coix lacryma-jobi

Renaldi Ednin Vernia/0900251

BAB I

PENDAHULUAN


1.1 Masalah Diversisfikasi Pangan

Indonesia


Indonesia adalah negara yang memiliki

biodiversitas yang sangat tinggi. Tetapi

potensi ini kurang digali untuk memenuhi

kesejahteraan masyarakatnya. Di Indonesia,

makanan pokok seluruh masyarakatnya

diseragamkan yaitu berupa beras. padahal

jika masyarakat Madura dibiarkan

menggunakan jagung sebagai makanan

pokoknya. Lalu masyarakat Maluku serta

Papua dibiarkan menggunakan sagu,

kebutuhan beras tentunya tidak akan terlalu

membebani pemerintah. Dengan begitu

pemerintah tidak perlu repot-repot untuk

terus memikirkan harga beras yang tidak

stabil dan cenderung naik.

Tetapi beras telah terlanjur menjadi

bahan makanan pokok bagi hampir seluruh

masyarakat Indonesia. Bahkan hal ini telah

membuat seakan-akan masyarakat akan mati

jika tidak memiliki beras. Pada akhirnya,

pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa


“Beras Miskin” atau yang lebih dikenal

dengan sebutan raskin. Raskin digalakan

untuk memenuhi kebutuhan beras

masyarakat miskin dan semua itu terpaksa

dipenuhi dengan beras impor. Padahal

sebagai negara agraris, Indonesia memiliki

cukup banyak makanan pokok yang bisa

menjadi pengganti beras dengan nilai gizi

dan jumlah kalori yang tidak kalah

dibandingkan dengan beras.

Sebenarnya Presiden pertama

Indonesia pernah mengupayakan diversitas

pangan di negara ini, yaitu lewat proyek

Applied Nutrient Program pada tahun 1969.

Lewat proyek ini, pemerintah

mempopulerkan slogan “Pangan bukan hanya

beras”. Pada saat bersamaan pemerintah

mengenalkan “Beras tekad” yang terbuat

dari campuran singkong, kacang dan jagung.

Tetapi proyek ini tidak berpengaruh besar.


Namun gerakan ini sebagian besar

hanya menyentuh kalangan atas saja, tidak

menjamah lapisan menengah ke bawah yang

sebenarnya memiliki jumlah kebutuhan beras

dengan kuantitas terbesar. Tidak berhasilnya

proyek ini membuat pemerintah harus

kembali memikirkan cara pemenuhan

kebutuhan beras bagi negaranya. Karena

Negara Indonesia tidak bisa memenuhi

kebutuhan beras maysarakatnya, maka

terjadi kelaparan di mana-mana. Bukan

hanya tidak berhasil dalam melakukan

penganeka-ragaman bahan pokok, beras

sebagai komoditas yang memiliki nilai

strategis malah menjadi isu politik sebagai

salah satu faktor jatuhnya masa orde lama.

1.2 Hanjeli Sebagai Sumber Pangan

Alternatif

Pemenuhan kebutuhan beras di

Indonesia memang menjadi suatu masalah


tersendiri bagi negara ini. Masyarakat

Indonesia sudah terbiasa mengonsumsi

makanan pokok berbahan dasar beras,

sehingga agak sulit untuk membiasakan

mereka untuk mengonsumsi makanan pokok

alternatif. Pembiasaan untuk tidak terlalu

bergantung pada beras sebenarnya akan

memberikan manfaat yang besar. Hal ini

akan membuat masyarakat mau

mengonsumsi makanan pokok lain pada saat

beras sulit untuk didapatkan.

Salah satu makanan pokok yang bisa

digunakan adalah Coix lacryma-jobi, atau

dalam bahasa daerahnya lebih dikenal

dengan nama jali. Penerapan jali sebagai

makanan pokok sebenarnya bisa kita contoh

dari apa yang telah dilakukan oleh

masyarakat di Desa Sukarasa Kecamatan

Darma Kabupaten Kuningan. Mereka enggan

menanam padi karena melihat potensi jali

yang lebih menggiurkan ditengah mahalnya


harga beras. Harga gabah kering dari para

petani di jual dalam kisaran harga Rp. 1.200,-

sampai Rp. 1.500,-/Kg. Jika telah diolah

menjadi bubur, harganya sekitar Rp. 3.000/Kg

(Warta Desa, 2007).

Kelebihan dari jali ini adalah selain

harganya yang murah, tumbuhan ini juga

merupakan tumbuhan tropis yang akan

tumbuh maksimal di Indonesia layaknya padi.

Jali memiliki nilai gizi dan jumlah kalori yang

tidak kalah dengan beras. Selain itu, rasa dari

jali jika di tanak tidak jauh berbeda dengan

nasi sehingga tidak sulit untuk membiasakan

diri mengonsumsi jali. Jali bisa dipasarkan

dalam berbagai bentuk olahan. Biasanya jali

di jual dalam bentuk tepung dan bubur, untuk

gabah biasanya dijadikan sebagai bibit.

Masalah diversifikasi pangan di

Indonesia memang agak rumit, tetapi tetap

harus ada usaha yang nyata untuk

merealisasikannya. Karena dengan adanya


diversifikasi pangan, masyarakat Indonesia

tidak akan terlalu bergantung pada

pemenuhan beras dalam kehidupan mereka

sehari-hari. Pemerintah juga tentunya tidak

akan terlalu terbebani dengan masalah

pemenuhan kebutuhan beras masyarakat

Indonesia. Karena dengan banyaknya

alternatif makanan pokok yang bisa diterima

masyarakat akan mempermudah

penyelesaian masalah pemenuhan pangan di

Negara Indonesia.

1.3 Tujuan

Buku ini dibuat oleh penulis untuk

memberikan informasi lebih mengenai coix

lacryma-jobi. buku ini akan membahas

tumbuhan ini sedetil mungkin agar ilmu yang

dapat diambil dari buku ini semakin akurat.

Terdapat pembahasan mengenai

pengamatan secara langsung terhadap

tumbuhan ini mulai dari perkecambahan,


pertumbuhan serta perkembangannya sedari

awal.

BAB II

SERBA-SERBI Coix lacryma-jobi


2.1 Taksonomi

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Subkelas : Commelinidae

Ordo : Cyperales

Famili : Poaceae

Genus : Coix

Spesies : Coix lacryma-jobi

® Nama Daerah : Hanjeli, jali-jali, jali, jali

betul, jali batu, jejali.


® Nama Asing : Job’s tear, Adlay millet,

Gromwell reed, Adley, Gurlu, Samkru,

Düğme çiçeği, Shusutama.

2.2 Varietas Coix lacryma

Ciox lacryma-jobi diketahui memiliki

beberapa varietas yang telah ditemukan dan

teridentifikasi. Varietas-varietas tersebut

adalah:

® Coix lacryma-jobi var. lacryma-jobi

® Coix lacryma-jobi var. gigantea

® Coix lacryma-jobi var. novogineensis

® Coix lacryma-jobi var. tubulosa

® Coix lacryma-jobi var. maxima

® Coix lacryma-jobi var. ma-yuen

® Coix lacryma-jobi var. monilifer

® Coix lacryma-jobi var. stenocarpa

2.3 Deskripsi

Coix lacryma-jobi adalah salah satu

tumbuhan rerumputan yang bisa hidup

http://species.wikimedia.org/w/index.php?title=Coix_lacryma-jobi_var._stenocarpa&action=edit&redlink=1

http://species.wikimedia.org/w/index.php?title=Coix_lacryma-jobi_var._monilifer&action=edit&redlink=1

http://species.wikimedia.org/w/index.php?title=Coix_lacryma-jobi_var._ma-yuen&action=edit&redlink=1

http://species.wikimedia.org/w/index.php?title=Coix_lacryma-jobi_var._maxima&action=edit&redlink=1

http://species.wikimedia.org/w/index.php?title=Coix_lacryma-jobi_var._lacryma-jobi&action=edit&redlink=1





sangat lama dan berbunga berkali-kali.

Tumbuhan ini biasanya tumbuh di sepanjang

aliran sungai. Tetapi tumbuhan ini memiliki

ketahanan hidup yang tinggi sehingga bisa

tumbuh di hampir semua jenis tanah tanpa

masalah. Coix lacryma-jobi memiliki tinggi

sekitar satu sampai dua meter jika telah

dewasa.

2.4 Persebaran

Daerah asal Coix lacryma-jobi

sebenarnya masih belum diketahui secara

pasti, tetapi diduga tumbuhan ini berasal dari

Asia Selatan dan Asia Timur. Tumbuhan ini

bisa tumbuh dengan subur di daerah dengan

iklim tropis dan subtropis. Coix lacryma-jobi

tercatat sebagai sumber pangan penting di

Polinesia. Lalu rumput ini banyak dikenal di

Hawai, Iran, Jepang, Puerto Rico, Australia,

Burma dan Kamboja. Rumput ini juga banyak

tumbuh di Cina, Kolumbia, Costa Rica,


Republik Dominika, Ghana, Guatemala,

Nepal, Pakistan, Peru, Thailand dan

Venezuela (Holm et al, 1979).

Sebenarnya masih banyak daerah-

daerah lain yang menjadi tempat persebaran

dari Coix lacryma-jobi, kecuali daerah dengan

iklim yang dingin seperti di daerah Eropa.

Sebagian besar daerah persebarannya

berada di wilayah Asia (Asia Timur, Asia

Tenggara dan Asia Selatan) dan daerah

sekitar laut Mediterania (Turki dan negara –

negara Balkan).

2.5 Kajian Kandungan Gizi

Kandungan gizi pada biji Coix lacryma-

jobi sebenarnya tidak jauh berbeda dengan

beras, yaitu sama-sama mengandung

protein, karbohidrat, vitamin dan mineral.

Tetapi terdapat senyawa yang khas pada

tumbuhan ini yaitu coixol, coixenolide, dan

coicin. Selain itu kandungan glutein pada biji


tumbuhan ini sangat sedikit, sedangkan

beras kandungan gluteinnya lebih tinggi.

Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada

tabel berikut :

N

o

Bahan / Zat Kandunga

n1 Energi 380 kalori

2 Air 11,2 gram

3 Protein 15,4 gram

4 Karbohidrat 65,3 gram

5 Lemak 6,2 gram

6 Serat 0,8 gram

7 Abu 1,9 gram

8 Calsium (Ca) 25

miligram9 Pospor (P) 435

miligram1

0

Besi (Fe) 5

miligram1

1

Thiamin 0,28

miligram1

2

Riboflavin 0,19 mg

1

3

Asam Askorbat (Vitamin

C)

0 mg

1

4

Niasin 4,3 mg


Coix lacryma-jobi banyak mengandung

alkaloid pada bagian daunnya. Sedangkan

pada akarnya, tumbuhan ini mengandung

coixol, asam palmitate, asam stearat,

stigmasterol, betha dan gama-sitosterol,

potassium chlorida, glukosa, asam amino,

tajin, phytin dan vitamin B1.

Tumbuhan ini juga mengandung

beberapa asam amino. Jenis asam amino

yang terkandung di dalam biji Coix lacryma-

jobi adalah asam glutamate, leucine,

tyrosine, arginine, histidine dan lysine. Hal ini

Mengacu ke Hager’s Handbook (List and

Horhammer, 1969-1979). Selain itu diketahui

juga bahwa tumbuhan ini mengandung

Vitamin B1, gliserida myristic, dan asam

palmitat.

2.6 Efek Farmakologi

Efek farmakologi yang dihasilkan dari

tumbuhan ini berasal dari akar dan bijinya.


Bagian akar jika dimakan memiliki rasa

manis, tawar dan sedikit dingin bila masuk ke

meridian limpa. Kandungan kimianya dapat

menguatkan limpa, meluruhkan kencing

(diuretic), anti radang (anti inflamasi),

mematikan serangga (insectisida), dan anti

toxic.

Biji Coix lacryma-jobi memiliki rasa

manis dan tawar seperti pada akar.

Kandungan kimianya bisa untuk memperkuat

limpa dan paru-paru, meningkatkan daya

tahan tubuh (imunitas), bersifat sitostatika,

menghilangkan lembab, peluruh kencing, anti

radang, membantu penyerapan nutrisi

makanan, mengeluarkan nanah, anti toxic,

dan menyembuhkan bisul. Dapat

mengganggu sel kanker pada tingkat

metaphase. Meningkatkan fungsi cortex

adrenal, imunitas, dan fungsi humoral.


2.7 Manfaat Coix lacryma-jobi Bagi

Manusia

Coix lacryma-jobi memiliki banyak

manfaat dalam kehidupan manusia.

Contohnya saja di Indonesia, tumbuhan ini

dikenal sebagai tanaman pangan sampingan

di beberapa daerah. Bahkan ada beberapa

daerah yang lebih memilih tumbuhan ini

sebagai makanan pokok daripada beras.

2.7.1Sebagai Bahan Makanan

Sudah menjadi suatu hal yang lumrah

bagi masyarakat Indonesia untuk

mengonsumsi Coix lacryma-jobi. Meskipun

begitu, tumbuhan ini masih dikenal sebagai

sumber pangan sampingan yang jarang

dipergunakan oleh masyarakat Indonesia. Di

Indonesia, biji dari hanjeli biasa dikonsumsi

dalam bentuk bubur atau ditanak seperti

nasi. selain itu, biji tumbuhan ini biasa dijual

dalam bentuk gabah untuk di tanam kembali


atau yang sudah menjadi tepung. Makanan

yang bisa dibuat dari Coix lacryma-jobi yaitu :

® Berbagai minuman dingin

® Berbagai macam kue

® Berbagai Bubur

® Lontong

® Nasi

(Resep tersedia dalam lampiran)

Selain di Indonesia, masih banyak

negara lain yang memanfaatkan hanjeli

sebagai makanan diantaranya adalah Negara

Cina. Di Cina Sebelum mengenal beras dan

jagung, Coix lacryma-jobi sudah digunakan

sebagai makanan pokok. Sampai sekarang,

masih banyak yang menggunakannya

sebagai makanan pokok.

2.7.2Dalam Bidang Industri

Pada bidang industri, Coix lacryma-jobi

sering digunakan sebagai bahan campuran


dalam berbagai macam produk kosmetik.

Seperti di Cina, ekstrak biji tumbuhan ini

digunakan sebagai campuran produk

pelembab wajah. Karena kandungan kimia di

dalamnya ternyata bisa meremajakan kulit

serta menjaga kelembaban kulit secara

alami.

2.7.3Sebagai Bahan Kerajinan Tangan

Biji hanjeli akan memiliki kulit luar yang

keras pada saat dia matang, hal ini adalah

sesuatu yang membuatnya bisa bertahan

lama. Selain itu jika diberi bahan polesan dan

diawetkan, biji tersebut akan terlihat berkilau

dan indah. Oleh karena itu, banyak orang

yang memanfaatkan biji Coix lacryma-jobi

sebagai bahan kerajinan tangan. Biasanya,

biji tersebut dijadikan perhiasan (Kalung,

gelang, anting-anting, dll). Perhiasa yang

dihasilkan tidak kalah cantik dengan yang

dibuat dari emas, perak, besi, ataupun baja.


Cara membuat perhiasan dari biji Coix

lacryma-jobi sebenarnya sederhana, tetapi

memerlukan ketekunan serta kesabaran yang

tinggi. Biji-biji tersebut diuntai dengan tali

khusus yang tahan lama sampai menjadi

untaian panjang. Untaian ini ditata

sedemikian rupa untuk mendapatkan bentuk

yang diinginkan. Selain sebagai perhiasan,

biji tersebut juga bisa dijadikan sebagai

Gambar 2.1


tasbih sebagai alat bantu dzikir bagi orang

muslim.

2.7.4Sebagai Bahan Obat

Coix lacryma-jobi sejak dulu telah

banyak dipercaya sebagai obat tradisional

untuk mengobati berbagai penyakit. Penyakit

yang dipercaya bisa disembuhkan oleh

tumbuhan ini adalah :

® Infeksi dan gangguan saluran ekskresi

seperti batu ginjal dan kencing nanah.

® Penyakit beri – beri yang menyebabkan

bengkak.

® Keputihan (Leuchorcea) dan terlambat

haid.

® Sakit kuning (jaundice) dan cacingan

(karena infeksi Ascaris lumbricoides)

® Abses pada paru – paru

® Kanker, senyawa pada biji hanjeli

diketahui dapat menghambat


pertumbuhan sel kanker pada tahap

metaphase sel.

® Radang paru – paru, demam, dan batuk

sesak.

® Apendiksitis

® Radang usus kronis (enteritis)

® Rheumatism, seperti sakit otot

(mialgia), sakit tulang (ostalgia), dan

sakit sendi (arthalgia).

® Penyakit kulit, seperti eksema / eksim.

(Ramuan tersedia dalam lampiran)

2.8 Penyakit Pada Coix lacryma-jobi

Penyakit yang dapat menjangkit Coix

lacryma-jobi adalah penyakit yang

disebabkan oleh infeksi jamur. Jamur-jamur

yang menjadi sumber penyakit pada

tumbuhan ini adalah Cladosporium herbarum,

Curvularia coicis, Diplodia coicis, Epicoccum

hyalopes, Fusarium equiseti, F. graminearum,

F. moniliforme, F. semitectum,


Helminthosporium coicis, Ophiobolus

graffianus, Phyllachora coicis, Phyllosticta

coixicola, Ph. coix-lacrimae, Puccinia operta,

Nigrospora sphaerica, Trilletia okudaire, T.

taiana, Uredo operta, Ustilago coicis, U.

lachrymae-jobi.

Beberapa spesies jamur tersebut

memiliki nama akhir yang sama dengan

tumbuhan yang dijangkitnya yaitu “lacryma-

jobi”. Hal tersebut dikarenakan jamur itu

merupakan jamur yang memang khas

menjangkit Coix lacryma-jobi.

2.9 Mari Menanam Coix lacryma-jobi

Pada saat ini, popularitas Coix lacryma-

jobi memang masih kalah dengan beras.

Tetapi harga beras yang tidak stabil dan

sering melonjak membuat beras sulit untuk

dijangkau oleh beberapa kalangan. Oleh

karena itu, menanam dan membudidayakan


tumbuhan ini bisa menjadi alternatif

pemenuhan kebutuhan bahan pangan.

2.9.1Pengelolaan Lahan dan Biji

Biji Coix lacryma-jobi bisa bertahan

sangat lama jika disimpan dengan baik. Biji

Tumbuhan ini harus disimpan di tempat yang

tidak lembab, tidak terkena sinar matahari

langsung, serta dengan suhu ruangan yang

normal. Jika tidak disimpan dengan baik,

daya viabilitas biji akan menurun dengan

cepat

Untuk penanaman, biji Coix lacryma-

jobi disebar pada lahan yang telah dibajak.

Lahan tidak perlu berlumpur seperti lahan

untuk menanam padi. Berbeda dengan padi,

Coix lacryma-jobi memiliki ketahanan untuk

hidup yang lebih tinggi. Biji disebar merata

dengan jarak antar biji 40-80 cm. Biji

dimasukkan ke dalam tanah dengan

kedalaman sekitar 5 cm. jumlah rata-rata biji

sekitar 7-15 kg/ha.


Sebenarnya selain dengan biji,

tumbuhan ini juga bisa diperbanyak dengan

cara stek rizhom. Tetapi hal ini hanya

direkomendasikan untuk memproduksi pakan

ternak. Dengan cara stek rizhom, biji yang

dihasilkan lebih sedikit sehingga tidak akan

menguntungkan jika diperuntukan untuk

panen biji.

2.9.2Kebutuhan Cahaya Matahari

Coix lacryma-jobi adalah tumbuhan

yang berasal dari daerah dengan iklim tropis.

Tumbuhan ini akan tumbuh dan berkembang

dengan cepat jika terkena sinar matahari

langsung. Jika tumbuh pada suhu lingkungan

di bawah 0 0C, tumbuhan ini tidak akan bisa

bertahan hidup.

2.9.3Masa Panen

Waktu yang dibutuhkan Coix lacryma-

jobi untuk mencapai masa panen adalah

sekitar 6 bulan, berbeda dengan padi yang


hanya membutuhkan waktu 3 bulan. Tetapi

dengan perbedaan waktu ini, penanaman

padi dan Coix lacryma-jobi secara bersamaan

bisa menguntungkan. Penghasilan para

petani bisa bertambah karena sembari proses

panen padi berlangsung, masih ada Coix

lacryma-jobi yang bisa menjadi tambahan

penghasilan dan dengan begitu tidak aka

nada lahan yang terbengkalai.


BAB III

PENGAMATAN


3.1 Metode Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan adalah

untuk mengetahui proses perkecambahan

yang terjadi pada biji Coix lacryma-jobi.

Metode yang dilakukan adalah pengamatan

langsung, pengamatan dilakukan dengan

cara menanam biji rumput ini secara

langsung pada media tanam.

3.2 Alat dan Bahan

- Alat :

® Botol ukuran 2 liter

® Penggaris

® Buku catatan


® Alat tulis

® Kamera ponsel

® Sumpit kayu

® Gunting

® Sendok

- Bahan :

® Biji Coix lacryma-jobi

® Tanah

® Pupuk organik

® Air

3.3 Langkah Kerja

Langkah kerja dari percobaan ini

terbagi dalam tiga tahapan yaitu pembuatan

pot dari botol, persiapan media tumbuh, dan

penyemaian.

3.3.1Pembuatan Pot dari Botol

1. Sediakan botol 2 liter dan gunting.

2. Lubangi tutup botol dengan gunting

untuk tempat keluar air.


3. Potong botol menjadi dua bagian

dengan gunting.

4. Bagian atas botol diletakkan terbalik

pada bagian bawah botol.

3.3.2Persiapan Media Tanam

Untuk menyiapkan media tumbuh

sangatlah sederhana. Siapkan tanah, pupuk

organik dan sendok. Campurkan pupuk

organik dengan tanah dengan perbandingan

50 : 50. Tidak perlu memakai wadah untuk

tempat mencampurnya. Aduk campuran

tersebut dengan sendok sampai tercampur

rata.

3.3.3Penyemaian dan Pengamatan

1. Siapkan biji Coix lacryma-jobi yang

sebelumnya telah direndam dalam air

selama dua hari.


2. Siapkan pot botol yang sudah diisi

dengan media tanam.

3. Simpan biji pada permukaan media

tanam dan tekan dengan jari sampai

setengah bagian biji masuk ke dalam

media tanam.

4. Siram pot dengan air yang banyak.

5. Sembari menunggu air turun, buatlah

garis-garis dengan jarak 0,5 cm pada

sumpit kayu yang sebelumnya telah

disediakan dengan alat tulis (Balpoin)

dan penggaris.

Gambar 3.1 Biji yang direndap selama dua hari


6. Setelah air turun, tancapkan sumpit di

sebelah biji sebagai alat ukur

pertumbuhan.

7. Pot yang telah siap di simpan di

ruangan terbuka dengan cahaya

matahari langsung.

8. Pot di siram setiap dua hari sekali di

pagi hari.

9. Perkembangan biji terus dicatat pada

buku catatan disertai dengan foto

aktual.


3.4 Tabel Pengamatan

No

.

Tanggal

Pengamata

n

Foto Pengamatan Keterangan

1 Senin, 8

November

2010

Biji mulai disemai pada media tanam

untuk memulai proses pengamatan terhadap perkecambahannya. Media tanam yang digunakan adalah campuran antara

tanah dan kompos organik yang

sebelumnya telah


dipersiapkan.

2

Minggu, 28

November

2010

Mulai terlihat adanya proses awal

perkecambahan. Perkecambahan ini

diawali dengan tumbuhnya akar

primer dari bagian belakang biji.

Primordial daun juga sudah terlihat, keluar dari bagian depan biji.

Saat diukur, tinggi primordial daun sudah mencapai tinggi 3 cm

dengan koleoptil coklat-kemerahan.


3

Jumat, 3

Desember

2010

Tinggi dari Coix lacryma-jobi sudah mencapai 9 cm dan

sudah mengeluarkan daun pertamanya.

Pertumbuhan tinggi tanaman ini sangat

pesat jika dibandingkan dengan tinggi primordial daun

sebelumnya.


4

Rabu, 8

Desember

2010

Pada tahap ini, daun ke-2 mulai muncul. Daun muncul dari

bagian dalam daun pertama. Tinggi Coix

lacryma-jobi tidak menunjukkan

perubahan yang signifikan, tingginya hanya bertambah 1

cm yaitu 10 cm.


5

Senin, 13

Desember

2010

Daun ke-3 sudah muncul dan terlihat keluar dari bagian dalam daun ke-2.

Daun pertama sudah tidak mengalami

perpanjangan sedangkan daun ke-2

tumbuh cepat dan memiliki panjang 11

cm. tinggi Coix lacryma-jobi sekarang

sudah mencapai 12 cm, itupun karena

daun teratas melengkung ke

bawah.


6

Sabtu, 18

Desember

2010

Ruas batang dan pola duduk daun sudah mulai terlihat dan daun ke-4 sudah keluar. Dengan

adanya daun ke-4 maka tingginya

sekarang mencapai 18 cm.


3.5 Pola Perkecambahan

d


Pada gambar 3.2 dapat dilihat proses

perkecambahan Coix lacryma-jobi dengan

jelas.

a. Biji belum menunjukan adanya proses

perkecambahan.

b. Tahapan awal pertumbuhan daun,

primordial daun mulai tumbuh dari

bagian depan biji.

c. Tahapan awal pertumbuhan akar, akar

primer tumbuh dari bagian belakang

biji.

d. Tahapan akhir perkecambahan, batang

sudah terlihat dan daun pertama telah

tumbuh. Biji persisten berada di bagian

bawah tumbuhan.

Gambar 3.2 Pola perkecambahan Coix lacryma-jobi

a b c


3.6 Pengamatan Morfologi

Pengamatan mengenai morfologi Coix

lacryma-jobi ini didasarkan pada hasil

pengamatan secara langsung, yaitu :

3.6.1Akar

Akar Coix lacryma-jobi adalah akar

serabut, hal ini bisa dilihat dari banyaknya

akar adventitif. Akar adventitif ini tumbuh ke

segala arah sehingga terlihat seperti benang

yang kusut. Hal ini membuat Coix lacryma-

jobi bisa mencengkram tanah lebih kuat dan

persebaran akarnya semakin luas. Akar

adventitif dari tumbuhan ini tergolong

berukuran besar, hal ini berbeda dengan

rumput lain yang biasanya berukuran kecil.


Akar adventitif dari Coix lacryma-jobi

tidak hanya keluar dari bagian batang yang

menancap di dalam tanah saja. Pada ruas-

ruas batangnya yang bercabang, tumbuhan

ini juga bisa mengeluarkan akar adventitif

yang pada akhirnya akan masuk ke dalam

tanah. Dengan adanya hal seperti ini,

tumbuhan baru akan muncul dengan cara

perkembangbiakan vegetatif dan anakan

yang dihasilkan akan identik dengan

induknya.

Gambar 3.3 Akar adventitif Coix lacryma-jobi


3.6.2Batang

Batang dari Coix lacryma-jobi tidak

memiliki kambium, oleh karena itu batangnya

tidak keras dan berkayu. Batang tumbuhan

ini bisa mencapai tinggi satu sampai dua

meter. Pada awal perkecambahan, batang

tumbuhan ini tidak terlihat jelas, tetapi

setelah dewasa batangnya akan semakin

terlihat.

Ruas-ruas pada batang Coix lacryma-

jobi sangat terlihat jelas, ruasnya terlihat

seperti batang yang menggembung. Pola

percabangan tumbuhan ini adalah simpodial,

Gambar 3.4 (1) Ruas batang dan (2) cabang aksilaris

Ruas

1 2


hal ini dikarenakan rhizhomnya yang ada di

dalam tanah bisa menghasilkan batang lain

yang sama besar dengan batang yang

pertama tumbuh. Dari bagian ketiak daun

akan tumbuh perbungaan yang disebut

spikelet.

Dari ruas batang yang dekat dengan

tanah biasanya akan terbentuk cabang baru.

Tiap cabang akan menghasilkan akar

adventitif yang lambat laun akan memanjang

dan masuk ke dalam tanah. Biasanya, cabang

yang dihasilkan tidak hanya satu dan setiap

cabang juga dapat menghasilkan cabang

baru. Hal ini menyebabkan Coix lacryma-jobi

akan terlihat seperti tumbuhan berumpun

yang terdiri dari banyak individu, padahal

rumpun tumbuhan ini merupakan satu

individu dengan banyak cabang dan anakan

vegetatif yang tidak terpisahkan satu dengan

yang lain.


3.6.3Daun

Daun merupakan tempat terjadinya

fotosintesis, begitupun pada tumbuhan Coix

lacryma-jobi. Daunnya adalah daun dengan

bentuk pita karena bentuknya yang panjang

dan pipih. Pertulangan daunnya adalah

sejajar mulai dari pangkal daun sampai

akhirnya bertemu di bagian ujung daun.

Duduk daun Coix lacryma-jobi adalah

berseling dengan panjang tiap daun 10-15 cm

(Bisa lebih panjang) serta lebar 2-5 cm.

Gambar 3.5 Daun bentuk pita Coix lacryma-jobi

Vagina

Lamina


Daun Coix lacryma-jobi termasuk daun

yang tidak lengkap, daunnya tidak memiliki

tangkai (Petiolus) hanya terdiri dari pelepah

(Vagina) dan helaian daun (Lamina). Pada

bagian dasar daun rumput ini terdapat lidah

daun (Ligula) yang berfungsi untuk

mencegah air masuk

ke dalam pelepah.

Bagian ujung daun

berbentuk runcing.

Daunnya juga

merupakan daun

unifacial yang

berarti permukaan

atas dan bawah

daunnya tampak

sama.

Gambar 3.6

permukaan atas daun. (3) ligula, (4) ujung daun


3.6.4Bunga dan Buah

Bunga Coix lacryma-jobi tersusun

dalam suatu perbungaan yang secara

keseluruhan disebut sebagai spikelet.

Spikelet tersebut tersusun dari banyak bunga

kecil yang masing-masingnya disebut dengan

floret. Bentuk bunga secara keseluruhan

memang sedikit berbeda dengan rumput lain,

karena terdapat sruktur yang berbentuk bulat

telur di bagian bawahnya.

Setiap floret terdiri dari satu lema, satu

palea, satu pasang gluma, dan alat kelamin.

Gambar 3.7

Bunga jantan

Stigma

1 2


Floret tumbuhan ini berkelamin tunggal

(Uniseksual). Floret betina memiliki putik

yang terdiri dari ovarium superum, tangkai

putik (Stilus) dan dua kepala putik (Stigma).

Ovariumnya terdiri dari dua sampai tiga

karpel, satu ruang karpel dan satu ovulum.

Dalam perbungaan spikeletnya, hanya

terdapat satu bunga betina, yaitu struktur

yang berbentuk bulat telur di bagian bawah

perbungaan. Gluma, lema dan palea untuk

floret betina berubah menjadi selubung yang

menutupi seluruh

bagian putik kecuali

kepala putiknya.

Gambar 3.8

1


Floret jantan memiliki alat kelamin

berupa benang sari yang terdiri dari tangkai

sari (Filamen) dan kepala sari (Antera).

Filamennya memiliki panjang sekitar 6 mm

dan kepala sarinya berwarna kuning. Floret

jantan memiliki satu pasang gluma, satu

lema dan satu palea. Pada saat belum mekar,

seluruh stamen terbungkus oleh lema dan

palea sehingga tidak terlihat dari luar.

Buah yang dihasilkan akan mengeras

seiring buah tersebut semakin matang.

Buahnya biasanya berwarna putih, abu-abu,

oranye, merah tua, atau hitam. Kulit buah

Antera

Gambar 3.9 (1) floret dan antera, (2) spikelet bunga jantan Coix lacryna-jobi

Floret jantan

1 2


yang semakin keras dapat melindungi biji di

dalamnya dengan lebih aman. Biji di dalam

buah biasanya berwarna coklat, putih, atau

abu-abu.


BAB IV


DISKUSI DAN PEMBAHASAN


4.1 Perkecambahan

Coix lacryma-jobi termasuk tumbuhan

liliopsida (monokotil). Perkecambahan pada


tumbuhan ini secara umum sama seperti

perkecambahan tumbuhan liliopsida lainnya.

Dari pengamatan yang telah dilakukan

sebelumnya, dapat dilihat bahwa jenis

perkecambahannya hypogeal. Hal ini dapat

dilihat dari kotiledon bijinya yang tetap

berada di permukaan tanah, hanya plumula

(bakal daun) yang keluar dari bagian atas biji

dan terus mengalami pertambahan tinggi.

Waktu tumbuh calon daun dan akar primer

terjadi bersamaan. Dari pengamatan yang

dilakukan, waktu yang dibutuhkan biji untuk

berkecambah adalah sekitar 3 minggu. Hal ini

mungkin dipengaruhi oleh kualitas biji. Tetapi

setelah biji berkecambah, pertumbuhan dan

perkembangan kecambah tersebut relatif

cepat. Dalam kurun waktu 20 hari setelah

berkecambah, tumbuhan ini sudah memiliki

empat daun dengan tinggi 18 cm.

pertambahan tinggi tumbuhan ini selama

pengamatan 41 hari berbeda-beda. Data


yang didapat dari hasil pengamatan

sebanyak enam kali adalah :

No. Waktu Pengamatan Tinggi (cm)

1 Senin, 8 November 2010 0

2 Minggu, 28 November

2010

3

3 Jumat, 3 Desember

2010

9

4 Rabu, 8 Desember 2010 10

5 Senin, 13 Desember

2010

12

6 Sabtu, 18 Desember

2010

18

Dari data di atas dapat dilihat bahwa

pertambahan tinggi Coix lacryma-jobi dari

pengamatan yang dilakukan dalam waktu

lima hari sekali berbeda-beda. Jika data

diatas diinterpretasikan dalam sebuah grafik,

grafik yang akan didapat :


I II III IV V VI0

5

10

15

20

Grafik pertambahan tinggi Coix lacryma-jobi

Grafik diatas menunjukkan bahwa

terdapat variasi pertambahan tinggi yang

terjadi. Pertambahan tinggi paling besar

terjadi pada kurun waktu pengamatan II

menuju III dan V menuju VI, tingginya

bertambah 6 cm.

4.2 Perubahan Struktur Biji

Pada awalnya, biji yang ada berbentuk

bulat telur dan berukuran kecil. Setelah biji

tumbuh dan berkembang, terdapat struktur-

struktur baru yang terbentuk dan membuat


bentuk awal biji tersebut berubah. Pada

awalnya, butuh waktu yang cukup lama agar

biji Coix lacryma-jobi bisa berkecambah.

Perkecambahan mulai terlihat saat radikula

(calon akar) dan Plumula (calon daun)

muncul. Radikula menghasilkan akar primer

yang menjadi akar pertama yang tumbuh

keluar biji. Akar keluar dari bagian bawah biji.

Plumula keluar dari bagian atas biji dan

berwarna merah-kecoklatan.

Pada saat radikula yang sudah

berkembang menjadi akar primer

memanjang, pada saat itu adalah fase

Gambar 4.1 Biji Coix lacryma-jobi


pertumbuhan primer. Hal ini terjadi dalam

kurun waktu lima hari. setelah lima hari,

terlihat adanya akar lain yang tumbuh, akar

ini adalah akar adventitif yang berasal dari

pertumbuhan sekunder. Selanjutnya, semakin

banyak akar adventitif yang tumbuh dan

terus menyebar. Banyaknya akar yang

tumbuh membuat Plumula terus terdorong ke

luar lewat bagian atas biji.

Saat akar terus tumbuh, plumula juga

mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

Daun pertama muncul keluar dari dalam

plumula. Plumula kemudian berkembang

menjadi primordial daun. Primordial daun

ditutupi oleh koleoptil berwarna coklat-

kemerahan. Pada hari ke 12, primordial daun

menghasilkan daun pertamanya. Daun

pertama tersebut keluar dari dalam koleoptil

dengan warna hijau cerah. Selang enam hari

setelah daun pertama muncul, tumbuh daun

ke-2 yang keluar dari bagian dalam daun


pertama. Setelah daun ke-2 muncul,

pertumbuhan dan perkembangan daun

pertama terhenti.

Semakin lama, semakin banyak daun

yang dihasilkan. Setelah tumbuh empat daun,

pola duduk daun sudah mulai terlihat

berseling. Ruas pada batangnya sudah mulai

terlihat. meskipun tahap akhir

perkecambahan sudah selesai, kulit luar biji

yang keras masih berada di permukaan

tanah.

Gambar 4.2 Kulit luar biji yang persisten


DAFTAR PUSTAKA

Arief, Spectabilis (2008). Coix lacryma-jobi L.

– job’s tear, adlay millet,

jail/hanjeli (sunda). Diakses dari

http://www.spectabili’sweblog.com

diakses 18 Desember 2010.

Aspetri (2008). Tanaman Obat – Jali . diambil

dari

http://www.tanaman-obat.com/index.ph

p/tanaman-obat diakses 18 Desember

2010.

http://www.spectabili'sweblog.com

http://www.tanaman-obat.com/index.php/tanaman-obat%20diakses%2018%20Desember%202010.




Conqruist, A. (1981). An Integrated System os

Classfication of Flowering Plants.

NewYork: Columbia University Press.

Duke, J (1983). Handbook of Energy Crops –

1983. Published only on the Internet,

excellent information on a wide range

of plants.

Hartwell, J.L. 1967-1971. Plants used against

cancer. A survey. Lloydia 30-34.

Holm, L.G., Pancho, J.V., Herberger, J.P., and

Plucknett, D.L. 1979. A geographical

atlas of world weeds. John Wiley &

Sons, New York.

Jam, Chee. 2009. Obat Radang Paru-paru.

Diambil dari


http://www.minahasaselatan.com

diakses 18 desember 2010.

Sudarsono, dkk. (2003). Taksonomi

Tumbuhan Tinggi. Yogyakarta:

Gajahmada University Press.

LAMPIRAN

A. Resep Makanan Olahan Coix lacryma-

jobi

1. Bubur Jali

Bahan :

- 2 genggam biji jali

- Gula merah (Cair)

- Gula pasir

- 1 batang kayu manis

- Santan

http://www.minahasaselatan.com/


- Air

Cara Membuat :

- Cuci bersih biji jali, rendam dengan air

selama 24 jam.

- Buang air rendaman, lalu masak biji jali

dengan air sampai mendidih.

- Setelah mendidih, tutup rapat panci

dan kecilkan api. Diamkan selama 30

menit.

- Matikan api, masukkan gula pasir

secukupnya dan juga gula merah cair

secukupnya sesuai selera.

- Aduk sampai rata, sajikan dengan

santan kental.

2. Bubur Jali Saus Kurma

Bahan :

- 100 gr biji jali, rendam 3 jam

- 500 ml susu cair

- 1 sdm tepung maizena

- garam secukupnya


- 50 gr keju parut

- 50 gr buah kurma dipotong kecil untuk

taburan.

Bahan Saus Kurma :

- 50 gr buah kurma, haluskan

- 200 ml air

- 2 sdm gula pasir

- 1 sdt tepung maizena (sebaiknya

dicairkan dulu dengan air).

Cara membuat :

1. Rebus jali dengan susu dan tepung

maizena, masak sampai menjadi bubur

kental, beri garam dan keju, aduk rata.

Angkat.

2. Saus kurma: Campur kurma halus

dengan air, gula dan tepung maizena

yang sudah dicairkan. Masak hingga

mendidih dan kental. Angkat.

3. Hidangkan bubur jali dengan ditaburi

potongan kurma dan disiram saus


kurma.

(Untuk 5 porsi)

3. Bubur Jali Kismis

Bahan :

- 100 gr Beras jali

- 800 ml Santan

- 200 gr Gula pasir

- 50 gr Kismis

- 50 gr Kelapa muda

- 2 lembar.Daun pandan

Bahan Saus :

- 200 ml Santan

-12 sendok the Garam

- 1 lembar Daun pandan

Cara Membuat :

1. Untuk saus, campurkan semua bahan

jadi satu, rebus hingga mendidih sambil

terus diaduk. Angkat dan sisihkan.


2. Rebus santan bersama jali dan daun

pandan, masak hingga jali lunak.

3. Setelahjali lunak, matikan api.

4. Tambahkan gula pasir, aduk hingga

larut.

5. Masukkan kismis dan kelapa muda,

aduk hingga rata.

6. Sajikan selagi hangat dengan sausnya.

(untuk 5 porsi)

4. Sup Ikan Jali

Bahan :

- 50 gram Beras jali (jali-jali), rendam 1

jam

- 200 gram Daging ikan fillet, potong

dadu

- 50 gram Wortel, potong dadu, rebus

- 50 gram Jagung manis pipilan, rebus

- 50 gram Kacang polong, rebus

- 1 liter Air kaldu ikan / ayam

- 1 sendok teh Air jeruk nipis

- 2 siung Bawang putih, cincang halus


- ½ buah Bawang Bombay, cincang kasar

- ¼ sendok teh Merica bubuk

- Garam secukupnya

- ¼ sendok teh Pala bubuk

- 1 sendok makan Kecap ikan

- 1 sendok makan Minyak goreng

Cara Membuat :

1. Tumis bawang putih dan bawang

Bombay hingga harum. Masukkan ikan

fillet, aduk hingga berubah warna.

2. Masukkan air dan beras jali, masak

diatas api sedang hingga jali matang.

3. Tambahkan wortel, jagung dan kacang

polong, lalu bumbui dengan garam,

merica, pala, air jeruk nipis dan kecap

ikan, masak sebentar hingga matang,

angkat.

4. Sajikan.

5. Es Jali-jali

Bahan :


- 100 gr biji jali

- 100 gr gula pasir

- 500 ml air

- 5 buah jeruk lemon, peras

- 500 ml air matang

- Es batu secukupnya

Cara Membuat :

1. Rebus jali dengan air hingga

mengembang dan empuk, angkat,

tiriskan.

2. Rebus air dan gula hingga mendidih

dan kental.

3. Masukkan ke dalam gelas, jali, sirup

gula, air jeruk lemoncui, air matang dan

es batu. Sajikan selagi dingin.

(Untuk 5 gelas)

6. Bubur Cocktail

Bahan :

- 20 gram, jail rendam ½ matang


- 5 gram jamur putih, rendam, potong-

potong

- 10 gram lengkeng kering

(disupermarket)

- 50 gram biji teratai, rendam

- 50 gram pakco (dapat beli ditoko obat

china), buang kulit, rendam 10 menit

- 1 liter air

- 1 potong kulit jeruk kering (dapat beli

di supermarket)

- 2 lembar daun pandan

- 100 gram gula batu

Cara Membuat :

1. Masak air hingga mendidih. Masak jali,

lengkeng keriting, teratai, pakco, kulit

jeruk, daun pandan, jamur putih

2. Masak dengan api kecil 40 menit

3. Tambahkan gula batu, masak hingga

gula larut. Angkat

4. Hidangkan

(Untuk 30 porsi)


6. Wedang Rossela Biji Teratai

Bahan Isi:

- 100 gr biji teratai kering, rebus hingga

empuk

- 100 gr buah leci

- 25 gr biji jali, rendam, rebus

Bahan Wedang :

750 ml air

10 kuntum bunga rosella kering

5 cm kayu manis

10 bh cengkeh

5 biji kapulaga

100 gr gula batu

Cara Membuat :

1. Wedang: rebus air dengan api kecil

hingga mendidih. Masukkan kayumanis,

cengkeh, dan kapulaga, masak

sebentar. Masukkan bunga rosella dan

gula batu, masak sampai gula larut.


2. Siapkan gelas hidang, masukkan biji

teratai, leci dan jali. Tuang wedang dan

sajikan dalam kondisi panas.

(Untuk 5 porsi)

7. Bubur Jali Nangka

Bahan :

250 gr biji jali, rendam 2 jam

750 ml air

3 lembar daun pandan

150 gr gula merah

50 gram gula pasir

Bahan Saus nangka :

200 ml santan

12 butir kelapa

Garam secukupnya


1 sendok teh tepung maizena, laritkan

dengan 1 sendok makan air


10 biji nangka, buang bijinya, potong

dadu

Cara membuatnya :

1. Didihkan air bersama daun pandan dan

biji jali. Masak sampai biji jali empuk.

2. Masukkan gula merah, gula pasir.

Didihkan dan angkat.

3. Untuk saus nangka, masak santan,

garam, daun pandan dan larutan

maizena. Masukkan nangka dan masak

sampai mendidih.

4. Sajikan biji jali dengan saus nangka.

8. Es Jali Delima

Bahan :

75 gr biji jali

25 gr biji delima

150 gr kolang-kaling, potong-potong.

1500 ml air

Bahan Sirop :

250 gr gula merah, sisir halus


1200 ml air


Bahan Kuah :

400 ml santan kental

12 sendok teh garam


Cara membuat :

1. Rebus masing-masing biji jali, biji

delima dan kolang-kaling dengan air

500 ml sampai matang. Tiriskan.

2. Untuk sirop, rebus gula merah dan

daun pandan dengan air. Angkat dan

saring, tiriskan.

3. Untuk kuah, masak santan, garam dan

daun pandan dengan api kecil. Aduk

terus sampai mendidih.


4. Campurkan semua dalam mangkuk

untuk disajikan. Beri santan

secukupnya.

(Untuk 8 porsi)

9. Es Jali Kelengkeng

Bahan :

100 gr biji jali

100 gr gula pasir

1 lembar daun pandan, potong-potong

1 kaleng kelengkeng, tiriskan

Es batu secukupnya

Cara Membuat :

1. Cuci bersih biji jali lalu rendam dalam

air dingin selama 3 jam.

2. Rebus biji jali dengan air secukupnya

sampai lunak.

3. Tambahkan gula dan daun pandan,

masak sampai gula larut dan air

berkurang.


4. Angkat jali dan dinginkan. Simpan

dalam kulkas.

5. Untuk penyajia, masukkan rebusan biji

jali beserta kuahnya ke dalam gelas

secukupnya. Beri kelengkeng, air dan

es batu.

6. Sajikan selagi dingin.

(Untuk 5 porsi)

10. Bubur Mutiara Sari Hijau (Bubur

bayi)

Bahan :

1 sendok makan tepung jali

12 sendok makan tepung kacang hijau

250 ml air


Cara membuat :


1. Masukkan tepung jali dan kacang hijau

ke dalam panci. Masak dengan api kecil

sambil diaduk.

2. Masukkan daun pandan dan masak

selama 15 menit. Terus diaduk.

3. Matikan api, tuang bubur ke dalam

mangkok . sajikan.

B. Ramuan Obat Dari Coix lacryma-jobi

1. Jamu Jali

Bahan :

15-30 gr akar jali kering

800 ml air matang


Cara Membuat :

1. Cuci akar jali kering sampai bersih.

2. Didihkan air dalam panci dengan api

sedang.

3. Setelah mendidih, masukkan akar jali

yang telah dicuci.

4. Rebus akar jali kering sampai air

berkurang hingga setengah dari banyak

air awal.

5. Matikan api, dinginkan

(minum 2 gelas sehari)

Ramuan di atas dipercaya dapat

menyembuhkan infeksi dan batu saluran

kencing, kencing sedikit, kencing bernanah,

bengkak (edema), biri-biri, tidak datang haid,

keputihan (leuchorhea), sakit kuning

(jaundice), usus buntu, radang usus

(enteritis) kronis, rheumatism seperti sakit

otot (mialgia), sakit tulang (ostalgia), sakit

sendi (arthralgia) dan cacingan (ascariasis).


2. Ramuan Obat

Bahan :

15-60 gr akar jali kering

1200 ml air matang

Cara Membuat :

1. Cuci akar jali kering sampai bersih.

2. Didihkan air dalam panci dengan api

sedang.

3. Setelah mendidih, masukkan akar jali

yang telah dicuci.

4. Rebus akar jali kering sampai air

berkurang hingga air yang tersisa

tinggal 14

dari jumlah air awal.

5. Matikan api, saring dan dinginkan.

(minum 2 gelas sehari)

Ramuan di atas dipercaya bisa

menyembuhkan absesparu, tumor saluran

pencernakan seperti kanker lambung, kanker


paru, kanker mulut rahim (cervix), chorionic

epithelioma, kutil (warts) dan eksema.

3. Ramuan Obat Demam dan Batuk

sesak

Bahan :

10-15 akar jali kering

Air secukupnya

Madu secukupnya

Cara Membuat :

1. Rebus akar jali kering dengan air

sampai mendidih.

2. Angkat akar jali kering dan tiriskan.

3. Angkat air dan saring sampai bersih.

4. Seduh madu dengan air rebusan akar

jali kering.

5. Minum dalam keadaan hangat.

4. Ramuan Obat Radang Paru-paru

Bahan :

- 30 gr biji jali, direndam


- 10 gr umbi bunga lili

- 15 gr jamur putih kering, direndam

- 10 gr kulit jeruk mandarin

- 800 ml air

- Gula batu secukupnya

Cara membuat :

1. Masak air bersama semua bahan

bersamaan.

2. Masak sampai air tersisa sekitar 300

ml.

3. Matikan api, saring air seduhan dan

dinginkan.

4. Minum air seduhannya, makan jamur

dan biji jalinya.

PERINGATAN!

Tidak dianjurkan untuk ibu hamil!

coix lacryma-jobi

Documents