contoh proposal eksperimen

46
JUD Pengaruh Disip yang Mene Hasil Belajar JUR F UNIV PROPOSAL UL PENELITIAN EKSPERIME  in Be la ja r dan Me di a Pemb el ajaran Berb apkan Model Self Regulated Learning Te  IK Siswa Kelas VII Semester II di SMP Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Putu Wedastama NIM 0911021029 Dosen Pengampu Mata Kuliah: Prof. Dr. A. A. Gede Agung, M.Pd. Dr. I Made Tegeh, M.Pd. SAN TEKNOLOGI PENDIDIKA KULTAS ILMU PENDIDIKAN ERSITAS PENDIDIKAN GANES SINGARAJA/2012 1  sis Website hadap  3 Banjar  A

Upload: wedastama-putu

Post on 30-Oct-2015

3.001 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 1/46

JUD

Pengaruh Disip

yang Mene

Hasil Belajar

JUR 

F

UNIV

PROPOSAL

UL PENELITIAN EKSPERIME

in Belajar dan Media Pembelajaran Berb

apkan Model Self Regulated Learning Te

IK Siswa Kelas VII Semester II di SMP

Tahun Pelajaran 2011/2012

Oleh

Putu Wedastama

NIM 0911021029

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Prof. Dr. A. A. Gede Agung, M.Pd.

Dr. I Made Tegeh, M.Pd.

SAN TEKNOLOGI PENDIDIKA

KULTAS ILMU PENDIDIKAN

ERSITAS PENDIDIKAN GANES

SINGARAJA/2012

1

 

sis Website

hadap

3 Banjar

 

A

Page 2: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 2/46

2

A. IDENTITAS MAHASISWA

 Nama : Putu Wedastama

 NIM : 0911021029

Program Studi/Jurusan : S1/Teknologi Pendidikan

Fakultas : Ilmu Pendidikan

 No HP : 081936346355

B. JUDUL

Pengaruh Disiplin Belajar dan Media Pembelajaran Berbasis Website

yang Menerapkan Model Self Regulated Learning Terhadap Hasil BelajarTIK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 3 Banjar Tahun Pelajaran

2011/2012.

C. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan adalah bantuan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

dewasa yang bertanggung jawab kepada anak-anak yang belum dewasa dalam

arti jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat

(Purwanto, 2002:10) (dalam Permana, 2011:1). Pendidikan dengan kata lain

merupakan proses pendewasaan peserta didik agar dapat mengembangkan

 bakat, potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan.

Memiliki arti seperti tersebut di atas seharusnya pendidikan mampu didesain

dengan baik guna memberikan sebuah pemahaman yang mampu menjadikan

kualitas pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Peningkatan kualitas

 pendidikan merupakan isu yang sangat kuat dan mendasar di negara-negara berkembang. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari penataan pendidikan.

Berbaagai upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan telah dan terus

dilakukan demi mencapai tujuan pendidikan nasional. Upaya tersebut dimulai

dari peningkatan kualitas guru, penyempurnaan kurikulum secara periodik,

 perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, sampai dengan proses

 pembelajaran. Selain untuk meningkatkan kualitas pendidikan hal tersebut

diperuntukkan dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

Page 3: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 3/46

3

Sumber Daya Manusia yang memiliki kualias tinggi dapat tercapai dengan

melaksanakan pendidikan yang idealnya dengan tujuan pendidikan nasional

yang tercantum pada UUD 1945 nomor 20 tahun 2003, yang menyebutkan

 bahwa usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

 pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya,

masyarakat dan bangsa. Namun pada kenyataannya belum terwujud, baik dari

segi kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, pengendalian diri, maupun

keterampilan yang digunakan untuk dirinya sendiri, masyarakat serta bangsa.

Pengembangan diri tersebut dapat ditempuh melalui proses pembelajaran baik 

di sekolah atau juga di luar sekolah.

Secara umum pembelajaran adalah setiap perubahan prilaku yang relatif 

 permanen, terjadi sebagai hasil dari pengalaman (Wikipedia, 2012), namun

dalam pendidikan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik 

dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi

 proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat,

serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata

lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat

 belajar dengan baik. Dalam kegiatan pembelajaran yang dituntut untuk belajar 

adalah siswa yang mengikuti pendidikan, agar siswa mengetahui apa yang

 belum diketahui.

Menurut Maria, (2010) (dalam Rasmi, 2011:1) belajar merupakan

 pengembangan pengetahuan baru, keterampilan atau sikap sebagai seseorangindividu yang berinteraksi dengan sumber informasi dan lingkungan. Yang

merupakan lingkungan belajar adalah fasilitas fisik, atmosfir psikologi,

teknoloogi pendidikan, media dan metode. Dalam proses pembelajaran

terdapat proses mengajar yang dilakukan oleh pendidik. Mengajar menurut

Tyson dan Caroll (dalam Rasmi, 2011:2) merupakan sebuah cara dengan

 proses hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang secara

 bersamaan aktif melakukan kegiatan.

Page 4: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 4/46

4

Kegiatan pembelajaran yang efekif memerlukan sebuah media yang

mendukung proses pembelajaran di sekolah. Media pembelajaran merupakan

suatu alat yang digunakan dalam proses pembelajaran. Sejalan dengan

 perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini penggunaan media

 pembelajaran khususnya website  berbasis online sangat diperlukan, guna

 pengefisienan waktu dan tempat. Media pembelajaran berbasis website

memiliki keunggulan dibandingkan dengan media lainnya. media

 pembelajaran website dapat menampilkan video, gerak animasi, teks

 pembelajaran dan gambar-gambar serta simbol-simbol yang berkaitan dengan

TIK.

Dalam meningkatkan hasil atau prestasi belajar peserta didik, alangkah

 perlunya dalam sebuah media tersebut menerapkan sebuah model

 pembelajaran. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang

melukiskan prosedur sistematika dan mengorganisasikan pengalaman belajar 

untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Model pembelajaran akan membantu

siswa mencari pengalaman belajarnya sendiri. Dengan adanya perpaduan

antara media pembelajaran dengan model pembelajaran yang digunakan

diharapakan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbicara

tentang mutu pendidikan tidak akan lepas dari kegiatan belajar. Hasil kegiatan

 belajar yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik. Setiap orang pasti

mendambakan prestasi belajar yang tinggi, baik orang tua, siswa, dan lebih-

lebih bagi guru. Untuk mencapai prestasi belajar yang optimal tidak lepas dari

kondisi-kondisi dimana kemungkinan siswa dapat belajar dengan efektif dan

dapat mengembangkan daya eksplorasinya.

Dalam rangka itu maka sesuai dengan tugas dan fungsinya, PusatTeknologi Informasi dan Komunikasi pendidikan telah mengembangkan

sejumlah program pembelajaran berbantuan komputer secara online (website)

yang ditujukan kepada siswa atau pebelajar tingkat SD, SMP, SMA/SMK dan

Sederajat. Program tersebut saat ini telah tersebar di beberapa sekolah-sekolah

di Indonesia. Namun kenyataannya di lapangan menunjukkan bahwa berbagai

media termasuk website belum dimanfaatkan secara optimal oleh peserta didik 

maupun pendidik yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan kurangnya

Page 5: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 5/46

5

 persiapan dan pemanfaatan Sumber daya manusia yang ada di sekolah atau

instansi pendidikan terkait. Hasil belajar siswa di sekolah tidak hanya

ditentukan oleh media dan pendidik semata-mata, tetapi juga di tentukan oleh

faktor lain yakni berasal dari diri siswa yang bersangkutan. Faktor disiplin

 belajar merupakan faktor yang sangat mendukung demi mencapai hasil belajar 

yang maksimal. Timbulnya sikap disiplin bukan merupakan kejadian atau

 peristiwa yang datang secara tiba-tiba atau seketika timbul tanpa adanya

 pembiasaan diri. Pengenalan dan penanaman sikap disiplin pada peserta didik 

dapat dilakukan dari pembiasaan di rumah serta lingkungan masyarakat

tempat tinggal peserta didik yang bersangkutan. Penanaman dan pembiasaan

sikap disiplin peserta didik seharusnya telah dilakukan sejak usia dini dengan

mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang merujuk kepada disiplin siswa

 bersangkutan.

Penanaman disiplin yang dilakukan di rumah adalah penanaman dasar 

disiplin yang harus dilakukan, namun di penanaman disiplin di sekolah

(disiplin belajar) sangat membantu proses belajar mengajar di sekolah.

Dengan menciptakan aturan dan tata tertib di sekolah siswa akan secara

langsung mendapat penanaman disiplin belajar. Terciptanya disiplin belajar 

 pada siswa akan memperlancar proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat

memperoleh hasil belajar yang baik. Siswa yang memiliki disiplin belajar 

tinggi akan dapat meningkatkan hasil belajarnya. Dari paparan di atas

mencerminkan betapa perlunya solusi dalam proses pembelajaran yang

mampu memecahkan masalah pembelajaran, yakni penggunaan media

 pembelajaran yang diarengi dengan penerapan model pembelajaran yang

digunakan dan penanaman disiplin belajar kepada siswa agar menemui hasilmaksimal.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti terdorong untuk melakukan

 penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar dan Media Pembelajaran

Berbasis Website yang Menerapkan Model Self Regulated Learning Terhadap

Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII Semester II di SMP N 3 Banjar Tahun

Pelajaran 2011/2012”.

Page 6: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 6/46

6

D. RUMUSAN MASALAH

Bardasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang harus

dipecahkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar TIK antara kelompok belajar yang

menggunakan media pembelajaran berbasis website yang menerapkan

model Self regulated learning  dengan kelompok siswa yang tidak 

menggunakan media pembelajaran berbasis website?

2. Apakah terdapat pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan

disiplin belajar terhadap prestasi belajar?

3. Pada kelompok siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi, apakah

terdapat perbedaan hasil belajar TIK antara kelompok siswa yang

mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis

website yang menerapkan model Self regulated learning dengan kelompok 

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional?

4. Pada kelompok siswa yang memiliki disiplin belajar rendah, apakah

terdapat perbedaan hasil belajar TIK antara kelompok siswa yang

mengikuti pembelajaran menggunakan media pembelajaran berbasis

website yang menerapkan model Self regulated learning dengan kelompok 

siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model konvensional?

E. TUJUAN PENELITIAN

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang harus

dicapai dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar TIK antara kelompok belajar yang

menggunakan media pembelajaran berbasis website yang menerapkan

model Self regulated learning  dengan kelompok siswa yang tidak 

menggunakan media pembelajaran dengan model konvensional.

2. Mengetahui pengaruh interaksi antara media pembelajaran dengan disiplin

 belajar terhadap prestasi belajar?

3. Mengetahui hasil belajar TIK pada kelompok siswa yang memiliki disiplin

tinggi dalam kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan

media pembelajaran berbasis website yang menerapkan model Self 

Page 7: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 7/46

7

regulated learning dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran

dengan model konvensional.

4. Mengetahui hasil belajar TIK pada kelompok siswa yang memiliki disiplin

rendah dalam kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran

menggunakan media pembelajaran berbasis website yang menerapkan

model Self regulated learning  dengan kelompok siswa yang mengikuti

 pembelajaran dengan model konvensional.

F. MANFAAT PENELITIAN

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

terhadap pengembangan kualitas pelajaran TIK. Secara lebih spesifik manfaat

ini dibedakan menjadi dua yaitu; 1) Manfaat Teoritis, dan 2) Manfaat Praktis

yaitu sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu

 pengetahuan dalam bidang pendidikan. Hubungan antara media

 pembelajaran berbasis website yang menerapkan model Self regulated 

learning dengan metode konvensional, serta pengaruh disiplin belajar akan

menjadi suatu pembanding dalam pengembangan teori pembelajaran

selanjutnya dalam hal ini penyusunan kurikulum pembelajaran.

2. Manfaat Praktis

Selain manfaat teoritis ada juga manfaat praktis dari penelitian ini, yaitu

sebagai berikut.

a. Bagi Siswa

Dengan terpakainya media pembelajaran berbasis website yang

menerapkan model Self regulated learning  dalam pelajaran TIK dan

dibarengi dengan penanaman disiplin belajar, diharapkan siswa

mampu belajar lebih bervariasi. Yang tujuannya tiada lain untuk 

meningkatkan hasil belajar siswa yang bersangkutan.

 b. Bagi Guru

Menggunakan media pembelajaran berbasis website yang menerapkan

model Self regulated learning  dan menanamkan disiplin belajar 

Page 8: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 8/46

8

terhadap peserta didik, akan lebih meningkatkan kualitas dan

kemampuan mengajar serta dalam pengelolaan kelas.

c. Kepala Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan memberikan

suatu hal yang positif yang nantinya dapat dijadikan sebagai

 penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

d. Peneliti lain

Peneltian ini dapat digunakan sebagai kajian teori dalam melangkah ke

 jenjang mata kuliah penelitian.

G. KETERBATASAN PENELITIAN

1. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Banjar yang melibatkan siswa

kelas VII 1 dan VII 2, sehingga hasil penelitian ini hanya diperuntukkan

 pada siswa yang bersangkutan yaitu siswa yang disebutkan di atas.

2. Materi yang diangkat dalam penelitian ini adalah materi yang bersumber 

dari mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

H. DEFINISI ISTILAH

1. Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui

 proses dari serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan,

kepatuhan, kesetiaan, keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah

menjadi bagian prilaku dalam kehidupannya. Prilaku itu tercipta melalui

 proses binaan dalam keluarga, pendidikan dan pengalaman.

2. Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan

 pesan (materi pelajaran) yang digunakan dalam proses pembelajaran.

3. Website adalah kumpulan halaman yang menampilkan informasi data, baik 

teks, gambar, animasi maupun suara, baik bersifat statis atau dinamis yang

membentuk bangunan yang saling terkait dengan jaringan-jaringan

halaman (hyperlink ), yang diakses atau dilihat melalui jaringan  Internet 

 pada perangkat-perangkat yang bisa mengakses Internet itu sendiri seperti

Komputer, Handphone, dan sebagainya.

Page 9: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 9/46

9

4. Model Self regulated learning  adalah model pembelajaran yang

memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengelola pembelajarannya

sendiri dalam berbagai cara. Sehingga mencapai hasil belajar yang

optimal.

5. Hasil Belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai akibat

kegiatan belajar yang dapat diamati melalui penampilan siswa. Hasil

 belajar dapat berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah

menyatu dalam diri siswa masing-masing.

6. Mata pelajaran TIK adalah singkatan dari Teknologi Informasi dan

Komunikasi yang mengandung arti luas tentang segala aspek yang terkait

dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan atau transfer 

informasi antar media yang menggunakan teknologi tertentu yang

menekankan siswa untuk memahami konsep, pengetahuan dan operasi

dasar komputer.

I. KAJIAN PUSTAKA

1. Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 2003:2) (dalam http://blog. elearning.

unesa.ac.id/tag / pengertian- belajar-menurut-slameto).

Sedangkan menurut Anni (2004:4) mengatakan bahwa belajar 

merupakan hal yang sangat penting bagi perubahan tingkah laku manusia

dan Ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakannya. Dan Nasution (2000:34) mengatakan belajar adalah segala perubahan kelakuan

 berkat pengalaman dan latihan.

Dari pendapat para ahli tersbut dapat ditarik kesimpulan, yaitu belajar 

adalah aktivitas mental atau psikis yang dilakukan oleh seseorang sehingga

menimbulkan perubahan tingkah laku yang berbeda anatara sesudah

 belajar dan sebelum belajar.

Page 10: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 10/46

10

2. Disiplin Belajar

Disiplin merupakan istilah yang sudah menyatu dalam masyarakat, di

 berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Menurut Gerakan Disiplin

 Nasional (GDN 1996:29-30) menyatakan “disiplin” adalah alat untuk 

menciptakan prilaku dantata tertib manusia sebagai pribadi maupun

sebagai kelompok masyarakat. Disiplin disini berarti hukuman atau sanksi

yang berbobot mengatur dan mengendalikan prilaku. Kita mengenal

adanya disiplin kerja, disiplin lalu lintas, disiplin belajar dan macam istilah

disiplin yang lain. Masalah disiplin yang dibahas dalam penelitian ini

hanya difokuskan mengenai disiplin belajar.

a. Pengertian Disiplin Belajar

Disiplin berasal dari bahasa latin yaitu “ Diciplina” yang menunjuk 

 pada kegiatan belajar dan mengajar, sedangkan istilah bahasa

inggrisnya yaitu “discipline” yang berarti 1) tertib, taat dalam

mengendalikan tingkah laku dan penguasaan diri, 2) latihan atau

membentuk, meluruskan atau menyempurnakan sesuatu sebagai

kemampuan mental dan karakter moral, 3) hukuman yang diberikan

guna melatih atau memperbaiki, dan 4) kumpulan atau sistem

 peraturan bagi tingkah laku.

Dalam Depdikbud (1988:208) (dalam Dewiani, 2010:19) disiplin

merupakan tata tertib atau kepatuhan terhadap tata tertib. Disiplin

kerap menyatu atau terkait dengan istilah tata tertib dan ketertiban.

Menurut Priyanto (dalam Permana 2011:22) disiplin adalah suatu

kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian

 prilaku yang menunjukkan nilai ketaatan kepada keteraturan dan

ketertiban dalam memperoleh ilmu.

Menurut Arikunto (1998:144) (dalam Permana, 2011:22) disiplin

 belajar juga dapat diartikan kepatuhan seseorang dalam mengikuti

 peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang

ada pada kata hatinya.

Page 11: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 11/46

11

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan

 bahwa disiplin belajar adalah suatu kepatuhan, ketertiban dan ketaatan

siswa yang dilandasi kesadaran pribadi terhadap peraturan yang dibuat

oleh diri sendiri atau pihak lain.

b. Tujuan Disiplin Belajar

Disiplin atau kepatuhan akan tata tertib dalam mengikuti suatu

 pekerjaan khususnya dalam belajar sangat penting. Sikap disiplin akan

membentuk pola hidup yang teratur, tertib, harmonis dan seimbang.

Sikap disiplin hendaknya ditanamkan sejak kecil yang harus dibina

dalam kehidupan rumah tangga. Tujuan terbentuknya disiplin tidak 

lain untuk menghargai kesempatan dan waktu. Namun ada beberapa

ahli menyebutkan lain, yaitu sebagai berikut.

Menurut Charles Schaefer (dalam http://id.shvoong.com/social-

sciences/education/2183958-tujuan-disiplin/) tujuan disiplin dibagi

menjadi dua, yaitu:

a) Tujuan jangka pendek Tujuan jangka pendek disiplin adalah

membuat anak-anak terlatih dan terkontrol dengan mengajarkanmereka bentuk bentuk tingkah laku yang tidak pantas atau yang

masih asing bagi mereka.b) Tujuan jangka panjang disiplin adalah

untuk perkembangan pengendalian diri ( self control and self 

direction) yaitu dalam halapa anak-anak dapat mengarahkan diri

sendiri tanpa pengaruh pengendalian dari luar. Pengendalian diri

 berarti menguasai tingkah laku diri sendiri dengan berpedoman

 pada norma-norma yang jelas standar-standar dan aturan-aturan

yang menjadi milik sendiri.

Menurut Omas Gordon (1996:34) tujuan membentuk sikap disiplin pada anak sangat penting, tujuannya adalah sebagai berikut.

1) Membantu anak untuk menjadi matang pribadinya dan

mengambangkan dari sifat-sifat ketergantungan sehingga Ia

mampu berdiri sendiri atau tanggung jawab sendiri.

2) Membantu anak untuk mengatasi, mencegah timbulnya

masalah-masalah disiplin dan berusaha untuk menciptakan

situasi yang tertib bagi kegiatan belajar mengajar dimana

mereka mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan.

Diharapkan sikap disiplin dapat memberi bantuan kepada siswa

agar mereka mampu berdiri sendiri.

Page 12: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 12/46

12

Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan dari

disiplin belajar adalah membantu anak belajar mandiri, tertib dan

 bertanggung jawab dalam kegiatan belajar. Selain itu disiplin

membantu siswa untuk mengatasi dan mencegah timbulnya kesulitan

saat belajar.

c. Fungsi Disiplin Belajar

Disiplin sangat penting dalam memahami konsep ilmu

 pengetahuan. Disiplin merupakan prasyarat utama yang harus dimiliki

oleh pebelajar. Indikator dan fungsi disiplin belajar adalah 1)

 pembentukan sikap, 2) pembentukan prilaku dan 3) tata kehidupan

 berdisiplin di sekolah.

Menurut Tulus (2004:38) (dalam Dewiani, 2010:21) fungsi disiplin

yaitu sebagai berikut.

1) Menata kehidupan bersama, fungsi disiplin adalah mengatur tata

kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam

masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu atu dengan

yang lain menjadi baik dan lancar. 2) membangun kepribadian

lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadapkepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh

kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur,

tenang, tenteram sangat berpengaruh dalam membangun

kepribadian yang baik. 3) melatih kepribadian sikap, prilaku dan

 pola kehidupan yang baik dan tidak berbentuk serta merta dalam

waktu yang singkat. Namun terbentuk dari suatu proses yang

membutuhkan waku panjang. Salah satu proses untuk membantu

kepribadian tersebut dilakukan melalui pelatihan. 4) pemaksaan

dari pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena kesadaran diri.

Disiplin dari kesadaran diri lebih baik dan kuat. 5) hukuman, tata

tertib sekolah yang berisi hal-hal positif yang harus dilakukan olehsiswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau hukuman yang melanggar tata

tertib tersebut.

Fungsi utama disiplin belajar adalah mengajar mengendalikan diri

dengan mudah, menghormati dan mentaati peraturan berkaitan dengan

hal tersebut diatas menerangkan sebagai berikut:

1) Menerapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain

mengenal hak milik orang lain, 2) Mengerti dan segera menurut

untuk menjalankan kewajiban dan merasa mengerti larangan-

Page 13: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 13/46

13

larangan, 3) Mengerti tingkah laku yang baik dan tidak baik, 4)

Belajar mengendalikan diri, keinginan dan berbuat sesuatu tanpa

merasa terancam oleh hukuman. 5) Mengorbankan kesenangan

sendiri tanpa peringatan dari orang lain (Singgi, 1985) (dalam

http://kabar- pendidikan. blogspot.com/ 2011/05/ pengertian-dan-hakikat- disiplin- belajar.html).

Jadi dalam menanamkan pendidikan pada anak perlu menanamkan

 pendidikan kedisiplinan, artinya menumbuhkan dan mengembangkan

 pengertian-pengertian yang berasal dari luar yang merupakan proses

untuk melatih dan mengajarkan anak bersikap dan bertingkah laku

sesuai harapan.

Dari pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat ditarik 

kesimpulan bahwa fungsi disiplin belajar tidak lain guna menata

kehidupan untuk mengendalikan diri sebagai rasa tanggung jawab

sebagai siswa dalam mengikuti pelajaran, sehingga hasil pelajaran

yang diperoleh akan menjadi lebih baik.

d. Unsur-unsur Disiplin Belajar

Bila disiplin diharapkan mampu mendidik siswa untuk berprilaku

sesuai denan standar yang ditetapkan kelompok sosial mereka, maka

harus memenuhi unsur-unsur pokok dalam menegakkan disiplin.

Menurut Hurlock (1999:84) (dalam Sakdyah, 2006:43) ada empat

unsur disiplin, yaitu 1) peraturan, 2) hukuman, 3) penghargaan, dan 4)

konsistensi.

Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk pembatasan tingkah

laku. Pola tersebut dapat dibuat oleh guru, kepala sekolah, orang tua

dan telah disepakati oleh pihak terkait. Tujuan peraturan adalah untuk 

mewujudkan anak yang lebih bermoral dengan membekali pedoman

 prilaku yang disetujui dalam situasi tertentu.

Hukuman dalam bahasa istilahnya adalah “punire”. Hukuman

adalah ganjaran atau pembalasan akibat dari perbuatan yang melanggar 

 peraturan yang telah disepakati.

Page 14: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 14/46

14

Penghargaan adalah setiap bentuk pemberian untuk suatu hasil

yang baik. penghargaan tidak harus berupa materi, uang atau barang,

namun penghargaan dapat berupa senyuman atau kata-kata pujian.

Konsistensi adalah keseragaman atau stabilitas, keajegan atau

kecendrungan menuju kesamaan, Hurlock (1999:84) (dalam Sakdyah,

2006:43). Disiplin tidak mungkin terlaksana jika tidak adanya

konsistensi. Disiplin yang konstan akan mengakibatkan tiadanya

 perubahan untuk menghadapi kebutuhan perkembangan yang berubah.

Menurut Tulus Tu’u (2004:33) (dalam Susilowati, 2005:20) unsur-

unsur disiplin adalah sebagai berikut.

1) mengikuti dan mentaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku. 2) pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul

karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan

dan keberhasilan dirinya. 3) sebagai alat pendidikan untuk 

mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk prilaku yang

sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan. 4)

hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang

 berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan

memperbaiki tingkah laku. 5) peraturan-peraturan yang berlaku

sebagai pedoman dan ukuran prilaku.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur disiplin

adalah suatu peraturan, hukuman, penghargaan dan konsistesi yang

harus dilaksanakan oleh seseorang guna melatih, mengendalikan dan

mendidik prilaku yang sesuai dengan nilai ketentuan yang ada. Selain

itu dapat dijadikan sebagai pedoman dan ukuran prilaku seseorang.

3. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Gerlach & Ely (dalam Selamet, 2011:11) mengatakan bahwa media

apabila dTIKhami secara garis besar adalah manusia, materi, atau

kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu

memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap

Media pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk 

menyampaikan pesan (materi pelajaran) yang digunakan dalam proses

 pembelajaran. Gagne (dalam http://blog.elearning.unesa.ac.id)

Page 15: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 15/46

15

mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam

lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Jadi

menurut pernyataan para ahli tersebut di atas media dapat disimpulkan

merupakan sesuatu yang dapat digunakan untuk memberikan

semangat untuk merangsang siswa untuk belajar dan menyalurkan

 pesan pembelajaran sehingga siswa mendapat pengetahuan,

ketrampilan atau sikap.

Sedangkan menurut Brigst (dalam Juniarta, 2009:17)

mengemukakan bahwa media adalah segala alat fisik yang menyajikan

 pesan serta merangsang siswa untuk belajar, seperti buku, film, kaset

film bingkai dan lain-lain. Dalam NEA (National Education

 Association) menyebutkan bahwa media merupakan bentuk-bentuk 

komunikasi baik tercetak ataupun audio visual serta peralatannya.

Dari beberapa sumber di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan

informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi yang

dikemas dalam suatu alat atau bahan pengajaran yang mampu

memberikan rangsangan, semangat atau motivasi terhadap proses

 pembelajaran.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Secara umum manfaat media pembelajaran dalam proses

 pembelajaran adalah untuk mempermudah, memperlancar dan

mengefisienkan cakupan materi yang akan disampaikan oleh seorang

 pendidik. Namun secara khusus ada beberapa manfaat media yang

lebih rinci, yaitu sebagai berikut.

Menurut Kemp dan Dayton (dalam Sudiarta, 2006:13) manfaat

media pembelajaran yaitu:

1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, 2) Proses

 pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, 3) Proses

 pembelajaran menjadi lebih interaktif, 4) Efisien waktu dan tenaga,

5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, 6) Media

memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan

kapan saja, 7) Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa

Page 16: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 16/46

16

terhadap materi dan proses belajar, dan 8) Merubah peran guru ke

arah lebih positif dan produktif.

Secara detail Sudjana & Rivai (1992) (dalam Wiarsa, 2011:16)

mengemukakan bahwa manfaat media pembelajaran dalam proses

 belajar siswa adalah:

1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar, 2) Bahan pelajaran akan lebih jelas

maknanya sehingga dapat lebih dTIKhami oleh siswa dan

memungkinkan menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran, 3)

Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh suru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi guru

mengajar setiap jam pelajaran, 4) Siswa dapat lebih banyak 

melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkanuraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,

melakukan, mendemonstrasi, memerankan, dan lain-lain.

 Encyclopedia of Educational Research Hamalik (dalam Arsyad,

2005:25) merincikan manfaat media pendidikan sebagai berikut.

1) Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, oleh

karena itu akan mengurangi verbalisme; 2) Memperbesar perhatian

siswa; 3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk 

 perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebihmantap; 4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat

menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa;

5)Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama

melalui gambar hidup; 6) Membantu tumbuhnya pengertian yang

dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa.

Dari uraian dan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan

 beberapa manfaat media pembelajaran dalam proses pembelajaran,

sebagai berikut.

1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan

informasi sehingga dapat memperlancardan meningkatkan

 proses dan hasil belajar.

2) Media pembelajaran dapat mengatasi masalah yang dihadapi

oleh guru dan siswa.

3) Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman

kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan

mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung

Page 17: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 17/46

17

dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui

karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun

 binatang.

c. Pengembangan Media Pembelajaran

Menurut Sadiman dkk (2005, 100) tahap pengembangan media ada

enam tahap yaitu sebagai berikut. 1) penyusunan rancangan media, 2)

 penulisan naskah atau alur media, 3) produksi media, dan 4) evaluasi

media.

Penyusunan rancangan media adalah hal yang harus dilaksanakan

sebelum mengembangkan media pembelajaran. Hal yang harus

diperhatikan dalam perumusan perencanaan adalah sebagai berikut. 1)

Kebutuhan dan karakteristik siswa, 2) Tujuan instruksional dengan

operasional pembelajaran, 3) Materi pelajaran, 4) Pengukur 

keberhasilan, 5) Menulis naskah media, dan 6) Mengadakan tes atau

revisi.

Penyusunan perencanaan merupakan hal terpenting agar dalam

tahap selanjutnya dapat dilaksanakan secara sistematis. Penulisan

naskah atau alur media pembelajaran merupakan program kontrol

media yang akan diproduksi. Sebelum memproduksi media

 pembelajaran hendaknya memperhatikan langkah ini, karena hasil

 produksi akan lebih sitematis dan terperogram.

Produksi media pembelajaran adalah proses penciptaan media

 pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik pengguna dan

naskah media pembelajaran yang direncanakan. Evaluasi media pembelajaran merupakan tahap penilaian terhadap hasil produksi yang

dinilai oleh beberapa ahli media yang bersangkutan yang bertujuan

untuk menyempurnakan hasil produksi yang dibuat.

4. Website

a. Pengertian Website

Situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja, website,  site)

adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang

Page 18: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 18/46

18

umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name)

atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet . (Wikipedia,

2010). Website adalah kumpulan halaman yang menampilkan

informasi data, baik teks, gambar, animasi maupun suara, baik bersifat

statis atau dinamis yang membentuk bangunan yang saling terkait

dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink ), yang diakses atau

dilihat melalui jaringan  Internet  pada perangkat-perangkat yang bisa

mengakses  Internet  itu sendiri seperti Komputer,  Handphone, dan

sebagainya.

b. Jenis-jenis WebsiteSecara umum ada dua jenis web, yaitu sebagai berikut.

1) Website Statis, adalah salah satu bentuk  website yang isi didalam

website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala,

dan biasanya di perbaiki secara manual oleh beberapa orang yang

menggunakan  software editor . Website statis adalah website yang

kontennya statis/tidak berubah-rubah. Website statis ini persis

seperti brosur. Bedanya, brosur di cetak dan disebarkan, sedangkan

website statis di host  dan diakses melalui  Internet  (Enthusiast,

2009) (dalam Selamet, 2011:14).

2) Website Dinamis adalah website yang secara berkala, informasi

didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan

user dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau

Variabel  Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain)

 bisa juga dengan cara interaksi langsung menggunakan  form dan

 pergerakan mouse. Ketika web server menerima permintaan dari

user  untuk memberikan halaman tertentu, maka halaman tersebut

akan secara otomatis di ambil dari media penyimpanan sebagai

respon dari permintaan yang diminta oleh user . Sebuah situs dapat

menampilkan dialog yang sedang berlangsung diantara dua user ,

memantau perubahan situasi, atau menyediakan informasi yang

 berkaitan dengan sang user  (Enthusiast, 2009) (dalam Selamet,

2011:14).

Page 19: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 19/46

19

 Namun secara khusus dalam fungsi dan kegunaannya ada

 beberapa jenis website, yaitu sebagai berikut.

1) Web Perorangan, yaitu situs yang digunakan untuk menceritakan

tentang biografi diri, pengalaman pribadi, dan sebagainya, (contoh :

Blog Pribadi).

2) Web Komersial (Company Profile / Online Shop Website, biasa

menggunakan .com, .co.id, dan sebagainya), yaitu situs yang

dTIKkai untuk menunjukkan produk dan jasa suatu perusahaan,

atau juga dapat melakukan transaksi penjualan online (dengan

Shopping Cart System).

3) Web Pemerintahan (di Indonesia menggunakan .gov.id ), situs jenis

ini hanya boleh dipakai untuk keperluan website  pemerintahan

yang resmi.

4) Web  Non-Profit (biasanya menggunakan oleh organisasi,

education, dan lain-lain), website jenis-jenis ini biasanya digunakan

hanya untuk yayasan atau sekolah-sekolah.

c. Komponen Website

Simamora (dalam Selamet, 2011:16) mendeskripsikan

komponen-komponen website, baik dalam interaksi langsung maupun

interaksi tidak langsung adalah sebagai berikut.

1) Interaksi secara tidak langsung dalam website dapat diwujudkan

dengan menggunakan:

a)  Elektronik Mail (E-Mail), merupakan layanan yang paling

 banyak digunakan dalam web. E-mail dapat dimanfaatkan siswa

sebagai media komunikasi pribadi untuk bertanya terhadap

materi yang diajarkan, meminta bantuan, menerima masukan

dan partisipasi lain.

 b)  News Group, merupakan media komunikasi antar siswa untuk 

diskusi dan berkolaborasi.

2) Interaksi secara langsung (real time) melaui website dapat

dilakukan dengan menggunakan:

Page 20: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 20/46

20

a) Chat , merupakan media komunikasi langsung antar siswa dalam

 bentuk tulisan. Salah satu program yang dipakai untuk  chat 

adalah IRC (Internet Relay Chat) atau Unix Talk Program.

 b)  Application Sharing , menggunakan program aplikasi khusus

memungkinkan suatu group berkolaborasi secara langsung pada

suatu dokumen kerja dengan melakukan editing  secara jarak 

 jauh.

c)  Audio/Video Conference, menggunakan aplikasi perangkat

lunak khusus yang memungkinkan terjadinya komunikasi

audio/video conference  beberapa aplikasi komersiil web

learning  telah menyediakan fasilitas audio/video conference

melalui web.

d. Unsur-unsur Website

Untuk menciptakan website harus menerapkan unsur-unsur agar 

web tersebut dapat dipublikasikan dan diakses dengan baik dan sesuai

dengan apa yang diharapkan. Menurut Susanto (dalam http: // agung

susanto. weebly. com/ 6/ post/ 2011/ 06 /- unsur-unsur  websit e.html)

ada lima unsur yang harus diterapkan dalam mempublikasikan website,

yaitu sebagai berikut. 1) Nama domain (Domain name/URL – Uniform

 Resource Locator); 2) Web hosting ; 3) Bahasa Program (Scripts

 Program); 4) Desain website; 5) Publikasi website.

 Nama domain atau Domain Name atau URL adalah alamat unik di

dunia internet yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah website,

atau dengan kata lain domain name adalah alamat yang digunakanuntuk menemukan sebuah website pada dunia internet .

Web hosting adalah ruangan yang terdapat dalam harddisk tempat

menyimpan berbagai data,  file-file, gambar dan lain sebagainya yang

akan ditampilkan di website. Besarnya data yang bisa dimasukkan

tergantung dari besarnya web hosting  yang disewa/dipunyai, semakin

 besar web hosting semakin besar pula data yang dapat dimasukkan dan

ditampilkan dalam website.

Page 21: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 21/46

21

Web hosting  adalah salah satu bentuk layanan jasa penyewaan

tempat di Internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi

menampilkan layanan jasa atau produknya di web/situs Internet .

Bahasa Program (Scripts Program) adalah bahasa yang digunakan

untuk menerjemahkan setiap perintah dalam website yang pada saat

diakses. Jenis bahasa program sangat menentukan statis, dinamis atau

interaktifnya sebuah website. Semakin banyak ragam bahasa program

yang digunakan maka akan terlihat website semakin dinamis, dan

interaktif serta terlihat bagus. Beragam bahasa program saat ini telah

hadir untuk mendukung kualitas website. Jenis-jenis bahasa program

yang banyak dTIKkai para desainer  website antara lain HTML, ASP,

PHP, JSP,  Java Scripts, Java Applets dan sebagainya. Bahasa dasar 

yang dTIKkai setiap situs adalah HTML sedangkan PHP, ASP, JSP

dan lainnya merupakan bahasa pendukung yang bertindak sebagai

 pengatur dinamis, dan interaktifnya situs.

Desain website adalah jenis desain grafis yang ditujukan untuk 

 pengembangan dan  styling obyek lingkungan informasi  Internet untuk 

menyediakan dengan fitur konsumen high-end dan kualitas estetika.

Unsur website yang penting dan utama adalah desain. Desain website

menentukan kualitas dan keindahan sebuah website. Desain sangat

 berpengaruh kepada penilaian pengunjung akan bagus tidaknya sebuah

website. Serta mempengaruhi dengan kenyamanan konsumen atau

 pembaca.

Publikasi website Keberadaan situs tidak ada gunanya dibangun

tanpa dikunjungi atau dikenal oleh masyarakat atau pengunjunginternet . Karena efektif tidaknya situs sangat tergantung dari besarnya

 pengunjung dan komentar yang masuk. Untuk mengenalkan situs

kepada masyarakat memerlukan apa yang disebut publikasi atau

 promosi. Cara yang biasanya dilakukan dan paling efektif dengan tak 

terbatas ruang atau waktu adalah publikasi langsung di internet melalui

Search Engine-Search Engine.

Page 22: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 22/46

22

5. Media Pembelajaran Berbasis Website

Seiring dengan kemajuan di bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi, maka dunia pendidikan juga telah banyak yang

memanfaatkan website sebagai media pembelajaran. Meskipun banyak 

 penelitian menunjukan bahwa efektifitas pembelajaran menggunakan

 Internet (e-learning ) cenderung sama bila dibanding dengan pembelajaran

konvensional atau klasikal, tetapi keuntungan yang bisa diperoleh adalah

dalam hal fleksibilitasnya. Melalui media pembelajaran berbasis website

materi pembelajaran dapat diakses kapan saja dan dari mana saja, di

samping itu materi juga dapat diperkaya dengan berbagai sumber belajar 

termasuk multimedia.

Media pembelajaran berbasis website dapat dikembangkan dari

yang sangat sederhana sampai yang kompleks. Sebagian media

 pembelajaran berbasis website hanya dibangun untuk menampilkan

kumpulan materi, sementara forum diskusi atau tanya jawab dilakukan

melalui e-mail atau milist .

Implementasi dengan cara tersebut terhitung sebagai media

 pembelajaran berbasis website yang paling sederhana. Disamping itu ada

 juga media pembelajaran berbasis website yang terpadu, berupa portal e-

learning yang berisi berbagai obyek pembelajaran yang diperkaya dengan

multimedia serta dipadukan dengan sistem informasi akademik, evaluasi,

komunikasi, diskusi, dan berbagai educatioanal tools lainnya (Surjono)

(dalam Selamet, 2011:18).

Menurut Sinamora (dalam Selamet, 2011:18) beberapa kelebihan

dari pemanfaatan pembelajaran berbasis website antara lain sebagai

 berikut.

a) Kelas tidak membentuk fisik, semuanya dapat dibangun dalam

aplikasi website. b) Program website dapat dilaksanakan dan di-

update secara cepat. c) Dapat diciptakan interaksi yang bersifat real 

time (chatting/video conference) maupun non real time (e-mail,

bulletin board, mailing list ). d) Dapat mengakomodasi keseluruhan

 proses belajar, mulai dari registrasi, penyampaian informasi,

diskusi, evaluasi, dan juga transaksi. e) Dapat diakses dari lokasi

mana saja dan bersifat global. f) Materi dapat dirancang secara

multimedia dan dinamis. g) Siswa dapat terhubung ke berbagai

Page 23: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 23/46

23

 perpustakaan maya ke seluruh dunia dan menjadikannya sebagai

media penelitian dalam meningkatkan pemahaman dan bahan ajar.

h) Guru dapat secara cepat menambah referensi bahan ajar yang

 bersifat studi kasus, tren industri dan proyeksi teknologi kedepan

melalui berbagai sumber untuk menambah wawasan pesertaterhadap bahan ajar 

6. Model Self Regulated Learning 

Model pembelajaran sangat mempengaruhi pencapaian hasil belajar 

yang diharapkan oleh seorang pendidik. Model pembelajaran sangat

membantu dalam proses belajar mengajar baik di kelas maupun di luar 

kelas. Banyak model pembelajaran yang dapat diimplementasikan dalam

 proses pembelajaran, di antaranya adalah model pembelajaran yangmampu memberikan keleluasaan dalam mengelola materi pelajaran yang

disampaikan. Model pembelajaran tersebut adalah model  self regulated 

learning . Berikut adalah uraian tentang model self regulated learning .

a. Pengertian Model Self Regulated Learning 

Menurut Wolters (dalam Sutiawan, 2009:16) model Self regulated 

learning  adalah suatu model pembelajaran yang memberikan

keleluasaan kepada siswa untuk mengelola secara efektif 

 pembelajarannya sendiri dalam berbagai cara sehingga mencapai hasil

 belajar yang optimal.

Menurut Zimmerman (1989) (dalam Chen, halaman 13), “self-

regulated learners are individuals who are “metacognitively,

motivationally, and behaviorally active participants in their own

learning process” yang artinya pembelajaran yang didapat dapat diatur 

sendiri, peserta didik adalah individu yang "metakognitif,

motivasional, dan prilaku aktif peserta dalam proses belajar mereka

sendiri. Menurut Katrhyn Dukworth, dkk (2009:2) SRL mengacu pada:

“Pikiran, perasaan dan aksi yang terencana dan diadaptasikan untuk 

mencapai tujuan personal, termasuk dalamnya: 1)  goal setting 

untuk pembelajaran, 2) kosentrasi terhadap intruksi, 3)

menggunakan strategi efektif untuk mengorganisasikan ide-ide, 4)

menggunakan sumber-sumber belajar dengan efektif, 5)

memonitoring penampilan, 6) mengatur waktu dengan efektif, dan

Page 24: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 24/46

24

7) memegang keyakinan positif tentang salah satu kemampuan

yang dimiliki.

Dari paparan di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa model  self 

regulated learning  adalah model pembelajaran yang memberikan

keleluasaan dalam menanggapi sebuah pembelajaran, yang mengacu

 pada pikiran dan aksi yang terencana yang diadaptasikan untuk 

mencapai tujuan personal.

b. Implementasi Model Self Regulated Learning untuk Meningkatkan

Hasil Belajar TIK 

Menurut pandangan dan teori konstruktivisme, belajar merupakan

 proses aktif dari subjek belajar untuk merkontruksi makna sesuatu,

entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain

(Sardiman, 2005) (dalam Yuliantini, 2010:31).

Dalam proses pembelajaran siswa tidak hanya menerima begitu

saja apa yang disajikan guru, melainkan juga membangun hubungan-

hubungan dari konsep dan prinsip yang dipelajari berdasarkan

 pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Implementasi model

SRL dalam upaya meningkatkan hasil belajar TIK dapat dilakukan

melalui tahap-tahap berikut (Philip, 2006) (dalam Yuliantini, 2010:31).

1)  Analysis (penganalisaan), yaitu siswa menganalisa materi dan

tujuan pembelajaran.

2)  Plan (perencanaan), yaitu siswa menyusun dan merancang semua

kegiatan pembelajarannya.

3)  Implement (implementasi), yaitu siswa memilih dan

mengimplementasikan perencanaannya dalam proses

 pembelajaran.4) Comprehend  (pengamatan terhadap pemahaman), yaitu siswa

mengamati pemahaman sendiri terhadap konsep-konsep yang telah

dipelajari.

5)  Problem solving  (pemecahan masalah), yaitu siswa memecahkan

masalah yang dihadapi serta konsep-konsep yang belum

dimengerti selama proses pembelajaran.

6)  Evaluate (evaluasi), yaitu siswa mengukur mutu atau

kemampuannya sendiri tentang apa yang telah dikerjakan dalam

 proses pembelajaran ( self evaluation).

7)  Modify (modifikasi), yaitu siswa mengelaborasi hasil evaluasi diri

tersebut dengan membuat kesimpulan terhadap pembelajaran.

Page 25: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 25/46

25

Pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar, tentu saja

dipengaruhi oleh kesadaran diri masing-masing pebelajar. Siswa

memiliki siklus umpan balik selama proses pembelajaran. Dalam hal

ini siswa memotnitor derajat efektivitas metode pembelajaran atau

strategi belajar serta respon-respon yang dilakukan untuk mencapai

hasil belajar yang baik.

7. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Dalam melakukan proses pebelajaran tidak lepas dari hasil belajar.

Hasil belajar merupakan dampak dari proses pembelajaran baik hasil belajar yang baik dan hasil belajar yang buruk. Dalam hal ini para ahli

mengungkapkan definisi hasil belajar, yaitu sebagai berikut.

Menurut Gagne dan Driscoll (1988:36) menyebutkan bahwa hasil

 belajar adalah “kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai

akibat dari perbuatan belajar dan dapat diamati dari penampilan

siswa”. Penampilan yang dimaksudkan disini adalah perbuatan yang

dilakukan siswa dalam proses pembelajaran.

Hasil belajar menurut Darmansyah (2006:9) (dalam Purba,

2009:16) adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pembelajaran.

Hasil belajar dalam pengertian yang luas mncakup bidang kongnitif,

efektif dan psikomotor. Dalam hal ini yang dilihat adalah sejauh mana

keefektifan dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran atau

 perubahan tingkah laku pada siswa. Oleh sebab itu hasil belajar saling

 berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari suatu

 proses.

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang

dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dari beberapa

 pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar 

merupakan suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki siswa

yang diperoleh melalui proses pembelajaran atau akivitas belajar 

mengajar.

Page 26: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 26/46

26

b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum ada dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar 

siswa, yaitu faktor internal dan eksternal dari diri siswa yang

 bersangkutan. Namun ada beberapa pendapat para ahli yang

mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu

sebagai berikut.

Menurut Selameto, (2003:54-72) (dalam http: // harminingsih.

 blogspot.com /2008 /08 /faktor- faktor-yang- mempengaruhi- hasil

.html) faktor yang mempengaruhi hasil belajar ada dua yaitu dalam diri

siswa dan yang datang dari luar diri siswa atau dengan kata lain adalah

faktor internal dan eksternal.

Ada beberapa jenis faktor internal yang dapat mempengaruhi hasil

 belajar, yaitu di antaranya:

1) Jasmani, faktor jasmani adalah faktor daya tahan tubuh, kesehatan

dan sebagainya. Dalam meningkatkan hasi belajar siswa

hendaknya dapat memperhatikan faktor kesehatan atau daya tahan

tubuh, agar dapat mengikuti pelajaran dengan baik.

2) Psikologis, faktor psokologis meliputi minat, bakat, motif dan

kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Dalam hal ini pendidik 

harus menerapkan berbagai cara untuk menghindari hal yang tidak 

diinginkan sehingga psikologis siswa terganggu dan hasil belajar 

siswa jadi menurun.

Di bawah ini adalah jenis faktor eksternal yang mempengaruhi

hasil belajar siswa, di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Faktor keluarga, faktor keluarga sangat mempengaruhi dalam

memperoleh hasil belajar yang baik. dalam hal ini orang tua di

rumah hendaknya mengetahui cara mendidik anak, mengajarkan

relasi antar anggota keluarga, memperhatikan keadaan ekonomi di

rumah, dan lain-lain.

2) Faktor sekolah, dalam hal ini sekolah hendaknya menyikapi

kenyamanan dan keleluasaan siswa dalam belajar yang kurang

Page 27: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 27/46

27

 baik. sehingga apa yang diharapkan oleh seorang pendidik dapat

tercapai guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

3) Faktor masyarakat, faktor ini harus sangat diperhatikan untuk 

menghindari hal negatif yang ditimbulkan oleh lingkungan

masyarakat, antara lain dalam mencari teman, bergaul dalam

kehidupan bermasyarakat, hal ini harus disaring secara matang

untuk menghindari hal negatif tersebut di atas.

c. Fungsi Hasil Belajar

Secara umum fungsi hasil belajar adalah untuk mengukur 

kemampuan pebelajar atau dalam arti lain mengetahui hasil dari proses pembelajaran. Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dijadikan

indikator untuk mengikuti tingkat kemampuan, kesanggupan,

 penguasaan tentang materi belajar. Sehingga hasil belajar dalam

 pendidikan tidak dapat dilepaskan dari tujuan evaluasi itu sendiri. Di

dalam pengertian tentang evaluasi pendidikan ialah untuk 

mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan sampai di

mana kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan

kurikuler.

 Namun dalam hal ini ada beberapa ahli mengatakan fungsi hasil

 belajar adalah sebagai berikut.

Menurut Nasution (2000), fungsi belajar dapat digambarkan

sebagai berikut.

1) Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta

keberhasilan Siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan

 belajar selama jangka waktu tertentu. Hasil belajar dapat diperolehitu selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar 

Siswa (fungsi formatif) dan atau untuk mengisi rapor atau Surat

Keterangan Hasil Ujian Nasional, yang berbarti pula untuk 

menentukan kenaikan kelas atau lulus tidak hanya seorang Siswa

dari suatu lembaga pendidikan tertentu (fungsi sumatif). 2) Untuk 

mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran

sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling

 berkaitan satu sama lainnya. 3) Untuk keperluan bimbingan dan

konseling (BK). Hasil-hasil yang telah dilaksanakan terhadapa

Siswanya dapat dijadikan informasi atau data bagi pelayanan BK 

Page 28: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 28/46

28

oleh para konselor sekolah. 4) Untuk keperluan pengembangan dan

 perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

Adapun menurut Winkel (1996) bahwa hasil belajar dapat

digunakan untuk :

1) Mendapatkan informasi tentang masing-masing Siswa, sampai

sejauh mana mereka telah mencapai tujuan-tujuan intruksional.

Hasil belajar pada tahap evaluasi formatif merupakan bahan untuk 

memonitor kemajuan Siswa menyangkut pencapaian tujuan

intruksional untuk unit pelajaran tertentu, pada tahap evaluasi

sumatif dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk 

menentukan tingkat keberhasilan Siswa dalam beberapa tujuan

instruksional yang diuji bersama-sama. 2) Mendapatkan informasi

tentang suatu kelompok Siswa sampai berapa jauh kelompok Siswamengenai tujuan-tujuan instruksional, misalnya satu satuan kelas di

 bidang studi Bahasa Indonesia. Informasi ini diperoleh dengan

menerapkan evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Hasil evaluasi

tersebut juga bersifat diagnostik yaitu membantu menentukan

faktor kesulitan dan kesukaran yang masih dialami Siswa dalam

mencapai tujuan instruksional tertentu, dimana faktor tersebut

mungkin terdapat pada pribadi Siswa dan mungkin juga terletak 

dalam model proses belajar mengajar itu sendiri.

8. Mata Pelajaran TIK 

TIK atau Teknologi Informasi dan Komunikasi, (bahasa

Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah

 payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk 

memproses dan menyampaikan informasi (Wikipedia, 2012). TIK 

mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.

Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,

 penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.

Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan

dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari

 perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan

teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi

Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu

segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,

 pemindahan informasi antar media.

Page 29: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 29/46

29

Lebih lanjut badan penelitian dan pengembangan pusat kurikulum

Depdiknas (2007:6) (dalam Utami, 2011:22) mengemukakan,

Teknologi Informasi dan Komunikasi mempunyai pengertian dari

dua aspek, yaitu: Teknologi informasi dan teknologi komunikasi.Teknologi komunikasi memiliki arti luas yang meliputi segala hal

yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,

manipulasi dan pengelolaan informasi. Teknologi komunikasi

mempunyai pengertian segala hal yan berkaitan dengan

 penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari

 perangkat sau dengan yang lainnya. Karena itu teknologi

komunikasi dan komunikasi adalah suatu padanan yang tidak 

terpisahkan yang mengandung pengrtian luas tentang segala aspek 

yang berkaitan dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan

transfer/ pemindahan informasi antar media menggunakan

teknologi tertentu.

Selain itu, menurut Miarso (2007:302) (dalam Rahayu, 2011:22)

mengatakan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah teknologi

yang memanfaatkan komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah

data menjadi informasi yang bermanfaat. Adapun standar kompetensi mata

 pelajaran TIK menurut Syamsuardi (2004:1) yaitu sebagai berikut.

1) Mampu memahami konsep, pengetahuan dan operasi dasar komputer. Dalam hal ini siswa mampu mengidentifikasi etika,

moral dan kesehatan serta keselamatan kerja (K3) dalam

menggunakan perangkat TIK, siswa mampu mengidentifikasi

komponen dasar perangkat keras, meliputi; internet , jaringan lokal,

dan komputer (setting peripheral), disamping itu, siswa mampu

memanipulasi perangkat lunak seperti sistem oprasi, program

 pengolah kata, program lembar kerja, program presentasi, program

data base, bahasa pemrograman. 2) Siswa mampu mengolah

informasi dalam produktifitas. Dalam hal ini siswa mampu

menjalankan sistem operasi dan manajemen file, selain itu mampu

membuat dokumen dengan tabel, diagram, mail merge, presentasi,data base, membua home page, interaktif, dan mengunakan bahas

 pemrograman sebagai pengayaan.

Menurut Oka (2007:4) Teknologi Informasi dan Komunikasi

adalah “segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan alat sebagai

alat bantu, manipulasi pengelolaan informasi”. TIK merupakan media

untuk mendapatkan informasi dari berbagai media dan sarana yang ada.

Page 30: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 30/46

30

TIK dapat membantu kita untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih

luas.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran TIK 

mengandung arti luas tentang segala aspek yang terkait dengan

 pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan atau transfer informasi

antar media yang menggunakan teknologi tertentu yang menekankan siswa

untuk memahami konsep, pengetahuan dan operasi dasar komputer.

J. KERANGKA BERPIKIR 

Disiplin adalah hal yang sangat penting dan sangat mempengeruhi hasil

 belajar, khususnya mata pelajaran TIK. Penerapan disiplin belajar harus

dilakukan oleh seorang guru guna meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Hasil belajar akan dicapai dengan baik oleh siswa ditentukan oleh aktivitas

guru, siswa dan kegiatan proses belajar mengajar di kelas. Proses belajar 

mengajar dengan menggunakan model Self regulated learning  merupakan

 pembelajaran yang menekankan individualisme dalam belajar atau dengan kata

lain menemukan sendiri, berusaha sendiri dalam melakukan proses

 pembelajaran. Dibarengi dengan implementasi media pembelajaran berbasis

website, maka hasil belajar akan mendekati sempurna.

Berdasarkan pemikiran diatas dapat disimppulkan bahwa disiplin belajar 

dan media pembelajaran yang menerapkan model self regulated learning saling

mempengaruhi satu sama lain dalam menciptakan hasil belajar yang lebih baik 

tentunya.

K. HIPOTESISBerdasarkan permasalahan dan kerangka teori yang melandasi penelitian

ini, maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.

1. Terdapat hasil belajar TIK antara kelompok siswa yang mengikuti

 pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis website

yang menerapkan model Self regulated learning  dengan siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model konvensional.

Page 31: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 31/46

31

2. Terdapat pengaruh interaksi antara media pembelajaran berbasis website

yang menerapkan model  self regulated learning  dengan disiplin belajar 

terhadap hasil belajar TIK.

3. Pada kelompok siswa yang memiliki disiplin belajar tinggi, terdapat

 perbedan hsail belajar TIK antara kelompok siswa yang mengikuti

 pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis website yang

menerapkan model  self regulated learning  dengan kelompok siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model konvensional.

4. Pada kelompok siswa yang memiliki disiplin belajar rendah, terdapat

 perbedan hsail belajar TIK antara kelompok siswa yang mengikuti

 pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis website yang

menerapkan model  self regulated learning  dengan kelompok siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan model konvensional.

L. METODE PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 3

Banjar, yang bertempat di desa Labuhan Aji, kecamatan Banjar, kabupaten

Buleleng. Penelitian ini dirancang pada tahun ajaran 2012/2013.

2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah jenis eksperimen murni,

metode yang telah diuji kelayakannya dan telah memenuhi peryaratan.

Menrut Solso & Maclin (2002) (dalam http://navelmangelep.

wordpress.com /2012/02/27/ metode- penelitan- eksperimen/#more-680)

 penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan

minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan

sebab akibat. Oleh karena itu penelitian eksperimen erat kaitannya dalam

menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan

maupun perubahan terhadap kelompok yang dikenakan prilaku.

Dalam penelitian eksperimen ini desain penelitian yang diguanakan

adalah  Posstest-Only Control Design. Dengan menggunakan desain ini,

Page 32: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 32/46

32

 penelitian yang dilaksanakan guna membandingkan kelompok yang

mendapatkan perlakuan (treatment ) dengan kelompok kontrol. Kelompok 

treatment diberikan media pembelajaran berbasis website yang menerapkan

 self regulated learning  dalam proses pembelajaran, sedangkan kelompok 

kontrol diberikan pembelajaran dengan model konvensional. Model

konvensional adalah metode yang paling sering digunakan oleh guru di

sekolah tertentu. Oleh karena itu rancangan desain dari  Posstest-Only

Control Design dapat digambarkan sebaga berikut.

Eksperimen X O

Kontrol O

Gambar 1. Rancangan desain penelitian  Posstest-Only Control 

 Design

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester genap di

SMP N 3 Banjar. Dengan jumlah sampel 68 orang siswa yang terbagi

dalam dua kelompok, yaitu 34 siswa yang mendapat perlakuan

(eksperimen) dan 34 siswa kedua adalah kelompok kontrol, kelompok 

siswa yang diberikan pembelajaran dengan model konvensional. Untuk 

mengumpulkan data yang diperlukan, dalam penelitian ini digunakan

instrumen penelitian yang berupa tes konseptual dalam bentuk tes objektif 

dan angket kedisiplinan belajar siswa.

3. Populasi dan Sampel Penelitian

a. PopulasiPopulasi secara biologis merupakan kumpulan beberapa makluk 

hidup. Namun dalam penelitian ini berbagai pendpat dikemukakan

oleh para ahli, di antaranya sebagai berikut.

Menurut Babbie, (dalam Sukardi 2003:53), populasi adalah elemen

 penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan secara teoritits

menjadi target prestasi penelitian. Arikunto (2002:108) (dalam

Permana, 2006:27) mengatakan populasi merupakan keseluruhan objek 

Page 33: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 33/46

33

 penelitian. Dari kedua pendapat para ahli di atas pengertian populasi

dalam penelitian adalah sekumpulan objek penelitian yang berada

dalam rumpun yang sama, yang secara teoritis merupakan target

 prestasi belajar. Yang dimaksud populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas VII 1 dan VII 2 di SMP N 3 Banjar, tahun pelajaran

2011/2012. Berikut ini adalah jumlah populasi yang dimaksudkan di

atas.

Tabel 1. Populasi Kegiatan Penelitian

No. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 VII 1 24 10 34

2 VII 2 19 15 34

Jumlah 43 25 68

b. Sampel Penelitian

Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

menggunakan random sampling terhadap kelas. Berdasarkan

 pertimbangan efisiensi, maka dalam penelitian ini tidak meneliti

seluruh anggota populasi, melainkan hanya meneliti sampel yaitu

sebagian dari populasi yang merupakan wakil-wakil representatif dari

 populasi.

Menurut Arikunto (2002:109) (dalam Permana, 2006:28) sampel

adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Pengambilan

sampel dalam penelititan ini dilakukan dengan teknik random

sampling. Dalam hal ini yang dirandom adalah kelas, karena dalam

eksperimen tidak memungkinkan untuk merubah kelas yang ada. Darisepuluh kelas yang ada diambil dua kelas yang akan dijadilan subjek 

 penelitian. Dua kelas tersebut diundi kembali untuk menentukan kelas

sebagai kelompok eksperimen dan kelas kontrol. Dari dua kelas

tersebut (kelas eksperimen dan kontrol), satu kelas sebagai kelompok 

eksperimen dengan menggunakan media pembelajaran berbasis

website dan satu kelas lainnya berfungsi sebagai kelompok kontrol

Page 34: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 34/46

34

yang diberi pelajaran dengan model konvensional (tidak menggunakan

media pembelajaran).

Rancangan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu karena

tidak semua variabel dikontrol secara ketat. Dengan memperhatikan

variabel-variabel yang di atas, penelitian ini menggunakan desain

rancangan penelitian “Post Test Only Control Group Desain”.

Rancangan analisisnya menggunakan analisis varian dua jalur dengan

faktorial 2 x2.

Pelaksanaan eksperimen terdiri dari serangkaian eksperimen

sendiri dan serangkaian kegiatan, yaitu pengukuran disiplin belajar dan

 pelaksanaan tes hasil belajar. Pengukuran disiplin belajar dalam

 penelitian ini dilaksanakan sebelum perlakuan dimulai. Proses

 pemberian perlakuan yang berupa pelaksanaan pengajaran untuk kedua

kelompok subjek dilakukan sebanyak dua kali pertemuan.

4. Prosedur dan Langkah-langkah Eksperimen

a. Prosedur Eksperimen

Peneltian ini dilakukan terhadap dua kelompok, yaitu kelompok 

eksperimen dan kelompok kontrol pada dua kelas dengan jumlah 68

siswa. Materi yang diajarkan adalah materi pada mata pelajaran

Teknologi Informasi dan Komunikasi kelas VII semester II. Adapun

 prosedur penelitian ini yang dibagi menjadi empat tahap. Yaitu sebagai

 berikut.

1) Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan ada beberapa kegiatan yang harusdilakukan guna memenuhi prosedur yang ada, yaitu sebagai

 berikut.

a) Menentukan populasi dan sampel untuk menerapkan media

 pembelajaran berbasis website.

 b) Mengobservasi sarana dan prasarana sekolah untuk 

mendukung pelaksanaan penelitian.

Page 35: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 35/46

35

c) Merancang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d) Menyusun instrumen penelitian yang dikonsultasikan

dengan dosen pembimbing.

e) Melakukan  judgemen instrumen penelitian oleh dosen dan

guru.

f) Melakukan analisis dan revisi instrumen penelitian.

2) Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Kegiatan belajar mengajar dilakukan sesuai RPP. Penelitia

ini menggunakan satu RPP. Alokasi waktu yang digunakan dalam

satu RPP adalah 2x40 menit. Pada tahap ini dilakukan

 pembelajaran di laboratorium komputer dengan menerapkan

media pembelajaran yang telah disiapkan.

3) Tahap Posttest 

Pada tahapan ini, kegiatan yang dilakukan tes hasil belajar 

di kelas sampel yaitu kelas yang diterapkan media pembelajaran

 berbasis website dan kelas yang mengggunakan metode

konvensional.  Posttest  dilakukan pada akhir pertemuan, untuk 

mengukur kemampuan siswa setelah perlakuan. Soal posttest yang

digunakan berbentuk pilihan ganda atau multiple choise yang akan

mengukur aspek kognitif siswa.

4) Tahap Analisis Data

Di tahap ini dilakukan analisis data dengan menggunakan

metode statistik untuk mengetahui hasil akhir ( posttest ).

b. Langkah-langkah Eksperimen

Langkah-langkah eksperimen yang akan dilaksanakan oleh peneliti

adalah seperti tabel di bawah.

Page 36: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 36/46

36

Tabel 2. Langkah-langkah Eksperimen.

No.Komponen

Perlakuan

Kelompok 

Eksperimen

Kelompok 

Kontrol

1 Materi pelajaranPokok bahasan yang

disajikan adalah TIK 

Pokok bahasan yang

disajikan adalah TIK 

2 Waktu pembatasan

Pembelajaran

diberikan satu kali

seminggu, tiap

 pertemuan dua jam

 pelajaran selama

satu kali pertemuan

Pembelajaran

diberikan satu kali

seminggu, tiap

 pertemuan dua jam

 pelajaran selama

satu kali pertemuan

3 Proses pembelajaran

Guru mengajar 

dengan media

 pembelajaran

 berbasis website

Guru mengajar 

dengan

menggunakan model

konvensional

4 Tes disiplin belajar Pemberian angket

disiplin belajar 

Pemberian angket

disiplin belajar 

5 Tes hasil belajar TIK Tes objektif pilihan

ganda

Tes objektif pilihan

ganda

6Jumlah butir 

 pertanyaan

30 butir tes objektif 

 pilihan ganda

30 butir tes objektif 

 pilihan ganda

M. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Penelitian ini melibatkan satu variabel bebas (independent variable). Satu

variabel moderator dan satu variabel terikat (dependent variable). Variabel

 bebas itu meliputi media pembelajaran berbasis website yang menerapkan

Model Self regulated learning  (X1), variabel moderatornya adalah disiplin

 belajar (X2). Sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar TIK (Y).

Page 37: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 37/46

37

N. DEFINISI VARIABEL PENELITIAN

1. Definisi Konsep

a. Hasil belajar adalah sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan prilaku

yang diperoleh siswa melalui kegiatan belajar mata pelajaran TIK.

Indikator empirisnya yaitu adanya perubahan hasil belajar TIK.

 b. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan

informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi yang

dikemas dalam suatu alat atau bahan pengajaran yang mampu

memberikan rangsangan, semangat atau motivasi terhadap proses

 pembelajaran.

c. Disiplin belajar adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk 

melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunjukkan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban. Nilai-

nilai tersebut telah menjadi bagian prilaku dalam kehidupannya.

Prilaku itu tercipta melalui proses binaan melalui keluarga, pendidikan

dan pengalaman.

d. Model Self regulated learning  adalah model pembelajaran yang

memberikan keleluasaan kepada siswa untuk mengelola

 pembelajarannya sendiri dalam berbagai cara. Sehingga mencapai hasil

 belajar yang optimal.

2. Definisi Operasional

a. Hasil Belajar

Salah satu upaya untuk mengukur kemampuan siswa dilihat dari

hasil belajar siswa itu sendiri. Hasil belajar merupakan bukti dari usahayang diakukan dalam proses belajar belajar. Bukti tersebut adalah hasil

 belajar yang diukur melalui tes. Oleh karena itu, instrumen yang

digunakan dalam mengumpulkan data adalah tes pilihan ganda

 berjumlah 30 butir soal. Tes ini mengungkapkan tentang penguasaan

siswa terhadap materi pelajaran dalam pelajaran TIK.

Setiap soal disertai dengan empat alternatif jawaban yang dipilih

oleh siswa (alternatif a, b, c, dan d). Setiap item akan diberi skor 1 bila

Page 38: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 38/46

38

siswa menjawab dengan benar. Jika siswa tidak menjawab dengan

 benar atau mengosongi lembar jawaban yang telah disediakan, maka

nilai yang diberikan adalah 0. Jawaban yang telah dikerjakan akan

dicocokkan dengan kunci jawaban yang telah disiapkan. Selanjutnya

skor dijumlahkan dan jumlah tersebut merupakan skor variabel hasil

 belajar TIK. Skor hasil belajar TIK akan bergerak dari 0-30. Skor 0

merupakan minimal ideal dan skor 30 adalah skor maksimal ideal hasil

 belajar TIK.

Dibawah ini meruapakan kisi-kisi tes hasil belajar mata pelajaran

TIK yang nanti akan diterapkan saat penelitian.

Tabel 3. Kisi-kisi Tes Hasil Belajar TIK 

Isi/ Materi

Kompetensi Total

C1 C2 C3 C4 C5 C6 % Butir  

Peralatan TIK 12 10 - 8 - - 100 30

Total % butir 

12/

4

10/

3 - 8/3 - - 100 30

b. Disiplin Belajar

 Kuesioner  disiplin belajar TIK ini berjumlah 30 butir.  Kuesioner 

ini menggunakan skala likert, yaitu kuesioner /instrumen skala lima,

alternatif jawaban terhadap lima buah skor berkisar 1 sampai 5. Dalam

 pengisian kuesioner disiplin belajar dengan mengisi tanda rumput (√ )

 pada salah satu kolom alternatif jawaban yang paling sesuai dengan

 pilihan siswa atau responden. Dalam kuesioner  ini alternatif jawaban

yang disediakan adalah 1) selalu (SL), 2) sering (SR), kadang-kadang

(KD), 3) jarang (JR), dan 4) tidak pernah (TP). Skor instrumen ini

 bergerak dari 1 sampai 5. Skor 1 diberikan kepada siswa yang

menjawab tidak pernah, dan skor 5 diberikan kepada siswa yang

 jawabannya selalu pada pertanyaan positif.

Page 39: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 39/46

39

Disiplin belajar dalam penelitian ini dirinci melalui indikator, yaitu

1) disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar, 2) disiplin yang

ada hubungannya dengan tempat belajar, dan 3) disiplin yang ada

hubungannya dengan norma atau aturan dalam belajar yang diuji

menggunakan kuesioner. Berikut disajikan kisi-kisi dari kuesioner 

disiplin belajar.

Tabel 4. Kisi-kisi Kuesioner Disiplin Belajar 

Isi MateriKompetensi Total

C1 C2 C3 C4 C5 C6 % Butir

1. Disiplin dalam

hubungannyadengan waktu

 belajar 

4 5 - 2 - - 37 11

2. Disiplin yang ada

hubungannya

dengan tempat

 belajar.

4 4 - 2 - - 33 10

3. Disiplin yang adahubungannya

dengan norma

atau aturan dalam

 belajar.

2 5 - 2 - - 30 9

Total % butir 10/3 14/5 - 6/2 - - 100 30

O. UJI COBA INSTRUMEN

Untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas alat ukur, dilakukan uji

coba instrumen. Instrumen penelitian ini diuji terlebih dahulu apakah

instrumen tersebut sudah layak digunakan sebagai instrumen penelitian.

Instrumen dikatakan sesuai jika instrumen tersebut sudah memenuhi kriteria

validitas dan reliabilitas. Validitas tes ini ditinjau dari validitas isi, validitas

konstruk dan validitas item. Dalam menjaga validitas isi dan validitas

construct dilakukan dengan menjudgmens tes tersebut kepada tiga orang yaitu

Page 40: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 40/46

40

dua orang dosen pembimbing dan satu orang guru TIK, sedangkan untuk 

validitas butir item dilakukan dengan pengujian statistik. Untuk memperoleh

tujuan data terlebih dahulu dianalisis dengan menggunakan uji validitas tes,

dan reliabilitas tes.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2003). Suatu item tes dikatakan valid

apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Suatu alat

evaluasi dikatakan valid jika alat tersebut mampu mengukur apa yang

seharusnya diukur oleh alat tersebut. Untuk mengukur validitas butir soal

digunakan rumus korelasi Point Biseral, rumusnya yaitu sebagai berikut.

q pSD

 M  M r 

tot 

 pbis /21

(Arikunto, 2002:79)

Keterangan :

r  pbis : koefisien korelasi biseral

M 1 : rata-rata skor untuk menjawab benar 

M 2 : rata-rata skor untuk seluruhnya

SDtot  : standar deviasi total

 p : proporsi yang menjawab benar 

q : 1 – p

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan ke r-kritis dengan taraf 

signifikansi 5%. Kriteria butir soal dalam kategori valid jika  pbisr  - hitung

> pbisr  - tabel pada taraf signifikan 5%. Soal yang valid kemudian dihitung

reliabilitasnya.

Page 41: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 41/46

41

2. Uji Reliabilitas

Arikunto (2002) menyatakan reabilitas tes berhubungan dengan

kepercayaan dan keajegan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai

tingkat kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil

yang tetap. Untuk mengetahui reliabilitasnya digunakan Kuder Richhadson

20 (KR-20) yang rumusnya sebagai berikut.

r  1,1 =

 

 

 

   

  

 

2

2

1 SD

 pqSD

(A.A. Gde Agung, 2003: 50)

Keterangan :

r  1.1 : reliabilitas keseluruhan butir tes

 p : proporsi testee yg menjawab benar 

q : proporsi testee yg menjawab salah

k : jumlah butir tes

SD² : banyaknya testee

 pq : pxq

Tabel 3.8 Konversi Uji Reliabilitas Tes

r 11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah

0,20 < r  11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah

0,40 < r  11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas sedang

0,60 < r  11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi

0,80 < r  11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi

Untuk menguji validitas dan reabilitas instrumen digunakan bantuan

komputer yaitu dengan mengolah data dengan  Excel  dari  Microsoft 

Coorporation. Dari perhitungan dengan menggunakan rumus KR-20,

diperoleh harga reliabilitas tes hasil belajar TIK adalah sebesar 0,94.

Page 42: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 42/46

Tes yang

0,80. Jadi rel

tinggi.

P. METODE ANA

Metode analisi

statistik inferensi

analisis varian h

analisis data meli

1. Deskripsi Dat

Analis

kualitas da

 pembelajar 

rendahnya

tiap-tiap va

ideal dan s

tersebut. B

masing-ma

Tabel 3.6

  + 1,

  + 0,

  − 0,

  − 1,

  − 3,

Ketera

baik adalah tes yang memiliki harga reliab

iabilitas tes hasil belajar TIK tergolong r 

ISIS DATA

data yang digunakan adalah analisis statist

al dalam hal ini yaitu anava dua jalur. Dala

rus dilakukan uji persyaratan analisis terl

uti uji normalitas dan homogenitas.

a

is deskriptif dilakukan untuk  mengetahui t

i variabel-variabel penelitian yaitu hasil bel

n dan media pembelajaran. Untuk me

kualitas variabel-variabel penelitian terseb

riabel dikonversikan dengan menggunakan

andar deviasi (SD) ideal masing-masing va

erikut kreteria rata-rata ideal dan stand

ing variabel penelitian.

Pedoman Konversi dengan Menggunakan

dan Standar Deviasi Skala Lima

SDi + 3,0SDi Sangat

SDi + 1,5SDi  Tinggi

SDi + 0,5SDi Sedan

SDi − 0,5SDi Renda

SDi − 1,5SDi Sangat

ngan:

= Rata-rata ideal, dihitung dengan ru

= (skor maksimal ideal + skor mini

= Standar deviasi ideal dihitung denga

= (skor maksimal ideal – skor mini

42

litas lebih besar 

liabilitas sangat

ik deskriptif dan

menggunakan

 bih dahulu. Uji

inggi rendahnya

ajar TIK, model

entukan tinggi

t, skor rata-rata

reteria rata-rata

riabel penelitian

r deviasi ideal

Rata-Rata Ideal

tinggi

Rendah

us:

al ideal)

n rumus:

al ideal)

Page 43: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 43/46

43

a. Menghitung Mean

Untuk menghitung mean digunakan rumus sebagai berikut.

(Jampel, 2005: 120)

Keterangan:

M = mean

MT = mean terkaan

i = panjang kelas interval

 χ'  = simpangan pada daerah MT

 f = frekuensi

n = banyaknya data

b. Menghitung Modus

Untuk menghitung modus digunakan rumus sebagai berikut.

(Jampel, 2005: 114)

Keterangan:

Mo = modus

B = batas bawah kelas interval yang mengandung modus

i = panjang kelas interval

b1 = frekuensi tertinggi dikurangi frekuensi kelas interval

sebelumnya.

b2 = frekuensi tertinggi dikurangi frekuensi kelas interval

 berikutnya.

Page 44: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 44/46

44

c. Menghitung Median

Untuk mengitung median rumus yang digunakan adalah sebagai

 berikut.

= + (Jampel, 2005: 123)

Keterangan:

Me = median

B = batas bawah

i = panjang kelas interval

 fkb = frekuensi komulatif di bawah kelas interval yang

mengandung median

 fm = frekuensi pada daerah median

Q. UJI PRASYARATAN ANALISIS

1. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran data dilakukan untuk meyakinkan bahwa data

yang dihasilkan dalam penelitian benar-benar berdistribusi normal sehinggauji hipotesis dapat dilakukan. Uji normalitas untuk skor hasil belajar TIK 

siswa digunakan Uji Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai berikut.

2   = ∑ ( )

(Koyan, 2007: 82)

keterangan :

2   = Chi-Kuadrat

 f o = frekuensi yang diperoleh sampel

 f e = frekuensi yang diharapkan

Kreteria pengujian data distribusi normal jika 2   hit <

2   tabel ,

dengan taraf signifikansi 5% dan drajat kebebasan dk= k-2-1.

Page 45: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 45/46

45

2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas pada analisis ini dimaksudkan untuk menguji bahwa

setiap kelompok yang akan dibandingkan memiliki variasi yang sama,

 benar-benar berasal dari perbedaan antar kelompok, bukan akibat dari

 perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Uji homogenitas varians untuk 

semua kelompok digunakan Test Bartlett  dengan menggunakan rumus

sebagai berikut.

2  

(Koyan, 2007:87)

Pengujian dilakukan pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan

dk= k-1. Kreteria pengujian, jika 2   hit <

2   tabel , maka Ho diterima sampel

homogen dan jika 2   hit >

2   tabel , maka sampel tidak homogen.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis untuk penelitian ini menggunakan Analisis varian

(ANAVA) dua jalur. Hipotesis statistik yang diajukan dan yang akan diuji

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1) H 0 (1) : A1 = A2

H 1 (1) : A1 ≠ A2

2) H 0 (2) : B1 = B2

H 1 (2) : B1 ≠ B2

3) H 0 (2) : AB = 0

H 1 (2) : AB ≠ 0

Keterangan:

A1 : Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti model

 pembelajaran kooperatif Tipe STAD.

Page 46: Contoh Proposal Eksperimen

7/15/2019 Contoh Proposal Eksperimen

http://slidepdf.com/reader/full/contoh-proposal-eksperimen 46/46

A2 : Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti model

 pembelajaran konvensional

B1 : Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti

 pembelajaran menggunakan media komputer.

B2 : Rata-rata hasil belajar siswa yang mengikuti

 pembelajaran menggunakan media sederhana.

AB : Interaksi antara model pembelajaran dengan media

 pembelajaran.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dari

 penelitian ini adalah menggunakan teknik analisis varian (ANAVA) dua

 jalur. Dengan rumus sebagai berikut.

Atau, JKD = JK tot – JK A – JK B - JK AB (Koyan, 2007: 38)

Keterangan :

JK tot: Jumlah kuadrat total

JK A : Jumlah kuadrat antar kolom

JK B : Jumlah kuadrat antar baris

JKD : Jumlah kuadrat dalam