daftar isi - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/statistik/lkip ditjen hubla tahun...

165

Click here to load reader

Upload: hoangkiet

Post on 19-Mar-2019

265 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan
Page 2: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan
Page 3: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

i

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................... i

Daftar Isi .............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan ...................................................................................... I – 1

A Visi dan Misi Penyelenggaraan Transportasi Laut Nasional.... I – 2

B Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut.....................................................

I – 2

C Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat Lalu

Lintas dan Angkutan Laut…………………………………………

I - 3

D

E

Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat

Kepelabuhanan....................................................………………

Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat

Perkapalan dan Kepelautan......................................................

I - 5

I - 6

F

G

Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat

Kenavigasian............................................................................

Tugas Pokok, Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat

Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai......................................

I – 8

I - 9

BAB II PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG LALU

LINTAS DAN ANGKUTAN LAUT.…………………...

II – 1

I Program.………..………………………………………………….. II – 1

A

B

C

D

Bidang Pemerintahan dan Operasional…………………

Bidang Pembangunan…………………………………….

Pelayanan Pihak Ke-3…………………………………….

Kegiatan Lainnya…………………………………………..

II – 1

II – 3

II – 3

II – 3

II Realisasi.................................................................................... II – 4

A

B

C

Bidang Pemerintahan dan Operasional…………………

Bidang Pembangunan…………………………………….

Pelayanan Pihak Ke-3…………………………………….

II – 4

II – 36

II – 40

Page 4: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

ii

D Kegiatan yang Tidak Dilaksanakan…………………….. II – 41

BAB III PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG

KEPELABUHANAN

III - 1

I Program…………………………………………………………….. III - 1

A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. III - 1

B Bidang Pembangunan…………………………………….. III - 1

C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….……………..

D Kegiatan Lainnya…………………………………………..

III - 2

III - 3

II Realisasi……………………………………………………. ……… III - 3

A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… III - 3

B Bidang Pembangunan……………………………………. III – 19

C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. III - 56

D Kegiatan Lainnya………………………………………….. III - 57

BAB IV PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG

PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN

IV-1

I Program…………………………………………………………….. IV-1

A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. IV-2

B Bidang Pembangunan…………………………………….. IV - 2

C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….…………….. IV - 2

D Kegiatan Lainnya………………………………………….. IV - 4

II Realisasi……………………………………………………. ……… IV - 4

A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… IV - 4

B Bidang Pembangunan……………………………………. IV - 22

C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. IV - 24

D Kegiatan yang tidak Terlaksana…………………………. IV - 31

E Kegiatan Lainnya………………………………………….. IV - 32

BAB V PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG

KENAVIGASIAN

V - 1

I Program…………………………………………………………….. V-1

A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. V-1

Page 5: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

iii

B Bidang Pembangunan…………………………………….. V - 1

C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….…………….. V - 2

D Kegiatan Lainnya………………………………………….. V - 2

II Realisasi……………………………………………………. ……… V - 2

A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… V - 2

B Bidang Pembangunan……………………………………. V – 16

C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. V - 25

D Kegiatan Lainnya……………….…………………………. V - 27

BAB VI PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN BIDANG KESATUAN

PENJAGAAN LAUT DAN PANTAI

VI - 1

I Program…………………………………………………………….. VI - 1

A Bidang Pemerintahan dan Operasional.…….………….. VI – 1

B Bidang Pembangunan…………………………………….. VI – 2

C Pelayanan Pihak Ketiga…………………….…………….. VI – 2

D Kegiatan Lainnya………………………………………….. VI – 2

E Kegiatan yang tidak Terlaksana…………………………. VI - 3

II Realisasi……………………………………………………. ……… VI – 3

A Bidang Pemerintahan dan Operasional………………… VI – 3

B Bidang Pembangunan……………………………………. VI - 50

C Pelayanan Pihak Ketiga………………………………….. VI – 51

D Kegiatan Lainnya……………….…………………………. VI -52

Page 6: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 1

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan agar lebih berdaya guna,

berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, serta sebagai upaya mewujudkan good

governance, telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja lnstansi Pemerintah. Sebagai implementasi dari

Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 telah diterbitkan Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Rencana

Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan Kinerja di Lingkungan Kementerian

Perhubungan dimana setiap unit Eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perhubungan

wajib untuk menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP), dan juga telah

diterbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2017 disusun sebagai gambaran

tolak ukur keberhasilan/kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi selama tahun anggaran 2017. Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada dasarnya mencoba

mengkomunikasikan pencapaian kinerja dikaitkan dengan sejauh mana organisasi telah

melakukan upaya-upaya stratejik dan operasional di dalam mencapai tujuan/sasaran

stratejiknya dalam kerangka pemenuhan visi dan misi yang telah ditetapkan. Visi dan misi

organisasi serta tujuan stratejik organisasi telah diformalkan di dalam suatu Rencana

Strategis yang memiliki rentang waktu 5 tahun. Kemudian untuk capaian yang harus

dipenuhi setiap tahunnya dalam periode 5 tahun tersebut, di dalam Rencana Strategis

ditetapkan sejumlah Sasaran Strategis. Pemenuhan atas sasaran stratejik ini setiap

tahunnya akan berakumulasi pada pencapaian tujuan stratejik organisasi di akhir tahun

kelima. Apabila tujuan stratejik organisasi telah dipenuhi maka organisasi tersebut dapat

dikatakan telah memenuhi visi dan misinya. Dasar Hukum Penyusunan Laporan Kinerja

BAB 1 Pendahuluan

Page 7: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 2

Instansi Pemerintah (LKIP) adalah sebagai berikut:

1. Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional 2005 – 2025;

3. Undang Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional serta berbagai peraturan perundangan lainnya dan berbagai peraturan

turunannya;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian/Lembaga;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan

Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap instansi pemerintah baik di pusat

maupun daerah menyusun suatu laporan keuangan dan laporan kinerja yang

terintegrasi dengan berbagai sistem manajemen pemerintahan lainnya;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2010 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah (SPIP), mengamanatkan Kementerian PAN dan RB untuk

mengoordinasikan pelaksanaannya di berbagai instansi pemerintah;

9. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara;

10. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian Perhubungan;

11. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Intansi Pemerintah;

12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi,

mengamanatkan Kementerian PAN dan RB untuk mengkoordinasikan

pelaksanaannya di berbagai Instansi Pemerintah;

13. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instasi Pemerintah;

14. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja

Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;

15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi

Page 8: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 3

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013;

16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

dipergunakan sebagai acuan bagi setiap Instansi Pemerintah dalam menyusun

dokumen Penetapan Kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi yang

bersangkutan;

17. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 69 Tahun 2012 tentang Pedoman

Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, dan Laporan

Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementrian Perhubungan;

18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 11 Tahun 2013 tentang Pedoman

Pengumpulan Data Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

19. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 12 Tahun 2013 tentang Pedoman

Pengukuran Indikator Kinerja di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

20. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun 2014 tentang Pedoman

Evaluasi Terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja di Lingkungan Kementerian

Perhubungan;

21. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.189 Tahun 2015 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir

dengan PM No. 86 Tahun 2016;

22. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 45 Tahun 2016 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

23. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas Nomor 5 tahun

2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis

Kementerian/ Lembaga (Renstra K/L) 2015 – 2019;

24. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM.70 Tahun 2017 tentang Penetapan

Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Kementerian Perhubungan;

25. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP.873 Tahun 2017 tentang Reviu

Rencana Strategis Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019.

Page 9: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 4

1.2. STRUKTUR ORGANISASI DAN TUGAS FUNGSI DITJEN HUBLA

1.2.1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. PM. 189 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah

diubah terakhir dengan PM No. 86 tahun 2016, struktur organisasi Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.2.1Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

1.2.2. Tugas Fungsi dan Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

a. Tugas Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor PM 189 Tahun 2015

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah

diubah dengan PM 86 Tahun 2016, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Page 10: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 5

menyelenggarakan sebagian tugas pokok Kementerian Perhubungan, dan

merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang transportasi laut

berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Perhubungan serta

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

1) Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan angkutan di perairan,

kepelabuhanan, sarana dan prasarana pelayaran, perlindungan lingkungan

maritim, serta peningkatan keselamatan dan keamanan pelayaran;

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang transportasi laut;

3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang transportasi laut;

4) Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dan supervisi bidang

transportasi laut;

5) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang transportasi laut;

6) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; dan

7) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

c. Susunan Organisasi Ditjen Hubla

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari :

1) Sekretariat Direktorat Jenderal;

2) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut;

3) Direktorat Kepelabuhan;

4) Direktorat Perkapalan dan Kepelautan;

5) Direktorat Kenavigasian; dan

6) Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai.

Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing susunan organisasi tersebut, yaitu:

1) Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

a) Tugas Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan pemberian pelayanan

dukungan teknis dan administrasi kepada seluruh satuan organisasi di

lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

b) Fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

1) Penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, program dan anggaran kegiatan, pentarifan, evaluasi dan pelaporan kegiatan serta anggaran;

2) Penyiapan koordinasi dan pengelolaan keuangan dan penyusunan laporan keuangan, penelaahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan

Page 11: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 6

tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan aparat fungsional ekstern dan intern di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan pelaporan;

3) Pelaksanaan perencanaan dan pengembangan, mutasi, disiplin, pemberhentian, dan kesejahteraan pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

4) Penyiapan koordinasi penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan advokasi hukum, tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat, pelaksanaan dokumentasi hukum serta kerjasama luar negeri sub sektor perhubungan laut;

5) Penyiapan koordinasi dan penyusunan pembinaan administrasi perkantoran dan kearsipan, kebutuhan rumah tangga dan pemeliharaan, perencanaan dan penentuan kebutuhan, inventarisasi dan pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Perhubungan Laut serta evaluasi dan pelaporan; dan

6) Penyiapan koordinasi penataan koordinasi dan tatalaksana, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan data informasi publik serta pengelolaan sistem teknologi informasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

c) Susunan Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terdiri dari:

a. Bagian Perencanaan;

b. Bagian Keuangan;

c. Bagian Kepegawaian;

d. Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri;

e. Bagian Umum dan Perlengkapan; dan

f. Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat.

Adapun penjabaran dari masing-masing tugas dan fungsi masing-masing

Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

adalah sebagai berikut:

a. Bagian Perencanaan

1) Tugas Bagian Perencanaan

Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi dan penyusunan perencanaan strategis, program dan

anggaran kegiatan, pentarifan serta evaluasi dan pelaporan

kegiatan dan anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

2) Fungsi Bagian Perencanaan

a. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana strategis dan indikator kinerja, penyusunan rencana kerjasama teknik dan pinjaman/ hibah luar negeri, serta kemitraan;

Page 12: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 7

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran, rancangan rencana kerja (RENJA), rencana kerja dan anggaran (RKA), konsep dokumen pelaksanaan anggaran, serta program kerja kemitraan.

c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan laporan dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan dan anggaran, kinerja, penetapan tarif, pemantauan teknis serah terima hasil kegiatan, pembinaan dan evaluasi layanan pengadaan.

b. Bagian Keuangan

1) Tugas Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi dan pengelolaaan keuangan dan penyusunan laporan

keuangan, penelaahan dan koordinasi terhadap pelaksanaan

tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan aparat fungsional ekstern

dan intern di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

serta evaluasi dan pelaporan.

2) Fungsi Bagian Keuangan

a. Penyiapan bahan koordinasi administrasi pelaksanaan anggaran, penyusunan dan pemantauan atas pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) dan revisi, koordinasi pelaksanaan pemeriksaan/ audit, penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan/ audit aparat fungsional ekstern dan intern, dan monitoring penyelesaian TP/TGR;

b. Penyiapan bahan koordinasi perbendaharaan termasuk penyusunan Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) tingkat satker kantor pusat dan wilayah DKI, verifikasi pembukuan dan penatausahaan/ pengelolaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) termasuk piutang dan target, monitoring pengelola Anggaran/ Barang dan koordinasi pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);

c. Penyiapan bahan koordinasi laporan keuangan tingkat eselon I, penyusunan laporan Sistem Akuntansi Instansi (SAI) tingkat eselon I, Sistem Akuntansi dan Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN), koordinasi pelaksanaan Reviu Laporan Keuangan, penyiapan bahan pelaksanaan tindak lanjut hasil reviu LK dan monitoring daya serap.

c. Bagian Kepegawaian

1) Tugas Bagian Kepegawaian

Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan koordinasi dan penyusunan perencanaan dan program

Page 13: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 8

pengembangan, mutasi, disiplin, pemberhentian dan kesejahteraan

pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta

evaluasi dan pelaporan.

2) Fungsi Bagian Kepegawaian

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan perencanaan formasi dan pengangkatan pegawai, serta pengelolaan basis data kepegawaian;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan usulan pemindahan jabatan struktural dan fungsional, asessment, pengangkatan jabatan fungsional tertentu dan kepangkatan pegawai; dan

c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan disiplin, pemberhentian, kesejahteraan dan penilaian kinerja pegawai.

d. Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri

1) Tugas Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri

Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

koordinasi dan penyusunan telaahan hukum, rancangan peraturan

perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan advokasi

hukum serta penyuluhan peraturan perundang-undangan,

koordinasi tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat, serta

pelaksanaan perjanjian internasional dan kerjasama luar negeri di

lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi

dan pelaporan.

2) Fungsi Bagian Hukum dan Kerja Sama Luar Negeri

a. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan penelaahan dan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan pertimbangan urusan perjanjian dan kerjasama luar negeri di bidang pelayaran; dan

c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan pemberian pertimbangan dan pelaksanaan advokasi hukum, penyuluhan peraturan perundang-undangan, dokumentasi hukum dan koordinasi tindak lanjut laporan pengaduan masyarakat.

e. Bagian Umum dan Perlengkapan

1) Tugas Bagian Umum dan Perlengkapan

Bagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan pembinaan

administrasi perkantoran dan kearsipan, kebutuhan rumah tangga

Page 14: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 9

dan pemeliharaan, perencanaan dan penentuan kebutuhan,

inventarisasi dan penatausahaan Barang Milik Negara (BMN)

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta evaluasi dan

pelaporan.

2) Fungsi Bagian Umum dan Perlengkapan

a. Penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan administrasi perkantoran, perencanaan, pengadaan barang dan jasa tingkat satker kantor pusat, pengurusan dn pengaturan barang persediaan, penyusunan laporan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang Milik Negara tingkat satker kantor pusat dan wilayah DKI;

b. Penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan rumah tangga, keperluan rapat, pertemuan dinas, pemeliharaan gedung dan sarana prasarana kantor serta inventaris kantor, pelayanan angkutan pegawai, perawatan kendaraan dinas, keprotokolan, pelayanan kesehatan pegawai; dan

c. Penyiapan bahan inventarisasi/ penatausahaan Barang Milik Negara, serah terima dan penetapan status penggunaan Barang Milik Negara, pemanfaatan Barang Milik Negara, penghapusan BMN pemindahtanganan Barang Milik Negara, penataan Rumah Negara.

f. Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat

1) Tugas Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat

Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan koordinasi penataan organisasi dan tata

laksana, pelaksanaan hubungan masyarakat dan pelayanan data

informasi publik serta pengelolaan sistem teknologi informasi di

lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

2) Fungsi Bagian Organisasi dan Hubungan Masyarakat

a. Penyiapan bahan koordinasi penyusunan, penataan organisasi tata laksana dan reformasi birokrasi serta evaluasi organisasi tata laksana dan pelaksanaan reformasi birokrasi;

b. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, kebijakan, standarisasi dan pengembangan sIstem komunikasi, hubungan masyarakat, pelaksanaan pengelolaan operasional layanan komunikasi dan pelayanan informasi publik, pembinaan dan evaluasi pelaksanaan komunikasi, hubungan masyarakat dan pelayanan informasi publik; dan

c. Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis, kebijakan, pembinaan, monitoring, evaluasi, arsitektur dan standarisasi tata kelola data dan informasi pada pelaksanaan dan/ atau pengelolaan operasional layanan, manajemen risiko, pengembangan serta integrasi basis data dan sistem Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Page 15: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 10

2) Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut

a) Tugas Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut

Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta

evaluasi dan pelaporan dibidang lalu lintas dan angkutan laut.

b) Fungsi Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;

d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;

e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang lalu lintas dan angkutan laut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutan laut khusus, usaha jasa terkait angkutan laut, pengembangan usaha angkutan laut, sistem informasi angkutan laut dan sarana prasarana angkutan laut;

f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.

3) Direktorat Kepelabuhanan

a) Tugas Direktorat Kepelabuhanan

Direktorat Kepelabuhanan mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,

pemberian bimbingan teknis dan supervisi, serta evaluasi dan pelaporan di

bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan

dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi,

pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan.

Page 16: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 11

b) Fungsi Direktorat Kepelabuhanan

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;

d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan;

e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang tatanan dan perencanaan pengembangan pelabuhan, perancangan dan program pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, pemanduan dan penundaan kapal, pelayanan jasa dan usaha pelabuhan; dan

f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.

4) Direktorat Perkapalan dan Kepelautan

a) Tugas Direktorat Perkapalan dan Kepelautan

Direktorat perkapalan dan Kepelautan mempunyai tugas melaksanakan

perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,

prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta

evaluasi dan pelaporan di bidang kelaiklautan kapal, perlindungan lingkungan

maritim dan kepelautan.

b) Fungsi Direktorat Perkapalan dan Kepelautan

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;

c. Penyiapan penyusunan standar, norma, prosedur dan kriteria di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan

Page 17: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 12

pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;

d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan;

e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang rancang bangun stabilitas dan garis muat kapal, peti kemas, pengukuran dan pendaftaran kebangsaan kapal, keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal, manajemen keselamatan kapal dan perlindungan lingkungan di perairan dan kepelautan; dan

f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga serta data dan informasi Direktorat.

5) Direktorat Kenavigasian

a) Tugas Direktorat Kenavigasian

Direktorat Kenavigasian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria,

pemberian bimbingan teknis dan supervisi serta evaluasi dan pelaporan di

bidang kenavigasian.

b) Fungsi Direktorat Kenavigasian

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;

d. Penyiapan dan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian;

e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang perambuan dan perbengkelan, telekomunikasi pelayaran, armada dan pangkalan kenavigasian, penataan alur dan perlintasan serta perencanaan teknis kenavigasian; dan

f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tangga Direktorat.

Page 18: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 13

6) Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

a) Tugas Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas

melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma,

standar, prosedur dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi

serta evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan

hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan

pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana.

b) Fungsi Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;

b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;

c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;

d. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana;

e. Penyiapan evaluasi dan pelaporan di bidang patroli dan pengamanan, penegakan hukum dan advokasi, tertib pelayaran, penanggulangan musibah dan pekerjaan bawah air, sarana dan prasarana; dan

f. Pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian dan rumah tanggaDirektorat.

Page 19: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 14

1.2.3. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT

PM 189 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan sebagaimana telah diubah terakhir dengan PM.86 Tahun 2016.

Gambar 1.2.3.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Page 20: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 15

d. Tugas dan Fungsi kelembagaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan

Ditjen Hubla

1) Otoritas Pelabuhan Utama

Otoritas Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, pengendalian

dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada pelabuhan yang diusahakan

secara komersial, melalui penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:

a) Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengwasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan;

b) Pelaksanaan penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran, dan jaringan jalan;

c) Pelaksanaan penyediaan dan pemeliharaan SBNP;

d) Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan;

e) Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan Kerja dan daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, serta pengawasan penggunaannya;

f) Pelaksanaan pengusulan tariff untuk ditetapkan menteri, atas penggunaan perairan dan/ atau daratan, dan fasilitas pelabuhan yang disediakan oleh Pemerintah serta jasa kepelabuhanan yang diselenggarakan oleh Otoritas Pelabuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

g) Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal ke luar masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal;

h) Pelaksanaan penjaminan keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan;

i) Pelaksanaan penyediaan dan/ atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang belum disediakan oleh Badan usaha Pelabuhan;

j) Pelaksanaan pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan untuk melakukan kegiatan pengusahaan di pelabuhan;

k) Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa kepalabuhan; dan

l) Pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, ekuangan, hokum dan hubungan masyarakat.

Page 21: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 16

Gambar 1.2.3.2 Struktur Organisasi Kantor Otoritas Pelabuhan Utama

2) Kantor Kesyahbandaran Utama

Kantor Kesyahbandaran Utama mempunyai tugas melaksanakan pengawasan

dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan kemanan pelayaran, serta

koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan, melalui penyelenggaraan

beberapa fungsi sebagai berikut:

a) Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, keselamatan, keamanan dan ketertiban di pelabuhan serta peneritan Surat Persetujuan Berlayar;

b) Pelaksanaan ppengawasan tertib llu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran;

c) Pelaksanaan pengawasan kegiatan alih muat di perairan pelabuhan, kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, pemanduan dan penundaan kapal;

d) Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait dengan kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi dan den=barkasi penumpang, pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi;

e) Pelaksanaan bantuan pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue/ SAR), pengendaluan dan koordinasi penanggulangan pencemaran dan pemadaman kebakaran di pelabuhan serta pengawasan pelaksanaan perlindungan lingkungan maritime;

KANTOR

OTORITAS PELABUHAN

BIDANG LALA, OPERASI DAN USAHA

KEPELABUHANAN

SEKSI LALU LINTAS DAN ANGKUTAN LAUT

SEKSI FASILITAS DAN PENGAWASAN OPERASIONAL PELABUHAN

SEKSI BIMBINGAN USAHA DAN JASA KEPELABUHANAN

BIDANG PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN

SEKSI RENCANA DAN PROGRAM

SEKSI DESAIN DAN PEMBANGUNAN

SEKSI ANALISA, EVALUASI DAN TARIF

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAGIAN KEUANGAN

SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN

UMUM

SUBBAGIAN HUKUM DAN HUMAS

Page 22: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 17

f) Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal;

g) Penegakan hokum di bidang keselamatan dan kemanan pelayaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

h) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hokum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran; dan

i) Pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, hokum dan hubungan masyarakat.

Gambar 1.2.3.3 Struktur Organisasi Kantor Kesyahbandaran Utama

3) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan

kemanan pelayaran, koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan serta

pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan pada

pelabuhan yang diusahakan secara komersial, melalui penyelenggaraan

beberapa fungsi sebagai berikut:

a) Pelaksanaan pengawasan dan pemenuhan kelaiklautan kapal, sertifikasi keselamatan kapal, pencegahan pencemaran dari kapal dan penetapan status hukum kapal;

KANTOR

KESYAHBANDARAN UTAMA

BIDANG STATUS HUKUM DAN SERTIFIKASI KAPAL

SEKSI STATUS HUKUM KAPAL

SEKSI SERTIFIKASI KESELAMATAN KAPAL

SEKSI SERTIFIKASI PENCEGAHAN PENCEMARAN DAN MANAJEMEN

KESELAMATAN KAPAL

BIDANG KESELAMATAN BERLAYAR

SEKSI KEPELAUTAN

SEKSI TERTIB BANDAR

SEKSI TERTIB BERLAYAR

BIDANG PENJAGAAN, PATROLI DAN PENYIDIKAN

SEKSI PENJAGAAN

SEKSI PATROLI

SEKSI PENUNJANG KESELAMATAN DAN

PENYIDIKAN

BAGIAN TATA USAHA

SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN, UMUM,

DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

SUBBAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN

Page 23: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 18

b) Pelaksanaan pemeriksaan manajemen keselamatan kapal;

c) Pelaksanaan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran terkait dengan kegiatan bongkar muat barang berbahaya, barang khusus, limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), pengisian bahan bakar, ketertiban embarkasi dan debarkasi penumpang, pembangunan fasilitas pelabuhan, pengerukan dan reklamasi, laik layar dan kepelautan, tertib lalu lintas kapal di perairan pelabuhan dan alur pelayaran, pemanduan dan penundaan kapal, serta penerbitan Surat Persetujuan Berlayar;

d) Pelaksanaan pemeriksaan kecelakaan kapal, pencegahan dan pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan, penanganan musibah di laut, pelaksanaan perlindungan lingkungan maritime dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;

e) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pemerintahan di pelabuhan yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran;

f) Pelaksanaan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan, serta pengawasan penggunaannya, pengusulan tariff untuk ditetapkan Menteri;

g) Pelaksanaan penyediaan, pengaturan, dan pengawasan penggunaan lahan daratan dan perairan pelabuhan, pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan jaringan jalan serta SBNP;

h) Pelaksanaan penjaminan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan, keamanan dan ketertiban, kelancaran arus barang di pelabuhan;

i) Pelaksanaan pengaturan lalu lintas kapal keluar masuk pelabuhan melalui pemanduan kapal, penyediaan dan/ atau pelayanan jasa kepelabuhanan serta pemberian konsesi atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan;

j) Penyiapan bahan penetapan dan evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa kepelabuhanan; dan

k) Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum, hokum dan hubungan masyarakat serta pelaporan.

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan diklasifikasikan ke dalam 5

(lima) kelas, yaitu:

a) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I

b) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II

c) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III

d) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV

e) Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas V

4) Kantor Pelabuhan Batam

Kantor Pelabuhan Batam mempunyai tugas melaksanakan pemberian

pelayanan jasa lalu lintas angkutan laut, kepelabuhanan, keamanan dan

Page 24: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 19

keselamatan pelayaran untuk memperlancar angkutan laut, melalui

penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:

a) Pengawasan kegiatan lalu lintas dan angkutan laut yang meliputi lalu lintas kapal, penumpang, barang, hewan, container dan pementauan pelaksanaan tariff;

b) Pengawasan kegiatan, penunjang angkutan laut, pembinaan tenaga kerja bongkar muat dan pemantauan tariff;

c) Penilikan terhadap pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan pemberian Surat Persetujuan Berlayar (SPB);

d) Pelaksanaan tindakan pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemadaman kebakaran di perairan pelabuhan dan bandar;

e) Pelaksanaan pengamanan, penertiban,dan penegakan peraturan di bidang pelayaran, penyidikan tindak pidana pelayaran di perairan pelabuhan dan bandar guna menjamin kelancaran operasional pelabuhan;

f) Pelaksanaan pemeriksaan nautis, teknis, radio, peralatan, pembangunan dan perombakan kapal serta verifikasi manajemen keselamatan kapal dan penerbitan sertifikasi;

g) Pelaksanaan pengukuran dan status hokum kapal, surat kebangsaan dan hipotek kapal serta pengurusan dokumen pelaut, penyijilan awak kapal dan perjanjian kerja laut;

h) Penyusunan rencana kerja operasional kegiatan pelayanan jasa kepelabuhan;

i) Pelaksanaan pemberian pelayanan jasa kepelabuhan dan kegiatan pelaksanaan pemanduan dan penundaan kapal;

j) Penilikan alur pelayaran dan kolam pelabuhan dan teknik kepelabuhanan;

k) Pelaksanaan urusan administrative dan kerumahtanggaan.

Gambar 1.2.3.4 Struktur Organisasi Kantor Pelabuhan Batam

Page 25: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 20

5) Unit Penyelenggara Pelabuhan

Unit Penyelenggara Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pengaturan,

pengendalian dan pengawasan kegiatan kepelabuhanan, keselamatan dan

keamanan pelayaran pada pelabuhan, serta penyediaan dan/ atau pelayanan

jasa kepelabuhanan yang belum diusahakan secara komersial, melalui

penyelenggaraan beberapa fungsi sebagai berikut:

a) Penyiapan bahan penyusunan Rencana Induk Pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKp);

b) Penyediaan dan pemeliharaan penahan gelombang, kolam pelabuhan, alur pelayaran dan SBNP;

c) Penjaminan kelancaran arus barang, penumpang dan hewan;

d) Penyediaan dan/ atau pelayanan jasa kepelabuhanan;

e) Pengaturan, pengendalian, dan pengawasan usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan dan angkutan di perairan;

f) Penyediaan fasilitas pelabuhan dan jasa pemanduan dan penundaan;

g) Penjaminan keamanan dan ketertiban di pelabuhan;

h) Pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan;

i) Penyiapan bahan pengawasan keselamatan dan keamanan pelayaran; dan

j) Pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, hokum dan hubungan masyarakat.

Unit Penyelenggara Pelabuhandiklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) kelas, yaitu:

a) Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas I

b) Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II

c) Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III

6) Pangkalan PLP

Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan penjagaan, penyelamatan, pengamanan dan penertiban serta

penegakan peraturan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai, melalui

pelaksanaan fungsi berikut:

a) Penyusunan rencana, program dan evaluasi;

b) Pelaksanaan operasi dan penegakan peraturan perundang-undangan di bidang pelayaran di perairan laut dan pantai;

c) Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana pelayaran;

Page 26: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 21

d) Pelaksanaan pengawasan dan penertiban kegiatan salvage dan pekerjaan bawah air, penyelaman, instalasi/ eksplorasi dan eksploitasi, bangunan di atas dan di bawah air;

e) Pemberian bantuan pencarian dan pertolongan musibah di laut dan penanggulangan kebakaran;

f) Pelaksanaan pengamanan dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran serta penanggulangan pencemaran di eprairan;

g) Pelaksanaan pelatihan pengawakan kapal dan instalasi;

h) Pelaksanaan pengadaan, pemeliharaan, perbaikan dan dukungan logistic;

i) Pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan.

Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai diklasifikasikan ke dalam 2 (dua) kelas,

yaitu:

a) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas I

b) Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II

7) Distrik Navigasi

Distrik Navigasi mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pengoperasian,

pengadaan, dan pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi

pelayaran, serta kegiatan pengamatan laut, survey hidrografi, pemantauan alur

dan perlintasan dengan menggunakan sarana instalasi untuk kepentingan

keselamatan pelayaran, melalui penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:

a) Penyusunan rencana dan program pengoperasian, serta pengawasan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut dan survey hidrografi serta pemantauan alur dan perlintasan

b) Penyusunan rencana kebutuhan dan pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penghapusan perlengkapan dan peralatan untuk sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, fasilitas pangkalan, bengkel, pengamatan laut dan survey hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan;

c) Pelaksanaan program pengoperasian dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, dan fasilitas pangkalan serta bengkel;

d) Pelaksanaan pengamatan laut dan survey hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan;

e) Pelaksanaan urusan logistic;

f) Pelaksanaan analisis dan evaluasi pengoperasian, pengawakan dan pemeliharaan sarana bantu navigasi pelayaran, telekomunikasi pelayaran, kapal Negara kenavigasian, fasilias pangkalan, bengkel, pengamatan laut, survey hidrografi, serta pemantauan alur dan perlintasan;

Page 27: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 22

g) Pelaksanaan urusan keuangan, kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, pengumpulan dan pengolahan data, dokumentasi serta penyusunan laporan.

Distrik Navigasidiklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu:

a) Distrik Navigasi Kelas I

b) Distrik Navigasi Kelas II

c) Distrik Navigasi Kelas III

8) Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran

Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan

penilaian dan pengujian alat dan bahan keselamatan pelayaran serta

Menyiapkan standarisasi dan sertifikasi alat dan bahan keselamatan pelayaran,

melalui penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:

a) Melaksanakan penilaian dan pengujian alat dan bahan keselamatan pelayaran;

b) Melaksanakan rancang bangun dan pembuatan alat dan bahan keselamatan pelayaran;

c) Menyiapkan standarisasi dan sertifikasi alat dan bahan keselamatan pelayaran;

d) Melaksanakan survey pelayaran, posisi alat keselamatan pelayaran, penentuan kedalaman;

e) Melaksanakan pemberitaan keselamatan pelayaran;

f) Menetapkan rencana program kerja serta evaluasi;

g) Melaksanakan administrasi, ketatausahaan dan kerumahtanggaan;

h) Melaksanakan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian alat dan bahan keselamatan pelayaran;

i) Memelihara dan merawat sarana dan prasarana;

j) Mengoperasionalkan sarana, prasarana dan instalasi.

Gambar 1.2.3.5 Struktur Organisasi Balai Teknologi Keselamatan Pelayaran

Page 28: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 23

9) Balai Kesehatan Kerja Pelayaran

Balai Kesehatan Kerja Pelayaran mempunyai tugas melaksanakan pengujian,

penilaian, dan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga fungsional pelayaran serta

penilaian dan penilikan terhadap lingkungan kerja pelayaran, melalui

penyelenggaraan fungsi sebagai berikut:

a) Penyusunan rencana dan program serta evaluasi;

b) Pelaksanaan pengujian, penilaian dan pemeliharaan kesehatan tenaga fungsional pelayaran;

c) Pelaksanaan penilaian dan penilikan penerapan keselamatan kerja, gizi kerja, ergonomic, hygiene dan sanitasi;

d) Pelaksanaan penilaian lingkungan kerja pelayaran;

e) Penyiapan penyusunan pedoman pengujian kesehatan, pemeliharaan dan lingkungan kerja pelayaran;

f) Penyiapan penyusunan standar kesehatan kerja tenaga fungsional pelayaran dan lingkungan kerja pelayaran;

g) Pemberian sertifikasi kesehatan kerja tenaga fungsional pelayaran dan lingkungan kerja pelayaran;

h) Penilaian rumah sakit untuk pengujian dan penilaian kesehatan kerja tenaga fungsional pelayaran;

i) Pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan.

Gambar 1.2.3.6 Struktur Organisasi Balai Kesehatan Kerja Pelayaran

1.3. SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah Sumber Daya Manusia di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan

Laut pada Tahun 2017 yaitu 14.707 pegawai. Adapun Rekapitulasi pegawai dapat

dikelompokan sebagai berikut :

Page 29: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 24

1) Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Per Pendidikan:

Tabel 1.2.1 Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Per Pendidikan

No

Pendidikan

Jumlah Pegawai

2016 2017

1. S3 2 3

2. Spesialis 41 29

3. S2 621 759

4. S1 3.433 3653

5. D4 182 174

6. D3 1.427 1360

7. D2 28 27

8. D1 92 80

9. SLTA 8.679 7985

10 SLTP 683 529

11. SD 172 108

TOTAL 15.360 14.707

2) Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Per Golongan:

Tabel 1.2.2 Rekapitulasi Pegawai Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Per Golongan

No

Golongan

Jumlah Pegawai

2016 2017

1. IV/e 0 0

2. IV/d 6 7

3. IV/c 20 19

4. IV/b 67 67

5. IV/a 275 279

6. III/d 1.052 1059

7. III/c 1.515 1531

8. III/b 3.361 3440

9. III/a 2.502 2379

10 II/d 2.101 2033

11. II/c 1.802 1633

12. II/b 2.099 1891

13. II/a 533 346

14. I/d 13 9

15. I/c 10 11

16. I/b 1

17. I/a 3 3

TOTAL 15.360 14.707

Page 30: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab I P e n d a h u l u a n I - 25

1.4. ISU STRATEGIS DAN PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Permasalahan utama yang menjadi isu strategis nasional pada tahun 2017 adalah

peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan keselamatan pelayaran dan

percepatan pembangunan infrastruktur di sub sektor Transportasi Laut. Pada tahun

2017 terdapat beberapa program yang disusun sebagai upaya dalam menghadapi isu-

isu tersebut, antara lain:

a. Percepatan pelaksanaan konsesi pada kegiatan pengusahaan jasa kepelabuhanan;

b. Pembangunan Pelabuhan Patimban sebagai pengganti rencana Pelabuhan

Cilamaya;

c. Penerapan Sistem Inaportnet secara bertahap pada 16 pelabuhan komersil;

d. Penurunan Dwelling Time (Waktu yang ditempuh oleh container/barang) untuk

melalui proses kepelabuhanan, mulai dari proses discharge/bongkar sampai

dengan keluar terminal pelabuhan (Lini I) di Pelabuhan;

e. Pelaksanaan program tol laut

f. Pelaksanaan program Rumah Kita;

g. Pelaksanaan proyek Strategis Nasional.

1.5. SISTEMATIKA LAPORAN

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Perencanaan Kinerja

Bab III : Akuntabilitas Kinerja

Bab IV : Penutup

Page 31: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 1

2. 1 RENCANA KINERJA

Pada RENSTRA Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut telah menetapkan 3 (tiga) Sasaran, 13 (tiga belas) Sasaran Strategis

dan 34 (tiga puluh empat) Indikator Kinerja yang memiliki target-target capaian

kinerjanya, baik dalam rentang lima tahun (2015 – 2019) maupun yang bersifat tahunan.

Untuk mencapai target-target yang telah dirumuskan dalam Rencana Strategis Ditjen

Hubla tahun 2015 – 2019, maka telah disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang

berisi serangkaian target yang hendak dicapai seperti pada tabel berikut:

Tabel 2.1.1 Rencana Kinerja Tahunan Ditjen Hubla Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

S A S A R A N ( I )

KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Sasaran Strategis ( 1 )

1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut

1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

0,788

Ratio Kejadian Kecelakaan

(Jumlah Kejadian Kecelakaan/

10.000 Freight)

2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut

a. Jumlah Pembangunan SBNP 137 Unit

b. Tingkat Kecukupan SBNP 91 %

BAB 2

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Page 32: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 2

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

c. Tingkat Keandalan SBNP 99 %

d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

55 Unit

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

4 Unit

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

124 Unit

- Pembangunan Baru Kapal Patroli

35 Unit

- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli

30 Unit

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli

59 Unit

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian

25 Unit

- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian

10 Unit

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

5 Unit

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

10 Unit

3) Jumlah Pedoman/ Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

11 Dokumen

Sasaran Strategis ( 2 )

2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam

4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)

5

Kejadian/ Tahun

Page 33: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 3

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Penyelenggaraan Transportasi Laut

5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

1.660 Kapal

6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

359 Lokasi

S A S A R A N ( II )

PELAYANAN

Sasaran Strategis ( 3 )

3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan

7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut

- Pencapaian Waiting Time (WT)

56,70 %

- Pencapaianan Approach Time (AT)

59,50 %

- Pencapaian Effective Time (ET/BT)

75,90 %

8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

6 Dokumen

Sasaran Strategis ( 4 )

4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompetensi

9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)

6.090 Orang

Sasaran Strategis ( 5 )

5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance

10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

90,24

11) Prosentase Penyerapan Anggaran

100 %

12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)

Rp. 78.423.650.966.7

26

13) Jumlah Pendapatan Negara Rp.

5.293.425.258.61

Page 34: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 4

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Bukan Pajak (PNBP) 1

14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan

7 Jenis Perijinan

15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis

4 Dokumen

Sasaran Strategis ( 6 )

6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut

16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

18 Peraturan

Sasaran Strategis ( 7 )

7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut

17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

0,448 Juta ton CO2e

18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

62 Unit

19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

- SBNP Solar Cell 2.749 Unit

Sasaran Strategis ( 8 )

8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim

20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

100 %

21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

5 Laporan

22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

4.500 Sertifikat

S A S A R A N ( III )

KAPASITAS TRANSPORTASI

Page 35: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 5

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Sasaran Strategis ( 9 )

9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck

23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

9 Rute

24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

100 Pelabuhan

25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

70 Kapal

- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

-

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

-

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

70 Kapal

26) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

32 Lokasi

27) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

2 Proyek

Sasaran Strategis ( 10 )

10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut

28) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

8.780.767

Pnp/Tahun

- Perintis/Pelni PSO 6.234.946

Pnp/Tahun

- Non Perintis/Pelni Non PSO 2.545.821

Pnp/Tahun

Page 36: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 6

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

29) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

1.414.052.554

Ton/Tahun

- Perintis/Pelni 494.119

Ton/Tahun

- Swasta 1.413.558.435

Ton/Tahun

30) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

11,34 %

Sasaran Strategis ( 11 )

11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya

31) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

140 Rute

2. 2 PERJANJIAN KINERJA

Dalam rangka mengoperasionalkan Rencana Strategis, setiap tahunnya

Perencanaan Strategik dituangkan dalam suatu Perjanjian Kinerja Tahunan

(Performance Contract). Rencana Kinerja Tahunan merupakan penjabaran lebih lanjut

dari perencanaan stratejik, yang didalamnya memuat seluruh target kinerja yang hendak

dicapai dalam satu tahun mendatang dengan menunjukkan sejumlah indikator kinerja

kunci (key performance indicators) yang relevan. Indikator dimaksud meliputi indikator-

indikator pencapaian sasaran dan indikator kinerja kegiatan. Perjanjian kinerja ini

merupakan tolok ukur yang digunakan dalam menilai keberhasilan/kegagalan

penyelenggaraan pemerintahan untuk periode 1 (satu) tahun ke depan.

Untuk mewujudkan visi sebagaimana tercantum di dalam Rencana Strategis Ditjen

Hubla telah dirumuskan tujuan dan sasaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tahun

2015 – 2019. Dengan mengacu kepada sasaran dan tujuan, tugas pokok dan fungsi serta

Rencana Kerja Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Direktorat Jenderal

Page 37: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 7

Perhubungan Laut, maka setiap tahun dilaksanakan beberapa kegiatan pembangunan di

lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut serta beberapa kegiatan yang strategis

dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan tertuang di dalam Perjanjian Kinerja

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Secara lebih rinci, Perjanjian Kinerja Direktorat

Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2017 (yang sudah ditandatangani antara

Menteri Perhubungan dengan Direktur Jenderal Perhubungan Laut) dapat dilihat pada

tabel Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017 disusun

setelah DIPA Tahun 2017 ditetapkan. Dokumen Perjanjian Kinerja ditandatangani oleh

Menteri Perhubungan dan Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang memuat Pernyataan

Direktur Jenderal Perhubungan Laut yang berjanji akan mewujudkan target kinerja

tahunan yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Adapan rincian Target

Indikator Kinerja Utama adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2017 (awal)

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

S A S A R A N ( I )

KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Sasaran Strategis ( 1 )

1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut

1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

0,802

Ratio Kejadian Kecelakaan (Jumlah

Kejadian Kecelakaan/ 10.000 Freight)

2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut

a. Jumlah Pembangunan SBNP

41 Unit

b. Tingkat Kecukupan SBNP 78,5 %

c. Tingkat Keandalan SBNP 98 %

d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

9 Unit

Page 38: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 8

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

1 Unit

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

14 Unit

- Pembangunan Baru Kapal Patroli

14 Unit

- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli

0

- Penyelesaian Pembanguan Kapal Patroli

0

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian

15 Unit

- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian

0 Unit

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

0 Unit

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

15 Unit

3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

69 Dokumen

Sasaran Strategis ( 2 )

2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut

4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)

5

Kejadian/ Tahun

5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

2.420 Kapal

Page 39: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 9

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

457 Lokasi

S A S A R A N ( II )

PELAYANAN

Sasaran Strategis ( 3 )

3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut

7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut

- Pencapaian Waiting Time (WT)

56,70 %

- Pencapaianan Approach Time (AT)

59,50 %

- Pencapaian Effective Time (ET/BT)

75,90 %

8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

17 Dokumen

Sasaran Strategis ( 4 )

4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi

9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)

4.621 Orang

Sasaran Strategis ( 5 )

5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance

10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

90,24

11) Prosentase Penyerapan Anggaran

80 %

12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)

Rp. 47.449.521.848.636

13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rp. 5.293.425.258.610

14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan

1 Jenis Perijinan

15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis

4 Dokumen

Page 40: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 10

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Sasaran Strategis ( 6 )

6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut

16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

18 Peraturan

Sasaran Strategis ( 7 )

7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut

17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

0,4480 Juta ton

CO2e

18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

70 Unit

19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

- SBNP Solar Cell 2.651 Unit

Sasaran Strategis ( 8 )

8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim

20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

90 %

21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

6 Laporan

22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

7.000 Sertifikat

S A S A R A N ( III )

KAPASITAS TRANSPORTASI

Sasaran Strategis ( 9 )

9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana

23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

11 Rute

Page 41: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 11

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck

24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

100 Pelabuhan

25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

90 Kapal

- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

0 Kapal

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

0 Kapal

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

90 Kapal

26) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

9 Lokasi

27) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

1 Proyek

Sasaran Strategis ( 10 )

10. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut

28) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

8.071.717

Pnp/Tahun

- Perintis/Pelni PSO 5.405.953

Pnp/Tahun

- Non Perintis/Pelni Non PSO 2.665.764

Pnp/Tahun

29) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

1.221.409.253

Ton/Tahun

- Perintis/Pelni 413.437

Ton/Tahun

Page 42: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 12

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

- Swasta 1.220.995.816

Ton/Tahun

30) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

10,87 %

Sasaran Strategis ( 11 )

11. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya

31) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

96 Rute

Terdapat perubahan penetapan kinerja / reviu PK yang disebabkan adanya perubahan

pada dokumen anggaran, sehingga target-target yang ditetapkan pada tiap indikator di

penetapan kinerja tahun 2017 turut berubah, adapun total anggaran awal semula Rp.

11.562.267.615.000,- kemudian berubah menjadi Rp. 11.244.950.191.000,-.

Berikut merupakan matriks Revisi Penetapan Kinerja Tahun 2017

Tabel 2.2.2 Revisi Perjanjian Kinerja Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

S A S A R A N ( I )

KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Sasaran Strategis ( 1 )

1. Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut

1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

0,802

Ratio Kejadian Kecelakaan (Jumlah

Kejadian Kecelakaan/ 10.000 Freight)

2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut

Page 43: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 13

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

a. Jumlah Pembangunan SBNP

41 Unit

b. Tingkat Kecukupan SBNP 78,64 %

c. Tingkat Keandalan SBNP 97.80 %

d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

9 Unit

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

2 Unit

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

0 Unit

- Pembangunan Baru Kapal Patroli

0 Unit

- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli

0 Unit

- Penyelesaian Pembanguan Kapal Patroli

0 Unit

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian

15 Unit

- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian

0 Unit

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

0 Unit

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

15 Unit

3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

44 Dokumen

Page 44: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 14

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Sasaran Strategis ( 2 )

2. Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut

4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)

5

Kejadian/ Tahun

5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

2.420 Kapal

6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

457 Lokasi

S A S A R A N ( II )

PELAYANAN

Sasaran Strategis ( 3 )

3. Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut

7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut

- Pencapaian Waiting Time (WT)

56,70 %

- Pencapaianan Approach Time (AT)

59,50 %

- Pencapaian Effective Time (ET/BT)

75,90 %

8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

15 Dokumen

Sasaran Strategis ( 4 )

4. Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi

9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)

4,621 Orang

Sasaran Strategis ( 5 )

5. Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

82.01

11) Prosentase Penyerapan Anggaran

80 %

Page 45: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 15

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Dalam Mewujudkan Good Governance

12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)

Rp. 47.449.521.848.636

13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rp. 5.219.644.337.805

14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan

1 Jenis Perijinan

15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis

4 Dokumen

Sasaran Strategis ( 6 )

6. Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut

16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

18 Peraturan

Sasaran Strategis ( 7 )

7. Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut

17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

0.4480 Juta ton

CO2e

18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

70 Unit

19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

- SBNP Solar Cell 2,460 Unit

Sasaran Strategis ( 8 )

8. Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim

20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

100 %

21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

8 Laporan

22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait

9,400 Sertifikat

Page 46: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 16

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Perlindungan Lingkungan Maritim

S A S A R A N ( III )

KAPASITAS TRANSPORTASI

Sasaran Strategis ( 9 )

9. Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck

23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

13 Rute

24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

100 Pelabuhan

25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

70 Kapal

- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

0 Kapal

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

0 Kapal

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

70 Kapal

26) Pembangunan Kapal Rakyat 24 Kapal

27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

9 Lokasi

28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

1 Proyek

Sasaran Strategis ( 10 )

10. Terwujudnya Pelayanan

29) Rasio Konektivitas antar wilayah

1 Rasio

Page 47: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 17

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan

11. Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut

30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

8.071.717

Pnp/Tahun

- Perintis/Pelni PSO 5.405.953

Pnp/Tahun

- Non Perintis/Pelni Non PSO 2.665.764

Pnp/Tahun

31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

1.221.822.690

Ton/Tahun

- Perintis/Pelni 413.437

Ton/Tahun

- Swasta 1.221.409.253

Ton/Tahun

32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

10.87 %

Sasaran Strategis ( 11 )

12. Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya

33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

96 Rute

Page 48: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 18

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

( 1 ) ( 2 ) ( 3 )

13. Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil

34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil

0.68 Rasio

2. 3 APBN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2017

Alokasi Pagu DIPA Awal dan Pagu DIPA-Revisi Tahun 2017 akan disampaikan

pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.3.1 Perbandingan Alokasi Pagu DIPA Awal dengan Pagu DIPA Akhir

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

NO URAIAN PAGU AWAL ( Rp. 000 )

PAGU AKHIR ( Rp. 000 )

1 Belanja Pegawai 1.629.767.963.000 1.708.035.170.000

2 Belanja Barang 3.830.924.429.000 3.602.948.790.000

3 Belanja Modal 6.101.575.223.000 5.933.966.231.000

TOTAL PAGU 11.562.267.615.000 11.244.950.191.000

2. 4 Rekapitulasi Pemotongan Pagu Anggaran masing-masing Kegiatan

Tabel 2.4.1 Rekapitulasi Penghematan/Pemotongan Pagu Anggaran masing-

masing Kegiatan

(Rp. 000,-)

KODE NAMA KEGIATAN TOTAL PENGHEMATAN

1954 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian

5.000.000

1955 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai

3.000.000

1956 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Laut

358.393.178

1957 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan

14.606.822

Page 49: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 19

KODE NAMA KEGIATAN TOTAL PENGHEMATAN

1958 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan

1.000.000

1959 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Perhubungan Laut

18.000.000

TOTAL 400.000.000

2. 5 ALOKASI ANGGARAN APBN PADA MASING-MASING KEGIATAN

TAHUN 2017

Selanjutnya sesuai Pagu Definitif bahwa alokasi anggaran Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut Tahun 2017 adalah sebesar Rp 11.562.267.615.000,- untuk sub

sektor Transportasi Laut adalah sebagai berikut :

Tabel 2.5.1 Alokasi Anggaran APBN Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2017

NO KEGIATAN PAGU AWAL

PAGU AKHIIR

1 Dukungan Manajemen & Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Hubla

1.486.311.785 3.711.029.032.000

2 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut

111.447.134.000

3.725.394.796.000

3 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pelabuhan dan Pengerukan

3.963.809.843.000 2.194.358.644.000

4 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan

2.329.538.840.000 58.639.302.000

5 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian

68.915.229.000 1.472.212.849.000

6 Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai

3.602.244.784.000

83.315.568.000

T O T A L 11.562.267.615.000 11.244.950.191.000

Page 50: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 20

2. 6 KEGIATAN-KEGIATAN PRIORITAS DIREKTORAT JENDERAL

PERHUBUNGAN LAUT TAHUN 2017

Terdapat beberapa program prioritas pada sub sector transportasi laut, dan 2

(dua) diantara program prioritas tersebut didasarkan pada:

1. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek

Strategis Nasional.

Kegiatan yang dipantau Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 ini

merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah yang memiliki sifat

strategis untuk peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan

dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan

daerah, dan pelaksanaannya akan dimonitor dan dievaluasi oleh Menko

Bidang Perekonomian dan dilaporkan langsung kepada Presiden. Adapun

proyek strategis tersebut yaitu:

Pengembangan Pelabuhan Hubungan Internasional Kuala Tanjung

Provinsi Sumatera Utara

Pengembangan Pelabuhan Hubungan Internasional Bitung Provinsi

Sulawesi Utara

Pelabuhan KEK Maloy Provinsi Kalimantan Timur

Inland Waterways/CBL Cibitung-Bekasi Laut Provinsi DKI Jakarta, Provinsi

Jawa Barat

Pembangunan Pelabuhan Patimban Jawa Barat Provinsi Jawa Barat

Pembangunan Pelabuhan Sorong (Seget Baru) Provinsi Papua Barat

Pembangunan Makassar New Port Provinsi Sulawesi Selatan

Pengembangan Pelabuhan Palu (Pantoloan, Teluk Palu) Provinsi Sulawesi

Tengah

Pengembangan Terminal Kijing Provinsi Kalimantan Barat

Pengembangan Pelabuhan Tenau Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur

2. Kantor Staf Presiden

Dalam rangka percepatan program-program prioritas nasional maka Kantor

Staf Presiden (KSP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 26

Tahun 2015 memantau beberapa kegiatan prioritas sub sektor Transportasi

Laut pada tahun 2017 yaitu:

Page 51: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab II Perencanaan Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut II - 21

Penyelenggaraan Angkutan Kapal Barang di Laut (Tol Laut) sebanyak 13

Trayek

a. Penyelanggaraan Kapal Barang di Laut (Tol Laut) melalui mekanisme

lelang (6 trayek)

b. Penyelanggaraan Kapal Barang di Laut (Tol Laut) melalui mekanisme

penugasan (7 trayek)

Lanjutan Pembangunan Kapal Perintis sebanyak 15 Unit Kapal Kontainer

100 Teus (Lanjutan)

Page 52: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 1

3.1 CAPAIAN KINERJA

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan

dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran dimaksud

merupakan hasil dan suatu penilaian yang sistematik dan didasarkan kelompok indikator

kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator masukan, keluaran, hasil, manfaat dan

dampaknya. Penilaian tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan kegiatan

mengolah masukan menjadi keluaran atau penilaian dalam proses penyusunan kebijakan

yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran dan tujuan.

Untuk melakukan pengukuran kinerja diperlukan indikator kinerja, yang bersifat

kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau

tujuan yang ditetapkan. Karenanya indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang dapat

dihitung dan diukur untuk digunakan sebagai dasar untuk menilai atau melihat tingkat

kinerja, baik dalam tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, maupun tahap setelah

kegiatan selesai atau berfungsi.

Pengukuran tersebut merupakan hasil dari suatu penilaian yang sistematik dan

didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa indikator-indikator

masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak.

Pengukuran kinerja ini mencakup:

1. Kinerja Kegiatan yang merupakan tingkat pencapaian target (rencana tingkat

pencapaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan.

2. Tingkat Pencapaian Sasaran yang merupakan tingkat pencapaian target

(rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator sasaran yang

telah ditetapkan sebagaimana dituangkan dalam Dokumen Rencana Kerja.

Pengukuranan tingkat pencapaian sasaran didasarkan pada data hasil pengukuran

kinerja kegiatan.

BAB 3

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Page 53: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 2

Dalam rangka penyempurnaan RENSTRA Kementerian Perhubungan Tahun 2015

– 2019 dalam Nomor KP. 873 Tahun 2017 Tentang Reviu Rencana Strategis

Kementerian Perhubungan Tahun 2015 – 2019. Kementerian Perhubungan telah

menetapkan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Kementerian Perhubungan

yang meliputi Indikator Kinerja Utama yang terdapat pada seluruh Unit Kerja

Tingkat Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan yang tertuang pada

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 70 Tahun 2017 Tentang Penetapan

Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Kementerian Perhubungan.

Pengukuran tingkat capaian kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

tahun 2017 dilakukan dengan cara melakukan analisis dan evaluasi terhadap

pencapaian antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja

sasaran. Adapun rumus dari pengukuran capaian kinerja adalah sebagai berikut:

a) Jika makin tinggi realisasi menunjukkan semakin baik pencapaian kinerja maka

menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 = (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡) 𝑥100%

b) Jika makin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja

maka menggunakan rumus sebagai berikut:

𝐶𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝐾𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 =(𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − (𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡))

𝑇𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡𝑥 100%

Selanjutnya dilakukan juga analisis dan evaluasi terhadap pencapaian

kinerja beberapa tahun sebelumnya serta terhadap target Indikator Kinerja Utama

(IKU) yang terdapat pada Tinjau Ulang RENSTRA Direktorat Jenderal

Perhubungan Laut Tahun 2015 – 2019. Rincian tingkat capaian kinerja masing-

masing indikator tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Page 54: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 3

3.1.1 PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2017

Tabel 3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

1 Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut

1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Ratio Kejadian

Kecelakaan (Jumlah Kejadian

Kecelakaan/ 10.000 Freight)

0,802

0,5300 0,5051 0,5208 0.4843 0,4843 139,61

2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut

a. Jumlah Pembangunan SBNP

Unit 41 0 9 33 40 40 97,56

b. Tingkat Kecukupan SBNP

% 78,64 77,26 77,60 78,38 78,64 78,64 100

c. Tingkat Keandalan SBNP

% 97,80 96,30 96,83 97,33 97,80 97.80 100

d. Jumlah Pembangunan

Unit 9 0 0 8 9 9 100

Page 55: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 4

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

dan Upgrade GMDSS

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

Unit 2 0 0 0 2 2 100

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

Unit 0 0 0 0 0 0 0

- Pembangunan Baru Kapal Patroli

Unit 0 0 0 0 0 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli

Unit 0 0 0 0 0 0 0

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli

Unit 0 0 0 0 0 0 0

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/

Unit 15 0 0 0 15 15 100

Page 56: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 5

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

Penyelesaian Kapal Kenavigasian

- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian

Unit 0 0 0 0 0 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 0 0 0 0 0 0 0

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 15 0 0 0 15 15 100

3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

Dokumen 44 8 28 37 44 44 100

2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut

4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)

Kejadian/ Tahun

5

0 0 1 3 3 140

Page 57: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 6

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Kapal 2.420 2.293 2.397 2.500 2.629 2.629 108,64

6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Lokasi 457 440 466 513 545 545 119,25

3 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut

7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut

- Pencapaian Waiting Time (WT) % 56,70 84 86 92 92 92 89

- Pencapaian Approach Time (AT)

% 59,50 91 91 87 91 91 90

- Pencapaian Effective Time (ET/BT)

% 75,90 86 87 80 80 80 83

Page 58: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 7

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

Dokumen 15 2 5 6 15 15

100

4 Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompetensi

9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)

Orang 4.621 3.649 3.950 4.128 4.782 4.782 103.4

5 Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance

10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

82,01 0 0 82,01 82,01 82,01 100

11) Prosentase Penyerapan Anggaran

% 80 13,46 33,32 55,52 89,92 89,92 112,40

12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)

Rp 47.449.521.848.636

43.447.735.952.707

43.008.642.857.731

43.365.775.483.973

48.433.530.772.948

48.433.530.772.948

102,07

13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rp 5.219.644.337.805

903.557.106.3

22

1.676.022.479.

587

2.483.827.822.

725

3.390.297.692.

980

3.390.297.692.

980

64,95

Page 59: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 8

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan

Jenis Perijinan 1 1 1 1 1 1 100

15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis

Dokumen 4 3 4 4 4 4 100

6

Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut

16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

Peraturan 18 12 22 24 25 25 138,89

7

Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut

17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Juta ton CO2e 0,4480 0 0 0 0,1418 0,1418 31,65

18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Unit 70 19 37 49 66 66 94.29

19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan

Unit 2.460 2.419 2.428 2.452 2.459 2.459 99,96

Page 60: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 9

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

Konsep Ramah Lingkungan - SBNP Solar Cell

8

Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim

20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

% 100 100 100 100 100 100 100

21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Laporan 8 3 4 6 8 8 100

22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Sertifikat 9.400 2.863 4.917 7.489 9.957 9.957 105,93

Page 61: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 10

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

9 Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck

23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

Rute 13 12 13 13 13 13 100

24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

Pelabuhan 99 0 0 0 99 99 99

25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 70 0 0 0 0 0 0

- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 0 0 0 0 0 0 0

- Lanjutan Pembangunan

Kapal 0 0 0 0 0 0 0

Page 62: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 11

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 70 0 0 0 0 0 0

26) Pembangunan Kapal Rakyat

Kapal 24 0 0 0 24 24 100

27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

Lokasi 9 0 0 1 9 9 100

28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

Proyek 1 0 0 0 1 1 100

10 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang

29) Rasio Konektivitas antar Wilayah Rasio 1 1 1 1 1 1 100

Page 63: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 12

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan

11 Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang dan Barang Transportasi Laut

30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

Pnp/Tahun 8.071.717

1.140.348

2.699.084

5.257.845

8.053.910

8.053.910

99,78

- Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 5.405.953

650.893

1.886.126

3.567.834

5.321.862

5.321.862

98,44

- Non Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 2.665.764

489.455

812.958

1.690.011

2.732.048

2.732.048

102

31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

Ton/Tahun

1.221.822.690

301.344.727

585.832.659

899.202.591

1.144.934.560

1.144.934.560

93,71

- Perintis/Pelni Ton/Tahun

413.437

44.727 132.659

402.591

434.560

434.560

105,11

- Swasta Ton/Tahun

1.221.409.253

301.300.000

585.700.000

898.800.000

1.144.500.000

1.144.500.000

93,70

Page 64: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 13

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

REALISASI KINERJA TAHUN 2017 KINERJA

(%) TW

I

TW

II

TW

III

TW

IV

TOTAL

32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

%

10,87 8,94 9,22 9,92 8,32

Rata-rata

9,10

83,72

12 Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya

33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

Rute 96 96 96 96 96 96 100

13 Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil

34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil

Rasio 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68 0,68 100

Page 65: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 14

3.1.2 CAPAIAN SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017

SASARAN STRATEGIS ( 1 )

Menurunnya Angka Kecelakaan Transportasi Laut

Sasaran strategis Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut terdiri

dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:

1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Realisasi capaian rasio kejadian kecelakaan ini dihitung berdasarkan perhitungan

formula sebagai berikut:

𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 𝑲𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝑲𝒆𝒄𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒂𝒏 = (∑𝒌𝒆𝒋𝒂𝒅𝒊𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒄𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒂𝒏

∑𝑺𝑷𝑩 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒕𝒆𝒓𝒃𝒊𝒕𝒌𝒂𝒏) 𝒙 𝟏𝟎. 𝟎𝟎𝟎 𝑺𝑷𝑩

sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 0.802 Ratio Kejadian Kecelakaan/10.000.

Terlihat pada Triwulan I setiap 10.000 SPB terdapat ratio kejadian kecelakaan

sebesar 0,5300 ratio kejadian kecelakaan, sampai dengan Triwulan II setiap 10.000

SPB terdapat 0,5051 ratio kejadian kecelakaan, sampai dengan Triwulan III pada

setiap 10.000 SPB terdapat 0,5208 ratio kejadian kecelakaan, dan sampai dengan

Triwulan IV setiap 10.000 SPB terdapat 0.4843 ratio kejadian kecelakaan, sehingga

jumlah kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh teknis sebesar 0,4843 ratio

kejadian kecelakaan dan prosentase pencapaian sebesar 139,61%.

Grafik 3.3.1 Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Pada tahun 2017 jumlah total Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang diterbitkan

sebanyak 1.053.000 (satu juta lima puluh tiga ribu) dokumen dengan jumlah

kejadian kecelakaan kapal disebabkan oleh teknis sebesar 51 (lima puluh satu)

kejadian, yang berarti setiap penerbitan 10.000 SPB maka jumlah Rasio Kejadian

Kecelakaan yang terjadi sebanyak 0,4843

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 0.802 0.802 0.802 0.802

CAPAIAN 0.53 0.5051 0.5208 0.4843

0.000

0.500

1.000

Rat

io K

eja

dia

n

Ke

cela

kaan

(Ju

mla

h

Ke

jad

ian

Ke

cela

kaan

/ 1

0.0

00

Fre

igh

t) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Page 66: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 15

Dalam rangka mengurangi rasio kejadian kecelakaan transportasi laut, sub sektor

perhubungan laut telah melakukan beberapa program/ kegiatan antara lain sebagai

berikut:

1. Penerbitan telegram peringatan pencegahan kecelakaan kapal;

2. Pelaksanaan patroli pengamanan dan pengawasan keselamatan pelayaran

secara berkala;

3. Evaluasi Monitoring Perwira Jaga Dalam Penerbitan SPB;

4. Pelaksanaan kewajiban uji petik berkala pemeriksaan kapal (ramp check);

5. Asistensi pemeriksaan kecelakaan kapal secara bertahap ke UPT Ditjen Hubla;

6. Pelaksanaan Kegiatan Uji Petik Pemeriksaan Kapal menjelang Lebaran, Natal

dan Tahun Baru;

7. Peningkatan pelayanan kapal terhadap kapal-kapal penumpang tradisional

dengan meningkatkan standar keselamatan, keamanan, dan pelayanan di

wilayah unit pelaksana teknis;

Tabel 3.1.2.1 Jumlah Kejadian Kecelakaan Dan Penerbitan Surat

Persetujuan Berlayar (SPB) Tahun 2017

NO BULAN FAKTOR PENYEBAB TRIWULANAN JUMLAH SPB 2017

Alam Manusia Teknis BULANAN TRIWULANAN

1 Januari 4 1 3 15

102.000 283.000

2 Februari 6 1 9 101.000

3 Maret 3 3 3 80.000

4 April 1 2 2 10

64.000 212.000

5 Mei 1 2 2 103.000

6 Juni 5 2 6 45.000

7 Juli 6 4 8 15

87.000 273.000

8 Agustus 4 2 6 39.000

9 September 2 4 1 147.000

10 Oktober 4 2 2 11

120.000 285.000

11 November 7 3 2 96.000

12 Desember 5 2 7 69.000

TOTAL 48 28 51 51 1.053.000

1.053.000

2) Untuk Indikator Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut,

adapun pencapaian sasaran ini pada tahun 2017 adalah sebagai berikut:

a. Jumlah Pembangunan SBNP Jumlah Pembangunan SBNP sesuai dengan

target Tahun 2017 sebesar 41 (empat puluh satu) Unit dan terlihat pada

Triwulan I belum terdapat realisasi, sampai dengan triwulan II terdapat 9

(sembilan) unit, sampai dengan Triwulan III terdapat 33 (tiga puluh tiga) unit dan

sampai dengan triwulan IV jumlah realisasi pembangunan SBNP sebanyak 40

Page 67: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 16

(empat puluh) Unit, dan prosentase pencapaian tahun 2017 sebesar 97,56%.

Pembangunan SBNP belum sesuai target dikarenakan terdapat satu kegiatan

pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok yang tidak dapat dilaksanakan

akibat putus kontrak. Adapun kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan adalah

Pembangunan Rambu Suar 10 M Laut Terumbu Gosal.

3.3.2 Jumlah Pembangunan SBNP

Pada tahun 2017 pembangunan SBNP yang terealisasi sebanyak 40 Unit

Rambu Suar

Tabel 3.1.2.2 Jumlah Pembangunan SBNP

NO

DISNAV

MENSU

RAMSU

PELSU

TOTAL

1. SABANG - 1 0 1

2. BELAWAN - 2 0 2

3. TG. PINANG - 2 0 2

4. TG. PRIOK - 2 0 2

5. SEMARANG - 2 0 2

6. CILACAP - 3 0 3

7. BENOA - 1 0 1

8. KUPANG - 2 0 2

9. SAMARINDA - 1 0 1

10. BANJARMASIN - 2 0 2

11. KENDARI - 3 0 3

12. MAKASSAR - 3 0 3

13. AMBON - 4 0 4

14. TUAL - 2 0 2

15. JAYAPURA - 2 0 2

16. MERAUKE - 8 0 8

JUMLAH 0 40 0 40

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 41 41 41 41

CAPAIAN 0 9 33 40

0204060

Un

it

Jumlah Pembangunan SBNP

Page 68: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 17

b. Tingkat Kecukupan SBNP sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 78,64%,

dan terlihat kecukupan SBNP pada Triwulan I sebesar 77,26%, sampai dengan

Triwulan II sebesar 77,60%, sampai dengan Triwulan III sebesar 78,38%, dan

sampai dengan Triwulan IV tingkat kecukupan SBNP sebesar 78,64%, dan

prosentase pencapaian Tingkat Kecukupan SBNP sebesar 100%.

Grafik 3.3.3 Tingkat Kecukupan SBNP

Tingkat kecukupan SBNP dihitung berdasarkan jumlah SBNP yang telah

dibangun dibagi dengan SBNP yang dibutuhkan kemudian dikali 100%, sesuai

rumus sebagai berikut:

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑐𝑢𝑘𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟 = (∑𝑆𝐵𝑁𝑃 𝑓𝑖𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟

∑𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃) 𝑥100%

Jumlah SBNP yang dibutuhkan Indonesia berdasarkan panjang garis pantai

41.628 mil laut (data Dishidros TNI AL) adalah 3.469 unit (setiap 12 mil

terpasang 1 unit SBNP), sampai dengan tahun 2017 SBNP tetap (fixed light)

bersuar yang ada di Indonesia berjumlah 2.732 unit, dengan rincian:

Menara Suar : 284 unit

Rambu Suar : 2.444 unit (1.691 DJPL dan 753 non DJPL)

Total : 2.728 unit

Tingkat kecukupan SBNP tetap bersuar = ∑ 𝑆𝐵𝑁𝑃 𝐹𝑖𝑥 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟

∑ 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃 x 100 %

= 2.728

3.469 x 100 %

= 78,64 %

Sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 78,64%, dan terlihat realisasi

prosentase pencapaian Tingkat Kecukupan SBNP mencapai target yaitu

sebesar 78,64%, sehingga tingkat kecukupan SBNP untuk tahun 2017

pencapaiannya sebesar 100%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 78.64 78.64 78.64 78.64

CAPAIAN 77.26 77.60 78.38 78.64

76.5077.0077.5078.0078.5079.00

Pro

sen

tase

(%

)

Tingkat Kecukupan SBNP

Page 69: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 18

c. Tingkat Keandalan SBNP sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 97,80%,

sehingga terlihat pada Triwulan I sebesar 96,30%, sampai dengan Triwulan II

sebesar 96,83%, sampai dengan Triwulan III sebesar 97,33%, sehingga sampai

dengan Triwulan IV terdapat 97,80%, dan prosentase pencapaian Tingkat

Keandalan SBNP sudah sesuai dengan target yaitu sebesar 97,80%.

Grafik 3.3.4 Tingkat Keandalan SBNP

Jumlah keandalan SBNP dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut:

𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑎𝑛𝑑𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑆𝐵𝑁𝑃 = (𝐻𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛𝑎𝑛

365 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 ∑𝑆𝐵𝑁𝑃 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟) 𝑥100%

SBNP bersuar dihitung berdasarkan Jumlah SBNP Tetap (fixed light)

ditambah dengan pelampung suar, dimana jumlah SBNP bersuar sampai

dengan tahun 2017 sebanyak 3.825 unit, terdiri dari 2.493 milik DJPL dan

1.332 milih non DJPL.

Jumlah Hari Kelainan SBNP (hari dimana SBNP tidak dapat beroperasi)

milik DJPL dalam setahun sebesar 30.715 hari.

Adapun Prosentase kelainan SBNP hingga saat ini sebagai berikut:

𝐻𝑎𝑟𝑖 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑖𝑛𝑎𝑛

366 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 ∑ 𝑆𝐵𝑁𝑃 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑢𝑎𝑟 𝑥 100 % =

30.715

365 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 3.825 𝑥 100 % =2,20%

Sehingga Tingkat Keandalan SBNP adalah 100% - 2,20% = 97,80%.

Target Tingkat Keandalan SBNP tahun 2017 sebesar 97,80%

d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS, adapun sesuai dengan target

pada tahun 2017 sebesar 9 unit. Terlihat pada Triwulan I dan II tidak terdapat

realisasi, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 8 unit dan

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 97.80 97.80 97.80 97.80

CAPAIAN 96.30 96.83 97.33 97.80

95.5096.0096.5097.0097.5098.00

Pro

sen

tase

(%

)

Tingkat Keandalan SBNP

Page 70: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 19

sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 9 unit, sehingga

prosentase pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.5 Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

Pada Tahun 2017 terealisasi kegiatan pembangunan dan Upgrade GMDSS

sebanyak 9 (sembilan) unit, dengan rincian realisasi sebagai berikut:

Tabel 3.1.2.3 Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

NO URAIAN DISTRIK NAVIGASI JUMLAH

1. Pengadaan Sabang 1 unit (bulan September)

Dumai 1 unit (bulan September)

Semarang 1 unit (bulan Agustus)

Benoa 2 unit (bulan Agustus)

Bitung 1 unit (bulan Agustus)

Kendari 1 unit (bulan Agustus)

2. Upgrading Teluk Bayur 1 unit (bulan Oktober)

Palembang 1 unit (bulan Agustus)

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS, adapun sesuai dengan target pada

tahun 2017 sebesar 2 unit. Terlihat pada Triwulan I dan II belum terdapat

realisasi, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 1 unit dan

sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 2 unit sehingga

prosentase pencapaian kinerjanya sebesar 100%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 9 9 9 9

CAPAIAN 0 0 8 9

02468

10U

nit

Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

Page 71: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 20

Grafik 3.3.6 Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

Pada tahun anggaran 2017 ditargetkan pembangunan dan upgrade VTS

sejumlah 2 (dua) unit dan terealisasi seluruhnya 100%, dengan uraian realisasi

sebagai berikut:

Tabel 3.1.2.4 Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

NO DISTRIK NAVIGASI JUMLAH

1 Upgrade VTS Benoa 1 unit (bulan Desember)

2 Upgrade VTS Pontianak 1 unit (bulan Desember)

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli, adapun

Sesuai dengan target pada tahun 2017 bahwa tidak terdapat pembangunan/

Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

Grafik 3.3.7 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 2 2 2 2

CAPAIAN 0 0 0 2

KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%

0123

Un

it

Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 0 0 0 0

CAPAIAN 0 0 0 0

KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

0

0.5

1

Un

it

Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

Page 72: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 21

Indikator ini dibagi menjadi 3 (tiga) Indikator Kinerja antara lain:

Pembangunan Baru Kapal Patroli, sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK)

pada Pembangunan Baru Kapal Patroli tidak terdapat target maupun

realisasi pencapaian pada tahun 2017.

Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli, sesuai dengan Perjanjian Kinerja

(PK) pada Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli tidak terdapat target

maupun realisasi pencapaian pada tahun 2017.

Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli, adapun sesuai dengan

Perjanjian Kinerja (PK) pada Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli

tidak terdapat target maupun realisasi pencapaian pada tahun 2017

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian,

adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 15 (lima belas) unit,

pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV terdapat terealisasi sebesar 15 unit

sehingga prosentase pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.8 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/

Penyelesaian Kapal Kenavigasian

Indikator ini dibagi menjadi 3 (tiga) Indikator Kinerja antara lain:

Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian sesuai dengan

Perjanjian Kinerja (PK) pada Pembangunan Baru Kapal Negara

Kenavigasian tidak terdapat target.

Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian sesuai dengan

Perjanjian Kinerja (PK) pada Lanjutan Pembangunan Kapal Negara

Kenavigasian tidak terdapat target

Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian, sesuai

dengan Perjanjian Kinerja (PK) pada Penyelesaian Pembangunan Kapal

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 15 15 15 15

CAPAIAN 0 0 0 15

KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%

05

101520

Un

it

Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian

Page 73: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 22

Negara Kenavigasian terdapat target sebanyak 15 (lima belas) unit, dan

pada triwulan I sampai III belum terdapat realisasi, sedangkan pada triwulan

IV terdapat realisasi sebanyak 15 (lima belas) unit kapal sehingga

prosentase pencapaian sebesar 100%.

Berikut merupakan detail realisasi penyelesaian pembangunan kapal

Negara kenavigasian:

Tabel 3.1.2.5 Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

NO KEGIATAN VOLUME PROGRESS

1 Lanjutan Pembangunan Kapal Induk Perambuan (KIP) Tahap I Paket A (multiyears) 3 Unit

3 Unit 100 %

2 Lanjutan Pembangunan Kapal Induk Perambuan (KIP) Tahap I Paket B (multiyears) 2 Unit

2 Unit 100 %

3 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian (KIP) Tahap II Paket C (multiyears) 1 Unit

1 Unit 100 %

4 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap II Paket A (multiyears) 2 Unit

2 Unit 100 %

5 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap II Paket B (multiyears) 2 Unit

2 Unit 100 %

6 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap III Paket A (multiyears) 3 Unit

3 Unit 100 %

7 Lanjutan Pembangunan Kapal Kelas I Kenavigasian Tahap III Paket B (multiyears) 2 Unit

2 Unit 100 %

TOTAL 15 Unit 100 %

3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2017 terdapat target sebesar 44

dokumen, dan terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi sebanyak 8 (delapan)

dokumen, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi sebanyak 28 (dua puluh

delapan) dokumen, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 37 (tiga

puluh tujuh) dokumen, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar

44 (empat puluh empat) dokumen dan prosentase pencapaian kinerjanya sebesar

100 %.

Page 74: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 23

Grafik 3.3.9 Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan

Keamanan Transportasi Laut

Adapun pedoman standar keselamatan yang terealisasi pada tahun 2017, yaitu:

1. SK. Dirjen No HK.103/1/3/DJPL-17 Tentang Prosedur Pengedokan (Pelimbungan)

Kapal Berbendera Indonesia tanggal 17 Januari 2017;

2. Surat Edaran DJPL No. UM. 003/16/15/DJPL-17 Tentang Peningkatan

Keselamatan dan Keamanan Pelayaran tanggal 23 Februari 2017;

3. Surat Edaran DJPL No. UM. 003/28/15/DJPL-17 Tentang Sertifikasi Kapal

Penumpang Beroperasi Lintas Batas Negara tanggal 5 April 2017;

4. SK. Dirjen No. HK.103/2/8/DJPL-17 Tentang Petunjuk Kapal Tradisional

Pengangkut Penumpang tanggal 18 April 2017;

5. Surat Edaran No. UM.003/8/6/DK-17 Tentang Penerapan Konvensi Internasional

Terhadap Pengendalian dan Manajemen Air Ballas dan Sedimen dari Kapal Tahun

2004 (BWM Convention, 2004) Bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia tanggal

25 April 2017;

6. Surat Edaran DJPL No. UM.003/35/II/DJPL-17 Tentang Pelaksanaan Peraturan

Berat Kotor Peti Kemas Terverifikasi (Verified Gross Mass/VGM) tanggal 28 April

2017;

7. Surat Edaran No. UM.003/8/19/DK-17 Tentang Tahapan Risk Assesment Dalam

Melayani Angkutan Lebaran Tahun 2017 Bagi Kapal Penumpang, Kapal Ro-Ro

Penumpang dan Kapal Perintis Sesuai Sistem Manajemen Keselamatan Kapal

tanggal 09 Mei 2017;

8. Surat Edaran DJPL No. UM. 003/39/5/DJPL-17 Tentang Penerapan Peraturan

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dan Konvensi STCW 1978 (Medical

Certificate/Sertifikat Kesehatan) tanggal 15 Mei 2017;

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 44 44 44 44

CAPAIAN 8 28 37 44

01020304050

Do

kum

en

Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi

Page 75: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 24

9. Surat Edaran DJPL No. UM.003/41/14/DJPL-17 Tentang Pengangkutan Muatan

Berbahaya Koda Internasional Maritim Muatan Berbahaya (IMDG Code) tanggal

26 Mei 2017;

10. Surat Edaran DJPL No. UM.003/46/18/DJPL-17 Tentang Peningkatan

Pengawasan Keselamatan Berlayar Kapal-Kapal Penumpang Berbendera

Indonesia tanggal 07 Juni 2017;

11. Surat Edaran No. UM.003/11/6/DK-17 Tentang Penerapan Sertifikat Pelaut di Atas

Kapal Sesuai STCW 1978 Amandemen 2010 tanggal 14 Juli 2017;

12. Surat Edaran No. UM.003/11/13/DK-17 Tentang Penerapan Penilaian Kondisi

Kapal (Condition Assessment Scheme/ CAS) Untuk Kapal Tangki Minyak

Konstruksi Lambung Tunggal (Single Hull) Dan/Atau Dasar Tunggal (Single

Bottom) Bagi Kapal-Kapal Berbendera Indonesia tanggal 24 Juli 2017;

13. Surat Edaran No. UM.003/13/16/DK-17 Tentang Peningkatan Pengawasan

Terhadap Keselamatan Kapal Yang Mengangkut Penumpang Menjelang Hari

Raya Idul Adha 1438 H tanggal 24 Agustus 2017;

14. Surat Edaran No. UM.003/82/5/DJPL-17 Tentang Peningkatan Pengawasan

Sertifikasi Kapal yang akan Berlayar Ke Luar Negeri pada 24 Oktober 2017;

15. Surat Edaran No. UM.003/8/21/DK-17 Tentang Prioritas Pelayanan Prima

Penumpang Angkutan Natal dan Tahun Baru 2017/2018 bagi Kapal Penumpang,

Kapal Ro-Ro Penumpang dan Kapal Perintis Sesuai Sistem Manajemen

Keselamatan Kapal tanggal 19 Desember 2017;

16. Surat Edaran tentang Peningkatan pelayanan kapal terhadap kapal-kapal

penumpang tradisonal dengan meningkatkan standar keselamatan, kemananan

dan pelayanan. No.UM.003/6/3/DJPL-17 tanggal 13 Januari 2017;

17. Maklumat pelayaran tentang Peningkatan Pengawasan dan Kewaspadaan

terhadap cuaca ekstrem. No. 45/IV/DN17 tanggal 7 April 2017;

18. Telegram tentang Pengawasan Pelaksanaan Kegiatan Perbaikan Kapal dan

Pengisian Bahan Bakar Kapal di Pelabuhan. No.65/VI/DN-17 tanggal 16 Juni

2017;

19. Telegram tentang Permohonan Pengamanan Laut/Nomar System Acceptance

Test (SAT) No. 87/VIII/DN-17 tanggal 16 agustus 2017;

20. Telegram tentang Waspada Bahaya Cuaca Ekstrem tanggal 14 Agustus 2017;

21. Surat Edaran tentang Pelaporan dan Laporan serta Pemeriksaan Pendahuluan

Kecelakaan Kapal No. KL.205/3/13/DN-17 tanggal 6 September 2017;

Page 76: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 25

22. Surat Edaran tentang Kampanye Pemeriksaan Kapal Asing Terkonsentrasi pada

keselamatan bernavigasi (Concentrated Inspection Campaign (CIC) on safety

Navigation) No.KL201/2/14/DN-17 tanggal 13 September 2017;

23. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 01/I/DN-17 tanggal 3 Januari 2017;

24. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 02/I/DN-17 tanggal 10 Januari

2017;

25. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 33/II/DN-17 tanggal 28 Februari

2017;

26. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 39/III/DN-17 tanggal 13 Maret 2017;

27. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 41/III/DN-17 tanggal 20 Maret 2017;

28. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 44/IV/DN-17 tanggal 4 April 2017;

29. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 47/IV/DN-17 tanggal 10 April 2017;

30. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 51/IV/DN-17 tanggal 17 April 2017;

31. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 53/IV/DN-17 tanggal 26 April 2017;

32. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 54/V/DN-17 tanggal 2 Mei 2017;

33. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 55/V/DN-17 tanggal 8 Mei 2017;

34. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 56/V/DN-17 tanggal 23 Mei 2017;

35. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 58/V/DN-17 tanggal 30 Mei 2017;

36. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 62/VI/DN-17 tanggal 5 Juni 2017;

37. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 73/VII/DN-17 tanggal 4 Juli 2017;

38. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 101/X/DN-17 tanggal 9 Oktober

2017;

39. Telegram tentang Bahaya Cuaca Ekstrem No: 104/XI/DN-17 tanggal 13 November

2017;

40. Kegiatan Survey Alur Dan Penetapan Alur Pelayaran Di Pelabuhan Batam;

41. Penyusunan Standar Desain Laboratorium Pengamatan Laut;

42. Penyusunan Juknis Survey Alur Dan Perlintasan;

43. Survey Alur Pelayaran dan Penetapannya pada pelabuhan Kuala Tanjung;

44. Survey Alur Pelayaran dan Penetapannya pada pelabuhan Samarinda.

SASARAN STRATEGIS ( 2 )

Sasaran strategis Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam

Penyelenggaraan Transportasi Laut terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama

dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:

Page 77: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 26

1) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada

kapal), adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 5 Kejadian/ Tahun.

Terlihat pada Triwulan I sampai dengan II tidak terdapat realisasi gangguan

keamanan dikarenakan tidak ada laporan dari UPT Ditjen Hubla, sedangkan pada

Triwulan III terdapat 1 (satu) laporan, sampai dengan Triwulan IV terdapat 3 (tiga)

laporan sehingga prosentase pencapaian sebesar 140%

Grafik 3.3.10 Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa

Transportasi Laut (pada kapal)

Adapun Gangguan keamanan adalah sebagai berikut :

1. Demo terkait tolak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) Pekerja Bongkar Muat di

Pelabuhan Jakarta International Container Terminal (JICT) Priok tanggal 27

Desember 2017

2. Demo 415 buruh yang tergabung dalam Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat

(TKBM) di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon tanggal 4 Desember 2017

3. Perompakan yang terjadi di Kapal Tanto Sakti II di Perairan Wangi – wangi

Sulawesi Tenggara pada tanggal 29 Agustus 2017

Dalam rangka mengurangi gangguan keamanan pada pelayanan jasa transportasi

laut langkah-langkah yang dilakukan yaitu:

1. Melaksanakan Instruksi Dirjen Nomor UM.003/38/19/DJPL-17 tanggal 15 Mei

2017 tentang Peningkatan Pengawasan dan Penjagaan dalam rangka

Pengamanan Objek Vital Nasional di Lingkungan Direktorat Jenderal

Perhubungan;

2. Melaksanakan desktop exercise untuk kesiapan apabila terjadi gangguan

keamanan di Lembar tanggal 23-25 November 2017

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 5 5 5 5

CAPAIAN 0 0 1 3

0246

Ke

jad

ian

/ T

ahu

n

Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada

Kapal)

Page 78: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 27

2) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port

Facility Security) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 2420 kapal, posisi

jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port

Facility Security) kumulatif tahun 2016 sebesar 2220, sehingga terlihat pada

Triwulan I terdapat realisasi 2293 (=2220+73), sampai dengan Triwulan II terdapat

realisasi 2.397 (=2293+104), sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar

2.500 (=2397+103), sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 2629

(=2500+129) dengan prosentase pencapaian sebesar 108.64 %

Grafik 3.3.11 Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS

(International Ship And Port Facility Security)

Pada tahun 2017 jumlah kapal yang telah memiliki sertifikat ISPS Internasional Ship

and Port Facility Security berjumlah 2629 kapal, yang berarti melebihi target tahun

2017 sebesar 2420 kapal, dengan peningkatan capaian sebesar 108.64%.

3) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And

Port Facility Security) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 457, posisi

jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port

Facility Security) kumulatif tahun 2016 sebesar 417, dan realisasi tahun 2017

sebesar 23 pelabuhan sehingga terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 440

(=417+23), sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 466 (=440+26) , sampai

dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar 513 (=466+47), sampai dengan

Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 545 (=513+32) prosentase pencapaian

sebesar 119.25%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 2,420 2,420 2,420 2,420

CAPAIAN 2,293 2,397 2,500 2,629

2,0002,2002,4002,6002,800

Kap

al

Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And

Port Facility Security)

Page 79: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 28

Grafik 3.3.12 Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS

(International Ship And Port Facility Security)

Pada tahun 2017 Jumlah kumulatif Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS

(International Ship And Port Facility Security) ber jumlah 545 lokasi, yang

melampaui target tahun 2017 sebesar 119.25%.

SASARAN STRATEGIS ( 3 )

Sasaran strategis Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana

Transportasi Laut terdiri dari 2 (dua) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran

capaian kinerja sebagai berikut:

1) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut, adapun pencapaian sasaran ini pada tahun

2017 adalah sebagai berikut:

a) Pencapaian Waiting Time (WT)

Rumus perhitungan Pencapaian Waiting Time (WT):

𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏

= ∑(𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 − 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑾𝑻)

∑𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓

𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 = ∑𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑾𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏

𝟏𝟐

adapun sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 56,70%, Terlihat pada

Triwulan I terdapat realisasi sebesar 84%, sampai dengan Triwulan II terdapat

realisasi sebesar 86%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar

92%, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 92% dan

prosentase pencapaian sebesar 89%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 457 457 457 457

CAPAIAN 440 466 513 545

0

200

400

600

Loka

si

Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port

Facility Security)

Page 80: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 29

Grafik 3.3.13 Pencapaian Waiting Time (WT)

Target pada tahun 2017 sebesar 56,70% dan terdapat realisasi sebesar 92%

sehingga prosentase pencapaian sebesar 89% yang artinya bahwa standar

kinerja pelayanan operasional pelabuhan dinilai baik dikarenakan pencapaian

Waiting Time (WT) melebihi capaian yang di targetkan.

b) Pencapaian Approach Time (AT)

Rumus perhitungan pencapaian Approach Time (AT):

𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏

=∑(𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 − 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 𝑨𝑻)

∑𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓

𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 = ∑𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 𝑨𝑻 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏

𝟏𝟐

adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 59,50 %. Terlihat pada

Triwulan I terdapat realisasi sebesar 91%, sampai dengan Triwulan II terdapat

realisasi sebesar 91%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar

87%, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 91% dan

prosentase pencapaian sebesar 90%.

Grafik 3.3.14 Pencapaian Approach Time (AT)

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 56.7 56.7 56.7 56.7

CAPAIAN 84 84 92 92

KINERJA (%) 89.00% 89.00% 89.00% 89.00%

020406080

100

Pro

sen

tase

(%

) Pencapaian Waiting Time (WT)

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 59.50 59.50 59.50 59.50

CAPAIAN 91 91 87 91

KINERJA (%) 90.00% 90.00% 90.00% 90.00%

0.0020.0040.0060.0080.00

100.00

Pro

sen

tase

(%

) Pencapaian Approach Time (AT)

Page 81: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 30

Target pada tahun 2017 sebesar 59,50% dan terdapat realisasi sebesar 91%

sehingga prosentase pencapaian sebesar 90 % yang artinya bahwa kinerja

pelayanan pemanduan dinyatakan baik dikarenakan nilai pencapaian prosedur

melebihi nilai standar pelayanan yang ditetapkan.

c) Pencapaian Effective Time (ET/BT)

𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻) 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏

=∑(𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻) 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 − 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻))

∑𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒍𝒆𝒃𝒊𝒉𝒊 𝒔𝒕𝒂𝒏𝒅𝒂𝒓

𝑷𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻)

= ∑𝒑𝒆𝒏𝒄𝒂𝒑𝒂𝒊𝒂𝒏 (𝑬𝑻: 𝑩𝑻) 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒃𝒖𝒉𝒂𝒏 𝒅𝒂𝒍𝒂𝒎 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏

𝟏𝟐

adapun sesuai dengan target pada tahun 2017 sebesar 75,90%. Terlihat pada

Triwulan I terdapat realisasi sebesar 86%, sampai dengan Triwulan II terdapat

realisasi sebesar 87%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi sebesar

80%, dan sampai dengan Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 80% dan

prosentase pencapaian sebesar 83%.

Grafik 3.3.15 Pencapaian Effective Time (ET/BT)

Target pada tahun 2017 sebesar 80% dan terdapat realisasi sebesar 80%

sehingga prosentase pencapaian sebesar 83% yang artinya bahwa kinerja

bongkar muat barang dinilai baik dikarenakan telah memenuhi pencapaian

kinerja operasional yang ditentukan.

2) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 15 (lima belas) dokumen, dan terlihat

pada Triwulan I terdapat 2 (dua), sampai Triwulan II terdapat 5 (lima) realisasi,

sampai dengan triwulan III terdapat 6 (enam) realisasi dan pada Triwulan IV

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 75.90 75.90 75.90 75.90

CAPAIAN 86 87 80 80

KINERJA (%) 83.00% 83.00% 83.00% 83.00%

0.0020.0040.0060.0080.00

100.00

Pro

sen

tase

(%

)

Pencapaian Effective Time (ET/BT)

Page 82: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 31

terealisasi sebanyak 15 (lima belas) dokumen, sehingga selama 1 (satu) tahun

Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

yang disusun sebanyak 15 (lima belas) dokumen dengan prosentase pencapaian

sebesar 100 %.

Grafik 3.3.16 Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana

Transportasi Laut

Adapun Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

yang terealisasi yaitu:

1. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL. 108/1/20/DJPL-17

tanggal 16 Januari 2017 tentang Revisi Keputusan Direktur Jenderal

Perhubungan Laut Nomor AL. 108/6/12/DJPL-16 tanggal 16 Desember 2016

tentang Jaringan Trayek Dan Kapal Penumpang PT PELNI Yang Mendapatkan

Penugasan Pelayanan Umum Angkutan Penumpang Kelas Ekonomi Tahun

2017;

2. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/1/16/DJPL-17

tanggal 6 Februari 2017 tentang perubahan kedua Keputusan Direktur Jenderal

Perhubungan Laut Nomor AL. 108/1/ /DJPL-16 tanggal 25 November 2016

tentang Jaringan Trayek Penyelenggaraan Angkutan Barang di Laut;

3. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/3/4/DJPL-17

tanggal 20 April 2017 tentang perubahan ketiga Keputusan Direktur Jenderal

Perhubungan Laut Nomor AL. 108/6/11/DJPL-16 tanggal 8 Desember 2018

tentang Jaringan Trayek Angkutan Laut Perintis tahun 2017;

4. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor AL.108/3/6/DJPL-2017

tanggal 5 Mei 2017 tentang Penempatan Kapal dan Jaringan Trayek Rede;

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 15 15 15 15

CAPAIAN 2 5 6 15

05

101520

Do

kum

en

Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

Page 83: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 32

5. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor

UM.003/40/11/DJPL-17 tanggal 19 Mei 2017 tentang Penerapan Jaminan Peti

Kemas;

6. Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor UM.003/94/12/DA-

2017 tanggal 30 November 2017 tentang Kelancaran Kegiatan Bongkar Muat

Barang dari dan ke Kapal di Pelabuhan;

7. Standar operasional prosedur tahapan pra design;

8. Penyusunan petunjuk teknis dokumen UKL/UPL pembangunan;

9. Penyusunan petunjuk teknis pengawasan pekerjaan pengerukan alur

pelayaran kolam pelabuhan;

10. Penyusunan standar desain dermaga ponton;

11. Penyusunan standarisasi sertifikasi tenaga ahli perancangan, pembangunan

dan perawatan faspel;

12. Penyusunan standarisasi sertifikasi fasilitas pelabuhan;

13. Penyusunan revisi PM Perhubungan no. 166 tahun 2015 tentang konsesi dan

bentuk kerjasama lainnya antara pemerintah dan BUP di bidang

kepelabuhanan;

14. Pelaksanaan petunjuk teknis survey investigasi desain pengerukan alur

pelayaran/kolam pelabuhan;

15. Standar operasional prosedur evaluasi dan pelaporan di bidang bimbingan

usaha pengerukan dan reklamasi.

SASARAN STRATEGIS ( 4 )

Sasaran strategis Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut

Sesuai Kompentensi terdiri dari Indikator Kinerja dengan gambaran capaian kinerja

sebagai berikut:

1) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat

(Aparatur Teknis) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 4.621 (empat ribu

enam ratus dua puluh satu) orang, posisi di jumlah SDM kumulatif tahun 2017

sebesar 4.782 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh dua) didapat dari:

Baseline 2016 : 3.429

Realisasi th 2017 : 1.353

Kumulatif 2017 : 4.782

Sedangkan realisasi untuk tahun 2017 sebesar 4.782

Page 84: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 33

Terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 3649 (tiga ribu enam ratus empat puluh

sembilan) orang, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 3.950 (tiga ribu

Sembilan ratus lima puluh) orang, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi

sebesar 4.128 (empat ribu serratus dua puluh delapan) orang, dan sampai dengan

Triwulan IV terdapat realisasi sebesar 4.782 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh

dua) orang dengan prosentase pencapaian sebesar 103,4%.

Grafik 3.3.17 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut

Bersertifikat (Aparatur Teknis)

Secara kumulatif, sampai dengan tahun 2017 jumlah SDM transportasi laut yang

bersertifikat (aparatur teknis) sebanyak 4.782 (empat ribu tujuh ratus delapan puluh

dua) orang, dan khusus di tahun anggaran 2017 realisasi jumlah Sumber Daya

Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis) sebanyak 4.782

(empat ribu tujuh ratus delapan puluh dua) orang yang terdiri dari:

Tabel 3.1.2.6 Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut

Bersertifikat (Aparatur Teknis)

NO KEGIATAN JUMLAH

1. Dasar Bintara KPLP 19 2. Maritime English 60 3. Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal 60 4. Teknis Terpadu Bidang Perhubungan Laut 60 5. Kesyahbandaran Kelas B 60 6. Port State Control 24 7. ISPS Code 27 8. Marine Inspector Type A 30 9. Marine Inspector Type B 60 10. Penyelenggara Pelabuhan dan Otoritas 54 11. Pengukuran Kapal 30 12. Pencegahan Pencemaran 18 13. Penanggulangan Pencemaran Tingkat I 29

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 4,621 4,621 4,621 4,621

CAPAIAN 3,649 3,950 4,128 4,782

0

2,000

4,000

6,000

Ora

ng

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat

(Aparatur Teknis)

Page 85: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 34

NO KEGIATAN JUMLAH

14. Pengawas Pemanduan 30 15. VTS (Operator) 30 16. Auditor ISM Code 60 17. Basic Commercial Survey (Non Statutory) 26 18. Peningkatan Kompetensi SDM Bongkar Muat 27 19. Teknis Awal Dasar-Dasar Kesyahbandaran 510 20. Sea and Coast Guard 19 21. Pengukuran Kapal Di Bawah 7 GT 120

TOTAL 1.353

Pencapaian SDM Transportasi Laut bersertifikat (Aparatur Teknis) dapat melebihi

target dikarenakan terdapat sisa anggaran dari BPSDM yang dialokasikan ke

BP2TL untuk menyelenggarakan diklat tambahan sebagai berikut:

1. Dasar-dasar Kesyahbandaran 1 Kelas

2. Marine Inspector A 1 Kelas

3. Kesyahbandaran A 1 Kelas

SASARAN STRATEGIS ( 5 )

Sasaran strategis Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Dalam Mewujudkan Good Governance terdiri dari 6 (enam) Indikator Kinerja Utama

dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:

1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sesuai dengan target

tahun 2017 sebesar 82,01 terlihat pada Triwulan I dan II tidak terdapat prosentase

pencapaian, sampai dengan triwulan III terealisasi nilai AKIP sebesar 82,01 dan

sampai dengan triwulan IV terealisasi sebesar 82,01, sehingga prosentase

pencapaian pada tahun 2017 sebesar 100%.

Grafik 3.3.18 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 82.01 82.01 82.01 82.01

CAPAIAN 0 0 82.01 82.01

0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

Pro

sen

tase

(%

)

Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

Page 86: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 35

Pada tahun 2017 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) untuk tahun

2017 yang dinilai sebesar 82,01

Tabel 3.1.2.7 Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

No Komponen Nilai Per Komponen

1. Perencanaan kinerja (30%) 25,01

2. Pengukuran kinerja (25%) 19,48

3. Pelaporan kinerja (15%) 13,62

4. Evaluasi internal (10%) 8,19

5. Pencapaian kinerja (20%) 9,71

NILAI TOTAL 82,01

KATEGORI A

2) Prosentase Penyerapan Anggaran sesuai dengan target tahun 2017 sebesar

80%, dan terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 13,46%, sampai dengan

Triwulan II terdapat realisasi 33,32%, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi

55,52% dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi 89,92% sehingga prosentase

pencapaian sebesar 112,40%

Grafik 3.3.19 Prosentase Penyerapan Anggaran

3) Nilai Barang Milik Negara (BMN) sesuai dengan target tahun 2017 sebesar

Rp. 47.449.521.848.636,- terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi

Rp. 43.447.735.952.707,- sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi

Rp. 43.008.642.857.731,- sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi

Rp. 43.365.775.483.973.,- dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi Rp.

48.433.530.772.948,- sehingga prosentase pencapaian sebesar 102,07%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 80 80 80 80

CAPAIAN 13.46 33.32 55.52 89.92

020406080

100

Pro

sen

tase

(%

)

Prosentase Penyerapan Anggaran

Page 87: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 36

Grafik 3.3.20 Nilai Barang Milik Negara (BMN)

Pencapaian nilai BMN hanya sebesar Rp. 48.443.530.772.948,- yang berarti

melebihi target

4) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sesuai dengan target tahun

2016 sebesar Rp. 5.219.644.337.805,- terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi

Rp. 903.557.106.322,- sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi

Rp. 1.676.022.479.587,- sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi

Rp. 2.483.827.822.725,- dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi

Rp. 3.390.297.692.980,- sehingga prosentase pencapaian sebesar 64,95 %.

Grafik 3.3.21 Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) tidak terealisasi sesuai dengan

target dikarenakan adanya kebijakan baru sebagai tindak lanjut implementasi

Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 perihal Jenis dan Tarif Atas Jenis

Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan

sebagaimana berikut:

1. Terdapat perubahan tarif dollar menjadi rupiah

2. Jasa tambat pada TERSUS dan TUKS sudah tidak dipungut dikarenakan biaya

pembangunan TERSUS dan TUKS tidak berasal dari APBN

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 47,449,521, 47,449,521, 47,449,521, 47,449,521,

CAPAIAN 43,447,735, 43,008,642, 43,365,775, 48,443,530,

40,000,000,000,000

45,000,000,000,000

50,000,000,000,000R

up

iah

Nilai Barang Milik Negara (BMN)

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 5,219,644,33 5,219,644,33 5,219,644,33 5,219,644,33

CAPAIAN 903,557,106, 1,676,022,47 2,483,827,82 3,390,297,69

0

2,000,000,000,000

4,000,000,000,000

6,000,000,000,000

Ru

pia

h

Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Page 88: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 37

3. Jasa dermaga yang selama ini dipungut berlaku pada semua pelabuhan baik

TERSUS dan TUKS, namun sekarang hanya diberlakukan untuk TERSUS dan

TUKS yang melayani kepentingan umum

4. Penggunaan perairan belum optimal dikarenakan pada tahun 2016 jumlah

TERSUS dan TUKS yang aktif menurun, semula terdapat 1.266 menjadi 1.106,

sehingga mengakibatkan kontribusi PNBP terhadap penggunaan perairan

menurun

5. Terdapat penurunan tarif untuk jenis pelayaran rakyat dari Rp 250,- menjadi Rp

125,-

5) Jumlah Penyederhanaan Perijinan sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 1

(satu) Jenis Perijinan, terlihat pada Triwulan I terdapat realisasi 1 (satu) Jenis

Perijinan, sampai dengan Triwulan II terdapat realisasi 1 (satu) Jenis Perijinan,

sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi 1 (satu) jenis perijinan dan sampai

dengan Triwulan IV terealisasi 1 (satu) jenis perijinan sehingga prosentase

pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.22 Jumlah Penyederhanaan Perijinan

Penyederhanaan perijinan terealisasi sebanyak 1 (satu) jenis perijinan, yaitu

sebagai berikut:

Tabel 3.1.2.8 Jumlah Penyederhanaan Perijinan

No Jenis Perijinan Jenis Penyederhanaan

Website Sebelum Sesudah

1. Surat Persetujuan Berlayar Manual online http://spb.ditlala.de

phub.go.id/

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 1 1 1 17

CAPAIAN 1 1 1 1

0

5

10

15

20

Jen

is P

eri

jinan

Jumlah Penyederhanaan Perijinan

Page 89: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 38

6) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi

dan Teknis sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 4 (empat) dokumen, terlihat

pada Triwulan I terdapat 3 (tiga) dokumen realisasi, sampai dengan Triwulan II

terdapat realisasi 4 (empat) dokumen, sampai dengan Triwulan III terdapat realisasi

4 (empat) dokumen dan sampai dengan Triwulan IV terealisasi 4 (empat) dokumen

sehingga prosentase pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.23 Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi

Kebutuhan Administrasi dan Teknis

Pada tahun 2017 terdapat dokumen yang disusun yaitu:

1. Dokumen Rencana Kerja (Renja)

2. Dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)

3. Dokumen Perjanjian Kinerja (PK)

4. Dokumen Laporan Tahunan (Laptah)

SASARAN STRATEGIS ( 6 )

Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan

Bidang Transportasi Laut

Sasaran strategis Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan Indikator

Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja seb agai berikut:

1) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan sesuai dengan target tahun

2017 sebesar 18 (delapan belas) Peraturan, terlihat pada Triwulan I sebesar 12

(dua belas) Peraturan, sampai dengan Triwulan II sebesar 22 (enam belas)

Peraturan, sampai dengan Triwulan III sebesar 24 (dua puluh empat) Peraturan dan

sampai dengan Triwulan IV sebesar 25 (dua puluh lima) Peraturan sehingga

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 4 4 4 4

CAPAIAN 3 4 4 4

KINERJA (%) 75.00% 100.00% 100.00% 100.00%

012345

Do

kum

en

Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan

Teknis

Page 90: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 39

prosentase pencapaian sebesar 138,89%. Peraturan yang ditetapkan melebihi

target dikarenakan adanya peraturan-peraturan pelaksana dari Menteri

Perhubungan terutama yang bersifat teknis yang belum ditetapkan.

Grafik 3.3.24 Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

Realisasi 25 (dua puluh lima) rancangan peraturan di tahun 2016 yang dimaksud

yaitu:

Tabel 3.1.2.9 Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

NO NAMA PERATURAN KETERANGAN

1 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang silabus dan sertifikasi pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia pemanduan kapal

Nomor: HK.103/1/16/DJPL-17 Tgl: 13 Maret 2017

2 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang pedoman pemeliharaan dan perawatan fasilitas pelabuhan di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Nomor: PP.001/4/13/DJPL-17 Tgl: 26 April 2017

3 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang petunjuk kapal-kapal tradisional pengangkut penumpang.

Nomor: HK. 103/2/8/DJPL-17 Tgl: 18 April 2017

4 Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Lambung Timbul Tongkang Geladak.

Nomor: HK. 103/2/16/DJPL-17 Tgl: 20 Juni 2017

5 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Pendelegasian Wewenang kepada Direktur Kepelabuhanan Untuk Menandatangani surat pengembalian dokumen permohonan dan surat rekomendasi izin usaha pelabuhan kepada kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal

Nomor: UM.005/16/16/DJPL-17 Tgl: 23 Feb 2017

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 18 18 18 18

CAPAIAN 12 22 24 25

05

1015202530

Pe

ratu

ran

Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

Page 91: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 40

NO NAMA PERATURAN KETERANGAN

6 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang pedoman perhitungan kinerja pelayaran operasional pelabuhan

Nomor: HK.103/2/2/DJPL-17 Tgl: 24 Maret 2017

7 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan kedua Kepdirjen Hubla Nomor AL.108/I/I/DJPL-16 tentang jaringan trayek penyelenggaraan angkutan barang di laut Tahun Anggaran 2017;

Nomor: AL.108/1/9/DJPL-17 Tgl: 16 Jan 2017

8 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan ketiga Kepdirjen Hubla Nomor AL.108/I/I/DJPL-16 tentang jaringan trayek penyelenggaraan angkutan barang di laut Tahun Anggaran 2017

Nomor: AL.108/2/20/DJPL-17 Tgl: 3 Apr 2017

9 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan ketiga Kepdirjen Hubla Nomor AL.108/6/11/DJPL-16 tentang jaringan trayek angkutan laut Perintis Tahun Anggaran 2017

Nomor: AL.108/3/4/DJPL-17 Tgl: 20 Apr 2017

10 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan atas Kepdirjen Nomor A1. 108/6/12/DJPL-16 tentang jaringan trayek kapal penumpang PT. PELNI (Persero) yang mendapat penugasan pelayanan public angkutan penumpang kelas ekonomi tahun anggaran 2017

Nomor: AL.108/1/20/DJPL-17 Tgl: 16 Jan 2017

11 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang perubahan atas Surat Persetujuan Prinsip Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor BXXV_2012/JM.88 tentang pemasangan kabel telekomunikasi bawah laut dari Malaysia Barat (Mersing) ke Malaysia Timur (Kucing) melalui perairan natuna

Nomor: BX.164/KL-303 Tgl: 4 Mei 2017

12 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Pembentukan Pelaksana Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga dan Kapal Penangkap Ikan Periode 2016 – 2018

Nomor: UM. 008/62/11/DJPL-17 Tgl: 21 Agustus 2017

13 Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut tentang Pembentukan Pelaksana Ujian Keahlian Pelaut Kapal Niaga dan Kapal Penangkap Ikan Periode 2016 2018.

UM. 008/86/18/DJPL-17 Tgl. 3 Nov 2017

14 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penertiban perizinan Tersus dan TUKS

Nomor: UM.003/9/17/DJPL-17 Tgl: 3 Feb 2017

15 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup bagi pelabuhan yang tidak atau belum beroperasi

Nomor: UM.003/8/4/DJPL-17 Tgl: 27 Januari 2017

Page 92: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 41

NO NAMA PERATURAN KETERANGAN

16 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang perizinan pengelolaan Tersus/TUKS pada tempat penimbunan kayu (TPK) antara berupa Logpond/Logyard

Nomor: UM. 003/7/5/DJPL-17 Tgl: 23 Jan 2017

17 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang penundaan pemberian persetujuan penggunaan Tersus/TUKS untuk melayani kepentingan umum sementara

Nomor: UM.003/57/10/DJPL-17 Tgl: 13 Jan 2017

18 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang pelaksanaan pemanduan kapal

Nomor: UM.003/14/1/DJPL-17 Tgl: 25 Feb 2017

19 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Peningkatan Keselamatan dan Keamanan Pelayaran

Nomor: UM. 003/16/15/DJPL-17 Tgl: 23 Feb 2017

20 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang sertifikasi kapal penumpang beroperas lintas batas Negara

Nomor: UM.003/28/15/DJPL-17 Tgl: 5 Apr 2017

21 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penerapan Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Dan Konvensi STCW 1978 (Medical Certificate/Sertifikat Kesehatan)

Nomor: UM. 003/39/5/DJPL-17 Tgl: 15 Mei 2017

22 Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Penertiban Perizinan di Bidang Kepelabuhanan, Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri

Nomor: UM. 003/39/8/DJPL-17 Tgl: 15 Mei 2017

23 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Rencana Operasi Mandiri Terpadu Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (Sea and Coast Guard) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut "Operasi Lumba-Lumba 2017"

Nomor: UM. 008/14/9/DJPL-17 Tgl: 17 Feb 2017

24 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang pemeriksaan kelaiklautan kapal penumpang dalam rangka angkutan lebaran tahun 2017

Nomor: UM.008/32/6/DJPL-17 Tgl: 17 Apr 2017

25 Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Tentang Pelaksanaan Penertiban Perizinan Terminal Khusus (Tersus) dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS)

Nomor: Um.008/71/3/DJPL-17 Tgl. 19 Sept 2017

Page 93: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 42

SASARAN STRATEGIS ( 7 )

Sasaran strategis Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan

Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut

terdapat 3 (tiga) Indikator Kinerja dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:

1) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca sesuai dengan target tahun 2017

sebesar 0,4480 juta ton CO2e, dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan Triwulan

III realisasi penurunan emisi belum terhitung, dan di Triwulan IV sebesar 0,1418

sehingga selama 1 (satu) tahun Jumlah emisi gas rumah kaca dari sektor

transportasi laut yang dapat diturunkan sebesar 0,1418, dengan prosentase

pencapaian sebesar 31,65%.

Grafik 3.3.25 Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Total capaian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam menurunkan emisi gas

rumah kaca (GRK) pada tahun 2017 yaitu sebesar 0,1418 juta ton CO2e. Hasil

capaian terkait jumlah penurunan Emisi Gas Rumah Kaca masih belum dapat

mencapai target karena untuk Tahun 2017 komponen yang dihitung hanya SBNP

solar cell. Selain itu juga terdapat beberapa kegiatan yang belum diimplementasikan

pada tahun 2017 seperti Ecoport dan Short sea shipping.

2. Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan sesuai dengan

target tahun 2017 sebesar 70 (tujuh puluh) unit, terlihat pada Triwulan I terealisasi

19 (sembilan belas) unit, sampai dengan Triwulan II terealisasi 37 (tiga puluh tujuh)

unit dan sampai dengan Triwulan III terealisasi 49 (empat puluh sembilan) unit,

sampai dengan Triwulan IV terealisasi 66 (enam puluh enam) Unit sehingga

prosentase pencapaian sebesar 94,29%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 0.448 0.448 0.448 0.448

CAPAIAN 0 0 0 0.1418

0

0.2

0.4

0.6

Loka

si

Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Page 94: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 43

Grafik 3.3.26 Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Dalam rangka penerapan MARPOL Annex 6 terkait polusi udara dan emisi dari

kapal, diwajibkan bagi seluruh kapal untuk berkontribusi dalam penurunan emisi

gas rumah kaca dengan penerapan teknologi ramah lingkungan yang diukur

melalui EEDI (Energy Efficiency Design Index) yaitu sertifikasi pada kapal dalam

bentuk sertifikat IEEC (International Energy Efficiency Certificate). Direktorat

Perkapalan dan Kepelautan pada Tahun 2017 menargetkan 70 unit kapal komersil

yang menerapkan teknologi ramah lingkungan. Sedangkan realisasi pada tahun

2017 terdapat 66 (enam puluh enam) unit kapal komersil yang telah disertifikasi

dalam menerapkan teknologi ramah lingkungan. Sehingga terjadi pencapaian

sekitar 94,29% dari target yang telah ditentukan. Dalam tiga tahun terakhir (2015-

2017) total kapal yang telah memiliki sertifikat IEEC sebanyak 215 kapal dari 506

kapal berbendera Indonesia yang umumnya melakukan pelayaran ke luar negeri.

Penurunan jumlah permohonan penerbitan sertifikat IEEC dikarenakan pemilik

kapal sedang mengutamakan pemenuhan ketentuan untuk penerbitan sertifikat

Balast Water Management (BWM) yang telah diberlakukan serentak di seluruh

negara anggota International Maritime Organization (IMO) mulai tanggal 8

September 2017.

Tabel 3.1.2.10 Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

TRIWULAN Nama Kapal Jumlah

TW I (januari, Februari, Maret)

Golden Rose, Kalimantan Palu, Meratus Palu, Sigap, Java Palu, Sumatra Palu, Sulawesi Palu, Cerdas, KM. MNC, NPSV. Surf Allananda, ANTS. Swiber Challenger, Jagleela, Cipta Banten, Gas Aria, Gesit, Gede, Gansunoro, Gamalama, Cosmic 9

19

TW II (april, mei, juni)

SC Ocean Li, Cosmic 10, Cepat, Chloe, Elang Laut 1, Sinar Morotai, Bull Sumbawa, Edricko 2, Hijau Samudra, Meratus Jaya Wijaya, Kotia Padang, Bull

18

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 70 70 70 70

CAPAIAN 19 37 49 66

020406080

Un

it

Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Page 95: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 44

TRIWULAN Nama Kapal Jumlah

Kalimantan, Prilly, NCC Andalas, Meratus Jayakarta, Cement Success, Bro Combo, Ile De Re

TW III (juli, agustus, September)

Trinity Explorer, Bauhinia, Cipta Diamond, Sensno, Sinar Padang, Sinar Panjang, Melati Laut, Bull Sumatera, MDM Brono, Gembira, Green Star, SK Canodus

12

TW IV (oktober, november, desember)

Gandawati 1, Gaharu Oleum 9, Cipta Diamond, SK Carina, Overseas Petromar, Prima Tangguh LVI, Cosmic 20, Winposh Resolve, Erawan 1, Meratus Tomini, Erawan 12, Griya Cirebon, Pacific Assegai, WM Natuna, WN Makassar, Bull Kangean, Ship III

17

2) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

indikator kinerja ini terdapat pembangunan SBNP yang menggunakan solar

cell sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 2.460 (dua ribu empat ratus enam

puluh) unit dan terlihat pada Triwulan I sebanyak 2.419 (dua ribu empat ratus

sembilan belas) unit, sampai dengan triwulan II sebanyak 2.428 (dua ribu empat

ratus dua puluh delapan) unit, sampai dengan triwulan III terealisasi sebanyak 2.452

(dua ribu empat ratus lima puluh dua) unit, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak

2.459 (dua ribu empat ratus lima puluh sembilan) unit, sehingga selama 1 (satu)

tahun jumlah prasarana yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan

sebanyak 2.459 (dua ribu empat ratus lima puluh sembilan) unit SBNP solar cell

dengan prosentase pencapaian sebesar 99,96%. Jumlah prasarana yang telah

menerapkan konsep ramah lingkungan belum sesuai target dikarenakan terdapat

satu kegiatan pada Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Priok yang tidak dapat

dilaksanakan akibat putus kontrak. Adapun kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan

adalah pembangunan rambu suar 10 M laut Terumbu Gosal

Grafik 3.3.27 Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep

Ramah Lingkungan

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 2,460 2,460 2,460 2,460

CAPAIAN 2,419 2,428 2,452 2,459

2,3802,4002,4202,4402,4602,480

Un

it

Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

Page 96: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 45

Pada tahun 2017 jumlah pembangunan SBNP yang terbangun sebanyak 40 unit,

dan setelah di akumulasikan dengan SBNP tahun-tahun sebelumnya berjumlah

2.459 Unit.

SASARAN STRATEGIS ( 8 )

Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim

Sasaran strategis Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim terdiri

dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut

1) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan

Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran sesuai dengan target tahun 2017 sebesar

100% dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan IV sebesar 100%, sehingga total

Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan

Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran sampai dengan akhir tahun 2017 sebesar

100% dan prosentase pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.28 Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi

Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

Setiap kejadian musibah pelayaran dilakukan pemantauan selama 3-5 hari secara

visual, dan selama tahun 2017 pada laporan tentang seluruh kejadian musibah

pelayaran yang terjadi, setelah difollow up melalui pemantauan visual tidak

ditemukan adanya tumpahan minyak sehingga prosentase pencapaian sebesar

100%.

2) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim sesuai dengan

target tahun 2017 sebanyak 8 (delapan) laporan dan terlihat pada Triwulan I

terdapat realisasi sebanyak 3 (tiga), sampai dengan Triwulan II sebanyak sebanyak

4 (empat) laporan, sampai dengan Triwulan III sebanyak 6 (enam) laporan dan

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 100 100 100 100

CAPAIAN 100 100 100 100

0

50

100

150

Pro

sen

tase

(%

)

Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari

Kegiatan Pelayaran

Page 97: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 46

selama 1 (satu) tahun sebagaimana terlihat kinerja sampai dengan Triwulan IV

sebanyak 8 (delapan) laporan sehingga total Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan

Lingkungan Maritim sebanyak 8 (delapan) laporan dan prosentase pencapaian

sebesar 100%.

Grafik 3.3.29 Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Dalam pelaksanaannya, terdapat 8 (delapan) Kegiatan Terkait Perlindungan

Lingkungan Maritim diantaranya adalah :

a. MARPOLEX (Marine Pollution Exercise) di Bali pada tanggal 15-18 Mei 2017

b. FGD Puskodalnas di Serpong pada tanggal 29-31 Agustus 2017 (Dit. KPLP);

c. Sidang International Maritime Organization (IMO) Komisi Pollution Prevention

and Response (PPR) di London di akhir Januari membahas tentang Global

Sulphur Limit Implementation;

d. Sidang International Maritime Organization (IMO) Komisi Pollution Prevention

and Response (PPR) di London awal Februari 2017 (General Meeting);

e. Workshop on Ballast Water Management Implementation (Indonesia – Malaysia

– Singapore) , di Jakarta pada bulan Maret 2017;

f. Sidang International Maritime Organization (IMO) Maritime Environment

Protection Commission ke-71 di London pada bulan Juli 2017;

g. Mengikuti Regional Training Program on Waste Management di Singapura pada

Oktober 2017;

h. Mengikuti Tripartite Transportation Expert Group Meeting on Malacca Strait, di

Malaysia pada bulan Oktober 2017.

Capaian peningkatan untuk kegiatan pelindungan lingkungan maritim menjadi

100% terpenuhi sesuai target.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 8 8 8 8

CAPAIAN 3 4 6 8

KINERJA (%) 37.50% 50.00% 75.00% 100.00%

02468

10

Lap

ora

n

Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Page 98: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 47

3) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 9.400 (sembilan ribu empat ratus)

sertifikat dan terlihat pada Triwulan I terdapat capaian sebanyak 2.863 (Dua Ribu

Delapan Ratus Enam puluh Tiga) sertifikat, sampai dengan triwulan II sebanyak

4.917 (Empat Ribu Sembilan Ratus Tujuh belas) sertifikat, sampai dengan triwulan

III terdapat 7.489 (Tujuh Ribu Empat Ratus Delapan puluh Sembilan) sertifikat, dan

sampai dengan Triwulan IV terealisasi sebanyak 9.957 (Sembilan ribu sembilan

ratus Lima Puluh Tujuh) sertifikat sehingga prosentase pencapaian sebesar 105,93

%. Secara keseluruhan sepanjang Tahun 2017 capaian kinerja melebihi target yang

ditentukan sebelumnya, hal ini sejalan dengan pemberlakuan berbagai peraturan

internasional dan adanya penambahan beberapa sertifikat yang telah diratifikasi

oleh Pemerintah Indonesia.

Grafik 3.3.30 Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan

Lingkungan Maritim

Tabel 3.1.2.11 Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan

Lingkungan Maritim

No Jenis Sertifikat Total Sub Total

Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal (SNPP)

2.840

Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak (CLC)

1.061

Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak Bahan Bakar (CLCB)

2.744

Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Untuk Pengangkutan Bahan Cair Beracun Dalam Bentuk Curah (NlS)

25

Sertifikat Internasional Sistem Anti Teritip (AFS)

1.097

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 9,400 9,400 9,400 9,400

CAPAIAN 2,863 4,917 7,489 9,957

02,0004,0006,0008,000

10,00012,000

Sert

ifik

at

Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Page 99: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 48

Pernyataan Pemenuhan Penilaian Kondisi Kapal (CAS)

51 9.957 Sertifikat Internasional Pencegahan

Pencemaran Oleh Minyak (IOPP) 465

Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Udara (IAPP)

343

Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Kotoran (ISPP)

336

Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Udara Dari Mesin (EIAPP)

26

SR 12

IHM 1

ACSR 1

Ballas Water Management (BWM) 288

Attestation Removal Of Wreks 2007 667

Secara keseluruhan, sepanjang tahun 2017 capaian kinerja melebihi target yang telah

ditentukan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pemberlakuan berbagai peraturan

internasional di Indonesia dan adanya penambahan beberapa sertifikat internasional

yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia.

SASARAN STRATEGIS ( 9 )

Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi Laut untuk

Mengurangi Backlog maupun bottleneck

Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Sarana dan Prasarana Transportasi

Laut untuk Mengurangi Backlog maupun bottleneck terdiri dari 5 (lima) Indikator

Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:

1) Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur untuk mendukung tol laut

Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur dalam mendukung tol laut sesuai

dengan target tahun 2017 sebanyak 13 (tiga belas) rute, dan terlihat pada Triwulan

I terdapat 13 (dua belas) rute yang terealisasi, dan dari Triwulan II sampai dengan

triwulan IV terealisasi sebanyak 13 (tiga belas) rute, sehingga selama 1 (satu) tahun

Jumlah rute angkutan laut tetap dan teratur dalam mendukung tol laut

terealisasi sebanyak 13 (tiga belas) rute dengan prosentase pencapaian sebesar

100%.

Page 100: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 49

Grafik 3.3.31 Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur

untuk mendukung Tol Laut

Di awal pelaksananaan Program Tol Laut Tahun Anggaran 2017, trayek yang

dilaksanakan merupakan kelanjutan dari rute tahun anggaran 2016 sejumlah 6 rute

dengan mekanisme masih tetap penugasan kepada BUMN, PT. PELNI (PERSERO).

Namun dengan rute tersebut pemerintah menilai bahwa program tol laut belum bisa

menjangkau daerah terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan yang lebih luas,

sehingga selama tahun 2017 Kementerian Perhubungan memperluas 7 jaringan rute

tambahan dengan mekanisme pemilihan operator kapal secara Pelelangan Umum

yang diikuti oleh perusahaan pelayaran swasta, sehingga secara keseluruhan jumlah

rute tol laut menjadi 13 rute. Tujuannya adalah untuk menambah armada kapal

PELNI yang dianggap belum mencukupi jumlahnya dan memberikan kesempatan

yang sama kepada Perusahaan Pelayaran Swasta nasional untuk berpartisipasi

dalam program Tol Laut.

BUMN PT. PELNI (PERSERO) melaksanakan penugasan program tol laut dengan

rute sebagai berikut :

1. Tanjung Perak – Calabai (Dompu) – Maumere - Larantuka - Lewoleba - Rote -

Sabu - Waingapu – PP

2. Tanjung Perak - Makassar - Tahuna – Lirung – Morotai – PP

3. Tanjung Priok – Tanjung Pandan – Pangkal Balam – Tarempa - Natuna –

Tanjung Priok

4. Tanjung Perak – Kisar (Wonreli) – Namrole – PP

5. Tanjung Perak – Saumlaki – Dobo - Merauke - PP

6. Tanjung Perak – Manokwari – Wasior – Nabire – Serui - Biak - PP

7. Tanjung Perak – Fakfak – Kaimana – Timika – PP

Sedangkan rute tol laut yang menggunakan mekanisme Pelelangan Umum sebagai

berikut :

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 13 13 13 13

CAPAIAN 12 13 13 13

1212131314

Ru

te

Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

Page 101: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 50

1. Tanjung Perak – Wanci – Namlea – PP

2. Tanjung Perak – Kalabahi – Moa – Saumlaki – PP

3. Tanjung Perak – Bau Bau – Manokwari – PP

4. Teluk Bayur – Nias – Mentawai – Teluk Bayur

5. Tanjung Perak – Belang Belang – Sangatta – Pulau Sebatik – Tanjung Perak

6. Tanjung Perak – Tidore – Tobelo – Morotai – Maba – Pulau Gebe – Tanjung

Perak.

Perusahaan angkutan laut swasta yang melayani 6 rute tol laut tersebut sebagai

berikut:

1. PT. Mentari Sejati Perkasa (3 rute)

2. PT. Temas

3. PT. Mandala Sejahtera Abadi

4. PT. Luas Line

2) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan

Laut Non Komersial

Jumlah pembangunan/ pengembangan pelabuhan laut non komersil sesuai

dengan target tahun 2017 sebanyak 100 (seratus) pelabuhan, dan terlihat pada

Triwulan I sampai Triwulan III belum terdapat realisasi, dan sampai dengan triwulan

IV terealisasi sebanyak 99 (Sembilan puluh sembilan) pelabuhan, sehingga selama

1 (satu) tahun Jumlah pembangunan/ pengembangan pelabuhan laut non

komersil sebanyak 99 (Sembilan puluh sembilan) pelabuhan dengan prosentase

pencapaian sebesar 99%

Grafik 3.3.32 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 100 100 100 100

CAPAIAN 0 0 0 99

KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 99.00%

050

100150

Pe

lab

uh

an

Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

Page 102: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 51

Pada tahun 2017 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan

Pelabuhan Laut Non Komersial belum dapat memenuhi target yang ditetapkan. Hal

ini disebabkan karena dari target 100 (seratus) pelabuhan tersebut terdapat satu

pelabuhan yang mengalami pemutusan kontrak pada saat berlangsungnya

pekerjaan yaitu Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut

Kolbano. Sehingga pada tahun 2017 terdapat realisasi sebesar 99 (Sembilan puluh

sembilan) Pelabuhan yang terdiri dari:

Tabel 3.1.12 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan

Pelabuhan Laut Non Komersial

Tabel 3.1.2.12 Jumlah Pembangunan Lanjutan Pelabuhan Laut Non Komersial

PELABUHAN PELAKSANAAN

1. Pembangunan Fasilitas Darat Pelabuhan Parlimbungan Ketek

Desember

2. Pembangunan Faspel Laut Pulau Laut Desember

3. Pembangunan Faspel Laut Subi Desember

4. Pembangunan Faspel Laut Ujung Jabung Desember

5. Pembangunan Faspel Laut Nipah Panjang Desember

6. Pembangunan Faspel Laut Linau Bintuhan Desember

7. Pembangunan Faspel Laut Sebalang Desember

8. Pembangunan Faspel Laut Palabuhanratu Desember

9. Pembangunan Faspel Laut Pangandaran Desember

10. Pekerjaan Pembangunan faspel tanah Ampo Desember

11. Pembangunan Fasilitas Penunjang Pelabuhan Padang Tikar

Desember

12. Pembangunan Faspel Laut Pelaihari Desember

13. Pembangunan Faspel Laut CPO Maloy Desember

14. Pembangunan Faspel Laut Tuhaha Desember

15. Pembangunan Faspel Laut Depapre Desember

16. Pembangunan Faspel Laut Moor Desember

17. Pembangunan Faspel Laut Korido Desember

18. Pembangunan Faspel Laut Kaimana Desember

Page 103: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 52

Tabel 3.1.2.12 Jumlah Penyelesaian Pelabuhan Laut Non Komersial

PELABUHAN PELAKSANAAN

1. Pelabuhan Letung Desember

2. Pelabuhan Midai Desember

3. Pelabuhan Pasapuat Desember

4. Pelabuhan Carocok Painan Desember

5. Pelabuhan Kuala Mendahara Desember

6. Pelabuhan Tanjung Api-api Desember

7. Pelabuhan Sebesi Desember

8. Pelabuhan Batang Desember

9. Pelabuhan Tadan Desember

10. Pelabuhan Baing Desember

11. Pelabuhan Salura Desember

12. Pelabuhan Maurole Desember

13. Pelabuhan Batutua Desember

14. Pelabuhan Teluk Segintung Desember

15. Pelabuhan Batanjung Desember

16. Pelabuhan Ngalipaeng Desember

17. Pelabuhan Una-una Desember

18. Pelabuhan Ereke Desember

19. Pelabuhan Sabutung Desember

20. Pelabuhan Sailus Desember

21. Pelabuhan Benteng Selayar Desember

22. Pelabuhan Pulau Ambo Desember

23. Pelabuhan Popoongan Desember

24. Pelabuhan Kroing Desember

25. Pelabuhan Taniwel Desember

Page 104: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 53

26. Pelabuhan Marlasi Desember

27. Pelabuhan Kobror Desember

28. Pelabuhan Dama Desember

29. Pelabuhan Yaba Desember

30. Pelabuhan Koiti Desember

31. Pelabuhan Mumugu Desember

32. Pelabuhan Waren Desember

33. Pelabuhan Kokas Desember

Tabel 3.1.2.13 Jumlah Pembangunan/Rehabilitasi Pelabuhan Laut Non Komersial

PELABUHAN PELAKSANAAN

1. Pelabuhan Pangkalan Susu Desember

2. Pelabuhan Teluk Dalam Desember

3. Pelabuhan Tg. Sarang Elang Desember

4. Pelabuhan Barus Desember

5. Penumpang Dumai Desember

6. Pelabuhan Muntok Desember

7. Pelabuhan Bakauheni Desember

8. Pelabuhan Karimunjawa Desember

9. Pelabuhan Legon Bajak Desember

10. Pelabuhan Bawean Desember

11. Pelabuhan Benoa Desember

12. Pelabuhan Waikelo Desember

13. Pelabuhan Kendidi Reo Desember

14. Pelabuhan Pota Desember

15. Pelabuhan Larantuka Desember

16. Pelabuhan Teluk Batang Desember

Page 105: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 54

17. Pelabuhan Sei Nyamuk Desember

18. Pelabuhan Marore Desember

19. Pelabuhan Tahuna Desember

20. Pelabuhan Anggrek Desember

21. Pelabuhan Donggala Desember

22. Pelabuhan Paleleh Desember

23. Pelabuhan Poso Desember

24. Pelabuhan Kendari Desember

25. Pelabuhan Bungkutoko Desember

26. Pelabuhan Bau-Bau Desember

27. Pelabuhan Kolaka Desember

28. Pelabuhan Garongkong Desember

29. Pelabuhan Siwa Desember

30. Pelabuhan Sapuka Desember

31. Pelabuhan Belang-Belang Desember

32. Pelabuhan Majene Desember

33. Pelabuhan Mahaleta Desember

34. Pelabuhan Saumlaki Desember

35. Pelabuhan Wahai Desember

36. Pelabuhan Amahai Desember

37. Pelabuhan Tehoru Desember

38. Pelabuhan Fogi Desember

39. Pelabuhan Ambalau Desember

40. Pelabuhan Tual Desember

41. Pelabuhan Tobelo Desember

42. Pelabuhan Babang Desember

43. Pelabuhan Sofifi Desember

Page 106: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 55

44. Pelabuhan Nabire Desember

45. Pelabuhan Bade Desember

46. Pelabuhan Serui Desember

47. Pelabuhan Saonek Desember

48. Pelabuhan Teminabuan Desember

3) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara

Angkutan Laut Perintis

Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian armada kapal negara angkutan

laut perintis sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 70 (tujuh puluh) kapal, dan

realisasi pada Triwulan I sampai dengan triwulan IV sebanyak 0 (nol) kapal,

sehingga selama 1 (satu) tahun Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian

armada kapal negara angkutan laut perintis terealisasi sebanyak 0 (nol) kapal

dengan prosentase pencapaian sebesar 0%.

Grafik 3.3.33 Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan

Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Jumlah Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis sesuai

dengan Perjanjian Kinerja (PK) pada Pembangunan Baru Kapal Negara

Angkutan Laut Perintis tidak terdapat target maupun realisasi pencapaian pada

tahun 2017.

Jumlah Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

sesuai dengan Perjanjian Kinerja (PK) pada Lanjutan Pembangunan Kapal

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 70 70 70 70

CAPAIAN 0 0 0 0

0

50

100

Kap

al

Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara

Angkutan Laut Perintis

Page 107: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 56

Negara Angkutan Laut Perintis tidak terdapat target maupun realisasi

pencapaian pada tahun 2017

Jumlah Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 70 (tujuh puluh) kapal. Pada

Triwulan I sampai dengan triwulan IV target penyelesaian pembangunan tidak

tercapai, sehingga prosentase pencapaian masih 0%.

Sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 70 (tujuh puluh) kapal yang merupakan

multi years dari tahun 2016, 2017 dan diperpanjang sampai dengan tahun 2018

penyelesaian pembangunan kapal negara angkutan laut perintis terperinci sebagai

berikut :

Tabel 3.1.2.13 Jumlah Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara

Angkutan Laut Perintis

No. Kelompok Kapal Jumlah

Unit Progres Fisik

(rata-rata) Target

Penyelesaian

1. Kontainer 15 83,59 % April 2018

2. GT. 1200 20 93,40 % April 2018

3. GT. 2000 25 85,28 % April 2018

4. 750 DWT 5 83,60 % April 2018

5. Ternak 5 94,60 % April 2018

Target penyelesaian pembangunan kapal tahun 2017 sebanyak 70 unit, terealisasi 0

unit karena mengalami penghematan anggaran tahun 2017, sehingga direncanakan

selesai pada April 2018.

4) Jumlah pembangunan kapal pelayaran rakyat sesuai dengan target tahun 2017

sebanyak 24 (dua puluh empat) kapal. Pekerjaan pembangunan kapal pelayaran

rakyat diawali dengan pekerjaan Kajian Desain Perencanaan Kapal Pelayaran

Rakyat, yang pelaksanaan pelelangannya dimulai pada April 2017. Pembangunan

kapal Pelayaran Rakyat dilaksanakan selama triwulan III sampai dengan IV. Jumlah

pembangunan kapal pelayaran rakyat terealisasi sebanyak 24 (dua puluh empat)

kapal dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.

Page 108: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 57

Grafik 3.3.34 Jumlah pembangunan kapal pelayaran rakyat

Pembangunan kapal Pelayaran Rakyat telah dimulai bulan Agustus (Triwulan III)

dan direncanakan selesai pada Desember (Triwulan IV). Pembangunan

dilaksanakan dalam 24 (dua puluh empat) paket di galangan kapal yang tersebar di

Makassar, Bulukumba, Pekalongan dan Surabaya. Sampai dengan triwulan IV

terealisasi 1 (satu) kapal sedangkan 23 (dua puluh tiga) kapal lainnya masih dalam

tahapan penyelesaian administrasi pembayaran dan serah terima proyek yang

berakibat adanya tambahan waktu hingga awal tahun 2018.

5) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur

Pelayaran/Kolam Pelabuhan sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 9

(sembilan) lokasi, dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan triwulan II belum ada

lokasi pengerukan yang terealisasi, sampai dengan triwulan III terealisasi 1 (satu)

lokasi pengerukan, dan sampai dengan triwulan IV sebanyak 9 (sembilan) lokasi

terealisasi, sehingga selama 1 (satu) tahun Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi

Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan terealisasi sebanyak 9 (sembilan)

lokasi dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.35 Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan

Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

TW I TW II TW III TW IV

Target 24 24 24 24

Realisasi 0 0 24 24

0

10

20

30

Kap

al

Jumlah Pembangunan Kapal Pelayaran Rakyat

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 9 9 9 9

CAPAIAN 0 0 1 9

KINERJA (%) 0.00% 0.00% 11.11% 100.00%

0510

Loka

si

Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

Page 109: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 58

Lokasi pengerukan yang terealisasi pada kurun waktu 2017 sebanyak 9 (sembilan)

lokasi dengan rincian:

Tabel 3.1.2.14 Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur

Pelayaran/Kolam Pelabuhan

No. Lokasi Volume Keterangan

1 Tanjung Berakit 356.110 Desember

2 Tanjung Emas 723.575 Juli

3 Juwana 485.382 Desember

4 Batang 416.276 Desember

5 Paloh 322.000 Oktober

6 Palopo 245.978 November

7 Namlea 175.166 Desember

8 Lirang 64.866 November

9 Labuhan Lombok 151.146 November

6) Terselenggaranya kerjasama pemerintah swasta dalam penyediaan

infrastruktur transportasi laut sesuai dengan target tahun 2017 sebanyak 1 (satu)

proyek, dan terlihat pada Triwulan I sampai dengan triwulan IV sebanyak 1 (satu)

proyek terealisasi, sehingga selama 1 (satu) tahun Terselenggaranya kerjasama

pemerintah swasta dalam penyediaan infrastruktur transportasi laut terealisasi

sebanyak 1 (satu) proyek dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.36 Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta Dalam

Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

Pada realisasinya, studi persiapan perencanaan Pelabuhan Kuala Tanjung telah

dilaksanakan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)

karena berkaitan dengan studi pelabuhan hubungan internasional, termasuk

Pelabuhan Kuala Tanjung. Oleh sebab itu Direktorat Kepelabuhanan mengusulkan

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 1 1 1 1

CAPAIAN 0 0 0 1

KINERJA (%) 0.00% 0.00% 0.00% 100.00%

0112

Pro

yek

Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur

Transportasi Laut

Page 110: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 59

perubahan pelaksanaan kerjasama pemerintah dan swasta menjadi penyediaan

infrastruktur pelabuhan patimban.

SASARAN STRATEGIS ( 10 )

Sasaran Strategis Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal Berdaya

Saing dan Memberikan Nilai Tambah dalam rangka Mewujudkan Konektivitas

Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan mempunyai Indikator Rasio

Konektivitas Antar Wilayah. Sesuai dengan target tahun 2017 yaitu sebesar 1 (satu).

Pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV terealisasi sebesar 1 (satu), dan prosentase

pencapaian tahun 2017 sebesar 100%

Grafik 3.3.37 Rasio Konektivitas Wilayah

Dari capaian tersebut dapat terlihat bahwa kegiatan penyelenggaraan subsidi perintis

baik yang dilakukan oleh swasta maupun PT. PELNI telah terhubung dari satu wilayah

ke wilayah lainnya.

SASARAN STRATEGIS (11)

Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut

Sasaran strategis Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang

Transportasi Laut terdiri dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian

kinerja sebagai berikut:

1) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang sesuai dengan target tahun 2017

sebesar 8.071.717 penumpang / tahun dan terlihat pada Triwulan I terealisasi

sebanyak 1.140.348 (Satu juta seratus empat puluh ribu tiga ratus empat puluh

delapan) penumpang, triwulan II sebanyak 2.699.084 (dua juta enam ratus Sembilan

puluh Sembilan ribu delapan puluh empat) penumpang, triwulan III sebanyak

5.257.845 (lima juta dua ratus lima puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh lima)

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 1 1 1 1

CAPAIAN 1 1 1 1

KINERJA (%) 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%

0112

Ras

io

Rasio Konektivitas Antar Wilayah

Page 111: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 60

penumpang, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 8.053.910

(delapan juta lima puluh tiga ribu sembilan ratus sepuluh) penumpang / tahun,

sehingga selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut penumpang

sebesar 8.053.910 (delapan juta lima puluh tiga ribu sembilan ratus

sepuluh)penumpang / tahun dan prosentase pencapaian sebesar 99,78%.

I ndikator ini terdiri dari 2 (dua), yaitu:

Perintis / Pelni PSO, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 5.405.953 (lima

juta empat ratus lima ribu Sembilan ratus lima puluh tiga) penumpang / tahun

dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak 650.893 (enam ratus lima

puluh ribu delapan ratus Sembilan puluh tiga) penumpang, triwulan II sebanyak

1.886.126 (satu juta delapan ratus delapan puluh enam ribu serratus dua puuh

enam) penumpang, triwulan III sebanyak 3.567.834 (tiga juta lima ratus enam

puluh tujuh ribu delapan ratus tiga puluh empat) penumpang, dan sampai

dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 5.321.862 (lima juta tiga ratus

dua puluh satu ribu delapan ratus enam puluh dua) penumpang / tahun,

sehingga selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut

penumpang Perintis/ Pelni PSO sebesar 5.321.862 862 (lima juta tiga ratus

dua puluh satu ribu delapan ratus enam puluh dua) penumpang/ tahun dan

prosentase pencapaian sebesar 98,44%.

Non Perintis / Non Pelni PSO, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar

2.665.764 penumpang / tahun dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak

489.455 (empat ratus delapan puluh Sembilan ribu empat ratus lima puluh lima)

penumpang, triwulan II sebanyak 812.958 (delapan ratus dua belas ribu

sembilan ratus lima puluh delapan) penumpang, triwulan III sebanyak

1.690.011 (satu juta enam ratus Sembilan puluh ribu sebelas) penumpang, dan

sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 2.732.048 (dua juta tujuh

ratus tiga puluh dua ribu empat puluh delapan) penumpang / tahun, sehingga

selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut penumpang Non

Perintis / Non Pelni PSO sebesar 2.732.048 (dua juta tujuh ratus tiga puluh

dua ribu empat puluh delapan) penumpang/ tahun dan prosentase pencapaian

sebesar 102%.

Page 112: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 61

Grafik 3.3.38 Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

Capaian produksi angkutan penumpang lebih rendah 0,22% dari target karena

semakin bertambahnya alternatif moda transportasi khususnya pada jarak-jarak

pendek yang selama ini hanya oleh moda transportasi laut telah juga dilayani oleh

moda transportasi udara. Penurunan produksi angkutan laut penumpang juga

ditandai dengan penurunan jumlah penumpang angkutan laut pada musim lebaran

2017.

2) Jumlah muatan angkutan laut barang sesuai dengan target tahun 2017 sebesar

1.221.822.690 ton/ tahun dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak

301.344.727 (tiga ratus satu juta tiga ratus empat puluh empat ribu tujuh ratus dua

puluh tujuh) ton/ tahun, sampai dengan triwulan II sebanyak 585.832.659 (lima ratus

delapan puluh lima juta delapan ratus tiga puluh dua ribu enam ratus lima puluh

Sembilan) ton/ tahun, sampai dengan triwulan III sebanyak 899.202.591 (delapan

ratus Sembilan puluh Sembilan juta dua ratus dua ribu lima ratus Sembilan puluh

satu) ton/ tahun, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar

1.144.934.560 (satu miliar seratus empat puluh empat juta Sembilan ratus tiga puluh

empat ribu lima ratus enam puluh) ton/ tahun, sehingga selama 1 (satu) tahun total

Jumlah muatan angkutan laut barang sebesar 1.144.934.560 (satu miliar seratus

empat puluh empat juta Sembilan ratus tiga puluh empat ribu lima ratus enam puluh)

ton/ tahun dan prosentase pencapaian sebesar 93,71%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 8,071,717 8,071,717 8,071,717 8,071,717

CAPAIAN 1,140,348 2,699,084 5,257,845 8,053,910

02,000,0004,000,0006,000,0008,000,000

10,000,000

Pe

nu

mp

ang

/ Ta

hu

n

Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

Page 113: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 62

Grafik 3.3.39 Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

Indikator ini terdiri dari 2 (dua), yaitu:

Perintis/ Pelni, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 413.437 ton/ tahun

dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak 44.727 (empat puluh empat

ribu tujuh ratus dua puluh tujuh) ton/ tahun, triwulan II sebanyak 132.659

(serratus tiga puluh dua ribu enam ratus lima puluh Sembilan) ton/ tahun,

triwulan III sebanyak 402.591 (empat ratus dua lima ratus Sembilan puluh satu)

ton/ tahun, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar 434.560

(empat ratus tiga puluh empat ribu lima ratus enam puluh) ton/ tahun, sehingga

selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut barang

Perintis/Pelni sebesar 434.560 (empat ratus tiga puluh empat ribu lima ratus

enam puluh) ton/ tahun dan prosentase pencapaian sebesar 105,11%.

Swasta, sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 1.221.409.253 ton/ tahun

dan terlihat pada Triwulan I terealisasi sebanyak 301.300.000 (tiga ratus satu

juta tiga ratus ribu) ton/ tahun, triwulan II sebanyak 585.700.000 (lima ratus

delapan puluh lima juta tujuh ratus ribu) ton/ tahun, triwulan III sebanyak

898.800.000 (delapan ratus Sembilan puluh delapan juta delapan ratus ribu)

ton/ tahun, dan sampai dengan triwulan IV terdapat realisasi sebesar

1.144.500.000 (satu miliar seratus empat puluh empat juta lima ratus ribu) ton/

tahun, sehingga selama 1 (satu) tahun total Jumlah muatan angkutan laut

barang Swasta sebesar 1.144.500.000 (satu miliar seratus empat puluh

empat juta lima ratus ribu) ton/ tahun dan prosentase pencapaian sebesar

93,70%.

Capaian produksi angkutan barang lebih rendah 6,29% dari target karena program

beyond cabotage belum optimal. Kegiatan ekspor dan impor nasional yang

dilakukan oleh sejumlah perusahaan BUMN, terutama yang bergerak di bidang

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 1,211,822, 1,211,822, 1,211,822, 1,211,822,

CAPAIAN 301,344,72 585,832,65 899,202,59 1,144,934,

0

500,000,000

1,000,000,000

1,500,000,000

Ton

/ T

ahu

n

Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

Page 114: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 63

pertambangan, minyak dan gas, industri pengolahan kelapa sawit, pupuk, dan

perdagangan, belum memaksimalkan potensi kapal bendera Indonesia.

3) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 10,87% dan terlihat pada Triwulan I

terealisasi sebanyak 8,94%, triwulan II sebanyak 9,22%, triwulan III sebanyak

9,92%, dan pada triwulan IV terdapat realisasi sebesar 8,32%, sehingga selama 1

(satu) tahun rata-rata Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh

Pelayaran Nasional sebesar rata-rata 9,10% dan prosentase pencapaian terhadap

target sebesar 83,72%.

Grafik 3.3.40 Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh

Pelayaran Nasional

Pencapaian pangsa muatan kapal berbendera Indonesia terhadap angkutan laut luar

negeri rata-rata sebesar 9,10 % terutama bersumber dari kegiatan ekspor impor

perusahaan-perusahaan BUMN terutama yang bergerak di bidang pertambangan,

minyak dan gas, industri pengolahan kelapa sawit, pupuk, dan perdagangan. Capaian

pangsa muatan kapal berbendera Indonesia terhadap angkutan laut luar negeri lebih

rendah 16,28% dari target karena belum memaksimalkan potensi kapal bendera

Indonesia.

SASARAN STRATEGIS ( 12 )

Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar

dan Wilayah Non Komersial lainnya.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 10.87 10.87 10.87 10.87

CAPAIAN 8.94 9.22 9.92 8.32

0.00

5.00

10.00

15.00

Pro

sen

tase

(%

)

Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran

Nasional

Page 115: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 64

Sasaran strategis Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan

Negara, Pulau Terluar dan Wilayah Non Komersial lainnya terdiri dari 1 (satu)

Indikator Kinerja Utama dengan gambaran capaian kinerja sebagai berikut:

1) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis sesuai dengan target tahun 2017 sebesar 96

(sembilan puluh enam) rute, dan terlihat dari Triwulan I sampai dengan triwulan IV

terdapat realisasi 96 (sembilan puluh enam) rute, sehingga selama 1 (satu) tahun

Jumlah lintasan/ rute angkutan laut perintis terealisasi sebanyak 96 (sembilan

puluh enam) rute dengan prosentase pencapaian sebesar 100%.

Grafik 3.3.41 Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

SASARAN STRATEGIS ( 13 )

Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan,

Terluar dan Terpencil

Sasaran Strategis Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana,

Perbatasan, Terluar dan Terpencil terdiri dari 1 (satu) Indikator Kinerja Utama dengan

gambaran capaian kinerja sebagai berikut:

1. Rasio Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar

dan Terpencil sesuai dengan target 2017 sebesar 0,68 (nol koma enam puluh

delapan. Capaian pada Triwulan I sampai dengan Triwulan IV sebesar 0,68 (nol

koma enam puluh delapan), dan prosentase pencapaian tahun 2017 sebesar 100%.

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 96 96 96 96

CAPAIAN 96 96 96 96

0

50

100

150

Ru

te

Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

Page 116: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 65

Grafik 3.3.42 Rasio Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana,

Perbatasan, Terluar dan Terpencil

TW I TW II TW III TW IV

TARGET 0.68 0.68 0.68 0.68

CAPAIAN 0.68 0.68 0.68 0.68

0.00

0.20

0.40

0.60

0.80

Ru

teRasio Layanan Transportasi Di Daerah

rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil

Page 117: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 66

3.1.3 PERBANDINGAN TARGET RENSTRA, TARGET PERJANJIAN KINERJA (PK) DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2017

Tabel 3.1.3.1 Perbandingan Target Renstra, Target Perjanjian Kinerja (PK) Dan Realisasi Kinerja Tahun 2017

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

1 Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut

1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Ratio Kejadian Kecelakaan

(Jumlah Kejadian

Kecelakaan/ 10.000 Freight)

0,875

0,875

0,814

0,788

0,802

0,4843

2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut

a. Jumlah Pembangunan SBNP

Unit 137 131 131 137

41 40

b. Tingkat Kecukupan SBNP

% 86 77,31 77,31 91

78,64 78,64

c. Tingkat Keandalan SBNP

% 99 97,38 97,38 99

97,80

97,80

d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

Unit 23 15 15 55 9 9

Page 118: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 67

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

Unit 3 3 3 4 2 2

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

Unit 105 18 18 124 15 15

- Pembagunan Baru Kapal Patroli

Unit 30 0 0 35 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli

Unit 30 0 0 30 0 0

- Penyelesaian Pembanguan Kapal Patroli

Unit 45 18 18 59 0 0

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian

Unit 20 20 20 25 15 15

Page 119: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 68

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

Kapal Kenavigasian

- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian

Unit 10 0 5 10 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 5 15 10 5 0 0

- Penyelesaian Pembagunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 5 5 5 10 15 15

3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

Dokumen 11 23 23 11 44 44

Page 120: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 69

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut

4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)

Kejadian/ Tahun 6

6

0 5

5

3

5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Kapal 1.590 2.210 2.220 1.660 2.420 2.629

6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Lokasi 380 411 417 395 457 545

3 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana

7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut

- Pencapaian Waiting Time (WT)

% 50,10 50,10 89,15 56,70 56,70 92

Page 121: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 70

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

Transportasi Laut

- Pencapaian Approach Time (AT)

% 54,20 54,20 91,09 59,50 59,50 91

- Pencapaian Effective Time (ET/BT)

% 73,80 73,80 94,54 75,90 75,90 80

8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

Dokumen 9 0 6 6 15 15

4 Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi

9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)

Orang 4.980 3.511 3.429 6.090 4.621 4.782

5 Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan

10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

88,24 81,87 81,87 90,24 82,01 82,01

11) Prosentase Penyerapan Anggaran

% 100 80 74,18 100 80 89,92

Page 122: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 71

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

Good Governance

12) Nilai Barang Milik Negara (BMN) Rp

60.691.590.518.197

46.047.331.883.767

41.359.515.065.244

78.423.650.966.726

47.449.521.848.636

48.433.530.772.948

13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rp 5.293.425.2

58.611

5.293.425.258.

611

3.190.328.882.095 5.293.425

.258.611

5.293.425.258.

610

3.390.297.6

92.980

14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan

Jenis Perijinan 7 17 17 7 1 1

15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis

Dokumen 4 4 4 4 4 4

6 Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut

16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

Peraturan 16 28 28 18

18 25

Page 123: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 72

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

7 Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan Pada Transportasi Laut

17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Juta ton CO2e 0,392 0,392 0,417 0,4480 0,4480 0,1418

18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Unit 38 75 79 62 70 66

19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

2.460

2.459

- SBNP Solar Cell

Unit 2.612 2.419

2.419 2.749 2.460

2.460

8 Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim

20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

% 100 90 100 100 100 100

Page 124: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 73

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Laporan 5 4 4 5 8 8

22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Sertifikat 4.500 7.100 7.130 4.500 9.400 9.957

9 Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck

23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

Rute 7 7 7 9 13 13

24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

Pelabuhan 100 72 72 100 100 99

25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/

Kapal 100 100 100 70 70 0

Page 125: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 74

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 0 0 0 0 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 70 70 90 0 0 0

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 30 30 10 70 70 0

26) Pembangunan Kapal Rakyat

Kapal 24 24 24

27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur

Lokasi 24 11 11 32 9 9

Page 126: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 75

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

Pelayaran/Kolam Pelabuhan

28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

Proyek 2 1 1 2

1

1

10 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan

29) Rasio Konektivitas antar Wilayah

Rasio

1 1

1

Page 127: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 76

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

11 Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut

30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

Pnp/Tahun 8.081.413

8.081.413

8.071.717

8.780.767 8.071.7

17

8.053.910

- Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 5.773.098

5.773.098

5.405.953 6.234.946

5.405.953

5.321.862

- Non Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 2.308.315

2.308.315

2.665.764

2.545.821

2.665.764

2.732.048

31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

Ton/Tahun 1.285.502.3

22

1.285.502.322

1.221.409.253 1.414.052.5

54

1.221.822.690

1.144.934.560

- Perintis/Pelni

Ton/Tahun 449.199

449.199

413.437

494.119 413.43

7

434.560

- Swasta

Ton/Tahun 1.285.053.1

23

1.285.053.123

1.220.995.816 1.413.558.4

35

1.221.409.253

1.144.500.000

32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

% 11,23

11,23

12,40 11,34

10,87

9,10

Page 128: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 77

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR

KINERJA SATUAN

TARGET 2016 REALISASI

2016

TARGET 2017 REALISASI

2017 RENSTRA PK RENSTRA PK

12 Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya

33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

Rute 113 96 94 140 96 96

13 Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil

34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil

Rasio 0,68 0,68 0,68

3.1.4 PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI TAHUN 2016 – 2017

Tabel 3.1.4.1 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2016 – 2017

Page 129: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 78

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

1 Meningkatnya Keselamatan Pelayaran Transportasi Laut

1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Ratio Kejadian

Kecelakaan (Jumlah Kejadian

Kecelakaan/ 10.000 Freight)

0,875

0,814

106,97

0,802

0,4843

139,61

2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut

a. Jumlah Pembangunan SBNP

Unit

131

131

100

41

40

97,56

b. Tingkat Kecukupan SBNP

% 77,31 77,31 100

78,64 78,64 100

c. Tingkat Keandalan SBNP % 97,38 97,38

100

97,80 97,80 100

Page 130: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 79

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

Unit 15 15 100 9 9 100

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

Unit 3 3 100 2 2 100

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

Unit 18 18 100 15 15 100

- Pembagunan Baru Kapal Patroli

Unit 0 0 0 0 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli

Unit 0 0 0 0 0 0

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli

Unit 18 18 100 0 0 0

Page 131: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 80

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian

Unit 20 20 100 15 15 100

- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian

Unit 0 5 0 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 15 10 66,67 0 0 0

- Penyelesaian Pembagunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 5 5 100 15 15 100

3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut

Dokumen 23 23 100 44 44 100

Page 132: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 81

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

2 Menurunnya Jumlah Gangguan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut

4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)

Kejadian/

Tahun

6

0 200

5

3 60

5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Kapal 2.210 2.220 100,45 2.420 2.629 108,64

6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Lokasi 411 417 101,4

6 457 545 119,25

3 Meningkatnya Kinerja Pelayanan Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut

7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut

- Pencapaian Waiting Time (WT)

% 50,10 89,15 177,94 56,70 92 89

- Pencapaian Approach Time (AT)

% 54,20 91,09 168,06 59,50 91 90

Page 133: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 82

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

- Pencapaian Effective Time (ET/BT)

% 73,80 94,54 128,10 75,90 80 83

8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

Dokumen 6 6

100 15 15 100

4 Terpenuhinya Kebutuhan Jumlah SDM Transportasi Laut Sesuai Kompentensi

9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)

Orang 3.511 3.429 97,66 4.621 4.782 103,4

5 Meningkatnya Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Dalam Mewujudkan Good Governance

10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

81,87 81,87 100 82,01 82,01 100

11) Prosentase Penyerapan Anggaran

% 80 74,18 92,72 80 89,92 112,40

12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)

Rp 46.047.33

1.883.767

41.359.515.

065.244 89,82

47.449.52

1.848.636

48.443.530.

772.948 102,07

13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rp 5.293.425.

258.611

3.190.328.8

82.095 60,27

5.293.425.

258.610

3.390.297.6

92.980 65,95

Page 134: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 83

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan

Jenis

Perijinan 17 17 100 1 1 100

15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis

Dokumen 4 4 100 4 4 100

6 Meningkatnya Penetapan Dan Kualitas Regulasi Dalam Implementasi Kebijakan Bidang Transportasi Laut

16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan

Peraturan 28 28 100 18 25 138,89

7 Menurunnya Emisi Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) Dan Meningkatnya Penerapan Teknologi Ramah

17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Juta ton

CO2e 0,392 0,417 106,38 0,4480 0,1418 31,65

18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Unit 75 79 105,33 70 66 94,29

Page 135: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 84

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

Lingkungan Pada Transportasi Laut

19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

- SBNP Solar Cell Unit 2.419 2.419 100 2.460 2.459 99,96

8 Meningkatnya Upaya Perlindungan Lingkungan Maritim

20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

% 90 100 111,11 100 100 100

21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Laporan 4 4 100 8 8 100

22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Sertifikat 7.100 7.130 100,4

2 7.000 9.957 105,93

9 Meningkatnya Kapasitas Sarana Dan Prasarana Transportasi Laut

23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

Rute 7 7 100 13 13 100

Page 136: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 85

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

Untuk Mengurangi Backlog Maupun Bottleneck

24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

Pelabuhan 72 72 100 100 99 99

25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 100 100 100 70 0 0

- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 0 0 0 0 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 70 90 128,57 0 0 0

Page 137: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 86

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 30 10 33,33 70 0 0

26) Pembangunan Kapal Rakyat

Kapal 24 24 100

27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

Lokasi 11 11 100 9 9 100

28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

Proyek 1 1 100 1 1 100

10 Terwujudnya Pelayanan Transportasi yang Handal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai

29) Rasio Konektivitas antar Wilayah

1 1 100

Page 138: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 87

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

Tambah Dalam Rangka Mewujudkan Konektivitas Nasional dan Peningkatan Angkutan Perkotaan

11 Meningkatnya Produksi Angkutan Penumpang Dan Barang Transportasi Laut

30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

Pnp/Tahun 8.081.413 8.071.717 99,88 8.071.717 8.053.910 99,78

- Perintis/ Pelni PSO Pnp/Tahun 5.773.098 5.405.953 93,64 5.405.953 5.321.862 98,44

- Non Perintis/ Pelni PSO

Pnp/Tahun 2.308.315 2.665.764 115,49 2.665.764 2.732.048 102

31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

Ton/Tahun 1.285.502.

322 1.221.409.2

53 95,01

1.221.822.690

1.144.934.560

93,71

- Perintis/Pelni Ton/Tahun 449.199 413.437 92,04 413.437 434.560 105,11

- Swasta Ton/Tahun

1.285.053.123

1.220.995.816

95,02 1.221.409.

235 1.144.500.0

00 93,70

Page 139: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 88

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN

2016 2017

TARGET REALISASI % TARGET REALISASI %

32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

% 11,23 12,40 110,42 10,87 9,10 83,72

12 Meningkatnya Layanan Transportasi Laut Di Perbatasan Negara, Pulau Terluar Dan Wilayah Non Komersial Lainnya

33) Jumlah Rute Angkutan Laut Perintis

Rute 96 94 97,92 96 96 100

13 Meningkatnya Layanan Transportasi di Daerah Rawan Bencana, Perbatasan, Terluar dan Terpencil

34) Rasio layanan transportasi daerah rawan bencana, perbatasan, terluar dan terpencil

Rasio 0,68 0,68 100

Page 140: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 89

3.2 KONTRIBUSI TERHADAP CAPAIAN IKU SEKRETARIAT JENDERAL

Tabel 3.2.1 Kontribusi Terhadap Capaian IKU Sekretariat Jenderal Tahun 2017

SASARAN STRATEGIS (SS) INDIKATOR

KINERJA UTAMA SATUAN

TARGET & Realisasi PK

PAGU Rp.

REALISASI Capaian

(%) Rp.

Fisik (%) T R %

1. Meningkatnya Optimalisasi Pengelola Akuntabilitas Kinerja, Anggaran, Dan BMN Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

1) Nilai AKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

Nilai

B

11.244.950.191.000

10.111.784.302.319

82,01 82,01 100 92,92 89,92

Page 141: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 90

3.3 REALISASI ANGGARAN

Alokasi Pagu DIPA Awal dan Pagu DIPA-Revisi Tahun 2017 akan disampaikan pada

tabel di bawah ini:

Tabel 3.3.1 Perbandingan Pagu DIPA Akhir dengan Realisasi Ditjen Hubla Tahun 2017

(Rp. 000,-)

NO URAIAN PAGU AKHIR

REALISASI

1 Belanja Pegawai 1.708.035.170.000 1.569.743.070.969

2 Belanja Barang 3.602.948.790.000 3.037.412.739.786

Rupiah murni (RM) 3.287.230.421.000 2.813.793.084.621

PNBP 309.639.749.000 217.573.621.165

Rupiah Murni Pendamping -

PHLN 6.078.620.000 6.046.034.000

3 Belanja Modal 5.933.966.231.000 5.504.628.491.565

Rupiah murni (RM) 5.534.745.980.000 5.369.423.280.557

PNBP 190.360.251.000 78.259.741.144

Rupiah Murni Pendamping -

PHLN 208,860,000.000 56.945.469.864

TOTAL PAGU 11.244.950.191.000

TOTAL REALISASI 10.111.784.302.319

TOTAL SISA DANA 1.133.165.888.681

Page 142: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 91

3.3.1 Realisasi Anggaran APBN Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2017

Tabel 3.3.1.1 Realisasi Anggaran Pada Masing-masing Kegiatan Tahun 2017

NO KEGIATAN PAGU AWAL

PAGU AKHIR

REALISASI

1 Dukungan Manajemen & Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Hubla

3.602.244.784.000 3.711.029.032.000 3.236.998.516.469

2

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Lalu Lintas Angkutan Laut

3.963.809.843.000 3.725.394.796.000 3.362.147.352.521

3

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kepelabuhanan

2.329.538.840.000 2.194.358.644.000 1.947.502.104.348

4

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Perkapalan dan Kepelautan

68.915.229.000 58.639.302.000 57.289.380.981

5

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Kenavigasian

1.486.311.785.000 1.472.212.849.000 1.449.279.217.123

6

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Penjagaan Laut dan Pantai

111.447.134.000 83.315.568.000 58.567.730.878

T O T A L 11.562.267.615.000 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319

3.4 KONSISTENSI ANTARA PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

Berdasarkan penyerapan anggaran tahun 2017 dapat ditentukan tingkat penyerapan

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

∑ 𝑅𝐴 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗2𝑗=1

∑ 𝑅𝑃𝐷 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗2𝑗=1

× 100%

dimana :

RA = Realisasi Anggaran

RPD = Rencana Penarikan Dana

Page 143: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 92

Secara rinci nilai tersebut diperoleh sebagaimana tabel di bawah ini :

Tabel 3.4.1 Rencana Penarikan Dana

No Bulan RPD RPD Kumulatif Realisasi Anggaran per

Bulan

Realisasi Anggaran Kumulatif

TK (Tingk

at Penyerapan

1 Januari 174.423.515.000 174.423.515.000 318.804.949.893 318.804.949.893 182,78

2 Februari 409.239.511.000 583.663.026.000 680.873.733.658 999.678.683.551 171,28

3 Maret 528.738.511.000 1.112.401.537.000 525.200.041.732 1.524.878.725.283 137,08

4 April 608.979.108.000 1.721.380.645.000 645.331.790.663 2.170.210.515.946 126,07

5 Mei 638.451.807.000 2.359.832.452.000 916.613.013.840 3.086.823.529.786 130,81

6 Juni 782.271.514.000 3.142.103.966.000 765.215.994.355 3.852.039.524.141 122,59

7 Juli 1.032.983.176.000 4.175.087.142.000 738.697.798.549 4.590.737.322.690 109,96

8 Agustus 1.064.476.331.000 5.239.563.473.000 939.760.950.053 5.530.498.272.743 105,55

9 September 1.173.962.017.000 6.413.525.490.000 708.787.369.049 6.239.285.641.792 97,28

10 Oktober 1.063.278.125.000 7.476.803.615.000 894.770.662.832 7.134.056.304.624 95,42

11 November 1.323.667.837.000 8.800.471.452.000 1.044.665.333.037 8.178.721.637.661 92,94

12 Desember 2.444.478.739.000 11.244.950.191.000 1.933.062.664.658 10.111.784.302.319 89,92

TOTAL 11.244.950.191.000 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319 10.111.784.302.319 121,81

Dari pengalokasian anggaran dan penyerapan tersebut dapat diukur konsistensi antara

perencaaan dan implementasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

𝐾 =

∑ (∑ 𝑅𝐴 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗𝑖

𝑗=1

∑ 𝑅𝑃𝐷 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑒 𝑗𝑖𝑗=1

× 100%)

𝑛

𝑖=1

𝑛

Page 144: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 93

Dari tabel dan rumus diatas penghitungan pengukuran konsistensi sebagai berikut:

𝐾 =182,78 + 171,28 + 137,08 + 126,07 + 130,81 + 122,59 + 109,96 + 105,55 + 97,28 + 95,42 + 92,94 + 89,92

12

K = 1.461,67 = 121,81 12

Jadi, Nilai Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi selama tahun 2017 sebesar

121,81% yang berarti implementasi kinerja belum selaras dengan proses penganggaran pada

penyusunan perjanjian kinerja di awal tahun 2017. Hal ini ditunjukkan dari tingkat penyerapan

anggaran dengan target yang melebihi target dari 100%. Untuk itu diharapkan pada tahun

berikutnya Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dapat

lebih matang dalam merencanakan penarikan dana

3.5 PENGUKURAN DAN NILAI EFISIENSI

Pengukuran tingkat efisiensi (NE), dilakukan berdasarkan rata-rata efisiensi efisiensi untuk

setiap jenis keluaran untuk setiap jenis keluaran pada setiap satker, yang diperoleh yang

diperoleh dari hasil perbandingan antara realisasi anggaran per volume keluaran dengan

pagu anggaran per volume keluaran.

Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:

Dimana :

PK : Pencapaian keluaran

RVK : Realisasi volume keluaran

RAK : Realisasi anggaran per keluaran

TVK : Target Volume keluaran

PAK : Pagu anggaran per keluaran n Jumlah jenis keluaran

Page 145: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 94

Tabel 3.5.1 Realisasi Belanja Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

NO. Indikator Kinerja Utama Target PAGU DIPA

(Rp) REALISASI

(Rp) KEUANGAN

(%) FISIK (%)

1 Jumlah Realisasi Belanja Anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

11.244.950.191.000 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319 89,92 92,92

TOTAL 11.244.950.191.000 10.111.784.302.319 89,92 92,92

Tabel 3.5.2 Pengukuran dan Nilai Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2017

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

1 1) Rasio Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut

Ratio Kejadian

Kecelakaan (Jumlah Kejadian

Kecelakaan/ 10.000 Freight)

0,802 0,4843 Asistensi Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

124.995.000 79.600.442

62,84

Sosialisasi Peralatan Keselamatan Pelayaran

903.054.000 756.098.900

Bimbingan Teknis Tata Cara Pemeriksaan Kecelakaan Kapal

250.000.000 249.378.000

Page 146: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 95

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

Pemeriksaan terkait Permasalahan SPB

94.320.000 94.130.500

2) Jumlah Sarana dan Prasarana Keselamatan Transportasi Laut

a. Jumlah Pembangunan SBNP

Unit

41 40

Pembangunan

Rambu Suar 58.541.959.000

50.880.105.114

10,91

b. Tingkat Kecukupan SBNP

%

78,75 78,75

c. Tingkat Keandalan SBNP

%

97,80 97,80

d. Jumlah Pembangunan dan Upgrade GMDSS

Unit 9 9

Pembangunan GMDSS (7 lokasi) dan Upgrade GMDSS (2 lokasi)

68.174.539.000

66.018.650.000

3,16

Page 147: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 96

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

e. Jumlah Pembangunan dan Upgrade VTS

Unit 2 2 Upgrade VTS 78.781.688.0

00 71.747.815.1

00 8,93

f. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Patroli

Unit 0 0

- Pembagunan Baru Kapal Patroli

Unit 0 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Patroli

Unit 0 0

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Patroli

Unit 0 0

g. Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Kapal Kenavigasian

Unit 15 15

Penyelesaian

Pembangunan

Kapal Negara

Kenavigasian

1.864.611.96

9.700

1.838.34

8.168.074 1,41

Page 148: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 97

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

- Pembangunan Baru Kapal Negara Kenavigasian

Unit 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 0

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Kenavigasian

Unit 15 15

Penyelesaian

Pembangunan

Kapal Negara

Kenavigasian

1.864.611.96

9.700

1.838.348.16

8.074 1,41

3) Jumlah Pedoman Standar Keselamatan dan Keamanan Transportasi Laut Dokumen 44 44

Rakornis

Penyempurnaan

Non Convention

Vessel Standart

(NCVS)

252.414.000 211.435.000 3,26

Konsinyering

Pengharmonisasi

an Ratifikasi

Protokol 1988

terkait Konvensi

Internasional

195.108.000 162.608.690

Page 149: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 98

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

tentang Garis

Muat 1966

Kegiatan Survey

Alur dan

Penetapan Alur

Pelayaran

5.658.026.000

5.532.238.000

2 4) Jumlah Gangguan Keamanan Pada Pelayanan Jasa Transportasi Laut (pada kapal)

Kejadian/

Tahun

5

3

Bimbingan Teknis Rencana Operasi Terpadu KPLP

345.000.000 309.995.000 61,49

5) Jumlah Kapal yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Kapal 2.420 2.629

Monitoring dalam

rangka Verifikasi

tambahan

(Additional

pemenuhan

verification) ISPS

Code

125.000.000 40.806.000 69,95

6) Jumlah Pelabuhan yang Telah Memiliki Sertifikat ISPS (International Ship And Port Facility Security)

Lokasi 457 545

3 7) Kinerja Pelayanan Transportasi Laut

Page 150: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 99

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

- Pencapaian Waiting Time (WT)

% 56,70 92

Bimbingan Teknis Standar Kinerja Operasional Pelabuhan

500.000.000 476.930.700 30,60 - Pencapaian

Approach Time (AT) % 59,50 91

- Pencapaian Effective Time (ET/BT)

% 75,90 80

8) Jumlah Pedoman Standar Pelayanan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut

Dokumen 15 15

Konsinyering

Penyusunan

Peraturan Bidang

Pengembangan

Usaha Angkutan

Laut

197.000.000 196.682.000

0,41

Peningkatan

Pelayanan Publik

Bidang Angkutan

Laut

198.000.000 197.715.000

Kajian

Penyelenggaraan

dan Pengusahaan

Jasa Angkutan

Perairan

Pelabuhan

599.161.000 587.565.000

Kajian Tarif

Muatan

Penumpang dan

969.134.000 969.134.000

Page 151: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 100

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

Barang Untuk

Angkutan Laut

Perintis

Kajian Desain

Kapal Perintis

untuk Perairan

Dangkal

1.053.975.00

0

1.053.975.00

0

FGD

Pengembangan

Usaha Angkutan

Laut dalam

rangka

Mendukung

Program

Konektivitas Antar

Wilayah

199.000.000 198.020.000

4 9) Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Transportasi Laut Bersertifikat (Aparatur Teknis)

Orang 4.621 4.782

Pelatihan Basic

Safety Training 1.514.695.000 1.412.906.000

56,05

Pemutakhiran

Kompetensi

Keahlian Pelaut

1.625.476.000 1.537.757.500

5 10) Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

90,24

Page 152: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 101

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

11) Prosentase Penyerapan Anggaran

% 80 89,98 Monitoring Daya

Serap 472.330.000 434.406.000 18,23

12) Nilai Barang Milik Negara (BMN)

Rp 47.449.521.848.636

48.433.530.772.9

48

Pelaksanaan

Sistem Informasi

Manajemen

Akuntasi SIMAK

BMN di Tingkat

UAPPB-W dan

UAPPB-S1

1.155.355.000 1.113.557.900 5,58

13) Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP)

Rp 5.219.644.337.805

3.390.297.692.98

0

14) Jumlah Penyederhanaan Perijinan

Jenis

Perijinan 1 1

15) Jumlah Dokumen yang Disusun untuk Memenuhi Kebutuhan Administrasi dan Teknis

Dokumen 4 4

Penyusunan

Reviu Perjanjian

Kinerja (PK)

Tahun 2017 (2

tahap)

1.050.000.00

0 672.985.000

15,87

Penyusunan

Evaluasi Capaian

dan Evaluasi

610.000.000 410.811.000

Page 153: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 102

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

Perjanjian Kinerja

(PK)

Reviu Indikator

Kinerja Utama

(IKU) dan

Penyusunan

Strategi MAP

787.801.000 786.464.800

Reviu Rencana

Strategis

(Renstra) Tahun

2015-2019 di

Lingkungan DJPL

992.305.000 990.928.800

Penyusunan

Laporan Tahunan

(Laptah)

546.200.000 535.646.000

Penyusunan dan

Evaluasi Laporan

Kinerja Instansi

Pemerintah

(LKIP) Ditjen

Hubla

600.000.000 484.230.500

Bimbingan Teknis

Evaluasi LKIP

Ditjen Hubla

500.000.000 398.183.000

Page 154: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 103

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

6 16) Jumlah Rancangan dan Peraturan yang Ditetapkan Dokumen 18 25

Penyusunan/Pem

bahasan

Rancangan

Peraturan

Pemerintah

87.230.000 0

61,63

Penyusunan

/Pembahasan

Rancangan

Peraturan Menteri

156.563.000 156.562.250

Penyusunan/Pem

bahasan

Rancangan

Keputusan

Direktur Jenderal

50.000.000 0

7 17) Jumlah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

Juta ton

CO2e 0,4480 0,1418

18) Jumlah Sarana yang Menerapkan Teknologi Ramah Lingkungan

Unit 70 67

Bimbingan Teknis

Manajemen

Keselamatan

Kapal

413.736.000 349.960.000 14,45

Bimbingan Teknis

Pencegahan dan

Ganti Rugi

Pencemaran dari

Kapal

393.240.000 312.282.400

Page 155: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 104

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

Inhouse Training

DPA 262.553.000 213.550.000

19) Jumlah Prasarana yang Telah Menerapkan Konsep Ramah Lingkungan

- SBNP Solar Cell Unit 2.651

8 20) Rasio Penanggulangan Tumpahan Minyak yang Berpotensi Menimbulkan Pencemaran dari Kegiatan Pelayaran

% 100 100 Penanganan tanggap darurat musibah di Laut

400.000.000 47.881.000 88,03

21) Jumlah Kegiatan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Laporan 8 8

Workshop Nairobi

Convention 198.668.000 128.546.000 12,49

Consultative

Meeting

Persiapan Bahan

IMO tentang

Perlindungan

Maritim

293.200.000 272.877.800

Penyiapan Bahan

Sidang IMO 296.764.000 296.509.500

Latihan Bersama

penanggulangan

1.475.000.00

0

1.282.917.30

0

Page 156: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 105

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

pencemaran

akibat tumpahan

minyak di laut

(MARPOLEX)

FGD Rapat Pusat

Komando

Nasional

(Puskodalnas)

268.140.000 234.588.000

22) Jumlah Sertifikat yang Diterbitkan Terkait Perlindungan Lingkungan Maritim

Sertifikat 9.400 9.954

Workshop Ballast Water Management (BWM)

204.460.000 170.316.000 21,34

9 23) Jumlah Rute Angkutan Laut Tetap dan Teratur untuk Mendukung Tol Laut

Rute 13 13

Penyelenggaraan Angkutan Barang dalam rangka Pelaksanaan Tol Laut oleh PT. Pelni (7 Trayek)

202.266.419.000

108.515.933.794

32,99

Penyelenggaraan Angkutan Barang dalam rangka Pelaksanaan Tol Laut oleh Swasta (6 Trayek)

245.316.388.000

191.395.845.918

24) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/

Pelabuhan 100 99 Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian/

3,92

Page 157: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 106

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

Penyelesaian/ Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

Pengembangan Pelabuhan Laut Non Komersial

1.247.703.011.

000

1.186.815.190.

000

25) Jumlah Pembangunan/ Lanjutan/ Penyelesaian Armada Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 90

- Pembangunan Baru Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 0

- Lanjutan Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 0

- Penyelesaian Pembangunan Kapal Negara Angkutan Laut Perintis

Kapal 70 0

Pembangunan

Kapal Penunjang

Bidang Lalu

Lintas dan

Angkutan Laut

2.389.800.00

0.000

2.368.299.77

0.485

0

Page 158: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 107

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

26) Pembangunan Kapal Pelayaran Rakyat

Kapal 24 24

Pembangunan

Kapal Pelayaran

Rakyat

58.800.000.0

00

51.156.000.0

00

13

27) Jumlah Lokasi Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

Lokasi 9 9

Pengerukan untuk Memenuhi Persyaratan Alur Pelayaran/Kolam Pelabuhan

280.727.385.000

280.727.385.000

0

28) Terselenggaranya Kerjasama Pemerintah Swasta dalam Penyediaan Infrastruktur Transportasi Laut

Proyek 1 1

Studi

Pelaksanakan

Kegiatan

Pelabuhan

Patimban

2.390.000.000 2.316.325.000 3,08

10 29) Rasio Konektivitas antar Wilayah Rasio 1 1

11 30) Jumlah Muatan Angkutan Laut Penumpang

Pnp/Tahun

8.071.717

8.053.910

958.644.000

605.045.000

32,70 - Perintis/ Pelni PSO

Pnp/Tahun 5.405.953 5.321.86

2

- Non Perintis/ Pelni PSO

Pnp/Tahun 2.665.764 2.732.04

8

Page 159: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 108

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

31) Jumlah Muatan Angkutan Laut Barang

Ton/Tahun

1.221.409.253

1.144.934.560

Penyajian Data

Angkutan Laut

- Perintis/Pelni Ton/Tahun

413.437

434.560

- Swasta Ton/Tahun 1.221.822.

690 1.144.50

0.000

32) Pangsa Muatan Angkutan Laut Barang Luar Negeri oleh Pelayaran Nasional

% 10,87 9,10

12 33) Jumlah Rute

Angkutan Laut Perintis

Rute 96 96

Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis oleh PT. Pelni (46 Trayek)

309.420.512.000

194.934.922.560

29,69

Penyelenggaraan Angkutan Laut Perintis oleh Swasta (50 Trayek)

841.000.000.000

613.930.000.000

13 34) Rasio Layanan transportasi daerah rawan bencana,

Rasio 0,68 0,68

Page 160: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 109

NO INDIKATOR KINERJA

UTAMA SATUAN TARGET

REALISASI

Program/ Kegiatan

PAGU DIPA (Rp)

REALISASI (Rp)

EFISIENSI SUMBER

DAYA (%)

perbatasan, terluar, dan terpencil

TOTAL

7.674.510.417.700

7.047.528.955.102

25,46

Dari total anggaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sebesar Rp. 11.244.950.191.000, jumlah anggaran yang terdapat dalam kegiatan

pokok untuk mencapai sasaran strategis adalah sebesar Rp. 7.047.528.955.102. Sementara sisanya merupakan kegiatan pendukung dalam

mencapai sasaran tersebut yang melekat pada Kegiatan Dukungan Manajemen Teknis Lainnya

Page 161: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 110

Perhitungan Tingkat Efisiensi terhadap kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada

tahun 2017 dilakukan dengan formulasi sebagai berikut:

𝑁𝐸 = 50% + (𝐸

20× 50)

dimana :

NE : Nilai Efisiensi

E : Efisiensi

Catatan : Rumus nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa nilai minimal yang di capai

K/L dalam formula efisiensi sebesar ‐20% dan nilai maksimalnya sebesar 20%. Oleh

karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh range nilai

yang berkisar antara 0% sampai dengan 100%.

𝑁𝐸 = 50% + (25,46%

20× 50) = 64,15%

Dengan demikian Tingkat Efisiensi (NE) terhadap kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan

Laut yang dicapai pada tahun 2017 sebesar 64,15%.

3.6 ASPEK MANFAAT (CAPAIAN HASIL)

Penilaian aspek manfaat atau capaian hasil diukur berdasarkan rata-rata prosentase capaian

indikator kinerja utama (IKU). Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memiliki 2(dua) indikator

kinerja yang masuk dalam indikator kinerja utama Direktorat Jenderah Perhubungan Laut dan

juga Kementerian, yaitu (1) Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan

hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan

(2) Nilai Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Jenderal berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat

Jenderal.

𝐶𝐻 =∑ (

𝑅𝐾𝑈 𝑘𝑒 𝑖

𝑇𝐾𝑈 𝑘𝑒 𝑖)𝑛

𝑖=1 ×100%

𝑛

dimana :

CH : Capaian Hasil

RKU : Realisasi indikator kinerja utama

TKU : Target indikator kinerja utama

n : Jumlah indikator kinerja utama

Realisasi indikator 1, yaitu Nilai Akuntabilitas Kinerja Kementerian Perhubungan berdasarkan

hasil evaluasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi,

sampai dengan saat ini masih belum terbit, sehingga pengukurannya belum dapat dilakukan.

Sedangkan indikator 2: Nilai Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat Jenderal, realisasi yang dicapai sebesar 82,01%.

Page 162: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab III Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut III - 111

3.7 PENILAIAN ASPEK EVALUASI

Berdasarkan pengukuran dan penilaian kinerja diatas, penilaian aspek evaluasi dicapai

melalui penjumlahan terhadap nilai aspek implementasi dengan nilai aspek manfaat. Maka,

𝑁𝐾 = (𝐼 × 𝑊𝐼) + (𝐶𝐻 × 𝑊𝐶𝐻)

dengan

𝐼 = (𝑃 × 𝑊𝑃) + (𝐾 × 𝑊𝐾) + (𝑃𝐾 × 𝑊𝑃𝐾) + (𝑁𝐸 × 𝑊𝐸)

Keterangan :

NK : Nilai kinerja

I : Nilai aspek implementasi

P : Penyerapan anggaran

K : Konsistensi antara perencanaan

dan implementasi

PK : Pencapaian keluaran

NE : Nilai efisiensi

CH : Capaian hasil

WI : Bobot aspek implementasi

(33,3%)

WCH : Bobot capaian hasil (66,7%)

WP : Bobot penyerapan anggaran

(9,7%)

WK : Bobot konsistensi antara peren-

canaan dan implementasi

(18,2%)

WPK : Bobot pencapaian keluaran

(43,5%)

WE : Bobot efisiensi (28,6%)

Melalui formula tersebut diatas, maka nilai kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut

adalah

𝑁𝐾 = ((89,92% × 9,7%) + (121,81% × 18,2%) + (88,57% × 43,5%) + (64,15% × 28,6%)) ×

33,3%) + (97,65% × 66,7%) = 𝟗𝟒, 𝟑𝟔%.

Dengan demikian, nilai kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017 masuk

dalam kategori BAIK.

Page 163: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab IV Penutup IV - 1

4.1 Kesimpulan

Dalam pelaksanaan kegiatan pada Tahun 2017, Direktorat Jenderal Perhubungan

Laut telah melakukan peningkatan kinerja pelayanan sarana maupun prasarana

transportasi laut antara lain melalui penambahan jumlah penyederhanaan perijinan,

penambahan jumlah armada kapal rakyat beserta penambahan trayeknya. Selain

peningkatan kinerja pelayanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut juga menambah

jumlah sarana dan prasarana keselamatan dan keamanan transportasi laut melalui

penambahan armada kapal kenavigasian sebagai salah satu sarana penunjang

keselamatan dan keamanan transportasi sebanyak 15 (lima belas) unit kapal

kenavigasian dan menambah jumlah pembangunan serta upgrade Global Maritime

Distress and Safety System (GMDSS) maupun Vessel Traffic System (VTS) masing-

masing sebanyak 9 (sembilan) unit dan 2 (dua) unit.

Adanya peningkatan sarana prasarana di bidang transportasi laut sebagai

penunjang tugas fungsi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, menunjukkan terdapat

beberapa perkembangan positif dalam pelaksanaan pelayanan maupun keselamatan

bidang transportasi laut, antara lain sebagai berikut:

a. Menurunnya Rasio kejadian kecelakaan transportasi laut, ditunjukkan dimana pada

tahun 2017 ratio kejadian kecelakaan kapal hanya sebesar 0,4843 atau tidak

sampai 1 kejadian per 10.000 jumlah Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang

diterbitkan.

b. Meningkatnyanya nilai Barang Milik Negara yang disebabkan adanya update

aplikasi terkait Barang Milik Negara (BMN).

c. Peningkatan jumlah kapal maupun pelabuhan yang memiliki sertifikat ISPS

(International Ship and Port Facility).

BAB 4 Penutup

Page 164: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab IV Penutup IV - 2

d. Kemudahan pelayanan pihak ketiga di bidang perijinan publik melalui

penyederhanaan sistem perijinan, dimana semula pengurusannya masih melalui

cara-cara manual kemudian diubah menjadi system on-line.

Selain keberhasilan yang sudah ditunjukkan di tahun 2017, terdapat juga

beberapa ketidak berhasilan sebagai berikut:

a. Menurunnya jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang disebabkan

adanya beberapa penurunan tarif jasa bidang transportasi laut yang diturunkan

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Jenis Tarif

Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian

Perhubungan.

b. Menurunnya jumlah muatan angkutan laut penumpang karena bertambahnya

alternatif moda transportasi khususnya pada jarak-jarak pendek yang selama ini

hanya oleh moda transportasi laut telah juga dilayani oleh moda transportasi udara

c. Berkurangnya jumlah muatan angkutan laut barang dikarenakan belum optimalnya

program beyond cabotage, dimana pengangkutan barang ekspor impor sebagian

besar masih menggunakan armada kapal asing.

4.2 Langkah ke depan

Pencapaian Keberhasilan kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merupakan

wujud dari komitmen dan dukungan pimpinan serta dukungan kemampuan SDM dalam

upaya untuk meningkatkan kinerja Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, terdapat

beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain adalah :

1. Meningkatkan jumlah sarana dan prasarana keselamatan serta meningkatkan

kewaspadaan/ keandalan terhadap keberadaan sarana prasarana keselamatan

tersebut utamanya yang rawan tindak pencurian, dalam upaya untuk mengurangi

resiko kecelakaan, melalui:

a. Sosialisasi terhadap masyarakat sekitar keberadaan sarana dan prasarana

keselamatan;

b. Peningkatan patroli keamanan;

c. Uji petik pemeriksaan kapal berkala (ramp check);

d. Pelaksanaan patroli pengamanan dan pengawasan keselamatan pelayaran

secara berkala;

e. Penerbitan telegram peringatan pencegahan kecelakaan kapal;

f. Asistensi pemeriksaan kecelakaan kapal secara bertahap ke UPT Direktorat

Page 165: DAFTAR ISI - hubla.dephub.go.idhubla.dephub.go.id/publikasi/Statistik/LKIP DITJEN HUBLA TAHUN 2017... · 12. Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, mengamanatkan

LKIP Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun 2017

Bab IV Penutup IV - 3

Jenderal Perhubungan Laut;

g. Peningkatan pelayanan kapal terhadap kapal-kapal penumpang tradisional

dengan meningkatkan standar keselamatan, keamanan, dan pelayanan di

wilayah Unit Pelaksana Teknis.

2. Dalam upaya untuk meningkatkan jumlah muatan angkutan laut penumpang

maupun barang, maka akan dilaksanakan hal sebagai berikut:

a. Optimalisasi sinergi antar Kementerian dan Lembaga yang terkait erat

dengan perdagangan internasional, untuk menarik investor dari asing mau

menggunakan armada nasional sehingga dapat memenuhi program beyond

cabotage

b. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan public sub sector trasnportasi

laut antara lain melalui: penerapan SOP ketertiban jadwal keberangkatan

maupun kedatangan pelayaran, meningkatkan nilai tambah penggunaan

moda transportasi laut sebagai contoh: pengenalan meeting on board

program pada publik/ masyarakat umum.