daerah mangan kabupaten tanggamus

5
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, memiliki banyak Potensi Pertambangan, yakni Bijih Besi (Iron Ore), Mangan (Manganese), Emas (Gold), Galena, Pasir Besi (Iron Sand), Batu Bara (Coal), Zeolit (Zeolite), Andesit (Andesite), Batu Gamping, Seng, Bentonite, Belerang, Batu Apung, Pasir, Granit, Lempung dan Silika. 1. Bijih Besi ( Iron Ore ) Bijih besi berupa mineral Hematit dan Magnetit terjadi dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan kegiatan gunung api, terjadi dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral pengiring dalam granit. Bijih Besi dijumpai di Pekon Padang Ratu dan Pekon Tegineneng Kec. Limau, Pekon Suka Agung Kec. Bulok serta Pekon Paku Kec. Kelumbayan. Bijih besi di Kabupaten Tanggamus pada umumnya berupa mineral Magnetit yang memiliki kadar Fe antara 55 – 65 %. Beberapa perusahaan yang mengelola seperti : PT. Cahaya Batu Limau, PT. Berkah Semesta Alam, PT. Hasil Alam Tanggamus, PT. Sinar Fajar Persada, PT. Batu Besi Kencana, PT. Raja’a Naufal Mandiri dan PT.Nilam Jaya Buana. Kegunaannya adalah sebagai bahan utama untuk pembuatan besi dan baja. 2. Mangan (Manganese) Mineral mangan terjadi pada urat Hidrotermal yang berasosiasi dengan Kalsit dan Barit (mineral manganit), endapan sedimennya berasosiasi dengan mineral Psilomelane dan Pyrolusit. Mangan di Kabupaten Tanggamus pada umumnya berupa mineral Pyrolusit dengan kadar Mn antara 25 – 45 %, dan dapat dijumpai di Pekon Tanjung Kemala, Pekon Tanjung Agung, Pekon Gunung Kasih Kec. Pugung. Beberapa perusahaan yang mengelola antara lain PT. Indomin Prima International, PT. Eksimulti Guna Mandiri, dan PT. Kendi Arindo. Kegunaannya untuk produksi stainlees steel, bahan campuran alumunium dan baterai kering. 3. Emas (Gold) Keterdapatannya didalam urat-urat Hidrotermal yang pada umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida didalam endapan-endapan letakan (placer), pasir sungai (river sand) dan endapan fosil (conglomerate matrix). Bahan galian Emas di Kabupaten Tanggamus memiliki sebaran yang cukup luas dengan jumlah cadangan yang cukup besar, dan terdapat di Pekon Doh Kec. Cukuh Balak, Pekon Sidoharjo Kec. Klumbayan Barat, Pekon Umbar Kec. Klumbayan, Way Linggo dan Way

Upload: bayu-indra-kusuma

Post on 20-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Daerah mangan Kabupaten Tanggamus

TRANSCRIPT

Page 1: Daerah Mangan Kabupaten Tanggamus

Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, memiliki banyak Potensi Pertambangan, yakni Bijih Besi (Iron Ore), Mangan (Manganese), Emas (Gold), Galena, Pasir Besi (Iron Sand), Batu Bara (Coal), Zeolit (Zeolite), Andesit (Andesite), Batu Gamping, Seng, Bentonite, Belerang, Batu Apung, Pasir, Granit, Lempung dan Silika.

1. Bijih Besi ( Iron Ore )

Bijih besi berupa mineral Hematit dan Magnetit terjadi dari hasil sublimasi dalam hubungannya dengan kegiatan gunung api, terjadi dalam endapan metamorfosa kontak dan sebagai mineral pengiring dalam granit. Bijih Besi dijumpai di Pekon Padang Ratu dan Pekon Tegineneng Kec. Limau, Pekon Suka Agung Kec. Bulok serta Pekon Paku Kec. Kelumbayan. Bijih besi di Kabupaten Tanggamus pada umumnya berupa mineral Magnetit yang memiliki kadar Fe antara 55 – 65 %. Beberapa perusahaan yang mengelola seperti : PT. Cahaya Batu Limau, PT. Berkah Semesta Alam, PT. Hasil Alam Tanggamus, PT. Sinar Fajar Persada, PT. Batu Besi Kencana, PT. Raja’a Naufal Mandiri dan PT.Nilam Jaya Buana. Kegunaannya adalah sebagai bahan utama untuk pembuatan besi dan baja.

2. Mangan (Manganese)

Mineral mangan terjadi pada urat Hidrotermal yang berasosiasi dengan Kalsit dan Barit (mineral manganit), endapan sedimennya berasosiasi dengan mineral Psilomelane dan Pyrolusit. Mangan di Kabupaten Tanggamus pada umumnya berupa mineral Pyrolusit dengan kadar Mn antara 25 – 45 %, dan dapat dijumpai di Pekon Tanjung Kemala, Pekon Tanjung Agung, Pekon Gunung Kasih Kec. Pugung. Beberapa perusahaan yang mengelola antara lain PT. Indomin Prima International, PT. Eksimulti Guna Mandiri, dan PT. Kendi Arindo. Kegunaannya untuk produksi stainlees steel, bahan campuran alumunium dan baterai kering.

3. Emas (Gold)

Keterdapatannya didalam urat-urat Hidrotermal yang pada umumnya berasosiasi dengan mineral sulfida didalam endapan-endapan letakan (placer), pasir sungai (river sand) dan endapan fosil (conglomerate matrix). Bahan galian Emas di Kabupaten Tanggamus memiliki sebaran yang cukup luas dengan jumlah cadangan yang cukup besar, dan terdapat di Pekon Doh Kec. Cukuh Balak, Pekon Sidoharjo Kec. Klumbayan Barat, Pekon Umbar Kec. Klumbayan, Way Linggo dan Way Semong Kec. Bandar Negeri Semong. Beberapa perusahaan yang mengelola seperti : Koperasi Tambang Rakyat (KTR), PT. Napal Umbar Picung, PT. Natarang Mining. Kegunaan untuk perhiasan, elektronik instrumen kedokteran gigi dan merupakan logam komersial yang utama (Standar Moneter).

4. Galena

Pada umumnya terdapat dalam urat-urat hidrotermal yang berasosiasi dengan mineral sulfida, spalerit, kalkopirit, pirit dan kuarsa. Galena di wilayah Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Sidoharjo Kecamatan Klumbayan Barat serta Pekon Umbar dan Pekon Paku Kec. Klumbayan. Beberapa perusahaan yang mengelola diantaranya : PT. Napal Umbar Picung, PT. Setia Tunggal Abadi, PT. Lachera PT. Ar Eka, PT. Tanggamus Karya Alam. Galena banyak digunakan pada industri otomotif dan pembuatan Accu.

5. Pasir Besi (Iron Sand)

Page 2: Daerah Mangan Kabupaten Tanggamus

Pasir besi merupakan mineral endapan letakan (placer) di pantai sebagai Ilmenit, Titanomagnetit dan Hematit. Pasir besi di wilayah Kabupaten Tanggamus keterdapatannya dapat dijumpai tersebar disepanjang pesisir pantai seperti di Pekon Tegineneng dan Pekon Badak Kec. Limau, pesisir pantai Pekon Doh Kec. Cukuh Balak, pesisir pantai Pekon Napal dan Pekon Negeri Kelumbayan Kec. Klumbayan, serta memiliki ketebalan deposit berkisar antara 0,5 – 2,5 m. Perusahaan yang mengelola yaitu : PT. Murni Tri Mustika Gasirtub.

6. Batu Bara (Coal)

Batubara merupakan endapan sediment yang pada umumnya terbentuk pada lapisan yang berulang (multi seam), biasanya berada pada perselingan antara batu pasir dan tanah liat. Secara geologi umur batubara di Indonesia tergolong muda (Eocene dan Miocene). Batubara dapat digolongkan menjadi jenis Antrasit, Bituminus, Sub Bituminus dan Lignit. Sebagian besar batubara di Indonesian masuk dalam golongan Bituminus dan Sub Bituminus. Batubara di Kabupaten Tanggamus pada umumnya memiliki Kalori berkisar antara 5.500 – 6.300 dan dapat dijumpai di Pekon Tangkit Serdang dan Pekon Gading Pertiwi Kec. Pugung, Teluk Berak Pekon Way Nipah Kec. Pematang Sawa, Pekon Way Harong Kec. Air Naningan, Pekon Sidoharjo Kec. Kelumbayan Barat, Pekon Penyandingan Kec. Kelumbayan. Beberapa perusahaan yang mengelola seperti : PT. Trisakti Muliatama, PT. Tanggamus Karya Alam dan PT.Bara Jaya Perkasa Batubara pada umumnya digunakan sebagai sumber energi pada beberapa industri besar dan kecil serta sebagai sumber energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

7. Zeolit (Zeolite)

Zeolit merupakan senyawa alumina silika dengan logam alkali, endapan zeolit terdapat dalam batuan sediment piroklastik yang berbutir halus. Bahan galian zeolit di Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Batu Balai Kec. Kota Agung Timur (sumber daya : 720.000 m³), Pekon Tengor dan Pekon Pertiwi Kec. Cukuh Balak (sumber daya : 2.000.000 m³) pengelola PT. Paragon Perdana Mining, Pekon Way Rilau Kec. Cukuh Balak (sumber daya = 600.000 m³), Kegunaan untuk makanan ternak, penyerap bau, pengolahan limbah, pupuk dan katalis.

8. Andesit

Merupakan batuan beku ekstrusi terdapat sebagai lava dan dike. Batu andesit di wilayah Kabupaten Tanggamus keterdapatannya tersebar merata di beberapa tempat, diantaranya Kec. Talang Padang (sumber daya : 2.700.000 m³), Kec. Kota Agung Timur (sumber daya 140.000 m³), Kec. Bulok (sumber daya : 5.250.000 m³), Kec. Cukuh Balak (sumber daya : 24.750.000 m³), Kec. Wonosobo (sumber daya 21.800.000 m³), Kec. Pematang Sawa (sumber daya : 3.000.000 m³), kegunaannya sebagai bahan bangunan dan konstruksi.

9. Batu gamping

Batu gamping atau batu kapur merupakan batuan sedimen karbonat yang terdapat di alam yang terbentuk akibat proses sedimentasi organis, kimiawi maupun mekanis, dimana dalam keadaan murni sebagai kristal-kristal kalsit (CaCO3). Batu gamping / batu kapur di Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai pada beberapa wilayah di Kec. Pugung, seperti di Pekon Gunung Kasih (sumber daya : 780.000 m³), Pekon Tanjung Kemala (sumber daya : 3.240.000 m³). Beberapa perusahaan dan badan usaha yang telah mengusahakan diantaranya : CV.Tanjung Kemala Raya, CV.Sinar Bara Manik.

Page 3: Daerah Mangan Kabupaten Tanggamus

Kegunaan batu gamping diantaranya sebagai bahan baku utama pabrik semen, sebagai bahan dasar pembuatan kalsium, bahan kedokteran, pencegah penyakit tanaman dan untuk pembuatan pupuk, sebagai Flaux dan bahan tahan api pada industri logam .

10. Seng

Seng merupakan bahan tambang yang ter¬masuk dalam kelompok mineral logam. Berguna untuk atap bangunan, untuk peralatan dapur dll. Dijumpai di Pekon Tanjung Agung Kec.Pugung dan badan usaha yang telah mengusahakan adalah PT. Agathon Brothers

11. Bentonit

Bentonit merupakan jenis mineral batuan lempung yang telah mengalami perubahan dan memiliki sifat fisik lunak dan licin seperti lilin, mudah pecah dan menyerap air atau sulfides. Jenis mineral bentonit ada dua yaitu Ca bentonit dan Na bentonit yang dapat di dijumpai di Dusun Umbul Solo Pekon Tangkit Serdang Kec. Pugung (sumber daya : 600.000 m³). Pada umumnya Ca bentonit banyak digunakan untuk Absorben, pemurnian dan penghilang warna dari suatu larutan, sebagai filter pada karet dan kertas, bahan dasar kosmetik dan medis, sedangkan Na bentonit pada umumnya digunakan sebagai Lumpur pemboran (mud logging).

12. Belerang (Sulfur)

Sebagai akibat gejala panas bumi, pada umumnya banyak dijumpai Humarela (mata air panas) yang muncul di zona-zona lemah (sesar) yang ditandai dengan adanya kandungan belerang (sulfur) sebagai penciri uap panas. Belerang di wilayah Sumatera pada umumnya banyak dijumpai pada daerah-daerah gunung api yang masih aktif seperti berarah Barat Laut Tenggara, searah dengan sistim sesar Semangko. Belerang di Kabupaten Tanggamus dapat dijumpai di Pekon Suka Indah Kec. Ulu Belu. Kegunaan belerang pada umumnya untuk industri Farmasi (obat-obatan).

13. Batu Apung

Batu apung terbentuk akibat magma asap yang tersemburkan keluar akibat letusan gunung api, dan termasuk jenis batuan beku ekstrusi. Kabupaten Tanggamus yang secara geologis berada dalam jalur pegunungan Bukit Barisan merupakan jalur vulkanik yang potensial dalam pembentukan batu apung. Bahan galian ini di Kab. Tanggamus dapat dijumpai di Pekon Tampang Kec. Pematang Sawa, dan banyak dipergunakan sebagai bahan poles (penggosok), bahan bangunan konstruksi ringan, sebagai (filler) bahan pengisi dan sebagai isolator temperatur tinggi.

14. Pasir

Pasir termasuk dalam batuan sediment yang terjadi secara mekanis yang pada umumnya diendapkan di lingkungan air seperti sungai, muara, danau atau laut. Pasir di Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Sri Kuncoro dan Pekon Karang Rejo Kec. Semaka, disepanjang aliran sungai Way Semaka Pekon Tugu Rejo dan Pekon Karang Anyar Kec. Wonosobo, Pekon Baros Kec. Kota Agung, Pasir digunakan sebagai bahan bangunan dan konstruksi.

15. Batu Granit

Page 4: Daerah Mangan Kabupaten Tanggamus

Merupakan batuan beku intrusi dengan kandungan mineral kuarsa berkisar antara 58 – 74 %. Kombinasi warna pada batu garanit umumnya antara putih, abu-abu dan hitam, terdapat sebagai batolit atau dike. Batu granit merupakan bahan galian yang sangat ekonomis, dan di Kabupaten Tanggamus dijumpai di Pekon Tulung Asahan (sumber daya : 6.000.000 m³), dan Pekon Kali Pasir Kec. Semaka dan Kec. Wonosobo. Kegunaan batu granit selain untuk bahan bangunan dan konstruksi juga digunakan sebagai ornamen.

16. Lempung

Disusun oleh mineral-mineral lempung, plastis dan pada umumnya memiliki warna hitam kelabu, hijau maupun kuning kemerahan. Lempung di wilayah Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon Gunung Kasih dan Pekon Tanjung Kemala Kec. Pugung, Pekon Way Ngison (sumber daya : 22.500.000 m³). Lempung digunakan sebagai bahan baku utama pembuatan batu bata dan genteng.

17. Silika

Merupakan batuan kuarsa yg bersifat masif dengan mineral penyusun utamanya SiO2 diatas 90 %. Mineral silika dijumpai di Pekon Gunung Kasih Kec. Pugung (sumber daya : 600.000 m³), disepanjang pantai Pekon Karang Anyar Kec. Wonosobo, di Pekon Air Kubang, Air Naningan dan Sinar Sekampung Kec.Air Naningan . Kegunaan silika untuk industri kaca, semen, bata tahan api, pengecor logam, keramik, abrasif, silikon karbit, industri kimia dll.

sumber: http://www.tanggamus.go.id/…/35-po…/59-potensi-tambang-.html