM
TAHUN 2019
27 Kab. Karanganyar 1.696.000,00 1.833.000,00
28 Kab. Sragen 1.546.492,72 1.673.500,00
29 Kab. Sukoharjo 1.648.000,00 1.783.500,00
30 Kab. Wonogiri 1.524.000,00 1.655.000,00
31 Kab. Pati 1.585.000,00 1.742.000,00
32 Kab. Kudus 1.892.500,00 2.044.467,75
33 Kab. Jepara 1.739.360,00 1.879.031,00
34 Kab. Rembang 1.535.000,00 1.660.000,00
35 Kab. Blora 1.564.000,00 1.690.000,00
Kinerja sasaran meningkatnya Upah Kab./kota dilaksanakan melalui
program Perlindungan dan Pengembangan tenaga Kerja dan Hubungan
Industrial melalui kegiatan :
Tabel. 2.22
KEGIATAN OUTCOME KET
Penetapan Upah Minimum 1). Jml 100 org memahami tentang UMK
kab/kota, 2). Jml sidang 5 kali penang-
guhan UMK, 3). Jml 110 orang memahami
pengupahan, 4).survai Identifikasi Struktur
dan Skala Upah di 480 perusahaan, 5). Jml
310 orang mengetahui sistem penerapan
pengu-pahan, 6) Jml 210 orang mema-
hami masalah pengupahan, 7). Jumlah 12
kali sidang pembahasan UMK
APBD
Peningkatan Penerapan
Pengupahan
Jumlah 14 orang Anggota Dewan Pengu-
pahan mengetahui teknis mengetahui
teknis
APBN
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-7, sebesar
Rp. 1.010.912.779,- atau 97.54 persen dari total pagu sebesar Rp.
1.036.400.000, Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber daya
sebesar 1.75 persen.
Sasaran 8. Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasilitas kesejahteraan tenaga
kerja di perusahaan
Pada dasarnya perusahaan selalu memperhatikan kesejahteraan
karyawannya baik berupa materil maupun inmaterial, karena perhatian
tersebut akan menambah semangat dan memotivasi karyawannya sehingga
dapat meningkatkan keharmonisan dilingkungan kerja dan menambah
produktivitas kerja
Pengukuran Kinerja Sasaran Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasilitas
kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan terdapat 2 indikator kinerja :
24
Tabel. 2.23
Pengukuran kinerja sasaran 8
INDIKATOR KINERJA TAHUN
2017
2018 DIBANDING
TARGET REAL % TH 2017
1. Persentase besaran pekerja buruh yang menjadi peserta Jamsostek (SPM)
86.49 81.64 94.63 115,91 meningkat
2. Jumlah perusahaan penyedia fa-silitas kesejahteraan tenaga kerja
9.345 10.620 10.726 101,00 meningkat
Rata – rata tingkat capaian 108.45
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja sasaran-8, yang berkaitan dengan
Mendorong terpenuhinya sarana kesejahteraan pekerja terdapat 2 indikator
kinerja dengan predikat sangat baik atau sesuai target.
Untuk mengukur sejauh mana pencapaian tujuan tersebut, telah ditetapkan
sasaran strategis sebagai tolak ukur keberhasilan atau kegagalannya
sebagai berikut :
Tabel. 2.24
Capaian Target akhir Renstra 2018
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN TAHUN TARGET
RENSTRA
2014 2015 2016 2017 2018 2018 % CAPAI
AN
1. Prosentase besaran pekerja buruh yang menjadi peserta Jamsostek (SPM)
79,43 89,39 93,21 86,49 94,63 81,64 115,91
2. Jumlah perusahaan penyedia fasili-tas kesejahteraan tenaga kerja
4.350 5.438 7.136 9.345 10726 9.062 108,45
Pencapaian tujuan-8 pada sasaran Meningkatnya fasilitasi penyediaan fasili-
tas kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan dilaksanakan program Perlin-
dungan dan Pengembangan tenaga Kerja dan Hubungan Industrial dengan
kegiatan :
Tabel. 2.25
Uraian kegiatan berdasarkan kelompok sasaran
KEGIATAN OUTCOME KET
1. Pembinaan syarat kerja dan Jaminan Sosial di dalam dan di luar Hubungan Kerja
Jumlah 100 pelaku usaha/ pengusaha
yg memahami Syaker di Perush. Out-
sourcing, 2) Jumlah 70 pelaku usaha
/pengusaha memahami tentang teknis
pembuatan PP/PKB, 3). Jumlah 35
Tenaga Kerja yang memahami tentang
kepesertaan Jamsostek melalui BPJS
APBD
2. Pelatihan Hiperkes dan KK bagi perusahaan
1). Jml 25 dokter perush yang mema-
hami bidang hiperkes dan KK, 2). Jml 25
paramedis yang memahami bidang
hiperkes dan KK, 3). Jml 25 profesional
25
KEGIATAN OUTCOME KET
K3 yang memahami bidang hiperkes
dan KK, 4). Jml 25 pencaker yang
memahami bidang hiperkes dan KK, 5).
Jml 1 dok tempat dan fasilitas uji
kompetensi, verifikasi TUK
3. Peningkatan Fasilitas Sarana Kesejahteraan Pekerja
1). Jumlah 35 petugas melaksanakan
identifikasi data kesja, 2). Jml 200 orang
yang memahami pening-katan fasilitas
kesja di perusahaan antara pengusaha
pekerja, 3). Jumlah 70 peserta mema-
hami kesja di perush dengan Dinas
kab/kota
APBD
4. Peningkatan Penerapan Norma Kerja dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja
1) Jumlah 150 perush memahami nor-
ma kerja Waktu Kerja, Waktu Istirahat
dan Pengupahan, 2) Jumlah 298 perush
memahami tentang Penempatan dan
Pelatihan Kerja, 3) Jumlah 300 perush
memahami tentang Hubungan Kerja
dan Kebebasan Berserikat, 4) Jumlah
150 perusahaan memahami tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
APBN
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-8,
adalah sebesar Rp. 1.479.643.138,- atau 97.54 persen dari total pagu
sebesar Rp. 1.516.936.000, Penggunaan sumber dana sisa sebesar 2.46
persen dari Pagu yang ditentukan karena ada sisa atau efesiensi pada pada
sub kegiatan Sosialisasi, Konsolidasi dan Bimtek.
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-8,
adalah sebesar Rp . 1.285.924.286,- atau 96.12 persen dari total pagu
sebesar Rp. 1.337.776.000, Penggunaan sumber dana sisa sebesar 3.88
persen dari Pagu yang ditentukan karena ada sisa atau efesiensi pada pada
sub kegiatan Sosialisasi, Konsolidasi dan Bimtek.
Sasaran 9. Meningkatnya pelayanan pengawasan ketenagakerjaan.
Pengukuran Kinerja Sasaran meningkatnya pelayanan pengawasan
ketenegakerjaan, indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 2.26
Pengukuran kinerja sasaran 9
INDIKATOR KINERJA REAL TAHUN 2018 DIBANDING
2017 TARGET REAL. % TH 2017
1. Rasio Perusahaan Zero Accident 1.37 1.60 1.47 108.13 Meningkat
2. Persentase besaran pemerik-saan perusahaan
42,35 49.36 43.04 87,20 meningkat
3. Persentase besaran pengujian peralatan di perusahaan
51,02 80.70 45.45 56,32 menurun
4. Jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan
3.672 3.964 4.540 85.47 Meningkat
26
INDIKATOR KINERJA REAL TAHUN 2018 DIBANDING
2017 TARGET REAL. % TH 2017
5. Jumlah angka kecelakaan kerja 1852 1.670 2.329 60.54 Meningkat
6. Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3
2052 2.058 2.182 106,03 meningkat
Rata – rata tingkat capaian 83.95
Tabel diatas menunjukan bahwa sasaran meningkatnya pelayanan
pengawasan ketenagakerjaan terdiri dari 6 indikator kinerja rata-rata tingkat
capaian sebesar 83.95 persen dengan kategori baik.
Pencapaian tujuan pada sasaran Meningkatnya pelayanan pengawasan
ketenagakerjaan dilaksanakan melalui Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan kegiatan :
Tabel. 2.27
Kegiatan berdasarkan kelompok sasaran
KEGIATAN OUTCOME KET
1. Pemeriksaan Kesehatan dan Pengujian Lingkungan Kerja di Sektor Industri
1). identifikasi data lingkungan kerja di 25
perush, 2).Identifikasi data kesehatan
1,250 tenaga kerja, 3). Jumlah 50 tenaga
kerja yang mampu identifikasi dan
penilauian resiko budaya keselamatan
dan kesehatan kerja
APBD
2. Pengujian lingkungan sektor industri, ambient dan emisi stack
tersedianya data kualitas udara ling-
kungan kerja, data faktor fisik lingkungan
kerja dan ambient, data kualitas udara
ambient, data kualitas udara emisi, data
kesehatan tenaga kerja di 200
perusahaan
APBD
3. Pengawasan Penempatan TKI Dalam dan Luar Negeri
1). Jml 51 perush PPTKIS/Kancab PPTKIS
dan LPTKS yang meningkat dalam pela-
yanan pengawasan ketenegakerjaan, 2).
Jml 72 perush penggu-na TKA yang dipe-
riksa dan diawasi, 3). Jml 32 perush yang
wajib mempeker-jakan TK penyandang
cacat , 4) Jml 2 TKI bermasalah asal
Jateng yang ditangani
APBD
4. Penanganan Kasus Kecelakaan Kerja /Jamsostek dan Penempatan TKI
1). Jumlah penanganan 366 kasus kecela-
kaan kerja / jamsostek dan penempatan
TKI, 2) pembuatan Jml 1 aplikasi penga-
wasan ketenagakerjaan dan perusahaan
APBD
5. Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja
1). Jumlah 242 perush yang diperiksa, 2)
Jml 102 perush yang di uji K3, 3). Jumlah
46 perush yang mendapatkan penghar-
gaan K3 (zero accident/ HIV AIDS)
APBD
6. Peningkatan Kualitas Teknis Pemeriksaan dan Penyidikan Norma Ketenagakerjaan
1)Penyidikan Tindak Pidana Ketenaga-
kerjaan di 2 perusahaan, 2) Jumlah 100
orang Fungsional Pengawas KK yang
berkualitas teknis pemeriksaan
APBN
7. Peningkatan Penerapan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1)Jumlah 300 perusahaan memahami
tentang Mekanik, Pesawat uap dan
Bejana Tekan, 2) Jumlah 300 perush
APBN
27
KEGIATAN OUTCOME KET
memahami tentang Konstruksi Bangun-
an, Listrik dan Penanggulangan Keba-
karan di 300 perusahaan, 3) Jumlah 300
perusahaan memahami tentang Kesehat-
an Kerja, 4) Jumlah 300 perusahaan
memahami tentang Ergonomi Lingkungan
Kerja dan Bahan Berbahaya
8. Dukungan Manajemen dan Duku-ngan Teknis Lainnya Ditjen Pembi-naan Pengawasan Ketenagakerja-an dan Keselamatan dan Kese-hatan kerja
1)Peningkatan Akuntabilitas dan Kinerja
Ditjen Binwasnaker dan K3 jumlah 76
nilai, 2) Peningkatan Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan Eksterna 100 persen, 3) La-
yanan Perkantoran sebanyak 12 layanan
APBN
Sasaran 10. Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan
anak serta meningkatnya kesetaraan, keadilan gender
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan tercantum untuk tidak adanya diskriminasi kerja.
Aturan tersebut menunjukan komitmennya untuk menyediakan kesetaraan
dalam kesempatan bekerja dengan tanpa diskriminasi baik itu laki-laki
maupun perempuan
Pengukuran Kinerja Sasaran meningkatnya kualitas hidup dan
perlindungan perempuan dan anak serta meningkatnya kesetaraan dan
keadilan gender, indikator kinerja sebagaimana tertuang dalam tabel di
bawah ini :
Tabel. 2.28
Pengukuran kinerja sasaran 10
INDIKATOR KINERJA TAHUN TAHUN 2018 DIBANDING
2017 TARGET REAL. % TH 2017
1. Tingkat partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
56.26 66.48 56.41 84,85 meningkat
2. Jumlah Pekerja Anak / jumlah pekerja dibawah umur
34.141 35.381 33.481 105.37 Menurun
(Positif)
Rata – rata tingkat capaian 95.11
Tabel diatas menunjukkan bahwa sasaran Meningkatnya kualitas
hidup dan perlindungan perempuan dan anak serta meningkatnya
kesetaraan, keadilan gender ada 2 indikator indikator kinerja rata-rata tingkat
capaian sebesar 95,11 persen dengan kategori tinggi
Indikator kinerja pertama tingkat partisipasi Angkatan Kerja Perempuan
Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan
perempuan. Pada Agustus 2018, TPAK laki-laki sebesar 81,19 persen sementara
TPAK perempuan hanya 56,41 persen. Namun demikian, dibanding kondisi
28
setahun yang lalu TPAK laki-laki mengalami penurunan 1,27 persen poin dan
TPAK perempuan mengalami kenaikan 0,15 persen
Indikator kedua jumlah pekerja anak mengalami penurunan sebesar 3.90
persen. sedangkan capaian kinerja pada akhir Renstra tahun 2018 pada
indikator sasaran Jumlah Pekerja Anak / jumlah pekerja dibawah umur
sebesar 105.37 persen.
Pencapaian sasaran-10 dilaksanakan Program Perlindungan dan
Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan kegiatan :
Tabel. 2.29
Uraian kegiatan berdasarkan kelompok sasaran
KEGIATAN OUTPUT KET
1. Pengawasan dan Pembinaan Norma Ketenagakerjaan.
1). Jml 582 perush yang mendapatkan
pelayanan pemeriksaan dan pengawas-
an norma ketenegakerjaan, 2) peme-
nuhan akses pendidikan 60 pekerja
anak
APBD
2. Penarikan Pekerja Anak dari Bentuk Pekerjaan Terburuk Anak (BPTA)
Penghapusan dan Perlindungan Tena-
ga Kerja Perempuan di 300
perusahaan
APBN
Penggunaan sumber daya keuangan untuk pencapaian Sasaran-10,
adalah sebesar Rp 911.150.720,- atau 97.33 persen dari total pagu sebesar
Rp. 936.110.000,- . Hal ini berarti terdapat efisiensi penggunaan sumber
daya sebesar 2.67 persen.
Evaluasi hasil pelaksanaan Renja Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah dan
Pencapaian Rencana Strategis/Renstra Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah
2013 s/d Tahun 2018 sebagaimana tabel 2.30
29
TABEL 2.30 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RENJA PERANGKAT DAERAH DAN CAPAIAN RENSTRA TAHUN 2014 S/D 2018
DINAS NAKERTRANS PROV. JATENG
KODE PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR PROGRAM / KEGIATAN
TARGET KINERJA CAPAIAN PROGRAM
REALISASI TARGET KINERJA HASIL PROGRAM DAN KEGIATAN S/D 2018
TARGET DAN REALISASI KINERJA PROG. DAN KEG. TAHUN 2016
TARGET PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2018
PERKIRAAN REALISASI CAPAIAN TARGET RENSTRA SD TAHUN 2017
TARGET RENJA TH 2018
REALISASI RENJA TH 2018 %
REALISASI CAPAIN PROG, DAN KEG, S/D 2018
TINGK. CAPAIN REAL. TARGET RENSTRA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
URUSAN KETENAGAKERJAAN
01 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
01 01 Pembinaan masyarakat penganggur melalui peng-embangan kewirausahaan
Jumlah tenaga kerja yang berusaha mandiri
2640 1,790
600 600 100 220 2,610
98.86
02 Pelayanan, penempatan, pembinaan dan pember-dayaan tenaga kerja dalam dan luar negeri
Jumlah CTKI /TKI yang berkualitas 12510 34,930
12000 12000 100 550 47480 379.54
03 Penyebarluasan Informasi Pasar Kerja Jumlah lowongan kerja
-
04 Peningkatan Penempatan melalui mekanisme AKAD
Jumlah penempatan AKAD 1950 2,500
125 125 100 200 2825 144.87
30
O5 Pengendalian penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA)
Jumlah kab./kota yang dilaayani perijinan tenaga kerja asing
175
245
70 70 100 35 350 200.00
06 Penyusunan Database Ketenagakerjaan jml D0kumen ketenaga-kerjaan
5
9 2 2 100 1 12 240.00
07 Penguatan Tata Kelola dan Perencanaan Bidang Nakertransduk
Jumlah D0kumen perencanaan 6 9 4 4 100 1 14 233.33
01 02 Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
0
01 Peningkatan Kompetensi dan Profesionalisme SDM Pelatihan Kerja
Jumlah TK yang mempunyai komptensi dan produktifitas
440 660 100 100 100 100 860 195.45
02 Penerapan standar dan modul CBT serta akreditasi LPKS
Jml instruktur /pengelola LKS yang terakreditasi
362 606 50 50 100 50 706 195.03
03 Pelatihan dan Pemagang-an dalam dan Luar Negeri
Jumlah seleksi TK yang magang di jepang dan magang perusahaan DN
3650 4742 1690 1690 100 1670 8102 221.97
04 Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Jumlah TK/SDM yang berkomptensi dan produktifitas
1195 2415 100 100 100 415 2930 245.19
05 Pemberdayaan Lembaga Produktivitas Jml pengelola lembaga yang berproduktifitas
815 1130 100 100 100 150 1380 169.33
06 Uji Kompetensi, Identifi-kasi Data Pilah Responsif Gender yang Tersertifikasi dan Data Base Standarisasi dan Sertifikasi
Jumlah tenaga kerja yang berkompetensi dan sertifikasi
460 568 70 70 100 70 708 153.91
31
07 Peningkatan Kompetensi Lembaga Pelatihan Kerja
Junlah Instruktur dan pengelola lembaga pelatihan yang berkompeteansi
785 1470 60 60 100 60 1590 202.55
08 Pelatihan bagi calon tena-ga kerja berbasis kompe-tensi di bidang industri
Jumlah TK terampil dibidang industri 1380 1080 160 160 100 120 1360 98.55
09 Pelatihan Berbasis Kompe-tensi DBHCHT di BLKI Cilacap
Jumlah TK terampil dibidang kewirausaaan
920 2010 300 300 100 120 2430 264.13
010 Pelatihan di Bidang Pertanian dan UKM Jumlah TK terampil dibi-dang pertanian dan UMKM
656 480 96 96 100 64 640 97.56
011 Pelatihan pertanian di sektor rokok/cukai rokok (DBHCHT)
Jumlah TK terampil dibidang pertanian
1632 2560 480 480 100 480 3520 215.69
012 Peningkatan peran dan fungsi BLKP melalui ISO 9001 : 2008
Jumlah paket kegiatan eksistensi didalam peran dan fungsinya sesuai ISO 9001
5 7 1 1 100 1 9 180.00
013 Pelatihan Kerja bagi CTKI LN Jumlah pencaker yang berkompetensi dan memahami pengetahuan bahasa Jepang
1170 878 250 250 100.00
260 1388 118.63
014 Pelatihan, pengukuran dan pemeliharaan produktivitas
Jumlah perusahaan yang produktif dan berdaya saing
620 930 70 70 100 90 1090 175.81
32
015 Pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau dan/atau Daerah penghasil bahan baku industri hasil Tembakau
Jumlah tenaga kerja yang terampil dibidang kewirausahaan
1500 2695 645 645 100 475 3815 254.33
016 Pelatihan dan Pemberdayaan Penca 450 1120 #DIV/0
!
0 1120 248.89
01 03 Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
0
0
01 Penetapan Upah Minimum Jumlah kegiatan penetapan upah minimum
5,055 13814 1160 1160 100 830 15804 312.64
02 Pembinaan dan Pember-dayaan Kelembagaan Hubungan Industrial serta Verifikasi SP/ SB
Jumlah mediator, ketua PUK SP/SB dan HRD yang mema-hami tentang hubu-ngan industrial
880 1636 317 317 100 170 2123 241.25
03 Pembinaan dan Evaluasi pelaksanaan Hubungan Industrial dan Jamsos
Jumlah petugas HI dan Jamsos memahami pengolahan data HI dan Jamsos
265 660 175 175 100 70 905 341.51
04 Pembinaan syarat kerja dan Jaminan Sosial di dalam dan di luar Hubungan Kerja
Jumlah pelaku usaha yang memahami PP/PKB, Jamsostek dan outsurcing
1,465 2650 205 205 100 200 3055 208.53
33
05 Forum koordinasi LKS Tripartite Jumlah anggota LKS Tripartit Kab/Kota dan Prov memahami tugas, fungsi dan peranan/fungsi LKS Tripartit sesuai undang-undang ketenagakerjaan
1816 2676 420 420 132 3228 177.75
06 Peningkatan Fasilitas Sarana Kesejahteraan Pekerja
Jumlah peserta yang memahami kesja TK
1760 990 305 305 100 350 1645 93.47
07 Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja
Jumlah peru-sahaan yang diperiksa, diuji dan diverifikasi
8640 3004 220 220 100 220 3444 39.86
08 Penanganan Kasus Kece-lakaan Kerja/Jamsostek dan Penempatan TKI
Jumlah kasus kecelakaan kerja / jamsostek dan kasus penempatan TKI yang di tangani
465 238 366 366 100 30 634 136.34
09 Pengawasan Penempatan TKI Dalam dan Luar Negeri
Jumlah pengawasan peru-sahaan PPTKIS/Kancab PPTKIS dan LPTKS dan pengguna TKA
755 922 150 150 100 100 1172 155.23
010 Pengawasan dan Pembina-an Norma Ketenagaker-jaan
Jumlah perusahaan diperiksa norma ketenagakerjaan
14718 4876 200 200 100 364 5440 36.96
011 Pengujian lingkungan sektor industri, ambient dan emisi stack
Jumlah perusahaan yang melakukan pengujian lingkungan kerja, kualitas udara ambien, kualitas udara emisi, faktor fisik lingkungan kerja dan pemeriksanaan kesehatan tenaga kerja
850 1474 #DIV/0
!
200 1674 196.94
34
012 Pelatihan Hiperkes dan KK bagi perusahaan Jumlah dokter, para-medis, supervisor dan pencaker yang berkompetensi
795
942 125 125 100 160 1227 154.34
013 Pemeriksaan Kesehatan dan Pengujian Lingkungan Kerja di Sektor Industri
Jumlah perusahaan yang melaksanakan pemeriksa-an dan pengujian kesehatan
146 200 25 25 100 26 251 171.92
014 Pengembangan dan Akreditasi Laboratorium BPPKH Prov. Jateng
Jumlah jenis pengembangan laboratorium
29 44 8 8 100 6 58 200.00
015 Penyelesaian Kasus Ketenagakerjaan Jumlah tempat / lokasi penyelesaian kasus ketenagakerjaan
355
575 40 40 100 15 630 177.46
016 Penyelesaian PHI/PHK /Mogok / Unjuk rasa dan Penutupan Perusahaan
Jumlah lokasi penyelesaian kasus PHI/PHK
790 175 72 72 100 27 274 34.68
017 Penyelesaian kasus TKI bermasalah Jumlah kasus TKI yang ditangani 295 297 65 65 100 65 427 144.75
018 Pengembangan data base kasus ketenagakerjaan
Pengembangan data base kasus ketenagakerjaan
5 7 1 1 100 1 9 180.00
URUSAN KETRANSMIGRASIAN
0
Program Pengembangan wilayah transmigrasi
0
Penyiapan, Penempatan dan Pemantapan Transmi-grasi
Jumlah Provinsi penempat-an transmigran menanda-tangani naskah Kerjasama Antar Daerah (KSAD)
55 56 6 6 100 12 74 134.55
Pemantauan Transmigran Pasca Penempatan Jumlah lokasi data paska penempatan di Provinsi lain
18 33 5 5 100 3 41 227.78
Pelatihan transmigrasi Jumlah KK catrans yang terampil di bidang pertanian
1025 358 50 50 100 50 458 44.68
35
TABEL 2.31
Kinerja Pelayanan OPD Tahun 2013-2018
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Urusan Tenaga Kerja
1 %Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kompetensi v
72.93 75.15 78.95 82.99 86.22 89.79 85.58 87.9 95.12 94.42 123.12 113.88 111.34 114.62 109.51
2 %Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis masyarakat v
77.71 83.82 87.28 88.33 89.05 77.66 84.18 82.67 - - 99.94 100.43 94.72 - -
3 %Tenaga kerja yang mendapatkan pelatihan berbasis kewirausahan v
57.74 60.48 62 62 63.49 66.86 70.48 74.93 80.00 89.79 115.79 116.53 120.85 129.03 141.42
4 %Produktivitas TK (dl juta rupiah)
v
14.23 14.91 15.63 53.5 56 55.93 49.16 51.44 52.01 54.57 393.04 329.71 329.11 97.21 97.45
5 %Laju PDRB per tenaga kerja
v
14.23 14.91 15.63 4.9 4.9 11.13 6.18 5.3 5.27 5.32 78.22 41.45 33.91 107.55 108.57
6 %Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja keluarga terhadap total kesempatan kerja
v
37.27 36.08 34.91 33.77 32.68 31.96 30.5 29 30.25 31.64 85.75 84.53 83.07 89.58 96.82
7 %Pembinaan kelembagaan pelatihan dan produktivitas
v
17 19.5 22 24.5 26 17.13 21.71 33.86 32.58 27.00 100.76 111.36 153.91 132.98 103.85
36
NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
8 %Tenaga Kerja yang disertifikasi
v 12,59 12.8 13.02 13.26 13.5 9.3 14.91 15.19 18.19 19.59 73.87 116.48 116.67 137.18 145.11
9 %Tingkat Pengangguran Terbuka
v
5.04 4.96 4.6 4.2 4.13 5.68 4.99 4.63 4.57 4.51 106.97 101.22 104.51 108.81 109.20
10 %Besaran pencari kerja terdaftar yang di tempatkan
V
51.33 60.67 70 78.06 86.11 71.55 73.9 76.55 67.84 69.61 139.39 121.81 109.36 86.91 80.84
11 %Partisipasi angkatan kerja
v
72.27 72.58 72.9 73.22 73.55 69.68 67.86 67.15 69.11 68.56 96.42 93.5 92.11 94.39 93.22
12 %Rasio kesempatan kerja terhadap penduduk usia kerja
v
69.32 70.18 71.01 71.83 72.63 65.72 64.49 64.04 65.96 65.50 94.81 91.89 90.18 91.83 90.18
13 Jumlah penempatan AKAN
v
85,000 85,300 85,500 81,000 80,000 92,587 57,107 49,581 55,033 56100 108.93 66.91 57.91 67.94 70.13
14 Jumlah LKS Bipartit
v 1,555 1,635 1,695 1,745 1,795 1,644 1,639 1,789 1,648 1735 105.72 100.24 105.55 94.44 96.66
15 Jumlah Peraturan Perusahaan
v
3,752 4,007 4,277 4,557 4,857 3,881 4,009 4,489 4,657 4857 103.44 100.05 104.96 102.19 100.00
16 Jumlah Perjanjian Kerja Bersama
v 790 800 810 820 830 802 801 810 845 875 101.52 100.13 100 103.05 105.42
37
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
17 % Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama
v 87.72 88.42 88.57 88.81 89.09 80.04 90.79 85.42 88.94 95.93 91.24 102.68 96.44 100.15 107.68
18 Jumlah kasus dan status penyelesaian Hubungan Industrial
v
3,500 3,000 2,500 2,000 1,500 2,721 2,301 1,285 1,927 265 77.49 76.7 51.4 96.35 17.67
19 %Rasio Upah Minimum Kab / kota dibanding Kebutuhan Hidup Layak(KHL).
v
97.4 97.5 97.6 97.7 97.8 98.96 100.33 100.32 109.12 119.02 101.6 102.9 102.46 111.69 121.70
20 %Besaran pekerja buruh yang menjadi peserta Jamsostek
v
72.87 75.65 78.34 80.34 81.64 79.43 89.39 93.21 86.48 94.63 109 118.16 118.98 107.64 115.91
21 Jumlah perusahaan penyedia fasilitas kesejahteraan tenaga kerja
v
4,350 5,438 6,797 8,496 1,062 4,350 5,438 7,136 9,345 10,726 100 100 104.99 109.99 1009.98
22 %Besaran pemeriksaan perusahaan
v
39.59 42.7 42.77 46.88 49.36 39.63 52.05 42.07 42.35 43.04 100.1 121.9 98.36 90.34 87.20
23 %Besaran pengujian peralatan di perusahaan
v
63.4 64.81 69.98 76.9 80.7 63.4 64 69.98 51.02 45.45 100 98.75 100 66.35 56.32
24 Jumlah pelanggaran norma ketenagakerjaan
v
4,039 4,014 3,989 3,964 3,939 2,541 2,611 3,989 3,672 4,540 62.91 65.05 100 92.63 115.26
38
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan
Fungsi OPD Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada tahun ke-
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
25 Jumlah angka kecelakaan kerja
v 1900 1850 1795 1735 1670 2951 3083 3092 1852 2329 155.31 166.65 178.21 106.74 139.46
26 Jumlah Perusahaan yang Menerapkan K3
v
1,868 1,908 1,953 2,003 2,058 2,091 1,920 1,953 2,052 2182 111.94 100.63 100 102.45 106.03
27 Menurunnya Jumlah
penyakit akibat kerja v
18 17 16 15 14 0 0 1 1 0 0 0 6.25 6.67 0.00
28 %Rasio Perusahaan Zero Accident
v
1.12 1.31 1.43 1.5 1.6 1.17 1.37 1.48 1.37 1.47 104.46 104.58 103.5 91.33 91.88
29 %Tingkat partisipasi Angkatan Kerja Perempuan v
62.72 63.97 65.22 66.48 67.73 56.93 53.89 53,94 56.26 56.41 90.77 84.24 0 84.63 83.29
30 Jumlah Pekerja Anak / jumlah pekerja dibawah umur (orang) v
36,481 35,481 35,431 35,381 35,331 33,551 32,081 30,830 34,141 33,481 91.97 90.42 87.01 96.50 94.76
Urusan Transmigrasi
40 Jumlah calon
transmigran yang mendapatkan pelatihan dasar umum (PDU); (KK)
v
200 275 300 200 200 105 179 318 155 170 52.5 29.09 95 77.50 85.00
41 Kesepakatan kerjasama antar wilayah (Provinsi) dalam pengembangan kawasan transmigrasi (Prov)
v
9 10 12 12 12 6 12 12 6 8 66.67 120 100 50.00 66.67
42 Jumlah Transmigran yg ditempatkan (KK)
v 150 200 200 200 200 122 179 318 153 169 81.33 89.5 159 76.50 84.50
39
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD
Capaian kinerja pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Tengah merupakan Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi dijelaskan berdasarkan realisasi capaian target Renstra
PD Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2018-2023 berdasarkan
Urusan Wajib dan Pilihan yang diampu, yaitu Urusan Ketenagakerjaan;
Urusan Transmigrasi .
Berdasarkan Indikator Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah dapat
dilihat bahwa 42 Indikator target kinerja urusan ketenagakerjaan dan
ketransmigrasian yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018 terdiri dari 14 indikator RPJMD/IKK
dan 28 merupakan indikator SPM atau indikator lainnya. Berdasarkan
evaluasi hasil perencanaan pada urusan ketenagakerjaan, dari 30 indikator
yang terdiri 9 indikator RPJMD sebanyak 4 indikator telah tercapai, dan
5indikator target kinerja diperhitungkan akan tercapai yaitu :
1) Indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) tahun 2018 dengan
capaian 68,56 % lebih rendah dari tahun sebelumnya 69,11 %
dikarenakan lowongan kerja sektor formal terbatas sehingga lebih
banyak bekerja di sektor informal.
2) Indikator Rasio Kesempatan Kerja terhadap Penduduk Usia Kerja 2018
sebesar 65,50 % lebih rendah dari capaian tahun sebelumnya 69,96 %
rendahnya tingkat capaian dikarenakan lowongan kerja yang tersedia
mensyaratkan spesifikasi kompetensi dalam hal tingkat pendidikan dan
keterampilan.
3) Indikator Jumlah Antar Kerja Antar Negara (AKAN) Tahun 2018 dengan
capaian 56.100 orang lebih rendah dari target 50.000 orang. Tetapi
secara keseluruhan dari tahun 2013 sd tahun 2018 sebanyak dari target
sebanyak 379.200, sampai dengan tahun 2018 telah tercapai 395.152
melebihi yang ditargetkan.
4) Indikator prosentase Laju PDRB per Tenaga Kerja sebesar 5,32 persen
pada tahun 2018, indikator ini lebih tinggi dari yang ditarget 4,9 persen
dan lebih tinggi dari tahun 2017 sebesar 5,27 persen
5) Indikator Produktivitas Tenaga Kerja ( dalam jutaan rupiah ) tahun 2018
sebesar 54,57 juta lebih tinggi daripada tahun 2017 sebesar 52,01 juta
rupiah.
Sedangkan 21 indikator lainnya pada urusan ketenagakerjaan, 19 indikator
telah tercapai targetnya, tetapi 7 indikator yang tidak tercapai target dan
pada tahun 2018, yaitu:
1) Indikator pencaker terdaftar yang ditempatkan tahun 2018 tercapai
sebesar 69,61 persen, lebih rendah dari yang ditargetkan sebesar 86,11
persen
2) Indikator jumlah LKS Bipartit terealisasi 1735 lebih rendah dari target
pada tahun 2018 sebanyak 1795 LKS
3) Indikator Prosentase besaran pemeriksaan perusahaan tahun 2018
terealisasi sebanyak 43,04 persen lebih rendah dari target sebesar 49,36
persen.
40
4) Indikator besaran pengujian peralatan di perusahaan tahun 2018
terealisasi sebanyak 45,45 persen lebih rendah dari yang ditargetkan
sebesar 76,90 persen.
5) Indikator Rasio Perusahaan Zero Accident tercapai 1,47 persen, tetapi
lebih rendah dari target 1,60 persen.
6) Indikator pelanggaran norma ketenagakerjaan dari capaian tahun 2018
yaitu sebesar 4540 lebih tinggi dari target 3.964.
7) Indikator jumlah angka kecelakaan kerja pada tahun 2018 sebanyak
2.329 lebih tinggi yang ditargetkan 1.670 karena kecelakaan kerja
terjadi tidak hanya terjadi di tempat kerja tetapi dihitung dari berangkat
sampai pulang sehingga jumlahnya lebih tinggi.
8) Indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan tahun 2018
tercapai sebesar 56,41 persen lebih rendah dari yang ditargetkan
sebesar 66,00 persen.
Sedangkan pada urusan transmigrasi dapat dilihat bahwa kinerja
pembangunan urusan transmigrasi dengan 3 indikator kinerja yang terdiri 2
indikator kinerja RPJMD dan 1 indikator lainnya, 2 target kinerja urusan
transmigrasi yang merupakan indikator RPJMD telah tercapai dan masih
terdapat 1 indikator lainnya yaitu target kinerja yang perlu upaya keras
supaya tercapai untuk diwujudkan yaitu Jumlah calon transmigran yang
ditempatkan yang telah dilatih PDU , dari target kuota dari tahun 2013 s/d
2018 sebanyak 1.175 KK terealisasi 1.467 KK, hal ini disebabkan Kuota
yang disediakan pemerintah pusat sangat terbatas dan tidak sebanding
dengan animo masyarakat serta ketidaksiapan lokasi daerah calon penerima
transmigran sehingga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan
dukungan melalui pola sharing dengan daerah atau provinsi tujuan
transmigrasi .
Kinerja pelayanan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah merupakan
kondisi capaian indikator di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.
Gambaran kinerja pelayanan Disnakertrans diuraikan sebagai berikut:
1. Bidang Ketenagakerjaan
a. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Tingkat Pengangguran Terbuka di Jawa Tengah selama kurun
waktu tahun 2012 hingga tahun 2016 cenderung mengalami
penurunan, yaitu pernah mengalami kenaikan pada tahun 2013
menjadi sebesar 6,02% dari 5,63% (tahun 2012). Namun pada tahun
2013 hingga tahun 2016 terus menurun menjadi sebesar 4,63%.
Kondisi Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Jawa Tengah pada
tahun 2015 relevan terhadap capaian Nasional yang juga mengalami
penurunan menjadi sebesar 5,61%, secara rinci Tingkat Pengangguran
Terbuka di Jawa Tengah tahun 2012 hingga tahun 2016 dapat dilihat
pada Gambar Diagram 2.2 dan Tabel 2.32.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak
digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan
41
pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup
berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang
bergerak turun dari 4,63% pada Agustus 2016 menjadi 4,57% pada
Agustus 2017 (Gambar 2).
TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di
perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 5,16%,
sedangkan TPT di perdesaan hanya 4,02%. Dibandingkan setahun yang
lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran di perkotaan sebesar
0,35% poin, sementara TPT di perdesaan mengalami peningkatan
sebesar 0,21% poin
Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan
Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2016 – 2017
42
Gambar Diagram 2.2.
Persebaran Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut
Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2016
Tabel 2.32. Jumlah Penganggur dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012–2018
Tahun Jumlah Penganggur (orang)
TPT(%)
2012 962.010 5,63
2013 1.022.728 6,02
2014 996.344 5,68
2015 863.783 4,99
2016 801.330 4,63
2017 823.000 4,57
2018 810.000 4,51
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018 Ket : *) data per Agustus tahun bersangkutan
Posisi relatif TPT kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun 2015
dibandingkan dengan rata-rata TPT Provinsi Jawa Tengah sebesar
4,99% dan rata-rata TPT Nasional sebesar 6,18% masih terdapat 9
kabupaten/kota berada di atas Provinsi Jawa Tengah dan Nasional,
yaitu Tegal, Kota Tegal, Cilacap, Kendal, Pemalang, Brebes, Kota
Salatiga, Kota Magelang dan Banyumas. Sedangkan 7 kabupaten/kota
berada di bawah Provinsi Jawa Tengah dan di atas Nasional, 19
kabupaten/kota lainnya berada di bawah Provinsi Jawa Tengah dan
Nasional.
43
Tingkat Pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Tengah pada Agustus
2016 mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan periode yang
sama pada tahun 2015. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng
menyebutkan TPT Jateng pada agustus 2016 sebesar 4,63% atau
mengalami penurunan sebesar 0,36%, dibandingkan dengan TPT yang
sama tahun lalu sebesar 4,99%.
Sedangkan dibandingkan dengan pada Februari, TPT Agustus
mengalami peningkatan sebesar 0,43%.TingkatPengangguran Terbuka
(TPT) di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 sebesar 4,63 % lebih
rendah sebesar 0,98 % bila dibandingkan dengan capaian realisasi
TPT Nasional (Indonesia) tahun 2016 mencapai 5,61 % .
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja
yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai
kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja berhasil
menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang bergerak
turun dari tahun 2013 sebesar 6,02% dan sebesar 4,63% pada
Agustus 2016 menjadi 4,57% pada Agustus 2017, kemudian bergerak
turun menjadi 4,51% pada Agustus tahun 2018, selengkapnya dapat
dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3.
Posisi Relatif Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten/Kota
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2017
44
b. Pencari Kerja yang Ditempatkan
Persentase pencari kerja yang ditempatkan di Jawa Tengah pada kurun
waktu 2013 – 2015 mengalami peningkatan, namun kembali mengalami
menurun di tahun 2016 sebesar 76,55% dan 2017 sebesar 67,84%
serta mengalami peningkatan di tahun 2018 sebesar 69,61%. Hal ini
antara lain karena meningkatnya ketersediaan dan kemudahan akses
informasi pasar kerja, serta kesesuaian kompetensi calon tenaga kerja
dengan pasar kerja, secara rinci pencari kerja yang ditempatkan bisa
dilihat pada Tabel 2.33.
Tabel 2.33.
Pencari Kerja yang Ditempatkan di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013 – 2018
Tahun Pencari Kerja
yang Terdaftar
Pencari Kerja yang
Ditempatkan Persentase
2013 743.058 324.989 43,74
2014 426.435 305.134 71,55
2015 329.605 257.108 78,00
2016 285.306 218.398 76,55
2017 309.952 210.256 67,84
2018 240.246 167.247 69,61
Sumber : Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2018
c. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja
Tingkat produktivitas tenaga kerja diukur dari seberapa besar PDRB
yang dihasilkan dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja.
Produktivitas tenaga kerja Jawa Tengah selama kurun waktu lima
tahun terus meningkat, dari 45,53 juta rupiah di tahun 2013 menjadi
52,01 juta rupiah di tahun 2017 dan menjadi 54,57 juta rupiah di
tahun 2018. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.34.
Tabel 2.34.
PDRB ADHK Tahun 2010 Per Tenaga Kerja
di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018
No Tahun PDRB ADHK 2010
(Juta Rupiah) Jumlah Tenaga
Kerja
PDRB ADHK 2010/Tenaga Kerja (Juta
Rupiah)
1 2013 726.899.706,4 15.964.048 45,53
2 2014 766.271.771,3 16.550.682 46,30
3 2015 811.715.070,0 16.512.277 49,16
4 2016 849.383.600,0 16.511.136 51,44
5 2017 894.050.470,0 17.190.000 52,01
45
No Tahun PDRB ADHK 2010
(Juta Rupiah) Jumlah Tenaga
Kerja
PDRB ADHK 2010/Tenaga Kerja (Juta
Rupiah)
6 2018 941.283.280,0 17.250.000 54,57
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018 (diolah)
d. Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Keluarga
Terhadap Total Kesempatan Kerja (yang bekerja)
Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja
keluarga terhadap total kesempatan kerja (yang bekerja) di Jawa
Tengah selama periode tahun 2013 – 2018 terus mengalami fluktuasi.
Pergerakan proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri
mengindikasikan pergeseran dari pekerja informal ke pekerja formal,
dan berdampak positif terhadap Hubungan Industrial yang semakin
kondusif. secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.35.
Tabel 2.35.
Proporsi Tenaga Kerja yang Berusaha Sendiri dan Pekerja Keluarga
Terhadap Total Kesempatan Kerja di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013– 2018 (%)
No Tahun Proporsi Tenaga Kerja dan Pekerja Keluarga
terhadap Total Kesempatan Kerja
1 2013 38,48
2 2014 31,96
3 2015 51,94
4 2016 29,00
5 2017 30,25
6 2018 31,64
Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah, 2018
Proporsi tenaga kerja yang berusaha sendiri dan pekerja
keluarga terhadap total kesempatan kerja (yang bekerja) di Jawa
Tengah selama periode tahun 2013 hingga tahun 2018 cenderung
menurun yang mengindikasikan semakin meningkatnya pekerja formal
di berbagai sektor, meskipun dilihat 2 tahun terakhir mengalami
peningkatan, yaitu tahun 2016 sebesar 29,00% dan pada tahun 2017
naik menjadi 30,25%, dan tahun 2018 sebesar 31,64 secara rinci
dapat dilihat pada Tabel 2.38.
46
e. Rasio Rata-rata Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) dibanding
Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
Pencapaian rasio UMK dibandingkan KHL di Jawa Tengah
selama periode tahun 2013-2018 relatif mengalami peningkatan yang
mengindikasikan bahwa pendapatan tenaga kerja telah mendekati
kebutuhan hidup layak, namun demikian masih perlu ditingkatkan
dengan mendekatkan tempat tinggal dan kemudahan transportasi ke
lokasi pekerjaan.
Tabel 2.36
Rasio Rata - Rata Upah Minimum Kabupaten/Kota
Dibanding KHL di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018
No Tahun UMK (Rp/bln/orang) KHL
(Rp/bln/orang) Rasio (%)
1 2013 914.275,68 940.375 97,30
2 2014 1.066.603,43 1.077.793,30 98,96
3 2015 1.224.532,43 1.220.073,32 100,33
4 2016 1.415.552,94 1.416.316,73 100,32
5 2017 1.547.905,94 1.416.316,73 109,12
6 2018 1.685.712,17 1.416.316,73 119,02
Sumber : Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2018
f. Jumlah Kepesertaan Jamsostek dalam Hubungan Industrial
Jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja (Pekerja Penerima
Upah) yang telah mengikuti program Jamsostek selama periode tahun
2013 – 2018 terus mengalami peningkatan, mengindikasikan bahwa
kesadaran perusahaan dan tenaga kerja terhadap jaminan sosial
ketenagakerjaan semakin meningkat.
Tabel 2.37.
Perkembangan Jumlah Perusahaan dan Tenaga Kerja yang Mengikuti
Program Jamsostek di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013- 2018
No Tahun
Jumlah
Perusahaan
(Unit)
Jumlah Tenaga Kerja (Orang)
1 2013 22.247 1.249.235
2 2014 22.630 1.249.434
3 2015 22.657 1.198.925
4 2016 30.094 1.274.715
5 2017 45.121 1.425.903
6 2018 56.574 1.698.265
Sumber : Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2018
47
g. Jumlah pekerja/buruh sektor non formal yang menjadi peserta program
Jamsostek
Kepesertaan pekerja/buruh sektor non formal (Bukan Penerima
Upah) mengikuti program Jamsostek atau yang lebih dikenal dengan
Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja (TKLHK) selama tahun 2013 - 2016
mengalami peningkatan, namun mengalami penurunan pada tahun
2017. Kemudian mengalami peningkatan yang sangat tinggi di tahun
2018, hal ini dikarenakan pertambahan dari sektor informal seperti
pelaku usaha kelautan dan perikanan (nelayan), Perum Perhutani(
LMDH Kehutanan ), Perangkat Desa (ASN/Non ASN) dan sebagainya.
Peningkatan kepersertaan pada tahun 2013 – 2018 mengindikasikan
bahwa kesadaran pekerja/buruh sektor non formal (Bukan Penerima
Upah) terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan semakin meningkat.
Tabel 2.38
Perkembangan Jumlah Pekerja Sektor Non Formal yang Mengikuti
Program Jamsostek di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 – 2018
No Tahun Jumlah Tenaga Kerja (orang)
1 2013 40.983
2 2014 44.535
3 2015 105.464
4 2016 170.980
5 2017 150.832
6 2018 1.465.847
Sumber : Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2018
2. Transmigrasi
Realisasi pengiriman transmigran Tahun 2011-2012 cenderung
meningkat dari 690 KK (2011) menjadi 700 KK (2012) dan tahun 2013-
2014 mengalami penurunan dari 471 KK menjadi 122 KK. Realisasi
penempatan didasarkan dari SPP (Surat Pemberitahuan Penempatan) yang
diterbitkan oleh Pusat, yang antara lain disebabkan oleh belum siapnya
lokasi penempatan. Capaian pengiriman transmigran Jawa Tengah dari
tahun 2013 - 2018 dapat dilihat pada Tabel berikut.
48
Tabel 2.39.
Capaian Pengiriman Transmigran Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013 - 2018
No Tahun Animo
(KK)
Kuota Pusat
(KK)
Jumlah
Penempatan (KK) Persentase
1 2013 4.760 540 471 9,89
2 2014 3.624 142 122 3,36
3 2015 2.408 239 179 7,43
4 2016 2.397 326 318 13,26
5 2017 2.211 155 153 6,91
6 2018 2.246 170 169 7,52
Jumlah 37.080 1.527 1.412 3,81
Sumber : Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, 2018
a. Jumlah Calon Transmigran yang mendapatkan Pelatihan Dasar Umum
(PDU)
Dalam rangka peningkatan pengetahuan dan ketrampilan
transmigran sebagai bekal di daerah tujuan, telah dilaksanakan
pelatihan dan pembekalan pengetahuan mengenai kondisi tempat
tujuan, budaya dan tradisi masyarakat setempat kepada calon
transmigran yang dilakukan oleh Balai Latihan Transmigrasi dan
Penyandang Cacat (Balatranspenca) Provinsi Jawa Tengah. Tahun
2017, pelatihan dasar umum calon transmigran dialihkan ke Balai
Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah di Klampok,
Banjarnegara. Perkembangan Pelatihan Calon Transmigran dapat
dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 2.40.
Perkembangan Pelatihan Calon Transmigran Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2013-2018
No Tahun Jumlah (KK)
1 2013 540
2 2014 105
3 2015 179
4 2016 318
5 2017 155
6 2018 170
Jumlah 1427
Sumber : Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah,2018
Sementara itu untuk target dan indikator serta proyeksi capaian
untuk tahun 2020 dari Renstra Dinakertrans Provinsi Jawa Tengah 2018
s/d 2023 seperti yang terlihat dalam tabel. 2.41.
49
Tabel 2.41 Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD
Satuan Target
IKK
Target Renstra OPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Proyeksi Catatan Analisis
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
2019 2020 2021 2022 2023 2019 2020 2021 2022 2023 2020 2021 2022 2023
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Indikator Tujuan : Persentase pengangguran
yang ditangani %
24,05 25,86 27,37 28,15 28,55
I. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1 Persentase kenaikan lembaga pelatihan yang terakreditasi
%
31.00 33.00 35.00 37.50 38.50
2 Persentase kenaikan tenaga
kerja tersertifikasi %
1.00 1,25 1,50 2.00 2,25
3 Persentase pencari kerja yang kompeten
%
6,89 7.09 7,39 7.89 8.19
4
Persentase kenaikan tenaga kerja yang dilatih
peningkatan produktivitas atau kewirausahaan
%
47.06 28.00 21,88 17,95 13,04
5
Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang
pertanian
%
50.00 8,33 7,69 7,69 6,67
6
Persentase kenaikan pencari
kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa,bahasa asing,budaya dasar dan pekerja
migran
%
20.00 33.00 25.00 20.00 16.00
50
7
Persentase Kenaikan Pencari Kerja yang memiliki sertifikat
pelatihan berbasis kompetensi di bidang industri
%
1,12 1,33 1,12 1,33 1,12
8 Persentase perusahaan yang menerapkan peningkatan
produktivitas
%
5.00 5.00 5.56 6.02 6.38
II. Program Pengembangan Kesempatan Kerja
9 Persentase pencari kerja yang ditempatkan
% 69.04 69.54 70.09 70.47 71.01
10 Persentase peningkatan penyerapan tenaga kerja baru disektor Informal
%
56.00 59,00 62,00 65,00 68,00
Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
11
Persentase perusahaan yang menyusun dan melaksanakan
struktur dan skala upah
%
15.00 22.00 29 36.00 43
12
Persentase perusahaan yang memenuhi ketentuan peraturan
perusahaan dan perjanjian kerja bersama
%
22.68 23.05 23.42 23.79 24.15
13 Persentase pekerja buruh
yang menjadi peserta BPJS %
87.11 87.26 87.41 87.56 87.70
14 Persentase peningkatan jumlah LKS Bipartit yang
terbentuk
%
43,77 44,66 45,65 46,62 47,61
15 Persentase penyelesaian perselisihan hubungan industrial
%
90.00 92.50 93.00 95.50 96.00
III.
Program Peningkatan Kepatuhan dan Pengembangan Sistem Pengawasan
Ketenagakerjaan
16 Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan
%
94,86 92,09 89,26 86,21 82,97
17
Persentase peningkatan perusahaan memiliki kategori baik dalam penerapan K3
%
25.00 25.49 25.92 25.92 26.00
IV. Program Pengembangan dan Penempatan
51
Transmigrasi
18 Persentase Penempatan
Transmigran Terhadap Animo Transmigrasi
%
3.37 3.38 3.39 3.21 3.41
19 Persentase kenaikan calon transmigran dilatih di bidang pertanian
%
3.37 3.38 3.39 3.40 3.41
V.
Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,kepegawaian dan
Keuangan Perangkat Daerah
21 Nilai Kepuasan Masyarakat
71.00 72.00 73.00 74.00 75.00
VII
Program Perencanaa dan
Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
22 Nilai SAKIP Perangkat Daerah
74.50 74.75 75.00 75.25 75.50
52
2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah dalam
upaya melaksanakan tupoksi pada pelayanan Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian yang didasarkan pada indikator pada urusan
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian berkoordinasi dan bersinergi
sinkronisasi program antara OPD Provinsi dengan Kabupaten/Kota serta
Kementerian/Lembaga maupun kerjasama antar provinsi dalam rangka
pencapaian kinerja Renstra Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah. Dalam
melaksanakan tugas dan pokok fungsinya tersebut terdapat permasalahan
dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas daan fungsi
OPD yang berdampak terhadap pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan
juga terhadap capaian nasional/internasional serta tantangan dan peluang
dalam rangka meningkatkan pelayanan OPD.
Permasalahan yang dihadapi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dalam upaya pengembangan pelayanan Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian yang didasarkan pada fungsi bidang pelayanan dijelaskan
sebagai berikut:
1. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Penempatan Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yaitu:
a. Angka pengangguran masih cukup tinggi
b. Informasi peluang kerja dan mekanisme penempatan tenaga kerja
belum sepenuhnya dipahami masyarakat.
c. Dukungan personel yang kurang memadai dalam hal jumlah terutama
personel yang berkaitan dengan pendataan tenaga kerja dan
penempatan. Jumlah pegawai yang menangani penempatan/pengantar
kerja sebanyak 12 orang hal ini tidak sebanding dengan jumlah
penganggur yang membutuhkan fasilitasi penempatan.
d. Dukungan sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam
operasional kegiatan.
e. Jumlah animo transmigrasi tidak sebanding dengan target/kuota yang
diberikan dari Pusat (Kementerian Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi). Jumlah animo tahun 2017 sebanyak
2.397 KK, realisasi penempatan sebanyak 155 KK, Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah telah mendukung dengan pola sharing dengan provinsi
tujuan penempatan transmigrasi/Provinsi Kalimantan Utara untuk
sebanyak 100 KK.
2. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas
Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas yaitu:
53
a. Masih rendahnya kualitas angkatan kerja. Jumlah angkatan kerja,
untuk pengangguran sebanyak 823.938 orang masih didominasi oleh
lulusan SD kebawah sebanyak 201.766 orang (24,49%), SMP sebanyak
168.480 (20,44%), SMU sebanyak 160.964 orang, SMK sebanyak
226.929 orang (27,54 %), Dipl I/II/III/Akademi sebanyak 22.542 orang
( 2,73 %) Universitas 43,257 ( 5,25 %) di tahun 2017 (Sakernas,
Agustus 2017).
b. Berkurangnya Instruktur di BLK Pemerintah (Provinsi dan
Kabupaten/Kota) formasi baru belum sebanding dengan yang pensiun
serta persebarannya.
c. Terbatasnya staf/pegawai yang dapat memahami SKKNI (Standar
Kompetensi Kerja Nasional ).
d. Terbatas fasilitasi kegiatan untuk UJK (Uji Kompetensi ) dan Sertifikasi
bagi Tenaga Kerja Indonesia.
e. Pemahaman program pemagangan masih terbatas belum sesuai dengan
ketentuan/pedoman.
f. Rendahnya semangat etos kerja dan disiplin serta produktivitas.
g. Identifikasi Kebutuhan pelatihan belum dapat dilakukan dengan baik
(jejaring/kerjasama, kejuruan unggulan)
3. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial yaitu:
a. Masih lemahnya kelembagaan hubungan industrial;
b. Pembinaan dan sosialisasi dari mediator hubungan Industrial untuk
program jamsostek Tenaga Kerja Luar Hubungan kerja masih kurang;
c. Terbitnya Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.1 Tahun 2017 tentang
Struktur dan Skala Upah, sebagai tindak lanjut dari PP.78/2015
tentang Pengupahan yang terkait dengan standar Struktur dan Skala
Upah;
d. Banyak mediator di kabupaten/kota yang dipindah tugaskan di luar
bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial.
e. Belum tersedianya data mengenai produktivitas usaha marginal dan
kondisi pasar kerja yang valid di kabupaten/kota.
4. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
Beberapa rumusan permasalahan di Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
yaitu :
a. Masih tingginya angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan belum
terlaksananya standarisasi K3 di tempat kerja;
b. Kurangnya pegawai pengawas KK baik pegawai pengawas KK umum
maupun spesialis, jumlah pegawai pengawas se jawa tengah sebanyak
185 orang, tidak sebanding dengan jumlah perusahaan;
54
c. Masih tingginya pekerja anak di jateng yang bekerja sektor informal.
Berdasarkan laporan Kabupaten/Kota jumlah anak (10-17 th) yang
bekerja tercatat sebanyak 30.830 di tahun 2016 (dasar data PPLS 2011)
dan berdasarkan data BPS, Agustus 2016 yaitu jumlah anak (10-17 th)
yang bekerja di Jateng sebanyak 233.200 orang.
d. Masih kurangnya perlindungan hak normatif pekerja perempuan di
sektor formal maupun informal. Hal ini ditunjukkan belum sepenuhnya
hak normatif tenaga kerja perempuan dilaksanakan. Penelitian di 70
perusahaan menunjukkan ada 3 kasus cuti hamil tidak diberikan gaji,
52 kasus gaji tidak diberikan secara utuh, hamil dipekerjakan malam
hari 16 kasus, perbedaan pengupahan 19 kasus.
e. Belum adanya peraturan/regulasi yang mengatur perlindungan pekerja
perempuan di sektor informal;
f. Masih lemahnya kebijakan perlindungan dan penempatan TKI ke luar
negeri dan kurangnya koordinasi kelembagaan penempatan TKI.
Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, dan
terhadap capaian nasional/internasional bahwa kinerja pelayanan
Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah sebagai leading dalam penurunan
jumlah pengangguran di Jawa Tengah harus didukung dari seluruh OPD
pemangku kepentingan pada 21 sektor lapangan usaha, harus bekerja sama
bersinergi dalam rangka menurunkan jumlah pengangggur di Jateng dan
akan mewujudkan pekerjaan yang layak ( decent work ) bagi masyarakat
dengan memberikan dan memfasilitasi masyarakat terhadap kebutuhan
pelatihan bagi pencari kerja supaya berkompeten, memberikan akses untuk
mencari pekerjaan/penyediaan lapangan kerja, serta menjaga hubungan
industrial yang kondusif antara pengusaha dan pekerja serta pelayanan
pengawasan ketenagakerjaan yang dampaknya akan menurunnya angka
kemiskinan. Disamping itu dalam pengembangan program transmigrasi dari
Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan untuk mendukung program
pengembangan daerah wilayah terdepan dan tertinggal di wilayah
perbatasaan sebagai perwujudan satu kesatuan dari negara kesatuan
Indonesia dan keadilan dalam menikmati hasil pembangunan untuk
kesejahteraan masyarakat.
Adapun pengembangan Pembangunan dan Pelayanan Bidang
Ketenagakerjaan dan Transmigrasi memiliki tantangan dan peluang.
Tantangan dan Peluang pengembangan pelayanan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi diuraikan dengan membagi ke dalam bidang pelayanan yang
diberikan, selengkapnya diuraikan sebagai berikut:
1. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Tantangan pengembangan pelayanan Bidang Penempatan Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yaitu:
55
a. Jumlah Pengangguran di Jawa Tengah masih relatif tinggi sehingga
membutuhkan banyak mekanisme untuk meningkatkan penyerapan
tenaga kerja dan memperluas kesempatan kerja.
b. Jumlah TKA yang dipekerjakan masih relatif banyak sehingga masih
diperlukan mekanisme pengendalian.
c. Perlu peningkatan dan penyebarluasan akses informasi tentang
peluang kerja dalam dan luar negeri agar secara cepat dan mudah
diketahui oleh masyarakat.
d. Perlu adanya peningkatan kualitas dari pencaker untuk bisa mengisi
lowongan-lowongan kerja yang tersedia.
Peluang pengembangan pelayanan Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi yaitu:
a. Pemerintah mencanangkan zero domestic worker untuk pengiriman
TKI ke Luar Negeri pada tahun 2017 yang ditunda s/d tahun 2019.
b. Peluang kesempatan kerja antar kerja antar daerah dan adanya
kebijakan pemerintah mengenai KUR guna pengembangan
kewirausahaan/UMKM.
c. UU Nomor : 18 Tahun 2017 tentang Pekerja Migran Indonesia,
memberikan perlindungan pada pekerja migran dari sejak berangkat
dan di negara tujuan dan sampai kembali ke Indonesia. Hal ini
memberikan peluang kesempatan kerja yang berkeadilan dengan
memberikan perlindungan yang optimal pada Pekerja Migran
Indonesia.
2. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas
Tantangan pengembangan pelayanan bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas yaitu:
a. Globalisasi dan persaingan bebas bagi tenaga kerja didalam negeri
maupun di Luar Negeri serta pengakuan sertifikasi kompetensi oleh
Perusahaan/ Pelaku Usaha yang belum bisa dipenuhi oleh tenaga kerja.
b. Dunia usaha membutuhkan tenaga kerja terampil/ kompetensi sesuai
dengan keahlian sektor perusahaan/ industri serta pelatihan kerja yang
dilaksanakan belum mengacu pada kebutuhan pasar/ pengguna tenaga
kerja.
c. Produktivitas sangat diharapkan di perusahaan baik produk maupun
jasa namun masih rendah dan minimnya penerapan produktivitas
dalam dunia kerja.
Peluang pengembangan pelayanan bidang Pelatihan Kerja dan
Produktivitas yaitu:
a. Tersedia jabatan-jabatan dalam dunia kerja yang membutuhkan
kompetensi khusus/tertentu serta persaingan tenaga kerja semakin
kompetitif dalam peningkatan daya saing tenaga kerja.
56
b. Jumlah perusahaan besar dan menengah memadai untuk mendukung
program pemagangan serta perusahaan yang memahami program
pemagangan terbatas sehingga yang bersedia mendukung masih
rendah.
3. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Tantangan pengembangan pelayanan bidang Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial yaitu:
a. Di Jawa Tengah masih terdapat 17.241 perusahaan yang belum
mempunyai peraturan perusahaan sehingga perlu untuk meningkatkan
kesadaran pengusaha untuk membuat peraturan perusahaan.
b. Tindak lanjut dari PP.78/2015 tentang Struktur Upah dan Skala Upah
Peluang pengembangan pelayanan bidang Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial yaitu:
a. Jumlah perusahaan yang menjadi peserta aktif Jamsostek sebanyak
33.094 perusahaan. Masih terdapat peluang sebanyak 9.364
perusahaan dan 92.797 tenaga kerja yang belum menjadi peserta aktif
jaminan sosial tenaga kerja.
b. Jumlah Perusahaan di Jawa Tengah yang wajib membuat LKS Bipartit
berjumlah 6.641 perusahaan sedangkan yang sudah membentuk LKS
Bipartit sebanyak 1.789 perusahaan. Jadi masih ada peluang sebanyak
4.852 perusahaan.
c. Target Rasio UMK terhadap KHL sudah melebihi target 100 %, capaian
tahun 2017 sebesar 109,12 %, sehingga untuk meningkatkan
kesejahteraan pekerja perlu penerapan Struktur Upah dan Skala Upah
di Perusahaan
4. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
Tantangan pengembangan pelayanan bidang Pengawasan
Ketenagakerjaan yaitu:
a. Masih tingginya angka kecelakaan kerja .
b. Masih rendahnya perlindungan norma kerja.
c. Masih rendahnya perusahaan yang menerapkan norma keselamatan
dan kesehatan kerja.
d. Masih rendahnya kepatuhan norma ketenagakerjaan.
e. Beralihnya Pegawai Pengawasan Ketenagakerjaan dari Kabupaten/Kota
ke Provinsi sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah.
Peluang pengembangan pelayanan bidang Pengawasan Ketenagakerjaan
yaitu:
a. Adanya dukungan kebijakan dari segi program dan penganggaran
yang responsif gender (ARG);
b. Adanya regulasi terkait pelaksanaan peraturan dibidang norma
ketenagakerjaan bagi pengusaha atau pemberi kerja.
57
c. Adanya program nasional dan kebijakan pemerintah Provinsi Jawa
Tengah dalam peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak
melalui pengawasaan norma kerja perempuan dan anak yaitu
pengurangan pekerja anak/anak yang bekerja yang dikembalikan ke
dunia pendidikan dengan penarikan pekerja anak dikembalikan ke
dunia sekolah;
d. Adanya standarisasi dan sertifikasi K3 ditempat kerja bagi perusahaan
yang menggunakan mesin dan peralatan yang memenuhi standar K3;
e. Pelaksanaan teknis pengawasan ketenagakerjaan menjadi kewenangan
Provinsi sehingga memerlukan sarana prasarana, personil, peralatan
dan biaya untuk mendukung program dan kegiatan pengawasan
ketenagakerjaan di Jawa Tengah. Sekarang telah terbentuk 6 satuan
kerja pengawasan ketenagakerjaan di 6 wilayah yaitu di Kota
Semarang, Kota Surakarta, Kota Magelang, Kabupaten Banyumas,
Kota Pekalongan, Kabupaten Pati didukung personil 210 orang yang
terdiri dari pegawai struktural 12 orang dan fungsional pengawas 146
orang dan pegawai fungsional umum sebanyak 52 orang .
Adapun formulasi dari isu-isu penting berupa rekomendasi dan
catatan yang strategis untuk ditindak lanjuti dalam perumusan program
dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan yaitu tahun 2020.
2.4 Reviu terhadap Rancangan Awal OPD
Reviu terhadap Rancangan awal RKPD Tahun 2020 yang memuat
program dan kegiatan dan setelah mengidentifikasi program dan/atau
kegiatan prioritas yang tercantum di dalam rancangan awal RKPD kemudian
dibandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan
yang direncanakan yaitu tahun 2020. Jumlah Anggaran Rancangan Awal
OPD sebanyak Rp. 81.330.358.000, - dan hasil analisis kebutuhan yang
direncanakan pada tahun 2020 sebesar Rp. 51.807.215.000, - yang terdiri
dari beberapa program adalah sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Rancangan Awal RKPD Tahun 2020, diusulkan kegiatan-kegiatan
dengan pagu indikatif sebanyak Rp. 6.008.973.000,- Program ini
dilaksanakan oleh Bidang Pentatrans ( Penempatan Tenaga Kerja dan
Transmigrasi).
b. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
Rancangan Awal RKPD Tahun 2020, diusulkan kegiatan-kegiatan
dengan pagu indikatif sebanyak Rp. 10.989.099.000,- Program ini
dilaksanakan oleh Bidang Lattas ( Pelatihan dan Produktivitas ) dan 4
UPTD/BLK dilingkungan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah.
58
c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Rancangan Awal RKPD Tahun 2020, diusulkan kegiatan-kegiatan
dengan pagu indikatif sebanyak Rp. 3.543.767.000,-. Program ini
dilaksanakan oleh Bidang Hubungan Industrial Jaminan Sosial dan 1
UPTD (BP3TK Provinsi Jawa Tengah).
d. Program Peningkatan Kepatuhan dan Pengembangan Sistem Pengawasan
Ketenagakerjaan.
Rancangan Awal RKPD Tahun 2020, diusulkan kegiatan-kegiatan
dengan pagu indikatif sebanyak Rp. 5.208.318.000,- Program ini
dilaksanakan oleh Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan 1 UPTD
( Balai K2 Provinsi Jawa Tengah) ditambah 6 Satuan Kerja Pengawasan
Ketenagakerjaan pada lingkungan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah.
e. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Rancangan Awal RKPD Tahun 2020, diusulkan kegiatan-kegiatan
dengan pagu indikatif sebanyak Rp. 2.889.046.000 dan bantuan
keuangan untuk Provinsi Penempatan Transmigrasi Sharing sebesar
Rp.10,5 Milyar. Program ini dilaksanakan oleh Bidang Pentatrans.
f. Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan
Keuangan Perangkat Daerah
Rancangan Awal RKPD Tahun 2020, diusulkan kegiatan-kegiatan
dengan pagu indikatif sebanyak Rp. 21.536.880.000,- Program ini
dilaksanakan oleh Sekretariat Dinas dan 6 UPTD di lingkungan
Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah.
g. Program Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Rancangan Awal RKPD Tahun 2020, diusulkan kegiatan – kegkegiatan
Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah dan Evaluasi
Kinerja Perangkat Daerah sebanyak Rp. 1.631.132.000,- Program ini
dilaksanakan oleh Sekretariat Dinas Disnakertrans Provinsi Jawa
Tengah. sebagaimana pada tabel 2.42 :
59
Kode
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja
Pagu Indikatif
Lokasi
Hasil Analisis Kebutuhan Pagu Indikatif
Catatan Penting
Perangkat Daerah
Penanggung
Pembangunan Tahun 2020 Tahun 2020
Capaian Program Keluaran Hasil
Rp.
Capaian Program Keluaran Hasil
Rp.
Tolok Ukur
Target Tolok Ukur
Target Tolok Ukur
Target Tolok Ukur
Target Tolok Ukur
Target Tolok Ukur
Target Satuan Volume Satuan Volume
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20)
0 NON URUSAN
0.00 NON URUSAN
0.00.01 Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
29,397,918,000 21,536,880,000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
0.00.02 Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
2,450,000,000 1,631,132,000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2 URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR
Alokasi Anggaran diantaranya untuk meningkatkan volume target pada :
2.01 TENAGA KERJA
Tabel 2.42
Reviu Rancangan Awal RKPD
Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
60
2.01.15 Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
19,378,784,000 10,989,099,000 a) Pemagangan dalam dan luar negeri 2600 per tahun. b) Sertifikasi pelatihan kerja Industri 800 per tahun
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.01.16 Peningkatan Kesempatan Kerja
7,442,230,000 6,008,973,000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.01.17 Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
5,766,280,000 3,543,767,000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.01.18 Peningkatan Kepatuhan Dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan
14,125,938,000 5,208,318,000 c) Penarikan pekerja anak 200 orang per tahun
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3 URUSAN PILIHAN
3.08 TRANSMIGRASI
3.08.15 Pengembangan Dan Penempatan Transmigrasi
2,769,208,000 2,889,046,000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Alokasi anggaran termasuk dana DBHCHT Rp. 4.177.544.000
Total 81,330,358,000 Total 51,807,215,000
61
2.5 Penelaahan Usulan Program Dan Kegiatan Dari Masyarakat
Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah akan menampung usulan
program dan kegiatan yang diusulkan masyarakat, yaitu untuk menjaring
kegiatan aspirasi kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, baik
dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan, LSM,
Asosiasi – Asosiasi, pemerintah Kabupaten/kota maupun hasil
pengumpulan informasi sendiri terhadap prioritas dan sasaran pelayanan
serta kebutuhan pembangunan pada tahun 2020
Adapun hasil telah dari program dan kegiatan belanja langsung tahun
2020 adalah sebagai berikut :
2.5.1 Usulan Sektoral Tahun 2020
a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Kegiatan :
1). Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja untuk menyongsong Kawasan
Industri di Kabupaten Rembang, dengan keluaran tersedianya tenaga
kerja berkualitas di bidang industri sebanyak 1.000 orang dengan
anggaran Rp. 2.000.000.000,- ( Dua Milyar Rupiah )
b. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
1). Bantuan dan perjalanan dinas dalam daerah, dengan keluaran
terlaksananya pemberian bantuan dan santuan kepada TKI yang
bermasalah untuk 5 orang dari Disnakertrans Kab. Semarang
dengan anggaran Rp. 6.350.000.000,- ( Enam Milyar Tigaratus
Limapuluh Juta Rupiah )
2.5.2 Usulan APBN Tahun 2020
Usulan Anggaran Belanja Negara Bidang Ketenagakerjaan
tahun 2020 yang merupakan usulan dari Dinas yang membidangi
ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Tengah
sebesar Rp. 113.006.017.000,- (Seratus tiga belas milyar enam juta
tujuh belas ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut :
1. Dekonsentrasi untuk Provinsi tahun anggaran 2020 sebesar
Rp.60.088.851.000,- (Enam puluh milyar delapan puluh
delapan juta delapan ratus lima puluh satu ribu rupiah)
meliputi 2 (dua) program yaitu :
a. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan
Produktivitas dengan anggaran sebesar Rp.46.231.939.000,-
(Empat puluh enam milyar dua ratus tiga puluh satu juta
sembilan ratus tiga puluh sembilan ribu rupiah), dengan
matrik rincian usulan sebagaimana lampiran 1.1;
62
b. Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja
dengan anggaran sebesar Rp. 7.736.118.000,- (Tujuh milyar
tujuh ratus tiga puluh enam juta seratus delapan belas ribu
rupiah), dengan matrik rincian usulan sebagaimana
lampiran 1.2;
c. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan
Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan anggaran
sebesar Rp. 3.075.300.000,- (Tiga milyar tujuh puluh lima
juta tiga ratus ribu rupiah) dengan matrik rincian usulan
sebagaimana lampiran 1.3;
d. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan
Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan dengan anggaran
sebesar Rp. 3.045.494.000,- (Tiga milyar empat puluh lima
juta empat ratus sembilan puluh empat ribu rupiah), dengan
matrik rincian usulan sebagaimana lampiran 1.4.
2. Tugas Pembantuan tahun 2020 sebesar Rp. 52.917.166.000,-
(Lima puluh dua milyar sembilan ratus tujuh belas juta seratus
enam puluh enam ribu rupiah) yaitu usulan Pembantuan
Kabupaten/Kota terdiri dari 3 (tiga) program dengan rincian
sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan
Produktivitas dengan anggaran sebesar Rp.23.714.000.000,-
(Dua puluh tiga milyar tujuh ratus empat belas juta rupiah )
terdiri dari 5 (lima) Kabupaten dengan matrik rincian usulan
sebagaimana lampiran 2.1.
b. Program Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja
sejumlah Rp. 29.025.066.000,- (Dua puluh sembilan milyar
dua puluh lima juta enam puluh enam ribu rupiah) yang
terdiri dari 13 (tigabelas) Kabupaten/Kota, dengan matrik
rincian usulan sebagaimana lampiran 2.2.
c. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan
Peningkatan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan anggaran
sebesar Rp. 178.100.000,- (Seratus tujuh puluh delapan juta
seratus ribu rupiah) dengan matrik rincian usulan
sebagaimana lampiran 2.3
63
Sedangkan usulan Anggaran Belanja Negara Bidang
Ketransmigrasian tahun 2020 yang merupakan usulan dari Dinas
yang membidangi ketransmigrasian Provinsi sebesar Rp.
8.440.360.000,- (Delapan milyar empat ratus empat puluh juta tiga
ratus enam puluh ribu rupiah)
Adapun rincian out put kegiatan dan anggaran tersebut dituangkan
sebagaimana tabel 2.43.
64
Tabel 2.43
No SKPD Tujuan Usulan
Kegiatan
Keluaran
Lokasi Lokasi Detail APDB Provinsi Keteran
gan
Pengamatan
Keterangan Pengamatan
Anggaran
Desk (RP)
Anggaran
Penetapan (RP)
Uraian Volume
S PP LW LK
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16
1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja untuk menyonsong Kawasan Industri di Kabupaten Rembang
tersedianya tenaga kerja berkualitas di bidang industri
1 Paket;
REMBANG REMBANG, di lokasi kawasan industri di Kabupaten Rembang;
2.000.000.000 volume : 1000 orang
1 Usulan Kegiatan tersebut perlu di tajamkan, apakah sesuai dengan tupoksi kewenangan pemerintah pusat/ provinsi. Dan apabila kegiatan merupakan tupoksi kewenangan pusat perlu diusulkan melalui APBN dengan menyusun proposal kegiatan tersebut ke Pusat sesuai mekanisme perencanaan.
2 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Bantuan dan Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Terlaksananya pemberian bantuan dan santunan kepada TKI yang bermasalah
5 Orang;
SEMARANG SEMARANG, Kab. Semarang;
6.350.000.000 1 Bukan merupakan kewenangan dari dinas provinsi
TOTAL 8,350,000,000 0 0
65
Tabel. 2.44
REKAPITULASI USULAN PROVINSI
MELALUI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Lampiran : 1
NO INSTANSI / DINAS PROGRAM / KEGIATAN SASARAN ANGGARAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1 Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas Dinas Provinsi dan Rp 46,231,939,000 Dana Dekonsentrasi
Provinsi Jawa Tengah (PKTPK) UPTD
3 Penempatan dan Pemberdayaan Tenaga Kerja Dinas Provinsi Rp 7,736,118,000 Dana Dekonsentrasi
2 Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan Dinas Provinsi Rp 3,075,300,000 Dana Dekonsentrasi
Jaminan Sosial Tenaga Kerja
4 Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Dinas Provinsi dan Rp 3,045,494,000 Dana Dekonsentrasi
Pengawasan Ketenagakerjaan UPTD
Jumlah ....................................... Rp 60,088,851,000
66
Tabel. 2.45
REKAPITULASI USULAN KABUPATEN/KOTA
MELALUI DANA DEKONSENTRASI KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN
TAHUN ANGGARAN 2020
Lampiran : 2
NO INSTANSI / DINAS PROGRAM / KEGIATAN SASARAN ANGGARAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
1 Dinas Kabupaten / Kota di Jawa Tengah 1 Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (PPKK) 13 Kabupaten/Kota Rp 29,025,066,000 Dana Dekon / TP.
2 Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas 5 Kabupaten/Kota Rp 23,714,000,000
Dana Dekon / TP.
(PKTPK)
3 Pengembangan Hubungan Industrial dan Peningkatan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja 1 Kota Rp 178,100,000 Dana Dekon / TP.
Jumlah ................................. Rp 52,917,166,000
67
Tabel. 2.46
REKAPITULASI USULAN PROGRAM PENYIAPAN KAWASAN DAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN TRANSMIGRASI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2020
NO. INSTANSI FOKUS / KEGIATAN PRIORITAS SASARAN ANGGARAN YANG DIUSULKAN (Rp)
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6
1 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kegiatan : Rp 8,440,360,000 Dana Dekonsentrasi
Provinsi Jawa Tengah 1 Dukungan Menajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Penyiapan
Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi Rp 344,240,000
Proposal Lengkap
a. Penyusunan Rencana Program dan Anggaran 12 Bulan Rp 61,480,000
b. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi 17 Laporan Rp 19,520,000
c. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 1 Paket Rp 8,510,000
d. Pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi Pemerintah 12 Bulan Rp 23,130,000
e. Penyusunan Tatalaksana Pengelolaan Barang Milik Negara (PBMN) 24 OB Rp 25,230,000
f. Inventarisasi BMN dilokasi Transmigrasi 1 Paket Rp 2,750,000
g. Operasional dan Pemeliharaan Kantor 12 Bulan Rp 203,620,000
2 Penataan Persebaran Penduduk 250 KK Rp 8,096,120,000
a. Evaluasi Pendafsi calon Transmigran 250 KK Rp 460,150,000
b. Persiapan Perpindahan dan Penempatan 250 KK Rp 7,443,470,000
c. Pembekalan Transmigrasi 250 Pkt Rp 192,500,000
Jumlah ………………………. Rp 8,440,360,000
68
68
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaah Terhadap Kebijakan Nasional
Telaah kebijakan nasional menyangkut kebijakan dan prioritas
pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah yaitu
melaksanakan tugas pokok dan fungsi berdasarkan pada agenda dan
sasaran pembangunan ketenagakerjaan dan ketransmigrasian merupakan
bagian dari agenda dan sasaran pembangunan nasional, pembangunan
bidang ekonomi,pembangunan lintas bidang dan pembangunan wilayah
demi terwujudnya visi dan misi pembangunan nasional adalah sebagaai
berikut :
1. Pembangunan ketenagakerjaan dalam kerangka agenda dan sasaran
pembangunan nasional
Agenda prioritas menghadirkan kembali negara untuk melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman kepada seluruh warga
negara melalui perlindungan hak dan keselamatan pekerja
migran,memiliki sasaran utama menurunnya jumlah pekerja migran
yang menghadapi masalah hukum di dalam dan luar negeri, sasaran
lainnya:
1. Terwujudnya mekanisme rekrutmen dan penempatan yang
melindungi pekerja migran
2. Meningkatnya pekerja migran yang memiliki keterampilan dan
keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar
3. Meningkatnya peran daerah dalam pelayanan informasi pasar kerja
dan pelayanan rekrutmen calon pekerja migran
4. Tersedianya regulasi yang memberi perlindungan bagi para pekerja
migran
Sasaran besar lainnya bidang ketenagakerjaan yang hendak dicapai
antara lain:
1. Terciptanya perubahan struktur tenaga kerja secara bertahap dari
sektor/sub-sektor lapangan usaha yang produktivitasnya rendah ke
sektor/sub-sektor yang produktivitasnya tinggi;
2. Meningkatnya jumlah pekerja formal
3. Meningkatnya jumlah pekerja di sektor industri manufaktur padat
pekerja
4. Meningkatkan jumlah tenaga profesional dan berkeadilan
5. Terlindunginya pekerja yang rentan terhadap goncangan lapangan
kerja dan upah
69
6. Meningkatkan keterampilan pekerja rentan agar dapat memasuki
pasar tenaga kerja
7. Tersedianya program perlindungan sosial bagi pekerja
8. Tersedianya hubungan industrial yang harmonis antara serikat
pekerja dan pengusaha
9. Terciptanya hubungan industrial yang harmonis antar serikat pekerja
dan pengusaha
10. Diterapkannya prinsip-prinsip musyawarah untuk mufakat di
perusahaan besar
11. Meningkatnya kepatuhan perusahaan dalam penerapan standar
ketenagakerjaan utama
12. Tersedianya informasi pasar tenaga kerja yang efektif untuk
menghubungkan antara pencari kerja dengan industri
13. Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat
14. Menurunnya jumlah pekerja migran yang menghadapi masalah
hukum di dalam dan luar negeri
15. Terwujudnya mekanisme rekrutmen dan penempatan yang melindungi
pekerja migran
16. Meningkatnya pekerja migran yang memiliki keterampilan dan
keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar
17. Meningkatnya peran daerah dalam pelayanan informasi pasar kerja
dan pelayanan rekrutmen calon pekerja migran
18. Tersedianya regulasi yang memberi perlindungan bagi pekerja migran
19. Terselenggaranya prinsip-prinsip penyelenggaraan jaminan sosial
20. Terselenggaranya keadilan sosial dalam penyelenggaraan jaminan
sosial bagi seluruh masyarakat
21. Peningkatan jumlah peserta jaminan sosial bagi pekerja hingga
mendekati sasaran
2. Sasaran Strategis Kementerian Ketenagakerjaan
Dalam rangka mendukung visi, misi presiden, agenda dan sasaran
pembangunan nasional secara lebih terukur, maka ditetapkan sasaran
strategis Kementerian Ketenagakerjaan sebagai berikut:
a. Peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja, dengan
indikator kinerja sasaran strategis:
Meningkatnya kompetensi tenaga kerja;
Meningkatnya produktivitas tenaga kerja.
b. Peningkatan kualitas pelayanan penempatan danpemberdayaan
tenaga kerja yang mendapat fasilitasi penempatan dan pemberdayaan
tenaga kerja.
c. Penciptaan hubungan industrial yang harmonis dan perbaikan iklim
ketenagakerjaan, dengan indikator kinerja sasaran strategis:
70
Meningkatnya perusahaan yang membentuk Perjanjian Kerja
Bersama (PKB);
Menurunnya perselisihan Hubungan Industrial (HI);
Meningkatnya perusahaan yang telah menyusun struktur dan skala
upah;
Meningkatnya Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit yang berfungsi.
d. Peningkatan perlindungan tenaga kerja, menciptakan rasa keadilan
dalam dunia usaha pengembangan sistem pengawasan
ketenagakerjaan, dengan indikator kinerja sasaran strategis:
Menurunnya jumlah pekerja anak nasional;
Menurunnya pelanggaran hukum di bidang hukum
ketenagakerjaan;
Meningkatnya perusahaan yang menerapkan norma
ketenagakerjaan.
e. Peningkatan pelayanan administrasi, perencanaan program,
keuangan, ketatausahaan dan rumah tangga yang transparan dan
akuntabel, dengan indikator kinerja sasaran strategis Rating Audit
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);
f. Peningkatan kinerja institusi yang berkelanjutan, dengan indikator
kinerja sasaran strategis Peningkatan Kinerja Akuntabilitas
Kementerian;
g. Peningkatan kepuasann stakeholders dalam pelayanan perencanaan,
penelitian dan pengembangan, data dan informasi ketenagakerjaan
yang bermanfaat dan berkelanjutan, dengan indikator kinerja sasaran
strategis Peningkatan pemanfaatan rekomendasi hasil perencanaan,
penelitian dan pengembangan ketenagakerjaan oleh pengguna.
3. Sasaran strategis Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi
Sasaran Strategis dari kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi adalah
sebagai berikut :
1) Sasaran pembangunan Desa dan kawasan perdesaan
Sasaran pembangunan desa dan perdesaan tahun 2015-2019
adalah:berkurangnya jumlah desa tertinggal sedikitnya 5000 desa
atau meningkatnya jumlah desa mandiri sedikitnya 2000 desa.
2) Sasaran pembangunan daerah tertinggal
Sasaran pembangunan daerah tertinggal tahun 2015-2019 ditujukan
untuk mengentaskan daerah tertinggal minimal 80(delapan puluh)
kabupaten.
3) Sasaran pembangunan Daerah tertentu
a. Meningkatkatnya ketahanan pangan di 57 kabupaten daerah rawan
pangan;
71
b. Meningkatnyanya konektifitas sarana prasana dasar dan
kesejahteraan masyarakat di 187 lokasi prioritas yang tersebar di 41
kabupaten yang memiliki perbatasan negara;
c. Meningkatnya konektifitas sarana prasarana dasar dan
kesejahteraan masyarakat di 29 kabupaten yang memiliki pulau
kecil dan pulau terluar;
d. Meningkatnya 58 kabupaten rawan bencana dan dengan 2000 desa
tangguh.
4) Sasaran ketransmigrasian
a. Terbangunnya 144 kawasan untuk mendukung redistribusi lahan
terkait program agraria dan berkembangnya 72 satuan
permukiman (SP) menjadi pusat satuan kawasan
pengembangan(SKP)/sebagai desa utama yang merupakan pusat
pengolahan hasil pertanian melalui penataan persebaran
penduduk baik satuan pemukiman baru (SP-Baru)
sejumlah71.291 KK satuan pemukiman pugar (SP-Pugar)
sejumlah 657.603 KK dan satuan pemukiman tempatan (SP-
Tempatan)sejumlah 2.751.806 KK.
b. Berkembangnya 20 kawasan perkotaan baru (KPB) menjadi embrio
kota-kota kecil/kota kecamatan yang berfungsi sebagai pusat
industri pengolahan sekunder dan perdagangan serta sebagai
pusat pelayanan kawasan transmigrasi.
Berkenaan dengan hal tersebut maka berdasarkan sasaran
RPJMN 2015 – 2019 di bidang ketenagakerjaan dan Sasaran Kinerja
Strategis Renstra Kementerian Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
NO. SASARAN RPJMN 2015 -2019
INDIKATOR KINERJA SASARAN STRATEGIS RENSTRA KEMENTERIAN
KETENAGAKERJAAN 1 Pengangguran 4 - 5 % (pada tahun 2019) Tingkat Pengangguran 4 - 5 % pada tahun
2019
2 Menciptakan kesempatan kerja sebesar 10 Juta selama 5 Tahun
Penyediaan lapangan Kerja 10 juta selama 5 Tahun
3 Kepesertaan Program SJSN Ketenagakerjaan Jumlah tenaga Kerja yang telah menjadi peserta program jaminan sosial ketenagakerjaan sebesar 33.524.978 orang pada tahun 2019 (formal dan informal)
a. Pekerja Formal: 62,4 Juta
b. Pekerja Informal: 3,5 Juta
4 Sertifikasi tenaga berkeahlian tinggi sebesar 14 % dan tenaga berkeahlian menengah sebesar 42 %.
5 25 % Lembaga Pelatihan Milik Pemerintah menjadi Lembaga Pelatihan Berbasis Kompetensi.
6 2.170.377 tenaga kerja yang dilatih (kumulatif)
7 863.819 tenaga kerja yang disertifikasi (kumulatif) Persentase tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi pada tahun 2019 sebesar 3,5 %
72
8 Mempercepat pelaksanaan perjanjian saling pengakuan (MRA) yang belum dapat direalisasikan khususnya untuk sektor transportasi udara, teknologi informasi dan komunikasi, serta jasa logistik.
9 Mengupayakan 7 (tujuh) sektor industri/perdagangan yang juga dibuka (produk berbasis pertanian, elektronik, perikanan, produk berbasis karet, tekstil, otomotif, produk berbasis kayu) untuk melaksanakan MRA
10 Mengembangkan standard kompetensi regional untuk sektor jasa yang diprioritaskan dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN.
11 Penetapan KKNI di lembaga pendidikan/pelatihan, khususnya lembaga pelatihan pemerintah.
12 Tersusunnya Peraturan Pemerintah dalam rangka pembentukan lembaga Independen pengelolaan dana pelatihan.
13 Tersusunnya Peta Kompetensi Industri untuk bidang dan sektor jasa konstruksi, transportasi, pariwisata, industri pengolahan, pertanian-perikanan, industri kreatif, jasa logistik, teknologi komunikasi dan informasi, jasa kesehatan, jasa pendidikan, dan sektor energi, mineral dan kelistrikan
14 Meningkatnya peringkat daya saing efisiensi pasar tenaga kerja di tingkat internasional.
Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2019 adalah 79,05 Juta/Pekerja
Persentase penurunan angka perselisihan Hubungan Industrial antara Pekerja dengan Perusahaan
15 Meningkatnya jumlah pekerja formal di sektor manufaktur menjadi 51 % pada tahun 2019.
Peningkatan persentase tenaga kerja formal sebesar 51 % pada tahun 2019
16 Tersedianya informasi pasar tenaga kerja yang efektif untuk menghubungan pencari kerja dengan industri
17 Menurunnya jumlah pekerja migran yang menghadapi masalah hukum di dalam dan di luar negeri.
18 Terwujudnya mekanisme rekrutment dan penempatan yang melindungi pekerja migran.
19 Meningkatnya pekerja migran yang memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
20 Meningkatnya peran daerah dalam pelayanan informasi pasar kerja dan pelayanan rekrutmen calon pekerja migran.
21 Tersedianya regulasi yang memberi jaminan perlindungan hak dan keselamatan bagi pekerja migran.
22 Terciptanya lingkungan kerja yang aman dan sehat Jumlah perusahaan yang menerapkan norma ketenagakerjaan
Jumlah pekerja anak yang ditarik bentuk pekerjaan terburuk anak (BPTA)
23 Perubahan struktur tenaga kerja secara bertahap dari sektor/sub sektor lapangan usaha yang produktivitasnya rendah ke sektor/sub sektor yang produktivitasnya tinggi
73
Bila di kaitkan dengan Visi Pembangunan Daerah Jangka Menengah
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023 yaitu “Jawa Tengah Berdikari
dan Semakin Sejahtera (Tetep) Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”.
Guna mencapai Visi tersebut, dilaksanakan melalui 4 (empat) Misi
Gubernur Jawa Tengah tahun 2018-2023 yaitu :
1. Membangun masyarakat Jawa Tengah yang religious, toleran, dan guyup
untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Mempercepat reformasi birokrasi yang dinamis serta memperluas
sasaran ke Pemerintahan Kabupaten/Kota.
3. Memperkuat kapasitas ekonom rakyat dan membuka lapangan kerja
baru untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.
4. Menjadikan rakyat Jawa Tengah lebih sehat, lebih pintar, lebih
berbudaya dan mencintai lingkungan.
Dari pernyataan misi tersebut, dapat disimpulkan misi yang
berkaitan dimana pencapaiannya dapat didukung oleh Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi yaitu pada Misi II dan III yaitu “Mempercepat reformasi
birokrasi yang dinamis serta memperluas sasaran ke Pemerintahan
Kabupaten/Kota” dan “Memperkuat kapasitas ekonomi rakyat dan
membuka lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan dan
pengangguran”. Misi ini berkaitan langsung dengan tugas pokok fungsi
yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi seperti halnya
terkait dengan bidang penempatan tenaga kerja dan transmigrasi,
pelatihan kerja dan produktivitas, pengawasan ketenagakerjaan, hubungan
industrial dan jaminan social, serta ketransmigrasian.
Sedangkan program pembangunan yang mendukung misi ini di
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah adalah
diantaranya adalah program :
a. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.
b. Peningkatan Kesempatan Kerja
c. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
d. Peningkatan Kepatuhan dan Pengembangan Sistem Pengawasan
Ketenagakerjaan
e. Pengembangan dan Penempatan Transmigrasi
74
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja PD
a. Tujuan
Tujuan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah
adalah : “ Mengurangi Jumlah Penganggur “, hal ini sesuai Surat Edaran
Gubernur Jawa Tengah Nomor: 050.23/0004304 tanggal 28 Februari
2019 tentang Pedoman Penyempurnaan Rancangan Rencana Kerja
Perangkat Daerah (Renja PD) Tahun 2020 dan Penyelenggaraan Forum
Perangkat Daerah.
Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan
transmigrasi yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan
yang ditugaskan kepada Daerah.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi:
1. Pelaksanaan kebijakan di bidang pelatihan kerja dan produktivitas,
penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan industrial dan
jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan;
2. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan kerja dan
produktivitas, penempatan tenaga kerja dan transmigrasi, hubungan
industrial dan jaminan sosial, dan pengawasan ketenagakerjaan;
3. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi kepada seluruh unit kerja di
lingkungan Dinas; dan
4. Pelaksanaan fungsi kedinasan yang lain diberikan oleh Gubernur,
sesuai tugas dan fungsinya.
b. Sasaran
1. Meningkatnya kompetensi, produktivitas tenaga kerja serta pelaku
usaha.
2. Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan
kerja.
3. Meningkatnya perlindungan tenaga kerja dalam hubungan industrial
dan jaminan sosial
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap norma ketenagakerjaan ( Norma
Kerja, Norma K3 ) dan lingkungan kerja.
5. Meningkatnya kepastian kepemilikan rumah dan lahan usaha
transmigran.
Selengkapnya relasi rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi akan tersaji pada tabel 3.2
berikut :
75
TABEL 3.2 TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH
Tujuan Sasaran Kode Program dan
Kegiatan
Indikator Kinerja Tujuan,
Satuan
Data Capaian pada Tahun Awal
Perencanaan Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja
Pada Akhir Periode Renstra
PD
Unit Kerja Perangkat
Daerah Penanggung
Jawab
Lokasi Sasaran, Program
(Outcome), Kegiatan (Output)
(2017/2018) 2019 2020 2021 2022 2023
2017 2018 Target Rp.
(000) Target
Rp. (000)
Target Rp.
(000) Target
Rp. (000)
Target Rp.
(000) Target
Rp. (000)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
Mengurangi Jumlah Pengangguran
Persentase pengangguran yang ditangani % 25,64 20,65 24,05 25,86 27,37 28,15 28,55 28,55
Meningkatnya Kompetensi dan Produktivitas Tenaga Kerja
Persentase Peningkatan tenaga kerja yang kompeten
% 6,19 6,49 6,89 7,09 7,39 7,89 8,19 8,19
Tingkat produktivitas tenaga kerja di Jawa Tengah (Rp/Juta) % 52,01 54,57 54,58 54,59 54,60 54,61 54,62 54,62
2.01.15
Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
10.289.099
13.189.099
14.189.099
15.439.099
16.689.099
69.795.495
Persentase kenaikan pencari kerja dan tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi % 6,19 6,49 6,80 7,09 7,39 7,89 8,19 8,19
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
Persentase kenaikan lembaga pelatihan yang terakreditasi % 25,50 28,57 31 33 35 37,50 38,50 38,50
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
Persentase kenaikan perusahaan yang menerapkan peningkatan produktivitas % 1,50 2,90 3,10 3,90 4 4,10 4,20 4,20
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis % 0 0 1,12 1,33 1,12 1,33 1,12 1,12
Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
76
kompetensi di bidang industri
Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang pertanian % 0 50 50 8,33 7,69 7,69 6,67 6,67
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
Persentase kenaikan tenaga kerja yang dilatih peningkatan produktivitas atau kewirausahaan % 18 44,07 47,06 28 21,88 17,95 13,04 13,04
Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa, bahasa asing, budaya dasar dan pekerjaan migran % 9 25 20 33 25 20 16 16
Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
Persentase kenaikan tenaga kerja tersertifikasi % 0,55 0,75 1 1,25 1,50 2 2,25 2,25
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
2.01.15.001
Akreditasi LPK, UJK dan Sertifikasi dan penerapan CBT
1.083.829
1.083.829
1.094.125
1.098.150
1.128.150
5.488.083
SEKSI STANDARISASI DAN SERTIFIKASI
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
Jumlah Instruktur Pelatihan yang ditingkatkan kompetensinya Orang 0 0 60
152.110 70
152.110 75
160.000 90 160.000 90
180.000 385
804.220
Jumlah Lembaga Pelatihan yang Unit 0 0 40 303.59 40 303.59 40 306.00 50 310.000 60 320.00 230 1.543.1
77
terakreditasi 4 4 0 0 88
Jumlah peserta yang tersertifikasi Orang 0 0 300
628.125 325
628.125 350
628.125 375 628.150 400
628.150 3,100
3.140.675
2.01.15.002
Pemagangan Dalam dan Luar Negeri serta pembinaan SDM pelatihan
801.840
1.206.840
1.188.308
1.173.308
1.188.308
5.558.604
SEKSI PELATIHAN DAN PEMAGANGAN
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
Jumlah Peserta Magang Luar Negeri Orang 0 0 1,600
277.340 2,600
682.340 2,600
682.340 2,600 682.340 2,600
682.340 12,000
3.006.700
Jumlah Peserta Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri Orang 0 0 150
298.853 150
298.853 150
298.853 150 298.853 150
298.853 750
1.494.265
Jumlah SDM Pelatihan Kerja yang ditingkatkan kualitasnya Orang 0 0 50
167.115 50
167.115 50
167.115 50 167.115 50
167.115 250
835.575
Jumlah Peserta Sinergitas Peningkatan Pelatihan Orang 0 0 80 58.532 80 58.532 80 40.000 80 25.000 80 40.000 400
222.064
2.01.15.003
Pelatihan kerja bagi Calon Tenaga Kerja di bidang industri
643.780
1.443.780
1.443.780
1.443.780
1.443.780
6.418.900
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; CILACAP
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan kerja Orang 120 160 240
643.780 800
1.443.780 800
1.443.780 800
1.443.780 800
1.443.780 3,440
6.418.900
78
2.01.15.004
Identifikasi dan promosi kebutuhan pelatihan kerja di bidang industri
244.000
244.000
251.000 275.000
413.619
1.427.619
SEKSI PEMASARAN
Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; CILACAP; Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; CILACAP; Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; CILACAP
Jumlah animo dan pendaftar pelatihan kerja di bidang industri Orang 0 1,299 1,377
244.000 1,666
146.000 1,500
131.000 1,550 100.000 1,600
180.000 9,070
801.000
jumlah dokumen training need assesment (TNA) Unit 0 0 0 60 62.000 60 70.000 60 100.000 60
117.767 240
349.767
jumlah naskah kerjasama dengan perusahaan / lembaga penempatan tenaga kerja
Dokumen 0 0 0 1 36.000 1 50.000 1 75.000 1
115.852 4
276.852
2.01.15.005
Pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja di bidang Industri - DBHCHT ( Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau)
1.523.000
1.537.250
1.537.250
1.537.250
1.537.250
7.672.000
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; CILACAP
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan kerja - (DBHCHT) Orang 220 300 300
1.523.000 320
1.537.250 320
1.537.250 320
1.537.250 320
1.537.250 1,580
7.672.000
2.01.15.007
Pelatihan Kerja bagi Calon Tenaga Kerja bidang jasa , pra magang dan pekerja migran
1.142.400
2.000.000
2.000.000
2.002.000
2.040.000
9.184.400
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A; KOTA SEMARANG; Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A; KOTA SEMARANG; Balai Latihan
79
Kerja Semarang 1 Kelas A; KOTA SEMARANG
Jumlah Pencari Kerja yang mengikuti pelatihan bidang jasa Orang 40 50 40
228.220 80
428.220 80
428.220 100 430.000 100
430.000 400
1.944.660
Jumlah Pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pekerjaan migran Indonesia Orang 0 0 16
161.370 40
432.000 40
432.000 40 432.000 40
435.000 176
1.892.370
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pra magang Orang 0 0 130
752.810 150
1.139.780 200
1.139.780 200
1.140.000 200
1.175.000 880
5.347.370
2.01.15.008
Identifikasi dan promosi kebutuhan pelatihan di bidang bidang jasa, pra magang dan pekerja migran
141.212
141.212
250.000 350.000
450.000
1.332.424
SEKSI PEMASARAN
Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A; KOTA SEMARANG; Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A; KOTA SEMARANG; Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A; KOTA SEMARANG
Jumlah animo dan pendaftar pelatihan di bidang jasa, pra magang dan pekerjaan migran Indonesia Orang 0 0 220
141.212 270 79.271 320
140.000 370 196.000 420
252.000 1,600
808.483
Jumlah dokumen training need assestment (TNA)
Dokumen 0 0 0 1 34.082 1 60.000 1 84.000 1
108.000 4
286.082
Jumlah naskah kerjasama dengan perusahaan / lembaga penempatan tenaga kerja
Dokumen 0 0 0 1 27.859 1 50.000 1 70.000 1 90.000 4
237.859
80
2.01.15.010
Pelatihan kerja bagi pencari Kerja di bidang Pertanian mendukung mekanisme penempatan melalui AKL, AKAD dan AKAN
253.890
253.890
255.890 260.890
270.000
1.294.560
SEKSI PELATIHAN
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pertanian mendukung mekanisme penempatan AKL,AKAD dan AKAN Orang 0 96 96
253.890 96
253.890 96
255.890 96 260.890 96
270.000 480
1.294.560
2.01.15.011
Identifikasi dan promosi kebutuhan pelatihan di bidang pertanian mendukung penempatan melalui mekanisme AKL , AKAD dan AKAN
176.650
176.650
177.000 182.000
232.000
944.300
SEKSI PEMASARAN
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA; Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA; Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA
Jumlah animo dan pendaftar pelatihan di bidang pertanian mendukung pertanian mendukung penempatan melalui mekanisme AKL , AKAD dan AKAN Orang 0 0 480
176.650 480 90.000 480 90.000 480 95.000 480
115.000 2,400
566.650
Jumlah dokumen TNA (Training Need Asesment)
Dokumen 0 0 1 1 76.650 1 77.000 1 77.000 1 97.000 5
327.650
81
Jumlah naskah kerjasama dengan dunia industri/pelaku usaha
Dokumen 0 0 1 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 20.000 5 50.000
2.01.15.012
Pelatihan kerja bagi pencari Kerja di bidang Pertanian mendukung mekanisme penempatan melalui AKL, AKAD dan AKAN - DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau )
1.531.369
1.531.369
1.531.369
1.531.369
1.605.203
7.730.679
SEKSI PELATIHAN
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pertanian mendukung mekanisme penempatan melalui AKL, AKAD dan AKAN (DBHCHT) Orang 0 480 480
1.531.369 480
1.531.369 480
1.531.369 500
1.531.369 520
1.605.203 2,460
7.730.679
2.01.15.014
Penyebaran dan kajian produktivitas
924.568
1.005.318
933.000
1.010.000
1.265.000
5.137.886
SEKSI PRODUKTIVITAS
Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
82
Jumlah Kab/ kota Yang Dimonitoring Evaluasi Pelatihan Kerja dan Produktivitas
Kabupaten/Kota 35 35 35
149.306 35
149.306 35
150.000 35 150.000 35
160.000 35
758.612
Jumlah peserta yang mengikuti Penyebaran informasi produktivitas baik kepada pemerintah, komunitas desa potensial, pelaku usaha melalui konvensi, festival produktivitas & penghargaan produktivitas Orang 295 425 625
645.262 800
726.012 800
653.000 800 655.000 800
800.000 3,825
3.479.274
Jumlah Tenaga Kerja yang menerapkan peningkatan produktivitas di Desa Orang 50 100 75
130.000 100
130.000 100
130.000 110 130.000 115
130.000 575
650.000
jumlah dokumen kajian produktivitas tenaga kerja
Dokumen 0 0 0 0 0 1 75.000 1
175.000 2
250.000
2.01.15.015
Pemasaran alat, teknik dan metodologi peningkatan Produktivitas
330.452
330.452
345.440 359.190
373.680
1.739.214
SEKSI PEMASARAN
Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah pelaku usaha yang dilakukan pemasaran tools produktivitas (dipasarkan kepada pelaku usaha) Orang 0 0 140
300.025 140
309.866 140
314.890 140 319.890 140
323.580 700
1.568.251
Jumlah penyebaran informasi melalui leaflet, media massa, dan direct selling program Jenis 0 0 3 30.427 2 10.586 2 15.550 2 20.300 2 24.500 11
101.363
Jumlah naskah kerjasama dengan perusahaan yang akan melaksanakan
Dokumen 0 0 0 1 10.000 1 15.000 1 19.000 1 25.600 4 69.600
83
pelatihan produktivitas
2.01.15.016
Pelatihan , pengukuran dan pemeliharaan Produktivitas Pelaku Usaha
368.934
368.934
368.934 368.934
368.934
1.844.670
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah pelaku usaha yang mengikuti kegiatan peningkatan produktivitas (5S, TQC/TQM , SS) Orang 50 100 100 97.734 150
126.750 115
126.750 130 126.750 150
126.750 645
604.734
Jumlah perusahaan yang diukur tingkat produktivitasnya Unit 1 1 2 18.970 1 29.632 1 29.632 1 29.632 1 29.632 6
137.498
Jumlah perusahaan yang mendapatkan bimbingan konsultasi produktivitas dan klinik produktivitas Unit 0 5 5 52.783 10 68.400 8 68.400 11 68.400 16 68.400 50
326.383
Jumlah tenaga kerja yang mengikuti pelatihan produktivitas Orang 525 475 531
199.447 75
144.152 675
144.152 768 144.152 879
144.152 2,928
776.055
2.01.15.017
Pelatihan peningkatan produktivitas melalui DBHCHT (Dana Bagi hasil Cukai Hasil Tembakau)
1.123.175
1.123.175
1.123.175
1.123.175
1.123.175
5.615.875
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah tenaga kerja yang mengikuti pelatihan produktivitas Orang 0 0 625
1.123.175 465
1.123.175 676
1.123.175 700
1.123.175 725
1.123.175 3,191
5.615.875
2.01.15.019
Kegiatan Peningkatan Prasarana dan 98.000 98.000
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Semarang 1
84
Sarana Pelatihan BLK Semarang 1
Kelas A; KOTA SEMARANG
Jumlah Sarana dan Prasarana Pelatihan di BLK Semarang 1 Paket 0 0 0 0 1 98.000 0 0 1 98.000
2.01.15.020
Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Pelatihan BLK Semarang 2
550.000
550.000
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah Sarana dan Prasarana Pelatihan di BLK Semarang 2 Paket 0 0 0 5 0
550.000 5 0 10
550.000
2.01.15.021
Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Pelatihan BLK Cilacap
742.400
1.041.828
2.174.053
3.250.000
7.208.281
SEKSI PELATIHAN
Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; CILACAP
Jumlah Sarana dan Prasarana Pelatihan di BLK Cilacap Paket 0 0 0 1
742.400 1
1.041.828 2
2.174.053 3
3.250.000 7
7.208.281
2.01.15.022
Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi 550.000
550.000
SEKSI PELATIHAN
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA
Jumlah Sarana dan Prasarana Pelatihan di Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Paket 0 0 0 0 0 6 550.000 0 6
550.000
Meningkatnya Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja
Persentase tenaga kerja yang ditempatkan % 67,84 68,50 69,04 69,54 70,09 70,47 71,01 71,01
Persentase peningkatan penyerapan tenaga kerja baru disektor Informal % 50 53 56 59 62 65 68 68
85
2.01.16
Peningkatan Kesempatan Kerja
6.731.108
7.001.108
8.051.108
9.151.108
9.801.108
40.735.540
Persentase pencari kerja yang ditempatkan % 67,84 68,50 69,04 69,54 70,09 70,47 71,01 71,01
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Persentase peningkatan penyerapan tenaga kerja baru di sektor informal % 50 53 56 59 62 65 68 68
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
2.01.16.001
Pembinaan masyarakatt penganggur dan perluasan kesempatan kerja
2.132.293
3.104.428
3.289.222
3.322.169
3.493.077
15.341.189
SEKSI PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pengurangan pengangguran melalui kegiatan Padat Karya Orang 0 0 40
302.000 80
666.428 80
632.972 80 633.306 80
664.971 360
2.899.677
Jumlah peserta yang mengikuti pembekalan/ pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan Orang 0 0 540
1.445.293 780
2.067.000 800
2.252.250 800
2.264.863 800
2.383.106 3,720
10.412.512
Jumlah TKI Purna dan tenaga kerja khusus (disabilitas, lansia, kel rentan) mengikuti kgt Orang 0 0 140
385.000 140
371.000 160
404.000 160 424.000 160
445.000 760
2.029.000
86
pengembangan sektor informal
2.01.16.002
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
3.057.140
3.669.680
4.523.385
5.010.348
5.407.584
21.668.137
SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja
87
dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Jumlah BKK dan petugas IPK mengikuti Bimtek dan Pembinaan Antar Kerja Orang 0 0 75
145.501 35
213.615 0
234.976 0 280.000 0
310.000 110
1.184.092
Jumlah Calon Tenaga Kerja AKAD mengikuti OPP AKAD Orang 0 0 75 83.085 125
129.903 125
142.893 125 162.000 125
190.000 575
707.881
Jumlah CPMI mengikuti pemantapan pemberangkatan Unit 0 0 0 250
111.682 500
245.701 500 250.000 500
297.298 1,750
904.682
Jumlah lembaga penempatan mengikuti bimtek Unit 0 0 0 80 68.325 0 75.157 0 81.140 0 91.254 80
315.876
Jumlah LTSA PTKLN terfasilitasi dan optimal Unit 0 0 0 9 45.355 9 49.890 9 54.879 9 60.367 9
210.492
Jumlah masyarakat memperoleh informasi peluang, mekanisme dan prosedur kerja Orang 0 0 8,700
1.630.985 6,300
2.215.000 3,500
2.436.500 3,500
2.530.150 3,500
2.648.165 25,500
11.460.800
Jumlah penempatan tenaga kerja melalui Bursa Kerja Online dan Job Fair Orang 0 0 800
530.639 800
435.529 800
622.081 800 728.000 800
758.000 4,000
3.074.249
Jumlah perusahaan dilakukan Job Canvassing dan analisis jabatan Unit 0 0 50
116.660 50
118.350 0
130.185 0 213.211 0
263.000 100
841.406
88
Jumlah siswa dan pencari kerja yang mengikuti Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan Orang 0 0 240
164.925 240 40.175 0 44.192 0 160.000 0
207.436 480
616.728
Jumlah stakeholder yang terkoordinasi dalam penempatan tenaga kerja Orang 0 0 200
385.345 200
291.745 0
541.807 0 550.967 0
582.064 400
2.351.928
2.01.16.003
Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing
774.541
227.000
238.499 818.591
900.447
2.959.078
SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Jumlah perusahaan mengikuti sosialisasi tata cara perizinan dan penggunaan TKA dan Jumlah petugas pelayanan perizinan TKA mengikuti Bimtek Unit 0 0 150
159.541 150
108.387 150
108.025 150 181.566 150
222.494 750
780.013
Jumlah perusahaan pengguna TKA terverifikasi dan layanan penggunaan TKA
Dokumen 0 0 80
615.000 60
118.613 175
130.474 175 637.025 175
677.953 665
2.179.065
2.01.16.004
Perencanaan Umum Ketenagakerjaan
484.065
484.065
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Dokumen Perencanaan Tenaga Kerja Daerah.
Dokumen 1 1 1
219.186 0 0 0 0 1
219.186
89
Jumlah peserta Rakor Sinkronisasi Program/ Kegiatan Orang 110 110 105
264.879 0 0 0 0 105
264.879
2.01.16.005
Database Ketenagakerjaan
283.069
283.069
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Jumlah Dokumen Database ketenagakerjaan
Dokumen 1 1 1
283.069 0 0 0 0 1
283.069
Meningkatnya Perlindungan Tenaga Kerja Dalam Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
Persentase Penyelesaian perselisihan hubungan industrial % 91,38 92,11 90 92,50 93 95,50 96 96
Persentase pekerja/buruh yang menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan % 86,48 86,96 87,11 87,26 87,41 87,56 87,70 87,70
2.01.17
Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
3.543.767
3.898.000
4.288.000
4.717.000
5.189.000
21.635.767
Persentase pekerja buruh yang menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan % 86,48 86,96 87,11 87,26 87,41 87,56 87,70 87,70
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
Persentase perusahaan yang menyusun dan melaksanakan struktur dan skala upah % 0 6,30 15 22 29 36 43 36
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
Persentase peningkatan jumlah LKS Bipartit yang terbentuk % 43,33 42,78 43,77 44,66 45,65 46,62 47,61 47,61
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
Persentase penyelesaian perselisihan hubungan industrial % 91,38 92,11 90 92,50 93 95,50 96 96
Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja
90
Kelas A
Persentase perusahaan yang memenuhi ketentuan Peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama % 21,90 22,31 22,68 23,05 23,42 23,79 24,15 24,15
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
2.01.17.001
Penetapan Upah Minimum dan Peningkatan Kesejahteraan
1.205.890
1.380.123
1.471.604
1.533.014
1.623.537
7.214.168
SEKSI PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS;
91
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
Jumlah Petugas Survei identifikasi Struktur dan Skala Upah di Perusahaan Orang 0 0 70 54.000 550 55.000 600
139.104 650 165.000 700
170.000 2,570
583.104
Jumlah peserta Sidang Pembahasan UMK Orang 0 0 390
384.150 390
414.954 390
400.000 390 400.000 390
410.000 780
2.009.104
Jumlah peserta sidang penangguhan UMK Orang 0 0 125 19.145 125 19.145 125 21.000 125 41.014 125
101.037 625
201.341
Jumlah peserta workshop sistem Pengupahan Orang 0 0 270
105.000 270
228.611 280
235.000 280 240.000 280
245.000 1,380
1.053.611
Jumlah peserta yang mengikuti Pertemuan, Koordinasi dan Konsolidasi Masalah HI Orang 0 0 350 78.750 350
132.000 350
135.000 350 140.000 350
145.000 1,750
630.750
Jumlah peserta yang mengikuti rakor Kesja Orang 0 0 270
384.632 270
304.580 270
305.000 270 305.000 270
305.000 1,350
1.604.212
Jumlah peserta yang mengikuti Rakor Pengupahan Orang 0 0 145
125.000 145
125.860 145
130.000 145 130.000 145
130.000 725
640.860
Jumlah peserta yang mengikuti Sosialisasi UMK (Dinas Kab/Kota yg membidangi KK, SP Tk. Prov, Apindo Tk. Prov) Orang 0 0 100 30.973 100 30.973 100 30.500 100 31.000 100 31.500 500
154.946
Jumlah petugas data yg melakukan identifikasai Data Fasilitas Kesejahteraan Tenaga Kerja Orang 0 0 35 24.240 35 14.000 35 16.000 35 16.000 35 16.000 175 86.240
Jumlah perusahaan yang dilakukan Buah 0 0 550 550 55.000 600 60.000 650 65.000 700 70.000 3,050 250.00
92
pendampingan dalam penyusunan strukur dan skala upah
0
2.01.17.002
Pembinaan dan Evaluasi Pelaksanaan Syarat Kerja, Hubungan Industrial dan Jamsos
623.500
703.500
741.947 870.964
939.987
3.879.898
SEKSI SYARAT KERJA DAN JAMINAN SOSIAL
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
jumlah pengusaha atau pemberi kerja yang mengikuti bimbingan pembuatan PP(Peraturan Perusahaan)/PKB (Perjanjian Kerja Bersama ) Orang 80 70 175
207.715 210
292.600 210
300.000 210 300.000 210
300.000 1,015
1.400.315
Jumlah tenaga kerja yang mengikuti sosialisasi kepesertaan BPJS/jaminan sosial Orang 40 35 140 53.947 70 53.947 70 53.947 70 172.964 70
231.987 980
566.792
Jumlah Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja (outsourching) yang mengikuti pembinaan syarat kerja Unit 80 100 70
100.819 70
115.900 70
132.000 100 132.000 100
132.000 410
612.719
Jumlah petugas data HI dan Jamsos yang memahami Orang 70 175 385
261.019 210
181.000 210
181.000 210 181.000 210
181.000 1,225
985.019
93
pengolahan data HI dan Jamsos
Jumlah Perusahaan Yang Teridentifikasi belum memenuhi ketentuan PP/PKB Unit 0 0 0 100 60.053 150 75.000 200 85.000 250 95.000 700
315.053
2.01.17.003
Pembinaan dan Pemberdayaan Kelembagaan Hubungan Industrial serta Forum Koordinasi LKS Tripartit
922.377
1.018.377
1.001.481
1.041.391
1.100.414
5.084.040
SEKSI SYARAT KERJA DAN JAMINAN SOSIAL
Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
Jumlah mediator dan pegawai HI mengikuti koordinasi teknis HI Orang 79 77 80 83.684 80 84.234 80 84.234 80 84.234 80 84.234 400
420.620
Jumlah HRD, PUK SP/SB yang mengikuti pembinaan dan pemberdayaan Orang 240 240 300 81.751 330 81.751 240 81.751 240 81.751 270
181.751 1,380
508.755
94
Hubungan Industrial
Jumlah yang mengikuti forum koordinasi, pembinaan kinerja dan pemberdayaan LKS Tripartit Kab/ Kota dan Provinsi Orang 651 418 238
576.337 493
576.337 493
575.981 493 575.981 493
614.108 2,210
2.918.744
Jumlah Perusahaan yang belum membentuk LKS Bipartit (Identifikasi) Unit 0 0 40 52.560 40 52.560 40 97.937 40 97.937 40 97.937 200
398.931
Jumlah Peserta yang Mengikuti Sosialisasi/Diseminasi LKS bipartit(Dinas kab/Kota yang membidangi KK, SP Tk. Provinsi Apindo Tk. Prov) Bimtek/ Sosialisasi / Diseminasi Orang 180 0 150 54.835 150 54.285 0 0 0 300
109.120
Jumlah Perusahaan yang Dilakukan pendampingan untuk membentuk LKS Bipartit Unit 0 0 35 47.910 35 95.910 35 82.474 35 122.384 35
122.384 175
471.062
Jumlah dokumen Pencatatan Perusahan yang telah membentuk LKS Bipartit
Dokumen 0 0 1 25.300 1 73.300 1 79.104 1 79.104 0 4
256.808
95
2.01.17.004
Penyelesaian PHI/ Mogok/Unjuk rasa dan Penutupan Perusahaan dan pengembangan database kasus ketenagakerjaan
540.000
544.000
779.208 867.672
1.049.309
3.780.190
SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
Jumlah Dokumen database kasus ketenagakerjaan dari 35 kab/kota
Dokumen 0 0 1
218.014 1
218.014 1
250.716 1 288.323 1
331.571 5
1.306.638
Jumlah dokumen Identifikasi data base perusahaan rawan PHI
Dokumen 0 0 0 1 46.000 1 72.900 1 95.342 1
119.959 4
334.201
Jumlah kabupaten/kota yang dilakukan monitoring kasus- kasus PHI/PHK
Kabupaten/Kota 0 0 20 49.479 20 49.476 20 96.001 20 65.432 20
175.247 20
435.635
jumlah pekerja dan pengusaha yang mengikuti pencegahan perselisian hubungan industrial Kasus 0 0 40
114.104 40 95.000 40
188.354 40 125.638 40
144.484 200
667.580
96
Jumlah Penyeleseian kasus PHI Perusahaan lintas Kab/Kota Kasus 0 0 10 63.200 10 70.000 10
100.500 10 211.589 10
156.461 50
601.750
Jumlah perusahaan yang diberikan pelayanan konsultasi dan fasilitasi permasalahan hubungan industrial Unit 0 0 20 95.203 20 65.510 20 70.737 20 81.348 20
121.587 100
434.385
2.01.17.005
Penyelesaian perselisihan penempatan Tenaga Kerja
252.000
252.000
293.760 403.957
475.752
1.677.469
SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN PENEMPATAN TENAGA KERJA
Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
jumlah monitoring dan penyelesaian kasus ketanagakerjaan di luar provinsi Kasus 0 0 1 18.400 2 18.400 2 36.800 2 86.800 2
114.837 9
275.237
Jumlah penyelesaian perselisihan penempatan tenaga kerja didalam maupun di luar negeri Kasus 0 0 25 90.760 30
123.870 30
136.257 30 149.880 30
214.868 145
715.635
jumlah penyeleseian kasus PMI (Pekerja Migran Indonesia) Kasus 0 0 25
142.840 30
109.730 30
120.703 30 167.277 30
146.047 145
686.597
Meningkatnya Kepatuhan Terhadap Norma Ketenagakerjaan (Norma Kerja, Norma K3) dan Lingkungan Kerja
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 98,25 97,56 94,86 92,09 89,26 86,21 82,97 82,97
97
2.01.18
Peningkatan Kepatuhan Dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan
4.735.760
6.336.000
6.836.000
7.336.000
7.836.000
33.079.760
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 98,25 97,56 94,86 92,09 89,26 86,21 82,97 82,97
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER
Persentase peningkatan perusahaan memiliki kategori baik dalam penerapan K3 % 24,44 24,69 24,94 25,29 25,54 25,89 26,14 26,14
Balai Keselamatan Kerja Kelas A
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 98,25 97,56 94,86 92,09 89,26 86,21 82,97 82,97
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SEMARANG
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PATI
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SURAKARTA
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH MAGELANG
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH BANYUMAS
Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PEKALONGAN
98
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja 78.624 94.348
113.218
286.191
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PATI
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PATI
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma kerja Unit 0 0 0 0 105 78.624 105 94.348 105
113.218 315
286.191
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja 82.368 98.841
118.609
299.819
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SEMARANG
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SEMARANG
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma kerja Unit 0 0 0 0 110 82.368 110 98.841 110
118.609 330
299.819
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja 63.648 76.377 91.653
231.678
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PEKALONGAN
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PEKALONGAN
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma kerja Unit 0 0 0 0 85 63.648 85 76.377 85 91.653 255
231.678
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja 37.440 44.928 53.913
136.281
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH BANYUMAS
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH BANYUMAS
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma kerja Unit 0 0 0 0 50 37.440 50 44.928 50 53.913 150
136.281
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja 63.648 76.377 91.653
231.678
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH MAGELANG
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
99
WILAYAH MAGELANG
Jumlah perusahaan yang dilakukan Riksa Uji ( pemeriksaan dan pengujian ) obyek K3 Unit 0 0 0 0 85 63.648 85 76.377 85 91.653 255
231.678
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja
1.072.500
2.372.500
2.082.116
2.179.575
2.679.575
10.386.266
SEKSI PENGAWASAN NORMA KERJA
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER
Jumlah pekerja anak yg dikembalikan ke dunia pendidikan Orang 60 60 60
415.898 210
1.463.152 120
1.052.500 120
1.052.500 120
1.552.500 630
5.536.550
Jumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang dilakukan Unit 55 50 50 83.855 50
118.981 50
130.879 50 143.966 50
143.966 250
621.647
100
pemeriksaan
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma kerja Unit 364 580 795
514.427 753
478.607 765
544.616 775 599.077 812
599.077 3,900
2.735.804
Jumlah Perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang dilakukan pemeriksaan Unit 64 70 70 58.320 70 64.335 70 70.766 70 77.842 70 77.842 350
349.105
Jumlah Perusahaan yang menerapkan penghapusan diskriminasi terhadap perempuan di tempat kerja Unit 50 50 0 30 74.850 60 82.335 60 90.568 90 90.568 240
338.321
Jumlah peserta yang mengikuti rakor pengawasan ketenagakerjaan Orang 0 0 0 40
128.200 80
141.020 80 155.122 120
155.122 320
579.464
Jumlah Petugas Administrasi teknis pengawasan yang memahami pengolahan data pengawasan Orang 0 0 0 15 44.375 20 60.000 20 60.500 25 60.500 80
225.375
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja
179.712 215.654
258.785
654.151
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SURAKARTA
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SURAKARTA
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma kerja Unit 0 0 0 0 240
179.712 240 215.654 240
258.785 720
654.151
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
432.500
582.500
640.000 700.000
700.000
3.055.000
SEKSI PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER;
101
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER
Jumlah perusahaan dilakukan Riksa uji ( pemeriksaan dan pengujian ) objek K3 Unit 162 100 370
181.348 380
282.500 390
300.000 400 310.000 410
310.000 1,950
1.383.848
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma K3 Unit 318 100 300
212.282 250
250.000 260
280.000 260 320.000 270
320.000 1,340
1.382.282
Jumlah perusahaan yang membentuk P2K3 Unit 0 0 20 38.870 30 50.000 40 60.000 50 70.000 60 70.000 200
288.870
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SURAKARTA
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SURAKARTA
Jumlah Perusahaan yang dilakukan Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian ) Obyek K3 Unit 0 0 0 90 100 110 120 420
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SEMARANG
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SEMARANG
Jumlah Perusahaan yang dilakukan Riksa Uji (Pemeriksaan dan pengujian) obyek K3 Unit 0 0 0 30 35 40 45 150
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PEKALONGAN
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PEKALONGAN
Jumlah Perusahaan yang dilakukan Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian) Obyek K3 Unit 0 0 0 30 35 40 45 150
102
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PATI
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PATI
Jumlah Perusahaan yang dilakukan Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian) Obyek K3 Unit 0 0 0 12 15 18 21 66
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH MAGELANG
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH MAGELANG
Jumlah Perusahaan yang dilakukan Riksa Uji (Pemeriksaan dan Pengujian) Obyek K3 Unit 0 0 0 18 21 24 27 90
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH BANYUMAS
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH BANYUMAS
Jumlah Perusahaan yang dilakukan Riksa Uji ( Pemeriksaan dan Pengujian ) Obyek K3 Unit 0 0 0 12 15 18 21 66
2.01.18.003
Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
645.000
645.000
482.768 613.062
613.062
2.998.892
SEKSI PENEGAKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; Bidang
103
Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER
Jumlah kasus tindak pidana ketenagakerjaan yang di BAP Kasus 0 0 1 35.218 1 31.880 2 63.760 2 63.760 3 63.760 9
258.378
Jumlah penanganan kasus ketenagakerjaan Kasus 106 330 300
556.885 270
557.440 170
350.980 225 464.532 215
464.532 1,180
2.394.369
Jumlah peserta yang mengikuti FGD penanganan kasus Orang 0 0 60 31.047 70 30.760 90 39.548 120 52.730 120 52.730 460
206.815
Jumlah peserta yang mengikuti Rakor penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan Orang 0 0 60 21.850 70 24.920 80 28.480 90 32.040 100 32.040 400
139.330
2.01.18.004
Pengujian Higiene perusahaan, kesehatan kerja dan pengembangan laboratorium pengujian
1.851.260
2.001.500
2.480.676
2.551.835
2.430.529
11.315.800
SEKSI PELAYANAN TEKNIS
Balai Keselamatan Kerja Kelas A; Balai Keselamatan Kerja Kelas A
Jumlah perusahaan yang melakukan pengujian Higiene perusahaan dan kesehatan kerja. Unit 200 200 200
1.746.260 200
1.896.500 210
2.370.676 220
2.441.835 230
2.320.529 1,060
10.775.800
Jumlah laboratorium yang terakreditasi Unit 0 0 1
105.000 1
105.000 1
110.000 1 110.000 1
110.000 1
540.000
2.01.18.005
Pengujian keselamatan kerja, ergonomi, psikologi kerja dan pelatihan SDM bidang K3
460.000
460.000
645.000 685.000
685.000
2.935.000
SEKSI PENYELENGGARAAN DAN PEMBERDAYAAN
Balai Keselamatan Kerja Kelas A; Balai Keselamatan Kerja Kelas A; Balai Keselamatan Kerja Kelas A
Jumlah perusahaan yang melakukan pengujian Unit 0 0 36
210.026 45
210.026 40
265.000 40 295.000 40
295.000 201
1.275.052
104
keselamatan kerja, ergonomi dan psikologi kerja
Jumlah SDM (dokter perusahaan, paramedis perusahaan, supervisi perusahaan dan masyarakat pencari kerja) yang dilatih K3 Orang 0 0 125
221.844 125
221.844 100
380.000 125 390.000 150
390.000 625
1.603.688
Jumlah Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang K3 Unit 0 0 1 28.130 0 28.130 1 1 1 1 56.260
2.01.18.006
Peningkatan Sarana Prasarana Laboratorium dan Uji kompetensi di Bidang K3
274.500
274.500
549.000
SEKSI PELAYANAN TEKNIS
Balai Keselamatan Kerja Kelas A
Jumlah Sarana Prasarana Laboratorium dan Uji kompetensi di Bidang K3 Unit 0 0 7
274.500 1
274.500 0 0 0 8
549.000
Meningkatnya Penempatan Transmigran pada Daerah Tujuan Transmigrasi
Persentase penempatan transmigran terhadap animo transmigran % 0 3,36 3,37 3,38 3,39 3,40 3,41 3,41
2.01.15
Pengembangan Dan Penempatan Transmigrasi
3.082.346
3.390.000
3.729.000
4.102.000
4.512.000
18.815.346
Persentase kenaikan transmigran yang ditempatkan memiliki rumah dan lahan usaha % 0 3,36 3,37 3,38 3,39 3,40 3,41 3,41
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase kenaikan calon transmigram dilatih di bidang pertanian % 0 3,36 3,37 3,38 3,39 3,40 3,41 3,41
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase penempatan transmigran terhadap animo transmigrasi % 0 3,36 3,37 3,38 3,39 3,40 3,41 3,41
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan
105
Transmigrasi PENTA
Persentase kenaikan calon transmigran dilatih di bidang pertanian % 0 3,36 3,37 3,38 3,39 3,40 3,41 3,41
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
3.08.15.001
Kegiatan Penyiapan, Penempatan dan Pemantapan Transmigrasi
2.601.266
3.090.000
3.404.000
3.750.000
4.150.000
16.995.266
SEKSI TRANSMIGRASI
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Jumlah transmigran yang ditempatkan KK 100 100 200
2.601.266 150
3.090.000 150
3.404.000 150
3.750.000 150
4.150.000 800
16.995.266
3.08.15.002
Kegiatan Pelatihan bidang pertanian bagi calon transmigran di BLK Pertanian dan Transmigrasi
287.780
300.000
325.000 352.000
362.000
1.626.780
SEKSI PELATIHAN
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA
Jumlah transmigran yang mendapatkan pelatihan dibidang pertanian Orang 0 96 200
287.780 150
300.000 150
325.000 150 352.000 150
362.000 800
1.626.780
3.08.15.003
Kegiatan Pemantauan Transmigran Pasca Penempatan
193.300
193.300
Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Jumlah provinsi yang dimonitoring pasca penempatan transmigrasi Lokasi 6 5 5
193.300 0 0 0 0 0
193.300
Meningkatkan Tata Kelola Organisasi Perangkat Daerah
Nilai Kepuasan Masyarakat Nilai 0 0 71 72 73 74 75 75
Nilai SAKIP Perangkat Daerah Nilai 69,12 74,37 74,50 74,75 75 75,25 75,50 75,50
Meningkatnya Kualitas
Nilai kepuasan masyarakat Nilai 0 0 71 72 73 74 75 75
106
Pelayanan Perangkat Daerah
2.01.01
Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
24.496.823
29.157.248
29.628.184
31.564.765
34.496.536
149.343.556
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
Balai Keselamatan Kerja Kelas A
107
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 100 100 100 100 100 100 100 100
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SEMARANG
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 0 0 0 100 100 100 100 100
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PATI
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH SURAKARTA
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH MAGELANG
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH BANYUMAS
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah % 1 1 1 1 1 1 1 1
SATUAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN WILAYAH PEKALONGAN
2.01.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah 61.000 61.610 73.810 81.191 89.310
366.921
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
108
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12 61.000 12 61.610 12 73.810 12 81.191 12 89.310 12
366.921
2.01.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
216.200
216.200
237.820 287.762
316.538
1.274.520
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12
216.200 12
216.200 12
237.820 12 287.762 12
316.538 12
1.274.520
2.01.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
186.870 75.000 80.000 242.000
266.200
850.070
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12
186.870 12 75.000 12 80.000 12 242.000 12
266.200 12
850.070
2.01.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
111.150
133.380
146.996 169.045
194.402
754.973
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12
111.150 12
133.380 12
146.996 12 169.045 12
194.402 12
754.973
2.01.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
1.661.037
1.658.460
1.660.460
1.661.460
1.661.500
8.302.917
SUB BAGIAN KEUANGAN OPD Provinsi
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12
1.661.037 12
1.658.460 12
1.660.460 12
1.661.460 12
1.661.500 12
8.302.917
2.01.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
145.924
160.516
176.568 194.225
213.647
890.880
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12
145.924 12
160.516 12
176.568 12 194.225 12
213.647 12
890.880
109
2.01.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
122.200
131.520
141.627 152.592
164.494
712.433
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12
122.200 12
131.520 12
141.627 12 152.592 12
164.494 12
712.433
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
452.287
497.000
547.266 601.993
622.192
2.720.738
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
452.287 12
497.000 12
547.266 12 601.993 12
622.192 12
2.720.738
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
181.298 96.828
106.510 241.306
265.437
891.379
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; OPD Provinsi; OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan Bulan 12 12 12 47.349 12 47.825 12 52.607 12 63.021 12 69.323 12
280.125
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 95.049 12 40.203 12 44.223 12 126.510 12
139.161 12
445.146
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Alat Tulis Kantor Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 38.900 12 8.800 12 9.680 12 51.775 12 56.953 12
166.108
110
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah 5.750 6.900 7.604 8.746 10.057 39.057
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 5.750 12 6.900 12 7.604 12 8.746 12 10.057 12 39.057
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah 6.360 90.647
100.000 14.520 15.972
227.499
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 6.360 12 90.647 12
100.000 12 14.520 12 15.972 12
227.499
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah 17.810 17.810 17.810 17.810 17.810 89.050
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 89.050
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
Laporan 12 12 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 89.050
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
Dokumen 12 12 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 89.050
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
Laporan 12 12 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 89.050
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
Laporan 12 12 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 17.810 12 89.050
111
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis) Bulan 12 12 12 17.810 12 17.810 12 17.810 2 17.810 12 17.810 12 89.050
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah 10.000 10.962 12.100 13.310 14.641 61.013
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.962 12 12.100 12 13.310 12 14.641 12 61.013
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
110.909
122.000
134.200 147.620
162.382
677.111
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
110.909 12
122.000 12
134.200 12 147.620 12
162.382 60
677.111
2.01.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah 7.000 7.000 7.000 7.000 7.000 35.000
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 7.000 12 7.000 12 7.000 12 7.000 12 7.000 12 35.000
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah 50.620 50.620 50.620 50.620 50.620
253.100
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
112
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12
253.100
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12
253.100
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12
253.100
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12
253.100
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12
253.100
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12 50.620 12
253.100
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah 87.180
104.616
115.269 132.590
152.479
592.134
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 87.180 12
104.616 12
115.269 12 132.590 12
152.479 12
592.134
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat
222.000
200.000
220.000 278.300
306.130
1.226.430
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
113
Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
222.000 12
200.000 12
220.000 12 278.300 12
306.130 12
1.226.430
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah 66.084 75.750 79.961 87.957 96.753
406.505
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 66.084 12 75.750 12 79.961 12 87.957 12 96.753 12
406.505
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
232.740
256.014
281.615 309.777
340.755
1.420.901
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
232.740 12
256.014 12
281.615 12 309.777 12
340.755 12
1.420.901
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
375.000
376.500
378.075 379.728
381.465
1.890.768
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
375.000 12
376.500 12
378.075 12 379.728 12
381.465 12
1.890.768
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik
120.000
120.000
132.000 159.719
175.691
707.410
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; OPD Provinsi
114
Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
104.500 12
104.490 12
114.939 12 139.089 12
152.998 12
616.016
Jumlah bulan terpenuhinya Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bulan 12 12 12 15.500 12 15.510 12 17.061 12 20.630 12 22.693 12 91.394
2.01.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
1.671.720
1.838.000
2.022.781
2.225.059
2.447.565
10.205.125
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
1.671.720 12
1.838.000 12
2.022.781 12
2.225.059 12
2.447.565 12
10.205.125
2.01.01.004
Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah 20.000 12.000 20.000 20.000 20.000 92.000
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 12.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 92.000
2.01.01.004
Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah 61.000
125.000 73.810 81.191 89.310
430.311
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah Bulan 12 12 12 61.000 12
125.000 12 73.810 12 81.191 12 89.310 12
430.311
2.01.01.004
Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah 18.150 18.000 20.000 24.200 26.620
106.970
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
115
Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah Bulan 12 12 12 18.150 12 18.000 12 20.000 12 24.200 12 26.620 12
106.970
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
100.000
110.000
121.000 133.100
146.410
610.510
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
100.000 12
110.000 12
121.000 12 133.100 12
146.410 12
610.510
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
316.303
379.500
418.311 481.057
553.216
2.148.387
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
316.303 12
379.500 12
418.311 12 481.057 12
553.216 12
2.148.387
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
643.200
500.000
550.000 786.500
865.150
3.344.850
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
643.200 12
500.000 12
550.000 12 786.500 12
865.150 12
3.344.850
116
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
432.422
514.020
529.335 582.268
640.495
2.698.540
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
432.422 12
514.020 12
529.335 12 582.268 12
640.495 12
2.698.540
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
548.716
603.588
663.946 730.341
803.375
3.349.966
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
548.716 12
603.588 12
663.946 12 730.341 12
803.375 12
3.349.966
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
3.237.202
3.494.000
3.843.599
4.227.953
4.650.748
19.453.502
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
3.237.202 12
3.494.000 12
3.843.599 12
4.227.953 12
4.650.748 12
19.453.502
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran
565.800
622.380
684.618 753.079
828.387
3.454.264
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
117
Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
565.800 12
622.380 12
684.618 12 753.079 12
828.387 12
3.454.264
2.01.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
100.000
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12
100.000
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12
100.000
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12
100.000
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12
100.000
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12
100.000
118
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12 20.000 12
100.000
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
110.000
121.000
133.100 146.410
161.051
671.561
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12
110.000 12
121.000 12
133.100 12 146.410 12
161.051 12
671.561
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12 12 12 12 12 12
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah 43.000 43.000 43.000 43.000 43.000
215.000
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12 43.000 1 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12
215.000
119
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12
215.000
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12
215.000
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12
215.000
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12 43.000 12
215.000
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
112.310
134.772
148.530 170.809
196.431
762.852
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12
112.310 12
134.772 12
148.530 12 170.809 12
196.431 12
762.852
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
124.700
210.000
250.000 165.976
182.573
933.249
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
120
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12
124.700 12
210.000 12
250.000 12 165.976 12
182.573 12
933.249
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
144.015
157.905
173.695 191.683
210.852
878.150
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12
144.015 12
157.905 12
173.695 12 191.683 12
210.852 12
878.150
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
120.000
120.140
145.200 159.720
175.692
720.752
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12
120.000 12
120.140 12
145.200 12 159.720 12
175.692 12
720.752
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
216.865
238.552
262.407 288.647
317.512
1.323.983
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12
216.865 12
238.552 12
262.407 12 288.647 12
317.512 12
1.323.983
121
2.01.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
2.000.000
2.019.000
2.050.000
2.100.000
2.150.000
10.319.000
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah Bulan 12 12 12
2.000.000 12
2.019.000 12
2.050.000 12
2.100.000 12
2.150.000 12
10.319.000
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
466.844
513.000
564.880 621.368
683.504
2.849.596
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
466.844 12
513.000 12
564.880 12 621.368 12
683.504 12
2.849.596
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 20.000 22.000 24.200 26.620 29.282
122.102
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 20.000 12 22.000 12 24.200 12 26.620 12 29.282 12
122.102
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 30.000 33.000 36.300 39.930 43.923
183.153
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Bulan 12 12 12 30.000 12 33.000 12 36.300 12 39.930 12 43.923 12
183.153
122
Minum Rapat Perangkat Daerah
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 15.000 15.795 18.150 19.965 21.961 90.871
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 15.000 12 15.795 12 18.150 12 19.965 12 21.961 12 90.871
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 23.100 23.000 30.000 30.746 33.821
140.667
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 23.100 12 23.000 12 30.000 12 30.746 12 33.821 12
140.667
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 19.923 21.873 24.060 26.517 29.169
121.542
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 19.923 12 21.873 12 24.060 12 26.517 12 29.169 12
121.542
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 18.350 22.020 24.268 27.909 32.095
124.642
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Bulan 12 12 12 18.350 12 22.020 12 24.268 12 27.909 12 32.095 12
124.642
123
Minum Rapat Perangkat Daerah
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 9.350 9.350 9.350 9.350 9.350 46.750
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 9.350 12 9.350 12 9.350 12 9.350 12 9.350 12 46.750
2.01.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah 9.130 9.130 9.130 9.130 9.130 45.650
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 45.650
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 45.650
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 45.650
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 45.650
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 9.130 12 45.650
124
2.01.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 12.982 15.500 17.169 19.744 22.706 88.101
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 12.982 12 15.500 12 17.169 12 19.744 12 22.706 12 88.101
2.01.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 4.000 4.390 4.840 5.324 5.856 24.410
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 4.000 12 4.390 12 4.840 12 5.324 12 5.856 12 24.410
2.01.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 4.200 4.620 5.082 5.590 6.149 25.641
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 4.200 12 4.620 12 5.082 12 5.590 12 6.149 12 25.641
2.01.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 25.000
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah bulan tercukupinya Bulan 12 12 12 5.000 12 5.000 12 5.000 12 5.000 12 5.000 12 25.000
125
kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
2.01.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 30.990 3.360 4.000 41.246 45.370
124.966
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 30.990 12 3.360 12 4.000 12 41.246 12 45.370 12
124.966
2.01.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 10.000 10.500 11.550 13.310 14.641 60.001
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.500 12 11.550 12 13.310 12 14.641 12 60.001
2.01.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah 5.100 4.000 13.200 14.520 15.972 52.792
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 5.100 12 4.000 12 13.200 12 14.520 12 15.972 12 52.792
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Ruma
158.290
300.000
330.000 210.684
231.752
1.230.726
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
126
h Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
158.290 12
300.000 12
330.000 12 210.684 12
231.752 12
1.230.726
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
272.325
1.261.790
360.150 414.173
476.299
2.784.737
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
272.325 12
1.261.790 12
360.150 12 414.173 12
476.299 12
2.784.737
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan
432.422
1.116.244
610.264 671.291
738.420
3.568.641
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
127
Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
432.422 12
1.116.244 12
610.264 12 671.291 12
738.420 12
3.568.641
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
220.872
242.959
267.255 293.981
323.379
1.348.446
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
220.872 12
242.959 12
267.255 12 293.981 12
323.379 12
1.348.446
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat
136.000
200.632
166.851 184.830
204.763
893.076
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
128
Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
136.000 12
200.632 12
166.851 12 184.830 12
204.763 12
893.076
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 50.000
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 50.000
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 50.000
129
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 50.000
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 50.000
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 50.000
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 10.000 12 50.000
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat
366.750
243.325
267.657 488.143
536.956
1.902.831
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; OPD Provinsi; OPD Provinsi; OPD Provinsi; OPD Provinsi
130
Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Peralatan Gedung Kantor Bulan 12 12 12 3.000 12 3.000 12 3.300 12 3.993 12 4.392 12 17.685
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Alat Ternak, Tanaman dan Taman Bulan 12 12 12 7.500 12 7.000 12 7.700 12 9.982 12 10.980 12 43.162
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin Bulan 12 12 12 16.875 12 16.875 12 18.562 12 22.460 12 24.706 12 99.478
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
209.375 12 73.450 12 80.795 12 278.678 12
306.545 12
948.843
Jumlah Unit Perawatan Bangunan Gedung Kantor Perangkat Daerah Paket 1 1 1
130.000 1
143.000 1
157.300 1 173.030 1
190.333 1
793.663
2.01.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
1.168.810
1.285.000
1.414.261
1.555.687
1.711.255
7.135.013
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
131
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
1.168.810 12
1.285.000 12
1.414.261 12
1.555.687 12
1.711.255 12
7.135.013
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
245.753
270.328
297.361 327.097
359.807
1.500.346
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
245.753 12
270.328 12
297.361 12 327.097 12
359.807 12
1.500.346
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah 16.000 16.000 16.000 16.000 16.000 80.000
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 80.000
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 80.000
Jumlah bulan terpenuhinya Bulan 12 12 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 80.000
132
Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 80.000
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 80.000
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 16.000 12 80.000
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah 63.008
243.325
267.657 83.863 92.250
750.103
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 63.008 12
243.325 12
267.657 12 83.863 12 92.250 12
750.103
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah 63.008
450.000
500.000 83.863 92.250
1.189.121
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12 63.008 12
450.000 12
500.000 12 83.863 12 92.250 12
1.189.121
133
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
109.175
131.010
144.384 166.042
190.948
741.559
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
109.175 12
131.010 12
144.384 12 166.042 12
190.948 12
741.559
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
351.138
476.304
463.270 509.597
560.557
2.360.866
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
351.138 12
476.304 12
463.270 12 509.597 12
560.557 12
2.360.866
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
290.000
307.400
325.844 345.394
366.118
1.634.756
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
290.000 12
307.400 12
325.844 12 345.394 12
366.118 12
1.634.756
134
2.01.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
841.312
925.000
1.017.987
1.119.785
1.231.763
5.135.847
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah Bulan 12 12 12
841.312 12
925.000 12
1.017.987 12
1.119.785 12
1.231.763 12
5.135.847
2.01.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor 75.000
150.000 82.500 90.750
398.250
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; KOTA SEMARANG
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Bulan 12 12 12 75.000 12
150.000 12 82.500 12 12 90.750 12
398.250
2.01.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor 50.500
160.000
200.000 66.500 73.205
550.205
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Set 12 12 12 50.500 12
160.000 12
200.000 12 66.500 12 73.205 12
550.205
2.01.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
143.000
112.320
189.118 217.486
250.108
912.032
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Bulan 12 12 12
143.000 12
112.320 12
189.118 12 217.486 12
250.108 12
912.032
2.01.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
113.385
771.130 50.820 55.902 61.492
1.052.729
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
135
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Bulan 12 12 12
113.385 12
771.130 12 50.820 12 55.902 12 61.492 12
1.052.729
2.01.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor 54.294 59.723 65.696 72.265 79.492
331.470
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Bulan 12 12 12 54.294 12 59.723 12 65.696 12 72.265 12 79.492 12
331.470
2.01.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor 57.600 63.360 600.000
720.960
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Bulan 12 12 12 12 57.600 12 63.360 12 600.000 12 12
720.960
2.01.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
800.000
880.000
968.000
1.064.800
1.171.280
4.884.080
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah Bulan 12 12 12
800.000 12
880.000 12
968.000 12
1.064.800 12
1.171.280 12
4.884.080
2.01.01.012
Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah
950.393
1.000.000
1.149.975
1.264.972
1.391.469
5.756.809
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah Unit Gedung Yang Direhab Unit 0 0 1
950.393 1
1.000.000 1
1.149.975 1
1.264.972 1
1.391.469 1
5.756.809
2.01.01.012
Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah
700.000
770.000
847.000 931.700
1.024.870
4.273.570
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah Unit Gedung Yang Direhab Unit 1 1 1
700.000 1
770.000 1
847.000 1 931.700 1
1.024.870 1
4.273.570
136
2.01.01.014
Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas
453.003
250.000
666.000
680.000
2.049.003
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah Unit Pakaian Dinas Yang Diadakan Tahun 1 1 1
453.003 1
250.000 1
666.000 0 1
680.000 1
2.049.003
2.01.01.015
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
377.949
500.000
650.000 720.000
800.000
3.047.949
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah ASN yang mengikuti Diklat/Workshop/Bintek/Seminar Orang 100 100 100
377.949 100
500.000 100
650.000 100 720.000 100
800.000 100
3.047.949
2.01.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah 91.000
110.000
121.000 121.121
133.233
576.354
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah Bulan 12 12 12 91.000 12
110.000 12
121.000 12 121.121 12
133.233 12
576.354
2.01.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah 77.164 84.880 93.368 102.705
112.976
471.093
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; CILACAP
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah Bulan 12 12 12 77.164 12 84.880 12 93.368 12 102.705 12
112.976 12
471.093
2.01.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah
156.606
175.000
191.912 211.103
232.213
966.834
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN OPD Provinsi
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah Tahun 0 0 1
156.606 1
175.000 1
191.912 1 211.103 1
232.213 1
966.834
2.01.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah 50.000 60.000 70.000 80.000
260.000
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah Bulan 0 0 0 12 50.000 12 60.000 12 70.000 12 80.000 12
260.000
137
2.01.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah 25.875 31.050 34.220 39.353 45.256
175.754
SUB BAGIAN TATA USAHA OPD Provinsi
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah Bulan 12 12 12 25.875 12 31.050 12 34.220 12 39.353 12 45.256 12
175.754
2.01.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah 45.000 49.500 54.450 59.895 65.884
274.729
SUB BAGIAN TATA USAHA
OPD Provinsi; BANJARNEGARA
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah
Dokumen 1 1 1 45.000 1 49.500 1 54.450 1 59.895 1 65.884 1
274.729
Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah
Nilai SAKIP Perangkat Daerah Nilai 69,12 70 71 72 73 74 75 75
2.01.02
Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
972.094
2.450.000
2.660.000
2.895.000
3.138.000
12.115.094
Persentase ketercapaian perencanaan dan evaluasi kinerja OPD % 100 100 100 100 100 100 100 100
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.01.02.001
Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
722.094
1.600.000
1.755.000
1.926.000
2.097.000
8.100.094
SUB BAGIAN PROGRAM
OPD Provinsi; OPD Provinsi; OPD Provinsi
Jumlah dokumen perencanaan Perangkat Daerah yang disusun
Dokumen 0 0 15
722.094 15
1.050.000 15
1.155.000 15
1.271.000 15
1.397.000 75
5.595.094
Jumlah Peserta Rakor Bidang Nakertrans Orang 105 205 0 105
275.000 105
300.000 105 325.000 105
350.000 420
1.250.000
Jumlah Dokumen perencanaan Tenaga Kerja Daerah
Dokumen 0 0 0 1
275.000 1
300.000 1 330.000 1
350.000 4
1.255.000
138
2.01.02.002
Kegiatan Penyusunan Dokumen Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
250.000
850.000
905.000 969.000
1.041.000
4.015.000
SUB BAGIAN PROGRAM
OPD Provinsi; OPD Provinsi; OPD Provinsi
Jumlah dokumen evaluasi kinerja perangkat daerah
Dokumen 0 0 5
250.000 5
350.000 5
385.000 5 424.000 5
466.000 25
1.875.000
Jumlah Dokumen Data Base Ketenagakerjaan
Dokumen 1 1 0 1
300.000 1
310.000 1 320.000 1
330.000 4
1.260.000
Jumlah Provinsi yang di Monitoring Pasca Penempatan Transmigrasi Buah 6 5 0 5
200.000 5
210.000 5 225.000 5
245.000 5
880.000
139
139
BAB IV
RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH
TAHUN 2020
Rencana kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2020 yang selengkapnya rencana program dan kegiatan
beserta indikator, target dan pagu indikatifnya untuk tahun 2020 serta
perkiraan maju tahun 2021 seperti tertuang dalam rumusan dibawah ini.
Rumusan program dan kegiatan beserta indikator, target dan pagu
indikatif tahun 2020 yang akan dilaksanakan oleh OPD sesuai dengan RKPD
yang ditetapkan. Rumusan program dan kegiatan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2020 terdiri target
indikator kinerja program tahun 2020 yang dituangkan pada tabel 4.1
dibawah ini dan rumusan program dan kegiatan-kegiatannya dituangkan
dalam tabel 4.2 dibawah ini sebagai berikut :
TABEL.4.1
TARGET INDIKATOR KINERJA PROGRAM TAHUN 2020
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
OPD Satuan
TARGET
KET TAHUN 2020
1 2 3 4 5
I. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
1 Persentase kenaikan lembaga pelatihan yang terakreditasi
% 33.00
2 Persentase kenaikan tenaga kerja tersertifikasi %
1,25
3 Persentase pencari kerja yang kompeten %
7.09
4
Persentase kenaikan tenaga kerja yang dilatih peningkatan produktivitas atau kewirausahaan
%
28.00
5
Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang pertanian
%
8,33
6
Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang
jasa,bahasa asing,budaya dasar dan pekerja migran
%
33.00
7
Persentase Kenaikan Pencari Kerja yang memiliki
sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang industri
%
1,33
8 Persentase perusahaan yang menerapkan peningkatan produktivitas
% 5.00
II. Program Pengembangan Kesempatan Kerja
9 Persentase pencari kerja yang ditempatkan % 69.54
10 Persentase peningkatan penyerapan tenaga kerja
baru disektor Informal %
59,00
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
OPD
Satuan TARGET KET
TAHUN 2020
140
1 2 3 4 5
III. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
11
Persentase perusahaan yang menyusun dan melaksanakan struktur dan skala upah
%
22.00
12 Persentase perusahaan yang memenuhi ketentuan
peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama
%
23.05
13 Persentase pekerja buruh yang menjadi peserta BPJS %
87.26
14 Persentase peningkatan jumlah LKS Bipartit yang terbentuk
% 44,66
15 Persentase penyelesaian perselisihan hubungan industrial
% 92.50
IV.
Program Peningkatan Kepatuhan dan Pengembangan Sistem Pengawasan
Ketenagakerjaan
16 Persentase penurunan pelanggaran norma
ketenagakerjaan %
92,09
17
Persentase peningkatan perusahaan memiliki kategori
baik dalam penerapan K3 %
25.49
V. Program Pengembangan dan Penempatan Transmigrasi
18 Persentase Penempatan Transmigran Terhadap Animo Transmigrasi
% 3.38
19 Persentase kenaikan calon transmigran dilatih di bidang pertanian
% 3.38
VI.
Program Manajemen Administrasi Pelayanan Umum,kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
21 Nilai Kepuasan Masyarakat 72.00
VII Program Perencanaa dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
22 Nilai SAKIP Perangkat Daerah 74.75
141
Tabel 4.2
Rencana Program Dan Kegiatan Prioritas Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kode Program dan
Kegiatan Prioritas Pembangunan
Prioritas Pembangunan
Tujuan/Sasaran Pembangunan
Indikator Kinerja Pagu Indikatif Prakiraan Maju Lokasi Perangkat Daerah
Penanggung
Pembangunan Nasional Daerah Daerah Tahun 2020 Tahun 2021 Jawab/Unit Kerja
Uraian Target Capaian Program Keluaran Hasil Rp. Target Rp. (000)
Tolok Ukur
Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target
Satuan
Volume
Satuan
Volume
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
0 NON URUSAN
0.00 NON URUSAN
0.00.01
Manajemen Administrasi Pelayanan Umum, Kepegawaian dan Keuangan Perangkat Daerah
21.536.880.000 30.408.854 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
0.00.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
61.000.000 12 Bulan 73.810 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
1.658.460.000 12 Bulan 1.660.460 OPD Provinsi SUB BAGIAN KEUANGAN - SEKRETARIAT
0.00.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan
100.00.%
111.150.000 12 Bulan 146.996 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian
142
perangkat daerah Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
75.000.000 12 Bulan 80.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
74.400.000 12 Bulan 176.568 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
216.200.000 12 Bulan 237.820 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.01.001
Kegiatan Administrasi Pelayanan Keuangan Perangkat Daerah
Jumlah Laporan Keuangan PD (jenis)
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
122.200.000 12 Bulan 141.627 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
90.647.000 12 Bulan 100.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
47.575.000 12 Bulan 52.607 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
12 Bulan 8.800.000 12 Bulan 44.223
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Alat
12 Bulan 38.674.000 12 Bulan 9.680
143
Tulis Kantor Perangkat Daerah
0.00.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
5.750.000 12 Bulan 7.604 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
322.287.000 12 Bulan 547.266 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
110.909.000 12 Bulan 134.200 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
7.000.000 12 Bulan 7.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.002
Kegiatan Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pelayanan Jasa Surat Menyurat dan Kearsipan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
10.000.000 12 Bulan 12.100 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
232.740.000 12 Bulan 281.615 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
170.000.000 12 Bulan 220.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
144
0.00.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
375.000.000 12 Bulan 378.075 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
1.671.720.000 12 Bulan 2.022.781 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
66.084.000 12 Bulan 79.961 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
87.180.000 12 Bulan 115.269 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.003
Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Jasa Komunikasi, Air dan Listrik Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
104.490.000 12 Bulan 114.939 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah bulan terpenuhinya Komponen Instalasi Listrik/Penerangan
12 Bulan 15.510.000 12 Bulan 17.061
0.00.01.004
Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
114.000.000 12 Bulan 73.810 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
145
0.00.01.004
Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
18.000.000 12 Bulan 20.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.004
Kegiatan Penyediaan Jaminan Barang Milik Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya premi asuransi barang milik daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
10.000.000 12 Bulan 20.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
548.716.000 12 Bulan 663.946 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
565.800.000 12 Bulan 684.618 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
100.000.000 12 Bulan 121.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
500.000.000 12 Bulan 550.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
316.303.000 12 Bulan 418.311 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
146
0.00.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
3.046.136.000 12 Bulan 3.843.599 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.005
Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya jasa Kebersihan dan Pelayanan Perkantoran Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
432.422.000 12 Bulan 529.335 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
210.000.000 12 Bulan 250.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
110.000.000 12 Bulan 133.100 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
216.840.000 12 Bulan 262.407 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
1.758.000.000 12 Bulan 2.050.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
147
0.00.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
144.015.000 12 Bulan 173.695 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
120.000.000 12 Bulan 145.200 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.006
Kegiatan Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam dan Luar Daerah Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya pelaksanaan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam dan luar daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
112.310.000 12 Bulan 148.530 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
23.000.000 12 Bulan 30.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
15.000.000 12 Bulan 18.150 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
19.923.000 12 Bulan 24.060 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan
100.00.%
30.000.000 12 Bulan 36.300 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas
148
Daerah perangkat daerah A
0.00.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
20.000.000 12 Bulan 24.200 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
411.320.000 12 Bulan 564.880 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.007
Kegiatan Pelayanan Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Penyediaan Makan Minum Rapat Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
18.350.000 12 Bulan 24.268 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
3.360.000 12 Bulan 13.200 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
12.982.000 12 Bulan 17.169 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
4.000.000 12 Bulan 4.840 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum,
100.00.%
10.000.000 12 Bulan 11.550 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai
149
Perangkat Daerah Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
4.200.000 12 Bulan 5.082 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
5.000.000 12 Bulan 5.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.008
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya kebutuhan Bahan Bacaan/Buku Perpustakaan Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
30.990.000 12 Bulan 4.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
738.810.000 12 Bulan 1.414.261 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
197.325.000 12 Bulan 360.150 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
150
0.00.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
220.872.000 12 Bulan 267.255 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
300.000.000 12 Bulan 330.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
136.000.000 12 Bulan 166.851 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Peralatan Gedung Kantor
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
3.000.000 12 Bulan 3.300 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Alat Ternak, Tanaman dan Taman
12 Bulan 15.000.000 12 Bulan 7.700
Jumlah bulan terpenuhinya
12 Bulan 16.225.000 12 Bulan 18.562
151
Pemeliharaan Peralatan dan Mesin
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
12 Bulan 65.150.000 12 Bulan 80.795
Jumlah Unit Perawatan Bangunan Gedung Kantor Perangkat Daerah
1 Paket 110.000.000 1 Paket 157.300
0.00.01.009
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
Jumlah bulan terpenuhinya Pemeliharaan Rutin/ Berkala Rumah Jabatan/Rumah Dinas/Gedung Kantor/ Kendaraan Dinas/Operasional Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
476.151.000 12 Bulan 610.264 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
255.000.000 12 Bulan 500.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
252.000.000 12 Bulan 325.844 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
0.00.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan
100.00.%
351.138.000 12 Bulan 463.270 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan
152
Tangga Perangkat Daerah
Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
keuangan perangkat daerah
Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
63.008.000 12 Bulan 267.657 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
245.753.000 12 Bulan 297.361 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
641.312.000 12 Bulan 1.017.987 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.010
Kegiatan Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
Jumlah bulan tercukupinya Pemeliharaan Rutin /Berkala Sarana Kantor dan Rumah Tangga Perangkat Daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
109.175.000 12 Bulan 144.384 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
93.600.000 12 Bulan 189.118 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah
12 Set Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
100.000.000 12 Set 200.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
153
0.00.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
50.000.000 12 Bulan 63.360 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
550.000.000 12 Bulan 968.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
54.294.000 12 Bulan 65.696 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.011
Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Kantor
Jumlah unit penyediaan sarana dan prasarana kantor perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
113.385.000 12 Bulan 50.820 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
0.00.01.012
Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah
Jumlah Unit Gedung Yang Direhab
1 Unit Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
495.345.000 1 Unit 1.149.975 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.012
Kegiatan Rehab Gedung Kantor Perangkat Daerah
Jumlah Unit Gedung Yang Direhab
1 Unit Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
285.713.000 1 Unit 847.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.015
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal
Jumlah ASN yang mengikuti Diklat/Workshop/Bintek/Seminar
100 Orang Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
300.000.000 100 Orang 650.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah
1 Dokumen
Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan
100.00.%
45.000.000 1 Dokumen 54.450 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelatihan Kerja dan
154
perangkat daerah Transmigrasi Kelas A
0.00.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
76.000.000 12 Bulan 93.368 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
0.00.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah
1 Tahun Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
397.306.000 1 Tahun 191.912 OPD Provinsi SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN - SEKRETARIAT
0.00.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
25.875.000 12 Bulan 34.220 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
0.00.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah
12 Bulan 50.000.000 12 Bulan 60.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
0.00.01.016
Kegiatan Pelayanan Informasi Perangkat Daerah
Jumlah laporan informasi publik perangkat daerah
12 Bulan Persentase ketercapaian pelayanan umum, kepegawaian dan keuangan perangkat daerah
100.00.%
91.000.000 12 Bulan 121.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN TATA USAHA - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
0.00.02
Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
1.631.132.000 2.660.000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
0.00.02.001
Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan Perangkat Daerah
Jumlah dokumen perencanaan Perangkat Daerah yang disusun
15 Dokumen
Persentase ketercapaian perencanaan dan evaluasi kinerja OPD
100.00.%
510.063.000 15 Dokumen 1.155.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN PROGRAM - SEKRETARIAT
Jumlah Peserta Rakor Bidang Nakertrans
105 Orang 209.500.000 105 Orang 300.000
Jumlah Dokumen perencanaan Tenaga Kerja
1 Dokumen
209.500.000 1 Dokumen 300.000
155
Daerah
0.00.02.002
Kegiatan Penyusunan Dokumen Evaluasi Kinerja Perangkat Daerah
Jumlah dokumen evaluasi kinerja perangkat daerah
5 Dokumen
Persentase ketercapaian perencanaan dan evaluasi kinerja OPD
100.00.%
244.500.000 5 Dokumen 385.000 OPD Provinsi SUB BAGIAN PROGRAM - SEKRETARIAT
Jumlah Dokumen Data Base Ketenagakerjaan
1 Dokumen
277.569.000 1 Dokumen 310.000
Jumlah Provinsi yang di Monitoring Pasca Penempatan Transmigrasi
4 Buah 180.000.000 5 Buah 210.000
2 URUSAN WAJIB BUKAN PELAYANAN DASAR
2.01 TENAGA KERJA
2.01.15
Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
10.989.099.000 13.541.099 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.01.15.001
Akreditasi LPK, UJK dan Sertifikasi dan penerapan CBT
Jumlah Instruktur Pelatihan yang ditingkatkan kompetensinya
60 Orang Persentase kenaikan lembaga pelatihan yang terakreditasi
33.00.% 152.110.000 75 Orang 160.000 Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; BANJARNEGARA; REMBANG; KENDAL; KUDUS; KOTA PEKALONGAN; PURBALINGGA; KOTA TEGAL; GROBOGAN; PATI; SRAGEN; KOTA SURAKARTA; SEMARANG; KOTA MAGELANG; KOTA SEMARANG; CILACAP;
SEKSI STANDARISASI DAN SERTIFIKASI - Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
156
BOYOLALI; KEBUMEN; KARANGANYAR; PEMALANG; WONOSOBO; KLATEN; DEMAK; TEGAL; BANYUMAS; BATANG; KOTA SALATIGA; SUKOHARJO; PURWOREJO; WONOGIRI; BLORA; BREBES; JEPARA; TEMANGGUNG; MAGELANG; PEKALONGAN
Jumlah Lembaga Pelatihan yang terakreditasi
40 Unit 303.594.000 40 Unit 306.000
Jumlah peserta yang tersertifikasi
300 Orang 628.125.000 350 Orang 628.125
2.01.15.002
Pemagangan Dalam dan Luar Negeri serta pembinaan SDM pelatihan
Jumlah Peserta Magang Luar Negeri
2600 Orang
Persentase kenaikan pencari kerja dan tenaga kerja yang memiliki sertifikat kompetensi
7.09.% 793.120.000 2600 Orang 682.340 Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; KOTA SURAKARTA; SEMARANG; WONOGIRI; KOTA SEMARANG
SEKSI PELATIHAN DAN PEMAGANGAN - Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
Jumlah Peserta Pelatihan Pemagangan Dalam Negeri
15 Orang 76.481.000 150 Orang 298.853
Jumlah SDM Pelatihan Kerja yang ditingkatkan kualitasnya
50 Orang 180.357.000 50 Orang 167.115
157
Jumlah Peserta Sinergitas Peningkatan Pelatihan
35 Orang 51.882.000 80 Orang 40.000
2.01.15.003
Pelatihan kerja bagi Calon Tenaga Kerja di bidang industri
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan kerja
240 Orang Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang industri
1.33.% 1.043.780.000 800 Orang 1.443.780 Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; PURBALINGGA; BREBES; WONOSOBO; KEBUMEN; PURWOREJO; CILACAP
SEKSI PELATIHAN - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
2.01.15.004
Identifikasi dan promosi kebutuhan pelatihan kerja di bidang industri
Jumlah animo dan pendaftar pelatihan kerja di bidang industri
1666 Orang
Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang industri
1.33.% 164.000.000 1500 Orang 131.000 Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; BANTEN; JAWA BARAT; DKI JAKARTA
SEKSI PEMASARAN - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
jumlah dokumen training need assesment (TNA)
40 Unit 50.000.000 60 Unit 70.000
jumlah naskah kerjasama dengan perusahaan / lembaga penempatan tenaga kerja
1 Dokumen
30.000.000 1 Dokumen 50.000
2.01.15.005
Pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja di bidang Industri - DBHCHT ( Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau)
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan kerja - (DBHCHT)
320 Orang Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang industri
1.33.% 1.523.000.000 320 Orang 1.537.250 Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A; CILACAP
SEKSI PELATIHAN - Balai Latihan Kerja Cilacap Kelas A
2.01.15.007
Pelatihan Kerja bagi Calon Tenaga Kerja bidang jasa , pra magang dan pekerja migran
Jumlah Pencari Kerja yang mengikuti pelatihan bidang jasa
40 Orang Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa, bahasa asing, budaya dasar dan pekerjaan migran
33.00.% 189.565.000 80 Orang 428.220 Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A; KOTA SEMARANG
SEKSI PELATIHAN - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
158
Jumlah Pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pekerjaan migran Indonesia
16 Orang 199.129.000 40 Orang 432.000
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pra magang
130 Orang 753.706.000 200 Orang 1.139.780
2.01.15.008
Identifikasi dan promosi kebutuhan pelatihan di bidang bidang jasa, pra magang dan pekerja migran
Jumlah animo dan pendaftar pelatihan di bidang jasa, pra magang dan pekerjaan migran Indonesia
186 Orang Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang jasa, bahasa asing, budaya dasar dan pekerjaan migran
33.00.% 79.178.000 320 Orang 140.000 Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A; PEMALANG; TEGAL; WONOSOBO; BATANG; KEBUMEN; KARANGANYAR; DEMAK; MAGELANG; PURBALINGGA; SRAGEN; REMBANG; KENDAL
SEKSI PEMASARAN - Balai Latihan Kerja Semarang 1 Kelas A
Jumlah dokumen training need assestment (TNA)
2 Dokumen
36.466.000 1 Dokumen 60.000
Jumlah naskah kerjasama dengan perusahaan / lembaga penempatan tenaga kerja
1 Dokumen
25.568.000 1 Dokumen 50.000
159
2.01.15.010
Pelatihan kerja bagi pencari Kerja di bidang Pertanian mendukung mekanisme penempatan melalui AKL, AKAD dan AKAN
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pertanian mendukung mekanisme penempatan AKL,AKAD dan AKAN
96 Orang Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang pertanian
8.33.% 253.890.000 96 Orang 255.890 Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANYUMAS; KEBUMEN; CILACAP; PURBALINGGA; PEMALANG
SEKSI PELATIHAN - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
2.01.15.011
Identifikasi dan promosi kebutuhan pelatihan di bidang pertanian mendukung penempatan melalui mekanisme AKL , AKAD dan AKAN
Jumlah animo dan pendaftar pelatihan di bidang pertanian mendukung pertanian mendukung penempatan melalui mekanisme AKL , AKAD dan AKAN
480 Orang Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang pertanian
8.33.% 90.000.000 480 Orang 90.000 Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANYUMAS; PURBALINGGA; KEBUMEN; BANJARNEGARA; CILACAP; PURWOREJO; PEMALANG; WONOSOBO; TEMANGGUNG
SEKSI PEMASARAN - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
Jumlah dokumen TNA (Training Need Asesment)
1 Dokumen
76.650.000 1 Dokumen 77.000
Jumlah naskah kerjasama dengan dunia industri/pelaku usaha
1 Dokumen
10.000.000 1 Dokumen 10.000
2.01.15.012
Pelatihan kerja bagi pencari Kerja di bidang Pertanian mendukung mekanisme penempatan melalui AKL, AKAD dan AKAN - DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau )
Jumlah pencari kerja yang mengikuti pelatihan bidang pertanian mendukung mekanisme penempatan melalui AKL, AKAD dan AKAN (DBHCHT)
480 Orang Persentase kenaikan pencari kerja yang memiliki sertifikat pelatihan berbasis kompetensi di bidang pertanian
8.33.% 1.531.369.000 480 Orang 1.531.369 Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; CILACAP; SUKOHARJO; KEBUMEN; KLATEN; BANJARNEGARA; WONOSOBO; TEMANGGUNG; PURBALINGG
SEKSI PELATIHAN - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
160
A; PURWOREJO; BANYUMAS
2.01.15.014
Penyebaran dan kajian produktivitas
Jumlah Kab/ kota Yang Dimonitoring Evaluasi Pelatihan Kerja dan Produktivitas
35 Kabupate
n/Kota
Persentase kenaikan perusahaan yang menerapkan peningkatan produktivitas
3.90.% 76.960.000 35 Kabupaten/K
ota
150.000 Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS; PURWOREJO; KOTA SURAKARTA; BANYUMAS; PATI; BLORA; DEMAK; KUDUS; PURBALINGGA; SRAGEN; PEKALONGAN; CILACAP; SUKOHARJO; KOTA TEGAL; KENDAL; KEBUMEN; KLATEN; WONOSOBO; GROBOGAN; TEGAL; KOTA SALATIGA; REMBANG; SEMARANG; KOTA PEKALONGAN; WONOGIRI; BANJARNEGARA; JEPARA; BREBES; BOYOLALI; KOTA SEMARANG; PEMALANG; TEMANGGUNG; KARANGANYAR; MAGELANG; BATANG; KOTA MAGELANG
SEKSI PRODUKTIVITAS - Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas LATTAS
161
Jumlah peserta yang mengikuti Penyebaran informasi produktivitas baik kepada pemerintah, komunitas desa potensial, pelaku usaha melalui konvensi, festival produktivitas & penghargaan produktivitas
700 Orang 557.771.000 800 Orang 653.000
Jumlah Tenaga Kerja yang menerapkan peningkatan produktivitas di Desa
100 Orang 289.837.000 100 Orang 130.000
2.01.15.015
Pemasaran alat, teknik dan metodologi peningkatan Produktivitas
Jumlah pelaku usaha yang dilakukan pemasaran tools produktivitas (dipasarkan kepada pelaku usaha)
140 Orang Persentase kenaikan tenaga kerja yang dilatih peningkatan produktivitas atau kewirausahaan
28.00.% 309.866.000 140 Orang 314.890 Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; KLATEN; KARANGANYAR; BLORA; KEBUMEN; JEPARA; SEMARANG; BANJARNEGARA
SEKSI PEMASARAN - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah penyebaran informasi melalui leaflet, media massa, dan direct selling program
2 Jenis 10.586.000 2 Jenis 15.550
Jumlah naskah kerjasama dengan perusahaan yang akan melaksanakan pelatihan produktivitas
1 Dokumen
10.000.000 1 Dokumen 15.000
162
2.01.15.016
Pelatihan , pengukuran dan pemeliharaan Produktivitas Pelaku Usaha
Jumlah pelaku usaha yang mengikuti kegiatan peningkatan produktivitas (5S, TQC/TQM , SS)
150 Orang Persentase kenaikan tenaga kerja yang dilatih peningkatan produktivitas atau kewirausahaan
28.00.% 126.750.000 115 Orang 126.750 Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; BREBES; TEGAL; BANYUMAS; PATI; SUKOHARJO; PEKALONGAN; SRAGEN; KUDUS; KENDAL; WONOSOBO; SEMARANG
SEKSI PELATIHAN - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
Jumlah perusahaan yang diukur tingkat produktivitasnya
1 Unit 29.632.000 1 Unit 29.632
Jumlah perusahaan yang mendapatkan bimbingan konsultasi produktivitas dan klinik produktivitas
10 Unit 68.400.000 8 Unit 68.400
Jumlah tenaga kerja yang mengikuti pelatihan produktivitas
75 Orang 144.152.000 675 Orang 144.152
163
2.01.15.017
Pelatihan peningkatan produktivitas melalui DBHCHT (Dana Bagi hasil Cukai Hasil Tembakau)
Jumlah tenaga kerja yang mengikuti pelatihan produktivitas
465 Orang Persentase kenaikan tenaga kerja yang dilatih peningkatan produktivitas atau kewirausahaan
28.00.% 1.123.175.000 676 Orang 1.123.175 Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A; WONOSOBO; MAGELANG; KEBUMEN; SUKOHARJO; CILACAP; BOYOLALI; SEMARANG; KLATEN; KOTA SALATIGA; TEMANGGUNG; WONOGIRI; SRAGEN; JEPARA; BANJARNEGARA; BLORA; PURWOREJO; KUDUS; BREBES; PEMALANG; BANYUMAS; REMBANG; DEMAK; PEKALONGAN; KOTA SEMARANG; PURBALINGGA
SEKSI PELATIHAN - Balai Latihan Kerja Semarang 2 Kelas A
2.01.16
Peningkatan Kesempatan Kerja
6.008.973.000 8.051.108 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
164
2.01.16.001
Pembinaan masyarakatt penganggur dan perluasan kesempatan kerja
Jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam pengurangan pengangguran melalui kegiatan Padat Karya
40 Orang Persentase peningkatan penyerapan tenaga kerja baru di sektor informal
59.00.% 281.021.000 80 Orang 632.972 Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; DEMAK; BANYUMAS; REMBANG; PURBALINGGA; WONOSOBO; PEMALANG; SRAGEN; KLATEN; KEBUMEN; PURWOREJO; BREBES; BANJARNEGARA; BLORA; GROBOGAN
SEKSI PERLUASAN KESEMPATAN KERJA - Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
Jumlah peserta yang mengikuti pembekalan/ pemberdayaan dan pengembangan kewirausahaan
540 Orang 1.480.272.000 800 Orang 2.252.250
Jumlah TKI Purna dan tenaga kerja khusus (disabilitas, lansia, kel rentan) mengikuti kgt pengembangan sektor informal
140 Orang 371.000.000 160 Orang 404.000
2.01.16.002
Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja
Jumlah BKK dan petugas IPK mengikuti Bimtek dan Pembinaan Antar Kerja
35 Orang Persentase pencari kerja yang ditempatkan
69.54.% 213.615.000 0 Orang 234.976 Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; KARANGANYAR; KOTA MAGELANG; PURWOREJO; SEMARANG; MAGELANG; KOTA
SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA - Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
165
SEMARANG; JEPARA; CILACAP; BREBES; REMBANG; KOTA TEGAL; KOTA SURAKARTA; DEMAK; BANYUMAS; KEBUMEN; TEGAL; BATANG; WONOGIRI; PEMALANG; KOTA SALATIGA; PATI; BANJARNEGARA; KLATEN; GROBOGAN; BOYOLALI; KENDAL; PURBALINGGA; TEMANGGUNG; KUDUS; SRAGEN; KOTA PEKALONGAN; BLORA; WONOSOBO; SUKOHARJO; PEKALONGAN
Jumlah Calon Tenaga Kerja AKAD mengikuti OPP AKAD
125 Orang 129.903.000 125 Orang 142.893
Jumlah CPMI mengikuti pemantapan pemberangkatan
250 Unit 223.365.000 500 Unit 245.701
Jumlah lembaga penempatan mengikuti bimtek
80 Unit 30.825.000 0 Unit 75.157
Jumlah LTSA PTKLN terfasilitasi dan optimal
9 Unit 45.355.000 9 Unit 49.890
166
Jumlah masyarakat memperoleh informasi peluang, mekanisme dan prosedur kerja
4800 Orang
1.717.531.000 3500 Orang 2.436.500
Jumlah penempatan tenaga kerja melalui Bursa Kerja Online dan Job Fair
800 Orang 565.529.000 800 Orang 622.081
Jumlah perusahaan dilakukan Job Canvassing dan analisis jabatan
50 Unit 186.600.000 0 Unit 130.185
Jumlah siswa dan pencari kerja yang mengikuti Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan
240 Orang 40.175.000 0 Orang 44.192
Jumlah stakeholder yang terkoordinasi dalam penempatan tenaga kerja
200 Orang 516.782.000 0 Orang 541.807
2.01.16.003
Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing
Jumlah perusahaan mengikuti sosialisasi tata cara perizinan dan penggunaan TKA dan Jumlah petugas pelayanan perizinan TKA mengikuti Bimtek
150 Unit Persentase pencari kerja yang ditempatkan
69.54.% 108.387.000 150 Unit 108.025 Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; KOTA SALATIGA; CILACAP; KOTA SEMARANG; BREBES; KOTA MAGELANG; BLORA; PATI; SRAGEN; KARANGANYAR; BANYUMAS; DEMAK; BATANG;
SEKSI PENEMPATAN TENAGA KERJA - Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
167
PURWOREJO; TEGAL; REMBANG; KEBUMEN; MAGELANG; KOTA TEGAL; PEMALANG; WONOSOBO; SEMARANG; BOYOLALI; SUKOHARJO; KUDUS; BANJARNEGARA; GROBOGAN; KOTA PEKALONGAN; PURBALINGGA; TEMANGGUNG; KOTA SURAKARTA; JEPARA; KLATEN; KENDAL
Jumlah perusahaan pengguna TKA terverifikasi dan layanan penggunaan TKA
50 Dokumen
98.613.000 175 Dokumen
130.474
2.01.17
Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
3.543.767.000 4.288.000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.01.17.001
Penetapan Upah Minimum dan Peningkatan Kesejahteraan
Jumlah Petugas Survei identifikasi Struktur dan Skala Upah di Perusahaan
550 Orang Persentase perusahaan yang menyusun dan melaksanakan struktur dan skala upah
22.00.% 55.000.000 600 Orang 139.104 Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; KOTA SEMARANG; DEMAK; KOTA SURAKARTA; PURBALINGGA; KUDUS; BREBES; SRAGEN;
SEKSI PENGUPAHAN DAN KESEJAHTERAAN TENAGA KERJA - Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
168
KENDAL; GROBOGAN; KOTA SALATIGA; KARANGANYAR; PATI; BANYUMAS; KOTA MAGELANG
Jumlah peserta Sidang Pembahasan UMK
390 Orang 414.954.000 390 Orang 400.000
Jumlah peserta sidang penangguhan UMK
125 Orang 19.145.000 125 Orang 21.000
Jumlah peserta workshop sistem Pengupahan
150 Orang 128.611.000 280 Orang 235.000
Jumlah peserta yang mengikuti Pertemuan, Koordinasi dan Konsolidasi Masalah HI
350 Orang 132.000.000 350 Orang 135.000
Jumlah peserta yang mengikuti rakor Kesja
200 Orang 230.347.000 270 Orang 305.000
Jumlah peserta yang mengikuti Rakor Pengupahan
145 Orang 125.860.000 145 Orang 130.000
Jumlah peserta yang mengikuti Sosialisasi UMK (Dinas Kab/Kota yg membidangi KK, SP Tk. Prov, Apindo Tk. Prov)
100 Orang 30.973.000 100 Orang 30.500
Jumlah petugas data yg melakukan identifikasai Data Fasilitas Kesejahteraan Tenaga Kerja
35 Orang 14.000.000 35 Orang 16.000
Jumlah perusahaan yang dilakukan pendampingan
550 Buah 55.000.000 600 Buah 60.000
169
dalam penyusunan strukur dan skala upah
2.01.17.002
Pembinaan dan Evaluasi Pelaksanaan Syarat Kerja, Hubungan Industrial dan Jamsos
jumlah pengusaha atau pemberi kerja yang mengikuti bimbingan pembuatan PP(Peraturan Perusahaan)/PKB (Perjanjian Kerja Bersama )
140 Orang Persentase pekerja buruh yang menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan
87.26.% 235.610.000 210 Orang 300.000 Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; KOTA SURAKARTA; KOTA TEGAL; SEMARANG; BANJARNEGARA; KOTA PEKALONGAN; KUDUS; PATI; BLORA; TEMANGGUNG; PEKALONGAN; KOTA SEMARANG; KOTA MAGELANG; KEBUMEN; CILACAP; KOTA SALATIGA; BANYUMAS
SEKSI SYARAT KERJA DAN JAMINAN SOSIAL - Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
Jumlah tenaga kerja yang mengikuti sosialisasi kepesertaan BPJS/jaminan sosial
70 Orang 55.537.000 70 Orang 53.947
Jumlah Perusahaan Penyedia Jasa Pekerja (outsourching) yang mengikuti pembinaan syarat kerja
70 Unit 128.820.000 70 Unit 132.000
170
Jumlah petugas data HI dan Jamsos yang memahami pengolahan data HI dan Jamsos
210 Orang 143.480.000 210 Orang 181.000
Jumlah Perusahaan Yang Teridentifikasi belum memenuhi ketentuan PP/PKB
100 Unit 60.053.000 150 Unit 75.000
2.01.17.003
Pembinaan dan Pemberdayaan Kelembagaan Hubungan Industrial serta Forum Koordinasi LKS Tripartit
Jumlah mediator dan pegawai HI mengikuti koordinasi teknis HI
80 Orang Persentase peningkatan jumlah LKS Bipartit yang terbentuk
44.66.% 80.414.000 80 Orang 84.234 Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS; MAGELANG; KENDAL; BANJARNEGARA; BATANG; BREBES; TEMANGGUNG; KOTA SEMARANG; JEPARA; PEMALANG; PATI; BOYOLALI; KOTA SURAKARTA; BANYUMAS; KOTA PEKALONGAN; TEGAL; SRAGEN; KUDUS; WONOGIRI; KOTA SALATIGA; KOTA TEGAL; KEBUMEN; PURBALINGGA; BLORA; KOTA MAGELANG; PEKALONGAN
SEKSI KELEMBAGAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL - Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial HI JAMSOS
171
Jumlah HRD, PUK SP/SB yang mengikuti pembinaan dan pemberdayaan Hubungan Industrial
150 Orang 134.471.000 240 Orang 81.751
Jumlah yang mengikuti forum koordinasi, pembinaan kinerja dan pemberdayaan LKS Tripartit Kab/ Kota dan Provinsi
267 Orang 514.141.000 493 Orang 575.981
Jumlah Peserta yang Mengikuti Sosialisasi/Diseminasi LKS bipartit(Dinas kab/Kota yang membidangi KK, SP Tk. Provinsi Apindo Tk. Prov) Bimtek/ Sosialisasi / Diseminasi
175 Orang 99.920.000 0 Orang
Jumlah Perusahaan yang Dilakukan pendampingan untuk membentuk LKS Bipartit
35 Unit 93.431.000 35 Unit 82.474
2.01.17.004
Penyelesaian PHI/ Mogok/Unjuk rasa dan Penutupan Perusahaan dan pengembangan database kasus ketenagakerjaan
Jumlah Dokumen database kasus ketenagakerjaan dari 35 kab/kota
1 Dokumen
Persentase penyelesaian perselisihan hubungan industrial
92.50.% 214.014.000 1 Dokumen 250.716 Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; KOTA SALATIGA; SEMARANG; JEPARA; KLATEN; KUDUS; BANJARNEGARA; PEKALONGAN; GROBOGAN; KOTA
SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
172
SEMARANG; KEBUMEN; KARANGANYAR; KENDAL; SUKOHARJO; WONOGIRI; BLORA; BOYOLALI; WONOSOBO; TEGAL; DEMAK; KOTA SURAKARTA; BATANG; PURWOREJO; KOTA MAGELANG; PURBALINGGA; SRAGEN; MAGELANG; PATI; PEMALANG; KOTA TEGAL; BREBES; CILACAP; BANYUMAS; REMBANG; TEMANGGUNG
Jumlah dokumen Identifikasi data base perusahaan rawan PHI
1 Dokumen
46.000.000 1 Dokumen 72.900
Jumlah kabupaten/kota yang dilakukan monitoring kasus- kasus PHI/PHK
20 Kabupate
n/Kota
49.476.000 20 Kabupaten/K
ota
96.001
jumlah pekerja dan pengusaha yang mengikuti pencegahan perselisian hubungan industrial
40 Kasus 95.000.000 40 Kasus 188.354
Jumlah Penyeleseian kasus PHI Perusahaan lintas
10 Kasus 70.000.000 10 Kasus 100.500
173
Kab/Kota
Jumlah perusahaan yang diberikan pelayanan konsultasi dan fasilitasi permasalahan hubungan industrial
20 Unit 65.510.000 20 Unit 70.737
2.01.17.005
Penyelesaian perselisihan penempatan Tenaga Kerja
jumlah monitoring dan penyelesaian kasus ketanagakerjaan di luar provinsi
2 Kasus Persentase penyelesaian perselisihan hubungan industrial
92.50.% 18.400.000 2 Kasus 36.800 Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A; KALIMANTAN BARAT; KEPULAUAN RIAU; WONOSOBO; PATI; JEPARA; PEMALANG; CILACAP; TEMANGGUNG; PURWOREJO; KOTA SALATIGA; TEGAL; SRAGEN; SUKOHARJO; BANJARNEGARA; PEKALONGAN; KUDUS; KEBUMEN; KLATEN; KOTA MAGELANG; BANYUMAS; WONOGIRI; KOTA SURAKARTA; PURBALINGGA; BREBES; KARANGANYAR; BOYOLALI; MAGELANG; KOTA TEGAL
SEKSI PENYELESAIAN PERSELISIHAN PENEMPATAN TENAGA KERJA - Balai Pelayanan Penyelesaian Perselisihan Tenaga Kerja Kelas A
174
Jumlah penyelesaian perselisihan penempatan tenaga kerja didalam maupun di luar negeri
30 Kasus 123.870.000 30 Kasus 136.257
jumlah penyeleseian kasus PMI (Pekerja Migran Indonesia)
30 Kasus 109.730.000 30 Kasus 120.703
2.01.18
Peningkatan Kepatuhan Dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan
5.208.318.000 6.330.560 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
2.01.18.001
Pengawasan dan Pembinaan Norma Kerja
Jumlah pekerja anak yg dikembalikan ke dunia pendidikan
120 Orang Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan
92.09.% 833.979.500 120 Orang 1.052.500 Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; GROBOGAN; BANJARNEGARA; KOTA SEMARANG; KLATEN; BREBES
SEKSI PENGAWASAN NORMA KERJA - Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER
Jumlah Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia yang dilakukan pemeriksaan
50 Unit 107.361.000 50 Unit 130.879
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma kerja
753 Unit 479.182.500 765 Unit 544.616
Jumlah Perusahaan yang menggunakan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang dilakukan pemeriksaan
70 Unit 61.648.000 70 Unit 70.766
175
2.01.18.002
Pengawasan dan pemeriksaan pengujian Norma K3
Jumlah perusahaan dilakukan Riksa uji ( pemeriksaan dan pengujian ) objek K3
380 Unit Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan
92.09.% 222.518.000 390 Unit 300.000 Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; BREBES; KOTA PEKALONGAN; CILACAP; SEMARANG; DEMAK; KOTA SALATIGA; TEMANGGUNG; WONOSOBO; BATANG; KENDAL; KARANGANYAR; BOYOLALI; PURBALINGGA; KOTA TEGAL; KOTA SEMARANG; PURWOREJO; PATI; KOTA SURAKARTA; BLORA; KOTA MAGELANG; KEBUMEN; KLATEN; SUKOHARJO; PEMALANG; GROBOGAN; BANJARNEGARA; MAGELANG; SRAGEN; PEKALONGAN; TEGAL; KUDUS; WONOGIRI; REMBANG; JEPARA; BANYUMAS
SEKSI PENGAWASAN NORMA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA - Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER
Jumlah perusahaan yang dilakukan pemeriksaan norma K3
250 Unit 145.152.000 260 Unit 280.000
176
Jumlah perusahaan yang membentuk P2K3
30 Unit 64.830.000 40 Unit 60.000
2.01.18.003
Penegakan Hukum Ketenagakerjaan
Jumlah kasus tindak pidana ketenagakerjaan yang di BAP
1 Kasus Persentase penurunan pelanggaran norma ketenagakerjaan
92.09.% 31.880.000 2 Kasus 63.760 Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER; MAGELANG; BANJARNEGARA; KEBUMEN; WONOSOBO; PURWOREJO; KOTA PEKALONGAN; PURBALINGGA; GROBOGAN; KOTA SEMARANG; SRAGEN; PATI; WONOGIRI; CILACAP; REMBANG; KUDUS; KLATEN; KENDAL; BANYUMAS; DEMAK; PEMALANG; PEKALONGAN; JEPARA; TEGAL; BLORA; KARANGANYAR; KOTA TEGAL; BREBES; BOYOLALI; TEMANGGUNG; KOTA MAGELANG; SEMARANG; KOTA SALATIGA; KOTA SURAKARTA;
SEKSI PENEGAKAN HUKUM KETENAGAKERJAAN - Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan WASNAKER
177
BATANG; SUKOHARJO
Jumlah penanganan kasus ketenagakerjaan
270 Kasus 557.440.000 170 Kasus 350.980
Jumlah peserta yang mengikuti FGD penanganan kasus
70 Orang 30.760.000 90 Orang 39.548
Jumlah peserta yang mengikuti Rakor penyidikan tindak pidana ketenagakerjaan
70 Orang 24.920.000 80 Orang 28.480
2.01.18.004
Pengujian Higiene perusahaan, kesehatan kerja dan pengembangan laboratorium pengujian
Jumlah perusahaan yang melakukan pengujian Higiene perusahaan dan kesehatan kerja.
200 Unit Persentase peningkatan perusahaan memiliki kategori baik dalam penerapan K3
25.29.% 1.856.647.000 210 Unit 2.370.676 Balai Keselamatan Kerja Kelas A; MAGELANG; DEMAK; PURBALINGGA; PEKALONGAN; BATANG; KOTA TEGAL; SRAGEN; CILACAP; KOTA SALATIGA; KUDUS; BREBES; BANJARNEGARA; KENDAL; PURWOREJO; KOTA MAGELANG; KEBUMEN; KARANGANYAR; KOTA SEMARANG; BANYUMAS; BLORA; KOTA PEKALONGAN; SUKOHARJO; KOTA SURAKARTA; PATI; WONOSOBO; SEMARANG;
SEKSI PELAYANAN TEKNIS - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
178
REMBANG; JEPARA; TEMANGGUNG; TEGAL; WONOGIRI; GROBOGAN; KLATEN; BOYOLALI; PEMALANG
Jumlah laboratorium yang terakreditasi
1 Unit 105.000.000 1 Unit 110.000
2.01.18.005
Pengujian keselamatan kerja, ergonomi, psikologi kerja dan pelatihan SDM bidang K3
Jumlah perusahaan yang melakukan pengujian keselamatan kerja, ergonomi dan psikologi kerja
45 Unit Persentase peningkatan perusahaan memiliki kategori baik dalam penerapan K3
25.29.% 210.026.000 40 Unit 265.000 Balai Keselamatan Kerja Kelas A; TEGAL; PURWOREJO; JEPARA; KARANGANYAR; KOTA SEMARANG; TEMANGGUNG; SEMARANG; BREBES; SRAGEN; BATANG; MAGELANG; KUDUS; BANJARNEGARA; GROBOGAN; BOYOLALI; SUKOHARJO; DEMAK; PURBALINGGA
SEKSI PENYELENGGARAAN DAN PEMBERDAYAAN - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
Jumlah SDM (dokter perusahaan, paramedis perusahaan, supervisi perusahaan dan masyarakat pencari kerja) yang dilatih K3
125 Orang 221.844.000 100 Orang 380.000
179
Jumlah Tempat Uji Kompetensi (TUK) bidang K3
0 Unit 28.130.000 1 Unit
2.01.18.006
Peningkatan Sarana Prasarana Laboratorium dan Uji kompetensi di Bidang K3
Jumlah Sarana Prasarana Laboratorium dan Uji kompetensi di Bidang K3
7 Unit Persentase peningkatan perusahaan memiliki kategori baik dalam penerapan K3
25.29.% 227.000.000 0 Unit Balai Keselamatan Kerja Kelas A; KOTA SEMARANG
SEKSI PELAYANAN TEKNIS - Balai Keselamatan Kerja Kelas A
3 URUSAN PILIHAN
3.08 TRANSMIGRASI
3.08.15
Pengembangan Dan Penempatan Transmigrasi
2.889.046.000 3.729.000 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
3.08.15.001
Kegiatan Penyiapan, Penempatan dan Pemantapan Transmigrasi
Jumlah transmigran yang ditempatkan
150 KK Persentase penempatan transmigran terhadap animo transmigrasi
3.38.% 2.601.266.000 150 KK 3.404.000 Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA; KALIMANTAN UTARA; KALIMANTAN TENGAH; KARANGANYAR; BOYOLALI; TEGAL; PEMALANG; KOTA SEMARANG; KOTA SALATIGA; BATANG; REMBANG; TEMANGGUNG; SRAGEN; MAGELANG; WONOGIRI; BLORA; SUKOHARJO; BANJARNEGARA; PURBALINGGA; KOTA SURAKARTA; CILACAP;
SEKSI TRANSMIGRASI - Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi PENTA
180
PEKALONGAN; KOTA MAGELANG; BANYUMAS; KUDUS; DEMAK; KOTA PEKALONGAN; JEPARA; BREBES; KENDAL; KEBUMEN; WONOSOBO; SEMARANG; GROBOGAN; KLATEN; PATI; PURWOREJO; KOTA TEGAL
3.08.15.002
Kegiatan Pelatihan bidang pertanian bagi calon transmigran di BLK Pertanian dan Transmigrasi
Jumlah transmigran yang mendapatkan pelatihan dibidang pertanian
150 Orang Persentase kenaikan calon transmigran dilatih di bidang pertanian
3.38.% 287.780.000 150 Orang 325.000 Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A; BANJARNEGARA
SEKSI PELATIHAN - Balai Pelatihan Kerja dan Transmigrasi Kelas A
Total 51,807,215,000 69,008,621
181
181
BAB V
PENUTUP
Rencana Kerja Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 telah
selesai disusun sebagai bagian perwujudan dari RPJMD Jawa Tengah Tahun
2018-2023 yang diimplementasikan ke dalam RENSTRA Disnakertrans Provinsi
Jawa Tengah Tahun 2018-2023.
Rencana Kerja ini merupakan acuan dalam menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020, sehingga seluruh
kegiatan yang dilakukan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah menjadi lebih
efektif, efisien dan terpadu. Dalam rangka mencapai Visi dan melaksanakan Misi
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mewujudkan Pelayanan Prima bagi
semua masyarakat. Penyusunan Rencana Kerja ini juga menganut azas
pelaksanaan Good Governance pada Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, dengan
diterapkannya prinsip efektif, efesien, transparan, akuntable, dan Rule Of Law.
Kami berharap Renja ini dapat mengantarkan Disnakertrans Provinsi Jawa
Tengah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Jawa Tengah di bidang
ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.
Rencana Kerja ini merupakan dasar monitoring evaluasi dan laporan
pelaksanaan atas kinerja tahunan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah yang
berarti bahwa setiap kegiatan yang akan dan telah dilaksanakan harus dapat
dipertanggungjawabkan secara profesional dan transparan.
Dengan adanya rencana kerja ini diharapkan program dan kegiatan dapat
dilaksanakan sesuai dengan target yang ditetapkan. Oleh karena itu diharapkan
Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah dengan seluruh aparatur dapat
melaksanakan tugas secara konsisten, kerjasama dan koordinasi,
bertanggungjawab yang tinggi serta berkesinambungan dengan tetap
mengadakan koordinasi dengan instansi terkait guna pencapaian target-target
yang telah ditetapkan.
Semarang, 2019
KEPALA DINAS
TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI JAWA TENGAH
Dra.WIKA BINTANG,MM.
Pembina Utama Madya
NIP 19590711 198603 2 006