chapter ii (ekuitas)

22
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Ekuitas Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan undang-undang, mempunyai eksistensi yang terpisah dari para pemiliknya dan dapat melakukan usaha dalam batas-batas tertentu sebagaimaa lazimnya manusia biasa, sifat semacam ini disebut sebagai badan hukum. Perseroan mempunyai eksistensi tidak terbatas, kecuali jika umumrnya dibatasi oleh undang-undang. Perseroan modern memungkinkannya untuk memperoleh sumber daya dalam jumlah besar yang akan dihimpun dalam undangan satu manajemen. Sumber daya itu diserahkan kepada perseroan oleh para pemiliknya secara perseorangan karena mereka percaya bahwa, melalui efisiensi perseroan dalam menggunakan sumber daya itu, mereka akan dapat memperoleh suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang lebih besar daripada yang mungkin akan mereka peroleh dari kemungkinan investasi lain. sebagai ganti dari sumber daya itu perseroan menerbitkan sertifikat saham (stock certificates) yang membuktikan hak kepemilikan. Komisaris yang dipilih oleh para pemegang saham mendelegasikan kepada para manajemen tanggung jawab untuk mengawasi penggunaan, pengoperasian, dan pengaturan sumber daya perseroan. Pada perseroan, selisih antara aktiva dan kewajiban disebut ekuitas pemilik, ekuitas pemegang saham, atau ekuitas saja. Universitas Sumatera Utara

Upload: haris-gunawan

Post on 16-Apr-2017

410 views

Category:

Economy & Finance


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Chapter ii (ekuitas)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ekuitas

Perseroan (corporation) adalah badan usaha yang dibentuk berdasarkan

undang-undang, mempunyai eksistensi yang terpisah dari para pemiliknya dan dapat

melakukan usaha dalam batas-batas tertentu sebagaimaa lazimnya manusia biasa,

sifat semacam ini disebut sebagai badan hukum. Perseroan mempunyai eksistensi

tidak terbatas, kecuali jika umumrnya dibatasi oleh undang-undang. Perseroan

modern memungkinkannya untuk memperoleh sumber daya dalam jumlah besar yang

akan dihimpun dalam undangan satu manajemen. Sumber daya itu diserahkan

kepada perseroan oleh para pemiliknya secara perseorangan karena mereka percaya

bahwa, melalui efisiensi perseroan dalam menggunakan sumber daya itu, mereka

akan dapat memperoleh suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang lebih besar

daripada yang mungkin akan mereka peroleh dari kemungkinan investasi lain.

sebagai ganti dari sumber daya itu perseroan menerbitkan sertifikat saham (stock

certificates) yang membuktikan hak kepemilikan. Komisaris yang dipilih oleh para

pemegang saham mendelegasikan kepada para manajemen tanggung jawab untuk

mengawasi penggunaan, pengoperasian, dan pengaturan sumber daya perseroan.

Pada perseroan, selisih antara aktiva dan kewajiban disebut ekuitas pemilik,

ekuitas pemegang saham, atau ekuitas saja.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Chapter ii (ekuitas)

8

Ikatan Akuntan Indonesia (2004:21:2) menjelaskan bahwa defenisi dari ekuitas

adalah, “bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aktiva dan

kewajiba yang ada, dan dengan demikian tidak merupakan nilai jual perusahaan

tersebut.”

Skousen, Albrecht, Stice (2004:163) mendefinisikan ekuitas adalah, “hak milik

residual dari para pemilik perusahaan dalam aktiva netto (total aktiva dikurangi

dengan total kewajiban) dari badan usaha tersebut.”

B. Penggolongan Ekuitas

Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan.

Ekuitas akan berkurang terutama dengan adanya penarikan kembali penyertaan oleh

pemilik, pembagian keuntungan atau kerena kerugian. Kaitan dan perbedaan antara

jumlah modal kontribusi atau modal setoran oleh pemilik perseroan dengan laba yang

dihasilkan dan ditahan dalam usaha merupakan suatu hal yang sangat penting.

Penjelasan mengenai hal ini akan membantu para kreditor dan investor untuk

mempertimbangkan dan memperkirakan kemampuan jangka panjang perusahaan

untuk membelanjai operasinya sendiri secara internal. Jika modal setoran dari suatu

perseroan relatif cukup besar dibandingkan dengan total ekuitas pemilik, ini berarti

bahwa pembiayaan perseroan terutama berasal dari sumber eksternal, biasanya dari

penjualan saham kepada investor. Jika modal dari hasil operasi perseroan relatif

cukup besar dibandingkan dengan total ekuitas pemilik, ini berarti bahwa perusahaan

menguntungkan di masa lalu dan telah menahan laba tersebut dalam perusahaan

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Chapter ii (ekuitas)

9

untuk membantu pembiayaan aktivitasnya. Perbedaan antara modal yang dihasilkan

sendiri dan modal setoran tidak begitu penting bagi perusahaan perorangan atau

persekutuan, karena para pemilik perusahaan semacam itu pada umumnya terlibat

dalam manajemen dan karenanya selalu mengetahui bagaimana aktivitas perusahaan

dibelanjai.

1. Modal Saham

Modal saham dibagi 2 yaitu:

a. Saham Preferen

Apabila suatu perusahaan menerbitkan baik saham biasa maupun saham

preferen, hak-hak istimewa yang menyertai saham preferen biasanya terdiri

dari klaim terlebih dahulu atas dividen. Preferensi dividen tidak hanya

pembayaran dividen bagi para pemegang saham preferen, tetapi hanya

mengatakan bahwa persyaratan dividen untuk saham preferen harus terlebih

dahulu sebelum segala sesuatu dapat dibayarkan untuk saham biasa. Dividen

tidak timbul berdasarkan hukum; adanya dividen untuk saham preferen, juga

untuk saham biasa, tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba serta klasifikasi yang diambil dewan direksi atas

penggunaan laba tersebut. Apabila dewan direksi tidak mengumumkan

dividen untuk saham preferen, maka dividen itu akan dianggap berlalu.

Walaupun para pemegang saham preferen memegang klaim terlebih dahulu

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Chapter ii (ekuitas)

1

atas dividen, preferensi seperti itu pada umumnya disertai dengan pembatasan

mengenai jumlah dividen yang dapat mereka terima.

Saham preferen pada umumnya diterbitkan dengan nilai pari. Apabila

saham preferen mempunyai nilai pari, maka dividen dinyatakan dengan suatu

persentase dari nilai pari. Apabila saham preferen tidak mempunyai nilai pari,

maka dividen harus dinyatakan dengan nilai uang.

b. Saham Biasa

Saham biasa menanggung resiko terbesar karena para pemegangnya

menerima dividen hanya setelah pemegang saham preferen dibayar. Sebagai

imbalan atas resiko ini, biasanya saham biasa mendapat laba terbesar jika

perusahaan berhasil. Pada dasarnya, hak suara antara saham biasa dengan

saham preferen tidak dibedakan, akan tetapi, hak suara kerap kali diberikan

khusus kepada saham biasa sejauh dividen dibayarkan secara teratur kepada

saham preferen. Jika perseroan tidak mampu membayar dividen preferen,

hak suara istimewa mungkin akan diberikan kepada pemegang saham

preferen, sehingga memberikan peranan yang lebih berpengaruh pada

manajemen.

2. Tambahan Modal yang Disetor

Seperti telah disebutkan bahwa tambahan modal yang disetor merupakan

akun contributed capital. Tambahan modal yang disetor dapat berasal dari

Universitas Sumatera Utara

Page 5: Chapter ii (ekuitas)

1

beberapa sumber, yaitu:

a. Penjualan saham di atas harga pari atau nominal.

b. Tambahan modal dari perolehan kembali saham dengan harga yang lebih

rendah daripada jumlah yang diterima pada saat pengeluaran.

c. Tambahan modal dari penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga

di atas jumlah yang dibayarkan pada saat perolehannya

d. Tambahan modal dari perbedaan kurs modal disetor

e. Sumbangan aktiva (hibah)

3. Saldo Laba

Saldo laba adalah jumlah laba yang tidak dibagikan pada periode-periode

yang lalu. Jumlah total yang terlihat mungkin tidak akan menunjukkan kas yang

tersedia untuk dibagikan sebagai dividen karena laba tahun-tahun lalu biasanya

sudah diinvestasikan kembali dalam aktiva lainnya. Dividen dan kerugian yang

lebih besar daripada saldo laba akan menimbulkan saldo negatif pada saldo laba

disebut defisit. Saldo akun saldo laba ditambahkan pada total modal kontribusi

untuk memperoleh jumlah total ekuitas pemegang saham dan defisit dikurangkan.

Selain laba atau rugi dan dividen, faktor-faktor yang mempengaruhi saldo

laba adalah penyesuaian periode sebelumnya untuk koreksi kesalahan, kuasi

reorganisasi, dan transaksi saham treasuri.

Kesalahan yang dibuat pada tahun-tahun lalu ditemukan dan dikoreksi pada

tahun berjalan dengan suatu penyesuaian ke saldo laba. Kesalahan-kesalahan

Universitas Sumatera Utara

Page 6: Chapter ii (ekuitas)

1

akuntansi dapat diakibatkan oleh kesalahan matematik, ketidakmampuan

menerapkan prosedur akuntansi yang tepat, dan pelaporan yang salah atau

penghilangan informasi tertentu.

Apabila kesalahan-kesalahan periode yang lalu jumlahnya material maka

harus dibuat penyesuaian periode sebelumnya ke saldo laba. Jika kesalahan

mengakibatkan laba periode yang lalu terlalu rendah, maka diperlukan ayat

koreksi untuk menambah saldo laba, begitu sebaliknya.

Sumber utama dari saldo laba adalah laba bersih yang dihasilkan

perusahaan. Perkiraan saldo laba bertambah karena laba bersih dan berkurang

karena kerugian bersih dari kegiatan perusahaan. Apabila kerugian operasi atau

debit lain ke saldo laba mengakibatkan saldo debit dalam perkiraan ini, maka saldo

debit ini disebut defisit.

Laba perusahaan berasal dari transaksi dengan perseorangan atau badan

usaha di luar perusahaan. Tidak ada laba yang diakui dari pembangunan gedung

atau pembuatan aktiva lainnya akan digunakan sendiri oleh perusahaan, walaupun

biaya pembuatannya di bawah harga pasar aktiva yang serupa, pembuatan sendiri

dengan harga yang lebih rendah dari harga beli aktiva hanya dianggap sebagai

penghematan biaya. Tidak ada penambahan saldo laba dari transaksi dengan para

pemegang saham yang melibatkan saham yang dibeli kembali, penurunannya

dapat diakui. Penerimaan aktiva melalui hibah tidak diakui sebagai laba, tetapi

sebagai modal setoran. Laba suatu perusahaan dapat didistribusikan kepada para

pemegang saham atau ditahan guna memperluas operasinya.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: Chapter ii (ekuitas)

1

Dividen merupakan pembagian laba kepada para pemegang saham

perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing

pemilik. Pembagian itu dapat berbentuk:

a. Kas

b. Aktiva lain

c. Wesel atau surat hutang lainnya dari perusahaan yang sebenarnya merupakan

dividen kas yang ditangguhkan

Sebagian besar dividen mengakibatkan penurunan laba yang ditahan.

Pengecualiannya meliputi:

a. Dividen saham tertentu yang diterbitkan dalam bentuk pemecahan saham, hal

ini melibatkan pemindahan dari tambahan modal setoran ke modal resmi

b. Dividen dalam likuidasi perusahaan, hal ini menunjukkan suatu pengembalian

sebagian atau seluruh modal rsmi perusahaan kepada para pemegang saham

dan menghendaki penurunan modal setoran.

4. Saham Treasuri

Jika saham sendiri dibeli kembali dan disimpan atas nama perseroan dan tidak

dihentikan peredarannya secara formal, maka saham seperti ini disebut saham

treasuri. Saham treasuri ini kemudian dapat diedarkan kembali atau dihentikan

peredarannya secara formal.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: Chapter ii (ekuitas)

1

Saham treasuri tidak boleh dianggap sebagai aktiva, sebaliknya saham ini

harus dilaporkan sebagai pengurang terhadap modal sendiri secara total. Suatu

perusahaan tidak dapat mempunyai hak kepemilikan atas sahamnya sendiri.

Saham treasuri tidak memperoleh hak-hak seperti yang dimiliki oleh para

pemegang saham perseroan, misalnya dividen atau hak suara, sebagaimana

terdapat pada sekuritas perusahaan lain yang dimiliki perusahaan. Modal resmi

tidak akan terpengaruh oleh pembelian atau penerbitan kembali saham treasuri.

Pembelian saham treasuri menurunkan jumlah saham yang beredar, sementara

penerbitannya kembali akan menaikkan jumlah saham yang beredar, tetapi modal

resmi tidak boleh berubah baik dengan adanya pembelian saham sendiri maupun

penerbitan atau pengeluarannya kembali. Sebagaimana telah ditunjukkan

sebelumnya, tidak akan ada pengakuan keuntungan atau kerugia yang timbul

dengan adanya pembelian saham sendiri, penerbitan kembali, atau penghentian

peredaran saham treasuri untuk selamanya. Saldo laba akan berkurang dengan

adanya transaksi saham treasuri, tetapi tidak akan pernah bertambah dengan

adanya transaksi itu.

C. Pencatatan Ekuitas

Sebagaimana telah disebutkan di atas, modal perseroan dipisahkan antara modal

setoran dan saldo laba. Hal ini merupakan suatu perbedaan yang penting karena para

pembaca laporan keuangan perlu mengetahui bagian ekuitas yang berasal dari

investasi para pemilik dibandingkan dengan bagian ekuitas yang dihasilkan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 9: Chapter ii (ekuitas)

1

ditahan oleh perusahaan. Modal setoran terdiri dari modal resmi dan modal yang

melebihi modal resmi. Modal resmi dicatat sebagai modal saham dan modal yang

melebihi modal resmi dicatat sebagai tambahan modal yang disetor. Transaksi-

transaksi yang berhubungan dengan ekuitas antara lain:

1. Penjualan Saham secara Tunai

Modal saham yang dijual tunai dicatat dengan mendebit kas dan mengkredit

modal saham sebesar nilai pari atau nilai statuter. Apabila jumlah kas yang diterima

dari penjualan saham lebih besar daripada nilai pari atau nilai statuter, kelebihannya

dicatat secara terpisah dengan mengkredit perkiraan tambahan modal setoran (agio

atas nilai pari atau agio atas nilai statuter). Perkiraan ini dipertahankan dalam

pembukuan selama saham yang berkaitan dengan perkiraan itu masih beredar.

Apabila saham ditarik, saldo modal saham dan setiap saldo agio yang bersangkutan

biasanya dihapus. Pada umumnya, saham diberi nilai pari atau nilai statuter (yang

ditetapkan). Tetapi jika nilai seperti itu tidak diberikan, maka seluruh jumlah kas

yang diterima dari penjualan saham dikreditkan ke perkiraan modal saham dan tidak

ada perkiraan agio saham.

2. Penjualan Saham Berdasarkan Abonemen Pesanan

Modal saham bisa diterbitkan berdasarkan abonemen pesanan (subscription).

Abonemen pesanan adalah suatu kontrak yang mengikat secara hukum antara

pemesan (pembeli saham) dan perseroan (penerbit saham). Jadi, merupakan suatu

bentuk pemesanan saham secara resmi. Dokumen ini menetapkan jumlah saham

Universitas Sumatera Utara

Page 10: Chapter ii (ekuitas)

1

yang dipesan, harga pesanan, syarat pembayaran, dan persyaratan lain mengenai

transaksi itu. Abonemen pesanan saham, selain memberikan kepada perusahaan

suatu klaim yang sah sebesar harga kontrak, juga memberikan status resmi sebagai

pemegang kepada pemesan kecuali hak-hak tertentu sebagai pemegang saham yang

secara khusus tidak diperkenankan oleh ketentuan kontrak. Pada umumnya, sertifikat

saham yang membuktikan pemilikan saham tidak diterbitkan sampai seluruh harga

pesanan diterima oleh perusahaan.

Jika saham dipesan secara resmi, akun piutang pemesanan modal saham didebit

sebesar harga subskripsi, modal saham yang dipesan dikredit sebesar jumlah yang

diakui sebagai modal saham apabila harga pesanan telah diterima, dan perkiraan agio

saham dikredit sebesar kelebihan harga pesanan terhadap nilai pari atau nilai statuter.

Piutang pemesanan modal saham merupakan perkiraan pengendali, dan pesanan

perseorangan dicatat pada buku besar pembantu untuk pemesan. Jurnal pemesan

(subscribers journal) bisa digunakan secara khusus mencatat pemesan modal saham.

Piutang pemesanan dianggap sebagai aktiva lancar apabila perusahaan mengharapkan

akan segera menerima sisanya, itu merupakan situasi yang biasa. Modal saham yang

dipesan dan agionya dilaporkan pada segi ekuitas pemegang saham dalam neraca.

Saham yang dipesan mungkin akan dibayar dengan uang (kas) atau aktiva lain

yang disetujui oleh perseroan. Ketika pembayaran diterima perkiraan aktiva yang

sesuai didebit dan perkiraan piutang dikredit. Kredit juga dibuat pada perkiraan

pemesan dalam buku besar pembantu. Penerbitan saham yang sesungguhnya dicatat

dengan mendebit modal saham yang dipesan dan mengkredit modal saham.

Universitas Sumatera Utara

Page 11: Chapter ii (ekuitas)

1

Jika pemesan tidak memenuhi syarat kontrak pemesanan karena tidak mampu

melakukan pembayaran ketika jatuh tempo, maka perusahaan mungkin akan:

a. Mengembalikan kepada pemesan jumlah yang telah dibayarkan

b. Mengembalikan kepada pemesan jumlah yang telah dibayarnya dikurangi

dengan penurunan harga atau biaya yang akan terjadi dalam penjualan

kembali saham itu

c. Menyatakan semua jumlah yang telah dibayarkan sebagai denda

d. Menyerahkan saham kepada pemesan sesuai jumlah yang telah dibayar penuh.

Praktik yang akan diikuti akan tergantung kepada kebijakan yang dijalankan

oleh perusahaan dalam batas-batas hukum yang ditetapkan.

3. Pembayaran Saham dengan Aktiva Selain Kas

Apabila modal saham diterbitkan untuk dibayar dengan aktiva selain kas atau

dalam bentuk jasa, maka nilai pasar yang wajar dari saham tersebut atau nilai dari

imbalan yang diterima akan digunakan untuk mencatat transaksi tersebut. Jika ada

harga pasar yang tercatat di bursa saham untuk saham tersebut, harga ini dapat

digunakan untuk mencatat transaksi itu. Jika tidak, mungkin saja hanya harga pasar

yang wajar dari imbalan atau bayaran yang diterima bisa ditentukan, misalnya

melalui penilaian dari pihak ketiga yang dianggap kompeten.

Jika nilai obyektif baik untuk saham maupun aktiva atau jasa yang diterima

perusahaan tidak dapat ditentukan, maka dalam hal ini dewan direksi pada umumnya

Universitas Sumatera Utara

Page 12: Chapter ii (ekuitas)

1

mempunyai kewenangan untuk menetapkan nilai surat berharga yang diterbitkan dan

aktiva atau jasa yang diterima. Nilai ini akan berlaku secara resmi tanpa memerlukan

adanya pembuktian bahwa telah terjadi kecurangan di dalam penentuan nilai tersebut.

Akan tetapi, penentuan nilai yang dilakukan oleh dewan direksi ini haruslah

didasarkan pada penilaian yang amat cermat. Hal ini telah sering menimbulkan

masalah di mana para anggota dewan menetapkan nilai yang sangat tinggi untuk

saham dalam rangka memperbaiki posisi keuangan yang akan dilaporkan. Jika nilai

atas aktiva dan jasa tersebut tidak dapat ditetapkan dengan jelas dan penilaian yang

dibuat oleh dewan direksi digunakan untuk pelaporan aktiva dan modal yang

ditanamkan, maka dasar-dasar penilaian yang digunakan oleh dewan direksi harus

diungkapkan dalam neraca. Jika terdapat bukti yang jelas bahwa telah dilakukan

penilaian yang tidak tepat terhadap aktiva/jasa hasil pertukaran dengan saham, maka

nilai aktiva/jasa tersebut harus ditetapkan kembali. Suatu saham dikatakan

dipergemuk (watered) jika aktiva yang diperoleh dari hasil pertukaran saham tersebut

telah ditetapkan terlalu tinggi (overstated) sehingga pos modal yang berkaitan

dengannya juga akan terlalu tinggi nilainya. Di sisi lain, neraca akan dikatakan

mengandung cadangan tersembunyi (secret reserves) jika di dalamya terkandung

aktiva yang dinilai terlalu rendah atau adanya unsur kewajiban yang dinilai terlalu

tinggi disertai dengan penetapan nilai modal yang terlalu rendah.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: Chapter ii (ekuitas)

1

4. Pembelian Kembali Saham yang Beredar

Karena berbagai alasan, perusahaan mungkin saja merasa lebih baik untuk

membeli kembali sejumlah saham yang sedang beredar. Alasan perusahaan untuk

membeli kembali saham yang sedang beredar adalah:

a. Memperbesar laba per saham dengan mengurangi jumlah saham yang beredar.

b. Mendorong naiknya harga pasar saham

c. Menaikkan rasio hutang terhadap ekuitas

d. Memperoleh saham untuk dikonversi dengan sekuritas lain

e. Menginvestasikan kelebihan kas secara temporer

Apapun alasannya, saham suatu perusahaan dapat dibeli kembali dengan

menggunakan ketentuan penarikan atau penebusan, dengan membeli kembali saham

di pasar bebas, atau melalui hibah atau sumbangan dari para pemegang saham.

Dalam pembelian kembali saham yang sedang beredar, terdapat ketentuan

bahwa pembelian kembali saham yang sedang beredar tidak menimbulkan laba atau

rugi. Perusahaan menerbitkan saham untuk menambah modalnya, dimana hal ini

dimaksudkan untuk menaikkan profitabilitas, sementara dalam pembelian kembali

saham, perusahaan akan mengurangi modalnya yang akan digunakan untuk operasi

selanjutnya. Laba atau rugi berasal dari aktivitas kegiatan operasi dan kegiatan

investasi perusahaan, bukan dari transaksi yang berhubungan dengan para pemegang

sahamnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: Chapter ii (ekuitas)

2

Modal saham perusahaan dapat dibeli kembali untuk ditahan selamanya

(penghentian peredaran saham selamanya) ataupun disimpan sementara waktu

sebagai saham treasuri dan kemudian ditentukan apakah akan ditahan selamanya atau

diterbitkan kembali.

5. Pembelian Kembali Saham untuk Disimpan Selamanya

Jika saham dibeli kembali seharga nilai pari atau nilai statuter (yang ditetapkan)

dan kemudian disimpan selamanya, maka perkiraan modal saham akan didebit dan

kas dikredit. Jika harga pembelian saham tersebut melebihi nilai pari atau nilai

statuter, maka jumlah kelebihan tersebut dapat diperlakukan sebagai berikut:

a. Dibebankan ke saldo tambahan modal setoran sesuai dengan kelas saham.

b. Dialokasikan antara tambahan modal setoran dan laba yang ditahan

c. Dibebankan seluruhnya ke laba yang ditahan.

Alternatif yang akan digunakan tergantung pada adanya tambahan setoran

modal yang telah ditetapkan sebelumnya dan berdasarkan pilihan manajemen.

Jika suatu perusahaan membeli kembali sahamnya dengan harga di bawah nilai

pari atau nilai statuter, maka selisih tersebut akan dikreditkan ke perkiraan tambahan

modal setoran, dan bukan ke perkiraan laba yang ditahan. Jika kemudian saham

preferen sendiri dibeli kembali dengan harga di atas nilai pari, maka selisihnya dapat

didebit ke perkiraan agio atas nilai pari (sebagai salah satu unsur dari tambahan

Universitas Sumatera Utara

Page 15: Chapter ii (ekuitas)

2

modal setoran), tambahan modal setoran dari pembelian kembali saham preferen atau

laba yang ditahan.

6. Saham Treasuri:

Ada dua metode yang akan digunakan untuk pencatatan transaksi saham treasuri

yang dapat diterima secara umum yaitu:

a. Metode biaya atau harga perolehan (cost method) dimana pembelian saham

treasuri dianggap menimbulkan elemen modal yang tujuan akhirnya masih

akan ditentukan.

b. Metode nilai pari (statuter), dimana pembelian saham treasuri dipandang

sebagai penghentian peredaran saham secara efektif.

7. Hibah Saham Treasuri

Ada kalanya saham treasuri diperoleh berkat hibah (sumbangan) dari para

pemegang saham. Saham mungkin dihibahkan untuk membantu perusahaan

menambah modal dengan menjual kembali saham tersebut. Selain itu, saham bisa

dihibahkan untuk menghilangkan defisit. Pada umumnya, semua pemegang saham

ikut serta dalam hibah, masing-masing pemegang saham menghibahkan persentase

tertentu dari miliknya sehingga proporsi hak milik dalam perusahaan tidak berubah.

Jika tidak ada dasar penilaian yang obyektif, perolehan saham treasuri melalui

hibah dapat dilaporkan dalam pembukuan perusahaan dengan ayat memorandum.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: Chapter ii (ekuitas)

2

Setelah saham hibah tersebut dijual, ayat jurnal yang akan dicatat dengan mendebit

kas dan mengkredit perkiraan tambahan modal setoran.

Jika saham treasuri diperoleh dari hibah dan nilai pasar saham tersebut

diketahui, transaksi itu akan dicatat seperti biasa, baik dengan menggunakan metode

biaya atau metode nilai pari. Sebagai pengganti kredit ke perkiraan kas, ayat jurnal

kredit akan dilakukan terhadap perkiraan tambahan modal setoran, misalnya

tambahan modal setoran dari hibah.

8. Hak atas Saham

Hak atas saham diberikan kepada para pemegang saham yang ada untuk

memungkinkan mereka mempertahankan proporsi hak milik mereka jika ada

penerbitan saham baru

Ketika mengumumkan diberikannya hak untuk membeli tambahan modal

saham, direksi perseroan akan menetapkan tanggal kapan hak itu akan diberikan.

Semua pemegang saham yang namanya terdaftar pada tanggal penerbitan tersebut

akan dicatat untuk menerima hak. Jadi, antara tanggal pengumuman hak dan

penerbitan hak, saham tersebut dianggap menjual right on. Setelah hak tersebut

diterbitkan, maka saham tersebut menjual ex right, dan hak tersebut dijual terpisah

oleh orang-orang yang menerimanya dari perseroan. Tanggal kadaluarsa juga

ditentukan pada saat hak tersebut diumumkan dan hak yang tidak dimanfaatkan

sampai tanggal kadaluarsa ini tidak akan mempunyai nilai apa-apa lagi.

Universitas Sumatera Utara

Page 17: Chapter ii (ekuitas)

2

Jika hak atas saham diterbitkan bagi para pemegang saham, hanya ayat memori

yang diperlukan dalam pembukuan penerbit yang menunjukkan jumlah lembar saham

yang dapat dimiliki berdasarkan hak yang beredar. Informasi seperti ini diperlukan

agar perseroan dapat menyediakan saham yang belum diterbitkan atau yang dibeli

kembali dalam masalah yang memadai untuk memenuhi ketentuan hak atas saham

tersebut. Atas penyerahan hak dan penerimaan pembayaran sebagaimana digariskan

oleh hak tersebut, diterbitkanlah saham. Pada saat ini satu jurnal memori dibuat

untuk mencatat penurunan jumlah lembar hak yang beredar disertai dengan satu ayat

jurnal untuk mencatat penjualan saham. Ayat jurnal untuk penjualan saham dicatat

dengan cara yang sama dengan penjualan saham lainnya, dengan pengakuan yang

tepat atas kas yang diterima, nilai pari atau nilai statuter dari saham yang

diterbitkan,dan tambahan modal setoran jika ada. Informasi yang berkaitan dengan

hak atas saham yang masih beredar harus dilaporkan dalam neraca perseroan

sehingga pengaruh dari penggunaan atas hak yang masih tersisa dapat ditentukan

9. Laba dan Dividen

Jika perusahaan memperoleh laba, maka pencatatan yang akan dilakukan adalah

dengan mendebit ikhtisar laba rugi dan mengkredit saldo laba sebesar jumlah laba

yang diperoleh pada periode tersebut.

Perusahaan dapat saja mengumumkan dividen yang akan dibayarkan sebelum

pembagian dividen. Jurnal yang harus dicatat pada saat pengumuman adalah dengan

mendebit dividen dan mengkredit utang dividen (tergantung pada jenis dividen yang

Universitas Sumatera Utara

Page 18: Chapter ii (ekuitas)

2

akan dibagikan). Pada saat realisasi dividen, pencatatan yang harus dilakukan adalah

dengan mendebit perkiraan utang dividen dan mengkredit kas atau akun yang sesuai

dengan jenis dividen yang diberikan.

10. Kuasi Reorganisasi

Saldo debit dalam akun saldo laba disebabkan oleh akumulasi kerugian selama

beberapa tahun atau pendebitan dalam jumlah besar ke saldo laba. Ada kalanya

perusahaan yang mengalami defisit yang besar dipaksa untuk menghentikan usahanya

dan atau ditangani pengadilan sebagai perusahaan yang sedang bangkrut. Namun

dapat juga saldo tersebut dinolkan untuk menghapus defisit saldo laba sehingga

seakan-akan perusahaan tersebut baru didirikan. Ini disebut kuasi reorganisasi.

Pada kuasi reorganisasi, aktiva dinilai kembali agar mencerminkan nilai pasar

saat itu. Hal ini mungkin akan memerlukan penurunan nilai aktiva dalam jumlah

yang besar yang dicatat juga ke saldo laba sehingga memperbesar defisit. Total

defisit kemudian dihapus dengan membebankannya ke saldo modal setoran. Dengan

demikian perusahaan mempunyai struktur modal yang baru.

D. Penyajian Ekuitas di Neraca

Modal setoran dan unsur-unsurnya dalam neraca harus diungkapkan secara

terpisah dari saldo laba. Dalam sisi modal setoran, penting untuk mengidentifikasi

kelas-kelas saham yang utama dengan perkiraan tambahan modal setoran dari kelas

saham yang bersangkutan. Walaupun ada praktik yang lazim untuk melaporkan

Universitas Sumatera Utara

Page 19: Chapter ii (ekuitas)

2

tambahan modal setoran dari setiap kelas saham dalam satu jumlah saja, namun

perkiraan-perkiraan terpisah harus disediakan dalam buku besar untuk menunjukkan

masing-masing sumber modal setoran dan saham treasuri, dari denda pemesanan

saham, atau dari hibah oleh para pemegang saham.

Selain informasi diatas, harga pokok saham treasuri harus dikurangkan dari

ekuitas pemegang saham. Demikian pula kerugian yang belum direalisasi atas

sekuritas jangka panjang yang dapat diperjualbelikan harus dilaporkan sebagai pos

lawan ekuitas dan dikurangkan dalam penentuan total ekuitas pemegang saham.

Para pembaca laporan keuangan harus diberi penjelasan mengenai perubahan

masing-masing saldo ekutas yang terjadi selama satu periode.

PSAK No. 21 menyatakan bahwa penyajian ekuitas di neraca mencakup

beberapa hal berikut ini:

1. Penyajian modal dalam neraca harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada

akta pendirian perusahaan dan peraturan yang berlaku serta menggambarkan

hubungan keuangan yang ada.

2. Modal dasar, modal yang ditempatkan, dan modal yang disetor, nilai nominal

dan banyaknya saham untuk setiap jenis saham harus dinyatakan dalam

neraca.

3. Bila terdapat lebih dari satu jenis saham, hak preferen dari suatu golongan

saham atas dividen dan pelunasan modal pada saat likuidasi harus

dicantumkan dalam laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 20: Chapter ii (ekuitas)

2

4. Dalam hal terdapat tunggakan dividen atas saham preferen dengan hak

dividen kumulatif, jumlah tunggakan tiap saham dan jumlah keseluruhan

dividen pada periode sebelumnya harus diungkapkan dalam catatan atas

laporan keuangan.

5. Perubahan atas modal yang ditanam dalam tahun berjalan harus diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan.

6. Modal disajikan dalam neraca setelah kewajiban. Bentuk penyajiaannya

sesuai dengan akta pendirian badan usaha tersebut, misalnya: saham atas

penyertaan modal dalam kepemilikan PT.

7. Pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek, saham dapat ditempatkan

dengan dasar pesanan. Dengan dasar ini, saham hanya akan dikeluarkan jika

pemesan telah membayar penuh harga saham yang bersangkutan. Pesanan

saham dicatat dengan mendebit akun piutang kepada pemesan saham dan

mengkredit akun modal saham yang dipesan. Akun modal saham yang

dipesan disajikan dalam kelompok modal di bawah akun modal saham. Akun

piutang kepada pemesan saham sebesar sisa harga saham yang belum dilunasi

dalam transaksi semacam ini lazimnya disajikan dalam kelompok aktiva

lancar. Apabila piutang ini tidak dimaksudkan untuk ditagih dalam waktu

dekat, akun ini dapat disajikan dalam kelompok mengurangi akun modal

saham yang dipesan. Pada saat harga saham sudah dibayar penuh, akun

modal saham yang dipesan akan didebit dan akun modal saham dikredit.

Universitas Sumatera Utara

Page 21: Chapter ii (ekuitas)

2

8. Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah

memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu.

Akun ini harus dinyatakan terpisah dari akun modal saham. Seluruh saldo

laba dianggap bebas untuk dibagikan sebagai dividen, kecuali jika diberikan

indikasi mengenai pembatasan terhadap saldo laba,misalnya cadangan untuk

perluasan pabrik atau untuk memenuhi ketentuan UU maupun ikatan tertentu.

Saldo laba yang tidak tersedia untuk dibagikan sebagai dividen karena

pembatasan-pembatasan tersebut, dilaporkan dalam akun tersendiri yang

menggambarkan tujuan pencadangan dimaksud, pembatasan-pembatasan

yang ada harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

9. Saldo laba tidak boleh dibebankan atau dikredit dengan pos-pos yang

seharusnya diperhitungkan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Bentuk penyajian ekuitas di neraca akan tergantung pada penggunan metode

pencatatan atas transaksi saham treasuri. Jika perusahaan menggunakan metode

biaya untuk mencatat transaksi saham treasuri, maka saham treasuri akan

disajikan dibawah total ekuitas dan disajikan sebagai pengurang. Jik perusahaan

menggunakan metode nilai pari, maka saham treasuri akan disajikan dibawah

akun modal saham sebagai pengurang akun tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: Chapter ii (ekuitas)

2

1. Penyajian Ekuitas di neraca jika saham treasuri dicatat menggunakan

metode biaya

Ekuitas:

- Modal saham preferen, nilai nominal Rp xxx, diterbitkan Rp xxx

xxx lembar, ditempatkan dan disetor penuh xxx lembar

- Modal saham biasa, nilai nominal Rp xxx, diterbitkan Rp xxx

xxx lembar, ditempatkan dan disetor penuh xxx lembar

- Tambahan modal yang disetor Rp xxx

- Saldo Laba Rp xxx

Jumlah Rp xxx

- Saham Tresuri (Rp xxx)

Total Ekuitas Rp xxx

2. Penyajian Ekuitas di neraca jika saham treasuri dicatat menggunakan

metode nilai pari

Ekuitas:

- Modal saham preferen, nilai nominal Rp xxx, diterbitkan Rp xxx

xxx lembar, ditempatkan dan disetor penuh xxx lembar

- Modal saham biasa, nilai nominal Rp xxx, diterbitkan Rp xxx

xxx lembar, ditempatkan dan disetor penuh xxx lembar

- Saham Treasuri (Rp xxx)

Jumlah modal Rp xxx

- Tambahan modal yang disetor Rp xxx

- Saldo Laba Rp xxx

Total Ekuitas Rp xxx

Universitas Sumatera Utara