contoh interpretasi spss

Upload: dian-asdarini

Post on 02-Mar-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    1/14

    Regresi Berganda

    1.1 .Pengujian Instrumen Penelitian

    1.1.1 Uji Validitas

    Untuk menyatakan bahwa butir pertanyaan valid atau tidak valid digunakan patokan 0,2

    dan dibandingkan dengan angka yang ada pada kolom Corrected Item Total Corelation.

    Bila angka korelasi yang terdapat pada kolom Corrected Item Total Corelation berada

    dibawah 0,2 atau bertanda negatif (-), maka dinyatakan tidak valid atau gugur. ebaliknya bila

    angka korelasinya di atas 0,2, maka dinyatakan valid.

    Berikut ini merupakan hasil u!i validitas !awaban variable "#, "2, "$ dan %# dengan

    menggunakan program & versi #'

    Tabel 1.1.1. Hasil Uji Validitas

    VARIABEL Pernyataan

    Corrected Item

    Total

    Corelation

    Keterangan

    "# "#.#

    "#.2

    "#.$

    .**

    .+0'

    .'0'

    Valid

    Valid

    Valid

    "2 "2. #

    "2. 2

    "2. $

    .2

    .**

    .+0

    Valid

    Valid

    Valid

    "$ "$. #

    "$. 2

    "$. $

    .''

    .'#.*

    Valid

    Valid

    Valid

    %# %#. #

    %2.2.+

    .+

    Valid

    Valid

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    2/14

    Berdasarkan hasil pengu!ian validitas variabel "#, "2, "$dan %# pada tabel #.#.#, semua

    pernyataan dinyatakan valid, karena angka korelasi yang terdapat pada kolom Corrected Item

    Total Corelationnilainya di atas 0,2.

    1.1. Uji Reliabilitas

    &engukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan ara pengukuran sekali

    sa!a (one shot), diukur dengan u!i statistik Cronbach Alpha. uatu konstruk atau variabel

    dikatakan reliabel atau handal !ika memberikan nilai Cronbach Alpha/ 0.'0.

    Berikut ini merupakan hasil u!i reliabilitas !awaban responden terhadap variabel " #, "2,

    "$dan %#dengan menggunakan program & versi #'

    Tabel 1.1.. Hasil Uji Reliabilitas

    Variabel Cronbach Alpha

    "#

    "2

    "$

    %

    .+'

    .+2

    .+#

    .'0

    Berdasarkan hasil pengu!ian reliabilitas variabel "#, "2, "$, %# pada tabel #.#.2,

    menun!ukan bahwa nilai statistik Cronbach Alphauntuk semua variabel lebih besar dari 0,'0,

    maka !awaban responden dinyatakan reliabel.

    1.1.!. Analisis Regresi Linear Berganda

    nalisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel

    independen terhadap variabel dependen. 1asil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk

    masing-masing variabel independen. oefisien regresi dihitung dengan dua tu!uan, yaitu untuk

    meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen

    berdasarkan data yang ada. Berikut ini merupakan hasil analisis regresi linear berganda dengan

    menggunakan program & versi #'

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    3/14

    Tabel 1.1.!. Hasil Regresi Linear Berganda

    3oeffiientsa

    4odel

    Unstandardi5ed

    3oeffiients

    tandardi5e

    d

    3oeffiients

    t ig.B td. 6rror Beta

    # (3onstant

    )*.#0 #.'00 .'*$ .000

    ".# .'$' .2 .*$2 2.'* .0#+

    "2 .02 .0* .0$ .2+ .0'

    "$ -.+2$ .2'$ -#.02 -2.+ .00*

    a. 7ependent 8ariable %

    Berdasarkan hasil penelitian pada table #.#.$ , didapat persamaan regresi sebagai berikut

    " # $.1%& ' %.(!( )1 ' %.%* ) ' %.+! )!

    9nterpretasi

    #. onstanta sebesar *.#0 menyatakan bahwa !ika variabel "#, "2, "$,dianggap konstan,

    maka akan berpengaruh positif atau bersifat searah terhadap Y.

    2. Koesien regresi X1 memiliki nilai positif sebesar 0,636, hal ini berarti semakin

    tinggi nilai X1 maka akan berpengaruh positif atau bersifat searah terhadap Y.

    $. Koesien regresi X2 memiliki nilai positif sebesar 0,024, hal ini berarti semakin

    tinggi nilai X2 maka akan berpengaruh positif atau bersifat searah terhadap Y.

    . Koesien regresi X3 memiliki nilai negatif sebesar 0,23, hal ini berarti semakin

    tinggi nilai X3 maka akan berpengaruh negatif atau bersifat tidak searah

    terhadap Y.

    1.1.!. Uji Asumsi Klasi,

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    4/14

    U!i sumsi lasik dilakukan agar dapat diperoleh nilai praduga yang tidak bias dan efisien

    dari persamaan regresi (:ho5ali, 200# ), meliputi

    1.1.!.1. Uji -ulti,linieritas

    1asil u!i 4ultikolenieritas melalui pendeteksian angka 89; (VarianceInflation Factor)

    dan Tolerancepada output coefficientdengan pedoman penentuan apabila

    #. 4empunyai angka 89; / dari angka # dan mempunyai angka Tolerance< dari angka #,

    maka dikatakan tidak terdeteksi multikolenieritas

    2. 4enganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen, !ika antar variabel independen

    ada korelasi yang ukup tinggi (umumnya di atas 0,*0), maka hal ini merupakan indikasi

    adanya multikolinieritas. =ingkat kolinieritas sebesar *> (:ho5ali, 200# +).

    Tabel 1.1.*. Hasil /ilai Tleran0e dan /ilai VI

    3oeffiientsa

    4odel

    Unstandardi5ed

    3oeffiients

    tandardi5e

    d

    3oeffiients

    t ig.

    3ollinearity

    tatistis

    B td. 6rror Beta=oleran

    e 89;

    # (3onstant

    )*.#0 #.'00 .'*$ .000

    ".# .'$' .2 .*$2 2.'* .0#+ .#$0 +.+0

    "2 .02 .0* .0$ .2+ .0' .*$* #.0'

    "$ -.+2$ .2'$ -#.02 -2.+ .00* .#$$ +.

    a. 7ependent 8ariable %

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    5/14

    Tabel

    1.1.2. Uji

    -ulti,linieritas

    7eteksi adanya multikolinieritas

    a. Besaran Tolerancedan 89; (Variance Inflation Factor)

    =erlihat pada tabel #.#.. untuk kelima variabel independen ("#, "2, "$ ), mempunyai angka

    89; ada di sekitar atau / angka # (variable "# ? +,+0+, variabel "2 ? #,0', variabel "$?

    +,$. 4aka, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas pada model

    regresi yang digunakan.

    b. 4enganalisis 4atrik orelasi 8ariabel-variabel 9ndependen

    3rrelatins

    % ".# "2 "$

    &earson 3orrelation % #.000 -.0# .0*+ -.#'

    ".# -.0# #.000 .#+' .*2*

    "2 .0*+ .#+' #.000 .#00

    "$ -.#' .*2* .#00 #.000

    ig. (#-tailed) % . .'# .22 .#0

    ".# .'# . .##0 .000

    "2 .22 .##0 . .2

    "$ .#0 .000 .2 .

    @ % 0 0 0 0

    ".# 0 0 0 0

    "2 0 0 0 0

    "$ 0 0 0 0

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    6/14

    &ada tabel .$+, terlihat semua angka korelasi antarvariabel independen di bawah *>.

    4isalnya, variabel "# yang mempunyai korelasi dengan variabel "$ dengan tingkat korelasi

    sebesar 0,#+' atau sekitar #+,'> persen. Aleh karena korelasi ini masih !auh di bawah *>,

    maka

    dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat masalah multikolinieritas pada model regresi yang

    digunakan.

    1.1.!.. Uji Heters,edatisitas

    1asil u!i heteroskedastisitas melalui deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu

    pada grafik.

    7asar pengambilan keputusan

    #. ika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur

    (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah ter!adi

    heteroskedastisitas.

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    7/14

    2. ika tidak ada pola yang !elas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

    sumbu %, maka tidak ter!adi heteroskedastisitas.

    &ada grafik atterplot, diketahui bahwa titik-titik menyebar seara aak tersebar baik di

    atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu %, atau tidak membentuk pola yang !elas,

    sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ter!adi heteroskedastisitas pada model regresi,

    sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen ( % ) berdasarkan

    masukan variabel independen ("#, "2, dan "$ ).

    1.1.!.!. Uji /rmalitas

    U!i normalitas bertu!uan untuk mengu!i apakah dalam model regresi, variabel terikat dan

    variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. 4odel regresi yang baik

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    8/14

    adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal, eperti diketahui bahwa u!i t dan u!i ;

    mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

    &ada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat grafik @ormal &-& &lot regresi

    dan penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari

    residualnya.

    7asar pengambilan keputusan

    a. ika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

    histogramnya menun!ukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

    normalitas.

    b. ika data menyebar !auh dari garis diagonal atau grafik histogram tidak menun!ukan pola

    distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

    4ambar .1. Histgram Uji /rmalitas

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    9/14

    4ambar .. /rmal P5P Plt

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    10/14

    Berdasarkan tampilan grafik histogram pada ( gambar 2.# ), tampak bahwa residual

    terdistribusi seara normal dan berbentuk simetris tidak meneng ke kanan atau ke kiri.

    edangkan pada grafik normal &-& &lot regresi ( gambar 2.2) terlihat titik-titik menyebar

    berhimpit di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. 1al ini

    menun!ukan bahwa residual terdistribusi seara normal. Aleh karena itu, model regresi layak

    dipakai karena memenuhi asumsi normalitas

    1.1.*. Uji 6igni7i,ansi

    etepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness

    of Fitsuatu model. eara statisitk, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi

    (C2), U!i ;, dan U!i t. 7alam pengu!ian ini, data didapat dari model regresi yang telah diolah

    dengan menggunakan program & versi #'. =eknik pengu!ian meliputi (:ho5ali, 200# 22)

    1.1.*.1. Ke7isien 8eterminasi 9R:

    elemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi C2 adalah bias terhadap !umlah

    variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. etiap tambahan satu variabel

    independen, maka nilai C2pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh

    seara signifikan terhadap variabel dependen. Aleh karena itu, banyak peneliti mengan!urkan

    untuk menggunakan nilaiAdjustedC2pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. =idak

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    11/14

    seperti C2, nilai Adjusted C2 dapat naik turun apabila satu variabel independen ditambahkan

    kedalam model (:ho5ali, 200# ).

    Tabel 1.1.(. Hasil Uji Ke7isien 8eterminasi

    4odel ummaryb

    4odel C

    CDuare

    d!usted CDuare

    td. 6rror

    of the6stimate

    # .$+a .#0 .0* .$#2

    a. &reditors (3onstant), "$, "2,

    ".#

    b. 7ependent 8ariable

    %

    =erlihat pada tabel #.#.', nilai statistikAdjusted R Square adalah 0,0* (selalu lebih keil

    dari angkaR Square). 1al ini berarti *,> variabilitas variable dependen ( % ) dapat di!elaskan

    oleh variabilitas dari kelima variabel independen ("#, "2 dan "$ ). edangkan sisanya

    (#00> - *, ? *0,' ) di!elaskan oleh sebab-sebab yang lain diluar model regresi.

    1.1.*.. Uji 6igni7i,ansi 6imultan 9Uji :

    U!i statistik ; pada dasarnya menun!ukan apakah semua variabel ( "#, "2 dan "$ )yang

    dimasukkan ke dalam model regresi, mempunyai pengaruh seara simultan atau bersama-sama

    terhadap variabel dependen ( % ). U!i statistik ; dilakukan dengan melihat pada tingkat

    signifikansi sebesar0,0.

    riteria keputusan (berdasarkan probabilitas)

  • 7/26/2019 Contoh Interpretasi SPSS

    12/14

    a. ika probabilitas / 0,0, maka hipotesis 1o diterima

    b. ika probabilitas < 0,0, maka hipotesis 1o ditolak

    Tabel 1.1.+. Hasil Uji 6igni7i,ansi 6imultan 9Uji :

    @A8b

    4odel

    um of

    Duares df

    4ean

    Duare ; ig.

    # Cegressio

    n.' $ #.*' 2.'** .0+a

    Cesidual $2.$#2 ' .+02

    =otal $.000 *

    a. &reditors (3onstant), "$, "2, ".#

    b. 7ependent 8ariable %

    Berdasarkan hasil u!i statistik ; (@A8) pada tabel #.#.+, diketahui nilai ;-hitung

    didapat sebesar 2,'** dengan probabilitas signifikansi 0.000 !auh lebih keil dari 0,00 (0.000