ciri khas kota denpasar
TRANSCRIPT
Ciri khas kota Denpasar
Denpasar merupakan ibukota propinsi Bali. Denpasar sendiri termasuk
wilayah yang padat penduduknya di daerah Bali. Khususnya di daerah Denpasar
selatan yang menjadi tempat kediaman saya. Segala macam aktifitas kegiatan
perekonomian bisa ditemukan di Kota Denpasar. Hanya saja mungkin tidak sepadat
aktifitas pariwisata di daerah kuta yang di dipenuhi oleh tourist domestik dan
mancanegara. Suasana Denpasar di malam hari tidak kalah dengan ramainya aktifitas
di siang hari. Di titik-titik tertentu ada suatu tempat-tempat yang dijadikan
tongkrongan anak-anak muda. Seperti halnya minimarket 24jam. Selain tempatnya
yang nyaman disana juga biasanya disediakan beberapa fasilitas yang membuat kita
betah untuk berdiam disana. Mulai dari meja, kursi, tenda khusus bahkan ada jaringan
wifi gratis yang bisa diakses. Anak-anak muda tersebut sering sekali terlihat
berkerumun dengan teman-temannya untuk sekedar berbincang-bincang ataupun
melakukan aktifitas lainnya. Namun ada juga tempat-tempat yang murah meriah yang
banyak dikunjungi. Seperti warung makan yang buka saat malam hari di daerah
sudirman. Tepatnya di sebelah pasar impress. Tempat tersebut terkenal dengan nama
Angkringan di kalangan anak-anak muda. Tempat tersebut berbentuk lesehan dengan
beberapa meja yang di taruh menyebar. Tempat yang menawarkan makanan dengan
harga terjangkau tersebut sering dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda untuk
berkumpul, terutama anak-anak kost yang memiliki kepekaan dalam penggunaan
uang. Namun tidak menutup kemungkinan orang-orang bermobil juga ada di
dalamnya. Aktifitas tersebut bisa biasanya dilakukan dari malam hari hingga dinihari
menjelang pagi.
Adapun tempat-tempat lain yang biasanya ramai dikunjungi adalah pedagang
nasi jinggo. Contohnya dagang nasi jinggo yang berada di dapan Fashion Market
dekat Ramayana Diponegoro. Disana banyak anak-anak muda sampai orang yang
sudah berkeluarga mengunjungi tempat tersebut. Mulai dari yang bersepeda hingga
yang bermobil ada disana. Disana menyediakan tempat lesehan dengan menggunakan
tikar sebagai alas yang ditaruh di pinggir-pinggir toko yang sudah tutup. Dan penjual
nasi jinggo lainnya yang banyak kita jumpai di sekitaran denpasar. Nasi jinggo yang
menawarkan harga murah tersebut memberikan ketertarikan untuk para pembeli yang
memang perhitungan terhadap pengeluaran. Atau karena memang nasi jinggo yang
sudah khas keberadaannya di kota denpasar tersebut.