crs ulkus kornea

44
Case Report Sessions ULKUS KORNEA Oleh : MAREZA DWITHANIA 0910311012 FINNA DWI PUTRI 0910313221 Pembimbing : Dr. Hendriati, Sp.M

Upload: fynnaputtry

Post on 24-Nov-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

OPHTALMOLOGY

TRANSCRIPT

Case Report SessionsULKUS KORNEA

Oleh :

MAREZA DWITHANIA 0910311012

FINNA DWI PUTRI 0910313221

Pembimbing :

Dr. Hendriati, Sp.M BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2013BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi dan Fisiologi Kornea

Kornea adalah jaringan transparan mata, yang ukurannya sebanding dengan kristal sebuah jam tangan kecil. Kornea ini disisipkan ke sklera di limbus, lengkung melingkar pada persambungan ini disebut sulkus skleralis. Kornea dewasa rata-rata mempunyai tebal 0,54 mm di tengah, sekitar 0,65 di tepi, dan diameternya sekitar 11,5 mm dari anterior ke posterior, kornea mempunyai lima lapisan yang berbeda beda, yaitu lapisan epitel (yang bersambung dengan epitel konjungtiva bulbaris), lapisan Bowman, stroma, membran Descement, dan lapisan endotel. Batas antara sclera dan kornea disebut limbus kornea.

Gambar 1. Anatomi Kornea

Untuk nutrisinya, kornea tergantung pada glukosa dari aqueous humor dan oksigen yang berdifusi melalui tear film. Selain itu, kornea perifer disuplai dengan oksigen dari sirkulasi limbal. Bagian kornea yang terekspos dengan dunia luar dilindungi oleh precorneal tear film, yang terdiri dari 3 lapisan: superficial oily layer yang diproduksi oleh kelenjar meibom; middle aqueous layer yang diproduksi oleh kelenjar lakrimal utama dan aksesori; dan deep mucin layer yang berasal dari sel goblet konjungtiva. Peranan precorneal tear film ini sangat vital bagi fungsi normal kornea. Selain untuk lubrikasi permukaan kornea dan konjungtiva, tear film juga menyediakan oksigen dan nutrisi, serta mengandung immunoglobulin, lisosim, dan laktoferin. Dari anterior ke posterior, kornea mempunyai 5 lapisan:

Gambar 2 Lapisan Tear Film dan Lapisan Kornea Kornea terdiri dari 5 lapisan dari luar kedalam, yaitu: 1. Lapisan epitel

Tebalnya 50 m , terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng.

Pada sel basal sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong kedepan menjadi lapis sel sayap dan semakin maju kedepan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel polygonal didepannya melalui desmosom dan macula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air, elektrolit dan glukosa yang merupakan barrier. Sel basal menghasilkan membrane basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan menghasilkan erosi rekuren.

Epitel berasal dari ectoderm permukaan.

2. Membran Bowman

Terletak dibawah membrana basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma.

Lapis ini tidak mempunyai daya regenerasi.

3. Jaringan Stroma

Terdiri atas lamel yang merupakan sususnan kolagen yang sejajar satu dengan yang lainnya. Pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sedang dibagian perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit merupakan sel stroma kornea yang merupakan fibroblast terletak diantara serat kolagen stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam perkembangan embrio atau sesudah trauma.

4. Membran Descement

Merupakan membrana aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membrane basalnya.

Bersifat sangat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 m.

5. Endotel

Berasal dari mesotelium, berlapis satu, bentuk heksagonal, besar 20-40 (m. Endotel melekat pada membran descement melalui hemidosom dan zonula okluden.

Gambar 3. Potongan Melintang Kornea

Kornea dipersarafi oleh banyak saraf sensorik terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V, saraf siliar longus berjalan supra koroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran Bowman melepaskan selubung Schwannya. Bulbus Krause untuk sensasi dingin ditemukan diantara. Daya regenerasi saraf sesudah dipotong di daerah limbus terjadi dalam waktu 3 bulan.

Trauma atau penyakit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa endotel terganggu sehingga dekompensasi endotel dan terjadi edema kornea2.2 Definisi Ulkus Kornea

Ulkus kornea yaitu kerusakan/ kehilangan epitel kornea yang sampai ke stromal, yang mempunyai batas/ dinding dan dasar. 2.3 EpidemiologiMenurut Suharjo dan Fatah Widodo, penelitian di RS Sardjito, Yogyakarta, terhadap 57 kasus ulkus kornea dengan tingkat keparahan ringan (43,9%), sedang (31,6%), dan berat (24,7%). Faktor predisposisi terbanyak adalah trauma (68,4%). Gambaran mikroskopik dan kultur dari hasilscrapingdidapatkan basil gram (26,8%), coccus gram (16,7%), jamur (13,6%), coccus gram + (7,8%), basil gram + (3%), dan yang tidak terdeteksi (33,4%). Komplikasi yang terjadi perforasi 6 kasus, desmetocel 2 kasus, dan endopthalmitis 1 kasus. Keberhasilan terapi yang dinilai dari visus didapatkan visus baik > 6/18 (21,1%), visus rendah