clean development mechanism di indocement

7
Tugas 2 Industri Hijau di Indonesia Anas Mufid MR 3201 Manajemen Mutu 14410045 Clean Development Mechanism di Indocement Saat ini isu tentang lingkungan sangat marak beredar di masyarakat. Semakin panas nya bumi ini menjadi satu penyebab mengapa isu akan global warming menjadi satu bahasan yang sangat penting di setiap perusahaan industry baik manufaktur maupun proses. Global warming merupakan sebuah peristiwa penyebab terjadinya efek rumah kaca di bumi ini. Udara panas yang terperangkap oleh banyaknya gas CO 2 membuat bumi menjadi panas. Setelah apa yang bumi berikan, kita justru menyiksanya dengan berbagai cara. Menimbuninya dengan berton-ton sampah, meracuninya dengan bahan beracun, bahkan memanasinya dengan berbagai aktivitas kita. Tak mengherankan bila kini alam menyerang balik kita dengan berbagai bencana. Perubahan iklim, serangan hawa panas, badai, hingga banjir dimana-mana. Menurut penelitian industri semen meruapakan penyumbang 3-5% dari emisi CO 2 dunia. Padahal, konsumsi semen terutama dinegara berkembang seperti Indonesia, akan terus meningkat. Dalam rangka pembangunan berkesinambungan, dibutuhkan praktik industri berwawasan lingkungan tanpa mengorbankan kualitas produksi dan harga yang terjangkau.Hal ini yang membuat PT Indocement Tunggal Prakarsa sebagai perusahaan di industry semen menjadi lebih memperhatikan aspek lingkungan di proses produksi nya.

Upload: fajar-wisma-prihantoro

Post on 03-Aug-2015

64 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Clean Development Mechanism Di Indocement

Tugas 2 Industri Hijau di Indonesia Anas MufidMR 3201 Manajemen Mutu 14410045

Clean Development Mechanism di Indocement

Saat ini isu tentang lingkungan sangat marak beredar di masyarakat. Semakin panas nya bumi ini menjadi satu penyebab mengapa isu akan global warming menjadi satu bahasan yang sangat penting di setiap perusahaan industry baik manufaktur maupun proses. Global warming merupakan sebuah peristiwa penyebab terjadinya efek rumah kaca di bumi ini. Udara panas yang terperangkap oleh banyaknya gas CO2 membuat bumi menjadi panas.

Setelah apa yang bumi berikan, kita justru menyiksanya dengan berbagai cara. Menimbuninya dengan berton-ton sampah, meracuninya dengan bahan beracun, bahkan memanasinya dengan berbagai aktivitas kita. Tak mengherankan bila kini alam menyerang balik kita dengan berbagai bencana. Perubahan iklim, serangan hawa panas, badai, hingga banjir dimana-mana.

Menurut penelitian industri semen meruapakan penyumbang 3-5% dari emisi CO2 dunia. Padahal, konsumsi semen terutama dinegara berkembang seperti Indonesia, akan terus meningkat. Dalam rangka pembangunan berkesinambungan, dibutuhkan praktik industri berwawasan lingkungan tanpa mengorbankan kualitas produksi dan harga yang terjangkau.Hal ini yang membuat PT Indocement Tunggal Prakarsa sebagai perusahaan di industry semen menjadi lebih memperhatikan aspek lingkungan di proses produksi nya.

Konsumsi semen diperkirakan akan naik terus terutama dinegara berkembang.Untuk Indonesia, kebutuhannya akan diperkirakan tumbuh sekitar 5-6 persen per tahun. Persoalannya, bagaimana dapat memenuhi kebutuhan semen dalam negeri tanpa merugikan lingkungan- terutama dengan jalan mengurangi emisi gas rumah kaca. Seperti diketahui, masalah emisi karbon menjadi salah satu isu pokok ditengah heboh perubahan iklim dan pemanasan global. Karbon dioksida merupakan penyumbang terbesar gas rumah kaca yang dituding sebagai penyebab pemanasan global.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Indocement berkomitmen untuk menurunkan emisi CO2, oleh karena itu Indocement telah mengembangkan dua proyek Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/ CDM) sebagai upaya untuk mengurangi emisi gas

Page 2: Clean Development Mechanism Di Indocement

Tugas 2 Industri Hijau di Indonesia Anas MufidMR 3201 Manajemen Mutu 14410045

rumah kaca, dan terdaftar pada United Nations Framework for Climate Change Commission (“UNFCCC”). Proyek tersebut sudah diterapkan oleh Perseroan pada ketiga kompleks pabriknya di Citeureup dan Palimanan, Jawa Barat serta di Tarjun, Kalimantan Selatan. Proyek tersebut merupakan hal yang penting terkait dengan langkah Perseroan dalam penggunaan bahan bakar alternatif dan penggunaan bahan cementitious untuk memproduksi blended cement.

Pada Blended Cement Project, penurunan emisi CO2 dilakukan dengan mengurangi kandungan clinker dalam produk semen. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan material alternatif, antara lain Limestone, Fly-Ash dan Pozzolan alami seperti Trass, Slag, dan lain sebagainya. Penambahan material alternatif ini bakal menurunkan emisi CO2 secara proporsional, tanpa mengurangi kualitas produk semen yang dihasilkan. Sementara pada Alternative Fuel Project, penurunan emisi CO2 dilakukan melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif dalam kiln. Selama ini Indocement telah mengembangkan beberapa jenis bahan bakar alternatif, seperti biji Jarak Pagar, sampah rumah tangga, cangkang kelapa sawit, sekam dan serbuk gergaji. Proyek pengembangan bahan bakar alternatif ini tak hanya menurunkan emisi CO2 semata, ia juga mengurangi penggunaan batu bara yang pasokannya kian hari kian menipis.

Hingga kini, bahan bakar alternatif digunakan secara konsisten dalam operasional Perseroan, sebagai pengganti bahan bakar fosil. Berbagai jenis bahan bakar alternative telah dicoba, namun demikian, selama tahun 2011 Perseroan masih terkendala oleh sulitnya mendapatkan bahan bakar tersebut. Harga bahan bakar alternatif seperti sekam padi, cangkang sawit, dan ban bekas meningkat seiring munculnya berbagai industri di sekitar pabrik yang bersaing untuk mendapatkan bahan bakar tersebut. Sejalan dengan komitmen untuk memaksimalkan penggunaan bahan bakar alternatif sebagai langkah efektif menekan biaya, Indocement terus memperluas fasilitas penyimpanan dan pengumpanan bahan bakar alternatif. Bahan cementitious adalah salah satu komponen kunci keunggulan produk Indocement, PCC. Penggunaan bahan baku alternatif yang digunakan sebagian besar berasal dari material vulkanik, seperti batuan pozzolanic, fly ash, dan sebagainya. Indocement juga secara aktif berusaha meningkatkan penggunaan bahan baku alternatif dengan memperbaiki penggilingan dan penyaringan bahan baku. Pemasangan filtrasi Bag House di seluruh pabrik dan kiln merupakan bagian dari peningkatan konsistensi dan efektivitas Indocement dalam mengurangi emisi debu. Sistem ini lebih efektif dalam menangkap emisi debu daripada Electrostatic Precipitator.

Pabrik Indocement juga tidak menghasilkan limbah padat dari proses produksinya. Hal ini bisa terjadi karena Indocement melakukan pengendalian pada setiap tahapan proses. Dengan demikian benar-benar tidak ada keluaran berbahaya bagi lingkungan dari semua proses produksi. Hal yang sama juga berlaku pada pengendalian kualitas air. Indocement menggunakan air sebagai pendingin mesin dalam proses produksi. Air yang keluar dari pabrik tersebut selalu dipantau kualitasnya secara periodik. Setelah melakukan serangkaian proses pengendalian, Indocement pun masih melakukan satu proses lain, yaitu pemantauan. Pemantauan dilakukan terhadap emisi debu. Bahkan ada alat-alat khusus yang dioperasikan secara terus menerus untuk

Page 3: Clean Development Mechanism Di Indocement

Tugas 2 Industri Hijau di Indonesia Anas MufidMR 3201 Manajemen Mutu 14410045

memantau emisi debu. Sebut saja CPM (Continuous Particulate Monitoring) dan CGM (Continuous Gas Monitoring). CPM berfungsi memonitor emisi debu, sementara CGM berfungsi memonitor keluaran gas SOx dan NOx yang bila tak terkendali dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.

Bukan cuma itu, untuk emisi debu pemantauan juga dilakukan secara visual melalui CCTV. Secara periodik Indocement melakukan pengukuran emisi dan ambient debu dan gas. Merasa belum cukup Indocement juga mengujinya di laboratorium independen maupun rujukan pemerintah. Berbagai pelatihan pengukuran emisi dan analisis laboratorium juga terus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para pegawai.

Demi bersahabat dengan lingkungan, Indocement turut menggalakkan pemanfaatan limbah dari industri lain sebagai bahan bakar dan material alternatif. Untuk bahan baku alternatif, digunakanlah sludge oil (lumpur oli), ban bekas, curd asphalt (kerak oli) dan lain-lain. Sedangkan contoh material alternatif, antara lain yaitu cooper slag, iron slag, iron scale dan debu EAF.

Indocement meruapakan perusahaan pemegang sertifikat ISO 14001. Sertifikasi ini diberikan kepada perusahaan yang telah memiliki sistem manajemen lingkungan. Dengan adanya sertifikasi ini Indocement dituntut untuk selalu memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap kebijakan yang dibuat. Perlu diketahui bahwa Indocement telah memperbarui seluruh sertifikasi, meliputi ISO 9001 (manajemen mutu), ISO 14001 (manajemen lingkungan), dan OHSAS 18001 (kesehatan dan keselamatan kerja) pada 2011.

Secara keseleruhan Implementasi proyek CDM yang terdiri dari 2 program utama yaitu Blended Cement Project dan Alternative Fuels telah berlangsung sejak tahun 2002. Setelah melalui proses yang panjang dan berliku, implementasi tersebut kini telah sampai pada tahap diterbitkannya sertifikat pengurangan emisi {Certified of Emission Reduction/ CER} pada bulan Maret 2008 lalu oleh United Nations Framework Convention on Climate Change . CER merupakan gambaran penghematan CO2- yaitu jumlah CO2 yang berhasil dikurangi perusahaan setiap tahun-yang nantinya akan memiliki nilai keuangan dimasa yang akan datang. Selain itu, penerapan ISO 14001 serta pencapaian Peringkat Hijau untuk Pabrik Indocement di Citeureup, Bogor, pada program PROPER yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI menunjukkan komitmen Indocement untuk mencapai yang terbaik dalam manajemen lingkungan dan untuk menunjukkan bahwa industri semen merupakan industri semen merupakan industri yang ramah lingkungan.

Secara umum, pengalaman Indocement dalam implementasi CDM telah berhasil mengurangi pemakaian bahan bakar fosil dengan tetap menyediakan semen berkualitas yang ramah lingkungan. Sementara itu, untuk upaya peningkatan citra perusahaan, Indocement pada tahun 2008 untuk ketiga kalinya menerima penghargaan IMAC (Indonesia Most Admired Companies). Selain itu, beberapa bagian dari proyek tersebut juga menciptakan peluang usaha

Page 4: Clean Development Mechanism Di Indocement

Tugas 2 Industri Hijau di Indonesia Anas MufidMR 3201 Manajemen Mutu 14410045

dan kerja bagi masyarakat sekitarnya, seperti penanaman pohon jarak pagar {Jatropha curcas} di daerah bekas tambang, maupun pengelolaan sampah rumah tangga di sekitar kawasan pabrik serta memberi solusi alternatif untuk pengolahan limbah industri lain. Dan, tentu saja memberikan nilai tambah bagi bisnis dan pemangku kepentingan dengan penjualan CER. Kedua proyek tersebut pada bulan Juni lalu telah menarik perhatian Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Malaysia untuk mengunjunginya.

Bahkan, dalam siaran pers terbarunya, Indocement membuktikan bahwa langkah yang diambilnya memberi dampak positif terhadap kinerja perusahaan , yang tampak dari keberhasilan perusahaan meningkatkan pangsa pasar domestic menjadi 32,5 persen pada semester pertama 2008 mencapai 6,3 juta ton atau naik 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya . Sementara, khusus untuk CDM, pada 13 Juni lalu perusahaan telah menerima pembayaran pertama dari Bnak Dunia untuk penjualan 80.967 CER yang dihasilkan dari proyek bahan bakar alternatif. Indocement tercatat sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang menerima pembayaran CER dari Bank Dunia. Diperkirakan, Indocement akan dapat menghasilkan 6-7 juta ton CER hingga tahun 2012.

Lain dari yang lain, Indocement juga meningkatkan housekeeping dengan menata estetika taman di dalam pabrik. Setiap lahan yang kosong akan segera ditanami dan dihijaukan. Kebersihan pun selalu dijaga. Dengan begitu, terciptalah lingkungan pabrik yang asri dan sehat. Dengan segala yang telah dilakukannya, tak berlebihan rasanya bila kita mengatakan bahwa Indocement adalah sebuah perusahaan ramah lingkungan. Selama ini Indocement telah membuktikan niatnya yang sangat serius untuk bersahabat dengan alam. Hasilnya, bukan hanya semen berkualitas yang didapat, masyarakat dan alam juga terjaga. Bila kita ramah pada alam, alam pun akan tersenyum pada kita. Indocement telah membuktikannya.

Referensi :

http://www.dishut.jabarprov.go.id/index.php?mod=detilSorotan&idMenuKiri=345&idSorotan=81

http://indonesiagreenawards.com/penerimaiga2012.php

Indocement Annual Report 2011