cyclo converter
DESCRIPTION
Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang masukan AC dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang berbeda.Prinsip kerja cycloconverter (ac ke ac) adalah dengan menurunkan frekuensi sumber rangkaian dibagi menjadi 2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N yang bekerja secara bergantian dengan menggunakan cycloconverter. Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-nya, sedangkan konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada periode negatif arus keluaran.TRANSCRIPT
Cycloconverter
Cycloconverter adalah rangkaian elektronika daya yang dapat mengubah gelombang
masukan AC dengan frekuensi tertentu ke gelombang keluaran AC dengan frekuensi yang
berbeda.
Prinsip kerja cycloconverter (ac ke ac) adalah dengan menurunkan frekuensi sumber
rangkaian dibagi menjadi 2 buah rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-
N yang bekerja secara bergantian dengan menggunakan cycloconverter. Konverter tyristor-P
bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-nya, sedangkan konverter
tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada periode negatif arus keluaran.
Jenis-jenis cycloconverter:
A. Cycloconverter satu phasa
Gambar berikut ini adalah gambar cycloconverter satu fasa
Cara kerja cycloconverter satu phasa yaitu dengan membagi topologi ini menjadi 2 buah
rangkaian konverter tyristor-P dan rangkaian konverter tyristor-N yang bekerja secara
bergantian, seperti terlihat pada Figure 1(b).
Hal 1
Konverter tyristor-P bekerja untuk membentuk arus keluaran pada saat periode positip-
nya, sedangkan konverter tyristor-N bekerja setelahnya untuk membentuk arus keluaran pada
periode negatif arus keluaran.
Contoh cara kerja :
1. Pada Figure 2 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi
frekuensi yang lebih rendah (16,67Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja
sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 1,5 periode sumber.
Konverter tyristor lengan kanan bekerja setelahnya.
2. Pada Figure 3 terlihat bahwa untuk mengubah sumber tegangan AC 50Hz menjadi
frekuensi yang lebih rendah (10Hz), rangkaian konverter tyristor lengan kiri bekerja
sedemikian rupa dengan memainkan sudut penyalaannya selama 2,5 periode sumber.
Hal 2
3. Dari Figure 4. dapat dilihat bahwa setiap konverter tyristor pada rangkaian eqivalen
pernah bekerja pada fase retifying dan inverting. Apabila tegangan keluaran dan arus
keluaran dari konverter bernilai positip itu artinya konverter-P bekerja sebagai penyearah.
Sedangkan bila tegangan keluaran bernilai negatif dan arus keluaran bernilai positip itu
artinya aliran daya mengalir dari beban ke sumber, konverter-P bekerja sebagai inverter.
Pada fase berikutnya konverter-P akan berhenti bekerja kemudian konverter-N akan
bekerja menggantikan peran konverter-P untuk membentuk fase selanjutnya (arus beban
negatif).
B. Cycloconverter tiga phasa
Gambar berikut adalah rangkaian daya cycloconverter tiga phasa berikut bentuk
gelombang yang terjadi pada sisi keluarannya tiap fasa.
Hal 3
Bentuk gelombang keluaran cycloconverter akan lebih baik menyerupai sinus dengan
cara menambah jumlah pulsa sumbernya, seperti terlihat pada gambar 6. Gambar 6(a) adalah
bentuk gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang AC tiga fasa. Sedangkan
Gambar 6(b) adalah bentuk gelombang keluaran dengan sumber masukan gelombang AC enam
fasa. Gelombang AC enam fasa dapat dihasilkan dengan cara menjumlahkan gelombang AC tiga
fasa dengan gelombang AC tiga fasa tersebut yang digeser sudutnya sejauh 30 derajat dengan
menggunankan trafo tiga phasa hubungan wye-delta (trafo penggeser fasa)
Aplikasi Cycloconverter dapat dilihat pada industri-industri yang menggunakan motor
induksi berdaya besar dan dengan kecepatan yang rendah seperti industri pengolahan semen,
Hal 4
aplikasi pada rolling ball mill, scherbius drive, mine-winders yang berkapasitas lebih dari 20
MW. Konverter AC-AC banyak juga dipakai pada sistem pembangkit listrik tenaga angin
(PLTB) berdaya besar, dan kecepatan berubah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut
untuk sistem PLTB segala aplikasi generator.
(a) Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed – rotor belitan)
(b) Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed back to back conventer)
Sistem variable speed (d) dan (e) adalah sistem PLTB yang dibedakan berdasarkan jenis
generator yang digunakan.
Hal 5
(c) Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed) (rotor sangkar)
(d) Sistem PLTB kecepatan berubah (variable-speed – rotor permanen magnet)
DAFTAR PUSTAKA
www.uv.es/emaset/iep00/descargas/ cycloconverter tutorial.pdf , diakses tanggal 16 Maret 2013
jam 21.00 WITA
http://en.wikipedia.org/wiki/Cycloconverter, diakses tanggal 17 Maret 2013 jam 10.00 WITA
E. A. Lewis, “Cycloconverter drive systems”, IEE Conf. Proc. PEVD’96, 1996, pp. 382–389
diakses tanggal 17 Maret 2013 jam 10.00 wita
K. Madisetti and M. A. Ramlu, “Trends in electronic control of mine hoists”, IEEE Trans.on
Ind. Appl., vol.IA-22, no.6, 1986, pp. 1105–1112 diakses tanggal 17 Maret 2013 jam 10.00
Hal 6
wita
http://konversi.wordpress.com/2008/11/20/cyclo-converter-ac-ac-konverter-penurun-frekuensi
diakses tanggal 17 Maret 2013 jam 10.02 wita
http://indone5ia.wordpress.com/?s=Konverter+AC-AC+Pengubah+Frekuensi diakses tanggal
17 Maret 2013 jam 10.05 wita
http://in2mybrain.blogspot.com/2012/09/elektronika-daya.html diakses tanggal 17 Maret 2013
jam 10.05 wita
http://yohanfajarsidik.wordpress.com/2012/02/23/cycloconverter-1-fasa
diakses tanggal 17 Maret 2013 jam 10.05 wita
R. P. Pallman, “First use of cycloconverter-fed ac motors in an aluminium hot strip mill”,
Siemens Engineering & Automation, vol.XIV, no.2, 1992, pp. 26–29 diakses tanggal 17
Maret 2013 jam 10.05 wita
Hal 7