daftar isi - matakuliah-mejik.feb.unpad.ac.id · pdf filept mandom indonesia ... pengetahuan...

132
1

Upload: trantram

Post on 03-Mar-2018

385 views

Category:

Documents


77 download

TRANSCRIPT

1

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................... 2

KASUS 1 .............................................................................................................................................. 3

PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK ........................................................................................ 3

KASUS 2 ............................................................................................................................................ 21

PT ELECTRONIC CITY TBK ....................................................................................................... 21

KASUS 3 ............................................................................................................................................ 34

PT AKASHA WIRA INTERNATIOAN TBK ................................................................................ 34

KASUS 4 ............................................................................................................................................ 50

PT MANDOM INDONESIA TBK .................................................................................................. 50

KASUS 5 ............................................................................................................................................ 63

PT SMARTFREN TELECOM TBK ............................................................................................... 63

KASUS 6 ............................................................................................................................................ 77

PT XL AXIATA TBK ....................................................................................................................... 77

KASUS 7 ............................................................................................................................................ 96

PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK ................................................................................. 96

KASUS 8 .......................................................................................................................................... 113

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TBK .......................................................... 113

DATA TOTAL ASSET DAN SALES ............................................................................................ 125

3

KASUS 1

PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK

SEJARAH ALFAMART

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) didirikan pada tahun 1989 oleh Djoko Susanto

dan keluarga. Alfamart mengawali usahanya di bidang perdagangan dan distribusi, kemudian

pada 1999 mulai memasuki sektor minimarket dengan nama Alfamart Minimart.

Alfamart Minimart berada di bawah PT.Alfa Minimart Utama didirikan pada tanggal 27

Juli 1999, dengan pemegang saham PT.Alfa Ritelindo,tbk sebesar (51%) dan PT.Lancar

Distrindo sebesar sebesar (49%), PT.Alfa Minimart Utama ini kemudian membuka Alfa

Minimart pada tanggal 18 Oktober 1999 berlokasi Jalan Beringin Raya, Karawaci, Tangerang.

Pada tanggal 27 Juli 2002, PT HM Sampoerna tbk secara resmi merestrukturisasi kepemilikan

sahamnya di PT. Alfa Ritelindo yang semula 54,4% dikurangi menjadi 23,4%. Pada tanggal 1

Agustus 2002, kepemilikan beralih ke PT. Sumber Alfaria Trijaya dengan pemegang saham

PT. HM Sampoerna,tbk sebesar (70%) dan Sigmantara Alfindo sebesar (30%) kemudian nama

Alfa Minimart diganti menjadi Alfamart pada 1 Januari 2003.

Pada tahun 2005 jumlah gerai Alfamart bertumbuh pesat menjadi 1.293 gerai dan semua

gerainya berlokasi di Pulau Jawa. Awal tahun 2006 PT. HM Sampoerna, tbk menjual

sahamnya, sehingga struktur kepemilikan menjadi PT. Sigmantara Alfindo (60%) dan PT.

Cakrawala Mulia Prima (40%). Pertengahan tahun 2007, Alfamart merupakan minimarket

pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem manajemen

mutu dengan jumlah gerai mencapai 2.000 gerai dan telah memasuki pasar Lampung. Per 15

Januari 2009, Alfamart menjadi perusahaan terbuka dengan penambahan jumlah gerai

mencapai 3.000-an gerai dan juga memasuki pasar Bali.

Jumlah Alfamart bertumbuh pesat hingga tahun 2013, jumlah gerai Alfamart sebanyak

8.517 gerai (40% berada di wilayah Jabodetabek, 45% berada di Luar Jabodetabek, Bali dan

Lombok, sedangkan 15% lainnya tersebar di Luar Pulau Jawa yaitu Sumatera, Kalimantan dan

Sulawesi). Per Desember tahun 2014 meningkat menjadi 9.876 gerai Alfamart. Pada bulan

Maret 2015, Alfamart melalui Alfamart Alfamart Ritel Asia Pte. Ltd. mendirikan Alfamart

Trading Philippines Inc. dan per Oktober 2015 sudah memiliki 70 gerai dengan nama brand

Alfamart dan ditargetkan menjadi 100 gerai pada akhir tahun 2015.

4

INFORMASI UMUM

Alfamart mengemban visi, misi dan mempunyai filosofi menjadi “True Community

Store‟. Karenanya selain berupaya memenuhi kebutuhan dan kenyamanan pelanggan dengan

menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau juga menjadi

tempat berbelanja yang nyaman, serta lokasi yang mudah dijangkau. Alfamart juga

memberikan nilai tambah bagi pelanggan dengan menyediakan layanan payment point, E-

Services, pengetahuan mengenai produk dan kesempatan magang kerja bagi pelajar dan kerja

paruh waktu bagi warga sekitar. Selain itu ada informasi bagi pelanggan berupa informasi

kesehatan, informasi promosi, dan lain-lain.

Alfamart memiliki visi menjadi jaringan distribusi ritel terkemuka yang dimiliki oleh

masyarakat luas, berorientasi kepada pemberdayaan masyarakat kecil, pemenuhan kebutuhan

dan harapan konsumen, serta mampu bersaing secara global. Sedangkan misinya ada empat,

yaitu: memberikan kepuasan kepada konsumen dengan berfokus pada produk dan pelayanan

yang berkualitas unggul, selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan

selalu menegakkan tingkah laku dan etika bisnis yang tinggi, ikut berpartisipasi dalam

membangun negara dengan menumbuhkembangkan jiwa wiraswasta dan kemitraan usaha, dan

membangun organisasi global yang terpercaya, sehat dan terus bertumbuh dan bermanfaat bagi

pelanggan, pemasok, karyawan, pemegang saham dan masyarakat pada umumnya.

Maskot Alfamart yaitu Albi si lebah yang ramah adalah karakter yang menyenangkan

dan siap membantu siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Albi melambangkan karyawan

Alfamart yang siap membantu pelanggan dengan ketulusan untuk melayani. Albi

mengedepankan kehidupan dan tujuan kolektif, menghindari konflik, dan selalu tanggap akan

perubahan di sekelilingnya. Albi merepresentasikan komitmen Alfamart untuk mencapai

tujuan kolektif, memenuhi kebutuhan keluarga Indonesia dengan produk berkualitas dengan

harga terjangkau serta layanan bersahabat, dengan merangkul komunitas sekitar dan kompetisi

yang sehat.

Sebagai gerai komunitas, Alfamart selalu berpartisipasi dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) yang

terbagi menjadi Alfamart Care yang membantu masyarakat melalui kegiatan-kegiatan sosial.

Alfamart Smart mendukung bidang pendidikan, Alfamart Sport mensponsori kegiatan

olahraga, Alfamart Clean and Green mewujudkan lingkungan yang sehat, Alfamart SMEs

membantu pengusaha kecil dan menengah yang ada di sekitar gerai-gerai Alfamart serta

Alfamart Vaganza yang secara aktif ikut terlibat dalam pengembangan seni dan budaya.

5

Alfamart sendiri sudah berulangkali menerima penghargaan. Yang terbaru di tahun 2015,

Waralaba Alfamart terpilih kembali untuk yang ke delapan kalinya sebagai top brand pada

kategori minimarket nasional pada ajang kompetisi tahunan yang diselenggarakan Frontier

Consulting Group dan Majalah Marketing, serta Indonesia WOW Brand Gold Award dari Mark

Plus. Sebelumnya sejumlah penghargaan lainnya telah diperoleh, diantaranya: sejak tahun

2007 memperoleh penghargaan “the highest store equity index” dari Nielsen Research; di tahun

2008, 2009 dan 2012 terpilih sebagai Superbrands Indonesia; 2011 hingga 2014 menerima

Service Quality Award dari Majalah Marketing dan CARRE of CCSL; 2010 dan 2012-2015

menerima Digital Marketing Award; sebagai Indonesia‟s Most Admired Company dari tahun

2009-2014; the 50 Top Companies for 2012 berdasarkan Forbes Indonesia; Brand Leadership

Award dari CMO Asia; Best of the Best Retailers Award for Asia Pacific dari Retail Asia

Pacific; Hall of Fame Retail Asia Pacific Top 500 Awards dari Retail Asia Pacific di tahun

2014, dan sederet penghargaan lainnya baik di tingkat nasional maupun regional.

Pada awal September 2015, minimarket berlambang semut yang merupakan pesaing

utama Alfamart berhasil membentuk kerjasama pembayaran tiket dengan sebuah maskapai

penerbangan utama Indonesia. Padahal dua tahun sebelumnya, Alfamart sudah berhasil

membina kerjasama dengan sejumlah maskapai penerbangan yang salah satunya merupakan

anak perusahaan dari maskapai penerbangan yang bekerjasama dengan si “Semut‟. Hal lainnya

yang juga sudah cukup lama mengganggu adalah si “Semut” memiliki lebih banyak jumlah

gerai daripada yang dimiliki Alfamart, yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan walaupun

berdasarkan hasil survei AC Nielsen, Alfamart masih menduduki posisi teratas untuk store

equity index, namun si “Semut” memiliki perkembangan yang cukup pesat dan signifikan

dalam dua hingga tiga tahun terakhir untuk pilihan berbelanja di minimarket. Sehingga di tahun

2014 si “Semut” berhasil meraih Top of Mind Brand Award dari Asosiasi Franchise Indonesia

dan Dynamic Marketing Research Service.

KEGIATAN BISNIS

Hingga akhir tahun 2014, Alfamart telah mengoperasikan 9.800 gerai. Dimana 39%

berada di Jabodetabek, 43% di Pulau Jawa dan Bali, dan 18% berada di Sumatera, Sulawesi

dan Kalimantan. Seluruh jaringan gerai yang berada di lokasi-lokasi strategis dan dekat dengan

pusat keramaian, pusat kegiatan, pemukiman, perkantoran dan lain-lain menuntut sistem

distribusi yang memadai untuk menjamin ketersediaan pasokan setiap saat di setiap gerai.

Fungsi gudang sebagai pilar penyangga 9.800 gerai menjadi sentral dalam formasi jaringan

gerai yang menjadi garda depan Alfamart. Fokus Alfamart pada 2014 disamping meningkatkan

6

kapasitas layanan gudang untuk wilayah Jabodetabek juga mengembangkan potensi pasar

diluar Jabodetabek.

Pada tanggal 31 Desember 2014 rasio total utang konsolidasian terhadap total ekuitas

konsolidasian sebesar 1,63, meningkat dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,36.

Peningkatan rasio total utang konsolidasian terhadap total ekuitas konsolidasian terutama

karena meningkatnya utang bank dan penerbitan obligasi seperti yang tertera pada laporan

keuangan Alfamart.

Kas neto konsolidasian yang digunakan untuk aktivitas investasi turun 10,33% menjadi

Rp 2,88 triliun (2013:Rp 3,21 triliun) terutama karena penurunan investasi saham. Sejalan

dengan ekspansi usaha, pengeluaran untuk investasi aktiva tetap dan pembayaran di muka sewa

jangka panjang di tahun 2014 berjumlah Rp 2,43 triliun, meningkat sebesar 11,71%

dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp 2,17 triliun. Pendanaan berasal dari utang bank

dan sebagian kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi.

Sejak melakukan penawaran umum saham Alfamart secara konsisten melakukan

pembayaran dividen kas. Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 25 Juni 2014, para pemegang

saham menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp.160,44 miliar yang berasal dari saldo

laba per 31 Desember 2013. Direksi belum menentukan besaran dividen kas yang akan

diusulkan kepada para pemegang saham pada RUPS yang akan datang.

MERCHANDISE

Sebagai salah satu peritel terbesar di Indonesia, Alfamart selalu berupaya menyediakan

beragam jenis barang dengan mutu yang baik dan harga kompetitif. Jumlah barang yang dijual

sekitar 500 item produk yang meliputi produk kebutuhan rumah tangga sehari-hari dengan

komposisi 60 persen merupakan produk yang cepat terjual atau fast moving item. Untuk

menciptakan kepuasan pelanggan, Alfamart berupaya agar barang-barang yang dijual selalu

lengkap dan tersedia. Untuk memastikan hal tersebut berjalan sebagaimana mestinya, Alfamart

memiliki bagian Merchandising dan Distribution Centre. Bagian Merchandising, salah satu

tugasnya adalah menjalin kerjasaman dan membangun hubungan yang baik dengan para

pemasok. Sedangkan bagian Distribution Centre adalah memastikan produk-produk yang telah

diterima dari supplier dapat tersalurkan ke gerai-gerai Alfamart.

Departemen merchandising berkoordinasi dengan departemen operasional dan logistik

untuk memonitor ketersediaan produk di seluruh gudang dan gerai di seluruh Indonesia. Dalam

rangka meningkatkan penjualan, departemen merchandising berkolaborasi dengan departemen

marketing menyusun program-program promosi dengan melibatkan partisipasi pemasok.

7

Beberapa program yang dilakukan sepanjang tahun 2014 antara lain; Kejutan Awal Tahun,

Semarak Ulang Tahun Alfamart, Bukti Kasih Untuk Anda. Menyediakan aneka barang dengan

jenis, jumlah, dan harga yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan konsumen pada waktu

yang tepat, merupakan strategi utama merchandising dalam mencapai sales dan margin yang

optimal. Departemen Merchandising tengah mengembangkan dan berfokus pada produk

private label sebagai bentuk brand awareness dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan

produk-produk yang berkualitas dengan harga yang terjangkau, seperti produk mie instant,

disposable razor, tissue, peralatan listrik, pakaian dan lainnya. Sesuai dengan visinya, Alfamart

berupaya membuka peluang seluas-luasnya bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

di setiap daerah operasi untuk dapat ikut memasarkan produk di gerai-gerai Alfamart baik

melalui House Brand Private label maupun produk khas daerah. Hingga saat ini ada 500-600

SKU dari 4.000 SKU yang berasal dari pemasok UMKM. Atas upaya ini Alfamart berhasil

mendapatkan penghargaan “Economic Challenges Award 2014” yang parameter penilaiannya

adalah perusahaan asli Indonesia, mampu tumbuh positif di tengah kirisis perekonomian

global, memberikan nilai tambah dan memiliki kontribusi terhadap kemajuan perekonomian

Indonesia.

INVENTORY & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Pada tahun 2014 Alfamart telah membangun 7 gudang baru, 4 gudang diantaranya

dipergunakan untuk melakukan penetrasi diluar Pulau Jawa meliputi Manado, Kotabumi,

Pontianak dan Lombok. 2 gudang di Karawang dan Rembang untuk memperkuat kemampuan

distribusi barang dagangan disetiap gerai dalam area tersebut. Satu gudang di Parung untuk

menggantikan lokasi gudang di Serpong. Alfamart sepanjang tahun 2014, menerapkan

kebijakan bauran produk dengan komposisi 70% makanan dan 30% bukan makanan di setiap

gerai seluruh Indonesia. Hingga 2014 Alfamart memiliki lebih dari 400 pemasok yang

menyediakan lebih dari 4.000 Stock Keeping Unit (SKU). Untuk memastikan sistem logistik

dan distribusi pasokan, Alfamart telah membangun sistem Business to Business berbasis web

bagi pemasok. Dengan sistem ini baik Alfamart maupun pemasok dapat memonitor proses

logistic mulai dari proses pemesanan hingga ketersediaan stock barang. Alfamart dan pemasok

dapat bekerjasama dalam menentukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan

penjualan dan efisiensi persediaan.

Prasarana gudang dan sistem teknologi informasi komunikasi yang terintegrasi dirancang

dan dikembangkan agar seluruh gudang Alfamart mampu melayani kebutuhan pasokan bagi

8

seluruh gerai secara efisien dan efektif. Kesiapan rantai pasokan dan distribusi menjadi titik

utama dan pendukung pertumbuhan jaringan gerai Alfamart di seluruh Indonesia.

Efektifitas manajemen rantai pasokan menjadi hal yang sangat kritikal dalam menjamin

ketersediaan barang diseluruh gerai Alfamart. Selain ketepatan waktu dan jumlah pasokan yang

memadai di setiap gerai, perputaran persediaan menjadi fokus Alfamart untuk selalu

dikembangkan seiring dengan ekspansi gerai yang semakin luas. Pemilihan lokasi gudang dan

kesiapan armada distribusi menjadi penunjang penting dalam manajemen rantai pasokan.

Untuk mendukung jumlah gerai yang telah mencapai lebih dari 9800 gerai, pada tahun 2014

Alfamart telah membuka 7 gudang dengan 6 gudang baru (Karawang, Pontianak, Lombok,

Kotabumi, Manado, Rembang) dan 1 gudang relokasi (Parung). Hingga akhir tahun Alfamart

telah mengoperasikan 30 gudang di seluruh Indonesia. Akan tetapi, tidak seperti gudang yang

berada di Pulau Jawa, sistem informasi yang tersedia masih kurang memadai untuk gudang

diluar Pulau Jawa. Walaupun seluruh data alamat gudang dan cabang dapat dilihat pada bagian

kantor dan diakses melalui suatu sistem informasi. Secara kumulatif penjadwalan seluruh

kegiatan bisnis perusahaan telah memiliki standar dan sudah berjalan dengan baik seperti

kegiatan belanja, kegiatan buka-tutup toko, kegiatan pengadaan event tertentu.

Cabang Sepanjang tahun 2014, fokus Alfamart adalah mengembangkan gudang diluar

Pulau Jawa, yakni dengan dibukanya 4 gudang meliputi Pontianak, Lombok, Kotabumi,

Manado, oleh karena potensi pasar luar Jawa yang masih terbuka lebar. Dalam rangka

mengembangkan jaringan gerai dan memperkuat efektifitas pasokan di setiap gerai, Alfamart

membuka 2 gudang di Rembang dan Karawang. Alfamart juga melakukan relokasi gudang dari

Serpong ke Parung agar gudang dapat melayani jumlah gerai yang bertambah dengan lebih

efektif. Pemilihan lokasi, penentuan luas gudang dan analisa operasional menjadi bagian

penting dalam mengukur kapabilitas gudang. Oleh karenanya pengembangan prasarana gudang

dan sistem teknologi informasi komunikasi yang terintegrasi dirancang dan dikembangkan agar

seluruh gudang Alfamart mampu melayani kebutuhan pasokan bagi seluruh gerai secara efisien

dan efektif.

GERAI

Pada tingkat gerai sebagai barisan terdepan Alfamart, beberapa pengembangan dilakukan

yaitu:

1. Pemakaian tablet pc di setiap gerai Alfamart. Dalam fitur-fitur tablet tersebut

karyawan gerai bisa mendapatkan informasi terbaru untuk meningkatkan efektifitas kinerja

gerai.

9

2. Pengembangan Personal Data Assistant/Personal Data Terminal sebagai alat untuk

memonitor penerimaan barang, stock opname dan retur barang.

3. Penggunaan finger print sebagai alat absensi karyawan untuk mempermudah dan

memantau kehadiran karyawan.

4. Pengembangan KK online (Keputusan Kepegawaian), untuk mempercepat proses

keputusan-keputusan departemen sumber daya manusia.

5. Melakukan upgrade koneksi jaringan di setiap gerai, sehingga kemampuan koneksi

jaringan dapat lebih besar. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi kecepatan komunikasi data

gerai untuk mendukung kompleksitas dan jumlah transaksi gerai yang cukup tinggi.

6. Diversifikasi gerai yang diupayakan Alfamart pada tahun 2014 adalah dengan

pengembangan Mobil Toko “Moko.” Moko adalah mobil yang didesain sebagai gerai

Alfamart. Kebutuhan fasilitas TIK untuk moko didesain dan dikembangkan sehingga sama

dengan gerai.

Mengantisipasi persaingan yang semakin ketat, dalam beberapa tahun terakhir Alfamart

mengembangkan gerai dalam beberapa format antara lain: regular store, specific store,

convenience store, Mobil Toko dan Kontainer Toko dengan tujuan untuk memperluas jaringan

serta melayani pelanggan dari berbagai kategori dan lokasi. Adapun perawatan tiap gerai

dengan kegiatan controlling tiap periode yang ditentukan untuk tiap wilayah menjadi wajib

bagi Alfamart dalam menjaga kualitas dari gerai-gerainya.

OPERASIONAL

Departemen operasional bekerja sama dengan beberapa departemen secara bertahap

menerapkan standar bersih, sejuk dan rapi untuk seluruh format gerai. Dari aspek produk

layanan, Alfamart mengembangkan berbagai produk dan fasilitas antara lain; groceries, ready

to drink, ready to eat, payment point dan e-money. Departemen operasional didukung

departemen terkait memastikan bahwa produk-produk di setiap gerai selalu tersedia,

berkualitas dan mudah ditemukan. Fasilitas payment point dan e-money (value added service)

merupakan salah satu keunggulan gerai Alfamart. Hingga saat ini layanan yang dapat dinikmati

pelanggan antara lain; ticketing (pesawat, kereta api), cicilan kendaraan bermotor, payment

point online billing (PLN, Telepon, TV Berbayar), e-money, courier service/cargo dan

remittances. Dari aspek proses, Alfamart mengembangkan saluran penjualan antara lain

melalui regular store, Store Sales Point, delivery services dan e-commerce (Alfaonline).

Untuk regular store, selain memperluas jaringan gerai, Alfamart senantiasa memastikan

seluruh sarana prasarana yang dimiliki cukup memadai untuk menunjang operasional gerai

10

sehingga operasional gerai menjadi akurat, cepat dan praktis. Store Sales Point (SSP) yang

merupakan upaya Alfamart menjalin kerjasama dengan pengusaha mikro kecil dan menengah

untuk tumbuh bersama mengembangkan aktivitas bisnis. Hingga akhir tahun 2014 Pereroan

telah memiliki lebih dari 80.000 member SSP/Outlet Binaan Alfamart. Mengantisipasi

perubahan gaya hidup masyarakat modern dan berkembangnya teknologi internet, Alfamart

menyiapkan Alfaonline yang telah diluncurkan sejak Februari 2013. Hingga akhir tahun 2014,

Alfaonline telah melayani 13 cabang Alfamart di seluruh Indonesia.

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT

Dari aspek sumber daya manusia, Alfamart mengembangkan program-program service

quality untuk seluruh karyawan, melalui program-program coaching, sharing knowledge dan

pelatihan. Sejak beberapa tahun terakhir Alfamart senantiasa mensosialisasikan standar

layanan serta menyiapkan karyawan yang rapi, ramah dan peduli di seluruh gerai. Sebagai

pengikat dasar seluruh karyawan, Alfamart telah menetapkan nilai-nilai perusahaan. Nilai-nilai

“2I 3K” merupakan mentalitas dasar yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan meliputi:

1. Integritas yang tinggi

2. Inovasi untuk kemajuan yang lebih baik

3. Kualitas dan Produktivitas yang tertinggi

4. Kerja sama Tim

5. Kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang terbaik

Alfamart senantiasa fokus kepada proses rekruitmen yang merupakan tahap awal

tersedianya kandidat karyawan yang berkualitas. Alfamart menjalankan proses rekruitmen

yang terintegrasi yang melibatkan departemen terkait untuk menjamin bahwa kandidat

karyawan memiliki kompetensi, potensi dan karakter yang sesuai dengan budaya Alfamart.

Departement recruitment selalu berusaha untuk memperbaharui tools yang digunakan

untuk merekruit karyawan, sehingga mendapatkan kandidat karyawan yang berkualitas dan

siap untuk bekerja. Untuk itu Alfamart senantiasa aktif mengikuti acara bursa tenaga kerja dan

kegiatan rekruitmen di universitas-universitas. Sepanjang tahun 2014, Alfamart telah merekrut

sebanyak lebih dari 38.000 karyawan baru. Segala insentif dan gaji serta tunjangan dan K3

yang ditetapkan oleh pemerintah telah dipenuhi demi meningkatkan performa dari tiap

individual itu sendiri. Alfamart mengadakan pelatihan-pelatihan yang meliputi pelatihan

pengayaan, pelatihan wajib dan pelatihan pengembangan. Modul-modul pelatihan selalu

dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan dunia usaha yang terkini.

11

Guna mendukung pemenuhan posisi kunci dan pengembangan bisnis, Alfamart

mengembangkan pelatihan berbasis talent management system. Pengembangan pelatihan

dilakukan dengan 2 jenis sumber kandidat.

1. Pengembangan best talent dari sumber eksternal, melalui program Management

Trainee (MT) dan Store Leader Development Program (SLDP).

2. Pengembangan best talent dari sumber internal, meliputi program Management

Development Program Coordinator (MDP), MDP Junior dan MDP Senior Manager.

PERKEMBANGAN INDUSTRI RETAIL

Dengan berkembangnya jaman, aktivitas manusia menjadi sangat dinamis dengan jadwal

kerja yang padat setiap harinya. Hal ini mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam

melakukan aktivitasnya termasuk dalam berbelanja. Masyarakat menginginkan kecepatan saat

berbelanja terutama di hari-hari kerja. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka

berkembanglah bisnis ritel. Perubahan perilaku masyarakat tersebut diikuti perubahan perilaku

bisnis yakni bisnis ritel tidak lagi sekedar ritel tradisional seperti toko-toko kelontong tetapi

berkembang menjadi ritel modern seperti minimarket, supermarket dan sejenisnya.

Di Indonesia terutama kota-kota besar sangat mudah menemukan modern market berupa

hypermarket, supermarket dan minimarket. Untuk kategori minimarket, masyarakat dengan

sangat mudah menemuinya karena tersebar hingga wilayah pemukiman dan kota kecil.

Berdasarkan hasil mitigasi spending Frontier Consulting Group, sekitar 50% pengeluaran

household mampu dipenuhi oleh produk-produk yang dijual di minimarket dan ini menjadi

daya tarik bagi para investor. Produk yang dijual di modern market sebagian besar merupakan

produk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hasil riset Nielsen, terdapat Top 10 kategori produk

dilihat dari pertumbuhan volumenya. Tiga kategori produk yang menempati posisi 3 besar

adalah Baby Diapers, Snack dan minyak goreng.

Berdasarkan Asosiasi Perusahaan Ritel Indonesia (Aprindo), rata-rata pertumbuhan

bisnis ritel di Indonesia antara 10-15% per tahun. Pertumbuhan yang positif di industri ritel

minimarket merupakan peluang untuk perkembangan bisnis ini kedepannya. Penjualan ritel

pada tahun 2011 mencapai Rp.120 triliun dan di tahun 2012 mencapai Rp.138 triliun. Pada

tahun 2014, pertumbuhan ritel menurun hanya mencapai 8% dari tahun sebelumnya dengan

penjualan sekitar Rp 184 triliun. Hal ini diduga karena kondisi ekonomi makro yang lesu dan

diprediksi pertumbuhan tahun 2015 hanya mampu mencapai maksimal 10%. Hal ini

berdampak juga pada pertumbuhan minimarket yang juga mengalami penurunan pertumbuhan

di tahun 2014. Per Maret 2014 pertumbuhan turun menjadi 21,5% dibandingkan pada tahun

12

2012 yang mencapai 22,8%. Walaupun demikian jumlah gerai ritel minimarket selalu

bertambah dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Alfamart, pada tahun 2013 jumlah gerai

ritel minimarket sudah mencapai 19.555 yang tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia dan

tahun 2014 meningkat menjadi 22.788 gerai.

KOMPETISI DALAM INDUSTRI RETAIL INDONESIA

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 118/2000 yang mengeluarkan bisnis ritel dari

negative list bagi penanaman modal asing (PMA), membuka pintu masuk bagi para peritel

asing. Sejak itu ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Masuknya ritel asing dalam bisnis

di industri ini sangat menguntungkan. Hal ini juga terlihat dari perkembangan industri ritel

dalam 15 tahun terakhir, revenue yang dihasilkan terus meningkat. Semakin maraknya ritel

modern tentu saja menimbulkan persaingan sesama ritel modern tersebut. Ini dapat dilihat dari

lokasi outlet minimarket yang satu dengan pesaing lainnya yang sangat berdekatan bahkan ada

yang posisinya bersebelahan. Dengan demikian konsumen akan dengan mudah untuk memilih

ritel yang disukai dan cocok dengan keinginannya atau dengan kata lain konsumen dengan

mudah bisa berganti ritel modern yang ingin dikunjunginya.

Di kategori minimarket, Alfamart dan Indomaret tidak asing lagi di mata konsumen,

bahkan merek-merek tersebut menempati posisi teratas di Top Brand Award. Persaingan dua

minimarket ini sangat sengit. Kedua outlet minimarket ini tidak segan-segan untuk

mendekatkan diri dengan para konsumennya. Lokasi gerai Alfamart dan Indomaret bisa

ditemukan di daerah perumahan dan bahkan saling berdampingan, hingga di jalan-jalan yang

dikategorikan kecil sekalipun baik di kota besar maupun kota kecil. Jumlah gerai dua

minimarket ini juga bersaing dengan ketat.

Indomaret sangat gencar dalam melakukan penetrasi, terlihat dari jumlah gerai Indomaret

yang masih menempati urutan pertama dibandingkan dengan pesaingnya. Pada tahun 2014,

gerai Indomaret tercatat sekitar 10.367, sedangkan total gerai Alfamart berjumlah 9.876.

Indomaret menargetkan pertumbuhan gerai sebesar 20%-25% di tahun 2015, dibandingkan

tahun 2014. Sedangkan Alfamart, sampai dengan akhir 2015 berencana menambah 1.000 gerai

baru. Saat ini Alfamart memiliki 31 cabang dan warehouse yang tersebar hampir di seluruh

Indonesia. Dari aspek spending per buyer, Alfamart masih mengungguli Indomaret yaitu

Alfamart sebesar Rp.421.000/buyer dan Indomaret Rp.396.000/buyer.

Selain persaingan dengan Indomaret, Alfamart juga memiliki pesaing-pesaing lain

seperti Circle K, Lawson, Starmart, dan minimarket lokal di daerah setempat. Untuk di daerah-

13

daerah tertentu di wilayah Indonesia, pesaing-pesaing tersebut justru merupakan ancaman bagi

Alfamart.

MANUVER PEMASARAN ALFAMART

Alfamart mengalokasikan anggaran pemasaran melalui media Above The Line dan Below

The Line. Alfamart memiliki 3 program utama Pemasaran yang terintegrasi (Customer

Management Integrated Plan) yakni Sales Promotion, Marketing Communication dan

Customer Loyalty Program.

1. Sales Promotion

Program Sales Promotion yang dilakukan secara rutin (seasonal maupun promo dwi

mingguan dan bulanan) oleh Alfamart bertujuan memberikan solusi belanja bagi konsumen

serta menjadikan alfamart sebagai tujuan belanja pilihan konsumen. Ada 4 program besar

tahunan yang secara rutin diadakan yaitu "Kejutan Awal Tahun", "Senyum Keluarga

Indonesia", "Bukti Kasih Untuk Anda", dan "Semarak Ulang Tahun Alfamart".

Beberapa program Sales Promotion pada tahun 2013-2015 menggunakan mekanisme

retensi seperti pengumpulan stamp dan point yang dapat ditukarkan dengan hadiah. Untuk

tahun 2013-2014, hadiah berupa karakter- karakter berlisensi, seperti Hello Kitty dan

Doraemon, Super Heroes & friends dan di tahun 2015, hadiah berupa peralatan dapur yang

mengarah pada segmen terbesar dari konsumen alfamart yaitu ibu-ibu. Kemudian juga ada

program-program promosi lain seperti exclusive fair, promo-promo tematik, dan promo

potongan harga bekerja sama dengan pemasok. Ada pula sales promotion berupa potongan

harga, bundling, promo beli 2 gratis 1 dan lain-lain.

2. Marketing Communication (Advertising and Event)

Strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Alfamart difokuskan melalui advertising

dan event yaitu aktivitas atau event publik yang dapat menciptakan sinergi positif antara

Alfamart dan pelanggan. Komunikasi pemasaran ini dilakukan melalui interaksi media sosial

seperti lewat facebook fan page dengan akun Alfamart Sahabat Indonesia dan twitter dengan

akun @alfamartku. Melalui strategi komunikasi ini, merek Alfamart mendapat penghargaan

Social Media Marketing Award di 2012.

Event- event yang dilakukan Alfamart adalah demo masak, lomba menggambar dan

mewarnai, modeling, seminar kecantikan dan kesehatan serta posyandu yang diadakan di

Rumah Albi. Event lainnya yaitu menyelenggarakan ”Gowes Sehat Bareng Alfamart”, yang

merupakan program rutin dalam rangka memeriahkan Semarak Ulang Tahun Alfamart. Pada

tahun 2013, kegiatan ini diadakan di 18 Kota besar Indonesia pada tanggal 27 Oktober 2013

14

dengan jumlah peserta melebihi 100.000 pecinta gowes. Alfamart juga membuat

Program”Shopping Kids with Albi” untuk segmen anak dan remaja. Pada bulan Juli 2013,

Alfamart memperkenalkan ”Albi Card”, untuk anak usia 6-12 tahun.

Berbeda dengan program sales promotion, program advertising dan event yang dilakukan

Alfamart ini merupakan kombinasi above the line dan below the line. Social media yang

awalnya tergolong below the line, karena jumlah pengikut yang sedikit dan masih bersifat

personal, kini tergolong above the line. Jumlah pengikut yang bertambah banyak tentu

menyulitkan untuk melakukan interaksi yang lebih personal. Meski begitu, akun ini akan

sangat efisien untuk melakukan pemasaran seperti info promo Alfamart dengan mengeluarkan

biaya nyaris gratis.

3. Customer loyalty Program

Alfamart secara intensif mengadakan kegiatan berbasis komunitas bersama para

konsumen loyalnya yang menjadi member Alfamart . Pengembangan kerjasama dengan

merchant berskala nasional dan lokal dilakukan untuk memberikan keuntungan tambahan bagi

anggotanya melalui promosi atau potongan khusus di merchant-merchant yang bekerja sama

dengan kartu keanggotaan Alfamart.

Program Customer loyalty ini dapat diakses oleh pembeli yang menjadi pelanggan setia

Alfamart dengan memiliki kartu keanggotaan Alfamart. Keanggotaaan Alfamart (Member

Kartu AKU) pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 12,4% dibandingkan dengan

tahun 2012. Tahun 2014, pemegang kartu Alfamart telah mencapai 4 juta orang dimana 44%

diantaranya merupakan anggota aktif. Pemilik kartu dapat menggunakan layanan khusus yang

disediakan alfamart seperti "Arisan Member", kunjungan ke pabrik, Member gathering, diskon

“Hemat Spesial”, Kalender Belanja Member, Point Reward dan Point Redemption dan banyak

lagi. Tahun 2015, Alfamart bergabung dengan perusahaan loyalty asal Jepang: PONTA. Kartu

Aku bertransformasi menjadi kartu Aku PONTA sejak Februari 2015 untuk memberikan

keuntungan lebih bagi para anggotanya. Saat ini kartu AKU PONTA memiliki member lebih

dari 6 juta orang dengan 50% diantaranya adalah anggota aktif. Intinya, memiliki kartu ini akan

membuat pelanggan mendapatkan berbagai promo dan diskon khusus dari Alfamart.

Berdasarkan Shopper Trends 2013 dari Nielsen Research Company, kartu keanggotaaan

Alfamart merupakan kartu keanggotaan ritel yang memberikan banyak manfaat bagi

konsumen.

Digital Marketing menjadi alternatif sarana komunikasi pemasaran yang efektif, seiring

dengan pertumbuhan pengguna internet di Indonesia. Alfamart memanfaatkan Digital

Marketing untuk memperkenalkan brand Alfamart melalui media sosial dan website. Hal ini

15

dilakukan untuk memperluas pasar ke segmen upper class, yang merupakan mayoritas

pengguna internet. Pengguna internet dimanjakan dengan berbagai aktivitas sosial media

melalui Facebook Fan Page Alfamart Sahabat Indonesia, Twitter@alfamartku, Line Alfamart.

Strategi ini terbukti memberikan hasil yang positif, dengan diraihnya penghargaan Digital

Marketing Award dari majalah Marketing 3 tahun berturut-turut sejak tahun 2013 hingga 2015

.

Pada tahun 2011, Alfamart mengembangkan payment point di kasir Alfamart secara

intensif. Pada saat ini, pelanggan dapat menikmati kemudahan pembayaran tagihan rutin

seperti listrik, telepon dan angsuran kendaraan bermotor, transaksi pemesanan tiket kereta api,

tiket pesawat terbang, e-money dan e-toll card di gerai Alfamart. Berbagai kegiatan promosi

secara terus menerus dan periodik dilakukan agar memberikan benefit lebih kepada pelanggan,

antara lain pemberian hadiah undian, gratis pembayaran produk tertentu dan gratis biaya

administrasi.

Alfamart mengembangkan channel pemasaran baru yaitu Alfaonline melalui media

internet dengan mengakses www.alfaonline.com sejak tanggal 18 Februari 2013. Sepanjang

tahun 2013 pengembangan Alfaonline meliputi wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya dan

Yogyakarta.

RIVALITAS INDUSTRI

Sebagai pioneer dalam industri ritel minimarket, Indomaret tidak tinggal diam dalam

menghadapi para pesaingnya. Salah satu pesaing utamanya adalah Alfamart. Saat ini Indomaret

masih mengungguli dari sisi jangkauan dan jumlah gerai yang tersebar di seluruh pelosok

Indonesia. Per Juni 2015, jumlah gerainya sudah mencapai sekitar 11.170 dengan 31 cabang

yang tersebar di kota-kota di Jawa, Madura, Bali, Lombok, Sumatera, Sulawesi dan

Kalimantan. Jaringan distribusi yang luas ini yang menjadikan keunggulan Indomaret

dibandingkan pesaingnya. Upaya pemasaran lainnya yang dilakukan Indomaret dalam

menghadapi para pesaingnya dengan memberikan pelayanan yang maksimal kepada

pelanggannya berupa one stop service. Saat ini gerai-gerai Indomaret selain menyediakan

kebutuhan keluarga sehari-hari, juga menyediakan kebutuhan personal. Indomaret bekerjasama

dengan mitra untuk memberikan pelayanan tambahan seperti pembayaran listrik, telepon,

pengiriman uang, penjualan tiket kereta api & pesawat, tiket pertunjukan konser dan lain-lain.

PENCAPAIAN ALFAMART

16

Market share Alfamart terhadap Minimarket Indonesia tahun 2012 sebesar 31,4% dan di

tahun 2013 naik menjadi 33,3%. Di Tahun 2014, kenaikannya hanya sebesar 0.9% dibanding

tahun 2013 yaitu menjadi 33.6%. Berdasarkan data, pendapatan Alfamart mengalami kenaikan

dari tahun 2009 hingga 2013. Selama 5 tahun pertumbuhan pendapatan mencapai 32,8%.

Pertumbuhan pendapatan kwartal pertama (Q1) tahun 2014 dibandingkan Q1 tahun 2015

mencapai 23,1%. Dibandingkan dengan pesaingnya Indomaret, pendapatan Alfamart di tahun

2013 lebih besar Rp. 2 triliun. Pendapatan Indomaret di tahun 2013 hanya mencapai Rp. 32,7

triliun sedangkan Alfamart mencapai pendapatan hingga Rp. 34,8 trilliun. Dari sisi perolehan

laba, Alfamart mengalami penurunan di Tahun 2014 kwartal pertama yaitu sekitar Rp. 25

miliar dibandingkan dengan tahun 2013 kwartal pertama.

17

DATA TAMBAHAN

1. Top 10 Categories in Modern Trade Growth Driver In 2014

2. Pertumbuhan Modern Trade, Super/Hypermart dan Minimarket Indonesia tahun

2012-2014 (%)

18

3. Jumlah Gerai Minimarket dan Pertumbuhan Ekspansi Tahun 2013-2014 di Indonesia

4. Pertumbuhan Gerai Alfamart 2009-2014

19

5. Lokasi Gerai Alfamart Berdasarkan Wilayah Geografi 2009-2014

6. Alfamart Share To Total Minimarket 2012-2014 (%)

20

Sumber :

- Annual Report PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2012-2014

- http://industri.kontan.co.id/news/target-gerai-baru-indomaret-di-2014-tak-tercapai

- http://m.tribunnews.com/bisnis/2015/05/19/hingga-maret-2015-200-gerai-alfamart-

baru-sudah-dibuka

- http://swa.co.id/corporate/corporate-action/indomaret-targetkan-buka-600-gerai-

hingga-akhir-2015

- http://swa.co.id/business-strategy/management/jurus-indomaret-capai-target-omset-

rp-42-triliun

- http://www.kemendag.go.id/

- http://www.alfamartku.com/en/

- http://www.alfaonline.com/

- http://www.kemendag.go.id/files/regulasi/2013/12/12/70m-dagper122013-id-

1387441243.pdf

- http://www.topbrand-award.com/article/kebangkitan-ritel-membangun-top-

brand.html

- http://indonesiaretail.com/

- http://marketeers.com/article/inikah-wajah-industri-ritel-indonesia-tahun-ini.html

- http://www.trimegah.com/data/files/trim_fn_amrt_1.pdf

21

KASUS 2

PT ELECTRONIC CITY TBK

SEJARAH ELECTRONIC CITY

PT Electronic City Tbk (Electronic City) adalah perusahaan penjual produk elektronik

yang didirikan pada tanggal 1 November 2001 oleh Inggrid Pribadi yang saat ini menjabat

sebagai Presiden Direktur dan CEO Perseroan. Saat ini EC merupakan salah satu penjual

elektronik terbesar di Indonesia. Elektronik City menjadi pelopor retail elektronik modern di

Indonesia dengan membuka took standalone sekaligus toko pertama (flagship store) di

Sudirman Central Business District (SCBD). Ide Perseroan muncul ketika Inggrid kala itu

melihat belum adanya ritel elektronik modern dengan konsep dimana produk bisa dibeli dengan

convenience shopping,one price policy berbeda dengan pasar tradisional seperti Glodok

(Jakarta) yang mengharuskan tawar menawar harga dan produk yang ditawarkan juga terbilang

limited. Electronic City memperluas jaringan toko di luar Jabodetabek dengan membuka toko

pertama di Denpasar di tahun 2004 dan di Sumatera yang terlerak di Medan, Sumatera Utara

di tahun 2007.

Elecronic City pada tanggal 25 sampai 27 Juni 2013 melakukan penawaran umum

perdana yakni melepas 333.333.000 lembar saham dengan harga penawaran Rp. 4050 per

saham dan resmi menjadi perusahaan terbuka pada 3 Juli 2013 dengan mencatatkan

1.334.333.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ECII. Saham yang

dicatatkan terdiri dari 1.000.000.000 saham pendiri, 333.333.000 saham publik, dan 1.000.000

saham baru diluar saham penawaran umum perdana yang dialokasikan kepada Manajemen

sebagai saham bonus. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Electronic City

Indonesia Tbk (30/09/2015), antara lain: PT Graha Surya Kirana (25,57%), Andi Bharata

Winata (23,15%), PT Graha Berkat Kirana (pengendali) (13,77%), Ridwan Pribadi (12,46%)

dan HSBC-Fund Services, NT Asian Discovery Master FD (6,21%).

Electronic City menerapkan dual-branding strategy melalui 2 konsep toko; Electronic

City Store (EC Store) dan Elecronic City Outlet (EC Outlet) sebagai metode pemasaran untuk

target segmen yang berbeda. Pada tahun 2012, Electronic City juga meluncurkan platform e-

commerce melalui situs resmi Perseroan dalam upaya untuk memperkuat citra Perseroan dan

menjaring konsumen yang lebih memilih untuk membeli produk secara online.

22

INFORMASI UMUM

Electroni City memiliki visi kedepan mengembangkan toko elektronik modern dengan

konsep pameran yang memberikan pelayanan terbaik, didukug oleh sumber daya manusia yang

kompeten dan mitra bisnis professional untuk menambah kepuasan konsumen. Dalam hal ini

perusahaan mengemban misi berusaha menjadi perusahaan yang terkemuka dalam bisnis ritel

elektronik dengan jaringan terluas dan termodern yang didukung pelayanan terbaik dan fasilitas

terlengkap.

Menjadi pelopor ritel elektronik modern EC mengusung Smart Way of Modern

Shopping, Electronic City berupaya untuk menyediakan barang-barang elektronik yang

memiliki value for money, layanan yang berkualitas dan mengedepankan keunggulan (value

added) bagi pelanggan.

Electronic City sebagai bagian dari warga korporasi sangat menyadari arti pentingnya

program tanggung jawab sosial perusahaan. Electronic City telah melaksanakan beberapa

kegiatan sosial sebagai komitmen terhadap pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan.

Melalui program kegiatan ini, Electronic City berharap dapat terus berkontribusi dan

memberikan manfaat bagi masyarakat. Serangkaiang program pun telah dilakukan beberapa

tahun kebelakang. Pada bulan April 2013, Perseroan menyelenggarakan program promo

“INDONESIA BERSIH (ECO GREEN)” dengan tujuan untuk membangun kesadaran

masyarakat dalam upaya pencegahan pemanasan global. Dengan menetapkan nilai minimal

pembelian produkproduk elektronik di toko-toko Perseroan yang berlokasi di Jabodetabek,

para pelanggan yang berbelanja di toko-toko Perseroan berhak mendapatkan satu pohon.

Melalui program ini, Perseroan berupaya mengedukasi masyarakat untuk berperan aktif dalam

upaya mengurangi dampak pemanasan global yang dimulai dari diri sendiri, lingkungan

terdekat dan dimulai dari sekarang. Selain itu, selama bulan Ramadhan 2013 dan Natal2013,

Perseroan juga menyelenggarakan program “Pasar Murah” yang bekerja sama dengan Yayasan

Artha Graha Peduli. “Pasar Murah” ini memberikan harga khusus untuk pembelian sembilan

bahan pokok diantaranya beras, minyak goreng dan lainlain yang diselenggarakan di

pemukiman warga sekitar toko Electronic City diantaranya Bekasi Timur, Kampung Curug

Pekansari, Gereja Oikumene Bahtera Kasih – Cilandak, Cakung, Pancoran Mas, Duren Tiga.

Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk memberikan kontribusi

positif bagi lingkungan dan masyarakat di sekitar toko-toko Electronic City. Untuk

menanamkan minat mambaca sejak dini pada anak-anak, pada bulan Februari 2014 Electronic

City bekerja sama dengan PT Express Transindo Utama Tbk. (“Express Group”)

menyelenggarakan program “Express Your Concern” sebagai wujud kepedulian terhadap

23

perkembangan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui program ini Electronic City dan Express

Group mengajak masyarakat untuk mendonasikan buku-buku bacaan anak-anak yang akan

disalurkan kepada anak-anak yang kurang mampu melalui Yayasan Pendidikan Rama- Rama

yang didirikan Retno Palupi Noya. Masyarakat dapat menyumbangkan buku-buku bacaan

dengan menitipkannya kepada pengemudi Taksi Express atau menyerahkan buku di Drop Box

yang tersedia di gerai-gerai Electronic City di area Jabodetabek. Pada bulan April 2014,

Electronic City bekerja sama dengan Toshiba, Electrolux dan Sanken memberikan donasi

kepada 12 panti asuhan dan panti jompo serta Yayasan Pendidikan Rama-Rama. Donasi yang

diberikan berupa sejumlah barang yang dinilai bermanfaat untuk menunjang kegiatan di panti

dan yayasan tersebut.

Berbekal konsep yang inovatif dan terus berupaya mempertahankan kepuasan konsumen,

Electronic City pun berhasil meraih beberapa penghargaan bergengsi pada kategori Electronic

Superstore diantaranya, Top Brand Award 2014 selama 6 tahun berturu-turut sejak pertama

kali diraih tahun 2009, Indonesia WOW Brand pada September 2014, Corporate Image Award

2012-2013 ; peringkat pertama dengan pencapaian excellent (1.414) dikategori Electronic

Supermarket, Superbrands 2012-2014, Social Media Award 2013-2014 dari Majalah

Marketing dan Frontier; peringkat pertama dengan pencapaian BEST (64,51%), Service

Quality Award dari Markplus,

Selain mendapat penghargaan Perseroan juga turut memberikan penghargaan kepada

para prinsipal dalam program Electronic City Award yang di gelar pada tahun 2013. Perseroan

berharap dapat memberikan semangat bagi para merek untuk terus menjadi yang terbaik dalam

hal produk dan layanan yang ditawarkan.

KEGIATAN BISNIS

Saat ini Perseroan menawarkan lebih dari 9.000 unit perseroan stok yang berbeda di toko

Perseroan berdasarkan empat kategori utama yaitu audio-video, peralatan rumah tangga,

perangkat telekomunikasi dan gadget, serta peralatan teknologi informasi dan peralatan kantor.

Perseroan menjual produk-produk berkualitas dari merek-merek besar baik international

maupun lokal, seperti Apple, Blackberry, Electrolux, LG, Modena, Panasonic, Polytron,

Samsung, Sharp, Sony dan Toshiba, demikian pula dengan produk-produk generic.

Perseroan juga mengembangkan hubungan jangka panjang dengan mitra bisnis utama

Perseroan seperti pemasok produk-produk bermerek, vendor konsinyasi dimana Perseroan

mendapatkan produk generic, pengembang property, pemilik lahan, penyelia kartu kredit dan

perusahaan pembiayaan pihak ketiga, serta mitra media. Yang terbaru pada 2016, Electronic

24

City menjalin kerjasama dengan Home Credit Indonesia sebagai perusahaan pembiyaan

multiguna. Hal ini jelas menguntungkan kedua perusahaan dan mendukung pertumbuhan

kedua perusahaan. Saat ini nasabah dapat memperoleh produk Electronic City seperti audio-

video, peralatan rumah tangga, televisi, gadget, kamera, laptop dan peralatan kantor di lebih

dari 70 titik penjualan Home Credit Indonesia yang tersebar di Jabodetabek, Bandung,

Makassar dan Surabaya. Nasabah cukup datang ke titik penjualan di toko Electronic City dan

melengkapi aplikasi pembiayaan dan dengan proses persetujuan sekitar 30 menit saja.

Dalam upaya pertumbuhan bisnisnya perseroan terus melakukan investasi penambahan

jumlah gerai kisaran 8-10 % tiap tahunya dan melakukan kontrak bisnis dengan beberapa pihak

kreditur..

Perseroan membagikan dividen Rp 12,94 miliar atau 10 % dari laba perusahaan pada

2014 yang mencapai Rp 129 miliar. Dividen dibagikan kepada pemilik saham dalam bentuk

uang tunai.

INVENTORY & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Perseroan berkomitmen untuk menjamin kualitas produk yang ditawarkan oleh

karenanya Perseroan memasok langsung dari manufaktur maupun distributor resmi, dan

perseroan memiliki persediaan yang kemudian dijual kembali melalui EC Stores dan EC

Outlet. Produk-produk generic perseroan diperoleh dari vendor secara konsinyasi. Hasil

penjualan produk generic akan dikumpulkan terlebih dahulu oleh Perseroan dan kemudian

dibayarkan ke vendor konsinyasi setelah dikurangi komisi. Untuk menghindari terjadinya

gangguan pada pasokan, Perseroan melakukan diversifikasi pemasok. Tercatat pada akhir

tahun 2012, Perseroan mendapatkan pasokan produk-produk bermerek dan generic dari sekitar

50 pemasok produk bermerek dan 40 pemasok vendor konsinyasi.

Dalam kegiatan pendistribusian persediaannya, Perseroan menerapkan proses

sentralisasi untuk supply chain yang diyakini menghasilkan menajemen persediaan yang lebih

baik. Pemasok dan vendor konsinyasi Perseroan mendistribusikan produk-produk yang

berukuran kecil dan sedang langsung ke toko, sementara produk dalam jumlah dan ukuran

besar dikirim ke 11 (sebelas) gudang distribusi yang tersebar di pulau Jawa, Bali, Sumatera,

Kalimantan, dan Sulawesi. Pendistribusian persediaan dilakukan setiap berkala tergantung

pada permintaan di tiap toko di luar Jakarta dan sekitarnya dan hasil analisa dari Kantor pusat.

Saat ini, Perseroan memiliki dan mengoperasikan 49 kendaraan pengiriman untuk menangani

kegiatan operasi logistik, termasuk pengiriman ke lokasi konsumen dan transportasi dari

gudang ke toko.

25

Perseroan secara hati-hati mengawasi dan mengelola tingkat persediaan untuk sebisa

mungkin menyesuaikan kuantitas yang dimiliki dengan permintaan konsumen. Perseroan tidak

menyimpan persediaan untuk produk-produk generik karena produk ini dijual melalui sistem

konsinyasi. Pemasok biasanya menginformasikan kepada Perseroan mengenai pemberhentian

produk kurang lebih 2-3 bulan bulan di muka, sehingga Perseroan dapat merancang promosi

bersama pemasok untuk menjual persediaan produk yang akan dihentikan. Perseroan juga

memperkerjakan pegawai tetap di tingkat toko untuk mengawasi tingkat persediaan dan

mengidentifikasi produk yang mengalami perlambatan penjualan. Untuk tahun yang berakhir

tanggal 31 Desember 2014, rata-rata hari lamanya perputaran persediaan adalah 77 hari.

GERAI

Electronic City Stores (EC Stores) – Tampilan toko

dan penyajian produk EC Stores menggunakan

konsep berwarna biru. EC Stores memiliki target

utama konsumen kelas menengah ke atas. Pada

umumnya, luas area penjualan bruto berkisar antara

600 sampai dengan 2.500 m2. Sampai akhir Desember 2014, Electronic City mengoperasikan

51 EC Stores yang berada di lokasi strategis di dalam mall, ruko dan berdiri sendiri (standalone)

.Total luas area penjualan bruto 51 EC Stores adalah 61.546 m2.

Electronic City Outlet (EC Outlet) – Tampilan toko

dan penyajian produk EC Outlet menggunakan

konsep berwarna merah. Memiliki target utama

konsumen tingkat pemula dan kelas menengah.

Pada umumnya, luas area penjualan bruto berkisar antara 350 sampai dengan 700 m2. Sampai

akhir Desember 2014, Electronic City mengoperasikan 16 EC Outlet yang berada di lokasi

strategis di dalam mal dan ruko. Total luas area penjualan bruto 16 EC Outlet adalah 8.083 m2.

26

OPERASIONAL

Sampai akhir periode 31 Desember 2014 Perseroan mengoperasikan 67 yang terdiri dari

51 EC Store dan 17 EC Outlet yang tersebar di kota-kota besar dengan kependudukan padat

seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Banten, Purwakarta, Solo, Lampung,

Balikpapan, Pontianak, Medan dan Bali dengan area penjualan bruto sekitar 69.629 m2. Toko-

toko Perseroan berlokasi di dalam mal, ruko dan berdiri sendiri (stand-alone). Dalam kegiatan

operasionalnya Electronic City kerap melakukan renovasi dan relokasi pada gerai-gerai yang

dibutuhkan. Pada setiap gerainya Electronic City menerapkan konsep seperti pameran dimana

produk dikelompokan sesuai dengan brand. Produk

Untuk meningkatkan operasi bisnisnya Electronic City melakukan terobosan inovatif

yang berfokus pada Pelanggan di mana sejak November 2014 hingga kini telah berhasil

menyelesaikan implementasi SAP ERP 6.0 Retail. Solusi SAP ERP 6.0 Retail membantu

menjalankan perusahaan lebih efisien dengan melihat proses bisnis secara real-time. SAP ERP

6.0 Retail merupakan sebuah solusi ritel terintegrasi yang memungkinkan perencanaan real–

time, eksekusi, pelaporan, dan analisis dari proses bisnis end-to-end, termasuk logistik dan

distribusi.

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sebagai perusahaan yang bergerak dalam

bisnis retail produk elektronik, karyawan yang ada di toko-toko Perseroan memiliki peranan

penting dalam memberikan layanan pada pelanggan dan membangun loyalitas pelanggan.

Karyawan toko terdiri dari tenaga penjual, supporting dan logistik. Dari total tenaga penjual

yang ada di tokotoko Perseroan, 65% merupakan tenaga sales promotor yang disediakan oleh

pemasok dimana untuk biaya gaji dan pelatihannya ditanggung oleh pemasok. Tenaga sales

promoter ini telah dibekali pengetahuan mengenai fitur dan manfaat dari produk-produk

mereka yang dijual di toko Perseroan. Selain itu, seluruh tenaga penjual yang bekerja di toko

Perseroan diharuskan mengikuti pelatihan mengenai selling skill dan pelatihan promosi opsi

pembayaran yang diselenggarakan oleh Perseroan, atau dalam beberapa waktu tertentu

diselenggarakan oleh pemasok Perseroan. Perseroan juga secara rutin memberikan pelatihan

kepada tenaga supporting yang ada di toko-toko Perseroan seperti customer service, kasir,

Goods Pick Up (GPU), dan tester. Pelatihan yang diberikan meliputi pengetahuan mengenai

business process Perseroan, Standard Operating Procedure (SOP), dan pelatihan mengenai

bagaimana memberikan service excellence Selain pengembangan SDM, dalam mencapai

27

tujuan perusahaan perlu diperhatikan keselarasan antara kepentingan perusahaan dan

kebutuhan karyawan. Hal ini demi terwujudnya kesejahteraan karyawan yang berdampak pada

peningkatan motivasi, loyalitas dan produktivitas karyawan.

Dalam mempertahankan karyawan yang terampil dan potensial, Perseroan menerapkan

sistem remunerasi yang kompetitif. Komposisi penghasilan yang diterima karyawan Perseroan

telah memenuhi standar Upah Minimum Regional (UMR). Selain itu untuk meningkatkan

kesejahteraan karyawan, Perseroan memberikan program Jamsostek. Untuk karyawan toko,

Perseroan juga memberikan bonus dan insentif lainnya jika memenuhi target penjualan. Tenaga

penjual yang diperkerjakan oleh pemasok kadangkadang mendapat insentif tambahan untuk

penjualan produk tertentu.

Sejak berdiri 12 tahun jumlah total karyawan di PT Electronic City Tbk pada tahun 2014

adalah 890 karyawan.

PERKEMBANGAN INDUSTRI RETAIL

Dengan berkembangnya jaman, aktivitas manusia menjadi sangat dinamis dengan jadwal

kerja yang padat setiap harinya. Hal ini mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam

melakukan aktivitasnya termasuk dalam berbelanja. Masyarakat menginginkan kecepatan saat

berbelanja terutama di hari-hari kerja. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka

berkembanglah bisnis ritel. Perubahan perilaku masyarakat tersebut diikuti perubahan perilaku

bisnis yakni bisnis ritel tidak lagi sekedar ritel tradisional seperti toko-toko kelontong tetapi

berkembang menjadi ritel modern minimarket , supermarket, department store, specialty store,

dan sejenisnya.

. Indonesia berada di peringkat 12 dunia dalam Indeks Pembangunan Ritel Global

(GRDI) 2015 yang dirilis AT Kearney. Ini adalah tingkat pertumbuhan ritel tertinggi yang

pernah dicapai Indonesia dalam indeks sejak 2001 Peringkat GRDI meliputi 30 besar negara-

negara berkembang dalam investasi ritel di seluruh dunia.

Meskipun sedikit mengalami penurunan penjualan ritel per kapita tahun 2014 lalu, total

penjualan ritel tumbuh 14,5%. Sektor ini turun pada awal tahun 2015, tetapi ritel terus ditarik

penduduk Indonesia yang besar dan pertumbuhan kelas menengah. AT Karney mencatat pasar

ritel di Indonesia saat ini mencapai USD326 miliar atau senilai Rp4.306 triliun.

Kendati demikian naiknya biaya operasional seperti biaya gaji dan biaya sewa memang

akan menekan laba operasional perusahaan. Di tambah kenaikan BBM dan melemahnya nilai

rupiah pada tahun 2014 dapat menjadikan daya beli konsumen melemah khususnya pada sektor

28

elektronik yang tentunya berpengaruh terhadap pertumbuhan bisnis. Tentu peritel harus cermat

dalam mengamati peluang dan tantangan yang ada.

Seiring dengan pasar ritel di Indonesia yang terus berkembang, maka diperlukan

perbaikan infrastruktur dan peraturan yang lebih menguntungkan untuk membantu sektor ini

tumbuh lebih lanjut.

Pada Februari 2015, pemerintah mengumumkan rencana investasi USD22 miliar pada

proyek infrastruktur, meskipun beberapa investor skeptis karena potensi penggunaan dana

yang tidak efektif. Di sisi lain, peraturan masih tetap ketat, setelah Kementerian Perdagangan

baru-baru ini menegaskan pembatasan jumlah maksimum waralaba dan toko.

KOMPETISI DALAM INDUSTRI RETAIL INDONESIA

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 118/2000 yang mengeluarkan bisnis ritel dari

negative list bagi penanaman modal asing (PMA), membuka pintu masuk bagi para peritel

asing. Sejak itu ritel asing mulai marak masuk ke Indonesia. Masuknya ritel asing dalam bisnis

di industri ini sangat menguntungkan. Hal ini juga terlihat dari perkembangan industri ritel

dalam 15 tahun terakhir, revenue yang dihasilkan terus meningkat. Semakin maraknya ritel

modern tentu saja menimbulkan persaingan sesama ritel modern tersebut. Belum lagi untuk

kategori elektronik khususnya, ritel elektronik modern masih harus bersaing dengan pasar

tradisional seperti Glodok, Mangga Dua, dan sejenisnya yang memiliki posisi tersendiri di

pangsa pasar elektronik. Dengan demikian konsumen akan dengan mudah untuk memilih ritel

yang disukai dan cocok dengan keinginannya atau dengan kata lain konsumen dengan mudah

bisa berganti atau beralih dari ritel modern.

PEMASARAN

Dengan menerapkan strategi dual-branding yakni EC Store dan ES store, perseroan

berupaya menjangkau segmen yang berbeda. EC store untuk kalangan menengah atas

sedangkan EC Outlet untuk target tingkat pemula dan menengah dengan menyajikan produk-

produk yang terjangkau.

Umumnya perusahaan memberikan harga yang kompetitif dikalangan ritel elektronik

modern dengan melaksanakan tinjauan rutin atas setiap harga-harga produk bersama pemasok

Perseroan. Perseroan bersama pemasok dan vendor konsinyasi sering secara berkelanjutan

memberikan promo hadiah dan promo paket. Kebijakan harga dilakukan terpusat sehingga

perubahaan harga atau potongan promosi khusus hanya bisa disetuui oleh pihak kantor usat

Electronic City menjamin kemudahan bertransaksi bagi para pelanggannya. Tersedia

berbagai macam cara pembayaran selain dalam bentuk tunai/cash, seperti kartu kredit dari

29

berbagai bank utama, kartu debit, maupun sistem pembiayaan yang dikelola swasta seperti

aeon, dan Adira Finance.

Cicilan 0% selama 3, 6, atau 12 bulan juga tersedia dari beberapa bank pendukung

dengan menggunakan kartu kredit, untuk pembelian berbagai produk. Electronic City

menyediakan gratis jasa pemasangan, pengiriman barang ke tempat tujuan (home delivery)*,

layanan tukar tambah, bebas biaya surcharge 3% untuk transaksi dengan kartu kredit, serta

layanan purna jual yang merupakan andalan Electronic City melalui service centernya, baik

berupa extended warranty dengan biaya yang sangat ringan, hingga pelayanan

perbaikan/perawatan bagi produk-produk yang sudah tidak dilindungi oleh garansi.

Dalam melakukan kegiatan Iklan dan Promosi, Tim Pemasaran melakukan pemilihan

media yang efektif baik itu cetak, radio, dan televisi untuk mendorong aktivitas toko dan

pengenalan merek Perseroan dan meningkatkan brand awareeness. Electronic City juga kerap

mengadakan event-event yang menarik ketika peresmian pembukaan pada gerai yang

diresmikan. E-commerce dan Email Marketing juga bagian dari strategi Perseroan dalam

memanfaatkan perkembangan era digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas

RIVALITAS INDUSTRI

Bermain di kategori penjual elektronik selain harus bersaing ketat dengan toko

tradisional seperti di pasar Glodok dan hypermarket seperti Carefour dan Hypermart, tentunya

Electronic City memiliki pesaing terdekat yang berada di kategori ritel khusus (specialty store)

baik asing maupun lokal seperti Electronic Solution (Singapore), Best Denki (Jepang), Agis

Electronic. Dalam perkembangan bisnisnya sejak masuk ke Indonesia pada tahun 2005,

Electronic Solution memang menjadi pesaing yang sangat agresif dalam mengembangkan

gerainya di Indonesia. Hingga tahun 2014 ES mengoperasikan 56 Toko yang tersebar hingga

ke Indonesia bagian Timur tidak hanya di ibukota tapi juga di kabupaten. Electronic Solution

juga kerap melakukan promosi yang bervariasi rangka meningkatkan brand awareness di

masyarakat. Kontrak bisnis dengan berbagai mitra bisnis pun kerap dilakukan ES dalam upaya

meningkatkan produktivitas bisnisnya. Pada tahun 2013 ES menandatangani kontrak kerja

sama dengan Bank Ekonomi untuk memenuhi kebutuhan financial. Sebagai pesaing Electronic

City, ES juga menawarkan produk yang lengkap dan layanan purna jual yang beragam hanya

saja saat ini ES belum memiliki konsep toko yang berdiri sendiri seperti Electronic City,

Electronic Solution berada di dalam mall. Berdasarkan data penjualan 2013 Electronic Solution

memiliki pangsa pasar 34,8% dibawah Electronic City yang memiliki pangsa pasar sebesar

44,6%..

30

PENCAPAIAN ELECTRONIC CITY

Berdasarkan data penjualan elektronik tahun 2014, ECII berhasil menguasai pangsa

pasar penjualan elektronik yakni sebesar 44,6% dari totoal penjualan kala itu di segmen ritel

elektronik modern. Seiring dengan keberhasilan Perseroan melakukan pembukaan toko baru

sebanyak 33 toko di tahun 2013 dan 11 Toko baru di tahun 2014 maka ini menambah kontribusi

penjualan walaupun tidak semua toko baru tersebut dapat mencapai target yang sudah

ditentukan. Dari aspek kinerja keuangan Perseroan berhasil meraih pendapatan sebesar

Rp2.226,77 miliar di tahun 2014, meningkat 10,6% dibandingkan pendapatan pada tahun 2013

sebesar Rp2.012,61 miliar. Pencapaian pertumbuhan pendapatan Perseroan masih berada di

atas pertumbuhan pasar elektronik yang realitasnya bertumbuh negative – 7% di tahun 2014.

Laba bersih tercatat sebesar Rp129,45 miliar, menurun – 37,45% dibandingkan dengan tahun

2013 sebesar Rp206,78 miliar. Penurunan ini disebabkan karena pencapaian penjualan untuk

toko yang dibuka di tahun 2013 dan 2014 belum mencapai target yang sudah ditetapkan dan

melemahnya mata uang rupiah dibandingkan mata uang asing terutama US Dollar yang

menyebabkan turunnya daya beli pelanggan Elektronik yang harganya semakin meningkat

seiring melemahnya rupiah. Jika mengacu ke tahun terakhir yakni 2015, PT Electronic City

Indonesia Tbk (ECII) membukukan laba bersih pada Q1 2015 sebesar Rp18,67 miliar atau

Rp14 per saham, menurun 28,27% dari laba bersih pada Q1 2014 yaitu Rp26,03 miliar atau

Rp22 per saham.

Penurunan kinerja ECII disebabkan oleh kenaikan pegawai dan jasa transportasi yang

tercermin dari beban usaha yamg mengalami kenaikan cukup besar dari Rp66,87 miliar pada

Q1 2014 menjadi Rp82,35 miliar pada Q1 2015 atau meningkat 23,15%, dan beban pokok juga

mengalami kenaikan dari Rp373,41 miliar menjadi Rp393,75 miliar.

31

DATA TAMBAHAN

1. Data penjualan Electronic City beberapa tahun terakhir

2. Data Market Share 2013

32

3. Data perkembangan ekspansi gerai yang dilakukan Electronic City

33

Sumber :

- Annual Report PT Electronic City Tbk Tahun 2012-2014

- http://www.corp.electronic-city.com/

- http://www.trimegah.com/data/files/trim_cf_20150303_ecii_undemanding_valuatio

n_to_buy_1.pdf

- http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/07/05/090590584/rupiah-loyo-toko-

elektronik-turunkan-target

- http://investasi.kontan.co.id/news/tahun-penuh-tantangan-bagi-electronic-city

- http://industri.kontan.co.id/news/sengitnya-persaingan-gerai-elektronik-modern

- http://axelrizky.blogspot.co.id/2013/11/persaingan-perusahaan-electronic-city.html

- http://www.marketing.co.id/perluas-pangsa-pasar-lewat-email-marketing/

- http://www.datacon.co.id/Ritel-2011ProfilIndustri.html

- http://www.marketing.co.id/elektronik-city-inovasi-ritel-berkonsep-pameran/

- https://www.bankekonomi.co.id/1/2/tentang-kami/siaran-pers/sinergi-electronic-

solution-dan-bank-ekonomi

- http://www.beritasatu.com/pasar-modal/220844-kenaikan-kelas-menengah-

peluang-bagi-electronic-city.html

- http://www.sinarharapan.co/news/read/150911538/electronic-city-selesaikan-sap-

erp-6-0-retail

34

KASUS 3

PT AKASHA WIRA INTERNATIOAN TBK

Sejarah Perusahaan

Perseroan pada awalnya didirikan dengan nama PT Alfindo Putra Setia, berdasarkan Akta

Pendirian No. 11, tanggal 6 Maret 1985, yang dibuat di hadapan Miryam Magdalena Indrani

Wiardi, SH, Notaris di Jakarta. Akta Pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman

pada tanggal 13 Juli 1985 sesuai dengan Surat Keputusan No. C2-4221.HT01.01.TH85 ,

terdaftar alam buku daftar Pengadilan Negeri, Jakarta Barat No. 682/1985 tanggal 5 Agustus

1985, dan telah dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 49 tanggal 20 Juni

1989, Tambahan Berita Negara No. 1081.

Di tahun 1994, sesuai dengan Surat Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam No. S-

774/PM/1994 tanggal 2 Mei 1994, Perseroan melaksanakan Penawaran Perdana Saham kepada

masyarakat sejumlah 15.000.000 saham biasa dengan harga nominal saham Rp 1.000 (seribu

Rupiah) per saham dan dengan harga penawaran Rp 3.850 (tiga ribu delapan ratus lima puluh

Rupiah) per saham. Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan

Bursa Efek Surabaya (BES) pada tanggal 14 Juli 1994. Di tahun 2004, sesuai dengan Surat

Pernyataan Efektif dari Ketua Bapepam No. S-1213/PM/2004 tanggal 10 Mei 2004, Perseroan

melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka

penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 73.720.000 saham biasa

atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000 (seribu Rupiah) per saham dan dengan harga

penawaran Rp 1.025 (seribu dua puluh lima Rupiah) per saham. Saham-saham tersebut tercatat

di BEJ dan BES pada tanggal 27 Mei 2004.

35

Perseroan mengalami suatu perubahan penting yaitu,Water Partners Bottling S.A. (WPB),

sebuah perusahaan patungan antara Nestlé S.A. dan Refreshment Product Services (anak

perusahaan yang sepenuhnya dimiliki The Coca- Cola Company), mengambil alih mayoritas

saham di Perseroan, sehingga nama Perseroan diubah menjadi PT Ades Waters Indonesia Tbk.

WPB sepenuhnya mendukung upaya berkelanjutan Perseroan untuk melayani konsumen

Indonesia dengan lebih baik. Selain itu, kedua mitra bisnis dengan keahlian tingkat dunia dalam

menciptakan dan mengembangkan operasional bisnis yang kuat dan berkelanjutan dalam bisnis

minuman bermerek akan memberikan dukungan penuh dalam bidang pemasaran, distribusi,

keuangan, teknis, sumber daya manusia, dan manajemen, untuk memastikan pengembangan

bisnis secara bertanggung jawab.

Pada tanggal 3 Juni 2008 Sofos Pte, Ltd mengambil alih saham Perseroan secara tidak langsung

melalui pembelian seluruh saham milik Nestlé S.A. dan Refreshment Product Services di

Water Partners Bottling, SA yang merupakan pemilik 542.347.113 saham, yang mewakili

91,94% saham dalam Perseroan. Akibat pengambilalihan tidak langsung tersebut, Sofos Pte,

Ltd melaksanakan penawaran tender untuk membeli saham publik sampai dengan 47.540.687

saham Perseroan atau 8,06% dari jumlah seluruh saham Perseroan dengan nilai nominal Rp

1.000 per saham. Melalui proses penawaran tender tersebut Sofos Pte, Ltd, memiliki 1.191.428

saham Perseroan atau 0,2% dari jumlah seluruh saham Perseroan. Anggaran Dasar Perseroan

telah diubah beberapa kali dan perubahan terakhir terdapat dalam Akta Pernyataan Keputusan

Rapat Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 49 tanggal 25 Juni 2013 yang dibuat di

hadapan Jose Dima Satria, Notaris di Jakarta. yang perubahannya telah disampaikan dan

diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam suratnya No. AHU-AH.01.10-

31013 tertanggal 26 Juli 2013.

Penjelasan Umum

36

PT Akasha Wira International Tbk (sebelumnya dikenal dengan nama PT Ades Waters

Indonesia Tbk) (“Perseroan”) merupakan Perseroan bergerak dalam industri air minum dalam

kemasan (AMDK) yang memproduksi serta menjual produk air minum dalam kemasan dengan

merek dagang Ades, Ades Royal yang dimiliki oleh The Coca Cola Company, dan Nestlé Pure

Life yang dimiliki oleh Nestlé SA. Di tahun 2010 Perseroan memperluas bidang usahanya

dalam bisnis kosmetika dengan dibelinya aset berupa mesin-mesin produksi kosmetika milik

PT Damai Sejahtera Mulia, perusahaan produk kosmetika perawatan rambut.

Perluasan bidang usaha tersebut mewajibkan Perseroan memperluas izin-izinnya dengan

memasukkan Industri bahan kosmetika dan kosmetika, dalam izin usahanya. Dengan perluasan

izin usaha tersebut maka izin usaha Perseroan meliputi air minum dalam kemasan; minuman

ringan; industri produk roti dan kue; industry kembang gula lainnya; industri mie dan produk

sejenisnya; industri bahan kosmetika dan kosmetika, termasuk pasta gigi; dan bisnis

perdagangan besar (distributor utama, ekspor, dan impor).

Dengan berkembangnya bisnis air minum Perseroan maka ketersediaan produk perlu dijaga

antara lain dengan memperluas ketersediaan produk di berbagai pasar modern dan mini market

yaitu dengan melakukan beberapa komitmen baru dengan jaringan pasar modern dan mini

market yang belum Perseroan masuki. Dengan misi Perseroan ”memberikan solusi kualitas

terbaik kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan gaya hidup yang

berkualitas”, maka Perseroan mempunyai komitmen yang sangat kuat dalam menjaga dan

memastikan bahwa produk yang Perseroan hasilkan adalah dengan kualitas terbaik. Kualitas

produk minuman Perseroan telah menjadi suatu keunggulan kompetitif yang sudah diakui oleh

konsumen Perseroan dan oleh berbagai pihak. Sedangkan untuk produk kosmetika, cara-cara

produksi yang baik dan benar juga telah diterapkan secara konsisten dan berkelanjutan dalam

proses produksi.

37

Dalam menjalankan usaha bisnisnya Perseroan sangat memahami pentingnya penerapan Tata

Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) terhadap suksesnya

keberlangsungan usahanya. Oleh sebab itu, Perseroan selalu berkomitmen untuk memastikan

penerapan GCG secara berkesinambungan di mana Perseroan beroperasi. Ada 3 elemen

penting yang dibutuhkan dalam rangka memastikan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang

Baik, yakni Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi, yang masing-

masing memiliki tugas yang saling melengkapi. Perseroan telah menerapkan kode pelaksanaan

bisnis yang mengatur prinsip bisnis, etika, dan nilai yang wajib diikuti karyawan dalam aktifitas

bisnis Perseroan sehari-hari. Perseroan memberikan pelatihan secara berkala kepada karyawan

mengenai kode perilaku bisnis serta memberikan pelatihan kepada karyawan-karyawan baru

pada saat program pengenalan.

Selain itu tanggung jawab Perseroan terhadap masyarakat sekitar adalah dengan melaksana

program-program social perusahaan. Program yang telah perusahaan jalankan meliputi

aktivitas yang berhubungan dengan lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pengembangan sosial

kemasyarakatan, dan tanggung jawab terhadap produk. Perseroan bertanggung jawab dengan

keamanan produk bagi konsuemnnya dengan memberlakukan standart pengamanan dan

kualitas produk.

Kegiatan Bisnis

38

Tahun 2014 merupakan awal kegiatan pengembangan bisnis dengan memperluas pangsa pasar,

pelebaran lini produk serta memperluas daerah pendistribusian produk ke seluruh Indonesia.

Strategi tersebut dijalankan Perseroan untuk meningkatkan pendapatan Perseroan yang telah

mencapai targetnya sesuai dengan yang dicanangkan diawal tahun 2014. Saat ini Perseroan

memasarkan 2 merek yaitu Nestlé Pure Life dan Vica yang diproduksi dari 2 pabrik milik

sendiri. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk dapat melayani konsumen dengan lebih baik

lagi dalam menyediakan produk berkualitas. Bisnis Perseroan yang lain yaitu perawatan

kecantikan dan perawatan diri juga sedang dilakukan pembenahan dan melengkapi merek serta

lini produk untuk dapat menjadi pilihan konsumen.

Perseroan mengaktifkan kembali operasional pabrik air minum dalam kemasan di Sengon,

Pandanaan, Jawa Timur. Untuk mengaktifkan kembali pabrik air minum dalam kemasan di

Segon, Pandanaan, Jawa Timur, Perseroan mendapatkan fasilitas Pinjaman Promes Berulang

(PPB) yang diberikan oleh Bank Internasional Indonesia Tbk sebesar 50 Milyar Rupiah dengan

tempo waktu yang ditentukan. Pinjaman berjangka yang diberikan BII sangat penting bagi

keberlangsungan operasional perusahaan. Selain itu, Perseroan memiliki banyak asset sebagai

investasi Perseroan. Memiliki tiga pabrik, sebidang tanah di berbagai daerah dan kekuatan

merek yang tinggi dipasaran merupakan hal yang sangat pentinng sebagai investasi dasar

Perseroan.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan penjualan bersih yang cukup baik di tahun 2014 yaitu

sebesar 15% atau naik menjadi Rp 578,7 miliar dari Rp. 502,5 miliar di tahun 2013.

Peningkatan penjualan ini terutama adalah dari bisnis air minum dalam kemasan. Beban Pokok

Penjualan naik 26% terhadap tahun 2013 sejalan dengan peningkatan Penjualan Perseroan.

Perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 31 miliar, turun dari Rp. 55,6

miliar di tahun lalu antara lain karena adanya kenaikan di beban penjualan, rugi selisih kurs

39

dan beban pajak penghasilan. Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar

Rp 101 miliar atau naik 152% dibandingkan tahun 2013.

Sejak melakukan penawaran umum saham, Perseroan secara konsisten melakukan Rapat

Umum Pemegang Saham setiap tahunnya. Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 20 Juni 2014,

ada beberapa agenda rapat meliputi penyetujuan Laporan Tahunan Persero, penyetujuan Laba

Tahunan Berjalan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013 dan

menyetujui pendelegasian wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menunjuk Auditor

Independen untuk memeriksa perhitungan tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk untuk menentukan syarat-syarat dan ketentuan-

ketentuan penunjukan yang dianggap wajar dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Pada saat ini Perseroan masih mengalami saldo laba negatif sehingga berdasarkan ketentuan

Undang-undang Perseroan Terbatas Perseroan tidak dapat membagikan deviden dalam 3 tahun

terakhir.

Produk

PT. Akasha Wira Internasional memproduksi AMDK (air minum dalam kemasan) yaitu Nestlé

Pure Life dan Vica Royal. Perseroan mendapatkan lisensi resmi dari Nestle SA untuk

memproduksi dan mendistribusikan produk Nestlé Pure Life di Indonesia. Produk Nestle yang

ditawarkan meliputi kemasan botol 330 ml, 600 ml dan 1500 ml. Perseroan juga memproduksi

Vica Royal yang merupakan produk AMDK yang diluncurkan Perseroan untuk melengkapi

kebutuhan konsumen. Untuk melengkapi kebutuhan konsumen, Perseroan memproduksi Vica

Royal dengan kemasan gallon dan cup. Kedua produk AMDK diproduksi langsung oleh

40

Perseroan dengan menggunakan technologi modern berstandar internasional. Selepas produk

Ades diambil alih oleh Coca-Cola, perusahaan tetap memproduksi AMDK Ades dengan

memaksimalkan kapasitas produksi Perseroan. Kerjasama diantara dua perusahaan melibatkan

Perseroan sebagai fungsi produksi dan secara resmi dijual ke masyarakat melalui coca-cola.

Nestlé Pure Life merupakan salah satu produk AMDK nomor satu di dunia yang telah tersebar

di 40 negara. Produk Nestlé Pure Life menginformasikan tentang pentingnya masyarakat

mengonsumsi air minum yang terjaga higienitasnya dengan level total koloni mikroorganisme

(Total Plate Count Bacteria in Water/TPC) yang rendah yang telah teruji secara SNI. Penjualan

produk AMDK Nestlé Pure Life tahun 2013-2014 melebihi target penjualan yang ditetapkan

Perseroan. Dapat diperhatikan juga persebaran produk Nestlé Pure Life sangat tinggi di

berbagai daerah di Pulau Jawa. Di berbagai gerai mini market banyak yang menyediakan

produk dan berdampingan dengan produk pesaingnya. Walaupun demikian, Perseroan tetap

optimis dengan penjualan produk hingga saat ini masih diterima di masyarakat. Sementara

untuk produk Vica Royal masih terdistribusi dalam Jabodetabek.

Cukup banyak perusahaan yang menjalankan bisnis sejenis bisnis Perseroan di Indonesia, dan

persaingan tersebut semakin ketat dengan masuknya pemain-pemain baru di bisnis-bisnis

tersebut akhir-akhir ini, di samping pemain lama yang berusaha menambah variasi produknya

untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Tingkat persaingan yang ada menyebabkan

banyak pesaing menjual produknya dengan harga yang lebih kompetitif dan produk tersebut

dapat menggerus pangsa pasar bisnis Perseroan di masa depan.

Perseroan melebarkan usahanya dengan menambah lini produk kosmetik dengan membeli

asset PT Damai Sejahtera Mulia ( makarizo). Perseroan secara resmi melakukan proses

produksi produk kosmetik makarizo tersebut. Produk Makarizo yang ditawarkan meliputi Hair

treatment yang langsung di produksi oleh Perseroan. Makarizo Hair Treatment, Hair Energy,

41

Advisor Rebonding System Tube Set, T1, dan Vorsatz. Produk-produk tersebut menjadi

unggulan untuk perawatan rambut.

Perseroan juga melakukan kegiatan bisnis to bisnis untuk memperluas pasar dalam ranah

professional dengan langsung melakukan kerjasama Perseroan kerjasama dengan Procter &

Gamble untuk mengimpor, mendistribusikan dan menjual produk Procter & Gamble segmen

premium profesional (produk yang distribusinya dilakukan melalui salon) yaitu produk Wella,

Wella Professional, System Professional dan Clairol Professional. Pelebaran usaha Perseroan

ini untuk meningkatkan usaha nya di Indonesia. . Masuknya Perseroan ke dalam bisnis impor,

distribusi, dan penjualan produk perawatan rambut kategori premium profesional ini

diharapkan dapat meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan di masa mendatang, di

tengah mpersaingan yang semakin ketat di industri produk kosmetika di Indonesia saat ini.

Produk Perseroan didistribusikan melalui armada distribusi PT Akasha Wira Internasional ke

kota-kota besar di seluruh Indonesia. Dengan pengendalian dan pengawasan yang ketat

terhadap semua armada, kami berharap produk Perseroan diterima dalam kondisi yang baik

dan memberikan kepuasan untuk pelanggan-pelanggan kami. Produk AMDK Perseroan

(Nestlé Pure Life) tersedia/tersebar di hampir semua outlet modern (seperti hypermarket,

supermarket, minimarket) di kota-kota besar di Indonesia dan juga di berbagai jenis pasar

tradisional (grosir, ritel & warung/kios).

Kegiatan Produksi

Selama tahun 2014, Perseroan mengoperasikan 3 pabrik, 2 pabrik untuk memproduksi produk

AMDK yaitu di Cibinong, Jawa Barat dan Sengon, Pandaan, Jawa Timur serta 1 (satu) pabrik

untuk memproduksi produk kosmetika di Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur.

Perseroan memiliki kapasitas untuk memproduksi produk AMDK sebanyak 200 juta liter per

tahun dan produk kosmetika sebesar 5,000 ton pertahun. Dengan mulai berproduksinya pabrik

42

baru Perseroan di Sengon Jawa Timur pada pertengahan tahun 2014, Perseroan memiliki

tambahan kapasitas terpasang produksi AMDK sebesar 200 juta liter pertahun.

Proses produksi AMDK meliputi filtrasi (pembersihan, menghilangkan bakteri dan

memastikan standar kualitasnya terpenuhi), pengisian (ke dalam botol), pengemasan (dikemas

ke dalam kemasan karton), labeling (pemasangan label), sampling (pengambilan contoh untuk

mengukur kualitas dan pemenuhan peraturan), sortir (memisahkan produk sesuai spesifikasi

yang sudah ditetapkan). Sementara proses produksi kosmetik Makarizo meliputi bahan baku,

penimbangan, pencampuran, pengisian dan pengemasan. Semua dilakukan di dalam pabrik

sampai pendistribusiannya.

Sistem penyaluran air dari sumber mata air ke pabrik hingga proses pengisian ke dalam

kemasan menggunakan Multiflow High Quality Stainless Steel sehingga menghasilkan air

yang lebih higienis dan aman dikonsumsi karena terhindar dari kontaminasi polusi, limbah,

serta kontak manusia. Pengolahan air Nestlé Pure Life dan Vica Royal menggunakan sistem

penyaringan bertingkat dengan filter berukuran mikro sehingga menghasilkan air minum yang

bebas dari partikel dan bakteri berbahaya. Proses produksi air Nestlé Pure Life dan Vica Royal

yang terintegrasi mulai dari awal hingga akhir menghasilkan air minum yang terjamin

kualitasnya.

Perseroan telah menerapkan standar mutu ISO 22000 untuk Sistem Manajemen Keamanan

Pangan, serta standar mutu OHSAS 18001:2007 untuk sistem manajemen Kesehatan dan

Keamanan Kerja di dalam memproduksi produk minuman. Sedangkan untuk produksi

kosmetika Perseroan menerapkan standar mutu ISO 9001:2008, yang merupakan standar

untuk system manajemen mutu produk. Hal ini dilakukan Perseroan sebagai tanggung jawab

Perseroan dalam menjalankan proses produksi tersebut.

43

Pada saat pabrik air minum kemasan mendistribusikan produk air minum kemasan amdk ke

distributor atau agen-agen daerah lainnya. maka perusahaan tersebut harus memiliki izin

BPOM dan SNI dan dapat dilengkapi dengan sertifikasi KAN, ISO maupun sertifikat halal.

Ijin edar dari perusahaan harus di dapatkan sebelum perusahaan ingin mengedarkan produk

mereka.

Secara rutin, Perseroan terus melakukan uji laboratorium di Lembaga Sertifikasi Produk yang

telah terakreditasi sesuai KAN, pengujian dilakukan berdasarkan sejumlah komponen dalam

SNI 01-3553-2006 Nestlé Pure Life juga telah memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh

organinsasi kesehatan dunia WHO.

Selain itu, Perseroan juga menjamin konsistensi dari kualitas air melalui analisa rutin dan uji

kualitas dari laboratorium pusat Nestle yang berpusat di Vittel, Prancis, dan telah memenuhi

persyaratan KepMenKes 907-2002 yang sekarang sudah diperbarui menjadi PerMenKes

429/2010 untuk air minum. Meliputi parameter fisika, kimia, mineral, trace mineral, logam

berat, zat organik, pestisida radioactive, dan mikrobiologi. Melalui laboratorium internal,

Perseroan, setiap hari melakukan uji air secara rutin untuk memantau dan memastikan kualitas

air. Diolah dengan peralatan yang selalu terjaga kondisi higienisnya dengan proses Cleaning in

Place (CIP) secara rutin sehingga level total koloni mikroorganisme (TPC) di pipa-pipa dan

tanki selalu terjaga rendah. Rendahnya level TPC pada peralatan proses produksi ini

menyebabkan AMDK Nestlé Pure Life selalu terasa lebih segar. Selain itu, kandungan bakteri

E Coli yang nol di produk Perseroan yaitu Nestlé Pure Life menandakan bahwa higienitas

selalu terjaga di setiap tahapan dari proses produksi hingga pemasaran produk.

Untuk menjaga kegiatan produksi dan operasional tetap berjalan dengan baik Perseroan

melakukan berbagai perubahan dan perbaikan di proses bisnis internal, peningkatan efisiensi

produksi dan pengurangan limbah, penghematan operasional di berbagai fungsi serta perbaikan

44

kualitas produk. Penghematan operasional di berbagai fungsi untuk menekan penggunaan

listrik, air, pengurangan bahan baku pembuatan botol dan memaksimalkan limbah air sisa

produksi untuk pertanaman dan kebutuhan lainnya sebagai bentuk tanggung jawab sosial dari

Perseroan. Kegiatan penghematan tersebut tidak akan mengurangi kualitas produk yang

dihasilkan Perseroan.

45

Persaigan Bisnis

Untuk dapat bertahan dalam persaingan industry Perseroan menerapkan berbagai aktifitas

pemasaran untuk meningkatkan daya saing dalam bisnis AMDK dan kosmetik. Inisiatif yang

dilakukan Perseroan seperti melakukan berbagai macam kampanye, peluncuran produk dan

mengadakan berbagai acara untuk produk Makarizo Professional dan Makarizo Consumer.

Event selanjutnya yang telah dijalankan yaitu Makarizo Hair Trend yang dilanjutkan dengan

event Salon Tour Indonesia secara nasional di beberapa kota di Indonesia. Untuk menjangkau

lebih dekat dengan konsumen, kami melakukan aktivitas below the line dan digital serta

promosi in-store, berpartisipasi dalam beauty fairs.

Sementara untuk produk AMDK, Perseroan mengambil langkah untuk menjaga persaingan

bisnis di pasar dengan menjaga pasokan produk dengan memperluas jangkauan produk ke

berbagai pasar modern dan mini market dengan melakukan beberapa kesepakatan bisnis bagi

pasar yang belum pernah dimasuki Perseroan. Persaingan produk AMDK sangat ketat dimana

banyak sekali pesaing yang membuat produk sejenis. Tetapi, citra merek AMDK di Indonesia

masih belum dapat tergantikan oleh AQUA yang diproduksi Danone karena telah melakat

dibenak masyarakat Indonesia.

AQUA merupakan produk dalam kemasan pertama muncul di Indonesia. Sejak Tahun 1978

AQUA hadir ditengah masyarakat Indonesia sampai dengan hari ini. Keberadaannya

memberikan kesadaran bagi masyarakat akan pentingnya kesehatan dengan minum air yang

disterilkan. AQUA sebagai market leader di Industri AMDK menarik hati untuk menjadi

bagian dari perusahaan Danone. Kiprah AQUA setelah ditangan Danone semakin melejit dan

menjadi penguasa industry AMDK ini. Citra produk AQUA sangatlah kuat walaupun sudah

banyak berdatangan pesaing baru yang menawarkan produk yang lebih baik. AQUA hadir

dengan berbagai variasi produk yang melayani kebutuhan konsumen dengan lengkap.

46

Menambah variasi dalam minuman berasa (Mizone) membuat perusahaan terus berkembang

dan merajai industry. Sama dengan pesaingnya,VIT pun yang sudah lama ada dalam industry

AMDK di Indonesia hadir dengan berbagai kebutuhan konsumen dan merambah lini produk

baru dengan minuman berasa yaitu Lavite.

Perseroan mengatur kegiatan pengelolaan pusat distribusi dan pengelolaan bisnis produk yang

berada dalam naungan divisi operasi. Pengelolaan bisnis produk yang dijalankan Perseroan

meliputi bisnis untuk rumah dan kantor, serta kemasan retail dan pelayanan pelanggan. Seluruh

produk dapat tersebar secara merata sesuai dengan kebutuhan konsumen di berbagai daerah.

Dalam pendistribusian produk AMDK tersebut, Perseroan memberikan kebijkan bagi

distributor untuk melakukan jaminan kepada bank untuk menghindari pelanggaran perjanjian

antara kedua belah pihak. Perseroan tidak hanya lepas sampai menjual produk, tetapi

memberikan pelayanan konsumen sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatian untuk lebih

dekat dengan konsumen.

Sumber Daya Manusia

PT. Akasha Wira Internasional dipimpin oleh seorang Presiden Direksi, pada tahun 2014

Perseroan mempekerjakan 1.539 karyawan. Perseroan memiliki tujuh divisi utama dalam

menjalankan kegiatan bisnis. Diantaranya adalah divisi penjualan, divisi keuangan dan kontrol

termasuk departemen akunting, pelaporan, treasury, pajak dan audit, divisi sumber daya

Manusia termasuk departemen kompensasi & benefit, hubungan industrial, pelatihan dan

perekrutan serta departemen pelayanan umum., divisi teknik termasuk departemen manajemen

pabrik, kualitas, manajemen proyek, kinerja industrial serta departemen keselamatan-

kesehatan lingkungan, divisi operasi termasuk departemen pengelolaan pusat distribusi,

pengelolaan bisnis produk (untuk rumah dan kantor, serta kemasan ritel dan pelayanan

47

pelanggan), divisi supply chain termasuk departemen pengelolaan gudang dan armada, dan

divisi hukum dan pemasaran merupakan bagian dari manajemen umum. Keseluruhan divisi

yang dipimpin oleh manajer bertanggung jawab terhadap seluruh jajaran direksi Perseroan.

Untuk mendapatkan karyawan yang unggul dan berkompeten, Perseroan secara aktif

melakukan rekruitmen dan seleksi. Perseroan membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi

masyarakat umum untuk dapat berkarir di PT Akasha Wira Internasional Tbk. Informasi yang

diberikan kepada masyarakat umum mengenai rekruitmen Perseroan sangat terbuka dan mudah

diakses melalui jejaring sosial atau website remi Perseroan. Untuk iu, Perseroan juga perlu

diperhatikan kompetensi apa saja yang Perseroan butuhkan untuk dapat bersama-sama

mencapai tujuan Perseroan lebih baik. Untuk itu secara berkala Perseroan mengadakan

pelatihan orientasi bagi karyawan baru untuk mengenali kode perilaku bisnis Perseroan.

Sebagai tanggung jawab Perseroan terhadap karyawan PT Akasha Wira Internasional Tbk,

Perseroan senantiasa memberikan berbagai macam program kepelatihan dilaksanakan terus-

menerus guna memperbaiki kemampuan karyawan di berbagai bidang (komputer, pengetahuan

tehnis mengenai ruang lingkup pekerjaan dan keahliannya, keamanan mengemudi, pajak,

kebersihan, kualitas, dll). Ini membuktika bahwa Perseroan secara aktif memberikan

perhatiannya dalam bentuk pengembangan karir dan potensi diri bagi karyawannya.

48

Sekilas gambaran flow design produksi AMDK di Indonesia.

49

Sumber :

Annual Report PT Akasha Wira Internasional 2012,2013,2014

(www.idx.co.id)

Makarizo.co.id

www.tirtamandiri.com

http://agro.kemenperin.go.id

Marketplus.com

50

KASUS 4

PT MANDOM INDONESIA TBK

SEJARAH MANDOM INDONESIA

PT Mandom Indonesia Tbk didirikan pada tanggal 5 November 1969 dengan nama PT

Tancho Indonesia Co.Ltd. dan mulai berproduksi secara komersial di pabrik Sunter, Jakarta

serta menghasilkan produk perawatan rambut pada bulan April 1971. Pada tanggal 28 Agustus

1993, perseroan menjadi perusaahaan ke-167 serta memperoleh pernyataan efektif dari

BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TCID (IPO) kepada

masyarakat sebanyak 4.400.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar saham dan

harga penawaran Rp7.350,- per lembar saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa

Efek Jakarta pada tanggal 30 September 1993 dan merupakan perusahaan joint venture Jepang

ke-11 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada saat itu . Kemudian di tahun

1997 perseroan berganti nama menjadi PT Tancho Indonesia Tbk. Tahun 2001 PT Tancho

Indonesia Tbk yang merupakan gabungan dari perusahaan The City Factory dan Mandom

Corporation, Jepang berganti menjadi PT Mandom Indonesia Tbk diikuti dengan perubahan

logo perseroan.

Kegiatan komersial perseroan dimulai pada tahun 1971 dimana pada awalnya perseroan

menghasilkan produk perawatan rambut, kemudian berkembang dengan memproduksi produk

wangi-wangian dan kosmetik. Mandom Indonesia mempunyai dua lokasi pabrik yaitu pabrik

Sunter yang khusus memproduksi seluruh produk kosmetik, sementara pabrik Cibitung

berfungsi untuk memproduksi kemasan plastik dan juga sebagai pusat logistik. Kemasan

plastik dikirim dari Cibitung ke Sunter untuk diisi kemudian barang jadi dikirim kembali ke

Cibitung dan didistribusikan melalui pusat logistik. Merk utama perseroan antara lain Gatsby,

Pixy, dan Pucelle. Selain itu, Mandom Indonesia juga memproduksi berbagai macam produk

lain dengan merek Tancho, Mandom, Spalding, Lovillea, Miratone, dan juga beberapa merek

yang khusus diproduksi untuk ekspor. Selain pasar domestik, perseroan juga mengekspor

produk-produknya ke beberapa negara antara lain Uni Emirat Arab (UEA), Jepang, India,

Malaysia, Thailand, dan lain-lain. Melalui UEA, produk-produk perseroan di re-ekspor ke

berbagai negara di Afrika, Timur Tengah, Eropa Timur, dan lain-lain.

51

Perseroan telah menyelesaikan tahap pertama dari Rencana Manajemen Jangka

Menengah 3-Tahun (MID-1) selama periode tahun 2005-2007 dan menutupnya dengan

pencapaian penjualan sebesar Rp1 triliun. Sejak tahun 2008 Perseroan memulai Rencana

Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun tahap kedua (MID-2) sampai dengan tahun 2010. Pada

MID-2, perusahaan menetapkan tema "meningkatkan kecepatan pertumbuhan dan

menargetkan menjadi produsen kosmetik terdiversifikasi" dengan "kosmetika wanita" dan

"bisnis ekspor" sebagai kategori penting yang akan menjadi fokus untuk dibina. Periode

Rencana Manajemen Jangka Menengah 3-Tahun tahap ketiga (MID-3) berlangsung selama

tahun 2011-2013 dimana Perseroan mengusung visi "Menuju Asia Global Company yang

berbasis di Indonesia". Pada akhir periode MID-3, penjualan Perseroan ditargetkan mencapai

Rp2 triliun.

INFORMASI UMUM

Mandom Indonesia memiliki misi yakni menghadirkan kehidupan yang lebih

menyenangkan, indah, dan sehat. Sedangkan untuk merealisaikan misi tersebut ada beberapa

nilai yang diterapkan antara lain pertama ialah menciptakan gaya hidup yang lebih bernilai,

bersama dengan konsumen dan untuk konsumen. Dimana perseroan berusaha untuk

mewujudakan apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh konsumen menjadi sebuah produk

atau pelayanan yang menarik yang pada akhirnya hal tersebut dapat menjadi “nilai” yang akan

dirasakan oleh konsumen itu sendiri. Nilai yang kedua ialah partisipasi aktif karyawan, artinya

perseroan berusaha untuk menciptakan iklim kerja yang menjunjung tinggi nilai – nilai

kemanusiaan sehingga akan terciptanya komunitas manusia yang memiliki ide atau gagasan

yang kreatif serta inovatif yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Nilai yang ketiga ialah

tanggung jawab dan sustainability, yakni mengusahakan komunikasi dua arah dengan

stakeholder, merespon tanggung jawab ekonomi sosial yang dituntutnya dengan lurus hati dan

tindakan cepat. Berusaha mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang baik

berdasarkan kepercayaan satu sama lain sebagai sesama “warga perusahaan yang baik”,

berusaha menjalin keharmonisan dan solidaritas dengan masyarakat sebagai bentuk kontribusi

bagi kemakmurannya.

Selain menjalankan segala kegiatan bisnisnya secara baik, Mandom Indonesia tidak

lupa untuk melaksanakan segala tanggung jawab sosial serta lingkungannya agar nilai – nilai

52

yang ditanamkan dalam upaya mewujudkan suatu perseroan sebagai kehidupan yang lebih

menyenangkan, indah dan sehat, yaitu : menciptakan gaya hidup yang lebih bernilai, bersama

dengan konsumen dan untuk konsumen, partisipasi aktif karyawan, dan tanggung jawab sosial

dan sustainability. Perseroan sangat menaruh perhatian pada isu –isu lingkungan dimana

perseroan melakukan kegiatan pengolahan, pengawasan serta pemanfaatan limbah yang

dilaksanakan di tahun 1996, dimana Mandom Indonesia membangun instalasi pengolahan

limbah. Selain itu perseroan juga berupaya untuk selalu memproduksi produk – produk ramah

lingkungan yang bersinambungan dengan konsep 3R; reduce, reuse, and recycle dengan selalu

menyediakan produk kemasan refill pada beberapa varian produknya seperti Gatsby Body

Shower Gel, Pixy Two Way Cake hingga Angry Birds Shower Gel. CSR yang diterapkan

perseroan di dunia pendidikan telah dilakukan pada tahun 2014 melalui program Mandom Goes

To School (MGTS) dan telah diikuti oleh 16 SMK di Jabodetabek dan 6 SMK di luar

Jabodetabek. MGTS merupakan sebuah kegiatan untuk mengenalkan tentang gambaran dunia

kerja bagi siswa – siswi pelajar SMK. Selanjutnya tanggung jawab sosial yang diterapkan

perseroan di dunia kesehatan dilakukan melalui kegiatan kampanye bulan kepedulian kanker

payudara bagi para wanita yang bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta

dan Mall Ciputra Jakarta pada Oktober 2014.

Mandom Indonesia beberapa kali menerima penghargaan seperti pada acara tentang

pengedukasian kanker payudara, perseroan memperoleh Rekor Dunia Edukasi Detekasi Dini

Kanker Payudara dengan Peserta Terbanyak dari Rekor Muri (Museum Rekor Indonesia-

Dunia) pada tahun 2014.Rekor Muri yang pernah diperoleh perseroan lainnya di tahun yang

sama ialah pada Rekor Dunia Pengumpulan Cap Bibir dengan Peserta Terbanyak. Selanjutnya

berulang kali perseroan melalui produk Gatsby serta Pixy memperoleh penghargaan dari Top

Brand Award oleh Frontier dan Majalah Marketing di kategori masing – masing produk

tersebut. Pada tahun 2013, perseroan dinobatkan oleh Koran Harian Sindo sebagai Indonesia’s

Top 50 Company Excellent Achievement. Penghargaan lainnya yang diterima perseroan tahun

2013, yakni Indonesia Customer Satisfaction Award (ICSA) 2013 oleh Frontier dan SWA

Magazine melalui produk Pucelle. Sebelumnya di tahun 2012 perseroan memperoleh

penghargaan dari Majalah Marketeers & Markplus Insight sebagai Indonesia’s Youth Most

Favorite Brand serta Indonesia’s Most Favorite Women Brand. Pada tahun yang sama pula

perseroan dianugerahi penghargaan sebagai Perusahaan Pembina Terbaik Tenaga Kerja

Perempuan Tingkat Propinsi oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan

Anak Republik Indonesia & Menteri Tenaga Kerja & Transmigrasi Republik Indonesia.

53

KEGIATAN BISNIS

Beberapa produk yang ditawarkan perseroan antara lain Gatsby, Pixy, Pucelle, Lalalife,

dan lain sebagainya. Di tahun 2014, Mandom Indonesia berfokus pada pengembangan produk

– produknya yang teranyar seperti lain Male Face Care, MaleHair Styling, Female Fragrance

dan Female Base Makeup untuk pasar domestik. Sementara untuk pasar ekspor, perseroan juga

menghadirkan produk baru serta renewal. Tidak hanya menghasilkan produk – produk baru,

dalam rangka memperluas pangsa pasar ekspor, perseroan menambah tujuan ekspor dengan

menggarap pasar yang baru. Di sepanjang tahun 2014, perseroan menghasilkan 247 SKU

produk baru dan renewal bagi pasar domestik dan ekspor. Sehingga untuk memperkenalkan

seluruh produk terbaru yang ditawarkan perseroan, Mandom Indonesia secara aktif melakukan

kegiatan iklan dan promosi agar memperkuat posisi produk – produknya di mata konsumen.

Kegiatan yang dilakukan seperti menggaet dua artis ibu kota sebagai brand ambassador untuk

dua produk unggulan, yakni Gatsby dan Pixy.

Struktur permodalan perseroan di tahun 2014 terdiri dari 69,3% ekuitas dan 30,7%

liabilitas. Rasio liabilitas terhadap ekuitas meningkat dari 23,9% di tahun 2013 menjadi 44,4%

di tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh total liabilitas perusahaan yang

meningkat sebesar 101,4% dibanding tahun sebelumnya sehubungan dengan adanya utang

bank yang tercatat sebesar Rp 181 miliar pada posisi 31 Desember 2014. Di tahun 2014

penjualan tercatat sebesar Rp 2,31 triliun atau tumbuh 13,8% dibanding tahun sebelumnya.

Penjualan domestik tercatat sebesar Rp 1,60 triliun dan penjualan ekspor tercatat sebesar Rp

702 miliar atau masing-masing tumbuh 10,7% dan 21,7% dibanding tahun

sebelumnya.Persentase penjualan domestik dibanding penjualan ekspor tercatat sebesar 70% :

30%. Sementara dari segi profitabilitas, rasio laba bersih dibanding penjualan turun tipis dari

7,9% di tahun 2013 menjadi 7,6%. Penjualan di tahun 2014 tercatat sebesar Rp 2,31 triliun

sementara laba bersih sebesar Rp 174 miliar.

PRODUK

PT Mandom Indonesia Tbk bergerak di bidang usaha industri kosmetika, wangi-

wangian, perbekalan kesehatan rumah tangga, toiletries dan kemasan plastik. Usaha kosmetika

dan toiletries merupakan suatu usaha yang cukup menjanjikan di era globalisasi terbukti dari

54

peningkatan penjualan yang konsisten selama 5 tahun terakhir ini, apalagi sekarang ini di

Indonesia semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan merawat tubuh dan penampilan

baik laki-laki dan perempuan.

Mandom Indonesia sebagai persusahaan yang memproduksi produk – produk kosmetik

untuk perawatan kulit, perawatan rambut, parfum, deodoran, dan lain – lain. Lini produk yang

ditawarkan pula dirancang untuk beberapa jenis usia juga gender disesuaikan dengan

kebutuhannya masing – masing. Seperti Gatsby, Pixy, Mandom, Mandom For Kids, Style Up,

Tancho,Spalding, Pucelle, Lovillea, Oxxo, Axya, Lalalife, dan Fresh’n fresh. Variasi produk

yang ditawarkan perusahaan dinilai cukup memenuhi kebutuhan konsumen pada industri

kosmetik dan toiletries. Meskipun kedalaman produk yang dimiliki perseroan terbilang cukup

bervariasi, namun beberapa produk yang dimiliki Mandom Indonesia masih kalah saing dengan

produk yang dimiliki kompetitor lainnya. Dimana perseroan sangat menjagokan Gatsby dan

Pixy sebagai produk andalannya.

PERSEDIAAN DAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi ini menuntut Mandom Indonesia untuk

menyusun strategi dan taktis bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara mendalam, inti dari

persaingan bisnis terletak pada bagaimana sebuah perusahaan mengimplementasikan proses

penciptaan produk atau jasa secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better,

faster) dibandingkan dengan para kompetitornya. Salah satu caranya adalah dengan

menerapkan strategi manajemen rantai pasokan/supply chain management. Adapun aktivitas

yang terlibat dalam manajemen rantai pasokan Mandom Indonesia yaitu mengatur alur dari

mulai sumber atas bahan baku, proses manufaktur produk, penyimpanan serta pendistribusian

barang serta pengiriman barang pada konsumen.

Perseroan saat ini memiliki dua buah pabrik, yakni pabrik utama terletak di Sunter,

Jakarta Utara sementara pabrik kemasan plastik berada di kawasan industri MM2100, Bekasi.

Saat ini perusahaan tengah menyelesaikan pembangunan kantor dan juga pabrik barunya di

kawasan industri MM2100, Bekasi di mana kantor pusat dan pabrik utama yang saat ini terletak

di kawasan Sunter, Jakarta Utara akan dialihkan ke kawasan industri tersebut.

OPERASIONAL

55

Perseroan memiliki segmen usaha utama yaitu kosmetika dan toiletries. Informasi

mengenai produk kosmetika yang digunakan untuk tujuan pelaporan manajemen dalam laporan

keuangan terbagi menjadi produk perawatan rambut, perawatan kulit dan rias, wangi-wangian,

dan lain-lain. Di tahun 2014, pertumbuhan penjualan terbesar dicatatkan oleh produk

perawatan rambut yang tumbuh sebesar 27,0% dibanding tahun sebelumnya yaitu dari Rp 666

miliar menjadi Rp 846 miliar. Pertumbuhan terbesar kedua dicatatkan oleh produk wangi-

wangian yang tumbuh sebesar 10,0% yaitu dari Rp 570 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 628

miliar.

Berdasarkan segmen produksi, di tahun 2014, secara keseluruhan jumlah produksi

mengalami peningkatan terutama pada kategori perawatan rambut, seiring dengan

pertumbuhan penjualan perusahaan. Sementara itu utilisasi produksi perseroan secara rata-rata

mencapai 80% walaupun ada mesin yang berjalan dengan kapasitas penuh sehubungan dengan

tingginya permintaan terhadap produk tertentu. Proses produksi untuk produk-produk

perseroan pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:

Proses Persiapan Bahan Baku

Proses persiapan bahan baku mencakup penerimaan bahan baku dan pemeriksaan di

Laboratorium Quality Control sebelum disimpan di gudang.

Proses Pencampuran/ Pengadukan

Proses ini mencakup penimbangan bahan-bahan sesuai dengan produk yang akan

dibuat, kemudian dilakukan pengadukan dengan menggunakan mixer atau vacuum emulsion

mixer. Produk yang telah melalui tahapan ini kemudian diperiksa untuk menjamin

bahwa produk tersebut sesuai dengan spesifikasi dan bisa dilakukan proses selanjutnya.

Proses Filling (Pengisian)

Proses ini meliputi proses pengisian produk ke dalam berbagai kemasan. Pada tahap ini

juga dilakukanpemeriksaan di Laboratorium Quality Control.

Proses Pengepakan

Pada tahap ini dilakukan pengepakan kemasan ke dalam karton box.

Proses Pergudangan

Pada tahap ini penyimpanan produk jadi sebelum dikirim ke distributor

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Bagi PT Mandom Indonesia Tbk, sumber daya manusia (SDM) memegang peranan

penting dalam setiap kesuksesan yang diraih oleh perseroan. SDM adalah urat nadi penggerak

56

roda bisnis Mandom Indonesia. Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM melalui berbagai

kegiatan/program pengembangan menjadi prioritas utama dalam memberikan kesempatan

kepada seluruh karyawan untuk dapat mengembangkan kemampuan individunya sekaligus

memberikan sumbangan terhadap peningkatan kinerja team work. Kegiatan pengembangan

sumber daya manusia di PT Mandom Indonesia Tbk berfokus pada upaya untuk

mengembangkan karyawan dari amatir menjadi profesional. Karena bagi PT Mandom

Indonesia Tbk, SDM bukan sekedar aset biasa, tapi merupakan asset strategis, yang di masa

depan diharapkan dapat menciptakan, memberdayakan dan mengembangkan sistem dan

sumber daya lain dalam organisasi.

Sebagai upaya untuk mendukung pengembangan kualitas SDM, Perseroan menyusun

program pengembangan kompetensi SDM atau Mandom Development Program yang

bertujuan untuk membentuk kultur positif bagi seluruh SDM Perseroan, sehingga mereka siap

menghadapi segala perubahan di masa depan. Mandom Development Program terdiri dari

Competency Training, General & Individual Training, dan Program Balance Scorecard. Selain

itu, perusahaan juga merancang program training untuk karyawan baru yang bertujuan

memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan leadership serta kepekaan bisnis

yang mereka butuhkan bila mereka ingin sukses berkarir di perusahaan. Perseroan juga

mengikutsertakan karyawannya pada training ISO 9001:2008, Hiperkes & K3 (Higiene

Perseroan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.) bagi Paramedik, SQL Server 2012 dan

Sertifikasi K3 Umum.

PERKEMBANGAN INDUSTRI KOSMETIK

Lembaga Riset Pemasaran Euro Monitor International menyebutkan bahwa nilai

industri kosmetik Indonesia mencapai lebih dari US$ 5 miliar dengan pertumbuhan rata-rata

12% per tahun (Octama,2013). Selain itu pernyataan yang sama diungkapkan oleh Kementrian

Perindustrian Indonesia melalui Indonesia Finance Today yang mengumumkan bahwa industri

kosmetik Indonesia berhasil bertahan dalam krisis ekonomi global di tahun 2012 yang

memperlambat pertumbuhan ekonomi nasional dengan terus mengalami pertumbuhan yang

solid (Kementrian Perindustrian Republik Indonesia, 2013). Industri kosmetik Indonesia juga

57

berhasil selamat dari krisis keuangan yang melanda dunia pada tahun 2008. Disebut – sebut

Indonesia diprediksikan sebagai negara dengan potensi pertumbuhan terbesar pada industri ini.

Penduduk Indonesia yang ditaksir berjumlah 250 juta jiwa dirasa sebagai angin segar

bagi penjualan pasar kosmetik. Industri ini mengalami perkembangan yang cukup stabil tiap

tahunnya dimana kenaikan ini berasal dari pertumbuhan tingkat permintaan, khususnya dari

konsumen kelas menengah. Permintaan pasar kosmetik memang terbilang tinggi, apalagi,

penduduk perempuan di Indonesia yang mencapai 118 juta orang adalah potensi pasar yang

tak bisa diabaikan. Selain itu terjadi pula perubahan trend ataupun gaya hidup pada penggunaan

produk kosmetik yang tidak hanya dapat dinikmati oleh kaum wanita, namun kaum pria pun

kini sudah mulai menggunakannya. Industri kosmetik diproyeksikan dapat terus mengalami

pertumbuhan oleh Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (PERKOSMI). Hal ini terkait

dengan dukungan yang diberikan pemerintah bagi industri kosmetik itu sendiri melalui

pemberian insentif berupa tax allowance dan juga pembebasan bea masuk atas impor mesin.

Data dari Kementerian Perindustrian memaparkan bahwa industri kosmetik plus jamu

nasional mencatatkan kinerja yang terus tumbuh. Sepanjang 2014, ekspor keduanya menembus

US$ 1,004 miliar yang berarti tumbuh 2,9% dibanding ekspor tahun 2013 yang mencapai US$

975 juta dan diharapkan pertumbuhan industri akan mencapai angka 20% pada tahun 2015.

Pada tahun 2017, Haryono Budiono, President International Cosmetic Association,

memprediksi market size industri kosmetik di Indonesia akan mencapai sebesar Rp 30 triliun,

baik dari produk lokal maupun impor. Sedangkan market size kecantikan secara global

diprediksi mencapai US$ 265 miliar. Namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai oleh

setiap pemain pada industri ini, dikarenakan maraknya produk kosmetik impor yang mewabah

di tanah air, baik produk legal maupun ilegal. Data menyebutkan bahwa saat ini pasar kosmetik

nasional yang menembus Rp 15 triliun masih dikuasai oleh produk impor sebesar 60%. Produk

impor dari ASEAN berkontribusi sekitar 5% dan dari Eropa, China, Amerika dan lainnya

sebesar 55%.

KOMPETISI DALAM INDUSTRI KOSMETIK

Industri kosmetik sendiri merupakan salah satu industri yang memiliki persaingan yang

cukup tinggi di Indonesia. Tercatat pada Mei 2011 sebanyak 744 produsen kosmetik, yang

terdiri dari 28 perusahaan besar, 208 perusahaan menengah dan 508 perusahaan kecil menurut

data dari Kementrian Perindustrian. Banyaknya pemain pada industri tersebut, disebutkan oleh

58

Ketua Perhimpunan Pengusaha dan Asosiasi Kosmetik (PPA Kosmetik) bahwa persaingan di

pasar domestik jauh lebih ketat daripada kosmetik merek asing. Semenjak dilaksanakannya

program harmonisasi kosmetik di ASEAN pada awal 2011, dapat terlihat bahwa daya saing

produk lokal cukup terganggu yang diakibatkan oleh proses perizinan yang rumit dan batasan

dalam bahasa promosi ataupun kemasan (Jayanti, 2012). Dalam era globalisasi persaingan

bisnis yang semakin dinamis, berkembang sangat pesat, kompleks dan serba tidak pasti, bukan

hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan

untuk selalu mendapatkan cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar.

Begitu banyak pemain pada industri ini seperti produk – produk yang dikeluarkan

Unilever, Mustika Ratu, L’Oreal, Kino Group dan tentu saja Mandom Indonesia sudah cukup

akrab bagi masyarakat Indonesia. Selain itu maraknya produk impor juga online shop yang

menjajakan produk serupa di pasaran. Oleh karena itu, ECMI Services Sdn Bhd dan PT

Prakarsa Sinergi Utama menggelar sebuah acara yang bertajuk Cosmobeauty yang rutin

diadakan sejak tahun 2006 di Jakarta. Tujuan dari acara ini ialah untuk mengukur seberapa

signifikan perkembangan industri kosmetik di tanah air. Cosmobeauty diikuti oleh kurang lebih

220 perusahaan dan lebih dari 600 merek yang memamerkan produk dan layanan serta

teknologi teranyar yang dimilikinya. Dari kegiatan tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat

persaingan yang ketat pada industri kosmetik serta perkembangannya yang pesat.

MANUVER PEMASARAN MANDOM INDONESIA

Mandom Indonesia memasarkan berbagai kedalaman produk yang dimilikinya ke

seluruh wilayah yang menjadi saluran distribusinya. Dimana pendistribusian yang diterapkan

perseroan secara tidak langsung (indirect distribution). PT Mandom Indonesia Tbk secara aktif

memasarkan produknya melalui situs resmi yang dikelola perseroan. Situs resmi tersebut dapat

diakses pada halaman http://www.mandom.co.id/. Selain itu produk yang dihasilkan

perusahaan juga dapat dengan mudah ditemui di toko swalayan ataupun gerai toko yang ada

saat ini.

Selain menerapkan kegiatan pemasaran di atas, perseroan secara aktif melakukan

kegiatan promosi akan produk mereka melalui iklan di televisi. Dimana pada tahun 2014,

Mandom Indonesia menggaet artis tanah air Adipati Dolken sebagai brand ambassador untuk

59

produk Gatsby. Sementara sejak tahun 2011, aktris cantik Citra Kirana ditunjuk sebagai brand

ambassador Pixy. Perseroan meluncurkan dua produk andalan dari dua merek prioritas Gatsby

dan Pixy yaitu Gatsby Skin Tonic Cooling Face Wash dan Pixy BB Cream. Kegiatan iklan dan

promosi terutama difokuskan untuk meningkatkan awareness konsumen terhadap dua produk

baru ini. Di tahun 2014 juga perseroan melakukan toilet branding bekerja sama dengan bioskop

Blitzmegaplex dan commuter-line branding yang bekerja sama dengan jaringan Commuter

Line yang berada di kota Jakarta.

Mandom Indonesia melalui produk Gatsby juga menyelenggarakan berbagai acara

sebagai salah satu ajang marketing product, salah satunya dengan diadakannya acara Gatsby

Commercial Movie (CM) Award, yakni kompetisi untuk membuat TV Commercial yang unik

untuk produk Gatsby yang diselenggarakan bagi kalangan mahasiswa. Ada juga ajang Gatsby

Dance Competition, dimana pada malam grand final dari kedua acara tersebut dilaksanakan di

Jepang untuk mempertemukan wakil dari masing – masing negara di Asia. Selain Gatsby,

produk Pixy juga melakukan beberapa kegiatan antara lain melakukan make up tour ke tujuh

kota yang ada di Indonesia dengan menggandeng make up artist dari negeri sakura Jepang

untuk memperkenalkan trend make up yang ingin ditampilkan produk Pixy. Selain itu, Pixy

bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang DKI Jakarta dan Mall Ciputra

menyelenggarakan acara kampanye peduli kanker yang diikuti lebih dari 3000 wanita sebagai

peserta.

RIVALITAS INDUSTRI

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa tingginya persaingan yang ada di

industri kosmetik. Hal ini disebabkan perubahan gaya hidup masyarakat yang senang untuk

mempercantik diri, tidak hanya pada kaum wanita namun juga kaum pria. L’Oreal sebagai

pemimpin pasar pada industri, terbukti dari penjualannya yang disebut sebagai perusahaan

kosmetik dengan penjualan terbaik pada tahun 2011 seperti dilansir pada www.beritasatu.com.

Hal yang sama ditunjukkan menurut clicktop10 yang menyebutkan bahwa L’Oreal masuk

sebagai brand kosmetik terbaik pada tahun 2013 yang dilansir dari www.vemale.com. L’Oreal

telah hadir di 130 negara yang tersebar di 5 benua, dimana mereka telah menarik hampir 1

miliar konsumen yang berarti mewakili 15% masyarakat dunia.

PENCAPAIAN MANDOM INDONESIA

60

Gatsby di tahun 2014 menguasai 70% pangsa pasar pada kategori haistyling dan nomor

satu pasar men’s fragrance dengan total 34% market share. Sementara produk Pixy menguasai

21% pangsa pasar di kategori base makeup. Lalu produk Pucelle memiliki pangsa pasar 15%

di pasar teenager’s fragrance. Penjualan usaha yang dilakukan Mandom Indonesia juga tiap

tahunnya mengalami kenaikan nilai. Dimana pada tahun 2013 total penjualan yang didapat naik

sebesar 8,7% dari tahun 2012, sementara di tahun 2014 sebesar 13,8% kenaikan penjualan yang

diperoleh perseroan.dari tahun sebelumnya. Selain itu laba bersih yang diperoleh Mandom

Indonesia pada tahun 2014 mengalami pertumbuhan sebesar 8,8% menjadi Rp 174 miliar

dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 160 miliar.

DATA TAMBAHAN

1. Komposisi Pemegang Saham PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2014

2. Penjualan per Kategori Produk PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2014

61

3. Penjualan dan Pertumbuhan Industri Kosmetik di Indonesia tahun 2009 - 2015

Sumber :

Annual Report PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2012 – 2014

Public Expose PT Mandom Indonesia Tbk tahun 2012 – 2014

www.mandom.co.id

https://ecc.ft.ugm.ac.id/employer/site/view/1831/profil-pt-mandom-indonesia-tbk

http://www.britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tcid/

http://diahsocialone.blogspot.co.id/2012/11/pt-mandom-indonesia-tbk.html

http://ekbis.sindonews.com/read/795591/34/indonesia-berpotensi-jadi-pasar-terbesar-

industri-kecantikan-1382072158

http://www.majalahreviewweekly.com/read/410/kosmetik-tak-ada-matinya

http://www.scribd.com/doc/244224295/PROFIL-MANDOM-pdf#scribd

http://www.beritasatu.com/fashion/65441-10-perusahaan-kosmetik-terbaik-di-tahun-

2011.html

63

KASUS 5

PT SMARTFREN TELECOM TBK

SEJARAH SMARTFREN

PT Smartfren Telecom Tbk (dahulu PT Mobile-8 Telecom Tbk) didirikan tanggal 02

Desember 2002 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 08 Desember 2003.

Kantor pusat Smartfern beralamat di Jl. K.H.Agus Salim 45, Sabang, Menteng, Jakarta.

Smartfren dan anak usaha tergabung dalam kelompok usaha Sinarmas. Pada tahun 2003,

Smartfen mengakuisisi dua operator telepon selular berlisensi, yaitu Komselindo dan Metrosel,

dan mulai beroperasi sebagai penyelenggara jasa selular dengan menggunakan basis teknologi

CDMA. Layanan yang pertama kali diluncurkan oleh Smartfren adalah Layanan Selular

Prabayar dengan brand “Fren” yang dioperasikan pada bulan Desember 2003 dengan berbasis

jaringan CDMA 2000-1X.

Pada bulan April 2004, Smartfren meluncurkan Layanan Selular Fren Paskabayar pada

jaringan yang sama. Lima bulan kemudian Perseroan mengakuisi satu lagi operator telepon

selular berlisensi, yaitu Telesera. Perseroan juga serta merta menyelesaikan peralihan sistem

telekomunikasi yang dioperasikan ketiga operator berlisensi yang diakuisi tersebut dari sistem

selular analog menjadi sistem selular digital CDMA.

Pada tahun 2006, Smartfren memperkenalkan layanan 3G pada jaringan CDMA EVDO,

serta melakukan pencatatan perdana saham pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek

Jakarta). Langkah-langkah Smarfren di pasar modal terus berlanjut, dimana pada tahun 2007

Smartfren berhasil menerbitkan obligasi Rupiah pertamanya yang juga dicatatkan di Bursa

Efek Indonesia. Kemudian, Smartfren juga turut meramaikan pasar modal regional dengan

penerbitan Eurobond pertamanya yang dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Pada bulan April

2008, Smartfren memperkenalkan fitur baru yaitu “World Passport”, dimana Mobile-8 menjadi

operator CDMA pertama di dunia yang bergabung dengan Asosiasi GSM.

Dua tahun kemudian, Perseroan meluncurkan 2 (dua) kartu perdana terbaru yaitu Fren

Extra dan Fren Jos. Fren Extra memiliki keunggulan memberikan bonus volume data ketika

mengirim SMS dan bonus pulsa ketika menerima panggilan, sedangkan Fren Jos adalah produk

hybrid seperti Fren Duo. Fren Jos memiliki keunggulan dengan memberikan berbagai bonus

SMS, bonus volume data dan bonus pulsa untuk setiap pengisian pulsa biasa. 2011, Smartfren

melakukan aksi korporasi dengan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh untuk

mengakuisisi PT Smart Telecom (Smartel). Kemudian Smartfren melakukan perubahan nama

64

dari PT Mobile-8 Telecom menjadi PT Smarfren Telecom Tbk. Smartfren juga merupakan

operator telekomunikasi pertama di dunia yang menyediakan layanan CDMA EV-DO Rev. B

(setara dengan 3,5G dengan kecepatan unduh s.d. 14,7 Mbps) dan operator CDMA pertama

yang menyediakan layanan Blackberry.

Jasa dan layanan Smartfren memiliki nilai-nilai (values) yaitu sebagai mitra yang terbaik

bagi pelanggan dengan menawarkan solusi yang cerdas dalam layanan-layanan telekomunikasi

untuk meningkatkan pengalaman hidup pelanggan dalam berkomunikasi.

Sebagai operator CDMA yang menyediakan jaringan internet kecepatan tinggi bergerak

(mobile broadband) yang terluas di Indonesia, Smartfren berkomitmen untuk menjadi penyedia

layanan telekomunikasi yang terjangkau bagi masyarakat dengan kualitas terbaik.

Dengan dibukanya jaringan LTE secara resmi oleh Kementerian Komunikasi dan

Informatika, pada tahun 2015 Smartfren mulai menyediakan layanan komunikasi berbasis

teknologi LTE yang menjadikan perseroan sebagai salah satu perusahaan penyedia layanan

data tercepat dan relatif terjangkau dibandingkan dengan penyedia jasa telekomunikasi lainnya

di Indonesia. Dengan komitmen untuk menyediakan layanan data terbaik, Smartfren berhasil

menjadikan brand Smartfren sebagai brand terpopuler di Twitter menurut versi Boomee, Maret

2014. Pada akhir 2014, Smartfren berhasil meningkatkan pelanggan menjadi 11,9 juta

pengguna dengan area layanan di berbagai wilayah Indonesia yang meliputi daerah-daerah di

Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

INFORMASI UMUM

Di awal millenium industri telekomunikasi dihadapkan pada layanan suara dan pesan

singkat sebagai pelopor hadirnya telekomunikasi nirkabel tanpa batas. Saat ini, teknologi yang

ada, layanan Data telah berkembang pesat tidak hanya terbatas untuk berkomunikasi atau

bersosial media saja, namun telah merambah seluruh aspek kehidupan, mulai dari e-banking,

belanja online, e-learning, hingga beragam hiburan yang dapat diakses di internet.

Pekembangan teknologi tersebut memungkinkan pengalaman berinternet yang lebih kaya dan

lebih interaktif yang kedepannya akan menjadi kebutuhan priner bagi siapapun dan dimanapun.

Layanan Data tetap menjawab fokus Perseroan di masa mendatang di mana implementasi

teknologi terbaru akan terus dikembangkan demi kepuasan pelanggan Perseroan di seluruh

wilayah Indonesia. Perseroan percaya bahwa kualitas layanan Data yang cepat dan stabil

menjadi syarat utama untuk menjawab tantangan dalam bertransformasi di dunia digital ke

depannya. Dengan kontribusi dan inovasi yang diberikan. Perseroan berkomitmen untuk tetap

65

menjadikan industri telekomunikasi sebagai komoditas yang dapat menunjang pertumbuhan

perekonomian Indonesia.

Tujuan-tujuan Smartfren sebagai perusahaan telekomunikasi inilah tentu didasari oleh

visinya yang berbunyi “To become a leading operator that provides sustainable return to all

stakeholders.” Dan mempunyai misi yang menunjang visi tersebut yang berbunyi “To provide

best-value-for-money Data and Voice service proposition to our subscribers while maintaining

technological leadership and excellent customer experience.”

Sebagai perusahaan yang baik, tentunya Smartfren mempunyai pedoman yang dipegang

dalam menjalankan usahanya, dan semuanya terangkum dalam enam nilai perusahaan yang

dianut dan dipegang teguh, yaitu :

1. Integritas

Menempatkan perkataan atau ucapan kepada suatu tindakan nyata sehingga dapat

dipercaya orang lain.

2. Sikap Positif

Menunjukkan dorongan sikap positif untuk menuju terciptanya lingkungan kerja

kondusif dan saling menghargai.

3. Komitmen

Melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh dengan hati untuk menciptakan

hasil terbaik.

4. Kesetiaan

Menumbuhkan semangat pengertian dan menerapkan nilai utama Perseroan

sebagai bagian dari keluarga besar Unit Usaha Sinarmas.

5. Inovatif

Mengutarakan ide atau menciptakan produk, alat, sistem baru yang dapat

meningkatkan produktifitas dan pertumbuhan Perseroan.

6. Perbaikan terus menerus

Senantiasa meningkatkan kemampuan diri, unit kerja dan organisasi untuk

mencapai hasil terbaik.

Smartfren menyadari bahwa implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik (GCG)

sebagai salah satu faktor penting untuk meningkatkan nilai dan pertumbuhann bisnis jangka

panjang secara kesinambungan tidak hanya bagi Pemegang Saham (shareholders) namun juga

segenap Pemangku Kepentingan (stakeholders). Untuk itulah, Smartfren berkomitmen

66

mengimplementasikan GCG secara konsisten yang salah satunya dilakukan melalui penerapan

Pedoman Tingkah Laku dan Kode Etik (Code of Conduct).

Sedangkan Program tanggung jawab sosial (CSR) “Smartfren Untuk Indonesia”

berlandaskan pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 47/2012 tentang Tanggung

Jawab Sosial dan Lingkungan di Perseroan Terbatas. Sebagai peningkatan kualitas CSR yang

dilakukan di tahun-tahun sebelumnya, maka program CSR Smartfren di tahun 2014 lebih

mengedepankan kemitraan antar elemen masyarakat dalam semangat gotong-royong dan win-

win solution. Dalam implementasinya, program CSR Smartfren dilandasi oleh 7 keunikan.

KEGIATAN BISNIS

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Smartfren adalah

melakukan kegiatan usaha dalam bidang telekomunikasi yang meliputi: menawarkan jasa

telekomunikasi di dalam wilayah Indonesia; menyediakan berbagai produk multimedia dan

jasa terkait lainnya; membangun, menyewakan dan memiliki jaringan telekomunikasi tanpa

kabel; memperdagangkan, mendistribusikan, menjual dan menyediakan layanan purna jual atas

barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi.

Sejak 29 November 2006, Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia

(d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) dengan kode saham FREN. Pemegang

saham yang memiliki 5% atau lebih saham Smartfren Telecom Tbk antara lain: PT Wahana

Inti Nusantara 27.19%, PT Global Nusa Data 24,81% dan PT Bali Media Telekomunikasi

24.10%, Others sebanyak 23.90%, ketiga perusahaan ini dikendalikan oleh Keluarga Widjaja

Unit Usaha Sinarmas. Sejak melakukan penawaran umum saham Smartfren belum melakukan

pembayaran deviden kepada pemegang sahamnya, ini disepakati dalam Rapat Umum

Pemegang Saham.

Sampai saat ini Smartfren memiliki tiga anak perusahaan. Yang pertama, Mobile-8

Telecom Finance Company BV (”M-8 BV”) M-8 BV beroperasi sejak 18 Juli 2007 dan

beralamat di Herengracht 450, 1017 CA Amsterdam, Belanda. Efektif tanggal 1 September

2010, M-8 BV memindahkan pusat aktifitasnya ke London, UK dan beralamat di 54 Clarendon

Road, Watford WD17, IDU, England. Kepemilikan Perseroan atas M-8 BV adalah seluruhnya

atau 100%. M-8 BV bergerak di bidang keuangan seperti mencari pendanaan, pinjam dan

meminjamkan modal, memberikan jasa konsultasi, dan hal-hal bersifat industri finansial dan

komersial lainnya. Kedua, PT Smart Telecom (”Smartel”). Smartel didirikan berdasarkan Akta

Perseroan Terbatas PT Indoprima Mikroselindo No. 60 tanggal 16 Agustus 1996, yang dibuat

di hadapan Achmad Abid, S.H, Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H, Notaris di Jakarta. PT

67

Smart Telecom beralamat di Jl. H. Agus Salim 45, Menteng Jakarta Pusat, Indonesia.

Persentase kepemilikan Perseroan terhadap PT Smart Telecom adalah sebesar 99,98%. PT

Smart Telecom bergerak di bidang penyelenggaraan jasa telekomunikasi dengan izin

penyelenggaraan jaringan bergerak selular berbasis teknologi CDMA 2000. Dan yang ketiga

adalah PT Distribusi Sentra Jaya (DSJ). DSJ didirikan pada tanggal 18 Agustus 2014 dan

beralamat di Jl. Pahlawan Seribu CBD Lot 12A BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Persentase

kepemilikan langsung Perseroan terhadap DSJ adalah sebesar 0,01%. Kegiatan usaha DSJ

bergerak di bidang perdagangan umum.

PRODUCT

Smartfren bergerak di penyediaan paket data 4G LTE, mobility service solutions, mobile

VPN, VAS solution and IT, dan Voice & SMS service. dan juga penjualan device seperti

Andromax (Smartphone), Router dan Mifi (Modem). Andromax menargetkan segmen

menengah ke bawah dengan cakupan area yang berdomisili di kota-kota besar tersebar di

Indonesia. Cakupan area jaringan Smartfren dapat dilihat di:

http://www.smartfren.com/id/jangkauan/. Sedangkan untuk router dan modem memiliki ka-

langan urban dan netizen yang memiliki mobilitas tinggi dan tuntutan ketersediaan data yang

cepat dan berkualitas. Umumnya segmen ini terdapat di lingkungan perkotaan dan pada usia

produktif.

Penetapan harga oleh Smartfren dilakukan dengan menargetkan segmen menengah ke

bawah yang dapat dikatakan masih sensitif terhadap harga namun memiliki tuntutan

pemenuhan kebutuhan data.

OPERATIONAL

Smarfren memiliki 403 gerai yang tersebar di kota besar di Indonesia yang

diklasifikasikan menjadi 8 zona utama, yaitu: 100 gerai di Jabodetabek, 40 di Jawa Barat, 67

gerai di Jawa Tengah, 85 gerai di Jawa Timur, Sumatera Utara, 69 gerai di Sumatera Selatan,

41 gerai di Sulawesi dan 1 gerai di Kalimantan Barat. Galeri Smartfren di desain untuk

memberikan kenyamanan bagi konsumen untuk bertransaksi maupun mencari informasi serta

layanan lainnya yang dibutuhkan.

68

Gallery Smartfren merupakan nama gerai Smartfren yang diutilisasi sebagai selling

point dan mampu untuk memberikan after-sales service yang nyaman dan mudah diakses oleh

konsumen. Gallery site merupakan selling point site utama Smartfren sebagai channel utama

dalam melakukan pembelian lini produk Smartfren berikut dengan fitur layanan lainnya seperti

customer service counter dan entertainment service seperti display etalage dan games device.

Potential customer akan dilayani oleh pramuniaga Gallery Smartfren untuk proses pemberian

informasi produk sampai dengan proses pembayaran. Setelah proses pembayaran, pramuniaga

Gallery akan melayani dengan registrasi device/ nomor Smartfren dan pelayanan after-sales

yang dibutuhkan oleh konsumen. Selain itu untuk B2B, Smartfren juga memberikan pelayanan

penyewaan BTS sebagai additional revenue stream bagi perusahaan.

Perusahaan sangat menjaga kualitas produk yang mereka tawarkan kepada konsumen,

salah satu wujud nyata yang di berikan perusahaan demi komitmen ini adalah dengan cara

menjaga kinerja pelayanan dengan parameter-parameter dan tolok ukur yang sudah ditetapkan

oleh perusahaan. Standar QoS ini sercara periodik diukur pencapaiannya oleh perusahaan.

Perusahaan melakukan pemeliharaan dengan bekerja sama dengan PT Samsung

Telecommunication Indonesia, PT Samsung Electronics Co.,Ltd, ZTE Corporation, PT Nokia,

dan Qualcom Inc yang notabene nya sudah bepengalaman dan memiliki kualitas tinggi.

Di sisi lain, Smartfren melakukan kerjasama dengan pihak supplier yang memiliki

standar kualitas international seperti Itouch Limited, Qindao Economic & Technology,

Logistar International Holding Co,.Ltd, FlyWheel Technology Ltd, PT Inti Bangun Sejahtera,

PT Trikomsel Oke Tbk, Hisense International Co.,Ltd, JSR Limited Haier, Huawei. Harapan

perusahaan dengan supplier yang berkualitas produk yang dapat ditawarkan konsumen juga

dapat menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen.

69

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT

Guna mempermudah pelaksanaan rekrutmen dan seleksi calon karyawan, Smartfren

memiliki Standard Operation Procedure (SOP) sebagai tolak ukur standar penerimaan calon

rekrutan. Sebelum ditempatkan pada posisi masing- masing, seluruh karyawan yang baru

diterima akan menjalani masa orientasi dan pelatihan agar memahami visi, misi, peraturan

Perseroan, serta uraian pekerjaan (job description), dan optimalisasi kemampuan diri, sehingga

diharapkan dapat mengerjakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing secara optimal

untuk mencapai tujuan Perseroan.

Smartfren memegang teguh komitmen untuk memberikan kesempatan yang merata

pada seluruh karyawan dalam mendapatkan program pelatihan tanpa membedakan jenis

kelamin, suku, agama dan faktor-faktor lainnya. Pelatihan dan Pengembangan mencakup

beberapa bidang, yang di antaranya adalah: pelatihan dan pengembangan ini ditujukan agar

karyawan menguasai pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan teknis yang berhubungan

dengan pekerjaan. Kemudian melatih dan mengembangkan keterampilan karyawan yang

berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan ketrampilan dalam mengatur dirinya

sendiri (intrapersonal skills) untuk mengembangkan kinerja karyawan secara maksimal dan

sikap yang positif.

Smartfren setiap tahun selalu melakukan evaluasi terhadap kinerja karyawan, yang

kemudian hasil penilaian tersebut menjadi dasar kebijakan dalam menentukan reward,

remunerasi, dasar pengembangan kompetensi bagi karyawan dan juga membuka kesempatan

secara terbuka dan adil untuk memperoleh promosi ke posisi yang lebih tinggi dalam struktur

organisasi perusahaan. Smartfren juga memperhatikan berbagai kebutuhan karyawan seperti

fasilitas dan sarana kesejahteraan demi menunjang kinerja karyawan, seperti memberikan

bonus tahunan, Tunjangan Hari Raya, Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), tunjangan

pengobatan, tunjangan telekomunikasi, serta tunjangan kendaraan untuk level tertentu.

PERKEMBANGAN INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

Di Indonesia dibalik perubahan yang dimotori teknologi, terdapat peran yang sangat

signifikan dari para pelaku usaha di industri telekomunikasi. Industri telekomunikasi adalah

sebuah industri yang bergerak begitu dinamis, dengan life cycle product yang terasa semakin

pendek dibanding sebelumnya, dengan keragaman inovasi di dalamnya dan menjadi sarana

bagaimana perubahan berbagai sektor difasilitasi.

70

Percepatan perubahan tersebut, selain karena perkembangan teknologi, juga tidak bisa

dilepaskan dari perubahan model pengelolaan sektor telekomunikasi yang dilakukan bangsa

ini sejak tahun 1999, melalui UU No 36 tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak saat itu,

pengelolaan sektor telekomunikasi Indonesia berubah dari monopoli menjadi persaingan

(kompetisi). Sejak saat itulah beberapa perusahaan telekomunikasi dan industri turunannya

bermunculan dan bersaing memperebutkan pasar Indonesia.

Kini setelah 17 (empat belas) tahun UU No 36/1999 berlaku, perkembangan industri

telekomunikasi luar biasa. Telekomunikasi kini menjadi sarana yang dapat dengan mudah kita

akses dengan biaya yang relatif terjangkau. Sektor ini kerap menjadi kebanggaan Indonesia,

dan selalu diangkat KPPU dalam berbagai forum internasional sebagai salah satu sektor yang

berhasil mengimplementasikan perubahan pengelolaan sektor dari monopoli menuju

persaingan (kompetisi) secara mulus. Dalam hal ini menjadi penting bagi kita, untuk melihat

persaingan usaha yang telah terjadi dan apa yang sebaiknya kita lakukan ke depan untuk

menjaga agar persaingan usaha dalam sektor ini tetap berlangsung dengan baik yang bermuara

pada kesejehteraan masyarakat dalam bentuk ketersediaan akses telekomunikasi dengan biaya

yang terjangkau oleh masyarakat.

KOMPETISI DALAM INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA

Telah disebutkan sebelumnya bahwa milestone terpenting dari perkembangan

telekomunikasi Indonesia adalah keberadaan UU No 36 Tahun 1999 yang mengubah model

pengelolaan dari monopoli menuju kompetisi. Tetapi dalam perjalanan industri telekomunikasi

ini, juga terdapat 2 (dua) kasus persaingan usaha yang menjadi milestone dan koreksi terhadap

perkembangan persaingan di industri ini. Kedua kasus tersebut adalah kasus kepemilikan silang

Temasek dan Kartel SMS. Tentu saja, kedua kasus tersebut cukup mengejutkan, bagi kita

karena hadir di tengah perkembangan sektor telekomunikasi yang massif saat itu. Tetapi setelah

kedua kasus itu, kita melihat sebuah perkembangan persaingan yang sangat signfikan dalam bentuk

tarif yang sangat kompetitif.

Dalam perspektif persaingan, kedua kasus tersebut juga menyadarkan kita bahwa struktur

industri telekomunikasi cenderung tergolong kepada oligopoli. Jumlah pelaku usaha di sektor

ini, akan terbatasi secara alamiah oleh ketersediaan sumberdaya strategis berupa spektrum

frekuensi (sementara telekomunikasi berbasis kabel sulit bersaing karena biaya yang mahal dan

rendahnya mobilitas). Godaan menggunakan penyalahgunaan oligopoli dalam bentuk kartel

memang sangat mudah terjadi dalam struktur seperti itu. Tetapi nampaknya sampai saat ini

perkembangan yang terjadi malah sebaliknya. Kompetisi antar operator dirasakan sangat ketat

71

bahkan mungkin bisa dikategorikan sebagai hiperkompetisi oleh beberapa operator. Keluhan

tentang perang tarif antar operator kerap terdengar.

Tetapi dalam perspektif persaingan usaha yang sehat, persaingan ketat itulah yang

diinginkan. Melalui persaingan ketat diharapkan lahir operator-operator yang berdaya saing

dan bisa berkontribusi secara optimal bagi masyarakat. Secara umum, dalam perspektif

persaingan terdapat 2 (dua) hal yang sangat terlarang dilakukan oleh pelaku usaha. Pertama

penyalahgunaan posisi dominan dan kedua adalah pengaturan oleh pelaku usaha, yang salah

satunya muncul dalam bentuk kartel.

Sering disebutkan oleh berbagai pakar, bahwa jumlah operator telekomunikasi di

Indonesia saat ini tergolong tinggi. Terdapat 11 (sebelas) operator yang beradu kekuatan

memperebutkan pasar Indonesia. Uniknya, di Indonesia juga terdapat dua kelompok operator

berdasarkan teknologi selulernya. Pertama kelompok teknologi GSM kedua teknologi CDMA.

Akan tetapi terkait dengan jumlah tersebut, sesungguhnya tidak ada justifikasi berapa jumlah

operator yang tepat. Indonesia yang sering dikritik terkait jumlah operator di satu sisi, di sisi

lain begitu menikmati dinamika kehadiran persaingan ketat tersebut melalui tarif yang

terjangkau, produk yang semakin beragam, dan coverage area yang semakin melebar. Untuk

itu, maka sebaiknya kita membiarkan pasar bekerja, termasuk untuk upaya melakukan

konsolidasi dalam berbagai bentuk seperti merger dan akuisisi.

Perkembangan saat ini memang memperlihatkan bahwa beberapa pelaku usaha

telekomunikasi sudah mulai keteteran menghadapi persaingan yang nampaknya sudah mulai

memasuki titik jenuh. Jumlah konsumen yang stagnan, dengan ARPU yang cenderung

menurun menjadikan persaingan telekomunikasi menjadi sangat susah bagi beberapa operator

telekomunikasi Indonesia. Beberapa operator telekomunikasi Indonesia kini mengalami

kerugian yang cukup signifikan, secara finansial yang bisa dilihat dari beberapa laporan

keuangan mereka.

Kita mungkin bisa berbangga bahwa tarif rendah dengan coverage area yang semakin

luas, menjadi cermin keberhasilan industri telekomunikasi, tetapi di sisi lain operator mulai

mengalami perkembangan yang tidak diduga dan sangat tidak diinginkan. Kinerja mereka

merosot tajam, bahkan sangat sulit bersaing dalam situasi pasar yang cenderung jenuh ini.

Upaya mendongkrak kinerja melalui berbagai strategi bersaing telah dilakukan, tetapi kinerja

operator tetap tidak bisa didongkrak secara signifikan, sehingga pilihan keluar dari pasarpun

menjadi salah satu solusi terbaik bagi mereka

MANUVER PEMASARAN SMARTFREN

72

Promosi yang dilakukan Smartfren bertujuan untuk meningkatkan brand awareness

masyarakat terhadap Smartfren dan memperkenalkan kualitas akses data Smartfren yang cepat

dan relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaing. Pertama dengan menetapkan brand icon

‘Kwik’ untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan brand Smartfren. Smartfren juga

membuat program community development yang agresif dengan menjamah komunitas

masyarakat di kota-kota besar dan kota satelit di sekitarnya. Untuk meningkatkan kapasitas dan

exposure promosi, Smarfren bekerjasama dengan beberapa pihak terkait yang berperan sebagai

barang komplementer, misalnya produsen smartphone dan electronic device seperti

Samsung,HP dan sebagainya dengan bentuk promosi yaitu konsumen mendapatkan modem

Smartfren secara gratis (termasuk paket data gratis di dalamnya) untuk pembelian laptop HP

serta bentuk promosi melalui pemberian nomor dan paket data secara gratis untuk pembelian

unit Smartphone yang bekerjasama dengan Smartfren. Smartfren merencanakan promosi

besar-besaran untuk router keluaran terbarunya melalui strategi penetapan harga spesial Rp

399,000 untuk pembelian 1 juta unit pertama beserta dengan bonus paket data 19Gb untuk

seminggu pemakaian. Menjadi sponsor event-event terkenal juga dilakukan Smartfren seperti

Djakarta Warehouse Project dimana segmenyang diambil adalah anak muda. Selain itu,

peluncuran produk baru secara intensif dalam 3 tahun ke belakang yang memberikan banyak

pilihan produk kepada pembeli potensial.

RIVALITAS INDUSTRI

Sebagai perusahaan penyedia jasa layanan internet mobile tentu Smartfren tidak bermain

sendiri. Terdapat sejumlah operator lain yang juga berkecimpung di ladang sama. Menyikapi

persaingan yang memang tidak bisa dielakkan itu, tentu sebuah perusahaan memiliki strategi

untuk dapat menghasilkan buah yang manis di pasar. Terlebih saat transisi seperti ini, di mana

banyak operator kini tengah gandrung memperkenalkan teknologi 4G LTE ke seluruh

Indonesia. Operator yang dimaksud, yaitu Telkomsel, XL Axiata, Indosat, dan Hutchinson 3

(Tri). Menanggapi persaingan layanan 4G LTE tersebut, PT Smartfren Telecom Tbk

(Smartfren) yang sudah terlebih dahulu menggelar layanan 4G LTE di 22 kota di Tanah Air,

mengatakan akan siap bersaing dengan keempat operator tersebut. Sejumlah strategi pun telah

diagendakan oleh Smartfren. Pertama, coverage Smartfren sudah di 22 kota besar, sedangkan

jaringan 4G Smartfren sudah mencakup 80 persen dari total cakupan di seluruh Indonesia. Dan,

Smartfren terus melakukan perbaikan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Kemudian,

Smartfren akan menambah kapasitas layanannya di kota-kota besar agar jaringan generasi

keempat yang dihadirkan Smartfren berjalan dengan stabil. Penambahan kapasitas ini berlaku

73

untuk satu spektrum dari dua yang dimiliki Smartfren. Dan yang terakhir, strategi yang

dicanangkan oleh Smartfren, yaitu tak ingin selalu mengandalkan penjualan Andromax kepada

para pelanggannya. Smartfren ingin menyasar kerja sama dengan brand-brand lainnya dengan

masuk ke Open Market Handset (OMH). Salah satunya bundling produk ponsel pintar Galaxy

J2 Samsung, dimana jika berhasil tidak akan menutup kemungkinan kolaborasi akan terus

berlanjut.

PENCAPAIAN SMARTFREN

Pangsa pasar Smartfren pada industri telekomunikasi Indonesia masih terendah ke dua

yaitu sebesar 3.7%. Namun terlepas dari itu, Smartfren memiliki beberapa pencapaian yang

tidak diduga-duga. Beberapa diantaranya pada tahun 2010, Smartfren mendapat

penghargaan Broadband Award untuk kategori Best CDMA Broadband Operator dan Gadget

Award untuk kategori Best Internet Service Provider. Di tahun 2011, Penghargaan “Call

Center Service Excellence Award 2011” dan Top Brand Award 2011 kategori Internet

Service Provider Mobile.

Kemudian, PT Smartfren Telecom Tbk. sebagai penyedia layanan telekomunikasi yang

berbasis EV-DO Rev. B Fase 2, mengumumkan investasi, target serta strategi yang hendak

dituju untuk industri seluler sekaligus ekspansi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan

layanan serta kapasitas jaringan telekomunikasi yang dimiliki oleh Smartfren saat ini.

Pelanggan Smartfren terhitung dari tahun 2013 kemarin telah mencapai hingga 11,3 juta

pelanggan, di mana 6 jutanya merupakan pelanggan data. Antony Susilo sebagai Direktur

Smartfren ketika menjelaskan bahwa kebutuhan peningkatan kapasitas jaringan dan

infrastruktur menjadi sangat penting mengingat mayoritas masyarakat Indonesia bergantung

kepada layanan data. Maka pada tahun 2014 ini, Smartfren telah mempersiapkan investasi

untuk bisa meningkatkan pelanggan hingga mencapai 15 juta. Tak hanya berinvestasi untuk

meningkatkan pelanggan, pihak Smartfren juga hendak meningkatkan kapasitas jaringan

serta infrastruktur seperti dengan menambahkan BTS hingga mencapai 6500 BTS,

memperluas jaringan fiber optik hingga 4000 km, serta membuat 100 Galeri Smartfren baru.

Selain peningkatan pelanggan, Smartfren juga telah mencapai prestasi bahwa produk

smartphone Andromax tercatat sebagai smartphone dengan shipping tertinggi kedua menurut

laporan IDC Q4 tahun 2013, dengan total shipping sekitar 581 ribu unit di seluruh area

layanannya. Hal tersebut didukung dengan kepopuleran produk Andromax di pasar, terutama

produk Andromax C dan Andromax G.

74

Untuk tahun 2014, Smartfren cukup optimis dan tetap berusaha untuk meningkatkan

kualitas jaringannya terutama di seluruh Indonesia sehingga pihaknya mampu mencapai

pertumbuhan yang positif dan mampu bertahan dari pencapaian yang telah diraih di tahun

2013 kemarin. Hasilnya di 2014, Smartfren berhasil mendapat penghargaan Selular Award

untuk kategori: “The Best CDMA”, “The New Entry Phone (Andromax G)” dan “The Best

Data Service”. Word of Mouth Marketing (WoMM) 2014 by SWA untuk kategori: ”Most #1

Recommended Brand in CDMA Provider Category”. Dan yang terakhir Techlife Innovative

Award untuk kategori: “Best Bundling Program”.

75

DATA TAMBAHAN

2. Jumlah Telecom Operators

76

Sumber :

- Annual Report PT Smartfren Tahun 2012-2014

- http:// www.smartfren.com/

- http://swa.co.id/tag/market-share-smartfren

- http://swa.co.id/business-strategy/management/peralihan-bisnis-smartfren-dari-

jualan-modem-kini-seriusi-smartphone

- http://selular.id/news/2015/09/smartfren-persaingan-akan-membuat-kami-makin-

siap/

- http://portal.paseban.com/review/3936/smart-telecom

- http://www.britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-fren/

- http://www.kemendag.go.id/

- http://www.cnnindonesia.com/

77

KASUS 6

PT XL AXIATA TBK

SEJARAH PT XL AXIATA

Perusahaan XL yang kini bernama Axiata Tbk ini berdiri pada tanggal 6 Oktober 1989

dengan nama PT. Grahametropolitan Lestari. Sekitar enam tahun lebih kemudian, XL

mendirikan kemitraan dengan Rajawali Group yang merupakan pemegang saham PT.

Grahametropolitan Lestari dengan tiga investor asing yaitu NYNEX, AIF dan Mitsui. Setelah

itu, namanya pun diubah menjadi PT. Exelcomindo Pratama yang bergerak di bidang jasa

telepon. XL, yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1996 merupakan penyedia

telekomunikasi dengan pertumbuhan tercepat di industri seluler dengan cakupan yang luas di

seluruh Indonesia. XL menjadi perusahaan swasta pertama di Indonesia yang menyediakan

layanan telepon seluler.

Bisnis XL terutama terdiri dari penyediaan suara, data dan lainnya nilai tambah layanan

telekomunikasi selular. XL beroperasi di bawah jaringan GSM 900 dan GSM 1800 izin dari

Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia. XL juga memiliki lisensi Jaringan Loop Lokal

Penyedia Ditutup serta lisensi untuk Voice Over Internet Protocol (VOIP), Internet Service

Provider (ISP) dan Point Access Network. XL mengalokasikan spektrum 3G pada awal 2006

dan memperkenalkan layanan 3G di Indonesia pada bulan September 2006. Hingga saat sejarah

XL ini, pihaknya telah membangun 19.349 menara Base Transceiver Station di seluruh

Indonesia dengan melayani 31,4 juta pelanggan. XL berkomitmen untuk terus memperkuat

kualitas dan cakupan, dalam rangka untuk melayani kebutuhan komunikasi pelanggan

kapanpun dan dimanapun. Pada tahun 1996, XL beroperasi di beberapa kota-kota besar seperti

Jakarta, Bandung serta wilayah Surabaya.

September 2005 juga menjadi tahun yang merupakan tonggak utama bagi XL di mana

XL menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saat ini, mayoritas

saham XL dimiliki oleh Axiata grup Berhad melalui Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd.

sebanyak 66,43 % dan sisanya dipegang oleh publik sebesar 33,57%. Dalam catatan sejarah,

XL pun kini mampu memimpin industri sebagai penyedia telekomunikasi seluler yang

mencakup wilayah hampir di seluruh Indonesia. XL menyediakan layanan bagi pelanggan ritel

juga menawarkan solusi bisnis bagi pelanggan korporat termasuk voice, data dan lain

sebagainya. XL beroperasi dengan jaringan GSM 900/DCS 1800 dan teknologi IMT-2000/3G.

78

XL juga memegang Lisensi Jaringan Tertutup Reguler, Lisensi Internet Service Provider (ISP),

Lisensi Voice over Internet Protokol (VoIP) dan Lisensi Layanan Internet Interkoneksi (NAP).

Dengan penyediaan produk, layanan dan dukungan pelanggan yang dihadirkan oleh

perusahaan XL, berbagai penghargaan bergengsi pun telah diraihnya. Penghargaan tersebut

menjadi bukti terhadap komitmen XL yang selalu senantiasa meningkatkan kualitas dan

inovasi produk serta layanannya terhadap pelanggan setianya.

Pada tahun 2014 ini merupakan awal sejarah baru bagi XL untuk dapat memenangkan

persaingan di pasar melalui gebrakannya mengakuisisi AXIS setelah memperoleh persetujuan

dari instansi terkait, XL menyelesaikan pengambilalihan AXIS pada bulan Maret dilanjutkan

dengan penyelesaian penggabungan usaha pada bulan April. Gebrakan PT XL Axiata Tbk yang

mengakuisisi Axis Telekom Indonesia, yaitu dengan penggabungan perusahaan, membuat

produk dan pemasaran PT XL Axiata Tbk semakin kuat. Selain itu, di tahun yang sama XL

menandatangani Perjanjian Pembelian Aset (Asset Purchase Agreement atau “APA”) dengan

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (“STP”), selaku pemenang tender penjualan 3.500 menara yang

diselenggarakan XL, dengan nilai transaksi sebesar Rp5,6 Triliun. Bersamaan dengan itu, XL

dan STP juga menandatangani Perjanjian Induk Sewa Menara dimana XL telah setuju untuk

menyewa kembali menara yang telah dijual kepada STP untuk jangka waktu 10 tahun.

Menjawab kebutuhan masyarakat terhadap layanan internet berkecepatan tinggi, XL

meluncurkan uji coba real mobile 4G-LTE (Long Term Evolution). Layanan internet kecepatan

tinggi XL hingga 100 Mbps ini didukung oleh Huawei dan Ericsson. XL pun melakukan

penggantian logo dengan konsep logo peel off yang maknanya mengupas, menunjukkan

komitmen XL untuk menghilangkan hambatan atau membuka akses menuju kesempatan baru

untuk mengembangkan potensi yang dimiliki pelanggan secara maksimal.

Pada kegiatan bisnisnya PT XL Axiata Tbk tidak hanya melayani pasar konsumen

tetapi juga melayani pasar bisnis. Produk yang diberikan oleh PT XL Axiata Tbk kepada pasar

konsumen terbagi menjadi layanan kartu prabayar GSM XL, kartu prabayar AXIS, kartu

pascabayar XL, dan customer service. Selain itu masih ada beragam produk konsumen yang

ditawarkan oleh PT XL Axiata Tbk. Sedangkan dalam memenuhi kebutuhan komunikasi

korporat, XL menyediakan produk mulai dari GSM Korporat, Layanan Data Korporat,

Jaringan Domestik, Jaringan Internasional, Mesin ke Mesin, M-Ads, XCloud, sampai Digital

Merchant.

79

Produk-produk diatas didesain demi menunjang seluruh kegiatan bisnis perusahaan

untuk mampu bersaing dengan para pesaing di industri telekomunikasi yang dewasa ini

semakin ketat persaingannya. Tercatat bahwa market leader industri telekomunikasi PT

Telekomunikasi Indonesia masih memimpin dalam kategori jumlah pelanggan sebesar 140,585

juta pelanggan, Indosat sebanyak 63,2 juta pelanggan, XL sebanyak 59,643 juta pelanggan,

dan sisanya adalah pengguna kartu lain selain ketiga operator GSM terbesar tersebut. Adanya

perbedaan jumlah pelanggan hingga dua kali lipat lebih ini, tentunya membuat XL melakukan

berbagai upaya yang diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk menggunakan kartu

layanan yang mereka tawarkan.

INFORMASI UMUM

Di tahun 2014, XL telah memantapkan posisi sebagai salah satu operator terdepan di

layanan mobile internet Indonesia. XL memelopori penggunaan spectrum 4G-LTE untuk

memberikan pengalaman berbeda bagi masyarakat dalam mengakses layanan Data melalui

jaringan komunikasi nirkabel tercepat saat ini. Melalui penyediaan jaringan mobile internet

dengan kualitas penerimaan yang lebih baik, transfer data yang lebih stabil serta pertukaran

informasi yang lebih cepat, XL ingin membukakan berbagai peluang baru bagi semua lapisan

masyarakat, yang memungkinkan mereka mengerahkan dan mendayagunakan semua potensi

yang dimiliki, serta berkesempatan untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. XL ingin

senantiasa memberikan kontribusi yang maksimal bagi kemajuan Indonesia.

Setelah XL mengganti logonya yang berarti adanya suatu perubahan dalam manajemen

yang mengartikan sebuah mimpi baru dan semangat baru, hal ini diiringi dengan perubahan

visinya yang mengarah lebih spesifik kepada menjadi yang terdepan dalam memberikan

pengalaman menggunakan mobile internet yang mudah dengan harga yang lebih murah untuk

masyarakat Indonesia dimana Brand XL memiliki daya tarik yang kuat untuk anak muda. Hal

yang memang sekarang sedang menjadi fokus strategi bisnis yang dilakukan oleh PT XL

Axiata yaitu melangsungkan inisiatif transformasi yang fokus pada peralihan ke Data,

peningkatan kualitas layanan, mengintensifkan program untuk meningkatkan retensi

pelanggan, dan memperkuat brand positioning. Semua ini ditujukan untuk menyediakan suatu

pengalaman digital yang lengkap, menyenangkan dan nyaman bagi pelanggan kami. Perubahan

yang terus menerus dalam perilaku konsumen menuju gaya hidup digital dimana Data adalah

bagian tak terpisahkan, Disanalah XL berada pada posisi yang sangat baik untuk memenuhi

tuntutan tersebut. XL pun tidak lupa dalam menjalankan itu semua berdasarkan prinsip-prinsip

80

yang dipegang demi tercapainya mimpi bersama berupa visi yang terwujudkan. XL didorong

untuk menjadi nomor 1 dalam memberikan pengalaman pelanggan terbaik. Misi XL adalah

membuat hidup yang lebih bermakna bagi masyarakat melalui kemudahan koneksi digital. Hal

itu dilakukan melalui budaya kerja yang dibangun perusahaan yaitu :

1. Uncomprimising Integrity

Memiliki standar etika tinggi, tidak ada toleransi terhadap perilaku tidak etis.

2. Simplicity

Melakukan yang terbaik untuk memberikan solusi yang mudah digunakan dan

melebihi harapan pelanggan.

3. Team Sinergy

Penuh semangat bekerjasama, memastikan semua proses dilakukan demi mencapai

tujuan bersama.

4. Exceptional Performance

Selalu semangat dalam memberikan kinerja terbaik.

Selain itu, PT XL Axiata Tbk tidak lupa dalam tanggung jawab sosialnya kepada

banyak pihak. Pada praktiknya, PT XL Axiata melakukan beragam praktik CSR diantaranya

adalah berfokus pada pendidikan dan pengembangan masyarakat. Program-program yang

dilakukan PT XL Axiata diantaranya mengadakan program XL Future Leaders, Komputer

untuk Sekolah Interaktif di pedesaan, Penanggulangan Bencana seperti contoh kasus banjir di

daerah Dayeuh Kolot, dan Internet Sehat yang merupakan program yang ditujukan untuk

mendukung penuh pemerintah dalam upaya meningkatkan perilaku penggunaan internet secara

sehat dan positif hasil kerjasama dengan ICT Watch.

KEGIATAN BISNIS

PT XL Axiata Tbk menjalankan kegiatan bisnis yang berfokus pada pasar konsumen

dan pasar bisnis. Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya PT XL Axiata masih banyak berfokus

di Pulau Jawa. Dimana PT XL Axiata membagi region bisnisnya menjadi 5 region yaitu Central

(Bandung), North (Makassar), West (Medan), East (Surabaya), dan Jabo (Jakarta). Dimana

tercatat pada laporan keuangan terdapat 115 kantor XL Center yang menangani pelanggan

tersebar di Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Seperti dijelaskan

sebelumnya bahwa produk dari PT XL Axiata sendiri cukup beragam dimulai dari layanan

kartu prabayar dan pascabayar XL, kartu prabayar AXIS, layanan Customer Service dan XL

81

Tunai sebagai bentuk mobile wallet yang sedang dikembangkan untuk transaksi pembelian

barang di internet seperti voucher hotspot, internet, dan layanan lainnya. Lalu ditambah adanya

fokus business to business perusahaan XL menyediakan produk mulai dari GSM Korporat,

Layanan Data Korporat, Jaringan Domestik, Jaringan Internasional, Mesin ke Mesin, M-Ads,

XCloud, sampai Digital Merchant.

OPERASIONAL

PT XL Axiata Tbk (XL) selalu berkomitmen memberikan layanan terbaik bagi

pelanggan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan era transformasi ke arah layanan data,

Customer Service (CS) XL juga melakukan penyesuaian dengan sejumlah inisiatif. Antara lain

membuka XL XPLOR sebagai sarana bagi pelanggan dan masyarakat untuk mendapatkan

edukasi dan experience layanan data XL dalam berbagai bentuk. Saat ini XL memiliki dua

gerai XL XPLOR, yaitu di Senayan City dan Central Park Jakarta. Rata-rata per hari sebanyak

800 orang berkunjung ke XL XPLOR.

Selain itu, XL juga memiliki layanan khusus XLCare untuk pelanggan yang aktif di

jejaring sosial. Account khusus XLCare (@xlcare) ada di tiga social media platform yang

berbeda, yaitu twitter,Facebook dan Kaskus. Dengan standar 10 menit dalam merespon tiap

tweet yang masuk, layanan kami didukung oleh 8 Rangers (customer service agent) yang siap

membantu dengan solusi yang cepat dan tepat.

Selanjutnya, untuk pelanggan yang menghubungi Call Center, pelanggan akan

diarahkan sesuai dengan device yang dimiliki/ layanan yang dikeluhkan (IVR device centric)

dan kami memiliki gadget lab untuk membekali CS dengan informasi gadget dan layanan data.

Di XL Center, XL juga menyediakan gadget expert yang cakap dalam memberikan solusi

mengenai masalah gadget/ layanan data. Saat ini XL telah memiliki 112 XL Center yang

tersebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Peningkatan layanan CS XL juga mencakup penyediaan akses kemudahan kepada

pelanggan untuk mengetahui informasi sampai sejauh mana keluhannya sedang ditangani dan

berapa lama keluhan tersebut akan diselesaikan. XL juga membentuk “XLCare Community”,

sebuah komunitas yang dibentuk oleh XLCare untuk lebih dekat dengan followernya melalui

gathering secara reguler dan memberikan berbagai penawaran khusus untuk anggota

komunitasnya. Tidak ketinggalam, XL memiliki program “XPLOR University”, yang diadakan

untuk lebih dekat dengan pelanggan dengan mengadakan event secara berkala, memberikan

informasi gadget terbaru & memberikan diskon promo di special program XL XPLOR.

82

Untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas layanan CS, XL melakukan

melakukan survei secara berkala. Hasilnya cukup menggembirakan. Hasil survey

menunjukkan peningkatan nilai kepuasan pelanggan dari tahun ke tahun. Jika secara ratio

dibanding dengan jumlah pelanggan yang meningkat, jumlah keluhan yang diterima menurun.

Secara rata-rata, keluhan yang diterima per hari sekitar 0,02% dari total jumlah pelanggan XL

yang lebih dari 50 juta.

HUMAN RESOURCES MANAGEMENT

Di XL, pengelolaan Human Capital (HC) diselaraskan dengan identitas perusahaan dan

strategi bisnis agar dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan bisnis XL secara

berkelanjutan. Pada tahun 2014, inisiatif HC difokuskan pada empat area utama yaitu:

Sosialisasi dan internalisasi nilai perusahaan yang baru “ITS XL”,

Pengembangan kompetensi di bidang 4G LTE,

Dukungan terhadap proses integrasi terkait penggabungan usaha XL dengan AXIS, dan

Pengembangan organisasi.

Sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai perusahaan “ITS XL” juga melibatkan Direksi

dan tim manajemen yang ikut memberikan penjelasan langsung kepada semua pemangku

kepentingan di berbagai kesempatan seperti pada acara-acara korporasi, Leadership Lounge

dan lokakarya. Sosialisasi juga dilakukan melalui pembuatan atribut-atribut Perseroan yang

sesuai dengan nilai perusahaan yang baru. Bidang HC ikut memberikan kontribusi penting

dalam mendukung proses penggabungan usaha dengan AXIS. Banyak inisiatif yang dilakukan

terutama dalam mempertahankan talent AXIS, menjaga suasana kerja tetap kondusif dan

inisiatif lainnya terkait penyelesaian integrasi agar tetap berjalan sesuai dengan rencana.

Mulai dari proses perekruitan, penempatan, pelatihan dan pengembangan dan

pemeliharaan pegawainya dilakukan secara sistematis oleh pihak XL dengan standar yang

jelas. Hal lain yang perlu diungkap adalah salah satunya mengenai peran Customer Service XL

yang membantu dalam meningkatkan ARPU perusahaan. Sehingga XL juga terus melakukan

peningkatan kualitas petugas CS. Monitoring atas kinerja mereka terus dilakukan dengan cara

merekam, mereview, dan memberi feedback. Petugas CS yang ideal adalah mereka yang

mampu memberikan solusi yang akurat dan menyelesaikan keluhan pelanggan, serta ramah

kepada pelanggan. Saat ini XL memiliki sekitar 1600 petugas CS yang tersebar di seluruh

wilayah layanan.

83

PERKEMBANGAN INTERNET MEMBUAT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

SEMAKIN BERSAING KUAT DALAM LAYANAN DATA

Perkembangan Industri Telekomunikasi

Sistem telekomunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam meningkatkan

keunggulan bersaing sebuah negara. Dalam studi yang dilakukan oleh Bank Dunia pada tahun

2009, dinyatakan bahwa setiap 10% kenaikan penetrasi jaringan pita lebar (broadband) dapat

meningkatkan PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 1,38%. Namun saat ini Indonesia belum

dapat mengambil manfaat ekonomi secara optimal dari kemajuan teknologi telekomunikasi.

Penyebabnya antara lain karena keterbatasan ketersediaan sarana jaringan teta pita lebar (atau

jaringan serat optik) yang saat ini baru dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia.

Di sisi lain, pasar telekomunikasi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang

mengesankan. Karena karakteristik geografis Indonesia, maka sistem telekomunikasi yang

lebih berkembang adalah pasar seluler. Menurut lembaga riset Business Monitor International,

jumlah pelanggan seluler pada akhir 2013 telah mencapai 301 juta dan diperkirakan akan

mencapai 343 juta pada tahun 2018. Angka ini jauh melampaui pelanggan fixed line dan fixed-

wireless. Jumlah yang sangat besar tersebut telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu

pasar seluler terbesar di dunia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII) dan Pusat Kajian Komunikasi Universitas Indonesia tentang Profil Pengguna

Internet Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa pengguna internet di Indonesia sudah

mencapai angka 88,1 juta orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia

sebanyak 252,4 juta orang, maka dapat dikatakan bahwa penetrasi pengguna internet di negara

ini mencapai 34,9%. Angka tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2013 dimana

penetrasi internet baru mencapai 28,6%. Berdasarkan grafik yang menunjukkan jumlah

pengguna internet yang meningkat di Indonesia ini, wilayah Jawa dan Bali menjadi wilayah

yang memiliki pengguna internet terbanyak di Indonesia dengan 52 juta orang. Disusul wilayah

Sumatra yang berjumlah 18,6 Juta dan Sulawesi yang memiliki 7,3 Juta pengguna internet.

Wilayah Nusa Tenggara, Papua, dan Maluku memiliki jumlah 5,9 juta orang serta wilayah

Kalimantan dengan jumlah pengguna internet sebanyak 4,2 juta orang.

Hasil penelitian lainnya mengungkapkan pula bahwa daerah Provinsi Jawa Barat

menjadi provinsi dengan pengguna internet terbanyak, yaitu sebanyak 16,4 juta orang bila

84

dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain. Berdasarkan data tersebut didapatkan bahwa

sebagian besar pengguna internet di Indonesia mengakses internet dengan menggunakan

telepon seluler. Sebesar 85% responden yang menjadi sampel dalam penelitian menjawab

mereka menggunakan telepon seluler dalam mengakses internet. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa orang Indonesia sekarang menggunakan telepon selulernya untuk

mengakses internet. Hal ini menjadi salah satu indikator yang menjadi latar belakang fenomena

dari penelitian yang akan diangkat. Hasil lain yang diungkapkan adalah hal yang dilakukan

masyarakat Indonesia ketika mengakses internet adalah menggunakan jejaring sosial. Tidak

kurang dari 87% pengguna internet di Indonesia mengaku menggunakan media sosial saat

terhubung ke internet. Alasan kedua orang menggunakan internet adalah mencari informasi

atau searching dan browsing yaitu sebanyak 68,7%. Berikut adalah gambar yang menunjukkan

data mengenai hal yang dilakukan masyarakat Indonesia ketika mengakses internet :

Gambar 1.1. Hal yang Dilakukan Ketika Mengakses Internet

Berdasarkan hal tersebut sekarang ini munculah tren industri telekomunikasi untuk

mengembangkan layanan internet super cepat dengan teknologi 4G. Teknologi 4G merupakan

teknologi akses nirkabel generasi keempat yang akan menggantikan teknologi akses nirkabel

generasi ketiga (3G). Teknologi ini menyediakan layanan video, data dan suara berbasis IP

(Internet Protocol). Teknologi 4G merupakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data,

85

dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna dengan kecepatan pengiriman data lebih

tinggi dari generasi sebelumnya. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IPv6

dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasis Session

Initiation Protocol (SIP).

Saat ini, ada dua macam teknologi yang menjadi poros dari perkembangan teknologi

4G, yaitu WiMax dan LTE (Long Term Evolution). Kedua teknologi ini diharapkan dapat

menyediakan layanan akses data nirkabel dengan kecepatan tinggi bagi pelanggan. Akan tetapi,

LTE lebih cocok dengan jaringan GSM sebagai jaringan mobile yang dominan saat ini,

sehingga jalur evolusi nirkabel cenderung mengarah ke LTE. Teknologi LTE merupakan

ekosistem teknologi nirkabel terbesar. Kebutuhan terhadap teknologi 4G di Indonesia akan

semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena pelanggan mobile access di Indonesia semakin

dinamis. Teknologi 4G memungkinkan lebih banyak data yang dapat diakses dan lebih mudah

untuk mengunduh dan mengunggah data besar. Disampingitu, penetrasi smartphone

berteknologi 4G di Indonesia semakin meningkat. Sementara operator telekomunikasi perlu

mengkompensasi penurunan pendapatan dari layanan Voice dan SMS. Dengan meningkatnya

kebutuhan terhadap teknologi 4G, maka tantangan bagi operator dan regulator telekomunikasi

di Indonesia adalah untuk segera mendefinisikan, menentukan, dan mengalokasikan

sumberdaya spektrum frekuensi untuk 4G.

Kompetisi dalam Industri Telekomunikasi

Berdasarkan perkembangan industri telekomunikasi yang berfokus pada sasaran

berebut pasar di persaingan penyedia layanan data. Semua pemain industri telekomunikasi

berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas pelayanan data dengan menyediakan teknologi

terbaru 4G. Kebutuhan internet yang kini semakin dibutuhkan untuk menunjang aktivitas

maupun pekerjaan sehari-hari membuat perusahaan telekomunikasi menciptakan segmen pasar

baru yaitu Netizen atau disebut sebagai pengguna internet. Seperti diketahui persaingan pasar

dimana pun selalu berfokus pada 2 pilar utama yaitu produk dan harga. Produk yang dimiliki

sama-sama bersaing meningkatkan kecepatan layanan data dan jaringan di setiap daerah.

Menariknya hal yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi adalah bermain di harga.

Biasanya, harga paket internet yang disukai masyarakat adalah paket internet yang murah

namun memiliki kuota banyak serta jaringan yang diakses menghadirkan koneksi yang kuat.

Karena sinyal yang stabil akan berpengaruh terhadap proses pencarian informasi atau aktivitas

lainnya yang sedang anda gunakan melalui media inernet ini. Dimana hal yang menjadi tolak

86

ukur para netizen yaitu minimal memiliki kuota internet sebesar 1 GB perbulan dimana

Telkomsel 2GB biayanya 80,000, Indosat 2GB biayanya 34,900, Smartfren 2 GB 60,000, Tri

2GB 55,000, dan XL 2GB biayanya 60,000. Hal ini terlihat bahwa Telkomsel sebagai market

leader tetap percaya dengan harga yang mahal mereka tetap bisa mempertahankan konsumen

utamanya dan mengejar middle-up Social Economic Status sebagai pangsa utamanya ditambah

banyaknya orang yang sudah banyak mengakui telkomsel sehingga sampai tahun 2014 jumlah

pelanggan Telkomsel masih diangka 2x lipat jumlah pelanggan pesaing terdekatnya XL dan

Indosat. Satu lagi yang menarik adalah persaingan samudra biru yang dilakukan Telkomsel

untuk menarik minat Netizen dan Shopper di Indonesia yang berbanding lurus dengan

bertambahnya masyarakat kelas ekonomi menengah ke atas dengan menghadirkan T-Cash

yang tahun 2015 kemarin sudah cukup digembar-gemborkan promosinya dengan banyaknya

kerjasama dengan merchant-merchant business lokal di Indonesia.

Tidak seperti sang merah market leader, PT XL Axiata konsisten untuk terus

mengembangkan layanan data 4Gnya untuk memberikan banyak experience internet kepada

para pengguna internet di Indonesia. Bahkan, berdasarkan artikel dari CNN Indonesia, XL

Axiata mulai menuai hasil baik setelah fokus perusahaan tak lagi berpatok pada kuantitas

jumlah pelanggan. Hal ini bisa dilihat dari kenaikan average revenue per user (ARPU).

CEO XL Axiata Dian Siswarini mengungkap ARPU perusahaan sejak awal tahun 2015. Dian

mengatakan, XL mencapai ARPU dari Januari lalu adalah Rp 27 ribu sampai Rp 28 ribu.

Kemudian di kuartal kedua, ARPU mengalami peningkatan menjadi Rp 31 ribu. Dian

menekankan kendati jumlah pelanggan menurun, namun pemakaian layanannya semakin

meningkat. Dengan kata lain, kualitas pelanggan XL semakin tumbuh karena sudah mulai

memaksimalkan usage.

Dian kemudian berbicara secara industri, bahwa layanan SMS dan voice memang sudah

'dibantai' oleh paket data, tetapi kebanyakan orang masih menggunakan panggilan keluar

sehingga penurunannya tak sedrastis SMS. Sesuai apa yang diucapkan oleh Menteri

Komunikasi dan Informatika Rudiantara bahwa pasar seluler di Indonesia mulai jenuh dan

semua pihak diharapkan mendukung untuk mencapai tingkat kematangan. Kini bukan saatnya

lagi bagi perusahaan telekomunikasi untuk mengejar jumlah pelanggan, tetapi mulai harus

mengincar pendapatan. XL pun percaya bahwa perusahaan sudah mulai mampu

mengembangkan pendapatan dan banyak proyek lain sebagai keuntungan tersendiri dan tak

semata-mata hanya fokus menggaet kuantitas pelanggan dari penjualan kartu SIM.

87

MANUVER PT XL AXIATA TBK

1. Aplikasi Enterprise XL Bantu Korporasi Tingkatkan Produktivitas dan Efisiensi

Proses Bisnis

Melalui bisnis Internet of Thing (IOT), PT XL Axiata Tbk (XL) terus melahirkan

berbagai inovasi berbasis layanan teknologi informasi dan telekomunikasi. Layanan inovatif

tersebut antara lain berupa solusi untuk korporasi yang berguna membantu peningkatan

produktivitas dan efisiensi proses bisnis. Salah satunya adalah aplikasi “Enterprise”, yang

memang dirancang untuk menjawab kebutuhan pelanggan korporat atas solusi yang

komprehensif dan unik.

Chief Digital Service Officer XL, Yessy D Yosetya, mengatakan, “Mobilitas yang

semakin tinggi disertai dengan bisnis proses yang tidak mudah sering menjadi faktor utama

keterlambatan service delivery yang dialami suatu perusahaan. Berorientasi pada kebutuhan

bisnis pelanggan korporat, melalui XL IOT, kami telah menyiapkan empat solusi pada aplikasi

Enterprise. Dengan solusi tersebut, setiap perusahaan dapat dengan mudah mengautomisasi

pekerjaan manual dan mempercepat bisnis proses supply chain.”

Yessy D Yosetya menambahkan, empat solusi dalam aplikasi Enterprise tersebut

mencakup Manajemen Penjualan, Manajemen Inventori dan Pergudangan, Manajemen

Survey, serta Manajemen Distribusi dan Canvasser. Pada fitur manajemen penjualan, solusi

ini digunakan untuk meningkatkan fungsi tenaga penjual dalam mengakses kebutuhan

pelanggan serta target penjualan. Selain itu solusi ini dapat meningkatkan waktu response dari

penyediaan kebutuhan pelanggan.

Pada solusi manajemen inventori dan pergudangan, solusi ini dirancang khusus untuk

perusahaan dalam mengelola kegiatan operasional gudang, mulai dari pencatatan barang

masuk hingga barang tersebut keluar dari gudang. Aplikasi ini menggunakan sistem Barcode

untuk mempermudah pekerjaan di lapangan. Dengan demikian, pelanggan akan mudah dalam

mengelola data inventori barang seperti serial number, expiry date, batch melalui berbagai

macam metode prosedur (First in First Out atau First Expired First Out).

Pada solusi manajemen survey, layanan ini dapat memberikan kemudahan bagi

perusahaan yang bergerak di bidang jasa survey maupun perkreditan dalam memperoleh

informasi dari pelanggannya. Tenaga lapangan dapat dengan mudah mengumpulkan data

responden atau nasabah dan mengirimkan informasi tersebut secara real time ke pusat sistem

88

data perusahaan. Terakhir, pada solusi manajemen distribusi dan canvasser, solusi merupakan

gabungan dari manajemen inventori serta manajemen penjualan, di mana penggunaannya

untuk mengelola seluruh pelanggan perusahaan, termasuk menentukan pedoman kunjungan

tenaga penjual (call plan atau route plan) maupun kurir pengantar barang.

Selain memberikan kecepatan, aplikasi ini juga beroperasi di sistem operasi Android

yang memudahkan pelanggan untuk menggunakannya di berbagai jenis perangkat ponsel.

Peningkatan kinerja beberapa fungsi departemen dalam perusahaan, seperti fungsi penjualan,

fungsi inventori dan logistik, maupun fungsi distribusi, dapat diraih dengan adanya aplikasi ini.

Selain itu, manajemen dapat memonitor penjualan untuk membantu mengukur KPI maupun

target dari tenaga penjual.

Dengan berbagai manfaat tersebut, maka solusi ini pun sekaligus dapat membantu

pelanggan dalam mengamankan resiko bisnis dan menemukan peluang bisnis baru dengan cara

yang lebih mudah. Dengan demikian, kegiatan yang biasanya memakan waktu lama dalam

operasional perusahaan seperti mengirim data penjualan, inventori barang, melakukan survey

kelayakan, maupun distribusi barang, dengan solusi ini semua hal tersebut dapat dilakukan

secara real time.

Arifa Febriyanti, selaku General Manager M2M Technology yang bertanggung jawab

dalam pengembangan aplikasi ini menekankan, “Tim operasional kami akan berkomunikasi ke

pelanggan dalam menentukan layanan yang tepat dan terbaik sesuai kebutuhan perusahaan, dan

memastikan solusi ini dimanfaatkan secara maksimal oleh pelanggan korporat.” Selanjutnya,

mereka akan menganalisa kebutuhan tersebut dan memberikan komitmen untuk membangun

solusi yang komprehensif dan unik sesuai dengan requirement bisnis. Empat solusi Aplikasi

Enterprise tersebut telah diuji di beberapa perusahaan pelanggan korporat dari berbagai macam

sektor industri, seperti perdagangan barang dan jasa konsumer, lembaga Keuangan dan bank,

serta logistik.

Bisnis XL IOT telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hingga Maret

2015, jumlah koneksi XL IOT meningkat pesat menjadi lebih dari 600.000 koneksi. Angka ini

merupakan kombinasi jumlah pelanggan aktif terdaftar dan pelanggan yang berkomitmen

menggunakan XL. EDC (Electronic Data Capture) tetap mendominasi koneksi di XL IOT dan

disusul oleh pengguna AMR (Automated Meter Reading).

89

2. Upaya Konsortium PT XL Axiata Tbk dengan Indosat OOredo untuk dapat kualiatas

pelayanan internet tercepat sampai wilayah Indonesia dengan keikutsertaan tender

Palapa Ring II

Berdasarkan Artikel Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah membuka tender

pembangunan Palapa Ring tahap dua untuk mempercepat tersedianya infrastruktur yang

mendukung koneksi internet cepat ke seluruh wilayah Indonesia. Operator telekomunikasi

terbesar kedua di Indonesia, XL Axiata, rupanya sangat serius mengikuti tender tersebut. Saat

ini XL telah lolos tahap prakualifikasi. Hal ini diungkap CEO XL Axiata, Dian Siswarini,

dalam sesi diskusi dengan media, Kamis sore 19 November 2015. "Kami berencana

mengajukan proposal untuk ikut tender (tahap kedua) proyek itu. Rencananya kami akan

melakukan konsorsium dengan dua partner lain, salah satunya dengan operator dan satunya

lagi dengan perusahaan teknologi lokal," kata Dian.

Dian mengungkap, XL akan membuat konsorsium dengan Indosat Ooredoo dan PT

Alita Praya Mitra sebagai perusahaan penyedia solusi komputasi. Salah satu syarat untuk

melakukan konsorsium menurut Dian adalah mitra yang digandeng harus memiliki

kemampuan mengoperasikan jaringan. Pemerintah memang membolehkan operator untuk

membuat konsorsium dalam menggarap proyek ini. Saat ini XL tengah menunggu Request For

Proposal (RFP) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, yang kabarnya akan

dikeluarkan pada 23 November 2015. Di tender Palapa Ring kali ini, kata Dian, juga akan ada

penjamin sehingga pemain akan lebih tenang, tidak perlu khawatir dana akan tersendat. "Jadi

kalau ternyata pemerintahnya berubah pikiran atau misalnya uang USO-nya gak keluar-keluar,

ada penjamin yang akan menjamin bahwa si badan usaha yang dibentuk oleh konsorsium ini

akan mendapatkan pembayaran," jelas Dian. Pemenang tender nantinya akan mengelola Palapa

Ring selama 15 tahun, baru kemudian diserahkan ke pemerintah.

Pemerintah sendiri menggelar tender pembangunan serat optik Palapa Ring tahap 2

dengan tujuan untuk menyediakan layanan internet broadband kepada pengguna dengan

kecepatan minimal 10 Mbps di pedesaan dan 20 Mbps di perkotaan. Sebelumnya, tender Palapa

Ring hanya dibuka untuk dua paket, yakni Barat dan Tengah. Pemerintah pun mengubah

jumlah paket menjadi tiga, yang terdiri dari Barat, Tengah, dan Timur. Penambahan paket ini

juga membuat total panjang serat optik Palapa Ring direvisi menjadi 8.479 km dengan total

nilai proyek US$ 230,6 juta.

90

2. Meluncurkan Aplikasi DigiBiz untuk pasar UKM di Indonesia

Berdasarkan artikel pada Liputan6.com, Jakarta - Eksistensi dan kontribusi Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) telah diakui sebagai salah satu penopang perekonomian negara.

Karenanya, PT XL Axiata Tbk (XL) turut berpartisipasi dalam rangka mendukung

pengembangan UKM melalui sebuah layanan khusus, yaitu solusi bisnis “DigiBiz”.

Menurut keterangan yang Tekno Liputan6.com terima, Presiden Direktur XL, Dian

Siswarini meresmikan layanan digital platform tersebut di Jakarta, Rabu (2/12/2015). Turut

hadir Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara, Deputi Bidang

PJU Kementerian Koperasi dan UKM, Emilia Suhaimi, serta Presiden Komunitas Tangan Di

Atas (TDA), Mustofa Romdloni. Direktur Digital Service XL, Ongki Kurniawan mengatakan,

“DigiBiz merupakan platform solusi digital guna mendukung para pelaku UKM untuk

memulai dan mengembangkan bisnisnya. Dengan kompetensi kami di bidang TIK, kami ingin

berperan aktif mendorong UKM untuk bisa lebih memanfaatkan teknologi dalam

meningkatkan produktivitasnya."

Solusi dari XL ini, lanjut Ongki, sangat mudah diterapkan. Dikatakannya, hanya

dengan ponsel, DigiBiz sudah bisa dijalankan. Karena itu, pihaknya berharap hingga akhir

tahun depan setidaknya 20 ribu UKM sudah memanfaatkan DigiBiz. Lebih lanjut, Ongki

berujar bahwa dalam 3 tahun ke depan XL menanamkan investasi kurang lebih Rp 500 miliar

untuk mengembangkan solusi bagi kalangan UKM. Dalam pengembangannya, XL juga

menggandeng kalangan perbankan dan lembaga jasa keuangan, serta komunitas UKM di

berbagai daerah untuk menyiapkan solusi digital finansial bagi UKM. Menurutnya,

kemudahan akses terhadap kalangan perbankan memang menjadi kebutuhan pelaku UKM.

Sementara itu, dalam merangkul kalangan UKM, XL menjalin sama dengan komunitas Tangan

di Atas (TDA), yang beranggotakan tidak kurang dari 10 ribu pelaku UKM di berbagai daerah

di Indonesia.

Pencapaian PT XL Axiata Tbk

Transformasi besar-besaran XL di tahun 2014 berbuah hasil di tahun 2015, dimana

PT XL Axiata berhasil hasilkan berbagai pencapaian positif diantaranya :

Pendapatan dan EBITDA terus tumbuh berturut-turut dalam tiga kuartal terakhir

Pelanggan naik 500 ribu, total menjadi 42 juta pelanggan

91

XL umumkan rencana penerbitan saham baru (rights issue) untuk membayar kembali

pinjaman dalam US Dollar dari pemegang saham

PT XL Axiata Tbk (XL) mengumumkan hasil audit kinerja keuangan perusahaan tahun

2015 yang berakhir 31 Desember 2015. Selain itu, XL juga mengumumkan rencana untuk

menerbitkan saham baru (rights issue) dimana dana yang dihasilkan dari rights issue tersebut

akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari pemegang saham sebesar USD 500

juta.

Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini mengatakan, "Kami telah menutup

tahun 2015 dengan berbagai pencapaian positif sebagai hasil dari transformasi yang yang sudah

kami lakukan sejak awal 2015 yang lalu. Kami telah berhasil meningkatkan kinerja operasional

dan finansial guna membangun pondasi perusahaan yang lebih kuat untuk meraih pencapaian

kinerja yang lebih baik di tahun 2016."

XL berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan selama tiga kuartal secara berturut-

turut, dengan tumbuh sebesar 2% QoQ pada 4Q 15, yang didorong oleh pertumbuhan

pendapatan penggunaan layanan utama (voice dan SMS) sebesar 2% QoQ, serta dari

pencapaian kinerja yang solid untuk layanan data (naik 15% QoQ).

Peningkatan terbesar ada pada Laba Sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi dan Amortisasi

(EBITDA) yang meningkat 6% QoQ menjadi Rp 2,3 triliun, yang kemudian meningkatkan

EBITDA margin menjadi 39% atau naik 1%

QoQ. Peningkatan ini merupakan dampak positif dari terbentuknya kembali basis

pelanggan yang berfokus pada pelanggan-pelanggan yang lebih menguntungkan, serta adanya

upaya untuk meningkatkan profitabilitas portofolio produk. Pencapaian ini sekaligus juga

merupakan peningkatan EBITDA dan EBITDA margin selama tiga kuartal berturut-turut.

XL terus fokus untuk menjadi yang terdepan dalam menyediakan layanan internet

mobile di Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut dan juga adanya peningkatan adopsi

pelanggan terhadap ponsel dengan kemampuan layanan data, telah mendorong pertumbuhan

yang kuat untuk trafik layanan data. Trafik data tumbuh 54% YoY di tahun 2015, dibandingkan

dengan periode yang sama tahun lalu. Total pengguna layanan data sebesar 22,5 juta atau 54%

dari total pelanggan XL. Pertumbuhan smartphone telah berhasil mendorong peningkatan

adopsi layanan Data di Indonesia. Penetrasi smartphone XL telah tumbuh dan berkembang

sebesar 42% pada akhir 2015. pengguna smartphone XL tumbuh 10% YoY dan mencapai

jumlah 17,7 juta pengguna.

92

Pada kuartal tersebut, setelah peluncuran komersialisasi layanan 4G LTE pada

spektrum 1800 MHz secara nasional, XL memperkenalkan paket HotRod 4G yang

menawarkan kuota LTE dengan harga terjangkau. Dengan layanan ini pelanggan dapat

menikmati manfaat internet cepat dan berkualitas. Sepanjang tahun, XL juga terus mendorong

adopsi ponsel 4G oleh pelanggan sejalan dengan agenda transformasi yang memang

mengutamakan pelanggan yang mampu memberikan nilai lebih tinggi. Untuk itu, XL

menawarkan program bundling dengan pilihan berbagai smartphone, mulai dari Apple,

Samsung, Xiaomi, Alcatel, Lenovo, LG, hingga Sharp.

XL juga telah berhasil menjalankan kampanye pemasaran (marketing campaigns),

salah satunya "60 Mazda, 60 Hari, 60 Pemenang". Kampanye pemasaran ini untuk

meningkatkan dan mendorong isi ulang pulsa oleh pelanggan di tahun 2015 dengan

menawarkan hadiah menarik. Selanjutnya, XL juga meningkatkan aktivitas distribusi melalui

modern channel dengan memperkenalkan program "Harga Pas" untuk penjualan isi ulang pulsa

di toko-toko seperti Indomaret dan 7-Eleven. Selain itu, melalui program yang sama XL juga

mengenalkan lebih banyak pilihan untuk isi ulang.

4G LTE merupakan bagian penting dari strategi XL untuk menjadi yang terdepan dalam

penyediaan layanan mobile internet. layanan 4G LTE merupakan upaya untuk memenuhi

permintaan konsumen atas internet berkecepatan tinggi. Untuk mendukung layanan 4G LTE,

XL telah membangun 3.134 BTS 4G per akhir tahun 2015, yang tersebar di lebih dari 35 kota.

XL juga terus berinvestasi dalam meningkatkan kualitas jaringan dan jangkauan dengan

membangun lebih dari 18.000 BTS 3G hingga akhir 2015, yang menjadi bagian dari total

58.879 BTS.

Selama tahun 2015, XL telah membelanjakan belanja modal (capex) sebesar Rp 4,1

triliun, terutama guna upaya memperluas infrastruktur Data dan layanan mobile, yang didanai

melalui dana internal. Total utang menurun menjadi Rp 27.0 triliun dari Rp 29.6 triliun pada

akhir 2014. Sementara itu, Net Debt / EBITDA meningkat sedikit dari 2,6x ke 2,8x. Untuk

periode 2015, XL mencatat rugi bersih sebesar Rp 25 miliar yang terutama disebabkan oleh

dampak forex dari penguatan US Dollar. Menyesuaikan dampak tersebut, XL mencatat laba

bersih yang dinormalisasi sebesar Rp 51 miliar. XL memulai tahun 2015 dengan menerapkan

agenda transformasi yang disebut dengan “3R – Revamp, Rise & Reinvent”, yang telah berjalan

sejak awal tahun 2015. Sebagai ikhtisar, transformasi XL sebagaimana dimaksud sebelumnya

adalah terdiri dari: Revamp (Mengubah) –mengubah model bisnis pencapaian pelanggan (dari

'volume' menjadi 'value') disertai strategi distribusi serta perbaikan portofolio produk untuk

meningkatkan pendapatan. Rise (Meningkatkan) – meningkatkan nilai brand XL dan

93

menggunakan strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar berbagai segmen pasar yang

berbeda. Reinvent (Menemukan kembali) – menumbuhkan berbagai inovasi bisnis melampaui

model bisnis yang digunakan saat ini.

Alasan dari transformasi ini bagi XL adalah untuk merespon perubahan pasar yang

sangat dinamis dan fokus pada penciptaan nilai (value) sehingga XL dapat membangun bisnis

yang lebih berkelanjutan di masa depan. XL telah mengakhiri tahun 2015 dengan berbagai

pencapaian yang baik sebagai hasil atas agenda transformasi. Ini dibuktikan dengan

meningkatnya metrik operasional dan keuangan. Ini mendasari keyakinan XL bahwa

keputusan untuk menjalankan strategi ini sudah tepat. Selanjutnya, tahun 2016 akan menjadi

tahun untuk membangun di atas pondasi yang telah ditata pada tahun 2015.

Rencana rights issue

XL juga mengumumkan rencana untuk melakukan penerbitan saham baru (rights issue)

guna menggalang dana yang akan digunakan untuk membayar kembali pinjaman dari

pemegang saham sebesar USD 500 juta. Penggalangan dana ini memungkinkan semua

pemegang saham XL untuk berpartisipasi dalam mendukung pertumbuhan perusahaan

kedepan. Untuk menunjukkan komitmennya yang terus menerus selaku pemegang saham

utama dari XL, Axiata Group, yang saat ini memiliki sekitar 66,4% saham XL, telah

mengungkapkan rencananya untuk sepenuhnya mengambil haknya secara pro rata atas

penerbitan saham baru tersebut. Sisa saham yang tidak diambil oleh pemegang saham dalam

penerbitan saham baru (rights issue) ini direncanakan akan dijamin sepenuhnya oleh pembeli

siaga.

Atas rencana rights issue, Presiden Direktur dan CEO XL, Dian Siswarini mengatakan,

"Kami telah melihat kemajuan yang signifikan dan mendapatkan momentum atas agenda

transformasi yang telah kami jalankan sejak 2015. Kami telah menjalankan berbagai inisiatif

pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management Initiatives) untuk memperkuat

posisi keuangan perusahaan dan mengurangi resiko dan dampak valuta asing. Penerbitan

saham baru

(rightsissue) merupakan langkah penting untuk memperkuat fondasi kami dalam m

enyongsong agenda transformasi berikutnya. Dana dari rights issue akan kami gunakan untuk

membayar kembali pinjaman US Dollar kepada pemegang saham”.

Penerbitan saham baru (rights issue) harus terlebih dahulu mendapat persetujuan

pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ("RUPSLB"), yang

94

dijadwalkan 10 Maret 2016, serta persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas

pernyataan pendaftaran yang sebelumnya harus disampaikan oleh XL. Proses ini diharapkan

selesai pada semester pertama 2016. Harga saham akan ditentukan dan ditetapkan secara

bersama oleh XL Axiata dan para pembeli siaga. Diskon harga saham diperkirakan tidak lebih

dari 20% TERP pada tanggal penetapan harga. Ketentuan atas penerbitan saham baru (rights

issue) termasuk harga saham yang terkait dengan penawaran dan jumlah saham yang

ditawarkan akan diumumkan pada waktunya. Credit Suisse dan Mandiri Sekuritas telah

ditunjuk sebagai penasihat keuangan untuk proses penerbitan saham baru ini (rights issue).

Data Tambahan :

Sumber :

Laporan Keuangan Perusahaan PT XL Axiata Tbk tahun 2013 dan Tahun 2014

http://www.plimbi.com/news/3406/sejarah-xl

http://www.xl.co.id

95

http://www.liputan6.com/tag/xl-axiata

http://tekno.liputan6.com/read/2380501/bantu-ukm-xl-hadirkan-digibiz

http://www.xl.co.id/corporate/id/ruang-media/nasional/aplikasi-enterprise-xl-bantu-

korporasi-tingkatkan-produktivitas-dan-efisiensi-proses-bisnis

http://detikponsel.com/harga-paket-internet-termurah/

http://www.cnnindonesia.com/teknologi

96

KASUS 7

PT BANK MUAMALAT INDONESIA TBK

SEJARAH BANK MUAMALAT

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani 1412 H atau 1

November 1991 diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia.

Bank Muamalat memulai kegiatan operasinya pada 27 Syawwal 1412H atau 1 Mei 1992.

Dengan dukungan nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan

beberapa pengusaha muslim, pendirian Bank Muamalat Indonesia juga menerima dukungan

masyarakat dalam bentuk bantuan dana senilai 84 milyar rupiah, dapat dilihat dari dokumen

pendirian saham perseroan Bank Muamalat. Dalam acara silaturahmi pendirian di Istana

Bogor, Bank Muamalat juga mendapatkan perolehan tambahan dari masyarakat Jawa Barat

yang turut menanam modal senilai 106 milyar rupiah.

Latar belakang awal dari pendirian Bank Muamalat adalah karena bunga bank dalam

konsep Islam itu haram, sehingga lokakarya Majelis Ulama Indonesia mengadakan

musyawarah sehingga terbentuklah bank syariah yang tidak menganut sistem bunga atau riba

tetapi memakai sistem bagi hasil. Muamalat merupakan bank syariah pertama yang berdiri di

Indonesia. Hanya dalam kurun waktu 2 tahun sejak didirikan, Bank Muamalat berhasil

menyandang predikat sebagai Bank Devisa. Pengakuan ini mengkokohkan posisi perseroan

sebagai bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa dan produk

yang terus dikembangkan.

Pada akhir tahun 90an. Indonesia dilanda krisis moneter yang memporakporandakan

sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor perbankan nasional tergulung oleh kredit

macet di segmen korporasi. Bank Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio

pembiayaan macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp. 105

miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu RP. 39,3 miliar, kurang dari sepertiga modal setor

awal. Dalam upaya memulihkan permodalannya, Bank Muamalat mencari pemodal yang

potensial dan ditanggapi secara positif oleh Islamic Development Bank (IDB) yang

berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 1 Juni 1999 IDB secara resmi

menjadi salah satu pemegang saham Bank Muamalat.

Dalam kurun waktu antara tahun 1999 hingga 2002, Bank Muamalat berhasil

membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap kru Muamalat,

97

ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat serta

ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Oleh karena itu, kurun waktu

tersebut merupakan masa – masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan bagi Bank

Muamalat. Melalui masa – masa yang sulit ini Bank Muamalat berhasil bangkit dari

keterpurukan, diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh anggota direksi

diangkat dari internal. Muamalat.

Bank Muamalat kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada

(i) restrukturisasi aset dan program efiensi, (ii) tidak mengandalkan setoran modal tambahan,

(iii) tidak melakukan PHK satupun terhadap sumber daya manusia yang ada dan dalam

pemangkasan biaya, tidak memotong hak kru Muamalat sedikitpun, (iv) pemulihan

kepercayaan dan rasa percaya diri kru Muamalat menjadi prioritas utama di tahun pertama

kepengurusan direksi baru, (v) peletakan landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin

kerja Muamalat sebagai agenda utama di tahun kedua dan (vi) pembangunan tonggak–tonggak

usaha dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank

Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya yang akhirnya membawa Bank Muamalat ke era

pertumbuhan baru memasuki tahun 2005 dan seterusnya.

INFORMASI UMUM

Pada awalnya, visi Bank Muamalat adalah “Menjadi Bank Syariah Utama di Indonesia,

Dominan di Pasar Emosional dan dikagumi di Pasar Rasional”. Dengan visi tersebut, Bank

Muamalat berkomitmen untuk terus optimal dalam menggarap pasar emosional maupun

rasional. Bank Muamalat juga mengemban visi untuk menjadi “The Best Islamic Bank and Top

10 Bank in Indonesia with Strong Regional Presence” dan misi untuk membangun lembaga

keuangan syariah yang unggul dan berkesinambungan dengan penekanan pada semangat

kewirausahaan berdasarkan prinsip kehati-hatian, keunggulan sumber daya manusia yang

islami dan professional serta orientasi investasi yang inovatif, untuk memaksimalkan nilai

kepada seluruh pemangku kepentingan. Sementara itu, Bank Muamalat memiliki empat tujuan

awal yaitu meningkatkan kualitas kehidupan sosial masyarakat Indonesia, meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan ekonomi negara, mengembangkan lembaga

keuangan dan sistem perbankan yang sehat dan membimbing masyarakat untuk berperilaku

ekonomis.

Mengenai logo yang digunakan oleh Bank Muamalat, ada beberapa makna yang

terkandung di dalamnya. Jika dibaca dengan seksama, logo tersebut terdiri dari tiga huruf

hijaiyah, yaitu Daal, Yaa’ dan Nuun. Logo ini menggambarkan rangkaian kegiatan ekonomi

98

yang aktif dan harmonis di dalam suatu negeri yang subur dan peradaban tinggi disertakan

dengan nilai-nilai luhur. Adapun makna dibalik lambang air yang digunakan oleh Bank

Muamalat memiliki arti kemurnian dan mencirikan kekuatan atas akar islami yang digunakan

dan menjadi dasar berjalannya bank ini. Tema Bank Muamalat yang berwarna ungu juga

merupakan satu-satunya bank syariah yang memiliki tema warna tersebut.

Sebagaimana diamanahkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal, dalam Pasal 15 (b) antara lain disebutkan bahwa: “Setiap

penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Disamping

itu sesuai dengan peraturan dan ketentuan Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku

antara lain disebutkan bahwa setiap Bank wajib menginformasikan dalam laporan GCG Bank

yang bersangkutan tentang penyaluran dana untuk kegiatan sosial. Sepanjang tahun 2014,

dalam melakukan aktifitas CSR-nya Bank Muamalat menekankan kepada 4 (empat) aspek

kegiatan CSR yang meliputi lingkungan hidup, pengembangan sosial masyarakat yang

bekerjasama dengan Baitulmaal Muamalat (BMM), ketenagakerjaan, kesehatan dan

keselamatan kerja (K3), tanggung jawab terhadap konsumen serta satu program khusus yaitu

“Bersama Muamalat Merajut Nusantara” dalam rangka Milad Bank Muamalat yang ke- 22

tahun.

Demi melanjutkan komitmen perusahaan untuk mendukung pemerintah di sektor

pendidikan, Bank Muamalat menyelenggarakan program tanggung jawab sosial perusahaan

(CSR) dengan menghibahkan ribuan furnitur perkantoran dari gedung lama kepada lembaga

pendidikan di Indonesia. Program CSR yang bertemakan “Furniture for Hope” ini telah

berjalan sejak Desember 2015. Sebanyak hampir 1,500 furnitur bernilai total Rp 1,7 miliar

dihibahkan kepada 75 lembaga pendidikan yang terdiri dari LSM, sekolah (PAUD-SMU &

pesantren) dan masjid yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Cianjur,

Banten dan Majalengka. Furnitur yang didonasikan terdiri dari kursi kerja, credenza, work

station, meja kerja, lemari gantung, lemari dinding, dan rak buku.

Di tahun 2014 kemarin, PT Bank Muamalat juga menyelenggarakan Program Bersepeda

Jelajah Nusantara. Bersama Muamalat Merajut Nusantara dalam 'Ride for (Do) Nation'

merupakan program pertama yang diterapkan di Indonesia dan digagas oleh Bank Muamalat.

Direktur Bisnis Korporasi Bank Muamalat Luluk Mahfudhah mengatakan, program bersepeda

dari Sabang hingga Merauke yang membawa misi dalam kegiatan yang dilakukan, yaitu

implementasi program CSR di 22 wilayah di Indonesia yang dilewati tim sepeda. Aksi CSR

ini terfokus pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

99

Bank Muamalat juga menyelenggarakan aksi CSR layanan kesehatan berupa donor

darah. Kegiatan CSR donor darah ini menargetkan 200 peserta pendonor yang kemudian akan

didistribusikan ke Palang Merah Indonesia (PMI).Hingga pertengahan 2014, Bank Muamalat

telah menyelenggarakan delapan corporate event diantaranya Penarikan Pemenang dan

Penyerahan Hadiah Muamalat Berbagi Rezeki Periode II/2013, serta Penyerahan Bantuan

Madrasah Banten Program Unggulan Kementrian Agama (BPS BPIH).

Bank Muamalat sendiri sudah berulangkali menerima penghargaan. Yang terbaru di

tahun 2015, Bank Muamalat meraih predikat sebagai Best Islamic Retail Bank dan Best Islamic

Bank in Indonesia. Sebelumnya, Bank Muamalat telah mendapatkan predikat sebagai Best

Islamic Bank in Indonesia pada tahun 2006, 2008, 2009, 2010, 2012, 2013, dan 2014. Selain

predikat tersebut, di tahun 2012 Bank Muamalat turut meraih penghargaan sebagai The Most

Innovative Islamic Bank in The World. Penghargaan tersebut datang dari Islamic Finance News

(IFN) dalam IFN Awarding Ceremony 2014 yang berlangsung di Shangri-La Ballroom Hotel,

Kuala Lumpur, Malaysia.

Selain itu, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk juga menerima penghargaan bergengsi

tingkat internasional dalam ajang 9th Annual Southeast Asia Award Luncheon yang

berlangsung September 2015 lalu di Jakarta. Dalam penghargaan ini, Bank Muamalat juga

mendapat predikat Best Islamic Finance Bank in Indonesia. Bank Muamalat berhasil

mempertahankan predikat tersebut selama tujuh tahun berturut-turut sejak 2009 hingga 2015.

Presiden Direktur Bank Muamalat Endy Abdurrahman mengatakan, penghargaan yang

diberikan Alpha Southeast Asia, merupakan bukti dan komitmen Bank Muamalat dalam

memberikan pengembangan dan inovasi produk perbankan serta layanan terbaik bagi seluruh

nasabah Bank Muamalat.

KEGIATAN BISNIS

Saat ini, Bank Muamalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta nasabah melalui

457 gerai yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Jaringan BMI didukung pula oleh aliansi

melalui lebih dari 3700 Kantor Pos Online/System Online Payment Point (SOPP) di seluruh

Indonesia, 1958 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI saat ini juga merupakan satu-satunya

bank syariah yang telah membuka cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk

meningkatkan aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan

Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat diakses di lebih

dari 11.000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat memiliki produk shar-e gold dengan

100

teknologi chip pertama di Indonesia yang dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya

diseluruh merchant berlogo Visa.

Sampai dengan akhir tahun 2014, Bank Muamalat membukukan peningkatan aset

sebesar 16,17% dari posisi setahun sebelumnya, dengan kenaikan sebesar 3,11% pada

pembiayaan yang disalurkan. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 22,53%

dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih tahun 2014 tercatat

sebesar Rp 57,17 miliar, dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 165,14

miliar. Dalam pandangan Dewan Komisaris, pencapaian dan kinerja keuangan Bank Muamalat

pada tahun 2014 secara keseluruhan masih sejalan dan mencerminkan dinamika pasar maupun

perkembangan industri perbankan di tahun tersebut.

Perlu kiranya dicatat bahwa menurunnya perolehan laba bersih pada tahun 2014 semata-

mata disebabkan oleh peningkatan signifikan pada penyisihan kerugian aset produktif, seiring

memburuknya kolektabilitas portofolio pembiayaan Bank Muamalat. Selain melakukan

pencadangan kerugian aset produktif guna memperbaiki kesehatan neraca secara keseluruhan

ke depan, Direksi Bank Muamalat juga telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan

untuk mengantisipasi dan mencegah penurunan kualitas portofolio pembiayaan yang masih

lancar, termasuk dengan sangat selektif dalam penyaluran fasilitas pembiayaan baru.

Sementara itu, fokus utama korporasi pada periode konsolidasi di tahun2015 ditekankan

pada perbaikan portofolio investasi danstruktur penghimpunan dana untuk mencapai kualitas

neraca yang sehat, kuat, dan berkelanjutan. Oleh karenanya, pada tahun 2015, Bank berfokus

pada; (i) Peningkatan kualitaspembiayaan; (ii) Peningkatan Produktivitas dan EfisiensiBiaya

(iii) Penerapan Manajemen Proses Bisnis yang Baik;(iv) Memperkuat Keunggulan Utama

Bank Muamalat; (v) Reorganisasi dan Transformasi Sumber Daya Manusia dan (vi)

Transformasi Risk Management.

BENTUK LAYANAN & PRODUK

Sebagai salah satu pelopor bank syariah di Indonesia, Bank Muamalat selalu berupaya

menyediakan beragam jenis produk layanan dengan berbagai keunggulan dan kelebihan. Bank

Muamalat menyediakan layanan pendanaan, pembiayaan dan berbagai jasa perbankan lainnya

kepada masyarakat luas seperti transfer, ATM, bank draft hingga pembayaran zakat dan infaq.

Produk-produk layanan yang ditawarkan Bank Muamalat tentunya menganut sistem syariah,

di mana tidak ada riba atau bunga dalam prosesnya.

Produk pendanaan yang ditawarkan Bank Muamalat beberapa di antaranya adalah

Tabungan iB Muamalat, Tabungan iB Muamalat Dollar, Tabungan Muamalat Prima

101

(Berhadiah, Emas), Tabungan Umroh, Tabungan Pensiun, Deposito Mudharabah dan Deposito

Full Invest. Sementara untuk produk pembiayaan, terdapat beberapa layanan antara lain KPR

Muamalat iB, Pembiayaan Muamalat Umroh, Pembiayaan Modal Kerja, Pembiayaan LKM

Syariah, Pembiayaan Hunian Syariah Bisnis dan lain sebagainya seperti tertulis pada situs

resmi Bank Muamalat.

Pada prinsipnya, Bank Muamalat dapat membiayai berbagai sektor usaha yang tidak

bertentangan dengan aturan-aturan syariah untuk segmen mikro, kecil, menengah dan

korporasi. Seperti kebanyakan bank syariah lainnya, Bank Muamalat mendapatkan keuntungan

dari berbagai penyaluran dana yang dilakukannya antara lain berasal dari margin pembiayaan

murabahah (jual beli) dan sewa menyewa, bagi hasil pembiayaan mudharabah (bank sebagai

pemilik seluruh modal) dan musyarakah (bank berkongsi modal) serta berbagai fee layanan

(ujrah).

Bank Muamalat membangun gerai-gerainya dengan rancangan yang menarik, sehingga

nasabah tertarik untuk datang dan bertransaksi. Selain itu, pegawai Bank Muamalat seluruhnya

diwajibkan untuk menggunakan busana muslim untuk membangun atmosfer islami di area

gerai. Layanan dalam gerai sudah dilengkapi dengan teknologi-teknologi pendukung untuk

mempresentasikan informasi produk dan layanan dengan lebih maksimal pada nasabah.

Sayangnya, jumlah gerai dan ATM Bank Muamalat di Indonesia terbilang masih kalah

dibandingkan dengan bank-bank konvensional yang ada untuk memfasilitasi masyarakat

Indonesia yang mayoritas beragama Islam.

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi ini menuntut Bank Muamalat untuk

menyusun strategi dan taktis bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara mendalam, inti dari

persaingan bisnis terletak pada bagaimana sebuah perusahaan mengimplementasikan proses

penciptaan produk atau jasa secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better,

faster) dibandingkan dengan para kompetitornya. Salah satu caranya adalah dengan

menerapkan strategi manajemen rantai pasokan/supply chain management. Adapun aktivitas

yang terlibat dalam manajemen rantai pasokan Bank Muamalat yaitu aliran barang, aliran

informasi, aliran transaksi dan aliran uang.

Untuk mendukung manajemen rantai pasokan terutama pada aliran informasi dan aliran

transaksi, Bank Muamalat menginvestasikan dana sebesar US$8 juta dalam pengembangan

infrastruktur teknologi perbankan syariah dalam lima tahun mendatang. Bank Muamalat

menggandeng penyedia sistem teknologi informasi Oracle Financial Services Software yang

102

merupakan anak perusahaan dari Oracle Corporation. Melalui pengembangan infrastruktur

tersebut, diharapkan Bank Muamalat dapat menstandarisasi dan mengotomatisasi proses bisnis

agar perputaran transaksi dan layanan dapat dilakukan dengan lebih efisien.

Selain itu, untuk mendukung aliran barang, transaksi dan uang, Bank Muamalat menjalin

kerjasama dengan berbagai mitra di antaranya adalah PT Pos Indonesia, BPRS (Bank

Perkreditan Rakyat Syariah) dan BMT (Baitul Mal Wa Tamwil) Syariah untuk distribusi

penjualan produk dan berbagai transaksi perbankan. Kantor PT Pos Indonesia, sebagai mitra

jaringan Bank Muamalat Indonesia yang menjadi point of meeting bagi banyak masyarakat

dapat dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan kartu Shar-E di 4.800 outlet Pos Indonesia

yang tersebar di seluruh nusantara.

GERAI

Bank Muamalat memiliki layanan atau fasilitas sistem pembayaran yang dilakukan

secara tunai oleh nasabahnya pada loket atau payment point (PP) yang sudah bekerjasama

dengan Bank Muamalat. Fasilitas tersebut lebih dikenal dengan sebutan PPOB (Payment Point

Online Bank). PPOB memiliki dua layanan yaitu desktop loket dan mobile loket. Desktop loket

memanfaatkan perangkat komputer/laptop yang dihubungkan dengan printer untuk kegiatan

operasionalnya, sementara mobile loket memanfaatkan perangkat smartphone yang

dihubungkan dengan printer mini Bluetooth untuk kegiatan operasionalnya. Dengan

menggunakan loket PPOB tersebut, nasabah dapat bertransaksi tanpa biaya administrasi dan

memperoleh keuntungan-keuntungan lainnya.

Penempatan gerai Bank Muamalat, baik kantor cabang maupun ATM, cukup strategis

karena tersebar di 34 provinsi di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta,

Bekasi, Depok, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Bali dan sebagainya. Distribusi yang

luas tersebut kadang menyebabkan kegiatan controlling sulit dilakukan karena memakan biaya

tambahan yang cukup besar. Terkadang, teknisi di kota-kota kecil tidak memiliki keahlian yang

cukup sehingga harus didatangkan dari kota-kota besar. Mengantisipasi persaingan yang

semakin ketat, dalam beberapa tahun terakhir Bank Muamalat mengembangkan gerai dalam

beberapa bentuk salah satunya adalah Virtual Account.

103

Tata letak di gerai Bank Muamalat tidak berbeda jauh dengan bank-bank lain pada

umumnya. Desain yang digunakan sejalan dengan tema warna yang diusung Bank Muamalat

yaitu warna ungu. Walaupun gerai Bank Muamalat terlihat modern dan menarik, layout

ruangan tidak memiliki point of difference dengan bank-bank syariah dan konvensional

lainnya.

OPERASIONAL

Dalam menjalankan usahanya, Bank Muamalat memiliki tiga prinsip operasional yaitu

prinsip bagi hasil, prinsip jual beli dengan margin keuntungan dan prinsip fee (jasa). Sementara,

mekanisme operasional Bank Muamalat sebagai bank bebas bunga dan berprinsip syariah

mencakup hal-hal berikut; (i) wadiah/titipan, (ii) mudhanabah/investasi, (iii) murabahah/jual

beli untuk pembiayaan investasi, (iv) ijarah/sewa menyewa, (v) wakalah/transfer, (vi)

musyarakah/usaha patungan, (vii) kafalah/garansi bank, (viii) sharf/jual beli valuta asing, (ix)

qardh/pinjaman uang (x) istishna/jual beli pesanan untuk industri dan (xi) salam/jual beli

pesanan untuk agrobisnis. Di Bank Muamalat, manajer operasional membawahi beberapa

bagian yaitu teller, back office, dan pengawasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Muamalat mengoperasikan Weekend Banking di

beberapa kota tertentu. Weekend Banking adalah layanan operasional dimana kantor tidak

hanya beroperasi di hari kerja (Senin-Jumat) anmun juga di hari Sabtu dan Minggu dengan jam

kerja tertentu. Lokasi-lokasi Bank Muamalat yang menjalankan program Weekend Banking

antara lain adalah cabang Pondok Indah Jakarta Selatan, Palembang Sumatera Selatan dan

Bandung Jawa Barat. Hal itu dipertimbangkan dari potensi wisatawan yang ramai pada akhir

pekan di kota-kota tersebut. Selama dijalankannya program Weekend Banking di berbagai kota

104

tersebut, Bank Muamalat tetap mencermati respon pasar terhadap layanan tersebut dan

rencananya akan dikembangkan melalui kantor-kantor cabang di provinsi lainnya di Indonesia.

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) masih merupakan salah satu tantangan

yang besar bagi Bank Muamalat, mengingat perannya yang sangat besar dalam mendukung

pertumbuhan bisnis yang kuat, sehat dan berkelanjutan demi mencapai visi Bank Muamalat.

Sejak beberapa tahun terakhir ini, Bank Muamalat telah melakukan upaya-upaya yang intens

dalam memenuhi kebutuhan SDM dari sisi kualitas maupun kuantitas. Pada sisi kualitas, tidak

hanya menyangkut aspek penyelarasan dan pengembangan kompetensi, namun juga

membangun kultur perusahaan yang mengedepankan integritas dalam rangka peningkatan

kualitas kinerja dan produktivitas kerja.

Program kerja utama Bank Muamalat terkait aspek SDM pada tahun 2014 masih

difokuskan pada peningkatan produktivitas karyawan melalui program peningkatan

kompetensi SDM, khususnya yang terkait dengan strategi pengembangan dan segmentasi lini

bisnis maupun dukungan kapabilitas Teknologi Informasi. Program pengembangan SDM juga

difokuskan pada personil yang berada di front line (kantor-kantor cabang) melalui peningkatan

kompetensi-kompetensi yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan ataupun

pencapaian sasaran sasaran bisnis lainnya.

Jumlah SDI Bank Muamalat terus bertambah dari tahun ke tahun seiring dengan

pertumbuhan bisnis, dan pada akhir tahun 2014 tercatat sebanyak 6.669 karyawan, meningkat

10,45% dari 6.038 karyawan setahun sebelumnya. Sebanyak 1.335 karyawan baru telah

direkrut sepanjang tahun 2014, terdiri dari 366 officer dan 969 non officer, termasuk 490

karyawan yang direkrut untuk pengembangan unit bisnis mikro di Jawa Barat, Jawa Tengah,

dan Makassar. Dilihat dari komposisi karyawan, hasil rekrutmen baru tersebut terdiri dari 782

karyawan sales dan 553 karyawan non-sales, sesuai dengan fokus Bank Muamalat untuk

mendorong peningkatan produktivitas penjualan.

Proses rekrutmen dilakukan melalui berbagai jalur atau pendekatan seperti (i) model

online berbasis web, (ii) rekrutmen langsung ke perguruan-perguruan tinggi yang terakreditasi,

(iii) partisipasi dalam acara-acara job fairs, maupun (iv) pemasangan iklan di media dan (v)

personal referral. Selain untuk memenuhi kebutuhan penambahan karyawan, program

rekrutmen juga dilakukan untuk mengisi kekosongan atau kekurangan tenaga kerja di beberapa

fungsi yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Ini terlihat dari tingkat turnover

105

karyawan yang cenderung naik dari 4,27% di 2012 menjadi 9,24% di 2013 dan 10,59% di

tahun 2014.

Sementara itu, program-program pengembangan kompetensi karyawan didasarkan pada

empat matriks pengembangan karyawan, yaitu (i) Initial Development Program seperti

program pengenalan awal Muamalat Ways; (ii) Regular Development Program seperti Front

Liner Academy dan Consumer Academy Program; (iii) Strategic Development Program seperti

Muamalat Officer Development Program (MODP) dan Branch Manager Academy; serta (iv)

Strategy Related Program seperti high-level seminar/lokakarya. Program pelatihan juga

dibedakan menjadi lima kategori, yaitu (i) Core Training Program; (ii) Leadership &

Management Training Program; (iii) Business Training Program; (iv) Operation Training

Program; dan (v) Supporting Training Program.

Dalam hal penilaian kinerja dan kompensasi karyawan, Bank Muamalat memberlakukan

tiga aspek pengukuran, yaitu (i) hasil kerja, (ii) cara kerja, dan (iii) sifat individu. Aspek hasil

kerja merupakan penilaian terhadap pencapaian Key Performance Indicator (KPI), sedangkan

aspek cara kerja dan sifat individu merupakan cikal bakal penilaian terhadap kompetensi

karyawan. Ketiga aspek penilaian tersebut kemudian digabungkan dan menghasilkan satu hasil

penilaian total.

PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN

Dari waktu ke waktu, kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak

perubahan. Selain disebabkan oleh perkembangan internal dunia perbankan, perubahan juga

tidak terlepas dari pengaruh perkembangan di luar dunia perbankan, seperti sektor riil dalam

perekonomian, politik, hukum, dan sosial. Perkembangan faktor internal dan eksternal tersebut

menyebabkan kondisi perbankan di Indonesia dapat dikelompokan dalam 4 periode. Masing-

masing periode mempunyai ciri khusus yang tidak dapat disamakan dengan periode lainnya.

Deregulasi di sektor riil dan moneter yang dimulai sejak tahun 1980-an serta terjadinya krisis

ekonomi di Indonesia sejak akhir tahun 1990-an adalah dua peristiwa utama yang telah

menyebabkan munculnya empat periode kondisi perbankan di Indonesia sampai dengan tahun

2000.

Di tahun 2015 kemarin, Otoritas Jasa keuangan (OJK) mengakui bahwa perkembangan

industri perbankan nasional pada kuartal II menunjukkan tren pertumbuhan yang cukup baik

dan ketahanan perbankan yang tetap solid. Hal ini terlihat dari total aset, kredit dan Dana Pihak

Ketiga (DPK) perbankan nasional masing-masing meningkat sebesar 0,9%, 2,1% dan 0,8%

106

dari kuartal sebelumnya menjadi Rp5.837,7 triliun, Rp3.757 triliun dan Rp4.232 triliun. Akan

tetapi, pertumbuhan kredit cenderung mengalami perlambatan di kisaran angka 10%-11%.

Sementara itu di dunia industri perbankan syariah, Indonesia memiliki peluang untuk

menjadi global player dan kiblat pengembangan industri keuangan syariah di dunia. Hal itu

terkait dengan adanya era baru dalam hubungan integrasi perekonomian dan perdagangan

dalam bentuk Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Potensi industri perbankan syariah

Indonesia dalam menghadapi MEA sangat besarnya karena alasan-alasan berikut di antaranya;

(i) jumlah penduduk muslim yang besar menjadi potensi nasabah industri keuangan syariah;

(ii) prospek ekonomi yang cerah, tercermin dari pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi

(kisaran 6,0%-6,5%) yang ditopang oleh fundamental ekonomi yang solid; (iii) peningkatan

sovereign credit rating Indonesia menjadi investment grade yang akan meningkatkan minat

investor untuk berinvestasi di sektor keuangan domestik, termasuk industri keuangan syariah;

dan (iv) memiliki sumber daya alam yang melimpah yang dapat dijadikan sebagai underlying

transaksi industri keuangan syariah.

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia yang lebih bersifat market-driven dan

dorongan bottom-up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada

sektor riil juga menjadi keunggulan tersendiri. Berbeda dengan perkembangan keuangan

syariah di Malaysia sebagai salah satu negara di kawasan ASEAN, di mana perkembangan

keuangan syariahnya lebih bertumpu pada sektor keuangan, bukan sektor riil, dan peranan

pemerintah sangat dominan. Selain dalam bentuk dukungan regulasi, penempatan dana

pemerintah dan perusahaan milik negara pada lembaga keuangan syariah membuat total

asetnya meningkat signifikan, terlebih ketika negara-negara tersebut menikmati windfall profit

dari kenaikan harga minyak dan komoditas.

Keunggulan struktur pengembangan keuangan syariah di Indonesia lainnya adalah

regulatory regime yang dinilai lebih baik dibanding dengan negara lain. Di Indonesia

kewenangan mengeluarkan fatwa keuangan syariah bersifat terpusat oleh Dewan Syariah

Nasional (DSN) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan institusi yang independen.

Sementara di negara lain, fatwa dapat dikeluarkan oleh perorangan ulama sehingga peluang

terjadinya perbedaan sangat besar. Di Malaysia, struktur organisasi lembaga fatwa ini berada

di bawah Bank Negara Malaysia (BNM), tidak berdiri sendiri secara independen.

107

KOMPETISI DALAM INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

Peningkatan kompetisi perbankan di Indonesia sebenarnya mulai terasa sejak adanya

keterbukaan perbankan Indonesia,yang diinisiasi dengan dikeluarkannya paket kebijakan pada

tanggal 1 Juni 1983 (PAKJUN) dengan tujuan memodernisasi perbankan dan kemudian

dilanjutkan dengan paket Oktober (PAKTO) pada tanggal 27 Oktober 1988, yang memberi

kemudahan perijinan pendirian bank baru, termasuk pembukaan kantor cabang. Saat itu,

dengan dana Rp 10 miliar saja, para investor sudah dapat mendirikan sebuah bank baru, dan

hal tersebut menyebabkan peningkatan signifikan pada jumlah bank.

Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 120 bank. Indonesia juga merupakan salah satu

negara yang menerapkan dual system yaitu sistem dimana bank konvensional dan bank syariah

beroperasi secara bersamaan. Industri perbankan syariah di Indonesia telah berkembang pesat.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah pada

tanggal 16 Juli 2008, perkembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki

landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya dengan lebih intensif.

Jika pada tahun 1998 hanya ada satu Bank Umum Syariah dan 76 Bank Perkreditan Rakyat

Syariah, maka pada Desember 2009 berdasarkan data statistik Perbankan Syariah yang

dipublikasikan oleh Bank Indonesia jumlah bank syariah telah mencapai 31 unit yang terdiri

atas 6 Bank Umum Syariah dan 25 Unit Usaha Syariah.

Dengan perkembangan yang begitu pesat, peluang masuknya pendatang baru dengan

kapasitas kompetitif sangat besar. Hal ini terutama dilakukan oleh pemain yang sudah memiliki

pengalaman di dunia keuangan. Bank konvensional (non-syariah) pun dapat masuk dalam

industri perbankan syariah baik dengan mendirikan bank umum baru atau Unit Usaha Syariah

(UUS). Hal tersebut difasilitasi dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 sebagaimana telah

terjadi pad Bank Syariah Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia Syariah yang induknya (Bank

Mandiri dan BRI) mengakuisisi bank kecil dan kemudian mengajukan perubahan menjadi bank

umum syariah. Sangat berisiko jika pemain-pemain besar bank umum terus masuk, khususnya

dimulai dengan pembukaan UUS.

MANUVER PEMASARAN BANK MUAMALAT

Pemasaran dan penjualan produk-produk ritel Bank Muamalat dilakukan melalui

aktivitas Sales Force Executive (SFE), yang beroperasi dari Kantor Pusat maupun kantor-

kantor cabang Bank Muamalat di berbagai daerah. Dalam memasarkan dan menjual produk-

produk ritel seperti tabungan, giro dan deposito untuk nasabah perorangan maupun produk

pembiayaan rumah (KPR iB), personil SFE melakukan kegiatan canvassing dan referral,

108

selain aktivitas penjualan langsung (point of sale) di berbagai event dan pameran dimana Bank

Muamalat berpartisipasi. Personil SFE juga memasarkan produk-produk yang dikelola

bersama mitra, seperti produk dana pensiun dari sejumlah Dana Pensiun Lembaga Keuangan

(DPLK) serta produk asuransi berbasis syariah bekerja sama dengan perusahaan asuransi jiwa

Manulife Indonesia. Selain melalui aktivitas SFE, Bank Muamalat juga melakukan pemasaran

dan penjualan produk melalui tele marketing oleh petugas Telesales Officer.

Khusus untuk mendukung kinerja produk tabungan, Bank Muamalat sejak tahun 2010

telah menyelenggarakan program Muamalat Berbagi Rezeki (MBR), dengan memberikan

point reward atas setiap kelipatan jumlah tertentu saldo rata-rata dalam rekening tabungan

nasabah maupun atas transaksi tertentu melalui e-Channel Muamalat dan debit card Muamalat.

Point reward yang terkumpul dapat ditukarkan dengan voucher tunai ataupun hadiah langsung

sesuai keinginan nasabah.Dalam pelaksanaan program MBR periode 2014-2015, konsepnya

telah lebih disempurnakan dengan merubah nilai voucher. Apabila sebelumnya nilai voucher

bervariasi antara Rp 5 juta sampai Rp 1 miliar, maka kini nilainya bervariasi antara Rp 50.000

sampai Rp 50 juta. Dengan demikian, akan ada ebih banyak nasabah Bank Muamalat yang

dapat menikmati hadiah langsung atas aktivitas rekening tabungannya maupun penggunaan e-

Channel Muamalat.

Pada tahun 2014, Bank Muamalat aktif mempromosikan layanan e-Channel Muamalat,

seiring dengan berbagai penyempurnaan pada kapabilitas jalur-jalur distribusi elektronik Bank

Muamalat. Serangkaian kegiatan promosi above-the-line dilakukan dengan beriklan di media

cetak, radio maupun televisi. Layanan ATM Muamalat juga dimanfaatkan untuk program-

program promosi langsung seperti program Rezeki ATM misalnya, dimana nasabah yang

bertransaksi di ATM Muamalat, termasuk nasabah yang menggunakan jaringan ATM Bersama

dan Prima, memperoleh apresiasi berupa point yang bisa ditukar dengan voucher berbelanja

langsung di mesin ATM.

RIVALITAS INDUSTRI

Saat krisis ekonomi tahun 1998, para pelaku industri keuangan sempat heran mengapa

Bank Muamalat bisa bertahan dari krisis yang membuat belasan bank konvensional lain

mengalami kesulitan. Terinspirasi dengan tegarnya Bank Muamalat menghadapi krisis, muncul

bank-bank dengan konsep syariah lainnya, salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri sebagai

bank syariah kedua di Indonesia. Bank Syariah Mandiri ini merupakan gabungan dari beberapa

bank yang dimiliki BUMN yang kebetulan terimbas krisis di tahun 1998.Tentu saja para pelaku

keuangan kembali bertaruh apakah bank ini akan bertahan atau tidak. Ternyata, Bank Syariah

109

Mandiri dapat beroperasi dengan baik menyamai kedudukan Bank Muamalat dan jadi

penyemangat munculnya beragam bank syariah lainnya di Indonesia. Saat ini keberadaan bank

syariah di Indonesia sudah diatur dalam UU no 10/ 1998 tentang Perubahan UU No. 7 1992

tentang Perbankan.

PENCAPAIAN BANK MUAMALAT

Di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang mengalami perlambatan, eskposur atas

nilai tukar rupiah yang belum juga reda hingga akhir tahun 2014 serta pasar keuangan global

yang masih mengalami volatilitas, Bank Muamalat membuka tahun 2015 dengan torehan hasil

yang positif. Hasil tersebut dicapai melalui pelaksanaan event IB Vaganza yang digelar di Solo,

Jawa Tengah. Pada event yang digelar di Solo Square pada 7-10 Januari 2015, Bank Muamalat

berhasil membukukan NoA sebanyak 560 account baru dengan total DPK mencapai Rp 12

Miliar. Pencapaian ini sekaligus terus mengukuhkan predikat BankMuamalat sebagai salah

satu bank dengan pencapaian volume tertinggi di event IB Vaganza yang telah dimulai sejak

tahun 2012 lalu. Dalam event ini, pada tahun 2012 Bank Muamalat menorehkan pencapaian

sebesar Rp 95 juta. Pencapaian ini terus meningkat. Pada tahun 2013 angka yang berhasil

dibukukan dari event ini mencapai Rp 57 Miliardan tahun 2014 mencapai Rp 172 Miliar.

Kegiatan Expo IB Vaganza sendiri merupakan bagian dari kerjasama OJK dengan

Industri Perbankan Syariah dalam melakukan sosialisasi dan edukasi publik. Sepanjang tahun

2015 rencananya kegiatan Expo IB Vaganza akan digelardi lima belas (15) kota besar di Jawa,

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini juga diikuti oleh bank

syariah lainnya seperti Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, dan sebagainya.

Kegiatan ini merupakan salah satu langkah dalam industri perbankan syariah untuk menggenjot

market share di atas 5%.

110

DATA TAMBAHAN

1. Perbandingan Indikator Bank Syariah dan Konvensional di Indonesia

2. Perbandingan Indikator Perbankan Syariah Antar Negara

3. Komposisi Pemegang Saham Bank Muamalat 2014

4. Arus Pembiayaan yang Diberikan oleh Perbankan Syariah dan Unit Usaha Syariah

(2009-2013)

111

5. Perbandingan Pendapatan Pembiayaan Antar Bank Syariah Indonesia 2015

6. Aliansi Strategis Bank Muamalat

112

REFERENSI

Annual Report PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Tahun 2012-2014

Azwar. 2015. Industri Perbankan Syariah Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean

(MEA) 2015 : Peluang dan Tantangan Kontemporer. Makassar.

http://www.bankmuamalat.co.id/investor/laporan-gcg#.Vg3f9vmqqko

http://www.bankmuamalat.co.id/berita/detail/bank-muamalat-luncurkan-layanan-

akhir-pekan-di-bandung#.VrCO67J97IU

http://ekbis.sindonews.com/read/1047751/178/ojk-akui-industri-perbankan-dalam-

kondisi-baik-1443085700

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan

Syariah. Jakarta: Sekretariat Negara.

Widyastuti, Ratna Sri dan Boedi Armanto. Kompetisi Industri Perbankan Indonesia.

2013.

113

KASUS 8

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL TBK

SEJARAH BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL

Bank Tabungan Pensiunan Nasional disingkat Bank BTPN terlahir dari pemikiran 7 (tujuh)

orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di Bandung.

Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan Bank Pegawai Pensiunan

Militer (selanjutnya disebut ”BAPEMIL”) dengan status usaha sebagai perkumpulan yang

menerima simpanan dan memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki

tujuan yang mulia yakni membantu meringankan beban ekonomi para pensiunan, baik

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil, yang ketika itu pada umumnya sangat

kesulitan bahkan banyak yang terjerat rentenir.

Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha, pada tahun 1986 para

anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan

izin usaha sebagai Bank Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor

14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan usaha BAPEMIL.

Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (sebagaimana

selanjutnya diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998) yang antara lain

menetapkan bahwa status bank hanya ada dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan

Rakyat, maka pada tahun 1993 status Bank BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank

Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 055/KM.17/1993

tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari

Bank Indonesia sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No.

26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status Perseroan sebagai Bank

Umum.

Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai Bank Tabungan kemudian

berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22 Maret 1993, Bank BTPN memiliki aktivitas

pelayanan operasional kepada Nasabah, baik simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas

utama Bank BTPN adalah tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan

pegawai aktif, karena target market Bank BTPN adalah para pensiunan.

114

Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, Bank BTPN bekerja sama dengan PT Taspen,

sehingga Bank BTPN tidak saja dapat memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan

pinjaman, tetapi juga dapat melaksanakan “Tri Program Taspen”, yaitu Pembayaran Tabungan

hari Tua, Pembayaran Jamsostek dan Pembayaran Uang Pensiun.

Terhitung tanggal 12 Maret 2008 bank BTPN telah listing di Bursa efek Jakarta (BEJ)

(sekarang Bursa Efek Indonesia) dan resmi menyandang gelar tbk (terbuka). Dan pada tanggal

14 Maret 2008, Texas Pacific Group (TPG)resmi mengakuisisi saham bank BTPN sebesar 71,

61%.

INFORMASI UMUM

Misi, Visi, Dan Nilai - Nilai

"Proses perumusan Misi, Visi dan Nilai - nilai BTPN setara atau bahkan lebih penting dari Misi,

Visi dan Nilai - nilai itu sendiri."

Dengan tujuan untuk memberikan makna lebih dalam hidup serta meningkatkan potensi rakyat

Indonesia secara signifikan, BTPN meyakini bahwa mereka akan tumbuh menjadi bank mass

market terbaik di Indonesia.

MISI

Bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti

VISION

Menjadi Bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia

115

NILAI - NILAI

Nilai - nilai yang dianut oleh Bank BTPN merupakan pedoman bagaimana mereka

menjalankan bisnis serta pedoman berperilaku untuk membentuk identitas Bank BTPN.

Dapat Dipercaya

Peduli

Sinergi

Mencapai yang Terbaik

PERJALANAN

Proses perumusan Misi, Visi dan Nilai-nilai BTPN dimulai pada 2009, dengan melibatkan

masukan dan partisipasi semua karyawan dari berbagai tingkatan. Tujuan kami adalah untuk

membangun bisnis yang berkelanjutan dan berkontribusi meningkatkan kesejahteraan rakyat

Indonesia serta berperan dalam pembangunan bangsa.

Rancangan rumusan yang dimulai pada Januai 2009 tersebut mencapai hasilnya pada Maret

2009 yakni berupa konsep konsensus. Melalui serangkaian lokakarya yang difasilitasi oleh

Direksi dan senior management, rumusan awal Visi, Misi dan Nilai-nilai didiskusikan untuk

mendapatkan masukan lebih dari 3.000 karyawan. Meski peluncurannya dilakukan pada

Januari 2010, yakni setahun setelahnya, namun kami percaya bahwa proses perumusan

Visi, Misi dan Nilai-nilai BTPN sebagai arah dan tujuan yang akan dicapai bersama.

Sebagaimana diamanahkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun

2007 tentang Penanaman Modal, dalam Pasal 15 (b) antara lain disebutkan bahwa: “Setiap

penanaman modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Disamping

itu sesuai dengan peraturan dan ketentuan Good Corporate Governance (GCG) yang berlaku

antara lain disebutkan bahwa setiap Bank wajib menginformasikan dalam laporan GCG Bank

yang bersangkutan tentang penyaluran dana untuk kegiatan sosial.

116

Sebagai salah satu perusahaan yang besar di Indonesia PT. Bank BTPN (Persero) Tbk

mempunyai tanggung jawab social kepada masyarakat sekitar perusahaan. Corporate Social

Responsibility (CSR) adalah komitmen berkelanjutan yang dibangun oleh PT. Bank BTPN

(Persero) Tbk untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi pada pembangunan nasional

sekaligus meningkatkan kualitas hidup komunitas lokal dan masyarakat secara keseluruhan.

Hal ini merupakan perwujudan budi baik (GoodWill) perusahaan sebagai bentuk apresiasi

kepada masyarakat. Sebagai salah satu bentuk CSR (Corporate Social Responsibility), PT.

BTPN (Persero) Tbk dalam mendayagunakan dana CSR tersebut di bidang ekonomi yang

terdiri dari beberapa program diantaranya program kemitraan yang berfokus pada penyaluran

kredit untuk pengembangan produk unggulan daerah, industry kreatif, ketahanan pangan dan

capacity building. Dan program bina lingkungan yang fokus program people yaitu pendidikan,

kesehatan, dan sarana ibadah juga program planet yaitu lingkungan hidup, prasarana dan sarana

juga bencana alam. Hal ini dibuktikan oleh Kementrian BUMN dengan adanya Surat

Keputusan nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha kecil

dan Bina Lingkungan (PKBL), di mana BUMN akan mengalokasikan dana sebesar 2 % dari

keuntungan bersih setelah pajak untuk program Kemitraan. Dijelaskan bahwa Program

Kemitraan BUMN Dengan Usaha Kecil yang selanjutnya disebut Program Kemitraan adalah

program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri

melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi

rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam Keputusan ini. Mitra Binaan adalah Usaha Kecil

yang mendapatkan pinjaman dari Program Kemitraan. Program kemitraan berupaya agar

masyarakat bisa diberdayakan dan bisa mengakses sumber-sumber ekonomi terutama adalah

permodalan. Oleh karena itu program kemitraan berupaya bagaimana rakyat miskin dan

pengusaha-pengusaha kecil mikro ini bisa mengakses kepada sumber-sumber pembiayaan.

Untuk mencapai hasil yang optimal semestinya ketiga pelaku ekonomi dapat saling bersinergi

satu sama lain saling terjadi "ketergantungan" yang dapat dalam kegiatan yang bersifat

komplementer.(http://www.depkop.go.id/ tanggal 23 Maret 2010)

Bank BTPN sendiri sudah berulangkali menerima penghargaan. Yang terbaru di tahun

2015, Bank Muamalat meraih predikat sebagai salah satu Bank terbaik tahun 2015 versi

majalah Investor. Sebelumnya, Bank BTPN telah mendapatkan predikat sebagai ASEAN Top

100 Banks Ranking by The Banker Magazine selama 4 Tahun berturut - turut.

117

KEGIATAN BISNIS

Saat ini, Bank BTPN memberikan layanan bagi lebih dari 1,3 juta nasabah melalui 635 gerai

yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Sampai dengan akhir tahun 2014, Sejalan dengan

tren sektor perbankan, kredit BTPN tumbuh sebesar 12,8% untuk tahun yang berakhir

Desember 2014. Pencapaian ini di bawah pertumbuhan kredit tahun lalu sebesar 19%. Untuk

tahun buku 2014, Bank meraih Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) secara konsolidasi sebesar

Rp1,85 triliun, atau turun 13%, sedangkan laba bersih per saham mencapai Rp317 Return on

Asset (sebelum pajak) adalah sebesar 3,6% sedangkan Return on Equity mencapai 18,4%.

ASET DAN LIABILITAS

Pada tanggal 31 Desember 2014, aset dan kredit yang diberikan masing-masing tumbuh sebesar

8% dan 13%. Hingga akhir tahun, total aset mencapai Rp75,0 triliun sedangkan total kredit

adalah sebesar Rp52,0 triliun. Pinjaman dari bisnis pensiun BTPN (BTPN Purna Bakti) tercatat

sebesar Rp34,7 triliun sehingga tetap menjadi kontributor utama dengan porsi pinjamannya

sebesar 67% dari total pinjaman. Dibanding tahun 2013 pinjaman tahun ini tumbuh sebesar

10%. Pinjaman mikro menyumbangkan 24% dari total pinjaman, tumbuh 22% dari tahun

sebelumnya, mencapai Rp12,7 triliun.

Dengan total pinjaman dan dana pihak ketiga masing-masing tumbuh sebesar 13% dan 2,2%,

LDR BTPN meningkat menjadi 97% dari 88% di tahun sebelumnya. Hal ini mengingatkan

pentingnya pendanaan profesional, yaitu pinjaman jangka menengah-panjang yang

menyumbang masingmasing sebesar 13% dan 11% dari total pendanaan pada tahun 2014 dan

2013. Meskipun menghadapi ketatnya perebutan dana pihak ketiga, BTPN tetap mampu

mempertahankan struktur pendanaannya, dengan porsi deposito sebesar 85% serta Giro dan

Tabungan (CASA) sebesar 15%.

Di tahun 2015, BTPN diperkirakan akan mencapai kinerja keuangan sesuai Rencana Bisnis

yang disampaikan kepada BI dan OJK. Bisnis pensiun (BTPN Purna Bakti) akan memperluas

layanan keuangannya untuk menjangkau nasabah pra-pensiunan dan pegawai aktif. Di sektor

bisnis mikro (BTPN Mitra Usaha), program bagi segmen informal SME (i-SME) akan

diluncurkan. Anak perusahaan Bank, BTPN Syariah, akan fokus pada pengembangan bisnis

syariahnya dengan terus memperluas jangkauan jasa keuangannya. Di sektor pendanaan,

BTPN akan memperluas dan mengembangkan jangkauan layanan perbankan ritelnya guna

menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang belum menikmati layanan perbankan. BTPN

juga akan memulai sebuah inisiatif penting untuk mengatasi tingginya biaya pendanaan dan

memenuhi kebutuhan pendanaan Bank ke depan. Kantor-kantor cabang BTPN Sinaya juga

akan lebih aktif melaksanakan cross selling jasa keuangan Allianz sesuai perjanjian Kemitraan

118

Strategisnya. Selain itu, kemitraan strategis BTPN dengan Allianz akan memusatkan perhatian

pada penyediaan asuransi mikro bagi segmen mass market.

Program Daya BTPN akan terus mengembangkan dan meningkatkan ketiga pilar inisiatifnya,

Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya Tumbuh Komunitas. Sebagai contoh,

untuk Daya Tumbuh Usaha, BTPN akan melakukan standarisasi dan memperluas jangkauan

program-program pelatihannya. Di bidang pengembangan sumber daya manusia dan jaringan

infrastruktur, BTPN akan terus melakukan investasi untuk meningkatkan produktivitas dan

kualitas pegawainya, serta efektivitas dan jangkauan jaringan Teknologi Informasinya.

Pada tahun 2015, Bank akan terus mengembangkan pemanfaatan layanan BTPN Wow! sebagai

platform layanan mobile banking di seluruh unit bisnis dan pendukung.

BENTUK LAYANAN & PRODUK

Bank BTPN memiliki 3 bentuk produk dalam menjalankan usahanya.yang pertama

adalah BTPN Purna Bakti, yaitu produk mengenai bisnis dana pensiunan yang telah digeluti

sejak tahun 1958, yang kini telah dikembangkan dan didesain khusus untuk menjawab

kebutuhan nasabah yang telah dan akan memasuki masa purna bakti. Yang kedua adalah BTPN

Sinaya yang merupakan bisnis pendanaan dalam bentuktabungan dan deposito seperti pada

bank-bank konvensional lainnya. Yang terakhir adalah BTPN Mitra Usaha Rakyat (MUR),

yang merupakan bisnis penyaluran dana untuk Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN

Persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi ini menuntut Bank BTPN untuk menyusun

strategi dan taktis bisnisnya sehari-hari. Jika dilihat secara mendalam, inti dari persaingan

bisnis terletak pada bagaimana sebuah perusahaan mengimplementasikan proses penciptaan

produk atau jasa secara lebih murah, lebih baik dan lebih cepat (cheaper, better, faster)

dibandingkan dengan para kompetitornya. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan

strategi manajemen rantai pasokan/supply chain management. Adapun aktivitas yang terlibat

dalam manajemen rantai pasokan Bank Muamalat yaitu aliran barang, aliran informasi, aliran

transaksi dan aliran uang.

Untuk mendukung manajemen rantai pasokan terutama pada aliran informasi dan aliran

transaksi, Hingga akhir September 2015, BTPN telah menanamkan investasi baru sebesar Rp

225 miliar untuk mengembangkan infrastruktur, jaringan, dan teknologi. Nilai investasi itu

meningkat 619% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

119

OPERASIONAL

Unit Operasional BTPN bertanggung jawab dalam pengelolaan back office Bank,

untuk memberikan layanan transaksi yang tepat waktu dan akurat bagi seluruh organisasi. Unit

ini juga bertugas bagi tercapainya pemanfaatan sumber daya yang optimal, serta kepatuhan

pada semua peraturan dan ketentuan yang berlaku.

Dalam memberikan layanan, unit Operasional didukung oleh National Operation

Center dan 10 Regional Operation Center di seluruh Indonesia. Unit ini menjalin kerjasama

dengan unit TI BTPN guna memanfaatkan proses otomatisasi untuk meraih peningkatan

produktivitas. Untuk meningkatkan efisiensi dan kontrol, pada tahun 2014 unit Operasional

telah menyelesaikan konsolidasi dari seluruh proses penanganan keluhan nasabah dan

membangun unit khusus Penanganan Keluhan Nasabah yang melayani seluruh unit usaha

BTPN.

Beberapa proses utama juga telah disempurnakan, antara lain melalui pelaksanaan

metode paperless untuk proses pembelian barang dan jasa serta proses persetujuan akses sistem

dari karyawan. Sistem pengolahan tanda tangan nasabah secara online juga telah diluncurkan,

sehingga kantor-kantor cabang dapat memberikan layanan transaksi yang lebih cepat dan

akurat kepada nasabah.

Guna mendukung bisnis pensiun, BTPN Purna Bakti, unit Operasional telah melakukan

otomatisasi proses rekonsiliasi pembayaran premi asuransi jiwa di National Operation Center.

Telah juga diimplementasikan proses baru untuk rekonsiliasi transaksi BTPN Wow! di cabang-

cabang dengan pusat sistem perbankan BTPN. Guna mendukung usaha baru Bank untuk

melayani nasabah Usaha Kecil & Menengah, unit ini telah mengembangkan sistem operasi

yang komprehensif guna melayani kebutuhan transaksi dalam rantai pasok nasabah. Di tahun

2014, Unit Operasional juga menyelesaikan rencana konsolidasi Kantor Pusat, yang akan mulai

dilaksanakan dan di selesaikan di akhir 2015.

Di bidang pengembangan SDM dan organisasi, Unit Operasional telah

menyempurnakan sistem pengukuran kinerja bagi seluruh organisasi unit operasional. Sistem

pengukuran ini menetapkan empat kriteria pengukuran untuk menjadi karyawan operasi yang

profesional dan kompeten, yakni:

• Layanan

• Kepatuhan

• Efisiensi, dan

• People Engagement.

120

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Di tahun 2014, unit Human Capital fokus pada tiga prioritas utama, yakni peningkatan

efisiensi pengelolaan SDM, pemanfaatan TI dalam proses SDM, serta melanjutkan

pembangunan budaya dan kapasitas kepemimpinan BTPN.

Unit Human Capital telah menyelesaikan proses pengkajian atas struktur organisasi dan

kebijakankebijakan SDM BTPN agar selaras dengan cepatnya pertumbuhan usaha Bank. Unit

Human Capital juga terlibat dalam pembentukan organisasi dan kebijakan SDM bagi BTPN

Syariah.

Guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi, unit Human Capital telah melakukan

otomatisasi atas beberapa proses penting, termasuk proses pembayaran lembur, administrasi

pinjaman karyawan dan proses perhitungan pajak. Unit Human Capital juga meluncurkan

fasilitas eLearning yang baru, sehingga karyawan dapat membangun kompetensinya tanpa

perlu meninggalkan tempat kerja masing-masing. Di akhir tahun 2014, total sekitar 53.556

peserta telah memanfaatkan fasilitas eLearning tersebut

Di bidang pengembangan SDM, pada tahun 2014 unit Human Capital mulai

melaksanakan rencana Pengembangan Kepemimpinan yang baru guna meningkatkan kapasitas

kepemimpinan dari tenaga manajer BTPN. Pada Akhir tahun lebih dari 408 branch managers,

area managers dan regional manager telah berpartisipasi dalam program ini. Bagi para

manajer senior, BTPN menyelenggarakan program kepemimpinan dan kreativitas bekerjasama

dengan Center for Creative Leadership (CCL) di Singapura, yang telah diikuti oleh 17 peserta

senior di tahun 2014.

Hubungan harmonis dengan Serikat Pekerja merupakan hal utama dalam membangun

SDM yang berkomitmen. Di tahun 2014, Bank telah menyelesaikan penandatanganan

pembaharuan Perjanjian Kerja Bersama, sebagai bukti hubungan baik antara pihak manajemen

dan seluruh karyawan.

Sebagai bagian upaya membangun lingkungan kerja yang positif, di tahun 2014 unit

Human Capital melaksanakan Survei Keterlibatan Karyawan tahunannya. Hasil survei

mengukur tingkat keselarasan antara nilai-nilai perusahaan dan aspirasi karyawan, serta rincian

rencana tindakan untuk perbaikan. Guna mendorong gaya hidup sehat dan seimbang, di tahun

2014 BTPN meluncurkan BTPN Club, yang mengundang seluruh karyawan turut serta dalam

berbagai kegiatan olahraga dan seni. Event kompetisi olahraga diselenggarakan dengan tujuan

menumbuhkan semangat kebersamaan dan daya saing. Di akhir tahun 2014, sebanyak 988

kegiatan olahraga dan kesenian telah diselenggarakan di lebih dari 105 kota di cabang-cabang

BTPN.

121

Kegiatan sosial juga dikembangkan dengan mengajak seluruh karyawan berpartisipasi

dalam program Sahabat Daya. Hal ini sejalan dengan misi BTPN, di mana karyawan tidak

hanya perlu membuktikan kompetensi profesionalnya, tetapi juga perlu memiliki karakter

Daya untuk membantu sesama. Tingkat partisipasi dalam Sahabat Daya terus meningkat: di

tahun 2014, sebanyak 2.548 karyawan terlibat dalam 3.375 kegiatan sosial, meningkat dari

sebanyak 1.035 karyawan di tahun sebelumnya.

PERKEMBANGAN INDUSTRI PERBANKAN DAN KOMPETISI

MAKROEKONOMI

Pada tahun 2014, di antara negara-negara industri besar, hanya Amerika Serikat

yang menunjukkan tanda-tanda positif pertumbuhan ekonomi. Selama tiga kuartal pertama,

pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun ke tahun mencapai masing-masing sebesar 1,9%,

2,6% dan 2,3%. Di benua Eropa, hanya Jerman yang membukukan pertumbuhan berarti

sebesar 1,2% di kuartal ketiga. Untuk periode yang sama, Perancis hanya mencapai

pertumbuhan 0,4% sedangkan Italia mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,5%. Di

benua Asia, Jepang mengalami tahun yang mengecewakan dengan kontraksi sebesar 1,2%

selama kuartal ketiga. China juga terus mengalami perlambatan pada kuartal ketiga menjadi

7,3% dari 7,5% di kuartal sebelumnya.

Hal ini mengurangi permintaan terhadap ekspor Indonesia dan berakibat melemahnya

nilai tukar Rupiah. Ketua Federal Reserve, Janet Yellen, menyikapi perkembangan ini dengan

berhati-hati. Namun pasar memperkirakan adanya kenaikan suku bunga USD tahun depan,

yang mendorong penguatan nilai tukar USD terhadap semua mata uang utama, termasuk di

kawasan Asia.

Mata uang Rupiah tidak terkecuali. Rupiah mengawali tahun 2014 dengan nilai tukar

sebesar Rupiah 11.500 per USD1, dan kemudian melemah sepanjang tahun sebelum akhirnya

ditutup pada level Rupiah 12.385 per USD1 di akhir tahun 2014. Namun tren ini tidak hanya

karena nilai tukar USD menguat. Rendahnya pertumbuhan di China serta pergeseran

perekonomian dari pola produksi ke konsumsi agar ekonominya lebih seimbang telah secara

signifikan mengurangi permintaannya terhadap beberapa komoditas dunia. Ini berdampak

negatif terhadap kinerja ekspor Indonesia ke China. Akibatnya terjadi pergeseran pada neraca

perdagangan Indonesia, yang berubah menjadi defisit di tahun 2012. Titik terendah terjadi pada

tahun 2013 yang mencapai -3.5% dari PDB sebelum sedikit pulih ketingkat -3,0% dari PDB di

tahun 2014.

122

INDUSTRI PERBANKAN

Perlambatan ekonomi dan kenaikan tingkat suku bunga memiliki efek peredam yang

besar bagi industri perbankan. Permintaan dan pertumbuhan kredit melambat dari di atas 20%

ke 12% pada akhir tahun, salah satu tingkat terendah dalam beberapa tahun terakhir. Dana

pihak ketiga terus berusaha mengejar ketinggalannya dari pesatnya pertumbuhan kredit

beberapa tahun terakhir. Dana pihak ketiga juga mengalami perlambatan walaupun lebih kecil,

dari 14% tahun lalu ke tingkat 13%. Dengan demikian, rasio Kredit terhadap Dana Pihak

ketiga, bertahan di tingkat 89% relatif sama dengan tahun sebelumnya.

Empat bank papan atas, Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA), Bank Rakyat

Indonesia (BRI) dan Bank BNI (BNI) bersaing memperebutkan dana pihak ketiga guna

mendanai pertumbuhan kreditnya, sehingga menyebabkan ketatnya pasar uang dalam negeri.

Akibatnya bank lain harus bersaing keras untuk meraih pendanaan. Ini akhirnya secara

signifikan menaikkan tingkat suku bunga dana pihak ketiga. Tren ini mendorong pihak Otoritas

Jasa Keuangan (OJK) untuk menetapkan kebijakan pembatasan suku bunga deposito

berdasarkan ukuran masingmasing bank pada semester ke dua tahun 2014.

Namun demikian, pada kondisi naiknya suku bunga, menaikkan suku bunga deposito

senantiasa lebih mudah ketimbang menaikkan suku bunga pinjaman. Selain nasabah debitur

sensitif terhadap naiknya tingkat bunga pinjaman, industri perbankan pun berhatihati dalam

menaikkan suku bunga pinjamannya karena khawatir debitur mengalami kesulitan dalam

melunasi pinjaman mereka.

Akibatnya, terjadi penurunan marjin bunga bersih ketingkat 4,2% dari 4,9% di tahun

sebelumnya. Melambatnya pertumbuhan kredit dan menurunnya marjin bunga bersih telah

memberikan dampak negatif pada kinerja profitabilitas sektor perbankan. Pertumbuhan fee

income juga menurun seiring melambatnya kegiatan usaha.

Hal ini tercermin dari tingkat laba bersih industri perbankan, yang hanya tumbuh

sebesar 8% dari 15% di tahun sebelumnya. Perlambatan ini memicu kekhawatiran atas

memburuknya kualitas aset dan pinjaman, seperti tercermin pada peningkatan rasio kredit

bermasalah yang mencapai 2,3% dari 1,9% tahun sebelumnya.

Namun demikian, tingkat permodalan industri perbankan masih memadai untuk

meredam dampak penurunan laba. Bahkan, rasio kecukupan modal (CAR) mengalami sedikit

peningkatan menjadi 19,5% dari sebesar 18,1% di tahun sebelumnya.

Industri perbankan diperkirakan akan menghadapi tantangan yang sama di tahun 2015.

Meskipun ada tanda-tanda positif bagi perekonomian dunia, hal ini baru akan mulai terasa di

123

Indonesia pada semester ke dua tahun 2015 ketika investasi dan pengeluaran pemerintah mulai

meningkat.

Industri perbankan diperkirakan akan berupaya menurunkan biaya, serta terus

memantau portofolio kreditnya untuk memastikan tersedianya cadangan kerugian yang

memadai serta tercapainya kecukupan modal guna menghadapi terjadinya gejolak pada tingkat

laba

MANUVER BANK BTPN

Di tahun 2015, BTPN diperkirakan akan mencapai kinerja keuangan sesuai Rencana

Bisnis yang disampaikan kepada BI dan OJK. Bisnis pensiun (BTPN Purna Bakti) akan

memperluas layanan keuangannya untuk menjangkau nasabah pra-pensiunan dan pegawai

aktif.

Di sektor bisnis mikro (BTPN Mitra Usaha), program bagi segmen informal SME (i-

SME) akan diluncurkan. Anak perusahaan Bank, BTPN Syariah, akan fokus pada

pengembangan bisnis syariahnya dengan terus memperluas jangkauan jasa keuangannya. Di

sektor pendanaan, BTPN akan memperluas dan mengembangkan jangkauan layanan

perbankan ritelnya guna menjangkau masyarakat di daerah terpencil yang belum menikmati

layanan perbankan.

BTPN juga akan memulai sebuah inisiatif penting untuk mengatasi tingginya biaya

pendanaan dan memenuhi kebutuhan pendanaan Bank ke depan. Kantor-kantor cabang BTPN

Sinaya juga akan lebih aktif melaksanakan cross selling jasa keuangan Allianz sesuai

perjanjian Kemitraan Strategisnya. Selain itu, kemitraan strategis BTPN dengan Allianz akan

memusatkan perhatian pada penyediaan asuransi mikro bagi segmen mass market.

Program Daya BTPN akan terus mengembangkan dan meningkatkan ketiga pilar

inisiatifnya, Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha dan Daya Tumbuh Komunitas.

Sebagai contoh, untuk Daya Tumbuh Usaha, BTPN akan melakukan standarisasi dan

memperluas jangkauan program-program pelatihannya.

Di bidang pengembangan sumber daya manusia dan jaringan infrastruktur, BTPN akan

terus melakukan investasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pegawainya, serta

efektivitas dan jangkauan jaringan Teknologi Informasinya.

Pada tahun 2015, Bank akan terus mengembangkan pemanfaatan layanan BTPN Wow! sebagai

platform layanan mobile banking di seluruh unit bisnis dan pendukung.

BTPN terus mempertahankan dan memperluas pangsa pasar pinjaman dan dana pihak

ketiga melalui penyempurnaan produk dan layanan untuk menjangkau segmen-segmen baru

124

yang potensial dan belum tersentuh oleh sektor perbankan. Pangsa pasar pinjaman BTPN

mencapai 1,4% sedangkan pangsa pasar dana pihak ketiga adalah sebesar 1,3% pada tahun

2014. BTPN mempromosikan berbagai produk dan layanannya melalui jaringan cabang dan

outletnya. Bank juga memanfaatkan penayangan iklan di media publikasi serta media

elektronik dan non-elektronik lainnya. Di sisi pendanaan, BTPN menyelenggarakan kegiatan

rutin bagi para nasabah pendanaan, untuk membahas topik-topik investasi yang menarik

PENCAPAIAN BANK BTPN

Pada bulan Januari 2014, BTPN menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham

Luar Biasa dan memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melakukan akuisisi atas PT

Bank Sahabat Purba Danarta (Bank Sahabat) yang berkedudukan di Semarang. BTPN

kemudian mengubah lisensi bank tersebut menjadi lisensi bank syariah serta mengubah

namanya menjadi BTPN Syariah.

Pada bulan Februari, BTPN melakukan investasi sebesar Rp600 miliar untuk

mengakuisisi 70% kepemilikan saham di Bank Sahabat Purba Danarta, yang kemudian menjadi

Bank BTPN Syariah.

Pada bulan Maret, SMBC menyelesaikan pembelian sebesar 15,74% saham tambahan

di BTPN, serta meningkatkan kepemilikan sahamnya ke 40,00% dari 24,26%. Akibatnya,

saham TPG di BTPN turun menjadi 25,88% dari 41%.

Pada bulan Juli, BTPN menyelesaikan konversi Bank Sahabat menjadi BTPN Syariah

dan proses pemisahan usaha (spin-off) Unit Usaha Syariahnya (UUS) ke BTPN Syariah. Kini,

BTPN Syariah menjadi salah satu dari dua belas bank syariah di Indonesia serta satu-satunya

yang fokus melayani segmen prasejahtera.

Pada bulan Agustus, unit Perbankan Ritel BTPN menandatangani perjanjian Kemitraan

Strategis dengan Allianz-Bancassurance. Selain itu, BTPN dan Allianz sepakat untuk

menyediakan produk-produk asuransi jiwa untuk segmen mass market.

Pada bulan Agustus, IFC dan SMBC menyediakan fasilitas pinjaman siaga bagi BTPN

sebesar USD200 juta dan tambahan sebesar USD300 juta yang persetujuan dari Bank Indonesia

diperoleh pada Februari 2015. Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan likuiditas,

bilamana dibutuhkan.

125

DATA TOTAL ASSET DAN SALES

Telecommunication ( in Million)

No Company Total Asset 2014 Total Asset

2013

Sales 2014 Sales 2013

1 Telekomunikasi

Indonesia (Persero)

Tbk

Rp

140.895.000,00

Rp

127.951.000,00

Rp

89.696.000,00

Rp

82.967.000,00

2 XL Axiata (d/h

Excelcomindo

Pratama) Tbk

Rp

63.706.488,00

Rp

40.277.626,00

Rp

23.460.015,00

Rp

21.265.060,00

3 INDOSAT Tbk Rp

53.254.841,00

Rp

54.520.891,00

Rp

24.085.101,00

Rp

23.855.272,00

4 Tower Bersama

Infrastructure Tbk

Rp

22.034.082,00

Rp

18.719.211,00

Rp

3.306.812,00

Rp

2.690.500,00

5 Smartfren Telecom

(d/h Mobile-8

Telecom) Tbk

Rp

17.758.685,00

Rp

15.866.493,00

Rp

2.954.410,00

Rp

2.428.858,00

6 Inovisi Infracom Tbk Rp

5.077.572,00

Rp

4.591.911,00

Rp

1.416.138,00

Rp

1.667.819,00

7 Trikomsel Oke Tbk Rp

9.062.003,00

Rp

8.242.589,00

Rp

10.778.295,00

Rp

10.366.732,00

8 Bakrie Telecom Tbk Rp

7.588.561,00

Rp

9.128.135,00

Rp

1.179.182,00

Rp

2.072.435,00

9 Bali Towerindo

Sentra Tbk

Rp

808.768,00

Rp

658.369,00

Rp

136.527,00

Rp

103.194,00

Total Rp

320.186.000,0

Rp

279.956.225,0

Rp

157.012.480,00

Rp

147.416.870,00

126

Food And Beverages (in Million)

No Food And Beverages Total Asset

2014

Total Asset

2013

Sales 2014 Sales 2013

1 Indofood Sukses Makmur

Tbk

Rp

85.938.885

Rp

77.611.416

Rp

63.594.452

Rp

55.623.657

2 Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk

Rp

24.910.211

Rp

21.267.470

Rp

30.022.463

Rp

25.094.681

3 Sinar Mas Agro Resources

Technology (SMART) Tbk

Rp

21.292.993

Rp

18.381.114

Rp

32.340.665

Rp

23.935.214

4 Mayora Indah Tbk Rp

10.291.108

Rp

9.710.223

Rp

14.169.088

Rp

12.017.837

5 Tiga Pilar Sejahtera Food

(d/h Asia Intiselera) Tbk

Rp

7.371.846

Rp

5.020.824

Rp

5.139.974

Rp

4.056.735

6 Tunas Baru Lampung Tbk Rp

7.328.419

Rp

6.212.359

Rp

6.337.561

Rp

3.705.288

7 Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk

Rp

2.917.084

Rp

2.811.621

Rp

3.916.789

Rp

3.460.231

8 Multi Bintang Indonesia

Tbk

Rp

2.231.051

Rp

1.782.148

Rp

2.988.501

Rp

3.561.989

9 Fast Food Indonesia Tbk Rp

2.162.634

Rp

2.028.125

Rp

4.208.887

Rp

3.960.253

10 Nippon Indosari Corpindo

Tbk

Rp

2.142.894

Rp

1.822.689

Rp

1.880.263

Rp

1.505.520

11 Siantar TOP Tbk Rp

1.700.204

Rp

1.470.059

Rp

2.170.464

Rp

1.694.935

12 Wilmar Cahaya Indonesia

(d/h Cahaya Kalbar) Tbk

Rp

1.284.150

Rp

1.069.627

Rp

3.701.869

Rp

2.531.881

13 Tri Banyan Tirta Tbk Rp

1.239.054

Rp

1.502.519

Rp

332.402

Rp

487.200

14 Delta Djakarta Tbk Rp

991.947

Rp

867.041

Rp

879.253

Rp

867.067

15 Sekar Bumi Tbk Rp

649.534

Rp

497.653

Rp

1.480.765

Rp

1.296.618

16 Prasidha Aneka Niaga Tbk Rp

620.928

Rp

681.832

Rp

975.081

Rp

1.279.553

127

17 Akasha Wira International

(d/h Ades Waters

Indonesia) Tbk

Rp

504.865

Rp

441.064

Rp

578.784

Rp

502.524

18 Pioneerindo Gourmet

International (d/h Putra

SejahteraPioneerindo

(CFC)) Tbk

Rp

294.178

Rp

250.670

Rp

376.599

Rp

390.551

19 Sekar Laut Tbk Rp

167.419

Rp

154.316

Rp

681.420

Rp

567.049

Total Rp

174.039.404

Rp

153.582.770

Rp

175.775.280

Rp

146.538.783

Customer Goods ( in million)

No. Company Total Asset

2014

Total Asset

2013

Sales 2014 Sales 2013

1 Unilever Indonesia Tbk Rp

14.280.670

Rp

12.703.468

Rp

34.511.534

Rp

30.757.435

2 Mandom Indonesia Tbk Rp

1.853.235

Rp

1.465.952

Rp

2.308.204

Rp

2.027.899

3 Martina Berto Tbk Rp

619.383

Rp

611.770

Rp

671.399

Rp

641.285

4 Mustika Ratu Tbk Rp

498.786

Rp

439.584

Rp

434.747

Rp

358.128

Total Rp

17.252.074

Rp

15.220.774

Rp

37.925.884

Rp

33.784.747

Retail Wholesale

No. Company Total Asset

2014

Total Asset 2013 Sales 2014 Sales 2013

1 Dian Swastatika

Sentosa Tbk

Rp

16.197.868,00

Rp

14.735.412,00

Rp

7.457.012,00

Rp

7.445.655,00

2 Sumber Alfaria

Trijaya Tbk

Rp

13.992.568,00

Rp

10.962.227,00

Rp

41.773.316,00

Rp

34.897.259,00

3 Mitra Pinasthika

Mutiara Tbk

Rp

13.950.177,00

Rp

11.220.245,00

Rp

16.076.412,00

Rp

13.878.602,00

128

4 Mitra Adiperkasa Tbk

Rp 8.686.175,00

Rp 7.808.300,00

Rp 11.822.106,00

Rp 9.734.240,00

5 Hero Supermarket

Tbk

Rp

8.295.642,00

Rp

7.758.303,00

Rp

13.564.029,00

Rp

11.900.354,00

6 Enseval Putra

Megatrading Tbk

Rp

6.190.618,00

Rp

5.528.068,00

Rp

17.011.550,00

Rp

15.623.240,00

7 Erajaya Swasembada

Tbk

Rp

6.120.307,00

Rp

5.001.635,00

Rp

14.451.413,00

Rp

12.727.248,00

8 Permata Prima Sakti

(d/h Toko Gunung

Agung) Tbk

Rp

6.024.271,00

Rp

6.095.696,00

Rp

631.536,00

Rp

1.986.760,00

9 Matahari Putra Prima

Tbk

Rp

5.827.294,00

Rp

6.579.518,00

Rp

13.590.405,00

Rp

11.912.763,00

10 Tiphone Mobile

Indonesia Tbk

Rp

5.017.544,00

Rp

3.455.339,00

Rp

14.589.691,00

Rp

10.484.625,00

11 Ramayana Lestari

Sentosa Tbk

Rp

4.590.667,00

Rp

4.378.556,00

Rp

5.861.348,00

Rp

6.000.818,00

12 Nusantara

Infrastructure (d/h

Metamedia

Technologies) Tbk

Rp

4.074.897,00

Rp

2.579.582,00

Rp

518.378,00

Rp

425.861,00

13 Matahari

Departement Store

(d/h Pacific Utama)

Tbk

Rp

3.408.372,00

Rp

2.936.882,00

Rp

7.925.547,00

Rp

6.754.326,00

14 Catur Sentosa

Adiprana Tbk

Rp

3.308.918,00

Rp

3.107.895,00

Rp

7.143.924,00

Rp

6.438.747,00

15 Ace Hardware

Indonesia Tbk

Rp

2.947.349,00

Rp

2.478.919,00

Rp

4.492.198,00

Rp

3.895.446,00

16 Midi Utama

Indonesia Tbk

Rp

2.579.467,00

Rp

2.108.897,00

Rp

6.027.859,00

Rp

4.962.851,00

17 Tigaraksa Satria Tbk Rp

2.471.584,00

Rp

2.471.998,00

Rp

9.463.005,00

Rp

8.198.126,00

18 FKS Multi Agro (d/h

Fishindo Kusuma

Sejahtera Tbk)

Rp

2.168.785,00

Rp

3.115.066,00

Rp

15.460.919,00

Rp

16.180.645,00

19 Global Teleshop Tbk Rp

1.851.535,00

Rp

1.488.532,00

Rp

4.037.217,00

Rp

3.887.253,00

20 Electronic City Tbk Rp

1.439.420,00

Rp

1.558.213,00

Rp

2.226.770,00

Rp

2.012.610,00

21 Sigmagold Inti

Perkasa (d/h AGIS)

Tbk

Rp

1.175.103,00

Rp

1.188.794,00

Rp

122.381,00

Rp

180.248,00

22 Supra Boga Lestari

Tbk

Rp

781.616,00

Rp

712.079,00

Rp

1.646.584,00

Rp

1.303.079,00

23 Star Petrochem Tbk Rp

775.918,00

Rp

749.403,00

Rp

228.622,00

Rp

274.142,00

24 Multi Indocitra Tbk Rp

664.178,00

Rp

628.738,00

Rp

528.358,00

Rp

591.343,00

129

25 Evergreen Invesco Tbk

Rp 651.467,00

Rp 615.900,00

Rp 125.268,00

Rp 154.410,00

26 Millenium

Pharmacon

Internasional Tbk

Rp

529.992,00

Rp

471.677,00

Rp

1.437.668,00

Rp

1.310.244,00

27 Kokoh Inti Arebama

Tbk

Rp

525.488,00

Rp

336.488,00

Rp

1.204.929,00

Rp

1.112.046,00

28 Skybee Tbk Rp

361.690,00

Rp

858.995,00

Rp

621.656,00

Rp

1.354.864,00

29 Wicaksana Overseas

International Tbk

Rp

204.951,00

Rp

169.324,00

Rp

506.053,00

Rp

426.102,00

30 Triwira Insanlestari

Tbk

Rp

163.050,00

Rp

185.933,00

Rp

7.368,00

Rp

11.804,00

31 Golden Retailindo

Tbk

Rp

95.309,00

Rp

96.693,00

Rp

45.962,00

Rp

49.357,00

32 Akbar Indo Makmur

Stimec Tbk

Rp

23.182,00

Rp

24.649,00

Rp

27.249,00

Rp

102.752,00

33 Rimo Catur Lestari

Tbk

Rp

7.000,00

Rp

5.081,00

Rp

123,00

Rp

291,00

Total Rp

125.102.402,00

Rp

111.413.037,00

Rp

220.626.856,00

Rp

196.218.111,00

Financial ( in million)

No. Company Total Asset 2014 Total Asset 2013 Sales 2014 Sales 2013

1 Bank Mandiri

(Persero) Tbk

Rp

855.039.673,00

Rp

733.099.762,00

Rp

86.690.044,00

Rp

71.341.628,00

2 Bank Rakyat

Indonesia (Persero)

Tbk

Rp

801.955.021,00

Rp

626.182.926,00

Rp

84.421.353,00

Rp

67.809.543,00

3 Bank Central Asia

Tbk

Rp

552.423.892,00

Rp

496.304.573,00

Rp

52.799.750,00

Rp

42.224.234,00

4 Bank Negara

Indonesia (Persero)

Tbk

Rp

416.573.708,00

Rp

386.654.815,00

Rp

44.080.298,00

Rp

35.891.612,00

5 Bank CIMB Niaga (d/h Bank Niaga)

Tbk

Rp 233.162.423,00

Rp 218.866.409,00

Rp 22.942.768,00

Rp 20.490.013,00

6 Bank Danamon Tbk Rp

195.708.593,00

Rp

184.237.348,00

Rp

28.818.939,00

Rp

26.544.431,00

7 Bank Permata Tbk Rp

185.349.861,00

Rp

165.833.922,00

Rp

17.601.192,00

Rp

13.241.693,00

8 Bank Panin Tbk Rp

172.581.667,00

Rp

164.055.578,00

Rp

17.369.669,00

Rp

14.334.463,00

9 Bank Tabungan

Negara (Persero)

Tbk

Rp

144.575.961,00

Rp

131.169.730,00

Rp

13.702.148,00

Rp

11.546.860,00

130

10 Bank Maybank Indonesia (d/H Bank

Internasional

Indonesia) Tbk

Rp 143.318.466,00

Rp 140.546.751,00

Rp 15.323.380,00

Rp 13.478.017,00

11 Bank OCBC NISP

(d/h Bank NISP) Tbk

Rp

103.123.179,00

Rp

97.524.537,00

Rp

8.650.814,00

Rp

7.028.175,00

12 Bank Bukopin Tbk Rp

79.051.268,00

Rp

69.457.663,00

Rp

8.179.918,00

Rp

6.735.699,00

13 Bank Pembangunan

Daerah Jawa Barat &

Banten Tbk

Rp

75.836.537,00

Rp

70.958.233,00

Rp

9.357.724,00

Rp

8.590.246,00

14 Bank Tabungan

Pensiunan Nasional

Tbk

Rp

75.014.737,00

Rp

69.664.873,00

Rp

13.032.675,00

Rp

11.343.452,00

15 Bank Mega Tbk Rp

66.647.891,00

Rp

66.475.698,00

Rp

7.375.026,00

Rp

6.075.117,00

16 Bank Muamalat

Indonesia

Rp

62.413.310,00

Rp

53.723.980,00

Rp

5.214.860,00

Rp

4.334.150,00

17 Bank Pembangunan

Daerah Jawa Timur

Tbk

Rp

37.998.046,00

Rp

33.046.537,00

Rp

4.456.820,00

Rp

3.746.755,00

18 Bank Mayapada

Internasional Tbk

Rp

36.173.591,00

Rp

24.015.572,00

Rp

3.660.009,00

Rp

2.361.123,00

19 Bank Artha Graha

Internasional Tbk

Rp

23.453.347,00

Rp

21.197.512,00

Rp

2.341.691,00

Rp

2.045.687,00

20 Bank Ekonomi

Raharja Tbk

Rp

29.726.856,00

Rp

28.750.162,00

Rp

2.572.406,00

Rp

2.237.422,00

21 Bank Victoria

International Tbk

Rp

21.364.882,00

Rp

19.153.131,00

Rp

2.163.253,00

Rp

1.619.239,00

22 Bank Sinarmas Tbk Rp

21.259.549,00

Rp

17.447.455,00

Rp

2.045.612,00

Rp

1.665.377,00

23 Bank QNB Indonesia

(d/h Bank QNB

Kesawan) Tbk

Rp

20.839.018,00

Rp

11.047.615,00

Rp

1.430.554,00

Rp

662.307,00

24 Bank Woori Saudara

Indonesia 1906 (d/h

Bank Himpunan

Saudara 1906) Tbk

Rp

16.432.776,00

Rp

6.221.880,00

Rp

429.681,00

Rp

405.238,00

25 Bank J Trust

Indonesia (d/h Bank

Mutiara) Tbk

Rp

12.682.021,00

Rp

14.576.094,00

Rp

1.270.117,00

Rp

1.377.794,00

26 Bank Windu

Kentjana

International (d/h

Bank Multicor) Tbk

Rp

9.769.591,00

Rp

7.917.214,00

Rp

920.941,00

Rp

681.451,00

27 Bank Nusantara

Parahyangan Tbk

Rp

9.468.873,00

Rp

9.985.736,00

Rp

1.121.313,00

Rp

959.822,00

28 Bank MNC

Internasional (d/h

Rp

9.430.264,00

Rp

8.165.865,00

Rp

823.588,00

Rp

763.121,00

131

Bank ICB Bumiputera) Tbk

29 Bank Capital

Indonesia Tbk

Rp

9.251.776,00

Rp

7.139.276,00

Rp

822.566,00

Rp

572.269,00

30 Bank Pundi

Indonesia (d/h Bank

Eksekutif

Internasional) Tbk

Rp

9.044.046,00

Rp

9.003.124,00

Rp

1.803.782,00

Rp

1.731.818,00

31 Bank Mestika

Dharma Tbk

Rp

8.672.084,00

Rp

7.911.550,00

Rp

926.429,00

Rp

899.271,00

32 Bank Rakyat

Indonesia Agroniaga

(d/h Bank

Agroniaga) Tbk

Rp

6.385.191,00

Rp

5.124.070,00

Rp

638.234,00

Rp

471.315,00

33 Bank Panin Syariah

Tbk

Rp

6.207.678,00

Rp

4.052.701,00

Rp

559.789,00

Rp

283.759,00

34 Bank Nationalnobu

Tbk

Rp

5.767.590,00

Rp

3.877.270,00

Rp

393.692,00

Rp

169.051,00

35 Bank of India

Indonesia (d/h Bank

Swadesi) Tbk

Rp

5.199.185,00

Rp

3.601.336,00

Rp

475.463,00

Rp

305.438,00

36 Bank Bumi Arta Tbk Rp

5.155.423,00

Rp

4.045.672,00

Rp

551.753,00

Rp

414.615,00

37 Bank Maspion

Indonesia Tbk

Rp

4.828.575,00

Rp

4.170.423,00

Rp

443.704,00

Rp

369.371,00

38 Bank Agris Tbk. Rp

4.111.036,00

Rp

2.509.281,00

Rp

334.165,00

Rp

178.146,00

39 Bank Yudha Bakti

Tbk.

Rp

2.692.234,00

Rp

2.291.715,00

Rp

311.626,00

Rp

270.308,00

40 Bank Ina Perdana

Tbk,

Rp

1.951.587,00

Rp

1.402.171,00

Rp

188.093,00

Rp

147.979,00

41 Bank Mitraniaga Tbk Rp

1.892.362,00

Rp

1.285.157,00

Rp

174.118,00

Rp

108.845,00

42 Bank Dinar

Indonesia Tbk

Rp

1.641.451,00

Rp

854.801,00

Rp

126.680,00

Rp

61.354,00

Total Rp

4.484.175.219,00

Rp

3.933.550.118,00

Rp

466.546.637,00

Rp

385.518.208,00

132