citra-dwi
TRANSCRIPT
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 1/19
LAPORAN MAGANG KERJA
MINGGU KE 1
Kegiatan Magang Kerja Di PT ASTRA AGRO LESTARI
GSIP – 2 Area B1 Kumai Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Oleh :
Citra Dwi Oktovani
0810483056
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
MINAT SUMBERDAYA LAHAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2011
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 2/19
Log Harian Kerja Minggu Ke-I
Dalam melaksanakan kegiatan magang kerja satu minggu pertama ini kami mengikuti rangkaian kegiatan yang sudah dijadwalkan oleh
perusahaan. Berikut di bawah ini merupakan rangkaian kegiatan Minggu I pelaksanaan magang kerja:
No Hari Tanggal Nama Kegiatan Jam Kerja
1 Senin 12 September 2011 Orientasi magang kerja dan pengenalan PT Astra Agro
Lestari Tbk di Jakarta
09.00 – 11.30 WIB
(3,5 Jam)
2 Selasa 13 September 2011 Meeting dan diskusi tentang program R&D dan rencana
program magang
Pengenalan Lab Biologi dan Kimia
07.00 – 12.00 WIB
14.00 – 16.00 WIB
(8 Jam)
3 Rabu 14 September 2011 Manajemen konservasi di PT AMR Afd. B
Analisis vegetasi di Lab Lingkungan
06.00 – 12.00 WIB
14.00 – 16.00 WIB
(9 Jam)
4 Kamis 15 September 2011 Manajemen air (water balance) 06.30 – 13.30 WIB
14.00 – 16.00 WIB
(10 Jam)
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 3/19
5 Jumat 16 September 2011 Kurva respon pemupukan
Manajemen canopy
06.30 – 11.00 WIB
14.00 – 17.00 WIB
(8,5 Jam)
6 Sabtu 17 September 2011 Analisis kimia sample daun (Leaf Sample Unit) 08.00 – 12.00 WIB
(4 Jam)
7 Minggu 18 September 2011 Libur 0
Total 43 jam
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 4/19
Kegiatan Hari Pertama
Senin, 12 September 2011 (09.00 – 11.30 WIB), dengan Jumlah Jam Kerja 3,5 Jam
“Orientasi Perusahaan ASTRA AGRO LESTARI dan Penandatanganan Perjanjian
Magang Kerja”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui Profil Perusahaan ASTRA Grup
2. Untuk mengetahui kegiatan yang ada di Perusahaan ASTRA
3. Untuk mengetahui hak dan kewajiban kedua pihak yang sudah disepakati bersama
Pelaksanaan Kegiatan :
Dilaksanakan pada hari senin 12 September 2011, Jam 09.00-11.30. Bertempat di
kantor pusat PT. Astra Agro Lestari Jl. Puloayang Raya Blok OR-1 Kawasan Industri
Pulogadung Jakarta. Dengan pembicara, Bapak Guruh selaku staf HRD dari PT. Astra Agro
Lestari dan Bapak Yusuf selaku staf R&D.
Agenda hari itu yaitu mendengarkan peresentasi tentang sejarah berdirinya PT. Astra
Agro Lestari (yang selanjutnya dikenal dengan AAL) yang meliputi tahun berdiri dan latar
belakang berdirinya AAL. Dan dilanjutkan dengan penyampaian Visi dan Misi dari AAL serta
struktural perusahaan PT. Astra Agro Lestari.
Selanjutnya perkenalan lokasi kebun PT. ALL yang berada Bapak Yusuf Selaku Staf
R&D (Research and Development) memperkenalkan lokasi kebun yang berada di Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi yang kemudian diberi nama dan simbol A, B, dan C dimana A itu
merupakan Andalas (Sumatera), B adalah Borneo (Kalimantan) dan C adalah Celebes
(Sulawesi). Selain lokasi kebun PT. ALL, dilanjutkan dengan perkenalan lokasi magang yang
terletak di Borneo (Kalimantan), dimana berkantor di Research and Development AAL di
Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.
Setelah presentasi yang di sampaikan oleh Pak Guruh dan Pak Yusuf, agenda
selanjutnya penandatanganan surat perjanjian dari perusahaan yang berisi tentang kewajiban
dan hak perserta magang (pihak pertama) dan perusahaan (pihak kedua) selama pelaksanaan
magang di perusahaan. Proses penandatanganan perjanjian selesai kami bersiap – siap untuk
melanjutkan perjalanan menuju Kalimantan Tengah, tepatnya di daerah Pangkalan Bun.
Hasil dan Pembahasan :
PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan anak cabang dari astra international yang
bergerak dibidang agribusiness PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan satu –satunya anak
cabang astra internasional yang bergerak di bidang agribusiness ( perkebunan).
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 5/19
Pada tanggal 3 Oktober 1988, PT Astra International membuat kelapa sawit unit bisnis
sebagai entitas baru dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Pada tahun 1989, nama anak
perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Niaga. Kemudian pada tahun 1997, PT Astra Agro
Niaga merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan berubah nama menjadi PT Astra Agro Lestari.
PT Astra Agro Lestari Tbk merupakan salah satu produsen utama minyak kelapa sawit,
yang telah mengelola area perkebunan sebesar 264.036 hektar, termasuk kebun inti dan
perkebunan plasma di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan usia rata-rata adalah 14
tahun. Dan total karyawan akhir tahun 2010 adalah 25.954 orang.
Pengenalan kegiatan di Reseach and Development AAL, Pankalan-Bun, meliputi
budidaya dan non budidaya. Mulai dari pengembangan serangga penyerbuk ( Eladobius) yang
dilakukan kerjasama dengan negara Camerun dan proses pengembangan yang lain seperti
melakukan aplikasi tandon kosong dan pelepah kelapa sawit untuk kompos, pengaplikasian
pupuk dengan alat mekanik, pengaplikasian pupuk dengan menggunakan amelioran dan non
amelioran serta melakukan menejemen air dengan menggunakan sistem rorak dan interpretasi
melalui tajuk kelapa sawit dan batang kelapa sawit.
Kesimpulan :
PT. Astra Agro Lestari Tbk, merupakan perusahan kelapa sawit terbesar di Indonesia
dan telah merupakan perusahaan yang mampu menyerap tenaga kerja dengan jumlah besar dan
mempunyai pengaruh besar terhadap masyarakat setempat dan beberapa masyarakat di
sejumlah wilayah di Indonesia.
Kegiatan Hari Ke-dua
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 6/19
Selasa, 13 September 2011 (07.00 - 12.00 dan 14.00 - 16.00 WIB), dengan Jumlah Jam Kerja
8 Jam
“Meeting dan Diskusi tentang Program R&D, Rencana Kegiatan Magang.Pengenalan
Lab. Biologi dan Kimia”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui program kerja R&D yang nantinnya dihubungkan dengan proposal
magang.
2. Untuk mengetahui ruangan yang ada di kantor dan fungsi dari laboratorium di Reseach and
Development
Pelaksanaan Kegiatan :
Dilaksanakan pada hari selasa 13 September 2011, Jam 07.00-12.00 dan jam 14.00 –
16.00. Bertempat di Astra Agro Lestari Tbk, Kumai Kalimantan Tengah, PT. GSIP-2 berkantor
di Reseach and Development. Dengan pembicara, Bapak Moh.Agus Widodo (Pembimbing
Lapangan), Prima, Hani, Dinar (Staf lab. Biologi).
Kegiatan hari ini, mendengarkan presentasi dari Bapak Moh. Agus Widodo selaku
kepala dari depertemen Agronomy dan Pembimbing Lapang. Presentasi dilakukan di dalam
ruang meeting bersama – sama dengan seluruh staf dari masing – masing departemen yang ada
di dalam R&D. Agenda berikutnya merupakan pengenalan beberapa Laboratorium yang ada di
R&D.
Hasil dan Pembahasan :
Dalam presentasi menjelaskan kegiatan dari masing – masing departemen yang ada dan
penelitian – penelitian yang sedang maupun telah dilaksanakan di Research Center tersebut.
Yang kemudaian dilanjutkan dengan perkenalan peserta magang satu persatu beserta
pemaparan judul proposal magang dan tujuan serta hal yang diinginkan dari proposal magang
tersebut yang diutarakan kepada seluruh staf yang hadir. Setelah itu dilakukan tanya jawab
pada staf – staf ALL mengenai program magang, yang dimulai dari hal yang paling dasar
sampai apa yang akan kami lakukan selanjutnya setelah magang kerja ini berakhir. Seperti
program lanjutan setelah magang, yaitu penelitian.
Agenda berikutnya merupakan pengenalan beberapa Laboratorium yang ada di R&D,
antara lain; Laboratorium di R&D dibagi menjadi dua yaitu Lab. Biologi dan Kimia & Fisika.
Untuk Lab. Biologi terdiri dari beberapa Lab, yaitu Lab. Hama dan Penyakit, Lab. Lingkungan,
Lab. Konservasi dan beberapa Lab lainnya. Staf dari Lab. Biologi adalah Mas Prima, Mbak
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 7/19
Hani, Mbak Ilfa, Mas Aan dan Mbak Dinar. Staf Lab. menjelaskan tentang kegiatan yang ada
di Lab. Penyakit, Lab. Hama dan Lab. Koservasi. Dan saat ini staf Lab. Penyakit sedang
melakukan penelitian tentang mikoroza. Dan untuk Lab. Hama digunakan untu identifikasi
hama untuk saat ini. Dan untuk Lab. Konservasi ini memiliki fungsi untuk melakukan
identifikasi vegetasi dan fauna yang tidak diketahui nama lokal maupun nama ilmiahnya. Jadi
saat pengambilan sampel vegetasi dan fauna di lapangan tidak diketahui nama lokal dan
ilmiahnya maka sampel tersebut dibawa ke Lab. Konservasi untuk di indentifikasi, selain itu
Lab ini juga berfungi untuk menyimpan sampel yang sudah diawetkan dalam bentuk awetan
basah dan kering, baik sampel vegetasi maupun fauna.
Untuk Lab. Kimia & Fisika terdiri dari beberapa ruangan, yaitu Ruang contoh daun,
bahan kimia, timbang daun, ruang asam, ruang instrumen dan ruang lainnya. Ruang contoh
daun ini berfungsi untuk menyimpan sampel daun dari lapangan dan sudah dalam bentuk
kering oven serta ruangan ini berfungsi untuk menghaluskan sampel daun . Ruang bahan kimia
ini berfungsi untuk menyimpan bahan – bahan kimia yang dibutuhkan di dalam analisis di Lab
Kimia dan Fisika. Ruang timbangan daun ini berfungsi untuk menimbang sampel daun yang
akan dianalisis. Ruang asam berfungsi untuk pengasaman. Ruang Instrumen ini berfungsi untuk
menganalisis karena dalam ruangan ini merupakan salah satu tempat penyimpanan alat analisis
KTK, kandungan hara dalam daun dan tanah. Dalam Lab. ini berfungsi untuk menganalisis
daun dan tanah. Untuk analisis tanah, Lab ini melayani analisis tekstur, bahan organik dalam
tanah, KTK tanah, pH tanah, dan kandungan Al atau logam dalam tanah.
Kesimpulan Kegiatan :
Peserta magang masuk dalam departemen Agronomy dan berkantor di Reseach and
Development. Dalam Kantor Reseach and Development ini memiliki 2 Laboratorium yang
membantu dalam penelitian yang dilakukan oleh para staf Reseach and Development. Karena
peserta magang berkantor di Reseach and Development maka penelitian merupakan salah satu
program kerja yang harus dilaksanakan saat magang.
Kegiatan Hari Ke-tiga
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 8/19
Rabu, 14 September 2011(06.00 – 12.00 dan 14.00 – 16.00 WIB) dengan Jumlah Jam Kerja 9
Jam
“Management Konservasi di PT. AMR afd. B dan Analisis Vegetasi di Lab.Lingkungan”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsi area konservasi
2. Untuk mengetahui fauna dan flora yang ada di are konservasi
Pelaksanaan Kegiatan :
Dilaksanakan pada hari Rabu 14 September 2011, Jam 06.00-12.00 dan jam 14.00 –
16.00. Bertempat di Astra Agro Lestari Tbk, Kumai Kalimantan Tengah, PT. GSIP-AMR afd.
B area Konservasi. Dengan pembicara, Bapak Moh Ali Bosar, Mas Aan dan Mbak Ilfa
Hari Ketiga kegiatan dimulai dari jam 06.00 untuk menuju ke area konservasi dari PT.
Astra Agro lestari yang berada di PT. AMR (Agro Menara Rahmat) yang merupakan anak
perusahaan dari PT. AAL. Bapak Moh. Ali Bosar merupakan narasumber yang menemani di
area koservasi. Metode yang dilakukan adalah metode tanya jawab dan berdiskusi beberapa hal
yang mencakup tentang daerah konservasi, sejarah area konservasi dan perencanaan penelitian
yang mencakup tentang kualiatas kesuburan tanah dengan hasil produksi yang diperoleh serta
syarat pembukaan lahan.
Gambar . Area Konservasi PT. AMR
Untuk sore hari, agendanya melakukan identifikasi vegetasi di Lab. Lingkungan. Dalam
kegiatan identifikasi vegetasi di temani oleh Mas Aan dan Mbak Ilfa. Sampel vegetasi didapat
dari area koservasi, dimana saat pengambilan sampel petugas tidak mengetahui nama lokal dan
nama ilmiahnya. Kemudian di identifikasi di Lab. Lingkungan. Cara dalam melakukan
identifikasi vegetasi ini dilihat ciri atau bentuk dari tulang daun dan tekstus dari daun kemudian
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 9/19
dicocokkan dengan koleksi yang dimiliki oleh Lab. Lingkungan ALL. Dan untuk cara
pengambilan sampel memiliki metode yaitu berpatokan dengan tinggi badan kita. Jika terdapat
tanaman yang lebih rendah dari 150m dari tinggi badan kita maka penaman sampel vegetasi
tersebut diberi nama anakan 1 dan ditulis plot berapa.
Hasil dan Pembahasan :
Area konservasi memiliki beberapa tujuan, di antaranya untuk meilndungi dan
melestarikan flora maupun fauna yang khas daerah setempat agar tidak punah. Area konservasi
memiliki luasan 730 ha. Kegiatan yang dilakukan oleh petugas seperti Bapak Ali, Mas Aan dan
Mbak Ilfa adalah inventarisasi vevgatasi dan fauna, memonitoring, mengidentifikasi dan
mengevaluasi populasi vegetasi dan fauna yang terdapat di daerah konservasi. Pada area
konservasi ditemukan banyak vegetasi khas Kalimanatan seperti pohon Ulin, jambu hutan,
pasak bumi, dan beberapa tanaman lainnya. Untuk fauna yang ada di area konservasi meliputi
monyet, beberapa jenis burung, berbagai jenis kupu - kupu dan mamalia pohon sperti bajing.
Jika datang lebih pagi, maka fauna yang ada di area konservasi dapat ditemui dengan mudah.
Sejarah area ini dijadikan area konservasi karena daerah ini merupakan daerah rawan
banjir, ini terlihat kondisi yang ada, bahwa daerah ini tergenang air saat seharian terkena hujan.
Sehingga daerah ini tidak dijadikan lahan kelapa sawit atau tidak di buka untuk kawasan kelapa
sawit. Namun ada beberapa area konservasi yang direncanakan untuk dibuka, yaitu area yang
bukan daerah rawan banjir. Dan untuk melakukan pembukaan lahan konservasi perlu
persetujuan dari para dewan atau petinggi dari perusahaan Astra Agro Lestari PT. GSIP-AMR.
Letak dari area konservasi ini berada di tengah – tengah dari kebun kelapa sawit. Dimana area
ini dapat dikatakan sebagai pelestarian plasma nutfa daerah setempat. Dalam projec menjaga
kelestarian area konservasi perlu dilakukan penerapan peraturan perundang-undangan tentang
sistem penanaman atau pembukaan lahan, harusnya di pinggir sungai berjarak 50 m dibiarkan
alami atau ditumbuhi oleh vegetasi dan fauna setempat.
Terdapat beberapa pihak yang dianggap merugikan dan merupakan masalah terbesar
yang sulit untuk diatasi, yaitu manusia itu sendiri. Mereka memiliki akal dan nafsu yang sulit
untuk dikendalikan, karena mereka masing – masing memiliki keinginan dan pemikiran serta
pemahaman yang berbeda-beda. Sehingga sering kali lingkungan terancam karena perbuatan
manusia, sepeti membuang sampah sembarangan dan perusakan hutan dengan cara penebangan
hutan dengan liar.
Kepala kebun, yaitu pak Felix memberikan studi kasus tentang area kebun yang
memiliki produksi tinggi dengan area kebun yang memiliki produksi rendah walaupun
perlakukan dalam pemupukan dan bibit yang digunakan sama, namun hasilnya jauh berbeda.
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 10/19
Diskusi tentang kondisi tanah masam dan perbaikan untuk tanah masam, baik dengan metode
biologi, kimia dan fisika. Untuk metode perbaikan dengan cara biologi sudah dilakukan untuk
beberapa blok kebun. Namun hasilnya sama, tidak terjadi kenaikan yang siknifikan untuk hasil
produksi. Pemberiaan bahan organik pada tanah mampu meperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.
Karena bahan organik dapat mengemburkan tanah sehingga pori – pori tanah menjadi baik dan
laju infiltrasi berjalan baik pula. Bahan organik tanah yang memiliki sifat mampu menyerap air
dengan baik atau dapat dikatakan kelembaban tanah terjaga, ini dapat membantu
mikroorganisme tanah tumbuh baik dan bahan organik tanah ini dapat berfungsi sebagai bahan
makanan, hal ini mampu membantu untuk perbaikan sifat fisik tanah untuk membentuk pori –
pori tanah dengan baik. Selain itu, bahan organik tanah dapat memperbaiki sifat kimia tanah
seperti menambah unsur hara.
Analisis vegetasi di Lab. Lingkungan dimana didalam Lab. melakukan identifitasi dan
labeling dari beberapa sampel tanaman yang diambil dilapangan pada saat pagi hari.
Identifikasi ini dilakukan karena saat dilapangan tidak diketahui nama lokal dan nama ilmiah
dari vegetasi tersebut.
Kesimpulan Kegiatan :
Semakin banyak jenis vegetasi dan fauna yang ada di area konservasi menunjukkan
bahwa area tersebut menjadi area pelestarian plasma nutfa yang baik.
Kegiatan Hari Ke-empat
Kamis, 15 September 2011 (06.30 – 13.30 dan 14.00 – 16.00 WIB) dengan jam kerja 10 jam
“ Management Air (Water Balance)”
Tujuan Kegiatan :
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 11/19
1. Untuk mengetahui cara pemanenan dan penyimpanan air hujan
Pelaksanaan Kegiatan :
Dilaksanakan pada hari Kamis, 15 September 2011jam 06.30-13.30 dan 14.00-16.00 di
PT. GSIP-AMR afd. A dengan pembicara Bapak Wahyu selaku peneliti.
Kegiatan ini merupakan salah satu penelitian yaitu tentang Managemen Air (water
balance). Pengukuran yang dilakukan mencakup intersepsi dan perhitungan kadar air yang
masuk kedalam tanah serta rorak - rorak. Alat – alat yang digunakan sangat sederhana yaitu
sebuah pipa PVC yang dipotong separuh dan diletakkan menikuti 8 arah mata angin dan
mengarah ke satu titik pusat yang dimana pada titik pusat tersebut telah diletakkan sebuah alat
yang dapat mengetahui berapa banyak air hujan yang turun. Mekanisme alat tersebut yaitu
berapa banyak ketukkan yang dihasilkan per jam, dan kemudian hasil tersebut diolah sehingga
didapat data yang diinginkan. Selain itu ada juga alat yang dipasang pada sekeliling batang
untuk mengetahui intersepsi air hujan melalui aliran spiral batang dengan bantuan alat dari seng
yang dipasang dibatang kelapa sawit yaitu mengikuti arah spiral batang.
Gambar . Untuk menghitung intersepsi air hujan
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 12/19
Gambar . a. Untuk menghitung aliran air yang turun melalui batang kelapa sawit
b. Sensor untuk mengukur kadar air dalam tanah
Dan untuk menghitung kadar air tanah dilakukan dengan pembuatan plot percobaan
dengan membuat rorak – rorak yang dibuat di sekitar gawangan mati. Dimana rorak – rorak
tersebut ada beberapa jenis yaitu mulai dari kedalaman 1 m sampai dengan 2 m. Selain
kedalaman hal yang membedakan rorak – rorak tersebut adalah jarak antar rorak. Adapun
jaraknya adalah 1,2,4, dan 8 pokok tanaman. Dalam pembuatan rorak ini hal pertama yang
dilakukan adalah menentukan arah lereng dan kemudian memotong arah aliran air. Pemotongan
tersebut dibentuk dalam lubang persegi atau disebut rorak. Ukuran rorak yang dibuat adalah 1 x
1 x 10.
Gambar . Rorak untuk menyimpan dan memanen air hujan
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 13/19
Adapun tujuan dari pembuatan rorak – rorak tersebut adalah untuk mencukupi
kebutuhan air tanam pada saat musim kering. Selain itu juga terdapat alat sederhana yang
digunakan untuk mengukur kadar air dalam tanah. Alat tersebut terbuat dari kayu yang
ditancapkan kedalam tanah sepanjang 2 m, dimana setiap 10 cm terdapat kabel – kabel yang
berfungsi untuk mengetahui kadar air atau sensor. Alat ini di letakan tempat yang tidak
ternaungi. Dan data yang didapat yaitu berupa hambatan yaitu ohm Ω.
Hasil dan Pembahasan :
Dari data kadar air dalam tanah dapat di asumsi bahwa apabila hambatan tersebut tinggi
maka kadar air dalam tanah tersebut rendah, adapun sebaliknya apabila hambatan tersebut
rendah maka kadar air dalam tanah tersebut tinggi. Atau semakin banyak air yang masuk maka
nilai hambatan semakin rendah. Dan semakin sedikit air yang masuk maka nilai hambatan
semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena air merupakan penghantar listrik yang baik. 1 blok
kebun membiliki luasan 30 ha dan 1 rorak mencakup 8 pokok.
Kesimpulan :
Dengan sistem intersepsi dan pembuatan rorak dapat menyimpan dan memanen air
hujan untuk kebutuhan kelapa sawit saat musim kemarau atau musim dimana curah hujan
menurun.
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 14/19
Kegiatan Hari Ke-lima
Jum’at, 16 September 2011 (06.30 – 11.00 dan 14.00 – 17.00 WIB) dengan hari kerja 8.5 jam
“Kurva Respon Pemupukan dan Managemen Canopy”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk terhadap hasil produksi (generatif) dan pada fase
vegetatif
2. Untuk mengetahui model percobaan kurva respon pemupukan
3. Untuk mengetahui pengaruh dosis pada berbagai umur tanaman kelapa sawit
Pelaksanaan Kegiatan :
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari jumat 16 September 2011 jam 06.30 – 11.00 dan
14.00 – 17.00 di blok AMR B-1a dengan luasan 49,7 ha dengan pembicara Bapak Bargowo
Addianto dan Bapak Jatmiko.
Salah satu program kerja penelitian yang dilakukan di R&D AAL pada bidang
pemupukan yaitu rasionalisasi pemupukan dengan amelioran. Metode penelitian tersebut
mengunakan Metode RAK dimana terdapat 3 perlakuan (N,P,K) dan 3 ulangan sehingga
terdapat 82 plot percobaan. Pada area ini dilakukan 3 macam perlakuan, yaitu:
a) Dosis Pupuk N (1,25 kg; 2,5 kg; 3,75 kg) / pokok/ tahun b) Dosis Pupuk P (0,75 kg; 1,5 kg; 2,25 kg) / pokok / tahun
c) Dosis Pupuk K (1 kg; 2 kg; 4 kg) / pokok / tahun
Dimana setiap plot berbentuk jajar genjang dengan ukuran 5 x 5 pokok tanaman, jadi
satu plot terdapat 25 pokok, yang diamati merupakan pokok yang ada didalam jajar genjang (9
pokok) dan yang ada diluarnya sebagai barier, dengan tahun tanam 2007. Jarak pupuk dengan
pohon 2 m dengan ukuran lubang 20 x 20 m.
Pupuk yang akan dimasukkan di dalam poket dicampur sesuai dosis yangdirekomdasikan pada setiap perlakuan, seperti pupuk N,P,K atau Urea, TSP dan KCl.
Kemudian dibagi menjadi 8 lubang poket yang dibuat mengelilingi pohon dengan model arah
mata angin. Untuk mengetahui arah rotasi pohon kelapa sawit tinggal melihat arah mana
pelepah tersebut melingkar, ke kanan apa kiri. Jika kanan maka disebut lingkar kanan dan
sebaliknya.
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 15/19
Gambar . a. Arah rotasi kiri b. Arah rotasi kanan
Hasil dan Pembahasan :
Untuk parameter pengamatan terbagi menjadi dua yaitu produksi (generatif) dan
vegetatif. Untuk indikator produksi (generatif) mencakup berat tandan dan jumlah tandan,
sedangkan untuk indikator vegetatif panjang pelepah, tebal dan lebar petiol, dan LSU (leaf
sampel unit). Penentuan point B ini dilakukan metode meraba, jadi batang tengah dari pelepah
di raba, jika terdapat terjalan atau dari tekstur yang lurus kemudian turun, maka daerah turunan
atau terjal tersebut adalah daerah point B. Metode untuk mengambil daun pada poin B, 3 helai
di sebelah kanan atau kiri. Kemudian lipat daun menjadi 3 bagian. Yang diambil hanya bagian
tengah daun kemudian bersihkan daun dengan aquades untuk menghilangkan sisa pupuk
maupun debu yang menempel pada daun. Dan daun di iris tipis kemudian dikering oven dengan
suhu 60 – 80 0C dan kemudian di kirim kelaboratorium untuk dianalisis.
Gambar . a. Point B b. Pengambilan sampel daun c. Pembagian 3 bagian daun
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 16/19
Pengamatan fisiologi tanaman kelapa sawit di mulai dari daun, pelepah, petiole,
phyllotaxis, batang serta macam-macam fase bunga dan fraksi buah. Ada 3 tahap fase
perkembangan bunga jantan dan betina. Untuk bunga jantan, fase bunga ditunjukkan dengan:
fase 1 (bunga jantan belum siap untuk melakukan pembuahan); fase 2 (bunga jantan sudah siap
melakukan pembuahaan, ditandai dengan adanya Elaeidobius kamerunicus sebagai polinator)
dan fase 3 (fase dimana bunga sudah mulai tidak produktif lagi, polinator semakin sedikit).
Untuk bunga betina yang telah mengalami polinasi, fase bunga ditunjukkan dengan: fase 1
(warna bunga betina kuning gading); fase 2 (warna bunga betina orange) dan fase 3 (warna
bungan betina merah). Sedangkan untuk fraksi buah ditunjukkan dengan: fraksi 00 (sudah
mulai tumbuh buah, berwarna hitam/gelap, belum ada buah yang jatuh dari tandan) dan fraksi 1
(buah mulai matang, berwarna kemerahan, buah mulai jatuh dari tandan).
Gambar . a. Fase 1 pada bunga betina b. Fase 2 pada bunga betina
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 17/19
Gambar . Fase 2 pada bunga jantan
Untuk pengamatan tentang manajemen canopy, terdapat 15 pokok pohon yang diamati
dalam satu ulangan. Indikator yang diamati adalah panjang pelepah terbawah (mulai ujung
pelepah sampai dengan pangkal), pengamatan panjang duri manis sampai dengan ujung
pelepah, dan panjang daun pada point B.
Kesimpulan :
Luasan kanopi ini memiliki hubungan dengan hasil produksi dan proses fotosintesis.
Menurut saya, semakin luas daun dan kanopi maka, proses fotosintesis berjalan dengan baik
sehingga dapat menghasilkan produksi yang baik pula.
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 18/19
Kegiatan Hari Ke - Enam
Sabtu, 17 September 2011(08.00 – 12.00 WIB) dengan hari kerja 4 jam
“Analisis Kimia LSU (leaf sample unit)”
Tujuan Kegiatan :
1. Untuk mengetahui metode dalam menganalisis daun di dalam Laboratorium
2. Untuk mengetahui fungsi dari analisis daun
Pelaksanaan Kegiatan :
Dilaksanakan pada hari sabtu 17 Sepetember 2011 jam 08.00-12.00 WIB di Lab. Kimia
dan Fisika PT. GSIP-2 area B1 Kumai, Pangkalan Bun, dengan pembicara Mas Akmal.
Metode yang dilakukan adalah daun yang telah diambil dari lapangan dibuang tulang
daunnya, kemudian dirajang dengan ukuran < 1mm. Setelah selesai kemudian dimasukkan
kedalam oven dengan suhu 70oC untuk mengeringkan daun. Daun yang telah kering kemudian
di masukkan kedalam pengilingan untuk memperhalus LSU tersebut.
5/17/2018 CITRA-DWI - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/citra-dwi 19/19
Gambar . a. Sampel daun kering Oven b. Sampel daun yang sudah dihaluskan
Setelah LSU tersebut halus maka langsung diteruskan pengamatan untuk melihat unsur
– unsur kimia yang terkandung di dalamnya dan jumlahnya. Biasanya pengamatan tersebut
menggunakan alat – alat yang modern sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama dan
proses yang lama pula untuk langsung mendapatkan hasil yang di inginkan.
Hasil dan Pembahasan :
Jika sampel yang dikirim di Laboratorium tidak sesuai dengan standrat maka pihak
laboratorium akan mengembalikan ke custumer. Dan ini akan mempengaruhi hasil analisis
unsur hara pada daun.
Kesimpulan :
Proses analisa daun dipengaruhi oleh sampel atau kondisi sampel yang telah diberikan
ke pihak laboratorium.