contoh proposal 2

20
A. JUDUL Pengembangan Kaca Helm Anti Embun Menggunakan Teknologi Nano B. LATAR BELAKANG MASALAH Helm merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan bagi pengendara sepeda motor. Kaca helm merupakan bagian dari helm yang juga sangat penting fungsinya, kaca helm melindungi kepala bagian depan atau wajah dari terpaan angin, debu, kotoran maupun hewan-hewan kecil yang beterbangan di jalan. Saat musim hujan biasanya terbentuk butiran embun kaca helm yang dapat mengganggu penglihatan. Hal ini akibat adanya perbedaan suhu udara sekitar di dalam dan luar helm serta adanya sirkulasi pernafasan di dalam helm. Kejadian tersebut otomatis membuat jarak pandang serta konsentrasi menjadi buyar. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kaca helm anti embun atau yang lebih dikenal dengan kaca helm antifog. Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau alat pada ukuran sangat kecil. Materi atau alat ini berukuran antara (1 – 100) nanometer. Satu nm sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Ukuran (1 – 100) nm ini disebut juga dengan skala nano (nanoscale) (wikipedia.org). 1

Upload: rio-muhammad

Post on 22-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

PKM- P Aplikasania Nano untuk Kaca Helm Anti Embun

A. JUDULPengembangan Kaca Helm Anti Embun Menggunakan Teknologi Nano

B. LATAR BELAKANG MASALAHHelm merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan bagi pengendara sepeda motor. Kaca helm merupakan bagian dari helm yang juga sangat penting fungsinya, kaca helm melindungi kepala bagian depan atau wajah dari terpaan angin, debu, kotoran maupun hewan-hewan kecil yang beterbangan di jalan.Saat musim hujan biasanya terbentuk butiran embun kaca helm yang dapat mengganggu penglihatan. Hal ini akibat adanya perbedaan suhu udara sekitar di dalam dan luar helm serta adanya sirkulasi pernafasan di dalam helm. Kejadian tersebut otomatis membuat jarak pandang serta konsentrasi menjadi buyar. Dalam kondisi seperti ini dibutuhkan kaca helm anti embun atau yang lebih dikenal dengan kaca helm antifog.Nanoteknologi adalah pembuatan dan penggunaan materi atau alat pada ukuran sangat kecil. Materi atau alat ini berukuran antara (1 100) nanometer. Satu nm sama dengan satu-per-milyar meter (0.000000001 m), yang berarti 50.000 lebih kecil dari ukuran rambut manusia. Ukuran (1 100) nm ini disebut juga dengan skala nano (nanoscale) (wikipedia.org).Titania dapat diaplikasikan sebagai bahan fotokatalisis, sensor gas, pembersih polutan yang ada di udara, tanah danair, sebagai bahan campuran cat agar tahan korosi, pelapisalat-alat dibidang kedokteran, kosmetik, sel surya, penyerapgelombang elektromagnetik dan lain-lain. Sebagian besartitanium dioksida yang dipakai aplikasi berukuran nanometer(Castro, 2008).Penambahan titania dioksida pada kaca helm dapat membersihkan embun yang dapat terbentuk pada kaca helm. Titania nano ini dideposisi ke kaca helm sehingga dapat menempel pada bagian kaca helm tersebut.

C. PERUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat disusun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Bagaimanakah cara pembuatan TiO2sehingga dapat dipakai untuk melapisi kaca helm ?2. Variabel apa sajakah yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan plastik berlapis nanokristal TiO2 dengan sifat hidrofilik dan transparansi yang tinggi ?

D. TUJUANTujuan dari penelitian ini yaitu :1. Mengetahui cara pembuatan TiO2 nanopartikel dengan metode yang efisien dan terjangkau.2. Membuat prototype kaca helm anti embun yang dapat dipakai bagi pengendara sepeda motor.3. Mengetahui berbagai variabel yang dapat mempengaruhi tingkat transparansi dan sifat hidrofilik TiO2.

E. LUARAN YANG DIHARAPKANLuaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel dalam jurnal ilmiah.

F. MANFAATManfaat dari penelitian ini antara lain:1. Bagi mahasiswa, memberikan pengalaman dan wawasan untuk melakukan serangkaian kegiatan/percobaan pembuatan titania nano sesuai denganmetodologi penelitian.2. Bagi masyarakat,memberikan inovasi kaca helm anti embun yang dapat bermanfaat bagi masyarakat kedepannya.

G. TINJAUAN PUSTAKATitanium adalah logam berlimpah nomor empat di duniasetelah aluminium, besi, dan magnesium. Selain itu, titaniumjuga merupakan elemen berlimpah kesembilan (mencakup0,63% pada kerak bumi) ditemukan pada tahun 1791 diInggris oleh Reverend William Gregor, yang diberi namasebagai ilmenite. Elemen ini ditemukan kembali beberapatahun kemudian oleh German Chemist Heinrich Klaporthdalam bentuk rutile. Logam titanium tidak pernah ditemukansendirian, keberadaannya selalu berikatan dengan minerallainnya seperti rutile, ilmenite, leucoxene, anatase, brookite,perovskite, dan sphene yang ditemukan dalam titanat danbeberapa besi ore. Titanium juga ditemukan dalam batu bara,abu, tanaman dan dalam tubuh manusia (O. Carp, 2004).Titanium dioksida mentah dimurnikan melalui konversi ke titanium tetraklorida dalam proses klorida. Dalam proses ini, bijih mentah (yang mengandung setidaknya 70% TiO2) dikurangi dengan karbon, teroksidasi dengan klorin untuk memberikan titanium tetraklorida, yaitu, klorinasi carbothermal.Tabel 1.Sifat Kimia dan Sifat Fisika TiO2KeteranganBesaran

Massa molekul ( gram/mol )79,866

BentukPadatan

WarnaPutih

Densitas ( gram/cm3 )4,23

Titik leleh ( C )1843

Titik didih ( C )2972

( en.wikipedia.org )

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat titanium nano, yaitu :

1. Chemical Vapor Deposition Method (CVD)Metode ini menggunakan bahan baku (precursor)TTIP (Titanium Tetra Isopropoxide). Pada metode CVD, lapisan nanopori TiO2 pada lapisan semikonduktor diperoleh melalui proses deposisi dari precursor penyusunnya ( Maki, K. et.al.,2003 ). Uap gas TTIP dialirkan kedalam reaktor vakum, kemudian gas tersebut akan terurai dan terdeposisi pada kaca. Kelemahan dari metode ini adalah:a) Biaya fabrikasi dan investasi peralatan yang mahal.b) Proses fabrikasi yang rumit karena membutukan temperatur dan tekanan yang tinggi untuk memperoleh kondisi vakum.c) Memerlukan waktu proses produksi yang lama karena banyaknya langkah kerja yang harus dilakukan.

2. Metode Sol-Gel (Sol-Gel Method)Metode Sol-Gel didasarkan pada perubahan bentuk dari suatu sol. Partikel yang tersuspensi dalam sol dipolimerisasi pada temperatur rendah menjadi gel basah. Gel ini kemudian dipanaskan dan dilanjutkan dengan pendinginan (annealing)untuk menghasilkan nano-partikel TiO2. Nano-partikel TiO2kemudiandidispersikan dan disemprotkan pada kaca. Kelemahan dari metode ini meliputi :a) Proses pengubahan sol menjadi gel dan proses annealing membutuhkan waktu yang lama.b) Proses pelapisan TiO2 dengan cara penyemprotan (spray) menyebabkan gaya adhesi antara TiO2 dan kaca rendah sehingga lapisan TiO2 mudah mengelupas.c) Jangka waktu (lifetime) penggunaan kaca swa-bersih tidak lama.

3. Metode Pelapisan Nano-partikel dengan Pencelupan (Dip Coating)Metode ini dilakukan dengan mencelupkan substrat (kaca) ke dalam larutan TiO2 kemudian substrat tersebut diangkat dengan kecepatan lambat pada suhu tertentu. Proses selanjutnya adalah menguapkan pelarut (solvent) dari lapisan TiO2 yang telah menempel pada kaca. Proses pengangkatan dan pencelupan ini dilakukan secara berulang kali. Ketebalan lapisan bergantung kepada kecepatan pengangkatan, kekentalan (viskositas) cairan dan kandungan substrat.

4. Metode Pelapisan Nano-partikel dengan SputteringMenurut Hoshi Y. ( 1999 ), Sputtering adalah suatu metode pemercikan material yang dideposisikan pada substrationisasi target oleh bombardir elektron.Kelemahan dari metode ini antara lain :a) Biaya untuk inventarisasi dan bahan kimia yang digunakan sangat mahal.b) Peralatan-peralatan teknologi vakum mahal karena reaktor-nya harus kuat untuk menahan tekanan yang rendah.

5. Metode Direct Deposition by Flame (DDF)Metode DDF merupakanmetode deposisi langsung dengan menggunakan reaktor flame. Dalam metode DDF berlangsung tiga proses penting yang dapat dilakukan dalam satu kali pemrosesan, yaitu :a. Proses pembuatan material nano-partikel TiO2,b. Proses deposisi nano-partikelTiO2 pada substrat kaca, danc. Proses pemanasan lapisan nano-partikel TiO2 untuk memperbaiki sifat adhesinya.Pada proses DDF, nano-partikel TiO2 dibuat secara langsung dalam sebuah reaktor flame, kemudian dilanjutkan dengan proses deposisi langsung dan proses pemanasan yang dilakukan secara in-situ.

6. Metode Spray Berbagai proses pembuatan nanopartikel dilakukan para peneliti sekarang salah satu diantaranya dengan proses Spray. Proses Spray adalah pembangkitan droplet-droplet kecil dari medium fase cair dan salah satu metoda umum yang digunakan dalam sintesis padatan partikel nanostruktur. Proses Spray terdiri dari Spray Drying dan Spray Pyrolysis. Flame spray pyrolysis merupakan metode pembuatan nanopartikel yang memanfaatkan atomisasi atau penyemprotan larutan berupa droplet kedalam api (flame) dan akan menghasilkan partikel serbuk. Menurut Nuryadin B.W (2008), faktor utama pembentuk partikel sangat dipengaruhi proses spray (pembentukan droplet) dan proses pemanasan. Selain itu menurut Choa, Changa et all (2009), ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi proses pembentukan nanomaterial diantaranya konsentrasi prekursor, dan jenis starting material. Serta lama waktu kontak dengan api (residence time) menurut Cho, J S et all (2008).Metoda Spray sangat umum dilakukan karena banyak keuntungan dengan sistem yang sangat simpel, berbiaya murah, dan dengan skala yang sangat besar. Bahkan beberapa penelitian mampu memanfaatkan teknik ini untuk menghasilkan material berporos dan berbentuk route. Selain itu perangkat yang digunakan dalam metoda spray mengunakan alat yang sederhana, murah, dan mudah didapatkan tetapi diakui sebagai metoda pabrikasi partikel nanostruktur. Hal ini sangat cocok untuk perkembangan teknologi dinegara kita yang sedang berkembang baik secarapenelitian dan industri.

H. METODE PELAKSANAANH.1. ALAT DAN BAHANH.1.1. BahanBahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. 1

13

2. TTIP (Titanium Tetra Isopropoxide)3. Aquadest4. LPGH.1.2. AlatAlat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : labu takar pipet volume pipet tetes botol semprot gelas beaker ultrasonic nebulizer magnetic stirrer erlenmeyerH.1.3 Gambar Alat

Gambar 1Skema alat flame spray pyrolysis pada pembuatan TiO2 nanopartikel

Keterangan :1. 2. LPG3. Flemix flame burner4. Flame reactor glass5. Bag filter6. Condenser7. Water8. Watertrap9. Ultrasonic Nebulizer10. Vacum pump

H.2. LOKASITempat yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan penelitian dilakukan di Laboratorium Operasi Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret.

H.3. CARA KERJA1) Pembuatan powder TiO2 Mengencerkan larutan TTIP 0,1M dengan menggunakan 100ml aquadest dan HNO3 1M . Merangkai alat Larutan tadi kemudian dimasukkan kedalamultrasonic nebulizer Memasang nebulizer pada alat Mengatur aliran gas LPG Menghidupkan reactor flame Menghidupkan nebulizer dan mengatur flow gas ( udara pembawa ) Menyedotnya dengan blower dan menangkapnya partikel nano yang terbentuk dengan bag filter.

2) Pelapisan kaca helm dengan metode penyemprotanSerbukTiO2 disemprotkan pada kaca helm yang dipanaskan, dengan suhu tertentu. Hal ini bertujuan supaya serbuk TiO2 mau menempel pada kaca helm yang terbuat dari polimer.

I. JADWAL KEGIATANKegiatanBulan ke-

123456

1. Studi literature

2. Penyiapan alat

3. Penyiapan bahan TTIP

4. Pengambilan data Variabel yang berpengaruh

5. Analisis dan pembahasan

6. Penyusunan laporan

7. Seminar dan diskusi

J. RANCANGAN BIAYANoJenisJumlahSatuanHarga/satuan(Rp)Total(Rp)

1.Bahan habis pakai

TTIP100ml2.000.0002.000.000

LPG1Tabung (12 kg)85.00085.000

Kaca helm2sampel20.00040.000

Analisa morfologi dan penampang lintang dari lapisan nano-partikel TiO21sampel300.000300.000

Analisa struktur kristal dari lapisan nano-partikel TiO21sampel550.000550.000

Analisa kristalinitas dan kemurnian fase dari lapisan nano-partikel TiO21sampel75.00075.000

Analisa luas area spesifik material nanopori TiO21sampel150.000150.000

2.Seminar hasil

Konsumsi50paket3.000150.000

Penggandaan makalah50eksemplar2.500125.000

3.Laporan penelitian

Kertas HVS2rim38.00076.000

Tinta printer3set20.00060.000

Penggandaan proposal5eksemplar7.00035.000

Penggandaan laporan hasil5eksemplar15.00075.000

4.Lain-lain

Dokumentasi1set60.00060.000

CD1set5.0005.000

Transportasi--100.000100.000

Publikasi ilmiah / jurnal1kali85.00085.000

Total3.894.500

K. DAFTAR PUSTAKAA.L. Castro, M.R. Nunes, A.P. Carvalho, F.M. Costa , M.H. Florencio (2007). Synthesis of Anatase TiO2 Nanoparticles with High Temperature Stability And Photocatalytic Activity. Carp,O.,Huisman,C.L.& Reller,A.(2004).Photoinduced Reactivity of TitaniumOxide.Progress inSolidStateChemistry.32:33-177Choa, K., H. Changa;, et al. (2009). Mechanisms of the Formation of Silica Particles fromPrecursors withCho, J. S., D. S. Jung, et al. (2008). Spherical shape hydroxyapatite powders prepared by flame spray pyrolysis.Hoshi, Y.; Ohki, R. (1999). Low energy rf sputtering system for the deposition of ITO thin films. Electrochimica Acta 44: 3927-3932.Maki, K. et.al. 2003. Fabrication of thin films of ITO by aerosol CVD. Thin Solid Films 445: 224-228.Nuryadin, B.W., 2008, Rancang Bangun Reaktor Spray Drying Dan Spray Pyrolysis Mengunakan Ultrasonic Nebulizer Dan Pemanas Bertingkat, Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesiawww.en.wikipedia.org

L. LAMPIRAN1. BIODATA KETUA DAN ANGGOTA KELOMPOKa. Ketua Pelaksana KegiatanNama Lengkap : Dien NurfathiaNIM: I 0509012Fakultas / program studi : Teknik / S1 RegulerPerguruan Tinggi: Universitas Sebelas MaretAlamat rumah: Jl Perdata 3 no. 12, Tangerang, BantenNo. HP: 08568057042Email:[email protected] untuk kegiatan: 15 jam / mingguKetua Pelaksana Kegiatan,

(Dien Nurfathia)

b. Anggota pelaksana1) Nama Lengkap:Ulfa HardyantiNIM: I 0509041Fakultas / program studi : Teknik / S1 RegulerPerguruan Tinggi: Universitas Sebelas MaretWaktu untuk kegiatan: 15 jam / mingguAnggota Kelompok,

(Ulfa Hardyanti)

2) Nama Lengkap: Ditia Alliandira HaryantoNIM: I 0510010Fakultas / program studi : Teknik / S1 RegulerPerguruan Tinggi: Universitas Sebelas MaretWaktu untuk kegiatan: 15 jam / mingguAnggota Kelompok

(Ditia Alliandira H.)

2. BIODATA DOSEN PEMBIMBINGa. Nama Lengkap: Agus Purwantob. Tempat dan tanggal lahir: Sragen, April 11, 1975c. Alamat: Perumahan Grand TembalangRegency Blok D3 no 6, Bulusan, Tembalang, Semarangd. NIP: 197504111999031001e. Golongan / Pangkat: III C / Penataf. Jabatan Fungsional: Lektorg. Fakultas/Program Studi: Teknik/S1 Regulerh. Perguruan Tinggi: Universitas Sebelas Mareti. Bidang Keahlian: Nanopartikelj. Pendidikan Formal: S1 Teknik Kimia ITSS2 Teknik Kimia ITSS3 Chemical engineeringHiroshima University, Japank. Waktu untuk Kegiatan: 15 jam / minggul. Pengalaman kerja:InstitusiJabatanPeriode Kerja

Jurusan Teknik Kimia, FT- UNSDosen1998 - sekarang

m. Pengalaman Penelitian:1. Purwanto, A dan Mastuti, E., 2002 ,Koefisien Perpindahan Massa Menggunakan Shrinking Core Leaching Model Pada Ekstraksi Enceng Gondok dengan Pelarut Karbondioksida Superkritis, Penelitian Dosen Muda, P4M, DIKTI-DEPDIKNAS.2. Purwanto, A, Jumari,A., 2002,Kajian Model Matsuoka Pada Korosi Baja Tulangan Beton, DIK-UNS.3. Jumari, A. dan Purwanto, A., 2004, Koefisien Diffusi Ion Klorida pada Lapisan Abu Sekam-Semen untuk Aplikasi Proteksi Korosi Baja Tulangan Beton, Penelitian Dosen Muda, P4M, DIKTI-DEPDIKNAS.4. Purwanto, A dan Paryanto, 2004,Ekstraksi Minyak Buah Mengkudu Secara Proses Alir, Penelitian Dosen Muda, P4M, DIKTI-DEPDIKNAS.n. Daftar publikasi:1. I Made Joni, Agus Purwanto, Ferry Iskandar, Manabu Hazata, and Kikuo Okuyama, Intense UV-light absorption of ZnO nanoparticles prepared using a pulse combustion-spray pyrolysis method, Chem. Eng. J., 2009, in press.2. Samsudin Affandi, Heru Setyawan, Sugeng Winardi, and Agus Purwanto, A Facile Method for Production of High-Purity Silica Xerogels from Bagasse Ash, Adv. Powder Technol., 2009, in-press.3. Agus Purwanto, Hendri Widiyandari, Darmawan Hidayat, Ferry Iskandar, and Kikuo Okuyama, A Facile Method for the Fabrication of Vertically Aligned ITO Nanopillars with Excellent Properties. Chem. Mater., 2009, in-press.

Dosen Pembimbing

Dr.Eng Agus PurwantoNIP. 197504111999031001