climate change in indonesia

46
2011 CLIMATE CHANGE In Indonesia Tugas Rekayasa Perkotaan Alifa Maharani 08/269275/TK/34381

Upload: alifa-maharani

Post on 02-Jul-2015

112 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Climate Change in Indonesia

2011

CLIMATE CHANGE

In IndonesiaTugas Rekayasa Perkotaan

Alifa Maharani

08/269275/TK/34381

Page 2: Climate Change in Indonesia

1

CLIMATE CHANGE

Perubahan iklim global merupakan malapetaka yang akan datang! Kita telah mengetahui sebabnya - yaitu manusia yang terus menerus menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi.

Perubahan iklim merupakan sesuatu yang sulit untuk dihindari oleh mahluk hidup dizaman sekarang ini. Penyebabnya perubahan iklim itu adalah karena aktivitas manusia sendiri antara lain efek dari gas rumah kaca yang berkumpul di atmosfer kita, seperti gas karbon dioksida dan metana dan lain-lain yang mengakibatkan kerusakan lapisan ozon di atmosfer. Gas karbon dioksida ini sendiri dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan juga dari asap industri, sedangkan gas metana dihasilkan akibat pembuangan sampah.

Kita sudah mengetahui sebagian dari akibat pemanasan global ini, yaitu mencairnya tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan gelombang badai besar. Kita juga telah mengetahui siapa yang akan terkena dampak paling besar, Negara pesisir pantai, Negara kepulauan, dan daerah Negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara.

Selama bertahun-tahun kita telah terus menerus melepaskan karbondioksida ke atmosfir dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batubara, gas bumi dan minyak bumi. Hal ini telah menyebabkan meningkatnya selimut alami dunia, yang menuju kearah meningkatnya suhu iklim dunia, dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi juga mematikan.

Sangat kecil kemungkinan bahwa pemanasan global hanya disebabkan oleh variasi alamiah. Model iklim yang hanya memperhitungkan variasi alam (terutama aktifitas matahari dan letusan gunung) tanpa mempertimbangkan efek gas rumah kaca gagal menghasilkan keluaran yang sesuai dengan kenyataan/pengamatan. Hasil simulasi menjadi akurat setelah memasukkan efek gas rumah kaca ke dalam model. Hal ini seperti ditunjukkan pada gambar berikut.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 3: Climate Change in Indonesia

1

Kejadian-kejadian iklim yang ekstrim akan mengalami perubahan seorong dengan perubahan iklim dunia. Gelombang panas diperkirakan akan semakin intensif, lebih sering dan berlangsung lebih lama. Di daerah dengan empat musim, jumlah hari dengan suhu lebih rendah dari suhu beku akan semakin berkurang. Musim panas akan lebih kering dan musim dingin akan menjadi lebih lembab. Disamping itu, intensitas badai tropis akan semakin tinggi.

Jika emisi gas rumah kaca dikurangi, cepat atau lambat konsentrasi gas-gas tersebut di atmosfer akan berkurang tergantung dari jenis gasnya. Konsentrasi sebagian gas akan langsung berkurang seketika dengan adanya pengurangan emisi, namun sebagian lagi bahkan ada yang tetap meningkat selama beberapa abad setelah pengurangan tersebut.

Perubahan iklim global dan bencana alam yang terjadi di kawasan Asia Tenggara dan Australia mengkhawatirkan semua pihak dan menyedot dana dalam jumlah relatif besar anggaran setiap negara yang mengalaminya. Letusan Gunung Merapi di Jawa Tengah, hujan salju di Australia, gempa di Selandia Baru, sekali lagi menunjukkan betapa tidak ramahnya alam terhadap kehidupan manusia modern.Para penguasa dunia masih tidak sadar krusialnya ancaman perubahan iklim dan bencana yang setiap saat muncul di mana-mana.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 4: Climate Change in Indonesia

1

Banyak faktor memengaruhi perubahan iklim dan bencana alam menyebabkan berbagai negara dan pemerintahan menguras dana dalam jumlah masif, seperti sekarang terjadi akibat badai salju di Eropa dan Amerika Utara. Ribuan jadwal penerbangan terhenti, jalur transportasi tidak mampu digunakan untuk mendorong logistik bagi ekonomi dan perdagangan, tersumbatnya sumber energi, dan berbagai persoalan lain.

Dampak peningkatan air laut akan mengganggu dan mengurangi berbagai potensi industri di setiap negara karena perubahan kadar keasinan pada air. Atau meningkatnya intensitas badai tropis, menyebabkan munculnya berbagai penyakit seperti gangguan pernapasan ataupun penyakit tropis lainnya seperti demam atau malaria karena suhu panas menyebabkan meningkatnya populasi serangga penyebab penyakit.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 5: Climate Change in Indonesia

1

IKLIM DI INDONESIA

Iklim di Indonesia hampir seluruhnya tropis. The seragam air hangat yang membentuk 81% dari daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di darat tetap cukup konstan, dengan dataran pantai rata-rata 28 ° C, daerah pedalaman dan gunung rata-rata 26 ° C, dan daerah pegunungan yang lebih tinggi, 23 ° C. Suhu bervariasi sedikit dari musim ke musim, dan Indonesia relatif mengalami sedikit perubahan pada panjang siang hari dari satu musim ke musim berikutnya, perbedaan antara hari terpanjang dan terpendek hari tahun ini hanya empat puluh delapan menit. Hal ini memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.

Variabel utama iklim di Indonesia tidak suhu atau tekanan udara, namun curah hujan. Daerah itu kelembaban relatif berkisar antara 70 dan 90%. Angin yang moderat dan umumnya dapat diprediksi, dengan musim hujan biasanya bertiup dari selatan dan timur pada bulan Juni hingga September dan dari barat laut pada bulan Desember sampai Maret. Topan dan badai skala besar menimbulkan bahaya sedikit untuk pelaut di perairan Indonesia; bahaya besar berasal dari arus deras di saluran, seperti Lombok dan Sape selat.

Variasi curah hujan ekstrim di terkait dengan musim hujan. Secara umum, ada musim kemarau (Juni-Oktober), dipengaruhi oleh massa udara kontinental Australia, dan musim hujan (November hingga Maret) yang merupakan hasil-Asia dan Samudera Pasifik massa udara. pola angin lokal, bagaimanapun, sangat dapat memodifikasi pola-pola angin umum, terutama di pulau-pulau pusat Maluku-Seram, Ambon, dan

Buru. Pola tahunan berosilasi angin dan hujan ini terkait dengan lokasi geografis Indonesia sebagai tanah genting antara dua benua besar. Pada bulan September dan Mei, tekanan tinggi di atas gurun Gobi angin bergerak dari benua ke arah barat laut. Seperti angin mencapai khatulistiwa, rotasi bumi menyebabkan mereka membelok dari jalur asli mereka ke arah timur laut menuju daratan Asia Tenggara. Selama bulan Januari dan Februari, sistem tekanan rendah di Asia yang sesuai menyebabkan pola untuk mundur. Hasilnya adalah musim yang ditambah dengan angin lembab dari Samudra Hindia, menghasilkan sejumlah besar hujan di banyak bagian Nusantara.

Pola angin yang Berlaku berinteraksi dengan kondisi topografi setempat untuk menghasilkan variasi yang signifikan dalam curah hujan di seluruh nusantara. Secara umum, bagian barat dan utara Indonesia mengalami curah hujan yang paling tinggi, karena awan-musim utara dan barat-bergerak yang berat dengan uap air pada saat mereka mencapai daerah ini lebih jauh. Sumatera Barat, Jawa, Bali, interior Kalimantan, Sulawesi, dan Papua yang paling bisa ditebak lembab wilayah Indonesia, dengan curah hujan berukuran lebih dari 2.000 mm (78,7 in) per tahun. Pada bagian, uap air ini berasal di puncak gunung tinggi yang menjebak udara lembab. Kota Bogor , dekat Jakarta, meletakkan klaim untuk memiliki jumlah tertinggi di dunia dari badai hujan per tahun-322. Di sisi lain, pulau-pulau terdekat ke

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 6: Climate Change in Indonesia

1

Australia-termasuk Nusa Tenggara dan ujung timur Jawa-cenderung kering, dengan beberapa daerah yang mengalami kurang dari 1.000 mm (39,4 in) per tahun. Untuk memperumit situasi, beberapa pulau-pulau di Maluku selatan pengalaman pola curah hujan yang sangat tak terduga, tergantung pada arus angin lokal.

Berbaring sepanjang khatulistiwa, iklim di Indonesia cenderung relatif bahkan sepanjang tahun. Negara ini mengalami dua musim musim-basah dan kering musim-tanpa ekstrem musim panas atau musim dingin. Untuk sebagian besar wilayah Indonesia, musim hujan jatuh antara bulan Oktober dan April dengan musim kemarau antara bulan Mei dan September. Beberapa daerah, seperti Kalimantan dan Sumatra, pengalaman hanya sedikit perbedaan dalam curah hujan dan suhu antara musim, sedangkan yang lain, seperti Nusa Tenggara, pengalaman perbedaan jauh lebih jelas dengan kekeringan di musim kemarau, dan banjir di basah. Curah hujan di Indonesia banyak, khususnya di wilayah barat Sumatra, barat laut Kalimantan, Jawa Barat, dan barat New Guinea.

[An aerial view of an unnamed Indonesian island in Riau province October 6, 2007. Many of Indonesia's islands may be swallowed up by the sea if world leaders fail to find a way to halt rising sea levels at a climate change conference on the resort island of Bali. The Bali conference from December 3-14 is aimed at finding a successor to the

Kyoto Protocol, which expires in 2012, on cutting climate warming carbon emissions. Picture taken October 3, 2007. To match feature CLIMATE INDONESIA/ISLANDS REUTERS/Yuli Seperi (INDONESIA).]

PERUBAHAN IKLIM DI INDONESIA

Perubahan iklim merupakan permasalahan yang menjadi prioritas utama bagi Indonesia. Seperti juga banyak negara lainnya di Asia dan Pasifik, Indonesia telah secara sukarela berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca atau intensitas karbon per unit GDP hingga 2020. Indonesia juga berkomitmen untuk mengurangi emisi rumah kaca tersebut sekitar 26 persen – dan 41 persen pada 2020 dari Business As Usual pada 2005. Selanjutnya, Pemerintah Indonesia memperkenalkan Perubahan Iklim Sektoral Indonesia (Indonesia Climate Change Sectoral) dengan tujuan mengarusutamakan perubahan iklim dalam rencana pembangunan nasional jangka menengah.

Doomsters mengambil peringatan mengerikan oleh ilmuwan Indonesia langkah lebih lanjut dan meramalkan bahwa pada 2035, bandara ibukota Indonesia akan dibanjiri oleh air laut dan dianggap tak berguna, dan pada tahun 2080, air pasang akan menjilat pada langkah-langkah untuk memaksakan Belanda era Jakarta Presiden istana yang terletak 10 km ke pedalaman (sekitar 6 mil).

Hit terburuk akan Pulau Jawa, yang menyumbang lebih dari setengah dari 226 juta penduduk Indonesia. Berikut naiknya permukaan laut akan rawa tiga kota pulau terbesar di

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 7: Climate Change in Indonesia

1

dekat pantai - Jakarta, Surabaya dan Semarang - menghancurkan pabrik-pabrik industri dan infrastruktur.

Di bawah tingkat emisi gas rumah kaca saat ini, Indonesia bisa kehilangan sekitar 400.000 km persegi daratan pada tahun 2080, termasuk sekitar 10 persen dari Papua, dan 5 persen dari kedua Jawa dan Sumatera pada garis pantai utara, Armi Susandi, seorang ahli meteorologi di Institut Bandung Teknologi, kepada Reuters.

Indonesia, keempat-paling negara terpadat di dunia, telah menghadapi tekanan hebat atas tanah pertanian selama beberapa dekade. Diperkirakan permukaan air laut akan naik rata-rata 0,5 cm per tahun sampai 2080, sementara tingkat perendaman di Jakarta, yang terletak tepat di atas permukaan laut, akan lebih tinggi pada 0,87 cm sebuah tahun. Sebuah studi oleh Institut Internasional yang bermarkas di Inggris untuk Ekonomi dan Pembangunan (IIED) mengatakan sedikitnya 8 dari 92 pulau-pulau kecil terluar yang membentuk perbatasan negara yang rentan.

Kurang dari separuh dari pulau-pulau di Indonesia dan banyak dihuni bahkan tidak bernama. Sekarang, berwenang buru-buru menghitung-pulau karang yang span dibatasi jarak 5.000 km, setara dengan pergi dari Irlandia ke Iran, sebelum terlambat.

Ramalan bagi masa depan Indonesia tidak pernah habisnya. Mulai dari para pakar sampai paranormal memberikan prediksi-prediksinya akan negara Indonesia ke depannya nanti. Kali ini, salah seorang pakar lingkungan Hidup, Emil Salim memberikan prediksi bahwa pemanasan global akan berakibat kepada kenaikan muka air laut. Kenaikan muka air laut setiap tahunnya ini akan membuat akan banyak wilayah dunia tenggelam pada 2050. Kenaikan air laut rata-rata setiap tahunnya terus meningkat. Tahun ini, rata-rata kenaikan air laut mencapai 2,53 milimeter (mm), padahal di tahun 2006 kenaikan air laut baru mencapai 1,7 mm. Hal ini tentunya akan mengkhawatirkan negara-negara yang memiliki daratan yang tidak tinggi. Salah satunya adalah Maladewa yang memilki ketinggian daratan hanya 1,3 meter.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 8: Climate Change in Indonesia

1

Oleh karena itu, Emil Salim mengatakan peta batas negara di dunia akan berubah pada 2050 nanti. Ini yang akan membuat dunia sibuk "berperang" melawan laut menyelamatkan penduduknya.

Sementara itu, salah satu pembicara seminar lainnya, Alex SW Retraubun selaku Direktur Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) mengatakan konstelasi negara akan berubah pada tahun 2050 karena diperkirakan 2000 pulau akan tenggelam di Indonesia.

Sebagai pencegahan, menurut Alex, diperlukan upaya abrasi terutama kepada pulau-pulau kecil yang berpenduduk. Selain itu, pemetaan wilayah yang rentan tenggelam harus segera dilakukan agar pencegahan dan mitiagasi bencana dapat dilaksanakan dengan tepat.

PENANGANAN

Salah satu solusinya adalah untuk menutupi rapuh pantai Indonesia dengan mangrove, garis pertama pertahanan terhadap kenaikan muka laut, yang dapat mematahkan gelombang besar dan menahan tanah dan lumpur yang merusak terumbu karang. Sebuah alternatif yang lebih mahal adalah untuk membangun dinding beton beberapa di garis pantai, seperti Amerika Serikat telah dilakukan untuk memecahkan badai tropis yang melanda pantai tersebut.

Beberapa daerah, termasuk pantai utara Jakarta, sudah dilengkapi dengan hambatan laut beton, tetapi mereka sering rusak atau terlalu rendah untuk memblokir air

yang naik dan gelombang besar seperti yang yang melanda Jakarta pada bulan November. Pada tahun 2050, sekitar 24 persen dari Jakarta akan hilang, bahkan mungkin memaksa modal untuk pindah ke Bandung, sebuah kota bukit 180 km sebelah timur Jakarta. (Editing by Megan Goldin).

Selain itu, Indonesia bisa kehilangan sekitar 2.000 pulau pada 2030 akibat

perubahan iklim. Permukaan laut diperkirakan meningkat sekitar 89 sentimeter, atau 35 inci, pada tahun 2030 yang berarti bahwa sekitar 2.000 pulau kecil tidak berpenghuni sebagian besar akan terendam.

Indonesia, yang terdiri dari 17.000 pulau, telah berusaha untuk mencegah skenario seperti dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan beralih ke biofuel.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 9: Climate Change in Indonesia

1

Biofuel dapat menggantikan bahan bakar fosil dan dilihat sebagai cara untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang diyakini untuk berkontribusi pada pemanasan global.

SOLUSI PERUBAHAN IKLIM

Cuaca ekstrim saat ini mau tidak mau membuat para peneliti harus memikirkan bagaimana untuk mengatasinya, baik itu dari segi biologist maupun dari segi struktural bangunan. Setelah puluhan tahun penyangkalan, kebanyakan dari kita sekarang menyadari kita kecanduan bahan bakar fosil yang menciptakan sejumlah besar karbon dioksida, dan bahwa kecanduan ini juga meluas ke berbagai praktik industri dan pertanian yang menciptakan seluruh host lain gas pemanasan global. Kami secara fundamental mengubah planet kita hidup.

Banyak dan beragam solusi untuk perubahan iklim telah diusulkan, termasuk berhemat individu, tindakan konservasi energi, energi terbarukan, dan penyerapan karbon. Ada juara untuk masing-masing, namun pada akhirnya kita mungkin perlu untuk menggunakan setiap trik kita tahu untuk membawa kami keluar dari yang satu ini. Karena sebagian besar karbon dioksida dipancarkan dari konsumsi energi dari bahan bakar fosil (untuk penerangan, manufaktur transportasi, dll), mengubah cara kita memproduksi dan menggunakan energi adalah titik kita mulai mencoba untuk mengurangi emisi.

Konservasi energi akan menunjukkan payback awal dalam hal pengurangan CO2 - dalam banyak kasus investasi dalam konservasi energi dilakukan tahun ini akan menunjukkan pengurangan CO2 tahun ini, dan setiap tahun sesudahnya. Karena kita sudah

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 10: Climate Change in Indonesia

1

hidup di dunia energi buatan murah selama puluhan tahun, ada peluang besar untuk konservasi energi.

Energi terbarukan termasuk energi dari angin, matahari, gelombang, biofuel, dll, pengganti langsung untuk bahan bakar fosil dan emisi CO2 menghilangkan seluruhnya. Sebuah catatan kecil dari hati-hati diperlukan - dalam beberapa kasus, yang paling terkenal biofuel tertentu, sejumlah besar masukan energi yang dibutuhkan untuk menciptakan energi terbarukan, dalam beberapa kasus bahkan melebihi output energi yang dihasilkan. Sebagian besar energi terbarukan, bagaimanapun, adalah sangat efisien, dan siap untuk semakin penting karena meningkatnya biaya bahan bakar fosil. Di banyak tempat di mana pemerintah telah melangkah untuk membantu proses ini bersama, energi terbarukan sudah memainkan peranan penting.

Karantina , atau jangka panjang perangkap karbon dioksida sebelum memasuki atmosfer, adalah langkah menengah sepanjang jalan, tapi bukan merupakan solusi dalam dan dari dirinya sendiri.Karbon dioksida dapat diasingkan sebagai gas dengan cara dipompa bawah tanah atau ke laut, atau bisa juga diasingkan oleh tanaman - tetapi karbon diasingkan oleh tanaman ini, dalam banyak kasus, cepat dilepaskan ke atmosfir lagi. Anggaran karbon global tanaman dapat diubah untuk menyita sejumlah besar CO2 dari atmosfer, namun sejauh ini kita telah melakukan kebalikan - pemotongan dan pembakaran hutan misalnya telah mengeluarkan sejumlah besar CO2 ke atmosfer, dan pertanian miskin mengakibatkan CO2 dibebaskan dari tanah. Beberapa perubahan ini reversibel dalam jangka panjang.

Mengenai solusi dampak perubahan iklim, ada sebuah rancangan bangunan masa depan dari seorang arsitek bernama Vincent Callebaut. Inilah rancangan bangunan masa depan, di mana sebagian pulau-pulau di dunia akan tenggelam, termasuk sebagian pulau di Indonesia.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 11: Climate Change in Indonesia

1

Vincent merupakan arsitek yang sangat peduli pada lingkungan global. Berbagai desain arsitekturnya selalu menyangkut masalah lingkungan. Tahun 2007 dia membuat lima buah proyek yaitu; Anti-Smog, Innovation Centre in Sustainable Development, Paris, France, Perfumed Jungle, Ecological Master plan for the Central Waterfront, Hong Kong, China, Ecomic Tower, Ecological and Metropolitan Informatic Center, Mexico City, Mexico, Childhood’s Greentower, Crib for the Early Childhood, Paris, France, Neuronal Alien, Landscape design for the Vatnsmyri Airfield, Reykjavik, Iceland.

Menurut Perkiraan dari GIEC, bahwa perubahan iklim global akan menaikkan permukaan air antara 20-90 cm selama abad 21. Setiap kenaikan suhu 1°C akan mengakibatkan air naik 1 meter. Kenaikan air ini akan mempengaruhi 0.05% di Uruguay, 1% di Mesir, 6% di Belanda, 17.5% di Bangladesh dan lebih dari 80% di daerah atoll Majuro di Marshall dan pulau-pulau Kiribati hingga pulau-pulau di Maldives. Sebagai solusi atas masalah ini, maka arsitek Vincent Callebaut membuat suatu rancangan bangunan yang berfungsi melindungi manusia dari perubahan iklim global. Vincent Callebaut menyebut rancangan bangunannya sebagai Lilypad. Inspirasi dari daun lilypad Amazonia Victoria Regia, dari keluarga Nympheas, tanaman air yang ditemukan oleh ahli tanaman Jerman Thaddeaus Haenke.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 12: Climate Change in Indonesia

1

Cairnya es tidak akan merubah peningkatan permukaan air. Sama halnya dengan mencairnya es di dalam air di gelas. Namun ada dua sumber air raksasa yang tidak berada diatas air yang akan mencair dan langsung menuju ke laut yang menyebabkan naiknya permukaan air laut. Hal ini berhubungan dengan gunung es di Antratika dan Greenland disisi lain, serta benua es. Hal lain yang menyebabkan naiknya permukaan laut tidak ada sangkut pautnya dengan menacirnya es, tetapi dilatasi air yang terjadi akibat pengaruh suhu udara.

Bangunan ini berfungsi sebagai tempat perlindungan terhadap air yang semakin meninggi untuk masa depan sekitar 50.000 penduduk bumi. Dia percaya bahwa penduduk akan mencari tempat perlindungan dari ancaman iklim global. Struktur dari bangunan ini ditutupi tanaman hijau pada bagian dinding dan atap, dan bagian bawah sebagai tempat peristirahatan dikelilingi ekosistem alam laut dan planktons.

Lilypad kota lingkungan yang mengapung dengan zero emisi udara. Melalui teknologi energi dari matahari (solar), angin, gelombang laut dan biomass. Bahkan dapat memperoses gas CO2 di adalam atmosfer dan meresap ke kulitnya yang terbuat dari titanium dioxide. Namun sayangnya, mengapa cuma untuk 50.000 penduduk, bahwa penduduk masa kini hampir mencapai 7 milyar orang. Akan cukup untuk penduduk Indonesia yang berada di pulau-pulau kecil. Bangunan ini akan ditransisikan ke kenyataan pada tahun 2100.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 13: Climate Change in Indonesia

1

Beberapa design bangunan juga telah di buat oleh seorang arsitek Rusia, Alexander Remizov untuk mengatasi masalah dampak perubahan iklim.

Energi listrik untuk bangunan ini, di ambil dari berbagai sumber energi lain seperti thermal water, cahaya matahari maupun angin.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 14: Climate Change in Indonesia

1

Bagaikan air yang tak pernah berhenti mengalir, para perancang bangunan terus melahirkan karya-karya terbaiknya. Selain unik, artistik, dan monumental, sejumlah bangunan yang mereka hasilkan merupakan solusi dampak perubahan iklim.Fakta yang muncul, dari berbagai karya bangunan besar dan monumental yang muncul dalam kurun waktu dasawarsa terakhir, baik yang sudah ada, sedang dibangun, maupun masih dalam tahap rancangan, telah melahirkan fenomena baru bahwa era bangunan ‘Modern’ yang dinilai hanya mengedepankan sisi kemudahan dan teknologi semata itu pelahan-lahan mulai ditinggalkan. Melalui berbagai karya-karyanya yang manumental, para perancang bangunan telah memberikan nuansa yang berbeda.

Bumi semakin panas dan padat. Agar dapat bertahan dari dampak pemanasan global, populasi manusia yang bertambah, serta tantangan kehidupan lainnya di masa depan, salah satu keyakinan yang muncul adalah bahwa kita harus memulainya dari sketsa model baru. Yaitu, sebuah sketsa peradaban manusia yang mampu menuntun teknologi dan sumber daya yang ada ke arah yang positif bagi kemakmuran manusia dan planet bumi.

Adalah sebuah visi untuk peradaban dunia baru serta mendesain ulang seluruh kebudayaan manusia. Di sini, kota-kota berkolaborasi dengan ladang-ladang pertanian, dan kota laut yang mampu mengakomodasi kebutuhan jutaan manusia. Ide revolusioner dan kompleks tersebut tentu membuka mata banyak orang, bahwa dunia arsitektur tidak sekedar seni bangunan yang mampu melahirkan disain unik, artistik, serta menceritakan perjalanan sejarah peradaban manusia semata, tapi juga dapat memberikan trobosan baru dan solusi terhadap permasalahan kehidupan manusia pada zamannya.

Contoh ide solusi yang lain:

Berada 8 kaki di atas trotoar, unit-unit yang berkembang akan dipelihara dan dipanen oleh sebuah sistem yang sudah ada karyawan kota yang mempertahankan ruang hijau lainnya, mengumpulkan sampah, dan membersihkan jalan-jalan.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 15: Climate Change in Indonesia

1

Memanfaatkan bagian dari rumah untuk pertanian, misalkan bagian atap.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 16: Climate Change in Indonesia

1

Seperti halnya Green House ini juga memanfaatkan bagian atap bangunan

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 17: Climate Change in Indonesia

1

Pola modern seperti yang digambarkan oleh Paul Rudolph, tidak lagi menjadi acuan dalam mendesain sebuah bangunan. Bahkan bila dicermati lebih jauh, dari berbagai karya bangunan tersebut, disainnya justeru cenderung memadukan gaya tradisional Tiongkok (klasik) dan Barat misalnya. Berbeda dengan pola modern, bangunan yang dihasilkan oleh para perancang tersebut dari segi disain maupun facade-nya tampak lebih menarik dan artistik.

Secara umum disain bangunan dibuat menyatu dengan alam, bersifat terbuka, serta terlihat multipolarisasi, meskipun di sisi lain banyak kalangan berpendapat pola ini berisiko tinggi. Sebagian kalangan menyebutnya sebagai pola peralihan karakterisasi yaitu ’Post Modern’.

Ditilik lebih jauh, perbedaan antara pola modern dengan post modern, pada bangunan modern sifatnya singular, seragam, dan tunggal. Sedangkan bangunan post modern bersifat lebih plural serta beranekaragam. Tipe bangunan umumnya sudah melepaskan diri dari aturan-aturan dan karakter yang sama serta memuat koreksi terhadap kesalahan arsitektur modern. Dalam membangun, arsitek pun memadukan berbagai unsur seperti seni, ilmu pengetahuan, kerajinan, dan teknologi secara terpadu, meskipun di kalangan arsitek sendiri masih banyak yang menyebut pola ini sebagai anak dari arsitektur modern.

Yang menjadi inspirasi arsitek tersebut antara lain adalah kondisi perkembangan perkotaan yang makin semrawut. Tidak ingin berlepas tangan, para arsitek dunia pun mulai mencari solusi dan melakukan inovasi untuk melahirkan trobosan-trobosan baru terhadap pemasalahan tersebut. Diharapkan, bangunan yang mereka hasilkan tidak saja mampu memberi manfaat sebagai tempat berteduh dan beraktifitas bagi penghuninya, namun sekaligus mengatasi permasalahan keterbatasan ruang, sumber energi, sumber makanan dan air bersih, serta kebutuhan masyarakat kota lainnya.Selain menjadi tempat beristirahat yang tenang, bangunan diharapkan pula dapat menjadi tempat rekreasi yang nyaman.

Sejumlah bangunan yang dianggap telah menganut pola tersebut seperti The Lighthouse di Dubai (Uni Emirat Arab), Khan Shatyry Entertainment Centre di Astana (Kazakistan), Stadion Bird’s Nest, Beijing Bubble Building, National Grand Theater, China Central Television (CCTV) Headquarters, dan Ren Building yang dibangun di China, dan lain-lain .

Berikut ini sejumlah bangunan unik berbasis masa depan lainnya:

The Songjiang Hotel

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 18: Climate Change in Indonesia

1

Didesain oleh Atkins Design. Dalam proses perancangan bangunan ini, konsep yang diterapkan tidak saja mengedepankan sisi keunikan dari sebuah bangunan, tapi lebih disesuaikan dengan kondisi alam dan kebutuhan masyarakatnya. Lokasi pembangunan memanfaatkan suatu daerah bekas galian yang berisi air di distrik Songjiang, tepatnya di pinggiran Kota Shanghai, China. Disain bangunan dilengkapi fasilitas energi geotermal, memeiliki atap berwarna hijau, serta fasilitas ruangan di bawah air yang difungsikan sebagai restoran dan kamar-kamar tamu. Karena berlokasi di bekas galian, sehingga menyediakan setting ideal untuk fasilitas olahraga dan berlibur bagi penghuni maupun masyarakat sekitarnya seperti berenang, olahraga air, panjat tebing, dan bungee jumping.

Dilihat dari facadenya, kesan modern masih tampak kental pada bangunan ini karena ekspos bahan kaca yang merupakan produk teknologi. Selain itu, kehadiran elemen geometris yang membetuk garis vertikal dan horizontal tampak menonjol mewarnai façade bangunan ini. Namun bila dicermati lebih jauh, dilihat segi fungsi dan aplikasinya terhadap kebutuhan penghuni dan lingkungannya, The Songjiang Hotel telah meninggalkan pola modern yang dinilai monoton serta tidak memilki nilai sejarah tersebut.

Atkins Design adalah salah satu perusahaan perancang bangunan terkemuka di dunia. Sejumlah bangunan besar dan prestisius di dunia telah dihasilkan oleh perusahaan ini. Indonesia pun boleh berbangga karena memiliki salah satu karya terbaik Atkins, yaitu ’Regatta’, sebuah bangunan hotel eksklusif bertema ’Layar Terkembang’ yang berdiri megah di kawasan pantai utara, Jakarta.

Dragonfly, ladang ’Metabolis’ pertanian kota

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 19: Climate Change in Indonesia

1

Pernahkah anda membayangkan di muka mirip sayap capung. Adalah desainer Vicent Vallebaut yang membuat desain luar biasa itu. Bangunan tersebut tidak saja tampak unik dan arstistik, namun mensinergikan pemukiman dan sumber makanan, serta memberdayakan sumber energi berbasis masa depan. Sesuai namanya Dragonfly (capung), model ini, didisain menyerupai sayap capung raksasa. Keunikan Dragonfly tentu makin menambah pesona Kota New York, AS yang sebelumnya telah dipenuhi oleh sejumlah gedung pencakar langit dan monumental. Yang spesifik dari bangunan ini, sesuai konsepnya yaitu pertanian kota, dominasi warna hijau tampak kental pada detil-detil bangunan. Karena mirip sayap capung, tampilan ’Dragonfly’ tampak menonjol dibandingkan bangunan lain sekitaranya. Pada satu sisi, bangunan akan terlihat tinggi menjulang mencakar langit. Namun pada sisi yang lain akan tampak seperti sebuah gunung yang tinggi.

Diharapkan, Dragonfly dapat menjadi bangunan pertama yang mampu menfasilitasi kebutuhan masyarakat Kota New York, terutama dalam penyediaan sumber makanan lokal yang segar seperti buah-buahan, sayuran, ternak, serta sumber susu yang diproduksi di atas 132 lantai gedung tersebut. Fantastisnya, seluruh kebutuhan energi bangunan ini menggunakan kombinasi energi matahari dan angin sebagai sumbernya.

The Venus Project

Origami

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 20: Climate Change in Indonesia

1

Keterbatasan ruang salah satu permasalahan yang kerap menjadi kendala dalam pembangunan gedung di perkotaan. Dengan membuat bangunan yang seluruhnya vertikal, diyakini dapat mengatasi keterbatasan ruang serta penyediaan taman hijau yang cukup bagi penghuninya. Origami adalah apartemen unik didisain oleh Kann Finch untuk Meydan City di Dubai, Uni Emirat Arab. Apartemen ini dinilai unik serta berbasis masa depan karena memberikan ruang yang luwes dan terbuka bagi tiap-tiap penghuninya. Untuk meningkatkan kualitas ruangan, dilakukan upaya menambah area tinggal internal menjadi balkon-balkon yang luas dengan dinding dan jendela yang dapat diangkat ke atas.

Layar kaca berpola pada tiap-tiap ruangan bangunan ini tidak saja berfungsi sebagai pembatas serta memberikan perlindungan privacy bagi penghuninya, tapi sekaligus memberikan kesan visual yang atraktif dan eksklusif pada façade bangunan. Kesan modern masih kental pada disain bangunan ini karena hampir semua elemen facade bangunan menggunakan produk bahan bangunan berbasis teknologi. Namun layout ruangannya yang memberikan solusi lebih luas bagi penghuninya, menjadikan Origami berbeda dengan apartemen lain. (Siti Rw) Solusi Untuk Negara Kita Yang Kaya Perairan : Bangunan Pencakar LautSelama lima tahun terakhir, eVolo Magazine telah menyelenggarakan kompetisi desain futuristik pencakar langit. Biasanya, para peserta membayangkan bangunan raksasa lebih tinggi daripada apa pun yang sedang dibangun saat ini. Namun, yang paling mengesankan dalam kompetisi tahun ini adalah sebaliknya, dengan menjatuhkan bangunan langsung ke laut. Bangunan terapung ini akan menghasilkan listrik sendiri dan makanan, ribuan rumah , dan terjun jauh di bawah laut.

Designed by Sarly Adre bin Sarkum dari Malaysia, akan waterscraper setinggi Empire State Building, tetapi hanya beberapa bagian yang terpapar di atas permukaan. Seluruh bangunan akan menjadi mandiri, mengambang, arcology. Angin, sinar matahari, dan energi dari gelombang laut akan memberikan energi, hidroponik dan ruang hijau di bagian atas akan menyediakan makanan dan oksigen, dan struktur akan menyediakan perumahan, ruang kerja, dan area untuk rekreasi.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 21: Climate Change in Indonesia

1

Ballast tank akan menjaga tingkat struktur, seperti di sebuah kapal selam, seperti yang akan tentakel. Tentakel juga akan bergerak di sekitar laut pasang, berfungsi sebagai pembangkit listrik dari energi kinetik.

Adre bin Sarkum sengaja merancang bangunan untuk kontras dengan gedung pencakar langit yang mendominasi sisa kompetisi, dan untuk menyoroti arsitektur berkelanjutan.

Jelas, tak seorang pun yang memiliki rencana untuk membangun apa pun yang seperti ini. Tapi kalau pemanasan global melempar kami ke Waterworld seperti masa depan, kondominium Adre bin Sarkum's terlihat lebih baik daripada perahu naik reyot dikapteni oleh manusia ikan yang minum air seni (film WaterWorld). Sumber :

Spoiler for Gambar:

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 22: Climate Change in Indonesia

1

Direktur Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Alex SW Retraubun, mengatakan, konstalasi negara akan berubah pada tahun 2050 karena diperkirakan 2.000 pulau akan tenggelam di Indonesia.

"Kita tahu kalau batas laut Indonesia mengikuti rezim Zona Ekonomi Eksklusif dimana batas tersebut ditarik 200 mil dari pulau terluar. Kalau pulau tersebut hilang maka batas negara akan berubah," ungkap Alex.

Menurut dia, tidak bisa semua pulau yang terancam tersebut dapat diselamatkan. Oleh karena itu, upaya pencegahan abrasi dilakukan terutama pada pulau-pulau kecil yang berpenduduk.

Hal penting yang harus dilakukan guna menghadapi kenaikan muka air laut ini adalah segera mensosialisasikan soal dampak pemanasan global ini kepada masyarakat.

Selain itu, perlu segera dilakukan pemetaan wilayah yang rentan tenggelam. Dengan begitu, pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilaksanakan dengan tepat.

"Pemetaan ini tidak memakan waktu lama jika kita lakukan dengan serius. Saya melakukan penamaan pulau saja tiga tahun selesai," ujar Alex. [mi]

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 23: Climate Change in Indonesia

1

Pakar Lingkungan Hidup Emil Salim menegaskan, pemanasan global akan membuat dunia “berperang” melawan kenaikan muka air laut pada 2050.“Akan banyak wilayah dunia yang tenggelam karena kenaikan air laut semakin tinggi setiap tahunnya,” kata Emil Salim, pada Seminar Konferensi Kelautan Dunia di Universitas Indonesia, Jakarta, Kamis.Kenaikan air laut rata-rata setiap tahunnya, menurut dia, telah mencapai 2,53 mili meter (mm). Padahal di tahun 2006 kenaikan air laut baru mencapai 1,7 mm.Bagi negara-negara kepulauan yang memiliki daratan yang tidak tinggi, seperti Maladewa yang hanya 1,3 meter, maka kondisi ini sangat mengkhawatirkan.“Negara kepulauan yang terancam hilang ini bahkan sudah mulai mencari dan membeli daratan dari negara-negara lain,” ujar dia.Karena itu jelas, ujar mantan Menteri Lingkungan Hidup ini, peta batas negara di dunia akan berubah pada tahun 2050 nanti. Ini yang membuat dunia sibuk “berperang” melawan laut menyelamatkan penduduknya.“Karena itu tidak bisa jika dunia tidak bergabung untuk mengatasi dampak dari pemanasan global ini terhadap laut,” ujar dia.Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Pulau-Pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Alex SW Retraubun mengatakan, konstalasi negara akan berubah pada tahun 2050 karena diperkirakan 2.000 pulau akan tenggelam di Indonesia.“Kita tahu kalau batas laut Indonesia mengikuti rezim Zona Ekonomi Eksklusif dimana batas tersebut ditarik 200 mil dari pulau terluar. Kalau pulau tersebut hilang maka batas negara akan berubah,” ungkap Alex.Menurut dia, tidak bisa semua pulau yang terancam tersebut dapat diselamatkan. Oleh karena itu, upaya pencegahan abrasi dilakukan terutama pada pulau-pulau kecil yang berpenduduk.Hal penting yang harus dilakukan guna menghadapi kenaikan muka air laut ini adalah segera mensosialisasikan soal dampak pemanasan global ini kepada masyarakat.Selain itu, perlu segera dilakukan pemetaan wilayah yang rentan tenggelam. Sehingga pencegahan dan mitigasi bencana dapat dilaksanakan dengan tepat.“Pemetaan ini tidak memakan waktu lama jika kita lakukan dengan serius. Saya melakukan penamaan pulau saja tiga tahun selesai,” ujar Alex.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 24: Climate Change in Indonesia

1

TAMBANG, 30 April 2009 | 13.422.500 Sampai 3.000 Pulau Indonesia Akan Tenggelam

Hidayat [email protected]

Jakarta - TAMBANG. Musuh Indonesia bukan Malaysia, Singapura, China, atau negara-negara lainnya yang biasa dikenal dalam geo pertahanan. "Musuh Indonesia adalah perubahan iklim,” kata Profesor Dr Emil Salim, saat berbicara dalam Seminar Perubahan Iklim Terhadap Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Indonesia, di kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta, Kamis, 30 April 2009.

Seminar yang diselenggarakan Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UI bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kelautan dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tersebut, merupakan pemanasan menjelang "World Ocean Conference", 11-!5 Mei 2009, di Manado, Sulawesi Utara.

Perubahan iklim yang terjadi sekarang menyebabkan perubahan ketinggian permukaan laut. Di Indonesia, tiap tahun bertambah antara 15 sampai 17 mm per tahun. Sebagai negara Kepulauan Indonesia mendapat ancaman signifikan dibandingkan negara lain. "Dalam tahun 2050-2100, 2.500 sampai 3.000 pulau Indonesia akan tenggelam,” kata Emil Salim.

Atas dasar itulah, menurut Emil perubahan iklim menjadi musuh utama Indonesia sekarang ini. Untuk meminimalkan dampak, Mahaguru Lingkungan tersebut mengusulkan beberapa alternatif pemecahan masalah.

Pertama, meniru Belanda yang hidup tenteram, meski berada di bawah permukaan laut. Negeri tulip itu merekayasa ketinggian laut dengan membangun dam-dam. “Tetapi biayanya sangat besar,” kata Emil Salim.

Kedua, dengan aksi “surut serbu”. Saat air laut tidak pasang, bagian yang surut langsung ditanami mangrove sehingga tumbuh hutan-hutan mangrove baru yang bisa jadi dinding penahan dari serbuan pasang air laut.

Pendekatan lain, yang dianggap paling fisibel dilakukan dengan memindahkan pulau-pulau yang akan tenggelam dan tanpa penghuni, kepada pulau-pulau yang terancam tenggelam tapi padat penduduknya. “Kepulauan Seribu bisa dibuat seluas Bintan,” katanya.

Untuk melakukan itu, tentunya pemerintah harus segera memetakan mana pulau yang bisa dikorbankan dan mana yang bisa dipertahankan.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 25: Climate Change in Indonesia

1

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 26: Climate Change in Indonesia

1

AforestrasiKonversi lahan bukan hutan menjadi lahan hutan melalui kegiatan penanaman (biasa disebut penghijauan) dengan menggunakan jenis tanaman (species) asli (native) atau dari luar (introduce). Menurut Marrakech Accord (2001) kegiatan penghijauan tersebut dilakukan pada kawasan yang 50 tahun sebelumnya bukan merupakan hutan. AkumulasiTerkumpulnya suatu zat tertentu menjadi satu kesatuan dalam kurun waktu tertentu. AtmosferLapisan udara yang menyelimuti planet bumi. Atmosfer terdiri dari nitrogen (79,1%), oksigen (20,9%), karbondioksida ( 0.03%) dan beberapa gas mulia (argon, helium, xenon, dan lain-lain), ditambah dengan uap air, ammonia, zat-zat organik, ozon, berbagai garam-garaman, dan partikel padat tersuspensi. Atmosfir bumi terdiri dari berbagai lapisan, yaitu berturut-turut dari bawah ke atas adalah troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Bahan Bakar FosilBahan bakar yang terbentuk dari fosil-fosil tumbuhan dan hewan di masa lampau. Contonya adalah minyak bumi, gas alam, dan batu bara. BBF tergolong bahan bakar yang tidak terbarukan. BiogasGas yang dihasilkan dari proses fermentasi mikroorganisme, biasanya dihasilkan dari bahan baku sampah organisk ataupun dari sisa pencernaan (kotoran) mahluk hidup. Unsur utama biogas adalah gas metana. BiomassaTotal berat kering (dry weigth) satu spesies atau semua spesies mahluk hidup dalam suatu daerah yang diukur pada waktu tertentu. Ada dua jenis biomassa, yaitu biomasa tanaman dan biomassa binatang. BOEBarrel Oil Equivalent, 6.000 cubic feet, faktor yang digunakan untuk mengkonversi volume dari hidrokarbon yang diproduksi CH4

Gas Metana, salah satu dari 6 Gas Rumah Kaca (GRK) yang memiliki GWP sekitar 25 kali CO2. Gas ini banyak dihasilkan dari dekomposisi bahan organik secara naaerobik, misalnya sawah, penimbunan sampah organik dan kotoran mahluk hidup. CO2

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 27: Climate Change in Indonesia

1

Karbondioksida, salah satu dari GRK yang utama dan dijadikan referensi GRK yang lain dalam menentukan Indek GWP-nya =1. GRK ini banyak dihasilkan dari pembakaran BBF, biomassa dan alih guna lahan. COPConference of Parties, konferensi para pihak (negara-negara) penandatangan konvensi PBB, dalam hal ini konvensi perubahan iklim (UNFCCC). COP/MOPConference of Parties Serving as Meeting of Parties, Konvensi para pihak konvensi Perubahan Iklim yang merupakan pertemuan para pihak Protokol. DeforestasiPenebangan hutan atau konvensi lahan hutan menjadi lahan tidak berhutan secara permanen El Nino/ENSO (El Nino-Southern Oscillation)Peristiwa meningkatnya suhu muka air laut disebelah timur hingga tengah Samudra Pasifik. Peristiwa ini terjadi pada akhir tahun setiap 2-13 tahun sekali dan berlangsung selama 12-18 bulan. EmisiZat yang dilepaskan ke atmosfer yang bersifat sebagai pencemar udara ETEmission Trading, mekanisme perdagangan emisi antar negara maju untuk menghasilkan AAU (Assigned Amount Unit), satuan penurunan emisi GRK. GRKGas Rumah Kaca, Adalah gas-gas di atmosfer yang dihasilkan dari berbagai kegiatan manusia. Gas ini berkemampuan untuk menyerap radiasi matahari di atmosfer sehingga menyebabkan suhu di permukaan bumi menjadi lebih hangat. GWPGlobal Warming Potential, index potensi pemanasan global, yaitu index yang menggunakan CO2 sebagai tolok ukur. Gigaton109 ton, unit yang sering digunakan untuk menyatakan jumlah karbon atau karbondioksida di atmosfer. Gletser

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 28: Climate Change in Indonesia

1

Lapisan es yang besar yang bergerak di lereng gunung atau daratan karena adanya gaya gravitasi. Gletser biasanya bergerak sangat lambat, dari 10-1000m per tahun. HFCS

Hidrofluorokarbon, salah satu dari enam GRK yang diperhitungkan dalam pasal 3 Protokol Kyoto. HPHHak Pengusahaan Hutan, Izin yang dikeluarkan untuk kegiatan pengelolaan hutan dengan sistem Tebang Pili Tanaman Indonesia (TPTI) di kawasan hutan-hutan alam produksi selama periode tertentu, umumnya 20 tahun, dan dapat diperbaruhi lagi untuk satu periode selanjutnya, yaitu selama 20 tahun lagi. HTIHutan Tanaman Industri adalah program penanaman lahan hutan tidak produktif dengan tanaman-tanamanan industri seperti kayu jati dan mahoni guna memasok kebutuhan serat kayu (dan kayu pertukangan) untuk pihak industri. IPCCInterngovernmental Panel on Climate Change adalah suatu panel ilmiah yang terdiri dari para ilmuwan dari seluruh dunia. Panel ini bertugas untuk mengkaji atau meneliti senua aspek dari masalah perubahan iklim. INCInterngovernmental Negotiating Commitee, panitia yang dibentuk PBB untuk melakukan negosiasi dalam rangka mempersiapkan penyusunan Kerangka Kerja Konvensi Perubahan Iklim PBB atu UNFCCC. JIJoint Implementation adlah sebuah mekanisme penurunan emisi GRK yang dapat dilakukan oleh antar negara maju untuk menghasilkan ERU (Emission Reduction Unit), suatu penurunan emisi GRK. Keanekaragaman Hayati (Biological Diversity atau Biodiversity)Keanekaragaman mahluk hidup dan hal-hal yang berhubungan dengan ekologinya, dimana mahluk hidup tersebut terdapat. Keanekaragaman Hayati mencakup keaneragaman genetik, species dan ekosistem. LULUCFLand-use, Land-use Change and Forestry adalah kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan dan perubahan tata guna lahan serta kehutanan yang berpengaruh langsung terhadap emisi GRK karena adanya pelepasan dan penyerapan karbon, seperti dalam hal penebangan dan kebakaran hutan

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 29: Climate Change in Indonesia

1

ReforestasiUmumnya berarti penanaman kembali pada lahan hutan yang rusak. Menurut Marrakech Accord (2001), kegiatan penanaman kembali ini dilakukan pada hutan yang telah rusak sdebelum 31 Desember 1989. SalinitasKemasinan atau kadar garam yang terdapat dalam sebuah larutan. Simpanan KarbonBanyaknya kandungan karbon yang ada di pohon pada suatu areal hutan. Asumsinya pohon menyerap dan menyimpan CO2

TSCFTerra Standart Cubic Feet = 1012 SCF (Standart Cubic Foot) VegetasiTumbuh-tumbuhan pada suatu area yang terkait sebagai suatu komunitas tetapi tidak secara taksonomi. Atau jumlah tumbuhan yang meliputi wilayah tertentu atau di atas bumi secara menyeluruh. UNFCCCUnited Nation Framework Convention on Climate Change adalah Konvensi PBB tentang perbahan iklim yang bertujuan untuk menstabilkan konsentrasi GRK sehingga tidak membahayakan sistem iklim bumi. Konvensi ini sudah diratifikasi oleh Indonesia melalui UU No.6/1994 UNEPUnited Nation Environment Programme adalah sebuah badan PBB yang berwenang untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dan negara anggota PBB akan masalah-masalah lingkungan. WMOWorld Meteorogical Organization adalah suatu badan organisasi dunia yang bergerak di bidang meteorologi

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 30: Climate Change in Indonesia

1

CRUNCH TIME AT BALI

Lingkungan mengatakan perubahan iklim minggu ini pertemuan di Bali akan krisis waktu untuk mengancam garis pantai dan pulau sebagai delegasi dari hampir 190 negara bertemu untuk menuntaskan perjanjian baru tentang pemanasan global.

Beberapa negara-negara pulau kecil termasuk Singapura, Fiji, Kiribati, Tuvalu dan negara-negara Karibia telah menaikkan alarm atas permukaan air laut naik yang dapat menghapus mereka dari peta.

Maladewa, sekelompok 1.200 pulau terkenal untuk resor mewah, telah meminta masyarakat internasional untuk mengatasi perubahan iklim sehingga tidak tenggelam dalam kuburan air.

Menurut sebuah laporan iklim PBB, suhu kemungkinan meningkat antara 1,1 dan 6,4 derajat Celsius (2,0 dan 11,5 derajat Fahrenheit) dan permukaan laut antara 18 cm dan 59 cm (tujuh dan 23 inci) abad ini.

Jakarta (ANTARA News) - Apa yang dulu dipandang sebagai solusi buat masalah emisi gas CO2, yakni kemampuan pohon menyerap karbondioksida hasil aktifitas manusia (CO2 antropogenik), kini mulai diragukan "keampuhannya" karena fenomena pemanasan global tetap saja terjadi.

Sebuah penelitian selama 20 tahun yang menganalisa 30 titik di Kutup Utara mendapati bahwa kemampuan pohon menyerap karbon dioksida (CO2) terus menurun, padahal saat ini berkembang kampanye yang menyebutkan bahwa dengan menanam banyak pohon, maka laju perubahan iklim bisa ditekan.

Gas karbon dioksida yang ditimbulkan oleh aktifitas manusia biasanya diserap oleh pohon dan laut, untuk kemudian dilepaskan pada masa yang akan datang. Tapi ini bukanlah akhir dari siklus karbon.

Seperti dikutip dari laman jejaring warta lingkungan hidup www.enn.com, Senin, pohon melepaskan simpanan CO2-nya saat ia membusuk atau terurai. Hal ini kemudian memunculkan siklus karbon.

Temperatur yang semakin tinggi akibat perubahan iklim tidak hanya meningkatkan laju pertumbuhan pohon dan tanaman di seluruh dunia, tetapi juga memicu emisi CO2 yang berlebihan.

Pohon kemudian berubah peran dari penyerap CO2 menjadi produsen gas karbon lewat

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 31: Climate Change in Indonesia

1

proses penguraian yang lazim terjadi pada musim-musim akhir pertumbuhannya.

Bukti terbaru yang dikumpulkan dari seluruh dunia menunjukkan bahwa awal musim dingin terjadi mundur dari biasanya, sementara musim panas datang lebih awal.

Di Bumi belahan Utara, temperatur pada musim semi dan musim gugur naik sekitar 1,1 dan 0,8 derajat Celsius dalam kurun waktu sekitar 2 dekade terakhir.

Ini artinya musim pertumbuhan pohon semakin lama, dan para ahli menduga hal tersebut sebagai hal yang bagus buat menekan laju perubahan iklim.

Bahkan pertambahan pohon di muka Bumi bisa terlihat dari luar angkasa, citra satelit menunjukkan bahwa luasan hijau semakin besar di permukaan Bumi dari masa sebelumnya.

Namun demikian, data terbaru menunjukkan bahwa pola berpikir seperti terlalu menyederhanakan masalah.

Sekitar 30 titik pengamatan yang tersebar di Siberia, Alaska, Kanada, dan Eropa diteliti kadar CO2 di lapisan atmosfernya. Yang dikaji bukan cuma CO2 saat proses fotosintesis tapi juga CO2 yang dilepaskan pohon dan mikroba selama proses respirasi.

Tim peneliti pun memusatkan penelitiannya pada musim gugur, masa ketika hutan berubah peran dari penyimpan karbon menjadi produsen karbon.

Dan ternyata, periode mengurainya pohon datang lebih awal dalam satu tahun, di beberapa tempat menunjukkan awal periode terjadi beberapa hari lebih cepat sementara di tempat lain beberapa pekan lebih cepat dari biasa.

Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa jumlah CO2 di atmosfer bertambah lebih cepat dari perkiraan awal - dengan kata lain laju perubahan iklim akan terus meningkat pada masa mendatang.

Menurut Panel Antarpememerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), manusia hanya punya waktu 8 tahun untuk mencegah datangnya efek terburuk dari perubahan iklim.

Namun waktu dan bukti-bukti ilmiah haruslah dijadikan umat manusia sebagai panduan untuk bertindak, dan tidak ada kata lain solusinya adalah menurunkan emisi gas rumah kaca, menurunkan emisi CO2. (*)

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 32: Climate Change in Indonesia

1

Besarnya pemanasan global dapat menjadi sesuatu yang membingungkan dan putus asa. Apa yang bisa satu orang, atau bahkan satu bangsa, melakukan sendiri untuk memperlambat dan membalikkanperubahan iklim ? Tetapi seperti ekologi Stephen Pacala dan fisikawan Robert Socolow, baik di Princeton University, datang dengan 15 apa yang disebut " irisan"untuk negara-negara untuk memanfaatkan menuju tujuan-masing-masing yang menantang namun layak dan, dalam beberapa kombinasi, bisa mengurangi rumah kaca emisi gas ke tingkat lebih aman-ada perubahan gaya hidup pribadi yang dapat Anda buat juga bahwa, dalam kombinasi tertentu, dapat membantu mengurangi dampak karbon Anda. Tidak semua benar untuk semua orang. Beberapa Anda mungkin sudah melakukan atau benar-benar membenci. Tapi menerapkan hanya beberapa dari mereka bisa membuat perbedaan.Melepaskan Fossil Fuels -Tantangan pertama adalah menghilangkan pembakaran batubara , minyak dan, akhirnya, gas alam. Ini mungkin tantangan yang paling menakutkan sebagai penghuni negara kaya harfiah makan, pakai, bekerja, bermain dan bahkan tidur pada produk yang dibuat dari sinar matahari fosil tersebut. Dan warga negara berkembang inginkan dan pantas arguably kenyamanan yang sama, yang sebagian besar berkat energi yang tersimpan dalam bahan bakar tersebut.Minyak adalah pelumas ekonomi global, yang tersembunyi di dalam mana-mana barang-barang seperti plastik dan jagung, dan fundamental untuk transportasi baik konsumen dan barang. Batubara substrat, memasok kira-kira setengah dari listrikyang digunakan di AS dan hampir yang banyak di seluruh dunia-persentase yang akan tumbuh, menurut Badan Energi Internasional. Tidak ada solusi yang sempurna untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil (misalnya, biofuel karbon netral bisa menaikkan harga makanan dan menyebabkan kerusakan hutan, dan sementara tenaga nuklir tidak memancarkan gas rumah kaca, itu tidak menghasilkan limbah radioaktif), tetapi setiap jumlah sedikit.Jadi coba untuk menggunakan alternatif ketika-tanaman yang diturunkan dari plastik mungkin, biodiesel, tenaga angin dan untuk berinvestasi dalam perubahan, baik itu divestasi dari persediaan minyak atau investasi pada perusahaan berlatih penangkapan dan penyimpanan karbon.Infrastruktur Upgrade-Bangunan di seluruh dunia memberikan kontribusi sekitar sepertiga dari seluruh emisi gas rumah kaca (43 persen di AS sendiri), meskipun investasi dalam isolasi lebih tebal dan biaya yang efektif, temperatur mengatur langkah dapat menyimpan uang dalam jangka panjang. grid listrik berada pada kapasitas atau kelebihan beban, tetapi kebutuhan energi terus meningkat. Dan jalan rusak dapat menurunkan ekonomi bahan bakar bahkan kendaraan yang paling efisien. Berinvestasi dalam infrastruktur baru, atau radikal upgrade jalan raya dan jalur transmisi yang ada, akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara-negara berkembang.Tentu saja, dibutuhkan banyak semen, sumber utama emisi gas rumah kaca, untuk membangun bangunan baru dan jalan. AS sendiri menyumbangkan 50,7 juta metrik ton karbon dioksida ke atmosfer pada tahun 2005 dari produksi semen, yang membutuhkan kapur pemanasan dan bahan lainnya untuk 1.450 derajat Celsius (2.642 derajat Fahrenheit). Pertambangan tembaga dan elemen lainnya yang diperlukan untuk jaringan kabel listrik dan transmisi juga menyebabkan polusi dunia-pemanasan.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 33: Climate Change in Indonesia

1

Tapi bangunan yang efisien energi dan proses pembuatan semen meningkat (seperti menggunakan bahan bakar alternatif untuk menjalankan kiln) dapat mengurangi emisi gas rumah kaca di negara maju dan mencegah mereka di negara berkembang.

CLIMATE CHANGE In Indonesia

Page 34: Climate Change in Indonesia

1

Apa yang dapat Anda lakukan? Ada banyak cara yang dapat Anda membuat perbedaan, seperti mengemudi kurang, isolasi rumah Anda lebih baik, mengubah prioritas suara Anda, membeli makanan organik, makan sedikit daging, membeli peralatan efisien bahan bakar dan kendaraan ...baca panduan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca Anda, yang mencakup link ke beberapa sumber daya lain.Hanya untuk bersenang-senang, kami mencoba membayangkan apa dua belas langkah program untuk mendapatkan off bahan bakar fosil akan terlihat seperti. Ini dia:Iklim dua belas langkah perubahan program

1. Kami mengakui kita tidak berdaya terhadap bahan bakar fosil-yang hidup kita menjadi tidak terkendali.

2. Datang untuk percaya bahwa Power yang lebih besar dari diri kita bisa mengembalikan kita kepada kewarasan.

3. Membuat keputusan untuk mengubah kehendak kita dan kehidupan kita ke perawatan Gaia seperti yang kita mengerti dia.

4. Membuat inventaris moral tak kenal takut dari diri kita sendiri.5. Mengaku Gaia, kepada diri sendiri, dan dengan manusia lain sifat yang tepat dari

kesalahan kita.6. Apakah sepenuhnya siap untuk menjadi bagian sadar Gaia, dan membuat

pengorbanan bagi seluruh yang lebih besar.7. Rendah hati memintanya untuk menghapus perilaku destruktif kami.8. Membuat daftar semua spesies kami dirugikan, dan menjadi bersedia untuk

menebus kesalahan kepada mereka semua.9. Made langsung perubahan dalam hidup kita, seperti investasi dalam konservasi

energi, menggunakan energi terbarukan, membeli makanan organik lokal, dan mengemudi, terbang dan kurang mengkonsumsi.

10. Terus mengambil inventaris pribadi dan ketika kita salah segera mengakuinya.11. Dicari melalui waktu yang dihabiskan dengan tenang di alam untuk meningkatkan

kontak sadar kita dengan Gaia seperti yang kita mengerti dia, mencari pemahaman tentang tempat kita di alam.

12. Setelah mengalami pencerahan spiritual sebagai akibat dari langkah-langkah ini, kami mencoba untuk membawa pesan ini kepada para pecandu bahan bakar fosil, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam semua urusan kami, termasuk suara.

CLIMATE CHANGE In Indonesia