^c^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/wanita seribu laki-laki...

167

Upload: others

Post on 04-Nov-2019

35 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN
Page 2: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

^C^nitaSeritu Laki-Laki

ANTOLOGI CERITA PENDEK

BENGKEL SASTRA GURU DAN SISWA SMA

SE-KOTA TERN ATE 2010

00003371

PERPIJSTAKAAN

BaDAM bahasa

PBmmM nmmM I

Page 3: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

wanitaSeritu Laki-Laki

ANTOLOGI CERITA PENDEK

BENGKEL SASTRA GURU DAN SISWA SMA

SE-KOTATERNATE2010

I PERPOSTaK^AMBADAM BAHASA

PENDiOiiCAi^l fEAIQNAL

KANTOR BAHASA PROVINSI MALUKU UTARA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN BAHASA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Page 4: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMASe-Kota Temate, 2010

Penyunting:

Songgo

Imam Budi Utomo

Desain Sampul:

Azzagrafika

Cetakan Pertama:

November 2011

ISBN: 978-979-185-352-1

Penerbit:

Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara

Jalan Delima No. 65, Toboko, Temate Selatan

E-mail: [email protected]

Sanksl Pelanggaran Pasal 72, Undang-Undang Nomor 19Tahun 2002tentang Hak CIpta.1. Banang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidanadengan pidana penjara maslng-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/ataudenda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjarapaling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00(lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, ataumenjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Ciptaatau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

L' V.L wiw i'li iiiiciS i

inlA/zW

Uq. ffiduk

Ttd.

ig-

Page 5: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

SAMBUTAN

WALI KOTATERNATE

Alhamdulillah, kita panjatkan ke hadirat Allah swt. atassegala limpahan rahmat dan karunianya kepada kita.Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMAse-Kota Ternate ini merupakan salah satu karunia-Nya yangtak temilai harganya. Sastra bukanlah sekadar karya yangdituturkan dari mulut ke mulut, melainkan juga sebagai kha-zanah budaya yang menampung nilai-nilai dan peradabanmasyarakat pendukungnya. Melestarikan karya sastra berartimelestarikan peradaban bangsa sendiri.

Kami sangat mendukung upaya penerbitan antologicerita pendek ini karena dapat menjadi salah satu bahanbacaan di sekolah. Membaca karya sastra bukan hanya untukmencintai budaya bangsa sendiri, melainkan juga imtukmenumbuhkan minat baca dan tulis generjisi muda. Membaca sastra bukan hanya menambah ilmu dan wawasan, me-lainkem juga dapat memperhalus budi pekerti dan memper-tajam kepeka<m sosial. Membaca sastra bukan berarti kitahcirus menjadi sastrawan, melainkan sebagai upaya mempe-lajari nilai-nilai moral yang diajarkan oleh leluhur kita.

Kami berterima kasih kepada pihak Kantor BahasaProvinsi Maluku Utara yang telah berupaya melestarikanbudaya masyarakat Maluku Utara termasuk cerita pendekkarya para siswa. Upaya seperti ini perlu didukimg sebagai

Page 6: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Gerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

bukti nyata kepedulian kita terhadap pembangunan karakterdan moral bangsa.

Temate, 7 November 2011

Wali Kota Temate,

Drs. H. Burhan Abdurahman

VI

Page 7: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

SAMBUTAN

KEPALA BADAN PENGEMBANGAN

DAN PEMBINAAN BAHASA

Salcih satu Ccura mencerdaskan bangsa adalah mening-katkan minat baca masyarcikat dengan menyediakan bacaanyang bermutu. Untuk itu, kita perlu mengupayakan bukuyang bermutu dalam jumlah yang cukup. Bagi masyarakatyang tingkat keberaksaraannya dan minat bacanya rendahperlu disediakan bacaan yang dapat merangsang minat bacamereka agar tidak tertinggal oleh kelompok masyarakat yangIain. Bagi masyarakat yang belum tertarik membaca danmenulis perlu bacaan yang relatif ringan seperti karya sastraagar mereka tertarik imtuk membaca.

Dalam kehidupan masa kini dan masa depan setiap orangberkepentingan imtuk memperluas pengetahuan. Penge-tahuan dapat diperoleh melalui bacaan yang bermutu. BadanPengembangan dan Pembinaan Bahasa turut bertanggimgjawab terhadap ketersediaan bahan bacaan yang bermutukhususnya yang berhubungan dengan kebahasaan dan kesas-traan. Buku ini merupakan bagian dari realisasi tanggungjawab Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa melaluiKantor Bahasa Provinsi Maluku Utara.

Buku dapat memperluas wawasan dan pengetahuanseseorang, baik tentang kehidupan masa lalu, masa kini mau-ptm masa yang akan datang. Sehubimgan dengan itu, sastralama yang memuat informasi kehidupan masa lalu perlu

VII

Page 8: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel SastraGuru dan Siswa SMA Se-KotaTernate 2010

dihadirkan kembali untuk menata kehidupan masa kini danmasa depan.

Buku Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SiswaSMA se-Kota Ternate ini patut diapresiasi karena dapatmemperluas wawasan pembacanya dan memperkaya khaza-nah kepustakaan di Indonesia. Saya ucapkan terima kasihkepada Tim Peneliti yang terdiri atas Songgo (PenanggungJawab), Nurhayati Fokaaya (Ketua), Ani Lestari Amris,Mujahid Taha, dan Fida Febriningsih masing-masing sebagaianggota atas segala upayanya dalam penyiapan penerbitanbuku ini.

Saya berharap buku kecil ini bennanfaat bagi masyarakatIndonesia khususnya di Maluku Utara. Buku ini perlu didis-tribusikan agar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ter-utama pelajar dan pemuda.

Jakarta, 7 November 2011

Kepala,Agus Dharma, Ph. D.

VIII

Page 9: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

KATA PENGANTAR

KEPALA KANTOR BAHASA

PROVINSI MALUKU UTARA

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SiswaSMA/Sederajat 2010 se-Kota Temate ini merupakan terbitanpertama Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara, Kemdikbud.Buku kecil ini berisi 19 cerita pendek di antaranya Wanita SeribuLaki-Laki. Buku ini adalah bentuk penghargaan kami kepadagenerasi muda yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikir-an untuk kemajuan peradaban masyarakat Indonesia khusus-nya di Maluku Utara.

Penerbitan buku ini juga merupakan salah satu wujudperhatian kami kepada sastra modem yang dihasilkan olehgenerasi muda Maluku Utara. Karya-karya siswa SMA/sederajat mentmjukkan bahwa kreativitas mereka relatif samajika dibandingkan dengan generasi muda dari wilayah lain.Bahkan, beberapa kaiya mereka sangat membanggakan karenamengangkat nilai-nilai dan kearifan lokal Maluku Utara.

Buku ini diterbitkan bersama dengan Antologi CeritaRakyat Maluku Utara yang termasuk dalam kelompok sastralisan klasik. Kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penelitiyang terditi atas Songgo (Penanggung Jawab), Nurhayati Fokaaya(Ketua), Ani Lestari Amris, Mujahid Taha, dan Fida Febriningsihmasing-masing sebagai anggota.

Akhimya, kami berharap agar buku sederhana ini ber-manfaat terutama untuk memotivasi generasi muda imtuk

ix

Page 10: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel SastraGuru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

terns mengembangkan minat baca dan kemampuan menulis.Mennlis sastra tidak hanya melatih siswa berbahasa yang baikdan benar, tetapi juga melatih mereka mennlis hal-hal yangbermanfaat.

Temate, 7 November 2011

Kepala,Drs. Songgo Simah, M.Pd.

Page 11: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

DAFTARISI

SAMBUTAN WALIKOTA TERNATE v

SAMBUTANKEPALA BADAN PENGEMBANGAN

DAN PEMBINAAN BAHASA vii

KATA PENGANTAR KEPALA KANTOR BAHASA

PROVINSI MALUKU UTARA ix

DAFTARISI xi

RAFIQ DAN ALIQHA

Dhini Sulfana Jufri 1

KEKUATAN SEBUAH PERASAAN

Christania K 11

HANYA UNTUK SEBUAH HARAPAN

E. Safitri 20

PUISI UNTUK BUNDA

Lila Amalia P 29

MIMPIKU KUBAWA TERBANG

Sitti Fathiya S 44

PmSILIA DAN KENANGANINDAH ITU

M. Fitrah P 54

TAKDIR CINTA

M. F. Pratama 62

XI

Page 12: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerlta Pendek Bengkel SastraGuru dan Siswa SMA Se-KotaTernate 2010

SEPENGGAL PESAN DARI KAMPUNG

R. t^amilahsari 71

GUBUK KECIL DIKAKIGUNUNG MOLOKU

Kasirun Kubais 79

NESTAPA HIDUP SANG PEMIMPIN

Tati Yois Sangaji 85

CINTA BERAWAL DARI PERMUSUHAN

Riska K. 91

WANITA SERIBU LAKI-LAKI

Fitriani Kabir 99

AKU BENCIGENDUT

Sukma K. Asrom 106

PERJUANGAN SEORANG AKHWAT

Prapamasta G. W. F. 114

AKU, DIA, DAN SAHABATKU .

Suhrawardi Usman 121

SAHABAT

Husnul H 128

SEHELAINAFASIBU

Riyandi Kodja. 136

MENUAIPRESTASI DI SEKOLAHIMPIANKU

Eka S 146

PERSAHABATAN KAMI

C. Khosuma 156

XII

Page 13: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

RAFIQJDAN ALIQHA

Dhini Sulfana Jufri

Di depan sekolah SMA itu, ia berdiri menunggu hasil teskelulusan untuk bisa menjadi siswa di SMA favoritnya.

Wajahnya penuh harap dan penuh tanya. Jantungnya punikut berdetak kencang. Tidak lama hasil tes pun keluar, dantidak sia-sia ia menunggu, temyata sesuai yang ia harapkan,ia lulus. Tidak ada lagi raut wajah yang penuh harap dantanya itu. Cita-citanya untuk bisa bersekolah di sekolahnegeri favoritnya pun terwujud. Untuk memakai pakaianputih abu-abu pun sudah terlintas di benaknya dan rasa taksabar untuk melepaskan pakaian putih biru itu juga ada. laadalah anak perempuan yang biasa-biasa saja yang bemamaAliqha.

Setelah pagar dibuka, Aliqha masuk ke sekolah itu untukpertama kalinya. Ia melihat di sekelilingnya dan dugaaimyabenar, sekolah banmya itu terlihat bersih dan rapi. Ia punmencari ruangannya. Setelah masuk di dalam ruangan, iamendengarkan berbagai arahan dari guru-guru dan pengurusOSIS tentang perlengkapan apa saja yang akan dibawa danteman-teman barunya pada saat MOS. Lagi-lagi Aliqha lebihbersemangat, padahal teman-teman barunya yang lain takutmenghadapi MOS untuk diuji mental mereka. Ya, maklumsaja Aliqha bukan anak yang pemalu dan sedikit tomboi.

Page 14: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

Tiga haii kemudian MOS pun ditutup. Saat penutupanselesai, ada pembagian kelas yang tiap-tiap kelasnya sudahditunggu oleh wali kelas mereka. Aliqha tidak sabar untukmemasuki kelas barunya. Lagi-lagi raut wajahnya penuhtanya tentang apa saja yang akan ia dapatkan nanti di kelasbarunya. Di kelas barunya lebih banyak anak perempuandibandingkan dengan anak laki-laki, tetapi Aliqha merasalebih senang karena ada sahabatnya yang merupakan anaklaki-laki sekelas dengannya. Tanpa ragu-ragu ia langsungduduk di samping sahabatnya itu yang kebetulan tempatduduknya kosong.

Selcuijutnya, aktivitas di sekolah berjalan seperti biasa-nya. Lama-kelamaan Aliqha merasa ganjil dan aneh terhadapsahabatnya yang bemama Rafiq. la merasa Rafiq menjauhi-nya, sampai-sampai tidak mau menyapanya dan Rafiq punpindah tempat duduk. Jika mereka sedang ngobrol, Rafiqmenjaga jarak dengan Aliqha begitu juga sikap Rafiq kepadateman-teman perempuan yang lairmya. Karena tidak tahan,Aliqha pun bertanya kepada Rafiq.

"Rafiq, mengapa akhir-akhir ini kamu jadi aneh kepada-ku? Bukan hanya terhadap aku, melainkan juga kepada teman-teman cewek yang lain, apakah kami begitu menjijikkan?"

Rafiq hanya tersen5nim dan menjawabnya."Astagfirullah, bukan seperti itu Aliqha, hanya saja aku

tak mau berbuat dosa."

"Berbuat dosa? Maksud kamu dosa apa? Aku tidak me-ngerti." Tanya Aliqha lagi dengan wajah penasaran.

"Karena kau seorang wanita yang bukan muhrimku danbegitu sebaliknya. Jika aku menyentuhmu, aku akan ber-dosa." Jawab Rafiq dengan tenang.

"Hahahaha... sejak kapan Rafiq jadi ustaz? UdahlahRafiq, jangan bercanda, tidak apa-apa, kita kan sahabat, masa

Page 15: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

saling bersentuhan saja tidak boleh?" Kata Aliqha yang takpaham perkataan Rafiq.

"Sejak aku mendapat hidayah dari Allah swt. Aku tidakbercanda, aku serius, justru kamu sahabatku, aku tidak maukamu menjadi kotor dengan sentuhanku dan menjadi orangyang merugi. Astagfirullah Aliqha, mungkin kamu belummendapat hidayah dari Allah swt. Aku doakan agar kamujuga mendapatkan hidayah supaya paham. Maaf Aliqha,mungkin aku tidak bisa menjadi sahabatmu yang sepertidulu. Akan tetapi, aku akan menjadi sahabatmu yang sepertisekarang. Assalamualaikum." Rafiq pun meninggalkan Aliqhadan bergabung dengan teman laki-lakinya.

Aliqha hanya terdiam. la seperti belum bisa menerimasikap Rafiq yang sudah berubah. la penasaran dan bertanya-tanya di dalam hatinya mengapa Rafiq bisa berubah sepertiitu. la masih mengingat kata-kata Rafiq tadi. Karena tidakpuas, Aliqha kemudian bergabung dengan salah satu organi-sasi di sekolahnya, yaitu Rohis (Rohani Islam). la berpikirmungkin dengan bergabung dengan Rohis, rasa penasaran-nya terungkap. Dan salah satu program Rohis adalah mentoring (pengajian) yangmerupakan kajian-kajian Islam. Kitabisa bertanya apa saja yang ingin diketahui.

Saat pertama kalinya Aliqha mengikuti mentoring iasudah serius dan menanggapi apa yang disampaikan oleh pe-materi yang biasa disebut Murrobi. Kultum-kultum yangdisampaikan disimak dengan sungguh-simgguh olehnya danjuga teman-temannya yangmerupakan anggota Rohis. Setelahkultum selesai dan dibuka sesi tanya-jawab. Aliqha langsungmengangkat tangan dan bertanya walauptm pertanyaannyadi luar tema kultum hari itu yang membahas tentang salat.

"Maaf, mungkin saya akan bertanya di luar materi ataukultum yang tadi Kakak sampaikan, soalnya saya penasaran

Page 16: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

kenapa sahabatsaya berubah. Begini Kak, sahabat saya Rafiqmengatakan bahwa saya bukan muhrimnya dan tidak bolehbersentuhan. Dia mengatakan bahwa ia tak man mengotorisaya, padahal kami tidak berzina atau pun semacamnya.Hanya saja jika saya menyentuh tangannya dia langsimgkaget dan menjauhi saya. Saya tidak mengerti."

"Adik, memang benar dia bukan muhrimmu. Jadi,wajar dia tidak mau menyentuhmu karena itu mendekatimaksiat. Itu artinya dia sangat menghargai kamu sebagaiseorang wanita. Jika kita menyentuh yang bukan muhrimkita, sama saja kita memegang bara api."

"Apa? Bara api? Jadi Kak, yang menjadi muhrim kitayang mana? Dan bagaimana kita bisa menjaga diri kita agartidak bersentuhan dengan mereka?"

Murrobinya tersen5mm mendengar pertanyaan Aliqha.Ia kembali menjawab dengan arti Surat An-Nur Ayat 31.

"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agarmereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, danjanganlah menampakkan perhiasan-perhiasan yang berani kecualiyang biasa terlihat. Dan hendaklah mereka menutup kerudung kedadanya. Dan janganlah menampakkan perhiasannya (aurat),kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau putra-putramereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-

laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atauperempuan (sesama Islam) mereka atau hamba sahaya yang pemahmilik atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyaikeinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belummengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah merekamenghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang merekasembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, loahaiorang-orang yang beriman agar kamu beruntung.

Page 17: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Untuk menjaga sentuhan dari orang yang bukan muhrimkita, Kakak punya saran, yaitu dengan berwudhu dan menjagawudhu kita. Bagaimana Aliqha, apa kamu sudah paham?"

Aliqha hanya terdiam dan matanya berkaca-kaca setelahmendengar bunyi arti surat tersebut. la paham dan terharu.Sekarang la mengerti mengapa sahabatnya menjaga jarakdengannya. la seperti baru mendapat hidayah dari Allah swt.

Setelah mentoring selesai, Aliqha pun pulang ke rumah.Temyata sahabatnya menunggunya di depan rumahnya. lahanya bisa menatap dengan tatapan kosong diam takberkataapa pun. Rafiq pun tidak berlama-lama di depan rumahAliqha. Rafiq hanya memberi hadiah dan langsung pergi.Temyata hadiahnya berisi sebuah kaset film yang hanyaberdurasi 56 menit, tetapi banyak pesan yang terkandungdalam film itu yang sangat bermanfaat untuknya dan mung-kin juga orang lain. Tak lama kemudian HP Aliqha berbunp.Temyata SMS dari Rafiq." Assalamu'alikum Aliqha, mudah-mudahan hadiah itu

berguna untuk kamu. Aku hanya ingin engkau menjadisahabatku yang muslimah sejati dan berada di jalan yangbenar. Aku tidak ingin sahabatku termasuk orang-orangyangmeragi. Aku seperti ini karena aku peduli padamu. Mudah-mudahan kau mendapat hidayah dari Allah swt. Dan akuakan selalu mendoakan agar kau mendapat hidayah dariAllah swt."

Aliqha semakin terham dan menangis akankepeduliansahabatnya. la sangat menyesal pemah menertawakan sahabatnya itu waktu ia bertanya tentang menjauhnya sahabatnya itu darinya. Aliqha pun memutar film yang diberikansahabatnya itu yang berjudul "Nafas Terakhir". Aliqha semakin terharu dan menyesal setelah menonton film itu. Benar-benar subhanallM la memang benar-benar mendapat hidayah

Page 18: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

dari Allah swt, yang juga berkat bantuan doa sahabatnya,Rafiq.

Aliqha sadar. la pun selalu mendirikan salat 5 waktu.la selalu mengingat pesan-pesan yang ada dalam film NafasTerakhir yang berpesan kepada kita agar selalu mendirikansalat dan bertaubat kepada Allah swt. agar suatu saat jikameninggal dunia kita sudah siap mempertanggungjawabkansegala perbuatan kita yang pemah kita lakukan selama hidupdi dunia. Kematian itu pasti akan menghampiri kita, tak me-ngenal siapa dia dan di mana ia berada. Juga tentang kuburyang bisa sempit dan bisa pula menjadi luas, siksa kuburdan gelapnya kubur yang semua tergantung pada amal baikburuk kita.

Aliqha menjadi berubah, sahabatnya Rafiq menjadibahagia karena sahabatnya sudah kembali ke jalan yangbenar, yakni jalan Allah swt. Aliqha tak peduli apa yangdikatakan teman-temannya tentang perubahan yang terjadipada dirinya. Aliqha sudah menutup auratnya sesuai denganapa yang dianjurkan dalam surat An-Nur Ayat 31 tadi. lalebih terhhat yang lain daripada yang lain dengan mengguna-kan jilbab yang panjang sampai menutup tangannya atausampai bawah pinggang. la menjadi Aliqha yang lebih pen-diam, tidak seperti biasanya. Aliqha memang tidak mau me-ngulangi kesalahan-kesalahan yang ia lakukan dulu. la me-mulai hidup barunya yang telah baik.

Seterusnya, Aliqha selalu aktif di Rohis, dan kegiatan-kegiatan lain di luar sekolah yang mengajar tentang RohaniIslam. Hrngga ia lulus sekolah dan melanjutkan kuliahnyasampai ia menjadi Murrobi Rohis di sekolah SMA-nya dulu.

Rafiq sahabatnya kuliah di luar daerah, yaitu di Jakarta.Dan tak ada komunikasi lagi di antara keduanya. TetapiAliqha selalu mengingat Rafiq yang pemah menolongnya

Page 19: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanlta Seribu Laki-Laki

keluar dari kelalaiannya untuk selalu melaksanakan perintahAllah swt. la ingin bertemu dengan Rafiq dan berkomunikasidengan Reifiq. la tidak mau silaturahmi di antara keduanyaterputus. Tetapi ia tidak tahu lagi berapa nomor HP Rafiqsekarang. Wajar saja kalau Aliqha tidak tahu, sebab handphonebersama nomor-nomor para kerabatnya hilang waktu masukkuliah. la selalu berdoa kepada Allah swt. agar ia dipertemu-kan dengan Rafiq.

Rafiq memang tidak kembali-kembali ke daerah asalnyauntuk bertemu Aliqha. Ia tak boleh kembali sampai ia ber-hasil dan dapat membahagiakcuri kedua orang tuanya, tetapiia selalu mengingat Allah swt. dan ia juga tidak lupa kepadaAliqha. Di rumah kontrakannya di Jakarta ada juga orangtuanya yang tidak juga kembali ke daerah asal mereka karenaingin menemani Rafiq yang merupakan anak satu-satunya.Tiba-tiba orang tua Rafiq memanggil Rafiq dan bertanyakepadanya.

"Rafiq anakku, sebentar lagi kamu akan S-2 dan tidaklama lagi kamu akan menjadi orang yang sudah punya peng-hasilan sendiri. Umurmu juga sudah 26 tahun. Tidak adakahpikiranmu untuk menikah?" tanya ibunya dilanjutkan lagitanya ayahnya.

"lya Anakku, meski sekarang kau belum S-2, tetapi tidakada rencanamu untuk menikah? Paling tidak kamu sudahpunya calon untuk kamu nikahi nanti setelah kamu menjadiorang yang berhasil."

Rafiq pun menjawabnya."Ibu, Ayah, manusia biasa berencana, tetapi semua ke-

hendak Allah swt. Lagian Rafiq juga ingin menikah, tapiRafiq serahkan semua kepada Allah swt. karena jodoh itu ditangan Allah. Jika Rafiq sudah dipertemukan dengan jodohRafiq, Rafiq pasti akan menikah."

Page 20: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AntologI Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Ya sudahlah kalau begitu, Ibu hanya mengingatkansaja." Kata ibunya sambil tersenyum.

Setelah itu Rafiq kembali ke kamamya. la berpikir ten-tang apa yang ibu dan ayahnya katakan tadi. la melakukansalat dan kembali tidur. Namun, sebelum tidur, ia berdoa

dan meminta kepada Allah agar diberi petunjuk siapa yangakan ia nikahi. Di dalam tidumya temyata ia bermimpi ber-temu Aliqha yang memakai baju pengantin. Dan di saat ter-bangun ia melakukan salat tahajud. Di dalam doanya Rafiqberterima kasih kepada Allah swt. atas petunjuk yang di-berikannya lewat mimpi. Selain itu, ia meminta agar dia di-pertemukan dengan Aliqha jika benar Aliqha pantas untuk-nya dan juga jodohnya. Setelah itu ia kembali tidur.

Hari semakin berlalu, Rafiq pun sudah menjadi orangyang berhasil. Ia meminta kepada ibu dan ayahnya agarkembali pulang di daerah asal mereka. Setelah sampai didaerah asal mereka, Rafiq tak langsung ke rumah Aliqha,tetapi ia bersilaturahmi terlebih dahulu dengan guru-gurudi SMA-nya dulu. Secara kebetulan Rafiq melihat Aliqha didepan musala sekolah sedang memberikan materi atau kul-tum kepada anak-anak Rohis. Ia sangat kagum pada Aliqha,tetapi Aliqha tidak tahu kalau sahabatnya sedang melihatnya.Tidak lama Rafiq bemiat pergi ke rumah Aliqha untuk men-cari tahu status Aliqha saat ini. Sesampainya di rumah Aliqha.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum Salam, Rafiq... Masya-aUah, ini kamu?" kataibu Aliqha dengan rasa gembira dan terkejut.

"lya, Bu, ini saya Rafiq sahabat Aliqha dulu.""lya, Nak, Ibu masih ingat kamu, tetapi Aliqha-nya tidak

ada. Ibu telepon dulu ya supaya Aliqha pulang.""Jangan, Bu. Dia sedang mendakwah. Tidak baiklah

kalau kita surah dia pulang. Lagian saya ke sini bukan inginbertemu Aliqha, tetapi saya ingin bertemu dengan Ibu."

Page 21: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Kamu tahu daii mana Aliqha sedang mendakwah, dankenapa kamu ingin bertemu dengan Ibu?" Tanya ibu Aliqhadengan penasaran.

"Tadi saya lihat dia di depan musala bersama anak Rohis.Dia sedang memberikan materi. Dia tidak tahu saya sudahdatang dari Jakarta. Dan saya ingin bertemu dengan Ibu karenasaya rencananya mau her-ta'aruf dengan Aliqha. Tapi sayamau tanya dulu, Aliqha belum menikah atau dikhitbahkan,Bu?"

"Aliqha belum menikah, Nak. Dia pun belum dikhithah.Ibu setuju-setuju saja, tetapi tidak perlulah kamu her-ta'aruf,kamu kan sudah mengenal Aliqha dengan baik. Begitu jugadengan Aliqha. Jadi langsung saja dilamar dan dikhithah."" Ya, Ibu benar, kalau begitu saya pamit dulu. Saya akan

langsung melamamya besok, Bu. Insya Allah selesai ibadahasar, tetapi jangan bUang-bilang Aliqha kalau saya sudah adadi sini. Biarkan dia tahu besok, tidak apa-apa kan, Bu?"

"Tenang saja, nanti Ibu yang atur semuanya. Ibu yakinAliqha pasti mau dengan Nak Rafiq. Tapi Nak, kamu tidakminum dulu?"

"Tidak Bu, terima kasih. Saya harus cepat-cepat pulang.Takutnya Aliqha pulang dan tahu saya sudah datang."

"Baiklah, kamu hati-hati, ya?""lya, Bu. Assalamu'alaikum.""Wa'alikum Salam."

Tak lama setelah Rafiq pergi, Aliqha tiba di rumahnya.Ibunya pun langsung mengatakan kalau besok akan ada yangdatang melamamya.

"Nak, besok nanti ada yang melamarmu dan calon sua-mimu mau langsung kamu dikhitbah olehnya."

"Tapi, Bu, saya belum mengenalnya. Kenapa tidakfa'arw/dulu?" tanya Aliqha.

Page 22: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Ibu yakin, Nak, calon suamimu ini pasti orang yangkamu kenal. Dan Ibu yakin kamu akan cocok dan maudengannya," jawab ibu Aliqha yang meyakinkan.

"Ibu yakin?" tanya Aliqha yang masih ragu."Yakin, Nak, yakin sekali. Ibu janji tidak akan mengece-

wakanmu." Kata ibu Aliqha yang semakin menyakinkanAliqha.

"Baiklah, Bu, insya Allah semua baik-baik saja."Keesokan harinya sesudah selesai ibadah asar, Rafiq dan

keluarganya menuju ke rumah Aliqha. Aliqha dan keluarga-nya sudah menunggu dan bersiap-siap. Aliqha sendiridisuruh diam di dalam kamamya sampai ibimya memanggil-nya. Tak lama Rafiq dan keluarganya tiba. Setelah keluargadari kedua belah pihak sudah menentukan segala persiapanpemikahan mereka, dan sekarang saatnya Aliqha keluar darikamar dan melihat calon suaminya. Temyata calon suaminyaadalah sahabatnya. Betapa bahagianya Aliqha, matanya ber-kaca-kaca. la tidak dapat berkata-kata. Rafiq hanya terse-njnim, Aliqha juga begitu.

Waktu terns berputar hingga hari bahagia itu tiba.Mereka berdua pun menikah. Maha besar Allah atas ke-hendak-Nya dan segala takdir-Nya. Maha pembuktian ataskebenaran-Nya. Rafiq dan Aliqha teringat arti Surat An-NurAyat 26 yang berbunyi "Perempuan-Perempuan yang keji untuklaki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuanyang baik untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik untukperempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dariapa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan danrezeki yang mulia (surga)."

§ PEriPUSmKAAlSi

10 ! EADA?4 BAHASA: P'ADiMAN KAEIC'MAi.

Page 23: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

JCEKUATAN

SEBUAH PERASAAN

Christania K.

Siang itu, kembali terdengar teriakan dari rumahku yangberada di sebuah kawasan perumahan." Reiko, jangan ganggu adikmu. Dia sedang belajar, besok

adikmu harus mengikuti ujian blog," tegur Bunda kepadaReiko.

"Aduuuuh Bun, Keiko tub udah pintar, ngapain jugabelajar? Walaupun sekarang dia ga belajar, palingan besokjuga dia bisa jawab. Dapat A juga," balas Reiko.

"Tapi kan dia tetap butuh belajar, jadi biarkan dia sen-dirian," balas Bunda.

"lya deh Bunda, Rei tinggalin Keiko sendirian," jawabReiko dengan muka cemberut.

Aku sekilas melihat wajah kakakku, dan melihat wajah-nya tersenyum. Dan benar dugaanku. Ketika ia melewatidiriku ia menarik dan mengacak-acak rambutku. "Bunda,Reiko tub!"

"Kak Reiko tabu," serunya sambB menjulurkan lidabkepadaku.

"Rei, berbenti mengganggu adikmu," seru Bunda sam-bil geleng-geleng kepala.

Begitulab kebidupan di rumabku. Kejadian seperti itubiasa teijadi dalam rumab mewab ini. Aku dan kakakku

11

Page 24: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AntologI Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

adalah kembar, kami hanya berbeda 3 menit namun sifatkami sangat bertolak belakang. Kami seperti kebanyakan pa-sangan kembar di muka bumi iiu, kami memiliki ikatan batin.Namaku Keiko Dupont, aku keturunan Jepang-Indonesia-Amerika. Bimda keturunan Jepang-Indonesia, dan Ayahkuadalah Amerika-Indonesia. Jadi jangan heran kalau namakuberbau Jepang-Amerika dan kami sekeluarga berbahasaIndonesia.

Malam hari kami sekeluarga berkumpul di ruang tengahsetelah selesai makan. Kegiatan ini termasuk langka karenakesibukan Ayah. Ayahku bekerja di sebuah perusahaan besardi dunia. la mengurus banyak hal dan membuat dirinyahams "berkeliling" dunia.

"Bagaimana persiapanmu Kei?" Ayah membuka pem-bicaraan.

"Hmmm... Dapat membuat Ayah dan Bunda puasnanti," jawabku.

"Bukaimya semua yang kamu lakukan selalu membuatAyah dan Bimda puas?" kata Reiko dengan suara menyindir.

"Sirik!" balasku tak mau kalah.

Sebelum Reiko membuka mulut. Ayah telah lebih da-hulu mendahuluinya. "Kenapa kalian berdua ini? Bukannyaanak kembar itu hams akur, ya? Dan kata Bunda kalian memiliki ikatan batin? Kenapa selalu bertengkar?" tanya Ayahbertumt-tumt.

"Ayah, pertanyaannya satu-satu saja. Aku memang ber-niat menjadi artis, tapi belum sekarang. Jadi satu-satu saja,"Reiko menjawab sambil memamerkan giginya yang rapi.

"Tahu tub Rei! Dia yang selalu memulai perdebatankami. Sirik kali gara-gara aku lebih cantik," jawabku.

"Emang kamu yang lebih cantik. Aku kan cowok, kamutuh cewek. Dan tolong panggil aku dengan sebutan KAKAK,

12

Page 25: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

susah ya?" Rei membalas dan sengaja menyebutkan kata"kakak" dengan suara yang lebih keras.

"Tahu ga? Menurut artikel yang aku baca tentang anakkembar, yang lahir pertama itu adalah yang ade. Jadiseharusnya kamu yang manggil aku dengan sebutan KAKAK.Lagian, aku mau aja panggil kamu kakak kalau udah maumati" kataku bercanda.

"Terlalu banyak baca sih! Dimana-mana semua orangjuga tahu kalau yang pertama lahir itu adalah menjadi kakak.Bener ga Bun?" tanya Rei kepada Btmda, meminta pertolong-an.

Tak ada jawaban dari Bunda. Bunda hanya tersenyummelihat kami. Dan Ayah hanya geleng-geleng kepala.

"Katanya kakak, gitu aja udah minta bantuan ama Bxmda.Dasar manja!"

"Siapa yang minta bantuan? Aku hanya minta pendapat.""Ngaku aja, aku bisa ngerasain kok.""Ngaco! Emang aku lagi mikirin kamu?""Emang! Kamu kan ga bisa kalau ga mikirin aku," kata

ku terus tak mau kalah. Diriku sangat senang saat sepertiini, karena aku tahu Rei tak pandai dalam berkata-kata. Jadiaku dapat mengalahkannya dengan berkata-kata.

"Sudah, sudah. Kalian ingat umur dong, udah 20 tahunmasih aja kayak anak kecil," kata Bunda menghentinkanperdebatan kami walau sambil senyum-senyum.

Sekitar pukul 22.18, kami masuk kamar masing-masingdan bersiap tidur. Setelah menutup pintu kamarku, akulangsung menjatuhkan diri di tempat tidur dan air matakumulai mengalir dari pelupuk mataku. Aku merasakannya.

13

Page 26: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AntologI Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

Mereka tertawa untuk menghibur diriku dan diri mereka.Di sela-sela tawa mereka, aku dapat melihat kesedihan yangterpancar dari mata dan raut wajah mereka. Ya, benar.Mereka berpura-pura. Aku atau lebih tepatnya kami, barumengetahui kalau diriku mengidap penyakit kanker darahsekitar 2 tahim yang lalu. Dan yang lebih menyakitkan lagi,dokter telah memvonis diriku. Diriku takkan bertahan lebih

dari 3 tahun. Ayah dan Bunda telah melakukan berbagaimacam cara untuk menyembuhkan atau meringankan penyakit tersebut, tapi sia-sia. Sekitar 5 bulan yang lalu, akumendengar pembicaraan mereka.

"Ayah, apa lagi yang harus kita lakukan?" suara Bundaterdengar samar.

"Kita telah melakukan yang terbaik untuk Kei," suaraAyah terdengar.

Kei? Apa yang sedang mereka bicarakan? Mengapa adanamaku? Demikian pertanyaan-pertanyaan yang menyer-gapku waktu itu.

"Bunda tenang, dokter sedang berusaha yang terbaik,"suara Reiko.

"Tapi dokter telah memvonis dirinya. Apa yang haruskita lakukan?" suara Bunda terdengar terisak-isak.

Diriku mematung. Apa? Diriku divonis? Hidupku takkan lama lagi. Aku tahu aku mengidap kanker darah, tapiharuskah diriku difonis? Aku masih ingin bersama mereka.Aku belum mau pergi, seruku dalam hati.

"Hidup mati kita di tangan Tuhan, Bunda. Bunda takperlu mendengarkan kata dokter. Bukan dokter yang menen-tukan hidup Keiko," suara Rei terdengar menenangkan.

Aku tak tahan lagi. Jadi aku memberanikan diri, melang-kah memasuki ruang tengah. "Bunda," suaraku terdengarserak di telingaku sendiri.

14

Page 27: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Seketika itu aku melihat perubahan di wajah mereka."Sayang, udah pulang kuliah? Kok Ayah ga dengar suara

mobil?"

"Kalian lagi ngomongin apa? Kok tadi aku denger kalicinsebutin nama aku?" kataku langsung, tak ingin basa-basi.

"Sayang udah makan? Bunda buatin makanan kesuka-an kamu loh. Aye makan dtilu, kamu pasti udah lapar," suaraBunda.

"Tolong jawab pertanyaan aku. Jangan mengalihkanpembicaraan," suaraku mulai meninggi.

Diam sejenak, tak ada jawaban dari siapa pun."Kumohon, jawab pertanyaanku. Apa yang terjadi de-

ngan diriku? Hidupku takkan lama lagi? Berapa lama lagi?"mataku mulai berkaca-kaca.

"Dokter telah memvonis dirimu. Kata dokter hidupmutakkan lebih deiri 3 tahxm. Tapi apa kamu akan percaya begitusaja? Yang menentukan hidup mati kan bukan dokter. Yangmenentukan hidup kita itu Tuhan," suara Reiko meninggidan aku baru pertama kali melihat dirinya marah.

"Aaa.. .ku tidak percaya apa kata dokter. Tapi aku inginkalian jujurkepadaku, mengatakanyangsebenamyakepadaku.Karena ini menyangkut hidupku," aku mulai terisak.

Sejak saat itu, aku berjanji dalam hidupku. Aku akanmenjadi kuat dan selalu tersenyum. Aku tak'kan membuatmereka khawatir.

Aku tersadar dari lamunanku ketika Rei menjambakrambutku. "Aduh, apaan lagi sih?" seruku marah.

"Jangan melamun, Non. Pantesan ayam tetangga padamati, jadi itu semua gara-gara kamu, ya?"

/IrArA^A^

15

Page 28: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Kalau ayam tetangga pada mati, itu bukan salah akutahu. Itu karena lagi musiiimya flu burung. Makanya nontonberita, jangan hanya main game dan nonton sinetron."

"Eeeiiiiittttsss, siapa yang nonton sinetron? Emangnyaaku Bunda yang nonton sinetron sampe nangis segala?"

"Aku bilangin Bunda loh," seruku sambil berlari men-cari Bunda. "Bunda, Bunda, tahu ga, Rei bilang 'emangnyaaku Bunda yang nonton sinetron sampe nangis segala?'"kataku sambil menirukan suara dan gerakan Reiko.

"Reikooo, tadi kamu bilang Bunda apa?" kata Bundasambil bertongkak pinggang pura-pura marah menatapReiko.

"Hehehehehe. Ampun Bunda," balas Reiko sambiltertawa.

"Kamu ga Bunda beri jatah makan siang karena menge-jek Bunda."

"Yaaaa Bunda, Rei lapaaaaaaaaarrrr nib," jawab Reisambil membuat muka memelas.

"Hahahahahaha, mukanya Rei lucu," tawaku meledak,tak dapat lagi ditahan." Awas kamu, ya?" kata Rei sambil mulai mendekatiku."Eeeh, jangan macam-macam. Mau ngapain,

wuuuuaahhh Bundaaaa," belum sempat aku berlindung, Reisudah menggelitikku.

"Rasain kamu, bentar jatah makan siang kamu dibagidua sama aku. Gara-gara kamu aku ga dikasih jatah."

"Hahahahaha, ampuuuun," kataku memohon, tapikepalaku tiba-tiba berputar. Apa yang terjadi? Sebelum kesa-daranku bilang betul aku mendengar teriakan Bunda me-manggil namaku, dan semuanya gelap.

16

Page 29: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Lakl-Laki

Semuanya putih, di mana aku? Tak ada apa pun sejauhmata memandang. Apakah aku sudah meninggal? Tapi akubelum mengucapkan salam perpisahan dengan mereka, danaku belum mau meninggalkan mereka.

"Kei, sadar Kei," suara Reiko.

Aku dapat mendengar suaranya, tapi dimana dia? Akumemaksakan membuka mata, tapi tetap tak bisa. Tolong aku,Tuhan beri aku kesempatan sekali lagi, kumohon.

Badanku sakit, pandanganku kabur tapi perlahan akudapat melihat bayangan. Perlahan bayangan tersebutsemakin jelas, Bunda.

"Kei, kamu udah sadar Kei?" suara Bunda terdengar."Rei, panggilkan dokter, cepat!"

"Segera Bunda."

"Kamu membuat aku khawatir tahu, aku takut kamupingsan gara-gara aku menggelitikmu," kata Reiko

"Hehehehe, khawatir nih ceritanya?" jawabku."lyalah. Bisa-bisa aku ga dikasih jatah makan selama-

lamanya ama Bunda.""Hehehehehe, Bunda mana, Kak?" tanyaku."Lagi pergi cari makan, ga salah nih manggil Kak?

Temyata akibat pingsan bisa merubah sikap seseorang, ya?"jawab Reiko, namun dalam hati ia merasa heran.

"Tenanglah, aku belum akan pergi secepat ini. Aku bisarasain apa yang kamu rasain, aku belum mau pergi. Jadimukanya jangan berubah gitu."

Reiko tersenyum kecut. "lyaa baweel."Malamnya aku terbangun, entah kenapa perasaanku

mengatakan sudah waktunya."Kenapa bangun?" suara Reiko mengagetkanku.

17

Page 30: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Belum tidur? Aku pikir kamu udah tidur.""Baru kaget bangun nih, kayaknya barengan sama

kamu. Ada apa? Mau cerita ga?""Hmmm... Susahnya kalau kembaran kayak gini nih,

ga ada yang bisa disembunpin," aku menjawab sambil me-masang muka cemberut.

"Udcih, cerita aja. Aku ga bakal terpengaruh ama mukajelek kamu."

"lya dehh. Hmmmm... Rei, aku ngerasa udah waktunyadeh," aku mulai bercerita.

"Waktunya apa? Makan? Emang kamu lapar? Akubeliin makanan ya? Mau makan apa?" jawab Reiko beruntun.

"Aku tahu kamu ngerti maksudku."Reiko menghembuskan napas pemjang dan terdengar

berat. "Aku tahu kok. Hanya saja, aku ga mau ngebahas ma-salah gini. Aku ga mau kehilangan kembaran aku. Kita kanlahimya hampir barengan, jadi aku ingin kita kalau mau mati,matinya barengan juga."

"Hahahaha, emangnya bisa kayak gitu? Lagian kalaukita pergi bareng-bareng, siapa yang mau nemenin Btmda?Siapa yang mau bantuin Ayah?"

"lya, aku tahu. Tapi, kita hampir 22 tahim barengan terus.Kalau kamu pergi, aku akan jadi sendiri. Udah ga ada temanberdebat, udah ga ada lagi yang bisa aku gangguin, dan udahga ada lagi yang ngaduin aku ama Bunda," ujar Reikobersungguh-sxmgguh.

"Semua ada waktunya Rei. Kalau aku pergi, jagain Ayahdan Bunda, ya? Jangan nakal, jadi anak baik."

"lya, aku tahu itu kok. Jangan menasihatiku kayak anakumur 8 tahunan."

"Hehehehe, ya udah. Aku rigantuk nih Rei, hobo lagiyuk."

18

Page 31: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Oke deh. Kamu enak bobo di kasur, aku di sofa. Setelah

kamu keluar dari tempat ini, kamu hams nemenin aku jalan-jalan sebagai gantinya."

"lya, aku janji Kakak," kataku sambil tersenyum.Namun, aku tidak yakin dapat keluar dari kamar ini dannemenin kamu, kataku dalam hati. Biar waktu yang akanmenjawab semuanya.

Reiko bam saja selesai mandi dan melewati kamarKeiko. la membuka pintu ka)^! yang di deparmya tertulis"kamar Keiko, Reiko ga bisa masuk . Kamar Keiko tertatarapi, tetapi di dalam kamar tersebut tidak ada lagi peng-huninya. Keiko telah pergi meninggalkan dunia membiarkandirinya seorang diri. Keiko pergi di malam ketika ia dan Keiberbicara, dan malam di mana Kei memanggil dirinyadengan sebutan 'kakak' dengan sungguh-sungguh danuntuk terakhir kalinya. Reiko memasuki kamar adiknya itudan merasa nyaman. Ia berkata dengan suara pelan, "Kei,aku rindu kamu. Biasanya ketika aku masuk di sini pastiada suara cempreng kamu yang marah-marah dan menasi-hatiku tentang cara masuk kamar cewek." Airmata mulaimenggantung di pelupuk mata Rei.

"Rei, ayo cepat. Nanti kamu terlambat kuliah," suaraBunda terdengar dari lantai bawah.

"lya Bunda, sebentar."Reiko segera bangkit dan melangkah keluar dari kamar

serba hijau tersebut. Ketika ia mencapai pintu, ia merasaKeiko tersen)mm kepada dirinya dan mendengar suara Keikoberkata, "aku juga merindukanmu, Rei."

Rei berbahk dan tersenjmm dan sebelum menutup pintuia berkata, "Aku pergi dulu Kei "

19

Page 32: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

HANYAUNTUK

SEBUAH HARAPAN

E. Safitri

Matahari pagi mulai menampakkan batang hidungnya.Menyinari sang bumi dengan segala isinya. Memper-

lihatkan keagungan Tuhan pada para penimggu siang danmalam. Sungguh aku bangga menjadi sang penunggu. Hem-busan angin pagi seolah-olah menarikku dari tempat tidurku.Akl mulai membuka mata sedikit demi sedikit walaupunmasih terasa berat. Sejuta pekerjaan menungguku denganharapan akan selesai dengan sempuma. Muti, sebuah namayang digtmakan orang untuk menyapaku.

Aku bangun dari tidur panjangku dengan bunga-bungatidur yang menghiasi setiap detak jantung di kala kutertidur.Pergi ke sekolah. Itulah hal yang paling utama kukeijakansaat bangun. Mencari ilmu yang tak dapat datang dengansendirinya. Kuayunkan kaki untuk melangkah mengejamya.Sampai aku menggapainya.

Di sekolah, aku dihadapkan dengan berbagai macamtugas dan PR yang membebani, tetapi semua kujalani sebagaikonsekuensi seorang siswa. Siti dan Dwi, dua orang temankuyang sering membantu menyelesaikan tugas-tugas beratku.Hanya mereka yang dapat mengerti keadaanku, baik dilumah maupun di sekolah. Selain teman, mereka merupakantempat aku meluapkan semua hal yang aku rasakan. Senang,

20

Page 33: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanlta Seribu Laki-Laki

sedih, kesal, dan semua perasaan yang aku rasakan setiapdetik waktuku.

Aku adalah seorang anak petani yang memiliki ke-inginan besar untuk membahagian kedua orang tuaku. Sangpemimpi. Itulah kata yang bisa menggambarkan kepri-badianku. Sejak lulus SLTP, aku bersekolah di kota dan oto-matis aku meninggalkan orang tuaku di desa dan saudara-saudaraku serta semua pekerjaanku yang selama ini meng-hiasi hariku di desa. Kini, dua tahun sudah aku meninggalkan ayah dan ibuku di desa. Hanya untuk sebuah harapan.

Kerinduan yang mendalam yang aku rasakan setiap kalimendengar kata "ayah dan ibu". Serasa aku ingin menangistanpa henti.

"Ayah, Ibu, Muti rindu dengan ayah dan ibu. Muti janjikalau libur sekolah, Muti akan ke desa menjenguk ayah danibu. Ayah dan ibu baik-baik saja, kan?" ucapku sambil meli-hat foto ayah dan ibu.

Di kota, aku tinggal bersama sebuah keluarga kecil yangbahagia. Pak Kader. Bapak yang telah merawatku sejak duatahun ini. Bersama istri dan ketiga anaknya. Kami salingberbagi saat suka dan duka. Namun, kebahagiaan tak selama-nya kuraih. Anak pertama dari keluarga kecil itu sangat tidaksenang terhadap apa yang telah kuraih. la sangat tidak sukamelihat ayahnya mengasihiku. Apalagi ayahnya memberikansesuatu padaku. Namanya Tila.

"Baju ini untuk siapa. Yah? Untuk aku, ya? Bagus sekalibajunya." Kata Tila.

"Bukan, baju itu untuk Muti. Bukan untuk kamu. Bajukamu kan baru dibelikan oleh ibu kemarin. Kok minta lagisama ayah?" Kata ayahnya.

"Ayah, kenapa sih selalu beli punyanya Muti? Ayahlebih sayang Muti daripada Tila, anak Ayah sendiri. Tilabend Ayah." Kata Tila sambil marah-marah kepada ayahnya.

21

Page 34: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

"Bukan begitu Tila, Ayah sayang kepada kalian semua.Tidak ada yang Aycih beda-bedakan. Apalagi mengistimewa-kan salah satunya." Kata ayahnya sambil mengusap-usappundak Tila.

"Kalau kamu suka bajunya, kamu ambil saja. Aku tidakapa-apa kok. Lagian baju aku masih ada. Masih banyak,"sambungku.

"Sudahlah, kamu jangan mencari-cari perhatian Ayah

dengan cara seperti itu. Aku bend kamu," kata Tila.Aku sangat tidak menyangka dia akan berkata seperti

itu. Aku merasa bersalah. Andai aku tidak hadir dalam ke-

hidupan mereka, semuanya tidak akan jadi seperti ini. Akubagai tembok penghalang dalam kehidupan mereka.

Saat kejadian itu, hari-hariku diiringi dengan rasa bersalah yang terus menghantuiku. Di sekolah, di rumah, dandi mana saja aku berada. Aku mulai melepaskan rasa itusedikit demi sedikit dengan cara menceritakan semua yangaku alami kepada Siti dan Dwi.

"Aku dimarahi lagi sama Tila. Aku sangat merasa bersalah kepadanya. Kenapa aku harus hadir dalam kehidupankeluarga itu? Kenapa?" tanyaku pada Siti dan Dwi.

"Itu semua bukan kesalahanmu. Kamu tidak perlu merasa bersalah seperti ini. Mana Muti yang aku kenal inidengan sem<mgatnya yang selalu membara saat pagi men-jemput? Di mana?" ungkap Siti.

"Aku sudah tidak tahan lagi dengan apa yang Tila per-buat kepadaku. la mengambil dan menyembunyikan semuabarang-barang yang ayah dan ibu kirimkan. la selalu mem-benciku. Aku tidak tabu lagi apa yang ada di pikirannya.Aku memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan mening-galkan keluarga kecil itu. Aku bagai tembok penghalangkeluarga mereka," kataku pada mereka berdua.

22

Page 35: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Masih ada cara lain untuk mengatasi semua itu. Bukandengancara meninggalkankeluargaitu.Ituberartikamutelahlari daii masalah. Masalah yang datang hams diatasi, bukanuntuk ditinggalkan berlamt-lamt begitu saja," kata Dwi.

"Aku sudah mencoba mengatasi setiap masalah yangdatang menghantam bertubi-tubi, tapi setiap selesai satu masalah muncul seratus masalah menghadang. Inilah keputu-sanku yang terakhir. Kuharap kalian bisa menerimanya."

"Kalau memang itu keputusan terakhir dan mempakankeputusan yang terbaik buat kamu, kami akan selalu men-dukung kamu," kata Siti yang selalu memberikan dukunganpadaku.

"Terima kasih Siti, Dwi, kalian memang teman sejatiku.Terima kasih atas semua yang kalian berikan padaku.Kebersamaan kita tidak akan pemah kulupakcin," katakusambil mengusap air mata yang tak henti mengalir.

Keputusan terbesar dalam hidupku untuk mengakhirisegala pendeiitaan. Kutahu ini hal yang terberat yang kubuatdan kuputuskan sendiri.

Hari pun berlalu dan minggu pun mulai menampakkanwajahnya. Hati ini terasa berat untuk mengatakan keputusan-ku ini pada bapak. Namun, apalah daya, inilah keputusanku.Aku pun menemui bapak dan mengatakan keputusanku itudengan berbagai alasan tanpa menyakitkan hati bapak.

"Bapak, sekolah kami kan sudah pindah. Agar jarak kesekolahnya dekat, saya mau pindah. Saya mau kos ramahpak biar tidak perlu lagi naik angkot. Saya bisa jalan kesekolah. Bagaimana, Pak?" tanyaku pada bapak.

"Sekolah kamu sudah pindah, ya?" tanya bapak padaku."lya, Pak," jawabku."Kalau memang itu yang terbaik untuk Muti. Bapak

izinkan. Tapi, sering-sering main ke mmah ini lagi." Kata Bapak.

23

Page 36: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

"lya, Pak, saya janji akan sering-sering main di sini lagi.Terima kasih, Pak," kataku dengan rasa senang.

Keesokan harinya aku meninggalkan rumah dan keluar-ga kecil itu dengan harapan semoga keluarga itu makin baha-gla tanpa kehadiranku.

Ke mana lagi akan kulangkahkan kaki di atas karpetkehidupan ini? Aku bagai ilalang yang beterbangan di ang-kasa. Kuputuskan untuk tinggal di rumah kos-kosan. Di se-buah kamar kecil, aku membangun kembali tali-tali impiankuyang sempat putus. Kumulai mengenal dunia baru, yaitumandiri tanpa siapa pun. Semua orang di tempat koskusangat ramah-ramah. Apalagi keluarga ibu kosku. Kerama-han dan kebaikan mereka membuat aku senang tinggal dirumah kos. Tidak ada tekanan dan hambatan aku untuk me-

lakukan sesuatu. Kebersamaan dan saling berbagi dalamsuka dan duka yang aku dapatkan selamanya menjadi anakkos. Belajar untuk mandiri, bertanggung jawab, dan bisamenjaga diri dengan baik. Itulah yang sering kakak-kakakkos ajarkan padaku.

"Kamu harus bisa belajar mandiri. Di sini kamu akanhidup sendiri. Kalau kamu ada perlu sesuatu, bilang sajapada Kakak. Mungkin Kakak bisa membantu kamu. Kamusekolah di mana?" tanya Kak Ros yang merupakan kakakkosku yang paling aku senangi.

"Saya bersekolah di SMAN1 Saka5ai. Ibu saya tinggaldi desa. Ini pengalaman pertama saya tinggal sendiri,"jawabku.

"Oh begitu, ya? Jangan malu-malu kalau mau mintasesuatu. Selagi Kakak masih ada," kata Kak Ros.

24

Page 37: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Semenjak pindah daii rumah Pak Kader dan tinggal dikos-kosan, aku berusaha mandiri. Di sekolah, aku dipercayasebagai bendahara untuk mengurusi sebuah lembaga kursusdi bawah pengawasan kepala sekolahku. Kini, aku harusmemegang kepercayaan yang besar yang diembankanpadaku. Aku mulai mengatur sendiri setiap kegiatan yangharus aku lakukan tanpa mengorbankan kegiatan yang lain.Setiap hari Benin sampai dengan hari Jumat selesai jamsekolah, aku harus bekerja sebagai bendahara lembagakursus.

Aku dibantu oleh seorang kakak yang juga merupakanasistennya kepala sekolahku, yaitu Kak Randy. Kak Randymerupakan orang yang juga tinggal di desaku yang bekeijadi kota. Dengan itu, kami saling kenal dan akrab.

"Selamat datang di dunia pekerjaan!" kata Kak Randy."Ah, Kakak. Aku belum berpengalamcm bekerja seperti

ini. Lagipula aku masih terlalu muda untuk bekerja. Akumasih siswa SMA," ucapku.

"Oleh karena belum berpengalaman, inilah pengalamanbarumu. Kamu seharusnya bangga karena masih duduk dibangku SMA sudah bisa menghasilkan uang sendiri agar bisamembantu biaya sekolah. Orang tuamu pasti sangat banggadenganmu. Belum lagi prestasi yang telah kamu capai disekolah ini. Prestasinya bagus, sudah menghasilkan uangsendiri lagi. Kamu hebat!" ungkap Kak Randy padaku.

"lya, ini pengalaman terbaruku. Aku harus berusahauntuk seprofesional mungkin dalam hal pekerjaan dansekolah. Mudah-mudahan aku bisa membagi waktu antarapekerjaan dan sekolah."

"Kamu pasti bisa membagi waktu. Kakak yakin kamupasti bisa. Oh iya, selesai sekolah jangan lupa datang, ya?!"

"lya, aku pasti datang." Jawabku mantap.

25

Page 38: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Hari pertama kerja. Menyenangkan. Itulah kesan per-tama saat melakukan pekerjaanku. Setelah kupikir-pikir,temyata aku telah melakukan sesuatu yang dapat meringan-kan sedikit penderitaan orang tuaku yang terns membiayaisekolahku. Aku merasa bangga pada diriku sendiri.

Waktu menunjukkan pukul 20.00, aku bergegas untukmeninggalkan pekerjaan dan melanjutkannya besok siang.

Aku mulai berjalan menelusuri lorong-Iorong kecildengan redupan lampu yang menemaniku di sepanjang jalanmenuju rumah kecilku. Hembusan angin malam merasukitubuhku. Menembus tulang dan nadiku. Aku membukapintu kamar kecilku, semua bersorak gembira saat ke-datanganku. Buku-buku, lemari, dan benda-benda lainnyamenari-nari menghiburku yang hampir seharian kerja.Kulepaskan semua kelelahan di atas kasur kecilku. Mem-baringkan tubuhku yang tak lagi kuasa berdiri dan mata yanghampir tak lagi bisa dibuka. Kuakhiri malam itu dengan pe-nuh kepulasan tidur. Kuberharap ada yang menjaga tidurkusampai nanti kokok ayam membangunkan dari tidur.

Tiba-tiba kuterbangun dengan sendirinya tanpa kokokayam yang sering membangunkanku. Aku mencari jamtangan dan temyata waktu telah menunjukkan pukul 5.00,kewajiban seorang titipan Tuhan harus kukerjakan. Akumembuka pintu kamar dan keluar dari kamar. Hembusanangin subuh menyengat pada setiap aliran darah. Tetesan-tetesan air membuatku merasakan nikmatnya subuh. Tiba-tiba ada yang memanggilku.

"Muti."

Sekejap aku kaget dan mencari arah datangnya suaraitu. Temyata itu Kak Ros.

"Haahh, Kak Ros? Aku kira siapa. Kak Ros membuat

aku kaget," kataku pada Kak Ros.

26

Page 39: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Hehehe, maaf. Kamu sedang apa?" tanya Kak Ros." Aku sedang wudu, mau salat subuh. Kak Ros kenapa

di sini?" tanyaku balik pada Kak Ros."Kakak juga mau salat.""Oh...," lirihku.

Jiwaku bergetar ketika asma Allah berkali-kali kusebut.Semakin banyak, semakin tergoyah jiwaku. Darahku seakan-akan beku. Nadiku seolah-olah berhenti sejenak menghitungderai air mataku yang tumpah ruah membasahi wajahku.Inikah anugerah-Mu? Di kamar ini aku mengadu, aku merin-tih, aku meluapkan semua yang kualami, aku lepaskan semuayang kurasakan, dan aku bersujud di bawah lindungan-Mu.

Di ufuk timur, telah tampak sang mentari yang mengun-dang aku kembali melakukan aktivitasku sebagai sangpenunggu. Ke sekolah. Itulah kegiatan yang paling utamakulakukan. Setelah itu, aku kembali dengan pekeijaanku yangtelah menungguku. Beberapa bulan berlalu, aku diberi gajitiap bulan tiga ratus ribu rupiah. Gaji pertama aku berikankepada kedua orang tuaku. Sebagai awal kerja kerasku disamping mencari ilmu di bangku SMA. Orang tuaku sangatsenang menerimanya. Aku sangat senang melihat orang tuakubahagia. Aku ingin selalu melihat senyum mereka.

Waktu semakin berlalu. Tak terasa hampir setahunkumengabdi menjadi bendahara lembaga kursus yang menga-tur semua urusan keuangan lembaga. Kini aku tidak lagimenjadi seorang bendahara. Aku telah lepas dari tanggungjawab itu karena aku tengah menghadapi ujian nasional yangmembuat aku harus bisa lulus dalam menghadapi ujian itu.Hanya untuk kedua orang tua, aku akan berusaha sebaikmimgkin agar aku bisa lulus ujian. Hanya doa yang akupanjatkan pada Sang Pencipta. Semoga Sang Pencipta men-dengar jeritan hati hamba-hamba Ilahi.

27

Page 40: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

Pelaksanaan ujian pun semakin dekat. Berbagai persia-pan melawan ujian pun telah aku siapkan dengan matang.Sehari sebelum ujian, aku menulis surat pada ibuku.

"Ass...

Mama, Muti rindu Mama, Papa, dan adik-adik. Mutiingin bertemu Mama dan Papa. Ma, hari senin Mutiujian nasional. Muti mengharapkan doa dari Mama danPapa agar Muti bisa melewati ujian dengan baik danmemperoleh hasil yang baik pula. Muti akan kembalike desa setelah selesai ujian. Muti sangat merindukanMama dan Papa. Muti sayang Mama dan Papa."

Muti

Setelah selesai ujian nasional, aku kembali ke desaseperti janjiku pada ayah dan ibuku. Perasaan rindu tak bisakuredam lama. Kuingin melepaskan semua itu ketika ku-

bertemu dengan ayah dan ibuku.Pagi hari yang indah menampakkan wajahnya seolah-

olah mengiringi jalan aku menuju desaku tercinta, tempataku dilahirkan dan dibesarkan. Aku dibuai di bawah kasih

sayang sang ibu. Tepat pada pukul 10.00 aku tiba di desaku.Perasaan rindu tak dapat kutahan. Aku masuk perlahan-lahan dalam rumah, aku melihat ibu yang menggendongadik kecilku. Langkah kakiku terhenti sejenak, aku tidak bisamenahan derasnya air mataku. Kumenangis. Tak kuasamelihat ibuku. Desah-desah nafasku didengar ibu. Ibu me-noleh ke arahku dan tersenyum melihatku. Sen}aim keba-hagiaan. Senyum kebanggaan yang terpancar dari wajahmulia ibu membuatku merasakan betapa indahnya menjadiseorang anak yang dapat membahagiakan kedua orangtuaku, terutama IBU.

28

Page 41: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

PUISI UNTUK BUNDA

Lila Atnalia P.

Terik matahari menembus celah ruang kelas. Sdintas matamemandang ke arah dinding ruang kelas yang mulai

retak. Jam dinding menunjukkan pukul 12.00 setelah jampelajaran selesai.

Dengan langkah perlahan-Iahan Hamdan mulai me-ninggalkan kelas. Di raut wajahnya yang polos terbersit rasakhawatir. Dalam hatinya bertanya-tanya, apakah yang akanterjadi jika sampai di rumah? Dia berhenti, lalu memandanggubuk kecil yang di sekitamya ditanami berbagai macamtanaman. Hamdan pun terdiam. Dalam pikirannya, temyatakedua orang tuanya sedang bertengkar.

Dengan cepat Hamdan melepas tas dan berlari masukke rumah tanpa menghiraukan apa pun. Dia kaget lalu ber-teriak,

"Berhenti! Mengapa setiap hari aku harus mendengarsemua ini?"

Ayah yang sedang marah dan hampir menampar ibu,lalu berhenti sejenak. Dengan wajahnya yang memerah, bolamata melotot, dan rambut yang acak-acakan, melihat Hamdan heran lalu berkata,

"Ada apa denganmu Hamdan, kenapa kamu berteriakseperti itu?"

29

Page 42: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Aycih bilang ada apa? Asal Ayah tahu, Hamdan malukalau setiap hari mendengar pertengkaran Ayah dan Ibu,apa Ayah tidak malu dengan tetangga?" jawab Hamdan.

"Malu? Buat apa malu dengan soal pertengkaran? Ayahhanya malu dengcm pertanyaan, mengapa kita tidak mengu-bah kehidupan kita. Jujur, Ayah bosan hidup seperti ini."

"Kalau Ayah mau, silakan Ayah pergi dari rumah ini.""Oke, Ayah akan pergi dari rumah ini."Setelah Ayah pergi meninggalkan Hamdan dan Ibunya,

Ibu terlihat meneteskan butir-butir air matanya tanpa bisaberbuat apa-apa. Tampak dari raut wajahnya ia rela melepassuaminya pergi.

Hamdan tahu jika Ibunya menderita dengan perlakuanAyahnya, hanya saja ibu menyembunjdkan semua itu. Ibuhanya tidak mau Hamdan terganggu dengan sikap ayahnya.Menurut Hamdan, ayahnya selalu saja menyusahkan ibimya.Hampir setiap hari ia mabuk-mabukan dan berjudi.

Ayahnya seperti lari dari dari tanggung jawab sebagaiseorang kepala keluarga yang semestinya menafkahi ke-luarganya dan melindungi, tetapi sebaliknya memperlaku-kan keluarganya dengan tidak baik. Hamdan selalu berdoameminta kepada Tuhan agar membuka hati ayahnya yangsemakin tertutup. Dia pun duduk di atas kursi bambu sambilmemikirkan sikap ayahnya yang sudah melampaui batas.

Dalam pikiran yang kosong, tiba-tiba terdengar suaraketukan pintu. Hamdan pun beranjak dari tempat duduknyadan berjalan menuju asal suara. Dengan perlahan-lahan, diamembuka pintu dengan sedikit mengintip. Temyata yangdatang adalah kedua temannya, Alwi dan Zahra.

"Eh, kalian ayo masuk." Ajak Hamdan. "Maaf ya,rumahku seperti ini."

"Tidak apa-apa, Dan. Kita senang datang ke sini," jawabAlwi dan Zahra.

30

Page 43: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Hamdan, di mana Ibumu?" tanya Zahra.Di saat yang sama datanglah sesosok wanita setengah

baya memakai baju daster yang lusuh sambil membawaminuman dan sedikit makanan, menghampiri mereka.

"Nah, itu dia Ibuku. Ini Alwi dan Zahra."

"Oh, ini teman kamu, yang sering kamu ceritakan itu,Hamdan?" tanya Ibu.

"lya Bu, mereka ini yang selalu baik kepadaku.""Alwi, Zahra, maaf rumah Ibu seperti ini. Maklum

orang miskin.""Ibu bicara apa sih? Kita malah senang berada di sini,"

jawab Zahra.Kemudian mereka pun larut dalam perbincangan.

Saking asyik berbincang mereka pun lupa jika sudah senja.Matahari tampaknya sudah semakin redup. Zahra dan Alwipun bergegas pamit kepada Ibu dan Hamdan.

"Bibi, Hamdan, kami berdua permisi dulu, kapan-kapankami ke sini lagi."

"Oh, iya hati-hati di jalan, ya."Setelah beberapa saat Zahra dan Alwi beranjak mening-

galkan rumah Hamdan, jarum jam seperti tidak mau lama-lama berputar. Siang pun berganti malam, sepertinya malamini bintang-bintang terlihat bercahaya menghiasi malam yangsepi dan gelap. Di depan rumah, Hamdan duduk lalu mena-tap langit dan sekali lagi memikirkan kejadian tadi siang yangtidak di sangka-sangkanya.

Tiba-tiba dari kejauhan datang seorang lelaki denganlangkah sempoyongan menghampiri Hamdan. Hamdanmencoba menangkap wajah lelaki itu dalam gelap. Sosok ituterus mendekat, dan mendekat, dan pada akhimya wajahnyaterlihat. Begitu terkejutnya Hamdan, temyata lelaki itu adalahayahnya.

31

Page 44: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Mengapa dia kembali?" tanya Hamdan.Saat sampai di depan pintu, Ayahnya jatuh dan tak

sadarkan diri. Hamdan pun kaget dan berteriak."Ibu...Ibu... Ayah, Bu, tolong Ayah," seru Hamdan

sambil memegang tangan Ayahnya."Ada apa, Hamdan? Ada apa!"Ibu berlari keluar dan dilihatnya tubuh seorang lelaki

yang tergeletak tidak sadarkan diri di lantai. Bersama Ibunya,Hamdan membawa ayahnya masuk ke dalam kamar. Ibulalu menangis dan memeluk Hamdan.

Ibu lalu berkata, "Hamdan, janganlah kamu membenciayahmu. Biar pun begitu, ia tetap ayahmu."

Hamdan hanya bisa diam tanpa berkata-kata. Seperti-nya dia merasakan apa yang dirasakan Ibunya. Hamdan punkembali ke kamar, dia terlihat lelah dengan sikap ayahnya,yang tidak karuan jalannya. Hamdan mencoba untiik meme-jamkan mata, tetapi tidak bisa. Dengan berpikir sejenak,Hamdan pun memutuskan salat Tahajud. Dalam keheninganmalam dan ditemani lampu minyak yang digantimg di sam-ping kamar, Hamdan pun berdoa agar ayahnya cepatberubah.

Malam berganti pagi, alarm jam pun berbunyi menun-jukkan pukul 5.00, saatnya Hamdan salat subuh. Di dapur,Ibu sedang mempersiapkan jualan untuk dijual pada pagihari. Kelihatanya Ibu mencoba menepis rasa cemas terhadapsuaminya.

Tidak lama kemudian matahari bersinar menjtinari pagiyang cerah. Suara burung bemyanyi mengawali pagi itu.Dalam benak Hamdan hanyalah kebahagiaan ibunya. Sambilmembantu ibunya mempersiapkan jualan dan menerimapembeli, tampak terlihat di raut wajah Hamdan, sepertinyadia melepas rasa kepenatannya terhadap ayahnya.

32

Page 45: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Hamdan tampak asyik dengan apa yang dilakukannya.Namun, di sisi lain, ibu tampak terkulai lemah, wajahnyaseperti memperlihatkan beban berat yang dirasanya.

Sehabis membantu ibunya, Hamdan pergi. Dia inginmenghirup udara segar sambil jalan-jalan karena selama inihanya terdengar ocehan ayahnya yang tidak jelas. Sepanjangjalan dia terus memikirkan nasibnya. Dia takut terjadi sesuatuterhadap ibvmya.

Dengan pikiran yang tak menentu, Hamdan terus ber-jalan. Sampailah dia di sebuah pohon beseir. Di bawah pohonitu, dia duduk mencoba menyatu dengan alam. Denganangin bertiup sepoi-sepoi dan rumput yang bergoyang ge-mulai, membuatanak berumur 15 tahun itu terlelap. Seperti-nya beban yang ada di pikiran terbang bersama angin. Tanpadisadari, Hamdan terbawa mimpi.

Jam terus berputar dan matahaii mulai terbenam. Tiba-tiba Hamdan terbangun." Ya ampun, aku lupa jika hams membantu ibu," desah

Hamdan.

Di mmah, Ibu menunggu Heimdan dengan gelisah,terlihat di raut wajahnya. Di depan pintu dia hanya mondar-mandir menunggu datangnya Hamdan, tanpa peduli denganyang Iain.

"Ke mana si Hamdan, sedari tadi belum juga pulang.Ke mana dia?"

Tiba-tiba dari kejauhan datanglah Hamdan, berlarimenghampiri ibunya.

"Ibu... Ibu....," teriak Hamdan dari kejauhan.Seperti mengenal suara itu, ibunya lalu berbalik. Dilihat-

nya anak semata wayangnya, yang sedari tadi belum jugapulang.

"Hamdan anakku, dari mana saja kamu? Ibu khawatir."

33

Page 46: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Maafkan Hamdan, Bu. Hamdan sudah membuat Ibu

gelisah.""Ya sudah tidak apa-apa, Ibu maafkan. Tapi Iain kali

jangan buat Ibu cemas lagi.""Siap, Bu!"Hamdan lalu memcium tangan ibunya sebagai tanda

maafnya. Kemudian Hamdan dan ibunya masuk ke dalamrumah. Disuruhnya Hamdan mandi dan makan bersama.Belum lama kehangatan Ibu dan anak itu di atas meja makan,tiba-tiba datanglah Ayah Hamdan. Diketuknya pintu daribambu itu sekuat-kuatnya dan berteriak.

"Hei, buka pintunya, buka... I"Sepertinya kekacauan akan terjadi lagi. Ibu dengan

wajah ketakutan menghampiri ayah dan membuka pintuuntuknya. Dengan rasa emosi, ayah lalu menyeret ibu danmendorongnya di kursi.

Hamdan yamg masih berada di dapur kemudian ber-henti makan. Dengan behati-hati ia melangkah keluar daridapur dan mengintip ayah dan ibunya yang sedang adumulut. Beberapa kalimat tertangkap oleh Hamdan. TemyataHamdan sudah mengetahui alasan semua yang sudah terjadiselama ini jika ayahnya ingin berpisah dengan mereka.

Di atas kursi Ibu menangis untuk kesekian kalinya.Sepertinya batin Ibu semakin terluka dengan sikap AyahHamdan yang semakin menjadi-jadi.

Hamdan hanya bisa diam dan kembali ke kamar. Dalampikirannya dia mencoba memahami kalimat demi kalimatyang baru saja didengamya. Dia seperti dihantui rasa ber-salah dan ketakutan dalam hatinya. Bersalah karena tidakdapat melindungi ibunya dan takut untuk membela ibunya.

Hamdan lalu menaruh kepalanya yang penuh denganbeban batin untuk sejenak merasakan sepenggal mimpi yangmasih tertinggal. Karena besok ia hams kembali ke sekolah.

34

Page 47: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Pagi begitu cerah dan menyambut Hamdan untuk se-gera bersekolah. Beberapa buku mata pelajaran dimasukkanke dalam tas pertanda Hamdan sudah siap untuk berangkat.Dicium tcingan ibunya lalu pergj meninggalkan rumah.

Hamdan terus berjalan menyusuri jalan yang berkerikildan dilihatnya pepohonan hijau yang masih basah karenaditetesi embun pagi. Hail ini Hamdan tidak mau memikirkanapa pun karena dia harus giat belajar. Langkah demi langkahdirangkainya.

Sesampai di sekolah, dia langsung masukke dalam kelas.Pada jam pelajaran pertama, Hamdan dan teman-temanbelajar matematika, salah satu pelajaran favorit Hamdan.

Teik lama kemudian, bel berbimyi tanda waktu belajardimulai. Masuklah Bu Tini, guru Matematika, dengan segeraHamdan memimpin teman-temannya untuk memberi salam.

"Assalammlaikum warahrmtullahi wabarakutuh."

Anak-anak memberi salam disertai sen)mm yang berme-karan menyambut datangnya Bu Tini.

"Hamdan, selesai ini kcunuikutlbukeruang guru. Adasesuatu yang akan Ibu katakan," pinta Bu Tini.

Hamdan yang duduk menatap Bu Tini dengan sejutatanya dan wajah heran, bertanya dalam hati. "Apa yangterjadi?"

Setelah itu Hamdan melanjutkan kegiatan belajamya.Jam dinding menunjukkan pukul sepuluh dan mataharisemeikin memancarkan sinamya. Tidak lama dipukubiya beltua sekeras-kerasnya pertanda istirahat.

Hamdan pun mengingat pesan Bu Tini, kalau ada yangingin disampaikan Bu Tini padanya. Maka pergilah Hamdanmenuju ruang guru.

Dengan perasaan yang tak tentu Hamdan pun melang-kah. Masuklah dia, dan temyata Bu Tini wali kelas Hamdan

35

Page 48: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010 \\

sudah meniinggu Hamdan sedan tadi. Ddihatnya Hamdanheran, di wajah polos Hamdan tersirat rasa takut. Di panggil-nya Hamdan dan pembicaran itu pun dimulai.

"Hamdan, kamu anak yang rajin dan pintar. Ataskepintaranmulah kamu mendapatkan beasiswa," kata BuTini sambil tersen)nim memandang wajah polos Hamdan.

"Yangbenar,Bu! Sayamendapatbeasiswa? Alhamdulillahi"Dengan sedikit tidak percaya, perlahan ditutupi senyum

yang merekah di bibir anak lelaki itu. Hamdan sepertinyasangat bersyukur atas apa yang didapatnya. Hatinya girangtak terbayang. Dalam hatinya, dengan uang yang dia dapatmungkin membuat Ibunya tersenyum. Hamdan sudahmempunyai rencana membelikan baju untuk Ibunya denganuang yang didapatnya itu.

Hamdan tidak tahu apa yang sedang dialami olehIbunya. Ibunya tidak hanya menderita dengan sikap ayahnyasaja, tetapi dia mengidap suatu penyakit yang mungkin suatusaat akan memisahkan mereka. Sudah cukup lama Ibumenyembun5dkan hal ini. Jangankan Hamdan, ayah Hamdanpun tidak mengetahuitentanghalini. Dia tidak ingin Hamdananak semata wayangnya itu sedih dan putus asa bilamengetahui ini semua.

Sepulang sekolah Hamdan berlari dan terus berlari,wajahnya memancarkan sinar kebahagiaan dan rasa taksabar bertemu Ibunya. Di depan pintu, Ibu sedang member-sihkan halaman rumah yang berlantaikan tanah. Satu demisatu dedaunan disapunya, tak ingin dia rumahnya kotor.

Dari kejauhan dilihatnya Hamdan berlari. Dari rautwajahnya dia seperti gembira. Matanya berbinar-binar. Ibumelihat Hamdan dengan penuh tatapan heran. Dengan nafasmendesah Hamdan mencoba menjelaskan gerangan apayang membuat dirinya berlari penuh semangat. Satu per satu

36

Page 49: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

kata dirangkainya, dia tidak ingin ibunya salah pahamdengan penjelasannya.

Ibunya mencoba untuk menenangkan dia dengan me-narik nafas pelan-pelan.

"Ada apa, Nak? Kenapa kamu berlari? Apa yangterjadi?" tanya Ibu berantun.

"Hamdan, Bu. Hamdan mendapat beasiswa. Bu Tintyang memberikanya," sambung Hamdan.

Tanpa disadari temyata ada seoarangyang mendengarpembicaraan mereka dan bermaksud imtuk mengambil uangitu. Dia adalah ayah Hamdan. Ayah Hamdan kembali kerumah sejak kepergiannya kemarin.

"Hamdan, apa kamu bilang uang? Cepat berikan padaku.Cepat!" bentak Ayah sambil menengadahkan tangannya.

"Tidak, Ayah, tidak. hu uang Hamdan imtuk Ibu, bukanuntuk Ayah. Aku tidak akan memberikannya padamu."Hamdan membela diri.

"Oh, kamu berani melawan Ayahmu sendiri, ah? Hei,Bu, lihat anakmu sudah pintcir melawan. Kau ajari apa dia?"Ayah berteriak dan semakin emosi.

Ibu hanya berdiri di balik pintu tanpa berbuat apa-apa.Dia seperti tidak berdaya melawan suaminya yang semakinnaik pitam. Dihampirinya Hamdan dan Ayah mencobamenarik paksa uang yang masih terbungkus di amplop ber-wama putih itu. Dengan sekuat tenaga ditariknya amplopitu. Ayahnya seperti dirasuki setan dan semakin kalut.Melihat kedua orang yang sangat disayang bertengkar, ibumencoba melerai mereka berdua.

"Berheti! Jangan diteruskan lagi!" Ibu berteriak tidakingin semua terjadi.

Ayah yang semakin kalut lalu memukul Ibu danakhimya Ibu tersungkur dan jatuh ke lantai. Hamdan lalu

37

Page 50: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA SeKota Temate 2010

terkejut dan berhenti. Diangkatnya Ibu ke kamar. Denganperasaan takut dan sedikit gemetar Hamdan menggendongIbunya ke kamar. Disapunya kepala ibunya lalu berkata,"Ibu, tunggu di sini, Hamdan keluar sebentar."

Hamdan kemudian menghadapi Ayahnya."Itu ambillah, itu kan yang kamu mau?" kata Hamdan

geram.

Ayahnya dengan menjeling ke arah Hamdan berkata,"Memang ini mauku. Aku sudah bosan dengan semua ini.Setiap hari harus bertengkar, aku mau pergi dari rumah inidan tidak akan pemah kembali lagi."

Ayahnya pun pergi meninggalkan rumah, tinggallahHamdan dan Ibunya.

Keesokan harinya, di celah jendela tampak cahayamatahari sudah semakin tinggi. Sementara itu, Hamdanmasih berbalik ke kanan ke kiri di atas tempat tidumya yangtidak begitu besar. Sepertinya dia sudah kesiangan, karenakejadian tadi malam dia tampak sangat kelelahan.

"Ah, aku kesiangan. Matilah aku. Pukul berapa ini?"Dilihatnya jam dinding yang digantung di kamamya.

Temyata jam menunjukkan pukul delapan pagi.Hamdan pun bergegas keluar dari kamamya hendak

meUhat ibtmya di kamar. Diintipnya ibunya sambil menestes-kan butir-butir air matanya tanda iba kepada ibimya. Taklama kemudian ibimya bangun dan melihat Hamdan berdiridi samping pintu sambil mengusap butir-butir air mata yangjatuh.

"Hamdan, apa itu kamu itu, Nak? Sedang apa kamuberdiri di situ?"

Hamdan pun tercengang mendengar perkataan ibunya."Oh, tidak Bu, Hamdan hanya ingin memastikan apa-

kah ibu sudah bangun atau belum," jawab Hamdan.

38

Page 51: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Hamdan pun beranjak dari kamar ibunya. Saat ibunyaakan bangkit dari tempat tidur, tiba-tiba ibunya batuk.Dilihatnya tangannya penuh dengan darah. Ibunya kagetdan menangis, di dalam hatinya ia berkata, "Ya Tuhan,apakah ini tanda bahwa hidupku sudah tidak lama lagi?"

Sementara itu, di dapur Hamdan sedang memanggil-manggil ibunya untuk segera sarapan.

Di atas meja Hamdan menatap ibunya heran lalu bertanya,"Ibu, wajah ibu sangat pucat. Apakah Ibu sedang sakit?"

Ibu diam sejenak, seperti tidak menghiraukan perkakataananaknya. Tampak dia sedang memikirkan sesuatu.

"Ibu ... Ibu!" teriak Hamdan sekali lagi."Ya, Nak, ada apa?" tanya ibu."Ibu tidak mendengar Hamdan? Apa yang sedang ibu

pikirkan?" tanya anaknya sekali lagi."Tidak,ti dak ada yang Ibu pikirkan, ayo makan!" bujuk

Ibu sembari tersenjnim.Di dalam hati Hamdan ada sesuatu yang sedang ibu

sembunyikan dari dia. Mungkin ibu belum bisa menjelaskanpadanya, pikir Hamdan.

Di bawah langit malam yang dingin Hamdan teringatpada masa kecilnya yang tidak ada pertengkeiran dan per-selisihian. Ayahnya begitu sayang padanya dan ibunya.Ayahnya seperti lelaki yang dibanggakan yang tidak akanpemah dilupakannya walaupun mereka tinggal di sebuahgubuk kecil, beratapkem daun rumbia dan beralaskan tanah.Semua itu tidak membuat mereka bersedih.

Di dalam benak mereka yang dapat membahagiakanmereka adalah kebersamaan. Tapi semua itu sirna saatbeberapa bulan belakangan ini. Ayah tiba-tiba berubah danberlaku kasar pada mereka. Semua berawal dari ketertarikanayah bermain judi.

39

Page 52: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Pada suatu malam, tanpa sepengatuhuan ibu, ayahpulang pada pukul tiga pagi saat semua orang sedang terlelapdalam tidnr. Ayah mengendap-endap masuk ke dalam rumah,tetapi ayah ketahuan oleh ibu dan mereka ptin bertengkar.Hamdan yang hanya di dalam kamar mendengar ibunyasudah menangis tersedu-sedu. Beliau seperti kecewa dengansikap suaminya. Sampai sfekarang wajah ibu terlihat sepertidipenuhi dengan garis-garis penderitaan yang mendalam.Walaupun keadaan ibu seperti itu, ibu mencoba untuk tetapbertahan.

Hari ini cuaca tidak bersahabat. Hujan begitu deras danmega di langit begitu mendung. Di rumah, Hamdan terme-nung sambil melihat tetesan demi tetesan air hujan yangjatuh. Dia seakan-akan larut dalam keheningan suasana saatitu. Di dalam kamar, ibu sedang terlelap dalam tidur. Ibusepertinya lebih tenang menjalani hari-harinya sepeninggalayah Hamdan.

Tiba-tiba keheningan itu pudar setelah suasana menjadiberubah. Ibu yang tadinya tertidur tiba-tiba bangun danberteriak tidak karuan. Wajahnya tiba-tiba pucat dan darihidungnya keluar darah.

"Ibu ada apa?" tanya Hamdan khawatir.Dilihat ibimya sudah tergeletak di lantai tak sadarkan

diri lagi. Saat itu juga dia meminta tolong kepada tetangganyadan membawa ibvmya ke klinik terdekat. Dalam perjalananHamdan terus memegang tsmgan ibunya.

Setelah sampcii di klinik, ibu langsung diperiksa olehdokter. Dokter mengatakan jika penyakit ibu sudah parahdan harus segera dibawa ke rumah sakit. Dalam hati Hamdanberkata, "Bagaimana aku harus membawa ibu ke rumahsakit, sedangkan aku tidak pimya uang? Bagaimana ini?"

Tiba-tiba datanglah Bu Tini.

40

Page 53: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Hamdan, katanya ibumu sakit. Sakit apa dan apa katadokter?" tanya Bu Tini.

Hamdan diam sejenak lain berkata, "Kata dokter, Ibu hamsdibawa ke rumah sakit, tetapi Hamdan tidak mempxmyai uangBu. Bagaimana ini?"

Hamdan terlihat khawatir dengan keadaan ibunya.Tampak wajahnya berkeringat dan badannya gemetar.

"Sudahlah, sekarang kita bawa ibu ke mmah sakit. Biarsemuanya itu Ibu yang tanggung," ucap Bu Tini.

"Tapi, Bu. Ibu tidak keberatan?""Buat apa? Kita wajib menolong orang yang sedang

kesusahan."

Derigan segera mereka membawa Ibu ke mmah sakit.Hamdan semakin khawatir. Di sampingnya duduk Bu Tinimemegang pundak Hamdan, sepertinya Bu Tini mencobamenenangkan hati Hamdan.

Sesampainya di mmah sakit, Ibu langsung dibawa kemang UGD. Di luar mang, Hamdan dan Bu Tini menunggudengan cemas.

"Hamdan, sabar ya? Sebentar lagi masa kritis akanlewat. Lebih baik kita berdoa saja dulu," pinta Bu Tini.

Setelah beberapa jam menunggu, keluarlah dokter dariruang UGD. Dengan segera dihampirinya dokter danbertanya.

"Dok, bagaimana dengan ibu saya?"Dokter tersenyum kepada Hamdan, "Alhamdulillah, masa

kritisnya sudah lewat, dan ibumu sudah hampir membaik.""Alhamdulillah," jawab Hamdan dan Bu Tini serentak.Bu Tini pun beranjak pergi tanpa berpamitan. Dia me-

lihat wajah Hamdan diselimuti dengan kebahagiaan yangmungkin tidak akan tergantikan oleh apa pun.

Seteiah keluar dari mmah sakit, semua berubah. Ibu

sudah semakin sehat dan kembali beraktivitas. Disamping

41

Page 54: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

itu, Hamdan sudah semakin giat belajar. Hampir di selakegiatannya, dia tidak pemah lepas dari buku. Dia selalumemegang buku karena menurutnya buku adalah sahabatyang berharga.

Dan hari ini adalah Hari Ibu, Hamdan memang bemiatmemberikan hadiah kepada ibunya. Akan tetapi, saat ini iabelum bisa membelinya. Meskipun begitu, Hamdan tetapmemberikan sesuatu kepada ibunya sebagai tanda rasasayang. Ditulisnya sebuah puisi untuk ibunya yangberjudul"Puisi untuk Bunda."

PUISI UNTUK BUNDA

Bimda...

Ku tahu kau begitu letih menjagakuBegitu besar pengorbananmu untukkuDi setiap tangisku adalah sedihmuDi setiap tawaku adalah bahagiamu

Bunda...

Setiap tetes air susumu adalah hidupkuJiwa ragamu rela kau berikan hanyalah untukkuSemua telah kau pasrahkan demi kesempurnaanhidupkuMeskipin peluh membasahi wajahmuOh, Bunda...

Mungkin hanya doa yang dapat kupanjatkan untukmuKasihmu tak akan pemah pudar dihempas sang waktuCinta dan sayangmu akan selalu menyatu dalamdarahku

Bunda...

Kau akan selalu ada di hatiku selamanya.

42

Page 55: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Setelah Hamdan membaca puisi, mata ibu terlihat berkaca-kaca, sepertinya dia terharu mendengar puisi yang dibacaHamdan. Ibunya langsung memeluk Hamdan dan menangistersedu-sedu, mungkin ini adalah akhir dail perjuangan hidupHamdan. Kini kebahagiaan yang meliputi kehidupan Hamdan.

43

Page 56: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

MIMPIKU

KUBAWATERBANG

Sitti Fathiya S.

Terik matahari begitu menyengat kulit hitamku ini. Tapiaku tetap melangkahkan kaki ke pesisir pantai untuk me-

mulcd rutinitas yang aku lakuakan siang hari seusai pulangsekolah, yaitu sebagai nelayan. Hal ini memang terlalu tnudabagl sebagian orang kcirena umurku baru beranjak 13 tahun.

Aku memang tak berdaya untuk mengub<ihnya karenainilah garis Tuhan terhadap hidupku. Usman, begitulahorang akrab menyapaku. Aku bungsu dart empat bersaudara.Ibuku telah lama meninggal saat usiaku enam tahim danayahku meninggal saat aku baru berusia 7 bulan. Tragis memang hidupku. Namim, untungnya ada bidadari yang maumengulurkan sayap-sayapnya untuk melindimgi aku dansaudara-saudaraku. la adalah janda tua yang tidak memilikianak, aku dan saudara-saudaraku pun rela dipungutnya.Aku biasa memanggilnya "yaya", yaitu sebutan ibu dalambahasa Sanana.

Saat aku didekapnya, aku merasa nyaman. Senyuman-nya memberikan kehangatan dan belaiannya penuh cintadan kasih sayang. Walaupun hidup dalam kekurangan, kamisemuanya bahagia.

Aku lalu mendorong perahu yang biasa kuscindarkanpada bibir pantai. Perlahan-lahan kukajmh perahu tersebut.

44

Page 57: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Terik matahari semakin membakar kulitku, namun tak

menjoirutkan tekadku untuk mencari tangkapan.Untungnya hari ini laut sangat ramah padaku, tenang

dan tak bergelombang. Aku terns menga5nih perahu hinggake tengah lautan dan perlahan kuturunkan kail. Aku punmenunggu sambil membaca buku yang telah kupinjam dariAmri.

Setelah dua jam menunggu, tiba-tiba kailku bergerak dansyukurlah aku mendapatkan seekor ikan tvma yang lumayanbesar. Aku lalu bergumam dalam hati, "Alhamdulillahuntungjah ada makanan malam ini, Yaya pasti senang."

Aku putar arah perahu kembali ke desaku dengan sese-kali bersiul dan melantunkan lagu deha ak yau (tinggal jauh),lagu yang sering dilantunkan oleh ibuku saat aku kecil.Tanpa sadar butir-butir air jatuh dari pelupuk mataku. Akumenangis teringat ibu dan hemya laut dan langit yang me-nyaksikannya saat ini.

"Ah, cengeng," gumamku sendirian.Aku berlarian menuju pintu dapur untuk memberikan

ikanku kepada Yaya. Sesampai di depan pintu kuucapkansalam dan Yaya menghampiiiku sembari membalas salamku.

la lalu berkata dengan lembut, "Wah, Usman sudahpulang, sini berikan ikannya pada Yaya. Habis mandi nantisalat sama abang-abangmu."

"Baik, Yaya. Nanti kita salat berjamaah, Usman sayangYaya."

Aku lalu berlari menuju kamar mandi. Kami lalu salatdengan khusjmk. Abang Ipul yang menjadi imam, sedangkanaku, Abang Mus, Abang Amin, dan Yaya menjadi makmum-nya. Kami salat beralaskan tikar dan hanya diterangi pelitakecil di sudut ruangan. Rumah kami hanya berdindingbam-bu dan beratap anyaman daun sagu.

45

Page 58: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Seusai salat kami lalu saling bersalaman dam menciumtcingan Yaya. Kebiasaanku selalu mxmcul saat aku menciumtangan Yaya, yaltu "menangis". Cengeng memang, tapiselalu muncul gejolak dalam batinku dan selalu ada bayang-bayang lain saat itu, yaitu Ibu.

Yaya telah mengerti diriku sejak lama, jadi dia biarkan akuberada di dekapnya agar dapat merasakan sentuhan seorangibu. Yaya lalu memberi nasihat pada kami, "Kalian semuaadalah harapan Yaya dan Ayah-Ibu kalian. Jadi kalian harusselalu hidup nikun, saleh, dan cerdas agar kalian semua bisamembuat ayah dan ibu kalian menjadi bangga dan bahagia."

Abang Ipul lalu berkata, "Kami tidak sekolah tak apa-apa walaupun kami harus banting tulang untuk cari uang.Tapi kamu harus tetap sekolah Usman, l^mu adalcih harapankami. Kamu heuus menjadi kebanggaan kami, kamu harustunjukkan yang terbaik, kamu harus menggapai semuamimpi-mimpimu, Usman. Yakinlah kalau kamu yang terbaikdan jangan pemah menyerah dan putus asa dengan kondisisaat ini. Ingat, kita harus tetap tegar dan kuat. Ingat pesanIbu. Jangan pemah menyerah pada keadaan dan tunjukkanpada dunia bahwa kamu mampu, Usman."

Pagi ini aku kembali mengajoihkan sepeda kumbangtua peninggalan ayahku menuju sekolah. Ini adalah hartasatu-satunya peninggalan dari kedua orang tuaku. Sesampai-nya di sekolah kuletakkan tasku di dalam kelas. Tak ber-selang lama pelajaran pun dimulai. Aku lalu dengarkan danpahami dengan baik. Berselang beberapa jam kemudianpelajaran pun selesai. Aku dan teman-teman lalu berpamitandengan guru dan keluar kelas. Namun, saat aku hendakkeluar kelas, Bu Nur memanggilku.

"Usman, Ibu ingin kamu ikut lomba Matematikaminggu depan. Apakah kamu bersedia?"

46

Page 59: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Tentu saja, Bu," jawabku dengan senang.Sepulang sekolah aku menyampaikan dengan gembira

kepada Yaya dan abang-abangku mengenai keikutsertaankupada lomba matematika.

"Abang Ipul, apa aku boleh ikut lomba Matematikaminggu depan?" tanyaku pada bang Ipul.

"Tentu saja boleh. Kamu harus belajar sxmgguh-sung-guh. Oh ya, bagaimana kalau tugasmu untuk menangkapikan digantikan oleh abang sampai kamu selesai lomba agarkamu bisa konsentrasi untuk belajar? Nanti malam Abangyang jemput Bu Nur agar la yang mengajarimu di rumah."

"Abang, makasih, ya? Kalian semua selalu berkorbanuntukku. Aku janji akan mengejar mimpi itu sampai aku bisameraihnya agar aku bisa membuktikan kepada kalian bahwaaku bisa dan aku tidak akan menyia-nyiakan pengorbanankalian," jawabku.

"Itu yang Yaya harapkan darimu. Doa Yaya akan selalubersama kalian semua," kata Yaya sambil merangkul kami.

Kini, setiap hari seusai pulang sekolah ada rutinitas baruyang aku lakukan, yakni belajar hingga sore hari. Abang Ipulmemberiku beberapa buku latihan yang baru saja ia beli darikota untuk aku kerjakan. Memang, hal ini stmgguh di luardugaan. Aku menyadari betapa antusiasnya Abang Ipul ter-hadap lomba yang aku ikuti ini. Terkadang sebelum ia pergimemancing ikan, ia ikut belajar bersamaku. Tapi bedanya,aku yang mengajari Bang Ipul. Aku sangat kagum pada BangIpul, kemauannya imtuk belajar sangat besar, terkadang akujadi malu pada diriku sendiri. Aku yang masih diberi kesem-patan untuk sekolah seringkali melalaikan waktu dengan hal-hal yang tidak terlalu bemanfaat, sedangkan Abang Ipulwalaupun telah lelah bekerja seharian ia masih memilikiwaktu luang untuk belajar.

47

Page 60: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Seusai salat maghrib aku lalu bersiap-siap untuk kem-bali belajcir. Bang Ipul juga segera pergi untuk menjemputBu Nur luituk mengajariku di nimah. Rumah Bu Nur luma-yan jauh dari rumah kami. Selain itu, jalannya berbatu-batudan menanjak. Akan tetapi, Abang Ipul tetap menjemput danmengantar Bu Nur hanya untuk mengajariku. Beberapa lamamenunggu, akhimya terdengar bunyi bel dari sepeda kum-bangku. Artinya, Abang sudah kembali bersama Bu Nur.

Malam ini kami belajar tentang persamaan linear. BuNur sangat tekim mengajariku. Abang Ipul juga belajar bersama kami. Sesekali diselingi tanya jawab dan senda gurauagar tidak merasa bosan. Sebelum selesai, Bu Nur selalumemberiku latihcm sebanyak dua puluh nomor yang harusaku kumpulkan esoknya di sekolah.

Sebelum Bu Nur pulang, kami biasanya salat isya ber-jamaah meskipun waktunya agak sedikit terlambat. Seusaisalat Abang Ipul segera berpamitan untuk mengantarkan BuNur pulang.

"Yaya, Ipul pergi antar Bu Nur pulang. Assalamu'alaikum."pamit Bang Ipul.

"Wa'alaikum satom," jawabku dan Yaya secarabersamaan.Rutinitas baruku ini telah berjalan tiga hari dan itu arti

nya tinggal empat hari lagi untuk mempersiapkan diri me-ngikuti lomba tersebut. Berbagai persiapan terus aku laku-kan. Aku semakinbersemangat menanti hari lomba tersebutdan tentunya Yaya, Aabang Ipul, Abang Amin, dan AbangMus terus memberiku dukungan.

Hari ini cuaca mendung, semendimg suasana hatikusaat ini karena Yaya tadi pagi demam. Hatiku terus gelisahmemikirkan Yaya. Kulihat pagi-pagi sekali abang-abangkutelah pergi ke kebun. Kuurungkan niatku untuk sekolah dankuutarakan pada yaya.

48

Page 61: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Yaya tidak apa-apa. Sebentar juga sudah sembuh.Kamu tidak boleh mengecewakan Abang-abangmu, teruta-ma Abang Ipul. la telah banyak berkorban untukmu, untukkita semua," kata Yaya seraya membelai kepalaku lembut.

Terpaksa kukayuh sepedaku dengan setengah hati.Sepanjang perjalanan menuju sekolah aku hanya terbelenggudalam diam. Pikiranku seakan terbang menuju angkasa. Dihatiku saat ini hanya ada satu nama, yaitu Yaya.

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini aku sangat tidakbersemangat untuk belajar padahal hari ini pelajaranMatematika, pelajaran favoritku. Di dalam kelas aku hanyamembayangkan bagaimana keadaan Yaya sekarang ini,seorang diri di rumah dan dengan keadaan yang terkulailemah di dalam kamar.

Syukurlah seluruh kegelisahanku sima saat pulangsekolah kutemui Yaya dan keadaannya sudah membaik.Karena Yaya belum bisa bangun dari tempat tidur, aku yangmenanak nasi dan membersihkan rumah. Malamnya se-belum tidur kupanjatkan doa kepada Sang Kuasa.

"Ya Allah, berikanlah kemudahan dalam hidup kami.Lindungilah kami agar selalu berada di jalan-Mu. Sembuh-kan Yaya, hanya dia orang tuaku satu-satunya saat ini, danmudah-mudahan aku dapat meraih mimpiku yang kuter-bangkan ke angkasa."

Tiga hari berlalu, Yaya sudah membaik. Dan tentunyamalam ini adalah malam terakhir aku dan Bu Nur belajarbersama di rumahku. Hari ini aku lebih konsentrasi padatekhnik agar dapat menyelesaikan seal dengan cepat dantepat. Berbeda dengan malam sebelumnya, malam ini Bu Nurpulang lebih awal.

"Usman, Ibu pulang dulu, ya? Ibu ingin kamu istirahatagar kamu bisa maksimal besok. Jangan lupa berdoa pada

49

Page 62: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

Allcih agar kamu bisa dibeii kemudahan. Ibu pamit dulu,assalamu'alaikum."

Entah mengapa malam ini aku tak bisa tidur, dan geri-mis menambah risaunya hatiku karena sejak tadi Bang Ipulbelum juga pulang. Aku lalu keluar dari kamar dan dudukdi teras rumah. Kutatap bintang-bintang di angkasa.

"Dapatkah aku menggapai mimpiku yang setinggikamu, bintang? Akankah aku dapat bersinar sepertimu,bintang?" bisikku dalam hati.

Beberapa jam aku menunggu dan hujan semakin lebat,tetapi Bang Ipul belum juga pulang. Tiba-tiba Pak Abduldatang menghampiriku.

"Duh, Usman, untung kamu ada. Abangmu jatuh darisepeda karena ada yang menyenggol sepedanya lalu iaterjerumus ke dalam selokan. Cepat kamu susul dia kepuskesmas."

Astaga, apa yang aku risaukcm benar adanya. Selokanitu sangat dalam, apalagi hujan seperti ini, pasti Abang tidakmelihat jalan sehingga ia terjatuh," gumamku.

Aku Uhat Abangku, ia belum sadarkan diri. Kata Bu Tariyang menemukannya. Bang Ipul sudah terendam lama sekalidalam selokan.

Aku hanya terdiam dan menatap abangku pasrah. Akumerasa Scingat bersalah.

"Maafkan aku, Abang, aku selalu menjnisahkanmu,"gumamku dalam hati.

Lama aku menunggu Bang Ipul. Setelah sadar ia lalubicara padaku, "Usman, Abang tidak apa-apa. Kamu pulangsaja, besok kamu harus lomba dan kamu harus tunjukkanyang terbaik. Bang Ipul akan selalu mendoakanmu."

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dan aku sudahbersiap-siap untuk berangkat. Yaya dan Bang Mus tadi

50

Page 63: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

malam menginap di puskesmas, dan Bang Amin sudahmempersiapkan teh hangat untukku.

Sebelum berangkat. Bang Amin membaca doa dan akumengamininya dengan khusyuk agar aku bisa berhasil.

"Kamu harus bemsaha. Doa Abang akan selalu bersama-mu," kata Bang Amin sambil membelai kepalaku. Nyaman.

Kukayuh sepedaku dengan semangat sambil bersiul-siullagu yang sering dinyanyikan Ibuku. Akan tetapi, tiba-tiba bansepedaku bocor. Astaga, padahal peijalanan masih jauh. Akutak berpikir panjang. Aku titipkan sepeda pada Bu Siti dan akulangsung berlari menuju balai desa, tempat lombadiselenggarakan. Aku berlari dan terus berlari hingga akubertemu dengan Pak Abdul dan beUau langsung mengantarku.

Lomba dimulai. Aku lalu masuk ke kelas dan mengerja-kan soal-soalnya dengan sangat teliti dan tenang. Setelah satujam berlalu, semua berakhir. Aku masih menunggu hasilnyadengan harap-harap cemas. Aku terus berdoa mudah-mudahan aku yang terbaik.

Pengumuman akan segera dibacakan. Kami semuamasuk ke dalam aula balai desa itu. Aku terus-menerus

berzikir kepada Sang Kuasa. Dan pengumuman pun dibacakan oleh Kepala Desa.

"Juara tiga dari BMP Bina Jaya atas nama IbrahimSoleman. Juara dua dari BMP Bina Jaya atas nama Mukmina."

Bemua orang bertepuk tangan gembira. Lalu suasana ber-ganti simyi. Terdengar Kepala Desa meneruskan pengumuman.

"Dan juara satu adalah ... Usman Abdullah dari MTs.Negeri."

Begitu pengumuman selesai dibacakan, aku lalu ber-sujud sjmkur. Akhimya aku bisa menjadi yang terbaik, akubisa bersinar seperti bintang, satu dari seribu mimpiku telahkuraih. Terima kasih Allah

51

Page 64: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Aku lalu pergi ke puskesmas untuk memberitahukankepada Yaya dan ketiga abangku, apa yang telah kuraih. Airmata bahagia terus mengalir di pipiku karena aku bisa mem-buktikan kepada semucinya bahwa aku bisa !

Sesampainya di puskesmas tepatnya di ruang rawatabangku, kudapati banyak orang desa yang berkumpul. Akubertanya-tanya dalam hati, ada apa ini? Aku lalu menyusupmasuk ke dalam ruang dan ... sesuatu yang tak pemah ku-duga akan terjadi. Abemg Ipul mengalami pendarahan hebatdi kepala dan tidak bisa dihentikan. Kulihat Yaya terus me-nangis pilu dan terisak-isak.

Aku lalu mendekat dan mendekap Bang Ipul erat. Airmataku tumpah, kesedihanku tak dapat terbendung lagi." Abang, Abang dengar Usman, kan? Abang hams kuat,

Abang ini hasilnya akulah sang juara, Abang. Abang takboleh pergi. Abang, Abang....," aku terns mengguncangkantubuh Bang Ipul.

"Abang tidak akan pergi. Abang akan selalu ada di hatikamu. Abang bahagia sekali kamu bisa berhasil. Amin, Mus,dan Usman juga Yaya hanya dia orang tua kita saat ini....Jangan kecewakan dia .... Abang minta maaf atas kesalahanAbang selama ini. Yaya tolong maafkan Ipul. Ipul sayangkalian semua...." Kata Bang Ipul dengan tersendat-sendat."Abang pergi dulu .... Ashyhadualla ilaa ha illallah waashyhadu arma Muhammadarrasulullah...."

Abang Ipul lalu menutup mata dan senyum tipis me-ngembul di bibimya. Abang Ipul telah pergi. Keluargakudirundung duka yang mendalam. Aku telah kehilanganabang terbaikku, abang yang selalu menyuruhku untukbelajar, abang yang selalu menyumhku untuk beribadah,abang yang selalu memberiku nasihat, abang yang selalumemberiku semangat, dan abang yang selalu jadi teladan.

52

Page 65: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Kini aku tidak akan pemah melihat sosoknya lagi. Akutidak akan pemah melihatnya waktu katni menunaikan salatberjamaah. Kini aku tidak akan pemah melihat senyumnyalagi. Aku kehilangan.

"Mengapa secepat ini orang-orang yang sangat akusayangi selalu Kau ambil, ya Allah bisikku lirih.

Malam ini aku tidur dalam kesedihan yang mendalam."Usman, kamu jangan sedih. Abang akan selalu ada di

hatimu, kejarlah mimpi-mimpimu. Dan buktikan padaAbang, sekali lagi..." kata Abang Ipul.

Aku terbangun dan bergumaun, "Hanya mimpi. Abang,aku berjanji akan meraih seluruh mimpiku dan kubawaterbang hingga aku bisa meraihnya!"

53

Page 66: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

PRISILIA DAN

KENANGAN INDAH ITU

M. Fitrah P.

Esok pun telah datang, mentari juga telah menampakkandirinya, perjalanan ke tanah kelahiranku juga akan

segera kumulai. Pagi itu, hangatnya sinar mentari pun takkurasakan, hanyalah rasa dingin yang terus menyelimutiku,bagaikan sebuah mantel yang sedang kupakai. Pada pagi itu,aku langsung bergegas mandi xmtuk mempersiapkan segala-nya, mempersiapkan bcirang-barang yang akan aku bawa keManado nantinya karena semalam aku lupa untuk memper-siapkannya. Karena banyak pekerjaan yang aku lakukan, di-tambah rasa lelah sehabis melakukan pekerjaan itu, mem-buatku tidak mempersiapkan segalanya. Sehabis mandi, akulangsung menccui segcdanya, baju, celana jeans, celana pen-dek, minyak wangi, dan barang-barang Iain yang harus ku-bawa ke Manado.

"Ibu! lihat celana pendekku, nggak?" teriakku karenasalah satu celana pendek favoritku hilcmg.

"Coba lihat di lemari Ayah, mungkin saja'ada," jawabIbu.

Aku pun bergegas pergi ke kamar Ayah, dan akhimyakutemukan celana favoritku itu, senangnya hatiku. Celanaitu langsung kumasukkan ke tasku. Setelah semuanya selesaikupersiapkan, hatiku ini rasanya berat untuk meninggalkan

54

Page 67: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

rumah ini, rasanya tak ingin aku ke bandara dan rasanyajuga tak ingin lama berpisah dengan rumah ini, tetapi semua-nya itu hams kulakukan. Semua perlengkapan yang akanaku bawa ke Manado kumasukkan ke bagasi mobil ayahku,aku pun siap untuk berangkat ke bandara.

Akhimya aku sampai juga di bandara, tempat untukmemulai perjalananku ke tanah kelahiranku. Di sana kulihatbanyak orang yang sedang menunggu atau juga ingin men-jemput keluarganya yang bam tiba di bandara itu. Aku temsmenunggu hingga panggilan penerbangan pesawatku.Udara di bandara yang dingin semakin membuat tubuhkumenggigil, belum lagj ditambah dilema yang tems kurasa-kan. Hatiku ini rasanya seperti sebuah kapal yang sedangberada di tengah lautan yang terombang-ambing gelombang.

"Apakah aku hams ke sana atau tidak?"Aku tems melamun memikirkan hal itu.

"Kak, ngelamun aja dari tadi, tuh nomor penerbangankita udah dipanggil," tegur adikku, dibarengi rasa kagetmembuyarkan lamimanku.

Aku pim bergegas menuju ke mang tunggu. Di sana ma-salah yang kupikirkan tadi seolah hadir kembali di pikiranku,ditambah lagi dengan adanya AC di mang tunggu penerbanganyang membuatku seperti berada dalam sebuah balok es besar.Udara AC yang menggigil melengkapi dingin, memeluk bumi.

Tak lama kemudian pintu mang tunggu pun dibuka,bus yang akan mengang^kut penumpang juga sudah menunggu di depan pintu. Aku ptm bergegas menuju ke bis itu.Ketika naik ke pesawat dan ketika mataku memandang kearah barat, ke arah letak Gunimg Gamalama, aku langsungmeneteskan air mata.

"Mungkinkah ini air mata terakhir yang akan kujatuh-kan di Temate? Walaupun demikian, aku hams tetap tegar

55

Page 68: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antoiogi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

menghadapi semua, mungkin ini memang jalan takdirku,"ucapku dalam hati.

Lalu, denganmengucapkan 'Bismillah', aku melangkah-kan kakiku ke dalam pesawat dan segera mencari tempatdudukku.

"Nomor 14E, 14E ...!" teriakku.

Tiba-tiba seorang pramugari datang menghampiriku,dengan senyumannya yang menawan.

"Di sini, Dik," ucap pramugari itu.Lega rasanya hatiku setelah duduk di kursi itu, tetapi

perasaan takut itu muncul lagi di benakku. Aku pun mencobamenghilangkan rasa takut itu dengan mendengar lagu-lagurohani di HP dengan menggunakan headset sambil berzikirmemohon ampunai\-Nya agar dilindungi dalam perjalananini.

Awan-awan terurai di langjt, birunya lautan, serta hijau-nya pegunungan, semakin membuat suasana hatiku syahdudengan menatap besamya karunia Allah swt. ketika beradadi atas awan, serasa berada dalam surga-Nya.

Pagi itu pun pesawat yang kunaiki mendarat dengansempuma meskipun cuaca di Manado sedikit ditutupi men-dung. Setelah turun dari pesawat, aku bergegas menuju kearrival room untuk mengambil barang-barang bawaanku.Setelah keluar dari arrival room, aku kemudian memanggiltaksi untuk mengantarku ke rumah kakek dan nenekku diManado.

Dalam perjalanan, kulihat orang-orang di sana-sinisedang sibuk melakukan pekerjaannya. Ada yang mengaisrezeki dengan berjualan di pinggiran jalan menjadi pedagangasongan, berjualan koran, minuman ringan, dan Iain-lain.

"Ternyata suasana di Manado masih seperti dulu,"pikirku.

56

Page 69: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu-Laki-Laki

Sepanjang perjalanan aku sering bercanda denganadikku. Kami berdua juga bercerita mengenai cewek-cewekyang tinggal di desa tempat kakek dan nenekku tinggal.Andini, Putri, Fia, Nada, dan juga Prisilia. Menurut adikku,mereka semua ketika bertemu dengan kami selalu memper-lihatkan sifat-sifat yang aneh. Mereka selalu memalingkanwajahnya ketika bertemu dengan kami, padahal merekasemua sering berkomunikasi dengan kami lewat HP. Akantetapi, ketika bertemu secara langsung, mereka seolah-olahtidak pemah mengenai kami.

"Hahahahaaaa!" aku tertawa mendengar isi hatinya itukarena aku juga merasakan hal yang sama dengannya.

Kami berdua kemudian bermain tebak-tebakan. Aku

selalu kalah melawannya karena aku tidak mahir bermaintebak-tebakan.

"Kota apa di Indonesia yang kerjanya cuma tidur?"salah satu tebak-tebakan darinya.

"Mana ada kota yang kerjanya cuma tidur?""Ada. Coba aja cari dulu, ntar aku kasih tcihu jawaban-

nya," protes adikku." Wah! kalau itu sih, nggak ada, Kakak nyerah deh," aku

mengalah karena tidak bisa menjawabnya."Jawabannya, Kota Tidore," jawab adikku.Aku tertawa terbahak-bahak mendengar jawabannya

itu. Rasanya aneh ada kota di Indonesia ini yang kerjanyahanya tidur.

Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit, akhir-nya aku Scimpai di desa tempat tinggal kakek dan nenekku.Semuanya belum banyak berubah. Rumah mereka, masjiddi depan rumah, sumur tua, dan teman-teman yang ada disana. Semuanya masih seperti dulu, ketika terakhir akumeninggalkan desa ini. Kembali ke Manado seperti kembali

57

Page 70: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

ke masa lalu. Kota ini memendam semua kenanganku.Melewati jalan yang dulu selalu aku Icdui, seperti menailkkuke masa-masa silam itu. Kota ini banyak menyimpan kenanganku, terutama kenangan manis ketika aku jatuh cintapada seorang wanita di tempat ini, sejak empat tahun silam.

Senja pun mulai berayun dan perlahan-Iahan mulaimenghilang dari batas cakrawala. Dan hari pun berganti me-nyambut malam. Lampu-lampu jalan mulai menyala me-rambah pojok-pojok desa. Di sana-sini orang-orang kelihatanbergegas pulang ke rumahnya masing-masing, setelah seharipenuh dipanggang kesibukan bekerja menccui nafkah.

Sejak pagi hingga sore aku berada di sini, di depan rumahkakek dan nenekku hingga hampir waktunya salat maghrib.Tubuhku enggan beranjak dari tempat ini, tetapi aku hamsmasuk ke dalam rumah dan bersiap-siap untuk salat.

Setelah selesai melakukan kewajibanku sebagai seorangmuslim, aku keluar untuk jalan-jalan. Aku lalu mencaritempat dudukyang agak sunyi dari keramaian untuk sedikitmenenangkan diri. Saat aku beijalan mencari tempat duduk,aku teringat tempat di mana empat tahun silam aku pertamakali bertemu Prisilia.

Saat pertama kali beijumpa, aku secara tak sengaja lewatdi depan masjid ketika ingin pergi ke mmah sepupuku, dansecara tak sengaja juga meUhat dia sedang duduk menyendiridengan wajah sedih seolah ada kegalauan dalam hatinya.Pada malam itu dia memakai baju berwama merah mudadan menggunakan celana coklat. Saat itu malam dihiasi olehbintang-bintang yang bertaburan di langit, dan juga ditemanicahaya rembulan yang indah. Aku terns memandanginya.

"Siapa sebenarnya wanita cantik yang kulihat ini?Adakah kegalauan dalam hatinya yang tersembunyi?"tanyaku dalam hati.

58

Page 71: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Lakl-j.aki

Aku terns memandanginya. Tiba-tiba ia memalingkanwajahnya dan langsung menatapku dengan tanda tanyabesar menggantung di matanya. Seolah-olcih ingin menanya-kan sesuatu padciku.

Aku tertunduk ketika kami saling menatap. Membuatjantungku kian berdetak kencang. Dari balik wajahnyaseakan-akan tersen5mabunyi sesuatu. Tiba-tiba ia pergi daritempat itu tanpa kata-kata.

"Siapa sebenamya wanita yang kulihat tadi?" Tanyakudalam hati.

Keesokan harinya, aku mencoba untuk mencari tahusiapa sebenamya wanita yang kulihat tadi malam. Temyatanama wanita itu adalah Prisilia. Dia juga selalu duduk ditempat yang sama dan pada waktu yang sama. Aku punmencoba mendekatinya dan mengenalnya lebih dekat.

Harl-haii pun berlalu. Hubungan antara aku dan Lia punkian akrab. Setiap sore aku selalu mengajaknya bersepedakeliling desa. Dia sangat senang ketika aku mengajaknyabersepeda karena sudah lama dia tidak melakukan kegiatanseperti itu, aku juga mencoba untuk menghUangkan kegalauanhatinya dengan mengajaknya pergi ke tempat-tempat rekreasipada hari-haii tertentu. Akhimya, wajah Prisilia yang dulunyaselalu munmg, kini bisa tersenyum kembali. Aku sangatsenang bisa bersama-sama dengan Prisilia. Akhirnyakeakraban kami sudah lebih dari teman biasa. Aku punmemberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku inipadanya. Saat mencoba mengatakannya, rasanya hatiku iniseperti tertimbun longsor, sangat berat bagiku untukmengimgkapkan ini. Tapi, aku hams mengungkapkannya,jangan sampai aku dihantui oleh rasa yang terpendam ini.

"Lia, sebenamya ... selama ini... selama ini, mmm ..."ucapku dengan terbata-bata.

59

Page 72: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AntologI Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Kenapa Viko, ngomongnya kok jadi nggak jelas gitu,kenapa? Ngomong aja, nggak masalah kok."" Begini, Lia, sebenamya selama ini Viko snka sama Lia,

dari mulai Viko datang ke Manado, Viko udah punya pera-saan suka sama Lia, tapi Viko nggak berani buat ungkapinsecara langsimg ke Lia, takut ntar Lia-nya marah."

"Lho! kenapa mesti marah? Lagian, Viko nggak salahapa-apa kok sama Lia," jawab Lia sambil tersenynm.

"Viko, sebenamya Lia udah tahu kalo selama ini Vikotuh punya perasaan sama Lia, tetapi Viko... Lia nggak punyaperasaan apa-apa sama Viko, Lia udah anggap Viko sepertik£ikak sendiri," lanjut Lia.

"Makasih, selama ini Viko udah mau bantu Lia buat

sedikitmenghilangkan kegalauan yang Lia alami. Viko udahmau ngajak Lia jcilan-jalan dengan sepeda. Viko juga udahmau ngajak Lia ke tempat-tempat rekreasi. Lia sangat senangbisa bersama-sama Viko".

"Tapi, maaf Viko, mungkin ada cewek lain yang lebihpantas buat Viko daripada Lia."

Temyata Lia tidak memiliki perasaan apa pun kepada-ku. Dia hanya menganggap aku sebagai kakaknya sendiri.Hatiku kecewa mendengar hal itu, rasanya hatiku sepertitercabik-cabik sayatan pisau cinta. Sejak saat itu, hubunganaku dan Lia beijalan seperti biasanya, hanya seperti hubungan kakak-beradik. Sejak saat itu juga aku memutuskan imtukkembali lagi ke Temate, dan tidak ingin lagi ke Manado.

Ketika kembali ke Temate, aku mencoba imtuk melupa-kan PrisUia, melupakan semua kenangan tentang dirinya danjuga kenangan ketika kami bersama. Semua upaya telah aku

60

Page 73: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

coba, semua foto Prisilia sudah kubuang, aku juga sudahmenghapus nomor handphone-nya dari handphone-ku, semuasms-nya telah kuhapus, tetapi usahaku untuk melupakaimyahanya berakhir sia-sia. Aku tidak bisa melupakannya. Akhir-nya kuputuskan untuk mencoba kembali mencintainya,walau berat rasanya. Akan tetapi, lagi dan lagl, perasaan inisudah tidak bisa mencintainya untuk kedua kalinya. Akubimbang dengan keadaanku sekarang yang tak bisa men-cintai dan tidak bisa melupakan Prisilia.

Kini, setelah empat tahun berlalu, aku hams pergi keManado lagi karena aku akan melanjutkan studiku di sana.Aku juga tak mungkin membatalkannya karena ini akanmenentukan masa depanku. Ada rasa tidak percaya dalambenakku bahwa aku akan kembali ke Manado lagi, ke tempatsemua kisah cintaku berawal dengan Prisilia. Ketika itu jugamuncul rasa penasaran di hatiku tentang bagaimana keadaanPrisilia sekarang.

"Apakah dia masih seperti yang dulu ataukah tidak?"tanyaku....

61

Page 74: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

TAKDIRCINTA

M. F. Pratama

Lima tahun sudah, Fitra di sana. Di tanah orang yang takpemah dia kenal sebelumnya, dan di tanah orcmg yang

tak pemah dia mimpikan sebelumnya. Di tanah Makasscirtempat bersemayamnya Si ayam jantan dari timur.

Hari berganti hari, bulan, bahkan tahun telah dilewati-nya, dengan ditemani temcm-temannya yang tinggal satukos-kosan dengannya, temam sekampus, juga orang-orangdi sana yang telah mengenalnya. Fitra juga pemah meng-alami kisah cinta di sana, dengan seorang wanita yang ber-nama Citra. Baginya, Citra adalah penerang dalam kegelapanhidupnya, mimpi indah dalam tidumya, dan mungkin se-galanya dalam kehidupan Fitra. Mereka pertama kali ber-temu ketika Fitra datang ke Makassar enam tahun silam.Ketika itu Fitra sedang mengikuti tes untuk masuk ke salahsatu perguman tinggi di Makassar. Ketika mengikuti tes itu,Fitra lupa membawa pulpen yang ketinggalan di tempatnyamenginap karena Fitra szmgat tergesa-gesa untuk mengikutites itu, ditambah kebiasaan bumk Fitra yang selalu bangunkesiangan. Ketika Fitra sedang dilanda kebingungan, tiba-tiba, seorang wanita datang manghampirinya, dialah Citra.Melihat wajah Fitra yang sedang bingung, Citra pun mencobauntuk bertanya kepada Fitra, padahal dia belum kenal samasekali dengan Fitra.

62

Page 75: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Maaf, kelihatannya kamu sedang bingung, ada yangbisa saya bantu?" tanya Citra.

Mendengar pertanyaan yang datang menghampirinyadengan tiba-tiba, lamunan Fitra seakan-akan membuyarditambah lagi dengan suara halus yang menggetarkan jiwa,seolah-olah waktu di dunia ini terhenti untuk sejenak.

"lya, iya, saya sedang ada masalah, pulpen saya terting-gal di rumah. Saya juga lupa membawa pulpen cadangan,"jawab Fitra dengan terbata-bata, karena dia pemalu terhadapwanita yang belum dikenalnya.

"Ini, saya punya pulpen cadangan, kebetulan tidak sayagunakan, kamu pakai saja," ucap Citra sambil memberikanpulpennya kepada Fitra.

Fitra pun menerimanya dengan sedikit perasaan gugupdi hatinya, "Terima kasih," ucap Fitra.

"Sama-sama," balas Citra.

Setelah selesai mengjkuti tes itu, Fitra kembali ke Temate,kembali dengan rasa penasaran yang selalu menghantuinya.Karena lupa mengembalikan pulpen yang diberikan Citrapadanya, dia juga penasaran karena dia lupa menanyakannama waiuta yang meminjamkan pulpen tersebut kepadanya.

Beberapa bulan pun berlalu, Fitra akhimya diberi kabarbahwa dia lulus ke perguruan tinggi yang ada di Makassar.Dia bersiap-siap memulai sekolahnya di negeri orang. Fitrapergi ke Makassar dengan diantar kedua orang tuanya, diamerasa sedih meninggalkan kedua orang tuanya. Namtm,Fitra tetap sabar walaupun tanpa keberadaan orang tuanyasaat bersekolah di Makassar.

Ketika Fitra sampai di sana, temyata dia kembali ber-temu dengan Citra. Rasa penasaran yang dialami Fitra hilangsudah tak berbekas, Fitra sangat senang bisa bertemu denganCitra lagi. Dia pun mencoba untuk menanyakan siapa namawanita yang pemah meminjamkannya pulpen itu.

63

Page 76: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AntologI Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Namaku Citra, kamu yang waktu itu ikut tes untikmasuk kampus ini, kan?" tanya Citra yang kemudian kembali^bertanya kepada Fitra.

"lya, betul. Saya yang waktu itu ikut tes UMPTN, yangwaktu itu juga pemah kamu bantu," jawab Fitra dengan tidakterbata-bata lagi, tidak seperti waktu pertama kali diabertemu Citra.

"Temyata kita berdua lulus, ya?" tanya Citra kembali."lya, tidak disangka-sangjca. Alhamdulillah, semoga bisa

selesai dengan baik sekolah kita," jawab Fitra, mengakhiripercakapaimya dengan Citra.

Mereka kemudian saling berkenalan satu dengan lain,temyata jumsan mata kuliah yang diambil mereka berduasama, ymtu di bidang Perbankan.

Beberapa bxilan berlalu, Fitra semakin tertarik dengankepribadian Citra yang ditunjukkannya setiap hari dikampus. Fitra pun akhimya mencoba untuk melakukan pen-dekatan kepada Citra. Hubungan mereka juga bisa berjalandengan baik, bahkan melebihi teman akrab. Mereka selalumembagi suka dan duka.

Semenjak itu cinta mereka bagaikan direkat perekat ter-kuat di dunia. Mereka berdua akhimya memutuskan untukberpacaran. Tidcik disangka Citra juga temyata suka kepadaFitra. Semenjak berpacaran dengan Citra, Fitra mencobamenghilangkan kebiasaan-kebiasaan bumknya, salah satu-nya adalah kebiasaanbangun kesiangan. Akhimya Fitra ber-hasil menghilangkan kebiasaan bumknya itu. Tidak hanyaitu, Fitra yang dulunya malas melakukan salat subuh, kinisemakin rajin melakukan salat subuh karena selalu mendapatdukungan dari Citra. Ketika ada pemutaran film di bioskop,Fitra selalu mengajak Citra untuk menontonnya. Ketikapulang Fitra juga selalu mengantamya.

64

Page 77: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laid-Laki

Fitra sangat sayang kepada Citra. Namun, semua itutak berlangsung lania. Setahun kemudian Citra ke Jakartauntuk melanjutkan studi atas kemauan orang tuanya. HatiFitra ragu menerima kenyataan itu karena dia akan kehilang-an seseorang yang sangat berarti dalam kehidupannya.

"Percayalah padaku, Fitra, aku akan kembali," pintaCitra.

Fitra hanya diam tak bergeming, membisu tanpa kata,lalu air matanya perlahan mengalir mambasahi pipinya.

"Jangan menangis Fitra, aku tak akan melupakaiunu.Aku akan tetap menyurat, agar hubungan kita selalu terjalin,"katanya.

Fitra tidak bisa melupakan Citra semenjak Qtra pindahke Jakarta. Kehidupan Fitra terasa sepi, hanya foto dan suratyang dikitim oleh Citra yang selalu menghibumya. Padaawalnya, Citra selalu rajin mengiriinkan surat kepada Fitra.Namun, beberapa bulcui kemudian surat-surat tersebutsudah tidak pemah menjumpai Fitra lagi.

Untuk Fitra yang aku sayang. Aku cuma mau mengata-kan bahwa aku cinta kamu dan aku sangat berterima kasihatas segala cinta dan kabaihagiaan yang telah kamu bawauntukku. Dalam setahun hubungan kita memang telahbanyak hal sulit yang aku lalui, dan aku tahu kau juga me-laluinya. Tapi ketika aku tahu kalau kau ada untukku, akutidak lagi merasa kesepian. Kau selalu ada untukku ketikatidak ada lagi orang lain yang mau dan mengerti. Ini sangatberarti buatku.

Fitra, aku sangat benmtung bisa jatuh cinta dengan prialuar biasa seperti kamu. Aku cinta kamu selalu.

65

Page 78: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Hanya surat terakhir inilah yang ada di meja Fitra, danhal inilah yang membuat Fitra larut dalam kesunyian.

Kini, sudah empat tahun berlalu sejak surat terakhirCitra datang menghampiri Fitra. Selama empat tahun ituberlalu, kehidupan Fitra berjalan tidak seperti biasanya. Fitrayang dulunya selalu ceria kini telah berubah menjadi Fitrayang selalu murung. Fitra juga yang dulunya sering aktifdalam kegiatan kampus, kini telah menjadi Fitra yang jarangsekali mengikuti kegiatan kampus. Segalanya telah berubahdari kehidupan Fitra. Melihat keadaan Fitra yang seperti itu,teman-temannya sangat kasihan padanya. Mereka kemudianmemberikan Fitra solusi agar tidak terlalu memikirkan Citra.

"Fit, jangan terus-menerus sedih, nanti akan menggang-gu kuliahmu. Belum lagi kamu sekarang sudah semesterakhir, kalau kamu tidak lulus bagaimana?" ungkap Arman,salah satu teman Fitra.

"lya. Fit, betul juga kata Arman, kalau kamu tidak lulus?Bagaimana dengan kita? Padahal kita kan masuk sama-samadi kampus ini," tambah Deni.

"Terima kasih kalian sudah mau perhatian dengan ke-adaanku yang sekarang ini, tapi Citra itu segalanya bagiku.Tanpa dia, aku tidak ada apa-apanya," jawab Fitra.

"Fit, yang namanya cinta memang seperti ini, kamu tahuapa cinta itu?" tanya Deni.

"Tahu, cinta itu sebuah kisah indah antara seorang laki-laki dan perempuan yang saling mencintai. Benar, kan?"jawab Fitra.

"Salah, cinta itu kepanjangan dari Cerita Indah NamunTiada Artinya. Jadi jangan terlalu dipikirkan. Fit," canda Denisekaligus memberi saran kepada Fitra.

"Hahaha, lucu. Den," Fitra tertawa.

"Eh, Fitra tertawa. Akhimya kamu tertawa juga. Fit.

66

Page 79: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Begitu kan lebih baik daripada kamu teras-menerus miming,"ucap Armcin.

Setelah diberi solusi oleh Arman dan juga Deni, Fitrakemudian mencoba melupakan Citra. Beberapa hari kemu-dian Fitra yang dulu telah kembali, Fitra yang penuh dengankeceriaan dan senjmman. Teman-temannya sangat senangbisa melihat Fitra tersenjmm kembali. Fitra juga kembali aktifdalam mengikuti kegiatan-kegiatan kampus yang diseleng-garakan. Fitra akhimya lebih dikenal oleh orang-orang yangtinggal di Makassar, bahkan beberapa direktur perusahaanjuga telah mengenalnya dan berencana untuk mempekerja-kannya di perusahaan mereka.

Kini, Fitra telah menyelesaikan studinya. Fitra kemudian memutuskan kembali ke kampung halamannya diTemate untuk menemui keluarganya. Fitra menghabiskanwaktu di Temate dengan jalan-jalan ke pusat-pusat perbelan-jaan yang baru dibangun di Temate. Fitra sangat senangkarena Temate sekarang bisa sedikit berkembang denganadanya pusat-pusat perbelanjaan yang telah dibangun.

Setelah beberapa minggu di Temate, Fitra ditelepon olehsalah satu direktur pemsahaan swasta yang ada di Makassaryang sudah mengenalnya, namanya Pak Anton. Pak Antonmengenalnya ketika Fitra terlibat di salah satu kegiatankampus yang diselenggarakan. Pak Anton melihat adanyakemampuan yang dimiliki Fitra dalam memasarkan sesuatudan menjelaskannya di muka umum dengan baik sehinggadia menawarkan kepada Fitra untuk bekeija di kantomyasebagai kepala bidang marketing.

Fitra langsimg menerima tawaran itu, dia sangat senangbisa kembali lagi ke Makassar. Beberapa hari kemudian, Fitra

67

Page 80: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

lalu berangkat ke Makassar dengan menggxinakan pesawat.Dia langsung dijemput oleh ajudan Pak Anton, namanya PakSabri. Fitra kemudian diantar langsung ke perusahan PakAnton untuk membicarakan kontrak kerja lebih lanjut.

Selama perjalanan Fitra melihat suasana di sepanjangjalan di Makassar, temyata suasananya belum terlalu beru-bah setelah Fitra meninggalkan kota ini beberapa mingguyanglalu. Mereka akhimya sampai di kantor Pak Anton. Fitrakemudian dipanggil Pak Anton imtuk masuk ke ruangannya.

Akhimya, melalui pembicaraan yang tidak terlalu lama,Fitra menandatangani kontrak kerja di perusahaan PakAnton sebagai kepala dalam bidang marketing.

Semenjak bekerja di perusahaan itu, ingatan Fitramengenai Citra seakan kembali lagi karena di perusahaanitu ada seorang wanita yang berwajah sangat mirip denganbelahan jiwanya yang telah menghilang bagaikan ditelanbumi empat tahun silam itu.

"Mungkinkah dia Citra yang kucintai dulu?" tanya Fitradalam hatinya. "Jika memang dia Citra yang kucintai dulu,apakah dia masih mengingatku?"

Fitra pun memutuskan imtuk mengenai wanita itu lebihdekat lagi, sama seperti waktu dia mengenai Qtra dulu.

Wanita itu bemama Dita. Wajahnya saja yang miripdengan Citra. Makin lama mengenai Dita, hubungan Fitradengan Dita makin erat saja. Fitra kemudian mengangkatDita menjadi sekretarisnya. Fitra sangat senang bisa bekerjadengan Dita karena Dita selalu membantunya mengenai halyang tidak dimengertinya di pemsahaan tersebut.

Fitra terns melakukan pendekatan. Dia selalu mengajakDita jalan-jalan, nonton bioskop, dan Iain-lain sama sepertiwaktu Fitra melakukan pendekatan dengan Citra dulu. Tidakhanya itu, sehabis kerja Fitra selalu mengajaknya makan

68

Page 81: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

siang. Hal ini semakin membuat Dita menyukai Fitra. Kini,hubungan mereka sudah lebih dari sekretaris dan atasannya,layaknya sebagai sepasang kekasih. Akhimya, mereka memu-tuskan untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.

Setelah beberapa bulan menjalin hubungan cinta, Ditamemperkenalkan Fitra ke keluarganya. Orang tua Dita mene-rima Fitra dengan baik. Fitra akhimya mengetahui siapa Ditasebenamya, temyata Dita adalah anak angkat dalam keluarganya. Kata Ibunda Dita, mereka mengadopsi Dita sejakbemmur lima tahun. Dita sebenamya memiliki orang tuaasli, Dita juga memilki saudara kembar. Mendengar hal ituFitra kaget, seperti disambar setan. Kepala Fitra sepertiditindih batu besar.

"Ibu, apakah ibu tahu siapa nama kembarannya Dita?"tanya Fitra.

"Citra. Ya, namanya Citra. Ibu juga sudah jarangmendengar kabar dari kembaran Dita itu," ucap Ibu Dita.

Selesai mendengar perkataan Ibu Dita, Fitra segerakembali ke mmahnya. Fitra sangat berterima kasih kepadaTuhan yang telah mengirimkan pengganti Citra padanya,yaitu kembarcm Citra sendiii. Fitra pun menangis tak henti-hentinya, sampai dia tertidur. Ketika Fitra tidur, dia bermim-pi bertemu dengan Citra.

"Fitra, dialah penggantiku. Cintailah dia seperti kaumencintaiku. Berikan ketulusan cintamu, sama seperti saatkau mencintaiku," pinta Citra dalam mimpi itu, sambiltersenyum.

Tiba-tiba Fitra terbangun dari tidumya."Apakah mimpi itu adalah pertanda bagiku?" tanya

Fitra dalam hati. "Mungkin saja itu hanya mimpi belaka."Akan tetapi, mimpi itu terns dialami Fitra hingga bebe

rapa malam. Fitra akhimya memutuskan untuk mencerita-

69

Page 82: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

kan semuanya kepada Dita mengenai masa lalunya danmimpi yang terns dialaminya beberapa malam ini. Men-dengar cerita Fitra, Dita meneteskan air mata. Temyata Fitraselama ini mengalami penderitaan yang sangat berat dalamkehidupannya. Dita lalu memeluk tubuh Fitra.

"Fitra, aku janji tidak akan melakukan hal-hal yang akanmengecewakanmu seperti yang dulu pemah kau rasakan.Aku akan selalu bersamamu. Aku akan menjadi bayanganmukemcina pun kau pergi. Aku akan selalu ada untukmu," ucapDita sambil memeluk tubuh Fitra.

Hubungan mereka akhimya bisa berjalan dengan baiksebagai sepasang kekasih. Lalu pada suatu ketika, munculpertanyaan dalam benak Fitra, "Apa yang terjadi denganCitra?"

70

Page 83: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

SEPENGGAL PESAN

DARI KAMPUNG

R. Kamilahsari

Dua tahun berlalu begitu cepat. Rasanya baru semingguaku tinggalkan kampung halaman, kampung yang

membesarkanku, kampung yang selalu mengukir hari-hariku mengisi kesunyian diri. Kampung pedalaman dipulau terpencil, Halmahera Timur itulah kampungku.

Seperti biasanya, sepulang sekolah aku hams bekeijakeras mengumpulkan uang untuk ongkos makan sehari-hari.Maklum, kiriman uang dari mamaku hanya cukup bayarBPS. Itu pun aku harus menambahnya. Aku tidak bolehberharap banyak kiriman dari mamaku. Mamaku sudah tuadan Bering sakit-sakitan sqak papa meninggal tiga tahun lalu.Untuk biaya sekolahku, mama hanya berharap hasil kelapadan coklat yang buahnya jarang-jarang karena kemarau yangpanjcmg.

Plastik dii tanganku masih utuh belum laku teijual. Akuhanya mondar-mandir di lorong penjualan ikan pasarGamalama.

" Adik, Nyong, plastik satu!" pinta seorang ibu dengananggukan kepala kearahku.

"O, ya Buk!"Dengan cepat aku keluarkan tas plastik dan kubantu

ibu itu memasukkan ikan yang bam saja dibelinya ke dalam

71

Page 84: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

kantong plastik. Dari areih berlawanan seorcing ibu mudamemanggilku.

"Nyong, Nyong, Nyong, tas satu!" Sambil mengangkatjarinya ketika aku menoleh kepadanya.

Aku hanya tersen5nim diam karena seoraing anak kecildatang dengan jualan tas yang sama. Kubiarkjin anak kecilitu melayani permintaan ibu muda itu. Kasihan. Kenapa anaksekecil itu tidak bermain saja di mmah, bermain petak umpet,kelereng, atau bermain goro, misalnya. Ah, mungkin nasibanak kecil itu sama dengan aku. Kupikir lebih baik aku me-nawarkan diri angkat bcirang belanjaan saja daripada jualantas. Lagipula aku paling tidak bisa jualan tas bersamaandengan anak kecil, seolah aku merebut lahan mereka, ataupokoknya kasihanlah.

Kucoba menghampiri seorang ibu yang membawa belanjaan di tangan kanan dan tangan kiri. Jalannya tampaktertatih-tatLh, berat, dan kecapekan.

"Bu, saya bantu bawa barang?" tawarku pelan.Ibu itu mengangguk lesu. Rupanya barang yang hams

dibeli masih banyak. Aku mengikuti langkah ibu itu melan-jutkan belanja. Tiba-tiba belanjaanku terdorong kuat dari arahbelakang. Kentang dan wortel sudah berhamburan di ujungkakiku. Tapi tanganku masih memegang belanjaan dengankuat. Dengan cepat tangan kecil memungut dan memasuk-kan sa)mr itu ke dalam tas. O, mpanya anak kecil yang jualantas tadi juga angkat barang? Kasihan sekali, mpanya barangyang dibawa berat, tidak sesuai dengan kemampuannya.Sungguh tak sampai hati aku melihatnya.

Malam sunyi sekali, tandanya sudah lamt malam. Mata-ku tidak mengantuk. Aku coba pelajari pelajaran untuk esokhari, tetapi tak satu kata pim yang bisa kucema. Setiap ku-buka lembar demi lembar yang tampak hanya peristiwa tadi

72

Page 85: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

siang di pasar Gamalama. Pikiranku menerawang jauh. Akuharus alih profesi. Aku tidak boleh menyerah. Aku hamsmencari pekeijaan lain agar sekolahku lancar dan peratku bisabertahan. Kucoba pejamkan mata dan kubiarkan pikirankuberkelana, mengembara.

Tiba-tiba bayangan ibuku muncul dan berpesan, "Bela-jar baik-baik Nak, agar kamu jadi orang yang sukses. Kesuk-sesan itu bukan milik orang kaya, tetapi milik orang pintar."

Pesan ibuku persis dengan pesan di kampung sebelumaku berangkat ke Kota Temate. Pesan ibuku masih temgiangdi telingaku seolah pesan itu bam saja diucapkan.

Di atas gorong-gorong di baweih pohon rindang akududuk memandang ke arah laut Halmahera. Kubiarkan kan-cing baju seragamku terbuka. Sejenak menghilangkan rasapanas dan lelahnya kaki sepulang sekolah. Sengaja aku tidaklangsung pulang ke mmah. Di sini aku boleh bemafas legakarena di tempat ini pula aku akan bekerja sesuai denganpermohonanku kepada Pak Andi. Pemtku sudah keroncong-an. Aku hams segera pulang. Alhamdulillah, cadangan ma-kananku masih ada lima lempeng sagU/ cukup lima kalimakan, untuk hari ini dan esok hari.

"Sanif, Sanif! Hari ini ada aksi damai pilkada. Ikut, ya?Semua yang ikut dapat harga es," bujuk Hari kepadaku.

Aku hanya diam menyimak. Ternyata betul, pesertademo tampak berkumpul di pojok Jalan Swering. Tak lamakemudian arak-arakan, sambung-menyambung dengankendaraan truk. Para demonstran menggunakan simbol yangdiikat di kepala, sambil berjoget bersuka ria di atas tmk.Semua tmk dilengkapi dengan peralatan tape recorder dansalon. Masing-masing truk memutar lagu kesukaannya.Ramai dan bising tidak tahu mau dengar yang mana.

"Itu truknya!" kata Hari menarik tanganku sambilmenunjuk tmk dari arah paling belakang.

73

Page 86: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Tidak, ah!"

Kulepaskan tangan Hari sambil memohon. Aku pikir ituhanya pekerjaan yang tiada guna. Buang-buang waktu saja.Ujung-ujimgnya rusak sana, rusak sini. Aku lebih memilihpada pekerjaanku yang bam. Hari ini hari pertamaku bekerja,tidak boleh aku sia-siakan kesempatan ini.

Seperti yang dijanjikan Pak Andi, sore ini akan datangdan menunjukkan batas-batas wilayah yang haras akukerjakan.

"Kesadaran masyarakat kita memang sangat rendah.Coba lihat, bungkus rokok, plastik-plastik bekas, kulit durian,kulit langsa berserakan di sana-sini. Padahal coba lihat, dipinggir-pinggir jalan sudah disiapkan tong-tong sampah, tapimasyarakat tidak mau memanfaatkannya. Buang sampah disembarang tempat. Sampah yang berserakan itu kan bisamenyumbat gorong-gorong ini jika musim hujan. Kalauseperti ini adanya, wilayah pantai dan sekitamya bisa dipasti-kan tenggelam oleh air. Jadi kamu punya tugas membersih-kan sampah-sampah itu. Jangan lupa periksa selalu danpastikan dalam gorong-gorong tidak ada sampah yangtersumbat. Oke? Selamat bekerja!" jelas Pak Andi kepadaku.

Aku mengangguk-angguk senang. "Terima kasih, Pak!Terima kasih, Pak!" ucapku ketika Pak Andi hendak naiksepeda motor meninggaUcan aku.

Seharian hujan deras tiada henti, aku haras tetap bekerja.Plastik-plastik dan kaleng bekas, bxmgkus-bungkus nasi orangdemo kemarin menumpuk di sana-sini. Kulit-kulit segalamacam buah-buahan pada musim buah kali ini berhamburandi sepanjang jalan. Air hujan mengalir deras menggiring,mengumpul gundukan sampah masuk ke gorong-gorong.Aku mulai memungut sampah di jalan-jalan dan trotoar. Akantetapi, hingga sore menjelang malam pekerjaan itu tidak

74

Page 87: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

kunjiing selesai. Air mengangkat sampah tiada henti. Nam-paknya hujan mulai reda, lebih baik aku cepat masuk kedalam gorong-gorong itu. Gelap. Baju basah, becek menem-pel di seluruh tubuh.

"Kraaak! Ohhh, perih."Siku kananku sobek dan berdarah, mungkin karena

kaleng bekas yang aku tarik itu. Aku menahan rasa sakit danngilu. Tanganku basah. Kutarik sampah-sampah yang me-lingkar itu dengan sisa-sisa tenagaku.

"Aooo....!"

Gorong-gorong itu licin sekali. Aku terpelanting ke luar."Astagfirullah, ternyata sudah malam sekali, pukul

berapa ini, ya?" tanyaku dalam hati.Aku segera pulang mandi membersihkan darah ber-

campur becek yang membasahi tubuhku.Sore itu Pak Andi memberikan upah selama tiga bulan

aku bekerja yang sengaja aku titipkan kepadanya."Ini basil keringatmu, tiga hari lagi kan kamu ujian

semester tentu kamu membutuhkan uang ini. O, ya selama ujiankamu boleh istirahat keija. Bel^ar baik-baik ya semoga sukses!"Nasihat Pak Andi sambil menepuk-nepuk pimdakku.

Pak Andi memang perhatian sekali. Bila aku sakit, beliauselalu memberiku obat dan istirahat keija. Kali ini aku ujian,Pak Andi men5airuhku istirahat. Aku merasakan papakuhadir bersamaku, menemani, memperhatikan, dan menghi-burku. Hatiku senang dan tenang bisa konsentrasi belajartanpa harus berpikir kerja. Aku hams giat belajar untukmewujudkan pesan mamaku dan Pak Andi yang memberikesempatan bekerja dan belajar.

Udara malam terasa panas. Otak terasa lelah, pantatterasa penat. Rumus matematika yang aku pelajari bersarangmelingkar panas dalam otakku. Kucoba mendinginkan

75

Page 88: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

dengan menonton acara televisi tetanggaku. Cukup denganmembuka jendela kamar aku bisa melihat tayangan televisiyang ditempatkan persis di ruang keluarga berhadapandengan kamarku.

Anggota Dewan lantang berbicara sambil menunjuk-nunjuk muka sesama Dewan, marah, berteriak, kemudianmelompati meja. Aku jadi ingat waktu kecil. Aku bermainpetak umpet. Temanku, Riski bermain curang terhadap Sari.Dengan menarik sedikit kain yang mengikat matanya, Riskibisa melihat tempat Sari dengan jelas. Akan tetapi. Sarimendahului tabu akal licik Riski. Sari pun adu mulut lalubergelut. Wah, temyata sama dengan permainan anggotaDewan. Pantas saja kalau rakyatnya juga mudah emosi danbrutal karena ada contoh yang mudah ditiru.

Tayangan berikutnya, seorang balita yang dianiaya olehorang tuanya karena terlalu nakal dan sering minta uang.Simgguh keterlaluan. Hatinya pindah ke mana, ya? Harimauyang galak saja tidak akan menerkam anaknya sendiri. Inimanusia yang lebih sempuma daripada binatang, eee... adasaja yang menganiaya darah dagingnya sendiri sampai cacatseumur hidup. Aku masih bertanya-tanya dalam hati menga-pa manusia zaman sekarang ini mudah rentan marah? Akubemafas panjang menyapu dada. Aku menjadi takut. Takutakan kekerasan dan kekasaran itu menerobos ke segala pen-juru di Indonesia. Iman yang lemah, moral yang bobrok, emosi mudah bangkit akan mewamai dan merusak citra bangsaIndonesia. Sepertinya penyakit ini sudah parah dan meraja-lela. Rasa kemanusiaan sima. Kepedulian sosial lenyap. Dimana hati nurani?

Belum hilcmg dari ingatanku, jjeristiwa yang hampirsama terjadi di depan mataku. Seorang pengais besi tua danbekas plastik di gorong-gorong tempat aku bekeija mendapat

76

Page 89: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

bogem dari seorang penjual duku. Kebetulan sepulangsekolah aku singgah melihat gorong-gorong tempat aku be-kerja. Aku rindu dengan pekerjaanku. Sudah dua hari akulibur bekeija. Pemulung itu hanya mengambil dua buahduku yang terguling di pinggir tumpukan sampah. Mimgkinpemulung itu berpikir duku yang jatuh itu tidak ada pemilik-nya karena jaraknya agak jauh dari keranjang pemilik dukuitu. Dengan wajah Ia5ai, pakaian lusuh, topi sedikit menutupiwajahnya, dan sandal jepit dengan tali sebelah berwamamerah dan sebelah tali berwama kuning, pemulung itu me-nundukkan kepala sambil memohon maaf. Mata pemilik dukumelotot dengan pandangan mata menantang. Tega benarpenjual duku itu. Hanya dua buah duku yang tiada harga,pemulung harus membayar sebuah bogem. Rupanyapemulung itu sedikit shock sehingga tak berdaya lagi menarikgerobak ke atas trotoar.

Tanpa menawarkan diri dan basa-basi aku mendoronggerobak itu dari arah belakang.

"Jangan bersedih, Pak," kataku menenangkan.Pemulung itu mengangguk dengan senyuman tipis.

Aku teringat saat aku membersihkan gorong-gorong ini adabesi yang belum sempat aku keluarkan.

"Tunggu, Pak!"Aku segera lompat dan memasuki gorong-gorong itu.

Dengan cepat kutarik keluar besi tu, temyata roda sepeda.Kemudian kuserahkan.

"Ini, Pak!"

Sambil memegang roda dengan posisi berdiri, pemulung itu memandangku bahagia.

"Hidup ini bisa diibaratkan dengan roda ini. Sewaktu-waktu di bawah, di tengah, dan kadang-kadang di atas. Nah,posisi kita saat ini lagi di bawah. Percayalah Pak, kalau kita

77

Page 90: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

punya semangat bekerja dengan ikhlas dan jujtir, posisi kitapasti bisa di atas."

"Kamu baik sekali, Dik," ucapnya serius.Ceritaku dengan pemulung itu masih panjang. Cerita

tentang hidup dan kehidupan. Kita bicara serius, kadang-kadang sambil bercanda lalu kita tertawa. Dari arah seberangjcdan di bawah pohon rindang itu tampak seorang bapaktidak berkaki dan tidak bertangan. Di depannya ada sebuahmangkok plastik entah ada isinya atau tidak, yang jelas bapaktua itu menunggu belas kasihan orang-orang yang lewat.Kupandang dan kuperhatikan dari tadi sepertinya belum adayang memberi apa-apa. Kasihan sekali.

Hari ini aku belajar banyak. Kamus kehidupan menun-tun aku lebih kuat dan tegar. Aku harus belajar dan suksesmeskipun aku harus membagi waktuku dengan bekerja.Suatu saat aku harus bisa menciptakan lapangan kerja danbisa membantu orang-orang susah seperti Pak Tua dan pemulung itu. Angan-anganku semakin tinggi, aku harus bisamenggapainya. Kulihat jadwal besok ujian bahasa Inggris.Untung aku suka dengan pelajaran bahasa Inggris, jadi tidakterlalu bermasalah bagiku. Kupelajari bahasa Inggris denganenjoi, hingga rasa ngantuk mengusik mataku. Aku puntertidur pulas.

Matahari bersinar terang. Kusambut pagi itu dengeinpenuh semangat. Semangat belajar, semangat bekerja, dansemangat mewujudkan pesan dari kampung, pesan mamakutercinta. Itulah tekadku dan harapanku. Impian-impian ituperlahan mendekat di pelupuk mataku.

78

Page 91: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

gysUK KECILDl BCAKI GUNUNG MOLOKU

Kasirun Kubais

Pagi terang dengan kehangatan mentari pagi di desaMoloku, desa yang paling kucintai. Saya, ayah, serta

beberapa teman, yaitu Akbar, Kardi, dan Sofyan bergegasmenuju bukit untuk memanjat pohon di kebun kelapa milikkami guna membuat kopra^. Sepanjang jalan menuju bukittumbuh pohon-pohon pinus menghiasi jalan seakan-akanada yang menata jalan itu dengan pohon-pohon tersebut se-hingga kelihatan indah pemandangannya. Walaupun kebunkami jauh dan jalannya berliku-liku serta panasnya terikmatahari, tak terasa oleh kami.

Setibanya di kaki gunung terlihat gubuk kecil mungilyang indah dan sejuk dihiasi pohon-pohon kenari, pala,coklat, dan cengkeh. Lagi pula samping kiri gubuk itu dita-nami kasbi dan pisang membuat kami tak langsung memanjat pohon kelapa, melainkan kami beristirahat sqenak men^-hirup udara segar dan bersih. ^

Rencana kami pulang setelah memanjat kelapa. Namim,teman-teman terpesona dengan kesejukan dan kenyanumangubuk tersebut. Kami pun memutuskan imtuk tidak pulangselama beberapa hari.

Saat itu aku baru duduk di bangku SD. Umurku 10tahun, tetapi aku sudah diajarkan oleh kedua orang tuaku

Page 92: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

""takbisab^'*'Daiga kanu^^^j^'^ "^umlahlsehingga I«aini hams t^biasa ^Dalamkehargalcanuber^^lXk^^^^^lS 1?^" °™8 amk bunSu

bisamemenuhikebutuha^ka.rtSelesaiberistirahatkaiiupunlangsungmemaiijatpohon^a yang tinggi dan berbuah sangat lebat untuk memetik

uahnya. Dengan semangat, banyak pohon yang kami panjatsatu per satu, buah kami jatuhkan untuk dikumpulkan. Takterasa hari semakin sore dan maleim pun tiba. Kami meng-akhiri pekerjaan dan tumn ke kaW Goha untuk mandi. Lam-pu loga-loga^ pun dinyalakan sebagai obor untuk menerangigubukku. Jangkrik bemyanyi, kodok-kodok pim bersiul tan-danya hari semakin gelap. Langit sudah tak kelihatan. Akbarmulai bercanda dan kami pun tertawa terbahak-bahak di ke-heningau malam yang simp dan sepi itu.

Kini pemt keroncongan dan dingin mencekam. Kamimulai mencari makan. Kardi dan Sofyan mengumpulkandahan-dahan kelapa untuk membuat apt, saya dan Akbar men-cabut kasbi^ lalu kami bakarkan pisang dan kasbi yang sudahada di gubuk. Kami makan sambil bercerita seakan-akan kamiadalah orang yang paling soiang dan bahagia di dunia ini.

Ayahku sel«ai salat isya lalu makan. Selesai makanbeliau bjristirahat untuk merenggangkan badan. Saya,Akbar^f ferdi, dan Sofyan as3nk bercanda ria sampai lamtsmalam. Ayahku hanya memandang kami, setelah itu beliau

\pung tidur.Tak terasa sudah pukul 1.00 malam, dan malam punkin larut membuat kami mengantuk. Kami pun tidur

Page 93: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

di gubuk kecil yang lantai dan dinding-dindingnya terbuatdari bambu dan beratap rumbia yang dianyam dari daunsagu. Untung malam itu tidak hujan, tetapi suara burungbantu sekali-kali terdengar menakutkan. Bunyi burungseperti itu kata orang tua-tua di desaku pertanda bahwa adaMeki. Maka kami pun semakin takut, lagi pula hembusanangin di celah-celah dinding dan luapan kali Goha menam-bah dingin suasana. Nyamuk dan agas pun ikut menggigitmembuat kami tak bisa tidur nyenyak.

Kicauan burung-burung menyambut pagi, embun pimmembasahi bumi, desis kali Goha menambah semerbak

indahnya suasana bukit Moloku danlebih bersahaja untukdinikmati. Gubuk kecil di kaki gunung Goha yang ceria menambah kecmtaan kami akan desa dan bukit Goha.

Ini merupakan hari kedua di kaki Gunimg Moloku.Kami mulai melanjutkan pekerjaan memanjat pohon lagi.Inilah kehidupan kami di Desa Moloku, desa kecil denganpenduduk yang tidak begitu padat, rumah-rumah pun agakberjauhan, kehidupan penduduk desa ini 90% bertani dan10% nelayan.

Esoknya buah kelapa yang telah kami panjat dan dikum-pulkan itu akan dibelah dan diambil daging kelapanya laludiasar di para-para hingga kering, dan dimasukkan ke ka-nmg untuk dibawa ke kecamatan tempat untuk menjual kop-ra tersebut. Saya dan teman-teman tidak menunggu hinggakelapa kering di asaran karena memakan waktu agak lama,kurang lebih dua per tiga hari lagi, sedangkan kami hamssekolah esok. Maka sore hari kami hams beristirahat dan

belajar di malam hari walaupun dengan lampu loga-loga kamihams belajar demi masa depan kami.

Waktu terus berputar, tantangan kehidupan pun semakin menantang, pikiran dan otak Ayahku semakin

81

Page 94: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

terbuka, mereka menginginkan agar anaknya bisa melan-jutkan pendidikan di Kota Temate. Kebetulan kakak per-tamaku bam lulus SMP di Kota Kabupaten, yaitu di Bacan.

S}aikur alhamdulillah walaupun kehidupan kami yangserba pas-pasan, niat ayah dan ibu agar anak-anaknya melan-jutkan pendidikan Scunpai ke perguman tinggi. Niat baik dantulus dari hati nurani Ayah dan Ibu, kakak pertamaku bisamelanjutkan sekolah di SMA Negeri 4 Temate, sedangkankakak keduaku sakit-sakitan sehingga dia tidak bisa melanjutkan sekolah.

Hari berganti bail, bulan berganti bulan, dan tahun punikut berganti. Saya telah lulus SD, maka saya pun ke Tematemelanjutkan sekolah karena ayah dan ibu menginginkan kehidupan kami lebih baik daripada mereka. Saya masuk diSMP Muhammadiyah Temate dan lulus pada tahun 2009.Kemudian saya melanjutkan ke SMA MuhammadiyahTemate. Kakakku pun sudah selesai kuliah di UniversitasMuhammadiyah Temate dua tahxm lalu.

Walaupim saya anak bungsu dalam keluarga yang kataorang anak bungsu itu cengeng dan manja, tapi bagiku takseperti itu. Saya hams bisa tegar, mandiri, dan memegangteguh nasihat orang tua yang menjadi kompas bagi kehidupan dalam melangkah untuk menggapai cita-cita yang se-lama ini menjadi impian kedua orang tua agar kami bahagiadi hari esok.

Di saat-saat kutinggaUcan kampung halaman, pagi ituteman-teman berkumpul di mmahku untuk melepaskan ke-pergianku. Mereka menganggap Kota Temate itu jauh danakan lama untuk kembali lagi. Air mata bercucuran senang,gembira, bercampur ham karena beberapa saat lagi saya akanpergi meninggalkan. Ibuku tak sempat mengantarkan hinggake Temate. Meskiptm air matanya disembunyikan dariku.

82

Page 95: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

raut wajahnya dapat terbaca bahwa tersimpan banyakkesedihan.

"Ibu, aku pergi. Simpanlah air matamu. Doakan semogaaku bisa tabah dan menjalani kehidupanku di Temate," bisik-ku ham.

Malam yang indah di kaki Gunvmg Moloku, tempatkudilahirkan di gubuk kecil yangmungil. Saya sdalu membayang-kan keceriaan kami saat itu, tawa canda dengan kepolosanteman-teman dalam bercerita yang lucu sambil makan koM danpisang bakar dan minum air kali Goha mentah-mentah. Lagipula ayah membakar cabang-cabang kelapa waktu itu sebagaiapi unggun untuk menghangatkan tubuh kami.

Pantai Moloku dengan gulxmgan ombak kecil saat kamimemancing dan membakar ikan di pinggir pantai, kejar-ke-jaran, serta batobo^ dengan gaya tubuh kami. Walaupun pasirdi pantai Moloku tidak putih, kami suka bermain denganpasir itu, tubuh kami sudah terbungkus oleh pasir lalu kamiloncat ke air laut dan berenang berkejar-kejaran di laut padasiang hari. Semuanya ini telah berlalu dan menjadi kenang-kenangan masa kecilku ycung takkan kulupakan.

Kehidupan yang penuh dengan kebersamaan, kemku-nan, kekeluargaan, serta kegotong-royongan dalam setiapkegiatan bersama teman-teman telah jauh berbeda dari kehidupan saya saat ini di Temate, Ibu Kota Maluku Utara.Akan tetapi, semua itu bagi saya bukan halangan yang pen-ting. Bagiku yang terpenting adalah mengejar cita-cita demimasa depan yang lebih baik.

Kisah di gubuk kecil tak akan kulupakan. Teman-teman-ku yang baik dan setia mi merapakan nostalgia dan kisahyang menjadi cambuk agar aku bisa belajar terns.

"Doakan aku. Yah. Semoga suatu saat nanti aku bisapulang dengan bekal ilmu dan pekerjaan agar aku dapat

83

Page 96: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

mengubah gubuk kecil yang indah itu menjadi lebih indahdan asri di desaku tercinta. Agar matahari yang bersinar itudapat menerangi hidupku dan harapan orang tua dapat me-nerangi perjalananku untuk menggapai masa depan yangaku cita-citakan. Semoga Allah SWT senantiasa melindungidan memberi jalan untuk niat balk ayah dan ibuku ini. Amin.

(Footnotes)

84

Page 97: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

NESTAPA HIDUP

SANG PEMIMPIN

Tati Yois Sangaji

Hari ini begitu cerah. Pagi yang tak biasanya setelahbeberapa hari hujan menguyur daerah tersebut. Akhir-

nya matahari menampakkan keperkasaan dan keindahannyauntuk alam dan penghuninya. Memang, sejak beberapabulan terakhir ini masyarakat Bukit Raya Tanah Tinggi jarangsekali terlihat beraktivitas di luar rumah, padahal penduduk-nya sebagian besar adalah petard serta pegawai negeri danswasta yang sibuk beraktivitas di luar rumah. Tidak heranjika hari ini suasana dan kesibukan yang mereka rindukanmembuat sebagian besar masyarakatnya mengoptimalkandengan sebaik-baiknya kesempatan.

Namun, hal itu berbeda dengan si Kardi, tukang ojekPangkalan Bukit Raya Tanah Tinggi yang biasanya tak per-nah absen mangkal. Pagi itu tidak terlihat sosok si Box, pang-gilan akrab dan satria baja hitamnya. Tanpa disadari, ketidak-munculan Box mengundcing tanya teman-teman ngojeknya,terutama Tedi teman akrabnya.

"Beberapa hari iru Kardi tidak kelihatan, ya? Apa mung-kin satria baja hitamnya sakit ?" tanya Tedi pada Asep, temanojeknya.

"Hei Ted, kalau gomong jangan asal! Masa, motomyadibilang sakit?" ujar Asep sambil memukul punggung Tedi.

85

Page 98: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

"Habisnya si Box tidak kelihatcin, tanpa kabar pula. Jadipenasaran, kan?" ujar Tedi dengan nada ketus.

"Aku heran, kenapa kamu sewot? Mau kemana keh, Ituurusan dia. Jangan diurusin lah kata Asep sedikit sebal.

"Bukannya begitu, Sep! Aku dan Kardi itu sudah bak

saudara. Jika dia sakit, aku pun juga sakit!" bela Tedi.Akhimya, si Asep pun tdiak dapat berkata-kata alias mati

kutu karena kenyataannya memang seperti itu. Keakrabankeduanya bagaikan semut dan gula. Luar biasa, ya?

Suasana di pangkalan Bukrai, nama pangkalan BukitRaya Tanah Tinggi, terasa berbeda dan penuh dengan teka-teki. Suasana tersebut sama persis dengan suasana di salahsatu kamar berwama putih legit (tidak tahu apakah itu wamacatnya atau wama-wama tambahan). Di samping sisi kamaritu terlihat sesosok pria yang tertidur dengan pulasnya. Diapun tak menyadari kain selimut yang menutupinya telahberubah posisi menyelimuti meja kerjanya yang hanya ter-pajang sebuah foto seorang berambut kribo tergerai bakbunga reflesia! Kalau dilihat sepintas si kribo itu mirip sese-orang penyanyi zaman dulu. Akan tetapi, kalau dilihatdengan teliti temyata si kribo itu adalah Kardi alias Box.

Kardi dikenal sebagai orang yang supel, enerjik, rajin,kocak, dan setia kawan. Namxm, di balik sikapnya itu si Kardipunya ambisi yang kuat imtuk menjadi orang besar, agardia tidak ngojek terus di terik matahari dan hujan.

Jam sudah menimjukkan pukul 10.00. Jendela kamarBox yang biasanya dibuka sebelum mentari pagi memancar-kan sinamya tidak ada tanda-tanda dibuka hingga cahayapagi berganti terik siang. Sungguh tidak seperti biasanya!

86

Page 99: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Namun, tanpa disangka dan dibayangkan oleh semua teman-teman pangkalan BUKRAI bahkan oleh Box sendiri, kejadianini akan menimpa dia walaupun hanya dalam mimpi. Mimpiitu juga yang membuat hari ini begitu berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Mimpi yang Kardi impikan selama ini.

"Pilih nomor 6. Pilihlah aku jadi favoritmu!" teriak Kardisambil mengutip bait lagu Krisdayanti.

"Hidup Kardi-Eric ....! Hidup nomor 6. Jaya terns ...!Jangan lupa pihh KaPi (Kardi-Eric) dijamin kita akan sejahtera,jangan ragu...!" sela pendukung Kardi yang berada di sebelahkanannya.

"BetuI, jangan ragu KaRi pasti menepati semua janjinya!Makanya Saudara-Saudara harus contreng nomor 6. Janganragu, nomor 6 pilihan kita semua!" ujar pendukimgnya disebelah utara.

"Nomor berapa pilihan kita? Nomor 6 dongpastinya....!"teriak semua penduktmg KaRi.

Begitulah suasana kampanye di lapangan Gelora Mekar-saii. Memang semenjak satu minggu kampanye ini dilaksana-kan jelas terlihat bahwa dari 6 kandidat Cabup-Cawabup,pasangan nomor 6 yang memiliki basis massa yang luar biasabanyaknya. Namim, dalam benak Kardi sendiri jelas menyim-pan kekhawatiran yang mendalam hingga Pemdukada digelardua minggu lagi.

"Malam-malam begini kamu telepon, ada apa?" tanyaKardi lewat HP terbarunya.

"Maaf, Pak, kamp massa kita tiba-tiba saja diserbu orangyang tidak dikenal!' sera Noo, ajudannya.

"Bagaimana kondisi terakhir di sana? Sudah bisadikendalikan?"

87

Page 100: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Alhamdullilah sudah, Pak. Suasana di sini sudah muled

stabil dan tidak ada korban jiwa terkait insiden ini. Hanyasaja kaca-kaca dan spanduk serta baliho kita yang ada di depankamp hancur dan ambruk."

"Ya sudah kalau begitu. Untuk masalah feisilitas tidakperlu dikhawatirkan, nanti itu urasan saya," suara Kardibegitu entengnya. "Kamu urus saja wartawan yang akanmeliput hal itu, jangan ditambah-tambahkan beritanya. Kamutabu, aku paUng tidak suka ditambah-tambah," sela Kardimenambahkan.

Kardi sangat dikenal tidak suka menyebar berita yangtidak sesuai dengan kenyataan. Apalagi demi keuntunganpribadinya. Akhimya, Noo yang ditugaskan sebagai Korlapkandidat KaRi pim mengiyakan perkataan majikannya, sambilmematikan ponselnya.

Hari ini suasana terasa berbeda, mungkin karena harilibur sehingga tidak tampak keramaian. Namun, bukankarena hari libur, tetapi hari ini merupakan hari bersejarah,hari yang ditunggu untuk pelaksanaam pesta rakyat, pemili-han Bupati dan Wakil Bupati Mekarsari.

Bukan hanya cabup dan cawabup yang deg-degan, ma-syarakat Mekarsari terlihat gusar dan was-was menungguhasil akhir pemilihan ini. Korlap masing-masing kandidatbegitu sibuk mencari info terbaru, dan terns mengikuti per-kembangan dari saksi-saksi yang telah disebarkan masing-masing kandidat hingga menunggu perolehan basil akhirsuara.

Seminggu setelah proses pemilihan itu, akhirnyaterungkaplah siapa dalang perusakan kamp massa kandidat

88

Page 101: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

nomor 6. Ternyata setelah diusut oleh pihak kepolisian,pelakunya terdiri dari 10 orang yang merupakan provokatoryang hanya ingin memecah-belah persatuan serta mengotoridemokrasi yang ada. Mereka hanya mencari kambing hitamuntuk kejadian ini sehingga terjadi konflik yang dapat maig-hambat proses pemilihan di Mekarsari. Polisi juga menam-bahkan bahwa di balik insiden ini tidak ada keterlibatan

kandidat/pasangan lain. Akhimya para pelaku tersebutdiberikan hukuman atas perbuatannya dan kemudian kasusini ditutup.

Kehidupan masyarakat Mekarsari serasa berbeda dengantahun-tahun sebelumnya: kecukupan pangan, bahan pokokdan sembako terjangkau harganya, biaya kesehatan diiingan-kan, dan kehidupan yang layak bagi anak terlantar dan fakirmiskin. Semuanya tidak terlepas dari hasil keija keras danstrategi yang baik dari Pemeiintah Mekarsari yang dipimpinoleh seorang Bupati yang arif dan bijaksana! Hingga akhimyaPak Kardi dan Pak Eric diberi penghargaan sebagai agenperubahan bagi masyarakat Mekarsari. Namun, di balikkeberhasilannya sebagai bupati Mekarsari, Pak Kardi merasadirinya belum berhasil. Perasaarmya itu terus mengganjalpikiran, sehingga dua hari terakhir ini Pak Kardi seringmelamxm dan menyendiri. Hal ini sering diperhatikan olehajudan pribadi serta jubir beliau, Pak Noo.

"Maaf Pak, jika saya lancang. Belakangan ini sayamelihat Bapak tidak seperti biasanya," ujar Pak Noo.

"Tidak apa-apa, aku hanya banyak masalah di kantor,"jawab Pak Kardi.

"Baiklah, Pak. Akan tetapi jika Bapak perlu saya, sayaakan selalu siap membantu," ucapnya mantap.

Pak Kardi diam saja. Namun, beliau meresapi danmemaknai perkataan ajudannya tersebut. Sejujumya beliau

89

Page 102: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

ingin sekali berbicara terkait dengan masalah yang dihadapi-nya, bukan sebagai Bupati, tetapi sebagai suami. SebenamyaPak Kardi memiliki masalah keluarga yang sangat pelikdibandingkan dengan masalah di kantor, yakni tanggungjawabnya sebagai suami dan ayah bagi anak-anaknya. Beliaumerasa waktu untuk keluarga sangat tersita untuk urusandi kantor.

"Jadi pemimpin temyata bukan berarti senang denganfasilitas yang tersedia serta jabatannya, tetapi juga dapat men-jadi nestapa," ucap Pak Kardi lirih sambil menepuk nyamukyang menggigit dahinya. Dan dia pun terbangun!

"Hah, jadi aku hanya bermimpi?"

90

Page 103: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

BaDAJ-^ BAHASi

KESSNTERIAM PEKE^JKAN fir^!!>:5AL ]

CINTA BERAWAL

DARI PERMUSUHAN

Riska K.

Seorang gadis kecil berambut panjang sebahu, bola matakecoklatan, berbadan agakbesar, dan mempunyai lesung

di kedua pipinya baru saja menamatkan SD dan akan melan-jutkan sekolahnya di SMP Islam Temate. Gadis itu adalahAi, seorang gadis yang selalu ceria, baik hati, dan selalu ter-buka untuk berteman dengan siapa saja. Ai, itulah namaku.

Pada saat itu aku bersama teman-teman memiUh melan-

jutkan sekolah di SMP Islam 1 Temate. Pagi itu kami pergimendaftarkan diri. Hari demi hari aku mengikuti tes danmasa orentasi siswa (MOS) di sekolah itu. Aku pun mendapatbanyak teman baru di sana. Pada akhimya aku diterima disekolah itu karena aku berhasil lulus dalam mengikuti testersebut. Pembagian kelas pun telah dilakukan. Syukurlahaku mendapatkan di kelas VII-1, kelas yang paling aku dam-bakan selama mengikuti tes dan MOS.

Pada hari pertama memulai sekolah, aku sangat gugupdan tidak pede. Akan tetapi, itu semuanya aku sembunpkandi balik wajahku yang terlihat selalu ceria sebab aku tidakingin teman-temanku mengetahuinya. Pada suatu saat, tam-pak sepi sekali di kelas VIl-1. Di dalam kelas itu hanya adaaku dan seorang teman kelasku yang bemama Ifantri, tetapiaku dan teman-teman lainnya biasa memanggil dia dengan

91

Page 104: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerlta Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

nama Ata. Ata adalah nama panggilan saat di sekolah. Waktuitu kami berdua tidak tahu mau berbuat apa. Kami berduapun duduk berhadapan lalu muled bercanda dan aku memu-kuli Ata di bagian tubuh belakangberulang-ulang kali, tetapiitu semua hanyalah sebuah canda. Sebab bercandanya sedikitkurang ajar!

Sewaktu aku memukuli Ata, eh, tiba-tiba seorang laki-laki berbadan kurus, tinggi dan berhidung mancung, yangtidak kukenal menghampiriku, lalu menarik kerudung be-lakangku dan berkata kasar.

"Kamu mau jadi jagoan, ya? Kamu ini seperti laki-lakisaja berkelahi."

"Apa urusanmu?" tanggapan balik aku padanya dengannada dingin.

la pun melepaskan genggaman tangannya dari keru-dungku, dan beranjak pergi keluar dari kelas.

Ata hanya diam, tidak membelaku."Maaf ya, tadi aku takut sehingga tadi aku tidak membe-

lamu," ucap Ata."Memohon maaf padaku? Tidak apa-apa, aku menger-

ti.," jawabku seadanya dengan perasaan sedikit aneh terting-gal dalcun benakku.

Semenjak kejadian itu aku merasa ada sesuatu yang ganjUdalam perasaanku, sepertinya aku mulai membencinya. Akumemutuskan imtuk menjadikannya sebagai musuh meskipunaku tidak tahu apa dia juga memusuhi aku atau tidak.

Suatu ketika bel istirahat berbunyi, aku dan temanku,Puput, bergegas keluar dari kelas. Karena lapar aku langsxmgmenuju ke kantin sekolah. Di balik pohon mangga depan kan-tin aku melihat dia yang tidak lain adalah laki-laki yang akumusuhi itu keluar dari kantin sekolah. Entah mau menuju kemana. Rasa laparku pim hilang, nafsu makanku menjadi sima.

92

Page 105: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wantta Seribu Laki-Laki

Kucoba menyembunyikan diri berbalik arah menuju kelasdengan sedikit lari seolah mengambil sesuatu yang terlupakan.Puput heran melihat tingkahku yang tiba-tiba melepaskantangan dan tiba-tiba lari begitu saja.

Aku menggerutu sendiri, "Dia lagi-dia lagi, mengapasih aku bertemu dia lagi? Apa area sekolah ini sesempit ini?"

Hari-hari di sekolah suasananya jadi menyebalkan. Akubend dia, kelakuannya kasar, perangainya menantang. Akubend! Aku menyesal kenal dengan dia.

Waktu menunjukkan pukul 12.35. Bel pulang pun telahdibunyikan. Diinformasikan pada semua kelas agar segerakeluar dari kelas untuk mengikuti apel pulang. Terik mataha-ri yang panas membuat aku gerah dan mengeluarkan keri-ngat. Tubuhku terbakar matahari dan tenggorokanku keringkehausan.

Ketika apel pulang telah dibubarkan oleh Pak Wahda,aku berjalan dengan cepat melewati gerbang sekolah danpergi membeli es yang dijual oleh seorang pedagang di depansekolah. Pembelinya sangat banyak sehingga hams mengan-tre sambil menyandarkan tubuh ke tembok. Pada saatmeno-leh ke samping kanan, eh ..., "dia" sedang duduk bersamateman-temannya. Aku tak tahu hams berbuat apa. Apakahaku hams pergi dari tempat ini? Aku pun berpura-pura tidakmelihatnya.

Tanpa sengaja, aku mendengar salah satu temannyamenyapa dan menyebut namanya, "Hai Bhibli".

Oh, jadi namanya adalah Bhib? Ucapku di dalam hatisambil mengambil es dari si pedagang tersebut. Akan tetapi,aku ragu, apakah betul itu nama aslinya?

Keesokan harinya di sekolah, aku mencoba mencaritahu tentemg dia melalui teman-temanku. Entah apa yangterjadi padaku sehingga aku mulai penasaran dengannya.

93

Page 106: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Saat aku duduk bersama Iki dan Ata di bawah pohon kata-pang, selagi as3dknya kami berbincang-bincang, eh..., Bhibsi pengacau datang menghampiri kami dan mencari gara-gara denganku. la mengejekku. Aku pun juga tidak maukalah. Suasana pun semakin panas dan pada akhimya terjadiperkelahian adu mulut antara aku dan dia. Untunglah adasalah satu teman memanggibiya. Kalau tidak, bisa-bisa taditerjadi perang dunia kedua.Mereka sudah menghilang daripandanganku. Aku, Dd, dan Ata pun beranjak pergi ke dalamkelas.

Cuaca panas, bel pulang berdering berulang kali. Sepertibiasanya, sepulang sekolah aku selalu singgah di warungmilik salah satu penjaga sekolah. Baru saja memilih tempatduduk sambil menoleh ke arah sudut ruangan, ehhh terlihatsi kampret lagi. Rasanya aku ingin menusuk matanya dengangagang sapu gumutu yang berada di sampingku. Ingin rasanya aku mencekik lehemya. Ah, panas hatiku. Kuurungkanniatku untuk duduk. Lebih baik segera kutinggalkan warungdaripada nanti terjadi perkelaian lagi. Malu aku ekpada PakKasman, pemilik warung ini. Aku pun bergegas pulang dengan rasa kesal. Rumcihku cukup dekat dengan sekoleih se-hingga setiap ke sekolah cukup kutempuh lima menit denganberjalan kaki.

Sesampainya di kamar, kulempar tasku di atas tumpu-kan baju kotor. Tanpa mengganti baju dan membuka sepatu,kurebahkan tubuhku di atas kasur yang aku turunkan dilantai tadi malam. Kejadian-kqadian menyebalkan meng-ganggu pikiranku. Bagaikan kucing dan tikus yang tidak per-nah cocok, itulah aku dan Bhib. Ah, enaknya aku lebih memilih menjadi kucingnya saja, akan kuterkam dia, kucabik-cabik lalu kubuang di tengah jalan. Dan boneka panda yangkupegang, kulemparkan pada si tikus!

94

Page 107: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

WANITA

SERIBU LAKI-LAKI

Fitriani Kabir

Matahari telah memancarkan sinarnya yang teduh,burung-burung pun menyanpkan lagu syahdu. Suara

nan merdu lantunan ayat-ayat Ilahi terdengar nan sembilu,suara khas, suara polos yang nian teduh. Suara yang mem-buat pendengamya seakan terpesona dan terteugn untukmendengamya sejenak.

Alif, bocah kelas IV SD begitu menghayati ayat demiayat yang ia bacakan. Namun, bagi sebagian masyarakatRaya Batu, hal itu tidak asing untuk didengarkan karena Alifsering mengikuti lomba membaca Alquran tingkat kabupatenmaupun nasional. Dan tentu Alif yang selalu menjadi juara-nya! Kepandaiannya dalam melantunkan ayat-ayat Alquranserta kemerduan suaranya membuatku penasaran, bagai-mana kehidupan Alif, kesehariannya, serta keluarganya.Hingga akhimya aku pun bisa mendengar langsung lantunan bacaannya di pagi ini.

Kini aku berada di desa Alif, Desa Batu Raya. Aku ting-gal di rumah Pak RT. Kedatanganku ke Raya Batu hanyaingin meliput informasi tentang Alif karena info tersebutsebagai bahan risetku untuk mendapatkan gelar saijana IlmuAlquran. Waktu yang diberikan dosenku untuk menyelesai-kan riset ini hanya 2 minggu sehingga waktuku di desa Alif

99

Page 108: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

hanya seminggu. Waktu yang sangat sedikit, aku harus mem-pergunakan kesempatan ini sebelum kembali ke Jakarta.Tanpa aku sadari temyata sudah 2 haii keberadaanku di sini,tetapi belum 100 % mendapatkan info yang akurat tentangkehidupan Alif, serta metode apa yang digunakan keduaorang tuanya sehingga Alif menjadi hebat seperti itu.

"Maaf Bu RT...!" sapaku pada Bu RT saat duduk didepan rumah.

"Ada apa, Neng Syifa?" jawab Bu RT memegangmajalah temama di Ibu Kota.

"Enunmmm anu Bu RT. Syifa mau tanya tentanganak yang jago ngaji di desa ini."

"Alif, ya?""lya, Bu. S5dfa penasaran, bagaimana bisa anak seusia

dia begitu fasih dalam membaca Alquran, bahkan mahraj-nya pun benar."

"Bukan hanya itu, Neng. Dia pun menjadi hafiz di usiakanak-kanak, dengan 10 juz penghafalannya."

"Luar biasa!" seruku.

"Saya pun bingung, bagaimana Ibimya begitu hebatmendidik Alif dan 2 orang adiknya tanpa suami," ujar BuRT menambahkan.

"Apa benar yang saya dengar ini, Bu?""Benar. Ayah Alif meninggal saat Alif berumur 1 tahun,

sedangkan 2 adik kembamya masih di dalam kandungan,"Bu RT melanjutkan pembicaraannya, "kalau tidak salah 2bulan masa kandungannya. Ayah Alif meninggal pada ke-celakaan mobil waktu mengantarkan barang-barang peru-sahaan tempat dia bekerja."

ICQ

Page 109: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Inna lillahi. Sungguh tragis....!" ucapku sedih."Terkadang ..." Bu RT terdiam sejenak, "aku jadi

bingung, begitu kuat dan hebatnya Ibu Alif."Bu RT kemudian bercerita panjang lebar taitang Ibu Alif

itu. Aku terdiam dalam khayal. Jujur saja aku begitu kagetdan terkejut mendengar cerita Bu RT. Seorang wanita biasatanpa pedang dan baju baja tapi terlihat kuat dan tegar.

"Heiiiiii...., non Syifa, kok malah melamun?" Bu RTmengagetkan khayalanku.

"Maaf, Bu. Sjdfa kepikiran aja tentang Bu Alif. TidakSyifa sangka Ibunya Alif bisa sehebat itu tanpa seorangsuami!"

"Jangan terlalu dipikirkan, ayo dimakan gorengannya.Mumpung masih hangat." "Terima kasih, Bu," jawabkusambil mencomot satu pisang goreng.

Percakapan sore tadi membuat aku semakin penasaran.Aku tidak boleh buang-buang waktu lagi, biar tugas skripsi-ku selesai dcin rasa penasaran pun terjawab.

Waktuku tinggal 2 hari lagi, tetapi informasi yang palinglengkap belum aku dapatkan. Aku hams bertanya kepadasiapa lagi? Sehamsnya kutanyakan langsung kepada IbunyaAlif, kunci utamanya. Akan tetapi, aku takut dikatakan soktabu! Ah, jadi pusing siang-siang begini. Akhimya akududuk saja di depan mmah Pak RT yang sejuk dan rindang.

Tiba-tiba dari kejahuan aku melihat si Alif sedang mem-bawa sesuatu. Semakin dekat ia berjalan, temyata dia sedangmembawa dagangan Ibunya. Tidak biasanya Alif yang mem-bawa semua barang dagangan. Kira-kira ada apa denganIbunya? Aku memberanikan diri menyapanya.

101

Page 110: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Maaf, Mbak memanggilku?" tanya Alif padaku."Benar!" kataku sambil berjalan ke arah Alif "Alif

kok sendiri? Biasanya sama Ibu, kan?""Maaf, Mbak ini siapa, ya?""Oooooo..., iya! Mbak lupa," ucapku sambil memper-

kenalkan diri. "Syifa Zahraini, tapi Alif bisa memanggilKakak dengan Kak Syifa saja."

"Bunda lagi sakit, jadi Alif yang gantiin Bunda jualandi pasar," ujamya lirih.

"Bunda Alif sakit? Sejak kapan?""Sejak kemarin. Bunda hanya bisa tiduran saja.""Sudah Alif beiikan obat?"

"Sudah, Kak."

"Ya sudah, man Kak Syifa bantu. Kelihatannya kamuletih sekali."

Aku pun akhimya mengantarkan Alif ke nimahnya, ka-sihan hams bolak-balik membawakan barang dagangan Ibu-nya! Sempat teipikir olehku imtuk mengobrol dengan Ibu-nya, tapi sesampainya di sana temyata Ibunya sedang tertidurpulas, mungkin penganih obat yang diberikan Alif. Tapi takapa, aku sekarang sedang bercerita dengan Alif tentangkesehariannya.

Malam pun mulai lamt. Namun, aku belum dapat me-mejamkan mata yang bulat ini. Rasanya otakku susah untukdiajak berkompromi. Fusing. Aku belum dapat satu infor-masi penting untuk tugasku. Pembicaraan dengan Alif hanyadapat melengkapi info yang lain. Padahal waktuku hanyatinggal besok saja. Ya Allah, berikanlah kemudahan saat akupusing memikirkan ini semua. Tiba-tiba aku teringat cerita

102

Page 111: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanlta Seribu Laki-LakI

Bunda tentang kisah "Wanita Seribu Laki-Laki", cerita ten-tang wanita-wanita tangguh yang melalui kehidupan denganpenuh rasa S5aikur, ikhlas, dan sabcir.

"Syifa, tcihu kenapa Ayah dan Bunda menamakan S}dfaZahraini?" tanya Bunda padaku pada suatu ketika.

"Syifa tidak tabu, Bunda.""Syifa," kata Bunda sambil membelai rambutku. "Syifa

itu artinya penyembuh, berarti penyembuh Ayah dan Bunda.Jadi Bunda berharap Sjdfa tidak hanya menjadi penyembuh,tetapi menjadi anak yang kuat bagi orang-orang yang ada disekitar Syifa."

"Apa Syifa bisa, Bunda? Syifa harus jadi dokter, dong?!"Dengan penuh kasih sayang Bunda menjelaskan. "Syifa

sayang, untuk menjadi penyembuh tidak perlu menjadidokter. Syifa hanya melakukan sesuatu yang dapat membuatorang lain senang dan bahagja, walaupun Syifa sendiri sedih."

Bunda terdiam sejenak, lalu berujar lagi, "Bimda punyacerita buat Syifa. Kisah soerang Ibu yang memiliki tiga anakyang cacat!"

Aku tidak begitu kaget saat itu karena belum begitu me-ngerti apa makna dari cerita itu, tapi cerita itu begitu lekathingga sekarang.

"Semua anak-anaknya cacat. Anak pertama buta, anakkedua tuli, anak ketiga cacat permanen pada kakinya. Ibunyasedih sekali melihat kondisi anak-anaknya." Bunda terdiamsejenak, sepertinya menghayati kejadian itu.

"Ibimya berusaha imtuk menyekolahkan mereka bertigake sekolah umum, layaknya anak normal, tapi sayang guru-guru di Sana menolak dengan berbagai alasan," ujar Bunda lagi

"Kasihan ya, Bunda?" jawabku pada Bunda."lya, Syifa," sambil membelai rambutku. "Tapi Ibunya

tidak putus asa, dia terus berusaha apa pun untuk meng-

103

Page 112: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

ajarkan anaknya. Mengajarkan semua yang didapat anak-anak normal."

Scimbil melirik jam, Bimda pun berujar, "Nah, sekarangsudah larut malam. S5dfa harus tidur. Nanti kalau Syifa sudahbesar, Syifa akan memahami semua cerita Bunda."

Hari ini aku memberanikan diri pergi ke rumah Alifdan hanya kudapati Ibunya saja.

"Ah, kesempatan bagus buatku."Setelah berbasa-basi dan menanyakan keseharian serta

kondisi kesehatan beliau pasca sembuh dari sakitnya, akumemberanikan diri untuk menanyakan sesuatu.

"Sebenamya Syifa hanya ingin bertanya tentang Alif,"ujarku pada Bu Alif.

Dengan sedikit bingung Bu Alif bertanya, "Mau tanyaapa, neng Syifa?"

"Syifa hanya penasaran dengan kemampuan Alif me-lafaUcan ayat-ayat Alquran."

"Neng Syifa mau tahu? Kuncinya hanya dari seorangIbu," ucap Bu Alif.

Percakapan tentang Alif pun terus berlanjut. TemyataBu Alif mampu mendidik Alif karena anak adalah amanahyang begitu besar dari Allah sehingga Bu Alif tidak mau ter-lena dengan kesedihannya itu.

Perjalanan yang melelahkan, akhimya aku pun pulangke Jakarta. Selama seminggu berada di kampung Raya Batu,aku bersjmkur selama di sana banyak pelajaran yang akupetik. Tugas akhir skirpsiku pun dapat diselesaikan.

104

Page 113: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Tapi ada yang mengganjal sesampainya aku di rumah.Di manakah sosok Bunda? Orang yang selalu memberikanpelajaran hidup, orang yang penuh cinta dan kelembutan?Bunda ke mana? Sambil berjalan memasuki ruang demiruang, tapi tidak kudapati Bundaku. Akhimya aku mencaridi kamar Bunda. Mataku menangkap sebuah kertas memoyang bertuliskan pesan untukku.

Assalamu'alaikum ,

Sjdfa sayang, maaf Bunda tidak bisa menemanimu hariini. Bunda tabu kamu hari ini pulang, makanya Bxmdasudah membuat makanan kesukaanmu. Bunda pergike Medan karena urusan kantor, mungkin semingguBunda di sana. Hati-hati, ya? Di rumah nanti Syifaditemani Mbok Dami....!

imtuk: Anakku tercinta

Syifa

"Ya Allah, aku kangen Bunda!"Tanpa terasa air mataku jatuh di atas memo kecil yang

ditulis oleh Bunda.

"Bunda, Sjdfa kangen! Sjdfa ingin cerita bahwa Sjdfasudah menemukan sosok "Wanita Seribu Laki-Laki" yangpernah Bunda ceritakan," ucapku lirih, "sekarang Syifasudah paham cerita Bunda, saat itu. Terima kasih, Bunda."

105

Page 114: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AKU BENCI GENDUT

Sukma K. Asrom

Murid-murid kelas XII IPA-8 menghembuskan nafaslega begitu bel istirahat terdengar. Dalam sekejap

semua teori mata f)dajaran Matematika terlupakan. Tara danTitin mendekati Caca.

"Kantin, 5nik?" Ceplos Tara sambil memegangi perut-nya yang memang sudah tidak bisa diajak kompromi lagi.

"lya laper banget nih, tadi pagi aku nggak sempat sara-pan." Titin mengiyakan dengan tampang yang memelas.

Caca menggeleng. Katanya, "Kalian sajalan.""Kamu nggak man makan?" tanya Tara.Caca pun lagi-Iagi menggeleng member! tanda kalau

dia menolak permrntaan Tara."Hello, sejak kapan kamu nolak diajak makan? Seperti

bukan Caca yang ciku kena,l" potong Titin."Hari ini aku beneran nggak lapar, nanti mubazir lagi

kalau makanannya nggak kumakan. Udah, kalian pergi aja,aku nggak apa-apa kok sendirian di kelas," tegas Caca.

"Serius?"

"Yakin?"

Tara memandang Titin dengan wajah yang memancar-kan seolah-olah tidak percaya.

"Ya udah, kalau begitu kita berdua ke kantin dulu, ya?"sahut Tara.

106

Page 115: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Lakl-LakI

Keduanya segera berlalu. Sebelum keduanya benar-benar lenyap dari pandangan, Caca sempat mendengar Taraberkata, "Aneh, sudah sekitar seminggu dia nggak mau kekantin. Dia kenapa, ya?"

Setelah keduanya benar-benar tidak terlihat lagi barulahCaca mengeluarkan sebutir permen dari sakunya lalu me-ngisapnya. Perutnya terasa amat keroncongan karena lapar.Setelah mengulum permen sekitar tiga menit, rasa lapar itumulai berkurang. Sambil bersandar di kursi Caca mengamatibetisnya.

Besar banget, seperti talas Bogor aja, keluhnya dalamhati. Sebelum ke sekolah Caca menimbang berat badannya,dan jarum timbangan menunjukkan angka 56 kg. Dengantinggi badan yang hanya 150 cm, Caca menyadari kalau fisik-nya ini sangat tidak bagus untuk dipandang dan mirip balonyang diberi pakaian. Dia menyesal baru menyadari sekarangsetelah bertemu Angga, mahasiswa semester empat yangtidak lain adalah teman abangnya.

Di mata Caca, Angga itu adalah cowok paling sempumadi dunia. Kalau Angga tersen5aim, dunia ini rasemya berhentiberputar dan suara bising kendaraan terasa sayup-sa5aip.Caca sadar kalau dengan fisiknya yang seperti ini sangat sulituntuk menarik perhatian Angga.

Di saat pulang sekolah, Caca yang memiliki kebiasaanjajan pun sudah tidak pemah lagi dia lakukan. Lagi-lagi per-menlah yang jadi pengganjalnya.

Malam harinya Caca menonton salah satu acara TV. Diamenonton acara luar negeri tentang obsesi seorang cewekuntuk memiliki tubuh yang kurus hingga nekat tidak makanselama tiga hari. Supaya lambungnya tidak lengket, dia me-makan tisu Kleenex!

Mesti menurut Caca itu sangat konyol, tapi dia bertekaduntuk mengikuti tayangan tersebut agar cepat kurus: tidak

107

Page 116: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

makan sama sekali atau menunda jam makan selama mung-kin.

Hasilnya lumayan, dalam satu minggu bisa dihitungberapa Caca makan. Setiap sarapan pagi dia sudah tidakmakan. Makan siang hanya kadang-kadang, itu pun porsinyasangat sedikit. Untuk makan malam dia hanya mengkon-sumsi buah, sayur, dan biskuit rendah lemak. Berkat itu se-mua berat badannya turun 3 kg.

Caca belum puas, dia menargetkan hams mencapai ang-ka 49 kg untuk berat badan yang ideal. Caca tersenjmm sen-diri saat membayangkan jika diet ketatnya berhasil, dan Ang-ga memberikan senyuman manis untuknya. Tiba-tiba Cacameringis merasakan nyeri di peratnya, cepat-cepat dia me-makan permen.

Saat berangkat ke sekolah dia merasa sangat lemas dantidak bertenaga. Namvm, dia tetap semangat menjalani dietketatnya tersebut. Sisa pelajaran dilewatinya dengan men-curi-curi makan permen. Tara dan Titi hanya saling pandangdengan wajah bingung karena kebiasaam Caca saat ini me-numt mereka sangat aneh.

Pulang sekolah Caca menahcm pemtnya vmtuk tidakmelihat isi meja makan, dia langsung menuju ke kamamyadengan keadaan pemt keroncongan dan kepala pusing.

"Caca," tegur Mamanya. "Nggak makan dulu?""Masih kenyang. Ma," dustanya, "Tadi pulang sekolah

sempat jajan di kantin.""Nggak biasanya kamu kayak begini, walaupan kamu

makan sebanyak apa pun di luar pasti makan lagi di mmah.""Kali ini bener Ma, aku nggak lapar," jawab Caca, bum-

bum masuk ke kamar.

108

Page 117: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Keesokkan harinya Caca menimbang badannya. Betapabahagianya Caca ketika jarum timbangan menunjukkanangka 50 kg.

"Sukses...!" Teriaknya sambil melompat-lompat. Tidaksia-sia perjuangan dan penderitaan yang dia lalui selama ini,roknya juga terasa longgar.

"Caca!"

"Ya, Ma?"

Dia buru-buru menyambarkan tasnya dan menemuimamanya yang ada di dapur. Mama menunjukkcin segelassusu dan roti isi keju di atas meja makan.

"Ayo, cepat dimakan, nanti terlambat.""Aku bawa ke sekolah, deh. Ma, belum terlalu lapar,"

lagi-lagi Caca berbohong.Dahi Mama mengkerut. "Kok bisa belum lapar? biasa-

nya setiap bangun pagi sebelum mandi pun kamu sudahmenuju meja makan."

"Sekarang jam makanku bergeser. Ma," sahutnya."Belakangan ini kamu aneh. Sarapannya selalu dibawa

ke sekolah."

"Supaya jam istirahat Caca nggak jajan melulu, jadi lebihirit."

Dahi mama makin mengkerut, "Mama perhatikan kamuagak kurusan!"

Sebelum komentar Mama berlanjut, Caca segera mem-beri ciuman kilat kepada pipi sang Mama dan lerngsung me-ninggalkan dapur untuk bergegas menuju ke sekolah.

Caca merenung sejenak. Dia merasa bersalah telahmembohongi orang-orang yang sangat dia sayangi. Dalamperjalanan Caca merasa sangat lapar, namun dia berusahauntuk tetap bertahan agar dietnya berhasil.

109

Page 118: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan SIswa SMA Se-Kota Ternate 2010

Pelajaran pertama hari ini adalah ujian praktik olah raga.Setibanya di sekolah dia langsung mengantre kamar mandicewek untuk mengganti baju. Tara dan Titi yang sudah dulu-an membantu memegangi tas milik Caca. Saat bel berbunyimereka langsung menuju lapangan. Matahari pagi itu sangatterang. Belum melakukan pemanasan, tetapi keringat sudahmembasahi dahi para siswa.

"Pemanasan!" seru Pak Dani sambir bertepuk tangan.Anak-anak mengelilingi lapangan sebanyak lima kali.

Lalu berbaris sesuai nomor urut presensi. Caca merasa pan-dangaimya agak buram, tubuhnya dibanjiri keringan yangbegitu deras.

"Anak cowok push-up, anak cewek Sit-up!" Pak Danimengeluarkan stopwatch dan alat tulis.

"Usahakan sebanyak mungkin dalam waktu enampuluh detik. No urut satu!"

Giliran Caca pun tiba dua puluh menit kemudian. Caca

merasa punggungnya berkeringat yang membuat bajunyabasah kuyup. Bagian atas perutnya terasa seperti kram. Kepa-lanya pusing sekali. Pandangannya pun mulai berputar dankabur, makin cepat, makin gelap. Dan tak lama kemudianCaca tidak sadarkan diri.

Ketika kesadarannya kembali Caca medapati dirinya be-rada di ruangan yang serba putih dan dalam keadaan terba-ring lemah. Saat dia berbalik ke arah kanan, dia mendapatisesosok wajah yang tidak asing di matanya, yaitu Tara danTitin yang-memancarVan raut wajah cemas.

"Caca? Kamu nggak apa-apa, kan?" bisik Tara."Mana yang sakit?" Titin ikut-ikutcm berbisik."Aku kenapa?" Caca malah balik bertanya."Kamu pingsan di lapangan," Komentar Titin.

110

Page 119: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Caca merasa perutnya amat nyeri, pusing, dan agak se-dikit mual.

"Tadi kami sempat ngobrol sedikit dengan Ibu Hilfa,kata beliau kamu kekurangan zat gula," imbuh Titin.

Caca merasa dadanya sesak."Caca ada apa? Ayo cerita!" pinta Tara."Nggak ada apa-apa kok," Caca lagi-lagi mengelak."Nggak mungkin kalau kamu baik-baik aja. Kamu itu

pingsan, jadi mana mungkin kita percaya kalau kamu dalamkeadaan baik-baik saja?" kata Titin kesal.

Caca pun terdiam. Tiba-tiba Bu Hilfa selaku guru piketUJCS datang menghampiri Caca di ruang UKS. Temyata IbuHil fa sempat mendengar perdebatan mereka.

"lya Ca, kamu kenapa? Cerita aja. Biar kita bisa mem-bantu memberikan solusi yang tepat untuk kamu." Pinta IbuHilfa sambil mengelus kening Caca.

"Baiklah, sssa ... ssaya sedang melakukan diet superketat. Saya menunda jam makan selama mungkin. Selain itu,saya juga memakan tisu Kleenex supaya lambung nggaklengket. Saya nggak pimya cara lain untuk bisa jadi kurusseperti cewek pada umumnya." Jelas Caca sambil menangis.

"Apa? Kamu sampai makan tisu? Caca, kamu itu sadarnggak sih kalau yang kamu lakukan itu salah dan bahkandapat mengancam keselamatanmu?" seru Ibu Hilda dengannada yang lumayan agak tinggi.

"Saya udah nggak kepikiran lagi untuk risikonya, Bu.Yang saya pikirkan hanyalah bagaimana caranya untuk bisajadi kurus dalam yang waktu singkat." Caca menjelaskan.

"Tapi, Ca, diet kamu ini berbahaya banget," sahut Titinkesal.

"lya, aku tabu itu. Selain aku ingin langsing aku jugamau mendapatkan perhatian dari Angga. Makanya aku mati-matian diet super ketat seperti ini." Jelas Caca sambil me-

111

Page 120: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

ngusap air matanya yang menetes membasahi pipinya."Perhatian Angga? Tapi kan kamu nggak hams seperti

ini, cara kamu itu sangat-sangat membahayakan diri kamusendiri," tegas Titin khawatir.

"lya benar apa yang dikatakan oleh Titin. Diet kamuitu sangat berbahaya kalau kamu tetap melanjutkan diet ko-nyol kamu ini. Bukan langsing yang akan kamu dapatkan,tetapi penyjikit kronis yang sangat mengancam keselamatandiri kamu sendiri. Saat ini saja kamu kekurangan mengkon-sumsi gula, yang menyebabkan kamu pingsan seperti ini."Kata Ibu Hilfa sambil memberikan saran untuk Caca.

"Masih ada cara yang lebih baik lagi kok Ca, jadi kamumasih bisa diet tapi kamu juga tetap sehat. Jangan diulangilagi, ya? Yang penting kamu sehat jasmani-rohani," kata Tarasambil mengusap kening Caca.

"lya, lagian kalau Angga beneran suka sama kamu, pastidia akan terima kamu apa adamya. Entah itu gendut ataulangsing." Tutur Titin memberi semangat.

Caca pun tersen)aim malu."lya, aku tahu apa yang aku leikuin ini salah. Maafin

aku ya teman-temcm. Aku janji nggak akan mengulanginyalagi," tutur Caca sambil meminta maaf.

"Janji?" tanya Titin."Janji!" sahut Caca."Gitu dong, kan kita tenang dengamya," komentar Tara

sambil tersenjmm."Eh, Caca makan dulu dong roti yang Ibu siapkan," kata

Ibu Hilfa memotong pembicaraan dan sambil men5mguhkanroti yang dibawanya.

Caca termenung sambil memandangi roti yang diberi-kan oleh Ibu Hilfa.

"Tunggu apa lagi?" tanya Tara.

112

Page 121: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Belum sempat Caca menjawab, Titin langsung berkata"Masih diet? Serbu aja!"

"Heheheeh, baiklah, terima kasih ya teman—teman,maaf sudah membuat kalian cemas," tutur Caca sambil mela-

hap rotinya.Sejak kejadian itu Caca sudah tidak pemah mengulangi

kesalahannya lagi dan memulai diet secara sehat.

113

Page 122: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

PERJUANGANSEORANGAKHWAT

Prapamasta G. W. F.

A wan kelam menutupi matahari pada sore hari. Sesekaliterdengar dentuman keras, cakrawala seperti hendak

menangis. Nadila menutup jendela kamamya."Sepertinya sebentar lagi hujan deras akan turun." Batin

Nadila, gadis kelas 2 SMA ini.la melangkah menuju meja belajamya untuk melanjut-

kan aktivitas membaca yang tadi sempat terputus karenasuara geledek yang menyambar-nyambar di luar rumahnya.

"Allahu Akbar, Allahu Akbar..."

Sa}aip-sayup terdengar suara azan dari masjid dekatrumahnya. Nadila segera menghentikan aktivitas membaca-nya. Buku tafsir karangan Dr. Aidh Abdullah Al-Qami yangsedang dibacanya segera diletakkan di rak buku. Nadila ber-anjak ke kamar mandi untuk mengambil wudhu. Setelah itukembali ke kamamya untuk salat maghrib.

Bam saja selesai mengucapkan salam, tiba-tiba HP diatas meja belajamya bordering kencang, satu pesan masuk.Nadila segera membuka pesan itu. Betapa terperanjatnya diaketika membaca pesan singkat dari seseoarang yang tak asinglagi baginya.

114

Page 123: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Bila tiba saatnya, saat hati bertabur cintaSaat rindu membasahi jiwa, maka izinkan akuTuk mengucapkan apa yang kurasa melalui sms ini,Ketahuilah bahwa dari dulu aku menyimpanRasa ini untukmu, hanya untukmu....Maka izinkan aku tuk mengisi kekosongan hatimu,Sudikah engkau menjadi kekasihkuAku sangat berharap atas jawabanmu"

Yang mencintaimu: Eky Fahreza

Seketika jantung Nadila berdegup kencang, tak terasabulir-bulir bening hangat mengalir di pipinya.

"Astagfindlah," Nadila bet-istighfar, berusaha menenang-kan hatinya. Untuk sementara Nadila melupakan SMS cintadarisalahsatukakakkelasnyaitu. Sambilmenunggudatang-nya waktu Isya' Nadila mengisi dengan tadarus Alqiuran.Tidak lama kemudian eizan Isya' berkumandang dari masjidsamping rumahnya.

Nadila segera berdiri untuk salat Isya'. Sampai padaakhir sujudnya, Nadila masih tenggelam dalam lantunan doayang menggetarkan hati dan jiwanya. Nadila menumpahkanseluruh isi hatinya di hadapan Tuhannya. Air matanya menjadi saksi bisu atas ketaatannya kepada Allah.

Setelah selesai salat Nadila merasa lebih tenang. Diraih-nya buku harian berwama biru muda di atas meja belajamya,kemudian Nadila mulai menulis beberapa bait tulisan yangcukup mewakili perasaannya.

"Ya Allah. Aku tahu Engkau sedang menguji hatiku. Apapun ujian-Mu, aku mohon beri aku kekuatan untuk meng-hindari segala sesuatu yang dapat menjauhkan aku dari ridhoMu. Dulu aku pemah melakukan kesalahan dengan cara

115

Page 124: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

mencoba tuk pacaran, tapi sekarang takkan kubiarkan hatikuterjebak kembali dalam budaya Barat tersebut."

Setelah menulis beberapa bait tulisan tersebut, Nadilasemakin mantap untukmenjaga hatinya dari istilah pacaran.Akhimya dia memutuskan untuk membalas kakak kelasnya,Eki.

"Assalamu'alaikum. Kak, maaf Nadila tidak man pacarankarena pacaran tidak ada dalam Islam. Nadila harap Kak Ekibisa mengerti maksud Nadila."

Singkat, padat, dan jelas Nadila membalas SMS tersebut.

Jam terakhir di kelas Nadila tidak ada guru yang menga-jar, suasana kelas semakin gaduh. Tidak lama kemudian beltanda usai sekolah berdentang empat kali. Anak-anak salingberhamburan keluar kelas, tak terkecuali Nadila. Dia segerabergegas ingin pulcmg.

"Ukhti Nadila."

Langkah Nadila terhenti. Ada seseorang memanggilnamanya dari musala sekolah. Nadila menoleh cepat. Ter-nyata Arief, teman seperjuangannya di Rolis melambaikcmtangan ke arahnya. Nadila mengurungkan niatnya untuksegera pulang. Dia berbalik menuju musala.

"Assalamu'alaikum," sapa Nadila memberi salam."Wa'alaikum salam," Arief menjawab salam Nadila."Ada apa, Akhil""Hmm, Ukhti sebentar sore ada tausiah di Al-Quds,

pematerinya Ustad Harun, Ukthi bisa datang?" tanya Ariefyang juga ketua Rohis di SMA-N10 itu kepada Nadila.

"Tausiah? Pukul berapa?" Nadila balik bertanya.

116

Page 125: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Pukul empat." Arief menjawab pertanyaan Nadilasambil mengikat tali sepatunya yang lepas." lya, Insya Allah, Akhi, kalau ada waktu pasti datang,"

ujar Nadila sambil berlalu meninggalkan musala. Keduanyapun menuju rumah masing-masing.

Waktu menunjukkan pukul 15.45 WIT. Setelah salatAshar, Nadila siap untuk mengikuti tausiah di Masjid Al-Quds yang akan disampaikan oleh Ustad Harun. Sesampai-nya di sana, acara hampir dimulai.

Nadila menygdami beberapa muslimah yang hadir ber-samanya dalam tausiah itu. Ustad Harun memulai tausiah-nya. Materi kali ini adalah "Sukses dalam Berdakwjih."Pembawaan Ustad Harun yang tidak terlalu tegang mampumenyita perhatian Nadila, begitupun juga para muslimahyang lain. Sesekali Nadila menengok ke kiri dan ke kanan.Nadila mulai gelisah, kadang-kadang ia merasa minderberada dalam Masjid itu. Para muslimah yang hadir tampakanggun dengan jilbabnya yang menjuntai hingga ke dada.Seluruh tubuh mereka nyaris tak ada yang terUhat.

Nadila mulai membandingkan para muslimah itudengan dirinya. Selama ini dia merasa bahwa dirinya telahmenjalankan perintah Allah sepenuhnya, salah satunya adalahbelmn menutup aurat seluruhnya.

"Seorang aktivis dakwah tidak pemah menunggu diun-dang, diantar, ataupun dijemput. Seorang aktivis dakwahtidak pemah menjadi komentator, penonton, apalagi provo-kator, tetapi seorang aktivis dakwah sejati selalu menjadiaktor atau pelaku utama." Suara tausiah Ustad Hamn mem-buyarkan lamunan Nadila.

"Astagfirullah hal adzim."Nadila teisadar dari lamtmannya, tetapi ia segera meng-

uasai diri dan kembali fokus pada apa yang disampaikanoleh Ustaz Hamn.

117

Page 126: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Setelah usai tausiah dari Ustad Harun, Nadila memu-

tuskan untuk langsung pulang ke rumah. Dalam peijalcinan,pikirannya kembali melayang kepada apa yang tadi diabayangkan, para muslimah itu, dirinya, dan juga tausiah dariUstad Harun.

"Ah, semuanya telah memberiku pelajaran baru hariini," gumamnya seorang diri. Dalam hati Nadila bertekaduntuk mengubah penampilannya, sesuai dengan apa yangdisyariatkan oleh Islam.

Liburan akhir sekolah telah tiba, biasanya setiap liburansemester sekolah Nadila mengadakan pentas seni. Namun,liburan kali ini ada yang berbeda, sekolah Nadila tidakmengadakan pentas seni sepeti pada tahun-tahun sebelum-nya. Tahun ini liburan diisi oleh siswa-siswi dari setiaporganisasi ekstrakulikuler untuk unjuk kebolehan. Setiaporganisasi seperti PMR, Pramuka, maupun Rohis, dimintasatu perwakilan untuk mewakili organisasinya tampil dihadapan Juri dan peserta yang lainnya. Tantangan kali iniagak berat sebab tema yang dipakai setiap organisasi berbeda.Tema ditentukan oleh juri, masing-masing peserta belumdiperkenankan mengetahui tema yang akan ditampilkan dipanggung.

Nadila tergabung dalam organisasi keislaman atau yanglebih populer dengan sebutan Rohis. Hari ini dengan dipim-pin oleh ketua Rohis, Arief Rahman, diadakan musyawarahuntuk menentukan siapa yang akan mewakili Rohis tampildi hadapan Juri. Setelah melalui musyawarah panjang,akhimya diputuskan bahwa Arief yang akan maju di hadapan juri mewakili Rohis Ar- Risaalah.

Hari ini hari sabtu, hari yang paling membahagiakanbagi siswa-siswi SMA-1, karena hari ini kegiatan unjukkebolehan akan segera dimulai. Para peserta dari masing-

118

Page 127: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

WanitaSeribuLakH^ki

masing organisasi duduk betjejer di hadapan juri, sedangkananggota dari masing-masing orgcUiisasi membaur bersamapara siswa yang lain untuk memberi dukungan.

"Di mana Arief?" tcinya Nadila kepada anggota Rohisyang lain. Matanya sibuk mencari sosok Arief yang dari tadibelum kelihatan, padahal acara sebentar lagi akan dimulai.

Ketika Nadila bersama anggota lain sibuk mencari Arief,datanglah llham yang berlari kecil menuju Nadila. Sampainyadi hadapan Nadila, llham mengatur nafas dan kemudianberbicara dengan nada peinik.

"Ukthi, Akhi Arief tidak dapat mewakili organisasi kitadi hadapan juri..." ujar llham dengan nafas terengah-engah.

"Lho, kenapa? Acara sebentar lagi sudah dimulai. Lalusiapa yang akan maju mewakili Rohis Ar-Risaalah di hadapan Juri?" Nadila bertanya dengan muka tegang.

"Tadi Arief telepon ana, dia bilang tiba-tiba dia sakitpemt. Dia tahu ini mendadak, makanya dia telepon ana untukmenyampaikan kepada Antum supaya dapat menggantikan-nya mewakili Rohis Ar-Risaalah," kata llham sambU mem-perbaiki posisi duduknya, dia sendiri tidak dapat menyem-bunjdkan kepanikannya di hadapan Nadila.

"Apa? Menggantikannya? Tapi ini terlalu mendadak,Aldii, ana tidak ada persiapan apa-apa." Nadila mulai tampakgelisah." Ukhti, ana mohon supaya antum bersedia untuk mewa

kili Rohis. Ana tahu ini terlalu mendadak, tapi apa boleh buat.Akhi Arief mempercayai antum untuk menggantikannya. Diasendiri akan datang nanti jika sakit perutnya sudah mereda."Ujar llham penuh harap.

Setelah berpikir panjang, akhimya Nadila mengiyakanpermintaan llham meskipun dengan hati berat.

119

Page 128: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

Waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Acara pundimulai. Rohis mendapat nomor unit paling akhir setelahorganisasi PMR. Satu per satu peserta maju di hadapan juri.Ttiba giliran perwakilan dari Rohis Ar-Risaalah. JantungNadila berdegup kencang saat salah satu juri memanggQnamanya "Nadila Mubarok" lewat pengeras suara.

Nadila pasrah. Dengan mengucapkan basmalah, Nadilamelangkah pasti ke hadapan juri. Seorang juri memberikangulungan kertas kecil berisi tema yang sudah ditentukanuntuk organisasi Rohis Ar-Risaaleih.

Nadila berdiri di atas mimbar menghadap juri dan parapengunjung lainnya, tangannya membuka gulungan kertaskecil yang berada di genggamannya. Nadila membuka perl-ahan gulungan kertas itu, matanya menangkap tema yangtertulis di kertas itu. Hatinya berucap syukur setelah menge-tahui tema yang akan dibawakannya.

Dengan mengarahkan pandangan sekilas kepadateman-teman seperjuangannya di Rohis, di kursi pengunjimgpaling belakang, Nadila menangkap sosok Arief. Dari ke-jauhan Arief tersenjmm dan mengacungkan jempol ke arah-nya. Nadila semakin mantap, ia memulai pidatonya dengantema yang telah ditentukan oleh juri: Kewajiban MuslimahMengenakan Jilbab.

120

Page 129: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AKU, DIA,

DAN SAHABATKU

Suhraivardi Ustmn

Pagi yang cerah untuk segera pergi ke sekolah. Akusekolah di salah satu SMA yang berada di Kota Temate,

Maluku Utcira. Seperti biasa, sudah menjadi kebiasaankutidur leirut malam. Kini waktu telah menunjukkan pukul 6.30pagi. Aku masih tidur di atas tempat tidur yang membuatdiriku tertidur lelap. Ibuku masuk ke kamarku untuk mem-bangunkanku yang masih tetap tertidur.

"Adi, Adi, Adi. Bangun! Bangun! Sudah hampir pokul7.00," suara Ibu terdengar keras di telingaku.

"Hmmmm... lya, Ibu! Haaaaaaa...," ucapku sambilbangun dari tempat tidur dengan wajah yang masih ng^tuk.

Aku segera mengambil handuk dan pergi mandi. Sete-lah itu aku memakai seragam sekolah dan menyiapkan semuaperlengkapan sekolah. Kemudian aku mencium kedua tanganorang tua yangmendidik dan membesarkan diriku. Aku punsegera beranjak dari rumah dan pergi ke sekolah.

Dalam perjalanan kurang lebih sudah 15 meter, aku me-meriksa tas sekolcihku. Temyata aku lupa mengambil^os/idiscyang tertinggal di lemari pakaian. Akhirnya kuputuskanuntuk kembali ke rumah dan mengambilnya karena semuatugasku ada di dalam memori flashdisc itu. Waktu sudahmenunjukkan pukul 6.50 pagi. Aku pun berlari ke jalan rayauntuk mencari ojek agar secepatnya sampai di sekolah.

121

Page 130: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkei Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Sesampainya di sekolah, terlihat seorang guru sedangberdiri di depein pintu gerbang. Temyata itu adalah gurupiket yang langsung memanggilku untuk cepat masuk.Namun, aku tidak dibiarkan langsung masuk ke kelas karenasudah terlambat. Akhimya aku dihukum untuk mencabutrumput-rumput di sekitar halaman sekolah. Selepas darihukuman guru piket yang menurutku sedikit menyebalkanitu, aku langsung masuk ke kelas. Namun temyata guru yangmengajar di dalam kelasku tidak mengizinkan aku masukkarena aku sudah telat sekitar 30 menit. Dengan terpaksaaku harus menunggu di sebuah bangku yang panjangnyadapat diduduki oleh 10 orang.

Selang beberapa menit kemudian gum itu pun keluar.Dan segeralah aku masuk ke dalam kelas. Di depan pintukelas ada seorang sahabatku yang bernama Ridha. Diaorangya jaim (jaga image), pintar seni, tampan, dan baik.

"Kenapa terlambat?" tanya Ridha."Biasa-lah. Tadi malam aku tidur pukul 2.00," jawabku

yang langsung berjalan ke tempat dudukku.Tidak lama kerhudian seorang gum masuk ke kelasku.

Temyata dia adalah Bu Ria, seorang gum yang mengajar pela-jaran Biologi. Dia ingin memberitahukan sebuah pengu-muman. Oleh karena itu, aku yang menjabat sebagai ketuakelas pun mengarahkan teman-teman untuk duduk padabangkimya masing-masing. Teman-temanku mengikuti apayang aku katakan.

"Anak-anak. Ini, ada surat masuk dari Panitia Pesta

Rakyat Temate tentang pemecahan rekor untuk penariterbanyak dengan tarian soya-soya yang direncanakan jumlahpenarinya 10.000 orang. Jadi, bagi yang berminat, sebentarsiang balik ke sekolah imtuk latihan. Untuk ketua kelas, tolongkamu catat nama-nama yang berminat imtuk ikut, lalu antar

122

Page 131: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

ke ruang guru." Demikian penjelasan Bu Ria tentang peng-umuman tersebut.

"Oke. Siap, Bu!" Jawabku.Setelah itu Bu Ria keluar. Sekali lagi kelasku selalu saja

tidak tenang jika tidak ada guru di dalam kelas. Pada saatitu memang tidak ada guru di dalam kelasku karena guruyang mengajar pada jam ke-3 dan ke-4 sedang sakit dan tidakbisa hadir untuk mengajar.

"Ridha, Kamu ikut soya-soya tidak?" tanyaku padasahabat sekaligus teman sebangkuku." Ikut. Kamu sendiri ikut tidak?"

"Aku ingin ikut tapi aku tidak bisa menari!""Sudah. Ikut saja nanti aku akan ajarkan kamu sampai

bisa," jawab Ridha."Oke. Aku akan ikut. Tapi sebelumnya terima kasih

karena kamu mau membantuku."

Setelah pembicaraanku dengan Ridha, aku lalu men-catat nama-nama yang ikut dalam tarian Soya-Soya itu danmengantarkan ke ruang guru. Di luar dugaanku, temyatabukan aku saja yang tidak tahu dengan tarian tersebut,melainkan banyak juga teman sekelasku yang tidak tahu.Mereka juga sama denganku, ingin belajar dan ikut sertadalam pemecahan rekor tersebut.

Pada waktu istirahat aku meminta tolong kepada Ridhaimtukmengajarkan dasar-dasar tarian tersebut. Dan temyatadalam waktu yang singkat aku sudah bisa mempraktikkandasar-dasar tarian tersebut.

Setelah pulang sekolah aku pim bersiap-siap balik kesekolah untuk melanjutkan latihanku. Dan temyata dalamsatu hari itu aku sudah bisa mempelajari dasar dan bungatarian tersebut. Akhimya, aku ptm istirahat dan melanjutkanlatihanku pada keesokan harinya.

123

Page 132: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

Hari besok pun tiba, seperti biasa aku hams balik sianguntuk melanjutkan latihan tarian tersebut. Setelah beberapamenit latihan, aku dipanggil oleh Bu Ria. Temyata, Ibu Riamengatakan agar aku ikut latihan lagi dalam tarian Togaluntuk mengisi acara di pesta rakyat Kota Temate. Denganterpaksa aku mengikuti latihan tarsebut walaupun aku belumtahu bagaimana bentuk tariannya. Namun, aku percaya bah-wa aku akan bisa melakukannya.

Setelah beberapa hari latihan temyata aku sudah bisamenghafal semua gerakannya. Aku tidak sadar bahwa akusangat cepat untuk memahami tarian tersebut walaupunsejak SD sampai SMA kelas 1 aku tidak bisa menari.

Pada tarian Togal, aku berpasangan dengan seorangperempuan yang bemama Ella. Dia mempunyai wama kulithitam manis, wajah cantik, senyum manis, dan baik. Untukusia dia lebih muda daripada aku. Tingginya kurang lebih160 cm. Dia sangat pandai dalam menari sehingga aku jugadapat belajar banyak darinya. Ketika latihan aku terusmenatap matanya yang indah bagai bulan pumama.

"Adi, nanti sampaikan ke teman-teman penari Togalagar besok latihannya dialihkan ke mmah Ibu pada malamhari. Kalau siang Ibu mau ke dokter," perintcih Ibu Ria.

"Oke, Ibu," jawabku mantab.Pada malam harinya aku dan teman-teman datemg ke

mmah Bu Ria. Temyata teman-temanku sudah datang lebihdulu, begitu juga dengan sahabatku. Pada saat latihan, akutidak sadar kalau baju yang aku gunakan wamanya samadengan wama baju yang dipakai oleh Ella. Namun, aku temsberkonsentrasi dengan latihan.

"Ciyeee ... Baju sama! Janjian kali," kata teman-temanElla yang saat itu menonton latihan. Ella hanya tersenjmmsangat manis.

124

Page 133: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanlta Seribu Lakl-Laki

Pada saat menari aku kehilangan konsentrasi yang mem-buat salah gerakan karena selalu dibicarakan oleh teman-temanElla. Pada saat itu jantungku terasa berdetak lebih kencangseperti ingin terbang ke surga dan aku cepat berkeringat. Akutidak tahu apa yang terjadi padaku pada waktu itu, tetapi akumulai lagi untuk tetap konsentrasi terhadap gerakan tariannya.Pada saat aku menatap matanya, aku melihat kedua bola matayang sangat indah di wajahnya. Sekali lagi aku merasa adasesuatu yang disembunyikan oleh hatiku.

"Apakah ini berarti aku suka kepadanya atau tidak?"ucapku dalam hati dengan perasaan bingung.

Pada keesokan harinya aku dan teman-teman penarikumelakukan persiapan karena pada malam harinya kami akanmenjadi pengisi acara di pesta rakyat Ternate. Kami punberkumpul di tempat make up. Sekali lagi aku selalu menatapmatanya dan perasaan itu pun mimcul. Ketika mereka sudahselesai make up, temyata Ella kelihatan sangat cantik danmenawan di mataku. Kami pim segera berangkat ke pang-gung untuk bersiap-siap menari. Dan akhimya kami suksesmengisi acara tersebut.

Setelah pulang dari acara tersebut, aku sadar bahwasebenamya aku suka kepada Ella. Pada malam hari itulahaku mencoba mencari nomor HP-nya kepada teman-temanyang aku kenal.

"Ridha. Apa kamu punya nomor HP Ella?" tanyakupada Ridha.

"lya. Kenapa?" jawab Ridha."Kirim ke nomorku, dong.""Ok," jawab Ridha singkat.Akhimya aku mendapatkan nomor HP-nya. Pada saat

itu pun aku kuatkan nyaliku untuk mengatakan semua apayang kurasakan. Namim, perasaan ini hanya bisa kukatakan.

125

Page 134: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

tidak bisa aku meneruskaimya kepada hubungan pacarankarena ada faktor penting dalam hidupku, yakni aku ber-sumpah agcir tidak pacaran sampai lulus SMA. Akhimya akumengatakan apa yang ingin kukatakan padanya. Namun,tidak seperti yang aku duga. Pada saat aku mengungkapkansemuanya, dia langsung kaget. Aku pun menanyakan padanya bahwa apakah dia memiliki perasaan yang sama? Akantetapi, ia menjawab "tidak". Jawaban itu tidak pemahkuduga selama ini karena dia selalu tersenyum jika melihat-ku. Pada saat itu aku merasa sakit yang tak pernah akurasakan sebelumnya dan tidak bisa lagi mengatakan sesuatupadanya.

"Kalau bukan diriku, lantas siapa orangnya?" tanyakudalam hati.

Setelah kejadian itu aku ptm mencari tahu siapa orangyang selama ini ia cintai. Setiap hari, jam, menit, bahkan detikaku selalu mencari tahu jawaban yang selama ini terpendam.Aku selalu membuka/aceboofc-nya yang sudah kuminta daridia sendiri. Aku selalu memerlksa status, profil, maupun apapun yang dia sembunyikan. Aku selalu bertanya-tanya denganteman dekatnya. Namun, semua itu tidak berbuah basil.Hanya ada laporan bahwa ia tidak pernah pacaran dansampai saat itu belum menjmkai seorang pria pun.

Pada saat masuk sekolah aku terpaksa curhat kepadasahabatku. Aku menceritakan semuanya kepadanya. Saha-batku pun memberikan saran, kritik yang cukup menenang-kan hatiku. Setiap aku mehhatnya selalu perasaan itu tidakpemah hilang karena aku belum menemukan siapa orangyang ia sukai.

Selang beberapa hari aku masih teras mencari informasitentangnya. Hingga pada suatu waktu kecurigaanku mulaimuncul terhadap sahabatku. Aku mulai curiga padanya

126

Page 135: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Lakl-Laki

karena Ella selalu membalas SMS yang dikirim oleh sahabat-ku dengan kata-kata yang romantis dan panjang. Sedangkanpada saat aku mencoba SMS padanya temyata balasannyaberbeda jauh dengan sahabatku. la hanya membalas satu ataudua kata saja. Aku pun membercmikan diri untuk bertanyalangsung padanya.

"Ella. Apa betul kamu punya perasaan kepada sahabatku, Ridha?" tanyaku.

"Perasaan apa?""Perasaan yang sudah pemah Adi ungkapkan ke Ella

sebelumnya.""Hmmm."

"Jadi. Betul, ya?" tanyaku."lya. Betul. Maaf ya Adi, tapi Ella tidak bisa membo-

hongi hati Ella," jawabnya.Aku kaget mendengar jawabannya. Dan aku tidak per-

nah menyadari bahwa dari pertama kami latihan menari ter-nyata dia sudah menyukai Ridha. Walaupxm aku sedih mendengar jawabannya, aku tetap senang karena aku sudahmenemukan jawaban yang selama ini aku cari dari dirinya.Aku pun merelakannya untuk "jadian" dengan sahabatku.

Satu minggu pun berlalu, aku masih saja mengingatnya.Dia selalu hadir dalam banyanganku. Namim, pada saat ituada seorang teman sekelasku yang selalu membuatku terse-nyum dengan senyumannya. Yang selalu menghibur dirikusaat aku sedih. Dan akhimya aku pun mulai.melupakanperasaanku kepada Ella. Aku pun memulai hari baru denganteman kelasku yang baik dan aku rasa aku mulai menyukai-nya.

127

Page 136: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

SAHABAT

Husnul H.

Persahabatan temyata tak lekang oleh waktu, itu kataorang bijak. Dan aku mengalaminya sendiri, persaha

batan yang kami bina selama ini tak pemah berhenti walau-pun kami terpisahkan oleh ruang dan waktu.

Tiga tahun lalu saat pertama kali masuk SMP, aku mene-mukan banyak orang dari kalangan yang berbeda-beda.Namun, dari sekian banyak orang, aku tertarik pada limaorang cewek yang walaupun berbeda latar belakang, agama,dan karakter, bisa saling mengerti satu dengan yang lain.Dengan perbedaan itu kami dapat membangun sebucih persahabatan yang berharga dengan cara kami masing-masing.

Dan hari-hari pun bergulir bersama dengan perjalanankami berenam menyisir waktu bersama. Tidak ada hari yangkami lalui sendiri-sendrri, tetapi selalu belajar bersama,makan bersama, ke mal bersama, bahkan dalam suasana

duka sekalipun kami selalu bersama .Dhyra cewek tomboi dan sedikit egois. Anna yang

dewasa, pendiam, dan feminim. Intan yang cerewet, lincah,lucu, gokil, bawel, dan selalu membuat suasana menjadiramai. Ririn yang pintar, lucu. dan selalu ceria. Inggid yangtidak pemah diam, bawel, tapi dewasa. Itulah para sahabat-ku. Perbedaan-perbedaan inilah yang mewamai persahabatan kami dengan tawa, sedih, dan pertengkaran .

128

Page 137: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Lakt-Laki

Aku masih ingat dengan jelas saat pertengkaran yangterjadi antara Inggid dan Ririn yang membuat kelompokkami sempat terpecah. Ini gara-gara Ririn jalan dengan temandi luar kelompok kami dan ditegur oleh Inggid. Ririn marahbesar dan jalan sendiri-sendiri. Kami pun risih dan tidaknyaman dengan keadaan itu .

"Rin, kenapa tidak bergabung lagi dengan kami?" akubertanya saat mendapat kesempatan berdua dengan Ririn.

"Mungkin lebih baik aku tidak bersama lagi dengankalian karena aku juga ingin punya teman lain yang lebihbanyak lagi." Jawab Ririn sambil jalan.

"Kalau memang itu maumu kan kita bisa bicarakanbersama," aku berusaha untuk mencairkan rasa marah yangmasih terlihat di wajah Ririn.

"Terserahlah, yang jelas aku tidak mau persahabatankita membuat kita tidak membuka diri untuk orang lain. Akujuga ingin punya teman lain," Ririn berkata sambil berjalanmeninggalkanku.

"Benar juga yang dikatakan Ririn. Persahabatan kamiselama ini tidak lagi membuka diri imtuk orang lain, membuat kami merasa lebih baik dari orang lain dan lebih-lebihlagi adalah membuat kami tidak mempunyai teman lamselain kami berenam. Ada yang salah dalam persahabatn ini.Aku harus cepat memperbaikinya." Aku bicara dengandiriku sendiri sambil berjalan kembali ke atas .

"Halo sobat-sobat, kalau lagi santai, aku ingin bicara,"aku berkata sambil mencari tempat duduk yang nyaman diantara kami berlima.

"Bicara saja, tidak perlu pasang tampang serius begitu,"Dhyra menyela.

"Oke, tadi aku sempat bicara dengan Ririn. Aku tidakmau persahabatan yang telah kita bina selama ini bubar

129

Page 138: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

hanya karena salah paham atau salah mengartikan sebuahpersahabatan. Aku juga sudah mendengar alasan dari Ririnbahwa dia ingin punya teman lain selaln kita-kita, dan me-nurutku, apa yang disampaikan Ririn benar juga."

"Ya sudah, sana bergabung dengan Ririn." Ketus suaraInggid sebelum aku menyelesaikan kata-kataku.

"Bukan begitu Inggid, kita juga hams sahng menghargaipendapat teman lain. Mungkin di antara kita juga ada yangmempunyai sahabat sebelum kita bertemu. Mungkin jugaada yang ingin berteman dengan yang lain, apa itu salah?"

"Aku juga ingin pimya teman yang lain, selain kita-kita,"Anna yang pendiam ikut bicara.

"Aku juga. Sudah lama aku ingin punya teman lain,selain kita-kita," pelam suara Intan menyela.

"Oke, kalau begitu kita harus bertemu dengan Ririnuntuk memperbaiki salah paham kita ini." Aku mengakhiripembicaraanbersamaan dengan bun5dbeltandaistirahat telahusai.

Setelah beberapa jam kami belajar, bel tanda pelajaranusai dan bel waktunya pulang pun telcih berbun5d. Seketikaitu pun juga sekolah menjadi ramai dengan teriakan kegem-biraan para murid karena bisa segera pulang. Anak-anakkelas kami segera berhamburan dari kelas dengan penuhsemangat. Aku tidak langstmg beranjak dari kelas. Inggid,Anna, Intan, dan Dhyra juga belum keluar, tetapi Ririndengan cueknya beijalan melewati kami untuk keluar kelas.Aku dengan cepat mengejar dan menahannya agar tidaksegera pergi.

"Rin, tunggu, jangan dulu pulang dong.""Kenapa?" Tanya Ririn sambil berhenti beijalan."Rin, kita semua perlu bicara untuk membahas dan

menyelesaikan masalah kita."

130

Page 139: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Untuk apa dibahas?" tanya Ririn dengan sinis."Rin, tidak mungkin kan kita membiarkan masalah ini

terus-menerus? Kamu tidak mau kita seperti dulu? Ayolah,aku sudah tidak tahan kalau kalian begini terns. Aku inginpersahabatan kita seperti dulu."

Akhimya, setelah beberapa saat aku membujuk Ririn agardia mau membahas dan menyelesaikan masalah ini dengandamai dan tidak melanjutkan permusuhan ini, Ririnmengikutiku daribelakang dengan tampangyang tidak peduli.

"Sekarang bagaimana? Kalian mau bicara apa?" tanyaRirin memulai pembicaraan kami.

"Kami mau minta maaf." Intan menjawab denganpenuh keyakinan

"Kalian sudah sadar?" Ririn masih berbicara dengansinis dan ketus.

"Ririn, kami sudah sadar, persahabatan yamg kita binaini tidak sehat, kami mau meminta maaf karena kami sudah

bersikap egois terhadap kamu." Akhimya Inggid ikut berbicara."lya Rin, kami tahu kami salah. Makanya kami meminta

kamu untuk datang kemari supaya dapat menyelesaikanmasalah ini sekaligus meminta maaf padamu," lanjut Annadengan pelan.

Ririn masih diam, dia masih berpikir-pikir denganucapan kami.

"Kami janji, kami tidak akan mengulanginya lagi. Kamitidak akan membuat persahabatan ini menjadi penjara untuktidak berteman dengan siapa pun lagi," Dh5n:a berusahauntuk meyakinkan Ririn.

"Oke, kalau begitu kita beijanji mulai sekarang kita tidakakan melarang siapa pun di antara kami untuk bertemandengan orang lain."

"Janji," jawab kami semua serempak.

131

Page 140: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Akhirnya semua bisa diselesaikan dengan salingmemaafkan dan dicapai kesepakatan bersama untuk tidakmenjadikan persahabatan kami sebagai sesuatu yang menge-kang ruang gerak kami. Bahwa kami berenam tetap sebagaisahabat, tetapi kami juga bisa berteman dengan siapa saja.

Malamnya, ketika masalah kami selesai, aku duduk diteras rumah dan mengingat masa kini. Ketika merasa jenuhdengan persahabatan ini, aku ingin mencari sahabat lainselain mereka. Aku pemah mencoba untuk lepas dari mereka.Aku pemah mencoba mencari sahabat-sahabat yang lain,selain mereka. Pertama kali kurasakan mempunyai sahabatyang lain selain mereka berlima sangatkah menyenangkan.Kupikir sahabat bamku lebih mengerti aku daripada mereka.Karena pikiran itulah yang membuatku berjarak dengansahabat-sahabatku. Semakin menjauh dan semakin menjauh.Aku asyik sendiri dengan kehidupan bamku, dan sahabatbiamku. Aku sudah tidak peduli dengan mereka, sahabat-sahabatku. Akan tetapi, temyata perasaan itu hanya bertahansebentar, sahabat bamku hanya memanfaatkan aku. Merekahanya berpura-pura mengerti aku, berpura-pura baik terha-dapku. Itu semua adalah topeng imtuk menutupi semua ke-bohongan mereka. Aku merasa menyesal dan ingin kembalibersahabat dengan mereka. Aku merindukan Inggid, Dhj^a,Ririn, Anna, Intan, dan Anna!

Setelah berpikir lama, akhimya aku memutuskan untukdatang menemui sahabat-sahabatku dan menjelaskan apayang terjadi. Reaksi pertama yang aku lihat temyata tidakseperti yang aku bayangkan selama ini. Mereka tidak me-marahiku, tetapi justm memelukku dan menasihatiku .

Aku menyesal hampir menyia-nyiakan mereka. Akuberjanji dalam hati bahwa aku tidak akan mengulangi ke-salahan ini. Tetapi dengan adanya kejadian ini, aku mulai

132

Page 141: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

mengerti apa itu arti persahabatan dan aku tidak akanmengulangi kesalahan ini.

Ada hal yang menarik dalam persahabatan kami, se-galanya bisa bersama tapi saat ulangan adalah waktu untukmembuktikan diri. Dan saat itu pastilah kami berusaha imtuktidak saling mengalah. Dengan sikap ini, jangan heran kalauperingkat 1 sampai 6 selalu berganti di tangan kami berenam.

Tak terasa waktu pun berlalu dengan cepat. Kami punsudah berada di kelas 3. Seperti layaknya sebuah hubungan,persahabatan kami memang tidak berjalan dengan mulus,tetapi ada juga perselisihan, salah paham, dan perbedaanpendapat. Namun, kami dapat melaluinya dengan penuhsenyuman.

Dan ujian pun tiba. Kami melaluinya dengan tegangdan takut. Takut tidak bisa lulus dan melanjutkan pendidi-kan. Akan tetapi, kami saling mengingatkan dan selalu men-dukung satu dengan yang lain. Kami saling memberikansemangat bahwa apa pun yang akan terjadi nanti itu di luarkemampuan kami. Bukankah kami sudah membuktikan bahwa selama enam semester di SMP, kami adalah yang terbaik?Tiga hari kami lewati dengan seribu satu rasa dan tidak bisabemafas dengan tenang.

Setelah menunggu beberapa waktu, saat yang mene-gangkan ptm tiba. Pengumuman hasil ujian disiarkan di RRI.Hari yang tak pemah terlupakan. Pengumuman yang kemu-dian memisahkan kami. Dengan tegang dan perasaan was-was kami pergi di RRi tempat pengumuman kelulusan diada-kan. Kami melihat nama-nama yang lulus. Aku, Dhyra, danInggid lulus, tetapi tiga sahabatku lainnya tak seberuntungkami. Ririn, Anna, dan Intan tidak lulus. Kebahagiaan yangaku, Dhyra, dan Inggid rasakan sirna seketika, bergantidengan kesedihan yang mendalam.

133

Page 142: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Kami yang lulus tidak mampu melihat mereka mena-ngis. Air mata kebahagiaan kami diganti dengan air matakesedihan. Tangisan mereka membuat hati kami bertiga ter-sayat-sayat. Hati kami sakit melihat mereka. Hari yang se-harusnya berkesan dan membanggakan tak terasa lagi.Mereka bertiga pastilah sedih dan kecewa. Akan tetapi, yangpaling sedih adalah Ririn. Ririn mempunyai masalah keluar-ga yang sangat berat. Ditambah dengan tidak lulusnya dia,pastilah dia sangat sedih. Sementara itu, Anna dan Intan,kami dapat merasakannya.

Aku ingin sekali protes ke Dikjar. Kami yang selalu be-rada di peringkat teratas, tetapi mengapa hari ini ada yangtidak lulus? Peraturankah yang salah? Cara jawabnya yangsalah? Ataukah ini yang dinamakan cobaan? Yang jelas kamitidak sanggup melihat air mata mereka yang mengalir tanpahenti.

Kami berenam segera pulang ke rumahku dulu untukmenenangkan mereka. Tapi begitu sampai di rumah, tangismereka bertiga semakin menjadi-jadi. Kami bertiga yaniglulus ujian berusaha sekuat tenaga untuk membuat merekasedikit tenang dengan nasihat kami yang mtmgkin sedikittidak berguna.

Setelah beberapa saat, Aima dan Intan sedikit tenang,tetapi Ririn tetap tidak bisa menerimanya dan tidak bisatenang. Dengan sabar kami segera membujuk dia agar lebihtenang.

"Ririn, sudah jangan menangis, ini adalah keberhasilanyang tertunda," kata Inggid.

"Tidak, Ing. Inggid bisa berkata seperti itu karena tidakmengalaminya. Bagaimana coba dengan tanggapan orang-orang?"

"Ririn, jangan pemah menanggapi apa tanggapan orangkarena kami tahu, kamu dan kita semua sudah berusaha

134

Page 143: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

buahnya jika melakukan sedikit kesalahan dalam bekerja.Tidak salah lagi, Om Salmanlah yang tadi memarahi Ibuku.

Aku tak tahu apa yang kurasakan. Mungkin kita tahubetapa sakit seorang anak melihat Ibunya tersakiti, mende-rita, dan juga menangis.

Tidak terasa sebulan pun berlalu. Selama ini aku berhasilberasaha bekeija dengan baik tanpa sepengetahuan Ibukudan juga Ibu masih mengira aku selalu belajar di setiap iabekeija.

"Berat rasanya sebulan membohongi Ibu."Dengan rasa bersalah dalam diriku menjadi riang dan

gembira akan mendapatkan upahku selama aku bekerja.Hatiku bersinar-sinar dengan kebahagiaan. Di benak-

ku, aku akan memberi kebahagiaan kepada Ibuku denganupah dari basil bekerja di toko buku milik ayah Fai itu.

"Apa yang akan kubeli buat Ibu dan Dinda nanti? Ah,lebih baik kuserahkan semua uang itu kepada Ibu. Aku akanjujur kepada Ibu tentang selama ini yang terjadi," kuucapdengan yakin bahwa ibu akan bahagia dengan ini semua.

Di saat itu Ibu sedang mendapat pangilan di sekolah.Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi tak kuhiraukan karenaupahku yang ingin kuberikan kepada ibu.

Aku berlari untuk pulang dengan sangat cepat. Taksabar kunantikan reaksi Ibuku. Di dalam benakku Ibu pastibahagia dan tambah sayang kepadaku.

Tak terasa kaki terhenti di depan rumah. Aku lihat Ibukusedang menggendong Dinda yang sedang tidur. Aku punlangsung datang kepadanya.

"Ibuuuu." Teriakku dengan perasaan bahagia.

141

Page 144: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

AntologI Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Ternate 2010

Ibu menjadi kaget dan Dinda pun hampir bangun kare-na kerasnya teriakanku. Maklum saja teriakan seseorangyang sedang berbahagia.

"Imran, ada apa kamu?""Bu, ini aku berikan untuk Ibu."

"Apa ini, Imran? Uang? Alhamdullilah, dapat dari manakamu, Nak?"

Kulihat wajah Ibu tersen}uim dan berbahagia meme-

gang uang dari hasil pekerjaanku.Dengan tenang aku pun berucap,"Maafkan Imran, Bu. Selama ini Imran membohongi

Ibu. Setiap pulang sekolah Imran selalu pergi. SebenamyaImran pergi bekerja, Bu!"

Ibuku terdiam dengan raut wajah yang kian memerah.

Yang tadinya bahagia, Ibu menjadi marah serta sedikit demisedikit keluar air matanya mendengarkan kataku. Satu persatu uang yang kuberikan terlepas dari tangarmya dan jatuhperlahan-lahan ke lantai. Dinda adikku pim terbangun karenakerasnya suara Ibu yang sedang marah.

"Jadi, nilai ulanganmu menjadi jelekkarena bekerja? Kamutak mengerjakan tugas-tugas sekolahmu karena bekerja?Kenapa kamu berani membohongi Ibu? Ibu kan sudah bilang,kamu tidak usah pedulikan Ibu, biarkan Ibu yang menghidupikalian, Nak? Ibu kecewa kepadamu."

Aku pun terdiam mendengar marah Ibu kepadaku. Ibudan Dinda pun pergi dari hadapanku. Hatiku tak tahu seper-ti apa rasanya. Pedih melihat Ibu sekecewa ini kepadaku.wajahnya tampak sedih.

"Bu, sejujumya! Ini semua karena aku tidak tega melihatIbu menderita dengan bekerja!" jawabku di dalam hati.

Aku pun sadar, panggUan sekolah tmtuk Ibu karenanilai-nilaiku yang jelek dan lagi aku banyak tidak membuat

142

Page 145: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

tugas-tugas yang diperintahkan oleh guru-guruku di sekolah.Karena aku selalu bekerja, dan di saat bekerja tak lagi kuingatapa yang diberikan guruku tentang "besok ulangan", "adatugas buat kalian", dan "jangan lupa belajar." Semua itu akulupakan karena bekerja.

Di pikiranku, aku tidak mengerti, kenapa Ibu bisa me-marahiku karena hal itu. Padahal aku telah membawa pulanguang yang banyak buat Ibuku. Sebenamya Ibu harus bahagiaterhadap usahaku.

Malam pun datang. Aku sangat merasa bersalah kepadaIbuku. Aku terdiam di kamarku. Tak kusangka apa yangkukira bisa memberikan yang terbaik untuknya dapat mem-buatnya kecewa dan begitu sedih. Dengan perasaan sedihyang menyengat hati, aku pun menutup mataku untuk tidur.

Tiba-tiba, Ibu datang menghampiriku. Ibu mengira akutelah tertidur. Padahal aku belum tertidur karena baru sajamenutup mataku. Hatiku pun menjadi lega dan sedikit se-nang karena kutahu Ibu akan memaafkanku. Sambil meme-gang kepalaku, Ibu pun berucap dengan linangan air mata.

"Maafkanlah Ibu, Nak? Ibu tidak bermaksud mengece-wakan niat baikmu. Akan tetapi, niat baikmu itu sangat me-ngecewakan Ibu kcirena membuat sekolahmu berantakan.Dan jujur anakku, selama Ibu masih hidup, sehelai nafas iniIbu lakukan tidak lain untuk bekerja keras walaupim denganpenderitaan. Sebenamya ini semua untuk pendidikanmu.Kamulah masa depan Ibu, Nak."

Kudengar Ibu mengucapkan itu. Aku menahan airmataku sampai Ibuku keluar dari kamarku. Akhimya, selamaini yang tak kupahami tentang Ibuku dapat kumengerti.Tentang ketika setiap aku sedang belajar, Ibu selalu terse-nyum. Setiap pulang sekolah tak henti-hentinya Ibu menyu-mhku belajar. Setiap aku ingin membantunya bekerja, Ibu

143

Page 146: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

melarangku dan menyuruhku belajar dan belajar. Dantentang kenapa Ibu bekerja dengan penuh semangat, takkenal lelah, dan tanpa keluhan hingga penderitaan.

"Aku menyadari semuanya, Bu," desisku.Di dalam hatiku kurasakan gejolak yang tak dapat di-

gambarkan oleh kata-kata. Aku menangis ycing membanjiribantal di kepalaku.

Aku pun menyadari dan mengerti kenapa Ibu melaku-kan itu semua yang membuat air mataku selalu terjatuh. DanItu semua hanya karena pendidikanku.

Begitu heningnya keadaan di dalam ruangan. Semuaorang menunggu datangnya terlakan yang menggembirakan.Setiap orang ada yang mengela nafas, berdoa, tegang, dandengan perasaan yang sangat takut. Aku juga merasakan halyang sama.

Tak terasa kata demi kata akan diumumkan dengansuara yang keras lagi lembut.

"Imran Syahid Kodja."Terdengcir suara teriakan dan tepuk tangan yang begitu

keras dari semua orang.

"Allahu Akbar.... Allahu Akbar...

Kuucap dengan teriakan yang sangat keras dan bersujudkepada sang Ilahi. Aku tidak menyangka namaku yangdisebut. Kupandang wajah Ibu yang menangis akan hal itu.

"Bu, terima kasih," ucapku di dalam lubuk hati yangpaling dalam." hnran Syahid Kodja dipersilakan naik ke panggung untuk

mengambU piala penghargaan sebagai Juara Umum TingkatSekolah," ujar KepalaSekolah dengan bangga di atas panggung.

144

Page 147: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Kulihat air mata Ibuku semakin jatuh dengan deras.Hatiku merasa lebih dari bahagia. Hingga di atas panggungaku sangat berbahagia memegang pialaku.

"Ibu, Ibu, Ibu... Ini semua karena Ibu, dan piala iniuntuk Ibuku."

Sepenggal kata yang kulontarkan di atas pangung.Perasaan haru oleh semua orang yang mendengarkan perka-taanku. Teriakan dan tepuk tangan meriah dari mereka yangmenghadiri acara ini, yakni para murid di sekolahku danorang tua mereka masing-masing.

Selesai sudah acara pengumuman murid berprestasi.Semua orang mengucapkan selamat dan berjabat tangan ataskebahagiaanku. Tiba-tiba, Ibu menghampiriku dan meme-lukku erat.

"Ibu bangga kepadamu. Terima kasih telah membuatkubahagia, Nak."

"Ya, Bu." Kuucap dengan air mataku yang kembali ter-jatuh.

Aku menjadi seperti ini semenjak kutahu bahwa sehelainafas Ibuku adalah untuk pendidikanku. D isaat itulah akumulai belajar lebih giat dan semangat untuk kebahagiaanseorang Ibu.

145

Page 148: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

MENUAI PRESTASI

DI SEKOIAH IMPIANKU

EkaS.

Waktu serasa dapat dihitung dengan jari. Anak itu mulaiberanjak mencari jati dirinya. Bintang, begitulah orang

biasa menyapanya. Salah satu keinginan yang mendasaryang ada pada dirinya adalah ingin bersekolah di kota. Keinginan itu dipenuhi oleh kedua orang tuanya, yang pentingbisa lulus Ujian Nasional SMP walaupun dengan keterbata-san ekonomi keluarga.

"Aku lulus... aku lulus .... Akhimya, aku lulus. Berartiaku bisa bersekolah di kota. Alhamdulillah," seru Bintang gem-bira saat melihat hasil pengumuman.

Hari-harinya pun dilalui dengan mencari informasimengenai sekolah favoritnya itu.'SMA Negeri 3 Pekanbaru.Itulah sekolah yang membuat ia hams berjuang dengan kerasuntuk dapat mempertanggungjawabkan keputusannya.Mandiri, keija keras, berjuang untuk bisa, dan berdoa selaluia tanamkan pada dirinya agar bisa sukses menggapai cita-cita.

"Hari ini, di tempat ini, saat ini, aku telah berada di sini.Menginjak kota dan sekolah yang selama ini aku impikan,"kata Bintang saat tiba di kota Pekanbam.

Awal perjalanan panjang pun dimulai. Ia diterima disekolah itu tanpa tes masuk. Hari pertama masuk sekolah ia

146

Page 149: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Lakl-Laki

lalui dengan penuh kebersamaan, keakraban, dan kekompa-kan dengan teman-teman barunya: Sasa dan Tini. Dua orangteman itu sangat akrab dengan Bintang saat pertama masuksekolah, dari mulai ikut MOS. Mereka dipertemukan saatikut latihan debat Bahasa Inggris. Satu tim merupakan awalterjadinya perkenalan di antara mereka.

"Eh, dari tadi latihan kita belum sempat kenalan. Namakamu siapa?" tanya Sasa.

"Bintang," jawab Bintang singkat sambil menerima jabattangan Sasa.

"Aku Tini," sambung Tini.Awal perkenalan yang menyenangkan. Mereka bertiga

mulai akrab sejak saat itu.Senin, 21 Juli 2007, merupakan awal masuk sekolah dan

resmi menjadi siswa SMA Negeri 3 Pekanbaru. Di sekolah,Bintang dikenal sebagai siswa yang pendiam. Itulah trik yangia gunakan sebagai awal adaptasi agar dia bisa mengenallingkungan di sekitamya dengan baik. Salah satu hal yangmembuat ia termotivasi untuk terns maju dan beijuang ada-lah saat melihat kepintaran dari teman-teman kelasnya saatproses balajar mengajar. Aktif, kreatif, dan otodidak. Itulahhal yang bisa menggambarkan kepintaran dan kecerdasandari teman-temannya.

"Aku juga hams bisa seperti mereka. Kita semua sama.Tidak ada yang berbeda. Dia punya mata, telinga, otak, danlainnya. Sama seperti aku. Kenapa aku tidak bisa? Aku hamsberjuang untuk bisa seperti mereka," katanya dalam hati.

Mulai saat itu, Bintang berusaha untuk bisa sepertiteman-temannya. la belajar karakter semua orang yang adadi sekolah itu. Hanya dengan itu, ia bisa mendekati teman-temaimya, senior, maupun gum-gumnya untuk menimbailmu.

147

Page 150: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

Awal ia mengembangkan kemampuannya di sekolahitu adalah dengan tekad untuk ikut latihan debat bahasaInggris untuk persiapan lomba. Latihan debat ia jalani dengan baik. Akhimya, ia dipilih sebagai salah satu calon peser-ta tim debat bahasa Inggris dari sekolahnya itu. Ada dua timyang dipersiapkan. Bintang, Nurul, dan Ayu merupakan timcadangan. Mereka dilatih oleh tiga orang senior yang ke-mampuan berbahasa Inggrisnya tidak perlu diragukan lagi.

"Pokoknya kalian hams bisa tunjukkan yang terbaikuntuk sekolah kalian sendiri. Kakak yakin kalian pasti bisa.Kami akan selalu mendukung kalian," kata Adit yang merupakan senior yang melatih debat bahasa Inggris.

"Insya Allah, kami bisa menunjukkan yang terbaik.Kami akan bemsaha sebaik mungkin. Tapi, jika hasilnyatidak seperti yang diinginkan, kami minta maaf," kata Numlsambil memnduk.

"Tidak masalah, yang penting kalian sudah bemsahadan menunjukkan yang terbaik untuk sekolah kalian ini. Iniadalah pengalaman terbesar kalian. Ayo semangat, kalianpasti bisa! Jangan menyerah sebelum bertempm," lanjut Adityang memberikan motivasi kepada mereka.

Saat itulah Bintang merasakan besamya arti kekompa-kan. Baling memberikan motivasi diri untuk menjadi yangterbaik antara senior dan yunior. Tanpa ada batasan penge-tahuan dan pengalaman, mereka berbagi bersama demimencapai impian meraka. Itulah kebersamaan.

Hari tems berlalu tanpa henti. Seakan-akan mengejarsosok Bintang dari belakang. Perjalanan panjang untuk me-raih mimpinya belum berakhir. Cobaan, halangan, rintangan,dan tantangan kadang menghantamnya. Namun, ia bemsahauntuk tetap tegar demi menggapai impiannya itu. Itulah yangmembuat Bintang tems mengembangkan kemampuarmya.

148

Page 151: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Satu cobaan yang ia dan teman-teman serta semuakeluarga SMA Negeri 3 rasakan adalah pindah sekolah.Gedung yang selama ini mereka tempati bukan merupakanmilik mereka selamanya, melainkan milik salah satu SLTPyang juga segedung dengan mereka. Akhimya, pada tanggal13 Januari 2008, mereka hams keluar dari gedung itu.

Orang yang baik banyak cobaan. Itulah kata yangmenggambarkan keadaan sekolah mereka saat itu. Begitubanyak prestasi yang diraih, tetapi begitu banyak pula cobaanyang datang menghantam. Itulah awal dari keberhasilan dankesuksesan.

"Kenapa semuanya jadi seperti ini?" tanya Bintang padadirinya sendiri.

"Sudahlah, semua ini akan ada hikmahnya," kata Tini."lya, mungkin dengan cobaan ini kita bisa dapat gedimg

yang layak ditempati. Allah telah mempersiapkan sesuatuhal yang terbaik untuk kita di masa yang akan datang,"sambtmg Sasa.

Akhimya, SMA Negeri 3 Pekanbara menempati sebuahgedung yang dahulunya merapakan sebuah universitas diPekanbam. Sekolah bam, kelas bam, dan penyesuaian diriyang mereka alami dan lakukan lagi untuk mengenal ling-kungan bam.

Sang waktu berlalu dengan garis jiwanya. Menyusunrencana bam untuk pembahan ke depan menjadi yang terbaik. Itulah yang mereka lakukan.

Kegiatan belajar dilalui Bintang dengan penuh kese-riusan dan kerja keras untuk menjadi yang lebih baik. Padasuatu hari, ia dipilih untuk mengikuti suatu ajang lomba UjiKecerdasan dan Kecermatan Peninggalan Purbakala.

Dalam lomba ini ia dipertemukan dengan teman-temandan seniomya yang sebelumnya tidak pemah dikenalnya.

149

Page 152: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Dengan adanya lomba tersebut, Bintang bisa mengenal orangyang belum pemah ia kenal. Satu pembelajaran lagi untukdirinya. Mengenal karakter orang yang belum ia kenal. Lomba tersebut terdiri dart sepuluh orang. Hanya Nurul danTiniyang ia kenal dalam tim lomba tersebut. Namun, sellingberjalannya waktu ia dapat mengenal semua orang yang be-rada setim dengannya. Karena dengan saling kenal, kekom-pakan akan mudah terjalin dengan baik.

Sabtu, 18 April 2008, merupakan pelaksanaan lomba UjiKecerdasan dan Kecermatan Tingkat Provinsi. Keteganganyang amat dirasakan oleh Bintang dan Tini pada saat itu.Namun, ketegangan itu hilang dengan basil lomba yang me-muaskan. Pemenang lomba akan diikutkan kembali dalamlomba di tingkat nasional.

"Alhamdulillah, kita berhasil. Horeeee ... horeeee ..."

sorak Nurul sambil berteriak.

"Berarti kita akan ke Jakarta?" tanya Bintang yang tidakmenyangka akan ke Jakarta.

Persiapan untuk berlomba di Jakarta pun dipersiapkandengan mengadakan masa karantina selama tiga minggu.Masa karantina dilakukan di rumah Yanti. Yanti merupakanteman sekelas Bintang.

Pada hari Minggu, mereka datang ke rumah Yanti di-dampingi oleh dua orang guru pendamping. Bu Fat dan BuIra merupakan pendamping tim mereka dalam lomba tersebut. Hari-hari dilalui dengan tumpukan buku yang harusdih^al agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dalamlomba di tingkat nasional nanti. Namun, rasa bosan kadangmenghampiri teman-teman dan senior mereka yang ter-gabung dalam tim tersebut. Sehingga, kadang-kadang mereka sering main kartu atau play station di lantai dua rumahYanti.

150

Page 153: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Ibu sudah tidur belum?" tanya Tini pada Nurul."Sudah, memangnya kenapa?" tanya Nurul balik."Kalau Ibu sudah tidur, berarti main kartunya bisa

lancar. Kalau belum, kita akan disuruh belajar lagi. Bosan.Sekali-kali refreshing. Biar otak makin segar... hehehe," ucapTini sambil ketawa.

"Ya, betul... betui... betui...," sambung Raf."Nah, bagaimana kalau kita ke lantai dua saja? Biar suara

kita tidak terdengar keras dan mengganggu Ibu," kata Tini."Baiklah kalau begitu," ucap Nurul.Itulah kebiasaan yang sering mereka lakukan saat

sedang bosan. Tapi, menurut Bintang lebih baik menghafaldaripada main kartu. Hanya akan membuang waktu dantidak ada manfaatnya baginya walaupun dapat menghilang-kan stres sejenak akibat dari terlalu banyak menghafal. latidak pemah main kartu saat karantina. Katanya, gunakanwaktu sebaik mungkin selagi waktu masih ada untukmu danbelum pergi meninggalkanmu. Itulah kalimat yang sering iatanamkan pada dirinya.

Masa karantina pun selesai. Bintang merasa sang waktusemakin mengejamya. Kembali mempersiapkan diri agarbisa menunjukkan yang terbaik di tingkat nasional. Padapukul 7.30 WIT, mereka berangkat menuju Jakarta denganmenggunakan pesawat udara. Berbagai persiapan telahdilakukan, baik mental maupun fisik. Kekompakan adalahhal yang paling utama diterapkan dalam suatu tim. Tanpakekompakan, suatu tim tidak akan berdiri.

"Waaaahhh, kita sudah sampai di Jakarta. Ini bukanmimpi. Ini nyata!" kata Bintang saat sampai di tempat pe- «nginapan peserta lomba seluruh Indonesia.

"Masa di kamarmu? Ini memang benar-benar di Jakarta.Makanya dari tadi jangan melamun sendiri seperti oranggila," ucap Tini.

151

Page 154: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Gum dan Siswa SMA Se-Kota Ternate 2010

"Aku mau tidur dulu, ah," kata Bintang sambil ber-baiing di tempat tidur.

"Eh, eh, siapa suruh kamu tidur? Pergi sana mandi. KataBu Fat, malam ini semuanya heuns ikut pembukaan lomba.Biar tahu mekanismenya seperti apa nanti," kata Tini.

"Yah, mekanismenya nanti dibahas dalam pertemuanteknis besok bukan?" tanya Bintang.

"lya sih, tapi kan kata Bu Fat semuanya hams ikut pembukaan. Ya sudah, sana mandi biar segar kembali, sepertiaku nib sudah segar," lanjut Tini.

"Yo, aku mandi," kata Bintang.Malam pembukaan dilalui dengan baik dan sempuma

sesuai dengan yang dijadwalkan. Sebelum lomba, semua pe-serta melakukan pengunjungan di berbagai museum di Jakartauntuk pengenalan dan penerimaan tambahan materi lombasekaligus pengambilan umtan nomor lomba. Dalam undiannomor lomba tersebut, mereka dinyatakah bertanding padahari pertama perlombaan dilaksanakan sesuai jadwal.

Pada hari pertama lomba, rasa tegang masih meng-hantui Bintang dan Tini. Rasa itulah yang sering mereka rasa-kan pada saat permulaan lomba. Hasil perlombaan menyata-kan bahwa mereka tidak lolos pada babak selanjutnya.Kekecewaan sempat terselip dalam hati Bintang. Namun, iakembali berpikir bahwa yang penting mereka telah melakukan yang terbaik dan bemsaha semaksimal mungkin.Apapun hasilnya haras dapat diterima dengan lapang dada.Namun, rasa kecewa justra menghampiri Tini. la seolah-olahmenyalahkan dirinya sendiri. Padahal, ia telah melakukanyang terbaik.

"Teman-teman, aku minta maaf atas semua kesalahan

yemg kuperbuat," ucap Tini sambil menangis di belakangpanggung.

152

Page 155: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Kesalahan apa? Kamu tidak bersalah. Justru kamutelah melakukan yang terbaik. Kamu bisa menjawab dengansempuma. Sudahlah, yang terpenting kamu hams banggamenjadi diri kamu sendiri. Belum tentu semua orang bisaseperti kamu. Kamu adalah yang terbaik imtuk kami semua,"kata Bintang menasihatinya.

"lya, jangan pemah menyesali sesuatu yang telah ter-jadi. Inilah pengalaman terbesar yang kita semua rasakan.Kebersamaan, kekompakan, suka dan duka kita lalui ber-sama. Itulcih yang namanya tim. Baling berbagi satu denganyang lainnya," sambung Raf. "Kekalahan bukan akhir darisegalanya. Justm dari kekalahan seseorang bisa belajar untukmenjadi yang terbaik kedepannya. Penyesalan hanya akanmembawa duka yang tiada manfaatnya. Belajar dari pengalaman untuk jadi yang terbaik."

Setelah berakhimya lomba tersebut bukan berarti semuapeserta dapat kembali ke provinsinya masing-masing.Mereka dijadwalkan dengan berbagai kegiatan rekreasi. Diantaranya adalah mengunjungi Monumen Nasional, TamanMini Indonesia Indah, Kebun Raya Bogor, PP IPTEK, danmasih banyak lagi. Itulah hadiah bagi para peserta lombayang tidak lolos pada babak selanjutnya karena bagi yanglolos ke babak selanjutnya tidak akan merasakan nikmatnyarekreasi seperti itu. Itulah hebatnya.

Pada tanggal 1 Agustus 2008, semua peserta kembalike provinsi masing-masing. Uji Kecerdasan dan KecermatanPeninggalan Purbakala kini hanya tinggal kenangan. Namun,di balik kenangan itu tersimpan sejuta pengalaman yangmereka rasakan. Pengalaman tersebut akan mereka bagikankepada teman-teman, yunior, dan senior mereka.

Hari pertama masuk sekolah setelah selesai lombadisambut dengan berjuta tugas dan PR yang menumpuk.

153

Page 156: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

Namun, di samping itu, kedatangan mereka disambut baikoleh guru-guru, teman-teman, dan lainnya.

Semakin hari, Bintang mulai merasakan perubahanyang sangat drastis terjadi pada dirinya. Semangat untukterns berprestasi selalu mengajunya setiap detik waktu. Takheran juga ia tidak ingin waktunya terbuang hanya untukhal yang sekecil apa pun. Itulah revolusi hidup.

Belajar dari pengalaman dan termotivasi oleh seniomyamembuat Bintang hams berjuang untuk bisa mewujudkanimpiannya. Setelah kembali dari lombanya di Jakarta, iamengikuti lomba karya tulis dan berhasil memegang juaraII. Ia tidak menyangka bahwa ia akcin mendapatkan juara II.Sebenamya, ia mengikuti lomba tersebut hanya untuk men-cari pengalaman, selain ia ingin menunjukkan pada semuaorang bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang ber-beda-beda. Bukan hanya orang tertentu yang memiliki kemampuan tersebut untuk dikembangkan.

Selain lomba itu, ia juga mengikuti lomba karya tulisyang diadakan oleh suatu universitas, lomba menggambar,lomba melukis dinding, dan lomba yang lainnya yang tidakdapat disebutkan. Begitu banyak prestasi yang ia raih disekolah impiannya itu. Itu mempakan kebanggaan tersendiribagi dirinya.

"Aku hams membuktikan bahwa aku juga bisa sepertimereka. Aku hams berdiri sendiri tanpa iba dari orang Iain.Aku hams mandiri. Aku bukan tempat untuk dikasihani.Aku hams berjuang untuk jadi yang terbaik. Begitu banyaktumpuan harapan yang tergantung pada diriku. Aku hamsbisa melepaskan tumpuan harapan tersebut sedikit demisedikit dengan cara berjuang untuk jadi yang terbaik untukdiriku, dan orang yang memberikan tumpuan harapantersebut," ucap Bintang dalam hati.

154

Page 157: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Semangat berprestasi dan belajar dari pengalaman men-jadi kunci utama Bintang untuk meraih mimpinya. Tanpaitu, ia tidak bisa mengukir prestasinya di sekolah yang iaimpikan sejak masih di bangku SLTP.

155

Page 158: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

PERSAHABATAN KAMI

C Khosuma

Pagi ini aku terbangun dengan perasaan yang tidaktenang. Semalam aku bermimpi buruk tentang salah satu

sahabatku. Percaya atau tidak, kadang mimpiku akan men-

jadi kenyataan, dan kali ini aku sangat tidak mau nnimpi semalam menjadi kenyataan. Biarkan mimpi semalam hanyamenjadibunga tidurku. Aku bend jika mimpi itu harus terjadi.

"Non, bangun. Udah hampir pukul 6.00," suara Bibiterdengcir dari luar kamar sambil mengetuk pintu kamarku.

"lya, Bi. Ini juga udah bangun," jawabku dengan sopan.Setelah menjawab pertanyaan bibi, aku melangkahkan kakimenuju kamar mandi yang terdapat di dalam kamarku. Akuharus cepat mandi jika ga mau mendapat omelan di pagi hari.

"Hai Bibi," sapaku kepada Bibi saat menuju ruangmakan.

"Pagi Non, sarapan dulu sebelum ke sekolah, ya?""Hmmm, dimasukin ke kotak makanan aja, Bi. Bentar

lagi aku udah dijemput.""Kalau gitu minum milk aja ya Non, ngisi perut supaya

ga keroncongan nanti.""lya deh, terserah Bibi aja," kataku sambil tersenyum

mendengar bahasa Inggris Bibi yang hanya sepenggal.Tiiiin, tiiiiiin

156

Page 159: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Putri Monalisa, harap cepat ya, udah mau telat nih,"teriak Qirisstar sambil menyebutkan nama lengkapku de-ngan suara cemprengnya.

"Bi, ayo cepat entar kalau kelamaan telinga aku bisabudeg," kataku sambil mengambil tas punggung berwamakuningku. "lya bentaaarr, udah mau keluar," teriakku yangditunjukkan kepada sahabatku.

Aku beijalan keluar rumah dan Bibi mengikutiku daribelakang sambil menyerahkan kotak makananku. "Selamatpagi temermya Non, Bibi titip Non Trica ya.. kata Bibi ke-tika mengantarkanku ke depan pagar dan melihat sahabatku.

"Assalamualaikum, met pagi," kataku begitu masuk kedalam mobil Jazz silver.

"Syalom dan selamat pagi," jawab Chris dan Lia ber-barengan. Mereka adalah sahabatku yang memiliki keper-cayaan berbeda dengan aku, Kristen.

"Waalaikum salam Non Trica," Sifa membalas salamku

seadanya, kalau ia bicara lebih dari 10 kata, itu sudah terma-suk panjang karena Sifa termasuk orang yang sangat pen-diam.

"Udah semua kan, Tri? Jangan kayak kemarin kamu ke-tinggalan praktikum kamu dan kita harus balik ngambil,"tanya Lia di balik kemudi.

"lya, ayo berangkat. Udah semua kok, kalau ketinggalanga ada salahnya kan kita balik lagi?" kataku dan dibalasdengan jitakan Chris di kepalaku.

Mobil kami memasuki perkarangan sekolah. Begitu mobilberhenti aku segera tunm dan membanting pintu mobil. Akusangat kesal tadi di perjalanan. Bagaimana tidak kesal? Waktudi mobil Sifa - Siti Maghfirah - mengatakan kalau buku SpongeBob milikkku yang limited edition dirobek adiknya. Padahal,aku sudah mengingetkan agar bukunya disimpan baik-baik.

157

Page 160: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerlta Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Trica, tunggu," Sifa memanggilku, tetapi tidakkupedulikan.

Waktu pulang sekolah aku tidak pulang bareng teman-temanku, aku pulang dijemput Pak Supri, sopir pribadiku.Seharian ini aku menghindar dari mereka, aku tak mempe-dulikan teriakan Chris - Chrisstar liana - yang memanggilkuwaktu aku berjalan pulang. Panggilan juga aku dengar dariLia - Mega Natalia - dan ia juga mencoba mengejarku waktujam istirahat. Akan tetapi, semua panggilan dan teriakan darimereka tidak kudengar sama sekali.

Sesampainya di rumah, aku langsung mengurungdiriku di dalam kamar dan tidak mau keluar walau Bibi telah

mengetuk pintuku berulang kali. Di dalam kamar aku ber-diam diri dan terus mengumpat di dalam hatiku.

Keesokan paginya aku berangkat bersama sahabatkukarena semalam Chris dan Lia melakukan conference call ber-samaku dan menasihatiku panjang lebar tentang masalahpersahabatan. Tetapi begitu masuk ke mobil hanya ada Chrisdan Lia walau perasaanku masih kesal aku coba bertanya,"Sifa mana?"

"Kita ke rumahnya sekarang, semalam aku mimpi gaenak tentang dia dan tadi pagi dia bilang ga perlu jemputdia jadi aku jemput kalian berdua dulu baru kita bertigasama-sama kesana. Bisa, kan?" Lia member! penjelasan.

"Oke," aku menyetujui usul Lia walau dalam hati akusangat gunda karena Lia juga mimpiin tentang Sifa, samakayak aku kemarin. Tapi aku menutup mulutku dan takmengatakan kepada mereka.

"Permisi," kata Lia sambil mengetuk pintu pagar rumahSifa.

158

Page 161: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

"Maaf Mbak, Mbak lagi nyari keluarga yang tinggal disini, ya?" tanya seorang Bapak dari rumah sebelah denganlogat Jawanya.

"lya Pak, kira-kira ada ga ya orangnya di dalam?" Liabalik bertanya. Aku dan Qiris hanya berdiam diri karenakami masing-masing sibuk dengan pikiran kami.

"Baru aja keluar mbak, sekitar 8 menit yang lalu. Ke-lihatannya mereka ke RS terdekat, soalnya anak mereka yangperempuan tadi pagi tiba-tiba saja kejang."

Ketika mendengar perkataan tetangganya Sifa, badankurasanya lemes. Jantungku seperti berhenti memompa darahke seluruh tubuhku. Dan temyata bukan hanya aku, aku me-lihat mimik kedua sahabatku dan wajah mereka juga samadenganku, pucat.

"Makasih Pak buat informasinya," Chris berteiima kasihdan menarik tangan ku imtuk kembali ke mobil.

"Kita ke RS terdekat sekarang ya, Lia bawa mobil secepatmungkin," kataku begitu masuk dalam mobil dan air matakupun mulai meluncur dari pelupuk mataku.

Sesampainya di rumah sakit, kami bergegas menujuruang UGD. Tadi waktu di peijalanan, Chris mencoba mene-lepon orang tua Sifa. Dan orang tua Sifa mengatakan di manaSifa berada di ruang UGD.

Kami bertiga segera berlari menuju UGD, selama berlarike UGD beberapa kali kami hams mengucapkan kata maafkarena telah menabrak atau menginjak kaki para pengunjimgyang lain. Mendekati UGD, kami melihat Oom Dharman danTante Mia - orang tua Sifa - duduk di depan mang UGD.

"Xante, apa yang teijadi?" tanya kami secara berbare-ngan.

Tante menatap kami bertiga dan - astaga - mata Tantebegitu lembab, menandakan ia menangis dalam waktu yang

159

Page 162: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerfta Pendek Bengkel Sastra Guru dan Siswa SMA Se-Kota Ten

lama. "Tante ga tahu kenapa tadi pagi Sifa bisa jadi kayakgitu. Padahal dia sudah lama ga sering gitu."

"Udah lama? Maksud Tante? Sifa punya sakit yangudah lama ga kambuh, gitu?" tanyaku.

"Temyata benar dugaan kami, Sifa ga cerita tentang pe-nyakitnya kepada kalian. Soalnya sejak masuk SMA, penya-kitnya udah ga kambuh entah kenapa. Jadi kami berpikirkalau Sifa udah sembuh, temyata hari ini penyakitnya kambuh lagi," Oom Dharman menjelaskan. "Sifa kena penyakitLupus, kata dokter yang merawat Sifa, Sifa kena LupusEritematosus Sistemik dan dapat menyebabkan kematian."

"Luuuppuuss??" kataku tak percaya. "Tapi, kok bisa?""Entahlah, nitmgkin ini yang namanya takdir atau tegu-

ran bagi kami orang tua yang terlalu sibuk bekerja," OomDharman menjawab dengan mata menerawang.

"Terns sekarang bagaimana keadaan Sifa?" Lia gantianbertanya.

"Kami juga belum tahu, sejak kami tiba sampai sekarangdokter belum keluar. Jadi kami tak tahu apa yang terjadi samaSifa," Tante Mia menjawab. "Oh ya, kalian tidak sekolah?"

Kami bertiga saling pandang, "Ga Tante, kami tadi kemmah mau jemput Sifa tapi kata Mas di mmah sebelah Oomsama Tante ke mmah sakit bawa Sifa. Makanya kami kesinisetelah tadi saya nelpon Tante." Chris memberi penjelasan.

"Makasih udah mau bantuin Sifa selama ini. Maaf yakalau Sifa ngerepotin kalian," kata Tante Mia sambil ter-senyum.

Kami bertiga duduk di sebuah sofa yang ada dalamkamar 201, orang tua Sifa udah pergi kerja karena kami tadi

160

Page 163: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

menyakinkan mereka kalau kami yang akan nungguin Sifasampai ia sadar. Di dalam kamar, takbanyak kata yang keluardari mulut kami. Kami hanya duduk diam dan saling tatap,seolah kami dapat membaca pikiran orang lain.

"Hmmm, ada yang ingin aku bilang. Kayaknya aku gasanggup kalau aku simpan sendiri," aku membuka suara.

Kedua sahabatku berpaling memandangiku dengantatapan yang jika kuartikan berarti 'cerita aja'.

"Kemarin malam aku mimpi bunik tentang Sifa," akuberhenti sesaat imtuk menarik napas, "dalam mimpi aku se-malam, Sifa pergi ke luar kota tanpa pamitan ama kita danketika kita telpon ke keluarganya kita danger kabar kalauSifa udah..." aku tak sanggup melanjutkan ceritaku. Akumenatap kedua sahabatku, - Chris dan Lia - pandangankumulai kabur karena air mataku mulai jatuh. sepertinya akhir-akhir ini aku menjadi melankolis, Chris yang tomboi dansok tegar saja bisa menjatuhkan air mata.

"Apa pun yang akan teijadi ke depan, kita serahin ajapada yang di atas. Karena Dia lebih tahu yang terbaik untukSifa dan untuk kita," Lia memberi tanggapan.

"Aku setuju ama Lia. Jika Dia memutuskan untuk me-ngambil Sifa, berarti itu yang terbedk untuk Sifa daripada iaharus tetap di sini bareng kita," Chris menimpali.

Seminggu kemudian, aku berdiri didepan sebuahmakam yang masih basah. Orang yang berada dalam tanahtersebut masih utuh. Aku berdiri di depan makam Sifa,bersama Chris dan Lia. Sifa pergi kemarin pagi, dengan tiba-tiba. Tanpa ada pemberitahuan atau tanda sedikit pundarinya. Padahal setelah ia siuman 4 hari lalu, ia masih dapattertawa dan bercanda bersama kami. Entah kenapa kemarinpagi ia pergL. Ketika mendengar kabar ini, aku jujur tak dapatmenerima kepergian sahabatku, aku merasakan rasakehilangan yang sangat luar biasa.

161

Page 164: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Antologi Cerita Pendek Bengkel Sastra Guru dan SIswa SMA Se-Kota Temate 2010

"Trica, kita pulang 3aik? Udah mendung, nih," ajakChris.

Aku tetap berdiri di tempatku, tak bergeming."Trica, nanti besok kita kesini lagi. Biarkan Sifa pergi

dengan tenang, kalau dia ngeliat kamu kayak gini, dia pastiakan marah ama dirinya. Kamu tabu Sifa kan? Sifa ga sukasahabatnya bersedih karena dia. Ayo kita pulang," Lia mem-bujukku dan menarik tanganku dengan perlahan. Akuberjalan mengikuti Lia dan Chris, kami berjalan menujumobil dan hujan mulai turun membasahi kami bertiga secaraperlahan.

Keesokan paginya aku bangun siang, hari ini hariMinggu, jadi aku tidur dengan berharap semua yang terjadihanyalah mimpi belaka. Tetapi begitu aku bangun, semuayang terjadi adalah nyata. Aku masih menggunakan pakaianyang kemarin aku pakai, semalam begitu sampai rumah akulangsung mengistirahatkan pikiranku. Aku bangun danberanjak mandi, setelah mandi aku mengambil buku yangberwama pelangi dan di halaman pertama terdapat foto kamiberempat dan bertuliskan "triarifa bestiie now and ever".

Aku membuka halaman per halaman dan kembalimengenang setiap foto dan tulisan yang ada dalam bukutersebut. Dalam buku itu terdapat berbagai macam perasaankami, buku itu setiap minggunya bergilir dari satu tanganke tangan yang Iain. Ketika aku akan menyimpan bukutersebut, selembar kertas abu-abu jatuh. Aku membuka kertasitu dan mulai membaca huruf yang terukir dalam kertas yangmerupakan ciri khas Sifa.

162

Page 165: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

Wanita Seribu Laki-Laki

Hai Triari J

Maafjika aku harus tneninggalkan kalian. Mungkin iniwaktunya untukkita berpisah. Akujuga tak inginjika harusberpisah dengan kalian, natnun aku tak dapat melakukan apa-apa. Jujur sangat berat untuk meninggalkan kalian. Oh ya,sakitku ini kambuh karena kesalahanku sendiri, jadi kaliantak perlu saling menyalahkan diri sendiri. Jaga diri kalian,jangan saling bertengkar. Oke? Ketahuilah, aku sayang kalianwalau kita berada di dintensi yang berbeda.

Kapan kertas ini bisa berada di sini? Kenapa aku tidakmenyadarinya? Pikiranku berputar, mencari jawaban. Tapitidak kutemukan jawaban yang logis dan dapat diterima olehotak. Akhimya, aku menyerah dan berkata, "Sifa, entahbagaimana caramu hingga dapat memasukkan kertas ini dibuku kita. Terima kasih karena kamu mau mewcimai hidup-ku, terima kasih telah sabar menghadapi kami, terutama aku.Aku juga sayang kamu, sampai kita akan bertemu di sanananti, aku merindukan dirimu."

Setelah itu, aku men}dmpan buku kami di dalcun sebuahkotak yang kemarin aku, Chris, dan Lia beli. Kami telahsepakat untuk menjdmpan kenangan Sifa dalam kotak dandapat kami buka sewaktu-waktu.

163

Page 166: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

- • r

164

I.

Page 167: ^C^nita - repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/3264/1/Wanita Seribu Laki-Laki (2011).pdf · ^C^nita Seritu Laki-Laki ANTOLOGI CERITA PENDEK BENGKEL SASTRA GURU DAN

.,

ISBN 9

.U/J .11,