1

1Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

CHANGING ENERGY FUTURE, STARTS NOW

RINGKASAN DRAFT

RENCANA STRATEGISKESDM TAHUN 2015-2019BAHAN PADA ACARA MUSRENBANG REGIONAL SE-WILAYAH KALIMANTAN

Tarakan, 16 Desember 2014

2

2

Visi

Misi

TUJUAN /SASARA

N(Indikator Kinerja)

Kebijakan

Strategi

Proyek APBN

Bab I Bab III Bab IV

•Capaian & EVALUASI 2010-2014

•POTENSI & TANTANGAN/ ISU

DAFTAR ISI

• Ketahanan energi• Perekonomian• Kesra

Kondisi yg diinginkan 2019 (Visi) tapi mengandung indikator (kuantitatif)

Proyek non-APBN

&Kebijakan

implementatif

Timeline 5 tahun

Bab 5: Pengembangan ESDM per Wilayah1. Sisi Kebijakan Makro 2. Sisi Kegiatan (RKA-KL)Transisi

POSTUR RENSTRA KESDM 2015-2019

Anggaran 5 tahun?

1

33’

Mapping Mau kemana?

How to solve?

*arahan Bappenas 5 Des 2013

2

Bab II : Alur Pikir & Strategic MappingBab V : Perencanaan Kebutuhan & Penyediaan EnergiBab VI : Kegiatan per Wilayah

Supply-demand Energi dengan model LEAP

3

3

EVALUASI 6 TARGET NASIONAL: BIDANG ENERGIPADA RPJMN 2010-2014

1. Produksi minyak 1,01 juta bpd

2. Kapasitas terpasang panas bumi 5.000 MW

3. Penggunaan gas untuk transportasi (30 SPBG)

4. Rasio elektrifikasi 80%

5. Pembangunan pembangkit 3.000 MW/tahun

6. Jaringan gas kota (21 kota, 88 ribu SR)

804 ribu bpd

1.403 MW (2013: Mataloko, 2014: ulumbu, patuha & cibuni)

+ 30 SPBG

81,4%

5.368 MW

21 kota

4 diantaranya akan suksesTARGET 2014

4

4* Mengakomodir hasil FGD Background study dengan Bappenas sepanjang 2013 & 2014 (melibatkan akademisi, pengamat, K/L, Badan Usaha, dll)

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja

TANTANGAN/ISU*

1. Penurunan produksi minyak

2. Pemanfaatan energi domestik

3. Ketergantungan impor BBM/LPG

4. Akses energi terbatas (BBM, gas, listrik)

5. Harga energi belum kompetitif & subsidi tinggi

6. Pemanfaatan energi belum efisien

7. Bauran energi masih didominasi BBM, sedangkan EBT masih rendah

8. Peningkatan Nilai Tambah

Strategi?

5TUJUAN

RENSTRA

KESDM

TUJUAN-1 28

TUJUAN-2 2

TUJUAN-3

1

TUJUAN-41Terwujudnya peningkatan

investasi sektor ESDM

Terjaminnya penyediaan energi dan bahan baku domestik

Terwujudnya optimalisasi penerimaan negara

Terwujudnya subsidi energi yang lebih terarah dan harga yang kompetitif.

TUJUAN-5

9Terwujudnya manajemen dan

SDM yang profesional serta peningkatan kapasitas Iptek &

pelayanan kegeologian

1

3

TUJUAN & SASARAN

2STRATEGI

5

5

PENURUNAN PRODUKSI MINYAKISU-1:

STRATEGI & RENCANA AKSI On1 Proyek migas strategis

- Bukit Tua & Ande ande lumut 2015- Donggi Senoro-Matindok 2015-2016- Lapangan MDA-MBH (Husky) 2016- Jangkrik (ENI) 2016

- IDD: Bangka-Gendalo-Gehem201620172018

- Cepu: Jambaran Tiung Biru 2017- Masela 2018- Tangguh Train-3 2019

• 2010-2014: Produksi minyak menurun TAPI penerimaan migas relatif meningkat/stabil.

• Kenaikan minyak karena Blok Cepu → on stream Nov 2014, peak Feb 2015.

• 2015-2016: Peak produksi migas → minyak 2015 dan gas 2016

• 2018 → peak produksi gas

Indikator Kinerja: PRODUKSI MIGAS

• Perkiraan sementara produksi dari sisi teknis (Teknokratik) → Perlu pematangan rencana kedepan (PolitiK)

Bukit tua, Madura, Blok Ketapang, offshore, Petronas, 20 ribu bpd, April 2015Tambak lorok, Kepodang, Blok Muria, Petronas April 2015Ande2 lumut, Blok North West Natuna, Kepri, AWE/Santos, 4300 bpd

6

6

STRATEGI & RENCANA AKSI Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

2 Penandatangan Wilayah Kerja (WK) Migas Wilayah 12 12 12 12 12

3 Pemantapan kolaborasi DJMigas, Bageol & Litbanga. Survey geologi (Bageol)b. Evaluasi WK gagal untuk dilelangkan kembalic. DJM menawarkan langsung WK hasil survey

Bageol (selain penawaran WK skenario DJM)

WilayahWilayah Wilayah

4 Implementasi Prototype Rig Migas Unit 2 2 2 2 2

5 Koordinasi pembinaan usaha migas (fasilitasi perizinan, lahan, keamanan)

6 Rancangan Permen Perpanjangan Kontrak Migas Selesai 2014

7 Revisi UU Migas Selesai ??

• Perpindahan kegiatan survey dari DJMigas

ke Bageol

• 2014: Survey & pemetaan geologi +

Rp. 205 miliar, termasuk (Rp. 51 miliar,

dampak pengalihan survey dari DJMIGAS ke

Badan Geologi)

ISU-1:

Indikator Kinerja: PRODUKSI MIGAS

PENURUNAN PRODUKSI MINYAK

7

7

PEMANFAATAN ENERGI UNTUK DOMESTIKISU-2:

1. Terkadang kurang gas, karena kebutuhan gas besar dan supply gas yang terbatas karena kontrak & infrastruktur.

2. Mulai 2013, porsi domestik akan lebih besar dari ekspor (grafik kuning > biru)

INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019Persentase alokasi gas

a. Domestikb. Ekspor

61%39%

61%39%

60%40%

60%40%

57%43%

Indikator Kinerja: Persentase alokasi gas

STRATEGI

8

8

Indikator Kinerja: Persentase alokasi gas

PEMANFAATAN ENERGI UNTUK DOMESTIKISU-2:

STRATEGI & RENCANA AKSI On1 RECEIVING TERMINAL GAS (5 UNIT)

- Receving Terminal Jawa Barat NRegas 2012

- Receving Terminal Lampung PGN 2014 Jul com

- Receving Terminal Arun PTM 2014 Okt com

- Receving Terminal Banten EDK 2015

- Receving Terminal Jawa TengahPTM 2016

2 PIPA TRANSMISI GAS

- Arun-Belawan PTM 2014 Okt com

- Kepodang-Tambak Lorok Bakrie 2015

- Cirebon-Semarang (Cisem) Rekin-PGN-PTM

- Gresik-Semarang (Gresem) Pertagas 2016

- Cirebon Bekasi (Cibek) Pertagas

3 Alokasi gas untuk Dalam Negeri

4 Permen Prosedur Teknis Persetujuan Alokasi dan Harga Gas

2014?

Lampung: • Alokasi dari Tangguh 2014: 5 kargo. 2015: 14 kargo• Kenapa lampung. 2015 pagar dewa abis n 2016 CNOOC abis. SSWJ nanti diisi

FSRUArun• Alokasi 2014-2015: Tangguh & bontang• Bontang Nov 2014. Comissioning Okt 2014 dari tail exxon arun

Banten:• Alokasi dari bontang 2015• Butuh HOA (B to B). • Staus: Lagi bangun Jetty kapal nongkrong di pulau galang

Jateng:• Dulu request PLN. Alokasi menyusul

• Bontang 2014 ekses: Mei-des 20 kargo, 2015 29 kargo. Mei-Okt ekspor. Nov kasih arun. Alokasi belom

• Neraca gas defisit: saat ini 5 FSRU @300MTPA hanya dimasukin minimal capasicty

• Jabar dari tangguh ex sempra• Alokasi gas → PJBG → gas cucok → ngalir• PGN juli comissioning → butuh 5 kargo• Yang boleh ekspor yang biasa ekspor → tangguh & bontang• Next gas → domestik atau kalau tidak keserap balikin ke negara• Donggi → Ekspor • Tangguh 3 120 triliun invest → deliverability jelas → jgn sampai fluktuatif

demand, jgn setaun2 alokasinya tp longterm → mengganggu operasional (reservoir), tank top, kendala marketing, diversion sulit

• Donggi senoro: full ekspor, ada domestik tapi pipa• Pelanggan PGN biasa harga gas pipa murah. Kalo mulai pake FSRU terpaksa harga

naik.

TANGGUH

BONTANG

9

9

KETERGANTUNGAN IMPORISU-3:

1. Kapasitas kilang 1,16 juta bcd (prod.649 ribu bpd)

2. Impor minyak mentah antara lain dari 5 negara (Arab Saudi, Azerbaijan, Brunei, Angola, Nigeria)

3. Impor BBM antara lain dari 6 negara (Singapore, Korsel, Malaysia, Kuwait, China dan India (+ 33 juta KL/tahun).

4. Impor BBM sekitar US$ 100 juta/hari*

INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019

1 Volume BBM- Subsidi- Non subsidi

Juta KL 76,6251,6624,96

78,8255,3423,48

81,1156,4524,66

83,5057,0126,48

85,9751,6634,31

2 Kapasitas kilang BBM Ribu BCD 1.167 1.167 1.167 1.167 1.467

* kenaikan 3%

dgn upaya pengendalian

* 67% bersubsidi

STRATEGI

10

10

KETERGANTUNGAN IMPORISU-3:

INDIKATOR KINERJA 2015 2016 2017 2018 2019

1 Volume BBM Juta KL 76,62 78,82 81,11 83,50 85,972 Kapasitas kilang BBM Ribu BCD 1.167 1.167 1.167 1.167 1.467

STRATEGI PROFILE:

❖ Gov: Lahan, Offtaker, distribusi, Harga, Insentif, kilang configurasi

❖ Swasta: Investasi, Teknologi, SDM, License, crude

❖ Pertamina sebagai CA → Keppres

❖ Nilai Investasi: > Rp. 100 T

❖ Target selesai: 2019

❖ Kapasitas: 300 mbcd

❖ Produk: Bensin > RON 91, diesel, Avtur, LPG, Petcal

❖ Butuh APBN untuk pendampingan

❖ Offtaker : PTM & domestik market

❖ Supply crude: a.l. Irak

KILANG MINYAK- SKEMA KPSBontang, Kaltim

NEXT STEP:

❖ Menyusun Agreement (bidding proposal) yang di contest-kan:

- Incentives needed

- Level of guarantee

- Lama Konsesi

- Waktu pembangunan

- Spec & volume produk

- dll

11

11

KETERGANTUNGAN IMPORISU-3:

INDIKATOR KINERJA Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Produksi kilang LPG Juta ton 0.87 0.89 0.91 0.91 0.91 2 Kebutuhan LPG Dalam Negeri Juta ton 7.42 8.53 9.81 11.28 12.97 3 Impor LPG Juta ton 6.55 7.64 8.90 10.37 12.06

STRATEGI

• Lokasi: Musi Banyu Asin

• Kapasitas: 3.000 Ton

• Target selesai 2014

• Total anggaran : + 102 Miliar✓ Realisasi 2013 : 30 Miliar✓ Pagu 2014 : 72 Miliar

Pembangunan Kilang Mini LPG - APBN

12

12

AKSES ENERGI TERBATASISU-4:

A. ISU: Kelangkaan BBM dan ketersediaan gas:

KEBIJAKAN : 3.Percepatan infrastruktur & 4.Diversifikasi energiSTRATEGI:1. Depo BBM

Mumugu, Rp. 100 M, 2014

2. Konversi BBM ke BBG

• Saat ini: 24 SPBG eksisting di Jabodetabek, Palembang & Surabaya (APBN 8 SPBG)

• 2013-2015: 68 SPBG & 11 MRU

• 2012-2013: 3000 konverter kit, 2014: 2000 unit selain angk-umum

• Konverter kit untuk nelayan tangkap 950 paket (2013)

• 2015: 1 Mini LNG Plant & 8 LCNG Station

1. Pertamina 22 SPBG & 7 MRU - APBN 10 SPBG & 7 MRU - Murni PTM 12 SPBGEKsisting PTM: 23 SPBGTotal kumulatif 2014: 45 SPBG & 7 MRU

2. PGN 12 SPBG & 2 MRUEksisting: 1 SPBG & 1 MRUTotal Kumulatif 2014: 13 SPBG &3 MRU

❖ Total SPBG Beroperasi (kumulatif):- Sampai dengan tahun 2013 = 29 SPBG & 2 MRU- Sampai dengan tahun 2014 = 69 SPBG & 10 MRU

❖ Telah diterbitkan Permen No.8/2014 tentang Pelaksanaan Penyediaan & Pendistribusian BBG untuk transportasi jalan

❖ Kepmen Penugasan ke Pertamina & PGN : 58 SPBG & 10 MRU

1. Pertamina : 45 SPBG & 7 MRU • APBN 2014 : 10 SPBG & 7 MRU• Pertamina 2014: 12 SPBG• Eksisting : 23 SPBG

2. PGN : 13 SPBG & 3 MRU• 2014 : 12 SPBG & 2 MRU• Eksisting : 1 SPBG & 1 MRU

❖ Next Renstra sementara: 2015 → 2 SPBG/tahun

13

13

AKSES ENERGI TERBATASISU-4:

A. ISU: Kelangkaan BBM dan ketersediaan gas:

KEBIJAKAN : 3.Percepatan infrastruktur & 4.Diversifikasi energiSTRATEGI:3. Konversi mitan ke LPG

4. Jaringan gas kota

2007-2014: • Paket yg dibagikan s.d Okt 13: 54 juta (over rencana 52,9 jt paket)• Net penghematan 103,4 triliun

2015-2019:• Belum ada rencana pembagian paket lagi• Hanya isi ulang

2009-2013: 20 lokasi (Sumsel, Jatim, Jabodetabek, Kaltim, Sulsel, Jabar, Jambi, Papua, Jateng) → 72 ribu RT

2014: 5 lokasi (Bekasi, Bulungan, Aceh, Batam, Semarang) → 20 ribu RT

2015-2019: 2 lokasi tiap tahun

Satuan 2015 2016 2017 2018 2019LPG 3 kg Juta MT 5,11 5,46 5,83 6,22 6,65

14

14

INDIKATOR KINERJA Satuan 2015 2016 2017 2018 2019Rasio elektrifikasi % 83,2 86,4 89,6 92,8 95,9Kapasitas terpasang pembangkit MW 51.954 55.926 60.051 64.546 70.086Porsi BBM pada E-mix pembangkit % 4% 6% 4% 2% 2%Losses (susut jaringan) % 8,45 8,38 8,31 8,24 8,18

STRATEGI & RENCANA AKSI Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

1 Pembangunan pembangkit 5.196 6.340 8.914 9.335 5.342

2 Penyelesaian pembangkit besar/strategisa. PLTU Jawa Tengahb. PLTU Sumsel 9c. PLTU Sumsel 10

MWMWMW

6001.900

600600

3 Transmisi Kms 2.627 3.069 1.803 2.025 654

4 Listrik gratis untuk rakyat tak mampu Rumat Tangga 88.889 88.889 88.889 88.889 88.889

AKSES ENERGI TERBATAS (LISTRIK, BBM & GAS)

ISU-4:

B. ISU: Akses kelistrikan:• Rasio elektrifikasi: + 80% → 20% belum terlistriki• Kapasitas pembangkit + 44 ribu MW• Pertumbuhan listrik 9%/tahun (butuh 3.000 MW/tahun)

15

15

NAD90,24%

Sumut91,26%

Sumbar87,40%

Riau 80,14%

Sumsel73,30%

Bengkulu81,12%

Babel 99,99%

Lampung74,98%

Jakarta99,99%

Banten88,89%

Jabar82,15%

Jateng87,30%

Jambi77,06%

DIY81,70%

Jatim82,05%

Bali80,93%

NTT57,94%

Kalbar80,74%

Kalsel82,44%

Kaltim81,65%

Sulut83,51%

Sulteng73,42%

Sulsel83,08%

Malut88,95%

Maluku79,72%

Papua37,48%

Category :

> 70 %

50 - 70 %

< 50 %

Sulbar67,41%

Kepri75,13%

Rasio Elektrifikasi 2014(Realisasi s.d. Agustus 82,37% *))

Sultra65,80%

Papua Barat78,59%

Kalteng67,67%

Gorontalo70,49%

NTB65,82%

Catatan : Dibutuhkan anggaran sekitar Rp. 2,5 Trilyun-Rp.3 Trilyun per tahun

16

16

PEMBANGUNAN KETENAGALISTRIKAN DI KALIMANTAN2014-2022

17

17

Indikator Kinerja Satuan 2015 2016 2017 2018 2019

Kapasitas terpasangRealistis

MW 1.441 1.720 2.053 2.742 3.412

STRATEGI & RENCANA AKSI Satuan 2015 2016 2017 2018 20191 Penambahan kapasitas PLTP realistis MW 35 279 334 689 670 2 Penyelesaian proyek panas bumi strategis

a. PLTP Sarullab. PLTP Muralabohc. PLTP Rajabasad. PLTP Rantau Dedap

MWMWMWMW

114 119110

119110110220

110

3 Penetapan WK Panas Bumi Wilayah4 Rekomendasi WK Panas Bumi (Bageol) Wilayah

PLT Panas bumi (Installed 1.343,5 MW)• Revisi UU Panas Bumi → sudah jalan

bersama DPR• Target selesai di Periode DPR ini• Revisi PP 59/2007 → kepastian harga✓ Revisi Permen Penugasan PLN (FIT)✓ Revisi Permen lelang Pabum.• Target dalam jangka pendek ada lelang

WKPabum

BAURAN ENERGI NASIONAL DIDOMINASI BBM, EBT MASIH RENDAH

ISU-7:

KEBIJAKAN : 4.Diversifikasi energiSTRATEGI :

18

18

BEBERAPA PLTP YANG ONSTREAM - KALIMANTANPADA PERIODE RENSTRA 2015-2019

19

19

POTENSI PLT BIOMASSA SAMPAH KOTA KALIMANTAN

NO POTENSI TPA KAPASITAS TPA TON PER TAHUN

EFISIENSI SISTEM PEMBANGKITAN (MWH)

TOTAL POTENSI TEKNO-EKO (MWE)

1 KALIMANTAN BARATTPA Batulayang 109.500 31.353,20 4,97

2 KALIMANTAN TENGAHTPA Km 14 44.713 12.802,56 1,83

3 KALIMANTAN SELATANTPA Basirih 73.000 20.902,14 3,48

4 KALIMANTAN TIMURTPA Manggar 75.008 21.476,94 3,56

5 KALIMANTAN TIMURTPA Bukit Pinang 117.074 33.521,80 5,28

TOTAL 419.295 120.057 19,12

20

20

POTENSI BIOMASSA KALIMANTAN

Kelapa Sawit 8.812 Tebu 399 Karet 1.918

Kelapa 53 Padi 2.255

Jagung 408 Ubi Kayu 110

Kayu 1.212 Sapi 96

Sampah Kota 326 TOTAL 15.588

Kelapa Sawit 60Tebu 854Karet -

Kelapa 37Padi 5.353

Jagung 954Ubi Kayu 120

Kayu 14Sapi 296

Sampah Kota 1.527TOTAL 9.215

Kelapa Sawit -Tebu -Karet -

Kelapa 7Padi 405

Jagung 85Ubi Kayu 18

Kayu 19Sapi 53

Sampah Kota 48TOTAL 636

Kelapa Sawit 75Tebu -Karet ---

Kelapa 14Padi 20

Jagung 1Ubi Kayu 1

Kayu 21Sapi 4

Sampah Kota 14TOTAL 151

Kelapa Sawit 75Tebu -Karet -

Kelapa 14Padi 20

Jagung 1Ubi Kayu 1

Kayu 21Sapi 4

Sampah Kota 14TOTAL 151

Kelapa Sawit 323Tebu 42Karet -

Kelapa 38Padi 1.111

Jagung 251Ubi Kayu 12

Kayu 21Sapi 65

Sampah Kota 74TOTAL 1.937

Kelapa Sawit 3.384Tebu -Karet 862

Kelapa 10Padi 642

Jagung 30Ubi Kayu 7

Kayu 44Sapi 16

Sampah Kota 66TOTAL 5.062

TOTAL POTENSI BIOMASSA DI INDONESIA

ADALAH 32.654 MWe

21

21

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PENGEMBANGAN ANEKA EBT DI KALIMANTANTAHUN 2015

NO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA UNIT RUMAH FASUM KAP(KW)

1 Kalimantan Tengah Katingan Katingan Hulu Tumbang Mahop 1 64 2 162 Kalimantan Tengah Seruyan Suling Tambun Tumbang Langkai 1 200 10 250

3 Kalimantan Timur Kutai Kertanegara Muara Muntai Perian 1 234 2 406

4 Kalimantan Timur Kutai Barat Long Apari Tiong Ohang 1 60 TOTAL 4   498 14  732

PEMBANGUNAN PLTMH

22

22

Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi EnergiKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

PENGEMBANGAN ANEKA EBT DI KALIMANTANTAHUN 2015

PEMBANGUNAN PLTS TERPUSATNO PROPINSI KABUPATEN KECAMATAN DESA UNIT KAP (KW)

1 Kalimantan Barat Landak Air Besar Engkadik Pade 1 602 Kalimantan Barat Landak Menyuke Ongkol Padang 1 603 Kalimantan Barat Landak Air Besar Temoyok 1 604 Kalimantan Barat Landak Kuala Behe Permit 1 155 Kalimantan Timur Mahakam Ulu Long Apari Long Pananeh 1 sd. 3 1 306 Kalimantan Tengah Lamandau Bulik Timur Nanga Koring 1 157 Kalimantan Tengah Lamandau Bulik Timur Sungkup 1 20

8 Kalimantan Tengah Katingan Sanaman Mantikei Tumbang Manggara & Tumbang Kawei 1 20

9 Kalimantan Tengah Murung Raya Laung Tuhup Tumbang Bahan 1 15 TOTAL 9 295

23

23

PEMBANGUNAN FISIK EBT: KOALISI PUSAT-DAERAH

24

24

BAURAN ENERGI NASIONAL DIDOMINASI BBM, EBT MASIH RENDAH

KEBIJAKAN : 6.Diversifikasi energiSTRATEGI:BAHAN BAKAR NABATI

• Kapasitas biodiesel: 4,2 juta kL dan produksinya sekitar 2,8 juta kL;

• Permen 23/2013 ttg Mandatory BBN

ISU-7:

PROGRAM PENGEMBANGAN

• Harga indeks pasar BBN cair yang sesuai keekonomian;

• Infrastruktur distribusi BBN cair

• Meringankan biaya investasi biogas (DAK, kredit lunak dari dana Pemerintah, bantuan sosial);

• Insentif (contoh: pengurangan pajak, green company award).

*) Persentase pencampuran Biodiesel pada Solar sebesar 7.5% sejak tanggal 15 Feb 2012 dan sejak 1 Sept 2013 ditingkatkan menjadi 10%.

**) Realisasi sampai dengan 11 Agustus 2013.***) Target mandatori pemanfaatan BBN sesuai dengan Renstra

Kementerian ESDM untuk semua sektor.

Mandatori BBN

PERKEMBANGAN PRODUKSI BBN NASIONAL

REALISASI MANDATORI BBN BIODIESEL 2013

TARGET MANDATORI BBN 2014

  2014 2015 2016 2017 2018 2019Transportasi PSO 1.64 1.78 3.84 4.14 4.47 4.83 Transportasi Non PSO dan Industri

1.57 1.69 3.66 3.95 4.26 4.61

Pembangkit Listrik 0.81 0.93 1.03 0.94 0.87 0.80 TOTAL BIODIESEL 4.02 4.40 8.52 9.03 9.61 10.24

25

25

1. Terjaminnya peningkatan penyediaan energi dan bahan baku domestikTujuan

STRATEGI & RENCANA AKSI Satuan 2015 2016 2017 2018 20191 Pemboran air tanah untuk warga titik 100 100 100 100 100

SASARAN Satuan 2015 2016 2017 2018 2019Kumulatif lokasi air bersih lokasi 1344 1444 1544 1644 1744

Since 2005

26

26

NOPROGRES

(%)CAPAIAN KEGIATAN

JUMLAH IUP

(Jun 2014)

1. 0 – 5 Progres mencapai Studi Kelayakan

102

2. 6 – 10 Progres mencapai AMDAL 15

3. 11 - 30 Progres mencapai Ground Breaking dan Awal Konstruksi Pabrik

12

4. 31-50 Progres mencapai Pertengahan Tahap Konstruksi Pabrik

20

5. 51-80 Progres mencapai Akhir Tahap Konstruksi

4

6. 81-100 Progres mencapai tahap commissioning/Produksi

25

NO KOMODITASJUMLAH

IUP

JUMLAHFAS.

PENGOLAHAN /PEMURNIAN

1. Nikel 36 30

2. Bauksit 11 6

3. Besi 7 7

4. Mangan 3 3

5. Zirkon 13 13

6. Timbal dan Seng 2 2

7. Kaolin dan Zeolit 4 4

Total 76 65

Rencana Investasi : US$ 17,5 MiliarRealisasi s.d Oktober 2014 : US$ 5,0 Miliar

1. Progres Pembangunan2. Jumlah Rencana Fasilitas Pengolahan

dan Pemurnian

Kendala :1. Infrastruktur2. Energi3. Fiskal

Progress Hilirisasi (Pelaksanaan UU No.4/2009)

PENINGKATAN NILAI TAMBAHISU-8:

27

27

PENATAAN IUPREKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA NASIONAL

STATUS

SEBELUM KORSUP SESUDAH KORSUP

MINERAL BATUBARA

JUMLAH

MINERAL BATUBARA

JUMLAH

EKS OP EKS OP EKS OP EKS OP

CNC 1.524 2.056 1.473 988 6.041 1.493 2.064 1.391 1.028 5.976

NON CNC 1.442 1.974 1.063 398 4.877 1.363 1.936 991 382 4.672

SUB TOTAL 2.966 4.030 2.536 1.386

10.918

2.856 4.000 2.382 1.410

10.648

TOTAL 6.996 3.922 6.856 3.792

Per 26 November 2014

28

28

IPENATAAN IUPREKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

WILAYAH KALIMANTAN

SEBELUM KORSUP

PROVINSI

CNC NON CNC JUMLAHTOTA

LMINERAL BATUBARA MINERAL BATUBARA

MINERAL

BATUBARAEKS OP EKS OP EKS OP EKS OP

KALBAR 183 109 74 4 212 71 29 0 575 107 682

KALTENG 91 104 237 123 87 31 154 39 313 553 866

KALSEL 15 47 131 211 43 74 140 184 179 666 845

KALTIM 16 4 431 356 18 0 300 67 38 1154 1192

KALTARA 25 4 141 16 12 4 48 1 45 206 251

TOTAL 330 268 1014 710 372 180 671 291 1150 2686 3836

Per 26 November 2014

29

29

PENATAAN IUPREKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

WILAYAH KALIMANTAN

SETELAH KORSUPPer 26 November 2014

PROVINSI

CNC NON CNC JUMLAHTOTA

LMINERAL BATUBARA MINERAL BATUBARA

MINERAL

BATUBARAEKS OP EKS OP EKS OP EKS OP

KALBAR 187 110 73 4 206 70 29 0 573 106 679

KALTENG 88 106 233 127 85 31 157 38 310 555 865

KALSEL 15 47 133 218 43 74 136 177 179 664 843

KALTIM 15 3 425 377 17 0 284 63 35 1149 1184

KALTARA 25 4 138 19 12 4 48 1 45 206 251

TOTAL 330 270 1002 745 363 179 654 279 1142 2680 3822

30

30

PENATAAN IUPPENCABUTAN IUP

Per 26 November 2014SESUDAH KORSUP

No. Provinsi TOTAL

1 Kalimantan Timur 19

2 Kalimantan Selatan 18

3 Kalimantan Tengah 3

4 Kalimantan Barat 34

5 Sulawesi Tengah 109

6 Kepulauan Riau 65

7 Sumatera Selatan 64

8 Jambi 153

9 Bangka Belitung 16

10 Sulawesi Tenggara 17

11 Maluku Utara 32

12 Sulawesi Selatan 6

TOTAL 536

TOTAL SK PENCABUTAN WILAYAH KALIMANTAN = 74

31

31

PRODUKSI BATUBARA DI KALIMANTAN (1)No. Nama Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 s.d. Okt 2014

PKP2B :

Provinsi Kalimantan Selatan

Adaro Indonesia, Tbk 40.590.189 42.198.608 47.667.466 47.186.828 53.800.000 45.778.987

Antang Gunung Meratus 548.801 744.656 1.403.883 3.315.220 4.268.194 3.890.438

Arutmin Indonesia 19.298.463 20.426.166 22.831.551 27.138.466 27.143.013 27.400.613

Bahari Cakrawala Sebuku 1.982.709 1.103.766 1.509.028 522.513 - 53.871

Bangun Banua Persada Kalimantan 254.801 604.814 941.871 950.680 583.061 252.728

Banjar Intan Mandiri - - - - - -

Borneo Indobara 1.182.669 1.118.005 2.754.552 3.784.253 4.044.806 3.024.338

Jorong Barutama Greston 3.132.616 903.446 1.426.314 1.171.000 1.215.245 1.061.201

Kadya Caraka Mulia 121.808 46.030 227.503 270.555 180.887 177.937

Kalimantan Energi Lestari - - - - 2.991.023 1.770.864

PD Baramarta 3.252.122 3.170.694 4.433.167 3.720.176 1.609.036 1.410.717

Senamas Energindo Mulia 18.133 48.674 - - -

Sumber Kurnia Buana 1.305.702 720.471 908.342 465.236 355.450 101.140

Tanjung Alam Jaya 1.028.797 1.054.384 810.985 673.774 393.823 266.890

Wahana Baratama Mining 2.887.670 2.573.872 4.233.826 3.776.998 3.070.574 1.790.580

Total PKP2B Kalimantan Selatan 75.604.481 74.713.587 89.148.487 92.975.698 99.655.113 86.980.304

32

32

PRODUKSI BATUBARA DI KALIMANTAN (2) No. Nama Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 s.d. Okt 2014

PKP2B :

Provinsi Kalimantan Timur

Berau Coal 14.336.892 17.382.639 19.443.967 21.055.048 23.945.228 20.690.507

Bharinto Ekatama - - - - 2.080.262 1.953.304

Dharma Puspita Mining - - - - - -

Firman Ketaun Perkasa 311.672 494.017 1.265.182 3.034.838 2.002.507 1.640.511

Gunung Bayan Pratama Coal 4.142.231 4.053.370 3.457.585 4.067.136 3.453.348 2.745.128

Indexim Coalindo - - - 145.453 790.379 1.972.880

Indominco Mandiri 12.396.126 14.251.535 14.764.695 14.298.938 15.190.969 12.503.077

Insani Bara Perkasa 1.007.974 2.248.865 4.222.140 4.185.984 4.260.447 2.912.124

Interex Sacra Raya 93.574 85.308 - - - -

Kaltim Prima Coal 38.154.491 39.951.221 40.451.865 41.511.987 53.415.507 43.860.013

Kartika Selabumi Mining - 262.701 286.623 42.314 - -

Kideco Jaya Agung 24.692.299 29.049.279 31.394.693 34.632.901 37.299.676 33.480.583

Lanna Harita Indonesia 1.397.227 1.977.265 2.239.134 2.967.377 3.299.546 3.250.305

Mahakam Sumber Jaya 4.537.033 5.303.363 7.982.639 9.249.856 9.695.121 5.784.518

Multi Harapan Utama 1.528.163 1.831.738 1.311.334 1.033.495 270.035 1.283.225

Perkasa Inakakerta 2.012.806 2.684.902 3.129.331 2.571.557 2.166.739 654.266

Santan Batubara 1.249.915 1.992.075 1.724.717 2.640.553 1.851.338 341.027

Singlurus Pratama 478.952 1.095.413 1.748.326 2.406.995 2.718.912 2.034.577

Tanito Harum 3.239.300 3.537.566 2.468.900 3.351.167 2.512.716 1.479.351

Tambang Damai - - - 180.758 1.044.379 975.203

Teguh Sinar Abadi 1.021.444 1.091.697 1.289.976 667.936 701.460 493.288

Trubaindo Coal Mining 5.183.618 5.544.568 7.020.886 7.711.366 8.657.298 5.776.044

Total PKP2B Kalimantan Timur 115.783.717 132.837.522 144.201.991 155.755.658 175.355.868 143.829.932

33

33

PRODUKSI BATUBARA DI KALIMANTAN (3)No. Nama Perusahaan Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 s.d. Okt 2014

PKP2B :

Provinsi Kalimantan Utara

Mandiri Intiperkasa 2.451.357 2.979.197 3.074.249 3.219.271 3.648.783 3.966.868

Pesona Khatulistiwa Nusantara 56.268 712.013 1.300.231 2.225.023 4.846.679 3.398.283

Total PKP2B Kalimantan Utara 2.507.625 3.691.210 4.374.480 5.444.294 8.495.462 7.365.150

Provinsi Kalimantan Tengah

Asmin Bara Bronang - - - - 326.994 1.777.693

Asmin Bara Jaan - - - - - -

Asmin Coalindo Tuhup 216.687 1.740.021 2.856.666 3.229.097 1.911.271 1.249.244

Marunda Graha Mineral 932.684 1.340.570 962.749 658.337 1.285.944 1.401.147

Multi Tambang Jaya Utama 357.706 640.514 449.535 - - -

Total PKP2B Kalimantan Tengah 1.507.078 3.721.105 4.268.950 3.887.434 3.524.210 4.428.085

Total PKP2B DI KALIMANTAN 195.402.901 214.963.423 241.993.909 258.063.085 287.030.653 242.603.471

IUP :

1 IUP OP Prov. Kalimantan Selatan 20.121.990 17.709.387 29.139.632 49.654.612 61.717.236 44.580.639

2 IUP OP Prov. Kalimantan Tengah 1.707.756 490.513 2.855.251 5.960.886 3.594.238 1.793.458

3 IUP OP Prov. Kalimantan Timur 16.635.507 29.014.450 46.327.579 63.158.118 57.131.589 55.028.276

4 IUP OP Prov. Kalimantan Utara - - - - - 6.951.097

Total IUP DI KALIMANTAN 38.465.253 47.214.350 78.322.462 118.773.616 122.443.064 108.353.471

Total IUP DAN PKP2B DI AKALIMANTAN 233.868.153 262.177.773 320.316.370 376.836.701 409.473.716 350.956.942

34

34

RENCANA PELABUHAN INDUK EKSPOR MINERBA(PERTEMUAN DENGAN DIRJEN HUBLA-PENYUSUNAN 14

TERMINAL KHUSUS)

Telah disusun Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Perhubungan dan Menteri ESDM tentang pelabuhan khusus Minerba yang antara lain untuk menghapus pelaksanaan transitment di tengah laut dan kewajiban melaksanakan eksport harus melalui pelabuhan khusus

35

35

STATUS 20 MEI 2014

Sumber Data : Ditjen Minerba, 2014

REKAPITULASI IZIN USAHA PERTAMBANGAN C&C DAN NON C&C SE-KALIMANTAN

36

36

STATUS 20 MEI 2014PROGRES RENCANA PENGOLAHAN DAN PEMURNIAN DI KALIMANTAN

37

37

SKENARIO KEN

RUEN-STRA 2019 KEN 2019

EBT 14% 16%

Minyak 26% 33%

Gas 26% 19%

Batubara 40% 37%

RUEN-STRA 2015 KEN 2015

EBT 14% 14%

Minyak 31% 39%

Gas 25% 19%

Batubara 32% 38%

SKENARIO RUEN-RENSTRA

SINERGI KEN-RUEN-RENSTRA → BAB V: PERENCANAAN DEMAND & SUPPLY ENERGY → LEAP

38

38

PENUTUP1. Apa yang menjadi isu dan keinginan rakyat, akademisi (dosen), pengamat → harus

masuk dan dijawab di Renstra. Target sasaran dan proyek harus jelas dengan time frame dan rencana aksi.

2. Kegiatan yang perlu disetujui Nasional apakah volume nya perlu ditambah?

a. Jargas kota

b. SPBG → dorong ke swasta saja & Pertamina menggunakan APBN)

c. Konverter kit, Bengkel

d. PLTS, PLTMH, dan Bioenergi

3. Perlu dibuat syarat bagi Instansi yang membangun PLTS PLTMH bioenergi dll, perlu mendapatkan rekomendasi dari KESDM (data, Monev)

4. Semua kegiatan sudah diakomodir dalam konsep Renstra 2015-2019 (APBN & non-APBN strategis) → dampak pembangunan tergantung volume kegiatan, anggaran & SDM

39

39

TREN ANGGARAN 5 TAHUN2010 2011 2012 2013 2014 Total

RENSTRA 14,98 15,67 15,75 16,49 17,91 80,82

DIPA 7,80 15,30 15,80 18,80 16,28 73,98

Selisih (7,18) (0,37) 0,05 2,31 (1,63) (6,84)

Rp. TriliunPERIODE 2010-2014

Contoh Indikasi dini 2015-2019

Ada penurunan anggaran antara periode

2010-2014dengan

2015-2019Sekitar Rp. 13 T

Rp. MiliarINDIKASI SANGAT AWAL 2015-2019

40

40

www.esdm.go.id

41

41

Realisasi 7.368 MW (74,2%)

Target2.559 MW (25,8%)

Banten - Labuan#1

MW

Banten - Labuan#2

1. Jabar - Indramayu (3x330 MW)2. Banten – Suralaya (1x625 MW)3. Banten – Lontar #1 (315 MW)4. Jateng - Rembang 2x315 MW

1. Banten - Lontar #2 & #3 (630 MW)2. Jatim – Paiton (1x660 MW)3. Sulut – Amurang (2x25 MW)4. Sultra – Kendari #2 (10 MW)

1. Jatim – Tj. Awar-awar #2 (350 MW) 2. Babel – Bangka Baru #1 (30 MW)3. Lampung – Tarahan Baru #2 (100 MW)4. Kalbar – Bengkayang #1 (27,5 MW)5. NTB – Lombok (2x25 MW)6. NTT – Ende (2x7 MW)7. NTT – Kupang (2x16,5 MW)8. Malut – Tidore (2x7 MW)9. Papua – Jayapura #1 (10 MW)

1. Sulsel – Barru#2 (50 MW)2. Kalsel - Asam-asam (2x65 MW)3. Jatim – Pacitan (2x315 MW)4. Jabar – Pelabuhan Ratu (3x350 MW)5. Kepri – Tj. Balai Karimun #2 (7 MW)

1. Jatim – Tj. Awar-awar #1 (350 MW)2. NAD – Nagan Raya (2x110 MW)3. Sumbar – Tl. Sirih (2x112 MW)4. Kepri – Tj. Balai Karimun #1 (7 MW)5. Babel – Bangka Baru #2 (30 MW)6. Lampung – Tarahan Baru #1 (100 MW)7. Sulsel – Barru #1 (50 MW)8. Sultra – Kendari #1 (10 MW)

1. Jateng – Adipala (1x660 MW)2. Sumut – Pangkalan Susu (2x220 MW)3. Babel – Belitung (2x16,5 MW)4. Riau – Tenayan (2x110 MW)5. Kalbar – Parit Baru (2x50 MW)6. Kalbar – Bengkayang #2 (27,5 MW)7. Kaltim – Teluk Balikpapan (2x110 MW)8. Kalteng – Pulang Pisau (2x60 MW)9. NTB – Bima (2x10 MW)

10. Gorontalo – Anggrek (2x25 MW)11. Maluku – Ambon (2x15 MW)12. Papua – Jayapura #2 (10 MW)

Realisasi dan Target COD FTP I

Jan-Okt 2014

Nov-Des 2014

42

42

TARGET COD FTP II TOTAL

43

43

HARGA ENERGI BELUM KOMPETITIF DAN SUBSIDI TINGGI

ISU-5:

1. Subsidi energi berkisar Rp. 300 Triliun tiap tahunnya

2. Selama masih disubsidi → penyalahgunaan dan inefisiensi

KEBIJAKAN : 4.Mengatur harga energi yang kompetitif & subsidi lebih diarahkan

STRATEGI:1. Roadmap harga BBM & listrik??

• Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik• Penyesuaian harga BBM

2. Pembatasan BBM (Permen 1/2013), Pengendalian (RFID, non cash)

3. Peningkatan pengawasan BBM

4. Kegiatan diversifikasi energi (Konversi mitan ke LPG, BBM ke BBG, Jargas)

5. Kebijakan harga EBT

•2013: 15% secara bertahap (3 kali kenaikan) untuk golongan diatas 1.300 VA

•2014: penyesuaian TTL I3 & I4

•2013: kenaikan BBM Rp. 1.000/liter (solar) dan Rp. 2.000/liter (Premium) per 22 Juni 2013

•2014 dst: ???

44

44

SUBSIDI ENERGI

1. Porsi subsidi energi dalam APBN tersebut mencapai 18,4% dari total belanja negara tahun 2014.

2. Untuk tahun 2014 subsidi energi dialokasikan sebesar Rp. 345,29 triliun, dengan cadangan energi sebesar Rp. 10,41 triliun.

*) Realisasi s.d. Oktober 2014 **) Rencana APBN 2015

45

45

PETA KONDISI KRISIS LISTRIK (KONDISI KEMARAU 2014)

Sumut-Aceh1788 MW

-9%

Sumbar-Riau1194 MW

-2,7%

Sumbagsel1493 MW

-4,1%

Bangka130 MW-10,8%

Jawa-Bali23900 MW

31%

NTT*141 MW

9,9%

Kalbar406

-8,4%

Kalselteng543 MW

-0,2%

Kaltimra467 MW

0,9% Suluttenggo520 MW

-6,8%

Sulselrabar1024 MW

21,6%

Maluku*140 MW

-3,8% Papua*205 MW

5,8%

NTB*260 MW

-7,7%

Belitung32 MW

6,3%

SistemKonsumsiCadangan

Legend:

46

46

NO DAERAH2011 2012 2013 2014

JUTA RP % JUTA RP % JUTA RP % JUTA RP %I Provinsi Kalimantan Barat 2.075,70 1,38% 1.486,31 0,78% 0,00 0,00% 0,00 0,00%1 Kayong Utara 2.075,70 2 Kab. Sekadau 782,63 3 Kab. Melawi 703,68 II Provinsi Kalimantan Tengah 2.113,50 1,41% 2.168,29 1,14% 7.839,81 1,81% 14.052,64 3,00%1 Kab. Gunung Mas 680,66 2.747,32 2.792,14 2 Kab. Seruyan 877,55 5.092,49 2.906,92 3 Kab. Lamandau 2.113,50 610,08 2.751,43 4 Kab. Sukamara 2.864,75 5 Kab. Katingan 2.737,40

ALOKASI DAK ENERGI PERDESAAN TAHUN 2011 – 2014 *)

dalam juta rupiah

Definisi:▪ Dana Alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari APBN dan dialokasikan kepada daerah tertentu dengan

tujuan membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.

Sasaran:▪ Sasaran yang ingin dicapai adalah terbantunya daerah dalam membiayai kebutuhan sarana dan prasarana

pelayanan dasar masyarakat serta mendorong percepatan pembangunan daerah. ▪ Pemerintah lebih memperhatikan pengalokasian DAK kepada daerah-daerah tertinggal, perbatasan, terluar,

terpencil, pesisir dan kepulauan, bersinergi dengan dana-dana Kementerian dan Lembaga.

Keterangan:*) tahun 2011 – 2012 merupakan DAK Listrik Perdesaan, mulai tahun 2013 dengan tambahan kegiatan biogas menjadi DAK Energi Perdesaan% merupakan persentase/share propinsi terhadap keseluruhan DAK pada tahun tersebut