cr psoriasis vulgaris

22
Presentasi Kasus I. Identitas pasien Nama : Tn AS Umur : 36 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Panjang Pekerjaan : Wiraswasta Suku bangsa : Medan Agama : Kristen Protestan Status : Menikah II. Anamnesa Keluhan Utama : kulit kemerahan gatal hampir di seluruh tubuh Keluhan tambahan : kulit bersisik Riwayat Penyakit Pasien datang dengan keluhan adanya kulit kemerahan gatal yang hilang timbul sejak 4 bulan yang lalu. Kemerahan pertama kali muncul di kaki kiri yang kemudian muncul juga di kaki kanan beberapa hari kemudian. Tiga minggu kemudian, timbul keluhan kulit yang sama di bagian tangan 1

Upload: jeffri-sofian-leksana

Post on 18-Feb-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

cr

TRANSCRIPT

Page 1: CR Psoriasis Vulgaris

Presentasi Kasus

I. Identitas pasien

Nama : Tn AS

Umur : 36 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Panjang

Pekerjaan : Wiraswasta

Suku bangsa : Medan

Agama : Kristen Protestan

Status : Menikah

II. Anamnesa

Keluhan Utama : kulit kemerahan gatal hampir di seluruh tubuh

Keluhan tambahan : kulit bersisik

Riwayat Penyakit

Pasien datang dengan keluhan adanya kulit kemerahan gatal yang hilang

timbul sejak 4 bulan yang lalu. Kemerahan pertama kali muncul di kaki

kiri yang kemudian muncul juga di kaki kanan beberapa hari kemudian.

Tiga minggu kemudian, timbul keluhan kulit yang sama di bagian tangan

kanan dan kiri dekat siku. Pasien mengaku setiap kali menggaruk bagian

yang gatal, kulit yang sehat yang terkena garukan juga menjadi

kemerahan. Pasien mengaku memiliki alergi terhadap makanan laut serta

merasa lelah akhir-akhir ini karena kesibukan mengurus pekerjaan. Pasien

juga mengaku sering gelisah karena setelah 8 tahun menikah belum juga

mendapatkan keturunan.

1

Page 2: CR Psoriasis Vulgaris

Riwayar pengobatan

Pasien telah berobat ke dokter 1 bulan yang lalu saat munculnya keluhan

kulit di kaki dan mengaku diberikan obat salep dengan pemakaian dua kali

sehari. Keluhan kemudian menghilang tapi kemudian muncul lagi.

Riwayat penyakit terdahulu

Pasien mengaku pernah menderita penyakit kulit yang mirip dengan

keluhan ini beberapa kali, diantaranya pada tahun 2006 dan 2008. keluhan

berupa munculnya kulit kemerahan bersisik pada daerah tangan yang

kemudian sebesar uang logam. Keluhan juga sering hilang timbul.

Riwayat penyakit keluarga

Tidak keluarga yang mengalami kelainan kulit yang serupa.

III. Pemeriksaan Fisik

Status Generalis

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

Tekanan Darah : Tidak dilakukan

Nadi : 84x/menit

Suhu : Afebris

Laju Respirasi : 20x/menit

Berat Badan : 63 kg

Tinggi Badan : 168 cm

Toraks : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

KGB : tidak ada pembesaran

2

Page 3: CR Psoriasis Vulgaris

Status dermatologis

Regio Genu et Kruris dextra et sinistra:

Makula hipopigmentasi dengan batas kurang tegas dengan likenifikasi

disertai skuama kasar berwarna putih diatasnya.

Regio Cubiti, Palmar, Plantar dextra et sinistra:

Makula eritem multiple dengan likenifikasi disertai skuama kasar

berwarna putih diatas dan sekitarnya

Regio Abdomen:

Pada sekitar umbilikus makula eritema dengan skuama putih diatasnya

Regio Lumbosakral:

Plak eritema dengan skuama kasar berwarna putih diatasnya

Regio aurikular dekstra:

Makula eritema dengan skuama putih disekitarnya

IV. Resume

Pasien datang dengan keluhan adanya kulit kemerahan yang lebar,

menonjol dan gatal pada kaki dan tangan serta pada hampir seluruh tubuh

sejak 4 bulan yang lalu. Kemerahan pertama kali muncul di kaki kiri yang

kemudian muncul juga di kaki kanan beberapa hari kemudian. Tiga

minggu kemudian, timbul keluhan kulit yang sama di bagian tangan kanan

dan kiri. Pasien mengaku setiap kali menggaruk bagian yang gatal, kulit

yang sehat yang terkena garukan juga menjadi kemerahan. Pasien

mengaku memiliki alergi terhadap makanan laut serta merasa lelah akhir-

akhir ini karena kesibukan mengurus pekerjaan. Pasien juga mengaku

sering gelisah karena setelah 8 tahun menikah belum juga mendapatkan

keturunan. Pasien mengaku sempat berobat ke dokter umum, lalu

diberikan obat salep sehingga keluhan sempat menghilang.

Pasien mengaku pernah menderita penyakit kulit yang mirip dengan

keluhan ini beberapa kali, diantaranya pada tahun 2006 dan 2008. keluhan

3

Page 4: CR Psoriasis Vulgaris

berupa munculnya kulit kemerahan bersisik pada daerah tangan yang

kemudian sebesar uang logam. Keluhan juga sering hilang timbul.

Pada status dermatologis, pada regio genu, kruris, cubiti, palmar dan

plantar tampak makula hipopigmentasi dengan batas kurang tegas dengan

likenifikasi disertai skuama kasar berwarna putih di atas dan sekitarnya.

Pada sekitar umbilikus tampak makula eritema disrtai skuama. Pada regio

lumbosakral terdapat plak eritema dengan skuama diatasnya sedangkan

pada regio aurikularis dekstra terdapat lesi makula eritema dengan skuama

disekitarnya.

V. Diagnosis Banding

1. Psoriasis

2. Dermatitis seboroik

3. lues stadium II

4. Pitiriasis Rosea

VI. Diagnosa Kerja

Psoriasis

VII. Penatalaksanaan

Umum

Menerangkan tentang penyakit ini kepada pasien bahwa penyakit ini

bersifat kronik dan bisa kambuh tergantung faktor pencetus.

Menerangkan bahwa pengobatan penyakit ini tidak sebentar dan

menganjurkan sering kontrol.

4

Page 5: CR Psoriasis Vulgaris

Khusus

Pada pasien ini diberikan:

Antihistamin (interhistin) 2 dd 1

Kortikosteroid topikal (inerson)

Dan dianjurkan untuk pengobatan dengan preparat Tar jika obat yang

diberikan sekarang telah habis dan tidak ada perbaikan.

VIII. Prognosis

Dubia ad bonam

5

Page 6: CR Psoriasis Vulgaris

Tinjauan Pustaka

1. Definisi

Psoriasis adalah penyakit kulit kronik residif dengan lesi yang khas

berupa bercak-bercak eritem berbatas tegas dengan skuama yang kasar,

berlapis-lapis dan berwarna putih mengkilat.

2. Etiologi dan Epidemiologi

Etiologi belum jelas namun biasa terjadi pada dewasa muda dengan

frekuensi yang sama pada laki-laki dan perempuan. Diperkirakan

terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit

yaitu:

- Bangsa : Kulit putih lebih banyak daripada kulit berwarna

- Daerah : lebih banyak pada daerah dingin

- Iklim : lebih sering di musim hujan

- Keturunan : biasanya diturunkan secara autosom dominan.

Infeksi lokal dan gangguan metabolik dapat

menjadi pencetus penyakit ini

- Lain-lain : stress dan emosi

3. Patogenesis

Faktor genetik

Faktor genetik berperan pada psoriasis. Biasanya diturunkan secara

autosom dominan. Bila orangtuanya tidak menderita psoriasis risiko

mendapat psoriasis 12%, sedangkan jika orangtuanya menderita

psoriasis risikonya mencapai 34-39%.

Faktor Imunologik

Faktor yang berperan dalam penyakit psoriasis ini berhubungan

dengan faktor imunologik. Defek genetik pada psoriasis diekspresikan

pada salah satu dari tiga jenis sel, yakni limfosit T, sel penyaji, atau

6

Page 7: CR Psoriasis Vulgaris

keratinosit. Lesi pada psoriasis matang pada umumnya penuh dengan

sebukan limfosit T pada dermis yang terutama terdiri atas limfosit T

CD4 dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis. Sedangkan

lesi baru biasanya didominasi CD8. Pada lesi psoriasis terdapat sekitar

17 sitokin yang produksinya bertambah. Sel langerhans juga berperan

pada imunopatogenesis psoriasis. Terjadinya proliferasi epidermis

diawali dengan adanya gerakan antigen, baik eksogen maupun

endogen oleh sel langerhans. Pada psoriasis pembentukan epidermis

(turn over time) lebih cepat, hanya 3-4 hari sedangkan pada kulit

normal lamanya 27 hari.

Gambar 1. Patogenesis Psoriasis

4. Gejala Klinis

Keadaan umum tidak dipengaruhi, kecuali pada psoriasis yang menjadi

eritroderma. Sebagian penderita mengeluh gatal ringan. Tempat

predileksi pada siku, lutut, kulit kepala, telapak kaki dan tangan,

punggung, tungkai atas dan bawah. Psoriasis dapat juga menimbulkan

kelainan kuku yaitu sebanyak 50 %, yang agak khas adalah yang

disebut pitting nail atau nail pit berupa lekukan- lekukan miliar.

Kelainan yang tidak khas kuku yang keras, tebal, bagian distal

terangkat karena terdapat lapisan tanduk dibawahnya dan orikolisis.

Psoriasis dapat juga menyebabkan kelainan sendi tapi jarang.

Umumnya bersifat poliartikular terbanyak pada sendi interfalang distal

7

Page 8: CR Psoriasis Vulgaris

dan sering terdapat pada usia 30 – 50 tahun. Sendi membesar

kemudian terjadi ankilosis dan lesi kistik subkorteks.

Eflurorisensi terdiri makula eritomatosa yang merata dengan skuama

yang tebal diatasnya berlapis- lapis berwarna putih dan transparan

seperti mika,bentuk bulat atau lonjong, ukurannya bervariasi dari

milier sampai plakat dan sebagian berkofluensi menjadi polisiklik.

Lesi biasanya membesar secara sentrifugal dan biasanya simetris.

Fenomena pada psoriasis ada 3, 2 diantaranya khas untuk psoriasis

yaitu :

1. Fenomena tetesan lilin.

Bila skuama tersebut dengan vaccinustyl atau pinggir alas gelas

objek, maka akan terjadi garis – garis putih seperti tetesan lilin

yang digores disebabkan oleh karena berubahnya indek bias.

2. Fenomena Auspitz

Lesi dikerok sampai skuamanya habis, kemudian dikerok sedikit

lebih dalam lagi akan timbul bintik-bintik perdarahan atau pin

point bliding yang disebabkan oleh papilomatosis.

3. Fenomena Kobner ( isomorfik)

Bila ada trauma pada kulit yang normal dekat dengan tempat

kelainan maka dalam ± 8 – 10 hari kemudian akan timbul lesi baru

pada daerah yang terkena tadi.

Jenis Psoriasis

Menurut ukurannya :

1. Psoriasis punctata

Ukuran lesi milier / titik-titik

2. Psoriasis gutata

Ukuran lebih punctata yaitu seperti titik-titik air.

3. Psoriasis numularis

Ukuran numulare

8

Page 9: CR Psoriasis Vulgaris

Bentuk Psoriasis

Dibagi beberapa bentuk menurut efluoresensi dan tempat lesinya yaitu:

1. Psoriasis pustulosa

Ada 2 tipe :

- Tipe Barber ( terlokalisasi )

Terdapat pustul-pustul milier dan steril pada telapak tangan

dan kaki

- Tipe Zumbusch ( generalisata )

Pustul terdapat kelainan psoriasisnya pada kulit yang normal

juga pada pustul yang bergerombol dan tampak sakit, demam.

2. Psoriasis seborroica

Gabungan psoriasis dan dermatitis seboroik. Skuama menjadi agak

berminyak dan lunak, predileksinya kecuali ditempat lazimnya

juga ditempat seboroik.

3. Psoriasis fleksural/ inversal

Predileksi di fleksor

4. Psoriasis eksudativa

Sangat jarang, biasanya kelainan psoriasis kering, tapi pada

kelainan ini membasah seperti dermatitis akut.

5. Eritroderma psoriatik

Disebabkan pengobatan yang terlalu kuat atau penyakitnya sendiri

yang meluas, ditemukan eritroma disertai skuama yang tebal

menyeluruh.

9

Page 10: CR Psoriasis Vulgaris

Gambar 2. predileksi psoriasis

5. Diagnosa Banding

Diagnosa banding pada Psoriasis adalah sebagai berikut :

- Dermatitis seboroik. Tipe dermatitis dapat dilihat sebagai kulit

yang beminyak, bersisik, gatal dan merah. Sering ditemukan pada

kulit berminyak pada tubuh, seperti muka, dada atas dan punggung.

Dapat juga terjadi di kulit kepala dan ketombe.

- Lues stadium II. Skuama berwarna coklat tembaga dan sering

disertai demam pada malam hari

- Pityriasis rosea. Biasanya dimulai dengan daerah besar pada dada,

perut atau punggung yang menjalar. Ruam dari pityriasis rosea

sering meluas keluar dari bagian tengah tubuh, dan sesuai dengan

garis lipatan kulit

10

Page 11: CR Psoriasis Vulgaris

6. Tatalaksana

Umum

Dengan edukasi terhadap pasien mengenai :

- Patofisiologi kulit psoriasis secara awam, menyatakan bukan

penyakit menular

- Pentingnya menghindari faktor pencetus

- Bila ada pertanyaan mengenai faktor turunan baru dijawab bahwa

psoriasis dapat diturunkan secara genetik

- Pengobatan tidak mampu menghilangkan penyebab dan terdapat

kemungkinan kekambuhan.

- Jika terjadi keluhan, pasien kontrol ulang ke dokter

Khusus

Oleh karena penyebab pasti belum jelas, maka diberikan pengobatan

simtomatis yaitu

1. Pengobatan sistemik

a. Kortikosteroid.

Biasanya dimulai dengan prednison dosis rendah 30-60 mg atau

steroid lain dengan dosis ekuivalen. Jika gejala klinis berkurang,

dilakukan tappering off.

b. Obat sitostatik.

Obat sitostatik yang biasanya diberikan adalah metotreksat. Obat

ini diberikan pada psoriasis yang sukar terkontrol dengan obat lain.

Kontraindikasinya adalah pasien dengan kelainan hepar, ginjal,

sistem hematopoietik, kehamilan, penyakit infeksi aktif seperti

TBC, ulkus peptikum, kolitis ulserosa, dan psikosis.

Dosis pemberian adalah 2,5-5mg/hari selama 14 hari dengan

istirahat yang cukup. Dapat dicoba juga dengan dosis tunggal 25

mg/mgg dan 50 mg tiap minggu berikutnya.

11

Page 12: CR Psoriasis Vulgaris

c. DDS (diaminodifenilsulfon)

DDS dipakai sebagai pengobatan psorias pustulosa tipe Barber

dengan dosis 2x100 mg perhari.

d. Etretinat, Asitretin

Efeknya adalah mengurangi proliferasi sel epidermal pada lesi

psoriasis atau kulit normal.

e. Siklosporin

Efeknya adalah imunosupresif

2. Pengobtan topikal

a. Preparat ter 2-5%

Bekerja dengan cara mensupresi sintesis DNA yang berakibat

menurunnya aktivitas mitotik pada lapisan basal epidermis, juga

sebagai anti inflamasi

b. Antralin 0,2-0,8%

Bekerja sebagai antiproliferatif sel keratinosit dan sebagai anti

inlamasi

c. Kortikosteroid

Merupakan obat topikal lini pertama pada psoriasis ringan sampai

sedang. Dipilih kortikosteroid topikal kuat atau sangat kuat untuk

mengharapkan efek antimitotiknya.

d. Fototerapi

Bertujuan melakukan penekanan selektif sel T, terutama di

epidermis

7. Prognosis

Meskipun psoriasis tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat kronis

dan residif.

12

Page 13: CR Psoriasis Vulgaris

Analisa Kasus

1. Apakah penegakkan diagnosis pada pasien ini telah benar?

2. Apakah penatalaksanaan pada pasien ini telah tepat?

Diskusi

1. Penegakkan diagnosis

Pada kasus ini, dignosa kerja psoriasis ditegakkan berdasarkan :

a. anamnesa dari pasien

Pada pasien ini didapatkan keterangan bahwa penyakit kulit yang dirasakan telah

berlangsung selama 4 bulan. Selain itu, pasien juga menyatakan bahwa ppenyakit

serupa pernah ia alami pada tahun 2006 dan 2008. Hal ini menunjukkan bahwa

penyakit yang pasien derita bersifat kronik dan residif serta bersifat rekuren.

Pencetus pada psoriasis masih belum jelas, kemungkinan pada pasien ini

disebabkan karena stress atau perubahan emosional yang dialami pasien karen

masalah hidupnya.

Dari anamnesis juga pasien mengeluh gatal serta kelainan kulit bertambah luas

saat pasien menggaruk bagian kulit yang gatal (Fenomena Kobner)

b. gambaran klinis dengan adanya kelainan kulit

Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi di kedua tungkai bawah, kedua tungkai

atas, perut dan punggung bawah berupa makula eritema yang ditutupi skuama

kasar, berwarna putih, berlapis-lapis yang merupakan gejala dari penyakit

dermatosis eritroskuamosa. Pada beberapa lesi kulit, ditemukan penebalan

(likenifikasi) dan terlihat garis-garis saat digores (goresan lilin). Selain itu tampak

bintik kemerahan saat skuama dibersihkan (Auspitz sign)

Dari anamnesis dan gambaran klinis, maka penegakkan diagnosis Psoriasis telah

tepat

13

Page 14: CR Psoriasis Vulgaris

2. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pasien ini sudah baik. Pada penatalaksanaan pasien ini diberikan

pengertian bahwa penyakit ini bersifat kronik dan bisa kambuh tergantung faktor

pencetus, serta pengobatan penyakit ini tidak sebentar dan menganjurkan sering

kontrol. Hal ini bertujuan agar pasien tidak bingung dengan keadaan yang sedang

dialami.

Pada pasien ini juga diberikan antihistamin (interhistin) agar mengurangi gejala

gatal yang dirasakan pasien. Sedangkan kortikosteroid topikal (inerson) diberikan

sebagai lini pertama obat topikal yang diharapkan dapat memberikan efek

antiinflamasi dan antimitotik. Serta dianjurkan untuk pengobatan dengan preparat

Tar jika obat yang diberikan sekarang telah habis dan tidak ada perbaikan.

Preparat Tar merupakan obat topikal yang biasa diberikan sebagai anti radang dan

efektif untuk psoriasis kronik dan dapat menghambat pembentukan keratinosit.

Biasanya preparat tar yang dipakai adalah LCD (liquor carbonic detergens)

dikombinasikan dengan asam salisilat dana kortikosteroid sehingga dapat bekerja

sebagai antipruritus, antimitotik dan antiinlamasi.

14

Page 15: CR Psoriasis Vulgaris

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI : Jakarta.

Siregar, R.S. 2005. Atlas berwarna Saripati Penyakit Kulit. EGC : Jakarta.

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. 2005. Panduan Pelayanan Medis

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin. RSCM : Jakarta.

New Zealand Dermatological Society Incorporated. 2008. Psoriasis.

http://www.dermnetnz.org/scaly/psoriasis-general.html diakses pada

tanggal 6 Juli 2012

Farid. 2008. Kulit Bersisik http://www.ilmukedokteran.net/ pdf /Daftar-

Masalah Individu/ psoriasis . pdf diakses pada tanggal 6 Juli 2012

15