copy of ii- prokarioti dan mikro alge[1]
TRANSCRIPT
Protista Prokariotik : BakteriMorfologi kasar sel Bakteri :
Ukuran : µmStaphylococcus dan Streptococcus Tunggal/Rantai : 0,75 – 1,25 µm Salmonella : 0,5 – 1 µm X 2 – 3 µm Yang paling kecil Mikoplasma (Pleomorfik): 0,1 – 0,3 µm Alat ukur : Mikrometer okular
Bentuk : Kokus, Batang (Silindris) (Tunggal/Rantai), Ujungnya bisa bundar, meruncing/lancip Spiral/spirillum (Tidak saling melekat (Spiralnya berpilin ketat yang lain sangat panjang dan menunjukkan sederetan pelintiran& lengkungan), Spiral yang pendek dan tidak lengkap disebut sebagai bakteri koma/Vibrio
Ciri bakteri:• Organisme multiselluler • Prokariot (tidak memiliki membran inti sel ) • Umumnya tidak memiliki klorofil • Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara
0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
• Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam • Hidup bebas atau parasit • Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada
mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
• Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan (Anonim2, 2009)
Struktur Bakteri
• Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)Meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
• Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan spora. (Anonim2, 2009)
Dinding sel• Tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan
protein dan polisakarida• ditemukan pada semua bakteri hidup bebas
kecuali pada Mycoplasma• berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari
lingkungan bertekanan osmotik rendah dan memelihara bentuk sel
• Dinding sel pada bakteri tidak mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N
• Dinding sel dilapisi selaput seperti gelatin• Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah
melindungi sel dari tekanan turgor
Membran plasma
• Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein.
• mengandung daerah transpor untuk untuk menutrisi daerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin, mempermudah interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang (Anonim2, 2009)
Perbedaan Bakteri Gram (+) dan Gram (-)Ciri Perbedaan relatif
Gram (+) Gram (-)
Struktur didinding sel Tebal Tipis
Komposisi dinding sel Berlapis tunggal (mono) Berlapis tiga (multi)
Kandungan lipid rendah (1 – 4%)Peptidoglikan ada sebagai lapisan tunggal; komponen utama lebih dari 50% berat kering pada beberapa sel bakteriAda asam tekoat
Kandungan lipid tinggi (11 – 22%)Peptidoglikan ada di dalam lapisan kaku sebelah dalam; jumlahnya sedikit, + 10% berat keringTidak ada asam tekoat
Kerentanan terhadap penisilin
Lebih rentan Kurang rentan
Pertumbuhan dihambat oleh zat-zat warna dasar,
misalnya ungu kristal
Pertumbuhan dihambat dengan nyata
Pertumbuhan tidak begitu dihambat
Persyaratan nutrisi Relatif rumit pada banyak spesies Relatif sederhanaResistensi terhadap gangguan fisik Lebih resisten Kurang resisten
Gambar Struktur bakteri Gram (+) dan Gram (-)
Sitoplasma•
• Materi inti sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi inti dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel. Selama perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan tidak pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang jelas selama pembelahan sel, sifat sebaliknya dari kromosom eukariot.
• RibosomRibosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom 70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbyhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai.
• Granula Sitoplasma, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan
• Protoplast dan SferoplastProtoplast adalah isi sitoplasma yang dikelilingi oleh membran sitoplasma, bentuk seperti bola karena tidak memiliki dinding sel luar yang kakuSferoplast adalah bahan lapisan luar yang tetap melekat pada membran sitoplasma
Struktur Tambahan Bakteri
• Flagelum (Bulu cambuk)
Berdasarkan letak dan jumlah flagellanya, bakteri dibedakan menjadi :•Atrik, tidak mempunyai flagel•Monotrik : bila hanya berjumlah satu pada salah satu ujungnya•Lofotrik : bila banyak flagellum di salah satu ujungnya•Amfitrik : bila banyak flagellum dikedua ujung •Peritrik : bila tersebar diseluruh permukaan sel bakteri
Gambar bakteri berflagela. Monotrik c. Amfitrikb. Lofotrik d. Peritrik
Kapsul atau Lapisan LendirKapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel
pada jenis bakteri tertentu, bila lapisannya tebal disebut kapsul dan bila lapisannya tipis disebut lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir tersusun atas polisakarida dan air
Selongsong atau tubulSelongsong terdiri dari senyawa-senyawa logam tak larut,
seperti feri dan mangan okside, yang mengendap di sekitar sel sebagai produk kegiatan metaboliknya
TangkaiTangkai itu mempunyai suatu substansi yang lengket pada
ujungnya yang jauh dari sel, yang memungkinkan sel tersebut melekat pada permukaan padat
Pilus dan fimbriastruktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif. Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri
Klorosomstruktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis
Vakuola gasFungsinya untuk meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel
mereka secara keseluruhan & bergerak ke atas / bawah dalam air
Ribosom prokaryota memiliki 70S (di mana S = satuan Svedberg) ribosom sedangkan eukaryota memiliki 80S ribosom pada sitosol mereka
SporaBersifat dorman, dihasilkan pada fase lanjut pada pertumbuhan sel dan pada kondisi-kondisi yang sesuai akan berkecambah dan menghasilkan sel yang sama seperti asalnya atau vegetatif. Spora tahan terhadap banyak bahan fisik maupun kimiawi•Endospora hanya terdapat pada bakteri, dinding sel tebal, sangat reaktif dan resisten, dihasilkan oleh semua Bacillus, Clostridiem dan Sporosarcinia
Bakteri yang mampu membentuk endospora dapat tumbuh dan bereproduksi selama banyak generasi sebagai sel vegetatif•EksosporaContoh Streptomyces, spora disebut konidia yang disangga pada ujung hifa oleh suatu filament vegetatif. Proses ini hampir sama dengan pembentukan spora pada jamur
SporaTerdiri dari:• Core : sitoplasma dari spora. di dalamnya terkandung
semua unsur untuk kehidupan bakteri seperti kromosom yang komplit, komponen-komponen untuk sintesis protein dan lain sebagainya.
• Dinding spora : lapisan paling dalam dari spora, terdiri dari dinding peptidoglikan dan akan menjadi dinding sel bila spora kembali ke bentuk vegetatif.
• Korteks : adalah lapisan yang tebal dari spora envelope. Juga terdiri dari lapisan peptidoglikan tapi dalam bentuk yang istimewa.
• Coat : terdiri dari zat semacam keratin, dan keratin inilah yang menyebabkan spora relatif tahan terhadap pengaruh luar.
• Eksosporium : adalah lipoprotein membran yang terdapat paling luar
Jenis BakteriBerdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan
besar, yaitu:• Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti
bola, dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: – Mikrococcus, jika kecil dan tunggal – Diplococcus, jka bergandanya dua-dua – Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk
bujursangkar – Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus – Staphylococcus, jika bergerombol – Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung
Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh : -keadaan lingkungan,
-medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.
Bentuk Bakteri
Pengaruh lingkungan terhadap bakteri
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteriSuhu
• Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup dengan suhu 0°– 30°C, suhu optimum 15°C.
• Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup dengan suhu 15° – 55°C, suhu optimum 25° – 40°C.
• Bakteri termofil, yaitu bakteri yang hidup dengan suhu 40° – 75°C, suhu optimum 25° – 40°C Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber air panas bersuhu 93° – 94°C.
KelembabanPada umumnya bakteri memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
CahayaUmumnya cahaya merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat mempertahankan diri dengan spora
Bakteri yang menguntungkan
• Pembusukan (penguraian sisa-sisa mahluk hidup contohnya Escherichia coli)
• Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi
• No. Produk /makanan Bahan baku Bakteri yang berperan• 1. Yoghurt susu Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus • thermophilus• 2.Mentega susu Streptococcus lactis• 3.Terasi ikan Lactobacillus sp.• 4.Asinan buah2an Lactobacillus sp.• 5.Sosis daging Pediococcus cerevisiae• 6.Kefir susuLacto Bacillus bulgaricus dan Srteptococcus
lactis• 7.Nata de coco Sari kelapa Acetobacter xylinum• 8.Keju susu Lactobacillus casei
Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen
Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum
Nitritasi
Nitratasi
Penghasil antibiotikBacillus polymyxa (penghasil antibiotik polimiksin B untuk
pengobatan infeksi bakteri gram negatif, Bacillus subtilis penghasil basitrasin (antibioti) untuk
pengobatan infeksi bakteri gram positifStreptomyces griseus penghasil antibiotik streptomisin
untuk pengobatan bakteri gram negatif termasuk bakteri penyebab TBCPembuatan zat kimia misalnya aseton dan butanol oleh Clostridium acetobutylicumBerperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehinggga menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas. Contohnya methanobacteriumPenelitian rekayasa genetika dalam berbagai bidang.sebagai contoh dalam bidang kedokteran dihasilkan obat-obatan dan produk kimia bermanfaat yang disintesis oleh bakteri, misalnya enzim, vitamin dan hormon.Pembantu pencernaan dengan bantuan Bakteri Entamoeba coli
• Penyebab penyakit pada tanaman budidaya
• No Nama bakteri Penyakit yang ditimbulkan• 1.Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk batang padi• 2.Xanthomonas campestris Menyerang tanaman kubis• 3.Pseudomonas solanacaerum Penyakit layu pada famili terung-
terungan• 4.Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-
buahan• 5.Agrobacterium tumafaciens penyebab tumor pada
tumbuhanBakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans
Penyebab penyakit pada tanaman budidayaNo Nama bakteri Penyakit1.Xanthomonas oryzae Menyerang pucuk
batang padi2.Xanthomonas campestris Menyerang tanaman
kubis3.Pseudomonas solanacaerum Penyakit layu pada
famili terung-terungan4.Erwinia amylovora Penyakit bonyok pada buah-buahan5.Agrobacterium tumafaciens penyebab tumor pada
tumbuhanBakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Micrococcus denitrificans dan Pseudomonas denitrificans
Struktur halus sel bakteri
• Struktur di luar dinding sel :Flagelum :Embel-embel seperti rambut yang teramat tipis
mencuat menembus dinding sel dan bermula dari tubuh dasar, suatu struktur granular tepat di bawah membran sel di dalam sitoplasma. Terdiri dari protein/flagelin
Gunanya utk pergerakan Penataan : a)Monotrikus/Tunggal b)Lofotrikus
sekelompok flagela pd satu ujung c) Amfitrikus flagela tunggal/sekelompok pada ke 2 ujung d) Peritrikus flagela sekeliling sel
Pili/Fimbriae :
Ukuran lebih kecil/pendek dan lbh banyak drpd flagela-Pilus F / Pilus sex – berfungsi sbg pintu gerbang bagi masuknya bahan genetik slm berlangsungnya perkawinan antara bakteri-Berfungsi sbg alat untuk melekat pada permukaan
Kapsul: Lapisan kental/lendir yg mengelilingi sel bakteri
Selongsong/Tubul :Bakteri yg hidup di lingkungan air tawar/marine Terdiri dari senyawa-senyawa logam tak larut seperti
Feri dan MnO, yg mengendap disekeliling selsebagai produk kegiatan metaboliknya
Tangkai :Bakteri yg hidup di air tawar/marineSuatu embel-embel setengah kaku yg memanjang dari
sel diameternya < diameter sel bakteri, pada ujungnya mempunyai substansi yg lengket untuk melekat pada permukaan yg padat
Dinding sel :Letak di bawah substansi ekstraseluler seperti kapsul dan di luar membran sitoplasma, kaku yang memberikan bentuk pada sel Komposisi kimiawi dinding sel adalah peptidoglikan yg tdd 1) N-asetilglukosamin (AGA), 2)Asam N-asetilmuramat (AAM) dan 3)Suatu peptida yg tdd 4-5 as.amino yaitu L-alanin, D-alanin, asam D-glutamat, dan lisin atau as.diaminopimelat, as. Tekoat, protein, polisakarida, lipoprotein, lipopolisakarida
Sel bakteri
Struktur di sebelah dalam dinding sel :
1. Membran sitoplasma/protoplasma/plasma : langsung di bawah dinding sel tempat berlangsungnya a) difusi pasif (osmosis) Proses tidak spesifik substansi kimiawi bergerak melintasi membran dari area berkonsentrasi lebih tinggi ke yg lebih rendahdan b) angkutan aktif Proses sangat spesifik
2. Mesosom : Membran sitoplasma dengan cara melipat ke arah dalam atau invaginasi ke dalam sitoplasma diduga berfungsi dalam sintesis
3. Sitoplasma a)Daerah sitoplasma granular kaya RNA b)Daerah kromatin/nukleus kaya DNA c)Tubuh inklusi bagian zat alir, mengandung nutrien terlarut dan bahan partikulat
4. Protoplas dan sferoplas 5. Spora a)Di luar sel (eksospora) contohnya pada Streptomyces
dan b)Di dalam sel vegetatif (endospora) contohnya pada Bacillus
Kultivasi Bakteri• Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan kultivasi
bakteri, diantaranya :1. Nutrisi
a. Tipe nutrisib. Media bakteriologis, yaitu tipe media dan penyiapan media
2. Lingkungan Fisik yang optimum a. Suhu : 0-30oC untuk bakteri psikrofil;
25-40oC untuk bakteri mesofil; 50oC atau lebih untuk bakteri termofil.
b. Atmosfer gas : aerobik, anaerobik, anaerobik fakultatif dan mikroaerofilik.c. pH : pH optimum kebanyakan bakteri pada 6,5-7,5d. Cahaya e. Salinitas : konsentrasi garam tertinggi, yaitu 10-15% NaCl
• Inokulasi bakteri pada suatu medium dengan kandungan nutrisi yang sesuai.
• Inkubasi medium yang sudah di inokulasi pada keadaan fisik yang sesuai.
• Namun, beberapa spesies bakteri bereproduksi dengan proses tambahan, termasuk prosuksi spora reproduktif dan fragmentasi pertumbuhan berfilamen.
Terdapat Terdapat dua langkah penting bagi kultivasi yang dilakukan di laboratorium, yaitu :
Reproduksi Bakteri
• Ciri khas reproduksi bakteri adalah pembelahan biner melintang; satu sel membelah diri menghasilkan dua sel. Jadi bila kita mulai dengan satu bakteri tunggal, maka populasi bertambah secara geometrik:
• Namun, beberapa spesies bakteri bereproduksi dengan proses tambahan, termasuk prosuksi spora reproduktif dan fragmentasi pertumbuhan berfilamen.
Pertumbuhan Bakteri
Istilah pertumbuhan umum digunakan untuk bakteri serta mikroorganisme lain dan biasanya mengacu pada perubahan di dalam hasil panen sel (pertambahan total massa sel) dan bukan perubahan individu organisme.
Inokulum hampir selalu mengandung ribuan organisme, yaitu pertumbuhan menyatakan pertambahan jumlah atau massa melebihi yang ada di dalam inokulum asalnya. Selama fase pertumbuhan seimbang (balanced growth) yang akan diuraikan kemudian, pertambahan massa bakteri berbanding lurus (proporsional) dengan pertambahan komponen selular yang lain seperti DNA, RNA, dan protein, sehingga muncullah berbagai cara untuk mengembangkan pengukuran bagi pertumbuhan bakteri.
Kurva Pertumbuhan Bakteri
• Fase Pertumbuhan Ciri Lamban (lag) : Tidak ada pertambahan populasi • Sel mengalami perubahan dalam komposisi kimiawi
• dan bertambah ukurannya; substansi intraseluluer • bertambah • Logaritma (eksponensial) : Sel membelah dengan
laju yang konstan Massa menjadi dua kali lipat dengan laju sama
Aktifitas metabolik konstan Keadaan pertumbuhan seimbang
Statis : Penumpukan produk beracun dan kehabisan nutrient Beberapa sel mati sedangkan yang lain tumbuh dan membelah Jumlah sel hidup menjadi tetap
Penurunan atau kematian Sel menjadi mati lebih cepat daripada terbentuknya sel- sel baru Laju kematian mengalami percepatan menjadi eksponensial Bergantung pada spesiesnya, semua sel mati dalam waktu beberapa hari atau beberapa bulan
Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh beberapa faktor :1.Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.2.Kelembaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri3.Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.4.Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri
ProtozoaProtozoa merupakan hewan : bersel tunggal, berinti sejati (eukariotik) tidak memiliki dinding sel. Ukurannya antara 3 – 1000 µm (mikroskopis) heterotrof.Parasit atau hidup bebas Tempat hidupnya adalah tempat yang basah
yang kaya zat organik, air tawar/ air laut sebagai zooplakton,
Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu berupa kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel).
Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif yang bersifat aktif disebut tropozoit fase dorman dalam bentuk sista.
Tropozoit akan aktif mencari makan dan bereproduksi selama kondisi lingkungan memungkinkan. Jika kondisi tidak baik maka protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding tebal. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada umumnya berkembangbiak dengan membelah diri.
Penggolongan Protozoa Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya Protozoa dibedakan menjadi 4 fillum yaitu:
1)Fillum Mastigophora atau Flagellata (Flagellum = Cambuk)memiliki alat gerak berupa cambuk dan disebut cambuk getar
2.Filum Sarcodina atau Rhizopoda (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu), misal Amoeba.
Filum Mastigophora/Flagelata• Mempunyai alat gerak flagelum• Parasit – Trypanosoma, Trichomonas• Jenis Mastigophora dan penyakit yang ditimbulkannyaNo Nama Penyakit
1 Trypanosoma gambiense T.rhodesiense
Parasit dalam darah manusia/penyakit tidur di Afrika penularan oleh Glosina palpalis (lalat tse tse)
2 T. cruzi Peny. Chagas di AS
3 T. evansi Peny sura pad hw
4 T. brucei Peny nagana pada sapi/kerbau
5 T.vaginalis Keputihan pd vagina wanita
6 T.foetus Parasit pd sapi
3.Filum Cilliata atau Cilliophora (Cillia = bulu getar)Protozoa yang memiliki bulu getar pada seluruh
permukaan (membran selnya) digolongkan dalam kelompok (Fillum Ciliata), misalnya Paramecium.
Filum Ciliata :
-Protozoa yang permukaan tubuhnya ditumbuhi rambut getar/silia
-Bentuk tubuh tetap, oval -Sifat hidup : bebas/parasit bebas : Paramecium caudatum parasit : Nyctoterus ovalis (pd kecoa) Balantidium coli (pd babi) disebut juga
Balantidiosis Paramecium : makro/mikro nukleus Vakuola makanan: Utk mencerna & mengedarkan
makanan Vakuola berdenyut : Mengeluarkan sisa makananBergerak dgn menggetarkan silianya – 1)melayang di
dalam air 2) menangkap makanan 3) Terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel
Reproduksi :1.Aseksual membelah diri dg pembelahan biner diawali pembelahan mikronukleus kemudian pembelahan makronukleus2)Seksual/konyugasi
2 sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut sel untuk kawin, terjadi saling tukar menukar mikronukleus
- Stentor – hidup di sawah, air tergenang yang banyak zat organik
- Didinium – hidup di perairan - Stylonichia – silia berkelompok disebut sirus, hidup di
perairan yang banyak mengandung sampah organik- Vorticella – bentuk seperti lonceng silia terdapat di
sekitar mulut sel
4.Filum Sporozoa Semua protozoa yang tidak memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora digolongkan dalam
fillum sporozoa, misalnya Plasmodium.
4.Fillum SporozoaSemua anggota filum Sporozoa tidak memiliki alat gerak dan bersifat parasit, tubuh terbentuk bulat atau bulat panjang. Perkembangbiakan/siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium: a.SchizogoniaTerbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang b.SporogoniPembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif. C.Gamogoni Tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.
Contoh-contoh Sporozoa antara lain:1.Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam. 2.Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam. 3.Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan gejala demam yang tidak teratur.4.Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan Plasmodium vivax.
Daur hidup Plasmodium di dalam tubuh manusia
1.Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.
2.Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.
3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel hati banyak yang rusak.
4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam jumlah banyak.
5. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut terhisap dan masuk ke dalam usus nyamuk. Di dalam usus nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma). Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Fertilisasi terjadi di dalam usus sehingga terbentuklah zigot (ookinet).
6. Zigot (ookinet) selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk (ookista) 7. Di dalam ookista, zigot akan membelah berulang kali
sehingga terbentuk sel-sel yang lengkap dinamakan sporozoit.8. Jika ookista telah matang maka akan pecah sehingga
sporozoit tersebar ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.
9. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.
Filum Sarcodina atau Rhizopoda Alat gerak : kaki semu atau pseupodia untuk bergerak dan menangkap mangsa misalnya Amoeba. Sedangkan Rhizopoda yang terbungkus oleh cangkang misalnya Foraminifera dan Arcella.Amoeba adalah hewan bersel satu hidup bebas atau hidup sebagai parasit. Amoeba yang hidup bebas di tanah yang berair dan banyak mengandung bahan organik, contohnya: Amoeba proteusAmoeba yang bersifat parasit terdapat dirongga mulut seperti Entamoeba ginggivalis dan di dalam usus manusia adalah Entamoeba histolytica.
Struktur tubuh AmoebaTubuhnya dapat berubah-ubah. Tubuh bagian luar terdapat membran sel (membran plasma). berfungsi sebagai pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan, ekskresi.
Alat gerak yang digunakan adalah dengan membentuk pseudopodia serta dapat menangkap rangsangan kimia dari luar tubuhnya.Tubuh bagian dalam terdapat sitoplasma yang dibedakan menjadi ektoplasma (bagian luar) dan endoplasma (bagian dalam).
Cara bergerak Amoeba dengan menggunakan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan penjuluran dari sitoplasma. Pseudopodia digunakan untuk bergerak dan menelan mangsa (makanannya). Beberapa jenis amoeba membentuk sista dan di dalam sista terjadi pembelahan secara mitasis. Sista akan dikeluarkan bersama faeses (tinja), kemudian tersebar pada makanan dan minuman, akhirnya disebarkan oleh lalat.
ALGAE/GANGGANG
Alga (jamak Algae) atau ganggang adalah sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ
dengan perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga digolongkan pula sebagai tumbuhan talus. Ganggang meliputi organisme bersel satu (uniselular) maupun bersel banyak (multiselular).
Algae/Ganggang prokariotikGanggang hijau-biru atau Cyanobacteria masuk ke dalam kelompok bakteri. Cyanobacteria memiliki struktur sel prokariotik seperti halnya bakteri, dan bisa melakukan fotosintesis langsung karena memiliki klorofil. Sebelumnya, ganggang ini dikenal dengan sebutan Cyanophyta dan bersama bakteri masuk ke dalam kingdom Monera. Akan tetapi dalam perkembangan selanjutnya, diketahui bahwa ganggang ini memiliki karakteristik bakteri sehingga dimasukkan ke dalam kelompok bakteri (Eubacteria).
Alga EukariotikRhodophycophytaChlorophycophyta
GlaucophytaEuglenophyta
ChlorarachniophytaHeterokontHaptophyta
CryptomonadophytaDinoflagellata
Taksonomi Algae
ALGA
Divisi Cholorophyceae
Divisi Phaeophyceae
Divisi Rhodophyceae
Divisi Myxophyceae (Cyanophyceae)
Divisi ChlorophytaPigmen, khlorofil a dan b, santofil, dan karoten,
khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau
Hasil fotosintesis berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
Khloroplas berjumlah satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
Sel berinti sejati, satu atau lebih.Sel kembara mempunyai 2 atau 4 flagela sama
panjang, bertipe whiplash.Dinding sel mengandung selulose.Bentuk talus/struktur vegetatif
Reproduksi Chlorophyta
Dibagi menjadi 3:
Secara vegetatif :
dengan menggunakan thalusnya
Secara aseksual :
dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora
Secara seksual : isogami, anisogami, oogami, aplanogami
Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu
Chloropyceae dan Charophyceae.
Menurut Smith (1955) Chlorophyceae dibagi menjadi 12 bangsa, yaitu: 1)Volvocales, 2)Tetrasporales, 3)Ulothrichales,
4)Ulvales, 5)Schizogoniales (Prasiolales)
6) Cladophorales, 7)Oedogoniales, 8)Zygnematales,
9)Chlorococcales, 10)Siphonales,
11)Dasycladales dan 12)Siphonocladales.
Oleh beberapa penulis, Tetrasporales dan Volvocales sering disatukan menjadi satu bangsa, yaitu Volvocales dan Tetrasporales dianggap sebagai anak bangsa dan Volvocales.
Sebagian besar ± 90% merupakan algae air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
Contoh-contoh Algae yang Termasuk Divisi Chlorophyta uniseluler motil/berflagela:
Chlamydomonas sp.
uniseluler non motil/kokoid : Chlorella sp.koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai
flagela) : Volvox sp
koloni nonmotil (kokoid ): Pediastrum sp., Hydrodictyon sp.
palmeloid: Tetraspora sp.
dendroid: Prasinocladus sp.berbentuk filamen: bercabang: Cladophora sp.
tidak bercabang: Oedogonium sp., Spirogyra sp.
heterotrikh: Coleochaeta sp., Stigeoclonium spberbentuk helaian/lembaran yang distromatik: Ulva
sp.lembaran yang monostromatik: Monostroma sp.
berbentuk silinder yang beruang di tengah: Enteromorpha
berbentuk sifon/spnositik: Caulerpa sp., Codium sp.
Klasifikasi Algae ke dalam Divisi berdasarkan:
Pigmentasi Hasil fotosintesis Flagelasi Sifat fisik dan kimia dinding sel Ada atau tidak adanya inti sejati
Divisi Phaeophyta
Tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin.
Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
Sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.
Jenis-jenis dari bangsa-bangsa dalam Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.) Sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar.
Divisi Rhodophyta Hanya mempunyai satu kelas, yaitu
Rhodophyceae.
Dinding sel terdiri dari selulose dan agar atau karagen. Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela.
Mempunyai kandungan pigmen : Khlorofil: terdiri dari khlorofil a dan d,
Fikobilin: fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris dan karoten. Pigmen-pigmen tersebut terdapat dalam kloroplas
Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar khloroplas.
Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian.
Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora,
karpospora (spora seksual), spora, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora
Divisi CyanophytaTipe sel: sel Prokariotik (sama dengan bakteri)Uniseluler dan MultiselulerMemiliki pigmen fikosianinKlorofil tidak di dalam kloroplas, tetapi tersebar
di seluruh sitoplasmaPerairan (terutama perairan tawar) dan tempat-
tempat lembab.Mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai
850C (sumber air panas) sehingga Ganggang Biru merupakan salah satu mikroorganisme perintis
• CONTOH SPESIES Cyanophyta1. Alga biru uniseluler- Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang- Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada
tumbuhan lain2. Alga biru uniseluler berkoloni- Polycistis- Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan
(foodsuplement)3. Alga biru berbentuk benang- Oscillatoria- Nostoc commune- Anabaena azollae dan Anabaena cycadae bersimbiosis
dengan Azolla pinnata dan Cycas rumphii. Simbiosis Anabaena azollae dengan Azolla pinnata sebagai alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat meningkatkan kadar Nitrogen di lahan persawahan
CONTOH SPESIES Cyanophyta
1.Alga biru uniseluler
-Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang
-Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain
2. Alga biru uniseluler berkoloni
-Polycistis
- Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan (foodsuplement)
3. Alga biru berbentuk benang
-Oscillatoria
-Nostoc commune
- Anabaena azollae dan Anabaena cycadae bersimbiosis dengan Azolla pinnata dan Cycas rumphii. Simbiosis Anabaena azollae dengan Azolla pinnata sebagai alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat meningkatkan kadar Nitrogen di lahan persawahan
Alga yang hidup melayang-layang di permukaan air disebut neuston, sedangkan yang hidup di dasar perairan disebut bersifat bentik.
Alga yang bersifat bentik digolongkan menjadi :
a. epilitik (hidup di atas batu)
b. epipalik (melekat pada lumpur atau pasir)
c. epipitik (melekat pada tanaman)
d. epizoik (melekat pada hewan).
Berdasarkan habitatnya di perairan, alga dibedakan atas :
a. alga subaerial, yaitu alga yang hidup di daerah permukaan
b. alga intertidal, yaitu alga yang secara periodik muncul di permukaan karena naik turunnya air akibat pasang surut
c. alga sublitoral, yaitu alga yang hidup di bawah permukaan air
d. alga edafik, yaitu alga yang hidup di dalam tanah.
Manfaat Alga (Ganggang)
• Peranan ganggang coklat(Phaeophyta)
• Dimanfaatkan pada industri makanan atau farmasi, algin atau asam alginat dari ganggang coklat digunakan dalam pembentukan eskrim, pembentukan pil, salep, pembersih gigi, lotion dan krim, selain itu dapat dimanfaatkan untuk kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi, sedangkan kandungan fosfornya rendah
Peran ganggang merah (Rodophyta)Manfaatnya antara lain sebagai bahan makanan
dan kosmetik.misalnya Eucheuma spinosum , selain itu juga dipakai untuk mengeraskan atau memadatkan media pertumbuhan bakteri.
Ganggang merah atau Rhodophyta adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.
Warna merah pada ganggang ini disebabkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten, dan xantofil.
Ganggang ini pada umumnya banyak sel (multiseluler) dan makroskopis. Ganggang ini dapat mencapai panjang antara 10 sentimeter sampai 1 meter dan berbentuk benang atau lembaran.
• Ganggang keemasan (chrysophyta) merupakan alga yang hidup di air tawar /di air laut. Tubuh ada yang bersel satu/ bersel banyak. Alga ini digolongkan ke dalam 3 kelas, yaitu
• 1. Kelas alga Hijau-Kuning (Xanthophyceae), 2.Kelas alga keemasan (Chrysophyceae), 3.Kelas Diatom (Bacillariophyceae).
• Peranan ganggang keemasan (Crysophyta)
• Berguna sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, membuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, pernis, dan piringan hitam
• Peranan ganggang hijau (Chlorophyta)• Beberapa spesies ganggang hijau biru dapat
dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif, misalnya Spirulina sp.
• Beberapa spesies ganggang hijau – biru yang bersimbiosis dapat menambat (fiksasi) nitrogen bebas , sehingga menambah kesuburan tanah, misalnya : Anabaena azollae
Agmenellum sp. (400x)
(www.serc.si.edu)
Calothrix sp. (www.ibvf.cartuja.csic.) Nodularia sp.
(www.ibvf.cartuja.csic.es)
Microcystis sp.( starcentral.mbl.edu)
Chlorococcum sp.(silicasecchidisk.conncoll.edu)
Cymbella sp.( zarfenterprises.com
Spirogyra sp.(biologie.unihamburg.de)
Diaptomus sp.(nildram.co.uk )
Paramecium sp.(101science.com)
Brachionus sp.( cfb.unh.edu )
Coleps sp.( www.pirx.com)
Stentor sp.(www.plingfactory.de)
Closteriopsis sp.( www.serc.si.edu)
Chaetophora sp. (protist.i.hosei.ac.jp)
Navicula sp(www.water.ky.gov )
Chilomonas sp.(protist.i.hosei.ac.jp)
Euglena sp.( www.lfscultures.com)
Peridinium sp.(botit.botany.wisc.edu)
Synedra sp.(plantbio.ohiou.edu)
Synedra ulna(flickr.com)
Chilodonella sp.(protist.i.hosei.ac.jp).
Vorticella sp.(pirx.com)
Amoeba sp.(www.ndpteachers.org)
Daphnia sp.(mblaquaculture.com)
Fragilaria sp.( starcentral.mbl.edu)
Fragilaria capucina( www.nies.go.jp)
Oscillatoria sp.(www.water.ky.gov )
Draparnaldia sp.(protist.i.hosei.ac.jp )
Phormidium sp.(silicasecchidisk..edu)
Phacus sp.(flickr.com)
• Alga Laut sebagai Biotarget Industri
1)Alga Laut sebagai Sumber MakananKandungan bahan-bahan organik yang terdapat dalam alga merupakan sumber mineral dan vitamin untuk agar-agar, salad rumput laut maupun agarose. Agarose merupakan jenis agar yang digunakan dalam percobaan dan penelitian dibidang bioteknologi dan mikrobiologi.
Potensi alga sebagai sumber makanan (terutama rumput laut), di Indonesia telah dimanfaatkan secara komersial dan secara intensif telah dibudidayakan terutama dengan tehnik polikultur (kombinasi ikan dan rumput laut).
2)Alga Laut sebagai Adsorben Logam BeratPemanfaatan sistem adsorpsi untuk pengambilan logam-logam berat dari perairan telah banyak dilakukan. Beberapa spesies alga telah ditemukan mempunyai kemampuan yang cukup tinggi untuk mengadsorpsi ion-ion logam, baik dalam keadaan hidup maupun dalam bentuk sel mati (biomassa). Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa gugus fungsi yang terdapat dalam alga mampu melakukan pengikatan dengan ion logam. Gugus fungsi tersebut terutama adalah gugus karboksil, hidroksil, sulfudril, amino, iomodazol, sulfat, dan sulfonat yang terdapat didalam dinding sel dalam sitoplasma.
3)Alga Laut sebagai Sumber Senyawa BioaktifAlga hijau, alga merah ataupun alga coklat merupakan sumber potensial senyawa bioaktif yang sangat bermanfaat bagi pengembangan (1) industri farmasi seperti sebagai anti bakteri, anti tumor, anti kanker atau sebagai reversal agent dan (2) industri agrokimia terutama untuk antifeedant, fungisida dan herbisida.
Kemampuan alga untuk memproduksi metabolit sekunder terhalogenasi yang bersifat sebagai senyawa bioaktif dimungkinkan terjadi, karena kondisi lingkungan hidup alga yang ekstrem seperti salinitas yang tinggi atau akan digunakan untuk mempertahankan diri dari ancaman predator.
Dalam dekade terakhir ini, berbagai variasi struktur senyawa bioaktif yang sangat unik dari isolat alga merah telah berhasil diisolasi. Namun pemanfaatan sumber bahan bioaktif dari alga belum banyak dilakukan. Berdasarkan proses biosintesisnya, alga laut kaya akan senyawa turunan dari oksidasi asam lemak yang disebut oxylipin. Melalui senyawa ini berbagai jenis senyawa metabolit sekunder diproduksi.
4)Alga Laut sebagai Sumber Senyawa AlginatAlginat merupakan konstituen dari dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga coklat (Phaeophycota). Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai monomer mannuronic acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat dalam alga tergantung pada jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40 % berat kering) dapat diperoleh dari jenis Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya mengandung 16-18 % berat kering.
Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan seperti natrium alginat dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es. Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis kapsul dan tablet. Alginat juga digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial untuk tehnik pengobatan seperti micro-encapsulation dan cell transplantation.
5)Alga Laut sebagai Penghasil Bioetanol dan BiodieselMeskipun masih dalam tahap riset yang mendalam, potensi alga laut sebagai penghasil bioetanol dan biodiesel sangat menjanjikan dimasa mendatang. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan bakar hayati (biofuel) bisa diproduksi dari budidaya cepat alga mikro yang tumbuh diperairan tawar/asin. gas CO2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan panen yang terus-terusan (continuous) yang dikarenakan waktu tanam alga hanya 1 minggu.
6)Alga Laut sebagai Pupuk OrganikDikarenakan kandungan kimiawi yang terdapat dalam alga laut merupakan nutrien yang sangat penting bagi semua mahluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan, maka alga laut dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung bahan kimia sintesis.Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan mineral seperti potasium dan hormon seperti auxin dan sytokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk organik ditunjang pula oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat dimanfaatkan untuk penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah