clarity definition & room modes

5
PARAMETER AKUSTIK (BAGIAN 2) CLARITY, DEFINITION, ROOM MODES Andri Aditya Hidayat – Engineering Physics ITB Di artikel sebelumnya saya sudah membahas parameter akustik waktu dengung. Seperti yang sudah dijelaskan di artikel yang lalu, waktu dengung akan sangat berpengaruh pada parameter akustik lainnya. Yang akan saya bahas secara singkat di artikel ini adalah parameter akustik lainnya mengenai clarity, definition, dan room modes. Clarity & Definition Clarity dan definition merupakan parameter akustik yang menjelaskan tentang kejelasan tone dan artikulasi suara ucap. Clarity merupakan early-to-late, rasio total energy suara yang diterima pada 50 atau 80 milisekon pertama dengan energi suara setelahnya. Rumusnya adalah sebagai berikut: C te =10 log ( 0 te p 2 ( t) dt te p 2 ( t) dt ) Sedangkan definition adalah rasio total energi suara yang datang 50 atau 80 milisekon pertama dengan total energi suara yang diterima. Sebenarnya parameter ini mirip dengan clarity, hanya saja ini merupakan rumus lama mengenai kejelasan suara sehingga kita tidak perlu mengukur parameter ini satu persatu, cukup satu parameter yang kita ukur, maka kita akan dapatkan parameter lainnya. D te = 0 te p 2 ( t ) dt te p 2 ( t ) dt Hubungan keduanya adalah sebagai berikut: C te =10 log ( D te 1C te )

Upload: meisandria

Post on 21-Jun-2015

102 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Artikel ini tentang parameter akustik kejelasan suara ucap dan tone. thanks

TRANSCRIPT

Page 1: Clarity Definition & Room Modes

PARAMETER AKUSTIK (BAGIAN 2)CLARITY, DEFINITION, ROOM MODES

Andri Aditya Hidayat – Engineering Physics ITB

Di artikel sebelumnya saya sudah membahas parameter akustik waktu dengung. Seperti yang sudah dijelaskan di artikel yang lalu, waktu dengung akan sangat berpengaruh pada parameter akustik lainnya. Yang akan saya bahas secara singkat di artikel ini adalah parameter akustik lainnya mengenai clarity, definition, dan room modes.

Clarity & Definition

Clarity dan definition merupakan parameter akustik yang menjelaskan tentang kejelasan tone dan artikulasi suara ucap.

Clarity merupakan early-to-late, rasio total energy suara yang diterima pada 50 atau 80 milisekon pertama dengan energi suara setelahnya. Rumusnya adalah sebagai berikut:

C te=10 log(∫0te

p2 ( t )dt

∫te

p2 ( t )dt )Sedangkan definition adalah rasio total energi suara yang datang 50 atau 80 milisekon pertama dengan total energi suara yang diterima. Sebenarnya parameter ini mirip dengan clarity, hanya saja ini merupakan rumus lama mengenai kejelasan suara sehingga kita tidak perlu mengukur parameter ini satu persatu, cukup satu parameter yang kita ukur, maka kita akan dapatkan parameter lainnya.

Dte=∫0

te

p2 ( t )dt

∫te

p2 ( t )dt

Hubungan keduanya adalah sebagai berikut:

C te=10 log( Dte1−Cte )

Index te pada rumus diatas adalah nilai 50 ms untuk speech dan 80 ms untuk musik. Ruangan dikatakan memiliki suara yang bagus dengan tone yang bisa didengar jelas bila nilai C te = 0 dB. Di ruang-ruang konser umumnya clarity dikatakan baik jika nilainya berada di rentang -4 sampai 1 dB. Sedangkan Dte yang direkomendasikan biasanya diatas 50 %.

Seringkali nilai D50 dan C80 tidak tercapai dalam kondisi baik secara bersamaan. Satu ruang memiliki C80 yang baik tapi D50 yang kurang, ataupun sebaliknya. Lalu mungkin Anda bertanya bagaimanakah seharusnya nilai parameter terseut untuk ruang auditorium?

Page 2: Clarity Definition & Room Modes

Ruang auditorium merupakan ruang serbaguna yang umumnya dipakai untuk speech, namun juga bisa dipakai untuk pertunjukan theater hingga musik akustik sederhana dalam batasan tempo tertentu. Jangan salah, ruang serbaguna bukan berarti ruang yang bisa dipakai untuk kondisi apapun. Seringkali di Indonesia saya menemukan gedung serbaguna yang tidak memperhatikan unsur akustik didalamnya. Gedung tersebut dipakai untuk lapangan bulutangkis, acara seminar, petunjukan musik dan lain-lain. Padahal secara akustik jelas fungsinya tidak sesuai. Ruang olahraga tidak perlu treatment akustik yang mendalam seperti pada ruang seminar dan musik. Ruang seminar pun tidak cocok dipakai pertunjukan musik. Belum lagi musik tersebut masuk dalam klasifikasi akustik atau elektroakustik. Nah, Anda pasti juga pernah masuk kedalam gedung seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Anda pasti tidak jelas mendengar tone dan artikulasi suara ucap bukan?

Ruang Auditorium yang baik untuk ruang serbaguna memiliki perangkat akustik seperti absorber, reflektor, dan diffuser, yang bisa diubah tata letaknya sesuai kebutuhan. Misalkan saja tirai di Usmar Ismail dipakai jika ruang dipakai untuk bioskop, dan dibuka jika dipakai untuk seminar, theater maupun musik akustik sederhana.

Lalu apakah nilai RT, Clarity, dan Definition di setiap tempat sama?

Tentu tidak. Itu sebabnya ada posisi VIP di gedung konser. Di posisi ini kita bisa nyaman melihat secara visual dan nyaman mendengar secara audio. Apa yang menjadi penyebab perbedaan nilai tersebut?

Room Modes

Fenomena Room Modes akibat standing waves pada suara di dalam suatu ruang bisa merugikan, membuat suara terasa tidak flat di setiap titik yang berbeda. Standing waves terjadi ketika gelombang suara bergerak bolak-balik di suatu medium tertentu seperti pada tali, senar, dan lainnya termasuk di dalam ruang. Gerakannya bisa secara axial, tangensial, juga oblique. Nah, ketika puncak gelombang di frekuensi tertentu bertemu dengan puncak gelombang frekuensi yang sama, maka akan ada kenaikan level suara di frekuensi tersebut di titik tersebut. Di titik lain bisa jadi suara saling melemahkan, hasilnya di satu titik terdengar keras, di titik lain terdengar lemah, bisa juga di satu titik terasa lebih warm, di titik lain lebih bright. Efeknya ini sering disebut dengan comb filter.

Fenomena ini disebut juga frekuensi resonansi dimana frekuensi tertentu di ruang tertentu akan terasa dominan, membuat suara tidak flat, umumnya terjadi di frekuensi rendah. Ukuran dan bentuk ruang berpengaruh pada room modes. Ruangan berukuran besar lebih aman dari efek ini dibanding ruang kecil seperti ruang studio rekaman musik. Karenanya di dalam studio, sering dipasang bass trap untuk mengurangi efek tersebut.

Page 3: Clarity Definition & Room Modes

Untuk ruang berbentuk persegi, frekuensi resonansi ruang tersebut bisa diperkirakan dengan rumus berikut:

Frequency= c2 √ p2L2+ q2W 2

+ r2

H 2

L, W, H = room length, width, heightp, q, r = integer 0, 1, 2, 3,….c = kecepatan suara 344 m/s

Bilangan integer digunakan untuk mengidentifikasi bentuk mode yakni secara axial, tangensial, atau oblique. Mode Axial memiliki dua nilai nol misalnya (1,0,0) atau (0,0,2). Mode tangensial memiliki satu nilai nol seperti (1,0,1) atau (1,2,0). Mode oblique tidak memiliki nilai nol. Nilai integer yang lebih tinggi menggambarkan penjumlahannya di frekuensi lebih tinggi, misal frekuensi pada (0,2,0) lebih tinggi 2 kali dari frekuensi (0,1,0). Untuk lebih memahaminya, coba anda kombinasi kode integer tersebut dari mulai (0,0, 1), (0,1,0), (1,0,0) dan seterusnya. Cukup sampai bilangan 3 saja. Lebih mudahnya Anda bisa menggunakan software seperti Real Trap utnuk mempercepat perhitungan. Ingat, ini berlaku untuk ruang berbentuk persegi. Ruangan dengan bentuk yang lebih rumit akan sulit diperkirakan room mode-nya.

Banyak yang harus kita perhitungkan dalam membuat suatu ruang akustik. Dari parameter-parameter akustik yang sudah saya jelaskan sebelumnya, kita bisa perkirakan apa saja yang mesti

Page 4: Clarity Definition & Room Modes

kita perlukan untuk membuat ruang akustik dengan fungsi tertentu. Penempatan bahan, komponen akustik, sumber suara, pendengar juga harus sangat diperhatikan agar komposisi akustik yang baik di suatu ruang tercapai.

Masih banyak parameter akustik lainnya yang mesti diperhitungkan. Dua diantaranya bisa Anda liat di atikel saya yang lain berjudul Inter Aural Cross Correlation dan Fungsi Autokorelasi.

Pustaka:Everest, Alton. 2009.Master Handbook of Acoustic 5th Edition.New York:Mc Graw Hill IncLong, Marshall.2006.Architectural Acoustic.California:Elsevier Inc