coass ii epistaksis
DESCRIPTION
ldlkfdlsTRANSCRIPT
PENATALAKSANAAN
ASNOMINANDA
PENDAHULUANPENDAHULUAN
Berasal dari Berasal dari
““epistazeinepistazein” (bahasa ” (bahasa
Yunani) yang berarti Yunani) yang berarti
mengalir tetes demi mengalir tetes demi
tetes tetes
PENDAHULUANPENDAHULUAN
5-10% penderita membutuhkan pertolongan 5-10% penderita membutuhkan pertolongan
medis / perawatan di rumah sakit medis / perawatan di rumah sakit
dilakukan evaluasi mengenai dilakukan evaluasi mengenai etiologietiologi dan dan
faktor resikofaktor resiko
penanganan awal untuk mencegah penanganan awal untuk mencegah hipotensi, hipotensi,
hipoksia, anemi, aspirasi hipoksia, anemi, aspirasi bahkanbahkan kematian kematian
PEREDARAN DARAH HIDUNGPEREDARAN DARAH HIDUNG
CABANG ARTERI KAROTIS INTERNA CABANG ARTERI KAROTIS INTERNA PADA SEPTUM HIDUNGPADA SEPTUM HIDUNG
CABANG ARTERI KAROTIS EKSTERNA CABANG ARTERI KAROTIS EKSTERNA PADA SEPTUM HIDUNGPADA SEPTUM HIDUNG
PEREDARAN DARAH ARTERI PEREDARAN DARAH ARTERI SEPTUM HIDUNGSEPTUM HIDUNG
CABANG ARTERI KAROTIS INTERNA CABANG ARTERI KAROTIS INTERNA PADA DINDING LATERAL HIDUNGPADA DINDING LATERAL HIDUNG
CABANG ARTERI KAROTIS EKSTERNA CABANG ARTERI KAROTIS EKSTERNA PADA DINDING LATERAL HIDUNGPADA DINDING LATERAL HIDUNG
PEREDARAN DARAH ARTERI PEREDARAN DARAH ARTERI DINDING LATERAL HIDUNGDINDING LATERAL HIDUNG
LOKASI PERDARAHANLOKASI PERDARAHAN
• Pleksus Kiesselbach : 90%
• Posterior : 10%
EPIDEMIOLOGIEPIDEMIOLOGI
mengenai semua tingkat umur mengenai semua tingkat umur dan jenis kelamindan jenis kelamin
PENYEBAB EPISTAKSISPENYEBAB EPISTAKSIS
PENYEBAB EPISTAKSISPENYEBAB EPISTAKSIS
PENYEBAB : TRAUMAPENYEBAB : TRAUMA
PENYEBAB : FRAKTUR HIDUNGPENYEBAB : FRAKTUR HIDUNG
DIAGNOSIS : RIWAYATDIAGNOSIS : RIWAYAT
KapanKapan Sisi yang manaSisi yang mana RekurensiRekurensi Anterior atau posteriorAnterior atau posterior Karakteristik darah (banyaknya)Karakteristik darah (banyaknya) Penanganan yg telah dilakukanPenanganan yg telah dilakukan Gejala atau penyakit lainnyaGejala atau penyakit lainnya Pencetus dan Obat-obatanPencetus dan Obat-obatan
PENANGANANPENANGANAN
Ketahui lokasi perdarahanKetahui lokasi perdarahan Anterior atau posteriorAnterior atau posterior Siapkan anestesi lokal : lidocain 2%, Siapkan anestesi lokal : lidocain 2%, Hentikan perdarahan : vasokonstriktor, Hentikan perdarahan : vasokonstriktor,
penekanan ala nasi atau kauterisasipenekanan ala nasi atau kauterisasi Bersihkan bekuan darahBersihkan bekuan darah Tangani penyebab, bila perlu transfusiTangani penyebab, bila perlu transfusi Pemeriksaan laboratoriumPemeriksaan laboratorium
PENANGANANPENANGANAN
Tampon hidung anterior Tampon hidung anterior - - traditional ribbon gauce packtraditional ribbon gauce pack” ” - kateter balon intranasal- kateter balon intranasal- merocel dan surgicell- merocel dan surgicell- dibuka 2-4 hari kemudian - dibuka 2-4 hari kemudian
Tampon hidung posteriorTampon hidung posterior- gagal dengan tampon anterior - gagal dengan tampon anterior - perdarahan dari bagian posterior- perdarahan dari bagian posterior- dibuka 3-5 hari kemudian- dibuka 3-5 hari kemudian
PENANGANANPENANGANAN
PENANGANANPENANGANAN
PENANGANANPENANGANAN
PENANGANAN : OPERATIFPENANGANAN : OPERATIF
Ligasi A. Maksillaris Interna Ligasi A. Maksillaris Interna
Ligasi A.Karotis Eksterna Ligasi A.Karotis Eksterna
Ligasi A. Ethmoidalis AnteriorLigasi A. Ethmoidalis Anterior
AngiografiAngiografi
EmbolisasiEmbolisasi
Kauterisasi & ligasi endoskopi Kauterisasi & ligasi endoskopi
KESIMPULAN KESIMPULAN
Evaluasi : mempertimbangkan etiologi lokal dan Evaluasi : mempertimbangkan etiologi lokal dan sistemik,sistemik,
Harus tersedia peralatan, materi packing dan rencana Harus tersedia peralatan, materi packing dan rencana penanganan yang pasti penanganan yang pasti
Penanganan epistaksis harus dimulai dengan Penanganan epistaksis harus dimulai dengan pendekatan konservatif untuk mengontrol perdarahan pendekatan konservatif untuk mengontrol perdarahan (packing atau kauterisasi) & kenyamaan pasien (packing atau kauterisasi) & kenyamaan pasien
Tampon nasal posterior dapat menimbulkan bradikardi Tampon nasal posterior dapat menimbulkan bradikardi dan apnea, sehingga harus dilakukan monitoring ketat.dan apnea, sehingga harus dilakukan monitoring ketat.
Semua prosedur yang digunakan untuk mengontrol Semua prosedur yang digunakan untuk mengontrol epistaksis dapat menimbulkan komplikasiepistaksis dapat menimbulkan komplikasi