cerpen bangun ayah
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Cerpen Bangun Ayah
1/2
BANGUN AYAH, JANGAN TINGGALKAN AKU
Cerpen Karangan: Ali Ya'lu
Saat itu langit tampak mendung, aku masih di kampus untuk mengerjakantugas yang diberikan dosen namun saat aku mengerjakan tugas aku
merasa tak tenang, fkiranku terbayang pada sosok ayah yang sedang
sakit di rumah, setelah tugas selesai aku bergegas untuk pulang namun
saat di perjalanan pulang hujan begitu deras, hatiku semakin tak tenang,
aku semakin khawatir, frasatku tertuju pada ayah.
Sejak dalam perjalanan pulang aku merasa gelisah, tiba tiba handphoneku
berdering, ternyata kakak menelphoneku dan aku pun mengangkat
telphone dari kakakku, dengan nada sedih dan menangis kakak bertanya
kepadaku
kamu dimana de, !epetan kamu pulang".
aku lagi di jalan kak, memang ada apa kak, apa yang terjadi kak#" kakak
menjawab sambil menangis
pokoknya kamu !epetan pulang sekarang".
iya kak, sekarang aku lagi dalam perjalanan"
ya sudah kamu !epetan pulangnya".
$an telepon pun aku matikan.
$alam perjalanan kekhawatiranku pada ayah semakin besar, dalam hatiku
bertanya tanya ada apa dengan ayah, ya tuhan, hatiku tak tenang".
Setelah aku sampai di pertigaan jalan, aku berjalan menuju rumah, dari
kejauhan aku melihat bendara kuning depan rumahku dan banyak orang%
orang yang datang ke rumahku. aku semakin khawatir, apakah benar
frasatku ini, aku langsung berlari menuju rumah.
&ada saat sampai di rumah, seketika aku terdiam dengan melihat ibuku
menangis, kakak menangis dan semua keluargaku menangis, dan tak
terasa air mataku mengalir di pipiku melihat sosok tubuh terbaring
dengan wajah yang sangat pu!at, lalu aku menghampiri tubuh yang tak
berdaya itu sambil menangis dan aku berkata ayah, bangun, ayah
bangun, jangan tinggalin aku ayah, aku masih butuh kasih sayangmu dan
selalu membutuhkan kasih sayangmu, ku mohon jangan tingalkan aku".
http://cerpenmu.com/penulis/ali-yaluhttp://cerpenmu.com/penulis/ali-yalu
-
8/18/2019 Cerpen Bangun Ayah
2/2
Saat itu aku menangis sejadi%jadinya dan masih belum meyakini bahwa
ayah telah tiada, dalam benakku mungkin ayah hanya tidur sebentar lalu
ayah akan bangun kembali dan Aku pun menunggu di samping jasad
ayah, aku masih berharap bahwa ayah akan bangun lagi, lalu ibumenghampiriku dengan memelukku dan berkata sudah nak, kamu tak
perlu menunggu ayah bangun, ayah sudah tiada dan tidak akan bangun
lagi" namun aku mengelak karena aku masih belum per!aya bahwa ayah
telah tiada, dan aku pun menjawab tidak ibu, ayah hanya tidur sebentar
nanti juga bangun lagi", dengan air mata yang tak pernah berhenti aku
masih belum menerima dengan kenyataan ini.
Keesokan harinya, saat pemakaman ayah aku masih belum per!aya
bahwa ayah telah kembali ke sisi uhan, aku pun menangis kembali saat
mengiringi ayah menuju ke pemakaman, rasanya ini tak mungkin terjadi
namun inilah kenyataan yang harus ku hadapi. $alam hati ke!ilku
bertanya%tanya uhan benarkah engkau telah mengambil ayahku dan
mengapa engkau mengambil ayahku, mengapa engkau tidak mengambil
nyawaku saja tuhan".
Setelah pemakaman ayah selesai, saat itu aku masih berada di
pemakaman ayah dan aku berdoa ya allah, ku mhon berikanlah tempat
terindah untuk ayahku, ampuni segala dosa ayahku dan sayangi ayah".