couterbalanced design

11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian eksperimental adalah adalah satu-satunya jenis peneli secara langsung mencoba untuk mempengaruhi variabel tertentu, d diterapkan dengan benar, itu adalah jenis terbaik untuk pengujian hipo tentang hubungan sebab-akibat (Fraenkel,2012) ksperimen dapat diartikan sebagai sebuah tes atau pengujian, atau jug diartikan sebagai sebuah tes yang tidak terlalu tampak penyebabnya dan diartikan pula sebagai percobaan atau manipulasi secara sengaja (!ook !ampbell, 1#$#)% &i dalam melakukan percobaan tersebut dibutuhkan adanya e'ek perlakuan dengan menggunakan pembandingan dari satu percobaan dengan percobaan yang lain% &i dalam rancangan eksperimen, langkah yang dianggap terbai adalah dengan menggunakan penugasan secara acak yang memiliki konsep pena'siran ceteris paribus (segala sesuatu yang lain bersi'at sama)% tersebut seringkali sulit diimplementasikan jika obyek penelitian yang adalah manusia% hususnya di bidang pendidikan yang hampir seluruh oby penelitiannya adalah pebelajar, maka penugasan secara acak sangat sulit diimplementasikan% &engan melihat kepada 'enomena tersebut, maka dibutuhkan sebuah teknik eksperimen lain yang tidak menggunakan penugasan secara acak% 1

Upload: rizki-suci-asih

Post on 04-Nov-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ndn,dnaska

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian eksperimental adalah adalah satu-satunya jenis penelitian yang secara langsung mencoba untuk mempengaruhi variabel tertentu, dan bila diterapkan dengan benar, itu adalah jenis terbaik untuk pengujian hipotesis tentang hubungan sebab-akibat (Fraenkel,2012)Eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah tes atau pengujian, atau juga dapat diartikan sebagai sebuah tes yang tidak terlalu tampak penyebabnya dan dapat diartikan pula sebagai percobaan atau manipulasi secara sengaja (Cook & Campbell, 1979).Di dalam melakukan percobaan tersebut dibutuhkan adanya efek perlakuan dengan menggunakan pembandingan dari satu percobaan dengan percobaan yang lain. Di dalam rancangan eksperimen, langkah yang dianggap terbaik adalah dengan menggunakan penugasan secara acak yang memiliki konsep penafsiran ceteris paribus (segala sesuatu yang lain bersifat sama). Tetapi hal tersebut seringkali sulit diimplementasikan jika obyek penelitian yang dikenai adalah manusia. Khususnya di bidang pendidikan yang hampir seluruh obyek penelitiannya adalah pebelajar, maka penugasan secara acak sangat sulit diimplementasikan.

Dengan melihat kepada fenomena tersebut, maka dibutuhkan sebuah teknik eksperimen lain yang tidak menggunakan penugasan secara acak. 11

Penugasan secara acak umumnya dilakukan dengan menggunakan teknik true experiment, sedangkan alternatif teknik yang tidak menggunakan penugasan secara acak disebut sebagai quasi experimental design (Scott & Usher, 2011).

Quasi experiment design adalah jenis experimen yang menggunakan seluruh subjek yang utuh (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment). Salah satu design yang digunakan dalam quasi experiment adalah couterbalanced designeds. Counterbalanced design merupakan teknik lain untuk menyamakan kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Counterbalanced design tidak menggunakan pre-test tetapi di dalam desain ini siswa hanya diberi post test saja sebagai toak ukur keberhasilan pembelajaran.n Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Counterbalanced design maka akan kita bahas pada makalah ini.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:1. Apa yang dimaksud dengan Counterbalanced Design?2. Bagaimana teknik sampling Counterbalanced Design?3. Bagaimana teknik analisis data Counterbalanced Design?4. Bagaimana keunggulan dan kelemahan Counterbalanced Design?

1.3 TujuanAdapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:1. Untuk mengetahui pengertian Counterbalanced Design.2. Untuk mengetahui teknik sampling Counterbalanced Design.3. Untuk mengetahui teknik analisis data Counterbalanced Design.4. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan Counterbalanced Design.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Counterbalanced Design

Counterbalanced desain merupakan teknik lain untuk menyamakan kelompok eksperimen dan kelompok pembanding. Dalam desain ini, masing-masing kelompok mendapat semua perlakuan, bagaimanapun banyaknya perlakuan tersebut, namun dengan urutan yang berbeda. Setiap perlakuan dapat dilibatkan. Contoh diagram untuk conterbalanced desain yang melibatkan tiga perlakuan adalah sebagai berikut:Group IX1OX2OX3O

Group IIX2OX3OX1O

Group IIIX3OX1OX2O

Pengaturan ini melibatkan tiga kelompok. Kelompok I menerima perlakuan lalu melakukan posttest, kemudian menerima perlakuan 2 dan melakukan posttested, dan terakhir menerima perlakuan 3 dan posttest. Kelompok II menerima perlakuan 2 terlebih dahulu dan melakukan posttest, lalu mendapat perlakuan 3 dan posttest, dan kemudian mendapat perlakuan 1 lalu posttest. Kelompok III menerima perlakuan 3 terlebih dahulu setelah itu melakukan posttest, lalu mendapat perlakuan 1 dan setelah itu melakukan posttest, dan kemudian mendapatkan perlakuan 2 dan melakukan posttest. Urutan di mana kelompok-kelompok menerima perlakuan harus ditentukan secara acak.

Untuk menentukan efektivitas dari berbagai perlakuan yaitu dengan membandingkan nilai rata-rata untuk semua kelompok pada setiap posttest pada perlakuan yang diberikan. Dengan kata lain, nilai rata-rata posttest untuk semua kelompok dengan perlakuan 1 dapat dibandingkan dengan rata-rata nilai posttest untuk semua kelompok dengan perlakuan 2,dan seterusnya sebanyak perlakuan yang diberikan. Desain kontrol ini dengan baik untuk ancaman karakteristik tergantung pada validitas internal tetapi sangat rentan terhadap beberapa perlakuan gangguan-yaitu, kinerja selama perlakuan tertentu dapat dipengaruhi oleh satu atau lebih dari perlakuan sebelumnya.

Oleh karena itu, hasil studi apapun dimana peneliti telah menggunakan desain counterbalanced harus diperiksa dengan teliti.

Gambar 13.8 Hasil (Means) dari studi menggunakan counterbalance desainPelajaran 1Pelajaran 2

Group 1Minggu ke 1-4Minggu ke 5-8Minggu ke 1-4Minggu ke 5-8

Metode X= 12Metode Y= 8Metode X= 10Metode Y= 10

Group 2Metode Y= 8Metode X= 12Metode Y= 6Metode X= 14

Keseluruhan means: Metode X = 12; Metode Y = 8Metode X= 12; Metode Y= 8

Interpretasi dalam penelitian 1 jelaslah: Metode X unggul untuk kedua kelompok terlepas dari urutan dan ke tingkat yang sama. Interpretasi dalam penelitian 2, bagaimanapun, adalah jauh lebih kompleks. Secara keseluruhan, metode X muncul lebih unggul, dan dengan jumlah yang sama seperti dalam studi 1. Dalam kedua studi, rata-rata keseluruhan untuk X adalah 12, sedangkan untuk Y adalah 8. Dalam studi 2, bagaimanapun, tampak bahwa perbedaan antara X dan Y tergantung pada paparan sebelumnya dengan metode lainnya. Kelompok I dilakukan jauh lebih buruk pada metode Y ketika terkena itu mengikuti X, dan kelompok II dilakukan jauh lebih baik pada X ketika terkena setelah metode Y. Ketika salah X atau Y diberikan pertama dalam urutan, tidak ada perbedaan dalam kinerja. Tidak jelas bahwa metode X adalah unggul dalam segala kondisi dalam studi 2, sedangkan ini cukup jelas dalam studi 1 (Fraenkel,2012).

2.2 Teknik Sampling Counterbalanced Design

Pengambilan sampel pada desain ini dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik purposive teknik dikenal juga sebagai sampling pertimbangan, yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan (berdasarkan saran dari ahli). Purposive sampling akan baik hasilnya di tangan seorang ahli yang mengenal populasi (Sudjana, 2005).

Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang diketahui. Dalam pelaksanaan pengambilan sampel ini, peneliti meminta bantuan pihak sekolah, yaitu guru bidang studi yang memahami karakteristik siswa disekolah tersebut untuk memberikan saran tentang kelas yang akan dijadikan sampel dengan tingkat kemampuan yang hampir sama (Wahyuni, 2013).

2.3 Teknik Analisis Data Counterbalanced Design

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah kedua populasi berdistribusi normal atau sebaliknya. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalahH0 : sampel berdistribusi normal

H1 : sampel berdistribusi tidak normal

Uji ini menggunakan uji Chi-Kuadrat,

Keterangan:

fi : frekuensi pengamatan

f h : frekuensi yang diharapkan.

dengan kriteria uji : terima H0 jika 2 hitung 2 tabel dengan taraf nyata 5% (Sudjana, 2005 : 293).Berdasarkan jurnal yang diperoleh, desain ini menggunakan uji normalitas liliefors. Uji normalitas liliefors adalah salah satu cara untuk menguji normalitas suatu sampel dengan cara menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data yang diperoleh ditransformsikan dalam nilai Z (yaitu selisih data dengan rata-rata dibandingkan standar deviasi data tersebut). Biasanya digunakan untuk data sampel yang kurang dari 30.Langkah uji normalitas liliefors : Pilih nilai signifikansi biasanya 5% (= 0,05) Data diurutkan dari yang terkecil ing yang terbesar Ari rata-rata, simpangan baku, atau standar deviasi dari sampel Tentukan nilai Z (angka baku) . Tentukan nilai table Z (lihat table Z) berdasarkan nilai Zi, dengan mengabaikan nilai negatifnya. Tabel Z

Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan table Z tuliskan dengan symbol F(Zi). Yaitu dengan cara nilai 0,5- nilai table Z apabila nilai Zi negative (-), dan 0,5+ nilai table Zapabila nilai Zi positif (+). Hitung frekuensi kumulatif nyata dari masing-masing nilai z untuk setiap baris, dan sebut dengan S(Zi) kemudian dibagi dengan jumlah number of cases (N) sample. S(Zi) dapat dicari dengan: S(Zi) = Tentukan nilai L hitung = I F(Zi)-S(Zi) I dan bandingkan dengan nilai L table (table nilai kritis untuk uji liliefors). Cara mencari F(Zi)-S(Zi) sebagai berikut: Rumus = F(Zi)-S(Zi) Apabila Lo (hitung) < Ltabel maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Haniah,2013).

2. Uji homogenitas dua varians

Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. H0 = data penelitian mempunyai varians yang homogenH1 = data penelitian mempunyai varians yang tidak homogen

1. Rumusan hipotesis

Ho: = sampel mempunyai variansi yang homogen

H1: = sampel mempunyai variansi yang tidak homogen

Keterangan : = varians nilai kelompok 1= varians nilai kelompok 2

2. Rumus statistik yang digunakan adalah uji-F :.............. (3)

Keterangan := varians terbesar= varians terkecil

3. Kriteria ujiPada taraf 0.05, tolak Ho hanya jika F hitung F (1 , 2) dan tolak sebaliknya (Sudjana, 2005).

3. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Hipotesis untuk uji perbedaan dua rata-rata adalah, H0 : 1 2H1 : 1 2

Keterangan :1 menyatakan rata-rata hasil belajar produktif siswa yang diajar pada kelas eksperimen 1 (produktif-adaptif).2 menyatakan rata-rata hasil belajar produktif siswa yang diajar pada kelas eksperimen 2 (adaptif-produktif).1 = 2 = dimana tidak diketahui maka,

Kriteria uji: terima Ho jika dengan dk = ( n1 n2 2 ). Sudjana (2005 : 239)

2.4 Keunggulan dan KelemahanKeunggulan dari desain ini adalah bahwa seluruh kelompok mendapat perlakuan yang sama, sehingga mengurangi risiko akan terjadinya kekecewaan dari satu kelompok karena merasa diperlakukan tidak adil di dalam proses eksperimen. Tetapi bisa juga terjadi bahwa jika perlakuan yang dikenakan harus secara berurutan atau sekuensial, maka hasil eksperimen pada kelompok tertentu (yang terkena perlakuan tidak urut) akan mendapatkan hasil yang berbeda. Risiko lain adalah kebosanan dari kelompok yang mendapat perlakuan, jika perlakuan yang diberikan dianggap terlalu banyak (Wicaksono,2011).

BAB IIIKESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :1. Counterbalanced design adalah salah satu desain pada Quasi Eksperiment dimana semua kelompok yang dijadikan sampel mendapat semua perlakuan yang sama, namun dengan urutan berbeda.2. Teknik sampling Counterbalanced design adalah teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri berdasarkan ciri/sifat-sifat populasi yang diketahui.3. Teknik analisis data Counterbalanced Design terdiri dari uji normalitas, uji homogenitas, uji kesamaan dua rata-rata, dan uji perbedaan dua rata-rata.4. Keunggulan Counterbalanced Design adalah mengurangi resiko akan terjadinya kekecewaan dari satu kelompok karena merasa diperlakukan tidak adil di dalam proses eksperimen. Adapun kekurangannya adalah hasil yang diperoleh antara kelompok yang diperoleh urut dan tidak urut dapat berbeda, serta dapat menimbulkan kebosanan dari kelompok yang mendapat perlakuan yang diberikan dianggap terlalu banyak.