daerah aliran sungai (sma kelas x)

13
Daerah Aliran Sungai Oleh : Kelompok 1

Upload: alex-susanto

Post on 26-Jun-2015

437 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

DAS untuk SMA kelas X

TRANSCRIPT

Page 1: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Daerah Aliran SungaiOleh : Kelompok 1

Page 2: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Anggota :

Ach. Nizar F. (01)

A. Watsiqul U. (02)

Adinda Ayu R.S. (03)

Aftrastia M. (04)

Akhlakul Karimah (05)

Alex Susanto (06)

Anis Zainiyah F. (07)

Page 3: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Pengertian Sungai

Sungai adalah air tawar yang mempunyai aliran dimana sumbernya ada di daratan dan bermuara ke laut, danau, maupun sungai yang lebih besar.

Page 4: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Bagian-bagian Sungai Hulu

Ciri-ciri : arusnya deras, daya erosi besar, arah erosi terutama ke bagian dasar sungai, erosi vertical, palung sungai berbentuk huruf V, lereng sungainya berbentuk cembung (konveks), kadag-kadang terdapat air terjun atau jeram, dan hampir tidak ada pengendapan (sedimentasi).

Tengah

Ciri-ciri : arus tidak begitu deras, daya erosi mulai berkurang tetapi masih tergolong kuat, arah erosi ke bagian dasar dan ke samping (vertical & horizontal), palung sungai berbentuk huruf U, terjadi sedimentasi.

Hilir

Ciri-ciri : dekat dengan laut, arusnya tenang, daya erosi kecil sekali (erosi horizontal), terdapat pengendapan, palung sungai berbentuk huruf U dan melebar.

Page 5: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Jenis-Jenis Sungai

Berdasarkan Sumber Airnya

a. Sungai hujan, airnya berasal dari air hujan. Sebagian sungai-sungai di Indonesia merupakan sungai hujan.

b. Sungai gletser, airnya berasal dari pencairan es (gletser).

c. Sungai campuran, sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan & gletser. Jenis sungai ini banyak ditemui di daerah Papua.

Berdasarkan Arah Alirannya

a. Sungai konsekuen, mempunyai arah aliran searah dengan kemiringan lereng.

b. Sungai subsekuen, mempunyai arah aliran tegak lurus terhadap sungai konsekuen.

c. Sungai obsekuen, mempunyai arah aliran berlawanan dengan sungai konsekuen.

d. Sungai resekuen, mempunyai arah aliran sejajar dengan sungai konsekuen.

Page 6: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Berdasarkan Struktur Geologi

a. Sungai anteseden, pola alirannya tetap meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan-lahan.

b. Sungai superposed, sungai yang mengalir pada suatu dataran aluvial hingga struktur batuan di dataran tersingkap tanpa banyak mengubah pola aliran sungai.

Berdasarkan Volume Airnya

a. Sungai permanen, sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh : Sungai Kapuas, Sungai Kahayan, Sungai Barito, dan Sungai Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Sungai Batanghari, dan Sungai Indragiri di Sumatra.

b. Sungai periodik, sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh : di Pulau Jawa, Sungai Bengawan Solo, Sungai Opak, Sungai Progo, Sungai Code, dan Sungai Brantas.

c. Sungai episodik, sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh : Sungai Kalada di Pulau Sumba.

d. Sungai ephemeral, sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai ini airnya belum tentu banyak.

Page 7: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Adalah bagian dari muka bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai tertentu, yaitu wilayah tampungan air hujan yang masuk ke dalam wilayah air sungai.

Page 8: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Pola Aliran

Pola aliran radial, jika sungai-sungai yang mengalir memiliki pola menjauhi atau menuju keluar dari suatu dome atau cekungan. Pola ini ada dua :

a. radial sentrifugal : aliran airnya menjauhi suatu puncak dome, menyebar.

b. radial sentripetal : arah aliran airnya menuju suatu lembah, memusat ke suatu daerah.

Pola aliran dendritik, pola alirannya tidak teratur, mirip dengan cabang atau akar tanaman, pola aliran ini terdapat di daerah plato.

Pola aliran trellis, pola alirannya relatif sejajar, dengan anak sungai yang bermuara ke sungai utama dan bentuknya seperti trellis. Banyak terdapat di daerah pegunungan lipatan.

Pola aliran anular, pola aliran yang semula merupakan aliran radial sentrifugal dan muncul sebagai sungai subsekuen, resekuen, dan obsekuen.

Pola aliran pinate, yang anak-anak sungainya membentuk sudut-sudut lancip dengan sungai induknya.

Pola aliran Rectangular, aliran-alirannya membenuk sudut siku-siku, terdapat di daerah patahan.

Pola aliran paralel, terdapat pada suatu daerah luas dan miring sekali sehingga gradien sungai besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang paling rendah dengan arah yang lebih kurang lurus.

Page 9: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Aliran Sungai

Jenis batuan ada yang mudah tererosi dan ada yang tidak mudah tererosi. Misalnya batuan sedimen yg mudah tererosi dapat memengaruhi pola aliran.

Proses geologi

Proses geologi dapat mengubah pola aliran seperti pengangkatan.

Struktur batuan

Struktur batuan yang dapat memengaruhi pola aliran adalah patahan dan lipatan.

Curah hujan

Curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan proses pelapukan dan hal ini dapat memengaruhi pola aliran sungai.

Page 10: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Manfaat Sungai :

Sumber air bersih.

Sarana lalu lintas air.

Sumber bangunan (pasir, batu kali).

Sumber dan tempat perikanan air tawar (budi daya perikanan air tawar).

Sumber irigasi untuk mengairi sawah, pertanian, dan perkebunan.

Sumber pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Sarana rekreasi dan olahraga.

Page 11: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Upaya-Upaya Memelihara Kelestarian Sungai

Pengerukan dasar sungai

Penanaman tanaman yang bermanfaat di tanggul sungai atau penghijauan di bantaran sungai.

Memperkokoh tanggul sungai.

Menghindari penebangan hutan di sepanjang DAS secara liar, sebab akan mengundang bencana banjir dan hamparan lahan kritis.

Melakukan penambangan batu kali dan pasir secara bijaksana, sehingga tidak menimbulkan kerusakan lingkungan.

Menghindari pembuangan limbah ke sungai-sungai, karena akan mendatangkan pencemaran.

Page 12: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Dampak Negatif Aliran Sungai :

Dapat menyebabkan banjir saat air meluap

Tanah menjadi mudah terkikis sehingga sering menimbulkan pergeseran (tanah longsor)

Page 13: Daerah aliran sungai (SMA kelas X)

Sekian