contoh proposal 2

6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia penyakit infeksi jamur masih sering dijumpai. Perkembangan infeksi jamur di Indonesia yang termasuk negara dengan iklim tropis disebabkan oleh udara yang lembab, sanitasi yang kurang, lingkungan yang padat penduduk dan tingkat sosial ekonomi yang rendah. Untuk itu masalah mengenai penyakit jamur perlu mendapat perhatian yang khusus di Indonesia. Obat antibakteri telah banyak dikembangkan secara luas,berbeda dengan obat antijamur yang masih terbatas dalam hal manfaat klinis. Alasan untuk perbedaan ini adalah adanya hubungan yang erat antara jamur dengan inang mamalianya. Banyak proses biokimia yang menyediakan sasaran berguna untuk obat antibakteri tidak terdapat dalam jamur, dan proses yang menjadi sasaran juga dimiliki oleh inang mamalia (Jawetz et al, 2001). Masalah di dunia kedokteran bertambah dengan meningkatnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur, terutama jamur Candida. Penyakit yang disebabkan oleh Candida dikenal dengan

Upload: christopher-newman

Post on 25-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahDi Indonesia penyakit infeksi jamur masih sering dijumpai. Perkembangan infeksi jamur di Indonesia yang termasuk negara dengan iklim tropis disebabkan oleh udara yang lembab, sanitasi yang kurang, lingkungan yang padat penduduk dan tingkat sosial ekonomi yang rendah. Untuk itu masalah mengenai penyakit jamur perlu mendapat perhatian yang khusus di Indonesia. Obat antibakteri telah banyak dikembangkan secara luas,berbeda dengan obat antijamur yang masih terbatas dalam hal manfaat klinis. Alasan untuk perbedaan ini adalah adanya hubungan yang erat antara jamur dengan inang mamalianya. Banyak proses biokimia yang menyediakan sasaran berguna untuk obat antibakteri tidak terdapat dalam jamur, dan proses yang menjadi sasaran juga dimiliki oleh inang mamalia (Jawetz et al, 2001). Masalah di dunia kedokteran bertambah dengan meningkatnya berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur, terutama jamur Candida. Penyakit yang disebabkan oleh Candida dikenal dengan kandidiasis atau kandidosis yaitu suatu penyakit jamur yang bersifat akut dan subakut yang dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, paru-paru dan saluran pencernaan. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia dan dapat menyerang semua umur, baik laki-laki maupun perempuan (Budimulya dkk., 1983).Tumbuhan merupakan sumber kehidupan bagi manusia, baik sebagai sumber makanan, serat kertas pakaian, dan obat-obatan. Sebagai bahan obat tumbuhan telah dimanfaatkan oleh manusia, sebagianmasih berdasarkan pada pengalaman turun temurun yang dikenal sebagai obat tradisional dan sebagian lagi telah dikembangkan melalui penelitian-penelitian ilmiah. Salah satu tumbuhan yang hanya dikenal sebagai tanaman hias adalah pacar air (Impatiens balsamina Linn) termasuk famili Balsaminaceae (Adfa, M, 2000). Tumbuhan pacar air mempunyai beberapa warna bunga yaitu merah, putih, kuning, jingga dan ungu. Akan tetapi, ternyata tanaman ini mempunyai banyak manfaat dibidang kesehatan, baik dari biji, bunga, daun, maupun akarnya.Dari uji pendahuluan metabolit sekunder yang telah dilakukan Morina Adfa daun pacar air mengandung kumarin, flavonoid, kuinon, saponin dan steroid, diduga salah satu dari senyawa tersebutlah yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri maupun antijamur ekstrak daun pacar air.Tumbuhan pacar air ini belum terdapat pada monografi tumbuhan yaitu Materia Medika Indonesia (MMI) sebagai petunjuk karakterisasi simplisia. Tumbuhan ini memiliki banyak khasiat obat, diantaranya bagian yang digunakan adalah biji, daun, bunga dan akarnya. Efek farmakologi daun pacar air diantaranya mengobati keputihan (leucorrhoea), nyeri haid (dysmenorrrhoea), radang usus buntu kronis (cronic appendicitis), anti radang, tulang patah atau retak (fraktur), radang kulit, dan radang kuku. (Hariana, Arief, 2007).Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lee,dkk, telahdibuktikan bahwa peptide yang terdapat pada daun tanaman pacar air (Impatiensbalsamina Linn), yakni Ib-AMP1 memegang peranan penting dalam menghambatpertumbuhan Candida albicans. Selain itu ada juga penelitian yang dilakukan oleh Melinda Hotmauli tentang perbandingan efektivitas ekstrak daun pacar air (Impatiens balsamina Linn) dengan ketokonazol 2% terhadap pertumbuhan Candida American type culture collection (ATCC) 10231 pada media Sabouraud Dextrose Agar(SDA).Untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai aktivitassenyawa antijamur daun pacar air (Impatiens balsamina Linn) dalam menghambatpertumbuhan Candida albicanssecara invitro yaitu pada media SDA(Sabouraud Dextrose Agar) dan bioautografinya. Dengan memperhatikan latar belakang masalah diatas, yang menjadimasalah penelitian ini apakah senyawa daun pacar air (Impatiens balsamina Linn)mempunyai aktivitas dalam menghambatpertumbuhan Candida albicans.1.2. Rumusan masalah 1. Adakah senyawa kumarin,flavonoid, kuinon,saponin dan steroid yang terkandung dalam fraksi n- heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun pacar air (Impatiens balsamina Linn)?2. Adakah pengaruh fraksi n- heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun pacar air (Impatiens balsamina Linn) terhadap aktivitas antijamur Candida albicans?3. Apakah ada perbedaan aktivitas antijamur dari masing- masing fraksi n-heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun pacar air (Impatiens balsamina Linn) ?

1.3. Batasan Penelitian1. Tanaman yang digunakan adalah daun pacar air (Impatiens balsamina Linn)yang diperoleh dari daerah Bandungan, diambil daun yang masih muda.2. Penyarian simplisia daun pacar air (Impatiens balsamina Linn)yang telah dikeringkan, dilakukan dengan metode remaserasi selama 3 x 24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 70% sambil sesekali diaduk.3. Identifikasi kandungan senyawa pada hasil fraksinasi dari ekstrak etanol daun pacar air dilakukan dengan uji pendahuluan dan Kromatografi Lapis Tipis. 4. Metode yang dipakai dalam uji aktivitas antijamur fraksi n- heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun pacar air (Impatiens balsamina Linn)terhadap pertumbuhan Candida albicans adalah dengan mengukur daerah zona bening pada media agar yang dilakukan dengan cara uji bioautografi kontak.5. Pengujian untuk mengetahui senyawa pada hasil fraksinasi dari ekstrak etanol daun pacar air memiliki aktivitas antijamur digunakan metode bioautografi kontak tanpa dilanjutkan identifikasi untuk mengetahui struktur jenis senyawa kimianya.

1.4. Tujuan Penelitian1. Mengetahuiadakah senyawa kumarin,flavonoid, kuinon, saponin, dan steroid yang terkandung dalam fraksi n- heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun pacar air (Impatiens balsamina Linn).2. Mengetahui adakah pengaruh fraksi n- heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun pacar air (Impatiens balsamina Linn) terhadap aktivitas antijamur Candida albicans.3. Mengetahui apakah ada perbedaan aktivitas antijamur dari masing- masing fraksi n-heksan, etil asetat, dan air dari ekstrak etanol daun pacar air (Impatiens balsamina Linn).

1.5. Manfaat PenelitianPenelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang biologi farmasi dan bermanfaat praktis memberi informasi yang mudah diterima masyarakat, serta dapat digunakan lebih lanjut untuk pengobatan pelayanan masyarakat atau praktik kefarmasian.