chapter ii.pdf

28
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Toba Surimi Industries merupakan salah satu perusahaan nasional yang bergerak di bidang pengolahan dan pengalengan hasil laut seperti udang, kepiting, cumi-cumi, kepah, ikan selar dan hasil laut lainnya. Perusahaan ini didirikan oleh Bintama Tardy pada tanggal 23 Desember 1998 dengan akte pendirian nomor 59 dibuat dihadapan notaris Herman Saptaputra, SH. Anggaran dasar perseroan ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman pada tanggal 5 juni 1999, nomor C2- 5953.HT.01.01. Tahun 1999 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara tanggal 11 Juli 2000, nomor 55 dan Berita Negara RI nomor 3595/2000. PT Toba Surimi Industries mulai beroperasi komersial pada tanggal 1 Maret 2000 dengan mengoperasikan 1 (satu) unit pabrik pengolahan dan pengalengan hasil laut berkapasitas 1 ton bahan baku per hari. Setelah melakukan uji coba selama 2 bulan, perusahan sudah dapat melakukan ekspor perdana dengan sukses pada bulan Mei 2000 dan melakukan peningkatkan kapasitas pabrik sesuai dengan permintaan konsumen yang juga semakin meningkat. Pada awal pendiriannya PT Toba Surimi Industries mempunyai jumlah tenaga kerja yang sedikit, namun dengan adanya perkembangan usaha, perusahaan telah menambah tenaga kerjanya untuk memenuhi permintaan semakin meningkat. Universitas Sumatera Utara

Upload: mourinho-chaniago

Post on 04-Jan-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter II.pdf

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

PT Toba Surimi Industries merupakan salah satu perusahaan nasional yang

bergerak di bidang pengolahan dan pengalengan hasil laut seperti udang, kepiting,

cumi-cumi, kepah, ikan selar dan hasil laut lainnya. Perusahaan ini didirikan oleh

Bintama Tardy pada tanggal 23 Desember 1998 dengan akte pendirian nomor 59

dibuat dihadapan notaris Herman Saptaputra, SH. Anggaran dasar perseroan ini telah

mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman pada tanggal 5 juni 1999, nomor C2-

5953.HT.01.01. Tahun 1999 dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara tanggal

11 Juli 2000, nomor 55 dan Berita Negara RI nomor 3595/2000.

PT Toba Surimi Industries mulai beroperasi komersial pada tanggal 1 Maret

2000 dengan mengoperasikan 1 (satu) unit pabrik pengolahan dan pengalengan hasil

laut berkapasitas 1 ton bahan baku per hari. Setelah melakukan uji coba selama 2

bulan, perusahan sudah dapat melakukan ekspor perdana dengan sukses pada bulan

Mei 2000 dan melakukan peningkatkan kapasitas pabrik sesuai dengan permintaan

konsumen yang juga semakin meningkat.

Pada awal pendiriannya PT Toba Surimi Industries mempunyai jumlah tenaga

kerja yang sedikit, namun dengan adanya perkembangan usaha, perusahaan telah

menambah tenaga kerjanya untuk memenuhi permintaan semakin meningkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter II.pdf

2.2. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan PT Toba Surimi Industries berada di Jl. Pulau Pinang 2

Kawasan Industri Medan II Saentis-Deli Serdang, Sumatera Utara. Lokasi ini

merupakan kawasan yang diberikan khusus untuk industri. Lokasi ini dapat dicapai

dari pusat kota Medan melalui jalan raya Medan-Belawan jalan Yos Sudarso km 10,5

lalu masuk ke Kawasan Industri Medan melalui jalan tol Belmera.

Secara umum lokasi PT Toba Surimi Industries adalah cukup baik, ini

berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Terletak di Kawasan Industri Medan

2. Mudah dijangkau dari pusat kota Medan dan Pelabuhan Belawan

3. Ketersediaan sarana dan prasarana transportasi yaitu tol Belmera sebagai sarana

untuk pengiriman dan penerimaan barang

4. Fasilitas-fasilitas pendukung tersedia dengan baik seperti listrik, air bersih,

telekomunikasi dan pengolahan limbah yang baik

2.3. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT Toba Surimi Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

pengolahan dan pengalengan ikan hasil laut. Seluruh bidang yang dihasilkan ditujukan

untuk pasar luar negeri seperti Amerika Serikat, Jepang, Hongkong dan Singapura. Dalam

hal ini produk utama yang diproduksi adalah udang. Adapun jenis udang yang

digunakan adalah udang apollo, cat, swallow, lengkong dan batu.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter II.pdf

Produk udang yang dihasilkan dapat diklasifikan menjadi empat kelompok

sesuai dengan ukurannya antara lain:

a. Picnic shrimp

b. Cocktail shrimp

c. Small shrimp

d. Medium shrimp

Selain itu produk-produk lain yang dihasilkan PT Toba Surimi Industries

adalah kepiting, kepah, cumi-cumi, dan ikan selar kuning walaupun permintaannya

relatif sedikit.

2.4. Organisasi dan Manajemen Perusahaan

2.4.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan atau

kerjasama orang-orang yang menggerakkan dan berada dalam suatu organisasi.

Adanya organisasi akan mengakibatkan setiap tugas dan kegiatan dapat

didistribusikan dan dilakukan oleh setiap anggota kelompok secara efisien dan efektif

sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Adanya struktur organisasi dan

uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik karena

akan terhindar dari tumpang tindih dalam perintah dan tanggung jawab. Gambar

struktur organisasi PT Toba Surimi Industries dapat dilihat di gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter II.pdf

Perusahaan yang terdiri dari beberapa aktivitas yang berbeda harus dikoordinasikan

sedemikian rupa sehingga target dan sasaran perusahaan dapat dicapai dengan efisien

dan efektifitas yang tinggi. Dengan adanya struktur organisasi, orang-orang yang

berbeda dalam organisasi tersebut dapat diarahkan kepada keadaan yang sedemikian

rupa sehingga mereka dapat melaksanakan aktivitas dengan baik yang mendukung

tercapainya sasaran perusahaan di samping melaksanakan aktivitas masing-masing.

Struktur organisasi perusahaan PT Toba Surimi Industries adalah bentuk lini

fungsional, dimana wewenang dari pimpinan dilimpahkan kepada bagian-bagian di

bawahnya dalam bidang kerja tertentu. Pimpinan bagian di tiap bidang dapat

memerintah dan meminta pertanggungjawaban dari semua pimpinan bagian

pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang kerjanya.

2.4.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Uraian tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian PT Toba

Surimi Industries adalah sebagai berikut:

1. Director

a. Merencanakan strategi perusahaan dan melaksanakannya untuk mencapai

tujuan perusahaan

b. Menciptakan suasana yang baik dalam perusahaan sehingga para karyawan

dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik

c. Memimpin,mengarahkan dan mengawasi perusahaan dalam menjalankan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter II.pdf

PERSONALIA MANAGER

DIRECTOR

ACCOUNTING MANAGER HEAD SECURITYMARKETING MANAGER EXPORT MANAGERPRODUCTION MANAGER PURCHASING MANAGER QUALITY ASSURANCE MANAGER

FINANCE MANAGERR & D

ASSISTANT PRODUCTION MANAGER

SUPERVISOR STORE KEEPER

WORKERS

ASS . TEAM LEADER

TEAM LEADER

ASS . SUPERVISOR

QCDOUBLE SEAM QC

CODING SUPERVISOR LABELLING SUPERVISOR

QC DOUBLE SEAM

ADM . QCQC

STERILIZATIONQC

PROCESSINGQC

LABORATORY

ASS . STERILIZATION

ASS . DOUBLE SEAM

ASS . LABORATORY

ASS . PROCESSING

STAFF

ASS. QUALITY ASSURANCE MANAGER STAFF STAFF STAFF STAFF

Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT Toba Surimi Industries

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter II.pdf

rencana yang telah ditetapkan

d. Memberikan kuasa (mandat) kepada manager dan kepala bagian yang ditunjuk

e. Bertanggung jawab penuh terhadap kondisi dan kemajuan perusahaan

2. Accounting Manager

a. Membuat pembukuan atas keuangan perusahaan

b. Membuat laporan keuangan untuk tujuan pengawasan oleh direksi dan

pertanggungjawaban kepada pemegang saham

c. Memberikan laporan keuangan kepada pihak pemerintah untuk menetapkan

besarnya pajak yang harus dibayar perusahaan

d. Bertanggung jawab kepada Direktur atas pembukuan perusahaan

3. Finance Manager

a. Menyusun anggaran belanja dan pendapatan perusahaan secara berkala

b. Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan dana dan memelihara kas

untuk menjaga kelancaran produksi

c. Bersama-sama dengan direksi mengatur kebijakan penggunaan dana untuk

gaji/upah karyawan, kesejahteraan karyawan, pembelian bahan baku, dan

kredit-debet penjualan

d. Bertanggung jawab kepada direktur atas keuangan perusahaan

4. Purchasing Manager

a. Merencanakan pembelian bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong

yang akan digunakan

b. Menangani administrasi bahan-bahan yang digunakan dengan teliti dan teratur

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter II.pdf

c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas tersedianya bahan-bahan yang

digunakan dalam proses produksi

5. Marketing Manager

a. Melaksanakan kegiatan pemasaran atas produk yang dihasilkan

b. Mencari informasi pasar yang berhubungan dengan segmen pasar, permintaan,

pesaing dan peluang pasar

c. Mencari pasar baru di luar negeri untuk mengembangkan jaringan dan daerah

pemasaran

d. Membantu direktur dalam menetapkan target pemasaran dan kebijakan dalam

perluasan pangsa pasar

e. Bersama-sama dengan direktur dalam menetapkan kebijaksanaan harga jual dan

sistem pembayaran

f. Membuat perkiraan tentang permintaan pasar pada masa yang akan datang

g. Bertanggung jawab kepada direktur atas kelancaran pemasaran

6. Production Manager

a. Merencanakan, mengatur, dan mengkoordinasi seluruh kegiatan produksi

b. Mengusahakan kelancaran kegiatan produksi dan berupaya untuk selalu

meningkatkan efisien dan efektifitas kegiatan produksi

c. Bertanggung jawab kepada direktur atas segala hal yang berkaitan dengan

bidang produksi di perusahaan

7 . Quality Assurance Manager

a. Melakukan tindakan yang diperlukan apabila standar mutu yang telah

ditetapkan tidak tercapai

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter II.pdf

b. Bekerja sama dengan manajer produksi dalam merencanakan proses

pengendalian mutu sehingga dapat dihasilkan produk yang sesuai dengan

standar mutu yang telah ditetapkan

c. Bertanggung jawab kepada Direktur atas mutu bahan, proses produksi, dan

produksi akhir

8. Personalia Manager

a. Menentukan jumlah dan kualifikasi pendidikan karyawan untuk berbagai

jabatan dalam perusahaan, baik di tingkat pimpinan, manajer, supervisor,

kepala bagian, maupun staf

b. Melakukan pembinaan karyawan, baik moral maupun material untuk

meningkatkan motivasi dan gairah kerja para karyawan

c. Memberikan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan sesuai dengan bidang

dan jabatannya untuk meningkatkan profesionalisme mereka

d. Bertanggung jawab kepada direktur atas tersedianya sumber daya manusia

yang diperlukan untuk kegiatan operasional perusahaan

10. R & D Manager

a. Merencanakan dan meneliti kemungkinan pengembangan produk baru dan

penggunaan bahan lain sebagai penunjang produksi.

b. Bertanggungjawab terhadap kemungkinan pengembangan produk baru yang

potensial untuk dipasarkan.

c. Berwenang untuk menolak bahan baku dan bahan lain untuk penunjang

produksi.

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter II.pdf

11. Assistant Production Manager

a. Membantu Production Manager dalam merencanakan jalannya proses

produksi.

b. Melaksanakan proses produksi sesuai dengan yang direncanakan.

c. Mengatasi gangguan yang terjadi selama proses produksi.

d. Bertanggungjawab atas kelancaran jalannya proses produksi mulai dari

masuknya bahan baku hingga penyimpanan gudang.

e. Berwewenang memberikan pengarahan kepada supervisor yang ada

dibawahnya.

12. Assistant Quality Assurance Manager

a. Melakukan pengawasan terhadap kualitas bahan baku pada bagian penerimaan

pada saat proses pengolahan hingga menjadi produk jadi.

b. Bertanggungjawab dalam kualitas bahan baku dan produk jadi agar sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan.

c. Memberikan arahan kepada Supervisor Quality Control.

d. Memberikan rekomendasi untuk mencegah agar produk tidak dilanjutkan ke

proses selanjutnya bila terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi.

13. Quality Control Supervisor

a. Membantu Assistant Quality Assurance Manager sesuai dengan bidangnya

(Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization)

b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidangnya (Processing, Laboratory,

Seam dan Sterilization)

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter II.pdf

c. Bertanggungjawab dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidangnya

(Processing, Laboratory, Seam dan Sterilization)

d. Memberikan petunjuk, arahan dan teguran kepada karyawan yang terdapat di

bawahnya.

e. Memberikan rekomendasi kepada atasannya berkaitan dengan promosi,

pemindahan, penggantian dan pemberhentian karyawan yang ada dibawahnya.

14. Cooding And Labelling Supervisor

a. Membantu Assistant Production Manager sesuai dengan bidangnya

b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di bidangnya

c. Bertanggungjawab dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan di bidangnya d.

Memberikan petunjuk, arahan dan teguran kepada karyawan yang terdapat di

bawahnya.

e. Memberikan rekomendasi kepada atasannya berkaitan dengan promosi,

pemindahan, penggantian dan pemberhentian karyawan yang ada dibawahnya.

15. Assistant

a. Mengawasi pekerjaan karyawan yang ada dibawahnya.

b. Melatih karyawan baru sesuai dengan bidangnya.

c. Melaporkan hasil kerja karyawan yang ada dibawahnya secara periodik.

d. Bertanggungjawab membantu supervisor untuk kelancaran proses produksi.

e. Berwenang memberi petunjuk, arahan dan teguran terhadap karyawan

dibawahnya.

16. Store Keeper

a. Menjaga dan mengawasi pekerjaan karyawan yang ada di bagian gudang

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter II.pdf

b. Melaporkan hasil kerja karyawan yang ada dibawahnya secara periodik.

c. Bertanggungjawab membantu supervisor untuk kelancaran proses produksi.

d. Berwenang memberi petunjuk, arahan dan teguran terhadap karyawan

dibawahnya.

17. Worker

a. Bertanggung jawab pada kegiatan lantai produksi.

2.4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

2.4.3.1. Jumlah Tenaga Kerja

Status kepegawaian dari keseluruhan tenaga kerja pada PT Toba Surimi

Industries terbagi atas dua bagian yang terdiri dari:

1. Karyawan tetap, dimana karyawan ini langsung terlibat dalam proses produksi di

pabrik.

2. Karyawan kontrak, dimana karyawan yang ada dikontrak oleh perusahaan untuk

jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan dengan pihak perusahaan) apabila

pabrik harus meningkatkan produktivitasnya untuk mencapai target perusahaan.

Perincian jumlah tenaga kerja di PT Toba Surimi Industries dapat dilihat pada

Tabel 2.1.

2.4.3.2. Jam Kerja

Untuk mencapai kinerja yang baik, maka perusahaan harus mengatur jam

kerja bagi para karyawannya. Ketentuan jam kerja karyawan pada PT Toba Surimi

Industries dibagi atas:

1. Jam Kerja Kantor

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter II.pdf

Hari Senin sampai dengan Jumat:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif

Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat

Pukul 13.00 – 16.00 WIB Kerja Aktif

2. Jam Kerja Pabrik

Terdiri dari satu shift kerja, dimana karyawan masuk di dua gelombang yaitu

pukul 08.00 – 16.00 WIB, dan pukul 11.00 – 19.00 WIB dengan jam kerja

sebagai berikut:

Hari senin sampai dengan kamis:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif

Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat

Pukul 13.00 – 16.00 WIB Kerja Aktif

Hari Jumat:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif

Pukul 12.00 – 14.00 WIB Istirahat

Pukul 14.00 – 16.00 WIB Kerja Aktif

Hari Sabtu:

Pukul 08.00 – 12.00 WIB Kerja Aktif

Pukul 12.00 – 13.00 WIB Istirahat

Pukul 13.00 – 15.00 WIB Kerja Aktif

Jam kerja diluar waktu yang ditentukan diatas, dihitung sebagai jam kerja lembur

yang bertujuan untuk memenuhi peningkatan permintaan. Perhitungan besarnya

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter II.pdf

jumlah upah lembur disesuaikan dengan ketentuan dan peraturan yang ditetapkan

pemerintah.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja

No Jabatan Jumlah 1 Direktur 1 2 Manajer Akunting 1 3 Manajer Keuangan 1 4 Manajer Pembelian 1 5 Manajer Pemasaran 1 6 Manajer Produksi 1 7 Manajer Q.A. 1 8 Manajer Personalia 1 9 Manajer Ekspor Impor 1 10 R&D 2 11 Ass Produksi 16 12 Kabag Laboratorium 2 13 Staf Akunting 6 14 Staf Keuangan 4 15 Staf Pembelian 3 16 Staf Pemasaran 5 17 Staf Q.C. 17 18 Staf Ekspor Impor 3 19 Staf Laboratorium 2 20 Staf Personalia 7 21 Satpam 8 22 Karyawan Produksi 230

Jumlah 311 Sumber: PT Toba Surimi Industries

2.4.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

2.4.4.1. Sistem Pengupahan

PT Toba Surimi Industries menerapkan sistem pencatatan waktu hadir dengan

clock card. Sistem pengupahan karyawan perusahaan berpedoman pada clock card

tersebut, apabila clock card tersebut rusak maka pencatatan dilakukan secara manual

oleh satpam.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter II.pdf

Sistem pengupahan di PT Toba Surimi Industries dibedakan atas dua jenis,

yaitu:

1. Upah Bulanan

Upah bulanan diberikan kepada direktur, manajer, kabag, dan staf, dimana

besarnya tetap untuk tiap bulannya sesuai dengan bidangnya. Dalam hal ini upah

dibayar setiap akhir bulan.

2. Upah Mingguan

Upah mingguan diberikan kepada karyawan produksi per dua minggu

2.4.4.2. Fasilitas Pendukung

Fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan diantaranya:

1. Upah Lembur

Upah lembur diberikan kepada karyawan kantor dan karyawan lantai produksi

yang bekerja melebihi batas jam kerja aktif.

a. Untuk Hari Biasa:

- Perhitungan upah lembur untuk satu jam pertama adalah 1,5 x upah per jam

- Perhitungan upah lembur untuk dua jam berikutnya adalah 2 x upah per jam

- Upah per jam adalah 1/160 x upah per bulan

b. Untuk hari besar atau hari libur

Perhitungan upah lembur untuk karyawan yang bekerja pada hari besar atau

hari libur (minggu) adalah 2 x upah per hari kerja biasa

2. Tunjangan Hari Raya (THR)

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter II.pdf

THR (Tunjangan Hari Raya) diberikan setiap tahun kepada karyawan yang telah

bekerja selama satu tahun dalam rangka merayakan hari besar keagamaan sesuai

dengan agamanya maising-masing. THR ditentukan oleh pemilik perusahaan dan

dibayar minimal sebesar gaji satu bulan.

3. Tunjangan Kesehatan

Tunjangan kesehatan diberikan kepada karyawan yang mempunyai masa kerja

lebih dari dua tahun. Selain itu fasilitas ini hanya diberikan jika ada surat

keterangan dokter.

4. Cuti

Cuti diberikan kepada karyawan untuk menghilangkan rasa jenuh selama bekerja

di perusahaan. Cuti dapat diambil setiap tahun dan jika cuti tidak diambil dalam

setahun maka cuti tersebut akan dianggap hangus dimana cuti diberikan sebanyak

12 hari dalam setahun tetapi tidak bisa diambil sekaligus

2.5. Proses Produksi

2.5.1. Standar Mutu Bahan/Produk

PT Toba Surimi Industries menetapkan standar mutu terhadap bahan yang

digunakan dan produk yang dihasilkan produk yang bermutu tinggi pada konsumen.

1. Standar mutu untuk fresh shrimp (udang segar) adalah :

a. Tubuh antar ruas kokoh

b. Warna cemerlang dan mengkilat

c. Tekstur daging keras dan elastisitas yang tinggi

d. Tidak berbau amis dan tidak berbau minyak tanah

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter II.pdf

2. Standar mutu untuk udang kukus

a. Warna orange cerah dan memiliki aroma khas segar

b. Tekstur bagus dan utuh

c. Suhu penyimpanan dibawah 50C

Warna, aroma, dan tekstur di periksa oleh petugas QC secara manual. Pembagian

jenis produk dihitung berdasarkan jumlah ekor udang per 113 gr.

1. Picnic shrimp : 220 pieces up

2. Cocktail shrimp : 90-220 pieces

3. Small shrimp : 60-90 piecies

4. Medium shrimp : 40-60 pieces

Pembagian ini berlaku jika broken yang diperoleh tiap jenis maksimal 15%.

3. Standar mutu untuk kaleng

a. Memiliki kondisi fisik yang bagus yaitu tidak penyok (rusty) dan tidak

berkarat (body dent)

b. Tidak tergores (stratch) dan tidak drop

c. Tidak bocor (leankeage)

d. Ukuran 8,7 cm x 4,6cm dengan diameter 10,32cm

e. Seam thickness 1,18 – 1,34 mm

f. Seam length 2,87 – 3,12 mm

g. Cover hook length 1,93 – 2,18 mm

h. Body hook length 2,03 – 2,29 mm

4. Standar mutu produk

a. Tidak mengandung bakteri Coliform

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter II.pdf

b. Tidak mengandung bakteri Salmonella

c. Tidak mengandung bakteri Vibrio

2.5.2. Bahan yang Digunakan

Untuk menghasilkan suatu produk maka dibutuhkan bahan yang digunakan

yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. Bahan baku adalah bahan

utama yang digunakan dalam proses produksi dan berperan penting dalam penentuan

mutu produk. Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk

meningkatkan nilai kualitas produk dan biasanya untuk mempercepat proses

produksi, sedangkan bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk pelengkap

produk, yang merupakan pendukung proses produksi tetapi tidak ikut terlibat dalam

proses produksi, biasanya berupa kemasan produk. Bahan-bahan yang digunakan di

PT Toba Surimi Industries terlebih dahulu diperiksa di laboratorium pada departemen

Quality Control untuk mengetahui layak tidaknya bahan tersebut digunakan.

2.5.2.1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan di PT Toba Surimi Industries adalah udang

segar (fresh shrimp), air dan garam. Udang segar diperoleh dari tambak yang ada di

Tanjung Balai, Batu-Bara, Belawan, Sialang Buah, Tanjung Pura, Pantai Cermin,

Pangkalan Brandan, Pangkalan Susu, Langsa dan Bangka.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter II.pdf

2.5.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi di PT Toba Surimi

Industries adalah sebagai berikut :

1. Es

Es digunakan untuk mempertahankan suhu udang segar dibawah 50C. Es juga

dibutuhkan untuk proses pengopekan, penyortiran dan pendinginan pada

proses produksi

2. Klorin

Klorin digunakan sebagai disinfektan untuk mematikan bakteri patogen

selama proses pendinginan berlangsung. Klorin juga berguna untuk

mensterilkan tangan dan kaki sebelum memasuki lantai produksi dan mencuci

peralatan kerja

3. Uap Panas

Uap panas diperoleh dari boiler yang dipergunakan untuk memanaskan kaleng

4. Solar

Solar digunakan sebagai bahan bakar untuk Boiler

2.5.2.3. Bahan Tambahan

Bahan tambahan yang digunakan dalam pakan ternak pada PT Toba Surimi

Industries adalah sebagai berikut:

1. Kaleng

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter II.pdf

Kaleng digunakan sebagai kemasan produk jadi yang telah diproses.

Perusahaan mengimpor kaleng dari Thailand dengan standar mutu yang telah

ditentukan.

2. Label

Label digunakan sebagai penunjuk bahwa produk yang dihasilkan adalah

original.

3. Karton

Karton berguna untuk mengemas produk kaleng sebelum di ekspor ke luar

negeri. Dalam satu karton dapat memuat 12 dan 24 kaleng produk.

4. Isolasi

Digunakan untuk menutup dan merapatkan karton yang sudah diisi dengan

produk kaleng.

2.5.3. Uraian Proses

Uraian proses produksi pengalengan udang di PT Toba Surimi Industries

terdiri dari beberapa tahapan proses antara lain Penerimaan Bahan Baku (Receiving

Row Material), Pencongkelan (Picking), Penyortiran (Sorting), Pengisian dan

Penimbangan (Filling and Weighing), Penutupan Kaleng (Seaming), Sterilisasi

(Sterilization), Pendinginan (Cooling), Pemberian Kode dan Label (Coding and

Labelling), Pengepakan (Packing).

Tahapan ini berlaku untuk keempat jenis udang yang dikalengkan yaitu Picnic

Shrimp, Cocktail Shrimp, Small Shrimp dan Medium Shrimp.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter II.pdf

1. Penerimaan Bahan Baku (Receiving Row Material)

Udang segar yang berasal dari tambak dimasukkan kedalam chillbox berisi es

dan diangkut dengan truk ke pabrik. Petugas QC memeriksa dan memastikan

apakah udang segar memenuhi standar mutu yang ditentukan. Udang segar

yang ada didalam chillbox diisi dengan air agar lebih mudah dikeluarkan dan

dimasukkan ke dalam fish basket. Udang segar yang ada di dalam fish basket

dimasukkan ke dalam tempat kukusan yang disebut dengan polysindrum.

Perebusan ini dilakukan selama 15 menit dan ditambahkan garam dengan

perbandingan 100 kg untuk 1,5 ton udang segar.

2. Pengopekan (Picking)

Setelah udang dikukus, udang rebus segar dibawa ke bagian pengopekan

untuk dibuang kulitnya. Suhu dingin dipertahankan dengan menambahkan es

pada chillbox. Pengopekan dilakukan secara manual.

3. Penyortiran (Sortir)

Proses penyortiran dilakukan untuk membuang sisa-sisa kulit yang masih

menempel pada udang kukus segar, kemudian udang dipisahkan sesuai

dengan ukurannya yaitu Picnic, Cocktail, Small dan Medium. Penyortiran

dilakukan secara manual.

4. Pengisian dan Penimbangan (Filling and Weighing)

Udang yang sudah disortir sesuai dengan ukurannya kemudian dilanjutkan ke

bagian pengisian dan penimbangan. Udang tersebut diisi ke dalam kaleng lalu

ditimbang sebesar 113 gr dengan menggunakan timbangan digital. Dalam hal

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter II.pdf

ini ukuran kaleng untuk tiap jenis udang adalah sama, perbedaannya terletak

pada label kaleng.

5. Penutupan Kaleng (Seaming)

Setelah proses pengisian dan penimbangan dilakukan, maka kaleng diteruskan

ke bagian penutupan kaleng (seaming) dengan menggunakan konveyor kecil

dengan lebar 20 cm. Selama kaleng bergerak menuju bagian penutup, kaleng

yang berisi udang tersebut ditambahkan air garam dengan kadar 1,2% .

Kemudian kaleng tersebut ditiupkan dengan uap yang bersuhu 1000C selama

10 detik. Uap panas tersebut berguna untuk menghilangkan udara di dalam

kaleng, sehingga menciptakan keadaan vakum ketika kaleng ditutup. Kaleng

ditutup menggunakan mesin Seamer.

6. Sterilisasi (Sterilization)

Kaleng yang sudah ditutup dilanjutkan ke proses sterilisasi di dalam retort,

dimana tujuannya adalah untuk mematikan bakteri pathogen yang masih

terdapat dalam produk. Kaleng tersebut disusun di dalam fish basket

kemudian dimasukkan ke dalam tangki pemanas. Pemanasan dilakukan pada

suhu 1160C selama 45 menit.

7. Pendinginan (Cooling)

Setelah proses sterilisasi selesai, maka fish basket diangkat dan

dimasukkan ke dalam tangki pendingin dimana di dalam tangki tersebut

terdapat air yang sudah dicampurkan klorin sebanyak 1-3 ppm. Pendinginan

berlangsung selama dua jam.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter II.pdf

8. Pemberian kode dan label (Coding And Labeling)

Kaleng yang sudah dingin dibawa ke ruang pengepakan, untuk diberikan kode

pada kaleng. Adapun kode yang diberikan adalah tanggal produksi dan

tanggal kadar luarsa. Pemberian kode menggunakan mesin Coding. Kemudian

diberikan label pada kaleng yang sudah diberikan kode. Label disesuaikan

dengan jenis produk yang dihasilkan yaitu picnic, cocktail, small, dan

medium. Pemberian label menggunakan mesin Labeling.

9. Pengepakan (Packing)

Kaleng yang sudah diberi label dikepak ke dalam karton dengan isi 12 kaleng

dan 24 kaleng per karton. Produk jadi disusun di gudang produk jadi

menunggu untuk di kirim ke konsumen.

Blok diagram proses pengalengan udang dapat dilihat pada gambar 2.2.

2.6. Mesin dan Peralatan

2.6.1. Mesin Produksi

Mesin yang digunakan pada PT Toba Surimi Industries dapat dilihat sebagai

berikut:

1. Mesin Seamer

Fungsi : Memasang tutup kaleng pada body kaleng

Kode No : STP 042

Merek : Seamer 06 F

Ukuran : (1000 x 800 x 1050)mm

Min/Max can dia. : 1,6 / 8,4 inc

Universitas Sumatera Utara

Page 23: Chapter II.pdf

Kecepatan : 30 kaleng / menit

Power : 2 HP, 220 v, 50 Hz

Buatan : Thailand

Jumlah : 1 unit

Receiving Raw Material

Packing

Coding and Labeling

Cooling

Sterilization

Seaming

Filling and Weighing

Sorting

Picking

Gambar 2.2. Blok Diagram Proses Pengalengan Udang

2. Retourt

Fungsi : Mensterillkan produk sehingga bebas dari bakteri

Kode No : 26 L

Merek : NFPA

Universitas Sumatera Utara

Page 24: Chapter II.pdf

Ukuran : (4000 x 120 x 135) mm

Temperature : 1160C

Tekanan : 43,5-87 psi

Buatan : Cina

Jumlah unit : 4 unit

3. Mesin Inject Printer (Coding)

Fungsi : Mencetak kode produksi dan tanggal kadaluarsa

Kode No : Alphajet

Merek : Hualian

Ukuran : (440 x 345 x 260) mm

Letter number : two line 30 number

Printing speed : 60 kali/menit

Power : 200 watt, 220 volt, 50 Hz

Buatan : Cina

Jumlah : 2 unit

4. Mesin Labeler

Fungsi : Melengketkan kertas label pada kaleng

Kode No : DAS- 405

Merek : Watson

Ukuran : ( 1000 x 320 x 540) mm

Kecepatan : 450-650 rpm

Power : 1,8 kw , 220 volt

Jumlah : 1 unit

Universitas Sumatera Utara

Page 25: Chapter II.pdf

2.6.2. Peralatan (Equipment)

Sedangkan peralatan yang digunakan untuk mendukung kelancaran proses

produksi di PT Toba Surimi Industries adalah sebagai berikut:

1. Chillbox

Fungsi : Sebagai tempat menyimpan bahan baku udang segar dan sebagai

wadah untuk menjaga suhu udang agar tetap dingin.

Ukuran: ( 1 x 1,5 x 0,6 ) m

2. Handforklift

Fungsi : Mengangkut chillbox dari truk ke bagian penerimaan bahan baku

Ukuran: (0,6 x 0,9 x 0,8) m

3. Timbangan Nagata

Fungsi : Untuk menimbang bahan baku dengan jumlah yang relatif sedikit

Ukuran: 3 kg dan 6 kg

4. Timbangan Duduk

Fungsi : Menimbang bahan baku yang sudah dimasukkan ke dalam

fish basket

Ukuran: 50 kg

5. Meja Fish Processing

Fungsi : Sebagai tempat meletakkan udang segar yang sudah direbus

untuk di kopek dan disortasi

Ukuran: (1 x 0,5 x 4 ) m

6. Basket Ayakan

Fungsi : Untuk mengayak udang yang sesuai dengan ukurannya

Universitas Sumatera Utara

Page 26: Chapter II.pdf

Ukuran: (0,4 x 0,4 x 0,15) m

7. Timbangan digital

Fungsi : Untuk menimbang udang yang sudah dimasukkan ke dalam

kaleng

Ukuran: max 2,5 kg

8. Termometer Recorder

Fungsi : Untuk mengukur dan mencatat suhu pada tangki mesin retort.

9. Forklift

Kapasitas : 500kg-1000kg

Tegangan : 220-440 volt

Fungsi : Mengangkut produk jadi dari gudang produk jadi ke truk

2.7. Utilitas

Unit pendukung yang digunakan pada PT Toba Surimi Industries adalah:

1. Air Bersih

Kebutuhan air bersih pada pabrik diperoleh dari PDAM. Air bersih digunakan

untuk membersihkan peralatan, sanitasi dan proses produksi.

2. Listrik

Perusahaan menyuplai tenaga listrik dari PLN dengan daya 197 KVA untuk

menjalankan mesin-mesin. PT Toba Surimi Industries memiliki dua generator

yang berdaya 250 KVA sebagai cadangan apabila terjadi pemadaman listrik.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: Chapter II.pdf

3. Boiler

Boiler digunakan untuk memenuhi kebutuhan uap selama proses produksi

berlangsung. Uap digunakan untuk memanaskan kaleng yang sudah berisi

daging dan untuk proses sterlilisasi.

2.8. Safety and Fire Protection

Keselamatan kerja dan perlindungan terhadap kebakaran merupakan peranan

yang penting di dalam dunia kerja. PT Toba Surimi Industries memiliki komitmen

untuk menjaga keselamatan kerja dan perlindungan kebakaran pada karyawan dengan

melalui beberapa cara antara lain:

1. Pekerja diwajibkan mengenakan masker, sepatu bot, penutup kepala dan baju

khusus selama berada di lantai produksi

2. Memasang hydran air pada setiap lantai dan tempat yang rawan kebakaran.

3. Melakukan perawatan terhadap mesin untuk menghindari adanya kecelakaan kerja

akibat kerusakan mesin. Perawatan mesin yang dilakukan dengan beberapa

metode yaitu perawatan periode, perawatan periodik, dan perawatan korektif.

Perawatan rutin dilakukan oleh bagian maintenance setiap hari untuk memeriksa

baut, oli, suhu dan sparepartnya. Perawatan periodik juga dilakukan setiap

minggu, bulan dan tahunan untuk memeriksa keadaan mesin. Perawatan korektif

dilakukan apabila terjadi kerusakan mesin secara tiba-tiba.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: Chapter II.pdf

2.9. Waste Treatment

Penanggulangan limbah yang dilakukan oleh PT Toba Surimi Industries

adalah sebagai berikut:

1. Limbah Padat

Limbah padat PT Toba Surimi Industries berupa kulit udang, potongan plastik,

karung-karung yang rusak, dan kertas. Limbah ini kemudian dibuang ke bak

sampah yang kemudian di angkut oleh dinas kebersihan.

2. Limbah Cair

Limbah cair yang dihasilkan PT Toba Surimi Industries berupa air bekas

pencucian dari lantai produksi. Limbah ini kemudian dibuang ke penampungan

limbah cair.

Universitas Sumatera Utara