contoh soal kolom panjang
DESCRIPTION
kolom panjangTRANSCRIPT
Contoh 2:
Rencanakanlah kolom D yang mempunyai bentuk persegi dengan sengkang ikat serta
lakukan pula analisis dari hasil perancangannya. Kolom mempunyai panjang tak tertumpu (lu)
5500 mm dan merupakan bagian dari rangka bangunan dengan portal yang tidak ditahan
terhadap goyangan lateral seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4.5. Kolom tersebut
mendukung beban-beban terfaktor sebagai berikut:
a) akibat beban gravitasi:
Pug = 1166 kN, M1b = 60 MNmm, M2b = 19341 MNmm
b) akibat beban angin:
Puw = 327,4 kN , M2s = 159,87 MNmm
Ditetapkan bahwa:
Panjang bentang bersih balok, ln = 6850 mm
d = 0,5 , fc’ = 30 Mpa , fy = 400 Mpa
Gambar 4.5
Portal tanpa pengaku tinjauan terhadap kolom uniaksial (kolom D)
PENYELESAIAN :
Asumsikan ukuran penampang 50 mm x 550 mm, dengan jarak ds = d’ = 50 mm, seperti terlihat
pada Gambar 4.6.
Gambar 4.6
Penampang persegi kolom D
Hitung eksentrisitas dari momen ujung yang terbesar:
e =
M 2b
Pug=1 ,9341 .108
1 ,199.106=165 ,87
.mm
Sedangkan eksentrisitas minimumnya yaitu:
emin = 15 + 0,03h = 15 + 0,03.550 = 31,5 mm
e > emin OK
Lalu hitunglah beban ekivalen akibat kombinasi beban gravitasi dan beban angin.
U = 0,75[(1,2D + 1,6L) + (1,6W)]
Pu = 0,75(1,166 + 0,3274)106 = 1,12.106 N
M1b = 0,75.0,6.108- = 0,45.108 Nmm
M2b = 0,75.1,9341.108 = 1,4506.108 Nmm
M2s = 0,75.1,579.108 = 1,199.108 Nmm
Kemudian dihitung kekakuan kolom.
Ec = 4700√ f ' c=4700√30=25742 ,96 .Mpa
Ig =
112bh3= 1
12350 (550 )3=4 ,8526 .109
.mm4
EI =
Ec I g2,5 (1+βd )
=25742 ,96 .4 ,8526 .109
2,5 (1+0,5 )
= 3,3312.1013 Nmm2
Selanjutnya dihitung angka kelangsingan kolom.
Faktor-faktor kekangan ujung harus ditentukan. Dengan menganggap momen inersia
penampang retak balok sebesar setengah dari momen inersia penampang bruto maka:
1. Momen Inersia balok untuk kondisi di ujung atas kolom yaitu:
Icr ¿I gb2
=12 [ 1
12300 (350 )3]=535937500
.mm4
2. Momen Inersia balok untuk kondisi di ujung bawah kolom yaitu:
Icr
I gb2
=12 [ 1
12300 ( 400 )3 ]=800000000
.mm4
Sehingga faktor-faktor kekangan ujung yang terjadi pada kolom adalah:
A(ujung.atas.kolom) =
Σ EI /I u . .kolom−kolomΣEc I cr /I n . .balok−balok
=
2 (3 ,3312.1013 /5500 )2 (25742 ,96 .535937500/6850 )
= 3,01 3
B(ujung.bawah.kolom) =
Σ EI /I u . .kolom−kolomΣEc I cr /I n . .balok−balok
=
2 (3 ,3312 .1013/5500 )2 (25742 ,96 .800000000/6850 )
= 2,01 2
Dari Gambar 3.10 dengan A = 3 dan B = 2. maka diperoleh k=1,7 sehingga:
klur
=1,7 .55000,3 . 550
=56,67 > 22.(termasuk.kolom.panjang)
Sedangkan beban tekuk Euler yang terjadi adalah:
Pc =
π2EI(klu )
2= π
2 . 3 ,3312 . 1013
(1,7 .5500 )2=3756961,826 .N
Karena 22 < 56,67 < 100 maka digunakan metoda pembesaran momen untuk memperhitungkan
resiko terjadinya tekuk.
Faktor-faktor kekangan ujung pada kolom luar L juga dihitung yaitu untuk mendapatkan nilai
faltor pembesaran momen s. bila dianggap dimensi kolom luar L sama dengan kolom dalam D,
maka:
A =
2(3 ,3312 .1013 /5500 )(25742 ,96 .535937500 /6850)
=
2(3 ,3312 .1013 /5500)(25742 ,96 .800000000 /6850)
= 4,03 4
Berdasarkan gambar 3.10 (lampiran 12.b) dengan A = 6 dan B = 4 diperoleh k = 2,2 sehingga:
PCL =
π2EI(Klu)
2=π
2 . 3 ,3312.1013
(2,2 .5500 )2
= 2243309,85 N
Pc = 2(3756961,826 + 2243309,85)
= 12000543,35 N
Jika ditetapkan bahwa gaya aksial terfaktor yang bekerja pada kolom luar yaitu P uL = 0,9151.106
N, maka:
Pu = 2(1,12.106 + 0,915.106) = 4,0702.106 N
Sehingga bila digunakan faktor reduksi kekuatan = 0,7 maka faktor pembesaran momen yang
terjadi adalah:
b =
1
1−Puφ Pc
= 1
1− 1 ,12 .106
0,7 .3756961 ,826
=1 ,74>1
s =
1
1−Puφ Pc
= 1
1−40702000,7 .12000543 ,35
=1 ,94>1
Mu = Mc = b. M2b + s.M2s
= (1,74. 1,4506 + 1,94.1,199).108 = 4,85.108 Nmm
e =
MuPn
=433 ,04 mm
Desain dan analisis kolom pendek ekivalen. Untuk memahami hitungan yang dilakukan dapat
dilihat Gambar 4.7.
Digunakan angka permulaan total 2,4% dan tulangan kolom dianggap simetris sehingga:
= ’ =
Abd
=12
0 ,024=0 ,012
As = A’s = 0,012.350(550-50) = 2100 mm2
Gunakan tulangan 6D22 masing-masing pada dua sisi berhadapan (As = As’= 2279,64 mm2)
=
2279 ,64350 .500
=0 ,013
Cek apakah eksentrisitas rencana yang diberikan lebih besar atau lebih kecil daripada
eksentrisitas balanced eb.
cb =
600d600+ f y
=
600 . 500600+400
=300.mm
ab = 1cb
= 0,85.300 = 255.mm
f’s = 600( cb−d 'cb )
= 600(300−50300 )=.MPa> f y
dengan demikian digunakan f’s = fy = 400 MPa
Pnb = 0,85f’cbab + As’f’s – As fy
= 0,85.30.350.255 = 2275,875 kN
Mnb= 0,85f’cbab(
h2−ab
2)+A’sf’s(
h2−d ' )
+Asfy(d-
h2)
=0,85.30.350.255(
5502
−2552
)+2279,64.400(
5502
−50)+2279 ,64 .400 (500−5502 )
= 746,0268.MNmm
cb = Mnb/Pnb
= 327,8 < c = 433,04
Karena eksentrisitas yang diberikan (e=433,04mm) lebih besar darieb(327,8mm) maka
keruntuhan kolom tersebut berupa keruntuhan tarik.
Selanjutnya analisis tampang tersebut terhadap beban yang bekerja.
ρ = 0,013,m =
f y0 ,85 f 'c =
4000 ,85.30 = 15,686
h−2e2d =
550−2. 433 ,042. 500 = -0,31608
1-
d 'd = 1-
50500 = 0,9
Pn = 0,85f’c bd [ h−2e
2d+√( h−2e
2d )2
+2mp(1−d 'd )] = 0,85.30.350.500
[−0 ,31608+√(−0 ,31608 )2+2. 15 ,686 .0,9 ] = 1638,9154.kN
Pr’ = Pn = 0,7.1638,9154 = 1,1472.106 > 1,12.106.kN OK
Pr’ = >0,1Agf’c
>0,1(350.550)30
1147,2 > 577,5.kN, maka.tetap.dipakai. =0,7 OK!
Cek apakah benar tegangan pada tulangan desak f’ > fy
a =
Pn0 ,85 f 'cb =
1638915 ,40 ,85. 30 .350 = 183,63.mm
c =
183 ,630 ,85 = 216,03.mm
f’s= 600(216 ,03−50216 ,03 )
= 461,1.Mpa > fy………OK!
jadi dimensi dan penulangan kolom dapat digunakan.