contoh untuk materi buku digital.doc
TRANSCRIPT
PENDAHULUAN
Bahan ajar mandiri dalam bentuk suplemen yang relatif singkat ini ditulis
untuk membantu peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Bahan ajar mandiri ini disusun sebagai pelengkap buku pegangan peserta
didik, yaitu Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 karangan
Irnaningtyas yang diterbitkan oleh Penerbit Erlangga.
A. Deskripsi Isi Suplemen
Materi mata pelajaran Biologi kelas XI Semester 1 Kelompok Peminatan
dan Ilmu Alam disusun menjadi 5 Suplemen, yaitu:
Suplemen 1 :
Sel, yang terdiri dari subbab: sejarah penemuan sel, sel prokariotik dan
eukariotik, perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan mekanisme transport
melalui membrane plasma.
Suplemen 2 :
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, yang terdiri dari subbab: macam-
macam jaringan tumbuhan dan jaringan penyusun organ tumbuhan
Suplemen 3 :
Struktur dan fungsi jaringan hewan yang terdiri dari subbab:
jaringan hewan, organ dan system organ.
Suplemen 4 :
Sistem gerak yang terdiri dari subbab: tulang sebagai alat gerak pasif,
otot sebagai alat gerak aktif, dan gangguan pada system gerak.
Suplemen 5 :
Sistem Peredaran darah yang terdiri dari subbab: system peredaran
darah manusia dan gangguan system peredaran darah.
B. Manfaat dan Relevansi
Dengan tersedianya suplemen bahan ajar mandiri, maka peserta didik akan
mendapatkan manfaat yaitu, peserta didik akan lebih banyak
mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi
ketergantungan terhadap kehadiran guru. Seain itu peserta didik juga
akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi
yang harus dikuasainya, karena disajikan secara menarik.
C. Petunjuk Penggunaan Suplemen
Supaya lebih mudah dalam mempelajari suplemen ini, bacalah secara
runtut isi suplemen ini untuk setiap kegiatan belajar. Berikut merupakan
panduan berisi petunjuk yang dapat digunakan untuk mempelajari
suplemen.
1. Peta kompetensi
Berisi kompetensi yang sistematis dan saling berhubungan satu sama
lain.
2. Uraian materi
Pelajari uraian materi dengan baik untuk dapat mengerjakan evaluasi
yang terkait dengan materi di bagian berikutnya
3. Latihan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan yang ada pada bagian ini untuk
menambah pemahaman. Bila Anda mendapat kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal pada latihan ini, pelajari rambu-rambu/
petunjuk penyelesaian soal latihan
4. Rangkuman
Di akhir setiap bab pada suplemen ini terdapat ringkasan materi.
Bacalah bagian ini untuk mengingat kembali uraian materi.
5. Tes formatif
Setelah Anda membaca, mempelajari dan berlatih materi pada
suplemen ini, coba selesaikan soal-soal pada tes formatif yang tertulis
pada akhir suplemen ini untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
kalian dalam menguasai materi tanpa melihat kunci jawaban.
6. Di akhir setiap bab pada suplemen ini terdapat glosarium yang ditulis
secara alfabetis. Bacalah bagian ini untuk mengingat kembali istilah-
istilah yang terdapat pada uraian materi.
BAB I SEL
Kita memiliki kulit, rambut, tangan, dan kaki. Pernahkah Anda berpikir
semua itu tersusun dari apa? Ya, tangan, kulit, rambut, dan kaki kita tersusun
dari beribu-ribu bahkan berjuta-juta sel, menurut Anda apa itu sel? Bagaimana
bentuk sel? Apakah tubuh hewan dan tumbuhan tersusun dari sel yang sama
dengan kita? Untuk lebih memahami tentang sel, Anda dapat mempelajari pada
bab ini.
Secara structural, sel merupakan penyusun makhluk hidup, baik makhluk
hidup bersel satu atau bersel banyak pada tumbuhan ataupun hewan. Sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Hal ini karena sel tidak dapat
dibagi-bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri. Sel
juga merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Ini berarti sel dapat melakukan
proses kehidupan seperti perombakan, sintesis, respirasi, dan lain-lain. Pada bab
ini Anda akan mempelajari sel tidak hanya bagian luarnya saja, tetapi akan
dibahas pula mengenai teori-teori yang berhubungan dengan sel, struktur sel
dan fungsinya, organel-organel yang terdapat di dalam sel, perbedaan struktur
sel hewan dan sel tumbuhan, serta mekanisme transport pada membrane sel.
A. Sejarah Penemuan Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari
batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya
ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya.
Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan istilah
cellulae artinya sel. Nama sel diambilnya dari bahasa Yunani “Kytos” yang
berarti ruang kosong, sedangkan bahasa latin ruang kosong adalah “cella“.
Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui
lebih banyak tentang sel.
Gambar 1.1 Mikroskop dan hasil pengamatan sel gabus Robert Hooke
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632–1723)
merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu
digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan
organisme yang bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut
bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.
Gambar 1.2 Mikroskop Leeuwenhoek
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya
persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori-teori tentang sel.
Ayo coba kalian cari tokoh-tokoh lain yang ikutberperan dalam perkembangan teori sel!
B. Sel Prokariotik dan Eukariotik
Sel dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan ada tidaknya
membran nukleus (membran inti), yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang sel prokariotik dan eukariotik
Anda bisa menyaksikan pada video berikut ini.
Video 1.1 perbandingan sel eukariotik dan eukariotik
Sumber : http//wwwtwitter.com/Rian HS
C. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Pada prinsipnya sel hewan mirip dengan sel tumbuhan, tetapi dalam
perkembangannya, sel hewan memiliki beberapa perbedaan dengan sel
tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada
sel hewan, demikian pula sebaliknya.
Untuk mengetahui tentang perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Anda bisa menyaksikan pada tayangan video berikut ini.
Video 1.2 perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Sumber : Akademik privat, 2013
D. Mekanisme Transport melalui Membran Plasma
Pada makhluk bersel banyak, transportasi antarsel terjadi melalui
membrane plasma. Ada beberapa manfaat transport zat bagi sel,
diantaranya untuk hal-hal berikut.
1. Menjaga kestabilan pH
2. Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk kegiatan enzim
3. Memperoleh pasokan zat makanan , bahan energy, dan bahan mentah
lain
4. Membuang sisa metabolism yang beracun
5. Memasok ion-ion penting untuk kegiatan saraf dan otot
Zat yang dapat melalui membrane plasma biasanya merupakan zat
yang dapat larut. Selain ukuran molekul, sifat-sifat zat yang memengaruhi
transportasi pada membrane antara lain kandungan muatan listrik, jumlah
molekul air yang terikat, dan daya lewat dalam zat lemak.
Membrane plasma mempunyai sifat selektif, yaitu mampu memilih zat
yang dapat menembusnya. Hal tersebut berkaitan dengan sifat
permeabilitas membrane, beberapa sifat permeabilitas membrane adalah
sebagai berikut.
1. Permeable, dapat ditembus oleh semua jenis zat
2. Impermiabel, tidak dapat ditembus oleh semua zat
3. Permeable diferensial (permeable selektif), hanya dapat ditembus oleh
beberapa jenis zat. Contohnya adalah membrane semipermeable yang
terdapat pada nucleus, vakuola makanan (kontraktil), dan membrane
plasma.
Transport zat melalui membrane dibedakan menjadi dua macam, yaitu
tranpor pasif dan transport aktif. Perbedaan antara transport pasif dan
transport aktif bisa Anda saksikan pada video berikut ini.
Video 1.3 perbedaan transport pasif dan transport aktif
Sumber : GoeSmart indismart, 2013
LATIHAN 1
Setelah Anda menyelesaikan materi sel, agar lebih memahami materi yang
telah dibahas dalam kegiatan belajar, kerjakan latihan berikut ini!
1. Sel merupakan kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup. Apakah
artinya?
2. Apa perbedaan antara sel prokariotik dan sel eukariotik?
3. Mengapa membrane plasma dikatakan mempunyai sifat semipermiabel?
4. Apa perbedaan transport aktif dan transport pasif? Diantara kedua jenis
transport tersebut manakah yang lebih menguntungkan untuk sel makhluk
hidup?
5. Mengapa ikan laut perlu direndam sebentar dalam larutan garam
berkonsentrasi rendah sebelum dimasak? Jelaskan proses yang terjadi!
Apabila Anda telah mencoba menjawab latihan soal di atas, dan menemui
kesulitan untuk mengerjakannya, gunakanlah rambu-rambu jawaban berikut ini.
1. Sebagai kesatuan structural sel merupakan penyusun yang mendasar bagi
tubuh makhluk hidup, sebagai kesatuan fungsional berarti bahwa sel
melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup seperti: respirasi,
ekskresi, transportasi, sintesis, reproduksi, sekresi, dan respon terhadap
rangsangan.
2. Sel eukariotik adalah sel yang mempunyai membrane inti sel, sedangkan sel
prokariotik adalah sel yang tidak mempunyai membrane inti.
3. Membran plasma dikatakan mempunyai sifat semipermeabel karena
membran plasma bertugas mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun ke
luar meninggalkan sel. Membran plasma hanya dapat dilalui molekul-
molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.
4. Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion tanpa menggunakan
energi sel. Perpindahan molekul tersebut terjadi secara spontan dari
konsentrasi tinggi ke rendah, misal difusi dan osmosis.Adapun transport aktif
adalah perpindahan molekul atau ion menggunakan energi dari sel dan
perpindahan tersebut dapat terjadi meskipun melawan konsentrasi. Contoh
transpor aktif adalah pompa Natrium-Kalium, endositosis, dan eksositosis.
Transpor pasif lebih menguntungkan sel karena molekul atau ion dapat
diangkut ke luar masuk sel tanpa membutuhkan energi.
5. Perendaman ikan laut menggunakan larutan garam berkonsentrasi rendah
bertujuan untuk mengurangi rasa asin pada ikan laut. Dalam hal ini proses
yang terjadi disebut difusi. Konsentrasi garam dalam tubuh ikan laut lebih
tinggi daripada larutan garam maka garam akan berdifusi ke luar dari tubuh
ikan menuju larutan garam di sekitarnya. Oleh karena itu, rasa asin pada
ikan laut dapat berkurang.
RANGKUMAN
Sel merupakan satuan struktural dan fungsional terkecil makhluk hidup.
Sel memiliki bermacam-macambentuk dan ukuran. Sel umumnya berukuran
sangat kecil sehingga hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop
satuan ukuran untuk sel adalah mikrometer atau sering disebut mikron.
Bagian -bagian sel adalah: membran sel, inti sel, nukleus, sitoplasma
(mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, badan Golgi, lisosom, badan
mikro, vakuola, plastida, sentrosom, serta sentriol), dan dinding sel.
Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan karena adanya perbedaan
organel penyusunnya. Sel tumbuhan memiliki organel khas sebagai berikut.
1. Dinding sel, berfungsi sebagai pelindung dan penunjang sel, tersusun atas
selulosa (polisakarida yang kompleks) bersifat kuat tetapi memiliki daya
renggang yang tinggi. Pada dinding sel terdapat plasmodesmata yang
berfungsi untuk hubungan antarsel sehingga memungkinkan pertukaran zat
antarsel.
2. Vakuola, diliputi oleh membran tonoplas. Fungsi vakuola, antara lain untuk
membangun tekanan turgor sel; untuk menarik serangga karena
mengandung pigmen pemberi warna pada bunga, buah, daun, dan pucuk-
pucuk daun; sebagai tempat penimbunan sisa metabolisme berupa lateks
(getah, emulsi); sebagai tempat menimbun zat makanan, misalnya sukrosa,
garam mineral, dan inulin.
3. Plastida, macam plastida ada tiga, yaitu leukoplas, kromoplas, dan kloroplas.
Sel hewan memiliki organel khas berupa:
1. Sentriol, berupa bulatan kecil yang terdapat pada sel istirahat. Fungsinya
mengatur arah pembelahan/membentuk dua arah kutub yang berlawanan.
2. Lisosom, berupa saku bulat (sferis) yang terbungkus oleh selapis membran,
mengandung enzim hidrolisis untuk menguraikan berbagai substansi dalam
sel. Fungsi lisosom antara lain : terlibat dalam endositosis; berfungsi sebagai
autofag; sebagai vesikula sekresi (eksositosis); sebagai fagosom (sel
melakukan fagosit).
BAB II STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
Ketika Anda berjalan-jalan di taman, Anda akan melihat berbagai macam
tanaman hias yang indah. Ada bunga mawar, melati, dahlia, anggrek, dan lain-
lain. Keindahan ini akan membuat Anda mengucap syukur kepada Sang Pencipta
Tuhan Yang Maha Esa. Di balik rasa syukur itu, pernahkah Anda berpikir susunan
tubuh tumbuhan itu? Jaringan-jaringan apa saja yang menyusun suatu
tumbuhan? Kita akan mempelajarinya di dalam berikut.
Anda tentunya mengenal banyak jenis tumbuhan, bukan? Seperti
organisme lainnya, tumbuhan terdiri atas sel-sel yang tersusun menjadi jaringan
sehingga terbentuklah suatu struktur yang khas. Struktur tersebut berperan
penting dalam mendukung kelangsungan hidupnya. Pada bab ini, Anda akan
mempelajari struktur yang terdapat pada tumbuhan tingkat tinggi. Tumbuhan
tingkat tinggi memiliki struktur tubuh yang lengkap, seperti adanya akar,
batang, dan daun.
Pada bab I, Anda telah mempelajari struktur sel tumbuhan. Tubuh
tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu
membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur
dan fungsi sama, terikat oleh bahan antarsel, dan membentuk satu kesatuan.
Pada tumbuhan dikenal adanya 3 sistem jaringan yaitu jaringan dermal
(epidermis), jaringan dasar (parenkim), dan system jaringan pembuluh (xylem
dan floem). Ketiga system tersebut memegang peranan penting dalam
kelangsungan hidup tumbuhan. Sekarang kita akan membahas lebih lanjut
mengenai jaringan tumbuhan.
A. Macam- macam Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur dan
fungsi yang sama, Berdasarkan kemampuan suatu jaringan untuk
membelah, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua yaitu
jaringan meristem dan jaringan dewasa (jaringan permanen).
1. Jaringan Meristem (Embrional)
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu
membelah atau bersifat meristematik. Jaringan ini hanya terdapat pada
bagian bagian tertentu dari tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan meristem:
- Terletak pada kumpulan sel yang berdinding tipis
- Bentuk dan ukurannya relatif serupa
- Kaya protoplasma
- Umumnya memiliki vakuola yang kecil.
Jaringan meristem terbagi atas dua macam yaitu:
a. Meristem primer, yaitu meristem yang sel-selnya merupakan
perkembangan langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan
kelanjutan dari pertumbuhan embrio. Misalnya ujung batang dan
ujung akar. Meristem yang ada di ujung akar dan ujung batang
disebut meristem apical.
b. Meristem sekunder, yaitu meristem yang berasal dari jaringan
dewasa yang telah mengadakan diferensiasi. Misalnya kambium dan
kambium gabus yang terjadi dari parenkim atau jaringan dasar
parenkim.
BAB III STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN
Pada bab 2 Anda telah mempelajari struktur tubuh tumbuhan. Bagaimana
dengan struktur tubuh hewan? Apakah sama komponen penyusun tubuh hewan
dengan komponen penyusun tubuh tumbuhan? Bagaimanan dengan kita?
Apakah komponen penyusun tubuh kita sama dengan hewan? Untuk menjawab
per-tanyaan tersebut, coba Anda pelajari uraian pada bab ini.
Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan multiseluler juga
tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut pada tempat tertentu akan bersatu
membentuk jaringan untuk melakukan suatu fungsi. Jaringan yang berkelompok
bekerja bersama melaksanakan fungsi tertentu membentuk suatu organ,
beberapa organ bekerja bersama-sama membentuk sistem organ melaksanakan
fungsi tertentu. Misalnya dalam system pencernaan terdapat berbagai macam
organ yaitu usus, lambung, kerongkongan, dan lain-lain. Kita akan membahas
berbagai macam jaringan hewan dalam subbab berikut ini.
A. Jaringan Hewan
Sebagaimana telah dikemukakan, bahwa jaringan merupakan
kumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan pada
hewan multi seluler meliputi jaringan epitel, jaringan otot, jaringan syaraf,
jaringan penyokong, dan jaringan lemak.
Gambar 3.1 Macam-macam jaringan hewan
1. Jaringan Epitel
Jaringan epitel yaitu jaringan yang menutupi atau melapisi
permukaan tubuh dan rongga di dalam tubuh. Macam-macam
jaringan epitel, lokasi dan fungsinya dapat dikemukakan sebagai
berikut.
Tabel 3.1: Jenis-jenis Lapisan Epitel Umum Tubuh Manusia
No Tumbuhan Lapisan
1 Kangkung Epitel
2 Bayam Epitel
3 Kol Epitel
4 Wortel Epitel
5 Timun Epitel
BAB IV SISTEM GERAK
Olahraga dapat membuat kita sehat. Lari pagi merupakan salah satu
olahraga yang murah dan menyenangkan. Saat kita berlari, organ tubuh yang
paling berperan adalah otot dan tulang. Adanya otot dan tulang membuat kita
dapat bergerak. Apa jadinya jika kita tidak mempunyai otot dan tulang?
Pernahkah hal itu terlintas di pikiran Anda? Bagaimanan otot dan tulang
bekerja? Dimana letak otot dan tulang? Dan mana yang paling berperan, otot
ataukah tulang? Nah pelajarilah uraian pada bab ini untuk menemukan
jawabannya.
Manusia memiliki system gerak yang berbeda dengan tumbuhan. System
gerak pada manusia terdiri atas rangka (tulang) dan otot. Otot mempunyai
kemampuan untuk berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Oleh
karena itu, otot disebut sebagai alat gerak aktif, sedangkan tulang disebut
sebagai alat gerak pasif.
A. Tulang Sebagai Alat Gerak Pasif
1. Tulang Penyususn Rangka
Tulang-tulang yang tersusun sedemikian rupa dengan system ter-
tentu disebut rangka.Rangka manusia dewasa berjumlah 206 buah
tulang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Adapun fungsi rangka
adalah :
1. Penyokong organ dan memberi bentuk tubuh
2. Melindungi organ penting dalam tubuh
3. Sebagai tempat melekatnya otot
4. Sebagai tempat pembuatan sel-sel darah
5. Sebagai alat gerak
6. Tempat penyimpanan mineral, terutama kalsium dan pospat
Adapun struktur tulang penyusun rangka dapat Anda lihat pada
tayangan video berikut ini.
Video 4.1 biokartun struktur tulang
Sumber : reanksasih, 2012
2. Proses pembentukan Tulang (Osifikasi)
Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan
ketiga. Pada waktu perkembangan embrio, tulang yang terbentuk mula-
mula adalah tulang rawan (kartilago) yang berasal dari jaringan
mesenkim (jaringan embrional) yang selanjutnya seiring waktu berubah
menjadi tulang keras atau mengalami osifikasi (proses penulangan).
Untuk mengetahui bagaimana terjadinya penulangan dapat Anda
saksikan pada tayangan video berikut.
Video 4.2 proses pembentukkan tulang (osifikasi)
Sumber : reanksasih, 2012
3. Hubungan antar Tulang (Artikulasi)
Agar dapat melakukan fungsinya dengan baik, antar tulang dalam
tubuh berhubungan satu dengan lainnya. Hubungan antar tulang itu
disebut artikulasi. Hubungan antar tulang yang dapat digerakan dikenal
dengan istilah persendian. Bagaimanakah hubungan antar tulang
tersebut bergerak, Anda bisa melihat pada tayangan video berikut ini.
Video 4.3 biokartun persendian
Sumber : reanksasih, 2012
B. Otot sebagai Alat Gerak Aktif
Apakah Anda sering berolahraga? Olahraga apa yang paling Anda
gemari? Coba bandingkan otot Anda dengan otot teman Anda yang tidak
terbiasa melakukan aktifitas olahraga, apakah ada perbedaan?
Dengan melakukan olahraga, otot akan selalu terlatih untuk bekerja.
Hal itu menyebabkan otot mempunyai kekuatan atau kinerja yang baik.
Sebaliknya, apabila tidak sering digunakan, otot akan mengalami
kemunduran fungsi.
Pada subbab A telah diuraikan tentang tulang yang berfungsi sebagai
alat gerak pasif. Jadi pada subbab berikut akan kita bahas tentang alat gerak
aktif.
Otot yang dalam bahasa sehari-hari dikenal dengan daging merupakan
alat gerak aktif pada vertebrate. Disamping sebagai alat gerak aktif otot
juga berperan sebagai penyimpan cadangan makanan, serta bersama-sama
rangka memberi bentuk luar tubuh. Otot merupakan bagian terbesar dari
tubuh vertebrate,otot juga merupakan pendukung keseluruhan gerak tubuh.
Kemampuan yang dimiliki otot sebagai alat gerak aktip adalah :
1. Kontraktibilitas, yaitu kemampuan otot untuk melakukan kontraksi
( ukuran lebih pendek )
2. Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk melakukan relaksasi ( ukuran
lebih panjang )
3. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali ke ukuran semula
setelah mengalami kontraksi dan ekstensi
Berdasarkan jenisnya, otot terbagi menjadi 3 macam, yaitu: otot polos,
otot lurik, dan otot jantung. Untuk memahami ketiga jenis otot tersebut
beserta mekanisme kerja otot Anda bisa saksikan pada tayangan video
berikut.
Video 4.4 system otot
Sumber : alisadikan, 2011
Dalam tayangan video yang telah Anda tonton, maka untuk lebih
mengingat tentang perbedaan ketiga jenis otot bisa dilihat pada table di
bawah ini.
Tabel 4.1 : Perbedaan otot polos, otot lurik, dan otot jantung