cod

Upload: daniel-nicocaesar-siahaan

Post on 10-Mar-2016

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

contoh tugas lab lingkungan

TRANSCRIPT

Laboratorium Lingkungan I (RTL 3230P)

Laboratorium Lingkungan I (RTL 3230P)

MODUL ICHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG1.2 TUJUAN PERCOBAANAdapun tujuan dari percobaan ini adalah Untuk menguji kadar COD pada air sungai Untuk menguji kadar COD pada effluent Rumah Makan Titi Bobrok Medan1.3 PRINSIP PERCOBAANPrinsip percobaan untuk COD adalah Senyawa organik dalam air dioksidasi oleh larutan Kalium Dikromat dalam suasana asam pada temperatur 150o C. Kelebihan Kalium Dikromat dititrasi oleh larutan Ferro Ammonium Sulfat (FAS) dengan indikator Ferroin.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

BAB IIIPROSEDUR PERCOBAAN3.1 ALAT DAN BAHAN3.1.1 AlatAdapun alat yang digunakan pada saat Praktikum Laboratorium Lingkungan II adalah:1. Buret2. Tabung reaksi3. Gelas Erlenmeyer 250 ml4. Gelas ukur 10 ml5. Pipet volume 5 ml6. Pipet tetes7. Pipet takar 5 ml8. Corong9. Bola hisap10. Hoteplate11. Suntik3.1.2 Bahana. BahanAdapun bahan yang digunakan pada saat Praktikum Laboratorium Lingkungan II adalah:1. Larutan digesti K2Cr2O7 0,0167 N;2. Reagen asam Sulfat-Perak Sulfat;3. Indikator Ferroin;4. Aquadest;5. Larutan FAS 0,05 N;6. Sampelb.Reagen Larutan standar digesti K2Cr2O7 0,25 NDitimbang dengan teliti 12,259 gr K2Cr2O7 yang telah dipanaskan pada temperatur 105 o C selama 1 jam, kemudian diencerkan dengan akuades hingga volumnenya tepat 1 L Reagen asam sulfat-perak5,5 g Ag2SO4 dimasukkan ke dalam 1 kg H2SO4 pekat dan dibiarkan selama 1 hari atau 2 hari untuk melarutkan serbuk tersebut. Larutan indikator ferroin1,485 g 1,10-phenantrolin monohidrat dan 695 mg FeSO47H2O dilarutkan dalam akuades dan diencerkan hingga volumenya 100 ml. Indikator ini harus dibuat baru. Larutan ferro ammonium sulfat (FAS) 0,05 N98 gr Fe(NH4)2(SO4)6H2O dilarutkan dalam akuades. Kemudian tambahkan 20 ml H2SO4 pekat dan encerkan hingga volumenya 1 liter. Larutan ini harus distandarisasi setiap hari dengan cara sebagai berikut:10 ml larutan standar digesti K2Cr2O7 0,25 N diencerkan dengan akuades hingga 100 ml, ditambahkan 10 ml H2SO4 pekat dan didinginkan. Kemudian titrasi dengan larutan standar FAS menggunakan 2 atau 3 tetes indikator ferroin.3.2 PROSEDUR PERCOBAAN1. Masukkan 2,5 ml sampel ke dalam tabung reaksi.2. Tambahkan 1,5 ml larutan digesti.3. Tambahkan ke dalam larutan tersebut 3,5 ml Ag2SO4. Aduk larutan tersebut hingga homogen.4. Letakkan tabung yang berisi larutan tadi ke dalam COD reaktor. Kemudian panaskan pada suhu 150o C selama 2 jam.5. Setelah dingin tambahkan 3 tetes indikator ferroin.6. Titrasi dengan larutan FAS 0,05 N hingga terjadi perubahan warna dari hijau sampai merah-coklat.7. Diperlukan percobaan blanko dengan cara seperti di atas.

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASILBerikut adalah tabel hasil percobaan yang telah didapatkan pada praktikum analisa COD yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.Tabel 4.1 Data Hasil Penentuan CODVolume Sampel/Blanko(ml)Volume Kr2Cr2O7(ml)Volume Ag2SO4(ml)Volume Titran yang Terpakai (FAS)(ml)

Sampel 1101,53,51,6

Blanko 1101,53,51,8

Sumber: Hasil Percobaan, 2015

4.2 PERHITUNGAN Normalitas FAS

= 0,09 NJadi, normalitas FAS yang di dapat adalah 0,09 N. Kadar COD

dimana:A= ml FAS untuk blanko;B= ml FAS untuk sampel;N= normalitas FAS.

= 14,4 mg/lJadi, nilai kadar COD adalah 14,4 mg/l.

4.3 PEMBAHASANAir merupakan suatu persenyawaan kimia yang sangat sederhana yang terdiri dari dua atom hidrogen (H) berikatan dengan satu atom (O), secara simbolik air dinyatakan sebagai H2O. Air serta bahan-bahan dan energi dikandung didalamnya merupakan lingkungan bagi jasad-jasad air. Dalam pengolahan air limbah dikenal tiga parameter utama yaitu DissolvedOxygen (DO),Biological Oxygen Demand (BOD), dan Chemical Oxygen Demand (COD).Pada praktikum ini, dilakukan pengujian COD (Chemical Oxygen Demand) dengan menggunakan titrasi menggunakan larutan FAS (Ferro Ammonium Sulfat). Sampel yang digunakan adalah effluent dari Rumah Makan Titi Bobrok Medan. Prosedur analisis COD melibatkan sampel dioksidasi dalam larutan campuran yang mengandung K2Cr2O7 (Kaliumdikromat) sebagai oksidator dan H2SO4 (Asamsulfat) dalam suhu tinggi.Hal ini dikarenakan kalium dikromat lebih efektif mengoksidasi bahan organik dalam sampel pada suhu yang tinggi dan dalam keadaan asam. Prosesnya yaitu sebagian besar jenis bahan organik akan teroksidasi oleh campuran mendidih dari kromat dan asam sulfat. Sampel direfluks dengan menggunakan larutan asam kuat hingga diperoleh kelebihan dari kalium dikromat (K2Cr2O7). Sisa dari K2Cr2O7yang tidak tereduksiakan dititrasi menggunakan FAS untuk menghitung jumlah dari K2Cr2O7yang dikonsumsi, yang setara dengan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik yang terlarut dalam sampel.Adapun hasil dari pemeriksaan COD yang diperoleh saat praktikum adalah 14,4 mg/L.. Berdasarkan Kepmen LH No. 3 tahun 1998, baku mutu COD dalam limbah cair adalah 100 mg/L. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa sampel air di bawah baku mutu dari Kepmen LH No. 3 tahun 1998.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULANAdapun kesimpulan dari percobaan ini adalah Kadar COD yang terdapat pada effluent dari Rumah Makan Titi Bobrok Medan adalah 14,4 mg/L yang menunjukkan bahwa kadar COD tersebut berada di bawah baku mutu Kepmen LH No. 3 tahun 1998, yaitu 100 mg/L

5.1 SARANAdapun saran dari percobaan ini adalah

Sebaiknya praktikkan lebih hati - hati saat melakukan percobaan Sebaiknya praktikkan lebih teliti saat melakukan titrasi Sebaiknya kondisi alat yang digunakan lebih baik

Laboratorium Air - COD 1

Laboratorium Air - COD 7