contoh berita fungsi pers sebagai media pendidikan.pdf

1

Click here to load reader

Upload: elva-luo

Post on 29-Nov-2015

5.767 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

etika

TRANSCRIPT

Page 1: Contoh Berita Fungsi Pers Sebagai Media Pendidikan.pdf

Contoh Berita Fungsi Pers Sebagai MediaPendidikanPeran Media dalam Membangun Masyarakat Multikultur fungsi instrumental media massa, yaitu untuk memenuhi fungsi pragmatis bagi kepentingan pemilik mediamassa sendiri, bagi kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik dari pihak di luar media massa, atau untukkepentingan warga masyarakat. Secara konseptual, keberadaan media massa dan masyarakat perlu dilihatsecara bertimbal balik. Untuk itu ada 2 pandangan yaitu apakah media massa membentuk (moulder) ataumempengaruhi masyarakat, ataukah sebaliknya sebagai cermin (mirror) atau dipengaruhi oleh re ... Pers No.40 Tahun 1999 dan UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 kemudian ditetapkan untuk menjamin kebebasan danindependensi media massa. Walaupun masih banyak tanda tanya apakah kedua undang-undang ini sudahcukup mampu menjamin pers sebagai kekuatan keempat (fourth estate) dari demokrasi. Media massa yangterjamin kebebasan dan independensinya pada gilirannya menguntungkan semuanya, baik negara maupunmasyarakat. Walaupun seringkali dianggap merugikan kepentingan-kepentingan politik tertentu (v ... sebagaicermin (mirror) atau dipengaruhi oleh realitas masyarakat. Dua landasan ini menjadi titik tolak dari bangunanepistemogis dalam kajian media massa, yang mencakup ranah pengetahuan mengenai hubungan antaramasyarakat nyata (real) dengan media, antara media dengan masyarakat cyber, dan antara masyarakat realdengan masyarakat cyber secara bertimbal-balik. Pandangan pertama, bahwa media membentuk masyarakatbertolak dari landasan bersifat pragmatis sosial dengan teori stimulus – respons d ... media massa, yaitu untukmemenuhi fungsi pragmatis bagi kepentingan pemilik media massa sendiri, bagi kekuatan-kekuatan ekonomidan politik dari pihak di luar media massa, atau untuk kepentingan warga masyarakat. Secara konseptual,keberadaan media massa dan masyarakat perlu dilihat secara bertimbal balik. Untuk itu ada 2 pandangan yaituapakah media massa membentuk (moulder) atau mempengaruhi masyarakat, ataukah sebaliknya sebagaicermin (mirror) atau dipengaruhi oleh realitas masyarakat. D ... pendidikannya dan masih kuat budayapaternalistiknya. Kenyataan ini diperkuat dengan adanya realitas sosial politik di Indonesia, di mana peranlembaga otoritatif (trias politica), seperti eksekutif, legislatif, dan yudikatif belum melakukan perannya secarasempurna sehingga media massa sebagai the fourth estate akan mendapat tempat tersendiri. Dengan demikian,di era global ini nampaknya keberadaan media massa dalam masyarakat merupakan suatu kebutuhan yangbertimbal balik, masyarakat membutu ... Media massa dipandang punya kedudukan strategis dalam masyarakat. Ashadi Siregar (2004) memetakan tigafungsi instrumental media massa, yaitu untuk memenuhi fungsi pragmatis bagi kepentingan pemilik mediamassa sendiri, bagi kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik dari pihak di luar media massa, atau untukkepentingan warga masyarakat.Secara konseptual, keberadaan media massa dan masyarakat perlu dilihatsecara bertimbal balik. Untuk itu ada 2 pandangan yaitu apakah media massa membentuk (moulder) ataumempengaruhi masyarakat, ataukah sebaliknya sebagai cermin (mirror) atau dipengaruhi oleh realitasmasyarakat. Dua landasan ini menjadi titik tolak dari bangunan epistemogis dalam kajian media massa, yangmencakup ranah pengetahuan mengenai hubungan antara masyarakat nyata (real) dengan media, antara mediadengan masyarakat cyber, dan antara masyarakat real dengan masyarakat cyber secarabertimbal-balik.Pandangan pertama, bahwa media membentuk masyarakat bertolak dari landasan bersifatpragmatis sosial dengan teori stimulus respons dalam behaviorisme. Teori media dalam landasan positivisme inipun tidak bersifat mutlak, konsep mengenai pengaruh media massa terdiri atas 3 varian, pertama menimbulkanpeniruan langsung (copy-cut), kedua menyebabkan ketumpulan terhadap norma (desensitisation), dan ketigaterbebas dari tekanan psikis (catharsis) bagi khalayak media massa.Pandangan kedua menempatkan mediasebagai teks yang merepresentasikan makna, baik makna yang berasal dari realitas empiris maupun yangdiciptakan oleh media. Dengan demikian realitas media ...Read Article

1/1