cerpen 5

6
SELAMA LANGIT MASIH BERWARNA BIRU Di sebuah sekolah SMAN Media Aksara. Ada dua orang siswa yang duduk di kelas XII yang bernama lengkap Ayunda Melani Putri yang lebih akrab dipanggil Ayunda dan Shintia Bela Purnama yang lebih akrab dipanggil Bela. Mereka merupakan sahabat yang sejak kecil selalu bersama. Bela merupakan seorang anak tunggal yang berasal dari keluarga mapan dan tajir. Semua kebutuhan dan keinginannya selalu terpenuhi. Sedangkan Ayunda adalah seorang anak pedagang es cendol di tepi jalan raya, di samping sekolah mereka. Namun, walaupun mereka berbeda derajat orang tuanya, mereka tetap bersama tanpa memperdulikan apa kata orang. Sesungguhnya, Bela merupakan anak yang pintar, baik hati, dan tidak milih-milih teman. Begitupun dengan Ayunda. Sebenarnya, disaat Ayunda beranjak umur 15 tahun, Ayunda mulai berpikir bahwa dirinya itu minder dekat-dekat ataupun bersahabat dengan Bela,namun sebelumnya Bela mengatakan kepada Ayunda bahwa mereka harusnya jangan berpikiran tentang derajat jika bersahabat. Akhirnya, dengan kata-kata Bela pun, sampai sekarang Ayunda tidak minder lagi. Ternyata, dibalik semua itu ada seorang teman mereka yang bernama Cika yang membenci Ayunda dengan sebab kalau Ayunda itu tidak pantas berteman dengan Bela, dan seharusnya Ayunda itu tahu diri. Disaat Ayunda dan Bela curhat berdua di taman, di balik tiang kelas ternyata Cika sudah memberitahukan teman-temannya untuk mengerjain Ayunda dengan cara menumpahkan jus jeruknya diseragam Ayunda. Disaat kejadian itu terjadi, Cikapun berkata “Oups, sorry. Aku nggak sengaja, dimaafin yah?”. Ayunda pun menjawabnya dengan suara lembut “Oh, nggak apa-apa ko’. Namanya juga kan nggak sengaja.” Dengan cepatnya Bela ikut membersihkan seragam sekolah Ayunda dan berkata kepada Cika “Eh,Cika. Apa- apaan sih kamu, aku tahu koo’ kalau kamu itu sengaja kan? Ngaku aja deh.” Dengan ceplas ceplosnya Cika membalas perkataan Bela “Heh,Bela. Seharusnya itu, kamu nggak boleh teman sama cewek gembel ini, nanti kamu diberi virus es cendol, lagi.” Ayunda merasa sangat terhina atas perkataan Cika. Namun, Bela selalu ada disaat Ayunda sedih dan disaat itu Bela terus

Upload: iwant-zesiusxander-zealot

Post on 29-Nov-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: cerpen 5

SELAMA LANGIT MASIH BERWARNA BIRU

Di sebuah sekolah SMAN Media Aksara. Ada dua orang siswa yang duduk di kelas XII yang bernama lengkap Ayunda Melani Putri yang lebih akrab dipanggil Ayunda dan Shintia Bela Purnama yang lebih akrab dipanggil Bela. Mereka merupakan sahabat yang sejak kecil selalu bersama. Bela merupakan seorang anak tunggal yang berasal dari keluarga mapan dan tajir. Semua kebutuhan dan keinginannya selalu terpenuhi. Sedangkan Ayunda adalah seorang anak pedagang es cendol di tepi jalan raya, di samping sekolah mereka. Namun, walaupun mereka berbeda derajat orang tuanya, mereka tetap bersama tanpa memperdulikan apa kata orang.

Sesungguhnya, Bela merupakan anak yang pintar, baik hati, dan tidak milih-milih teman. Begitupun dengan Ayunda. Sebenarnya, disaat Ayunda beranjak umur 15 tahun, Ayunda mulai berpikir bahwa dirinya itu minder dekat-dekat ataupun bersahabat dengan Bela,namun sebelumnya Bela mengatakan kepada Ayunda bahwa mereka harusnya jangan berpikiran tentang derajat jika bersahabat. Akhirnya, dengan kata-kata Bela pun, sampai sekarang Ayunda tidak minder lagi.

Ternyata, dibalik semua itu ada seorang teman mereka yang bernama Cika yang membenci Ayunda dengan sebab kalau Ayunda itu tidak pantas berteman dengan Bela, dan seharusnya Ayunda itu tahu diri.

Disaat Ayunda dan Bela curhat berdua di taman, di balik tiang kelas ternyata Cika sudah memberitahukan teman-temannya untuk mengerjain Ayunda dengan cara menumpahkan jus jeruknya diseragam Ayunda. Disaat kejadian itu terjadi, Cikapun berkata “Oups, sorry. Aku nggak sengaja, dimaafin yah?”. Ayunda pun menjawabnya dengan suara lembut “Oh, nggak apa-apa ko’. Namanya juga kan nggak sengaja.” Dengan cepatnya Bela ikut membersihkan seragam sekolah Ayunda dan berkata kepada Cika “Eh,Cika. Apa-apaan sih kamu, aku tahu koo’ kalau kamu itu sengaja kan? Ngaku aja deh.” Dengan ceplas ceplosnya Cika membalas perkataan Bela “Heh,Bela. Seharusnya itu, kamu nggak boleh teman sama cewek gembel ini, nanti kamu diberi virus es cendol, lagi.”

Ayunda merasa sangat terhina atas perkataan Cika. Namun, Bela selalu ada disaat Ayunda sedih dan disaat itu Bela terus menghibur Ayunda. Ayunda pun kembali ceria. Ayunda telah melupakan kejadian tadi, yang tadinya dilakukan oleh Cika padanya. Dan dibalik semua itu, Cika dengan kesalnya ingin membalas dendam kepada mereka berdua, karena telah nyolot-nyolot pada Karina tadinya.

Keesokan harinya adalah hari ulang tahun Bela yang ke 17. Bela mengundang semua teman sekelasnya dan sebagian teman-temannya dikelas lain. Bela membuat sebuah pesta ulang tahun yang sangat istimewa dan meriah. Dan, tentunya Bela mengundang sahabatnya itu yaitu Ayunda untuk datang kepesta ulang tahunnya. Begitupun dengan Cika. Saat tiba dipesta tersebut, nampaknya Cika telah menyusun sebuah rencana bersama kedua temannya untuk mengerjain Ayunda yang selama ini sangat dibencinya.

Cika membuat rencana untuk mempermalukan Ayunda di depan orang banyak. Ayunda diajaknya ke kamar Bela tanpa sepengetahuanBela. Cika berkata “Hy,nda. Bela bilang sama gue untuk membuat penampilan loh jadi lebih keren malam ini. Jadi, loh ikut gue sekarang ke kamar Bela.” Padahal, semua yang dikatakan oleh Cika semuanya bohong, karena Bela tidak pernah berkata seperti itu kepada Cika. Namun, atas kepercayaannya kepada Cika dan teman-temannya, Ayunda pun mengikuti apa yang dikatakan mereka.

Page 2: cerpen 5

Sampailah mereka di kamar Bela, yang tertata rapi dan mewah. Langsungnya di dorong Ayunda kekursi meja rias Bela olehCika. Sejak itu, Ayunda mulai curiga dengan tingkah laku Cika, dan mencoba membuka rahasia dari Cika. Namun, Cika tetap saja membuat Ayunda semakin percaya dengannya. Di bawah sana, tepatnya di kolam renang rumah Bela, Bela telah menunggu Ayunda yang tidak tahu kemana perginya. Di kamar Bela, Ayunda telah didandani dengan dandanan yang cukup gila. Cika membuat semuanya kacau dengan cara mendandani Ayunda yang nampak seperti orang yang kesambet setan malam. Wajah cantik Ayunda menjadi tak karuan, karena ulah Cika yang mengolesi wajah Ayrah menggunakan lipstik berwarna merah, lalu dibawanya Ayunda oleh Cika dan teman-temannya ke hadapan teman-teman yang lainnya, agar Ayunda merasa malu nantinya.

Bela sangat terkejut dengan melihat penampilan Ayunda yang acak-acakan, dan dilihatnya rambut Ayunda yang tak kalah sepertinya dengan rambut singa yang habis berkelahi. “Kasihan Ayunda” kata yang keluar dari mulut Bela, sahabatnya. Di sisi lain, Cika dan teman-teman yang lainnya menertawai Ayunda yang nampak seperti orang gila.

Satu minggu kemudian, Cika kembali menyusun rencana agar Bela tidak mau lagi bersahabat dengan Ayunda yang dianggapnya sebagai orang kampung oleh Cika.

Cika memberitahukan kepada Ayunda agar Ayunda meminta uang kepada Bela sebesar 5.000.000 untuknya. Namun, Ayunda tidak mau dengan mendengar bujukan Cika. Dengan tampak sedih namun hanya berbohong, Cika berkata kepada Ayunda “nda, aku butuh sekali uang itu, sekarang kakakku ada di rumah sakit dan aku tidak punya uang untuk menebus biaya administrasinya, makanya aku meminta kamu untuk meminta uang sebesar 5.000.000 kepada Bela karena aku tahu kalau Bela sebenarnya juga benci sama aku dan aku juga tahu kalau Bela dekat sama kamu, nda. Aku mohon kali ini aja. Please.”

“Ya sudah, Insya Allah aku lakuin itu semua demi kamu dan kakak kamu. Kamu yang sabar yah? Mudah-mudahan aku berhasil.” Kata Ayunda

“nda, tapi, kamu jangan sampai bilang kalau kamu disuruh sama aku yah? Aku mohon, karena mungkin jika kamu bilang kalau kamu disuruh sama aku, mungkin Bela nggak akan ngasih kekamu.” Kata Cika dengan bujukannya

“Iya, iya Cika.” JawabnyaTiba-tiba, dengan menaiki mobilnya, Cika dengan ngebutnya langsung ke rumah Bela

dan mengadu dombakan Bela dan Ayunda.“Bel, Bel, buka pintunya Bel, aku mohon, semua ini demi kebaikan kamu Bel.” Kata

Cika dengan memburu waktuTidak sempat melepas seragam sekolahnya, Bela pun langsung membuka pintu rumahnya

dan menemui Cika yang kelihatan panik. Kemudian Cika menceritakan cerita yang salah kepada Bela seraya memburukkan nama Ayunda dimata Bela. Padahal, Ayunda tidak mengetahui apa-apa.

“Bel, ternyata aku sudah mengetahui semuanya. Bahwa Ayunda itu sebenarnya mendekati kamu itu karena ada maunya. Dan aku tahu apa maunya, dia mau memanfaatkan kamu dan uangmu disaat kamu sudah menganggapnya sebagai sahabatmu. Dan sempat mendengar ketika Ayunda sedang bercerita kepada Vira kalau dia itu butuh uang untuk membuat acara di luar sepengetahuan kamu dan menggunakan uang kamu dengan alasan yang berbeda.” Kata Cika membujuk Bela

“Hah? Ayunda ngomong gitu? Nggak mungkin. Aku sudah tahu banyak tentang Ayunda dan menurut aku Ayunda itu anak yang baik-baik, bukan seperti yang kamu katakan tadi. Kamu pasti salah dengar, Cika.” Jawabnya dengan tidak percaya

Page 3: cerpen 5

“Aku serius Bel, malahan udah dua rius. Dan kalau kamu tidak percaya dengan apa yang aku katakan tadi, kamu boleh membuktikan sendiri dengan menyaksikan kedatangan Ayunda kesini dengan meminta uang kepada kamu dan dengan alasan yang berbeda dengan apa yang telah aku katakan tadi.” Katanya

“Yah sudah kalau itu mau kamu. Aku akan membuktikan semua itu.” Kata BelaAkhirnya rencana Cika mula-mula berjalan dengan mulus untuk memisahkan mereka

berdua. Dan setelah tidak begitu lamanya Cika pulang, Ayunda pun datang ke rumah Bela dengan melakukan apa yang telah diperintahkan oleh Cika padanya yang merupakan sebuah jebakan yang tidak diketahuinya.

Ayunda pun langsung mengetuk pintu rumah Bela. Dan Bela langsung membukanya, dan kemudian dengan menceritakan semuanya oleh Ayunda dengan alasan ada yang perlu dibiayai. Bela pun langsung memberikan uang itu dengan tunai dan uang itu telah berada ditangan Ayunda. Bela pun semakin tampak dan kelihatan curiga kepada Ayunda dan lebih percaya kepada Cika.

Setelah hal itu terjadi, Ayunda langsung ditelepon oleh Cika dan menyuruhnya untuk datang ke pesta meriahnya disalah satu cafe terkenal. Ayunda pun masuk kedalam jebakan Cika. Disaat itu pun, Cika mulai menelepon Bela untuk dapat menghadiri acaranya yang sepengetahuan Bela bahwa acara itu adalah acara dari perbuatan Ayunda padanya. Bela pun merasa sangat kesal pada Ayunda dan menganggap bahwa perkataan Cika memang betul. Dan sejak itu Bela mulai benci pada Ayunda. Namun, Ayunda tidak tahu apa penyebab semua itu terjadi pada sahabatnya.

Dengan terjadinya hal itu, mulailah Cika mendekati Bela dan berkata “Bel, bener kan yang aku bilang kalau Ayunda itu memang sengaja berteman dan sekaligus bersahabat dengan kamu hanya gara-gara uang kamu. Dan mendingan kamu teman dengan aku. Kita kan sama-sama anak orang terpandang, jadi nggak mungkin kan kalau aku meras kamu dengan uang?”

“Iya juga sih, kalau itu mau kamu. Baiklah, kita sahabatan. (sambil tersenyum)” kata Bela

“Akhirnya rencana aku berjalan mulus, dan ini yang dari dulu aku inginkan. Menghancurkan hubungan persahabatan kalian berdua. (berbicara di dalam hati sambil tersenyum benci)” Kata Cika

Suatu saat, Ayunda terus saja mendekati Bela untuk menjelaskan kejadian ini. Namun, kelihatannya Bela tak mampu menahan amarahnya kepada Ayunda yang telah difitnah oleh Cika sehingga Ayunda pun mendapat gertakan dari Bela bahwa Bela sudah tidak mau bertemu dengan Ayunda bahkan tidak mau berkenalan lagi dengan orang yang bernama Ayunda.

Ayunda sangat sedih. Pertama, Ayunda berpikir bahwa Bela akan memberikan senyuman manis kepadanya. Namun, begitu sulitnya membentuk sebuah senyuman dari bibir manis Bela yang sudah terlanjur benci kepada Ayunda.

Suatu pagi di tepi jalan, Ayunda kembali menyapa Bela dengan sebuah senyuman manis yang tak lupa ia berikan kepada Bela. Namun, karena kemarahan Bela mulai memuncak, sehingga dengan kesalnya, Bela mendorong Ayunda ke tengah jalan raya sampai-sampai Ayunda diseret mobil dan terkapar di jalan. Bela dengan kagetnya langsung memeluk Ayunda dan dengan segera meminta pertolongan kepada orang-orang pejalan kaki yang ada disekitar mereka untuk membawanya ke rumah sakit dengan menggunakan mobil Bela.

Sesampainya di rumah sakit, dan setelah Ayunda lepas dari fase kritisnya. Ayunda langsung memanggil nama Bela. Kemudian Bela langsung masuk ke ruangan Ayunda dan bertemu langsung dengan Ayunda. Ayunda pun kemudian bertanya tentang hal itu lagi. Yaitu hal

Page 4: cerpen 5

yang membuat Ayunda penasaran bahwa mengapa Bela bisa berubah dengan cepat. Bela pun menjawab “Karena aku benci dengan apa yang telah kamu lakukan kepada aku tentang uang itu.” Ayunda pun semakin tidak mengerti dan menjawab “Uang itu? Jadi, hanya gara-gara itu karena kamu keberatan kalau aku minjam uang kamu?”

“Kalau gara-gara uang itu sih aku nggak masalah-masalah amat. Namun, aku hanya mempermasalahkan alasan kamu membuat pesta itu.” Kata Bela

“Pesta? Pesta apa? Setahu aku, aku nggak pernah ngerayain pesta dengan menggunakan uang kamu. Atau pesta Cika di selenggarain 2 malam yang lalu?” Tanya Ayunda

“Hah? Pesta Cika?” Tanya Bela“Iya pesta Cika. Kalau tentang itu bisa-bisanya kamu benci dengan aku, mendingan aku

menceritakan semuanya. Kalau Cika itu bilang sama aku bahwa kakaknya dia itu sementara sakit di rumah sakit dan sangat membutuhkan uang untuk membayar biaya administrasinya namun, Cika nggak punya uang. Sehingga, Cika nyuruh aku untuk meminta uang kepada kamu untuk membayar itu semua namun dengan alasan yang berbeda. Tapi, sejak itu aku curiga sama Cika.” Jawab Ayunda

“Oh, jadi gitu ceritanya nda?” tanya Bela“Iya.” Jawab Ayunda“Aku ngerti sekarang.” Kata Bela“Ngertii? Ngerti gimana Re?” Tanya Ayunda“Kalau Cika itu sengaja mengadu dombakan kita, agar kita saling benci. Tapi apa

gunanya?” tanya Bela“Aku juga mulai ngerti Bel. Iya, betul apa kata kamu. Dan semua itu dilakukan oleh

Karina semata-mata karena Cika nggak mau kalau cewek kayak aku temenan apalagi sahabatan dengan anak orang kaya kayak kamu. Iya kan?” kata Ayunda

“Nah itu jawabannya.” Kata BelaSetelah Bela memaksa Cika untuk mengaku atas perbuatannya, akhirnya Cika mengaku

juga dan meminta maaf kepada Ayunda terhadap semua perbuatannya kepada Ayunda selama ini.

Bela pun kembali bersahabat dengan Ayunda dan bahkan telah menganggap Cika sebagai sahabat mereka berdua.

“Aku terharu dan salut sama kalian, sebab kalian telah aku buat kalian menjadi saling benci-bencian tetapi akhirnya kalian menganggap aku sebagai sahabat kalian.” Kata Cika

“Sahabat itu, nggak milih-milih apalagi dengan memandang status sebelumnya.” Kata Bela dan Ayunda

Mereka pun kembali bersama dengan menjalin sebuah tali persahabatan.“Mudah-mudahan persahabatan kita terus terjalin dan kita terus bersama selama Langit

Masih Berwarna Biru.” Kata Bela dan AyundaAkhirnya mereka bertiga bersahabat bagaikan sahabat yang sulit terpisahkan.