contoh hasil-pembahasan spirometri

6
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Praktikum <GAMBAR SPIROGRAM> Nama Probandus : DV Umur :19 Jenis e!amin : Perem"uan Ras :Asia Berdasar#an "ra#$i#um %an& $e!a' #ami !a#u#an( dida"a$#an ) #ur*a+ e$i&a #ur*a $ersebu$ ada!a' #ur*a S!o, Vi$a! -a"a.i$% /SV-0( or.e Vi$a! -a"a.i$% / V-0( dan Ma2imum Vo!un$ar% Ven$i!a$ion /MVV0+

Upload: mada-dwi-hari

Post on 04-Oct-2015

592 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

uji lab, kesehatan

TRANSCRIPT

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Praktikum

Nama Probandus: DVUmur

: 19

Jenis Kelamin

: Perempuan

Ras

: Asia

Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan, didapatkan 3 buah kurva. Ketiga kurva tersebut adalah kurva Slow Vital Capacity (SVC), Forced Vital Capacity (FVC), dan Maximum Voluntary Ventilation (MVV).

Pada hasil pemeriksaan spirometri didapatkan nilai Volume Tidal (VT) sebesar 0.67 L, Volume Cadangan Inspirasi (VCI) 0.51 L, Volume Cadangan Ekspirasi (VCE) 0.41 L. Sehingga didapatkan Kapasitas Vital (KV/SVC) paru sebesar 1.59 L. Kapasitas vital didapat setelah pertambahan dari volume tidal+volume cadangan inspirasi+volume cadangan ekspirasi. Nilai normal untuk kapasitas vital paru adalah 4600 ml atau 4,6 L (Sherwood,2011).Selanjutnya untuk hasil pemeriksaan Forced Vital Capacity (FVC) didapatkan nilai sebesar 1.22 L. Nilai Forced Expired Volume in 1 Second (FEV1) juga sebesar 1.22 L. Sehingga nilai (FEV1/FVC)x 100% sebesar 100%. Sedangkan nilai normal pemeriksaan ini adalah 75%-80% (Prodia,2015). Berdasarkan data ini, probandus dinyatakan mengalami Penyakit Paru Restriktif. Penderita Penyakit Paru Obstruktif akan menunjukan nilai (FEV1/FVC)x100% < 75% (Prodia,2015). Semakin rendah nilai (FEV1/FVC)x100%, maka semakin parah Penyakit Paru Obstruktifnya.

Tabel 1. Klasifikasi kelainan fungsi paru yang ditunjukkan spirometri (Sumber : http://www.kalbemed.com/Portals/6/39_192CME-2_Uji%20Fungsi%20Paru.pdf )B. PembahasanDari hasil percobaan didapatkan nilai kapasitas vital paru sebesar 1.590 ml dari kapasitas total paru 4600ml dan nilai kapasitas vital paksa paru sebesar 100% sehingga diperoleh angka diatas normal. Hal ini menunjukkan bahwa probandus menderita restriktive lung disease, data diatas merupakan data hasil pengamatan pada praktikum yang mana didapat status fungsional probandus yang diperbandingkan dengan parameter yang sesuai dengan menggunakan data hasil rata-rata pengamatan pada populasi Asia. Bahwa indonesia masih termasuk kedalam ras Asia bukan berarti nilai pengukuran dapat akurat pada seluruh lapisan orang asia, akan tetap ada yang akan menjadi pembeda nilai ukur dalam pemeriksaan hal itu didasarkan atas faktor internal dan faktor eksternal.Faktor Internal meliputi : umur, jenis kelamin, ras, tinggi badan dan berat badan. Faktor eksternal meliputi : Lingkungan (ketinggian, suhu, tekanan atmosfer, iklim, pekerjaan), gaya hidup (pola hidup, olahraga), dan Tekhnik pengukuran. Diketahui bahwa faktor internal maupun faktor eksternal dari populasi Asia bahkan negara yang saling berdekatan akan berbeda, sehingga nilai standarnya pun akan berbeda, sehingga secara tidak langsung standar dari hasil pengukuran itu kurang tepat digunakan pada populasi Indonesia. Maka akan lebih baik digunakan pembanding yang sesuai. Contoh hasil penelitian dibawah dapat menunjukan bahwa ada faktor-faktor yang membedakan nilai akhir dalam perhitungan spirometri:

Tabel I. Perbandingan nilai ukur spirometri berdasarkan umur yang sering bermasalah .(Nilai rujuk spirometri, maritem).

Gambar 1 dan 2. Menunjukan perbandingan antara hubungan tinggi badan dan nilai ukur spirometri..(Nilai rujuk spirometri, maritem).

Tabel dibawah ini menunjukan data atas penelitian tim Pneumobile sebagai pembanding nilai ukur untuk orang Indonesia.

FEV1(prediksi untuk warga indonesia)FEV1(Actual)Persentasi (%)

4223 ml2030 ml48.07

3759 ml660 ml17.55

Nilai perbandingan probandus menurun, hal ini dapat disebabkan karena :

1. Terjadi reaksi patologi pada saluran pernapasan probandus.

2. Kesalahan teknik pada saat melakukan pengukuran.3. Tidak lengkap inspirasi atau ekspirasi (sebelum atau selama manuver paksa)

4. Ragu-ragu pada awal pemeriksaan/ketidaksiapan probandus dalam pengujian.DAFTAR PUSTAKA

Sherwood,L. 2007. Human Physiology : From Cells to Systems. Sixth Edition. Cengage Learning. Singapore. Terjemahan B.U.Pendit. 2011. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi keenam. EGC. Jakarta.

Harahap, Fachrial dan Endah Aryastuti. 2012. Uji Fungsi Paru. http://www.kalbemed.com/Portals/6/39_192CME2_Uji%20Fungsi%20Paru.pdf. 7 Maret 2015 (10:35).Prodia. 2015. SPIROMETRI. http://www.prodia.co.id/ProdukLayanan/PenunjangDiagnostik/spirometri. 7 Maret 2015 (9:00).

Martiem. 2005. Nilai rujukan spirometri untuk lanjut usia sehat. Vol.24 No.3. Universa Medicina.