Ada seorang tukang pintu yangbekerja di sebuah hotel bintanglima. Tugas tukang pintu tersebutadalah mengecek engsel pintudari satu pintu ke pintu lain.

Jumlah pintu hotel yang besar tersebutada 900 kamar. Dalam sehari, tukang pintutersebut dapat mengecek sekitar 30 pintu.Ketika sudah sebulan bekerja, ia akankembali dan mulai lagi mengecek engseldari pintu pertama. Begitu seterusnya.

Hotel tersebut bukan hotel main-main.Tentu saja tamunya juga bukan main-main. Mulai dari artis, pemain sepak bolaterkenal, petinggi perusahaanbesar, pejabat negara, hingga presidenadalah pelanggan mereka.

Suatu ketika ada tamu yang tertarikdengan pekerjaan sang tukang pintu danmenanyainya begini, “Pak, apa tidak bosansetiap hari mengecek engsel pintu terus?Tidak mau mencari pekerjaan lain saja?”

“Maaf, tapi pekerjaan saya bukanmengecek pintu bu. Pekerjaan utama sayaadalah menjaga keselamatan tamu hotelini. Saya juga menjaga nyawa orang-orangyang ditanggung oleh tamu-tamu kami.”Kata sang tukang pintu. Tamu yangkebingungan itu pun bertanya lebihlanjut, “Bagaimana bisa?”

“Begini bu. Kalau saya tidak mengecekengsel pintu tersebut, kita tidak pernahtahu kalau ada yang rusak. Bayangkan jikasuatu ketika ada kebakaran dan engseltersebut rusak, orang di dalamnya akanterjebak dan tidak bisa keluar.”

Tamu tersebut pun terkejut bukan mainketika sang tukang pintu melanjutkanjawabannya, “Anda tahu tamu-tamu dihotel ini adalah orang penting. Bayangkanjika kejadian tersebut merenggut nyawaseorang pemilik suatu perusahaan besar.Perusahaan tersebut akan bangkrutkarena kehilangan pemimpinnya danribuan karyawannya akan kehilangan matapencaharian. Anda bisa membayangkanjuga kalau seorang presiden yangmengalaminya. Stabilitas suatu negaramungkin akan terganggu.”