ctr

7
Foto Thorax Pada x- foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali (pembesaran jantung), bat’s wing sebagai tanda edema alveolar, efusi pleura, garis Kerley B dan penonjolan pembuluh darah lobus atas.

Upload: fajar-muhammad

Post on 09-Dec-2014

67 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Cardio Thorax Ratio

TRANSCRIPT

Page 1: CTR

Foto Thorax

Pada x- foto thorax didapatkan gambaran cardiomegali (pembesaran jantung), bat’s wing sebagai

tanda edema alveolar, efusi pleura, garis Kerley B dan penonjolan pembuluh darah lobus atas.

Page 2: CTR

CTR (Cardio Thorax Ratio)

Gambar 1 menunjukkan citra X-ray dari rongga dada, dan dua garis yang

menunjukkan nilai kedua diameter untuk perhitungan CTR

Guna mengetahui atau melihat kelainan organ-organ pada rongga dada diperlukan

analisis dan interpretasi yang akurat, untuk menginterpretasikan hasil radiografi (X-ray). Salah

satu metode yang digunakan adalah dengan menghitung rasio antara nilai maksimum dari

transverse diameter dari jantung (MD) dengan nilai maksimum dari transverse diameter dari

rongga dada (ID). Nilai rasio ini dikenal dengan cardio-thoracic ratio (CTR) dengan rumus

Perhitungan CTR sudah diterima tidak hanya sebagai metode yang mudah akan tetapi

nilainya dapat digunakan sebagai parameter klinis. Pada orang dewasa, nilai CTR yang lebih

CTR = MD/ ID

Page 3: CTR

besar dari 0.5 (50%) mengindikasikan pembesaran jantung, meskipun masih ada variable lain

seperti bentuk dari rongga dada yang harus diperhitungkan. Sedangkan pada bayi yang baru

lahir, nilai CTR 66% adalah nilai batas normal. Gambar 1 menunjukkan citra X-ray dari rongga

dada, dan dua garis yang menunjukkan nilai kedua diameter untuk perhitungan CTR.

Perhitungan CTR ini sangat berguna untuk mendeteksi penyakit jantung terutama yang

ditandai dengan adanya pembesaran ukuran jantung (cardiomegally). Kemungkinan penyebab

CTR lebih dari 50% diantaranya:

Kegagalan jantung (cardiac failure)

pericardial effusion

left or right ventricular hypertrophy

Gambaran EKG

Gagal jantung kiri atau gagal jantung ventrikel kiri terjadi karena adanya gangguan pemompaan darah oleh ventrikel kiri sehingga curah jantung kiri menurun dengan akibat tekanan akhir diastolic dalam ventrikel kiri dan volum akhir diastolic dalam ventrikel kiri meningkat, dengan tanda dan gejala:

1. Perasaan badan lemah2. Cepatl lelah3. Berdebar-debar4. Sesak nafas5. Batuk Anoreksia6. Keringat dingin7. Takhikardia8. Dispnea9. Paroxysmal nocturnal dyspnea10. Ronki basah paru dibagian basal11. Bunyi jantung III

Gagal jantung kanan karena gangguan atau hambatan pada daya pompa ventrikel kanan sehingga isi sekuncup ventrikel kanan menurun tanpa didahului oleh adanya gagal jantung kiri, dengan tanda dan gejala:1. Edema tumit dan tungkai bawah2. Hati membesar, lunak dan nyeri tekan3. Bendungan pada vena perifer (jugularis)

Page 4: CTR

4. Gangguan gastrointestinal (perut kembung, anoreksia dan nausea) dan asites.5. Berat badan bertambah6. Penambahan cairan badan7. Kaki bengkak (edema tungkai)8. Perut membuncit9. Perasaan tidak enak pada epigastrium.10. Edema kaki11. Asites12. Vena jugularis yang terbendung13. Hepatomegali

3. Irama Jantung

Irama jantung terdiri dari 3 macam yaitu Irama Sinus, Irama Junction, dan Irama Ventrikel. Masing-masing irama dinamai sesuai dengan asal impuls listrik yang keluar. Bila pencetus impuls listrik keluar dari SA Node maka irama yang muncul disebut Irama Sinus, dari SA Node muncul Irama Junction dan dari Ventrikel disebut Irama Idioventrikuler (baca: Irama Ventrikel).

A. Irama Sinus

Asal impuls dari SA Node, kalau diibaratkan listrik di rumah pencetus SA Node ini adalah PLN sehingga dia mempunyai daya yang kuat mampu menghasilkan impuls 60-100x/menit. Ciri irama sinus adalah :

1. Gelombang P (+) (membentuk gambar cembung seperti bukit)2. Kompleks QRS sempit tidak lebih dari 3 kotak kecil atau 0,12 detik.Bila denyutan jantung normal 60-100 x/menit disebut irama sinus ritme, lebih dari 100x/menit disebut irama sinus takikardi, dan bila kurang dari 60x/menit disebut irama sinus bradikardi.

B. Irama Junction

Asal impuls dari area junction, impuls ini muncul bila SA Node gagal mengeluarkan impuls

Page 5: CTR

karena berbagai sebab. SA Node diibaratkan Genset dia tidak bisa menghasilkan daya sekuat listrik dari PLN hanya mampu menghasilkan impuls 40-60x/menit. Ciri irama junction adalah:

1. Gelombang P (-) (membentuk gambar cekung seperti lembah)

2. Kompleks QRS sempit tidak lebih dari 3 kotak kecil atau 0,12 detik.

Contoh Irama Junction takikardi

C. Irama Ventrikel

Asal impuls dari area Ventrikel, ibarat lampu templok dayanya kecil sekali hampir tidak bisa

menerangi rumah, seperti itulah kira-kira irama ventrikel daya pompa jantung sudah sangat

lemah, menghasilkan impuls 20-40 x/menit.

1. Gelombang P tidak ada

2. Kompleks QRS lebar lebih dari 3 kotak kecil atau 0,12 detik.

Bila denyut jantung lebih dari 40x/menit disebut Irama Ventrikel Takikardi. Bila sahabat menemui kasus seperti ini, segera raba denyut karotis pasien. Irama Ventrikel Takikardi dengan nadi tidak teraba perlu segera terapi kejut listrik (DC Shock).