d. transducer tekanan1
TRANSCRIPT
![Page 1: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/1.jpg)
Karakteristik sebuah strain gage ditentukan oleh sensitivitas (S) atau gage factor (GF).
Sensitivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan nilai tahanan dan
perubahan panjang, ditentukan dengan rumus berikut:
S = GF =
Keterangan
S = GF = sensitivitas atau gagefactor
R = resistansi kawat (awal)
R = perubahan nilai resistansi kawat
L = panjang kawat (awal)
L = perubahan panjang kawat.
Perubahan panjang kawat (L/L) adalah regangan pada kawat tahanan atau dikenal
dengan (sigma), sehingga persarnaan di atas menjadi:
S =
Perubahan nilai resistansi R dari kawat tahanan yang panjangnya L dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
R =
Nilai resistansi dari kawat tahanan setelah mengalami tekanan luar yang menyebabkan
pertambahan panjang (L) dan berkurangnya diameter (d) adalah:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 1
![Page 2: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/2.jpg)
R1 =
Persamaan di atas dapat disederhanakan berdasarkan ratio dari Poison () yang
didefinisikan sebagai perbandingan antara pengurangan diameter dan pertambahan
panjang, yaitu:
=
Substitusi dari kedua persarnaan di atas, adalah:
Rs =
disederhanakan menjadi:
Rs = R + R = R [1+(1+2)L/L]
Perbandingan pertambahan nilai resistansi R dengan pertambahan panjang L tersebut
adalah merupakan sensitivitas atau gage factor, yaitu:
S = = 1 +2
Besarnya ratio (Poisons ratio) bahan logam, umumnya berkisar antara 0,25 - 0,35,
sedangkan sensitivitas (s) atau gage factor berkisar antara 1,50-1,70. Kawat tahanan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 2
![Page 3: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/3.jpg)
konstantan mempunyai sensitivitas = 2, sedangkan logam campuran "Alloy 479"
sensitivitasnya adalah 4.
Strain gage dari bahan semikonduktor silikon dan germanium memiliki sensitivitas yang
jauh lebih tinggi, yaitu antara 50 hingga 200. Kelemahan strain gage ini dalam
pemakaiannya harus dilengkapi dengan kompensator suhu.
Berdasarkan konstruksi fisik, strain gage dikelompokkan ke dalam beberapa tipe. Tipe-
tipe tersebut antara lain: tipe bentangan kawat lurus (unbonded strain gage) dan kawat
yang dibengkok (honded strain gage), dua elemen, tiga elemen, bentuk star atau delta,
ditunjukkan pada gambar berikut:
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 3
![Page 4: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/4.jpg)
Contoh soal.
Sebuah strain gage mempunyai sensitivitas sebesar 2,75 dan perbandingan perubahan
panjangnya adalah 0,05. Berapakah perbandingan perubahan resistansinya?
Penyelesaian:
S = GF =
Jadi, perbandingan perubahan resistansinya = 0, 14.
C. Transducer Perubahan Posisi
Jenis transducer yang banyak digunakan untuk mendeteksi perubahaan posisi adalah
Linear Paralel Differential Transformer (LVDT). Transducer ini bekerja berdasarkan
prinsip kerja transformator.
LVDT terdiri dari sebuah kumparan primer (P) dan dua buah kumparan sekunder (S1 dan
S2), Perhatikan gambar 2.17.
Bila tegangan AC mengalir pada kumparan primer (P), maka akan muncul tegangan
induksi di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). Dalam rangkaian, kumparan sekunder
dihubungkan secara seri berlawanan fase sehingga tegangan pada kedua kumparan saling
berlawanan fase.
Pada posisi normal, inti feromagnetik berada di tengah-tengah antara dua kumparan
sekunder. Pada posisi ini tegangan emf di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). sama
tetapi berkebalikan antara satu dengan yang lain.
Dengan demikian, jumlah tegangan keluarannya sama dengan 0 volt, posisi ini disebut
sebagai null position.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 4
![Page 5: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/5.jpg)
Polaritas tegangan keluaran yang dihasilkan LVDT ditentukan oleh arah gerakan inti.
Sebagai contoh, bila inti pada gambar rangkaian 2.17 bergerak ke bawah, kumparan S2,
besar tegangan induksi lebih besar daripada S1,. Besar tegangan induksi ditentukan oleh
seberapa jauh inti bergerak. Langkah perubahan posisi ini pada umuumnya antara 0,1 mm
sampai dengan 75 mm.
Untuk
mengubah tegangan keluaran S1 dan S2 pada gambar 2.17 menjadi tegangan DC, gambar
rangkaiannya ditunjukkan dengan gambar 2.18.
Dengan rangkaian gambar 2.18, perubahan posisi inti menyebabkan tegangan salah satu
kumparan sekunder naik sementara tegangan pada kumparan sekunder lainnya
mengurangi secara simultan.
Dioda D, dan D2 sebagai penyearah tegangan sekunder, dua kapasitor dan dua resistor
sebagai filter tegangan keluaran DC.
Penerapan LVDT pada proses industri, dapat dicontohkan dengan gambar 2.19. LVDT
digunakan sebagai pengendali ketebalan kertas pada proses industri kertas. Inti LVDT
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 5
![Page 6: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/6.jpg)
digunakan untuk mendeteksi ketebalan kertas, apabila ketebalan kertas melebihi batas
yang sudah ditetapkan, ini berarti inti LVDT berubah posisi dengan terdesak ke atas
menyebabkan timbulnya tegangan keluaran pada LVDT.
Perubahan tegangan keluaran LVDT dikuatkan dan difungsikan untuk menggerakkan
motor penekan roller sehingga daya tekan bertambah dan menyebabkan ketebalan kertas
berkurang. Demikian juga sebaliknya, apabila ketebalan kertas yang terdeteksi di bawah
batas ketebalan
yang sudah ditentukan maka inti LVDT bergeser ke bawah.
Pergeseran inti menimbulkan tegangan keluaran. Tegangan keluaran ini
ditransformasikan untuk mengurangi daya tekan penekan (roller) kertas hingga tercapai
tingkat ketebalan kertas yang konstan.
D. Transducer Tekanan
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 6
![Page 7: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/7.jpg)
Transducer tekanan digunakan untuk mengukur dan mengendalikan tekanan, seperti
tekanan cairan atau gas. Untuk mengubah tekanan menjadi perubahan posisi diperlukan
sebuah kantong atau diapragma, ditunjukkan pada gambar 2.20.
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga
mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan yang digunakan
adalah kumparan CT (Center Tap), dengan demikian apabila inti mengalami pergeseran
maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah sementara induktansi pada
kumparan yang lain berkurang. Signal Converter mengubah induktansi magnetik yang
timbul pada kumparan menjadi tegangan yang sebanding.
Salah satu pemanfaatan dari penerapan transducer ini adalah untuk mengukur tinggi suatu
cairan. Piranti ini digunakan untuk mengukur baik tekanan statis ataupun perbedaan
tekanan.
Untuk mengukur tekanan statis atau tinggi suatu cairan dapat ditentukan menggunakan
rumus sebagai berikut:
P= d. g. h
Keterangan:
P = tekanan statis (pascal)
d = kepadatan cairan (kg/m3)
g = konstanta gravitasi (9,81 m/s2)
h = tinggi cairan (m)
Contoh soal.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 7
![Page 8: d. Transducer Tekanan1](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022080220/55cf9add550346d033a3c82e/html5/thumbnails/8.jpg)
Pada. sebuah tangki terbuka, dimasukkan suatu cairan dengan berat 1000 kg/ M3. Apabila
diketahui tekanan statisnya 49 Kpa, berapakah tinggi cairan tersebut di atas sensor?
Penyelesaian:
P = d.g. h
h = P/(dg) = 49 Kpa /(1000 kg/m3). (9,81 m/sI) = 5m
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Yudhi Gunadi, MT.
Traducer 8