d 00925 peningkatan kinerja--metodologi.pdf

48
63 Universitas Indonesia BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Bab ini akan menguraikan metode penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Dari identifikasi dan rumusan masalah digambarkan dalam bentuk kerangka berpikir, yang menunjukkan apa yang menjadi masalah pokok, siapa yang terlibat, mengapa masalah ini harus diteliti, apa tujuan penelitian dan untuk kegunaan apa penelitian ini. Penelitian ini harus dapat menunjukkan bagaimana masalah yang dikemukakan diselesaikan. Dari kerangka berpikir ini kemudian ditetapkan pertanyaan yang akan dijawab oleh penelitian ini atau research question. Berdasarkan pertanyaan penelitian ini dibuat hipotesa penelitian serta cara pembuktian hipotesa ini dengan menentukan metode penelitiannya. Alur penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan ini dilakukan dalam dua tahap yang digambarkan dalam kerangka penelitian. Pembuktian penelitian dilakukan dengan cara pendekatan model yang terdiri dari penelitian real sample faktor kinerja daya saing yang terdiri dari efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan keselamatan kerja. Untuk penelitian ini dibuat dahulu rencana data collection dan selanjutnya dibuat rencana analisis, pemodelan dan simulasi penelitian untuk produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan, rencana analisis, permodelan dan simulasi penelitian hambatan pencapaian kompetensi kerja. Sebagai pembuktian hasil penelitian ini dilakukan validasi kembali kepada para pakar. 3.2. Dasar penelitian. 3.2.1. Kerangka pemikiran peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan Persaingan usaha akan menuntut dukungan tenaga kerja yang kompeten. Salah satu kelemahan daya saing usaha konstruksi pekerjaan jalan adalah rendahnya kinerja daya saing tenaga kerja. Kerangka pemikiran yang terkait Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Upload: builiem

Post on 31-Dec-2016

234 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

63 Universitas Indonesia

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Pendahuluan

Bab ini akan menguraikan metode penelitian peningkatan kinerja daya

saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Dari identifikasi dan rumusan

masalah digambarkan dalam bentuk kerangka berpikir, yang menunjukkan apa

yang menjadi masalah pokok, siapa yang terlibat, mengapa masalah ini harus

diteliti, apa tujuan penelitian dan untuk kegunaan apa penelitian ini. Penelitian ini

harus dapat menunjukkan bagaimana masalah yang dikemukakan diselesaikan.

Dari kerangka berpikir ini kemudian ditetapkan pertanyaan yang akan dijawab

oleh penelitian ini atau research question. Berdasarkan pertanyaan penelitian ini

dibuat hipotesa penelitian serta cara pembuktian hipotesa ini dengan menentukan

metode penelitiannya.

Alur penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi

pekerjaan jalan ini dilakukan dalam dua tahap yang digambarkan dalam kerangka

penelitian. Pembuktian penelitian dilakukan dengan cara pendekatan model yang

terdiri dari penelitian real sample faktor kinerja daya saing yang terdiri dari

efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan

keselamatan kerja. Untuk penelitian ini dibuat dahulu rencana data collection

dan selanjutnya dibuat rencana analisis, pemodelan dan simulasi penelitian untuk

produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan, rencana analisis,

permodelan dan simulasi penelitian hambatan pencapaian kompetensi kerja.

Sebagai pembuktian hasil penelitian ini dilakukan validasi kembali kepada para

pakar.

3.2. Dasar penelitian.

3.2.1. Kerangka pemikiran peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja

konstruksi pekerjaan jalan

Persaingan usaha akan menuntut dukungan tenaga kerja yang kompeten.

Salah satu kelemahan daya saing usaha konstruksi pekerjaan jalan adalah

rendahnya kinerja daya saing tenaga kerja. Kerangka pemikiran yang terkait

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 2: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

64 Universitas Indonesia

dengan penelitian kinerja daya saing ini diperlihatkan pada Gambar 3.1.

Penelitian ini akan mengidentifikasi semua faktor kinerja, melakukan penelitian

tentang peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan dan upaya

pencapaian peningkatan kinerjanya.

Sumber: Hasil olahan

Gambar 3.1. Kerangka Penelitian Kinerja Daya Saing Tenaga Kerja Konstruksi Pekerjaan Jalan

3.2.2. Research Question

Berdasarkan kondisi dimana kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi

pekerjaan jalan lebih rendah jika dibandingkan dengan kinerja daya saing tenaga

kerja sejenis dari negara maju serta tantangan yang dihadapi ke depan dengan

adanya peningkatan jumlah pekerjaan jalan yang sangat signifikan di dalam

negeri dan terbukanya pasar globalisasi untuk proyek yang ada di dalam negeri

dan di luar negeri, pertanyaan penelitian atau research questions adalah sebagai

berikut:

KINERJADAYA SAING

TENAGAKERJA

PERENCANAANALOKASI

TENAGA KERJA

EFEKTIFITAS

EFISIENSI

KESELAMATANKERJA

KUALITASHASILKERJA

KETEPATANWAKTU

PRODUK-TIFITAS

OPTIMALISASIBIAYA

TENAGA KERJA

MENGURANGIELEMEN WAKTU

KERJA NON-PRODUKTIF

PENCAPAIANKOMPETENSI

TENAGA KERJAMANAJERIAL

PENCAPAIANKOMPETENSI

TENAGA KERJAPELAKSANA

Struktur OrganisasiProyek

Skill

Kinerja Biaya& Kontribusi Biaya

Tenaga Kerja

TindakanKorektif

TindakanPreventif

MengatasiHambatanEksternal

MengatasiHambatanInternal

Know-ledge

Attitude

DalamProyek

DalamPerusa-

haan

DalamLingk.Usaha

FAKTOR KENERJA PENELITIAN ANALISIS

KINERJADAYA SAING

TENAGAKERJA

PERENCANAANALOKASI

TENAGA KERJA

EFEKTIFITAS

EFISIENSI

KESELAMATANKERJA

KUALITASHASILKERJA

KETEPATANWAKTU

PRODUK-TIFITAS

OPTIMALISASIBIAYA

TENAGA KERJA

MENGURANGIELEMEN WAKTU

KERJA NON-PRODUKTIF

PENCAPAIANKOMPETENSI

TENAGA KERJAMANAJERIAL

PENCAPAIANKOMPETENSI

TENAGA KERJAPELAKSANA

Struktur OrganisasiProyek

Skill

Kinerja Biaya& Kontribusi Biaya

Tenaga Kerja

TindakanKorektif

TindakanPreventif

MengatasiHambatanEksternal

MengatasiHambatanInternal

Know-ledge

Attitude

DalamProyek

DalamPerusa-

haan

DalamLingk.Usaha

FAKTOR KENERJA PENELITIAN ANALISIS

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 3: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

65 Universitas Indonesia

Faktor apa dan mengapa yang mempengaruhi rendahnya kinerja daya

saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan

Apa dampak dan penyebab rendahnya kinerja daya saing tenaga kerja

konstruksi pekerjaan jalan

Bagaimana meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi

pekerjaan jalan.

3.2.3. Hipotesa penelitian.

Berdasarkan pertanyaan penelitian tentang pengembangan konsep dan pola

peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan, maka

hipotesanya sebagai berikut :

Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan

jalan terdiri dari faktor efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan

waktu, produktifitas dan keselamatan kerja dapat dicapai dengan

perencanaan alokasi jumlah dan kualifikasi tenaga kerja, efisiensi biaya

tenaga kerja, mengurangi waktu kerja non produktif serta pencapaian

kompetensi kerja secara optimal.

Pengujian hipotesa ini dilakukan dengan pendekatan manajemen resiko.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah apakah pertanyaan tentang penelitian sudah

terjawab dan apakah hasil pengujian hipotesa dapat diterima.

3.3. Pemilihan metode penelitian.

3.3.1. Penelitian Tahap I tentang faktor dan variabel kinerja daya saing

tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.

Penelitian Tahap I diawali dengan menetapkan goal penelitian, yaitu

tentang peningkatan daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Pada

tahap ini dilakukan studi tentang permasalahan yang menjadi obyek penelitian

dan langkah-langkah lainnya, dengan cara :

1. Meneliti existing condition dari kinerja tenaga kerja pekerjaan jalan.

2. Mempelajari semua peraturan, ketentuan internasional, standar,

kebijakan dari otoritas yang berlaku baik di dalam negeri maupun luar

negeri yang berpengaruh atas kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 4: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

66 Universitas Indonesia

3. Melakukan penelitian tentang basic key variables dalam

ketenagakerjaan konstruksi, antara lain :

a. Struktur tenaga kerja jasa konstruksi dalam pekerjaan jalan.

b. Jenis-jenis pekerjaan dalam pekerjaan jalan.

c. Pembiayaan proyek jalan.

d. Faktor dan variabel kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi

pekerjaan jalan.

4. Melakukan penelitian dengan meminta pendapat pakar, workshop,

seminar yang relevan dengan pekerjaan jalan dalam nenetapkan

variable definition, meliputi antara lain :

a. Identifikasi variabel yang mempengaruhi rendahnya kinerja

b. Identifikasi variabel yang jadi penyebab dan dampak rendahnya

kenerja.

5. Melakukan pemilihan ranking dari variabel yang paling menentukan.

Kerangka penelitian terbagi dalam dua tahap. Untuk Tahap I disusun dengan

sistimatika pada Gambar 3.2. Penetapan hipotesa merupakan akhir dari penelitian

tahap pertama.

Sumber : Hasil olahan berdasarkan Kuliah Ismeth S. Abidin - Operation Research, 2003.

Gambar 3.2. Kerangka Metode Penelitian Tahap I

P E N U L I S A N

Latar belakangpenelitian

RENCANA PENELITIAN

TUJUANPENELITIAN

AHP Ranking

Studi literatur Kondisi Existing

RESEARCH QUESTION :Faktor yang mempengaruhi

-Faktor dampak dan penyebab- Bagaimana meningkatkan kinerja

Metoda PenelitianKuesioner :

-Variabel penyebabrendahnya kinerja

Daftar tindakan yang harus dilakukan :-Korektif, prefentif

-Mengatasi hambatan-hambatan

HIPOTESAPENELITIAN

P E N U L I S A N

Latar belakangpenelitian

RENCANA PENELITIAN

TUJUANPENELITIAN

AHP Ranking

Studi literatur Kondisi Existing

RESEARCH QUESTION :Faktor yang mempengaruhi

-Faktor dampak dan penyebab- Bagaimana meningkatkan kinerja

Metoda PenelitianKuesioner :

-Variabel penyebabrendahnya kinerja

Daftar tindakan yang harus dilakukan :-Korektif, prefentif

-Mengatasi hambatan-hambatan

HIPOTESAPENELITIAN

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 5: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

67 Universitas Indonesia

3.3.2. Penelitian Tahap II analisis real sample faktor-faktor kinerja tenaga

kerja konstruksi pekerjaan jalan.

Penelitian Tahap II akan merupakan analisis dari seluruh variabel faktor

kinerja yang menentukan dan pilihan tindakan yang harus dilakukan. Hasilnya

berupa model penelitian yang kemudian dianalisis kembali. Kerangka metode

penelitian Tahap II ini ditunjukkan dalam Gambar 3.3.

Sumber : Hasil olahan berdasarkan Kuliah Ismeth S. Abidin - Operation Research, 2003.

Gambar 3.3. Kerangka Metode Penelitian Tahap II Analisis dilakukan untuk merekomendasikan bagaimana meningkatkan kinerja

daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Analisis ini akan

menghasilkan model-model awal dari penelitian ini. Model-model ini akan

berupa obyek sub-penelitian dengan real sample tadi yang dilakukan secara

simultan. Hasil dari rangkaian model-model yang telah divalidasi akan menjadi

model akhir untuk penelitian yang kemudian divalidasi kembali untuk

memperoleh kesimpulan akhir. Kesimpulan ini akan menjadi dasar pembuktian

hipotesa yang diajukan. Pembuktian tentang peningkatan kinerja daya saing

tenaga kerja pekerjaan jalan dilakukan dengan pencarian besaran bobot biaya

tenaga kerja yang paling optimal dalam suatu pekerjaan jalan.

Validasi

MODEL I

AnalisisMontecarlo

KESIM PULAN

Validasi akhir

MODEL IIValidasi

PENULISANFINAL

P E N U L I S A N

RESPONDEN :Pakar dalam bidang jalan

KUESIONER :

Variabel tindakan untukPeningkatan kinerja

Daftar tindakan yang harus dilakukan :-Korektif, prefentif

-Mengatasi hambatan-hambatan

SPSS

Validasi

MODEL I

AnalisisMontecarlo

KESIM PULAN

Validasi akhir

MODEL IIValidasi

PENULISANFINAL

P E N U L I S A N

RESPONDEN :Pakar dalam bidang jalan

KUESIONER :

Variabel tindakan untukPeningkatan kinerja

Daftar tindakan yang harus dilakukan :-Korektif, prefentif

-Mengatasi hambatan-hambatan

SPSS

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 6: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

68 Universitas Indonesia

3.4. Model dasar penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja

konstruksi pekerjaan jalan.

3.4.1. Cara Pendekatan Penelitian Model.

Penelitian dilakukan dengan case study method yang dibagi dalam dua

bagian yaitu model real sample pada penelitian bagian pertama, dan model

penelitian aplikasi dan validasi dari konsep peningkatan daya saing yang diajukan

pada bagian kedua.96 Kerangka Model Penelitian mulai dari bagian pertama

sampai bagian kedua menetapkan cross-case conclusion dan memvalidasinya

kembali seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4. Bagian Define & Design dan

Prepare, Collect, Analyze merupakan penelitian bagian pertama dan Analyze &

Conclude merupakan penelitian bagian kedua.

Gambar 3.4. Case Study Method97

Penelitian real sample bagian pertama akan digunakan dalam

pengembangan metode dan strategi dalam memperbaiki kinerja daya saing tenaga

kerja. Pembuktian penelitian dilakukan dengan cara pendekatan model yang

terdiri dari penelitian real sample faktor kinerja daya saing yang terdiri dari

efektifitas, efisiensi, kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, produktifitas dan

keselamatan kerja.

96 Yin, Robert K., Case Study Research, Design and Methods, Second Edition, Sage Publications,

1997. 97 Ibid.

DEFINE & DESIGN PREPARE, COLLECT, ANALYZE ANALYZE & CONCLUDE

DEVELOPPOLICY

DESIGN DATACOLLECTIONPROTOCOL

SELECT CASES

CONDUCT 3 RD

CASE STUDY

CONDUCT 2 ND

CASE STUDY

CONDUCT 1 ST

CASE STUDY

WRITEINDIVIDUAL

CASE REPORTS

WRITEINDIVIDUAL

CASE REPORTS

WRITEINDIVIDUAL

CASE REPORTS

DRAW CROSS -CASE CONCLUSION

MODIFY POLICY

DEVELOP POLICY IMPLICATIONS

WRITE CROSS - CASE REPORT

DEFINE & DESIGN PREPARE, COLLECT, ANALYZE ANALYZE & CONCLUDE

DEVELOPPOLICY

DESIGN DATACOLLECTIONPROTOCOL

SELECT CASES

CONDUCT 3 RD

CASE STUDY

CONDUCT 2 ND

CASE STUDY

CONDUCT 1 ST

CASE STUDY

WRITEINDIVIDUAL

CASE REPORTS

WRITEINDIVIDUAL

CASE REPORTS

WRITEINDIVIDUAL

CASE REPORTS

DRAW CROSS -CASE CONCLUSION

MODIFY POLICY

DEVELOP POLICY IMPLICATIONS

WRITE CROSS - CASE REPORT

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 7: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

69 Universitas Indonesia

3.4.2. Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja dari faktor efisiensi

kerja.

Penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja dari faktor efisiensi

kerja ini akan terdiri dari dua bagian yaitu yang terkait pada perencanaan alokasi

tenaga kerjanya dan penelitian tentang kinerja komponen biaya tenaga kerja pada

pekerjaan jalan. Penelitian dilakukan untuk mencari metode perencanaan alokasi

tenaga kerja agar terjadi efisiensi kerja pada proyek jalan. Perencanaan kebutuhan

tenaga kerja dibuat berdasarkan suatu struktur organisasi, yang disusun

berdasarkan obyektif dan tujuan yang ingin dicapai yaitu pekerjaan diselesaikan

dalam batas waktu, biaya dan mutu pekerjaan yang ditetapkan serta tergantung

dari jenis, besaran biaya dan lokasi pekerjaan. Dengan penelitian ini akan

dihasilkan penetapan jumlah alokasi tenaga kerja, jabatan kerja serta tingkatan

kompetensinya yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut. Perencanaan tenaga

kerja dilakukan ditunjukkan dalam Gambar 3.5.98

(sumber : Hasil Olahan)

Gambar 3.5. Diagram Alir Kerangka Perencanaan Alokasi Tenaga Kerja Penelitian tentang kinerja biaya tenaga kerja pada proyek jalan dilakukan

dengan cara mengoptimalkan biaya tenaga kerja. Pada proyek konstruksi jalan

98 Apriyani Talaohu, Perencanaan Alokasi Tenaga Kerja Pada Proyek Jalan Di Perusahaan Skala Besar, Tesis Manajemen Konstruksi FTUI, 2005

Proyek jalan

Manajemen Sumber daya manusia

Jumlah dan kualifikasi Tenaga kerja Proyek

Perencanaan Alokasi Tenaga Kerja

Template Struktur Organisasi Proyek

Bagan - Bagan Strukur Organisasi Proyek Job Description

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 8: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

70 Universitas Indonesia

terdiri dari komponen sumber daya material, tenaga kerja, peralatan, keuangan

dan manajemen. Dalam pelaksanaan pekerjaan kontraktor harus mengoptimalkan

semua sumber daya tadi untuk memaksimalkan keuntungan.99 Dalam melakukan

estimasi biaya biaya suatu proyek, kontraktor harus mempunyai data yang dapat

dijadikan dasar acuan penghitungan. Dari data dan analisis biaya tersebut, maka

kontraktor dapat melakukan estimasi berbagai jenis biaya proyek. Keakuratan

estimasi tersebut akan mengurangi resiko penyimpangan biaya pelaksanaan

proyek dan juga untuk mendapatkan biaya pelaksanaan yang efisien. Faktor-

faktor penting yang harus diketahui adalah besarnya rencana anggaran biaya dan

besarnya realisasi biaya pelaksanaan proyek. Kedua data tersebut kemudian

dianalisis sehingga dapat diketahui besarnya kinerja biaya yang terjadi dalam

setiap proyek. Kinerja biaya tersebut yang menjadi pedoman dalam

mengoptimalkan biaya tenaga kerja. Dengan mengoptimalkan komponen biaya

tenaga kerja, maka akan didapatkan biaya tenaga kerja yang efisien. Kerangka

penelitian dalam optimalisasi biaya digambarkan dalam bentuk diagram Gambar

3.6.100

Gambar 3.6. Kerangka penelitian dalam efisiensi biaya tenaga kerja.

99 Project Management Institute. A Guide to the Project Management Body Of Knowledge. 2000. 100 Dolly Yuono Optimasi Biaya Tenaga Kerja Proyek Jalan Pada Kontraktor Jalan Kelas Besar,

Tesis Manajemen Konstruksi FTUI, 2005.

Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek

Realisasi Biaya Pelaksanaan Proyek

Efisiensi Biaya Pelaksanaan Proyek

Biaya Material Biaya Peralatan Biaya Subkontraktor Biaya Overhead Lapangan

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Material Biaya Peralatan Biaya Subkontraktor Biaya Overhead Lapangan

Biaya Tenaga Kerja

RESIKO

ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN PROYEK

REALISASI BIAYA PELAKSANAAN PROYEK

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 9: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

71 Universitas Indonesia

3.4.3. Peningkatan kinerja daya saing dari faktor ketepatan waktu dan

produktifitas kerja.

Penelitian tentang peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi

dari faktor ketepatan waktu dan produktifitas kerja dilakukan dengan metode

observasi elemen waktu kerja yang tidak produktif,101 dimana kemudian hasil

obsevasi ini dianalisis untuk menghasilkan cara mengatasi. Proses peningkatan

kinerja daya saing ini ditunjukkan pada Gambar 3.7.

Sumber : diolah berdasarkan hasil CITS – 2003. Gambar 3.7. Proses peningkatan kinerja daya saing produktifitas

Untuk setiap proses, observasi didesain untuk memberikan hasil-hasil sebagai

berikut:

1. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses kerja dan

kegiatan-kegiatan produktif dan non produktif individual yang diukur

dalam satuan waktu.

2. Kuantitas output yang dihasilkan selama periode pengamatan yang

diukur dalam satuan unit.

Kondisi spesifik yang berlaku selama periode observasi termasuk misalnya input

tenaga kerja meliputi jumlah dan kualifikasi, motivasi, tingkat upah, bahan,

kondisi cuaca dan lain sebagainya. Dengan observasi diharapkan dapat

menghasilkan informasi kinerja dan produktifitas pekerja individual dan kru

101 CITS, Construction Industry Training Study, Puslatjakon dan LPJK, 2003.

Definisi pekerjaan jalan dan keterlibatan tenaga kerja

Pengukuran waktu dan produktifitas

Analisis dan evaluasi data

Perencanaan dan pelaksanaan Perbaikan kinerja daya saing produktifitas

Monitoring

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 10: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

72 Universitas Indonesia

untuk proses kerja terpilih dalam sub sektor konstruksi jalan serta melakukan

mitigasi risiko atas rendahnya produktifitas. Sebagai upaya dari peningkatan

kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi khususnya dalam pekerjaan jalan,

dilakukan kajian tentang elemen produktifitas tenaga kerja dalam proyek jalan.

Elemen ini terdiri dari unsur-unsur yang mempengaruhi tingkat produktifitas dan

ketepatan waktu, apa penyebab rendahnya produktifitas dan kelambatan kerja,

bagaimana dampak rendahnya produktifitas dan kelambatan kerja, bagaimana

cara mengatasi rendahnya produktifitas dan kelambatan kerja.

Produktifitas tenaga kerja untuk suatu pekerjaan tertentu dalam pekerjaan

jalan bukan merupakan produktifitas individu tetapi merupakan produktifitas

kelompok kerja. Untuk jenis produktifitas ini dapat diukur dari waktu kerja atau

output yang dihasilkan. Dalam pekerjaan jalan output kerja hanyalah merupakan

output dalam proses, sehingga lebih banyak ditekankan pada waktu kerja.

Produktifitas tenaga kerja dapat diukur berdasarkan atas waktu kerja yang

tersedia dan waktu kerja efektif.102 Waktu kerja yang terjadi dapat dibagi menjadi

waktu yang dipakai secara efektif, waktu yang dipakai secara tidak efektif dan

waktu yang tidak dipakai bekerja. Waktu yang terjadi selama proses kerja disebut

sebagai elemen waktu kerja. Penelitian tentang peningkatan kinerja daya saing

tenaga kerja pada proyek jalan di Indonesia dari faktor produktifitas dilakukan

dengan mengukur elemen waktu non produktif yang terjadi untuk

menggambarkan produktifitasnya.103 Penelitian peningkatan produktifitas tenaga

kerja tersebut tersebut akan mencari tindakan korektif dan preventif atas

penyebab terjadinya elemen waktu non produktif. Studi literatur tentang

peningkatan produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan di Indonesia

dilakukan untuk mencari variabel kinerjanya. Jenis data ini termasuk dalam data

sekunder.

Untuk peningkatan kinerja daya saing dengan mengurangi dampak

penghambat produktifitas diperlihatkan pada Gambar 3.8. Dalam gambar ini

dapat dilihat identifikasi proses kerja dan bagian-bagian aktifitasnya,

102 Thomas, H. Randolp; Maloney, William F.; Horner,R. Malcolm; Smith,W. Gary R.; Handa, Vir K. dan Steve R. Sanders, 1990, Modeling Construction Labor Productivity, Journal of Construction Engineering and Management, ASCE Vol. 116 No.4 December 1990, NP, ASCE 103 CITS, Construction Industry Training Study, Puslatjakon dan LPJK, 2003.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 11: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

73 Universitas Indonesia

menghimpun data tentang apa saja yang menjadi elemen penghambat

produktifitas khususnya dari waktu kerja yang tidak produktif, dan kemudian

dicari solusi untuk mengatasinya, berupa tindakan korektif dan prefentif.

Sumber: diolah berdasarkan Tree Diagram Knowledge-based AI – Expert System

Gambar 3.8 . Kerangka peningkatan kinerja produktifitas dan ketepatan waktu kerja.

Keterangan besarnya produktifitas tenaga kerja yang terjadi dalam suatu

pekerjaan yaitu prosentase hasil nyata dibandingkan dengan rencana. Paket

pekerjaan yang akan diteliti adalah paket pekerjaan yang nilai biaya yang

significant dan memenuhi syarat sebagai dasar perhitungan kuantitatif. Data yang

telah dikumpulkan dalam penelitian ini akan diuji sejauh mana peningkatan

produktifitas dapat dilakukan. Dalam hubungan ini data tersebut perlu dianalisis,

karena data tersebut masih merupakan data dasar, yang agar dapat dipergunakan

PEKERJAAN JALAN

PROSES KERJA - A

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - B

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - C

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - D

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - n

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjaNon-produktif 1

Waktu kerjaNon-produktif 2

Waktu kerjaNon-produktif 3

Waktu kerjaNon-produktif 4

Waktu kerjaNon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PEKERJAAN JALAN

PROSES KERJA - A

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - A

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

PROSES KERJA - A

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

KOREKTIFKOREKTIF

PREVENTIFPREVENTIF

PROSES KERJA - B

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - B

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

PROSES KERJA - B

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

KOREKTIFKOREKTIF

PREVENTIFPREVENTIF

PROSES KERJA - C

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - C

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

PROSES KERJA - C

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

KOREKTIFKOREKTIF

PREVENTIFPREVENTIF

PROSES KERJA - D

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - D

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

PROSES KERJA - D

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

Waktu kerjanon-produktif 1

Waktu kerjanon-produktif 2

Waktu kerjanon-produktif 3

Waktu kerjanon-produktif 4

Waktu kerjanon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

KOREKTIFKOREKTIF

PREVENTIFPREVENTIF

PROSES KERJA - n

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjaNon-produktif 1

Waktu kerjaNon-produktif 2

Waktu kerjaNon-produktif 3

Waktu kerjaNon-produktif 4

Waktu kerjaNon-produktif n

KOREKTIF

PREVENTIF

PROSES KERJA - n

Aktifitas 1

Aktifitas 2

Aktifitas n

Aktifitas 3

Aktifitas 4

Waktu kerjaNon-produktif 1

Waktu kerjaNon-produktif 2

Waktu kerjaNon-produktif 3

Waktu kerjaNon-produktif 4

Waktu kerjaNon-produktif n

Waktu kerjaNon-produktif 1

Waktu kerjaNon-produktif 2

Waktu kerjaNon-produktif 3

Waktu kerjaNon-produktif 4

Waktu kerjaNon-produktif n

KOREKTIFKOREKTIF

PREVENTIFPREVENTIF

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 12: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

74 Universitas Indonesia

bagi pengujian hipotesis diperlukan pengolahan dengan langkah – langkah

sebagai berikut:104

1. Tabulasi data dan mengolah data. Jenis data dari penelitian ini adalah

skala ordinal atau peringkat dan interval.

2. Melakukan analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum

tentang data.

3. Melakukan analisis korelasi dan regresi untuk mendapatkan nilai

korelasi dan model dari produktifitas tenaga kerja berdasarkan elemen

waktu kerja non produktifnya.

4. Melakukan analisis risk ranking dan risk level untuk mendapatkan

peringkat dari elemen waktu kerja non produktif yang paling

berpengaruh terhadap produktifitas tenaga kerja.

Dalam penelitian ini dilakukan observasi untuk setiap proses kerja yang

dipilih, dan dilakukan analisis atas semua komponen kerja atau kegiatan-kegiatan

yang berhubungan dengan persiapan dan pelaksanaan dengan perbedaan antara

kegiatan produktif dan non produktif. Kegiatan produktif langsung berhubungan

dengan kinerja tugas individual, sementara kegiatan non produktif berhubungan

dengan interupsi dan atau penundaan kinerja pekerjaan karena berbagai alasan.

Elemen waktu non produktif yang merupakan faktor penyebab rendahnya kinerja

tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan ini yang harus diatasi untuk peningkatan

kinerja daya saingnya.

Bahan penelitian tentang produktifitas tenaga kerja menggunakan data

primer dari hasil survey yang bertujuan untuk mengukur produktifitas tenaga

kerja konstruksi khususnya produktifitas tenaga kerja pada proyek jalan di

Indonesia.105 Penelitian dilakukan dengan metode observasi. Observasi ini dapat

menghasilkan informasi kinerja dan produktifitas sekelompok pekerja dan kru

untuk proses kerja terpilih dalam pekerjaan konstruksi jalan dengan alur seperti

pada Gambar 3.9. Untuk setiap proses, observasi didesain untuk memberikan

hasil-hasil sebagai berikut:

104 Andi, 10 Model Penelitian dan Pengolahannya Dengan SPSS 10.01., Wahana Komputer Yogyakarta, 2002. 105 CITS, Construction Industry Training Study, Puslatjakon dan LPJK, 2003.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 13: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

75 Universitas Indonesia

1. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proses kerja dan

kegiatan-kegiatan produktif dan non produktif individual

2. Kuantitas output yang dihasilkan selama periode pengamatan

Kondisi spesifik yang berlaku selama periode observasi termasuk misalnya

input tenaga kerja berdasarkan jumlah dan kualifikasi, motivasi, tingkat upah,

bahan, kondisi cuaca dan lain sebagainya.

Bahan : CITS - 2003 Gambar 3.9. Konsep Observasi Proses Kerja (OPK)

Beberapa proses kegiatan dalam proyek jalan dapat dibagi menurut pelaksanaan

kerja dan penghentian pelaksanaan kerja, yang diuraikan dalam Tabel 3.1.

tentang analisis produktifitas pekerja dan kru.

Memilih dan mendeskripsikan Proses Kerja yang akan diamati

Menentukan dan mendeskripsikan Kegiatan-kegiatan Proses Kerja

Menyimpan Data Survei dan Menyusun Data Base

Melaksanakan Pengukuran Waktu

1. Menyaring dan menentukan lebih jauh proses kerja dan kegiatan

2. Mencatat waktu yang digunakan untuk kegiatan produktif

3. Mencatat waktu yang digunakan untuk kegiatan non produktif

Mengumpulkan Informasi Lokasi Spesifik

1. Informasi Lokasi 2. Referensi Kontraktor 3. Rincian Proyek 4. Perlengkapan Keselamatan 5. Input Pekerja, Perlengkapan

dan Alat 6. Kuantitas Output

Menyiapkan Laporan Survei Lokasi Konstruksi

1. Data Survei Kunci 2. Ringkasan OPK 3. Proses Kerja menurut

kegiatan 4. Informasi spesifik lokasi

Persiapan

Survei Lapangan

Dokumentasi

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 14: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

76 Universitas Indonesia

Tabel 3.1. Tabel Analisis Produktifitas Pekerja dan Kru

Proses Kerja Proses Kegiatan Bagian-bagian waktu yang

dipergunakan Pelaksanaan

Kerja Kegiatan utama ma

Waktu Kegiatan Tt

Waktu Pokok Tg

Pelaksanaan Kerja

Kegiatan tambahan sa

Waktu Kegiatan Tt

Waktu Pokok Tg

Pelaksanaan Kerja

Kegiatan khusus aa Waktu

Menunggu Tw Waktu Pokok Tg

Penghentian Pelaksanaan Kerja

Penghentian kegiatan sesuai proses kerja

ip Waktu Istirahat Tr

Penghentian Pelaksanaan Kerja

Penghentian kegiatan karena gangguan

ik Waktu Diluar

Kegiatan Ts Waktu Khusus

Diluar Kegiatan Tv

Penghentian Pelaksanaan Kerja

Istirahat ir Waktu Diluar

Kegiatan Ts Waktu Khusus

Diluar Kegiatan Tv

Penghentian Pelaksanaan Kerja

Penghentian kegiatan karena alasan subyektif

ip Waktu

Kegiatan Subyektif Tp

Waktu Khusus Diluar Kegiatan Tv

Bahan : CITS - 2003 Keterangan :

ma = Jumlah elemen waktu kegiatan utama sa = Jumlah elemen waktu kegiatan tambahan aa = Jumlah elemen waktu kegiatan khusus ip = Jumlah elemen waktu penghentian kegiatan sesuai proses kerja ik = Jumlah elemen waktu penghentian kegiatan karena gangguan ir = Jumlah elemen waktu istirahat ip = Jumlah elemen waktu penghentian kegiatan karena alasan subyektif Tt = Elemen waktu kegiatan Tw = Elemen waktu menunggu Ts = Elemen waktu diluar kegiatan Tp = Elemen waktu kegiatan subyektif Tg = Elemen waktu pokok Tr = Elemen waktu istirahat Tv = Elemen waktu khusus diluar kegiatan

Pelaksanaan kegiatan terdiri dari :

1. kegiatan utama, yang mencakup pekerjaan sesungguhnya

2. kegiatan tambahan, misalnya pekerjaan persiapan

3. kegiatan khusus, merupakan pekerjaan secara tidak langsung

Sedangkan penghentian pelaksanaan kerja terdiri dari:

1. penghentian kerja sesuai proses kerja,

2. penghentian kerja karena hal yang tak terduga,

3. waktu pemulihan, atau istirahat

4. penghentian kerja karena alasan subyektif.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 15: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

77 Universitas Indonesia

3.4.4. Peningkatan kinerja daya saing dari faktor efektifitas dan kualitas

hasil kerja dan keselamatan kerja.

Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi dari faktor

efektifitas dan kualitas hasil kerja dan keselamatan kerja ini terkait kepada

kompetensi kerja dari tenaga kerja. Untuk itu maka penelitiannya dilakukan

dengan cara :

Melakukan analisis atas hambatan apa saja dalam implementasi

kompetensi kerja terhadap peningkatan kinerja daya saing.

Melakukan analisis berapa besar implementasi kompetensi kerja

tersebut terhadap keberhasilan peningkatan kinerja daya saing.

Melakukan langkah korektif dan preventif untuk mengatasi hambatan

yang ada sebagai upaya mitigasi risiko atas rendahnya kinerja daya

saing.

Pendekatan manajemen risiko ini diawali dengan perencanaan pengurangan

risiko berdasarkan penelitian kondisi eksisting yang ada. Dari kondisi eksisting

inilah akan dilakukan analisis risiko atas hambatan tercapainya kompetensi kerja,

dan melakukan penelitian dengan metode analisis untuk mengurangi hambatan

dan upaya peningkatan kinerja daya saing.

Jenis ketenagakerjaan konstruksi ini sangat terinci. Jumlah jabatan kerja

untuk pekerjaan jalan saja meliputi 112 jabatan kerja.106 Dari setiap jabatan kerja

terdiri dari beberapa unit kompetensi, kriteria unjuk kerja dan kondisi unjuk

kerjanya. Pekerjaan jalan akan terdiri dari jenis-jenis pekerjaan, yang masing-

masing memberikan kontribusi atas tingkat produktifitas kerja dan kualitas hasil

kerja. Kompetensi kerja akan terdiri dari unsur-unsur, jenis hambatan penyebab

tidak tercapainya kompetensi, dan dari setiap unsur tadi terdapat pilihan cara-cara

mengatasinya. Dalam penataan ketenagakerjaan konstruksi khususnya dalam

pekerjaan jalan, kerangka peningkatan kinerja daya saing disusun seperti yang

ditunjukkan pada Gambar 3.10. Pada gambar ini diperlihatkan pembagian tenaga

kerja yang terdiri dari tenaga terampil dan tenaga akhli. Setiap keterampilan kerja

atau keahlian akan terdiri dari satuan unit-unit kompetensi yang terurai lagi dalam

106 Construction Industry Training Study, Indentifikasi Nama Jabatan Kerja untuk Pekerjaan Jalan, Puslatjakon – LPJK, 2003.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 16: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

78 Universitas Indonesia

kriteria unjuk kerja dan kondisi unjuk kerja. Selanjutnya akan diidentifikasi

semua hambatan pencapaian kompetensi ini. Pada tenaga kerja terampil,

hambatan ini akan terbagi atas hambatan internal dan hambatan eksternal beserta

uraiannya. Pada tenaga kerja manajerial, hambatan internalnya akan terbagi lagi

dalam hambatan management skill, pengetahuan dan sikap kerja. Hambatan

eksternalnya akan terdiri dari hambatan dalam proyek, dalam perusahaan dan

pada lingkungan usaha. Dari identifikasi ini akan diperoleh tindakan-tindakan apa

saja untuk dapat mengatasi hambatan yang terjadi.

Sumber: diolah berdasarkan Tree Diagram Knowledge-based AI – Expert System

Gambar 3.10. Kerangka mengatasi hambatan pencapaian kompetensi kerja.

Penyusunan kerangka mengatasi hambatan pencapaian kompetensi tenaga kerja

pekerjaan jalan ini dilakukan dengan menggunakan analisis manajemen risiko

dengan aplikasi teori manajemen risiko pada peningkatan daya saing tenaga kerja

TENAGA KERJAPEKERJAAN JALAN

Tenaga Terampil Tenaga Akhli

T.Terampil - n

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Terampil - B

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Terampil - A

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Akhli - A

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Akhli - B

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Akhli - n

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

TENAGA KERJAPEKERJAAN JALAN

Tenaga Terampil Tenaga Akhli

T.Terampil - n

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Terampil - n

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

T.Terampil - n

Unit Kompetensi 1Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi nUnit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

TINDAKAN - 1TINDAKAN - 1

TINDAKAN - nTINDAKAN - n

T.Terampil - B

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Terampil - B

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

T.Terampil - B

Unit Kompetensi 1Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi nUnit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

TINDAKAN - 1TINDAKAN - 1

TINDAKAN - nTINDAKAN - n

T.Terampil - A

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

T.Terampil - A

Unit Kompetensi 1Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi nUnit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap Kerja

Keterampilan

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

TINDAKAN - 1TINDAKAN - 1

TINDAKAN - nTINDAKAN - n

T.Akhli - A

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Akhli - A

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

T.Akhli - A

Unit Kompetensi 1Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi nUnit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

TINDAKAN - 1TINDAKAN - 1

TINDAKAN - nTINDAKAN - n

T.Akhli - B

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Akhli - B

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

T.Akhli - B

Unit Kompetensi 1Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi nUnit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

TINDAKAN - 1TINDAKAN - 1

TINDAKAN - nTINDAKAN - n

T.Akhli - n

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

T.Akhli - n

Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi n

T.Akhli - n

Unit Kompetensi 1Unit Kompetensi 1

Unit Kompetensi 2Unit Kompetensi 2

Unit Kompetensi nUnit Kompetensi n

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

HambatanPencapaian

Internal

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

Management skill

Pengetahuan

Sikap Kerja

HambatanPencapaianEksternal

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

Dalam proyek

Dalam perusahaan

Lingkungan usaha

TINDAKAN - 1

TINDAKAN - n

TINDAKAN - 1TINDAKAN - 1

TINDAKAN - nTINDAKAN - n

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 17: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

79 Universitas Indonesia

konstruksi pekerjaan jalan dan pendekatan dan model manajemen risiko pada

peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.

Berdasarkan uraian dan kajian literatur, dibuat suatu kerangka pemikiran

penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja dalam Gambar 3.11.

Variabel penyebab berupa hambatan peningkatan kinerja daya saing yang

menjadi pokok penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari studi

literatur. Variabel penyebab tersebut terdiri dari hambatan pengetahuan,

hambatan keterampilan, hambatan sikap kerja, hambatan dalam perusahaan,

hambatan dalam proyek, dan hambatan pada lingkungan usaha. Variabel-variabel

tersebut diidentifikasikan sebagai variabel penyebab yang dapat menghambat

pencapaian kompetensi kerja secara optimal.

Bahan : Hasil olahan

Gambar 3.11. Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja pekerjaan jalan.

Variabel penelitian dimasukan kedalam dua kategori, yaitu variabel

eksternal dan variabel internal. Berdasarkan identifikasi variabel penghambat

peningkatan daya saing tenaga kerja pada tingkat manajerial yang kemudian

diproses untuk mendapatkan hambatan dominan untuk tiap hambatan internal dan

eksternal. Variabel internal untuk tenaga kerja pelaksana terdiri dari variabel

PENINGKATAN KINERJA DAYA SAINGTENAGA KERJA KONSTRUKSI

PEKERJAAN JALAN

- Proyek- Perusahaan- Lingkungan Usaha

Hambatan Eksternal

JENIS TENAGA :

-TENAGA MANAJERIAL-TENAGA PELAKSANA :

-- Asphalt Road Worker-- Asphalt Mixing Plant Operator-- Asphalt Sprayer Operator-- Asphalt Finisher Operator

KOMPETENSI TENAGA KERJA-MANAJERIAL

-- TENAGA PELAKSANA

VARIABEL PENYEBAB :HAMBATAN PENINGKATAN

KINERJA DAYA SAING

ALTERNATIF PENYELESAIAN/ SOLUSI

- Pengetahuan- Keterampilan- Sikap Kerja

Hambatan Internal

Unsur Kompetensi :- Pengetahuan- Keterampilan- Sikap Kerja

Standar Kompetensi

PENINGKATAN KINERJA DAYA SAINGTENAGA KERJA KONSTRUKSI

PEKERJAAN JALAN

- Proyek- Perusahaan- Lingkungan Usaha

Hambatan Eksternal

- Proyek- Perusahaan- Lingkungan Usaha

Hambatan Eksternal

JENIS TENAGA :

-TENAGA MANAJERIAL-TENAGA PELAKSANA :

-- Asphalt Road Worker-- Asphalt Mixing Plant Operator-- Asphalt Sprayer Operator-- Asphalt Finisher Operator

KOMPETENSI TENAGA KERJA-MANAJERIAL

-- TENAGA PELAKSANA

VARIABEL PENYEBAB :HAMBATAN PENINGKATAN

KINERJA DAYA SAING

ALTERNATIF PENYELESAIAN/ SOLUSI

- Pengetahuan- Keterampilan- Sikap Kerja

Hambatan Internal

- Pengetahuan- Keterampilan- Sikap Kerja

Hambatan Internal

Unsur Kompetensi :- Pengetahuan- Keterampilan- Sikap Kerja

Standar Kompetensi

Unsur Kompetensi :- Pengetahuan- Keterampilan- Sikap Kerja

Standar Kompetensi

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 18: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

80 Universitas Indonesia

penghambat meliputi hambatan pengetahuan, hambatan keterampilan, dan

hambatan sikap kerja. Tenaga pelaksana yang sangat menentukan atas hasil mutu

kerja jalan yaitu Road Asphalt Worker, Asphalt Mixing Plant Operator, Asphalt

Sprayer Operator, dan Aspalt Finisher Operator ditentukan dengan

menggunakan Expert Choice.107

3.5. Rencana data collection penelitian.

3.5.1. Data collection peningkatan kinerja efisiensi kerja pekerjaan jalan.

3.5.1.1. Data collection alokasi tenaga kerja pelaksanaan pekerjaan jalan.

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan

dalam rangka mencapai tujuan penelitian, dimana tujuan yang diungkapkan

dalam bentuk hipotesa merupakan jawaban pertama terhadap pertanyaan

penelitian, sehingga jawabannya masih perlu diuji secara empiris, dan untuk itu

dibutuhkan pengumpulan data (Gulo 2002). Pengumpulan data alokasi tenaga

kerja penanganan pekerjaan jalan yang dilakukan meliputi :

1. Studi literatur tentang jenis-jenis struktur organisasi dan perencanaan

tenaga kerja untuk mengetahui struktur organisasi yang digunakan

dalam pekerjaan proyek jalan. Jenis data ini termasuk data sekunder.

2. Dilakukan survey ke perusahaan-perusahaan jasa konstruksi untuk

mengetahui jumlah dan kualifikasi tenaga kerja pada proyek jalan

berdasarkan struktur organisasi yang digunakan.

Variabel penelitian dan format pengumpulan data diuraikan pada Tabel 3.2. dan

Tabel 3.3. dan selengkapnya ada pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV– 1.

Tabel 3.2. Variabel Penelitian

No Rincian Alokasi Tenaga Kerja Referensi

1. Bagan Struktur Organisasi yang digunakan

Stuart D. Anderson & Ronald W. Woodhead

2. Posisi/jabatan yang dibutuhkan Ir. Ahmad Tohardi,MM

4. Pendidikan Tenaga Kerja Hani Handoko

5. Status dari Tenaga Kerja Hani Handoko

6. Jumlah Tenaga Kerja Hani Handoko

7. Pengalaman Tenaga Kerja Hani Handoko

107 Noor Dhulam, Analisis Masalah Hambatan Dalam Pencapaian Kompetensi Kerja Tenaga

Terampil Pada Proyek Konstruksi Jalan, Thesis Manajemen Konstruksi FTUI, 2005.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 19: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

81 Universitas Indonesia

Tabel 3.3. Contoh format pengumpulan data untuk kualifikasi tenaga kerja di tingkat manajerial

No. KOMPONEN STATUS PENDIDIKAN KOMPETENSI PENGALAMAN

PROJECT MANAGER

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

I. OPERATIONAL DIVISION

1.

Site Manager (Pelaksana Utama) Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

2.

Asisten Site Manager (Pelaksana) Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

3.

Heavy Equipment Manager Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

4. Mechanic Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

5. ............................... Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

II. ENGINEERING DIVISION

1.

Engineering Manager Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

No. KOMPONEN STATUS PENDIDIKAN KOMPETENSI PENGALAMAN

II. ENGINEERING DIVISION

2. Cost Engineer Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

3. Surveying Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

4. Planning Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

5. Quality Engineer Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap

D3 S1

Bersertifikat Tenaga

Ahli

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 20: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

82 Universitas Indonesia

Kontrak Proyek

S2 S3

Tidak Bersertifikat

6. Safety Engineer Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

7. ................................. Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

No. KOMPONEN TATUS PENDIDIKAN KOMPETENSI ENGALAMAN

II. ADMINISTRATION DIVISION

1.

Administrtion Manager Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

2. Accountant Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

3. Purcashing Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

4. Logistics Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

5. Administration Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

6. ............................... Jumlah ....... orang

Tetap Tidak Tetap Kontrak

Proyek

D3 S1 S2 S3

Bersertifikat Tenaga

Ahli Tidak Bersertifikat

2 – 5 tahun 5 – 10 tahun > 10 tahun

Sumber : Hasil Olahan

Seperti yang telah diuraikan di atas, pendekatan yang digunakan adalah survey

kuesioner. Penelitian ini akan dibatasi sebagai berikut :

1. Yang dimaksud dengan perusahaan jasa konstruksi atau kontraktor jalan

adalah badan usaha penyedia jasa konstruksi dibidang pelaksanaan

konstruksi jalan, yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk

mewujudkan suatu hasil perencanaan menjadi bentuk fisik jalan dan

terikat kontrak untuk menyelesaikan kontrak konstruksi.

2. Perusahaan-perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) swasta dan BUMN.

Perusahaan-perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) yang ditinjau adalah

perusahaan jasa konstruksi swasta kelas B (besar) dan BUMN, dengan

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 21: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

83 Universitas Indonesia

mempertimbangkan nilai proyek jalan sebesar diatas 10 miliar yang

ditangani oleh perusahaan.

3. Responden penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang diminta

untuk menunjuk staff perusahaannya yang memenuhi kriteria dalam

penelitian ini berdasarkan dari pengalaman, reputasi dan dedikasinya.

Data yang akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari dua data,

yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer didapat dengan melakukan studi lapangan. Studi lapangan

merupakan cara pengumpulan data dengan melakukan survey pada

perusahaan-perusahaan konstruksi yang berkompeten terhadap

permasalahan yang diteliti. Pendekatan untuk pengumpulan data primer

dilakukan dengan cara survey. Survey merupakan suatu metode yang

sistematis untuk mengumpulkan data berdasarkan suatu sampel agar

mendapatkan informasi dari populasi yang serupa.108 Selain itu tujuan

utama dari survey bukan untuk menentukan suatu kasus yang spesifik,

namun untuk mendapatkan karakteristik utama dari populasi yang dituju

pada suatu waktu yang telah ditentukan.109 Sebagai landasan teori dalam

pengumpulan data primer, dilakukan studi literatur melalui buku-buku,

jurnal, majalah dan artikel.

2. Data Sekunder

Merupakan data atau informasi yang diperoleh dari studi literatur,

seperti buku-buku, jurnal, makalah, penelitian-penelitian berkaitan

sebelumnya, dan dapat juga disebut data yang sudah diolah

Kriteria pakar dari perusahaan adalah sebagai berikut :

- Pakar yang terpilih untuk diberikan kuesioner ini adalah tenaga kerja

perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) berskala besar baik swasta

maupun BUMN dan pihak-pihak yang terkait lainnya.

- Memiliki pengalaman memimpin perusahaan jasa konstruksi bidang jalan

atau instansi yang terkait lainnya minimal 12 tahun.

108 Tan W. “ Research Methods in Real Estate & Construction”. 1995 109 Naoum, S.G.D. “Dissertation Research and Writing For Construction Students”. 1999

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 22: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

84 Universitas Indonesia

- Memiliki pendidikan yang menunjang dibidangnya.

3.5.1.2. Data collection kinerja biaya tenaga kerja pekerjaan jalan.

Data collection kinerja biaya tenaga kerja pekerjaan jalan dilakukan dengan

subyek penelitiannya kontraktor kualifikasi besar yang bergerak di bidang

pelaksanaan proyek jalan dengan obyeknya adalah proyek yang telah selesai.

Berdasarkan batasan subyek penelitian, teknik pengambilan sampel yang sesuai

adalah dengan menggunakan Purposive Sampling. Data dikumpulkan dengan alat

bantu kuesioner dan pertanyaan disusun dengan menggunakan sistem terbuka

dimana responden diminta untuk mengisi kolom yang telah disediakan pada

setiap butir pertanyaan, meliputi data rencana anggaran biaya proyek dan realisasi

biaya pelaksanaan proyek, biaya langsung proyek, biaya material, biaya

peralatan, biaya tenaga kerja, biaya sub kontraktor, dan biaya overhead lapangan.

Data penelitian diperoleh dari 75 proyek jalan baru yang telah selesai

pelaksanaannya antara tahun 2000 sampai 2005 dengan biaya di atas 2 milyar

rupiah di seluruh wilayah Indonesia, dihasilkan 45 data yang memenuhi syarat

seperti ditunjukkan pada Tabel 3.4. dan selengkapnya ada pada BUKU

LAMPIRAN - ANALISIS IV – 2.

Tabel 3.4. Jumlah, nilai kontrak dan lokasi proyek

No Uraian Jumlah

Proyek 1 Lokasi Proyek Sumatera 15 Jawa 12 Sulawesi 8 NTT 9 Papua 1 2 Nilai Kontrak Kurang dari 5 M 18 5 – 10 M 19 Lebih dari 10 M 8

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data rencana anggaran biaya

langsung dan realisasi biaya langsung proyek meliputi biaya material, biaya

tenaga kerja, biaya alat, biaya sub kontraktor dan biaya overhead lapangan.

Sampel proyek pada penelitian ini dibatasi :

1. Kontraktor yang dipilih adalah kontraktor kelas besar di Jakarta.

2. Proyek yang digunakan adalah proyek pembuatan jalan baru.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 23: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

85 Universitas Indonesia

3. Lokasi proyek di seluruh wilayah Indonesia.

4. Proyek diselesaikan dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

Selanjutnya data penelitian disusun ke dalam tabulasi data sesuai dengan

kebutuhan.

3.5.2. Data collection tentang kinerja ketepatan waktu kerja dan

produktifitas tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan.

Pengumpulan data tentang kinerja ketepatan waktu kerja dan produktifitas

tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan dilakukan untuk memperoleh informasi

yang dibutuhkan dalam penelitian. Untuk maksud inilah dibutuhkan

pengumpulan data.110 Pengumpulan data dilakukan dalam 2 bagian, yaitu:

1. Observasi dari proses kegiatan konstruksi proyek jalan yang terletak di

di seluruh Indonesia, tersebar wilayah Barat, Tengah dan Timur, di

lokasi-lokasi yang dapat mewakili karakteristik daerahnya.

2. Wawancara dengan pakar untuk mendapatkan tindakan koreksi dan

preventif atas waktu kerja non produktif. Kriteria atau kualifikasi pakar

adalah sebagai berikut:

memiliki pengalaman dalam memimpin suatu perusahaan jasa

konstruksi selama sekitar 10 tahun, minimal sebagai manajer proyek

memilki pengalaman terlibat dalam menangani keputusan

manajemen strategis khususnya dalam kerjasama dengan pihak lain,

memiliki reputasi yang baik dalam proyek konstruksi

memiliki pendidikan dan pengetahuan yang menunjang di

bidangnya

3. Kuisioner untuk mendapatkan tingkat dampak dan frekuensinya dan

tindakan korektif dan preventif yang harus dilakukan.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer

melalui penyebaran kuisioner yang diberikan langsung atau dikirim secara

elektronik melalui e-mail. Responden yang dituju adalah para pakar setingkat

project manager, construction manager, site manager, atau supervision engineer

dari pihak kontraktor, yang dipandang mengetahui permasalahan manajemen

sumber daya manusia yang erat kaitannya dengan produktifitas tenaga kerja

110 Gulo, W., Metodelogi Penelitian, Grasindo, Jakarta, 2002, hal. 110 - 111

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 24: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

86 Universitas Indonesia

khususnya pada tingkat buruh di proyek jalan yang bersangkutan. Kriteria /

kualifikasi pakar sebagai responden adalah sebagai berikut:

memiliki pengalaman dalam memimpin suatu perusahaan jasa

konstruksi yang bergerak dalam bidang jalan lebih dari10 tahun,

memiliki pendidikan dan pengetahuan yang menunjang di bidangnya.

Dalam pelaksanaan wawancara, telah dibuat sebelumnya standar operational

procedure yang menjadi dasar atau acuan dari pelaksanaan wawancara dan kertas

kerja yang perlu dibawa untuk menjadikan wawancara lebih terstruktur. Dari para

pakar yang berhasil diwawancarai, didapatkan tindakan korektif dan preventif

yang terkait dengan elemen waktu kerja non produktif yang biasanya dikerjakan.

Data umum dari pakar diuraikan dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Data Umum Pakar

Pengalaman Di Bidang Konstruksi(dalam tahun) Jumlah

10-15 5 16-20 1 21-25 - 26< 2 Jumlah Total Pakar 8

Pengalaman di Bidang Jalan (dalam tahun)

5-10 7 11-15 1 Jumlah Total Pakar 8

Data yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner atau survey terhadap

para pakar yang sesuai terhadap sasaran penelitian ini, yaitu dengan tujuan untuk

mendapatkan data yang valid sesuai dengan data yang diperlukan. Survey

merupakan metode yang sistematis untuk mengumpulkan data berdasarkan

sample agar mendapatkan informasi dari populasi yang sebenarnya sehingga

dapat diketahui suatu perilaku atau karakteristik utama dari populasi yang dituju

pada suatu waktu yang telah ditentukan. Obyek penelitian ini adalah proyek jalan

yang ada di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir guna mendapatkan

data yang representatif dengan tujuan penelitian. Yang dianggap pakar adalah

tenaga kerja manajerial setingkat Manajer Proyek atau Manajer Lapangan serta

personil lainnya dari kontraktor yang dipandang mampu dan mengetahui semua

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 25: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

87 Universitas Indonesia

permasalahan dalam produktifitas tenaga kerja dalam proyek jalan. Berikut ini

gambaran umum sampel yang berhasil didapatkan yang disusun dalam Tabel 3.6.

Tabel 3.6. Gambaran Umum Sampel

Lokasi Proyek No

Provinsi

Jumlah

Responden

1 NAD 1 2 Jabar 15 3 DKI Jakarta 8 4 Banten 3 5 Kalsel 1 6 Riau 1 7 Bali 1 8 Sumbar 1 9 Maluku Selatan 1 10 Lampung 1 11 Maluku Utara 1 12 Jateng 2 13 Kaltim 2 14 Tidak menyebutkan 3

Jumlah 31

Variabel Penelitian

Studi literatur tentang peningkatan produktifitas tenaga kerja konstruksi

pekerjaan jalan di Indonesia untuk mencari variabel penelitian. Jenis data ini

termasuk dalam data sekunder. Berdasarkan studi literatur, variabel peningkatan

produktifitas tenaga kerja pada proyek jalan di Indonesia yang terkait dengan

elemen waktu kerjanya ditunjukkan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7.. Variabel Penelitian

No. Rincian Elemen Wkatu Non Produktif Referensi

X1 Penundaan administrasi/ Manajemen CITS (2003)

X2 Mencari alat, perlengkapan atau informasi CITS (2003)

X3 Istirahat karena bahan tidak tersedia CITS (2003), Humphreys (1991)

X4 Istirahat karena perlengkapan rusak CITS (2003), Humphreys (1991)

X5 Menunggu kolega CITS (2003), Humphreys (1991)

X6 Menunggu bahan CITS (2003), Humphreys (1991)

X7 Menunggu alat atau perlengkapan CITS (2003)

X8 Persiapan awal dan akhir CITS (2003), Humphreys (1991), Thomas (1990)

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 26: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

88 Universitas Indonesia

X9 Alasan pribadi CITS (2003), Humphreys (1991), Thomas (1990)

X10 Koreksi kesalahan individual CITS (2003)

X11 Keterlambatan CITS (2003) X12 Menunggu CITS (2003), Humphreys (1991)

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara terstruktur

dan kuisioner, yang akan digunakan dalam dua bagian. Bagian pertama adalah

pedoman wawancara terstruktur yang digunakan untuk wawancara dengan

minimal 5 orang pakar yang bertujuan untuk mendapatkan masukan tentang

tindakan korektif dan preventif yang biasa dilakukan ketika elemen waktu non

produktif terjadi. Pedoman wawancaranya ditunjukkan pada Tabel 3.8. dan

selengkapnya ada pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV – 3.

Tabel 3.8. Pedoman wawancara – Rekomendasi Tindakan Koreksi dan Preventif

No. Elemen Waktu Kerja Non Produktif Tindakan Koreksi Tindakan Preventif

X1 Penundaan administrasi/ Manajemen .... .....

X2 Mencari alat, perlengkapan atau informasi

.... .....

X3 Istirahat karena bahan tidak tersedia .... .....

X4 Istirahat karena perlengkapan rusak .... .....

X5 Menunggu kolega .... .....

X6 Menunggu bahan .... .....

X7 Menunggu alat atau perlengkapan .... .....

X8 Persiapan awal dan akhir .... .....

X9 Alasan pribadi .... .....

X10 Koreksi kesalahan individual .... .....

X11 Keterlambatan .... .....

X12 Menunggu .... .....

Bagian kedua adalah kuisioner yang digunakan untuk survey kepada para pakar

setingkat project manager, construction manager, site manager, atau supervision

engineer dari kontraktor, yang dipandang mengetahui permasalahan manajemen

sumber daya manusia yang erat kaitannya dengan produktifitas tenaga kerja

khususnya pada tingkat pekerja di proyek jalan yang bersangkutan, untuk

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 27: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

89 Universitas Indonesia

memperoleh gambaran tentang dampak dari penyebab rendahnya kinerja daya

saing ini. Bentuk kuesionernya ditunjukkan pada Tabel 3.9. dan selengkapnya

ada pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV – 3.

Tabel 3.9. Kuisioner - dampak dan frekuensi A. Pekerjaan .....

Dampak Elemen Waktu Kerja Non Produktif terhadap Produktifitas Tenaga kerja

Frekuensi Kejadian Elemen Waktu Kerja Non Produktif

Elemen Waktu Kerja

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Penundaan administrasi/ Manajemen Mencari alat, perlengkapan atau informasi Istirahat karena bahan tidak tersedia Istirahat karena perlengkapan rusak Menunggu kolega Menunggu bahan Menunggu alat atau perlengkapan Persiapan awal dan akhir Alasan pribadi Koreksi kesalahan individual Keterlambatan Menunggu Keterangan Besarnya Produktifitas Tenaga Kerja yang terjadi dalam proyek

dalam suatu pekerjaan (prosentase realita/ rencana)

< 90% = 1

90% - 95% = 2

95% - 100% = 3

100% - 105% = 4

105%< = 5

Paket pekerjaan yang akan disurvey adalah 4 paket pekerjaan tersebut sebab

paket pekerjaan selain itu dalam laporan CITS (2003) datanya kurang mewakili.

Keterangan dampak elemen waktu kerja non produktif terhadap produktifitas

tenaga kerja:

Sangat kecil = 1

Kecil = 2

Sedang = 3

Besar = 4

Sangat Besar = 5

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 28: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

90 Universitas Indonesia

Keterangan frekuensi kejadian elemen waktu kerja non produktif: Sangat kecil = 1

Kecil = 2

Sedang = 3

Besar = 4

Sangat Besar = 5

3.5.3. Data collection penelitian kinerja efektifitas, kualitas hasil kerja dan

keselamatan kerja.

Data collection penelitian kinerja kinerja efektifitas dan kualitas hasil kerja

dan keselamatan kerja sesuai dengan identifikasi yang diuraikan pada Bab II

adalah terkait dengan pencapaian kompetensi kerja dari tenaga kerja pekerjaan

jalan. Data collection-nya ditujukan kepada mencari variabel hambatan

peningkatan kinerja daya saing dilakukan untuk tingkatan manajerial dan

tingkatan pelaksana. Prosesnya dilakukan secara terpisah mengingat lingkup

tugasnya yang berbeda.

3.5.3.1. Data hambatan peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja

konstruksi pekerjan jalan tingkat manajerial.

Pencari data dimulai dengan perencanaan penelitian berdasarkan literatur-

literatur terkait. Setelah metode penelitian ditentukan, kemudian dibuat kuesioner

untuk mendapatkan variabel-variabel penelitian. Untuk mendapatkan variabel-

variabel penelitian pada kuesioner tahap pertama, data sekunder dipakai sebagai

acuan untuk memberikan gambaran kepada pakar dalam pengisian kuesioner

tahap pertama tersebut. Untuk penyebaran kuesioner tahap pertama, penyebaran

kuesioner disebar kepada para pakar untuk mendapatkan variabel-variabel

hambatan peningkatan kinerja daya saing dengan implementasi standar

kompetensi jabatan kerja yang dipakai pada analisis pembanding pada penelitian

tahap kedua.. Kuesioner tersebut dilakukan dengan cara mewawancarai para

pakar atau memberikan lembaran kuesioner pertama untuk diisi.

Cara pengisian pada kuesioner tahap pertama ini adalah dengan memilih

hambatan-hambatan yang mungkin terjadi berdasarkan pengalaman yang tersedia

pada kuesioner berdasarkan data sekunder yang didapat sebelumnya dan

memberikan saran untuk tindakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 29: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

91 Universitas Indonesia

memilih nilai pada kolom frekwensi kejadian pada hambatan dan tingkat

pengaruh hambatan tersebut. Setelah kuesioner pertama diperoleh seluruhnya,

maka dilakukan pemberian ranking dengan AHP terhadap variabel-variabel

kuesioner tahap pertama sehingga didapat variabel yang berpengaruh/dominan

dan alternatif pemecahan masalah. Hasil dari kuesioner bagian pertama ini

dijadikan variabel penelitian pada penelitian bagian kedua. Penyebaran kuesioner

bagian kedua ditujukan kepada kontraktor-kontraktor dalam bidang jalan untuk

diisi oleh pakar di perusahaan itu yang berkompeten. Pengambilan sample pada

bagian kedua ini dibatasi sebagai berikut:

Responden survei hanya pada proyek jalan skala besar.

Responden yang ditemui adalah pakar yang pernah atau sedang

menangani proyek jalan pada perusahaan-perusahaan jasa konstruksi

swasta dan BUMN yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini

berdasarkan dari pengalaman, reputasi dan kerjasama.

Kriteria responden pada bagian kedua ini adalah sebagai berikut:

Berasal dari pihak perusahaan jasa konstruksi baik swasta maupun

BUMN dan pihak-pihak terkait lainnya.

Memiliki reputasi yang baik dalam perusahaan jasa konstruksi.

Memiliki pendidikan yang menunjang di bidangnya.

Adapun data profil umum para pakar tersebut seperti pada Tabel 3.10. 111

Tabel 3.10. Profil Umum Pakar

No. Jabatan Pendidikan Terakhir Lama Bekerja

1. 2. 3.

Staf Ahli Akademisi Staf Ahli

S2 S3 S2

40 tahun 16 tahun 30 tahun

Profil secara umum untuk responden kuesioner bagian kedua ini adalah seperti

pada Tabel 3.11. 112

111 Akbar Alfa, Bakuan Kompetensi Jabatan Kerja Manajer Konstruksi Jalan dalam Pekerjaan Jalan,

Thesis Manajemen Konstruksi FTUI, 2005. 112 Akbar Alfa, loc cit.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 30: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

92 Universitas Indonesia

Tabel 3.11. Profil umum responden kuesioner bagian kedua.

No. Jabatan Pendidikan Terakhir

Pengalaman Kerja Di Bidang Konstruksi Jalan (tahun)

1. Manajer S2 6 – 10

2. Manajer S1 6 – 10

3. Manajer S1 6 – 10

3. Manajer D III 6 – 10

5. Manajer S2 6 – 10

6. Manajer D III 16 – 20

7. Manajer D III 6 – 10

8. Manajer S1 6 – 10

9. Manajer D III 6 – 10

10. Manajer S1 6 – 10

11. Supervisor S1 1 – 5

12. Pelaksana S1 1 – 5

13. Site Manager S1 6 – 10

13. Supervisor D III 1 – 5

15. Ka. Bagian S1 11 – 15

16. Direktur D III 11 – 15

17. Dirut S1 16 – 20

18. GSI S1 11 – 15

19. GSI S1 16 – 20

20. Site Eng. S1 6 – 10

21. Supervisi D III 11 – 15

22. Engineer S1 11 – 15

23. Direktur D III 6 – 10

23. PM S1 11 – 15

25. Direktur S2 11 – 15

26. Direktur D III 11 – 15

27. Direktur D III 11 – 15

28. Direktur S1 11 – 15

29. Koor. Project S2 16 – 20

30. Manager S1 11 – 15

31. Direktur S1 6 – 10

32. Manajer S1 6 – 10

33. Direktur D III 16 – 20

34. Manajer S1 6 – 10

35. Tenaga Ahli D III 1 – 5

36. Engineer S1 1-5

37. Project Control S1 6 – 10

38. Engineer S1 1 – 5

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 31: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

93 Universitas Indonesia

Untuk survey bagian kedua, kuesioner yang dipakai adalah kuesioner yang

dihasilkan dari proses perankingan dengan AHP. Proses penyebaran untuk

kuesioner bagian kedua ini adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada

perusahaan konstruksi yang bergerak di bidang jalan. Variabel-variabel penelitian

pada bagian kedua ini adalah diambil dari hasil penelitian pada bagian pertama,

yang di formulasikan kedalam bentuk kuesioner. Untuk mendapatkan variabel-

variabel penelitian pada kuesioner pertama, data sekunder dipakai sebagai acuan

untuk memberikan gambaran kepada pakar dalam pengisian kuesioner pertama

tersebut. Adapun variabel-variabel penelitian tersebut di kelompokkan ke dalam

3 bagian yaitu hambatan dalam proyek, dalam perusahaan dan lingkungan usaha,

sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 3.12.

Tabel 3.12. Variabel hambatan dalam proyek.

Untuk penyebaran kuesioner bagian pertama, penyebaran kuesioner disebar

kepada para pakar untuk mendapatkan variabel-variabel hambatan yang mungkin

terjadi pada saat implementasi bakuan kompetensi jabatan kerja yang dipakai

pada analisa pembanding pada penelitian bagian kedua.. Kuesioner tersebut

dilakukan dengan cara mewawancarai para pakar atau memberikan lembaran

kuesioner pertama untuk diisi. Bentuk kuestioner bagian pertama adalah

sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3.13. dan selengkapnya ada pada BUKU

LAMPIRAN - ANALISIS IV – 4.

Tabel 3.13. Format kuestioner bagian pertama.

Frekwensi Terjadinya

Tingkat Pengarunya Hambatan No.

Hambatan Yang Mungkin Terjadi

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Solusi Pemecahan Hambatan

Skill (keahlian) 1 2

Internal

3

No. Hambatan-hambatan pada saat implementasi Bakuan Kompetensi Jabatan Kerja Manajer Konstruksi Jalan

Sumber

Skill (keterampulan)

Knowledge (pengetahuan)

1. Internal

Attitude (Sikap)

LPJKN Bakuan Kompetensi Jabatan Kerja

Proyek

Perusahaan

2. Eksternal

Dilingkungan Usaha

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 32: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

94 Universitas Indonesia

Frekwensi Terjadinya

Tingkat Pengarunya Hambatan No.

Hambatan Yang Mungkin Terjadi

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Solusi Pemecahan Hambatan

Knowledge (pengetahuan) 1 2 3

Attitude (Sikap) 1 2 3

Dalam Proyek 1

2 3

Dalam Perusahaan 1 2 3

Di Lingkungan Usaha 1 2

Eksternal

3

Skala yang dipakai tersebut dinamakan skala interval, yaitu skala yang

menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot

yang sama. Skala tersebut mempunyai arti seperti yang ditunjukan pada Tabel

3.14.

Tabel 3.14. Pengertian skala pengaruh dan frekwensi.

Skala Arti pada pengaruh Arti pada frekwensi

1 Sangat Besar 81 – 100 % 2 Besar 61 – 80 % 3 Sedang 41 – 60 % 4 Kecil 21 – 40 % 5 Sangat Kecil 0 – 20 %

Cara pengisian pada kuestioner bagian pertama ini adalah dengan memilih

hambatan-hambatan yang mungkin terjadi berdasarkan pengalaman yang tersedia

pada kuestioner berdasarkan data sekunder yang didapat sebelumnya dan

memberikan saran untuk tindakan solusi untuk mengatasi masalah tersebut dan

memilih nisalai pada kolom frekwensi kejadian pada hambatan dan tingkat

pengaruh hambatan tersebut. Setelah kuesioner bagian pertama diperoleh

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 33: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

95 Universitas Indonesia

hasilnya, selanjutnya dilakukan pemberian ranking dengan AHP terhadap

variabel-variabel kuesioner bagian pertama sehingga didapat variabel yang

berpengaruh/dominan dan alternatif pemecahan masalah. Hasil dari kuestioner

bagian pertama ini dijadikan variabel penelitian pada penelitian bagian kedua.

Untuk penyebaran kuesioner bagian kedua, penyebaran kuesioner

disebarkan kepada kontraktor-kontraktor yang berkompeten. Pengambilan sample

pada bagian kedua ini dibatasi oleh:

Wilayah survei hanya pada proyek-proyek jalan.

Responden adalah orang-orang yang pernah atau sedang menangani

proyek jalan pada perusahaan-perusahaan pelaksana jasa konstruksi

swasta dan BUMN yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini

berdasarkan dari pengalaman, reputasi dan kerjasama.

Setelah kuesioner bagian kedua terkumpul, kemudian dilakukan validasi

terhadap hasil kuesioner tersebut dengan menggunakan analisa statistik SPSS.

Adapaun kriteria responden pada bagian kedua ini adalah sebagai berikut:

Berasal dari pihak perusahaan jasa konstruksi (kontraktor) baik swasta

maupun BUMN dan pihak-pihak terkait lainnya.

Memiliki reputasi yang baik dalam perusahaan jasa konstruksi.

Memiliki pendidikan yang menunjang di bidangnya.

Variabel-variabel penelitian pada bagian kedua ini adalah diambil dari hasil

penelitian pada bagaian pertama, yang diformulasikan kedalam bentuk kuesioner

seperti yang ditunjukkan pada Tabel 3.15. dan selengkapnya ada pada BUKU

LAMPIRAN - ANALISIS IV – 4.

Tabel 3.15. Questioner penelitian bagian kedua

Pengaruh Hambatan No. Hambatan Yang Mungkin Terjadi

1 2 3 4 5 Solusi Pemecahan Hambatan

Skill (keahlian) 1 2

▫ ▫

Knowledge (pengetahuan) 1 2

▫ ▫

Attitude (sikap) 1

Internal

2

▫ ▫

Dalam Proyek 1

Eksternal

2

▫ ▫

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 34: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

96 Universitas Indonesia

Pengaruh Hambatan No. Hambatan Yang Mungkin Terjadi

1 2 3 4 5 Solusi Pemecahan Hambatan

Dalam Perusahaan 1 2

▫ ▫

Di Lingkungan Usaha 1 2

▫ ▫

3.5.3.2. Data hambatan peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja

konstruksi pekerjaan jalan tingkat pelaksana.

Permintaan data untuk tahap pertama diajukan kepada pakar di bidang

konstruksi jalan. Kualifikasi pakar yang menjadi responden dalam penyebaran

kuesioner bagian pertama adalah orang yang cukup berpengalaman dalam

proyek konstruksi jalan, dan cukup mengetahui tentang lingkup kerja tenaga

terampil pada proyek jalan. Pada kuesioner bagian pertama, para pakar dimintai

pendapatnya mengenai tingkat hambatan setiap variabel yang diajukan. Variabel

meliputi variabel hambatan internal dan hambatan eksternal. Pada kuesioner

bagian pertama, pakar diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang

dirasakan masih ada faktor lain yang belum tercantum sebagai faktor penghambat

penerapan standar kompetensi kerja.

Pakar akan dimintai pendapatnya tentang alternatif solusi yang dapat

dilakukan untuk meminimalisasi hambatan tersebut. Pendapat pakar ini, akan

dipakai pada kuesioner bagian selanjutnya. Metode pengumpulan data melalui

kuesioner merupakan pengumpulan data primer yang disebarkan melalui

kuesioner yang diberikan langsung, maupun dikirim melalui e-mail. Responden

yang dituju adalah responden dengan jabatan setingkat project manager,

construction manager, site manager, supervisor engineer, dan mandor, yang

bekerja pada perusahaan kontraktor jalan. Proses untuk mendapatkan variabel

hambatan dalam peningkatan daya saing dapat diperlihatkan dengan Gambar

3.12. Variabel penelitian pada kuesioner bagian kedua merupakan hambatan-

hambatan peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja dengan pencapaian standar

kompetensi yang telah terpilih melalui pendapat para pakar. Untuk survey bagian

kedua, kuesioner yang dipakai adalah kuesioner yang dihasilkan dari proses

perankingan dengan AHP.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 35: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

97 Universitas Indonesia

Sumber : Hasil olahan

Gambar 3.12 Proses penelitian bagian pertama dan kedua.

Penyebaran kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh pendapat responden

secara luas dengan tujuan agar hasil yang terkumpul akan lebih dapat digunakan

sebagai dasar penelitian. Variabel yang menjadi pokok penelitian merupakan data

sekunder yang diperoleh dari studi literatur. Variabel tersebut merupakan

hambatan pengetahuan, hambatan keterampilan, hambatan sikap kerja, hambatan

dalam perusahaan, hambatan dalam proyek, dan hambatan pada lingkungan

usaha. Variabel-variabel tersebut diidentifikasikan sebagai variabel yang dapat

menghambat pencapaian kompetensi kerja secara optimal. Variabel penelitian

dimasukan kedalam dua kategori, yaitu variabel internal dan variabel eksternal :

Variabel Eksternal

Variabel eksternal merupakan variabel-variabel yang dapat menghambat

pencapaian kompetensi yang berasal dari dalam proyek, dalam perusahaan, dan

hambatan pada lingkungan usaha. Variabel eksternal ini ditunjukkan pada Tabel

3.16.

Tabel 3.16. Variabel hambatan eksternal

HAMBATAN DALAM PROYEK Referensi

Koordinasi dan komuikasi. Nah & Lau 2003

Alokasi biaya. Nah & Lau 2003

Sarana pendukung Friedman, Kenneth. 1996

Pelatihan tenaga kerja Nah & Lau 2003

Dukungan manajer proyek Nah & Lau 2003

Standar kompetensi

Tujuan sub - penelitian

Rencana Penelitian

A H P

Studi Literatur Kondisi Existing

Hambatan - hambatan yang menjadi kendalapeningkatan daya saing dan solusi /

penyelesaian hambatan untuk kuetionerbagian kedua

Ranking Metode Penelitian (Survey study )

Research Question : - Mengapa kinerja daya saing tenaga

kerja konstruksi bidang masih rendah, apa dampak dan penyebabnya.

- Bagaimana cara untuk meningkatkan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi di bidang

.

Kuestioner bagian pertama :Hambatan-hambatan yang menjadi kendala peningkatandaya saing

pekerjaan jalan

pekerjaan jalan

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 36: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

98 Universitas Indonesia

Kesiapan sumber daya tenaga kerja Nah & Lau 2003

HAMBATAN DALAM PERUSAHAAN Referensi

Dukungan Organisasi Nah & Lau 2003

Koordinasi dan komunikasi Nah & Lau 2003

Kondisi organisasi perusahaan Nah & Lau 2003

Deskripsi tugas (job description) Nah & Lau 2003

Research and Development (R&D) Friedman, Kenneth. 1996

Kebijakan-kebijakan perusahaan Robbins, 1998

Fasilitas insentif Robbins, 1998

HAMBATAN PADA LINGKUNGAN USAHA Referensi

Pelatihan tenaga kerja Friedman, Kenneth. 1996

Belum jalannya mekanisme bakuan kompetensi nasional.

-

KKN dalam pelaksanaan tender yang mengakibatkan perolehan kerja perusahaan yang tidak merata

-

Sosialisasi kebijakan Friedman, Kenneth. 1996

Kesadaran perusahaan mengenai pentingnya bakuan kompetensi.

Robbins, 1998

Lembaga pembuat sertifikasi yang belum berfungsi -

Lembaga Pendidikan dan Pelatihan yang belum berfungsi

Friedman, Kenneth. 1996

Variabel Internal

Variabel internal merupakan variabel penghambat yang mencakup hambatan

pengetahuan, hambatan keterampilan, dan hambatan sikap kerja. Hambatan

tersebut terbagi kedalam 4 bagian berdasarkan jabatan tenaga terampil, yaitu :

Road Asphalt Worker, Asphalt Mixing Plant Operator, Asphalt Sprayer

Operator, dan Aspalt Finisher Operator. Variabel tersebut ditunjukkan pada

Tabel 3.17., Tabel 3.18., Tabel 3.19. dan Tabel 3.20.

Tabel 3.17. Variabel Hambatan untuk Asphalt Finisher Operator

Kurangnya Pengetahuan Tentang : Referensi

Struktur dan fungsi asphalt Finisher

Teknik dasar pengoperasian asphalt Finisher

Teknik apliksi pengoperasian Asphalt Finisher

Pemeliharaan harian asphalt Finisher

Pengusutan gangguan sederhana pada asphalt Finisher

Perhitungan produksi pada asphalt Finisher

Jenis dan sifat material/bahan pencampur aspal

Bahasa isyarat dan rambu-rambu

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 37: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

99 Universitas Indonesia

Kurangnya Pengetahuan Tentang : Referensi

Cara menjaga kesehatan dan keselamatan kerja

Perhitungan matematika sederhana

Cara membuat laporan operasi

Kurangnya Keterampilan Dalam : Referensi

Melaksanakan teknik dasar pengoperasian asphalt finisher

Melaksanakan teknik pengoperasian asphalt finisher

Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

Melaksanakan pemeliharaan harian asphalt finisher

Membuat laporan operasi

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Lemahnya Sikap Kerja Tentang : Referensi

Kepatuhan terhadap prosedur kerja

Kepatuhan terhadap instruksi kerja

Ketelitian dalam melakukan pekerjaan

Kedisiplinan dalam bekerja

Penggunaan alat kerja secara sembarangan / tidak hati-hati

Pemberian Insentif atas hasil pekerjaan

Kondisi kerja yang tidak mendukung

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Tabel 3.18. Variabel Penelitian untuk Asphalt Mixing Plant Operator

Kurangnya Pengetahuan Tentang : Referensi

Struktur dan fungsi asphalt mixing plant

Teknik dasar pengoperasian asphalt mixing plant

Pemeliharaan harian asphalt mixing plant

Pengusutan gangguan sederhana pada asphalt mixing plant

Kesehatan dan keselamatan kerja

Bahasa isyarat dan rambu-rambu

Jenis dan sifat material/bahan pencampur aspal

Perhitungan matematika sederhana

Membuat laporan operasi

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Kurangnya Keterampilan Dalam : Referensi

Melaksanakan teknik dasar pengoperasian asphalt mixing plant

Melaksanakan pemeliharaan harian asphalt mixing plant

Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

Membuat laporan operasi

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Lemahnya Sikap Kerja Tentang : Referensi

Kepatuhan terhadap prosedur kerja

Kepatuhan terhadap instruksi kerja

Ketelitian dalam melakukan pekerjaan

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 38: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

100 Universitas Indonesia

Kedisiplinan dalam bekerja

Penggunaan alat kerja secara sembarangan / tidak hati-hati

Pemberian Insentif atas hasil pekerjaan

Kondisi kerja yang tidak mendukung

Tabel 3.19. Variabel Penelitian untuk Asphalt Sprayer Operator

Kurangnya Pengetahuan Tentang : Referensi

Struktur dan fungsi asphalt sprayer

Teknik dasar pengoperasian asphalt sprayer

Teknik aplikasi pengoperasian asphalt sprayer

Kesehatan dan keselamatan kerja

Pemeliharaan harian asphalt sprayer

pengusutan gangguan sederhana pada asphalt sprayer

Perhitungan produksi asphalt sprayer

Jenis dan sifat material/bahan pencampur aspal

Bahasa isyarat dan rambu-rambu

Matematika

Laporan operasi

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Kurangnya Keterampilan Dalam : Referensi

Melaksanakan teknik dasar pengoperasian asphalt sprayer

Melaksanakan teknik aplikasi pengoperasian asphalt sprayer

Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja

Melaksanakan pemeliharaan harian asphalt sprayer

Membuat laporan operasi

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Lemahnya Sikap Kerja Tentang : Referensi

Kepatuhan terhadap prosedur kerja

Kepatuhan terhadap instruksi kerja

Ketelitian dalam melakukan pekerjaan

Kedisiplinan dalam bekerja

Penggunaan alat kerja secara sembarangan / tidak hati-hati

Pemberian Insentif atas hasil pekerjaan

Kondisi kerja yang tidak mendukung

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Tabel 3.20. Variabel Penelitian untuk Road Asphalt Worker

Kurangnya Pengetahuan Tentang : Referensi

Pengukuran

Mengatur lalu lintas

Peralatan kerja

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 39: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

101 Universitas Indonesia

Pengenalan bahan dan material

Perkerasan jalan

Metode kerja

Kurangnya Keterampilan Dalam : Referensi

Pengenalan bahan

Menggunakan peralatan

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Lemahnya Sikap Kerja Tentang : Referensi

Kepatuhan terhadap prosedur kerja

Kepatuhan terhadap instruksi kerja

Ketelitian dalam melakukan pekerjaan

Kedisiplinan dalam bekerja

Penggunaan alat kerja secara sembarangan / tidak hati-hati

Pemberian Insentif atas hasil pekerjaan

Kondisi kerja yang tidak mendukung

LPJK.

Bakuan Kompetensi

Kuesioner Bagian Pertama

Pada kuesioner bagian pertama, para pakar dimintai pendapatnya

mengenai tingkat hambatan setiap variabel yang diajukan. Variabel meliputi

variabel hambatan internal dan hambatan eksternal. Pada kuesioner bagian

pertama, pakar diharapkan dapat menambahkan variabel lain yang dirasakan

masih ada faktor lain yang belum tercantum sebagai faktor penghambat

penerapan bakuan kompetensi kerja. Bentuk kuesioner bagian pertama

ditunjukkan pada Tabel 3.21. dan selengkapnya pada BUKU LAMPIRAN -

ANALISIS IV – 5.

Tabel 3.21. Bentuk Kuesioner Bagian Pertama untuk Road Asphalt Worker

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MENGHAMBAT No

PENCAPAIAN KOMPETENSI KERJA

Tingkat Hambatan

Frekwensi Kejadian

No Kurangnya Pengetahuan Tentang : 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Pengukuran

2 Mengatur lalu lintas

3 Peralatan kerja

4 Pengenalan bahan dan material

5 Perkerasan jalan

6 Metode kerja

7 …..

Kurangnya Keterampilan Dalam : 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Pengenalan bahan

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 40: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

102 Universitas Indonesia

2 Menggunakan peralatan

3 …..

Lemahnya Sikap Kerja Tentang : 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Kepatuhan terhadap prosedur kerja

2 Kepatuhan terhadap instruksi kerja

3 Ketelitian dalam melakukan pekerjaan

4 Kedisiplinan dalam bekerja

5 Penggunaan alat kerja secara sembarangan / tidak hati-hati

6 Pemberian Insentif atas hasil pekerjaan

7 Kondisi kerja yang tidak mendukung

8 …..

Selain itu pakar dimintai pendapatnya tentang alternatif solusi yang dapat

dilakukan untuk meminimalisasi hambatan tersebut. Pendapat pakar ini, akan

dipakai pada kuesioner bagian selanjutnya.

Kuesioner Bagian Kedua

Metode pengumpulan data melalui kuesioner merupakan pengumpulan

data primer yang disebarkan melalui kuesioner yang diberikan langsung, maupun

dikirim melalui e-mail. Responden yang dituju adalah responden dengan jabatan

setingkat project manager, construction manager, site manager, supervisor

engineer, dan mandor, yang bekerja pada perusahaan kontraktor. Variabel

penelitian pada kuesioner kedua ini merupakan hambatan-hambatan pencapaian

kompetensi yang telah tersaring melalui pendapat para pakar. Penyebaran

kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh pendapat responden secara luas

dengan tujuan agar variabel hambatan yang terkumpul akan lebih fokus. Untuk

lebih lengkapnya, kuesioner bagian kedua dapat dilihat pada lampiran, bentuk

dari kuesioer kedua seperti ditunjukkan pada Tabel 3.22. dan selengkapnya ada

pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV – 5.

Tabel 3.22. Bentuk Kuesioner Bagian Kedua Untuk Road Asphalt Worker

No FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT

MENGHAMBAT PENCAPAIAN KOMPETENSI KERJA

Tingkat Hambatan (Dampak)

Solusi

No Kurangnya Pengetahuan Tentang : 1 2 3 4 5

1 Pengukuran

2 Mengatur lalu lintas

3 Peralatan kerja

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 41: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

103 Universitas Indonesia

No FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT

MENGHAMBAT PENCAPAIAN KOMPETENSI KERJA

Tingkat Hambatan (Dampak)

Solusi

4 Pengenalan bahan dan material

Kurangnya Keterampilan Dalam : 1 2 3 4 5

1 Pengenalan bahan

2 Menggunakan peralatan

Lemahnya Sikap Kerja Tentang : 1 2 3 4 5

1 Kepatuhan terhadap prosedur kerja

2 Kepatuhan terhadap instruksi kerja

3 Ketelitian dalam melakukan pekerjaan

4 Kedisiplinan dalam bekerja

Pada penelitian bagian kedua, akan diperoleh signifikansi variabel menurut

responden, serta prioritas solusi yang dapat dilakukan untuk meminimalisasi

hambatan pencapaian kompetensi tersebut.

3.6. Rencana analisis, pemodelan dan simulasi penelitian.

3.6.1. Analisis, permodelan dan simulasi penelitian produktifitas tenaga

kerja konstruksi bidang jalan.

Data yang telah dikumpulkan digunakan untuk menguji sejauh mana

permodelan yang telah dikemukakan sebelumnya dapat diterima. Dalam

hubungan ini data tersebut perlu dianalisis, karena data – data tersebut masih

merupakan data awal, maka diperlukan pengolahan data dengan langkah –

langkah sebagai berikut:

1. Tabulasi data dan mengolah data. Jenis data dari penelitian ini adalah

skala ordinal atau peringkat dan interval.

2. Melakukan analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran umum

tentang data.

3. Melakukan analisis korelasi dan regresi untuk mendapatkan nilai

korelasi dan model dari produktifitas tenaga kerja berdasarkan elemen

waktu kerja non produktifnya.

4. Melakukan analisis risk ranking dan risk level untuk mendapatkan

peringkat dari elemen waktu kerja non produktif yang paling

berpengaruh terhadap produktifitas tenaga kerja.

Alat bantu yang digunakan dalam analisis data ini adalah SPSS dan Excel.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 42: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

104 Universitas Indonesia

3.6.2. Analisis, permodelan dan simulasi penelitian hambatan peningkatan

kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi bidang jalan.

Hasil tabulasi data yang diperoleh dari para pakar diformat untuk digunakan

sebagai input data dari proses analisis yang menggunakan AHP pada analisis

tahap pertama dan program SPSS pada analisis tahap kedua. Analisis untuk

kuesioner pertama yaitu dengan menggunakan AHP untuk mencari hambatan-

hambatan yang dominan yang akan digunakan seperti yang dijelaskan pada

Gambar 3.9. di atas, sebagai variabel-variabel kuesioner penelitian pada tahapan

berikutnya. Berdasarkan tabulasi pada hasil kuesioner pertama, dengan

menggunakan AHP sebagai alat bantu untuk mencari hambatan yang dominan,

maka didapat hambatan dominan internal dan eksternal.

Analisis untuk kuesioner kedua yaitu dengan menggunakan software SPSS

untuk mencari nilai pengaruh hambatan-hambatan yang dominan dan bentuk atau

model persamaan. Pada tahap kedua ini, analisis data terbagi kedalam 2 (dua)

kelompok analisis yakni pertama, analisis korelasi hubungan hambatan internal

dan hambatan eksternal terhadap variabel terikat dengan software SPSS, dan

berikutnya analisis AHP untuk mencari solusi / alternatif pemecahan dari

hambatan yang terjadi. Penggunaan selengkapnya ada pada BUKU LAMPIRAN

- ANALISIS IV – 3, 4 dan 5.

1. Analisis korelasi dan interkorelasi113 Analisis korelasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan

hubungan antara variabel-variabel terikat (dependent variables) dengan

variabel bebas (independent variable). Analisis korelasi dilakukan dengan

metode korelasi Pearson (product moment correlation), dengan persamaan:

Y = f (X i,j,k,l) ..........................................(3.1)

Dimana : i = variabel-variabel bebas ke i j = sampel ke j k = keterkaitan antar variabel ke k l = keterkaitan antar sampel ke l

Dari persamaan di atas disusun model matematik yang menggambarkan

hubungan antara berbagai variabel hambatan internal dan eksternal dengan

113 Boediono dan Wayan Koster, Teori dan Aplikasi Statistik dan Probabilitas, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004).

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 43: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

105 Universitas Indonesia

variabel yang menggambarkan hambatan untuk memperoleh kompetensi.

Dengan menggunakan SPSS perhitungan korelasi Pearson menghasilkan

koefisien korelasi bivariate. Dari hasil korelasi tersebut, dipilih variabel-

variabel bebas yang berhubungan dengan variabel terikat dengan nilai

korelasi kuat (r>0,4).

a. Pengaruh hambatan internal terhadap kendala untuk meningkatkan

kinerja daya saing.

b. Pengaruh hambatan eksternal terhadap kendala untuk meningkatkan

kinerja daya saing.

Analisis interkorelasi dilakukan untuk mengetahui besarnya hubungan

interkorelasi r antara variabel bebas yang satu terhadap variabel bebas

lainnya. Apabila antar variabel-variabel tersebut terjadi hubungan

interkorelasi, yaitu saling mempengaruhi, dan langsung digunakan sebagai

variabel persamaan, maka mempunyai risiko terjadinya gangguan terhadap

stabilitas model, sehingga dapat mengurangi asumsi linier independence

dan juga mengurangi real significant final interpretation dari model yang

terbuat dari variabel tersebut.

2. Analisis Faktor114

Untuk menyederhanakan jumlah variabel bebas yang mempunyai nilai R >

0.4 terhadap variabel terikat, maka dilakukan analisis faktor dengan

menggunakan metode Principal Component Analysis dan metode Varimax

Rotated Component Matrix dengan kriteria dari Kaiser, yaitu mengambil

eigenvallue >1.

a. Pengaruh hambatan internal terhadap kendala untuk meningkatkan

kinerja daya saing.

Analisis faktor dari variabel bebas yang mempunyai nilai r > 0.4

terhadap variabel terikat, untuk eigenvallue > 1 telah menghasilkan 1

komponen atau faktor seperti terlihat pada Total Variance Explained

maupun Varimax Rotated Component Matrix. Setiap faktor

114 Andi, 10 Model Penelitian dan Pengolahannya Dengan SPSS 10.01., Wahana Komputer

Yogyakarta, 2002.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 44: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

106 Universitas Indonesia

mempunyai sekelompok variabel bebas yang dapat menggambarkan

karakteristik umum dari faktor tersebut,

b. Pengaruh hambatan internal terhadap kendala untuk meningkatkan

kinerja daya saing.

3. Analisis Variabel Penentu115

Untuk menentukan variabel-variabel penentu yang akan dipilih, dilakukan

analisis variabel penentu dengan cara menganalisis berbagai kombinasi

antara setiap variabel bebas yang potensial dari setiap faktor. Kriteria yang

digunakan untuk memilih ada dua. Pertama, variabel bebas setiap faktor

memiliki interkorelasi r < 0.3. Kedua, kombinasi yang dipilih adalah yang

mempunyai interkorelasi r paling rendah sehingga kombinasi tersebut

menghasilkan variabel-variabel penentu yang bebas atau independen

terhadap variabel terikat. Optimalitasnya diukur dari R2 dan stabilitas model

yang terbaik, serta memenuhi semua kriteria proses pengujian (F, t, d, dan

validasi).

a. Pengaruh hambatan internal terhadap kendala untuk meningkatkan

kinerja daya saing.

b. Pengaruh hambatan eksternal terhadap kendala untuk meningkatkan

kinerja daya saing.

4. Analisis Regresi116

Analisis regresi dilakukan terhadap kombinasi variabel penentu yang

telah ditetapkan dan dihasilkan model regresi berganda secara linier

termasuk non linier dengan menggunakan SPSS.

3.7. Rencana validasi pemodelan dan simulasi penelitian.117

1. Validasi Model

Pengujian model dilakukan dengan Coeficient of Determination Test

(Adjusted R2 – Test). Dengan menggunakan metode Enter pada program

SPSS dihasilkan urutan kombinasi variabel bebas penentu, dalam

memberikan kontribusi terhadap nilai adjusted R2 untuk model regresi

115 Andi, 10 Model Penelitian dan Pengolahannya Dengan SPSS 10.01., Wahana Komputer

Yogyakarta, 2002. 116 Ibid. 117 Ibid.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 45: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

107 Universitas Indonesia

linier untuk kedua variabel terikat (YInternal dan YEksternal). Urutan

kombinasi variabel bebas penentu untuk model regresi pertama (memuat

YInternal) menghasilkan nilai R2 adjusted. Simulasi yang dilakukan adalah

simulasi Montecarlo dengan menggunakan software Crystal Ball. Setelah

didapat persamaan dari simulasi SPSS seperti yang telah diterangkan

diatas, selanjutnya akan dilakukan simulasi probability dengan

menggunakan metode simulasi Montecarlo. Simulasi Montecarlo pada

dasarnya adalah sebuah eksperimen sampling, yang bertujuan untuk

mengestimasi distribusi dari variable-variable terikat, yang kemungkinan

dipengaruhi oleh variable-variable bebas. Simulasi Montecarlo

merupakan suatu teknik simulasi untuk situasi yang diliputi

ketidakpastian untuk mendapatkan suatu pendekatan, bila eksperimen

secara fisik atau pendekatan analitis tidak memungkinkan. Teknik

simulasi Montecarlo sering digunakan dan diterapkan dalam praktek

analisis perubahan karena kemampuan analisis dapat mengantisipasi dan

menyederhanakan rumusan matematis yang kompleks. Analisis dalam

penelitian ini dimulai dengan pemilihan hasil (outcome) dengan suatu

jumlah (angka) yang tetap dan melakukan perhitungan jika diperlukan

untuk memperoleh trial outcome dalam memperoleh jawaban yang

diinginkan (measure of merit). Perhitungan ini dilakukan berulang-ulang

sehingga menghasilkan trial outcome (hasil coba-coba) yang mendekati

nilai rata-rata (mean), variant 2, bentuk distribusi atau karakteristik

lainnya dari jawaban yang diinginkan. Persyaratan utama dari teknik

Montecarlo adalah outcome dari sebuah variable dipilah secara acak

(random). 118 Proses dari teknik simulasi ini diperlihatkan pada Gambar

3.13.

118 Walpole, R.E and R.H. Myers, Probability and statistics for engineers and scientist, 5-th edition, New Jersey, Prentice Hall.

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 46: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

108 Universitas Indonesia

Gambar 3.13. Teknik simulasi Montecarlo.

2. Analisis Solusi Pemecahan Hambatan Internal dan Eksternal

Dengan melihat persentase kemunculan atau persentase dipilihnya solusi

pemecahan hambatan dari masing-masing hambatan, maka didapatkan

urutan atau ranking berdasarkan tabulasi data, urutan/ranking solusi

penyelesaian permasalahan yang timbul dari hambatan internal dan

eksternal. Proses untuk mencari solusi ini diperlihatkan pada Gambar

3.14.

Sumber : hasil olahan

Gambar 3.14. Diagram alir model mencari solusi penyelesaian hambatan.

Penyebab hambatan-hambatan yang menjadikendala untuk peningkatan kinerja daya saingdan tindakan penyelesaian hambatan tersebut

Kuesioner bagian kedua :Variabel-variabel hambatan yang menjadi

kendala untuk peningkatan kinerja daya saingdan tindakan penyelesaian hambatan tersebut

Model peningkatan kinerja daya saingtenaga kerja pekerjaan jalan dan tindakan

penyelesaian hambatan

Validasi S P S S

Penyebab hambatan-hambatan yang menjadikendala untuk peningkatan kinerja daya saingdan tindakan penyelesaian hambatan tersebut

Kuesioner bagian kedua :Variabel-variabel hambatan yang menjadi

kendala untuk peningkatan kinerja daya saingdan tindakan penyelesaian hambatan tersebut

Model peningkatan kinerja daya saingtenaga kerja pekerjaan jalan dan tindakan

penyelesaian hambatan

Validasi S P S S

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 47: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

109 Universitas Indonesia

3.8. Validasi hasil akhir dalam peningkatan kinerja daya saing tenaga

kerja konstruksi dalam bidang jalan.

Untuk memperoleh kesimpulan akhir dari penelitian ini, akan dilakukan

validasi kembali kepada pakar tentang tingkat keberhasilan peningkatan kinerja

daya saing tenaga kerja konstruksi pekerjaan jalan. Validasi ini dilakukan dengan

membuat tabulasi dari semua hasil penelitian, meliputi :

Proses penyusunan struktur sistem ketenagakerjaan konstruksi pada

umumnya dan bidang pekerjaan jalan pada khususnya.

Peningkatan produktifitas tenaga kerja konstruksi pada umumnya dan

bidang pekerjaan jalan pada khususnya.

Peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja tentang produktifitas dan

pencapaian kompetensi pada tenaga kerja untuk level manajerial dan

pelaksana lapangan.

Proses validasi selengkapnya ada pada BUKU LAMPIRAN - ANALISIS IV –

3, 4 dan 5.

3.9. Rangkuman.

Metode penelitian peningkatan kinerja daya saing tenaga kerja konstruksi

pada pekerjaan jalan didasarkan pada pertanyaan penelitian atau research

question tentang penyebab dan dampak rendahnya kinerja daya saing, bagaimana

cara untuk meningkatkan kinerja daya saing serta apa langkah kebijakan

selanjutnya yang perlu dilakukan. Hipotesa penelitian adalah peningkatan kinerja

daya saing tenaga kerja konstruksi bidang pekerjaan jalan dilakukan dengan cara

penetapan alokasi jumlah dan optimalisasi biaya tenaga kerja, tindakan korektif

dan prefentif atas elemen waktu kerja non produktif serta mengurangi hambatan

pencapaian kompetensi kerja. Pengujian hipotesa ini dilakukan dengan

pendekatan manajemen resiko.

Penelitian tentang peningkatan kinerja efisiensi diperoleh dari perencanaan

alokasi tenaga kerja dan optimalisasi biaya tenaga kerja. Penelitian tentang

peningkatan kinerja produktifitas dan ketepatan waktu dilakukan dengan cara

mengidentifikasi semua waktu kerja yang non produktif dari elemen-elemen

proses kerja pekerjaan jalan, dan mencari tindakan korektif dan prefentif untuk

mengatasi masalah ini. Penelitian tentang peningkatan kinerja efektifitas, kualitas

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.

Page 48: D 00925 Peningkatan kinerja--Metodologi.pdf

110 Universitas Indonesia

hasil kerja dan keselamatan kerja diperoleh melalui pencapaian kompetensi kerja,

dilakukan dengan mengidentifikasi semua faktor hambatan yang mungkin terjadi,

baik faktor hambatan internal maupun eksternal dan mencari cara untuk

mengatasinya. Kesimpulan dari penelitian ini tentang apakah pertanyaan

penelitian sudah terjawab dan apakah hasil pengujian hipotesa dapat diterima,

dilakukan dengan cara validasi final dari hasil penelitian di atas kepada para

pakar. Proses penelitian dapat dirangkum dalam bagan seperti yang ditunjukkan

pada Gambar 3.15.

Sumber : hasil olahan.

Gambar 3.15. Proses penelitian peningkatan kinerja daya saing.

PENINGKATANPRODUKTIFITAS& KETEPATANWAKTU KERJA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTC

PENINGKATANEFEKTIFITAS &

KUALITAS :KOMPETENSI

KERJATINGKAT

MANAJERIAL

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTD

PENINGKATANEFEKTIFITAS &

KUALITAS :KOMPETENSI

KERJATINGKAT

PELAKSANA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTE

QUESTIONER

- Pakar- Skala Penilaian

ANALISIS

- Faktor dan Variabel- Dampak- Pengaruh- Penyebab- Penyelesaian

VALIDASI

- Permodelan- Simulasi- Kebijakan

FINALOUTPUT

HIPOTESATERJAWAB

RESEARCHQUESTION

VALIDASI FINAL

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

ALOKASITENAGA KERJA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTA

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

OPTIMALISASIBIAYA TK

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTB

PENINGKATANPRODUKTIFITAS& KETEPATANWAKTU KERJA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTC

PENINGKATANPRODUKTIFITAS& KETEPATANWAKTU KERJA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTC

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTC

PENINGKATANEFEKTIFITAS &

KUALITAS :KOMPETENSI

KERJATINGKAT

MANAJERIAL

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTD

PENINGKATANEFEKTIFITAS &

KUALITAS :KOMPETENSI

KERJATINGKAT

MANAJERIAL

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTD

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTD

PENINGKATANEFEKTIFITAS &

KUALITAS :KOMPETENSI

KERJATINGKAT

PELAKSANA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTE

PENINGKATANEFEKTIFITAS &

KUALITAS :KOMPETENSI

KERJATINGKAT

PELAKSANA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTE

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTE

QUESTIONER

- Pakar- Skala Penilaian

ANALISIS

- Faktor dan Variabel- Dampak- Pengaruh- Penyebab- Penyelesaian

VALIDASI

- Permodelan- Simulasi- Kebijakan

FINALOUTPUT

QUESTIONER

- Pakar- Skala Penilaian

QUESTIONER

- Pakar- Skala Penilaian

ANALISIS

- Faktor dan Variabel- Dampak- Pengaruh- Penyebab- Penyelesaian

ANALISIS

- Faktor dan Variabel- Dampak- Pengaruh- Penyebab- Penyelesaian

VALIDASI

- Permodelan- Simulasi- Kebijakan

VALIDASI

- Permodelan- Simulasi- Kebijakan

FINALOUTPUT

HIPOTESATERJAWAB

RESEARCHQUESTION

VALIDASI FINAL

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

ALOKASITENAGA KERJA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTA

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

OPTIMALISASIBIAYA TK

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTB

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

ALOKASITENAGA KERJA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTA

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

ALOKASITENAGA KERJA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTA

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTA

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

OPTIMALISASIBIAYA TK

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTB

PENINGKATAN EFISIENSIKERJA :

OPTIMALISASIBIAYA TK

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTB

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

PENELITIAN

- Data collection- Ranking- Analisis- Validasi

OUTPUTB

Peningkatan kinerja ..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., 2008.